Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTEXK USAHA PETERNAKAN

JUDUL:
PRAKTEK USAHA PETERNAKAN PRODUKSI HALWA DAN
PEMASARAN

Oleh:
Sundarwati Sukijo NIM : 201410350311118
Nidia Sastika Putri NIM : 201410350311136
Arief Rahman Hidayat NIM : 201410350311137

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2017
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PERENCANAAN USAHA PRAKTEK USAHA
PETERNAKAN
PRODUKSI HALWA DAN PEMASARAN

Oleh:
Sundarwati Sukijo NIM : 201410350311118

Nidia Sastika Putri NIM : 201410350311136

Arief Rahman Hidayat NIM : 201410350311137

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Mengetahui,
Ketua Jurusan Dosen Pembimbing PUP

Dr. Ir. Asmah Hidayati, MS. Dr. Ir. Khusnul Khotimah., MM., MP
NIP. 19641008199 NIP. 110 9102 0209

Mengetahui,
Dekan FPP UMM,

Dr. Ir. David Hermawan, MP.


NIP. 196405261990031003
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan taufik
dan hidayah Nya sehingga Laporan Praktek Usaha Peternakan (PUP) ini dapat
terselesaikan dengan baik. Penyelenggaraan PUP ini dirancang untuk
mengenalkan mahasiswa pada dunia wirausaha secara nyata dan
mempadupadankan atau menganalisis masalah lapang dengan teori yang pernah
didapatkan dari bangku perkuliahan, meningkatkan motivasi mahasiswa agar
memiliki minat dibidang wirausaha, serta dapat membuka lapangan pekerjaan
baru.
Terima kasih kepada dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan, ketua
jurusan peternakan, serta Dr. Ir. Khusnul Khotimah., MM., MP selaku Dosen
Pembimbing dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya kelemahan dan kekurangan yang
terdapat pada laporan ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik,
saran, dan sumbangan pemikiran konstruktif dari para pembaca sebagai masukan
untuk perbaikan penulisan berikutnya. Semoga karya tulis ini bermanfaat dalam
perkembangan keilmuan dan kehidupan bagi semua pihak.

Malang, .. Desember 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii


KATA PENGANTAR .................................................................................iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
I.2 Tujuan PUP .................................................................................. 2
1.3 Manfaat PUP ............................................................................... 2
BAB II KELAYAKAN USAHA ................................................................. 3
2.1 Produksi Komoditas ..................................................................... 3
2.2 Manajemen Produksi ................................................................... 3
2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................. 4
2.4 Manajemen Keuangan ................................................................. 5
2.5 Manajemen Pemasaran ................................................................ 5
2.6 Analisa Usaha .............................................................................. 6
BAB III OPERASIONALISASI ................................................................ 8
3.1 Waktu dan Tempat ....................................................................... 8
3.2 Skala Usaha ................................................................................. 8
3.3 Materi dan Alat ............................................................................ 8
3.4 Teknis Pelaksanaan ...................................................................... 8
BAB IV HASIL KEGIATAN USAHA ...................................................... 10
4.1 Komoditas yang Dipilih .............................................................. 10
4.2 Manajemen Produksi .................................................................. 10
4.2.1 Persiapan Bahan ................................................................. 10
4.2.2 Proses Produksi ................................................................... 10
4.2.3 Pasca Produksi ..................................................................... 10
4.3 Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) ................................ 10
4.4 Manajemen Keuangan ................................................................. 10
4.5 Manajemen Pemasaran ................................................................ 10
4.5.1 Produk................................................................................. 10
4.5.2 Harga .................................................................................. 10
4.5.3 Tempat ................................................................................ 10
4.5.4 Promosi ............................................................................... 10
4.6 Analisa Usaha .............................................................................. 10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 10
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 10
5.2 Saran ........................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 10
LAMPIRAN ................................................................................................. 10
BAB I . PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Susu merupakan cairan ekskresi dari ambing sapi perah sehat yang
tersusun oleh zat-zat nutrisi seimbang, mudah dicerna dan mengandung semua
unsur makanan yang dibutuhkan manusia. Susu memiliki banyak manfaat bagi
manusia, antara lain menunjang pertumbuhan, meningkatkan kekebalan tubuh,
mencegah osteoporosis, dan berbagai manfaat lain, sehingga susu baik
dikonsumsi sepanjang usia. Akan tetapi, di Indonesia tingkat konsumsi susu dan
produk susu sangatlah sedikit dibandingkan dengan negara lain. Kebanyakan
Masyarakat Indonesia menderita Intoleransi laktosa dimana penderita tidak
mampu mencerna laktosa, sehingga perlu dilakukannya pengolahan dari susu
tersebut menjadi produk yang dimana laktosa telah diubah menjadi senyawa yang
lebih sederhana dari gula laktosa. Meskipun dilakukan pengolahan susu segar
menjadi produk olahan susu dengan keinginan untuk meningkatkan konsumsi
susu nasional, masyarakat tetap tidak terlalu menyukai produk olahan tersebut
karena produk tersebut akan lebih mahal dari susu segar sendiri. Konsumsi susu di
Indonesia pada tahun 2015 hanya 12,1 liter/kapita/tahun. Angka ini masih jauh
dari konsumsi per kapita per tahun di Malaysia 36,2 liter, India 48,62 liter,
Singapura 44,5 liter, Thailand 33,7 liter, Vietnam 14,3 liter dan Filipina 17,8 liter
(Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, 2015).
Halwa merupakan masakan khas dari India yang bahan utamanya adalah
susu. Halwa biasa disajikan sebagai hidangan penutup dan sering disuguhkan di
acara besar di India. Halwa memiliki tekstur yang yang bermacam-macam
tergantung keinginan, bisa keras seperti permen susu dan bisa lunak seperti
puding. Proses pembuatan halwa tergolong mudah tetapi membutuhkan kesabaran
ekstra karena proses pengadukan dari susu segar hingga mengental membutuhkan
waktu yang lama. Semakin keras halwa ini maka akan lebih tahan lama karena
kadar air dalam halwa akan semakin menurun sehingga mikroorganisme tidak
akan berkembang biak dan akhirnya mati.
Nama “Mimoochie ” dipilih sebagai brand produk dalam usaha ini.
1.2 Tujuan PUP
1.3 Manfaat PUP
BAB II
KELAYAKAN USAHA
2.1 Komoditas yang Dipilih
Komoditas yang dipilih adalah Halwa. Produk olahan susu saat ini mulai
banyak dicari masyarakat karena produk ini tidak memiliki rasa susu segar yang
kebanyakan orang tidak sukai dan tidak menimbulkan alergi terhadap penderia
intoleransi laktosa. Meskipun telah mengalami pengolahan, halwa ini memiliki
kandungan nutrisi yang tidak jauh berbeda dari susu segar, sehingga dengan
mengkonsumi halwa dapat menggantikan konsumsi susu segar. Halwa memiliki
variasi topping yang berbeda, mulai dari kacang-kacangan seperti almond dan
mede, kismis, dan choco chips. Usaha halwa ini sangatlah berpotensi menjadi
produk yang populer di masyarakat Indonesia namun terkendala karena halwa
belum terlalu diketahui oleh masyarakat sehingga perlu memperkenalkan produk
ini terlebih dahulu.
Halwa merupakan masakan khas dari India yang bahan utamanya adalah
susu. Halwa biasa disajikan sebagai hidangan penutup dan sering disuguhkan di
acara besar di India. Halwa memiliki tekstur yang yang bermacam-macam
tergantung keinginan, bisa keras seperti permen susu dan bisa lunak seperti
puding. Proses pembuatan halwa tergolong mudah tetapi membutuhkan kesabaran
ekstra karena proses pengadukan dari susu segar hingga mengental membutuhkan
waktu yang lama. Semakin keras halwa ini maka akan lebih tahan lama karena
kadar air dalam halwa akan semakin menurun sehingga mikroorganisme tidak
akan tumbuh dan akhirnya mati.
Halwa adalah makanan manis khas India yang bisa dianggap puding,
dibuat dengan menggunakan berbagai jenis tepung (tergantung selera orang). Kata
halwa masuk dalam bahasa Inggris antara 1840 dan 1850. Di Iran, Turki, Somalia,
India, Pakistan dan Afghanistan, hidangannya sangat lezat populer. Di India versi
yang berbeda juga ditemukan yang dibedakan oleh wilayahnya dan bahan dari
mana mereka disiapkan. Sebagian besar jenis halwa relatif padat, permen manis
dengan gula atau madu.(Yadav et al, 2015)

Halwa adalah sejenis dengan konsistensi puding yang sangat kental,


terbuat dari berbagai macam jenis buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-
kacangan. Hal ini umumnya disiapkan dari berbagai bahan baku, seperti sooji
halus (semolina) dari gandum, mung dhal, buncis, wortel, dll. Di India Utara,
halwa digambarkan seperti kuning kecoklatan, buram, lembut dan
halus dalam tekstur, sedangkan di India Selatan itu jeli tembus seperti produk
dengan kilau. Persiapan Halwa tidak semudah spesifikasi bahan baku,
Proporsi mereka, urutan langkah penambahan dan pemrosesan sangat
spesifik.(Vidya et al, 2017)

2.2 Manajemen Produksi


Manajemen produksi halwa dimulai dari persiapan alat dan bahan yang
dibutuhkan hingga dilakukan pemasaran. Alat-alat yang digunakan untuk
memproduksi halwa dibeli di toko peralatan masak . Bahan-bahan untuk
pembuatan halwa di beli di toko bahan-bahan kue dan pasar terdekat. Susu dibeli
di KUD Karangploso.
Usaha pengolahan halwa “Mimoochie” ini diawali dengan memproduksi
skala rumah tangga dan apabila permintaan pasar terus meningkat, tidak menutup
kemungkinan untuk mengembangkan usaha ini dalam skala yang lebih besar.
Halwa “Mimoochie” merupakan usaha yang dilakukan oleh 3 orang mahasiswa.
Usaha ini dilakukan untuk memenuhi tugas dari Jurusan Peternakan tentang mata
kuliah Praktek Usaha Peternakan.

Tempat pengolahan halwa “Mimoochie” berada di Ruang Teknologi


Hasil Ternak yang tersedia di Laboratorium Jurusan Peternakan, Fakultas
Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang. Lokasi yang cukup
strategis karena berada di dalam kampus 3 Universitas Muhammadiyah Malang,
sehingga pembeli bisa datang langsung melihat proses produksi dan dapat
memesan langsung. Lokasi ini dipilih karena akses transportasi yang mudah
dijangkau, lingkungan yang nyaman dan ketersediaan sarana dan prasarana yang
sudah memadai, sehingga nantinya usaha ini dapat dijalankan dengan efisien dan
efektif. Selain itu, karena usaha ini berada di daerah Malang, ketersediaan bahan
pokok yang tersedia di daerah ini cukup banyak dan memudahkan dalam hal
pemasaran dan pendistribusian produk ini.
2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

Manajemen sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan
berfungsi sebagai modal di dalam organisasi bisnis. Manajemen sumber daya
manusia (SDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang
meliputi segi-segi perencanaan , pengorganisasian pelaksanaan dan pengendalian.
Kemampuan sumber daya manusia yang baik , akan meningkatkan produktivitas
dari usaha yang dijalankan. Produktivitas yang meningkat akan meningkatkan
keuntungan dari usaha yang dijalankan. Sebuah manajemen sumber daya manusia
yang baik memerlukan sistem atau proses yang terstruktur. Agar kegiatan usaha
berjalan lancar maka setiap orang diberi jabatan masing-masing. Dari jabatan
tersebut maka mereka mempunyai wewenang dan tanggungjawab yang harus
dijalankan sesuai batasan yang sudah ditentukan.
Struktur dari organisasi tersebut pada praktek usaha peternakan ini yaitu
sebagai berikut :

Ketua
Arief Rahman Hidayat

Divisi Produksi Bendahara


Sundarwati Sukijo Nidia Sastika Putri

Fungsi dan tugas masing-masing jabatan yaitu:


1. Ketua berperan untuk mengontrol, mengatur dan penanggungjawab penuh dari
segala kegiatan yang dijalankan dalam usaha tersebut. Selain itu sebagai ketua
juga merencanakan dan mengkoordinasi kegiatan usaha.
2. Divisi Produksi berperan untuk melaksanakan kegiatan tersebut atau
bertanggungjawab untuk pengolahan produk, harga produk, kualitas produk,
dan pemasaran dari produk tersebut sehingga sebagai bagian operasional
berwenang dalam menjalankan kegiatan dalam usaha.
3. Bendahara berperan untuk mengatur, mengontrol dan bertanggungjawab pada
uang baik itu uang yang dikeluarkan maupun uang yang diperoleh dari
penjualan halwa.
2.4 Manajemen Keuangan

Modal praktek usaha peternakan didapatkan dari modal pribadi masing-


masing anggota kelompok PUP berjumlah 3 orang. Masing-masing mahasiswa
memberikan modal sebesar Rp 3.000.000. Modal yang terkumpul dialokasikan
untuk menyewa tempat produksi, pembelian alat-alat, dan pembelian bahan-bahan
produksi.

2.5 Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan


untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pada era saat ini, persaingan
semakin ketat sehingga dibutuhkan beberapa inovasi-inovasi baru, untuk
menciptakan produk baru yang menarik dan dapat diterima di masyarakat.

Halwa “Mimoochie” ini prinsip pembuatannya mirip seperti dodol, hanya


bahan-bahan yang digunakan berbeda. Halwa ini dapat dijadikan sebagai kudapan
manis atau dapat juga dijadikan buah tangan. Sasaran utama produk halwa
“Mimoochie” ini adalah masyarakat di sekitar Kota Malang, kampus-kampus,
tempat umum.

Lokasi pemasaran merupakan hal yang paling utama dalam kegiatan


usaha, karena menjadi penentu dalam kegiatan penjualan, pendistribusian, serta
penentuan segmen pasar. Tahap awal sebelum kegiatan pemasaran yaitu membuat
kemasan yang menarik, melakukan promosi di media sosial.

2.1 Analisis Usaha


A. Investasi

Barang Jumlah Harga Satuan Total


Wajan 1 Rp. 145.000 Rp. 145.000
Mesin sealer 1 Rp. 176.000 Rp. 176.000
Tabung gas (3 kg) 1 Rp. 150.000 Rp. 150.000
Total Rp. 471.000
B. Biaya tetap
Barang Jumlah Harga Satuan Total
Spatula 1 Rp. 31.000 Rp. 31.000
Nampan 2 Rp. 35.000 Rp. 70.000
Sewa tempat 3 bulan Rp. 150.000 Rp. 450.000
Pisau 1 Rp. 14.000 Rp. 14.000
Standing banner 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
Total Rp. 665.000
C. Biaya operasional untuk satu kali produksi
Barang Jumlah Harga Satuan Total
Susu segar 10 L Rp. 7.000 Rp. 70.000
Gula 5 kg Rp. 16.000 Rp. 80.000
Mentega 2,2 kg Rp. 180.000 Rp. 396.000
Keju 0,6 kg Rp. 48.000 Rp. 28.800
Kacang almond 2 kg Rp. 148.000 Rp. 296.000
Bubuk kapaluga 0.8 kg Rp. 98.000 Rp. 78.400
Tepung semolina 2 kg Rp. 57.000 Rp. 114.000
Tepung ketan 0,5 kg Rp. 19.000 Rp. 9.500
Tepung maizena 0,5 kg Rp. 198.000 Rp. 99.000
Plastik kemasan 600 pcs Rp. 70 Rp. 42.000
Kotak kemasan 60 pcs Rp. 1.300 Rp. 78.000
Gas 2 Rp. 19.000 Rp. 38.000
Transportasi - - Rp. 8.000
Gaji 3 orang Rp. 20.000 Rp. 60.000
Total Rp. 1.399.700
 Proses produksi dalam seminggu dilakukan sebanyak 1 kali dengan
perhitungan selama 3 bulan:
Rp 1.399.700 x 12 = Rp 16.796.400
 Total Biaya
Rp 471.000+ Rp 16.796.400 + Rp 665.000 = Rp 17.932.400
 Penerimaan
Halwa: Rp 35.000 x 720 kotak = Rp 25.200.000
 Keuntungan
Rp 25.200.000- Rp 17.932.400 = Rp 7.267.600
 B/C atau Benefit Cost Ratio
B/C = tingkat penerimaan : total biaya
= Rp 25.200.000: Rp 17.932.400
= 1,41
 BEP atau Break Even Point
BEP harga = total biaya : volume produksi
= Rp.17.932.400 : 720
= Rp 24.906
BEP produksi = total biaya : harga jual
= Rp 17.932.400 : Rp 35.000
= 512.35 (512 kotak)
BAB III

OPERASIONALISASI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktek Usaha Peternakan (PUP) usaha pengolahan halwa “Mimoochie”


ini dilaksanakan selama ± 4 bulan yang dimulai pada tanggal 15 Juli 2017 dan
berakhir pada tanggal 15 November 2017, bertempat di Ruang Teknologi Hasil
Ternak, Laboratorium Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.

3.2 Skala Usaha

Skala usaha yang dilaksanakan yaitu kapasitas sekali produksi 7 liter susu
segar dengan 21 kali produksi.

3.3 Materi dan Alat

Peralatan dan bahan untuk produksi yang digunakan dalam usaha


pengolahan halwa “Mimoochie” adalah sebagai berikut :

3.3.1 Alat

1. Teflon
2. Kompor
3. Pisau
4. Timbangan
5. Plastik
6. Mesin sealer
7. Sarung tangan plastik
8. Spatula
9. Telenan
10. Nampan
11. Tabung gas (3 kg)
12. Kotak kemasan
13. Oven
14. Loyang
15. Baskom

3.3.2 Bahan

1. Susu segar
2. Gula
3. Mentega
4. Butter
5. Keju
6. Bubuk kapulaga
7. Tepung ketan
8. Tepung maizena
9. Jahe merah bubuk
10. Labu kuning

3.4 Teknis Pelaksanaan

Tahap-tahap pelaksanaan yang dilakukan pada praktek usaha peternakan


ini adalah :

Pasteurisasi susu Labu dikupas, dicuci, Menimbang gula,


dengan suhu 72 º dan dikukus keju, bubuk kapulaga,
selama 15 ’ bubuk jahe, tepung
maizena dan tepung
ketan, butter, dan
mentega
Labu yang
dikukus,
ditumbuk hingga
halus
Susu dipanaskan dan
ditambah gula

Ditambah keju, butter,


mentega, bubuk kapulaga,
dan bubuk jahe
Setelah semua tercampur, labu halus dicampur
ke adonan, lalu diaduk hingga mengental

Tepung maizena dilarutkan dengan air,


kemudian campur ke adonan

Adonan agak kalis, lalu tambahkan tepung


ketan sesuai takaran

Mengaduk adonan hingga kalis

Menyiapkan loyang yang diolesi mentega

Memindahkan halwa yang sudah


matang ke dalam loyang

Halwa dioven selama ± 1 jam

Halwa didinginkan, lalu dipotong sesuai


ukuran yang ditentukan
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan praktek usaha peternakan pada kelompok


“Mimoochie” dapat disimpulkan bahwa usaha pengolahan halwa dinyatakan
untung, terbukti dengan hasil laba sebesar Rp ..... dari penjualan .... kemasan
halwa, walaupun usaha yang dijalankan merupakan inovasi baru yang bergerak di
bidang pengolahan halwa dengan bahan baku utama susu serta campuran rempah-
rempah lainnya, usaha yang dijalankan teteap mendapatkan keuuntungan.

5.2 Saran

Berdasarkan pelaksanaan praktek usaha peternakan ini dapat menimbulkan


jiwa-jiwa berwirausaha. Saran yang dapat disampaikan yaitu perbaikan
kedepannya agar usaha ini semakin dikenal dan dapat membuat inovasi-inovasi
baru.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan. 2015. Statistik Peternakan


dan Kesehatan Hewan 2015. Kementrian Pertanian. Republik Indonesia

Vidya, N. K, Dhiman Anju

Anda mungkin juga menyukai