Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hidup, manusia memiliki keinginan dan kebutuhan, untuk mencapai
sebuah keinginan dan kebutuhan tersebut harus melalui sebuah pengorbanan.
Salah satu usaha untuk mencapainya adalah dengan bekerja. Wirausaha
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan orang untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang merupakan salah satu bentuk pekerjaan dari sekian banyak macam
pekerjaan. Wirausahawan adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan
untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya, atau
hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan, mengelola, dan mengendalikan
semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan
berguna bagi dirinya dan orang lain.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau
kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa, dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Dan
seseorang yang memiliki jiwa wirausaha selalu merasa tidak puas dengan apa
yang telah dicapainya. Dari waktu ke waktu, hari demi hari, minggu demi minggu,
selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Memang
wirausaha adalah orang yang terampil dalam memanfaatkan peluang untuk
mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya.
Namun pada kenyataannya, keputusan untuk berwirausaha adalah
keputusan yang terkadang penuh dengan ketidakpastian, seorang wirausahawan
harus mempunyai mental yang kuat, pantang menyerah, tahan banting dan sosok
pekerja keras. Wirausahawan harus selalu siap untuk menerima keadaan yang
terburuk dari usahanya. Namun apabila sukses, hasil yang diperoleh juga akan
luar biasa.
Contoh nyata wirausaha yang bisa dibilang berhasil adalah Restoran
jeJamuran , bermula dari warung makan kecil - kecilan dan sekarang berkembang
menjadi restoran sukses.
JeJamuran adalah rumah makan yang menawarkan aneka macam olahan
makanan berbahan dasar jamur sekaligus tempat belajar bagaimana cara
membudidaya berbagai jenis jamur. Rumah makan serba jamur ini hasil
kolaborasi Bapak Ratidjo HS yang mempunyai bisnis pembibitan jamur dan
istrinya Indaryati yang pandai memasak.
Pak Ratidjo memulai belajar tentang jamur sejak tahun 68, beliau belajar
dari orang Taiwan, negara pusat mengembangan jamur pada waktu itu. Dimulai
dari perusahaan jamur di Dieng, dengan 7000 karyawan, produk jamur dengan
kualitas ekspor sudah dipasarkan ke berbagai negara, tetapi perusahaan ini tidak
bertahan dan kolaps.

1
Sebenarnya Bapak Ratidjo HS telah berkecimpung dalam bidang budidaya
jamur sejak tahun 1968 ketika ditugaskan membuat bibit jamur di Dieng. Namun
pada tahun 1997, beliau memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan memulai
usaha pembibitan jamur sendiri di Yogyakarta..
Jamur yang dikembangkan oleh Bapak Ratidjo adalah jamur jenis umum
seperti merang, tiram, kuping dan shitake. Sedangkan jenis lain yang cukup mahal
harganya seperti jamur inoki, simeji, lingi, maytake, tiram warna biru, abu-abu,
cokelat yang ditanam di media berbahan organik, kayu dan jerami yang
mengandung unsur karbon (C) dalam bentuk karbohidrat dan nitrogen (N) dalam
bentuk amonium.
Setelah berhasil mengembangkan aneka jenis jamur yang bermanfaat bagi
kesehatan karena jamur merupakan makanan yang bisa mencegah segala macam
penyakit seperti kanker, Bapak Ratidjo beserta istrinya membuka Jejamuran pada
tahun 2007 yang semula hanya berjualan di depan rumah dengan mengandalkan
tiga menu yaitu sate jamur, pepes jamur dan jamur goreng tepung.
Rumah Makan Jejamuran dimulai dari satu meja di pinggir jalan,
pelanggan pertama jejamuran adalah para sopir truk yang lewat dan bapak petani
yang pulang dari sawah, waktu itu tahun 97, kenang Pak Ratidjo. Sedangkan
Rumah Makan Jejamuran secara resmi di buka pada tahun 2006 lalu.
Secara gamblang Pak Ratidjo menjelaskan bahwa bekerja di Jejamuran
tidak untuk karir. Banyak lulusan tata boga keluar masuk bekerja di jejamuran,
tidak ada yang bertahan lama.
Maka dari itu beliau mencari karyawan restonya dengan cara unik. Karena
disekitar daerah tersebut banyak sekali orang yang mengangkut pasir untuk mata
pencahariannya, maka orang-orang tersebut diajak ngobrol Pak Ratidjo untuk
bekerja ditempatnya. Daripada bekerja sebagai pengangkut pasir, mereka saya
berikan pilihan yang lebih baik untuk bekerja ditempat saya, saja ajak ngobrol
kebutuhannya apa, saya akan coba memenuhi.
Begitupun juga dengan koki-koki dan juru masak, tidak ada yang lulusan
tata boga. Sebagian besar juru masaknya adalah ibu-ibu dari desa sekitar yang
ditinggal suami dan mempunyai anak sebagai tanggungan. Pendekatan yang
dilakukan sama dengan karyawan yang lain, diajak ngobrol tentang kebutuhan
dan tanggung jawabnya. Sampai sekarang, kesejahteraan karyawan jejamuran
semakin membaik, selain karena pengunjung yang semakin banyak, sudah pula
diterapkan asuransi jiwa untuk setiap karyawan sehingga mereka lebih nyaman
untuk bekerja.
Selanjutnya usahanya berkembang pesat menjadi sebuah rumah makan
dan muncul berbagai menu dari jamur seperti tongseng, telur dadar shitake,
lumpia, jamur asam manis, jamur bakar, wedang jejamuran yang hingga kini
mencapai 14 macam menu dengan menggunakan beragam jenis jamur yang
dibudidayakan. Menu-menu yang unik, menarik dan bisa membujuk orang untuk
mampir dan mencoba. Harganya sedikit bervariasi, sekitar Rp 6 ribu hingga Rp 15
ribu. Rumah makan ini buka dari jam 09.00-21.00

2
Rumah makan ini jika dirata-rata, dalam hari-hari biasa, sehari bisa
menghabiskan 350-400 kg jamur dengan jumlah pengunjung 100-150 0rang.
Sedangkan pada akhir pekan atau pada musim liburan jumlahnya bisa sampai dua
kali lipat. Rumah makan ini mempekerjakan 143 orang karyawan dan dengan
berbekal resep tradisional keluarga, diharapkan jamur dapat menjadi menu
alternatif yang dicintai keluarga.
Beliau menyakini bisnisnya akan bertahan karena dia yakin dan mencintai
bidang yang digelutinya ini. Memang banyak orang yang membuka restoran
jamur, mereka tidak lama bertahan karena tidak total mencintai pekerjaan mereka,
belum-belum sudah menghitung keuntungan yang akan didapat, tidak memikirkan
budidaya yang benar ujarnya. Kalau saya sudah belajar tentang jamur sejak
tahun 68, istilahnya saya sudah bisa berbicara dengan jamur katanya. Kalau
saya masuk ke pembiakan dan melihat jamur maka saya tahu apa yang mereka
butuhkan, apakan hawa terlalu panas, kelembabannya kurang, dan lain-lain.
Jejamuran resto terletak di Jejamuran, Niron, Pandowoharjo, Sleman,
Yogyakarta, 55512 telpon 0274 868170. Dari arah kota Yogya kearah Magelang
sampai dengan perempatan Beran Lor, kemudian belok kanan/ utara kira-kira 800
meter. Seperti diketahui restoran ini tidak membuka cabang dan hanya berada di
Yogyakarta saja.
Dari sekian banyaknya pilihan makanan sehat dari bahan organik alami,
jamur adalah salah satu alternatif makanan dari bahan organik yang memiliki
kandungan gizi tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nurman dan
Kahar (1990), jamur memiliki kandungan protein, mineral, serta vitamin yang
cukup kaya. Bahkan pada penelitian lainnya, kandungan mineral yang ada pada
jamur lebih tinggi dibandingkan daging sapi dan domba (Mayun, 2007). Dalam
penelitian yang dilakukan intensif dalam kurun waktu 10 tahun, ditemukan
korelasi antara menurunnya tingkat pertumbuhan kanker prostat dan payudara
dengan pengkonsumsian secara rutin jamur segar (Fenney, 2006, h. 219).
Sebagai makanan olahan, jamur bisa menjadi alternatif pengganti daging
yang selain kaya mineral namun juga rendah lemak sehingga sangat cocok untuk
vegetarian yang pantang untuk mengkonsumsi makanan berdaging. Yang menjadi
nilai lebihnya lagi adalah beberapa spesies jamur konsumsi dapat dibeli dengan
harga relatif lebih murah per kilogramnya apabila dibandingkan dengan daging
ataupun sumber protein lain seperti telur, kacang, ikan, maupun susu.
Indonesia sebagai negara beriklim tropis dengan tingkat kelembapan
tinggi, memiliki keunggulan untuk usaha budidaya jamur dan pengembangan
kuliner dari jamur dibandingkan dengan negara-negara sub tropis seperti Cina,
Jepang, Taiwan, ataupun Itali (Suharjo, 2006). Jamur dapat ditemukan di alam liar
di seluruh Indonesia. Jamur umumnya hidup di kayu-kayuan lunak dan mendapat
sumber makanan dari sisa-sisa bahan organik (Susilawati, 2010). Iklim dengan
tingkat kelembapan yang tinggi memudahkan jamur untuk tumbuh dan
berkembang. Selain itu, bahan baku yang diperlukan untuk mengembangkan
budidaya jamur sangat mudah didapat dari hasil olahan limbah pertanian,

3
perkebunan maupun hasil hutan. Beberapa jamur yang sudah dikenal untuk
dibudidayakan di Indonesia dan bernilai ekonomis tinggi antara lain jamur
merang, jamur kuping, jamur shiitake, jamur tiram, jamur merang, dan jamur
lingzhi (Susilawati, 2010).
Dengan berbagai keunggulan geografis di atas, sayangnya Indonesia masih
tertinggal dari negara-negara lain terkait tingkat produksi dan konsumsi dari jamur
itu sendiri. Menurut data yang dikeluarkan oleh FAO, Indonesia masih tertinggal
jauh dengan negara-negara subtropis seperti China, Amerika Serikat, dan Eropa
dalam hal produksi jamur segar (lihat Tabel 1.1). Begitu juga dengan tingkat
konsumsi jamur pada masyarakat Indonesia yang masih cenderung rendah yaitu
sebesar 30.000 metrik ton, apabila dibandingkan dengan total konsumsi jamur
global pada tahun 2007 yang sebesar 3,3 juta metrik ton (lihat Tabel 1.2). Hal
tersebut memperlihatkan bahwa dibandingkan dengan potensi sumberdaya
alamnya yang mendukung, jamur belum dianggap sebagai komoditas yang
menarik untuk dikembangkan di Indonesia

Tabel. 1.1 Produksi Global Jamur tahun 2006-2007


No. Negara 2006 (metrik ton) 2007 (metrik ton)
1 China 1.504.698 1.605.000
2 European Union 1.022.374 1.009.821
3 Amerika Serikat 382.541 390.000
4 Kanada 81.000 81.500
5 Jepang 65.000 67.000
6 India 48.000 48.000
7 Australia 40.000 42.000
8 Indonesia 23.559 30.000
9 Negara Lainnya 154.928 153.346
Total Produksi Global 3.322.100 3.426.667
(Sumber: FAOSTAT, diakses pada http://faostat.fao.org)

4
Tabel 1.2. Konsumsi Global Jamur tahun 2007
Konsumsi
No. Negara Import (metrik ton) Domestik (metrik
ton)
1 China 661 1.226.551
2 European Union 31.914 1.031.669
3 Amerika Serikat 62.257 451.820
4 Kanada 17.878 98.921
5 Jepang 12.712 79.646
6 Russia 60.857 66.538
7 Australia 4.825 46.817
8 India 3 45.168
9 Korea 9.501 37.982
10 Iran 0 28.000
11 Vietnam 0 18.000
12 Indonesia 1.473 13.239
13 Negara Lainnya 69.048 131.944
Total Konsumsi Global 271.129 3.276.295
(Sumber: FAOSTAT, diakses pada http://faostat.fao.org)

Selain itu, masih sedikit untuk menemukan restoran yang khusus menjual
makanan dari bahan jamur tersebut. Jamur biasanya hanya menjadi bahan
pelengkap saja dan bukan sebagai menu utama di restoran. Restoran yang telah
mendedikasikan diri dalam mengolah makanan khusus jamur mendapat apresiasi
yang positif di tengah masyarakat, contohnya saja restoran JeJamuran di daerah
Sleman, Yogyakarta. Trend restoran berbahan dasar jamur ini memiliki prospek
yang cukup baik di masa depan, apabila dilihat dari sisi masih sedikitnya
pengusaha restoran yang berkecimpungan pada bahan makanan dari jamur,
ketersediaan bahan baku jamur yang melimpah, dan juga trend masyarakat
perkotaan yang cenderung untuk mencari makanan alternatif organik yang sehat.
Dari segi pemain dalam bisnis restoran serba jamur ini, didapati ada
beberapa rumah makan yang mengkhususkan diri dalam menu makanan berbahan
dasar jamur. Selain restoran JeJamuran di daerah Yogyakarta yang sudah cukup
terkenal, di Jakarta sendiri terdapat restoran keluarga Cempaki Mushroom yang
berada di daerah Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Untuk daerah
Surabaya, ada restoran Saung Jamur di Jalan Ngagel Rejo dengan konsep
franchise. Di Daerah Magelang terdapat restoran khusus vegetarian yang menjual
menu jamur yang bervariasi dengan nama Resto Vegan Serba Jamur.
Kota Jogjakarta sebagai kota terbesar di Jawa, memiliki berbagai
keunggulan geografis dimana lokasinya yang tidak terlalu jauh dari pantai. Selain
itu, kota ini memiliki daya tarik alam yang membuatnya menjadi salah satu
magnet destinasi wisatawan. Selain itu, ditunjang pula oleh beberapa faktor non
teknis lainnya, misalnya Yogyakarta adalah kota pelajar yang mengindikasikan

5
besarnya populasi anak muda yang menjadi target pasar potensial untuk jenis
makanan unik ini. Selain itu, kota Bandung dekat dengan sentra budidaya jamur,
dimana banyak sekali petani-petani jamur disana. Hal tersebut
memudahkan dalam pendistribusian untuk pemenuhan bahan baku jamur yang
segar dan berkualitas.
Oleh sebab itu, menjadi sebuah peluang besar untuk mengembangkan
restoran dengan model tersebut; dilihat dari penerimaan masyarakat terhadap
usaha kuliner yang positif serta belum terlalu ketatnya jenis usaha restoran serba
jamur yang berdiri di kota Jogjakarta.
Berbagai faktor-faktor yang telah dijelaskan di atas, memperlihatkan
bahwa pengembangan restoran jamur di Indonesia memiliki prospek yang sangat
baik. Ketersediaan bahan baku jamur yang melimpah, jumlah populasi yang besar,
peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah, serta ketersediaan lahan usaha
yang potensial, adalah beberapa indikasi eksternal yang menopang usaha restoran
jamur ini. Tentu, restoran ini hanyalah menjadi embrio awal dari pengenalan
menu makanan jamur kepada khalayak yang lebih luas lagi. Jamur, dengan
potensi gizi dan manfaatnya, berpotensi mencuri perhatian masyarakat, khususnya
bagi kalangan yang menginginkan makanan sehat nan bergizi.

Restoran ini diberi nama restoran jeJamuran (logo: ).


Sebagai gambaran awal, konsep utama dari restoran ini adalah restoran keluarga
yang menyajikan berbagai macam menu makanannya berasal dari bahan dasar
jamur. Jamur-jamur yang digunakan, tentunya adalah jamur yang dapat
dikonsumsi oleh manusia dan tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi
kesehatan. Beberapa jenis jamur yang digunakan adalah jamur merang, jamur
kancing, jamur kuping, dan jamur tiram, namun tidak tertutup kemungkinan
restoran ini juga menyajikan jenis jamur lain, tergantung situasi dan kondisi yang
ada.
Jamur-jamur tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam jenis
makanan. Dari beberapa pengalaman pribadi dalam mencoba makanan yang
terbuat dari jamur, ternyata jamur dapat dijadikan berbagai jenis makanan yang
biasanya menggunakan bahan dasar lain. Contohnya Fu Yung Hai yang terbuat
dari jamur, Tongseng dengan menggantikan daging menjadi jamur, Rendang
jamur pun tak luput dari variasi menunya, Semur edan jamur menu yang satu ini
dapat dibilang yang unik, juice yang di-blender atau yang tidak di-blender dari
potongan segar jamur, serta makanan ringan lain yang sumber bahan bakunya
adalah jamur.
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa restoran ini didesain sebagai
restoran keluarga, namun kalangan yang disasar adalah keluarga dari semua kelas,
dari kelas bawah sampai atas. Konsep restoran yang diusung mengutamakan
pengalaman yang menyenangkan untuk keluarga dan tempat makan yang menarik
untuk anak muda. Oleh karena itu desain interior yang ditonjolkan dalam restoran
ini adalah suasana restoran yang dapat mengakomodasi suasana homie namun

6
tetap terdapat unsur atmosfer restoran yang tidak dapat ditemukan di tempat. Ada
suatu hal yang membuat restoran ini menjadi tempat yang harus dituju, yaitu
tempat ini pernah di kunjungi oleh Presiden Indonesia dan Menteri Menteri
dengan foto foto beliau yang terpampang di dinding restoran. Di dalam restoran
terdapat kolam terapi ikan yang diberikan untuk pengunjung supaya tidak jenuh
saat menunggu pesanan yang belum sampai. Disana konsumen dapat menikmati
makanan dengan bahan dasar jamur yang sanagat enak. Dan keluar nama besar
jeJamuran tu sendiri harga yang ditawarkan sangat terjangkau bahkan untuk
kalangan mahasiswa.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dicari pada makalah kegiatan makalah ini
adalah
1. Apa faktor internal dan eksternal jeJamaruan Resto ?
2. Bagaimana kondisi perusahaan pada matriks IFE dan EFE ?
3. Bagaimana strategi perusahaan dalam menghadapi lingkungan
eksternal dan internal ?

C. Tujuan
Dalam pembahsaan makalah kali ini memiliki tujuan yaitu
1. Mengetahui faktor internal dan eksternal perusahaan jeJamuran Resto
2. Mengetahui kondisi perusahaan pada matriks IFE dan EFE
3. Mengetahui strategi perusahaan dalam menghadapi lingkungan
eksternal dan internal.

Anda mungkin juga menyukai