Menyetujui
1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang berasal dari
family Poaceae dan sangat digemari, serta menjadi makanan pokok masyarakat
Indonesia. Sehingga konsumsi benih padi terus mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun seiring dengan laju pertambahan penduduk di Indonesia. Adapun konsumsi
beras pada tahun 2018 dari bulan Januari hingga Desember mencapai 29.57 juta ton
(BPS 2018). Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar
penduduknya berprofesi sebagai petani. Produksi benih padi di Indonesia mencapai
56.53 juta ton dengan luas panen mencapai 10.90 juta ha dan produktivitas mencapai
51.85 ku/ha (BPS 2018).
Meskipun negara Indonesia mengalami surplus beras tetapi negara kita masih
melakukan impor beras. Pada tahun 2018, Indonesia mengimpor beras dari negara
Vietnam, Thailand, Tiongkok, India, Pakistan, Amerika Serikat, Taiwan, dan lainnya
sebesar 2.2 juta ton (BPS 2018). Angka ini naik dibandingkan dengan tahun 2017
yang hanya 305 ribu ton (BPS 2018). Impor beras dilakukan sebagai cadangan untuk
menstabilkan harga beras. Oleh karena itu, Indonesia memerlukan benih bermutu dari
varietas unggul untuk meningkatkan produksi benih padi di Indonesia. Karena
dengan meningkatnya produktivitas padi maka stok cadangan beras akan semakin
bertambah dan Indonesia tidak perlu melakukan impor beras.
Benih bermutu mencakup mutu genetis, yaitu penampilan benih murni dari
varietas tertentu yang menunjukkan identitas genetis dari tanaman induknya, mutu
fisiologis yaitu kemampuan daya hidup (viabilitas) benih yang mencakup daya
kecambah dan kekuatan tumbuh benih serta mutu fisik benih yaitu penampilan benih
secara prima dilihat secara fisik seperti ukuran homogen, bernas, bersih dari
2
campuran varietas lain, bebas hama dan penyakit, dan kemasan menarik (UMY
2018).
Untuk menghasilkan benih bermutu diperlukan produksi benih yang baik.
Kegiatan produksi yang baik meliputi perencanaan tanam, penyiapan benih sumber,
penyiapan lahan, persemaian, tanam, pemeliharaan tanam, dan panen (BBPADI
2016).
1.2 Tujuan
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk mempelajari teknik produksi
benih padi inbrida dan mendapatkan pengalaman dalam lingkungan kerja di PT
Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah.
3 Mengembangkan budaya perusahaan dan sumber daya manusia yang handal dan
berintegritas di dukung oleh prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance).
3 METODOLOGI
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dimulai tanggal 20 Januari 2020 sampai
tanggal 20 Maret 2020. Praktik Kerja Lapangan ini dilakukan di PT Pertani (Persero)
UPB Palur Solo Jawa Tengah terletak di Jalan Raya Solo-Sragen No KM 6 Kec Jaten
Turisari Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas tanaman pangan utama di Indonesia
karena sebagian besar penduduk Indonesia makanan pokoknya adalah beras.
Permintaan akan beras terus meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk. Tanaman padi adalah tanaman yang dibudidayakan
secara umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat indonesia. Pemenuhan
kebutuhan yang semakin meningkat menyebabkan tingginya permintaan berbanding
terbalik dengan kondisi lingkungan penanaman. Padi memiliki beberapa varietas dan
banyak ditanam di Asia (Silitonga, 2010).
Untuk itu produksi padi di Indonesia perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan
lahan marginal seperti lahan basah dan lahan kering.
Produksi benih padi inbrida di PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah
meliputi penentuan areral produksi, penyediaan benih sumber, pengolahan tanah,
persemaian, penanaman, pemeliharaan, seleksi/roguing, pengendalian hama dan
penyakit, dan pemanenan.
Dalam produksi benih padi inbrida bersertifikat penentuan areal produksi sangat
penting untuk memenuhi hasil yang optimal dan kemurnian genetik terjaga perlu
menerapkan prinsip agronomi dan prinsip genetik. Dalam penentuan lahan dengan
menerepkan prinsip agronomi PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah
4
menentukan beberapa kriteria lahan diantaranya tanah yang subur, bukan daerah
rawan bencana seperti banjir, bukan lahan sengketa, lahan yang telah diberakan,
terdapat saluran irigasi, serta lokasi yang strategis dan mudah dijangkau. Media
Tanam yang baik untuk penanaman padi sawah yaitu tanah berlempung yang berat
atau tanah yang memiliki lapisan keras 30 cm di bawah permukaan tanah (PT Pertani
2010). Dalam penetapan lahan ini PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah
menerapkan sistem kemitraan atau kerja sama dengan petani.
Dalam penerapan prinsip genetik harus memerhatikan sejarah lahan dan batas-
batas areal produksi atau menerapkan isolasi. Areal yang harus digunakan dalam
produksi benih padi adalah lahan yang sudah diberakan, bekas areal dengan
komoditas atau famili yang berbeda, serta areal pertanaman bekas komoditas dan
varietas yang sama. Jika pertanaman sebelumnya dengan komoditas yang sama
namun varietas berbeda maka lahan tersebut harus diberakan selama tiga bulan.
Penetapan isolasi dibagi menjadi 2 yaitu isolasi jarak dan isolasi waktu.
Berdasarkan KEPMENTAN 1238 tahun 2017 bahwa penetapan isolasi jarak untuk
tanaman padi inbrida setiap kelas benih minimal 2 meter dan untuk isolasi waktu
untuk setiap kelas benih minimal 21 hari. Penentuan isolasi di areal lapang produksi
tergantung dengan kondisi lapang. Jenis isolasi yang biasa digunakan penangkar
benih adalah isolasi jarak dengan jarak minimal 2 meter dan untuk isolasi yang
digunakan PT Pertani (Persero) Palur Solo Jawa Tengah adalah isolasi jarak. Areal
yang digunakan dalam produksi adalah areal yang telah didaftarkan PT Pertani
(Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah ke BPSB Jawa Tengah dan telah dinyatakan
lulus uji pemeriksaan pendahuluan.
Luas areal produksi dapat dilihat pada tabel 1 dan berjumlah 62 ha untuk musim
tanam tahun 2019/2020. Penyusunan jadwal tanam serta panen selain berdasarkan
pada rencana pemasaran juga memperhatikan kapasitas pengeringan, kapasitas mesin
pengolahan/blower, serta kapasitas gudang yang digunakan untuk kegiatan pasca
panen.
Tabel 1 Luas areal produksi benih bersertifikat kelas Benih Pokok dan Benih Sebar
musim tanam 2019/2020
Nama
Kelas Alamat (Desa, Kec, Luas
No kelompok Blok Varietas
Benih Kab) (ha)
tani
Sido Inpari 32 Sribit, Sidoharjo,
1 1 SS 4
Luhur HDB Sragen
Sido Inpari 32 Sribit, Sidoharjo,
2 2 SS 2
Luhur HDB Sragen
Inpari 32 Karangtengah,
3 Tani Subur 1 SS 4
HDB Sragen, Sragen
Karangtengah,
4 Tani Subur 2 Ciherang SS 4
Sragen, Sragen
Inpari 32 Tangkil, Sragen,
5 Tani Subur 1 SS 4
HDB Sragen
5
Nama
Kelas Alamat (Desa, Kec, Luas
No kelompok Blok Varietas
Benih Kab) (ha)
tani
Tangkil, Sragen,
6 Tani Subur 2 Ciherang SS 4
Sragen
Inpari 32 Tangkil, Sragen,
7 Tani Subur 3 SS 2
HDB Sragen
Tangkil, Sragen,
8 Tani Subur 4 Ciherang SS 4
Sragen
Toyogo,
Tani Inpari 32
9 1 SS Sambungmacan, 6
Makmur HDB
Sragen
Toyogo,
Tani
10 2 Pepe SS Sambungmacan, 2
Makmur
Sragen
Toyogo,
Tani Inpari 32
11 3 SS Sambungmacan, 2
Makmur HDB
Sragen
Toyogo,
Tani Inpari IR
12 4 ES Sambungmacan, 2
Makmur Nutri Zinc
Sragen
Inpari 32 Karangtengah,
13 Supadi 1 SS 4
HDB Sragen, Sragen
Karangtengah,
14 Supadi 2 Sunggal SS 2
Sragen, Sragen
Ngudi Inpari 32 Tangkil, Sragen,
15 1 SS 4
Rahayu HDB Sragen
Ngudi Inpari 32 Tangkil, Sragen,
16 2 SS 4
Rahayu HDB Sragen
Inpari 32 Sidodadi, Masaran,
17 Dewi Sri 1 SS 4
HDB Sragen
Sidodadi, Masaran,
18 Dewi Sri 2 Ciherang SS 4
Sragen
Total 62
Sumber : PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah (2020)
Benih sumber yang akan digunakan dalam kegiatan produksi benih harus
dikaitkan dengan pola perbanyakan yang digunakan , kelas benih yang akan
dihasilkan, dan mutu benih sumber. PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa
Tengah menggunakan benih sumber yang berasal dari Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi Subang dan Kebun Benih Padi Tegalgondo.
6
Benih padi yang diproduksi PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah
adalah varietas Ciherang, Inpari 32 HDB, Pepe, Inpari IR Nutri Zinc, Situbagendit,
dan Sunggal. Adapun kelas benihnya adalah SS (Stock Seed), kecuali kelas benih
Inpari IR Nutri Zinc ES (Extention Seed) dan untuk kebutuhan benih adalah 25 kg/ha.
4.4. Persemaian
4.5. Penanaman
Penanaman dilakukan pada lahan yang sudah diolah dengan air jenuh atau
macak-macak. Bibit yang ditanam berasal dari lahan persemaian yang telah berusia
20 hari setelah disebar, berdaun 5 – 7 helai, tinggi bibit seragam, pertumbuhan
seragam, batang bawah sudah besar dan kuat, tidak terserang hama dan penyakit, dan
mempunyai akar yang sudah banyak juga kuat. Jarak tanam yang digunakan petani
mitra dari PT Pertani (Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah adalah 25 cm x 25 cm.
Jarak tanam 25 cm x 25 cm merupakan jarak yang optimal karena dapat memacu laju
pertumbuhan generatif tanaman padi dibandingkan dengan jarak tanam 20 cm x 20
cm dan jarak tanam 30 cm x 30 cm (Danuri et al. 2017).
4.7. Seleksi/Roguing
Kegiatan seleksi atau roguing merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
produksi benih padi bersertifikat. Salah satu syarat benih bermutu adalah memiliki
kemurnian genetik yang tinggi. Seleksi atau roguing untuk menjaga kemurnian
genetik varietas tanaman yang ditanam dengan cara membuang tanaman yang
berbahaya dalam kemurnian benih seperti Campuran Varietas Lain (CVL) dan tipe
9
simpang (off type). Kegiatan seleksi atau roguing ini dilakukan pada 3 fase yaitu fase
vegetatif, fase generatif, dan fase menjelang panen.
Dalam kegiatan seleksi atau roguing ada beberapa hal yang harus diperhatikan
seperti perbedaan warna pada bagian pangkal atau kaki tanaman, perbedaan tinggi
tanaman, perbedaan sudut bendera, dan perbedaan warna gabah juga bentuk bulir
padi sesuai deskripsi varietas tanaman tersebut. Seleksi atau roguing hendaknya
dilakukan pada pagi hari atau sore hari saat sinar matahari tidak terlalu terik dan
cuaca dalam kondisi baik. Kegiatan seleksi atau roguing dilakukan oleh petugas
khusu dari PT Pertani (Persero) UPB Palur menggunakan sabit secara manual.
4.9. Pemanenan
Pemanenan dalam produksi benih dilakukan ketika tanaman padi 90 – 95% telah
matang, bulir padi sudah menguning, bulir hijau rendah, dan kadar air gabah 21 –
26%. Waktu panen tanaman padi berbeda-beda tergantung varietas yang ditanam.
Panen dilakukan saat cuaca baik dan cerah serta sudah tidak ada lagi embun pagi.
Saat pemanenan tidak boleh lebih dari satu varietas. Petani mitra dari PT Pertani
(Persero) UPB Palur dalam melakukan panen hamper semuanya sudah menggunakan
mesin combine harvester, walaupun masih ada juga yang menggunakan alat perontok
padi/thresher.
Semua peralatan panen diperiksa seperti sabit, thresher, mesin combine harvester,
tempat penampungan, karung, timbangan, dan alat transportasi harus diperiksa dan
dibersihkan dahulu sehingga bebas dari sisa-sisa benih dan kotoran lainnya dari
pemanenan sebelumnya. Sebelum melakukan kegiatan panen sawah dikeringkan
terlebih dahulu 7 – 10 hari sebelum panen agar mesin dapat digunakan.
10
5.1 Simpulan
Kegiatan produksi benih padi inbrida yang dilakukan di PT Pertani (Persero) UPB
Palur Solo Jawa Tengah meliputi kegiatan penentuan areal produksi, penyediaan
benih sumber, pengolahan tanah, persemaian, penanaman, pemeliharaan,
seleksi/roguing, pengendalian hama dan penyakit, dan pemanenan. PT Pertani
(Persero) UPB Palur Solo Jawa Tengah menyediakan benih sumber kelas benih FS
(Foundation Seed) dan kelas benih SS (Stock Seed), serta memproduksi kelas benih
SS (Stock Seed) dan kelas benih ES (Extention Seed). Estimasi CBKS selalu berbeda
12
dengan hasil panennya, hal itu dikarenakan kondisi cuaca yang pancaroba dan
gangguan dari hama penyakit benih.
5.2 Saran
Dalam proses seleksi pada fase menjelang panen harus lebih diperhatikan kembali
agar tidak ada CVL yang terlewat. Pada saat pengawasan lebih baik membawa
deskripsi varietas supaya tidak terjadi kesalahan pada saat proses seleksi.
Penyemprotan juga harus dilakukan secara berkala untuk mencegah kembali
gangguan dari hama dan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA