Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anak merupakan anugrah yang diberikan tuhan untuk meneruskan


kehidupan di dunia, anak menurut WHO definisi anak adalah dihitung sejak
seseorang di dalam kandungan sampai dengan usia 19 tahun. Menurut
Undang – Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002 pasal 1 ayat 1
tentang perlindungan anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18
tahun, termasuk juga yang masih di dalam kandungan. Anak merupakan
asset bangsa yang akan meneruskan perjuangan suatu bangsa, sehingga
harus diperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya (Depkes RI, 2014).

Masa paling penting dari tumbuh kembang anak adalah masa balita.
pada masa balita terjadi pertumbuhan dasar yang akan menentukan
perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan pada periode ini terjadi
sangat cepat seperti perkembangan kemampuan berbahasa, kreatifitas dan
intelegensi yang akan menjadi landasan sangat penting untuk perkembangan
anak selanjutnya (Susanto, 2011).

Masa pertumbuhan pada balita membutuhkan zat gizi yang cukup,


karena pada masa itu semua organ tubuh yang penting sedang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Balita merupakan kelompok masyarakat
yang rentan gizi. Pada kelompok tersebut mengalami siklus pertumbuhan
dan perkembangan yang membutuhkan zat-zat gizi yang lebih besar dari
kelompok umur yang lain sehingga balita paling mudah menderita kelainan
gizi (Nurtina et al., 2017)

Melihat keadaan tersebut kami berinisiatif membuat sebuah produk


panganyang dapat memenuhi kebutuhan gizi dengan produk olahan lele
yang mengandung banyak protein dan berbagai zat yang dibutuhkan seperti:
Vitamin B12, selium, fosfor,tiamin dan kalium. Pada dasarnya semua ikan
pada umumnya merupakan sumber dari asam lemak Dari penelitian yang
dilakukan secara berkelanjutan, para peneliti menemukan pula manfaat lain
dari asam lemak omega 3, yaitu menurunkan tekanan darah, membantu
merawat kesehatan kulit terutama dari ekzema dan dermatitis, serta berperan
dalam pembentukan cerebral cortese otak. Ini sangat berguna sekali bagi
orang yang sering beraktivitas olah raga berat, atau aktivitas-aktivitas yang
membutuhkan energi serta refleks yang tinggi.
Pengolahan ikan lele dapat dilakukan menjadi abon gurih ikan lele
agar meningkatkan minat masyarakat terkhusus pada anak untuk
mengkonsumsi ikan lele, dengan demikian kandungan yang terdapat di
dalam ikan lele dapat dimanfaatkan. Terlebih Abon ikan lele selain enak
rasanya, disukai banyak orang, juga sangat bermanfaat bagi kesehatan untuk
tubuh kita. Oleh karena itu, target pasar kami adalah ibu dan anak. Untuk
merealisasikannya, maka kami menentukan lokasi outlet atau menjadi akses
bagi banyak orang, terkhusus masyarakat dengan ekonomi menengah
kebawah di daerah kelurahan papanggo yang dimana rata-rata
masyarakatnya bekerja sebagai buruh pabrik dan pedagang.

Meskipun banyak olahan lele yang digemari masyarakat tapi banyak


yang kurang cocok dengan yang kebutuhan bayi seperti pecel lele, nugget
lele, kerupuk lele, DLL. Yang kita tahu bahwasanya beberapa olahan
tersebut kurang baik bagi balita. Dibandingkan itu semua Pembuatan abon
gurih ikan lele inipun tergolong mudah sehingga tidak memakan waktu yang
lama dalam pembuatannya. Abon gurih ikan lele juga akan mudah
dipasarkan ke masyarakat luar karena dapat awet beberapa hari. selain itu
juga efisien dan praktis tanpa perlu diolah lagi, yang dimana produk ini akan
sangat memudahkan masyarakat dalam memenuhi gizi harian sehingga
dapat menjangkau masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan angka
kesehatan masyarakat ekonomi menengah ke bawah khususnya pada balita.

B. PERUMUSAN MASALAH
Dari paparan latar belakang tersebut, maka dapat diambil sebuah perumusan,
yaitu apakah ikan lele (claris batrachus) dapat menjadi solusi dari kekuragan
gizi yang dialami balita dan mejadi produk yang laris ditengah masyarakat
luas?

C. TUJUAN
Tujuan dari program kreativitas mahasiswa ini untuk mempergunakan ikan
lele (claris batrachus) sebagai solusi dari kurangnya asupan protein pada
balita dan menjadi produk unggulan yang bisa dibeli oleh kalangan manapun

D. HASIL YANG DIHARAPKAN


Dari program kreativitas ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah produk
olahan dari ikan lele (claris batrachus) berbentuk abon gurih yang dikemas
dalam sebuah kemasan plastik dan dipasarkan didaerah Papanggo Jakarta
Utara, sehingga diperoleh peluang usaha baru untuk mahasiswa dalam
mengembangkan kemampuan wirausahanya.
E. KEGUNAAN
Adapun manfaat yang bisa didapatkan oleh wirausahanya ini bisa
mempengaruhi beberapa sektor, diantaranya :
1. Bagi mahasiswa program dan mahasiswa umum, terbukanya ide
usaha kreatif nan unik yang bisa menambah rasa keingintahuan
dalam bidang kuliner dan gizi. Terelepas dari itu semua
diharapkan agar mahasiswa dapat membuat produk dengan
originalitasnya tersendiri terbebas dari plagiarisme.
2. Bagi masyarakat luas, protein akan tercukupi melalui produk abon
lele sehingga bisa menjadikan masyarakat yang sehat, kuat dan
berkualitas. Disamping itu kami membuat dengan harga yang bisa
dijangkau oleh kalangan manapun.
3. Bagi para pedagang dan supliers, dapat membuka peluang usaha
baru di daerah Papanggo Jakarta Utara, menambahkan peluang
peningkatan penjualan ikan lele dan komoditas lainnya.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA

A. Strategi Pemasaran
Menurut (Fandy, 2000), strategi pemasarann merupakan suatu manajemen
yang disusun untuk mempercepat pemecahan persolalan pemasaran dan
membuat keputusankeputusan yang bersifat strategis. Setiap fungsi
manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi
pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki
kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan
hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh
karena itu pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan
strategi. Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha
untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya
dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua
pertimbangan pokok, yaitu :

A. Bisnis ada yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa
yang dapat dimasuki di masa mendatang.
B. Bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan
sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk,
harga promosi dan distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar
sasaran.

B. Pengertian Ikan Lele


Ikan Lele (Clarias) adalah marga (geneus) Ikan yang hidup di air tawar.
Ikan ini mempunyai ciri khas dengan tubuhnya yang licin, agak pipih
memanjang serta memiliki jenis kumis yang panjang, mencuat dari sekitar
bagian mulutnya. Ikan ini sebenarnya terdiri atas berbagai jenis (spesies),
dedikitnya terdapat 55 spesies Ikan Lele di seluruh dunia. Ikan-ikan marga
Clarias ini dikenal dari tubuhnya yang licin memanjang dan tidak bersisik,
dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang terkadang
menyatu dengan sirip ekor, menjadian nampak seperti sidat yang pendek.
Kepalanya keras menulang dibagian atas, dengan mata kecil danmulut
lebar yang terletak diujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang
sudut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air sapitang
yang gelap. Lele juga memiliki alat pernapasan tambahan berupa
modifikasi dari busur ingsangnya, serta terdapat patil yakni duri tulang
yang tajam pada sirip-sirip dadanya (Budianto, 2012).
C. Abon Ikan
Abon Ikan Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi
masyarakat karena mudah didapat dan harganya murah. Namun, ikan
ternyata memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan ikan adalah
tubuh ikan yang mempunyai kadar air tinggi dan pH mendekati netral
merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri pembusuk
maupun organisme lainnya sehingga ikan menjadi komoditi yang cepat
membusuk. Selain itu daging ikan banyak mengandung asam lemak tak
jenuh yang sifatnya mudah mengalami proses oksidasi sehingga sering
muncul bau tengik pada ikan (Afrianto dan Liviawaty, 2001).

D. Manfaat Abon Ikan


Manfaat Abon Ikan Afrianto dan Liviawaty (1991) menyatakan
pembuatan abon ikan merupakan salah satu alternatif pemanfaatan hasil
perikanan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari pembuatan
abon ikan antara lain proses pembuatannya mudah, rasanya enak, dan
dapat dijadikan sumber penghasilan tambahan. Selain itu, abon ikan yang
baik memiliki rasa yang khas dan tidak berbau amis. Abon ikan mudah
diterima konsumen karena memiliki rasa yang khas. Apalagi bila
dibandingkan dengan ikan segar, abon ikan mempunyai kandungan protein
lebih tinggi dan dapat disimpan lebih lama tanpa mengalami perubahan
kualitas.

Komponen Nilai
Lemak (maksimum) 30%
Gula (maksimum) 30%
Protein 20%
Air (maksimum) 10%
Abu (maksimum) 9%
Aroma, warna dan rasa Khaas
Logam berbahaya (Cu, Pb, Mg, Zn dan As) Negatif
Jumlah bakteri (maksimum) 3000/g
Bakteri bentuk koli Negatif
Jamur Negatif
Sumber : Standar Industri Abon, 2017

Gambar 2.1 Packaging


E. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Statement of Cash Flow


a) Permodalan
a) Modal DIKTI Rp 10.000.000
Jumlah : Rp 10.000.000

b) Pembelian Peralatan
1. Mesin peniris minyak abon : Rp 2.200.000
2. Dandang kukus stainless : Rp 300.000
3. Penggorengan : Rp 200.000
4. Blender : Rp 225.000
5. Kompos Gas & Tabung 12,5 kg : Rp 700.000
6. Nampan aluminium : Rp 100.000
7. Sarung Tangan Plastik : Rp 50.000

Referensi : http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177745/1/FARIS
%20IZZATUR%20QALBIN.pdf
BAB III
METODE PELAKSANA

1. Cara pembuatan produk


a. Menyiapkan bahan baku berupa, 1 kg ekor ikan lele, 5 siung bawang
merah, 3 siung bawang putih, 4 lembar daun salam, 2 tangkai serai, ½
butir gula merah, wijen secukupnya dan garam secukupnya dan
dihaluskan.
b. Kemudian bersihkan 1 kg ekor ikan lele, lalu dikukus selama 30 menit
dan ikan disuir-suir setelah matang.
c. Panaskan minyak goreng dan masukkan bumbu yang sudah dihaluskan
aduk hingga setengah matang lalu masukkan ikan, masak hingga
bumbu meresap.
d. Siapkan wadah produk sambil menunggu abon sesuai suhu ruangan.
e. Setelah itu masukkan abon kedalam kemasan produksi.

2. Strategi pemasaran
a. Memperkenalkan produk dan kandungannya kepada warga Papanggo.
b. Bekerja sama dengan kader wilayah Papanggo untuk
mensosialisasikan pentingnya protein pada balita dan anak-anak
melalui produk abon ikan lele.
c. Bekerja sama dengan pedagang bubur bayi dengan menjualkan abon
sebagai toping bubur atau toping MPASI.
d. Melakukan produksi selama 1 minggu sekali sesuai dengan ketahanan
produk.
e. Memperkenalkan produk melalui sosial media.
f. Membuat video edukasi pentingnya kandungan protein pada abon ikan
lele untuk anak-anak.

3. Tujuan Pencapaian
Dengan terciptanya abon ikan lele kami berharap dapat terpenuhinya
protein pada anak khususnya balita diwilayah Papanggo dan
berkembangnya peluang usaha.

4. Uraian aktivitas
Kami mengawali dengan melalukan seurvei lingkungan dan melihat
fenomena yang terjadi di masyarakat wilayah Papanggo. Kemudian
dengan adanya peningkatan angka kurang gizi diwilayah Papanggo,
sehingga mmebuat kami tergerak untyuk menciptakan produk abon ikan
lele tersebut. Lau kita melakukan survei pasar dan bahan baku, dilanjuti
dengan pengajuan proposal PKM K ini.
BAB IV
BIAYA JADWAL KEGIATAN
1. Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K

No. Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran dana (Rp)

1. Bahan Habis Pakai  Belmawa


(Operasional)  Perguruan tinggi

a. Kertas minyak
b. Cup 35ml
c. Stiker kemasan
d. Minyak goreng
e. Bawang merah
f. Bawang putih 6.500.000,-
g. Gula merah
h. Biji wijen
i. Ikan lele
j. Garam
k. Isi ulang gas
2. Peralatan penunjang
(Admin)
a. Kompor gas
b. Gas elpiji
(baru)
c. Panci
pengukus
d. Wajan
e. Set suntil
f. Talenan
g. Pisau
3.500.000,-
h. Baskom
stainles
i. Nampan
j. Biaya
sosialisasi
abon
k. Kuota
promosi
sosmed
l. Pulsa
m. Atk
Jumlah 10.000.000,-
2. Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-K

No Bulan Person Penanggung


Jenis Kegiatan
. Jawab
Feb Mar Apr Mei
Pembuatan dan
1. pengiriman
proposal Muhammad Aryo Y
Survei lokasi
2.
dan bahan baku
Pembelian bahan
3. baku dan Aldillah Ayuazahra
peralatan
Produksi abon
4. Alzazira Wulandari
ikan lele
Perkenalan
5. produk pada
masyarakat
Produksi dan
Azhar Aufaa
pemasaran
6. produk dengan
jangkauan social
media
Laporan akhir
7. Isthi Arivia
program PKM

Anda mungkin juga menyukai