Anda di halaman 1dari 12

1

Judul : Produksi Benih Padi (Oryza sativa L.) Inbrida di PT Pertani


(Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah
Pemrasaran / NIM : Ahmad Fikri Kamil / J3G117029
Pembahas 1 / NIM : Nurhaliza Thamrin / J3G117091
Hari / Tanggal : Kamis / 23 April 2020
Waktu : 09.00 WIB – 09.30 WIB
Ruangan :2
Dosen Pembimbing : Punjung Medaraji Suwarno S.P., M.Si.

Menyetujui

Punjung Medaraji Suwarno S.P., M.Si.

1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang berasal dari
family Poaceae dan sangat digemari, serta menjadi makanan pokok masyarakat
Indonesia. Sehingga konsumsi benih padi terus mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun seiring dengan laju pertambahan penduduk di Indonesia. Adapun konsumsi
beras pada tahun 2018 dari bulan Januari hingga Desember mencapai 29.57 juta ton
(BPS 2018). Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar
penduduknya berprofesi sebagai petani. Produksi benih padi di Indonesia mencapai
56.53 juta ton dengan luas panen mencapai 10.90 juta ha dan produktivitas mencapai
51.85 ku/ha (BPS 2018).
Meskipun negara Indonesia mengalami surplus beras tetapi negara kita masih
melakukan impor beras. Pada tahun 2018, Indonesia mengimpor beras dari negara
Vietnam, Thailand, Tiongkok, India, Pakistan, Amerika Serikat, Taiwan, dan lainnya
sebesar 2.2 juta ton (BPS 2018). Angka ini naik dibandingkan dengan tahun 2017
yang hanya 305 ribu ton (BPS 2018). Impor beras dilakukan sebagai cadangan untuk
menstabilkan harga beras. Oleh karena itu, Indonesia memerlukan benih bermutu dari
varietas unggul untuk meningkatkan produksi benih padi di Indonesia. Karena
dengan meningkatnya produktivitas padi maka stok cadangan beras akan semakin
bertambah dan Indonesia tidak perlu melakukan impor beras.
Benih bermutu mencakup mutu genetis, yaitu penampilan benih murni dari
varietas tertentu yang menunjukkan identitas genetis dari tanaman induknya, mutu
fisiologis yaitu kemampuan daya hidup (viabilitas) benih yang mencakup daya
kecambah dan kekuatan tumbuh benih serta mutu fisik benih yaitu penampilan benih
secara prima dilihat secara fisik seperti ukuran homogen, bernas, bersih dari
2

campuran varietas lain, bebas hama dan penyakit, dan kemasan menarik (UMY
2018).
Untuk menghasilkan benih bermutu diperlukan produksi benih yang baik.
Kegiatan produksi yang baik meliputi perencanaan tanam, penyiapan benih sumber,
penyiapan lahan, persemaian, tanam, pemeliharaan tanam, dan panen (BBPADI
2016).

1.2 Tujuan

Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk mempelajari teknik produksi
benih padi inbrida dan mendapatkan pengalaman dalam lingkungan kerja di PT
Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah.

2 KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

PT Pertani (Persero) pada mulanya bernama Badan Perusahaan Produksi Bahan


Makanan dan Pembukaan Tanah (BMPT) yang didirikan pada 14 Januari 1959
melalui undang – undang dasar No.1 Tahun 1959. BMPT diubah menjadi Badan
Pimpinan Umum Perusahaan Pertani Negara (BPU Pertani) berdasarkan peraturan
pemerintah pengganti undang - undang No.19 Tahun 1960. BPU Pertani diubah
menjadi perusahaan pertanian Negara (PN Pertani) berdasarkan Peraturan pemerintah
No.12 Tahun 1963 Tanggal 1 Januari 1963.
Berdasarkan peraturan pemerintah No.21 Tahun 1973 PN Pertani menjadi
perusahaan perseorangan yakni : PT Pertani (Persero) dengan Akta notaris Kartini
Mulyadi, SH NO.46 Tanggal 11 Januari 1974 Akta perubahan Nomer 136 Tanggal 24
April 1974. Perubahan-perubahan dilakukan dengan Akta perubahan yang dibuat
notaris Imas Fatimah, SH dan Akta perubahan Nomor 1 Tanggal 2 Mei Tahun 2001
yang dibuat oleh notaris Mintarsih Natamihardja, SH.

2.2 Visi dan Misi

PT Pertani (Persero) menetapkan Visi “Menjadi Perusahaan perbenihan dan


perberasan nasional yang unggul dan berkelanjutan”. Visi tersebut hendak
diwujudkan bersama-sama melalui 3 Misi :
1 Memproduksi dan memasarkan produk perbenihan, perberasan, dan sarana
pertanian yang unggu dan ramah lingkungan.
2 Mempersiapkan strategi pengembangan produk peningkatan produktivitas dan
kualitas pelayanan serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan
stakeholder lainnya.
3

3 Mengembangkan budaya perusahaan dan sumber daya manusia yang handal dan
berintegritas di dukung oleh prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance).

3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dimulai tanggal 20 Januari 2020 sampai
tanggal 20 Maret 2020. Praktik Kerja Lapangan ini dilakukan di PT Pertani (Persero)
UPB Palur Solo Jawa Tengah terletak di Jalan Raya Solo-Sragen No KM 6 Kec Jaten
Turisari Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

3.2 Metode Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam praktik kerja lapangan di PT Pertani (Persero)


UPB Palur Solo Jawa Tengah meliputi Kuliah umum atau pengenalan profil
perushaan, partisipasi kerja langsung, wawancara, studi pustaka, dan analisis data

4 PRODUKSI BENIH PADI (Oryza sativa L.) INBRIDA

Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas tanaman pangan utama di Indonesia
karena sebagian besar penduduk Indonesia makanan pokoknya adalah beras.
Permintaan akan beras terus meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk. Tanaman padi adalah tanaman yang dibudidayakan
secara umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat indonesia. Pemenuhan
kebutuhan yang semakin meningkat menyebabkan tingginya permintaan berbanding
terbalik dengan kondisi lingkungan penanaman. Padi memiliki beberapa varietas dan
banyak ditanam di Asia (Silitonga, 2010).
Untuk itu produksi padi di Indonesia perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan
lahan marginal seperti lahan basah dan lahan kering.
Produksi benih padi inbrida di PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah
meliputi penentuan areral produksi, penyediaan benih sumber, pengolahan tanah,
persemaian, penanaman, pemeliharaan, seleksi/roguing, pengendalian hama dan
penyakit, dan pemanenan.

4.1. Penentuan Areal Produksi

Dalam produksi benih padi inbrida bersertifikat penentuan areal produksi sangat
penting untuk memenuhi hasil yang optimal dan kemurnian genetik terjaga perlu
menerapkan prinsip agronomi dan prinsip genetik. Dalam penentuan lahan dengan
menerepkan prinsip agronomi PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah
4

menentukan beberapa kriteria lahan diantaranya tanah yang subur, bukan daerah
rawan bencana seperti banjir, bukan lahan sengketa, lahan yang telah diberakan,
terdapat saluran irigasi, serta lokasi yang strategis dan mudah dijangkau. Media
Tanam yang baik untuk penanaman padi sawah yaitu tanah berlempung yang berat
atau tanah yang memiliki lapisan keras 30 cm di bawah permukaan tanah (PT Pertani
2010). Dalam penetapan lahan ini PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah
menerapkan sistem kemitraan atau kerja sama dengan petani.
Dalam penerapan prinsip genetik harus memerhatikan sejarah lahan dan batas-
batas areal produksi atau menerapkan isolasi. Areal yang harus digunakan dalam
produksi benih padi adalah lahan yang sudah diberakan, bekas areal dengan
komoditas atau famili yang berbeda, serta areal pertanaman bekas komoditas dan
varietas yang sama. Jika pertanaman sebelumnya dengan komoditas yang sama
namun varietas berbeda maka lahan tersebut harus diberakan selama tiga bulan.
Penetapan isolasi dibagi menjadi 2 yaitu isolasi jarak dan isolasi waktu.
Berdasarkan KEPMENTAN 1238 tahun 2017 bahwa penetapan isolasi jarak untuk
tanaman padi inbrida setiap kelas benih minimal 2 meter dan untuk isolasi waktu
untuk setiap kelas benih minimal 21 hari. Penentuan isolasi di areal lapang produksi
tergantung dengan kondisi lapang. Jenis isolasi yang biasa digunakan penangkar
benih adalah isolasi jarak dengan jarak minimal 2 meter dan untuk isolasi yang
digunakan PT Pertani (Persero) Palur Solo Jawa Tengah adalah isolasi jarak. Areal
yang digunakan dalam produksi adalah areal yang telah didaftarkan PT Pertani
(Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah ke BPSB Jawa Tengah dan telah dinyatakan
lulus uji pemeriksaan pendahuluan.
Luas areal produksi dapat dilihat pada tabel 1 dan berjumlah 62 ha untuk musim
tanam tahun 2019/2020. Penyusunan jadwal tanam serta panen selain berdasarkan
pada rencana pemasaran juga memperhatikan kapasitas pengeringan, kapasitas mesin
pengolahan/blower, serta kapasitas gudang yang digunakan untuk kegiatan pasca
panen.

Tabel 1 Luas areal produksi benih bersertifikat kelas Benih Pokok dan Benih Sebar
musim tanam 2019/2020
Nama
Kelas Alamat (Desa, Kec, Luas
No kelompok Blok Varietas
Benih Kab) (ha)
tani
Sido Inpari 32 Sribit, Sidoharjo,
1 1 SS 4
Luhur HDB Sragen
Sido Inpari 32 Sribit, Sidoharjo,
2 2 SS 2
Luhur HDB Sragen
Inpari 32 Karangtengah,
3 Tani Subur 1 SS 4
HDB Sragen, Sragen
Karangtengah,
4 Tani Subur 2 Ciherang SS 4
Sragen, Sragen
Inpari 32 Tangkil, Sragen,
5 Tani Subur 1 SS 4
HDB Sragen
5

Nama
Kelas Alamat (Desa, Kec, Luas
No kelompok Blok Varietas
Benih Kab) (ha)
tani
Tangkil, Sragen,
6 Tani Subur 2 Ciherang SS 4
Sragen
Inpari 32 Tangkil, Sragen,
7 Tani Subur 3 SS 2
HDB Sragen
Tangkil, Sragen,
8 Tani Subur 4 Ciherang SS 4
Sragen
Toyogo,
Tani Inpari 32
9 1 SS Sambungmacan, 6
Makmur HDB
Sragen
Toyogo,
Tani
10 2 Pepe SS Sambungmacan, 2
Makmur
Sragen
Toyogo,
Tani Inpari 32
11 3 SS Sambungmacan, 2
Makmur HDB
Sragen
Toyogo,
Tani Inpari IR
12 4 ES Sambungmacan, 2
Makmur Nutri Zinc
Sragen
Inpari 32 Karangtengah,
13 Supadi 1 SS 4
HDB Sragen, Sragen
Karangtengah,
14 Supadi 2 Sunggal SS 2
Sragen, Sragen
Ngudi Inpari 32 Tangkil, Sragen,
15 1 SS 4
Rahayu HDB Sragen
Ngudi Inpari 32 Tangkil, Sragen,
16 2 SS 4
Rahayu HDB Sragen
Inpari 32 Sidodadi, Masaran,
17 Dewi Sri 1 SS 4
HDB Sragen
Sidodadi, Masaran,
18 Dewi Sri 2 Ciherang SS 4
Sragen
Total 62
Sumber : PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah (2020)

4.2. Penyediaan Benih Sumber

Benih sumber yang akan digunakan dalam kegiatan produksi benih harus
dikaitkan dengan pola perbanyakan yang digunakan , kelas benih yang akan
dihasilkan, dan mutu benih sumber. PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa
Tengah menggunakan benih sumber yang berasal dari Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi Subang dan Kebun Benih Padi Tegalgondo.
6

Benih padi yang diproduksi PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah
adalah varietas Ciherang, Inpari 32 HDB, Pepe, Inpari IR Nutri Zinc, Situbagendit,
dan Sunggal. Adapun kelas benihnya adalah SS (Stock Seed), kecuali kelas benih
Inpari IR Nutri Zinc ES (Extention Seed) dan untuk kebutuhan benih adalah 25 kg/ha.

4.3. Pengolahan Tanah

Pengolahan Tanah bertujuan untuk mendapatkan tanah yang gembur dan


memudahkan perakaran agar dapat menembus tanah. Pengolahan tanah dalam
memproduksi benih padi harus diperhatikan untuk mendapatkan tanah sawah yang
memenuhi syarat. Pengolahan tanah yang dilakukan oleh mitra atau petani dari PT
Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah menggunakan traktor. Sebelum diolah
lahan direndam sampai jenuh air selama dua hari kemudian disurutkan, tujuan dari
perendaman adalah untuk memudahkan pembajakan dan membuat tekstur tanah
menjadi salin. Pembajakan pertama dilakukan untuk membalik tanah, memasukkan
bahan organik, dan sebagai awal pemecahan tanah. Kemudian selama 1 hari
didiamkan agar bahan organik mengendap, sehingga dapat menambah unsur hara
pada tanah.
Setelah itu saluran air dan sawah dibersihkan dari sisa-sisa jerami dan rumput
liar serta memperbaiki pematang dan sudut petak sawah dilakukan dengan
menggunakan cangkul. Perbaikan ini bertujuan untuk efektivitas penggunaan air,
pupuk dan sanitasi lingkungan. Pembajakan kedua dilakukan setelah lahan diberi air
sampai macak-macak, dan pembajakan dilakukan dengan memotong arah bajakan
pertama untuk membuat bongkahan tanah semakin kecil dan tanah digaruk atau
diratakan menggunakan alat penggaruk yang telah dipasang pada traktor. Permukaan
tanah pada lahan yang telah rata dapat dibuktikan dengan melihat permukaan air
didalam petak sawah yang rata. Lama proses pembajakan tanah selama 7 hari
tergantung luas lahan yang diolah.

4.4. Persemaian

Persemaian merupakan kegiatan di mana benih di tanam di suatu media yang


bertujuan agar benih bisa tumbuh maksimal, biasanya benih yang
melalui persemaian bisa terlindung dari hama penyakit yang mengganggu tanaman.
Persemaian dipersiapkan 20-25 hari sebelum tanam. Pembuatan lahan persemaian
dilakukan dengan cara ditraktor dan dicangkul untuk membuat bedengan dengan
ukuran yang ditentukan dan pada setiap sampingnya dibuat saluran irigasi. Sebelum
benih disebar lahan persemaian yang sudah diolah direkomendasikan oleh PT Pertani
(Persero) UPB Palur untuk diberi pupuk SP 10 gr/m², Urea 10 gr/m², dan KCL 5
gr/m², dan Pupuk Organik Granul (POG).
Sebelum benih disebar atau ditabur, benih direndam dalam air bersih selama
15 - 24 jam kemudian benih yang mengapung diambil dan dibuang. Benih yang
tenggelam kemudian diperam selama 48 jam menggunakan karung untuk memacu
perkecambahan. Benih yang telah diperam, ditabur atau disebar di dalam bedengan
persemaian yang telah disiapkan.
7

4.5. Penanaman

Penanaman dilakukan pada lahan yang sudah diolah dengan air jenuh atau
macak-macak. Bibit yang ditanam berasal dari lahan persemaian yang telah berusia
20 hari setelah disebar, berdaun 5 – 7 helai, tinggi bibit seragam, pertumbuhan
seragam, batang bawah sudah besar dan kuat, tidak terserang hama dan penyakit, dan
mempunyai akar yang sudah banyak juga kuat. Jarak tanam yang digunakan petani
mitra dari PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah adalah 25 cm x 25 cm.
Jarak tanam 25 cm x 25 cm merupakan jarak yang optimal karena dapat memacu laju
pertumbuhan generatif tanaman padi dibandingkan dengan jarak tanam 20 cm x 20
cm dan jarak tanam 30 cm x 30 cm (Danuri et al. 2017).

4.6. Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan dalam kegiatan produksi benih padi bersertfikat di PT Pertani


(Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah dengan mitra petani meliputi kegiatan
penyulaman, penyiangan, pemupukan, dan pengairan. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan potensi hasil dan membantu tanaman padi untuk tumbuh subur , serta
membantu tanaman padi dalam memenuhi kebutuhan nutrsi zat haranya.
Penyulaman adalah kegiatan untuk melakukan penggantian tanaman yang tumbuh
tidak sesuai harapan atau mati. Penyulaman baiasanya dilakukan pada saat tanaman
berumur 5 – 7 hari setelah tanam. Bibit yang digunakan harus berasal dari varietas
yang sama dengan tanaman yang ditanam
Penyiangan dilakukan secara intensif agar tanaman tidak terganggu oleh gulma,
penyiangan dilakukan paling sedikit 2 kali. Rumput-rumputan atau tanaman
pengganggu lainnya dapat merebut zat makanan (hara) yang diperuntukan tanaman,
sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik dan akan kurus sehingga lama-
lama tentunya akan mati (BALITKABI 2018). Pada umumnya penyiangan dilakukan
setiap pagi dan sore hari menggunakan tangan,sabit, atau cangkul dan dilakukan
secara manual.
Pemupukan dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari dengan cara disebar
sampai merata. Waktu pemupukan sangat penting untuk meningkatkan produksi hasil
tanaman. Pemupukan yang tidak tepat pada waktunya tidak dapat memberikan
pengaruh positif pada tanaman padi. Pempupukan dilakukan pada saat sebelum
tanam, 5 – 7 HST, dan 25 – 35 HST. Waktu dan dosis pemupukan disajikan pada
Tabel 2.

Tabel 2 Waktu dan dosis pemupukan


Daerah Waktu (HST) Jenis Pupuk Dosis (kg/ha)
Sidoharjo Sebelum tanam Organik 300
5-7 TSP 100
Urea 100
Phonska 150
8

Daerah Waktu (HST) Jenis Pupuk Dosis (kg/ha)


Za 100
25-35 Urea 100
Phonska 150
Sragen Sebelum tanam Organik 350
5-7 TSP 50
Urea 50
Phonska 50
Za 50
25-35 Urea 50
Phonska 50
Sambungmacan Sebelum tanam Organik 400
5-7 TSP 100
Urea 100
Phonska 150
Za 100
25-35 Urea 100
Phonska 150
Masaran Sebelum tanam Organik 400
5-7 TSP 150
Urea 150
Phonska 150
Za 100
25-35 Urea 150
Phonska 150
Sumber : Hasil wawancara dengan petani mitra PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo
Jawa Tengah (2020)
Keterangan : HST = Hari Setelah Tanam

Dalam kegiatan pemeliharaan didalamnya terdapat pengairan. Pemberian air


diberikan sesuai dengan kondisi cuaca atau musim tanam. Pada musim hujan
biasanya tidak terlalu membutuhkan pengairan, namun saat musim kemarau
pengairan perlu dilakukan biasanya dengan memompa sumur atau sungai terdekat
dan memindahkan air ke area lahan pertanaman hinggal kedalaman mata kaki.
Kedalaman air ini dipertahankan sampai stadium masak.

4.7. Seleksi/Roguing

Kegiatan seleksi atau roguing merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
produksi benih padi bersertifikat. Salah satu syarat benih bermutu adalah memiliki
kemurnian genetik yang tinggi. Seleksi atau roguing untuk menjaga kemurnian
genetik varietas tanaman yang ditanam dengan cara membuang tanaman yang
berbahaya dalam kemurnian benih seperti Campuran Varietas Lain (CVL) dan tipe
9

simpang (off type). Kegiatan seleksi atau roguing ini dilakukan pada 3 fase yaitu fase
vegetatif, fase generatif, dan fase menjelang panen.
Dalam kegiatan seleksi atau roguing ada beberapa hal yang harus diperhatikan
seperti perbedaan warna pada bagian pangkal atau kaki tanaman, perbedaan tinggi
tanaman, perbedaan sudut bendera, dan perbedaan warna gabah juga bentuk bulir
padi sesuai deskripsi varietas tanaman tersebut. Seleksi atau roguing hendaknya
dilakukan pada pagi hari atau sore hari saat sinar matahari tidak terlalu terik dan
cuaca dalam kondisi baik. Kegiatan seleksi atau roguing dilakukan oleh petugas
khusu dari PT Pertani (Persero) UPB Palur menggunakan sabit secara manual.

4.8. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit bertujuan mengoptimalkan hasil dan


mengamankan tanaman padi dari gagal panen. Hama dan penyakit selain berpengaruh
pada tingkat produksi, juga berpengaruh pada mutu benih yang akan dihasilkan.
Pengendalian hama dan penyakit juga bertujuan untuk menjaga tumbuh tanaman
supaya seragam dan tidak mengalami kematian.
Hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman padi adalah keong sawah,
penggerek batang, wereng, burung, dan tikus. Ciri-ciri tanaman yang terserang hama
dan penyakit pun bermacam-macam seperti tanaman terpotong, tumbuh tanaman
tidak seragam, dan gabah padi berubah warna menjadi abu-abu atau hitam.
Pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan petani mitra dari PT Pertani
(Persero) UPB Palur salah satunya adalah dengan melakukan penyemprotan pestisida.
Penyemprotan dilakukan pada pagi hari atau sore hari setiap semingu dua kali
penyemprotan. Penyemprotan dilakukan menggunakan alat knapsack kapasitasl 16
liter. Jenis pestisida yang digunakan antara lain ziflo (4 sendok makan), stadium (20
ml), dimihipo (50 ml), dan biomax (30 ml). Untuk hama keong dapat dikendalikan
menggunakan bahan ampas tembakau atau daun teh yang ditebarkan langsung di
sawah dengan dosis 20 kg – 30 kg per ha, dengan kondisi sawah yang tergenang air.

4.9. Pemanenan

Pemanenan dalam produksi benih dilakukan ketika tanaman padi 90 – 95% telah
matang, bulir padi sudah menguning, bulir hijau rendah, dan kadar air gabah 21 –
26%. Waktu panen tanaman padi berbeda-beda tergantung varietas yang ditanam.
Panen dilakukan saat cuaca baik dan cerah serta sudah tidak ada lagi embun pagi.
Saat pemanenan tidak boleh lebih dari satu varietas. Petani mitra dari PT Pertani
(Persero) UPB Palur dalam melakukan panen hamper semuanya sudah menggunakan
mesin combine harvester, walaupun masih ada juga yang menggunakan alat perontok
padi/thresher.
Semua peralatan panen diperiksa seperti sabit, thresher, mesin combine harvester,
tempat penampungan, karung, timbangan, dan alat transportasi harus diperiksa dan
dibersihkan dahulu sehingga bebas dari sisa-sisa benih dan kotoran lainnya dari
pemanenan sebelumnya. Sebelum melakukan kegiatan panen sawah dikeringkan
terlebih dahulu 7 – 10 hari sebelum panen agar mesin dapat digunakan.
10

Pemanenan yang dilakukan oleh dengan menggunakan mesin combine harvester


dengan cara mesin combine akan memotong dan menggiling untuk merontokan
tanaman padi secara otomatis yang dikendalikan oleh satu orang. Tanaman padi yang
telah dipotong dan digiling akan masuk kedalam mulut mesin dan sekaligus diblower
untuk memisahkan rumput dan kotoran, serta benih hampa. Bagian kotoran yang
telah diblower akan keluar melalui bagian belakang mesin. Kemudian benih padi
akan keluar melalui bagian samping mesin yang telah dipasangkan karung oleh orang
kedua. Pemanenan yang dilakukan secara manual yaitu memotong tanaman padi
dibagian pangkal batang menggunakan sabit. Hasil panen tersebut dikumpulkan
dalam satu wadah lalu dilakukan perontokan menggunakan alat perontok
padi/thresher. Perontokan dilakukan dengan hati-hati untuk menekan tingkat
kehilangan hasil < 5%. Tujuan dari perontokan adalah untuk memisahkan benih dari
malai atau bagian tanaman lainnya. Hasil panen yang sudah dimasukkan kedalam
karung dan diangkut dengan truk menuju PT Pertani (Persero) UPB Palur. Hasil
panen tersebut ditimbang digudang oleh kepala gudang pengolahan dan disaksikan
oleh petani mitra. Hasil panen yang ditimbang akan disimpan sementara di gudang
dan dicatat oleh kepala gudang pengolahan dalam buku timbangan yang disertakan
identitas calon benih seperti tanggal panen, varietas, asal calon benih, dan tonasenya.
Data hasil Calon Benih Kering Sawah (CBKS) disajikan pada tabel 3.

Tabel 3 Hasil calon benih kering sawah (CBKS)


Nama Luas Estimasi Hasil
Tanggal
Kelompok Alamat Blok Varietas Lahan CBKS CBKS
Panen
Tani (Ha) (Ton) (Ton)
Sribit,
Sido Inpari 32 12-Jan-
Sidoharjo, 1 4 32 31.105
Luhur HDB 20
Sragen
Sribit,
Sido Inpari 32 15-Jan-
Sidoharjo, 2 2 16 14.309
Luhur HDB 20
Sragen
Tani Karangtengah, Inpari 32 6-Feb-
1 4 32 26.885
Subur Sragen, Sragen HDB 20
Tani Karangtengah, 10-Feb-
2 Ciherang 4 32 11.515
Subur Sragen, Sragen 20
Tani Tangkil, Sragen, Inpari 32 8-Feb-
1 4 32 19.028
Subur Sragen HDB 20
Tani Tangkil, Sragen, 10-Feb-
2 Ciherang 4 32 31.92
Subur Sragen 20
Tani Tangkil, Sragen, Inpari 32 11-Feb-
3 2 16 17.286
Subur Sragen HDB 20
Tani Tangkil, Sragen, 15-Feb-
4 Ciherang 4 32 29.059
Subur Sragen 20
11

Nama Luas Estimasi Hasil


Tanggal
Kelompok Alamat Blok Varietas Lahan CBKS CBKS
Panen
Tani (Ha) (Ton) (Ton)
Toyogo,
Tani Inpari 32 13-Feb-
Sambungmacan, 1 6 48 30.625
Makmur HDB 20
Sragen
Toyogo,
Tani 15-Feb-
Sambungmacan, 2 Pepe 2 16 5.098
Makmur 20
Sragen
Toyogo,
Tani Inpari 32 23-Feb-
Sambungmacan, 3 2 16 9.059
Makmur HDB 20
Sragen
Toyogo, Inpari IR
Tani 23-Feb-
Sambungmacan, 4 Nutri 2 16 9.375
Makmur 20
Sragen Zinc
Karangtengah, Inpari 32 13-Feb-
Supadi 1 4 32 25.32
Sragen, Sragen HDB 20
Karangtengah, 15-Feb-
Supadi 2 Sunggal 2 16 9.604
Sragen, Sragen 20
Ngudi Tangkil, Sragen, Inpari 32 26-Feb-
1 4 32 31.468
Rahayu Sragen HDB 20
Ngudi Tangkil, Sragen, Inpari 32 27-Feb-
2 4 32 29.425
Rahayu Sragen HDB 20
Sidodadi,
Inpari 32 8-Mar-
Dewi Sri Masaran, 1 4 32 29.854
HDB 20
Sragen
Sidodadi,
11-Mar-
Dewi Sri Masaran, 2 Ciherang 4 32 30.872
20
Sragen
Total 62 496 391.807
Sumber PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah (2020)

5 SIMPULAN dan SARAN

5.1 Simpulan

Kegiatan produksi benih padi inbrida yang dilakukan di PT Pertani (Persero) UPB
Palur Solo Jawa Tengah meliputi kegiatan penentuan areal produksi, penyediaan
benih sumber, pengolahan tanah, persemaian, penanaman, pemeliharaan,
seleksi/roguing, pengendalian hama dan penyakit, dan pemanenan. PT Pertani
(Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah menyediakan benih sumber kelas benih FS
(Foundation Seed) dan kelas benih SS (Stock Seed), serta memproduksi kelas benih
SS (Stock Seed) dan kelas benih ES (Extention Seed). Estimasi CBKS selalu berbeda
12

dengan hasil panennya, hal itu dikarenakan kondisi cuaca yang pancaroba dan
gangguan dari hama penyakit benih.

5.2 Saran

Dalam proses seleksi pada fase menjelang panen harus lebih diperhatikan kembali
agar tidak ada CVL yang terlewat. Pada saat pengawasan lebih baik membawa
deskripsi varietas supaya tidak terjadi kesalahan pada saat proses seleksi.
Penyemprotan juga harus dilakukan secara berkala untuk mencegah kembali
gangguan dari hama dan penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

[BALITKABI] Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. 2018.


Pengenalan dan pengelolaan gulma pada kedelai [Internet]. [diunduh 2020 Mar
31]. Tersedia pada : http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-
content/uploads/2018/03/bunga_rampai_2017_7_arief.pdf
[BBPADI] Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2016. Teknik produksi benih padi
[Internet]. [diunduh 2019 Nov 22]. Tersedia pada :
http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-berita/info
teknologi/item/955-teknik-produksi-benih-padi
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2018. Luas panen, produktivitas, dan produksi benih
padi di Indonesia [Internet]. [diunduh 2019 Nov 10]. Tersedia pada :
https://www.bps.go.id/dynamictable/2019/04/15/1608/luas-panen-produksi-dan-
produktivitas-padi-menurut-provinsi-2018.html
Danuri, Radian, Nurjani. 2017. Pengaruh jarak tanam dan jumlah bibit terhadap
pertumbuhan dan hasil padi di lahan sawah tada hujan [Internet]. Agrovigor.
10(2):121-127. [diunduh 2020 Mar 31]. Tersedia pada :
file:///C:/Users/WIN7/Downloads/3056-10551-1-PB%20(1).pdf
Silitonga TS. 2010. Pengelolaan dan Pemanfaatan Plasma Nutfah Padi di Indonesia.
Buletin Plasma nutfah. 10 (2) : 56-71.
UMY. B. 2018. Penggunaan benih bermutu, penting bagi peningkatan produksi
pertanian [Internet]. [diunduh 2019 Nov 14]. Tersedia pada :
http://www.umy.ac.id/penggunaan-benih-bermutu-penting-bagi-peningkatan-
produksi-pertanian.html

Anda mungkin juga menyukai