PROYEK USAHA
MANDIRI
BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)
Disetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui,
Ketua Program Studi Agribisnis Hortikultura
Dr.WahyuTrisnasari,S.ST.,M.Si.
NIP. 198310172006042002
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...............................................................................................iii
PENDAHULUAN................................................................................................1
Latar Belakang................................................................................................1
Tujuan.............................................................................................................2
Manfaat...........................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3
Gambaran Umum Jagung Manis....................................................................3
Morfologi Tanaman Jagunng..........................................................................3
Syarat Tumbuh Tanaman Jagung...................................................................5
Teknik Budidaya Jagung Manis.....................................................................6
RENCANA KEGIATAN.....................................................................................9
Waktu dan Tempat..........................................................................................9
ASPEK FINANSIAL.........................................................................................10
Biaya Investasi..............................................................................................10
Biaya Modal Kerja........................................................................................10
Sumber Pendanaan........................................................................................11
Proyeksi Penerimaan.....................................................................................11
Proyeksi Laba Rugi.......................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13
LAMPIRAN........................................................................................................14
Jadwal Kegiatan............................................................................................14
DAFTAR TABEL
1. Biaya Tetap 10
2. Biaya Variabel 10
3. Sumber Pendanaan 11
4. Proyeksi Penerimaan 11
5. Proyeksi Laba Rugi 11
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
posfor dan kalium akibat terangkut hasil panen
Kandungan hara pada tanah semakin lama biasanya semakin berkurang
karena seringnya digunakan oleh tanaman yang hidup diatas tanah tersebut, bila
keadaan seperti ini terus dibiarkan maka tanaman biasanya kekurangan unsur hara
sehingga pertumbuhan dan produksi mejadi terganggu. Kekurangan unsur hara
yang diperlukan oleh tanaman dapat diatasi dengan pemupukan (Sutoro et al.,
1988). Pemupukan pada umumnya bertujuan untuk memelihara atau memperbaiki
kesuburan tanah sehingga tanaman dapat tumbuh lebih cepat, subur dan sehat.
Roesmarkam dan Yuwono (2002), menyatakan bahwa pemupukan dimaksudkan
untuk mengganti kehilangan unsur hara pada media atau tanah dan merupakan
salah satu usaha yang penting untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi
tanaman. Pupuk yang digunakan pada usaha agribisnis jagung manis ini yaitu
pupuk kimia.
Alasan saya memilih agribisnis jagung manis yaitu karena segmentasi
jagung manis terbuka lebar, target pasar tersedia, dan lahan yang cocok untuk
budidaya. Kebutuhan akan jagung manis terus meningkat seiring meningkatnya
jumlah penduduk di Indonesia. Sehingga produksi jagung manis ini dapat
dibudidayakan skala agribisnis.
Tujuan
Manfaat
2
TINJAUAN PUSTAKA
Jagung manis (Zea mays L) merupakan salah satu jenis tanaman yang
dipanen mudah dan banyak diusahakan di daerah tropis. Jagung manis atau yang
sering disebut sweet corn dikenal di Indonesia pada awal 1980 melalui
persilangan (Koswara, 1986). Sejak itu jagung manis di Indonesia mulai di tanam
secara komersial karena penanamanya sederhana dan digemari oleh masyarakat.
Menurut Prambudi (2008) jagung yang termasuk pada Ordo Poales, family
poaceae, dan genus Zea merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi.Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika
Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika
Serikat.Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa
Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok.
Syukur dan Rifanto (2013) mengatakan bahwa untuk memperoleh produksi
yang tinggi, jagung manis sebaiknya dibudidayakan di dataran rendah hingga
dataran tinggi (0-1.500 m dpl) pada lahan kering yang berpengairan cukup
maupun tadah hujan dengan Ph tanah antara 5,5-7. Selain itu, pemberian pupuk
N,P dan K merupakan salah satu penunjang keberhasilan dalam budidaya jagung
manis. Hal ini karena sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kualias produksi
jagung manis. Umur jagung manis antara 60-70 hari, namun pada dataran tinggi
yaitu 400 meter di atas permukaan laut atau lebih, biasanya mampu mencapai 80
hari.
Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan
biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Tanaman ini merupakan salah satu
tanaman pangan yang penting, selain gandum dan padi. Tanaman jagung berasal
dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika, melalui kegiatan bisnis orang
Eropa ke Amerika. Pada abad ke-16 orang portugal menyerbarluaskannya ke Asia
termasuk Indonesia. Jagung oleh orang Belanda dinamakan main dan oleh orang
Inggris (Ki-Jin, 2000).
3
Secara umum, jagung memiliki kandungan gizi dan vitamin. Di antaranya
kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, dan mengandung banyak vitamin.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotiledon
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L (Sepriliyana, 2010).
4
b. Batang Jagung
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu,
namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak
tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas
terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh
namun tidak banyak mengandung lignin (Irfan, 1999).
c. Daun
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah
dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun
jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stomata
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam
respon tanaman menanggapi defisit air pada selsel daun (Puslitbangtan, 1993).
d. Bunga
Jagung memiliki bunga jantandan bunga betina yang terpisah (diklin)
dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas
bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh
sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak
tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning
dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol (Sinuraya, 1989).
e. Tongkol1
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada
umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif
meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Buah Jagung siap panen Beberapa
varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut
sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan
2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya protandri (Soemadi, 2000).
5
tidak ternaungi Suhu 21-34OC, optimum 23-27oC. Perkecambahan benih
memerlukan suhu ± 30oC (Effendi, 1999).
b. Tanah
Tanah gembur, subur dan kaya humus. Jenis tanah: andosol, latosol,
grumosol, dan tanah berpasir. Tanah grumosol memerlukan pengolahan tanah
yang baik. Tanah terbaik bertekstur lempung/liat berdebu. pH tanah 5,6 – 7,5.
Aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik. Kemiringan ≤ 8%, lahan miring >
8%, perlu di teras. Tinggi tempat 1.000-1800 m dpl, optimum 0-600 m dpl
(Sukarsono, 2003).
6
Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati,
dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta
perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.
5) Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang
masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, dan garpu. Penyiangan
jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih
belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman
berumur 15 hari.
6) Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh
posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang
bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat
tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di
sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian
ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang
memanjang.
7) Pemupukan
Pemupukan menggunakan pupuk kandang/kompos 20 ton/ha. Sedangkan untuk
pupuk anorganik menggunakan urea 300 kg/ ha, TSP 100 kg/ha, KCI 50 kg/ha.
Pupuk dasar diberikan sebelum tanam atau bersamaan tanam sejumlah 20
ton/ha pupuk kandang, 100 kg/ha urea, 100 kg TSP, dan 50 kg/ha KCl dengan
membuat larikan atau ditugalkan kemudian ditutup kembali dengan tanah
dengan jarak 10 cm dari garis tanam / lubang tanam. Pupuk susulan diberikan 3
(tiga) minggu setelah tanam menggunakan urea 100 kg/ha. Diteruskan pupuk
susulan kedua pada tanaman berumur 5 (lima) minggu sejumlah 100 kg Urea /
ha.
8) Pencegahan hama dan penyakit
Pencegahan serangan hama digunakan Decis 2,5 EC dengan konsentrasi 2 ml/l
air dan untuk pencegahan penyakit digunakan Dithane M-45 dengan
konsentrasi 2 g/l air, penyemprotan dilakukan pada saat tanaman berumur 4
dan 8 minggu setelah tanam
7
9) Panen dan pasca panen
Pemanenan jagung manis dilakukan setelah tanaman usia 60-75 hari setelah
tanam. Caranya yaitu putar tongkol berikut kelobotnya/patahkan tangkai buah
jagung. Setelah jagung dipanen, simpan jagung ditempat kering sebelum
dipasarkan.
8
RENCANA KEGIATAN
Kegiatan PUM dilaksanakan mulai dari bulan April - Agustus 2022 yang
berlokasi di lahan praktikum Kampus Polbangtan Bogor Jl. Aria Surialaga No. 1
Pasirjaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor Provinsi Jawa Barat.
9
ASPEK FINANSIAL
a. Biaya Investasi/Tetap
Tabel 1. Biaya Tetap
Harga Usia Jumlah
Jumlah Nilai Sisa
No Komponen Jumlah Satuan Ekonomis Akhir
Investasi 10 % (Rp)
(Rp) (Thn) (Rp)
Biaya Tetap
1 Sewa Lahan 100 M2 100.000 100.000 1 - 33.333
2 Cangkul 1 buah 80.000 80.000 5 8.000 1.200
3 Parang 1 buah 60.000 60.000 5 6.000 900
4 Sprayer 1 Buah 80.000 80.000 5 8.000 1.200
5 Emrat 1 buah 20.000 20.000 5 2.000 300
Jumlah A 340.000 36.933
10
c. Sumber Pendanaan
Tabel 3. Sumber Pendanaan
Sumber Modal
No Komponen Total (Rp)
Sendiri (Rp) Pinjaman (Rp)
1 Modal Investasi 340.000 - 340.000
2 Modal Kerja 1.125.000 400.000 1.525.000
Jumlah 1.465.000 400.000 1.865.000
Proporsi (%) 78,6% 21,4% 100%
d. Proyeksi Penerimaan
Tabel 4. Proyeksi Penerimaan
Proyeksi Penerimaan (Revenue)
Output Hasil Harga Jual
Komoditas Penerimaan (Rp)
(kg) (Rp)
Jagung Manis 400 5.000 2.000.000
Jumlah 400 5000 2.000.000
11
36.9333
= 1−(1.525.000
2.000.000 )
= Rp. 155.507,- per musim
36.933
= 1.525.000 𝑥 5.000
5.000−( 𝟐 𝟎𝟎𝟎 𝟎𝟎𝟎 )
.
36.933
= 5.000−3812
36.933
= 1.188
= 31 Kg per musim
Maknanya, usaha akan mendapatkan titik impas pada saat penjualan
mencapai 31 kg per musim.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
Jadwal Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
April Mei Juni Juli Agustus
1 Persiapan lahan
2 Penanaman
3 Penyulaman
4 Penyiangan
5 Pemupukan
6 Pengendalian hama penyakit
7 Panen dan pasca panen
8 Pemasaran
14