Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN PERKANDANGAN DAN PEMILIHAN BIBIT

DI PT. TRI GROUP BOGOR JAWA BARAT DAN


MERAPI FARM SLEMAN YOGYAKARTA

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN I

ARDIANSYAH
020319074

PROGRAM STUDI
PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN HEWAN
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
Judul : Manajemen Perkandangan dan Pemilihan Bibit Ternak
di PT Tri Group Bogor Jawa Barat dan
Merapi Farm Sleman Yogyakarta

Nama : Ardiansyah
NIM : 020319074
Program Studi : Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan
Jurusan : Peternakan

Disetujui oleh:

Pembimbing I
Wardani, S.Pt., M.Si
NIP 195905261979121004

Pembimbing II
Wahyuningsih, S.St., M.P
NIP 196511011991032001

Diketahui oleh:

Ketua Program Studi


Ir. Kenedy Putra, M.Si
NIP 196105291989031001

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas


limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
PKL 1 yaitu tentang “ Manajemen Pakan di PT Tri Group Bogor Jawa Barat dan
Merapi Farm Sleman Yogyakarta. Sholawat dan penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan atba’ut tabi’in serta
kepada umatnya yang mudah-mudahan mendapatkan syafaat darinya aamiin.

Penyusunan proposal ini tidak akan terlaksana tanpa bimbingan,


pengarahan dan bantuan serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : Bapak Dr. Detia Tri
Yunandar, S.P., M.Si selaku Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian
Bogor. Bapak Dr Arif Nindyo Kisworo, S.Pt, MSi selaku Ketua Jurusan
Peternakan. Bapak Ir Kenedy Putra, MSi selaku Ketua Prodi Penyuluhan
Peternakan dan Kesejahteraan Hewan. Bapak Wardani, S.Pt, M.Si selaku
Pembimbing I. Ibu Wahyuningsih, SST.,MP selaku Pembimbing II. Serta semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini.

Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Demikian
proposal ini penulis buat semoga dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
penulis khususnya.

Bogor, Maret 2022


Ardiansyah

ii
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Manfaat 2
TINJAUAN PUSTAKA 3
Agribisnis 3
Ayam broiler 3
Domba Potong 4
Perkandangan 4
Fungsi dan Persyaratan Kandang 5
Tipe dan Model Kandang 9
Kontruksi Kandang 9
Perlengkapan Kandang 12
Pemilihan Bibit 14
RENCANA PELAKSANAAN 15
Waktu Dan Tempat 15
Materi Kegiatan 15
Tahapan Pelaksanaan 15
JADWAL PELAKSANAAN 17
DAFTAR PUSTAKA 18

iii
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Seiring dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia dan tingginya tingkat
pendidikan masyarakat akan pentingnya pemenuhan kebutuhan pangan salah
satunya yaitu sumber protein. Sumber protein yang umum bagi masyarakat yaitu
protein hewani. Domba dan ayam Broiler merupakan contoh ternak yang paling
banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan protein.
Salah satu faktor penunjang keberhasilan usaha peternakan adalah dengan
manajemen perkandangan yang meliputi sistem perkandangan, tipe kandang,
bentuk kandang, jenis kandang, ukuran kandang, jenis atap kandang dan
ventilasi kandang.

PT Tri Group mulai dirintis sejak tahun 1990 an oleh Bapak Tri
Hardiyanto. Fokus bisnis PT Tri Group yaitu pada sector agribisnisayam broiler
diantaranya kelompok bisnis owned farm dan kemitraan, produksi pakan, trading
pakan, DOC dan poultry equipment, rumah potong ayam ( RPA) serta ekspedisi
jasa angkutan. Saat ini PT Tri Group terdiri dari 17 perusahaan berbentuk
Perseroan Terbatas dengan induk perusahaan bernama PT Tri Gardanindo Inti.

Merapi Farm merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang


peternakan khususnya ternak kambing dan domba, dimana perusahan ini
merupakan penyuplai ternak kambing dan domba untuk kawasan Kabupaten
Sleman terutama didaerah Cangkringan dan sekitarnya. Di Merapi Farm
juga strategi pemasaran diperusahaan inipun sudah menggunakan cara modern
seperti media social. Hal ini bertujuan agar dapat menjangkau target pasar
secara optimal dan agar produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk
lain serta membantu memenuhi kebutuhan daging kambing dan domba dalam
negeri dengan kualitas baik. Populasi ternak di Merapi Farm berjumlah
kurang lebih 400 ekor yang dipasarkan ke daerah Yogyakarta dan sekitarnya.

Tujuan
PKL I bertujuan untuk memberi bekal dan pengalaman kepada
mahasiswa agar mampu melakukan usaha peternakaan yang meliputi :

1
1. Meningkatkan pengetahuan untuk berwirausaha dibidang peternakan
khususnya ternak ayam broiler dan domba.
2. Mengidentifikasi manajemen kandang dan pemilihan bibit yang baik
untuk ternak ayam broiler dan domba.

Manfaat

PKL I memberikan manfaat bagi mahasiswa berupa :

1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam menganalisis permasalahan


dan merumuskan pemecahan masalah pada usaha agribisnis ternak ayam
broiler dan domba.
2. Meningkat keterampilan mahasiswa dalam merencanakan wirausaha
manajemen perkandangan.
3. Mewujudkan mental/jiwa wirausaha, menumbuhkan rasa percaya diri,
tangguh, kreatif, dinamis, disiplin, bertanggung jawab dan inovatif.

2
TINJAUAN PUSTAKA

Agribisnis
Agribisnis adalah semua usaha yang berhubungan dengan aktivitas
produksi pertanian, yang meliputi pengusahaan input pertanian dan atau
pengusahaan produksi itu sendiri serta pengusahaan pengelolaan hasil pertanian.
Dengan kata lain agribisnis adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan
pangan (Sjarkowi dan Sufri, 2004). Nuraini et al. (2016) mengatakan bahwa
permasalahan agribisnis, antara lain kondisi struktur agribisnis yang bersifat
dispersal atau tersekat-sekat, yang ditunjukkan dari adanya pemisahan keterkaitan
setiap subsistem satu dengan subsistem yang lain atau subsistem hulu sampai hilir.
Sistem agribisnis ini terdiri atas : 1) Subsistem Agro-produksi 2) Subsistem Agro-
input 3) Subsistem Agro-industri 4) Subsistem Agro-marketing serta 5) Subsistem
Penunjang.
Ayam Broiler
Ayam ras adalah jenis ayam-ayam unggul impor yang telah
dikembangbiakan untuk tujuan produksi tertentu (Kartasudjana dan Suprijatna,
2010). Ayam ras dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu ayam petelur dan ayam
pedaging. Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara untuk dimanfaatkan
telurnya. Ayam pedaging merupakan jenis ayam yang dipelihara untuk
dimanfaatkan dagingnya. Ayam ras pedaging unggul disebut ayam broiler. Ayam
broiler dihasilkan melalui perkawinan silang, seleksi, dan rekayasa genetik yang
dilakukan pembibitnya. Ayam broiler merupakan salah satu jenis ayam yang
dipelihara dengan tujuan produksi diambil dagingnya (Yuwanta, 2004). Ayam
broiler merupakan ayam penghasil daging yang dipelihara sampai umur 6-7
minggu dengan berat 1,5-2 kg dan konversi 1,9-2,25 (Yuwanta, 2004).

Domba Potong
Domba pada umumnya dipelihara sebagai penghasil daging (Edey, 1983).
Domba Lokal yang terdapat di Indonesia adalah Domba Ekor Tipis, Priangan dan
Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara 30-40 kg pada
jantan dewasa (Sumoprastowo, 1993 dan Tiesnamurti, 1992). Domba Lokal
banyak dipelihara di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, karena 50-80% populasi

3
Domba Lokal berada di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Karakteristik Domba
Lokal di antaranya adalah lambat dewasa, berbulu kasar dan hasil daging relatif
sedikit (Murtidjo, 1993). Ukuran tinggi badan pada jantan dewasa berkisar antara
60-65 cm dan pada betina dewasa mencapai 52-60 cm (Hardjosubroto, 1994).
Rata-rata pertambahan bobot badan harian (PBBH) domba Lokal yang dipelihara
di peternakan rakyat berkisar 30 gram/hari.

Perkandangan

Manajemen perkandangan merupakan salah satu bentuk pengelolaan


perkandangan yang meliputi fungsi kandang, jenis-jenis kandang dan tipe-tipe
kandang. Kandang yang baik yaitu jauh dari pemukiman penduduk, ventilasi dan
suhu udara kandang yang baik, efisien dalam dalam pengelolaan, kuat dan tahan
lama, tidak berdampak pada lingkungan sekitar serta memudahkan petugas dalam
peroses produksi seperti pemberian pakan, pembersihan kandang, dan penanganan
kesehatan.
Kandang adalah struktur atau bangunan tempat hewan ternak dipelihara.
Kandang sering kali dikategorikan menurut jumlah hewan yang menempatinya;
ada yang hanya berupa satu bangunan satu hewan, satu bangunan banyak hewan
namun terpisah sekat, dan satu bangunan diisi banyak hewan tanpa sekat. Fungsi
kandang adalah melindungi ternak dari pengaruh cuaca seperti panas, hujan dingin
dan angin, serta pengaruh binatang dan manusia yang mengganggu ayam selama
proses pembesaran dan memudahkan pengelolaan dalam proses produksi seperti
pemberian pakan, minum, pengelolaaan kotoran/ limbah dan perkawinan.
Untuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan ternak agar menghasilkan
produktivitas yang baik kandang harus memperhatikan lokasi, kontruksi, dan tipe
kandang. Penyesuaian kandang dengan lokasi konstruksi dan tipe kandang akan
membuat ternak menjadi nyaman sehingga dapat memaksimalkan
produktivitasnya. Pembuatan kandang untuk ternak perlu memperhatikan
beberapa persyaratan antara lain dari segi teknis, ekonomis,  kesehatan kandang
(ventilasi kandang, pembuangan kotoran), efisiensi pengelolaan dan kesehatan
lingkungan sekitarnya.

4
Fungsi dan Persyaratan Kandang

Kandang memiliki fungsi sebagai berikut:


1. Melindungi ternak dari serangan hewan pemangsa dan hewan pengganggu.
2. Melindungi ternak ternak dari matahari, angin, hujan dan penyakit
3. Mampu menolong petani/peternak untuk dapat mencapai produksi optimal
dari ternaknya, dapat menjalankan usaha secara ekonomis, menambah usia
pemakaian peralatan, menurunkan biaya pemborosan tersamar tiap unit.
4. Tempat berteduh dari panas matahari dan hujan, untuk beristirahat pada siang
hari tidur pada malam hari serta tempat makan dan minum ternak.
5. Memudahkan peternak dalam melakukam pengawasan dan pemeriksaan
kesehatan ternak.
6. Membatasi gerak domba yang banyak menyita energi seperti berlari supaya
energi yang dihasilkan pakan yang dikonsumsi diubah menjadi daging.
7. Sebagai tindakan preventif agar ternak tidak merusak tanaman dan fasilitas
lain di lokasi penggemukan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang adalah sebagai
berikut:
1. Kandang hendaknya dibuat dari bahan yang murah tetapi kuat, serta mudah
didapatkan dari daerah sekitar.
2. Tidak banyak dilewati lalu lintas umum.
3. Kandang mudah dibersihkan.
4. Kandang terletak jauh dari pemukiman.
5. Siklus udara harus baik (ventilasi kandang), dengan cara membuka sebagian
penutup kandang bagian atas.
6. Tanah harus kering dan tidak mudah basah. Sebaiknya, sebelum mebangun
kandang cari tanah bakal kandang yang sedikit berpasir dan drainase
dilingkungan tersebut harus baik.
7. Tempat pakan dan tempat minum yang letak diluar kandang dan di dalam
kandang harus mudah dibersihkan.

5
Tipe dan Model Kandang
Tipe Kandang Ayam
Tipe Open House
Kandang tipe open house adalah salah satu tipe kandang yang masih banyak
digunakan di Indonesia. Para peternak banyak memilih kandang tipe ini karena
biaya pembangunan kandang yang relatif lebih murah dari pada tipe close house.
Selain itu, perlengkapan yang diperlukan juga tidak memerlukan teknologi yang
rumit sehingga dapat memotong biaya untuk TS (Technical Support) yang harus
memonitor peralatan dalam kandang. Kandang open house merupakan kandang
yang dindingnya dibuat dengan sistem terbuka, yang biasa terbuat dari kawat
burung atau bambu sehingga menjamin hembusan angin bisa masuk dalam
kandang dan bisa commit to user memanfaatkan pergantian sinar matahari.
Dinding kandang ditutup dengan tirai yang berfungsi sebagai ventilasi. Kandang
tertutup umum dijumpai adalah kandang sistem close house. Kandang terbuka,
system panggung maupun sistem postal dengan lantai beralaskan sekam, serutan
gergaji kayu dan beberapa peternak pernah juga menggunakan jerami. 
Kelebihan kandang ayam tipe open house:
a. lebih mudah dalam memantau gerakan ayam sehingga kita bisa mengetahui
kondisi ayam.
b. sirkulasi udara lebih full dalam arti udara masuk tanpa ada penghalang
c. nafsu makan ayam semakin besar, dengan oksigen selalu bergantian.
d. pekerja lebih mudah dalam merawat sekam/ liter tanpa menghirup bau kotoran
yang banyak sebab sirkulasi bebas hambatan.
e. pemberian pakan mudah tanpa kita harus menyalakan lampu penerangan
f. biaya lisrik lebih ringan, mengapa lebih ringan karena pemakain listrik hanya
waktu gelap aja.
g. pertumbuhan ayam lebih cepat sesuai kondisi kesehatan ayam.
Kekurangan tipe open house:
a. saat cuaca panas ayam lebih besar terjadi headtress /kepanasan hal ini
diakibatkan karena uap udara panas masuk ke kandang tanpa penghalang.
b. sekam liter lebih cepat lebab saat musim hujan.

6
c. pemakai kipas  yang tidak bisa searah akibat kena angin dari luar sehingga
udara yang disemburkan jangkauan lebih pendek.
d. kerja lebih maksimal harus tutup buka tirai.
e. pekerja lebih ekstra menjaga saat musim panas khususnya siang hari
f. tidak bisa mengontrol suhu saat musim hujan kecuali penerapan tirai
g. sulit mengendalikan penyebaran nyamuk yang masuk ke kandang yang
biasanya penyakit malaria.

Tipe Close House


Kandang close house adalah kandang yang dindingnya dibuat dengan
sistem tertutup dengan rapat sehingga sinar matahari, ventilasi dan kelembaban
kandang diatur dengan mesin yang memerlukan konstruksi kandang tertentu.
Kandang sistem tertutup atau close house merupakan sistem kandang yang harus
sanggup mengeluarkan kelebihan panas, kelebihan uap air, gas-gas yang
berbahaya seperti CO , CO2 dan NH3 yang ada dalam kandang, tetapi disisi lain
dapat menyediakan berbagai kebutuhan oksigen bagi ayam.
Kandang dengan model sistem tertutup ini diyakini mampu meminimalkan
pengaruh-pengaruh buruk lingkungan dengan mengedepankan produktivitas yang
dimiliki ayam. Secara konstruksi, kandang sistem tertutup dibedakan atas dua
sistem yakni pertama sistem tunnel dengan beberapa kelebihan yang dimilikinya
seperti mengandalkan aliran angin untuk mengeluarkan gas sisa, panas, uap air
dan menyediakan oksigen untuk kebutuhan ayam. Sistem tunnel lebih cocok
untuk area dengan temperatur maksimal tidak lebih dari 30° C. Sistem kedua
adalah evaporative cooling system (ECS). Sistem ini memberikan manfaat pada
peternak seperti mengandalkan aliran angin dan proses evaporasi dengan bantuan
angin.. Sistem kandang tertutup ini hanya cocok untuk daerah panas dengan suhu
udara di atas 35° C
Kelebihan tipe close house:
a. mudah mengontrol sirkulasi udara baik masuk maupun keluar dengan
mengunakan kipas.
b. kita bisa mengontrol kelembaban skam saat musim panas.

7
c. suhu panas dalam kandang bisa kita reda dengan hembusan kipas yang daya
sembur lebih besar.
d. pengunaan kipas lebih maksimal searah tanpa kena hembusan angin dari luar.
e. mengurangi ayam heatsress sebab panas dalam kandang bisa kita keluarkan.
f. mencegah penyakit dari luar yang masuk ke dalam kandang.
g. jarang terkena penyakit malaria.
h. Pekejaan lebih ringan akibat suhu dalam kandam terjaga.
Kekurangan tipe close house:
a. Sulit mengendalikan amoniak saat musim hujan, akibat udara dingin masuk
yang mengakibatkan sekam basah.
b. Sekam / liter lebih lama kering saat basah akibat kotoran ayam.
c. Biaya listrik lebih mahal akibat penerangan juga kipas yang nonstop
penggunaan ketika ayam besar.
d. Kipas perlu daya sembur yang besar untuk menjangkau ruangan kandang dan
jumlah kipas lebih banyak.
e. Amoniak lebih besar akibat sinar matahari tidak bisa masuk kandang.
f. Biaya awal pembuatan kandang lebih besar.
g. Saat listrik padam pekerja lebih cepat menghidupkan genset.
h. Penjagaan ayam lebih nonstop karena faktor listrik.
Semi close house atau bisa disebut juga kandang modifikasi, merupakan
perpaduan kandang setengah terbuka dan setengah tertutup. Kandang ini memiliki
struktur luaran kandang open house seperti menggunakan bambu atau kayu
daripada dinding alumunium seperti kandang closed house. Kondisi dinding
kandang modifikasi ini tertutup rapat dengan menggunakan tirai dan plafon yang
diatur secara tertutup rapat yang bertujuan untuk vakum udara, serta
menggunakan kipas (fan) guna menyedot angin.

Tipe Kandang Domba


Tipe Kandang Panggung
Kandang tipe panggung merupakan kandang yang kontruksi lantainya
dibuat sistem panggung. Tipe kandang ini memiliki kolong yang bermanfaat
sebagai penampung kotoran. Kolong digali dan dibuat lebih rendah dari pada

8
permukaan tanah sehingga kotoran dan air kencingnya tidak berceceran. Alas
kandang terbuat dari kayu/bambu yang telah diawetkan, tinggi panggung dari
tanah dibuat minimal 50 cm² untuk peternakan besar. Palung makanan harus
dibuat rapat, agar bahan makanan yang diberikan tidak tercecer keluar.
Tipe Kandang Lemprak
Kandang tipe ini pada umumnya digunakan untuk usaha ternak domba
kereman. Kandang lemprak tidak dilengkapi dengan alas kayu, tetapi ternak
beralasan kotoran dan sisa-sisa hijauan pakan. Kandang tidak dilengkapi palung
makanan, tetapi keranjang rumput yang diletakkan di atas alas.

Konstruksi Kandang
Bentuk kandang memiliki banyak model dengan biaya pembuatan yang
juga bervariasi, tergantung jenisnya. Konstruksi kandang harus disesuaikan
dengan keadaan lokasi dan modal yang dimiliki. Prinsip pembuatan kandang
adalah kuat/ kokoh, murah, dan dapat memberikan kenyamanan pada ayam.
Kekuatan kandang harus diperhitungkan dalam pembuatan kandang karena

berkenaan dengan keselamatan ayam dan pekerja kandang. Bangunan atau


konstruksi kandang terdiri dari atap, dinding dan lantai. Konstruksi ini juga dapat
dijadikan dasar tipe atau jenis kandang yang digunakan (Suprijatna et al. 2005).
Konstruksi kandang yang baik rata-rata bisa bertahan 10-20 tahun.
Bangunan kandang harus memperhatikan kenyamanan domba. Perhatikan
kesesuaian lantai kandang, dinding, atap, pintu kandang, pengaturan udara yang
masuk dan keluar kandang, serta orientasi kandang. Kandang yang digunakan
untuk penggemukkan sama persyaratannya dengan kandang yang digunakan
untuk pemeliharaan, hanya biasanya kandang dibuat bersekat untuk individual.

a. Atap Kandang
Ada beberapa bentuk atap yang umum digunakan untuk kandang unggas,
dimana setiap bentuk akan berpengaruh terhadap sirkulasi udara dari dalam ke
luar dan dari luar ke dalam kandang. Bentuk monitor menjadikan sirkulasi udara
lebih lancar dan membantu mengeluarkan debu dan ammonia dari dalam kandang.
Pemilihan bahan atap kandang merupakan salah satu usaha untuk mengendalikan

9
faktor lingkungan sehingga ternak dapat hidup dengan nyaman dalam kandang
(Mulyantini 2010).
Bagian atap kandang dapat menggunakan genting, asbes, atau rumbia. Atap
kandang berguna untuk melindungi domba dari panas di siang hari, air hujan, dan
menjaga kehangatan pada malam hari.
Sesuai dengan fungsinya atap, kandang domba pun dibuat miring untuk
mengalirkan air hujan sehingga air hujan tidak masuk ke dalam kandang. Atap
bagian depan kandang domba dibuat lebih lebar agar sinar matahari siang hari
yang menyengat tidak dapat masuk ke dalam kandang. Sebaiknya atap dibuat dari
rumbia karena pada siang hari kandang tidak terlalu panas dan malam harinya
menjadi hangat. Kalau menggunakan atap seng, domba sering stress karena
siangnya terlalu panas dan malamnya terlalu dingin.

b. Dinding Kandang
Pada kandang ayam broiler maupun petelur, dinding yang terbuka terbuat dari
anyaman kawat, biasa dilengkapi dengan tirai plastik atau goni untuk menghalangi
angin langsung dan mempertahankan suhu udara pada malam hari (Juriah 2013).
Ayam petelur pada umumnya dipelihara pada kandang battery ditempatkan dalam
ruangan yang berdinding. Tirai biasanya berupa terpal atau plastic tebal, yang
dipasang melingkupi seluruh kandang. Fungsinya melindungi kandang dari cuaca
dingin pada saat ayam belum tumbuh bulu, pada malam hari atau saat musim
hujan.
Kandang domba harus menggunakan dinding. Fungsi dinding adalah menyekat
domba agar domba tidak lepas serta memisahkan satu kelompok domba dengan
yang lainnya. Selain itu, dinding juga berfungsi untuk menahan angin yang masuk
ke dalam kandang, serta menahan keluarnya panas dari tubuh domba pada malam
hari.
Dinding kandang domba dapat terbuat dari bilik bambu atau anyaman bilik
bambu dengan celah yang besar maupun kecil, dan dapat pula dengan papan kayu.
Untuk menjamin udara dalam kandang selalu dalam keadaan segar, tidak
terlalupanas pada siang hari atau tidak terlalu dingin pada malam hari, kontruksi
kandang dibuat terbuka sebagian.

10
c. Ventilasi Kandang
Ventilasi sangat penting untuk mewujudkan kenyamanan dan pertukaran udara
yang terus menerus agar menjaga kesegaran udara. Kandang memiliki sistem
ventilasi berupa blower, cooling pad yang berfungsi untuk mengatur suhu,
kecepatan angin dan kelembapan. Cooling pad dipasang dibagian samping kiri
dan kanan depan kandang yang berfungsi untuk memasukkan udara kedalam
kandang, udara kotor atau panas dapat disaring oleh celdek pada cooling pad yang
berfungsi sebagai penyaring dan apabila udara dari luar panas masuk kedalam
kandang maka air pada motor cooling pad akan turun melalui celdek supaya udara
yang masuk ke dalam kandang akan terasa dingin dan ayam akan merasa tetap
nyaman pada suhu lingkungan dalam kandang (Indrawansyah 2014).
Ventilasi bangunan kandang domba yang biasanya digunakan adalah ventilasi
alami karena dapat menekan biaya dan tenaga kerja dibandingkan dengan
ventilasi slainnya. Ventilasi alami terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara
akibat faktor angin dan faktor termal. Faktor angin dan termal ini dimanfaatkan
untuk menggerakkan udara dan menentukan laju ventilasi alami yang terjadi.
Melalui ventilasi yang baik, ternak ayam maupun domba yang dipelihara akan
sehat karena ventilasi dapat berguna untuk mengeluarkan udara kotor yang ada di
dalam kandang dan menggantikan dengan udara segar dari luar. Jadi udara segar
di dalam kandang dapat dipertahankan. Kondisi udara yang selalu segar di dalam
kandang, kelembaban dalam kandang akan berkurang, rasa pengap karena bau
kotoran akan berkurang, sehingga tercipta kondisi yang nyaman bagi domba yang
ada di dalam kandang tersebut.

d. Lantai Kandang
Ada dua macam lantai yang biasa dipakai oleh peternak di Indonesia yakni
lantai rapat (litter) dan lantai berlubang. Keuntungan dari lantai litter antara lain
keadaan kandang lebih hangat dan pengelolaannya lebih mudah. Kerugiannya
adalah terjadinya fermentasi litter yang menghasilkan gas metan dan amonia yang
dapat meningkatkan suhu udara dalam kandang sehingga dapat menyebabkan
perubahan tingkah laku yaitu timbulnya sifat agresif (Duncan et al. 1971).
Kandang dengan tipe litter pengelolaannya lebih mudah dan praktis, hemat tenaga
dan waktu, lantai kandang relatif tahan lama, lantai tidak mengakibatkan telapak

11
kaki ayam terluka dan mengeras. Lantai beralas sering juga disebut sistem litter
yang lantainya diberi alas setebal 5-10 cm (Suprijatna et al. 2005).
Dilihat jenis kontruksinya, lantai kandang domba, dibagi menjadi dua jenis,
yailu Lantai miring datar yang terbuat dari tanah, dan lantai berlubang yang
terbuat dari bambu atau papan yang memiliki kolong. Lantai tanah membuat bulu
domba menjadi kotor dan gembal, dan didalam kandang menjadi kotor serta
lembab, agar domba tidak menjadi kotor, alas kandang bisa ditambah jerami atau
ditembok. Untuk lantai berlubang lantai dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah,
sekitar 50 cm, memiliki celah bambu atau papan sejauh 1,5-2 cm, sehingga
kotoran dan air kencing domba jatuh ke bawah ditempat penampungan kotoran
yang disediakan.
Perlengkapan Kandang
Perlengkapan Kandang Ayam
Peralatan kandang merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan
usaha peternakan karena memudahkan pekerjaan. Jenis peralatan kandang ayam
terdiri atas pemanas buatan (brooder, heater), tempat pakan (chick feed tray,
hanging feeder, chain feeding system, pan feeding system), tempat minum (gallon
drinker, PVC drinker, nipple drinker), alat sanitasi dan pembersih, serta alat
pemadam kebakaran.

Jenis peralatan lainnya: a) alat potong paruh (debeaker), b) alat kesehatan, c)


termometer, d) keranjang ayam, e) alat pertukangan (tool kit), f) alat tulis, g) alat
celup kaki dan tangan, h) lampu senter, i) alat pencatat kecepatan angin, tekanan
dan cahaya (Kementan, 2011).

Perlengkapan Kandang Domba


Tempat pakan
Tempat pakan harus disediakan di dalam kandang agar pakan yang
diberikan tidak berceceran dan tercampur dengan kotoran ternak yang ada di
dalam kandang (mencegah domba terserang penyakit). Tempat pakan harus dibuat
sedemikian rupa agar mudah dijangkau oleh domba sehingga domba bisa makan
dengan nyaman. Penempatan tempat pakan yang sesuai bisa memudahkan pada
saat proses pemberian pakan dan pembersihan. Sisa pakan yang tertinggal di
dalam tempat pakan bisa menjadi sumber penyakit untuk domba. Oleh karena itu,

12
tempat pakan juga harus dibersihkan secara rutin. Tempat pakan untuk pakan
hijauan biasanya terbuat dari kayu atau bambu palungan yang terletak di luar
kandang. Sementara itu, tempat pakan yang digunakan untuk menaruh konsentrat
bisa menggunakan ember yang diletakkan di dalam kandang. Sebenarnya, tempat
pakan hijauan dan konsentrat bisa digabung secara bersamaan agar domba dapat
mengambil kedua jenis pakan tersebut.
Tempat minum
Tempat minum yang biasa digunakan untuk domba adalah ember plastik
atau talang yang dipasang membujur. Jika tempat minum menggunakan ember,
peternak harus mengisi air minum secara manual. Jika tempat minum terbuat dari
talang, peternak bisa melakukan pengisian air minum melalui air keran yang
dialirkan dengan selang. Hal ini tentu saja lebih memudahkan peternak dalam
proses perawatan. Air minum harus selalu tersedia di tempat minum agar domba
tidak mengalami dehidrasi dan bisa minum kapan saja.

Peralatan
Ada beberapa peralatan pendukung yang harus disediakan di dalam
kandang, seperti peralatan sanitasi kandang, timbangan ternak, dan timbangan
kandang. Sanitasi kandang bisa berupa sapu lidi, serokan, dan drum.

Pemilihan Bibit
Banyak keberhasilan usaha peternakan ayam berawal dari kualitas bibit
yang baik, bibit ayam dipilih dari sumber yang diyakini bebas dari berbagi
penyakit (free disease) dan kualitas bibitnya bagus sesuai dengan standar setiap
strain (Fadlilah dan Agustin, 2004). Day old chick (DOC) yang berkualitas baik
antara lain mempunyai ciri kaki besar dan basah seperti berminyak, bulu cerah
dan penuh, terlihat aktif dan beratnya tidak kurang dari 37 gram. Kualitas DOC
yang dipelihara harus yang terbaik, karena performa yang jelek bukan saja
dipengaruhi oleh faktor pemeliharaan tetapi juga oleh kualitas DOC pada saat
diterima (Kartasudjana dan Suprijatna, 2006). Ciri bibit DOC yang baik meliputi
sehat dan tidak cacat pada fisiknya, pertumbuhan dan perkembangannya normal,

13
ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya serta tidak ada lekatan
tinja di duburnya (Rasyaf, 2004).

14
RENCANA PELAKSANAAN

Waktu dan Tempat


PKL I akan dilaksanakan 2 bulan, dimulai pada 7 Maret 2022 sampai
dengan 29 Maret 2022 yang berlokasi di PT Tri Group, Desa Barengkok
Tarisi, Kec. Jasinga, Kab. Bogor Provinsi Jawa Barat. Dilanjutkan pada 1 April
2022 sampai dengan 21 April 2022 yang berlokasi di Merapi Farm, Desa
Umbulharjo Kec. Cangkringan, Kab. Sleman Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.

Materi Kegiatan
Materi PKL I adalah budidaya unggas (ayam broiler) dengan populasi
48.000 ekor ayam broiler dan budidaya domba dengan populasi 400 ekor.

Tahap Pelaksanaan
Survei Lokasi
Survei lokasi PKL I dilakukan melalui media sosial, dalam survei
ini mahasiswa mendapatkan informasi mengenai tempat yang akan dijadikan
lokasi PKL I. Survei ini dilakukan pada minggu ke dua dibulan Februari.

Penyusunan Proposal
Penyusunan proposal adalah syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa
sebelum melaksanakan PKL I. Untuk penyusunan proposal ini dilakukan pada
minggu ke tiga dibulan Februari.

Pembekalan
Pembekalan dimaksudkan untuk menginformasikan kepada mahasiswa
tentang persyaratan lokasi PKL I yang telah ditetapkan dan menyamakan
persepsi pelaksanaan PKL I.

Prosedur Pelaksanaan PKL


Prosedur pelaksanaan PKL ini mahasiswa melaksanakan beberapa
kegiatan untuk dicapai, antara lain: Mempelajari cara pemilihan bibit yang baik
dan benar, mempelajari tentang perkandangan di tempat tersebut, memahami cara
memanajemen pakan dan minum, melakukan perawatan, biosecurity dan

15
pencegahan penyakit, serta melakukan pemasarannya, mendokumentasikan setiap
aktivitas yang dilakukan, mencatat setiap kegiatan kerja yang dilakukan baik
pekerjaan sederhana maupun pekerjaan kompleks.

16
JADWAL PELAKSAAN
Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) I akan dilaksanakan
pada 7 Maret- 21 April 2022 di PT Tri Group Bogor, Jawa Barat dan Merapi Farm
Sleman, Yogyakarta sebagai berikut:

Waktu
No Kegiatan Kegiatan
Februari Maret April

Minggu
III IV I II III IV I II III

Koordinasi dengan pihak


1 PT Tri Group dan Merapi
Farm

Penyusunan proposal dan


2 survei lokasi
Pelaksanaan PKL
Melakukan observasi dan
pendalaman agribisnis
peternakan meliputi :
3 manajemen pemeliharaan,
manajemen perkandangan,
manajemen Pakan,
manajemen kesehatan,
dan manajemen
pemasaran ternak ayam
broiler dan domba
4 Diskusi bersama
pembimbing eksternal

5 Pengakhiran kegiatan

17
DAFTAR PUSTAKA

Debeng, Y. 2017. Manajemen Perkandangan Pada Domba.


https://jon1209.wordpress.com/2017/11/06/manajemen perkandangan-
pada- domba/. [diakses 2022 3 3].
Farida, S.M dan Kaharudin. 2010. Petunjuk Praktis Perkandangan.
https://ntb.litbang.pertanian.go.id/pu/psds/Perkandangan.pdf. [diakses
2022 3 3].
Harto, W. 1987. Panduan Pembesaran Ayam Broiler. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Kartasudjana, R dan Edjeng S. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Murtidjo, B.A. 1993. Memelihara Domba. Yogyakarta: Kanisius.

Nuryanto, Guntara, Barli, A. Hidayat, R. Dan Fihananto. 2018. Buku


panduan Teknis Usaha Budidaya Domba Model Klaster. Bandung.
[Polbangtan]. Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor. 2021. Panduan
Praktik Kerja Lapang I. Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor.
Bogor.
[Permentan]. Peraturan Menteri Pertanian. 2014. Pedoman Pembibitan
Kambing dan Domba yang Baik. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Purbowati, E. 2014. Usaha Penggemukan Domba. Jakarta Timur:
Penebar Swadaya.
Sodik dan Abidin. 2008. Bahan Kandang Domba. Agroveteriner. Vol. 6 (2): 98.
Sudarmono, A.S dan Sugeng, B. 2011. Beternak Domba. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Williamson dan Payne. 1993(dalam Adika Putra). Komponen Utama Iklim.
http://eprints.undip.ac.id/16161/1/ADIKA_PUTRA.pdf. [diakses 2022 3
3].
Zaida, Handarto dan Gilang, G.N. 2017. Analisis Pengubahan Iklim Mikro di
dalam Kandang Domba Garut Dengan Metode Pengendalian Pasif
Studi Kasus di UPTD-BPPTD Margawati, Kabupaten Garut. Jurnal
Teknotan

18

Anda mungkin juga menyukai