Anda di halaman 1dari 18

RENCANA

PROYEK USAHA
MANDIRI
BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

Firda Fitria Dohiri


020521115

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS HORTIKULTURA


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
BOGOR BOGOR
2022
RENCANA PROYEK USAHA MANDIRI (PUM)

Nama : Firda Fitria Dohiri


NIRM 020521115
Jurusan : Pertanian
Program Studi : Agribisnis Hortikultura
Judul Rencana PUM : Budidaya Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt)
yang berlokasi di lahan praktek Kampus Polbangtan
Bogor

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Ismi Puji Ruwaida, SP., MP. Dr.WahyuTrisnasari,S.ST.,M.Si.


NIP. 198507042011012021 NIP. 198310172006042002

Diketahui,
Ketua Program Studi Agribisnis Hortikultura

Dr.WahyuTrisnasari,S.ST.,M.Si.
NIP. 198310172006042002
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...............................................................................................iii
PENDAHULUAN................................................................................................1
Latar Belakang................................................................................................1
Tujuan.............................................................................................................2
Manfaat...........................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3
Gambaran Umum Jagung Manis....................................................................3
Morfologi Tanaman Jagunng..........................................................................3
Syarat Tumbuh Tanaman Jagung...................................................................5
Teknik Budidaya Jagung Manis.....................................................................6
RENCANA KEGIATAN.....................................................................................9
Waktu dan Tempat..........................................................................................9
ASPEK FINANSIAL.........................................................................................10
Biaya Investasi..............................................................................................10
Biaya Modal Kerja........................................................................................10
Sumber Pendanaan........................................................................................11
Proyeksi Penerimaan.....................................................................................11
Proyeksi Laba Rugi.......................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13
LAMPIRAN........................................................................................................14
Jadwal Kegiatan............................................................................................14
DAFTAR TABEL

1. Biaya Tetap 10
2. Biaya Variabel 10
3. Sumber Pendanaan 11
4. Proyeksi Penerimaan 11
5. Proyeksi Laba Rugi 11
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jagung manis ( Zea mays saccharata Sturt) sebagai komoditas hortikultura


yang pengembangannya dapat dilakukan dengan cara pendekatan agribisnis,
sangat memungkinkan untuk meningkatkan pendapatan petani. Jagung manis
merupakan salah satu bentuk hasil panen jagung yang bernilai ekonomis dan
banyak digemari masyarakat Indonesia. Nilai gizi jagung manis sedikit berbeda
dengan jagung biasa. Rasa manis pada jagung manis terjadi karena karbohidrat
dalam biji jagung mengandung gula reduksi (glukosa dan fruktosa), sukrosa,
polysacharida dan pati.
Permintaan pasar terhadap jagung manis terus meningkat seiring dengan
munculnya pasar-pasar modern yang senantiasa membutuhkannya dalam jumlah
cukup besar, namun permintaan yang tinggi ini tidak diimbangi dengan
ketersediaaan, sehingga mengakibatkan permintaan tersebut menjadi tidak
terpenuhi. Dengan demikian upaya untuk peningkatan kualitas dan kuantitas hasil
dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan sangat perlu untuk dilakukan
(Lestari et al., 2010).
Selain itu kebutuhan akan sayuran semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia 273,5 juta (BPS, 2020). Selain itu,
jagung merupakan komoditas yang mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi
sehingga nilai jual jagung juga cukup meningkatkan nilai ekonomis komoditas
tersebut. Selain itu, adanya kandungan gizi yang cukup tinggi pada komoditi
jagung ini menjadi suatu ketertarikan tersendiri bagi masyrakat atau pengusaha
untuk melakukan agribisnis jagug manis.
Salah satu faktor pembatas pertumbuhan tanaman jagung manis adalah hara.
Keadaan hara di dalam tanah sangat menentukan hasil jagung manis. Untuk
mencapai hasil yang optimum tanaman jagung manis memerlukan input hara yang
memadai. Unsur hara merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman . Ketersediaan unsur hara dalam tanah
akibat budidaya tanaman yang intensif telah menyebabkan ketersediaan unsur-
unsur tersebut makin berkurang, terutama unsure hara makro seperti nitrogen,

1
posfor dan kalium akibat terangkut hasil panen
Kandungan hara pada tanah semakin lama biasanya semakin berkurang
karena seringnya digunakan oleh tanaman yang hidup diatas tanah tersebut, bila
keadaan seperti ini terus dibiarkan maka tanaman biasanya kekurangan unsur hara
sehingga pertumbuhan dan produksi mejadi terganggu. Kekurangan unsur hara
yang diperlukan oleh tanaman dapat diatasi dengan pemupukan (Sutoro et al.,
1988). Pemupukan pada umumnya bertujuan untuk memelihara atau memperbaiki
kesuburan tanah sehingga tanaman dapat tumbuh lebih cepat, subur dan sehat.
Roesmarkam dan Yuwono (2002), menyatakan bahwa pemupukan dimaksudkan
untuk mengganti kehilangan unsur hara pada media atau tanah dan merupakan
salah satu usaha yang penting untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi
tanaman. Pupuk yang digunakan pada usaha agribisnis jagung manis ini yaitu
pupuk kimia.
Alasan saya memilih agribisnis jagung manis yaitu karena segmentasi
jagung manis terbuka lebar, target pasar tersedia, dan lahan yang cocok untuk
budidaya. Kebutuhan akan jagung manis terus meningkat seiring meningkatnya
jumlah penduduk di Indonesia. Sehingga produksi jagung manis ini dapat
dibudidayakan skala agribisnis.

Tujuan

Tujuan dari usaha agribisnis jagung manis ini yaitu :


1. Meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik untuk memperoleh keuntungan
2. Untuk menerapkan jiwa berwirausaha
3. Melatih kemandirian

Manfaat

Manfaat usaha bagi keluarga dan lingkungan yaitu :


1. Mampu memenuhi kebutuhan dan selera konsumen
2. Menciptakan lapangan pekerjaan
3. Meningkatkan pendapatan dan memperoleh keuntungan dari penjualan
4. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan

2
TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum jagung Manis (Zea mays saccharata sturt)

Jagung manis (Zea mays L) merupakan salah satu jenis tanaman yang
dipanen mudah dan banyak diusahakan di daerah tropis. Jagung manis atau yang
sering disebut sweet corn dikenal di Indonesia pada awal 1980 melalui
persilangan (Koswara, 1986). Sejak itu jagung manis di Indonesia mulai di tanam
secara komersial karena penanamanya sederhana dan digemari oleh masyarakat.
Menurut Prambudi (2008) jagung yang termasuk pada Ordo Poales, family
poaceae, dan genus Zea merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi.Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika
Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika
Serikat.Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa
Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok.
Syukur dan Rifanto (2013) mengatakan bahwa untuk memperoleh produksi
yang tinggi, jagung manis sebaiknya dibudidayakan di dataran rendah hingga
dataran tinggi (0-1.500 m dpl) pada lahan kering yang berpengairan cukup
maupun tadah hujan dengan Ph tanah antara 5,5-7. Selain itu, pemberian pupuk
N,P dan K merupakan salah satu penunjang keberhasilan dalam budidaya jagung
manis. Hal ini karena sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kualias produksi
jagung manis. Umur jagung manis antara 60-70 hari, namun pada dataran tinggi
yaitu 400 meter di atas permukaan laut atau lebih, biasanya mampu mencapai 80
hari.

Morfologi Tanaman Jagung

Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan
biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Tanaman ini merupakan salah satu
tanaman pangan yang penting, selain gandum dan padi. Tanaman jagung berasal
dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika, melalui kegiatan bisnis orang
Eropa ke Amerika. Pada abad ke-16 orang portugal menyerbarluaskannya ke Asia
termasuk Indonesia. Jagung oleh orang Belanda dinamakan main dan oleh orang
Inggris (Ki-Jin, 2000).

3
Secara umum, jagung memiliki kandungan gizi dan vitamin. Di antaranya
kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, dan mengandung banyak vitamin.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotiledon
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L (Sepriliyana, 2010).

Kandungan gula pada jagung manis akan sangat menentukan kualitasnya.


Kualitas hasil diukur dalam bentuk kandungan gula. Semakin tinggi kandungan
gula maka kualitasnya semakin baik. Sukrosa dan gula reduksi (glukosa dan
fruktosa) hasil fotosintesis yang ditransfer ke berbagai organ pengguna yang
kemudian sebagian digunakan untuk pemeliharaan integritas organ tersebut,
sebagian lagi dikonversi ke bahan struktur tanaman dan sisanya sebagai cadangan
makanan ( Harini, 1993 dalam Surtinah, 2008 ).
Jagung manis mengandung Energi 96 cal, Protein 3,5 g, Lemak 1,0 g,
Karbohidrat 22,8 g, Kalsium 3,0 mg, Fosfor 111 mg, Besi 0,7 mg, Vitamin A 400
SI, Vitamin B 0,15 mg, Vitamin C 12,0 mg, dan air 72,7 g Iskandar, 2006).
Surtinah (2008) melaporkan bahwa jagung manis yang dipanen pada umur 70 hari
menghasilkan berat tongkol 384.53 g, berat tongkol tanpa kelobot 288.89 g, dan
kandungan gula biji 15,78 %.
Secara morfologi bagian-bagain tanaman jagung sebagai berikut :
a. Akar
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m
meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah
cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang
membantu menyangga tegaknya tanaman (Burhanuddin, 2009).

4
b. Batang Jagung

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu,
namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak
tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas
terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh
namun tidak banyak mengandung lignin (Irfan, 1999).
c. Daun
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah
dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun
jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stomata
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam
respon tanaman menanggapi defisit air pada selsel daun (Puslitbangtan, 1993).
d. Bunga
Jagung memiliki bunga jantandan bunga betina yang terpisah (diklin)
dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas
bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh
sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak
tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning
dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol (Sinuraya, 1989).
e. Tongkol1
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada
umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif
meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Buah Jagung siap panen Beberapa
varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut
sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan
2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya protandri (Soemadi, 2000).

Syarat Tumbuh Tanaman Jagung


a. Iklim
Iklim sedang hingga daerah beriklim basah. Pada lahan tidak beririgasi,
curah hujan ideal 85-200 mm/bulan dan harus merata. Sinar matahari cukup dan

5
tidak ternaungi Suhu 21-34OC, optimum 23-27oC. Perkecambahan benih
memerlukan suhu ± 30oC (Effendi, 1999).
b. Tanah
Tanah gembur, subur dan kaya humus. Jenis tanah: andosol, latosol,
grumosol, dan tanah berpasir. Tanah grumosol memerlukan pengolahan tanah
yang baik. Tanah terbaik bertekstur lempung/liat berdebu. pH tanah 5,6 – 7,5.
Aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik. Kemiringan ≤ 8%, lahan miring >
8%, perlu di teras. Tinggi tempat 1.000-1800 m dpl, optimum 0-600 m dpl
(Sukarsono, 2003).

Teknik Budidaya Jagung Manis


1) Persiapan Benih
Selalu mempergunakan benih yang berkualitas dengan tingkat
berkecambahnya 85% dan daya tumbuh 90%. Gunakan varietas benih yang
telah mengalami perbaikan serta diakui oleh Pemerintah. Benih harus dari
varietas yang cocok dengan kondisi setempat.
2) Persiapan lahan
Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa tanaman yang cukup
banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dicangkul dan
diolah dengan bajak. Tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm,
kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan
tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat
terutama pada tanah yang drainasenya jelek. Di daerah dengan pH kurang dari
5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/pada
barisan tanaman, ± 1 bulan sebelum tanam.
3) Penanaman
Proses penanaman dilakukan dengan membuat larikan menggunakan tali
kemudian membuat lubang tanam dengan cara ditugal dengan jarak tanam
75cm antar barisan dan 30cm antar tanaman. Isi satu lubang tanam dengan satu
benih jagung kemudian tutup lubang menggunakan tanah.
4) Penyulaman

6
Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati,
dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta
perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.
5) Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang
masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, dan garpu. Penyiangan
jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih
belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman
berumur 15 hari.
6) Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh
posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang
bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat
tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di
sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian
ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang
memanjang.
7) Pemupukan
Pemupukan menggunakan pupuk kandang/kompos 20 ton/ha. Sedangkan untuk
pupuk anorganik menggunakan urea 300 kg/ ha, TSP 100 kg/ha, KCI 50 kg/ha.
Pupuk dasar diberikan sebelum tanam atau bersamaan tanam sejumlah 20
ton/ha pupuk kandang, 100 kg/ha urea, 100 kg TSP, dan 50 kg/ha KCl dengan
membuat larikan atau ditugalkan kemudian ditutup kembali dengan tanah
dengan jarak 10 cm dari garis tanam / lubang tanam. Pupuk susulan diberikan 3
(tiga) minggu setelah tanam menggunakan urea 100 kg/ha. Diteruskan pupuk
susulan kedua pada tanaman berumur 5 (lima) minggu sejumlah 100 kg Urea /
ha.
8) Pencegahan hama dan penyakit
Pencegahan serangan hama digunakan Decis 2,5 EC dengan konsentrasi 2 ml/l
air dan untuk pencegahan penyakit digunakan Dithane M-45 dengan
konsentrasi 2 g/l air, penyemprotan dilakukan pada saat tanaman berumur 4
dan 8 minggu setelah tanam

7
9) Panen dan pasca panen
Pemanenan jagung manis dilakukan setelah tanaman usia 60-75 hari setelah
tanam. Caranya yaitu putar tongkol berikut kelobotnya/patahkan tangkai buah
jagung. Setelah jagung dipanen, simpan jagung ditempat kering sebelum
dipasarkan.

8
RENCANA KEGIATAN

Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan PUM dilaksanakan mulai dari bulan April - Agustus 2022 yang
berlokasi di lahan praktikum Kampus Polbangtan Bogor Jl. Aria Surialaga No. 1
Pasirjaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor Provinsi Jawa Barat.

9
ASPEK FINANSIAL

a. Biaya Investasi/Tetap
Tabel 1. Biaya Tetap
Harga Usia Jumlah
Jumlah Nilai Sisa
No Komponen Jumlah Satuan Ekonomis Akhir
Investasi 10 % (Rp)
(Rp) (Thn) (Rp)
Biaya Tetap
1 Sewa Lahan 100 M2 100.000 100.000 1 - 33.333
2 Cangkul 1 buah 80.000 80.000 5 8.000 1.200
3 Parang 1 buah 60.000 60.000 5 6.000 900
4 Sprayer 1 Buah 80.000 80.000 5 8.000 1.200
5 Emrat 1 buah 20.000 20.000 5 2.000 300
Jumlah A 340.000 36.933

b. Biaya Modal Kerja


Tabel 2. Biaya Variabel
Harga Satuan
No Komponen Jumlah Jumlah (Rp)
(Rp)
1 Sarana Produksi
Benih 1 Bungkus 100000 100.000
NPK 24 Kg 15.000 360.000
TSP 5 Kg 4.000 8.000
KCL 5 Kg 6.000 30.000
Pestisida 1 botol 100.000 100.000
2 Karung 10 pcs 1.500 15.000
3 Plastik kemasan 5 pack 10.000 50.000
4 Potong Rumput 1 hari 50.000 50.000
5 Pengolahan lahan 2 HKP 100.000 200.000
6 Penanaman 1 HKP 100.000 100.000
7 Pemupukan 2 HKP 100.000 200.000
8 Pemeliharaan 2 HKP 100.000 200.000
9 Pemanenan 1 HKP 100.000 100.000
Jumlah B 1.525.000

10
c. Sumber Pendanaan
Tabel 3. Sumber Pendanaan
Sumber Modal
No Komponen Total (Rp)
Sendiri (Rp) Pinjaman (Rp)
1 Modal Investasi 340.000 - 340.000
2 Modal Kerja 1.125.000 400.000 1.525.000
Jumlah 1.465.000 400.000 1.865.000
Proporsi (%) 78,6% 21,4% 100%

d. Proyeksi Penerimaan
Tabel 4. Proyeksi Penerimaan
Proyeksi Penerimaan (Revenue)
Output Hasil Harga Jual
Komoditas Penerimaan (Rp)
(kg) (Rp)
Jagung Manis 400 5.000 2.000.000
Jumlah 400 5000 2.000.000

e. Proyeksi Laba Rugi Satu Musim dan Per Tahun


Tabel 5. Proyeksi Laba Rugi
Proyeksi Laba Rugi per Per Tahun
Per Musim
Musim (x 3 musim)
Penerimaan (Revenue) Rp 2.000.000 6.000.000
Biaya (Cost)
a. Biaya Tetap Rp 36.933 Rp 36.933 110.799
b. Biaya Variabel Rp 1.525.000 Rp 1.525.000 4.575.000
Jumlah 2 = (2a + 2b) Rp 1.561.933 4.685.799
Laba sebelum Pajak (1-2) Rp 438.067 1.314.201
Revenue/Cost (R/C) 1,2 1,2

Maknanya, Setiap mengeluarkan modal Rp. 1 akan memperoleh pengembalian


Rp 1,2. Usaha dinyatakan layak karena R/c > 1

f. Break Even Point (BEP)


1. BEP (dalam Rp)
BEP dalam Rupiah = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒
1−( 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 )

11
36.9333
= 1−(1.525.000
2.000.000 )
= Rp. 155.507,- per musim

Maknanya, usaha akan mendapatkan titik impas pada saat penjualan


mencapai Rp. 155.507,- per musim

2. BEP (Dalam Kg)


𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
BEP dalam Kg = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛
)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 −( 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙

36.933
= 1.525.000 𝑥 5.000
5.000−( 𝟐 𝟎𝟎𝟎 𝟎𝟎𝟎 )
.

36.933
= 5.000−3812
36.933
= 1.188
= 31 Kg per musim
Maknanya, usaha akan mendapatkan titik impas pada saat penjualan
mencapai 31 kg per musim.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bahrum S. 2018. Budidaya Jagung Manis. Pekanbaru


Sihombing AP. 2018. Budidaya Jagung Manis.
Pekanbaru
Badan Pusat Statistik (BPS). 2020. Jumlah Penduduk Indonesia.

13
LAMPIRAN

Jadwal Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
April Mei Juni Juli Agustus
1 Persiapan lahan
2 Penanaman
3 Penyulaman
4 Penyiangan
5 Pemupukan
6 Pengendalian hama penyakit
7 Panen dan pasca panen
8 Pemasaran

14

Anda mungkin juga menyukai