Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Hari/tanggal : Senin/06 April 2020

m.k Akuabisnis Kel/Shift : 3/ 1


Dosen : Ir. Cecilia Eny Indriastuti, M.Si
Dosen asisten : Ahmad Teduh, S.Pi, M.Si
Muh. Fathur, R, S.Pi

BUSINESS PLAN
ABON IKAN TONGKOL

Disusun oleh:

KVZ Grouper Company

Vitalia Zulmi Nur Zam-Zam J3H118065


Zafira Chairunnisa J3H118077
Kristin Novita S J3H218126

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PRODUKSI DAN MANAJEMEN PERIKANAN
BUDIDAYA
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang (Vitalia)


Virus Corona Covid-19 sedang menjadi permasalahan utama bagi
seluruh negara di dunia, terutama Indonesia. Indonesia merupakan negara
kepulauan dan sangat terkenal dengan kekayaan alamnya. Indonesia dikenal
juga sebagai negara maritim. Negara maritim merupakan negara yang
sebagian besar wilayahnya terdiri dari perairan. Mata pencaharian sebagian
besar masyarakat Indonesia yaitu sebagai petani atau nelayan. Adanya virus
yang melanda Indonesia seperti saat ini membuat pemerintah menerepkan
sistem social distancing maupun work from home. Para petani dan nelayan
tentu saja tidak dapat menerapkan sistem work from home karena pekerjaan
mereka yang harus berhubungan langsung dengan alam luar. Artinya kondisi
seperti yang terjadi akibat Virus Corona Covid-19 ini memberikan dampak
yang sangat berpengaruh bagi kondisi ekonomi masyarakat yang tergolong
menengah ke bawah.
Para nelayan harus tetap melaut untuk mencari ikan agar tetap dapat
memenuhi kebutuhan ekonomi. Meskipun demikian, hasil tangkapan para
nelayan juga tidak mudah untuk di pasarkan dan dijual secara langsung karena
pasar tempat mereka berjualan ikan sedang tidak beroperasi karena kebijakan
pemerintah untuk melakukan social distancing. Akibat tidak adanya pasar,
harga jual ikan hasil tangkapan menjadi turun. Oleh karena itu, sebagai
masyarakat yang kreatif kita harus membuat produk olahan untuk menaikan
harga jual ikan tersebut.
Salah satu hasil olahan yang cukup terkenal yaitu abon. Abon
merupakan salah satu olahan yang sangat digemari masyarakat dari berbagai
kalangan. Abon dapat digunakan sebagai lauk yang praktis dan dapat
disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama meskipun pengolahannya
tanpa menggunakan bahan pengawet. Umumnya bahan dasar abon terbuat dari
daging sapi atau daging ayam. Padahal kandungan gizi daging ikan lebih
lengkap daripada kedua jenis bahan baku tersebut. Oleh karena itu, daging
ikan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat abon. Produk
olahan abon ini pemasarannya juga lebih mudah daripada pemasaran ikan
segar yang saat ini sangat sulit dilakukan karena pasar ikan yang harus ditutup
oleh pemerintah.
Jenis ikan hasil tangkapan yang sering dijumpai yaitu ikan tongkol
(Euthynnusaffinis). Ikan tongkol (Euthynnusaffinis) merupakan ikan yang
memiliki nilai gizi tinggi dan harga yang relatif terjangkau. Ikan tongkol
(Euthynnusaffinis) memiliki kelebihan yaitu kandungan protein yang tinggi
serta kaya akan asam lemak omega 3 (Nuraini 2013). Setiap 100 gram ikan
tongkol (Euthynnusaffinis) memiliki kandungan yang tediri dari air 69,40%,
lemak 1,50%, protein 25,00% dan karbohidrat 0,03% (Sanger 2010). Upaya
untuk menaikan harga jual ikan tongkol (Euthynnusaffinis) yang melimpah ini
dapat dilakukan dengan membuat olahan abon.

1.2 Rumusan Masalah (Vitalia)


Harga jual ikan tongkol (Euthynnusaffinis) segar yang menurun akibat
pandemi Virus Corona Covid-19 membuat pendapatan nelayan semakin
berkurang. Tidak adanya pasar yang menampung hasil tangkapan ikan tongkol
(Euthynnusaffinis) ini mengakibatkan jumlah ikan menjadi melimpah. Ikan
tongkol (Euthynnusaffinis) dengan jumlah yang melimpah akan menyebabkan
turunnya harga jual. Selain itu, kandungan ikan tongkol (Euthynnusaffinis)
yang memiliki kadar air yang cukup tinggi dapat menyebabkan ikan cepat
membusuk apabila tidak segera diolah. Oleh karena itu dibutuhkan
pengolahan terhadap ikan tongkol (Euthynnusaffinis) agar memiliki nilai jual
yang lebih tinggi. Upaya untuk menaikan harga jual ikam tongkol
(Euthynnusaffinis) yaitu dengan mengolah ikan menjadi abon. Pengolahan
ikan tongkol (Euthynnusaffinis) menjadi abon tidak menyebabkan penurunan
kandungan gizi.

1.3Tujuan Program (Kristin)


Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah :
A. Dengan keterbatasan bahan baku dan bahan-bahan lainnya yang dijual
di pasar akibat pandemik virus covid-19, bisnis abon ikan tongkol ini
mampu menjadi peluang usaha untuk masyarakat ditengah kondisi
perekonomian yang turun.
B. Menambah persentase masyarakat yang gemar memakan ikan baik
dalam bentuk ikan segar atau olahan.
C. Dengan adanya produk abon dari bahan baku ikan tongkol ini
diharapkan mampu mengubah pandangan anak-anak yang sebelumnya
tidak suka memakan ikan menjadi suka.
D. Menjadi daya tampung bagi ikan-ikan tongkol yang ukurannya tidak
sama dengan yang lainnya ketika dipanen.
E. Dengan dilakukannya modifikasi produk akuakultur ini mampu
meningkatkan kreativitas masyarakat dalam berwirausaha. Membuat
produk yang ditingkatkan nilainya sehingga pada akhirnya akan
menghasilkan keuntungan.
1.4 Luaran Yang Diharapkan (Zafira)
Produk yang dihasilkan adalah “Abon Ikan Tongkol”. Abon Ikan
Tongkol dibuat dengan menggunakan ikan yang tidak laku terjual. Dipadukan
dengan kemasana yang memiliki daya tarik tersendiri agar pelanggan membeli
Abon Ikan Tongkol ini. Abon Ikan Tongkol diharapkan dapat disukai oleh
masyarakat dan menjadi produk yang berkualitas untuk dikonsumsi serta
dinikmati oleh masyarakat. Selain itu, diharapankan dapat menjadi badan
usaha kecil, mengembangkan, memberdayakan dan mengenalkan produk
olahan ikan ini di seluruh Indonesia.

1.5 Kegunaan Program (Zafira)


Kegiatan ini memiliki kegunaan yang baik diantaranya sebagai berikut :

I. Bagi Pelaksana
1. Menambah wawasan, pengalaman serta menjadi media pembelajaran
bagi mahasiswa dalam bidang kewirausaahan.
2. Kegiatan ini melatih kemampuan bekerja sama di dalam tim.
3. Menciptakan lapangan kerja

II. Bagi Masyarakat


1. Memperkenalkan sebuah produk olahan ikan kepada masyarakat.
2. Membantu dan mendorong petani ikan untuk lebih meningkatkan hasil
produksi mereka.
3. Memberikan pemikiran kepada masyarakat bahwa kita sebagai negara
kepulauan harus bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan
mengkonsumsi ikan.
4. Memberi wawasan dan kesempatan bagi masyarakat untuk
berwirausaha sendiri walaupun dengan modal yang terbatas.
5. Mendapatkan keuntungan dari segi finansial dan menciptakan
lapangan kerja baru.
DAFTAR PUSTAKA

Nuraini T. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Pekanbaru (ID): Yayasan


Aini Syam.
Sanger. (2010). Oksidasi lemak ikan tongkol (Auxfs thazard) asap yang direndam
dalam larutan ekstrak daun sirih. Jurnal Pasifik. 2(5): 870 - 873.

Pembagian Tugas Kelompok ;


1. Ide Bisnis : Kristin Novita S
2. Latar Belakang : Vitalia Zulmi Nur Zam-Zam
3. Rumusan Masalah : Vitalia Zulmi Nur Zam-Zam
4. Tujuan Program : Kristin Novita S
5. Luaran : Zafira Chairunnisa
6. Kegunaan Program : Zafira Chairunnisa

Anda mungkin juga menyukai