Disusun oleh:
Gamma Zahra Kusuma J3H118019
M. Rizky Faturrahman J3H118024
Sri Ajeng Kholifatun Nisa J3H118029
Nabila Tri Mulyani J3H118036
Adinda Nurul Izzah J3H118038
Oktaviani Ade Saputri J3H118049
Nurfazriyanti.Syawaliyah J3H918162
Umar Suhantoro J3H818111
Maya Rospita Daulay J3H918166
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PRODUKSI DAN MANAJEMEN PERIKANAN
BUDIDAYA
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020
1. PENDAHULUAN
Direktur
Gamma Zahra Kusuma
Sekretaris
Maya Rospita
Teknisi 1 Teknisi 2
Muhammad Rizky F Umar Suhantoro
Budidaya yang dijalankan di Pulau Gili Genting yaitu budidaya rumput laut
spesies Eucheuma cottonii. Produk output yang dihasilkan yaitu rumput laut
dalam bentuk kering yang dipasarkan dengan harga jual yaitu Rp 11.000/kg.
Segmentasi pasar rumput laut yang dibudidayakan di Pulau Gili Genting ditujukan
berdasarkan pasar yang dituju yaitu pasar lokal. Setelah panen, rumput laut basah
akan dikeringkan di bawah sinar matahari langsung selama tiga sampai empat hari
sehingga kadar air mencapai 40%. Rumput laut yang sudah dikeringkan
dipasarkan kepada pengepul atau pengumpul yang ada di kecamatan yang sudah
bekerja sama dengan pabrik industri atau eksportir. Rumput laut yang terkumpul
di pengepul kemudian dikirimkan ke pabrik atau eksportir. Kemudian pabrik akan
mengolah rumput laut tersebut atau mengekspornya, tergantung dengan harga
rumput laut dunia. Jika harga rumput laut dunia turun maka rumput laut akan
diolah menjadi karagenan (bahan pengenyal makanan) dan sebaliknya jika harga
rumput laut naik atau stabil maka rumput laut akan diekspor (Hismayani et al.
2007).
3. ASPEK PENUNJANG
Berdasarkan Tabel 2. di atas, dapat diketahui bahwa jumlah biaya investasi yang dikeluarkan untuk usaha budidaya rumput laut
adalah sebesar Rp 55,917,000 /tahun dengan biaya penyusutan sebesar Rp 11,478,540.00/tahun.
3.4.2 Biaya Tetap
Tabel 3. Biaya Tetap
No Komponen Spesifikasi Jumlah Satuan Harga satuan Harga per bulan Harga per tahun
1 Penyusutan Rp 11,478,540
2 Gaji
a. Tenaga Kerja Tetap 9 orang Rp3,000,000 Rp3,000,000 Rp 324,000,000
b. Tenaga Kerja Boro 10 orang Rp105,000 Rp105,000 Rp 11,550,000
Total Rp 347,028,540
Berdasarkan Tabel 3. di atas, dapat diketahui bahwa jumlah biaya tetap yang dikeluarkan untuk budidaya rumput laut adalah
sebesar Rp 347,028,540 /tahun.
Berdasarkan Tabel 4. di atas, dapat diketahui bahwa jumlah biaya variabel yang dikeluarkan oleh PT. Rumlam Pronatural untuk
usaha budidaya rumput laut Eucheuma cottonii adalah sebesar Rp 4,016,250/tahun.
3.5 Aspek Tenaga Kerja
Cara pengaturan tenaga kerja sekitar daerah Kepulauan Gili Genting,
Kabupaten Sumenep yakni dengan sistem gotong-royong yaitu siapa yang
membutuhkan tenaga kerja baik pada waktu pembuatan rakit tempat budi daya,
penalian bibit rumput laut pada tali pemanenan, tenaga kerja keluarga maupun
masyarakat akan siap membantu. Penanaman bibit dilakukan apabila ada tetangga
atau bukan keluarga. Satu rakit membutuhkan tenaga kerja delapan orang untuk
pemanenan. Pembuatan rakit dilakukan selama tiga setengah jam pada umumnya,
dan pekerjaan ini dilakukan oleh laki- laki. Kegiatan menarik rakit ke perairan
biasanya dilakukan oleh laki- laki. Pengontrolan rumput laut dapat dilakukan oleh
laki-laki dan perempuan. Pemanenan lebih dominan dilakukan oleh laki-laki.
Kegiatan pembersihan, penjemuran, dan pengemasan dapat dilakukan bersama-
sama. Perempuan lebih dominan dalam kegiatan pengolahan pasca panen yang
meliputi pembuatan dodol, manisan rumput laut, dan koktail. Pemasaran dan
pengangkutan laki-laki dapat dipastikan lebih banyak berperan daripada
perempuan.
Dengan adanya tenaga kerja yang mudah didapat dalam budidaya rumput
laut, maka produksi dapat ditingkatkan sehingga dapat memenuhi permintaan
pasar yang tinggi. Adanya produksi yang semakin meningkat, maka pendapatan
petani juga akan meningkat pula. Sumber tenaga kerja yang digunakan petani
rumput laut pada kelompok usaha di Kecamatan Gili Genting, Sumenep, Jawa
Timur, umumnya adalah dari keluarga sendiri, selebihnya dari luar keluarga.
Tenaga kerja dari luar digunakan pada saat pengikatan bibit rumput
laut,sedangkan pada saat budidaya umumnya dilakukan oleh tenaga kerja dari
dalam keluarga petani sehingga tenaga kerja tersebut tidak perlu dibiayai, Banyak
nelayan yang beralih menjadi petani rumput laut dan menjadikannya sebagai
pekerjaan utama, disebabkan karena budi daya rumput laut tidak memerlukan
keterampilan khusus dan memiliki masa tanam yang pendek serta nilai jualnya
cukup baik meskipun pada bulan-bulan tertentu masih mengalami fluktuasi harga.
Selain itu adanya sistem ”arisan” tenaga kerja juga membantu
penghematan, dimana dalam arisan ini setiap petani yang mengikuti arisan ini
harus membantu petani anggota arisan lainnya untuk bekerja di sawah tanpa
dibayar. Metode pemasaran petani Rumput Laut di Kecamatan Gili Genting, juga
membuat biaya yang mereka keluarkan lebih sedikit atau efisien, karena petani
tidak perlu menjual langsung pada pabrikan, namun justru ada pedagang yang
membeli hasil langsung pada petani. Sehingga dengan cara ini tentu petani tidak
perlu mengeluarkan biaya transportasi dan biaya pengangkut.
3.6 Kendala dan Aksesibilitas Budidaya
1 8
2 7
3
25 4
100
Keterangan : 1) Tali jangkar, 2) Tali utama, 3) Tali pembantu, 4) Tali ris bentang, 5)
Jangkar utama, 6) Jangkar pembantu, 7) Pelampung utama, 8) Pelampung pembantu
Keterangan : 1) Tali jangkar, 2) Tali utama, 3) Tali pembantu, 4) Tali ris bentang, 5)
Jangkar utama, 6) Jangkar pembantu, 7) Pelampung utama, 8) Pelampung pembantu
4.1.3.2 Pembentukan Konstruksi Lajur
Berikutnya pembentukan kontriksi lajur mengunakan tali ris bentang
sepanjang 50m- 100m lalu memasang pelampung berjarak 2m – 3m pada kedua
ujung tali. Setelah itu mengikat kontruksi mengunakan tali jangkar atau tali pancang,
panjang tali jangkar yaitu 3 kali kedalaman perairan (SNI 2010).
Gambar 3. Konstruksi lajur
Sumber : Badan Standard Nasional Indonesia 7579.2:2010
Keterangan : 1) Jangkar, 2) Tali jangkar, 3) Pelampung utama, 4) Pelampung ris
bentang, 5) Tali ris bentang
4.1.6 Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan minimal 45 hari. Selama masa pemeliharaan
dilakukan pengontrolan 3 kali seminggu untuk mengetahui perkembangan konidis
bibit yang ditanam, hama dan penyakit. Mengetahui perlu tidaknya dilakukan
penyulaman pada minggu pertama, jika ada bibit yang rontok atau lepas.
Pembersihan sampah yang menempel pada rumput laut (SNI 2010).
4.1.8 Pemanenan
Tali ris bentang dilepaskan dari tali utama. Rumput laut dilepas dari tali ris
dengan cara membuka ikatan sebelum atau sesudah dijemur total. Ukuran hasil
panen minimal 500g/rumpun (SNI 2010).
4.2 Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
1. Persiapan Konstruksi
a. Pemasangan Konstruksi Berbingkai
2. Pembibitan
a. Pengikatan Bibit
b. Penanaman Bibit dan Pemasangan Konstruksi Lajur
3. Pemeliharaan
a. Pengontrolan Hama dan Penyakit
b. Pengontrolan Bibit yang Rontok
c. Penyiangan Gulma
4. Pemanenan
a. Pelepasan Tali Ris dari Tali Utama
b. Pelepasan Rumput Laut
c. Penjemuran
5.3 Keuntungan
Keuntungan merupakan selisih antara total penerimaan dengan total biaya
produksi. Keuntungan diperoleh jika hasil selisih antara total penerimaan dengan
total biaya adalah positif. Perhitungan keuntungan adalah sebagai berikut.
Keuntungan = Total penerimaan – Total Biaya
= Rp 544.500.000 + Rp 351.044.790
= Rp 193.455.210/tahun
Keuntungan yang didapatkan dari usaha budidaya rumput laut adalah
sebesar Rp 193.455.210/tahun.
= = 1,55
Perhitungan R/C rasio yang didapatkan dari usaha budidaya rumput laut
adalah sebesar 1,55. Artinya, setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan akan
mendapatkan penerimaan sebesar 1,55 dengan keuntungan sebesar Rp 0,55.
= Rp 349.607.255/tahun
BEP unit =
= 34.961 kg/tahun
=
= 0.10 tahun = 1 bulan atau 2 bulan
Untuk mengembalikan biaya investasi yang telah dikeluarkan dalam usaha
budidaya rumput laut dibu$#uhkan waktu selama 2 bulan.
DAFTAR PUSTAKA
PERHITUNGAN
1. Rencana Produksi
a. Lahan budidaya rumput laut : 1 ha
b. Ukuran konstruksi : 50 x 100 meter
c. Bibit yang ditanam : 100 gram/rumpun (umur 25 hari)
d. Pemeliharan : 45 hari
e. Bobot Panen : 500 gram/rumpun
f. Panen Basah : 12375 kg
g. Panen kering : 4950 kg
h. Kadar air : 40%
2. Kapasitas Produksi
Ukuran konstruksi : 50 x 100 meter
3. Tenaga kerja
Tenaga kerja tetap : 9 orang
Tenaga kerja tambahan : 10 orang
a. Pengikatan bibit : 5000/orang
b. Pengangkutan bibit dan penanaman bibit : 50.000/orang/hari
c. Pemanenan : 50.000/orang/hari
Total gaji tenaga kerja tambahan = 105.000/orang/hari