Disusun oleh :
Kelompok 2
Ikan lele (Clarias sp.) termasuk salah satu dari keenam komoditas lainnya
yaitu, rumput laut, patin, bandeng, nila, dan kerapu yang akan dipacu
pengembangan budidayanya dengan tujuan meningkatkan produksi budidaya
pada beberapa tahun kedepan (Riyanto, dkk., 2010). Hal tersebut akan disertai
dengan meningkatnya kebutuhan pakan pada budidaya ikan. Ikan lele merupakan
salah satu komoditas budidaya yang memiliki berbagai kelebihan, diantaranya
adalah pertumbuhan cepat dan memiliki kemampuan beradaptasi terhadap
lingkungan yang tinggi. Menurut Soares (2011) permintaan ikan lele mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan produksi ikan lele juga
mengalami peningkatan. Produksi ikan lele nasional selama 2010-2014 rata-rata
meningkat sebesar 35% per tahun yakni pada tahun 2010 sebesar 270.600 ton dan
meningkat pada tahun 2014 sebesar 900.000 ton (Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya, 2014 dalam Rica, 2015). Peningkatan jumlah produksi ikan lele dapat
terjadi karena ikan ini dapat dibudidayakan pada lahan dan sumber air yang
terbatas dengan padat tebar yang tinggi, menyukai semua jenis pakan, modal
usahanya relatif rendah karena dapat menggunakan sumber daya yang relatif
mudah didapatkan, teknologi budidayanya relatif mudah dikuasai masyarakat dan
pemasaran benih serta ukuran konsumsinya pun relatif mudah.
Konsumen lele sangatlah luas, tidak saja masyarakat pedesaan, namun juga
masyarakat perkotaan. Seiring melemahnya daya beli masyarakat akibat berbagai
tekanan ekonomi, lele semakin diminati. Tidak hanya kelas menengah ke bawah
yang makan di warung-warung tenda dengan sambal terasi dan lalapan, tetapi
telah merambah ke konsumen menengah atas. Munculnya fenomena pecel lele
kian mendongkrak citra lele di mata masyarakat. Selain harganya yang
terjangkau, warung pecel lele ini banyak ditemui di pinggir-pinggir jalan. Bahkan,
pecel lele menjadi santapan yang digemari mahasiswa. Sebagai sumber protein
murah, nilai gizi lele termasuk tinggi dan baik untuk kesehatan karena tergolong
makanan dengan kandungan lemak relatif rendah dan mineral yang relatif tinggi.
Kebutuhan atau permintaan terhadap lele tak pernah surut bahkan cenderung
meningkat setiap tahunnya. Produksi yang ada semuanya dapat terserap pasar
dengan baik.
Alasan kelompok kami memilih ikan lele dikarenakan peluang pasar yang
sangat tinggi di berbagai daerah sehingga memutuskan kelompok kami melimih
komoditas ikan lele. Lalu dengan proses pemijahan yang tergolong mudah dan
dengan fekunditas yang besar maka secara ekonomi sangat menguntungkan
untung kelompok kami jika bisa melakukan pembenihan secara kontinu.
Lele juga meupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang sangat
potensial. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai
ekonomis yang tinggi. Ikan ini sudah dibudidayakan secara komersial oleh
masyarakat Indonesia. Budidaya ikan lele berkembang pesat karena dapat
dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi,
pemasaran yang relatif mudah, dan modal relatif rendah (Effendie, 2003).
II. PROFIL PERUSAHAAN
Direktur
Annisa Chika
Sekretaris
Nadia Khofifah
Direktur
Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan perusahaan;
Menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan;
Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
Menyusun strategi bisnis perusahaan;
Menyampaikan laporan kepada kinerja perusahaan
Melakukan evaluasi terhadap perusahaan;
Mengawasi situasi bisnis; dan
Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan.
Sekretaris
Mengurusi pencatatan dan mengatur janji;
Menyiapkan, membuat dan menyusun laporan-laporan;
Menjawab panggilan, menjawab pesan dan menangani korespondensi (surat
menyurat);
Memeriksa dikte dan mengingatkan pemimpin terhadap perjanjian dengan
perusahaan lain.
Mengamankan informasi dengan mengelola data base; dan
Menjadi narahubung dengan organisasi atau klien tertentu.
Bagian Keuangan
Mengklarifikasi semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan;
Menyusun dokumen-dokumen kegiatan akuntansi dan keuangan perusahaan; dan
Melaksanakan pencatatan dan pengumpulan data-data atau bukti transaksi dalam
kegiatan perusahaan.
Manajer Produksi
Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi;
Menentukan standar kontrol kualitas;
Mengawasi proses produksi;
Ber-negosiasi dan menyetujui anggaran serta rentang waktu dengan klien;
Melakukan pemesanan bahan yang dibutuhkan perusahaan; dan
Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi.
Bagian Transportasi
Memastikan bahwa seluruh kendaraan dan pengemudi untuk siap beroperasi;
Mengatur operasional unit;
Pengecekan service;
Menangkap keluhan customer;
Pemantauan kondisi kendaraan; dan
Meminta tim mekanik melakukan perbaikan jika diperlukan.
Manajer Pemasaran
Menyusun, mengatur, menganalisis, mengimplementasikan dan mengevaluasi
pemasaran, penjualan dan promosi serta bertanggungjawab bagi perkembangan dan
kemajuan perusahaan;
Melakukan pengawasan dan pengendalian atas seluruh kinerja pemasaran agar
sesuai perencanaan yang telah disusun; dan
Sigap dalam mengambil keputusan dalam menghadapi masalah pemasaran.
Kebutuhan induk
Menurut perhitungan sepasang ikan lele dapat menghasilkan benih
sebanyak 27.000, sehingga. 27.000 benih x Rp130 = Rp3.510.000. Target
100.000 ekor/bulan. Kelompok kami menargetkan dapat memijahkan ikan
lele sebanyak 4 pasang, sehingga didapatkan target 100.000 ekor/bulan.
sehingga dapat dihitung (27.000x4) x Rp130= Rp.14.040.000
Waktu rematurasi lele jantan 2 minggu sedangkan lele betina 1-1,5 bulan
sehingga agar tercapai target produksi kita membutuhkan 8 induk jantan
dan 12 induk betina.
Kebutuhan Kolam
Umumnya, kepadatan bibit ikan yang digunakan untuk kegiatan
budidaya memiliki ukuran, yaitu 3-5 cm dengan padat tebar sebanyak 500 -
700 ekor/m² (Warisno dan Kres Dahana, 2009). Kelompok kami
menggunakan jumlah bibit ikan sebanyak 500 ekor/m. Berikut merupakan
perhitungannya.
Kolam ukuran 4 x 3 m = 12m2
= 12m2 x 500 benih/m2
= 6000 benih/ kolam
Maka kebutuhan kolam = 108.000 benih : 6000 benih/kolam
= 18 kolam
Pola Tanam
IV. NFRASTRUKTUR DAN SARANA PRODUKSI
Fasilitas Utama
Fasilitas Pendukung
Sarana dan Prasarana dalam Kegiatan Pemeliharaan Ikan Lele (Clarias sp.).
Perhitungan pakan
1. Egg yolk 3 hari
2. Cacing sutra seminggu ( 1800.000 butuh 20 takar ) sehingga untuk 108.000
benih butuh kurang lebih 1,2 takar/ hari . ( 8,4 takar / minggu)
3. Fengli 0 seminggu ( 125 g/ hari untuk 1800.000 benih) sehingga untuk 108.000
benih butuh 7,5 gram / hari (52,5 gram/ minggu)
4. PF 500 5 hari ( 250 gram/hari untuk 1800.000 benih) sehingga untuk 108.000
benih butuh 15 gram/hari. ( 75 gram/ 5 hari)
5. PF 800 10 hari ( 250 gram/ hari untuk 1.800.000 benih) sehingga untuk
108.000 benih butuh 15 gram/ hari. ( 150 gram/ 10 hari)
Dosis Penyuntikan:
Menggunakan ovaprim
Asumsi bobot induk 1 kg
Betina = 1 kg x 0,5 ml/ kg = 0,5 ml
Jumlah yang di suntik ovaprime : larfish = 1 :1 = 0,5 + 0,5 = 1 ml
Jantan = 1 kg x 0,3 ml/kg = 0,3 ml
Jumlah yang disuntik ovaprime : larfish = 1 : 1 = 0,3 + 0,3 = 0,6 ml
Layout Lokasi
Toilet
Ruang Teknisi
Musholah
BAK 1 BAK 10
2 11
Tandon 1
3 12
Bak
4 Pemijahan 1 13
Bak Jantan
5 14
Bak Betina
6 15
Bak
7 16
Pemijahan 2
8 17
Tandon 1
9 18
Jalan
Daftar Pustaka