RENCANA KEGIATAN
Diketahui oleh,
PRAKATA
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat, karunia, serta petunjuk-Nya penyusunan rencana kegiatan Praktik Kerja
Lapangan dengan judul “Manajemen Pemberian Pakan Sapi Pedaging di UPTD
BPPT Sapi Pedaging Ciamis Jawa Barat” dapat terselesaikan.
Proposal kegiatan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan mahasiswa Program Keahlian Teknologi dan Manajemen
Ternak Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor. Adanya rencana kegiatan ini
diharapkan dapat mempermudah dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dari
penyusunan Laporan Tugas Akhir yang merupakan salah satu syarat kelulusan
mahasiswa.
1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
2. TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Sapi Pedaging 3
2.2 Perkandangan 3
2.3 Pakan 3
2.4 Sistem Penggemukan 4
2.5 Penanganan Kesehatan 4
2.6 Manajemen Penggemukan 4
2.6.1 Pertambahan Bobot Badan 4
2.6.2 Efisiensi Pakan 4
2.7 Penanganan Limbah 5
3. MATERI DAN METODE 5
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 5
3.2 Metode Pelaksanaan 5
3.2.1 Keadaan Umum Perusahaan 5
3.2.2 Sarana Produksi 6
3.2.3 Sistem Perkandangan 6
3.2.4 Pemeliharaan Sapi 6
3.2.5 Penyediaan Pakan 6
3.2.6 Penanganan Limbah 6
4. TATA TERTIB PELAKSANAAN PKL 7
5. JADWAL KEGIATAN 7
DAFTAR PUSTAKA 8
MATRIKS JADWAL KEGIATAN 9
1
1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2. TINJAUAN PUSTAKA
Sapi pedaging merupakan jenis sapi yang dipelihara dengan tujuan utama
yaitu sebagai penghasil daging (Darmono, 1993). Sapi pedaging menurut Santoso
(2012) memiliki ciri-ciri antara lain, tubuh dalam besar dan berbentuk persegi
empat atau balok, kualitas dagingnya maksimum dan mudah untuk dipasarkan, laju
pertumbuhannya cepat dan cepat mencapai dewasa serta efisiensi pakannya tinggi.
2.2 Perkandangan
Kandang yang baik menurut Saparinto dan Yulianto (2011) yaitu mempunyai
konstruksi yang kuat, atap dari bahan yang ringan dan memiliki daya serap panas
yang relatif kecil, lokasi kandang tidak becek dan lembab, cukup sinar matahari,
serta jauh dari rumah penduduk. Secara umum ada dua tipe kandang, yaitu kandang
individu dan kandang koloni (Abidin 2002). Menurut Saparinto dan Yulianto
(2013) kandang individu adalah pemeliharaan ternak di suatu areal terbatas, ruang
gerak ternak dibatasi dan di tambat dengan tali pada patok yang disediakan.
Penempatan sapi pada kandang individu menurut Rianto dan Purbowati (2010)
dibedakan menjadi tiga, yatu:
1) stall tunggal (sapi ditempatkan satu baris dengan kepala searah),
2) stall ganda face to face (sapi ditempatkan dua baris sejajar dengan gang di
tengah dengankepala ternak saling berhadapan) dan
3) stall ganda tail to tail (sapi ditempatkan dua baris sejajar dengan gang di tengah
sedangkan kepala ternak berlawanan arah atau ekor saling berhadapan).
Kandang individu menurut Fikar dan Ruhyadi (2010), setiap sapi menempati
tempatnya sendiri yang berukuran sekitar 2,5 x 1,5 m, sedangkan kandang
model koloni atau kelompok merupakan barak terbuka tanpa sekat diantara
ternak sehingga ternak bebas bergerak padaareal yang cukup luas. Satu ekor
sapi pada kandang koloni memerlukan tempat yang lebih luas dibanding
kandang individu yakni sekitar 2 x 2,5 m.
2.3 Pakan
Menurut Muttaqin dan Novia (2011), umumnya pakan yang diberikan untuk
sapi pedaging adalah hijauan, konsentrat dan pakan tambahan atau suplemen.
Dinyatakan oleh Saparinto dan Yulianto (2013) bahwa pakan hijauan merupakan
pakan berserat yang bisa berupa rerumputan, legum atau limbah pertanian seperti
jerami padi, daun kacang tanah dan jerami jagung. Pakan penguat (konsentrat)
adalah pakan yang memiliki kandungan nutrisi tinggi (TDN minimal 70%, protein
minimal 13% dan lemak kasar maksimal 7%) dengan kandungan serat kasar relatif
rendah (maksimal 35%), mudah dicerna dan kaya nilai nutrisi. Adapun bahan pakan
tambahan berupa vitamin, mineral, hormon, antibiotik dan urea.
4
Penanganan kesehatan merupakan salah satu hal penting dalam suatu udaha
penggemukan sapi. Usaha pencegahan ini meliputi karantina atau isolasi ternak,
vaksinasi, deworming, serta pengupayaan peternakan yang higienis (Sudarmono
dan Sugeng, 2008). Pemberian vaksin cukup dilakukan sekali untuk setiap ekor
karena sapi hanya dipelihara dalam waktu yang singkat, yaitu sekitar 3-4 bulan
(Abidin, 2008).
Tata tertib pelaksanaan PKL adalah tata tertib yang ada di perusahaan atau
farm tempat PKL, akan tetapi mahasiswa dihimbau untuk melaksanakan hal sebagai
berikut:
1. Melaksanakan kegiatan sesuai peraturan perusahaan tempat PKL:
a. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang ditugaskan,
b. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diperbolehkan,
c. Melaksanaksanakan kegiatan sesuai jam kerja yang ditentukan,
d. Melaksanakan kegiatan khusus yang harus diselesaikan meskipun diluar
jam kerja.
2. Meminta izin apabila akan keluar farm dan melaporkan apabila sudah kembali.
3. Tidak menggunakan, mengambil barang/benda atau merusak meski tampak
tidak berharga tanpa izin pihak perusahaan.
4. Berpakaian sopan sesuai yang ditentukan perusahaan.
5. Khusus pria rambut dipedaging rapi.
6. Membawa perlengkapan pribadi.
5. JADWAL KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, M. I. H., dan Novia, Astri. 2011. Beternak, Sapi, Kambing dan Domba
Pedaging. Penerbit Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.
Permentan. 2015. Pedoman Budidaya Sapi Pedaging yang baik. [internet]. [Diakses
pada tanggal 12 Juni 2017]
Rianto, E. 2012. Sapi Dari Hulu ke Hilir dan Info Mancanegara. Jakarta : Agriflo.
Santoso, Singgih. 2012. Analisis SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta(ID): PT.
Elex Media Komputindo.
Sudarmono AS, Sugeng YB. 2008. Sapi Pedaging. Jakarta(ID): Penebar Swadaya.
Bulan
Januari Februari Maret April Mei
Kegiatan
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
proposal
Persiapan
PKL
Pelaksanaan
PKL
Pengambilan
dan
Pengumpulan
data
Penyusunan
laporan PKL