Anda di halaman 1dari 3

1.

1 Latar Belakang

Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan dari
yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga sampai yang mahal. Untuk kebutuhan
sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani oleh setiap orang. Dengan aktivitas yang semakin
padat, membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan tambahan yang bermanfaat
untuk kesehatan tubuh. Makanan-makanan yang tersedia dipasaran saat ini memang sudah
beragam, tetapi umumnya makanan tersebut bukanlah makanan tradisonal yang khas Indonesia,
serta harga yang ditawarkan juga kebanyakan terlalu mahal, dan juga kualitas serta manfaat
yang terkandung didalam makanan tersebut kurang meyakinkan.

Salah satu makanan tradisional yang cukup sederhana, tetapi sangat cocok menjadi makanan
konsumsi untuk camilan bersama keluarga, sahabat, dan orang tersayang, dan sekaligus
merupakan makanan yang juga cukup mengenyangkan adalah “PEMPEK”. Pembuatan makanan
tradisonal yang khas berasal dari Indonesia ini dilakukan dengan cara yang tidak begitu rumit,
tetapi lebih higienis, serta akan dijual dengan harga yang terjangkau, maka tentunya hal ini akan
menarik minat masyarakat untuk membelinya.

Saat ini hampir seluruh masyarakat Indonesia mengetahui makanan yang bernama pempek.
Tidak hanya anak-anak, bahkan orang tua hingga manula banyak yang menyukai pempek.
Rasanya yang gurih dan enak khas ikan membuat banyak orang menyukainya. Pempek atau
empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu (Rochima,
2015).

Pempek berasal dari nama seorang pria keturunan Tionghoa. Sebelumnya makanan buatan Apek
belumlah ada namanya, namun lambat laun karena Apek menjual keliling makanan buatannya
dan ketika warga memanggil namanya untuk membeli dagangannya terdengar hanya ujung
namanya yaitu ”peek..peek” akhirnya panganan buatan Apek populer dengan nama pempek
yang merupakan hasil plesetan nama sang pembuat pempek pertama kali. Pempek disajiakan
dengan kuah yang biasa disebut orang Palembang dengan nama “Cuko”. Lahirlah inovasi
terhadap sebuah produk makanan tradisional Kota Palembang. Dengan adanya kemajuan
sekarang pempek tidak hanya dibuat dari ikan tenggiri saja, tetapi banyak inovasi-inovasi lain
seperti diganti dengan ikan nila, daging ayam atau daging sapi. Namun, pempekPalembang
umunya terbuat dari ikan tenggiri, kemudian dicampur tepung sagu atau tapioka. Perbandingan
campuran tepung sagu dengan porsi yang banyak akan membuat pempek lebih empuk namun
rasanya lebih tawar, karena memang makannya dicampur dengan kuah cuko, sementara
pempek dengan proporsi ikan yang berimbang akan membuat pempek lebih padat tanpa
kehilangan kekenyalannya (Sihotang, 2009).

Ikan Tenggiri merupakan ikan pelagis dan merupakan ekonomis penting di Indonesia bahkan
dunia karena kandungan protein yang tinggi dan bagus untuk pertumbuhan. Daging ikan yang
biasa digunakan dalam pembuatan pempek adalah ikan tenggiri karena memiliki rasa yang gurih,
tekstur rapat, dan sedikit kenyal, serta mampu menimbulkan aroma yang tajam.

1.2 Tujuan
Tujuan secara khusus yang ingin dicapai dari penyelenggaraan kegiatan usaha adalah
Memperluas kesempatan kerja kepada masyarakat. Selain itu tujuan secara umum sebagai
berikut:
1) Meningkatkan kreativitas kewirausahaan kami dan masyarakat,
2) Meningkatkan hasil produktivitas pengolahan pempek,
3) Menambah wawasan kami dan masyarkat tentang pengolahan pempek,

1.3 Manfaat
Secara umum manfaat dari program ini untuk memperluas kesempatan kerja kepada
masyarakat dan untuk mengaplikasikan hasil kegiatan ini secara professional dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri
1) Meningkatkan minat mahasiswa dalam berwirausaha melalui pengembangan usaha
“Pempek ikan tenggiri”

2) Untuk meningkatkan nilai ekonomi pada makanan berbahan dasar Pempek

3) Untuk menghasilkan suatu produk jajanan alternatif berbahan baku pempek yang sehat dan
aman untuk dikonsumsi.

BAB II
Teori
2.1 Enterpreneurship
Entrepreneurship (kewirausahaan) adalah suatu proses penerapan inovasi dan kreativitas dalam
menciptakan sesuatu yang berbeda dan memiliki nilai serta kemampuan menghadapi tantangan
hidup dengan cara melihat peluang dari berbagai resiko dan ketidakpastian demi mencapai
keuntungan dan pertumbuhan. Istilah entrepreneurship berasal dari bahasa Inggris yang diserap
dari bahasa Prancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta dan pengelola usaha.
Sedangkan entrepreneur adalah seseorang yang mengorganisir dan menanggung risiko sebuah
bisnis atau usaha. Entrepreneurship adalah segala hal yang berkaitan dengan sikap, tindakan dan
proses yang dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis, menjalankan dan
mengembangkan usaha mereka. Dalam bahasa Indonesia, entrepreneurship diterjemahkan
sebagai kewirausahaan, sedangkan entrepreneur diterjemahkan sebagai wirausaha atau
wiraswasta. Entrepreneurship adalah kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif
yang dijadikan sebagai dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat dan proses
dalam menghadapi tantangan hidup.

2.2 Nerspreneueship
Nursepreneurship adalah segala sesuatu mengenai aktivitas yang dilakukan perawat pengusaha
(nursepreneur) dalam menciptakan usaha/bisnis untuk mencapai keuntungan dengan
mengidentifikasi peluang yang ada di bidang keperawatan serta mengintegrasikan nilai-nilai
keperawatan yang dapat dipertanggungjawabkan langsung kepada klien atas usaha/bisnis yang
dijalankannya. Gagasan yang tidak hanya sebatas ide, tetapi juga dilengkapi dengan praktik
nyata dalam membangun usaha di bidang keperawatan. Gagasan dan praktik kewirausahaan
dalam keperawatan ini ditujukan untuk mengubah pola pikir untuk segera menjatuhkan pilihan
pada usaha tertentu tanpa meninggalkan tugas pokok dalam pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat, perawat juga dapat melihat berbagai peluang yang ada dalam lingkup keperawatan.
Paradigma seperti inilah yang akhirnya menciptakan gagasan dan praktik nursepreneurship di
dunia wirausaha sebagai jawaban tantangan global saat ini. Tantangan menuju pelayanan
kesehatan yang sempurna, dimana pelayanan kesehatan tidak lagi hanya berfokus pada
keuntungan materi semata, tetapi juga dari sisi pelayanan dan pengabdian kepada masyakarat.

Anda mungkin juga menyukai