Anda di halaman 1dari 114

5

PEMBERDAYAAN KELOMPOKTANI TERNAK DOMBA


MELALUI PEMBERIAN PAKAN TAMBAHAN DEDAK PADI
DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS
PROVINSI JAWA BARAT

KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR

INDRA RAMADHAN

JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN


SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR
2018
6

PEMBERDAYAAN KELOMPOKTANI TERNAK DOMBA


MELALUI PEMBERIAN PAKAN TAMBAHAN DEDAK PADI
DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS
PROVINSI JAWA BARAT

INDRA RAMADHAN

KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR

Sebagai salah satu syarat memperoleh sebutan profesional


Sarjana Sains Terapan pada Program Diploma IV
Program Studi Penyuluhan Peternakan

JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN


SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR
2018
7

Judul : Pemberdayaan Kelompoktani Ternak Domba Melalui


Pemberian Pakan Tambahan Dedak Padi di Kecamatan
Panjalu Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat
Nama : Indra Ramadhan
NIRM : 042140585
Jurusan : Penyuluhan Peternakan

Disetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. H. Sudradjat, MS Drs. Rizal Krisna, M.Si


NIP 19550817 198303 1 039 NIP 19560818 197901 1 001

Diketahui :

Ketua Jurusan Ketua STPP Bogor

Supriyanto, M.Si Ir. Nazaruddin, MM


NIP 19570227 197803 1002 NIP 19590504 198503 1 001

Tanggal Lulus : 18 Juli 2018


8

RINGKASAN

Indra Ramadhan/042140585, “Pemberdayaan Kelompoktani Ternak


Domba Melalui Pemberian Pakan Tambahan Dedak Padi di Kecamatan Panjalu
Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat”. Dibimbing oleh Ir. H Sudradjat, MS
sebagai Pembimbing I dan Drs. Rizal Krisna, M.Si sebagai Pembimbing II.
Dalam upaya meningkatkan peternakan yang maju, diperlukan inovasi –
inovasi teknologi yang dapat mendukung dalam meningkatkan produksi serta
produktivitas ternak domba tersebut. Pemanfaatan pakan tambahan dedak padi
merupakan salah satu teknologi yang dapat diadopsi peternak dalam
meningkatkan produkstivitas ternak melalui peningkatan bobot badan ternak
serta dengan menggunakan dedak padi sebagai tambahan pakan ternak tesebut
merupakan upaya dalam pemanfaatan limbah pertanian.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Karya Ilmiah Penugasan
Akhir ini adalah (1) Meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap peran
kelompoktani dalam kegiatan usaha tani ternak domba (2) Meningkatkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan peternak domba dalam memberikan pakan
tambahan dedak padi.
Karya Ilmiah Penugasan Akhir dilaksankan mulai 2 April sampai dengan
30 Juni 2018 di Desa Ciomas Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis Provinsi
Jawa Barat.Populasi yang dikaji dalam KIPA adalah 2 kelompoktani yaitu
kelompoktani Landeuh dan Mandalasari III dengan jumlah polulasi sebanyak 56
orang. Penentuan sampel dilakukan secara teknik cluster sampling minimal
30 atau mendekati kurve normal dengan jumlah resonden sebanyak 36 orang
yang terdiri dari 19 orang anggota Kelompoktani Landeuh dan 17 orang anggota
Kelompoktani Mandalasari III.
Analisis data yang digunakan berdasarkan hasil data dari aspek
pengetahuan, sikap dan keterampilan anggota kelompoktani dalam
pemberdayan kelompoktani ternak domba melalui pemberian pakan tambahan
dedak padi yaitu dengan analisis deskriptif dengan hasil analisis didapat aspek
pengetahuan dan sikap petani dalam pemberdayaan kelompoktani mengalami
peningkatan sebesar 51% untuk aspek pengetahuan dan 33,92% untuk aspek
sikap dan termasuk pada karegori cukup berhasil sampai dengan berhasil. Untuk
aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan peternak dalam penggunaan pakan
tambahan dedak padi dan dedak fermentasi pada ternak domba mengalami
peningkatan sebesar 54,25% untuk aspek pengetahuan, 32,14% untuk aspek
sikap dan 44,39% untuk aspek keterampilan dengan kategori keseluruhan cukup
berhasil sampai dengan berhasil. Sedangkan untuk kegiatan kaji terap
menggunakan 12 ekor ternak domba jantan dengan 3 perlakuan (kontrol , dedak
padi dan dedak padi fermentasi) dan 4 ulangan.Kegiatan kaji terap mendapatkan
hasil pertambahan bobot badan harian (PBBH) rata- rata pada P0 yaitu 51,25
gram/ekor/hari, sedangkan P1 yaitu 82,5 gram/ekor /hari dan P2 yaitu 103,125
gram/ekor/hari. Hasil analisis sidik ragam dengan Uji F, diketahui Fhitung > FTabel
artinya pemberian pakan tambahan dedak padi dan dedak fermentasi sebagai
pakan tambahan memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan bobot
badan ternak domba. Setelah dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan uji
BNT pada taraf 1% dan 5 % dapat diambil kesimpulan bahwa Perlakuan P2
berbeda sangat nyata terhadap P0 dan P1, serta Perlakuan P1 berbeda sangat
nyata terhadap P0.
Kata Kunci : Pemberdayaan, Domba, Pakan Tambahan
9

RIWAYAT HIDUP

Indra Ramadhan lahir di Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat pada


05 Februari 1995 dari pasangan Ayahanda Iding Ma’mun dan Ibunda N.Nonoh.
Penulis merupakan anak ke tiga dari empat ber saudara. Penulis tinggal di
Dusun Sukasasi RT/RW 01/03 No.56 Desa Sukawening Kecamatan Cipaku
Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat.
Penulis mengawali pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1
Sukawening Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis lulus tahun 2008. Penulis
melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri
SA 1 Cipaku lulus tahun 2011. Selanjutnya melanjutkan pendidikan ke Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) di SMK Negeri 1 Cipaku Kabupaten Ciamis lulus
tahun 2014. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang
Diploma IV di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor Jurusan
Penyuluhan Peternakan dan lulus tahun 2018.
Pengalaman organisasi penulis selama menempuh pendidikan di STPP
Bogor yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Masa Bakti 2016-2017 sebagai
Koordinator Bidang Ilmu dan Penalaran, Resimen Mahasiswa (MENWA) Masa
Bakti 2016-2018 sebagai Divisi Personalia, Drum Band Canka Lembayung Muda
Masa Bakti 2015-2017 sebagai Ketua Umum, dan Forum Mahasiswa Kedinasan
Indonesia (FMKI) Masa Bakti 2017-2018 sebagai Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
Sub Bidang Pengembangan PTK Wilayah.

Bogor, Juli 2018

Indra Ramadhan
10

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan


rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Penugasan
Akhir tepat waktu dengan judul “ Pemberdayaan Kelompoktani Ternak Domba
Melalui Pemberian Pakan Tambahan Dedak Padi di Kecamatan Panjalu
Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat”
Dalam penulisan Karya Ilmiah Penugasan Akhir ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari semua pihak, oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya kepada yang
terhormat :
1. Bapak Ir. Nazaruddin, MM, Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor
2. Bapak Supriyanto, M.Si, Ketua Jurusan Penyuluhan Peternakan
3. Bapak Ir. H. Sudradjat, MS, Pembimbing I
4. Bapak Drs. Rizal Krisna, M.Si, Pembimbing II
5. Bapak Ade Suryana, S.ST, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
Kecamatan Panjalu
6. Ibu Opi Ropiah, S.ST, Pembimbing Eksternal
7. Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan baik secara
moril dan finansial
8. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Ilmiah Penugasan Akhir ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dimasa yang
akan datang
Demikianlah Karya Ilmiah Penugasan Akhir ini penulis buat semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.

Bogor, Juli 2018

Penyusun
11

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI .....................................................................................................i
DAFTAR TABEL ...............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................v

PENDAHULUAN
Latar Belakang ...........................................................................................1
Rumusan Masalah ......................................................................................3
Tujuan ........................................................................................................3
Manfaat ......................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA
Pemberdayaan ..........................................................................................5
Pemberdayaan Masyarakat Pertanian ................................................5
Penyuluhan Pertanian ................................................................................6
Pengertian Penyuluhan Pertanian .......................................................6
Tujuan Penyuluhan Pertanian .............................................................7
Kelembagaan Petani...................................................................................8
Kelompoktani ......................................................................................8
Gabungan Kelompoktani (GAPOKTAN) ..............................................8
Metode Penyuluhan Pertanian ...................................................................9
Kursustani ...........................................................................................10
Demonstrasi ........................................................................................10
Pertemuan ..........................................................................................11
Diskusi .................................................................................................11
Anjangsana .........................................................................................11
Media Penyuluhan ......................................................................................11
Penggemukan Domba ...............................................................................12
Pakan ........................................................................................................13
Pengertian Pakan ................................................................................13
Dedak Padi .........................................................................................14
Dedak Fermentasi ...............................................................................15
Kerangka Pikir ...........................................................................................17

METODE PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat .....................................................................................18
Populasi dan Sampel .................................................................................18
Data dan Pengumpulan Data .....................................................................19
Instrumen ...................................................................................................20
Validitas ..............................................................................................20
Reabilitas ............................................................................................21
Analisis Data ..............................................................................................22
Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan ...........................................................22
Materi ..................................................................................................22
Metode ................................................................................................22
Media ..................................................................................................23
Sasaran Penyuluhan ............................................................................23

i
12

Evaluasi .....................................................................................................23
Evaluasi Aspek Penyuluhan ................................................................23
Evaluasi Kaji Terap .............................................................................24
Evaluasi Asek Agribisnis .....................................................................24

HASIL DAN PEMBAHASAN


Keragaan Wilayah ......................................................................................26
Gambaran Umum Wilayah ..................................................................26
Sumberdaya Manusia .........................................................................28
Sumberdaya Alam ...............................................................................29
Kelembagaan Petani ...........................................................................34
Hasil Kajian .................................................................................................35
Potensi Wilayah ..................................................................................35
Karakteristik Responden .....................................................................36
Umur Responden ................................................................................36
Pendidikan Responden .......................................................................37
Lama Usaha Responden .....................................................................38
Uji Validitas .........................................................................................38
Uji Reabilitas .......................................................................................39
Analisis Data .......................................................................................39
Kaji Terap ...........................................................................................43

RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENYULUHAN


Rancangan Kegiatan Penyuluhan ..............................................................45
Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan ............................................................45
Evaluasi .....................................................................................................46
Evaluasi Aspek Penyuluhan ................................................................46
Evaluasi Kaji Terap .............................................................................49
Evaluasi Aspek Agribisnis ...................................................................49
Analisis Pendapatan ...........................................................................52

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan ....................................................................................................55
Saran ..........................................................................................................55

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................56


LAMPIRAN

ii
13

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Data Hasil Akumulasi Sampel 2 Kelompok ..........................................19
Tabel 2. Data Keadaan Stratifikasi Elevasi Lahan Wilayah Kecamatan Panjalu 26
Tabel 3. Data Sebaran Jenis Tanah Wilayah Kecamatan Panjalu .....................27
Tabel 4. Sebaran Type Iklim di Kabupaten Ciamis.............................................27
Tabel 5.Data Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompok Umur di Kecamatan
Panjalu Tahun 2017. ............................................................................28
Tabel 6. Data Keadaan Penduduk di Kecamatan Panjalu Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Tahun 2017. .....................................................................28
Tabel 7. Jumlah Penduduk Pelaku Utama dan Pelaku Usaha di Kecamatan
Panjalu pada Tahun 2017 ....................................................................29
Tabel 8. Luas Lahan di Kecamatan Panjalu Tahun 2017 ...................................29
Tabel 9. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Komoditas Tanaman Pangan di
Kecamatan Panjalu Tahun 2016 – 2017 ..............................................30
Tabel 10. Jenis dan Populasi Ternak di Kecamatan Panjalu Tahun 2017 ..........32
Tabel 11. Produksi telur di Kecamatan Panjalu Tahun 2016 - 2017 ...................32
Tabel 12. Produksi Daging di Kecamatan Panjalu Tahun 2016 dan 2017 ..........33
Tabel 13. Luas Panen dan Produksi Tanaman Perkebunan di Kecamatan Panjalu
Tahun 2017. ......................................................................................33
Tabel 14. Jumlah Kelompoktani dengan kelas kemampuan kelompoktani di
Kecamatan Panjalu Tahun 2017 ........................................................34
Tabel 15. Data Gabungan Kelompoktani (GAPOKTAN) ....................................34
Tabel 16. Produktivitas (ton) BK/ha/Satu Kali Panen dari Bahan Pakan Sisa Hasil
Pertanian di Kecamatan Panjalu ........................................................35
Tabel 17. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur......................................37
Tabel 18. Karakteristik Lama Usaha ..................................................................38
Tabel 19. Rekaitulasi Total Skor Rata – Rata Pre Test Aspek Pengetahuan .....39
Tabel 20. Rekapitulasi Total Skor Rata – Rata Pre Test Aspek Sikap................41
Tabel 21. Rekapitulasi Total Skor Pre Test Aspek Keterampilan .......................42
Tabel 22. Data PBBH ternak domba selama 40 Hari .........................................44
Tabel 23. Hasil Pre Test dan Post Test Aspek Pengetahuan .............................47
Tabel 24. Hasil Pre Test dan Post Test Aspek Sikap .........................................47
Tabel 25. Evaluasi Keterampilan Peternak Hasil Penyuluhan ...........................48

iii
14

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Kerangka Pikir Penugasan Akhir ......................................................17
Gambar 2. Rata – Rata Curah Hujan Kecamatan Panjalu Tahun 2017..............27
Gambar 3. Diagram Porsentasi Pendidikan Responden ....................................37

iv
15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penugasan Akhir di Lapangan dan


Jurnal Harian Kegiatan Penugasan Akhir
Lampiran 2. Karakteristik Responden
Lampiran 3. Tabulasi Data dan Hasil Uji Validitas
Lampiran 4. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 5. Kuesioner Pre/Post Test
Lampiran 6. Hasil Kaji Terap dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Uji F
Lampiran 7. Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Lampiran 8. Sinopsis
Lampiran 9. Leaflet
Lampiran 10. Daftar Hadir Kegiatan Penyuluhan
Lampiran 11. Tabulasi Jawaban Pre Test dan Post Test Aspek Pengetahuan
Lampiran 12. Tabulasi Jawaban Pre Test dan Post Test Aspek Sikap
Lampiran 13. Tabulasi Jawaban Pre Test dan Post Test Aspek Keterampilan
Lampiran 14. Dokumentasi Kegiatan

v
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Subsektor peternakan adalah bagian yang tak terpisahkan pada proses
pemberdayaan pertanian. Sebagai penyumbang terbesar protein hewani
subsektor peternakan perlu adanya pemberdayaan secara berkelanjutan
terhadap pelaku utama dan pelaku usaha peternakan. Tahapan inovasi dan
adopsi merupakan tuntutan cara yang harus ditempuh dalam mengupayakan
pemberdayaan pada usaha peternak. Pada UU SP3K No. 16 Tahun 2016 pasal
3, tujuan pengaturan sistem penyuluhan meliputi pengembangan sumber daya
manusia dan peningkatan modal sosial, yaitu memberdayakan pelaku utama dan
pelaku usaha dalam peningkatan kemampuan melalui penciptaan iklim usaha
yang kondusif, penumbuhan motivasi, pengembangan potensi, pemberian
peluang, peningkatan kesadaran, dan pendampingan serta fasilitasi.
Domba merupakan salah satu ternak ruminansia yang memiliki peran
penting dalam penyediaan protein hewani dalam kehidupan manusia. Di
Indonesia domba adalah salah satu ternak yang sering dipelihara karena
memiliki beberapa keutungan diantaranya dapat beradaptasi dengan lingkungan
secara cepat serta perkembangbiakan pada domba cepat. Seiring dengan
pertumbuhan penduduk yang setiap tahun selalu meningkat, maka kebutuhan
akan pangan pun juga meningkat. Dengan demikian, ternak domba ikut berperan
dalam memenuhi kebutuhan penyediaan protein hewani tersebut (Sudarmono
dan Sugeng, 2003).
Populasi ternak domba di Indonesia berdasarkan data statistik tahun
2016 mencapai 15.716.667 ekor dan meningkat di tahun 2017 mencapai
16.462.274 ekor. Jawa Barat merupakan provinsi yang berpotensi sebagai
tempat pengembangan peternakan domba, hal ini didukung oleh populasi domba
pada tahun 2017 mencapai 10.714.663 ekor yang merupakan provinsi dengan
populasi domba tertinggi di Indonesia. Produksi daging domba di Jawa Barat
pada tahun 2017 sebesar 31.390 ton/tahun (Direktorat Jendral Peternakan,
2017).
Pertumbuhan ternak domba sangat dipengaruhi oleh kecukupan gizi,
faktor yang menentukan penggemukan domba terletak pada kualitas dan
kuantitas pakan. Pakan adalah salah satu kebutuhan pokok domba yang harus
terpenuhi agar domba dapat tumbuh dan bertahan hidup untuk memenuhi
kecukupan gizi tersebut maka pakan yang digunakan harus sesuai dengan
2

kebutuhan ternak tersebut (Tricahyani et al, 2017). Pakan memiliki pengaruh


besar bagi keberhasilan usaha penggemukan ternak domba. Pemberian pakan
seimbang dan sesuai kebutuhan menjadikan pertumbuhan domba berjalan
optimal. Pakan yang diberikan harus mengandung nutrisi lengkap seperti
karbohidrat, lemak, protein, viamin dan mineral. Kebutuhan protein kasar untuk
domba penggemukan yaitu 10,9% - 12,7%, sedangkan kebutuhan energinya
sebesar 55 – 60% (Arifin, 2016).
Kecamatan Panjalu merupakan salah satu kecamatan yang ada di
Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat yaang memiliki luas wilayah 5.063,067
Ha dengan jumlah ternak kambing/domba sebanyak 7.236 ekor. Usaha
peternakan di Kecamatan Panjalu cukup potensial walaupun bukan merupakan
usaha pokok. Faktor lingkungan sangat mendukung dalam kegiatan usaha
peternakan domba dimana tersediannya pakan untuk ternak tersebut. Sebagian
besar peternak domba di Kecamatan Panjalu masih melaksanakan teknis
peternakan secara tradisional salah satunya dalam pemberian pakan ternak
seluruhnya masih menggunakan rumput lapang tanpa menggunakan pakan
tambahan. Kecamatan Panjalu mempunyai luas lahan sawah yang besar yaitu
mencapai 1.270 Ha (25,08%) dengan jumlah produksi padi mencapai 19.652 ton
per tahun nya. Dengan melihat jumlah produksi padi yang cukup tinggi maka
limbah yang dihasilkannya pun tinggi yaitu salah satunya adalah dedak padi.
Dedek padi merupakan salah satu limbah pertanian yang dapat
digunakan sebagai pakan ternak. Dedak memiliki fungsi dalam pakan yaitu
sebagai sumber karbohidrat dan protein, namun dedak kasar kandungan
seratnya cukup tinggi, karena merupakan campuran antara dedak dan sekam.
Kandungan nutrisi dedak kasar adalah: 90,68% (bahan kering/ BK), 5,95%
(protein kasar/PK), 32,45% (serat kasar/SK), dan 44,1% (TDN) (Tricahyani et al,
2017).
Dalam upaya meningkatkan peternakan yang maju, diperlukan inovasi –
inovasi teknologi yang dapat mendukung dalam meningkatkan produksi serta
produktivitas ternak domba tersebut. Pemanfaatan pakan tambahan dedak padi
merupakan salah satu teknologi yang dapat diadopsi peternak dalam
meningkatkan produkstivitas ternak melalui peningkatan bobot badan ternak
serta dengan menggunakan dedak padi sebagai tambahan pakan ternak tesebut
merupakan upaya dalam pemanfaatan limbah pertanian.
3

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berencana akan melakukan


kajiaan yaitu pemberdayaan kelompoktani ternak domba melalui pemberian
pakan tambahan dedak padi. Hasil dari kajian tersebut diharapkan dapat
membantu petani dalam memecahkan masalah yang dihadapi dan dapat
meningkatkan dalam usaha penggemukan domba tersebut.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dibuat rumusan masalah yang


relevan untuk kajian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Sejauh mana pengetahuan dan sikap peternak terhadap peran


kelompoktani dalam kegiatan usaha tani?
2. Sejauh mana tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan peternak
domba dalam memberikan pakan tambahan?

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai


dalam Penugasan Akhir ini adalah :

1. Meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap peran kelompoktani


dalam kegiatan usaha tani ternak domba
2. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peternak domba
dalam memberikan pakan tambahan dedak padi
3. Mengetahui peningkatan pertambahan bobot badan ternak domba yang
diberikan pakan tambahan dedak padi dan dedak fermentasi

Manfaat

Adapun manfaat dari kajian tentang pemberdayaan kelompoktani ternak


domba melalui pemberian pakan tambahan dedak padi antara lain:

1. Bagi Intansi Pemerintah :


a. Memberikan informasi tentang teknologi inovasi dalam pemberian
pakan tambahan pada ternak domba
b. Pertimbangan masukan bagi penyuluh dalam pemberdayaan
kelompoktani agar pembinaan kelompoktani lebih efektif
4

c. Sebagai sumbangan pemikiran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)


Kecamatan Panjalu dalam merencanakan pembinaan kelompoktani
d. Memberikan bahan usulan penyusunan programa pembangunan
pertanian di Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa
Barat.
2. Bagi mahasiswa :
a. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai
pemberdayaan kelompoktani dalam menerapkan pemberian
pakan tambahan pada ternak domba
b. Melatih mahasiswa untuk bermasyarakat dalam kondisi sosial
kultur yang berbeda
5

TINJAUAN PUSTAKA

Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah suatu proses dan upaya untuk memperoleh dan
memberikan daya, kekuatan atau kemampuan kepada individu dan masyarakat
lemah agar dapat mengidentifikasi, menganalisis, menetapkan kebutuhan dan
potensi serta masalah yang dihadapi dan sekaligus memilih alternatif
pemecahannya dengan mengoptimalkan sumberdaya dan potensi yang dimiliki
secara mandiri. Pada hakekatnya Pemberdayaan dimaknai sebagai proses untuk
memperoleh daya, kekuatan atau kemampuan, dan atau proses pemberian
daya, kekuatan atau kemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak
yang kurang atau belum berdaya (Sulistiyani, 2004).
Pemberdayaan masyarakat, terutama kelompok kecil menengah sebagai
bagian terbesar dari populasi masyarakat Indonesia merupakan kegiatan
strategis yang perlu diposisikan agar dapat memberdayakan dan melepaskan
masyarakat bawah dari perangkap ketergantungan pada tingkat pusat (nasional).
Melalui masyarakat yang berdaya diharapkan terwujudnya suatu komunitas yang
mampu dan terampil membuat rencana, melaksanakan, memproduksi,
mengelola dan memasarkan, menikmati hasil usaha serta memperoleh
pendapatan yang layak untuk hidup dan kesejahteraan lingkungan dan
keluarganya (Pambudy dan Adhi, 2002).
Proses pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga proses yaitu : pertama,
menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat
berkembang (enabling). Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh
masyarakat (empowering), Ketiga, memberdayakan juga mengandung arti
melindungi. Adapun salah satu tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan
kelompoktani adalah untuk membantu kelompok tani menjadi mandiri
(Kartasasmita, 1996).

Pemberdayaan Masyarakat Pertanian

Secara konseptual pemberdayaan masyarakat pertanian cakupannya


dapat dipersempit menjadi pemberdayaan kelompok yang diartikan sebagai
upaya meningkatkan kemampuan kelompok dalam menjalankan dan
mengembangkan usahanya secara mandiri dan berkelanjutan. Kelompok yang
dimaksud adalah kelompok usaha di bidang pertanian yang dikelola oleh petani
atau kelompok tani dan pelaku agribisnis lain. Dalam hal ini pemberdayaan
6

masyarakat pertanian mencakup pemberdayaan masyarakat agribisnis maupun


pemberdayaan ketahanan pangan masyarakat dengan pendekatan kelompok
usaha (Pambudy dan Adhi 2002).
Kemandirian kelompok dapat terwujud apabila kelompok mampu
mengembangkan usaha di bidang pertanian secara mandiri yang mencakup
aspek kelembagaan, manajemen dan usaha pertaniannya, dengan demikian,
fokus pemberdayaan kelompok diarahkan dalam rangka pengembangan
kelembagaan, manajemen dan usaha-usaha bidang pertanian. Proses
pemberdayaan kelompok dilakukan dengan menumbuhkan kesadaran kelompok
dalam mengembangkan usahanya secara partisipatif. Kegiatan pemberdayaan
dapat pula diartikan sebagai upaya mengurangi ketergantungan pelaku usaha
terhadap berbagai fasilitas dan kemudahan yang harus disediakan pemerintah,
serta meningkatkan kemandirian kelompok. Mengingat proses pemberdayaan
memerlukan waktu yang cukup panjang, maka kegiatan pemberdayaan perlu
dirancang secara sistematis dengan tahapan kegiatan yang jelas dan dilakukan
terus-menerus dalam kurun waktu yang cukup berdasarkan kemampuan dan
potensi usaha agribisnis masyarakat (Basyid, 2006).

Penyuluhan Pertanian

Pengertian Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan pertanian adalah pemberdayaan petani dengan sistem


pendidikan non formal di bidang pertanian agar memiliki kompetensi di bidang
ilmu dan teknologi, berwirausaha, manajerial, bekerja dalam tim (team work),
berorganisasi, bermitra usaha dan memiliki integritas moral yang tinggi sebagai
pengusaha pertanian yang meliputi usaha tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan dan peternakan (BPSDMP, 2005).
Kemudian disempurnakan dalam UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang
Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, penyuluhan adalah
proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau
dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses
informasi pasar, teknologi permodalan dan sumberdaya lainnya sebagai upaya
untuk meningkatkan produktifitas, efisiensi usaha, pendapatan dan
kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
7

Selanjutnya penyuluhan diselenggarakan berazaskan demokrasi, manfaat,


kesetaraan, keterpaduan, keseimbangan, keterbukaan, kerjasama, partisipatif,
kemitraan, berkelanjutan, pemerataan dan bertanggung gugat (Deptan, 2006).

Tujuan Penyuluhan Pertanian


Tujuan penyuluhan pertanian dalam sistim pembangunan dan usaha
agribisnis adalah meningkatkan pendapatan, kesejahteraan petani dan
keluarganya beserta masyarkat pelaku agribisnis melalui peningkatan
produktivitas dan efisiensi usaha, dengan cara meningkatkan kemampuan dan
keberdayaan mereka (Deptan, 2002). Tujuan tersebut dapat diukur melalui
pencapaian sasaran sebagai berikut : (1) Meninngkatnya produktivitas, mutu
hasil, efisiensi usaha dan pendapatan petani serta keluarganya,(2)
Meningkatkan jumlah dan kualitas kelembagaan ekonomi petani, (3)
Meningkatnya jumlah kualitas kelembagaan penyuluhan pertanian swakarsa, (4)
Bertambahnya penyuluh pertanian swakarsa, (5) Meningkatnya profesionalisme
penyuluh pertanian, (6) Meningkatnya peran serta swasta dalam
penyelenggaraan penyuluhan pertanian, (7) Menerapkan metode penyuluhan
pertanian kemitraan, (8) Meningkatnya jaringan kerja sama kemitraan antara
petani dengan masyarakat pelaku agribisnis dan lembaga terkait lainnya, (9)
Meningkatnya peran serta lembaga penelitian, dunia usaha, lembaga
pendiddikan dan lembaga diklat baik milik pemerintah maupaun swasta dalam
penyelengaraan penyuluhan pertanian. Tujuan penyuluhan meningkatkan
produktivitas pertanian dengan sisitim agribisnis untuk mengembangakan
usahanya agar petani memperoleh keuntungan yang maksimal.

Penyuluhan pertanian dilaksanakan untuk menambah kesanggupan para


petani dalam usahanya memperoleh hasil-hasil yang dapat memenuhi keinginan-
keinginannya tadi. Menurut Leagans, tujuan penyuluhan adalah membangun
keluarga yang lebih baik, bertempat tinggal di dalam rumah yang lebih baik, pada
lahan yang lebih poduktif, dan di dalam masyarakat yang lebih progressif
(Suhardiyono,1992).

Berdasarkan acuan teori dari beberapa sumber di atas maka tujuan


penyuluhan pertanian adalah untuk membangun keluarga petani, pada lahan
yang lebih produktif dan di dalam masyarakat yang agresif sikap dengan didasari
oleh pengetahuan dan keterampilan petani untuk memperoleh hasil yang lebih
baik dari kegiatan usahataninya.
8

Kelembagaan Petani

Kelompoktani
Kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang terbentuk
atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial,
ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan
mengembangkan usaha anggotanya. Kumpulan petani tersebut bersifat non
formal yang dibentuk oleh, dari dan untuk petani. Anggota kelompoktani adalah
para petani sebagai pengelola usahatani yang terdaftar sebagai anggota
kelompok, dapat berupa petani dewasa, petani muda, baik wanita maupun pria
(Deptan, 2007).
Jumlah anggota kelompoktani 20 sampai 25 orang petani atau
disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan usahataninya.
Tergantung kepada para petani yang sepakat membentuk kelompok dengan
mempertimbangkan agar usahatani seluruh anggota kelompok mencapai skala
ekonomi. Kelompoktani dipimpin oleh Ketua Kelompok (kontaktani), dibantu oleh
sekretaris, bendahara
dan pengurus kelompok lainnya yang dipilih secara demokratis, dimana semua
anggota berhak memilih dan dipilih. Ketua kelompok dipilih dari anggota yang
mempunyai pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku lebih baik/maju dari
anggota lainnya dan memiliki dedikasi yang tinggi untuk kepentingan kelompok
(Deptan, 2007).

Gabungan kelompoktani (GAPOKTAN).

Pembinaan Kelembagaan Petani, pengembangan kelompoktani diarahkan


pada peningkatan setiap kelompoktani dalam melaksanakan fungsinya,
peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan agribisnis,
penguatan kelompoktani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri.
Peningkatan kemampuan Gapoktan dimaksudkan agar dapat berfungsi sebagai
unit usahatani, unit usaha pengolahan, unit usaha sarana dan prasarana
produksi, unit usaha pemasaran dan unit usaha keuangan mikro serta unit jasa
penunjang lainnya sehingga menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri.
Unit Usahatani agar kegiatan petani dapat berlangsung dengan baik, Gapoktan
diarahkan agar mempunyai kemampuan sebagai berikut : (a) Mengambil
keputusan dalam menentukan pengembangan produksi usahatani yang
menguntungkan berdasarkan informasi yang tersedia dalam bidang teknologi,
9

sosial, permodalan, sarana produksi dan sumber daya alam lainnya;


(b) Menyusun rencana definitif Gapoktan dan melaksanakan kegiatan atas dasar
pertimbangan efisiensi; (c) Memfasilitasi penerapan teknologi (bahan, alat, cara)
berusahatani kelompoktani sesuai dengan rencana kegiatan Gapoktan; (d)
Menjalin kerjasama/kemitraan dengan pihak lain yang terkait dalam pelaksanaan
usahatani ; (e) Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan
bersama dalam organisasi, maupun kesepakatan dengan pihak lain; (f)
Mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana kebutuhan Gapoktan, sebagai
bahan rencana kegiataan yang akan datang; (g) Meningkatkan kesinambungan
produktivitas dan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan; (h) Mengelola
administrasi secara baik; (i) Merumuskan kesepakatan bersama, baik dalam
memecahkan masalah maupun untuk melakukan berbagai kegiatan Gapoktan; (j)
Merencanakan dan melaksanakan pertemuan-pertemuan berkala baik di dalam
Gapoktan, antar Gapoktan atau dengan instansi/lembaga terkait (Deptan, 2007).

Metode Penyuluhan Pertanian

Metode penyuluhan pertanian merupakan cara/teknik penyampaian materi


penyuluhan oleh penyuluh pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha
agar mereka tahu, mau, dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, sumber daya lainnya
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan,
dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup (Deptan, 2009). Metode atau cara-cara yang dapat digunakan
bersifat mendidik, membimbing dan menerapkan, sehingga para petani dapat
“menolong dirinya sendiri” (Self help) , mengubah memperbaiki tingkat pemikiran,
tingkat kerja, dan tingkat kesejahteraan hidupnya.
Metode penyuluhan pertanian adalah aturan main yang sebaiknya
diterapkan guna mewujudkan cita-cita sakral dari penyuluhan pertanian itu
sendiri. Cara belajar dalam pendidikan pada penyuluhan cukup beragam, hal ini
dikarenakan pada umumnya sasaran penyuluhan sangat beragam dan
bervariasi, baik dari segi umur, pengalaman, pendidikan, maupun latar belakang
budayanya (Setiana, 2005). Dalam melaksanakan kegiatan pendidikan apapun
metode yang digunakan, seorang pendidik/penyuluh haruslah memperhatikan
hal-hal sebagai berikut; 1) tidak menggurui; 2) tidak menjadi ahli; 3) tidak
memutus pembicaraan; 4) tidak berdebat; 5) tidak diskriminatif (Suriatna,1987).
10

Selanjutnya dari beberapa literatur pengertian tentang metode penyuluhan


pertanian maka dapat diartikan metode adalah cara yang dilakukan untuk
penyampaian materi penyluhan pertanian yang dapat digunakan yang dapat
bersifat mendidik, dan informasi dengan harapan agar tujuan kegiatan
penyuluhan dapat dicapai secara maksimal. Tidak ada metode yang paling baik,
sehingga dalam kegiatan penyuluhan pertanian pemilihan metode yang tepat
didasarkan atas analisis 4W+1H (who, why, what, when, how).

Kursus Tani
Kursus tani adalah suatu kegiatan yang diperuntukkan bagi
petani/nelayan dan keluarganya termasuk juga wanita tani dan taruna tani yang
diselenggarakan secara sistematis, teratur dalam jangka waktu tertentu. Sejalan
dengan hal tersebut Permentan nomor 52 tahun 2009 mempertegas bahwa
kursus tani merupakan proses belajar-mengajar yang diperuntukan bagi para
pelaku utama beserta keluarganya yang diselenggarakan secara sistematis,
teratur dan dalam jangka waktu tertentu.

Demonstrasi
Demonstrasi merupakan peragaan suatu teknologi atau hasil
penerapannya secara nyata yang dilakukan oleh demonstrator kepada
sasarannya. Demonstrator adalah petani maju, petani pemandu atau kontak
tani. Teknologi yang didemonstrasikan harus sudah teruji baik dari segi
mudahnya diterapkan, segi ekonomi, serta dari segi sosial budaya dapat diterima
masyarakat. Ditinjau dari materi yang didemonstrasikan, demonstrasi dibedakan
atas demonstrasi cara dan demonstrasi hasil.
Tujuan penggunaan metode demonstrasi cara adalah untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompoktani serta
memberi contoh para petani di sekitarnya dan menerapkan teknologi baru
melalui kerjasama kelompok. Sasaran kegiatan demonstrasi adalah petani atau
kontaktani. Kelompoktani dan gabungan kelompoktani agar mereka meyakini
bahwa penerapan teknologi baru atau inovasi usahatani akan dapat memberikan
hasil yang optimal. Demonstrasi cara sangat efektif karena selama proses
demonstrasi berlangsung semua panca indra dapat dikonsentrasikan, dapat
melihat, mendengarkan keterangan, menjawab dan berdiskusi sampai dengan
mencoba dan mempraktekkan serta merasakan sendiri (Deptan, 2003).
11

Pertemuan
Pertemuan adalah suatu rapat atau pertemuan yang melibatkan tokoh
masyarakat dan organisasi yang ada di masyarakat. Pada pertemuan ini
disampaikan informasi tertentu untuk dibahas bersama dan menjadikan
kesepakatan yang dicapai sebagai pedoman pelaksanaannya (Deptan, 2003).

Diskusi
Diskusi adalah suatu pertemuan yang jumlah pesertanya tidak lebih dari 20
orang dan biasanya diadakan untuk bertukar pendapat mengenai suatu
pendapat mengenai suatu kegiatan yang akan diselenggarakan, atau guna
mengumpulkan saran-saran untuk memecahkan permasalahan (Deptan, 2003).

Anjangsana
Pada dasarnya perilaku petani dipengaruhi oleh pengetahuan kecakapan
dan sikap mental petani itu sendiri. Dengan digiatkannya penyuluhan diharapkan
akan terjadi perubahan cara berfikir, cara kerja, cara hidup, pengetahuan dan
sikap mentalnya lebih terarah dan lebih menguntungkan, baik bagi dirinya
beserta keluarga maupun lingkungannya (Wiriaatmadja, 1994).

Media Penyuluhan

Proses komunikasi pada penyuluhan pertanian diperlukan media


penyuluhan yaitu saluran yang dapat menghubungkan penyuluh dengan materi
penyuluhannya serta petani yang memerlukan penyuluhan tersebut
(Kartasapoetra, 1991). Media penyuluhan adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari komunikan kepada sasaran, sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sasaran sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi. Media penyuluhan berfungsi membantu
penyuluh dalam memberikan penyuluhannya dan membantu sasaran dalam
menangkap apa yang dijelaskan oleh penyuluh. Media tersebut berupa audio,
visual dan audio visual (Boer, 2000).

Penggemukan Domba
Beternak domba merupakan salah satu usaha yang dapat diandalkan
untuk meningkatkan kehidupan peternak domba karena keunggulannya. Selama
ini domba kurang dikenal dibandingkan dengan kambing baik dalam konsumsi
12

daging maupun dalam cara beternaknnya. Hal tersebut dikarenakan adanya


perbedaan antara ternak kambing dan domba diantaranya sebagai berikut :

1. Ternak domba suka hidup berkelompok sedangkan kambing hewan


pegunungan yang kurang suka hidup bersama
2. Domba berbulu tebal, sedangkan kambing berbulu tipis
3. Penampang tanduk domba berbentuk segitiga, membelit atau berbentuk
spiral, sedangkan tanduk kambing berbentuk pipih dan tumbuh kurang
subur
4. Domba lebih tahan haus dibandingkan kambing (Sudarmono dan
Bambang, 2003).
Istilah penggemukan berasal dari kata fattening yang berarti
pembentukan lemak, dan istilah tersebut dewasa ini tidak sesuai lagi karena
sistem produksi dan selera konsumen yang berubah. Hewan yang dipotong
semakin muda, sehingga dagingnya semakin empuk. Tujuan program
penggemukan adalah untuk memperbaiki kualitas karkas dengan cara
mendeposit lemak seperlunya saja. Bila ternak yang digunakan belum dewasa,
maka program tersebut sifatnya adalah membesarkan sambil menggemukan
atau memperbaiki kualitas karkas (Parakkasi, 1999).
Dalam kegiatan penggemukan domba ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan dan dipertimbangan sebelum atau ketika kegiatan tersebut
dilaksanakan, adapun faktor tersebut seperti penentuan lokasi peternakan,
pegawai yang memelihara, pakan , kandang , faktor pemasaran dan hal lain
yang berhungan dengan penggemukan domba tersebut (Sodik dan Zainal,
2003). Penggemukan saat ini telah banyak dilakukan oleh peternak maupun
pedagang dengan prinsip memberikan perlakuan selama pertumbuhan untuk
memperoleh nilai tambah yang lebih besar dalam bentuk pertambahan bobot
badan.
Sistem pemeliharaan yang dilakukan dalam penggemukan dewasa ini
yaitu secara intensif. Sistem pemeliharaan secara intensif merupakan
pemeliharaan ternak dalam tempat yang terkurung dan makanan dibawa ke
ternak (Parakkasi, 1999). Sistem pemeliharaan secara intensif dapat
memperbaiki pertambahan bobot badan harian karena pemberian pakan yang
cukup sesuai dengan kebutuhan domba. Pemeliharaan secara intensif dengan
cara ternak domba dikandangkan penuh, sehingga dapat menghemat energi dan
dapat dimanfaatkan penuh untuk produksi daging (Mathius,1998).
13

Pakan

Pengertian Pakan
Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran baik yang diolah
maupun yang tidak diolah, yang diberikan pada hewan untuk kelangsungan
hidup, berproduksi dan berkembang biak (Deptan, 2009). Bahan pakan tersebut
meliputi bahan pakan berserat (roughages) dan pakan penguat konsentrat serta
untuk melengkapi kebutuhan ternak biasanya diberikan bahan pakan tambahan /
feed additive (Rianto dan Purbowati, 2010). Pakan merupakan salah satu faktor
yang sangat penting dalam menunjang kesehatan, pertumbuhan, dan reproduksi
domba. Bahan pakan yang dapat diberikan pada domba terdiri atas dua jenis
yaitu hijauan pakan dan konsentrat (Murtidjo, 1993).
Bahan pakan (feedstuff) adalah segala sesuatu yang dapat dimakan,
dicerna sebagian atau seluruhnya untuk dapat diabsorpsi, dan bermanfaat serta
tidak mengganggu kesehatan pemakannya. Bahan pakan ini meliputi bahan
pakan berserat, bahan pakan penguat/penyerasi (konsentrat) dan bahan pakan
tambahan khusus seperti vitamin dan mineral (Utomo, 2012).
Hijauan pakan merupakan makanan kasar yang terdiri atas hijauan pakan
berupa rumput lapangan, limbah hasil pertanian, rumput jenis unggul dan
beberapa jenis leguminosa. Hijauan pakan ini merupakan makanan utama bagi
ternak ruminansia dan berfungsi sebagai pengisi perut agar kenyang dan
sebagai sumber gizi protein, karbohidrat, mineral, dan vitamin (Murtidjo, 1993).
Kebutuhan ternak ruminansia terdiri atas dua macam yaitu pakan sumber
energi dan pakan sumber protein. Pakan berserat seperti hijauan merupakan
pakan sumber energi dan secara alamiah ternak domba lebih menyukai pakan
berserat dari pada konsentrat. Hijauan tersebut pada umumnya merupakan
bahan pakan yang kandungan serat kasarnya relatif tinggi (Hastoro dan
Hatmono,1997). Ternak ruminansia mampu mencerna hijauan yang umumnya
mengandung selulosa yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya mikro
organisme didalam rumen, makin tinggi populasinya akan semakin tinggi pula
kemampuan mencerna selulosa (Siregar, 1994).
Konsentrat merupakan pakan tambahan yang diberikan untuk melengkapi
kekurangan nutrien yang didapat dari pakan utama yaitu hijauan. Konsentrat
mempunyai kandungan energi, protein dan lemak yang relatif tinggi dengan
kandungan serat kasar yang rendah dibanding hijauan yang diberikan.Pemberian
ransum berupa kombinasi kedua bahan itu akan memberi peluang akan
14

terpenuhinya nutrien yang dibutuhkan (Murtidjo, 1993). Konsentrat adalah suatu


bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan makanan lain untuk
meningkatkan keserasian gizi dari seluruh pakan yang dimaksudkan untuk
disatukan dan dicampur sebagai suplemen (pelengkap) atau makanan lengkap
(Hartadi et al., 1990).
Pakan penguat merupakan pakan yang mempunyai kandungan zat
makanan tertentu dengan kandungan energi relatif tinggi. Serat kasar rendah
dan daya cerna relatif baik, mempunyai palatabilitas (rasa enak), aseptabilitas
(kemampuan ternak mengkonsumsi) yang lebih tinggi. Bahan pembuat
konsentrat dapat dari dedak, bekatul, bungkil dan biji-bijian yang digiling halus
seperti jagung. Bahan pakan tersebut umumnya memiliki kandungan serat kasar
rendah sehingga mudah dicerna (Mulyono, 1998). Dedak merupakan salah satu
pakan tambahan yang sering digunakan untuk ternak rumninasia, selain itu
merupakan alternatif pakan yang mudah serta murah diperoleh bila dibandingkan
dengan tepung ikan, jagung, kedele, tepung darah (Tilman, et al, 1998).

Dedak Padi
Dedak merupakan sisa hasil pertanian yang berasal dari limbah padi yang
dapat dimanfaatkan kembali. Dedak halus berasal dari padi, jenis dedak ini
mudah dicerna oleh ternak. Kandungannya yakni protein, vitamin B1, lemak dan
mineral (Arifin, 2016).Dedak padi merupakan limbah pengolahan padi menjadi
beras dan kualitasnya bermacam-macam tergantung dari varietas padi. Dedak
padi adalah hasil samping pada pabrik penggilingan padi dalam memproduksi
beras. Dedak padi merupakan bagian kulit ari beras pada waktu dilakukan proses
pemutihan beras. Dedak padi digunakan sebagai pakan ternak, karena
mempunyai kandungan gizi yang tinggi, harganya relatif murah, mudah
diperoleh, dan penggunaannya tidak bersaing dengan manusia. Produksi dedak
padi di Indonesia cukup tinggi per tahun dapat mencapai 4 juta ton dan setiap
kuwintal padi dapat menghasilkan 18-20 gram dedak (Schalbroeck, 2001).
Proses penggilingan padi dapat menghasilkan beras giling sebanyak 65% dan
limbah hasil gilingan sebanyak 35%, yang terdiri atas sekam 23%, dedak dan
bekatul sebanyak 10% (Yudono et al, 1996). Protein dedak berkisar antara 12-
14%, lemak sekitar 7-9%, serat kasar sekitar 8-13% dan abu sekitar 9-12%
(Murni et al., 2008).
15

Dedak memiliki fungsi dalam pakan yaitu sebagai sumber karbohidrat dan
protein, namun dedak kasar kandungan seratnya cukup tinggi, karena
merupakan campuran antara dedak dan sekam. Kandungan nutrisi dedak kasar
adalah: 90,68% (bahan kering/ BK), 5,95% (protein kasar/PK), 32,45% (serat
kasar/SK), dan 44,1% (TDN) (Tricahyani et al, 2017).
Proporsi pemakaian dedak dalam ransum ternak bergantung pada tujuan
pemeliharaan ternak. Secara umum dapat dianjurkan pemberian dedak untuk
ruminansia adalah 30-40% dari bahan kering yang dikonsumsi. Pakan hijauan
diberikan dalam jumlah 10% dari berat badan dan pakan penguat diberikan
cukup 1% dari berat badan. Pemberian dedak sebanyak 30% lebih baik daripada
pemberian dedak sebanyak 45%. Pemberian pellet yang terbuat dari 50% dedak
dan 50% rumput gajah, pertambahan berat badan domba adalah sangat rendah
(Sudarmono dan Bambang,2003).
Pemanfaatan dedak sebagai bahan pakan ternak sudah umum dilakukan.
Pada usaha pembibitan ternak ruminansia,dedak padi dapat menggantikan
konsentrat komersial hingga 100%, terutama pada dedak padi kualitas sedang
sampai baik yang biasa disebut dengan Pecah Kulit (PK) 2 atau sparator.
Pada musim panen keberadaan dedak padi memang cukup banyak dan
seringkali disimpan untuk pemakaian jangka panjang. Akan tetapi dedak padi
tidak dapat disimpan lama karena: Mudah rusak oleh serangga dan bakteri.
Mudah berjamur, yang dipengaruhi oleh kadar air, suhu serta kelembaban yang
membuat jamur cepat tumbuh. Hal ini dapat diatasi dengan zeolit dan kapur,
yang berfungsi sebagai pengering atau penyerap air dari jaringan dedak padi.
Penambahan zeolit atau kapur dapat meningkatkan daya simpan dedak padi
sampai dengan 12 minggu (Anonim. 2011).

Dedak Fermentasi
Fermentasi adalah bioteknologi yang dapat diterapkan untuk mengolah
dedak menjadi pakan yang disenangi oleh ternak, karena pada saat proses
fermentasi terdapat perombakan struktur yang komplek menjadi sederhana
sehingga daya cerna lebih efisien, karena dengan fermentasi serat kasar yang
tinggi dapat didegredasi menggunakan mikroorganisme. Proses fermentasi
dilakukan untuk meningkatkan nilai gizi bahan kualitas rendah, pengawetan
bahan pakan, dan merupakan suatu cara untuk menghilangkan zat anti nutrisi
atau racun yang terkandung dalam suatu bahan pakan (Tricahyani et al, 2017).
16

Selain itu, proses fermentasi dapat memperpanjang masa penyimpanan,


mengendalikan pertumbuhan mikrobia, mempertahankan gizi yang dikehendaki,
dan menciptakan kondisi yang kurang memadai untuk mikrobia kontaminan.
Fermentasi bahan pakan dapat menggunakan bakteri atau jamur seperti: bakteri
asam laktat, bakteri selulotik dan jamur Trichoderma viridae. Proses fermentasi
bahan pakan dalam penelitian ini menggunakan EM-4 (Effective
microorganisme). Larutan EM-4 merupakan suatu kultur campuran berbagai
mikroorganisme yang bermanfaat terutama Lactobacillus, bakteri fotosintetik,
actynomycetes, ragi, dan jamur fermentasi.
Pembuatan dedak fermentasi menggunakan dedak kasar dan tetes
sebagai bahan utama dan EM-4 sebagai fermentornya. Prosedur pembuatan
dedak kasar fermentasi adalah sebagai berikut:
• Mengaktifkan EM-4 dengan cara melarutkan 4 cc EM-4 dalam 1 liter
larutan tetes lalu didiamkan selama 1 jam.
• Tetes disiapkan sebanyak 5% dari berat pakan yang akan di fermentasi.
• EM-4 yang telah aktif dicampur dengan dedak kasar dan sisa tetes
sampai homogen (kandungan kadar air 53% atau sampai kondisi
menggumpal jika dikepal (memal)).
• Dedak kasar di masukkan ke silo, dipadatkan sedikit demi sedikit sambil
ditekan dan tutup rapat (an-aerob), kemudian diperam selama 7 hari
hingga terbentuklah dedak kasar fermentasi (Tricahyani et al, 2017).
17

Kerangka Pikir
Kerangka pikir yang melatarbelakangi masalah dalam kegiatan
penugasan akhir ini adalah sejauh mana keberberdayaan kelompoktani dalam
pemberian pakan tambahan dedak padi untuk ternak domba yang berkaitan erat
dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peternak tersebut yaitu :

Pemberian Pakan Tambahan


Pemberdayaan Kelompok (Penyuluhan)
Ternak Domba

• Pengetahuan tentang pakan


tambahan dedak
• Keterampilan dalam
penggunaan akan tambahan
dedak
Kelompoktani yang Berdaya • Mencoba membuat dan
menerapkan pakan tambahan
dedak

Gambar 1.Kerangka Pikir Penugasan Akhir


18

METODE PELAKSANAAN

Waktu dan Tempat


Penugasan Akhir (PA) dilaksanakan pada 3 April sampai dengan 31 Juni
2018. Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis,
Provinsi Jawa Barat. Jadwal secara rinci terdapat pada Lampiran I.

Populasi dan Sampel


Populasi yang dikaji dalam PA adalah 2 kelompoktani yaitu Kelompoktani
Landeuh dan Mandalasari III dengan jumlah polulasi sebanyak 56 orang.
Penentuan sampel dilakukan secara teknik cluster sampling minimal atau
mendekati kurve normal (Suparyanto, 2014), sedangkan untuk menentukan total
sampel yang diinginkan sebanyak 36 orang dari jumlah populasi 2 kelompok
sebanyak 56 orang yang jumlah anggotanya bervariasi dengan menggunakan
rumus Taro Yamane.
Ridwan (2009), menyatakan penetapan populasi dan sampel adalah
tahap awal dalam studi penelitian, sangat erat kaitannya dengan rencana studi
kasus yang akan dilaksanakan dan di dalam populasi yang baik tentunya akan
mencakup semua unsur yang akan diteliti dengan menggunakan rumus Taro
Yamane sebagai berikut :
𝐍
𝒏=
𝐍. 𝐝² + 𝟏

Keterangan :

n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%).

Diketahui : N = 56 Orang; d =10% / maka n= nilai sampel yang dicari yaitu :


56 56 56
n = = = = 35,89 dinaikkan menjadi 36.
56 x 0.1²+1 56 x 0,01+1 1,56

Dengan demikin penentuan akumulasi sampel dari ke 2 kelompok yang


jumlah anggotanya bervariasi dapat dilakukan dengan cluster sampling minimal
36 yang diinginkan atau mendekati kurve normal (Suparyanto, 2014), dapat
dilanjutkan dengan rumus sebagai berikut:
19

∑ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘𝑡𝑎𝑛𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 − 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔. 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔


∑ 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 𝑋∑
∑ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎. 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛.

30
Landeuh = 56
𝑥 36 = 19,28 (19 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔)
26
Mandalasri III = 56
𝑥 36 = 16,71 (17 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔).
Total = 35,99 ( 36 Orang/Sampel ).
Dengan demikian hasil akumulasi sampel dari 2 kelompoktani dapat
memenuhi total sampel sebanyak 36 responden yang diinginkan dalam kajian
terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Hasil Akumulasi Sampel 2 Kelompoktani
Jumlah anggota Jumlah sampel
No Nama Kelompoktani
(Orang) (Orang)
1 Landeuh 30 19
2 Mandalasari III 26 17
Jumlah 56 36
Sumber: Data Terolah 2018.
Berdasarkan data pada Tabel jumlah sampel yang diinginkan sebanyak 36
orang telah memenuhi syarat sesuai ketentuan kajian yang dapat memberikan
informasi analisis.

Data dan Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur dan
pengisian kuesioner oleh responden dengan skor jawaban yang telah ditentukan
sebelumnya. Pertanyaan kuesioner kajian mengacu pada indikator–indikator
pengetahuan dan keterampilan tentang pemberdayaan kelompoktani ternak
domba dalam pemberian pakan tambahan dedak. Adapun data yang butuhkan
dari responden yaitu :
• Nama
• Umur
• Jabatan di Kelompoktani
• Pendidikan Terakhir
• Lama Beternak
• Jumlah Ternak
Untuk menunjang data diperoleh langsung dari responden (data perimer),
maka dilakukan pendalaman terhadap data sekunder berupa Programa/
Monografi Desa, Laporan dan dokumentasi di Kantor Desa, Kantor BP3K dan
20

Kantor Kecamatan serta data lain yang kaitannya dengan PA. Adapun hasil
pendataan karakteristik responden dalam kegiatan PA terdapat pada Lampiran 2.

Instrumen

Instrumen adalah alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data


yang berisikan pertanyaan yang berkaitan dengan masalah- masalah kajian
istrumen. Instrumen yang digunakan dalam PA ini berupa kuesioner yang
selanjutnya di isi oleh responden. Kuesioner berisi pertanyaan tertulis yag telah
tersusun dengan rapi agar mudah dipahami dan dijawab oleh responden.
Adapun isi kuesioner tersebut berkaitan dengan variabel – variabel
pemberdayaan kelompoktani ternak domba dalam pemberian pakan tambahan
dedak (Kuesioner dapat dilihat di Lampiran 5). Adapun skala pengukuran
menggunakan jenis data skala ordinal atau rank scale.

Validitas
Kesahihan suatu alat ukur dalam menunjukkan kebenaran suatu hal yang
ingin diukur oleh peneliti atau pengaji. Dengan kesahihan alat ukur yang
digunakan akan memberikan keyakinan kepada peneliti bahwa dengan
perangkat pengukuran yang digunakan maka kesahihan sesuatu yang akan
diukur dapat diketahui. Titik berat dari uji coba validitas instrumen adalah pada
vadilitas isi yang dapat dilihat dari 1) Apakah instrumen itu mampu mengukur apa
yang akan diukur. 2) Apakah informasi yang disampaikan telah sesuai.
Kesahihan yang diukur di sini adalah kesahihan tentang isi, dipertimbangkan
agar instrumen pengumpul data penelitian benar-benar dapat mengukur hal yang
dicari peneliti atau pengkaji.
Disamping itu dikenal pula adanya kesahihan prediktif yang merupakan
kemampuan suatu alat ukur dalam meramalkan, menjelaskan atau berhubungan
dengan kebiasaan yang terjadi sekarang maupun di masa mendatang. Pengujian
ini menggunakan perangkat lunak Statistical Product and Service Solution
(SPSS) versi 20. Uji validitas yang akan dilakukan pada instrumen evaluasi ini
menggunakan formula analisa Korelasi Pearson dengan langkah berikut :
1. Membagi kuesioner berisi butir-butir pertanyaan
2. Setelah kuesioner dijawab oleh responden, data yang diperoleh akan diolah di
komputer menggunakan perangkat lunak SPSS mengikuti formula analisa
Korelasi Pearson sebagai berikut:
21

𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − ∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
√𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 √𝑁 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2

(Ratnaningsih, 2010)

Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien Korelasi
𝑥 = Skor item
𝑥 = Skor total
𝑁 = Banyaknya subjek
3. Interpretasi kriteria keputusan uji adalah melihat hasil output SPSS. Jika nilai
r > 0,444 maka butir pertanyaan valid.

Reliabiltas
Uji reliabiltas instrumen atau keterandalan instrumen menggunakan
Cronbach’s Alpha. Skala pengukuran yang reliabel memiliki nilai Cronbach’s
Alpha > 0,70. Cronbach’s Alpha dapat diinterpretasikan sebagai korelasi dari
skala yang diamati (observed scale) dengan semua kemungkinan pengukuran
skala lain yang mengukur hal yang sama dan menggunakan butir pertanyaan
yang sama. Pengukuran reliabilitasinstrumen dengan bantuan perangkat lunak
SPSS versi 20. Langkah uji reliabilitas yang akan dilakukan sebagai berikut:
1. Membagi kuesioner berisi butir-butir pertanyaan
2. Setelah kuesioner dijawab oleh responden, data yang diperoleh akan diolah di
komputer menggunakan perangkat lunak SPSS dengan formula Koefisien
Alpha (Cronbach’s Alpha) sebagai berikut :

𝑛 ∑ 𝑠𝑖 2
𝑟𝑖 = ( ) (1 − )
𝑛−1 ∑ 𝑠𝑡 2

(Ratnaningsih, 2010)
Keterangan :
𝑛 = Jumlah butir pertanyaan
𝑠𝑖 2 = Varians butir
𝑠𝑡 2 = Varians total
22

3. Kriteria keputusan uji dengan melihat hasil analisis pada output SPSS yaitu
melihat nilai Cronbach’s Alpha keseluruhan instrumen. Instrumen memiliki
tingkat reliabilitas tinggi jika nilai realibilitas instrumen yang diperoleh > 0,70
(Ratnaningsih, 2010).

Analisis Data
Pengukuran validitas instrumen menggunakan uji validitas setiap butir
pertanyaan (content validity) dengan total konstruk atau variabel. Dalam hal ini
melakukan korelasi masing-masing skor pertanyaan. Kemudian menghitung nilai
koefisien korelasi product moment pearson untuk setiap butir/angket dari skor-
skor yang diperoleh. Hasil pengujian validitas instrumen dengan bantuan
perangkat lunak SPSS. Sedangkan data hasil uji reliabilitas instrumen
menggunakan Cronbach’s Alpha. Skala pengukuran yang reliabel memiliki nilai
Cronbach’s Alpha > 0,70. Cronbach’s Alpha dapat diinterpretasikan sebagai
korelasi dari skala yang diamati (observed scale) dengan semua keinginan
pengukuran skala lain yang mengukur hal yang sama dan menggunakan butir
pertanyaan yang sama.
Data hasil kuesioner pada kegiatan evaluasi ini dikumpulkan dan
disajikan dalam bentuk tabulasi kemudian diolah dan dianalisis secara statistik
deskriptif. Analisis secara deskriptif pada evaluasi ini dilakukan dengan cara
menentukan nilai rata-rata hitung, persentasi atau proporsi data yang sudah
diringkas melalui tabulasi untuk melihat nilai tentang pengetahuan, sikap, dan
keterampilan peternak. Adapun kuesioner kegiatan terdapat pada lampiran 5.

Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan

Materi
Materi yang diberikan pada kegiatan penyuluhan dalam Penugasan Akhir
ini adalah tentang cara pembuatan dan pemberian pakan tambahan dedak padi
dan dedak padi fermentasi sebagai pakan tambahan ternak domba yang
bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan bobot badan ternak.

Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini yaitu dengan cara
ceramah, diskusi, demonstrasi cara, serta dengan metode kaji terap mengenai
pemberian pakan tambahan dedak padi pada ternak domba. Adapun metode kaji
terap yang akan digunakan pada kegiatan penelitian dalam rangka penugasan
23

akhir ini yaitu dengan mengadakan demonstrasi plot ternak domba. Variabel
yang diukur dalam pengkajian ini yaitu pertambahan berat badan ternak dengan
3 perlakuan dan 5 ulangan. Adapun perlakuan yang akan dilakukan yaitu:
• P0 : Domba diberi rumput saja sesuai dengan kebiasaan peternak
• P1 : Domba diberi rumput dan juga diberikan pakan tambahan dedak padi
dengan jumlah 1% dari berat badan domba
• P2 :Domba diberi rumput dan juga diberikan pakan tambahan dedak padi
fermentasi dengan jumlah 1% dari berat badan domba.
Dalam metode kaji terap ini rancangan percobaan yang digunakan yaitu
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Uji F. RAL umumnya cocok digunakan
untuk kondisi lingkungan , alat, bahan dan media yang homogen.

Media
Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini yaitu berupa
powerpoint, leaflet, folder serta alat dan bahan dalam kegiatan demonstrasi cara
dan kaji terap mengenai pemberian pakan tambahan dedak padi pada ternak
domba.

Sasaran Penyuluhan
Sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini Kelompoktani Landeuh dan
Mandalasari III yang mempunyai ternak domba. Adapun data pelaksanaan
kegiatan penyuluhan berupa Lembar Persiapan Menyuluh (LPM), Sinopsis dan
Leaflet terdapat pada Lampiran 7, 8 dan 9.

Evaluasi

Evaluasi Aspek Penyuluhan


Evaluasi merupakan penilaian efektifitas dan efisiensi atas hasil suatu
kegiatan melalui pengumpulan dan penganalisisan informasi/data. Instrumen
yang digunakan dalam kegiatan evaluasi ini yaitu kuesioner. Evaluasi yang akan
dilakukan yaitu dengan menyebarkan kuesioner yang terdiri atas evaluasi awal
(pre test) untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan
peternak sebelum pembinaan dan evaluasi akhir (post test) untuk mengetahui
tambahan pengetahuan setelah penyuluhan. Untuk mengetahui efektifitas
kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan dapat menggunakan rumus :
24

Nilai Post Test – Nilai Pre Test X 100 %


N% = Nilai Maksimal

Keterangan :
N = Persentase Hasil
Nilai Post Test = Nilai Awal
Nilai Pre Test = Nilai Akhir
Keberhasilan penyuluhan pertanian dapat diukur dengan kriteria sebagai
berikut:
0 – 25% : Kurang Berhasil / Kurang Efektif
26 – 50% : CukupBerhasil / Cukup Efektif
51 – 75% : Baik / Berhasil/Efektif
76 – 100% : Sangat Berhasil / Sangat Efektif .
(Padmowihardjo, 1999).

Evaluasi Kaji Terap


Evaluasi terhadap pelaksanaan kaji terap dimaksudkan untuk melihat
hasil dari pemberikan pakan tambahan dedak padi dan dedak padi fermentasi
sebagai pakan tambahan ternak domba. Rancangan percobaan yang digunakan
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisis hasil yang digunakan untuk
mengetahui perbedaan yang muncul pada pengkajian menggunakan uji F. Uji F
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh faktor perlakuan
terhadap keragaman hasil percobaan. Apabila di dalam pengujian terdapat
perbedaan yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil
(BNT).

Evaluasi Aspek Agribisnis


Evaluasi aspek agribisnis dilakukan dengan menganalisis usaha
penggemukan ternak domba dengan pemberian pakan tambahan dedak padi
dan dedak padi fermentasi. Pada prinsipnya usaha dilakukan untuk memperoleh
keuntungan yang maksimal dengan cara pengelolaan yang sebaik-baiknya
sehingga mampu meningkatkan taraf kehidupan pelaku usaha tersebut.
Biaya produksi merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan dalam
pembelian dedak padi dan pembatan dedak padi fermentasi. Biaya ini terdiri atas
biaya tetap (peralatan yang digunakan) dan biaya tidak tetap (bahan-bahan dan
25

tenaga kerja). Kemudian pendapatan diperoleh dari selisih penerimaan dan biaya
produksi.
Analisis usaha dilakukan untuk meninjau kelayakan usaha yang
dijalankan atau dikembangkan. Ada beberapa indikator yang biasa digunakan
untuk mengukur kelayakan usaha, diantaranya: Revenue-Cost Ratio (R/C Ratio),
Benefit-Cost Ratio (B/C Ratio) dan Break Event Point (BEP).

1. R/C Ratio, usaha baru dikatakan menguntungkan apabila R/C Ratio > 1,
nilai rasio yang semakin besar menunjukkan keuntungan yang semakin
tinggi.
2. B/C Ratio, usaha dikatakan menguntungkan apabila B/C Ratio > 1, nilai
rasio semakin besar menunjukan keuntungan yang semakin tinggi.
3. Break Event Point (BEP), suatu keadaan menunjukan usaha yang
dilaksanakan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan atau titik
impas antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang didapat, BEP
juga dapat digunakan untuk menentukan tingkat pencapaian laba dari
suatu usaha yang dilakukan.
26

HASIL DAN PEMABAHASAN

Keragaan Wilayah
Gambaran Umum Wilayah

Kecamatan Panjalu terletak di Bagian Utara Kabupaten Ciamis yang


berjarak 40 km dari Ibu Kota Kabupaten, meliputi 8 (delapan) Desa. Luas wilayah
Kecamatan Panjalu 5.063,067 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 50.457
orang. Keadaan topografi terdiri atas pedataran dan pegunungan dengan
ketinggian 700 – 800 m dpl. Geografis wilayah Kecamatan Panjalu berada pada
108º27087’ Bujur Timur dan sampai dengan 7º13564” Lintang Selatan dengan
batas - batas wilayah :
Sebelah timur : Desa Rawa Kecamatan Lumbung
Sebelah barat : Desa Banjarangsana Kecamatan Panumbangan
Sebelah utara : Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri
Sebelah selatan : Gunung Syawal
Keadaan topografi/permukaan tanah wilayah Kecamatan Panjalu
sebagian besar merupakan daerah landai hingga perbukitan di bagian selatan
dan utara, sedangkan dataran rendah terletak di bagian barat tengah dan
sebagian utara. Keadaan stratifikasi elevasi lahan di wilayah Kecamatan Panjalu
dapat dilihat pada Tabel 2 berikut :
Tabel 2. Data Keadaan Stratifikasi Elevasi Lahan Wilayah Kecamatan Panjalu.
Ketinggian Tempat
No Luas (Ha) Lokasi
(m.dpl)
1 60 – 100 0
2 101 – 500 0
3 501 - 1.000 5.063,037 Delapan (8) Desa
4 > 1.000 0
Sumber: Programa BPP Kecamatan Panjalu 2018
Sedangkan untuk ciri fisik tanah dan peta tanah tinjau, wilayah Desa
Panjalu, Kabupaten Ciamis memiliki lima jenis tanah yaitu : Alluvial, Podsolik,
Latosol, Komplek Rezina dan Grumosol.
Penyebaran masing-masing jenis tanah di Kecamatan Panjalu Kabupaten
Ciamis Tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Data Sebaran Jenis Tanah Wilayah Kecamatan Panjalu.


27

No Jenis
Penyebaran
Tanah masing-masing
Penyebaran
jenis tanah
JenisdiTanah
Kabupaten
(Kecamatan)
Ciamis Tahun 20145No
Sandingtaman, Ciomas, Maparah, Panjalu,
1 Latosol
Kertamandala, Mandalare, Bahara dan Hujungtiwu
Sandingtaman, Ciomas, Maparah, Panjalu,
2 Podsolik
Kertamandala, Mandalare, Bahara dan Hujungtiwu.
3 Alluvial Sandingtaman, Panjalu, Mandalare, Kertamandala.
4 Kompleks Rezina
5 Grumosol Sebagian wilayah desa Maparah
Sumber: Programa BPP Kecamatan Panjalu 2018

Iklim dan curah hujan berdasarkan Smidth Ferguson, di Kabupaten


Ciamis terbagi atas empat tipe iklim, yaitu :
- Iklim basah : B
- Iklim agak basah : C
- Iklim sedang : D
Gambar 2. Rata – Rata Curah Hujan Kecamatan Panjalu Tahun 2017

Curah Hujan Rata-rata Bulanan Stasiun Hujan Panjalu


350

300

250

200

150

100

50

0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOP DES
Curah Hujan Bulanan

Sumber: Programa BPP Kecamatan Panjalu 2018

Adapun sebaran tipe iklim di Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis


dapat dilihat pada Tabel 4.
28

Tabel 4. Sebaran Tipe Iklim di Kabupaten Ciamis.


No Type Iklim Wilayah (Kecamatan)
1. B (Basah)
2. C (Agak Basah) Sandingtaman, Ciomas, Panjalu, Maparah,
Kertamandala, Mandalare, Bahara dan Hujungtiwu
3. D (Sedang)
Sumber : Programa Penyuluhan Kecamatan se Kabupaten Ciamis

Sumberdaya Manusia
Berdasarkan data dari Kantor Statistik, penduduk Kecamatan Panjalu
berjumlah 50.810 orang yang terdiri atas Laki – laki 25.658 orang (50,517%),
Perempuan 25.152 orang (49,482%) dengan jumlah Kepala Keluarga (KK)
13.735 KK. Jumlah penduduk menurut kelompok umur di Kecamatan Panjalu
pada tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Data Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompok Umur di Kecamatan Panjalu


Tahun 2017
Jenis Kelamin
Kelompok Umur
Laki-Laki Perempuan Jumlah (orang)
(Tahun)
(orang) (orang)
0–4 1.995 1.883 3.878
5–9 1.848 1.843 3.691
10 – 14 1.845 2.023 3.868
15 – 19 2.434 2.140 4.574
20 – 24 2.019 1.996 4.015
25 – 29 1.896 1.812 3.708
30 – 34 2.136 1.935 4.071
35 – 39 1.869 1.964 3.833
40 – 44 1.816 1.812 3.628
45 – 49 1.709 1.730 3.439
50 – 54 1.534 1.479 3.013
55 – 59 1.421 1.367 2.788
60 – 64 1.250 1.232 2.482
> 65 1.886 1.936 3.822
Jumlah 25.658 25.152 50.810
Sumber: Programa BPP Kecamatan Panjalu 2018

Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan pendidikan di Kecamatan


Panjalu pada tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 6.
29

Tabel 6 Data Keadaan Penduduk di Kecamatan Panjalu Berdasarkan Tingkat


Pendidikan Tahun 2017.
NO Pendidikan Jumlah (orang)
1 Belum/tidak tamat SD 7.223
2 SD 26.445
3 SLTP 10.323
4 SLTA 5.828
5 Perguruan Tinggi 991
Jumlah 50.810
Sumber: Programa BPP Kecamatan Panjalu 2018

Dari data pada Tabel 6 terlihat jumlah penduduk dengan tingkat


pendidikan SD, memiliki jumlah yang lebih banyak bila dibandingkan dengan
tingkat pendidikan selanjutnya, hal ini disebabkan banyak faktor diantaranya
pemahaman tentang pendidikan itu sendiri dan faktor ekonomi.
Sasaran penyuluhan pertanian adalah pelaku utama (petani, pekebun,
peternak) dan pelaku usaha pertanian, Jumlah pelaku utama dan pelaku usaha
di Kecamatan Panjalu pada tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Jumlah Penduduk Pelaku Utama dan Pelaku Usaha di Kecamatan


Panjalu pada Tahun 2017.
Jumlah Pelaku Jumlah Pelaku
No Jenis Kegiatan Ket.
Utama (orang) Usaha (orang)
1 Tanaman pangan 12.613 182
2 Hortikultura 324 51
3 Perkebunan 5.269 46
4 Peternakan 1.376 77
Jumlah 19.582 356
Sumber: Programa BPP Kecamatan Panjalu 2018

Sumberdaya Alam
Kecamatan Panjalu mempunyai luas lahan 5.063.037 ha, terdiri atas
lahan sawah 1.270 ha (25,08%) dan lahan kering 3.793,037 ha (74,92 %). Luas
Lahan di Kecamatan panjalu Tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Luas Lahan di Kecamatan Panjalu Tahun 2017
No Jenis Lahan Luas (Ha) Keterangan
1 Lahan sawah
Sawah beririgasi teknis
Sawah beririgasi setengah teknis 214,11
Sawah irigasi sederhana pu -
Sawah irigasi non pu 835,00
30

Sawah tadah hujan 220,89


Sawah lebak/rawa -
Jumlah lahan sawah 1.270
2 Lahan kering
Pekarangan / bangunan 323,648
Tegalan kebun 528,851
Penggembalaan -
Tambak -
Kolam/empang 98,795
Perkebunan negara/swasta -
Hutan rakyat 2.162,543
Hutan negara 550,660
Lahan sementara tidak
diusahakan
Rawa yang ditanami -
Rumput lapang 128,535
Jumlah Lahan Kering 3.793,037
Jumlah Lahan Sawah dan Lahan
5.063,037
Kering
Sumber: Programa BPP Kecamatan Panjalu 2018

Data usahatani di Kecamatan Panjalu diperoleh melalui beberapa petani


responden dan laporan dari para penyuluh dan petugas di tingkat lapangan,
tingkat Desa dan hasil evaluasi kegiatan berdasarkan komoditas yang
diusahakan oleh para petani sub sektor.
Salah satu komoditas yang dikelola oleh pelaku utama usaha pertanian
adalah tanaman pangan, yang meliputi padi, palawija, dan hortikultura dan
berikut adalah luas panen dan produktivitas intensifikasi padi, palawija dan
hortikultura di Kecamatan Panjalu yang disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9 : Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Komoditas Tanaman Pangan
di Kecamatan Panjalu Tahun 2016 – 2017

No Jenis Komoditas Tahun 2016 Tahun 2017*) Peningkatan


Tanaman Pangan (%)
1. Padi
Produksi (ton) 19.751 19.652 -0,99
Luas panen (ha) 278 257 -0,7
Produktivitas (ku/ha) 62,15 62,25 0,98
2. Jagung
Produksi (ton) 2.403 2.162 -0,9
Luas panen (ha) 74 56 27,49
Produktivitas (ku/ha) 64,22 64,35 -3,51
3. Kedelai
31

Produksi (ton) 0 0 0
Luas panen (ha) 0 0 0
Produktivitas (ku/ha) 0 0 0
4. Kacang Tanah
Produksi (ton) 176,3 177,12 0,82
Luas panen (ha) 32 32 0
Produktivitas (ku/ha) 21,5 21,6 0,1
5. Ubi Kayu
Produksi (ton) 6,095 6,095 0
Luas panen (ha) 25 25 0
Produktivitas (ku/ha) 23 23 0
6. Ubi Jalar
Produksi (ton) 448 448 0
Luas panen (ha) 10 10 0
Produktivitas (ku/ha) 112 112 0
Hortikultura
7. Bawang Daun
Produksi (ton) 130,2 196,8 34,6
Luas panen (ha) 43 53 20,0
Produktivitas (ku/ha) 5,4 5,6 0,2
8 Tomat
Produksi (ton) 180 215,9 19,9
Luas panen (ha) 15 17 13,3
Produktivitas (ku/ha) 12 12,7 5,8
9 Petsay
Produksi (ton) 163,2 182 11,5
Luas panen (ha) 24 26 8,3
Produktivitas (ku/ha) 68 7 23
10 Buncis
Produksi (ton) 90,75 102,6 13,1
Luas panen (ha) 16,5 18 15,2
Produktivitas (ku/ha) 5,5 5,7 3,6
11 Terung
Produksi (ton) 32 45,5 46,8
Luas panen (ha) 3 7 40,0
Produktivitas (ku/ha) 62 65 43
12 Cabe Merah
Produksi (ton) 807,5 822 0,98
Luas panen (ha) 95 97 2,0
Produktivitas (ku/ha) 85 85 0,00
13 Mentimun
Produksi (ton) 492 592,2 20,4
Luas panen (ha) 41 47 12,2
Produktivitas (ku/ha) 12 12,6 5,0
14 Cabe Rawit
32

Produksi (ton) 20,5 20,5 0,00


Luas panen (ha) 5 5 0,00
Produktivitas (ku/ha) 4,1 4,1 0,00
15 Alpukat
Produksi (ton) 9,6 10,5 9,4
Luas panen (ha) 3 3 0,00
Produktivitas (ku/ha) 32 35 9,4
16 Jambu Biji
Produksi (ton) 97,2 124,5 28,1
Luas panen (ha) 12 15 25
Produktivitas (ku/ha) 81 83 2,5
17 Pepaya
Produksi (ton) 64 98,4 84,0
Luas panen (ha) 8 12 50
Produktivitas (ku/ha) 80 82 25
18 Pisang
Produksi (ton) 493 522 5,9
Luas panen (ha) 58 60 3,4
Produktivitas (ku/ha) 85 87 2,4
19 Jeruk Besar
Produksi (ton) 28,8 34,3 19,1
Luas panen (Log) 6 7 16,7
Produktivitas (ku/ha) 48 49 2,1
20 Manggis
Produksi (ton) 9,6 10,5 9,4
Luas panen (ha) 3 3 0
Produktivitas (ku/ha) 32 3,5 9,4
Sumber: Programa BPP Kecamatan Panjalu 2018

Ternak yang diusahakan di Kecamatan Panjalu antara lain yaitu sapi


potong, kambing, domba, ayam buras, ayam petelur, ayam ras pedaging, dan
itik. Sedangkan jenis ternak lainnya banyak diusahakan oleh para petani hanya
sebagai sambilan.
Populasi dan produksi komoditas peternakan di Kecamatan Panjalu
Tahun 2017 secara rinci dapat dilihat pada Tabel 10, 11 dan 12 berikut :
Tabel 10. Jenis dan Populasi Ternak di Kecamatan Panjalu Tahun 2017

No Jenis Ternak Jumlah Ternak (Ekor)


1 Sapi potong 876
2 Sapi Perah 67
3 Kerbau 69
4 Kuda 0
33

5 Kambing / Domba 7.236


6 Ayam buras 18.500
5 Ayam ras pedaging 60.615
6 Ayam ras petelur 11.600
7 Itik 2.600
Sumber: Programa BPP Kecamatan Panjalu 2018

Produksi telur di Kecamatan Panjalu dari tahun ke tahun terus meningkat


seiring dengan permintaan pasar yang kian bertambah. Data produksi telur
disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Produksi telur di Kecamatan Panjalu Tahun 2016 - 2017
Produksi Telur Produksi Telur
No Jenis Ternak Tahun 2016 Tahun 2017 s/d Triwulan II
(kg) (kg)
1 Ayam buras 462 578
2 Ayam ras petelur 3500 3600
3 Itik 120 320
Sumber: Programa BPP Kecamatan Panjalu 2018
Produksi daging di Kecamatan Panjalu Tahun 2016-2017 dapat dilihat
pada Tabel 12.

Tabel 12. Produksi Daging di Kecamatan Panjalu Tahun 2016 dan 2017.
Produksi 2016 Produksi 2017 s/d
No Jenis Ternak
(ton) Triwulan II (ton)
1 Sapi potong 131,4 133,1
2 Kambing / Domba 118,5 120,1
3 Kerbau 25,05 27,02
4 Ayam buras 16,2 17,1
5 Ayam ras pedaging 54,2 56,7
6 Itik 0,32 0,29
7 Ayam ras Petelur 2 1,8
Sumber: Programa BPP Kecamatan Panjalu 2018

Berdasarkan agroklimat dan daya dukung wilayah, Kecamatan Panjalu


memiliki potensi pengembangan peternakan yang prospektif baik untuk
pengembangan ternak ruminansia maupun ternak unggas. Potensi hijauan
pakan ternak di Kecamatan Panjalu cukup besar, sumber utama pakan ternak
yang biasa diberikan petani adalah rumput lapangan, rumput budidaya, limbah
pertanian tanaman pangan, serta limbah pabrik tahu sebagai pakan tambahan.
Tanaman perkebunan yang banyak diusahakan para pelaku utama di
Kecamatan Panjalu antara lain : kelapa, teh, kopi, lada, cengkeh, dan kapolaga.
34

Luas panen dan produksi tanaman perkebunan di Kecamatan Panjalu Tahun


2017 dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Luas Panen dan Produksi Tanaman Perkebunan di Kecamatan


Panjalu Tahun 2017.
Luas Panen
No Komoditas Produksi (Ton)
(ha)
1 Karet 0 0
2 Kelapa dalam 11,2 89,6
3 Kelapa Hibrida 0 0
4 Teh 43 4,3
5 Kopi 125 750
6 Cengkeh 42 149
7 Lada 3,8 1,39
8 Kakao 0 0
9 Kapol 167 225
Sumber: Programa BPP Kecamatan Panjalu 2018

Kelembagaan Petani

Kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha pertanian yang ada di


Kecamatan Panjalu adalah kelompoktani, Gabungan kelompoktani, Koperasi
Tani, dan Asosiasi.
Jumlah kelompok di Kecamatan Panjalu sebanyak 132 Kelompok,
golongkan berdasarkan kelas kemampuan kelompoktani di Kecamatan Panjalu
dapat dilihat pada Tabel 14
Tabel 14. Jumlah Kelompoktani dengan kelas kemampuan kelompoktani di
Kecamatan Panjalu Tahun 2017

Kelas Kemampuan
No Jumlah Kelompok (Buah)
Kelompok

1 Kelas Pemula (Kelas Belajar) 86


2 Kelas Lanjut (Kelas Usaha) 38
3 Kelas Madya (Kelas Bisnis) 2
4 Kelas Utama (Kelas Mitra) 1
Jumlah 132
Sumber: Programa BPP Kecamatan Panjalu 2018

Sedangkan jumlah Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) di Kecamatan


Panjalu sebanyak 8 gapoktan yang tersebar di 8 desa. Adapun daftar gapoktan
di Kecamatan Panjalu terdapat pada Tabel 15.
35

Tabel 15. Data Gapoktan di Kecamatan Panjalu

No Nama Gapoktan Desa Tahun Pendirian


1 Karya Mekar Panjalu 2008
2 Lastari Mukti Kertamandala 2009
3 Mandalawangi Mandalare 2007
4 Mekar Mukti Ciomas 2007
5 Karya Mekar Sandingtaman 2007
6 Mulya Tani Maparah 2008
7 Kadali Kancana Hujungtiwu 2008
8 Saluyu Mukti Bahara 2008
Sumber: Programa BPP Kecamatan Panjalu 2018

Hasil Kajian
Potensi Wilayah
Hasil dari keragaan wilayah dapat dilihat bahwa Kecamatan Panjalu
Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat memiliki potensi yang bagus khususnya
dibidang pertanian dan peternakan. Potensi yang dapat dilihat yaitu masih
banyaknya lahan pertanian yang dapat dimanfaatkan serta masih cukup
banyaknya populasi peternakan yang ada di Kecamatan Panjalu salah satunya
adalah ternak domba. Berdasarkan hasil perhitungan daya tampung ternak
domba untuk Kecamatan Panjalu yaitu sebanyak 6.357 ekor ternak domba.
Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Tabel 16. Produktivitas (ton) BK/ha/Satu Kali Panen dari Bahan Pakan Sisa Hasil
Pertanian di Kecamatan Panjalu
No Jenis Komoditi Luas Produksi Pemanfaatan Frekuensi
Panen BK/Tahun (%) Tanam
(Ha) (Ton)
1 Padi 257 6 70 2
2 Jagung 56 6 75 2
3 Ubi Kayu 25 1 30 1
4 Ubi Jalar 10 1,5 80 3
5 Kacang Tanah 32 6 70 2
6 Rumput Lapangan 12 2 50 1
Sumber: Data diolah
36

Perhitungan :

= Luas Tanam x Prod. BK/thn x Pemanfaatan x Frekuensi tanam

No Jenis Komoditi Perhitungan Hasil

1 Padi 257 x 6 (70%) x2 =2158,8

2 Jagung 56 x 6 (75%) x2 =504

3 Ubi Kayu 25 x 1 (30%) x1 =7,5

4 Ubi Jalar 10 x 1,5 (80%) x3 = 36

5 Kacang Tanah 32 x 6 (70%) x2 =268,8

6 Rumput Lapangan 12 x 2 (50%) x1 =12

Jumlah =2.987,1

Sumber: Data diolah

Kapasitas Tampung = 2.987,1


9,1 Kg x 365
2.987,1 x 1000 = 899 UT
3.321,5
Jumlah Domba = 899 = 6.421,42 Ekor
0,14

Berdasarkan perhitungan bahwa kapasitas tampung ternak domba di


Kecamatan Panjalu dengan melihat potensi sumberdaya alam (pakan) yang
dimilikinya mampu menampung 6.421 ekor ternak domba.

Karakteristik Responden
Responden yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan PA diambil dari
2 kelompoktani yaitu Kelompoktani Landeuh dan Mandalasri III di Kecamatan
Panjalu Kabupaten Ciamis dengan jumlah responden sebanyak 36 orang.
Adapun karakteristik responden yang diamati adalah usia petani, pendidikan
petani dan lama berusaha ternak. Adapun hasil pendataan karakteristik
responden dalam kegiatan PA terdapat pada Lampiran 2.
37

Umur Responden
Karakteristik responden berdasarkan umur dibagi menjadi 3 kategori.
Dapat diketahui bahwa umur responden paling tinggi 65 Tahun dan umur paling
muda 33 Tahun. Kategori dibagi tiga yaitu tinggi, sedang, dan rendah (3
kategori), dengan perhitungan menggunakan rumus interval (Dajan, 1996):
R
I =
K
Keterangan: I = Interval kelas
R = Data terkecil – Data terendah
K = Banyaknya kelas yang digunakan
Adapun hasil yang didapat adalah 65-33 = 32/3 =10, maka interval yang
diperoleh adalah 10. Penggolongan umur responden terbagi menjadi Tiga
Interval dengan umur terendah 33-42 tahun, sedang 43-52 tahun dan tertinggi >
53 tahun. Berdasarkan data responden, maka dapat dibuat tabel tentang
karakteristik responden berdasarkan umur sebagaimana tertera pada Tabel 17.

Tabel 17. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Jumlah Responden
No Kategori Umur Persentase (%)
(Orang)
1. 33-42 Tahun 13 Orang 36,2 %
2. 43-52 Tahun 16 Orang 44,4 %
3. >52 Tahun 7 Orang 19,4 %
Jumlah 36 Orang 100%
Sumber : Data primer diolah

Tabel 17 memperlihatkan sebagian besar petani responden dalam


kategori usia sedang yaitu 43-52 Tahun sebanyak 16 orang (44,4%) responden
yang termasuk usia diatas produktif. Umur merupakan hal yang sangat
mempengaruhi seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau suatu aktivitas.
Umur diklasifikasikan menjadi 3 kelas sesuai dengan Angkatan Kerja Nasional
(AKN) yaitu kelompok umur 0-14 tahun merupakan usia belum produktif,
kelompok umur 15-64 tahun merupakan kelompok usia produktif, dan kelompok
umur di atas 65 tahun merupakan kelompok usia tidak produktif (BPS, 2013).
Sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar petani responden relatif
memiliki fisik yang produktif dalam berusahatani dengan memiliki pengalaman
yang cukup banyak.
38

Pendidikan Responden
Karakteristik Responden berdasarkan pendidikannya dibagi menjadi tiga
yaitu SD, SMP dan SMA. Tingkat pendidikan petani responden pada umumnya
berada pada tingkatan SD sebanyak 18 orang (50%), petani responden yang
pendidikannya SMP sebanyak 13 orang (36%) sedangkan petani yang
pendidikannya SMA sebanyak 5 orang (14%). Berikut sebaran distribusi petani
menurut tingkat pendidikan.

Gambar 3. Diagram Porsentase Pendidikan Responden

Lama Usaha Responden

Karakteristik responden berdasarkan lama usaha ternak sangatlah


berhubungan dengan pengalaman usaha peternak tersebut, dimana pengalaman
dapat memperngaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku. Lama
seseorang dalam menekuni usahanya akan mempengaruhi produktivitasnya
(kemampuan profesionalnya/keahliannya). Adapun usaha yang dijalankan petani
responden ialah penggemukan ternak domba. Lama Usaha petani responden
dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu sebagai Pemula, Menengah dan Lanjut.
Adapun lama usaha yang dijalankan petani responden paling lama berada pada
rentang waktu 25 tahun sedangkan paling rendah 3 tahun. Karakteristik
responden berdasarkan lama beternak dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Karakteristik Lama Usaha
Lama Usaha Jumlah
No Kategori Persentase (%)
(Tahun) Responden
1 Pemula 3 – 10 20 55,6
2 Menengah 11-18 15 41,7
3 Lanjut >18 1 2,7
Total 41 100
Sumber: Data Primer diolah
Berdasarkan Tabel 18 dapat dilihat bahwa sebagian besar petani
responden memiliki lama usaha ternak pada kategori pemula dengan dengan
39

lama usaha ternak 3-10 tahun sebanyak 55,6% dari total responden. Hal ini
memberi arti bahwa sebagian besar responden belum memiliki pengalaman
usaha yang cukup untuk mengembangkan usaha ternak mereka agar menjadi
lebih berkembang. Namun diharapkan dengan berjalnnya waktu akan
meningkatnya pengalaman usaha maka produktivitas kerja dalam melakukan
usaha budidaya domba pun akan meningkat.

Uji Validitas
Sebelum kuesioner digunakan, dilakukan pengujian berupa uji validitas
(pengujian tingkat kesahihan) yang dilaksankan di luar responden penelitian.
Kegiatan uji validitas instrumen dilaksanakan di Kelompoktani Sari Galeuh di
Desa Bahara Kecamatan Panjalu dengan 20 responden. Berdasarkan hasil uji
SPSS versi 20 corrected Item Total Correlation nya >0,444, dan hasil yang
didapat yaitu dari 22 pertanyaan kuesioner aspek pengetahuan hanya 16
pertanyaan yang valid. Sedangkan hasil yang didapat dari 21 pertanyaan
kuesioner aspek sikap hanya 14 pertanyaan yang valid. Adapun hasil uji validitas
terdapat pada Lampiaran 3.

Uji Reliabilitas
Setelah uji validitas kuesioner, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.
Berdasarkan data uji Reliability Statistics hasil uji Kendall’s W terhadap instrumen
tersebut dengan menggunakan SPSS versi 20, maka ditemukan nilai Cronbach’s
Alpha 0,742 untuk aspek pengetahuan dan 0,703 untuk aspek sikap sehingga
intrumen tersebut dapat digunakan dalam analisis kajian ini untuk mengukur
tingkat pengetahuan dan sikap. Adapaun hasil uji reliabilitas terdapat pada
Lampiran 4.

Analisis Data
Analisis data yang dilakukan yaitu mengukur tingkat pengetahuan, sikap
dan keterampilan petani dalam pemberdayaan fungsi kelompoktani ternak
domba melalui pemberian pakan tambahan dedak padi yaitu dilakukan secara
deskriptif berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban kuesioner sebanyak 36
responden. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui total skor rata-rata
setiap indikator dalam instrumen. Selanjutnya, urutan peringkat terendah pada
indikator dijadikan sebagai materi dalam kegiatan penyuluhan.
40

Tingkat pengetahuan petani diukur menggunakan instrumen berupa


kuesioner yang terdiri atas indikator pemberdayaan kelompoktani ternak domba
dan indikator teknis dalam pemberian pakan tambahan dedak padi. Adapun
rekapitulasi total skor rata-rata dan total skor pre test pada aspek pengetahuan
pada Tabel 19.

Tabel 19. Rekapitulasi total skor rata – rata pre test aspek pengetahuan

No Indikator yang dinilai Skor Nilai Rata – Peringkat


Rata Nilai
1 2 3 4
1 Pemberdayaan 105 2,92 I
kelompoktani ternak domba
2 Pemberian pakan 103 2,86 II
tambahan dedak padi
Sumber: Data primer terolah, 2018

Tabel 19 menunjukkan total skor rata-rata terendah hasil pengujian


kuesioner pre-test pada aspek pengetahuan yaitu indikator pemberian pakan
tambahan dedak padi dengan skor nilai 103 dan rata – rata nilai 2,86. Adapun
tabulasi data hasil pre test aspek pengetahuan dapat dilihat pada Lampiran 11.
Berdasarkan hasil kajian analisis secara deskriptif dari data yang telah
ditabulasikan, didapatkan hasil jawaban responden terhadap variabel yang
diukur dari aspek pengetahuan yang di dalamnya terdapat 2 indikator yaitu
indikator pemberdayaan kelompoktani ternak domba dan indikator teknis dalam
pemberian pakan tambahan dedak padi, didapatkan hasil indikator yang memiliki
rangking terendah pada aspek pengetahuan yaitu indikator teknis dalam
pemberian pakan tambahan dedak padi dengan skor rata – rata nilai dalam yaitu
2,86 nilai yang rendah dibandingkan dengan indikator pemberdayaan
kelompoktani ternak domba dengan skor rata – rata nilai yaitu 2,92. Hal ini dapat
disebabkan tingkat kesadaran petani dalam mengadopsi sebuah teknologi
pemanfaatan dedak padi sebagai pakan tambahan ternak domba masih rendah,
bahkan tidak ada yang mau memanfaatkan dedak padi yang melimpah untuk
pakan tambahan pada ternak domba akibat dari petani sudah terbiasa dengan
memberikan pakan ternak domba berupa hijauan saja. Penyebab dari terjadinya
hal tersebut diantaranya sebagai berikut:
41

1. Petani belum mengetahui mengenai teknologi pakan tambahan


dedak padi dan dedak padi fermentasi karena belum pernah
mendapatkan penyuluhan tentang teknologi cara pembuatan dedak
fermentasi sebagai pakan tambahan ternak domba.
2. Petani belum mampu memanfaatkan dedak padi sebagai pakan
tambahan ternak domba semetara ketersediaan dedak padi
sangatlah melimpah.
3. Belum ada tempat untuk pembuatan dedak padi fermentasi yang
sekaligus menjadi contoh terhadap petani setempat.
Untuk Aspek sikap petani juga diukur dengan menggunakan instrumen
berupa kuesioner yang terdiri atas indikator pemberdayaan kelompoktani ternak
domba dan indikator teknis dalam pemberian pakan tambahan dedak padi.
Adapun rekapitulasi total skor rata-rata dan total skor pre test pada aspek sikap
terdapat pada Tabel 20.
Tabel 20. Rekapitulasi total skor rata – rata pre test aspek sikap
No Indikator yang dinilai Skor Nilai Rata – Peringkat
Rata Nilai
1 2 3 4
1 Pemberdayaan 445 12,4 I
kelompoktani ternak domba
2 Pemberian pakan 405 11 II
tambahan dedak padi
Sumber: Data primer terolah, 2018
Tabel 20 menunjukkan total skor rata-rata terendah hasil pengujian
kuesioner pre-test pada aspek sikap yaitu indikator pemberian pakan tambahan
dedak padi dengan skor nilai 405 dan rata – rata nilai 11. Adapun tabulasi data
hasil pre test aspek sikap dapat dilihat pada lampiran 12.
Hasil kajian analisis secara deskriptif untuk aspek sikap dari data yang
telah ditabulasikan, didapatkan hasil jawaban dari 36 responden terhadap
variabel yang di dalamnya terdapat dua indikator yaitu indikator pemberdayaan
kelompoktani ternak domba dan indikator teknis dalam pemberian pakan
tambahan dedak padi, didapatkan hasil indikator yang memiliki rangking
terendah pada aspek sikap yaitu indikator teknis dalam pemberian pakan
tambahan dedak padi dengan skor rata – rata nilai 11, nilai yang rendah
dibandingkan dengan indikator pemberdayaan kelompoktani ternak domba yaitu
42

dengan skor rata – rata nilai adalah 12,4. Adapun penyebab rendahnya sikap
petani terhadap indikator teknis dalam pemberian pakan tambahan dedak padi
untuk ternak domba yaitu bisa dilihat dari sosial budaya yang ada di daerah
tersebut, seperti;
1. Berdasarkan pengalaman beternak petani secara turun temurun dari
orang tuanya yaitu peternak hanya memberikan pakan berupa hijauan
saja.
2. Kebiasaan petani yang hanya menggunakan dedak padi sebagai pakan
ikan dan ayam saja, tanpa disadari bahwa dedak padi dapat digunakan
untuk pakan tambahan ternak domba.
Hal ini bila ditinjau dari pengalaman beternak sebagian besar petani
responden memiliki lama usaha ternak pada kategori pemula dengan dengan
lama usaha ternak 3-10 tahun sebanyak 55,6% dari total responden. Sehingga
perlu diberdayakan serta diberikan penyuluhan agar lebih meningkatkan lagi
pengetahuan, sikap serta keterampilan petani tersebut.
Untuk Aspek keterampilan petani juga diukur dengan menggunakan
instrumen berupa kuesioner yang terdiri atas indikator teknis dalam pemberian
pakan tambahan dedak padi. Adapun rekapitulasi total skor nilai pre test pada
aspek keterampilan pada Tabel 21.
Tabel 21. Rekapitulasi total skor pre test aspek keterampilan
No item Total skor Peringkat
1 59 II
2 52 IV
3 62 I
4 54 III
Sumber: Data primer terolah, 2018
Tabel 21 menunjukkan total skor terendah hasil pengujian keterampilan
responden pada indikator teknis dalam pemberian pakan tambahan dedak padi
yaitu item nomor 2 dengan nilai 52. Adapun tabulasi data hasil pre test aspek
pengetahuan dapat dilihat pada Lampiran 13.
Berdasarkan hasil analisis data secara deskriptif untuk aspek
keteramapilan peternak dalam teknis pemberian pakan tambahan dedak padi
pada ternak domba rata – rata masih pada fase kurang terampil. Adapun
beberapa penyebab terjadinya hal tersebut salah satunya berasal dari faktor
ekonomi yang dimana :
43

1. Petani/peternak belum pernah merasakan secara nyata manfaat atau


pengaruh dari hasil pemberian pakan tambahan terhadap peningkatan
PBBH domba, karena belum ada penyuluhan tentang cara pemberian
pakan tambahan dedak padi untuk ternak domba.
2. Petani merasa tidak efisien dan efektif, karena akan menambah
pekerjaan dan menyita waktu untuk pekerjaan lain yang lebih
menghasilkan uang.
3. Petani merasa keberatan karena membutuhkan tenaga, watku dan biaya
untuk pembelian dan pengolahan pakan tambahan dedak padi.
Hal ini bila ditinjau dari tingkat usia responden sebagian besar petani
responden dalam kategori usia sedang yaitu 43-52 Tahun sebanyak 16 orang
(44,4%) responden yang termasuk usia diatas produktif. Menurut pendapat
Chamdi (2003), bahwa semakin muda usia peternak umumnya rasa ingin tahu
terhadap sesuatu semakin tinggi dan minat untuk mengadopsi terhadap
introduksi teknologi semakin tinggi. Hal ini bila dibandingkan dengan kondisi
peternak rata-rata memiliki tingkat usia 42 -52 tahun yang sudah terbiasa dengan
cara beternak tidak intensif dari turun temurun orang tuanya, sehingga tingkat
keingintahuan terhadap sesuatu dan minat terhadap teknologi sangat rendah.
Karena itu perlu upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan terutama pada aspek teknis dalam pemafaatan dedak padi sebagai
pakan tambahan ternak domba melalui proses pembelajaran yang dapat
membuktikan tujuan dan manfaat yang nyata dan metode atau teknik yang tepat
sehingga dapat memberikan efek agar meyakinkan pola pikir petani supaya
termotivasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Slamet (1994), menyatakan bahwa
petani yang termotivasi, mampu mencari dan menangkap peluang untuk
mengembangkan diri agar berdaya.

Kaji Terap
Kaji terap dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil pengkajian/pengujian
teknologi anjuran. Tujuan metode kaji terap ini adalah untuk meyakinkan paket
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan kondisi usahatani
serta mempercepat penyebaran informasi. Kaji terap dilakukan pada domba
jantan yang masih berumur 8-14 bulan dengan berat awal beragam dari 16 – 26
Kg. Domba yang digunakan untuk kegiatan kaji terap adalah milik anggota
Gapoktan Mekar Mukti Desa Ciomas Kecamatan Panjalu. Sebelum dilakukan kaji
terap domba diberikan tablet obat cacing dan vitamin B kompleks dengan dosis 3
44

ml/ekor. Adapun metode kaji terap yang digunakan pada kegiatan penelitian
dalam rangka penugasan akhir ini yaitu dengan mengadakan demonstrasi plot
ternak domba. Variabel yang akan diukur dalam pengkajian ini yaitu
pertambahan berat badan ternak dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Adapun
perlakuan yang akan dilakukan yaitu :
• P0 : Domba diberi rumput saja sesuai dengan kebiasaan peternak
• P1 : Domba diberi rumput dan juga diberikan pakan tambahan dedak padi
dengan jumlah 1% dari berat badan domba
• P2 :Domba diberi rumput dan juga diberikan pakan tambahan dedak padi
fermentasi dengan jumlah 1% dari berat badan domba.
Perubahan yang diamati adalah laju Pertambahan Bobot Badan Harian
(PBBH). Adapun hasil kegiatan kaji terap yang telah dilaksanakan mendapatkan
hasil rata-rata PBBH ternak domba sebagai berikut :

Tabel 22. Data PBBH ternak domba selama 40 Hari


Penimbangan
Bobot Bobot PBBH
Perlakuan Kenaikan (Kg)
Badan Badan (gram)
Awal Akhir
P0 21,050 23,10 2,050 51,250
P1 19,433 24,00 3,300 82,500
P2 21,125 25,25 4,125 103,125
Sumber: Data Primer diolah
Tabel 22 menunjukan rata – rata PBBH P0 yaitu 51,25 gram/ekor/hari,
sedangkan rata – rata PBBH P1 yaitu 82,5 gram/ekor /hari dan rata – rata PBBH
P2 yaitu 103,125 gram/ekor/hari.
Setelah dilakukan analisis sidik ragam dengan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan Uji F, diketahui Fhitung > FTabel dengan nilai
165,44>3,86 (pada taraf 5%) artinya pemberian pakan tambahan dedak padi dan
dedak fermentasi sebagai pakan tambahan ternak domba memberikan pengaruh
yang nyata terhadap PBBH ternak domba. Sedangkan untuk membandingkan
antara perlakuan – perlakuan dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Setelah
dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan uji BNT pada taraf 1% dan 5 %
dapat diambil kesimpulan bahwa P2 berbeda sangat nyata terhadap P0 dan P1,
serta P1 berbeda sangat nyata terhadap P0. Adapun data keseluruhan hasil kaji
terap serta hasil perhitungan uji F dan uji BNT dapat dilihat pada Lampiran 6.
45

Dari hasil kaji terap PBBH tertinggi diperoleh pada domba yang diberikan
pakan tambahan dedak fermentasi dengan pertumbuhan mencapai 103,125
gram/ekor/hari, sedangkan PBBH rendah diperoleh pada domba yang hanya
diberikan rumput saja yaitu pertumbuhannya hanya mencapai 51,25
gram/ekor/hari. Hal ini disebabkan dengan penggunaan pakan tambahan dedak
padi fermentasi selain mempercepat pertambahan bobot badan ternak juga
meningkatkan kulitas paka ternak karena dalam proses fermentasi dedak padi
terjadi peningkatkan nilai gizi bahan kualitas rendah, pengawetan bahan pakan,
dan merupakan suatu cara untuk menghilangkan zat anti nutrisi atau racun yang
terkandung dalam suatu bahan pakan (Tricahyani et al, 2017).
46

RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENYULUHAN

Rancangan Kegiatan Penyuluhan


Rancangan penyuluhan yang dilaksanakan berdasarkan hasil analisis
deskriptif yaitu dengan hasil indikator teknis pemberian pakan tambahan dedak
padi pada domba memiliki rangking di bawah indikator lain. Berdasarkan
keadaan tersebut maka perlu dibuat pemecahan masalahnya dengan
meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peternak agar mau dan
mampu memberdayakan kelompoktani ternak domba dalam pemberian pakan
tambahan dedak padi guna meningkatkan pertambahan berat badan pada ternak
domba yang berdampak pada peningkatan pendapatan peternak tersebut, yaitu
salah satunya dengan kegiatan penyuluhan.
Berdasarkan hasil ranking di atas maka beberapa materi yang akan
diberikan dalam penyuluhan kepada kelompoktani adalah materi tentang fungsi
kelompoktani secara umum dan materi inti yaitu tentang pemberian pakan
tambahan dedak padi dan dedak padi fermentasi untuk ternak domba. Salah
satu metode penyuluhan yang dilakukan adalah metode kaji terap, tujuan penulis
menggunakan metode kaji terap yaitu supaya penulis dapat memberikan contoh
dan pengalaman secara langsung kepada sasaran. Rencana kegiatan kaji terap
yang dilakukan adalah mengetahui perbedaan pertambahan berat badan ternak
domba yang diberikan pakan tambahan dan tidak. Kaji terap dilaksanakan
selama 40 hari dengan variabel yang akan diukur dalam pengkajian ini yaitu
pertambahan berat badan ternak dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Adapun
perlakuan yang akan dilakukan yaitu :
• P0 : Domba diberi rumput saja sesuai dengan kebiasaan peternak
• P1 : Domba diberi rumput dan juga diberikan pakan tambahan dedak padi
dengan jumlah 1% dari berat badan domba
• P2 :Domba diberi rumput dan juga diberikan pakan tambahan dedak padi
fermentasi dengan jumlah 1% dari berat badan domba.

Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan


Untuk menindak lanjuti rancangan kegiatan penyuluhan dari hasil kajian
yang telah disusun, maka pelaksanaan penyuluhan yang dilakukan terhadap
masing-masing kelompoktani responden diharapkan mampu meningkatkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Kegiatan penyuluhan dilakukan di masing
47

– masing kelompoktani responden (Kelompoktani Landeuh dan Kelompoktani


Mandalasari III). Adapun rincian kegiatan penyuluhan sebagai berikut :
1. Materi kegiatan penyuluhan
a) Peran kelompoktani dalam usaha tani ternak domba
b) Pemberian pakan tambahan dedak padi dan dedak padi fermentasi
c) Cara pembuatan dedak padi fermentasi
2. Metode Kegiatan Penyuluhan
a) Diskusi
b) Kaji Terap
c) Demontrasi Cara dan Demontrasi Hasil:
• Pemberian dedak padi dan dedak padi fermentasi sebagai pakan
tambahan ternak domba
• Cara pembuatan dedak fermentasi
3. Media Penyuluhan
a) Folder dan Sinopsis
b) Powerpoint
Adapun Lembar Persiapan Menyuluh (LPM), Sinopsis Materi, Leaflet dan
Daftar Hadir Kegiatan Penyuluhan dapat dilihat pada Lampiran 7, 8, 9, dan 10.

Evaluasi
Evaluasi Kegiatan Penyuluhan
Untuk mengetahui sejauh peningkatan keberdayaan petani setelah
dilaksanakan kegiatan penyuluhan terhadap aspek pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam pemanfaatan dedak padi sebagai pakan tambahan ternak
domba maka dilakukan evaluasi awal (Pre test) dan evaluasi akhir (Post test)
terhadap 36 responden berupa pengisian kuesioner post test yang telah
disediakan sebelumnya. Hasil rekapitulasi jawaban responden pre test dan post
test dalam bentuk tabulasi menggunakan program Microsoft Office Excell yang
terdapat pada Lampiran 11,12 dan 13. Dari hasil rekapitulasi jawaban responden
kemudian dibandingkan antara nilai rata-rata (pre test) dan nilai rata-rata (post
test) untuk mendapat porsentase perubahan atau peningkatan dengan
menggunakan rumus adalah sebagai berikut :
P=Nilai Post Test – Nilai Pre Test x 100%
Nilai Maksimal
(Padmowihadjo, 1999)
48

Adapun hasil rekapitulasi evaluasi peningkatan kegiatan penyuluhan dari


aspek pengetahuan terdapat pada tabel 23.
Tabel 23 . Hasil Pre Test dan Post Test Aspek Pengetahuan
No Indikator yang Pre Post Perubahan Peningkatan
dinilai Test Test nilai rata - (%)
rata
1 2 3 4 5 6
1 Pemberdayaan 2,92 7 4,08 51
Kelompoktani
Ternak Domba
2 Pemberian pakan 2,86 7,2 4,34 54,25
tambahan dedak
padi
Sumber: Data Primer diolah
Berdasarkan hasil evaluasi pre test dan post test pada Tabel 23
dikategorikan berdaya/berhasil/efektif yaitu pada nilai 51–75 (Baik/
Berhasil/Efektif). Dapat terlihat terjadi peningkatan yang siginifikan terutama pada
indikator teknis pemberikan pakan tambahan dedak padi pada ternak domba, hal
ini ditunjukkan dengan perubahan nilai rata-rata 4,34 atau peningkatan sebesar
54,25 %. Serta terjadi peningkatan pengetahuan pada indikator pemberdayaan
kelompok ini ditunjukan dengan perubahan nilai rata – rata menjadi 4,08 dengan
peningkatan sebesar 51%. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa
kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan memberikan hasil yang baik pada
peningkatan pengetahuan peternak, yang artinya materi yang disampaikan dapat
diadopsi dengan baik oleh peternak tersebut sehingga yang tadinya tidak tahu
menjadi tahu terhadap materi tersebut.
Adapun hasil rekapitulasi evaluasi peningkatan kegiatan penyuluhan dari
aspek sikap terdapat pada Tabel 24.
Tabel 24 . Hasil Pre Test dan Post Test Aspek Sikap
No Indikator yang Pre Post Perubahan Peningkatan
dinilai Test Test nilai rata - (%)
rata
1 2 3 4 5 6
1 Pemberdayaan 12,4 21,9 9,5 33,92
kelompoktani
ternak domba
2 Pemberian pakan 11 20 9 32,14
tambahan dedak
padi
Sumber: Data Primer diolah
49

Berdasarkan Tabel 24 hasil evaluasi pre test dan post test pada pada
aspek sikap dikategorikan cukup berdaya/berhasil/efektif yaitu pada nilai 26 – 50
(Cukup Baik/Berhasil/Efektif). Dapat terlihat terjadi peningkatan aspek sikap pada
indikator teknis pemberikan pakan tambahan dedak padi pada ternak domba, hal
ini ditunjukkan dengan perubahan nilai rata-rata 9 atau peningkatan sebesar
32,14 %. Serta terjadi peningkatan sikap pada indikator pemberdayaan kelompok
ini ditunjukan dengan perubahan nilai rata – rata menajdi 9,5 dengan
peningkatan sebesar 33,92%. Melihat hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa
penyuluhan yang telah dilakukan berhasil karena mampu meningkatkan sikap
petani terhapap materi yang telah disampaikan, ini dapat diartikan bahwa
peternak mampu menerima serta menerapkan materi yang telah disampaikan.
Selain pengetahuan dan sikap peternak yang diukur melalui kajian pre
test dan post test, aspek keterampilan peternak diukur dengan unjuk kerja, kajian
wawancara dan observasi. Aspek keterampilan yang dimuat berupa kajian dari
indikator teknis pakan tambahan dedak padi untuk ternak domba. Jumlah
responden pada kajian aspek keterampilan adalah 36 responden dari
Kelompoktani Ladeuh dan Mandalasari III. Hasil evaluasi keterampilan peternak
terdapat pada Tabel 25.
Tabel 25. Evaluasi Keterampilan Peternak Hasil Penyuluhan
Nilai post Efektivitas penyuluhan
Keterampilan Nilai pre test
test (%)
Item 1 59 129 52,7
Item 2 52 125 50,69
Item 3 62 112 34,7
Item 4 54 111 39,5
Sumber: Data primer diolah, 2018
Tabel 25 menunjukkan kegiatan penyuluhan meningkatkan keterampilan
peternak dengan efektivitas penyuluhan sebesar 34,7%-52,7% (cukup
berdaya/berhasil/efektif). Untuk item 2 yang memiliki nilai paling rendah dalam
hasil pre test mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu mencapai
50,69%, serta item yang lain mengalami peningkatan sehingga kegiatan
penyuluhan dapat dikatakan cukup berhasil/bedaya dalam peningkatan
keterampilan peternak dalam pemanfaatan dedak padi fermenatasi sebagai
pakan ternak domba. Melihat hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa penyuluhan
yang telah dilakukan berdampak baik terhadap peningkatan keterampilan
peternak, yang artinya peternak mampu menerima dan menerapkan materi yang
50

telah disampaikan sehingga yang tadinya kurang terampil menjadi lebih terampil
terhadap materi tersebut.
Sebagai informasi penunjang yang dibuktikan melalui observasi dan
pengamatan langsung di lapangan mulai terlihat antusias beberapa petani
peternak termasuk yang bukan responden dalam kajian ini telah membuat
fermentasi jerami padi sendiri karena telah teradopsi langsung dari efek
penyuluhan, demonstrasi cara/hasil, selama tiga bulan dalam PA.

Evaluasi Kaji Terap


Kaji terap dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil pengkajian/pengujian
teknologi anjuran. Tujuan metode kaji terap ini adalah untuk meyakinkan paket
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan kondisi usahatani
serta mempercepat penyebaran informasi. Adapun hasil kegiatan kaji terap
dapatkan hasil pertambahan bobot badan harian (PBBH) P0 yaitu 51,25
gram/ekor/hari, sedangkan rata – rata PBBH P1 yaitu 82,5 gram/ekor /hari dan
rata – rata PBBH P2 yaitu 103,125 gram/ekor/hari. Setelah dilakukan analisis
sidik ragam dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Uji
F, diketahui Fhitung > FTabel dengan nilai 165,44>3,86 (pada taraf 5%) artinya
pemberian pakan tambahan dedak padi dan dedak fermentasi sebagai pakan
tambahan ternak domba memberikan pengaruh yang nyata terhadap
peningkatan bobot badan ternak domba. Sedangkan untuk membandingkan
antara perlakukan – perlakuan dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Setelah
dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan uji BNT pada taraf 1% dan 5 %
dapat diambil kesimpulan bahwa P2 berbeda sangat nyata terhadap P0 dan P1,
serta P1 berbeda sangat nyata terhadap P0.
Evaluasi Agribisnis
Perbandingan analisis usaha ternak domba selama 40 hari antara kontrol
dan perlakuan pemberian pakan tambahan dedak padi dan dedak padi
fermentasi untuk 4 ekor ternak domba.
• Bangunan Kandang Rp 500.000,- dengan jangka usia ekonomis 5 tahun
dan nilai sisa kandang Rp 50.000,-
• Peralatan Kandang (JUE 5 Tahun) Rp 50.000,- dan nilai sisa peralatan
Rp.5000,-
• Bunga Modal 18% /tahun
• Lama Pemeliharaan 40 Hari
51

Rincian Biaya
Perlakuan
Uraian
P0 P1 P2
A.Output
1. Hasil usaha
4 ekor x [ 21,5 + (40 x 0.0512)] x 45.000/kg 4.238.640
4 ekor x [ 19,4 + (40 x 0.0825)] x 45.000/kg 4.086.000
4 ekor x [ 21,1 + (40 x 0.1031)] x 45.000/kg 4.540.320
2. Hasil samping (Pupuk Kandang)
4 x 40 hari x 0.5 kg x Rp 500,-/kg 40.000 40.000 40.000
Total Output 4.278.640 4.126.000 4.580.320
B. Input
1. Biaya tetap
a. Penyusutan kendang (Rp)
𝑁𝐵 − 𝑁𝑆
= 𝐽𝑈𝐸
X JWU
500.000 −50.000 40
= X 9.810 9.810 9.810
5 365
b. Bunga modal
𝑁𝐵−𝑁𝑆
= 𝐽𝑈𝐸
X % BB X JWU
500.000 −50.000 40
= X 18 % X 1.765 1.765 1.765
5 365
c. Penyusutan peralatan
𝑁𝐵 − 𝑁𝑆
= 𝐽𝑈𝐸
X JWU
50.000 −5.000 40
= 5
X 365 981 981 981
d. Bunga modal
𝑁𝐵−𝑁𝑆
= X% BB X JWU
𝐽𝑈𝐸
50.000 −5000 40
= 5
X 18 % X 365
176 176 176
Jumlah Biaya Tetap (1) 12.732 12.732 12.732
2. Biaya variabel
a. Domba jantan
4 ekor x 21,5 x 45.000/kg 3.870.000
4 ekor x 19,4 x 45.000/kg 3.492.000
4 ekor x 21,1 x 45.000/kg 3.798.000
b. Pakan (Rumput Lapangan)
96.000 96.000 96.000
4 ekor x 2 kg x 40 x Rp 300/kg
c. Dedak Padi
4 ekor x 0.22 kg x 40 hari x Rp 1.800,- 63.360
4 ekor x 0.20 kg x 40 hari x Rp 1.800,- 57.600
d. EM4 dan Molases 2500
e. Obat cacing
4 ekor x Rp. 1.500 6000 6000 6000
52

f. Tenaga kerja 40 hari 250.000 250.000 250.000


Jumlah Biaya Variable (2) 4.216.600 3.907.360 4.210.000
Jumlah input (Biaya Tetap + Biaya Variabel) 4.229.337 3.920.092 4.222.832

Pendapatan
Pendapatan Pengelola = A-B
P0 = Rp.4.278.640 – Rp.4.229.337 = Rp. 49.303
P1 = Rp.4.126.000 – Rp.3.920.092 = Rp. 205.908
P2 = Rp.4.580.320 – Rp.4.222.832 = Rp. 357.832
Analisis
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
1. R/C ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡

P0 =Rp.4.278.640
Rp.4.229.337
=1,01
P1 = Rp.4.126.000
Rp.3.920.092
=1,05
P2 = Rp. 4.580.320
Rp. 4.222.832
=1,08

𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑜𝑙𝑎
2. B/C ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
x 100%
P0 = Rp. 49.303 X 100%
Rp.4.229.337
=1,16 %
P1 = Rp. 205.908 X 100%
Rp.3.920.092
=5,25 %
P2 = Rp. 357.832 X 100%
Rp. 4.222.832
=8,462 %

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
3. BEP Harga= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 X Harga/kg
P0 = Rp.4.229.337 X 45.000
Rp.4.278.640
=Rp. 44.481, 46
P1 = Rp.3.920.092X 45.000
Rp.4.126.000
=Rp. 42.754,27
P2 = Rp. 4.222.832X 45.000
Rp. 4.580.320
= Rp. 41.487,8
53

Keterangan :
• R/C Ratio analisis yang digunakan untuk mengukur sejauhmana usaha
yang sudah/akan dilakukan menguntungkan atau tidak. Berdasarkan hasil
perhitungan, maka nilai R/C ratio P0 sebesar 1,01, P1 sebesar 1,05 dan P2
sebesar 1,08. Dari hasil perlakuan tersebut yang paling menguntungkan
adalah P2 dengan nilai R/C ratio 1,08,- artinya setiap pengeluaran biaya
sebesar Rp 1,- akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 0,08,-
• B/C Ratio berdasarkan hasil perhitungan, maka P0 sebesar 1,16, P1
sebesar 5,25 dan P2 sebesar 8,462. Dari hasil perlakuan tersebut yang
paling menguntungkan adalah P2 dengan nilai B/C ratio 8,462 artinya
usaha akan memberikan keuntungan sebesar 8,42% dari biaya yang
dikeluarkan.
• BEP Harga berdasarkan hasil perhitungan, maka P0 sebesar
Rp.44.481,46, P1 sebesar Rp. 42.754,27 dan P2 sebesar Rp. 41.487,8.
Artinya usaha tidak untung dan tidak rugi pada penjualan perlakuan P2
jika penjualan sebesar Rp. 41.487,8 maka peternak akan untung jika
harga jual > Rp. 41.487,8/kg.
Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi terhadap kegiatan kaji terap tersebut
bahwa P2 (Pemberian pakan tambahan dedak fermentasi) memiliki peningkatan
pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan P0 (Pemberian pakan sesuai
kebiasaan peternak), hal ini disebabkan domba yang hanya diberikan pakan
hijauan saja hanya mendapatkan gizi dan nutrisi dari hijauan itu saja, jika
dibandingkan dengan domba yang diberikan pakan tambahan dedak padi
fermentasi ternak akan memiliki lebih banyak asupan gizi yang berpengaruh
pada penambahan bobot badan ternak tersebut sehingga dapat meningkatan
pendapatan peternak tersebut.

Analisis Pendapatan
Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha dalam
satu periode. Pendapatan timbul dari kegiatan ekonomi antara lain, penjualan
barang, penjualan jasa, penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain yang
menghasilkan bunga, royaliti dan dividen. Menurut Wild J (2003) secara garis
besar pendapatan dapat ditinjau dari dua sisi yakni:
1. Pendapatan menurut ilmu ekonomi, pendapatan merupakan nilai
maksimum yang dapat dikonsumsi oleh sesorang dalam suatu periode
54

dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti


keadaan semula. Defenisi pendapatan menurut ilmu ekonomi menutup
kemungkinan perubahan lebih dari total harta kekayaan badan usaha
pada awal periode dan menekankan pada jumlah nilai statis pada akhir
periode, dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah kenaikan harta
kekayaan karena perubahan penilaian yang bukan diakibatkan perubahan
modal dan hutang.
2. Pendapatan menurut ilmu akutansi, ilmu akutansi memiliki
keanekaeagaman dalam memberikan pengertian pendapatan. Ilmu
akutansi melihat pandapatan sebagai sesuatu yang spesifik dalam
pengertian yang lebih mendalam dan lebih terarah. Pendapatan adalah
arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal.
Hasil evaluasi agribisnis di atas menunjukan dari kegiatan usaha
penggemukan ternak domba yang diberikan pakan rumput saja dan diberikan
pakan tambahan berupa dedak padi dan dedak padi fermentasi memiliki
perbedaan pengeluaran dan pendapatan. Untuk P0 (Pemberian pakan sesuai
kebiasaan peternak) pendapatan yang diperoleh yaitu sebesar Rp. 49.303, untuk
P1 (Pemberian pakan tambahan dedak padi) pendapatan yang diperoleh yaitu
sebesar Rp. 205.908, dan untuk P2 (Pemberian pakan tambahan dedak
fermentasi) perdapatan yang diperoleh yaitu sebesar Rp. 357.832. Untuk
mengetahui presentasi peningkatan pendapatan yaitu :
P2 – P0 = 357.832 - 49.303 = 308.529
= Selisih Pendapatan x 100%
Jumlah Pendapatan Keseluruhan
= 308.529 x 100%
4.278.640
= 7,2 %

P1 – P0 = 205.908 - 49.303 = 156.605


= Selisih Pendapatan x 100%
Jumlah Pendapatan Keseluruhan
= 156.605 x 100 %
4.278.640
= 3,6 %
55

Hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa untuk usaha penggemukan


domba dengan P2 dapat meningkatkan pendapatan peternak sebesar 7,2 % dari
pendapatan sebelumnya dan untuk P1 dapat meningkatkan pendapatan peternak
sebesar 3,6% dari pendapatan sebelumnya.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil penyuluhan
yang dilakukan dengan hasil peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan
peternak dalam pemberdayaan kelompoktani ternak domba melalui pemberian
pakan tambahan dedak padi dan dedak padi fermentasi dapat berpengaruh pada
pendapatan peternak.
56

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan PA di Kecamatan Panjalu Kabupaten
Ciamis Provinsi Jawa Barat dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengetahuan dan sikap petani dalam pemberdayaan kelompoktani
mengalami peningkatan sebesar 51% untuk aspek pengetahuan dan 33,92%
untuk aspek sikap dan termasuk pada karegori cukup berhasil sampai
dengan berhasil.
2. Pengetahuan, sikap dan keterampilan peternak dalam penggunaan pakan
tambahan dedak padi dan dedak fermentasi pada ternak domba mengalami
peningkatan sebesar 54,25% untuk aspek pengetahuan, 32,14% untuk
aspek sikap dan 44,39% untuk aspek keterampilan dengan kategori
keseluruhan cukup berhasil sampai dengan berhasil.
3. Kegiatan kaji terap mendapatkan hasil pertambahan bobot badan harian
(PBBH) rata- rata pada P0 yaitu 51,25 gram/ekor/hari, P1 yaitu 82,5
gram/ekor /hari dan P2 yaitu 103,125 gram/ekor/hari. Hasil analisis sidik
ragam dengan Uji F diketahui Fhitung > FTabel artinya pemberian pakan
tambahan dedak padi dan dedak fermentasi sebagai pakan tambahan
memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan bobot badan ternak
domba. Setelah dilakukan uji lanjutan dengan uji BNT pada taraf 1% dan 5%
mendapatkan hasil bahwa P2 berbeda sangat nyata terhadap P0 dan P1,
serta P1 berbeda sangat nyata terhadap P0.

Saran
Diharapkan pada instansi terkait serta peran aktif penyuluh yang
berhubungan langsung dengan kelompoktani untuk meningkatkan frekuensi
pembinaan dan penyuluhan sesuai hasil identifikasi keadaan di lapangan agar
tepat sasaran dalam memberikan motivasi, inovasi dan informasi perkembangan
teknologi agar meraka teradopsi dan bisa menopang efisiensi usahataninya
sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Perlu adanya perhatian pemerintah terhadap peningkatan pengetahuan,
sikap dan keterampilan petani agar potensi yang dimiliki bisa diberdayakan
melalui kegiatan salah satunya kegiatan penyuluhan. Serta diharapkan petani/
peternak mampu memanfaatkan dedak padi dan dedak padi fermentasi sebagai
pakan tambahan ternak domba secara berkelanjutan.
57

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Mengenal Dedak sebagai Bahan Baku Pakan Ternak. Sumber
:http://agriternak.blogspot.com/2011/01/mengenal-dedak-sebagai-bahan-
baku-pakan.html. Tanggal akses : 17 Mei 2014
Arifin Mistar. 2016. Mempercepat Penggemukan Domba. Jakarta: PT. Agromedia
Pustaka.
Basyid A. 2006. Pemberdayaan Masyarakat Pertanian Melalui Penguatan Modal
Usaha Kelompok Tani. Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau
Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi. Jakarta: Sekjen
Departemen Pertanian.

Boer F.2000. Diklat Penyuluhan Pertanian Padang Mangatas. Padang:Sekolah


Pertanian Pembangunan.
[BPSDM] Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. 2005.
Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian dalam Era Otonomi
Daerah. Jakarta: Departemen Pertanian.
BPS.2013. Klasifikasi Kelas Umur Berdasarkan Angkatan Kerja Nasional.
Sumber :http://bps.co.id. Tanggal akses : 9 Juli 2018
Dajan, A. 1996. Pengantar Metode Statistik. Jilid II. Jakarta: LP3S
[Deptan] Departemen Pertanian. 2002. Kebijakan Nasional Penyelenggaraan
Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Departemen Pertanian.

--------- Departemen Pertanian. 2003. Pedoman Umum Pemilihan Metode


Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Badan Pengembangan Sumberdaya
Manusia Pertanian. Departemen Pertanian.

--------- Departemen Pertanian. 2006. Undang-undang Republik Indonesia Nomor


16. Tahun 2006 Tentang Sistim Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan. Jakarta : Departemen Pertanian.

--------- Departemen Pertanian. 2007. Peraturan Menteri Pertanian Nomor :


273/Kpts/OT.160/4/2007. Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani.
Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Kelompoktani dan Gapoktan
Kelompoktani. Jakarta : Departemen Pertanian.

--------- Departemen Pertanian. 2009. Metode Penyuluhan Pertanin. Badan


Pengembangan Sumberdaya Manusia Perrtanian. Jakarta : Departemen
Pertanian.

Direktorat Jendral Peternakan. 2017. Basis Data Populasi.Sumber:


http://www.ditjennak.go.id/basisdata.asp. Tanggal akses : 26 Maretl 2018.
58

Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo dan Tillman, A. D. 1990. Tabel Komposisi Pakan


untuk Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hastoro dan H. Hatmono. 1997. Urea Molase Blok sebagai Pakan Suplemen
Ternak Ruminansia. Ungaran:Trubus Agriwidya.
Kartasapoetra, A.G. 1991. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Bumi
Aksara.
Kartasasmita. 1996. Power and Empowerment. Sebuah Telaah Mengenai
Konsep Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Mathius, L. W. 1998. Jenis dan Nilai Gizi Hijauan Makanan Ternak Domba dan
Kambing di Pedesaan Jawa Barat. Balai Penelitian Ternak Pusat
Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Bogor: Departemen Pertanian.
Mulyono, S. 1998. Teknik Pembibitan Kambing dan Domba. Jakarta: Penebar
Swdaya.
Mulyono S dan Sarwono B. 2009. Penggemukan Kambing Potong. Jakarta.:
Penebar Swadaya.

Murni, R., Suparjo, Akmal, dan B. L. Ginting. 2008. Buku Ajar Teknologi
Pemanfaatan Limbah untuk Pakan. Laboratorium Makanan Ternak.
Jambi: Fakultas Peternakan. Universitas Jambi.

Murtidjo BA. 1993. Memelihara Kambing Sebagai Ternak Potong dan Perah.
Yogyakarta: Kanisius.

Padmowihardjo. S. 1999. Evaluasi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Pambudy R dan Adhi AK. 2002. Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Menuju


Terwujudnya Masyarakat Madani. Jakarta: Badan Pengembangan
Sumberdaya Manusia Pertanian, Pusat Penyuluhan Pertanian.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Jakarta:


Universitas Indonesia Press.
Ratnaningsih, D.J. 2010. Metodologi Penelitian. Sumber:
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/mmpi5202/index.html. Tanggal akses :
21 Maret 2018.

Rianto, E dan E Purbowati. 2010. Panduan Lengkap Sapi Potong. Jakarta:


Penebar Swadaya
59

Ridwan, (2009). Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Pertimbangan


dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonsia.
Setiana. L 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Shcalbroeck. 2001. Toxicologikal evalution of red mold rice. DFG-
Senate Comision on Food Savety. Ternak monogastrik. Karya Ilmiah.
Bogor: Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Siregar, S.B. 1994. Ransum Ternak Ruminansia. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sodik A, Zainal A. 2003. Penggemukan Domba. Tanggerang: PT Agromedia
Pustaka
Sudarmono AS, Bambang S. 2003. Beternak Domba. Bogor: PT Penebar
Swadaya
Sugiyono, 2010. Statistik Nonparametris untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta
Suhardiyono, L. 1992. Penyuluhan: Petunjuk Bagi Penyuluh Pertanian. Jakarta:
Erlangga.
Sulistiyani AT. 2004. Kemitraan dan Model-model Pemberdayaan. Yogyakarta :
Gajah Media.
Suparyanto. 2014. Uji Validitas Kuesioner Penelitian. Sumber : http://info-
Penentuan SampelSenelitianblog spot. com/2014/05/ Uji Validitas
Kuesioner. Tanggal akses : 17 Maret 2018.

Suradisastra, K. 2008. Strategi Pemberdayaan Kelembagaan Petani. Forum


Penelitian Agro Ekonomi, Volume 26 No. 2.Jakarta: Deptan.

Suriatna, S. 1987. Metode Penyuluhan pertanian. Bogor: Ciawi Media.

Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Prawirokusumo, S. Reksohadiprodjo dan S.


Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.

Tricahyani D N, Suci W, Suluh N,. 2017 “Pengaruh Pemberian Dedak Kasar


Fermentasi pada domba Ekor Tipis Sebagai Bahan Baku Konsentrat´
Jurnal Imu Peternakan Terapan. 1(1):17-24

Utomo, R. 2012. Bahan Pakan Berserat untuk Sapi. Yogyakarta. PT Citra Aji
Parama
Wiriaatmadja, S. 1994. Pokok-Pokok Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yasaguna.
Wild, J. 2003. Financial Accounting: Information For Decisions. Edisi Kedua.
Diterjemahkan oleh Yanivi S. Bachtiar. Jakarta: Salemba Empat.
Yudono, B. F. Oesman, dan Hermansyah. 1996. Komposisi asam lemak sekam
dan dedak padi. Majalah Sriwijaya. Vol. 32. No. 2. 8-1
Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penugasan Akhir di Lapangan

Bulan/Minggu ke
No Jenis Kegiatan April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Proses administrasi

a. Berangkat ke lokasi PA
b. Melapor ke instansi terkait
c. Konsultasi dengan pembimbing eksternal
d. Perkenalan dengan kelompok tani
2 Proses pengumpulan data

a. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner


b. Pembagian kuesioner pre test
3 a. Proses analisis data
b. Konsultasi dengan pembimbing eksternal
4 Perencanaan kegiatan penyuluhan

a. Penetapan materi penyuluhan


b. Persiapan alat dan bahan penyuluhan
c. Penetapan waktu penyuluhan
5 Kegiatan penyuluhan

6 Pelaksanaan kaji terap

7 Evaluasi

a. Pembagian kuesioner post test


8 Pembuatan laporan
Jurnal Harian Pelaksanaan KIPA 2018

Nama : Indra Ramadhan


Nirm : 042140585
Jurusan : Penyuluhan Peternakan
Bulan : April
No Hari Tgl/Bln Kegiatan Lokasi
1 Minggu 1 April -18 Persiapan Penugasan Akhir STPP Bogor
2 Senin 2 April -18 Persiapan Penugasan Akhir STPP Bogor
3 Selasa 3 April -18 Pelepasan Mahasiswa oleh Ketua STPP Bogor
Jurusan Penyuluhan Peternakan
4 Rabu 4 April -18 Berangkat Menuju Lokasi -
5 Kamis 5 April -18 Melapor ke Kesbanglpol Kantor Kesbangpol Ciamis
6 Jumat 6 April -18 Melapor ke Kesbanglpol Kantor Kesbangpol Ciamis
7 Sabtu 7 April -18 Libur -
8 Minggu 8 April -18 Libur -
9 Senin 9 April -18 Melapor ke Kantor Camat Kantor Camat Panjalu
Koordinasi dgn pembimbing ekstern Kantor BPP Panjalu
10 Selasa 10 April -18 Kunjungan ke gapoktan Mekar Mukti Desa Ciomas
Pengecekan lokasi Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
Melapor ke Kantor Dinas Peternakan Kantor Disnak Ciamis
11 Rabu 11 April -18 Melapor Ke Kantor Desa Kantor Desa Ciomas
Persiapan berkas Uji Validitas Kantor BPP Panjalu
12 Kamis 12 April -18 Persiapan berkas Uji Validitas Kantor BPP Panjalu
Koordinasi dgn pembimbing ekstern Kantor BPP Panjalu
13 Jumat 13 April -18 Pelaksanaan Uji Validitas Kelompoktani Sri Galeuh
14 Sabtu 14 April -18 Libur -
15 Minggu 15 April -18 Libur -
16 Senin 16 April -18 Apel Gabungan Kantor Camat Panjalu
Rakor Penyuluh Panjalu Kantor BPP Panjalu
Pengolahan data Uji Validitas Kantor BPP Panjalu
17 Selasa 17 April -18 Pelaksanaan Pre Test Kelompoktani Landeuh
Pertemuan Kelompok KWT Sekar Arum
18 Rabu 18 April -18 Sosialisasi Peningkatan Mutu dan Dinas Pertanian (STA
Keamanan Pangan Segar Panumbangan)
19 Kamis 19 April -18 Rakor Peningkatan Kapasitas Dinas Pertanian dan
Tenaga Penyuluh Tahun 2018 Ketahanan Pangan Ciamis
20 Jumat 20 April -18 Pelaksanaan Pre Test Kelompoktani Mandalasari III
Koordinasi dgn pembimbing ekstern Kantor BPP Panjalu
21 Sabtu 21 April -18 Libur -
22 Minggu 22 April -18 Libur -
23 Senin 23 April -18 Upacara PHBN (Hari Kartini) Kantor Camat Panjalu
Peringatan Hari Kartini Tingkat Kantor Camat Panjalu
Kecamatan Panjalu
24 Selasa 24 April -18 Pengolahan Data Pre Test Kantor BPP Panjalu
Koordinasi dgn pembimbing ekstern Kantor BPP Panjalu
25 Rabu 25 April -18 Persiapan Kegiatan Penyuluhan Kantor BPP Panjalu dan
Kelompoktani Mandalasari III
26 Kamis 26 April -18 Kegiatan Penyuluhan Kelompoktani Mandalasari III
27 Jumat 27 April -18 Koordinasi dgn pembimbing ekstern Kantot
Persiapan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
28 Sabtu 28 April -18 Libur -
29 Minggu 29 April -18 Libur -
30 Senin 30 April -18 Apel Gabungan Kantor Camat Panjalu
Penimbangan Awal, Pemberian Obat Kelompoktani Landeuh
Cacing dan Pemberian Vitamin
Domba untuk Kaji Terap
Jurnal Harian Pelaksanaan KIPA 2018

Nama : Indra Ramadhan


Nirm : 042140585
Jurusan : Penyuluhan Peternakan
Bulan : Mei
No Hari Tgl/Bln Kegiatan Lokasi
1 Selasa 1 Mei -18 Supervisi Dosen Pembimbing I Kelompoktani Landeuh
(Ir.H.Sudradjat, MS) serta melihat
lokasi Kaji Terap
Praktik Pembuatan Dedak Saung Praktik
Fermentasi
2 Rabu 2 Mei -18 Supervisi Dosen Pembimbing I Green Hotel Ciamis
(Ir.H.Sudradjat, MS) serta Kelompoktani Landeuh
memeriksa dokumen hasil
sementara kegiatan PA
Kegiatan Sosialisasi Program Kampung KB
Pertanian pada Masyarakat Desa Hujung Tiwu
3 Kamis 3 Mei -18 Kegiatan Monitoring dari Akademik Kantor BPP Panjalu
STPP Bogor (Kepala BAAK) serta Kelompoktani Landeuh
Kunjungan ke Kelompoktani lokasi
Kaji Terap
4 Jumat 4 Mei -18 Koordinasi dgn pembimbing ekstern Kantor BPP Panjalu
Pelaksanaan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
5 Sabtu 5 Mei -18 Libur -
6 Minggu 6 Mei -18 Libur -
7 Senin 7 Mei -18 Apel Gabungan Kantor Camat Panjalu
Kunjungan Kelompok dalam rangka Desa Bahara
kegiatan Hari Krida Pertanian (HKP)
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
8 Selasa 8 Mei -18 Kunjungan Kelompok KWT Mekar Bersama
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
9 Rabu 9 Mei -18 Koordinasi dengan Ketua Kelompok Kelompoktani Landeuh
dalam rangka persiapan penyuluhan
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
10 Kamis 10 Mei -18 Libur -
11 Jumat 11 Mei -18 Kegiatan Penyuluhan Kelompoktani Landeuh
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
12 Sabtu 12 Mei -18 Libur -
13 Minggu 13 Mei -18 Libur -
14 Senin 14 Mei -18 Apel Gabungan Kantor Camat Panjalu
Persiapan Kegiatan Penyuluhan Kelompoktani Mandalasari III
Penimbangan Domba dan Kelompoktani Landeuh
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap
15 Selasa 15 Mei -18 Kegiatan Penyuluhan Kelompoktani Mandalasari III
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
16 Rabu 16 Mei -18 Koordinasi dgn pembimbing ekstern Kantor BPP Panjalu
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
17 Kamis 17 Mei -18 Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
18 Jumat 18 Mei -18 Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
19 Sabtu 19 Mei -18 Libur -
20 Minggu 20 Mei -18 Libur -
21 Senin 21 Mei -18 Apel Gabungan Kantor Camat Panjalu
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
22 Selasa 22 Mei -18 Koordinasi dgn pembimbing ekstern Kantor BPP Panjalu
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
23 Rabu 23 Mei -18 Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
24 Kamis 24 Mei -18 Pembagian Kartu Tani tahap III Kantor BPP Panjalu
Penimbangan Domba dan Kelompoktani Landeuh
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap
25 Jumat 25 Mei -18 Pembagian Kartu Tani tahap III Kantor BPP Panjalu
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
26 Sabtu 26 Mei -18 Libur -
27 Minggu 27 Mei -18 Libur -
28 Senin 28 Mei -18 Apel Gabungan Kantor Camat Panjalu
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
29 Selasa 29 Mei -18 Libur -
30 Rabu 30 Mei - 18 Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
31 Kamis 31 Mei - 18 Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
Jurnal Harian Pelaksanaan KIPA 2018

Nama : Indra Ramadhan


Nirm : 042140585
Jurusan : Penyuluhan Peternakan
Bulan : Juni
No Hari Tgl/Bln Kegiatan Lokasi
1 Jumat 1 Juni -18 Libur -
2 Sabtu 2 Juni -18 Libur -
3 Minggu 3 Juni -18 Libur -
4 Senin 4 Juni -18 Koordinasi dgn pembimbing ekstern Kantor BPP Panjalu
Persiapan Kegiatan Penyuluhan Kelompoktani Landeuh
Penimbangan Domba dan Kelompoktani Landeuh
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap
5 Selasa 5 Juni -18 Kegiatan Penyuluhan Kelompoktani Landeuh
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap
6 Rabu 6 Juni -18 Kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Islamic Canter Kabupaten
Masyarakat Tingkat Jawa Barat Ciamis
Tahun 2018 (I)
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
Pelaksanaan Post Test Kelompoktani Landeuh
7 Kamis 7 Juni -18 Kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Islamic Canter Kabupaten
Masyarakat Tingkat Jawa Barat Ciamis
Tahun 2018 (II)
Pelaksanaan Post Test Kelompoktani Mandalasari III
8 Jumat 8 Juni -18 Penyusunan Laporan Tugas Akhir Kantor BPP Panjalu
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
9 Sabtu 9 Juni -18 Libur -
10 Minggu 10 Juni -18 Libur -
11 Senin 11 Juni -18 Pengolahan data Prost Test
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
12 Selasa 12 Juni -18 Pengolahan data Prost Test
Pengecekan Kegiatan Kaji Terap Kelompoktani Landeuh
13 Rabu 13 Juni -18 Penimbangan Akhir Domba dalam Kelompoktani Landeuh
Kegiatan Kaji Terap
Penyusunan Laporan Tugas Akhir Kantor BPP Panjalu
14 Kamis 14 Juni -18 Libur Idul Fitri
15 Jumat 15 Juni -18 Libur Idul Fitri -
16 Sabtu 16 Juni -18 Libur -
17 Minggu 17 Juni -18 Libur -
18 Senin 18 Juni -18 Libur Idul Fitri -
19 Selasa 19 Juni -18 Libur Idul Fitri -
20 Rabu 20 Juni -18 Libur Idul Fitri -
21 Kamis 21 Juni -18 Silaturahmi bersama Penyuluh Gapoktan Kec. Panjalu
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
22 Jumat 22 Juni -18 Koordinasi dgn pembimbing ekstern Kantor BPP Panjalu
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
23 Sabtu 23 Juni -18 Libur -
24 Minggu 24 Juni -18 Libur -
25 Senin 25 Juni -18 Apel Gabungan Kantor Camat Panjalu
Koordinasi dgn pembimbing ekstern Kantor BPP Panjalu
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
26 Selasa 26 Juni -18 Kunjungan Kelompok KWT Mekar Bersama
Penyusunan Laporan Tugas Akhir Kantor BPP Panjalu
27 Rabu 27 Juni -18 Libur ( Pilkada Serentak)
28 Kamis 28 Juni -18 Kunjungan Kelompok Kelompoktani Canggongjaya
Penyusunan Laporan Tugas Akhir Kantor BPP Panjalu
29 Jumat 29 Juni -18 Pamitan dengan Kelompok Kelompoktani Landeuh
Perpisahan dengan Penyuluh dan Kantor BPP Panjalu
Penyerahan Plakat
30 Sabtu 30 Juni -18 Kembali Ke Kampus -
Lampiran 2

Karakteristik Responden

Lama
Nama Asal
NO Jababatan Umur Pendidikan Beternak
Responden Kelompok
(Thn)
1 H. Uus Pirdaus Ketua 65 SD 25 Landeuh
2 Emuh Muhidin Sekretaris 44 SMP 15 Landeuh
3 Endin Samsudin Bendahara 43 SMP 10 Landeuh
4 Uha Suhada Anggota 53 SD 15 Landeuh
5 Mair Oong Anggota 37 SMP 7 Landeuh
6 Aan Hasanah Anggota 35 SMA 5 Landeuh
7 Erah Anggota 40 SD 16 Landeuh
8 Oman Anggota 50 SD 14 Landeuh
9 Didin Anggota 48 SD 10 Landeuh
10 Yayat Hidayat Anggota 53 SD 11 Landeuh
11 Nining Anggota 43 SD 14 Landeuh
12 H. Makin Anggota 55 SD 16 Landeuh
13 Samsudin Anggota 37 SMP 4 Landeuh
14 Adang Saepudin Anggota 36 SMA 5 Landeuh
15 H. Ikin Suryana Anggota 56 SD 8 Landeuh
16 Sandarwin Anggota 38 SMP 8 Landeuh
17 Solihin Anggota 42 SD 10 Landeuh
18 Hj. Siti Ropiah Anggota 45 SD 7 Landeuh
19 H. Daman Anggota 53 SD 11 Landeuh
20 Dede Rosidin Ketua 48 SMP 13 Mandalasari III
21 Ade Abdul Sekretaris 44 SMP 10 Mandalasari III
Rohman
22 Aning Bendahara 40 SMP 8 Mandalasari III
23 Maman Dani Anggota 43 SMP 4 Mandalasari III
24 Iim Anggota 50 SD 16 Mandalasari III
25 Cuncun Suryana Anggota 45 SMA 9 Mandalasari III
26 Cece Mulyana Anggota 36 SMP 13 Mandalasari III
27 Oos Abdul Kosim Anggota 44 SD 13 Mandalasari III
28 Iding Anggota 61 SD 18 Mandalasari III
29 Dadang Sodikin Anggota 45 SD 14 Mandalasari III
30 Enen Surahman Anggota 40 SMA 4 Mandalasari III
31 Dede Saepudin Anggota 33 SMP 4 Mandalasari III
32 Enceng Mustopa Anggota 45 SMA 11 Mandalasari III
33 Adang Anggota 41 SD 8 Mandalasari III
34 Sutisna Anggota 44 SMP 7 Mandalasari III
35 Ade Abdul Rohim Anggota 36 SMP 7 Mandalasari III
36 Oban Anggota 50 SD 3 Mandalasari III
Sumber : Data Primer (2018).
Lampiran 3
HASIL UJIVALIDITAS ASPEK PENGETAHUAN
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 Total
P1 Pearson Correlation 1 ,435 .780 ** ,435 .663 ** 1.000 ** ,435 ,435 .471* ,121 ,206 .780 ** ,341 .471 * .560 * .685 ** ,341 .780** -,099 ,206 ,206 .560 * .930 **
Sig. (2-tailed) ,055 ,000 ,055 ,001 0,000 ,055 ,055 ,036 ,612 ,384 ,000 ,142 ,036 ,010 ,001 ,142 ,000 ,678 ,384 ,384 ,010 ,000
Sum of Squares
and Cross-products 4,550 1,900 3,550 1,900 2,900 4,550 1,900 1,900 2,200 ,550 ,900 3,550 1,550 2,200 2,550 3,200 1,550 3,550 -,450 ,900 ,900 2,550 48,850

Covariance ,239 ,100 ,187 ,100 ,153 ,239 ,100 ,100 ,116 ,029 ,047 ,187 ,082 ,116 ,134 ,168 ,082 ,187 -,024 ,047 ,047 ,134 2,571
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P2 Pearson Correlation ,435 1 ,206 1.000 ** .762 ** ,435 -,190 1.000 ** ,134 -,252 -,429 ,206 ,206 ,134 -,023 ,356 -,252 ,206 -,252 .762** -,190 ,435 .481*
Sig. (2-tailed) ,055 ,384 0,000 ,000 ,055 ,421 0,000 ,574 ,285 ,059 ,384 ,384 ,574 ,924 ,123 ,285 ,384 ,285 ,000 ,421 ,055 ,032
Sum of Squares
and Cross-products 1,900 4,200 ,900 4,200 3,200 1,900 -,800 4,200 ,600 -1,100 -1,800 ,900 ,900 ,600 -,100 1,600 -1,100 ,900 -1,100 3,200 -,800 1,900 24,300

Covariance ,100 ,221 ,047 ,221 ,168 ,100 -,042 ,221 ,032 -,058 -,095 ,047 ,047 ,032 -,005 ,084 -,058 ,047 -,058 ,168 -,042 ,100 1,279
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P3 Pearson Correlation .780 **
,206 1 ,206 ,435 .780 **
,435 ,206 .685 **
-,099 ,206 .560 *
,121 ,257 .780 **
.471 *
.560 *
1.000 **
-,099 ,435 ,435 ,341 .834 **
Sig. (2-tailed) ,000 ,384 ,384 ,055 ,000 ,055 ,384 ,001 ,678 ,384 ,010 ,612 ,274 ,000 ,036 ,010 0,000 ,678 ,055 ,055 ,142 ,000
Sum of Squares
and Cross-products 3,550 ,900 4,550 ,900 1,900 3,550 1,900 ,900 3,200 -,450 ,900 2,550 ,550 1,200 3,550 2,200 2,550 4,550 -,450 1,900 1,900 1,550 43,850

Covariance ,187 ,047 ,239 ,047 ,100 ,187 ,100 ,047 ,168 -,024 ,047 ,134 ,029 ,063 ,187 ,116 ,134 ,239 -,024 ,100 ,100 ,082 2,308
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P4 Pearson Correlation ,435 1.000 **
,206 1 .762 **
,435 -,190 1.000 **
,134 -,252 -,429 ,206 ,206 ,134 -,023 ,356 -,252 ,206 -,252 .762 **
-,190 ,435 .481*
Sig. (2-tailed) ,055 0,000 ,384 ,000 ,055 ,421 0,000 ,574 ,285 ,059 ,384 ,384 ,574 ,924 ,123 ,285 ,384 ,285 ,000 ,421 ,055 ,032
Sum of Squares
and Cross-products 1,900 4,200 ,900 4,200 3,200 1,900 -,800 4,200 ,600 -1,100 -1,800 ,900 ,900 ,600 -,100 1,600 -1,100 ,900 -1,100 3,200 -,800 1,900 24,300

Covariance ,100 ,221 ,047 ,221 ,168 ,100 -,042 ,221 ,032 -,058 -,095 ,047 ,047 ,032 -,005 ,084 -,058 ,047 -,058 ,168 -,042 ,100 1,279
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P5 Pearson Correlation
.663** .762** ,435 .762 ** 1 .663 ** ,048 .762** ,356 -,023 -,190 ,435 ,435 ,356 ,206 .579 ** -,023 ,435 -.480 * .524* -,190 .663 ** .699 **
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,055 ,000 ,001 ,842 ,000 ,123 ,924 ,421 ,055 ,055 ,123 ,384 ,007 ,924 ,055 ,032 ,018 ,421 ,001 ,001
Sum of Squares
2,900 3,200 1,900 3,200 4,200 2,900 ,200 3,200 1,600 -,100 -,800 1,900 1,900 1,600 ,900 2,600 -,100 1,900 -2,100 2,200 -,800 2,900 35,300
and Cross-products
Covariance ,153 ,168 ,100 ,168 ,221 ,153 ,011 ,168 ,084 -,005 -,042 ,100 ,100 ,084 ,047 ,137 -,005 ,100 -,111 ,116 -,042 ,153 1,858
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P6 Pearson Correlation 1.000 ** ,435 .780 **
,435 .663 **
1 ,435 ,435 .471 *
,121 ,206 .780 **
,341 .471 *
.560 *
.685 **
,341 .780 **
-,099 ,206 ,206 .560 *
.930 **
Sig. (2-tailed) 0,000 ,055 ,000 ,055 ,001 ,055 ,055 ,036 ,612 ,384 ,000 ,142 ,036 ,010 ,001 ,142 ,000 ,678 ,384 ,384 ,010 ,000
Sum of Squares
and Cross-products 4,550 1,900 3,550 1,900 2,900 4,550 1,900 1,900 2,200 ,550 ,900 3,550 1,550 2,200 2,550 3,200 1,550 3,550 -,450 ,900 ,900 2,550 48,850

Covariance ,239 ,100 ,187 ,100 ,153 ,239 ,100 ,100 ,116 ,029 ,047 ,187 ,082 ,116 ,134 ,168 ,082 ,187 -,024 ,047 ,047 ,134 2,571
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P7 Pearson Correlation ,435 -,190 ,435 -,190 ,048 ,435 1 -,190 ,356 -,023 ,286 ,206 -,023 ** **
,356 ,435 ,435 -,023 -,190 ,286 -,023 ,442
.579 .663
Sig. (2-tailed) ,055 ,421 ,055 ,421 ,842 ,055 ,421 ,123 ,924 ,222 ,384 ,924 ,007 ,001 ,123 ,055 ,055 ,924 ,421 ,222 ,924 ,051
Sum of Squares
and Cross-products 1,900 -,800 1,900 -,800 ,200 1,900 4,200 -,800 1,600 -,100 1,200 ,900 -,100 2,600 2,900 1,600 1,900 1,900 -,100 -,800 1,200 -,100 22,300

Covariance ,100 -,042 ,100 -,042 ,011 ,100 ,221 -,042 ,084 -,005 ,063 ,047 -,005 ,137 ,153 ,084 ,100 ,100 -,005 -,042 ,063 -,005 1,174
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P8 Pearson Correlation ,435 1.000 ** ,206 1.000 ** **
,435 -,190 1 ,134 -,252 -,429 ,206 ,206 ,134 -,023 ,356 -,252 ,206 -,252 **
-,190 ,435 *
.762 .762 .481
Sig. (2-tailed) ,055 0,000 ,384 0,000 ,000 ,055 ,421 ,574 ,285 ,059 ,384 ,384 ,574 ,924 ,123 ,285 ,384 ,285 ,000 ,421 ,055 ,032
Sum of Squares
and Cross-products 1,900 4,200 ,900 4,200 3,200 1,900 -,800 4,200 ,600 -1,100 -1,800 ,900 ,900 ,600 -,100 1,600 -1,100 ,900 -1,100 3,200 -,800 1,900 24,300

Covariance ,100 ,221 ,047 ,221 ,168 ,100 -,042 ,221 ,032 -,058 -,095 ,047 ,047 ,032 -,005 ,084 -,058 ,047 -,058 ,168 -,042 ,100 1,279
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P9 Pearson Correlation
.471* ,134 .685 ** ,134 ,356 .471* ,356 ,134 1 ,043 ,356 ,257 -,171 .583 ** .471 * .792 ** ,257 .685** ,043 ,356 ,134 ,043 .656 **
Sig. (2-tailed) ,036 ,574 ,001 ,574 ,123 ,036 ,123 ,574 ,858 ,123 ,274 ,471 ,007 ,036 ,000 ,274 ,001 ,858 ,123 ,574 ,858 ,002
Sum of Squares
and Cross-products 2,200 ,600 3,200 ,600 1,600 2,200 1,600 ,600 4,800 ,200 1,600 1,200 -,800 2,800 2,200 3,800 1,200 3,200 ,200 1,600 ,600 ,200 35,400

Covariance ,116 ,032 ,168 ,032 ,084 ,116 ,084 ,032 ,253 ,011 ,084 ,063 -,042 ,147 ,116 ,200 ,063 ,168 ,011 ,084 ,032 ,011 1,863
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P10 Pearson Correlation *
,121 -,252 -,099 -,252 -,023 ,121 -,023 -,252 ,043 1 ,435 ,341 ,121 ,257 -,099 ,257 ,121 -,099 ,121 -.480 -,252 ,121 ,111
Sig. (2-tailed) ,612 ,285 ,678 ,285 ,924 ,612 ,924 ,285 ,858 ,055 ,142 ,612 ,274 ,678 ,274 ,612 ,678 ,612 ,032 ,285 ,612 ,640
Sum of Squares
and Cross-products ,550 -1,100 -,450 -1,100 -,100 ,550 -,100 -1,100 ,200 4,550 1,900 1,550 ,550 1,200 -,450 1,200 ,550 -,450 ,550 -2,100 -1,100 ,550 5,850

Covariance ,029 -,058 -,024 -,058 -,005 ,029 -,005 -,058 ,011 ,239 ,100 ,082 ,029 ,063 -,024 ,063 ,029 -,024 ,029 -,111 -,058 ,029 ,308
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P11 Pearson Correlation ,206 -,429 ,206 -,429 -,190 ,206 ,286 -,429 ,356 ,435 1 ,206 -,252 ,356 ,206 ,356 ,206 ,206 ,206 -,429 ,048 -,252 ,184
Sig. (2-tailed) ,384 ,059 ,384 ,059 ,421 ,384 ,222 ,059 ,123 ,055 ,384 ,285 ,123 ,384 ,123 ,384 ,384 ,384 ,059 ,842 ,285 ,437
Sum of Squares
and Cross-products ,900 -1,800 ,900 -1,800 -,800 ,900 1,200 -1,800 1,600 1,900 4,200 ,900 -1,100 1,600 ,900 1,600 ,900 ,900 ,900 -1,800 ,200 -1,100 9,300

Covariance ,047 -,095 ,047 -,095 -,042 ,047 ,063 -,095 ,084 ,100 ,221 ,047 -,058 ,084 ,047 ,084 ,047 ,047 ,047 -,095 ,011 -,058 ,489
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P12 Pearson Correlation .780** ,206 .560 * ,206 ,435 .780 ** ,206 ,206 ,257 ,341 ,206 1 .560 * ,257 ,341 .471 * .560 * .560* ,121 -,023 ,206 .560 * .758 **
Sig. (2-tailed) ,000 ,384 ,010 ,384 ,055 ,000 ,384 ,384 ,274 ,142 ,384 ,010 ,274 ,142 ,036 ,010 ,010 ,612 ,924 ,384 ,010 ,000
Sum of Squares
and Cross-products 3,550 ,900 2,550 ,900 1,900 3,550 ,900 ,900 1,200 1,550 ,900 4,550 2,550 1,200 1,550 2,200 2,550 2,550 ,550 -,100 ,900 2,550 39,850

Covariance ,187 ,047 ,134 ,047 ,100 ,187 ,047 ,047 ,063 ,082 ,047 ,239 ,134 ,063 ,082 ,116 ,134 ,134 ,029 -,005 ,047 ,134 2,097
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P13 Pearson Correlation ,341 ,206 ,121 ,206 ,435 ,341 -,023 ,206 -,171 ,121 -,252 .560 *
1 -,171 -,099 ,043 ,121 ,121 -,319 -,023 -,023 .780 **
,302
Sig. (2-tailed) ,142 ,384 ,612 ,384 ,055 ,142 ,924 ,384 ,471 ,612 ,285 ,010 ,471 ,678 ,858 ,612 ,612 ,171 ,924 ,924 ,000 ,196
Sum of Squares
and Cross-products 1,550 ,900 ,550 ,900 1,900 1,550 -,100 ,900 -,800 ,550 -1,100 2,550 4,550 -,800 -,450 ,200 ,550 ,550 -1,450 -,100 -,100 3,550 15,850

Covariance ,082 ,047 ,029 ,047 ,100 ,082 -,005 ,047 -,042 ,029 -,058 ,134 ,239 -,042 -,024 ,011 ,029 ,029 -,076 -,005 -,005 ,187 ,834
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P14 Pearson Correlation .471* ,134 ,257 ,134 ,356 .471* .579 ** ,134 .583** ,257 ,356 ,257 -,171 1 .471 * .792 ** ,257 ,257 ,043 -,089 -,089 ,043 .563 **
Sig. (2-tailed) ,036 ,574 ,274 ,574 ,123 ,036 ,007 ,574 ,007 ,274 ,123 ,274 ,471 ,036 ,000 ,274 ,274 ,858 ,709 ,709 ,858 ,010
Sum of Squares
2,200 ,600 1,200 ,600 1,600 2,200 2,600 ,600 2,800 1,200 1,600 1,200 -,800 4,800 2,200 3,800 1,200 1,200 ,200 -,400 -,400 ,200 30,400
and Cross-products
Covariance ,116 ,032 ,063 ,032 ,084 ,116 ,137 ,032 ,147 ,063 ,084 ,063 -,042 ,253 ,116 ,200 ,063 ,063 ,011 -,021 -,021 ,011 1,600
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P15 Pearson Correlation .560* -,023 .780 ** -,023 ,206 .560* .663 ** -,023 .471* -,099 ,206 ,341 -,099 .471 * 1 ,257 .780 ** .780** -,099 ,206 ,435 ,121 .644 **
Sig. (2-tailed) ,010 ,924 ,000 ,924 ,384 ,010 ,001 ,924 ,036 ,678 ,384 ,142 ,678 ,036 ,274 ,000 ,000 ,678 ,384 ,055 ,612 ,002
Sum of Squares
and Cross-products 2,550 -,100 3,550 -,100 ,900 2,550 2,900 -,100 2,200 -,450 ,900 1,550 -,450 2,200 4,550 1,200 3,550 3,550 -,450 ,900 1,900 ,550 33,850

Covariance ,134 -,005 ,187 -,005 ,047 ,134 ,153 -,005 ,116 -,024 ,047 ,082 -,024 ,116 ,239 ,063 ,187 ,187 -,024 ,047 ,100 ,029 1,782
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P16 Pearson Correlation .685 **
,356 .471 *
,356 .579 **
.685 **
,356 ,356 .792 **
,257 ,356 .471 *
,043 .792 **
,257 1 ,043 .471 *
,043 ,134 ,089 ,257 .748 **
Covariance ,082 ,047 ,029 ,047 ,100 ,082 -,005 ,047 -,042 ,029 -,058 ,134 ,239 -,042 -,024 ,011 ,029 ,029 -,076 -,005 -,005 ,187 ,834
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P14 Pearson Correlation .471* ,134 ,257 ,134 ,356 .471* .579 ** ,134 .583** ,257 ,356 ,257 -,171 1 .471 * .792 ** ,257 ,257 ,043 -,089 -,089 ,043 .563 **
Sig. (2-tailed) ,036 ,574 ,274 ,574 ,123 ,036 ,007 ,574 ,007 ,274 ,123 ,274 ,471 ,036 ,000 ,274 ,274 ,858 ,709 ,709 ,858 ,010
Sum of Squares
2,200 ,600 1,200 ,600 1,600 2,200 2,600 ,600 2,800 1,200 1,600 1,200 -,800 4,800 2,200 3,800 1,200 1,200 ,200 -,400 -,400 ,200 30,400
and Cross-products
Covariance ,116 ,032 ,063 ,032 ,084 ,116 ,137 ,032 ,147 ,063 ,084 ,063 -,042 ,253 ,116 ,200 ,063 ,063 ,011 -,021 -,021 ,011 1,600
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P15 Pearson Correlation .560* -,023 .780 ** -,023 ,206 .560* .663 ** -,023 .471* -,099 ,206 ,341 -,099 .471 * 1 ,257 .780 ** .780** -,099 ,206 ,435 ,121 .644 **
Sig. (2-tailed) ,010 ,924 ,000 ,924 ,384 ,010 ,001 ,924 ,036 ,678 ,384 ,142 ,678 ,036 ,274 ,000 ,000 ,678 ,384 ,055 ,612 ,002
Sum of Squares
and Cross-products 2,550 -,100 3,550 -,100 ,900 2,550 2,900 -,100 2,200 -,450 ,900 1,550 -,450 2,200 4,550 1,200 3,550 3,550 -,450 ,900 1,900 ,550 33,850

Covariance ,134 -,005 ,187 -,005 ,047 ,134 ,153 -,005 ,116 -,024 ,047 ,082 -,024 ,116 ,239 ,063 ,187 ,187 -,024 ,047 ,100 ,029 1,782
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P16 Pearson Correlation .685** ,356 .471 * ,356 .579 ** .685 ** ,356 ,356 .792** ,257 ,356 .471 * ,043 .792 ** ,257 1 ,043 .471* ,043 ,134 ,089 ,257 .748 **
Sig. (2-tailed) ,001 ,123 ,036 ,123 ,007 ,001 ,123 ,123 ,000 ,274 ,123 ,036 ,858 ,000 ,274 ,858 ,036 ,858 ,574 ,709 ,274 ,000
Sum of Squares
and Cross-products 3,200 1,600 2,200 1,600 2,600 3,200 1,600 1,600 3,800 1,200 1,600 2,200 ,200 3,800 1,200 4,800 ,200 2,200 ,200 ,600 -,400 1,200 40,400

Covariance ,168 ,084 ,116 ,084 ,137 ,168 ,084 ,084 ,200 ,063 ,084 ,116 ,011 ,200 ,063 ,253 ,011 ,116 ,011 ,032 -,021 ,063 2,126
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P17 Pearson Correlation ,341 -,252 .560 *
-,252 -,023 ,341 ,435 -,252 ,257 ,121 ,206 .560 *
,121 ,257 .780 **
,043 1 .560 *
,121 -,023 ,435 ,121 .473*
Sig. (2-tailed) ,142 ,285 ,010 ,285 ,924 ,142 ,055 ,285 ,274 ,612 ,384 ,010 ,612 ,274 ,000 ,858 ,010 ,612 ,924 ,055 ,612 ,035
Sum of Squares
and Cross-products 1,550 -1,100 2,550 -1,100 -,100 1,550 1,900 -1,100 1,200 ,550 ,900 2,550 ,550 1,200 3,550 ,200 4,550 2,550 ,550 -,100 1,900 ,550 24,850

Covariance ,082 -,058 ,134 -,058 -,005 ,082 ,100 -,058 ,063 ,029 ,047 ,134 ,029 ,063 ,187 ,011 ,239 ,134 ,029 -,005 ,100 ,029 1,308
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P18 Pearson Correlation .780** ,206 1.000 ** ,206 ,435 .780 ** ,435 ,206 .685** -,099 ,206 .560 * ,121 ,257 .780 ** .471 * .560 * 1 -,099 ,435 ,435 ,341 .834 **
Sig. (2-tailed) ,000 ,384 0,000 ,384 ,055 ,000 ,055 ,384 ,001 ,678 ,384 ,010 ,612 ,274 ,000 ,036 ,010 ,678 ,055 ,055 ,142 ,000
Sum of Squares
and Cross-products 3,550 ,900 4,550 ,900 1,900 3,550 1,900 ,900 3,200 -,450 ,900 2,550 ,550 1,200 3,550 2,200 2,550 4,550 -,450 1,900 1,900 1,550 43,850

Covariance ,187 ,047 ,239 ,047 ,100 ,187 ,100 ,047 ,168 -,024 ,047 ,134 ,029 ,063 ,187 ,116 ,134 ,239 -,024 ,100 ,100 ,082 2,308
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P19 Pearson Correlation *
-,099 -,252 -,099 -,252 -.480 -,099 -,023 -,252 ,043 ,121 ,206 ,121 -,319 ,043 -,099 ,043 ,121 -,099 1 -,252 ,206 -,319 -,060
Sig. (2-tailed)
,678 ,285 ,678 ,285 ,032 ,678 ,924 ,285 ,858 ,612 ,384 ,612 ,171 ,858 ,678 ,858 ,612 ,678 ,285 ,384 ,171 ,802
Sum of Squares
and Cross-products -,450 -1,100 -,450 -1,100 -2,100 -,450 -,100 -1,100 ,200 ,550 ,900 ,550 -1,450 ,200 -,450 ,200 ,550 -,450 4,550 -1,100 ,900 -1,450 -3,150

Covariance -,024 -,058 -,024 -,058 -,111 -,024 -,005 -,058 ,011 ,029 ,047 ,029 -,076 ,011 -,024 ,011 ,029 -,024 ,239 -,058 ,047 -,076 -,166
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P20 Pearson Correlation ,206 .762** ,435 .762 ** .524 * ,206 -,190 .762** ,356 -.480 * -,429 -,023 -,023 -,089 ,206 ,134 -,023 ,435 -,252 1 ,048 ,206 ,382
Sig. (2-tailed) ,384 ,000 ,055 ,000 ,018 ,384 ,421 ,000 ,123 ,032 ,059 ,924 ,924 ,709 ,384 ,574 ,924 ,055 ,285 ,842 ,384 ,096
Sum of Squares
and Cross-products ,900 3,200 1,900 3,200 2,200 ,900 -,800 3,200 1,600 -2,100 -1,800 -,100 -,100 -,400 ,900 ,600 -,100 1,900 -1,100 4,200 ,200 ,900 19,300

Covariance ,047 ,168 ,100 ,168 ,116 ,047 -,042 ,168 ,084 -,111 -,095 -,005 -,005 -,021 ,047 ,032 -,005 ,100 -,058 ,221 ,011 ,047 1,016
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P21 Pearson Correlation ,206 -,190 ,435 -,190 -,190 ,206 ,286 -,190 ,134 -,252 ,048 ,206 -,023 -,089 ,435 -,089 ,435 ,435 ,206 ,048 1 -,252 ,448*
Sig. (2-tailed) ,384 ,421 ,055 ,421 ,421 ,384 ,222 ,421 ,574 ,285 ,842 ,384 ,924 ,709 ,055 ,709 ,055 ,055 ,384 ,842 ,285 ,343
Sum of Squares
and Cross-products ,900 -,800 1,900 -,800 -,800 ,900 1,200 -,800 ,600 -1,100 ,200 ,900 -,100 -,400 1,900 -,400 1,900 1,900 ,900 ,200 4,200 -1,100 11,300

Covariance ,047 -,042 ,100 -,042 -,042 ,047 ,063 -,042 ,032 -,058 ,011 ,047 -,005 -,021 ,100 -,021 ,100 ,100 ,047 ,011 ,221 -,058 ,595
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P22 Pearson Correlation .560 *
,435 ,341 ,435 .663 **
.560 *
-,023 ,435 ,043 ,121 -,252 .560 *
.780 **
,043 ,121 ,257 ,121 ,341 -,319 ,206 -,252 1 .530*
Sig. (2-tailed) ,010 ,055 ,142 ,055 ,001 ,010 ,924 ,055 ,858 ,612 ,285 ,010 ,000 ,858 ,612 ,274 ,612 ,142 ,171 ,384 ,285 ,016
Sum of Squares
and Cross-products 2,550 1,900 1,550 1,900 2,900 2,550 -,100 1,900 ,200 ,550 -1,100 2,550 3,550 ,200 ,550 1,200 ,550 1,550 -1,450 ,900 -1,100 4,550 27,850

Covariance ,134 ,100 ,082 ,100 ,153 ,134 -,005 ,100 ,011 ,029 -,058 ,134 ,187 ,011 ,029 ,063 ,029 ,082 -,076 ,047 -,058 ,239 1,466
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Total Pearson Correlation .930** .481 * .834 ** .481 * .699 ** .930 ** ,442 .481* .656** ,111 ,184 .758 ** ,302 .563 ** .644 ** .748 ** .473 * .834** -,060 ,382 ,448* .530 * 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,032 ,000 ,032 ,001 ,000 ,051 ,032 ,002 ,640 ,437 ,000 ,196 ,010 ,002 ,000 ,035 ,000 ,802 ,096 ,343 ,016
Sum of Squares
and Cross-products 48,850 24,300 43,850 24,300 35,300 48,850 22,300 24,300 35,400 5,850 9,300 39,850 15,850 30,400 33,850 40,400 24,850 43,850 -3,150 19,300 11,300 27,850 606,950

Covariance 2,571 1,279 2,308 1,279 1,858 2,571 1,174 1,279 1,863 ,308 ,489 2,097 ,834 1,600 1,782 2,126 1,308 2,308 -,166 1,016 ,595 1,466 31,945
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Item-Total Statistics
Corrected Item-
Item Soal
Total Correlation Keterangan
P1 ,923 Valid
P2 ,448 Valid
P3 ,821 Valid
P4 ,448 Valid
P5 ,677 Valid
P6 ,923 Valid
P7 ,407 Tidak Valid
P8 ,448 Valid
P9 ,629 Valid
P10 ,068 Tidak Valid
P11 ,144 Tidak Valid
P12 ,739 Valid
P13 ,262 Tidak Valid
P14 ,532 Valid
P15 ,618 Valid
P16 ,728 Valid
P17 .473 Valid
P18 ,821 Valid
P19 -,103 Tidak Valid
P20 ,347 Tidak Valid
P21 ,484 Valid
P22 ,498 Valid
HASIL UJIVALIDITAS ASPEK SIKAP
Correlations

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 Total
S1 Pearson Correlation 1 -,154 -,114 -,027 -,150 -,033 -,101 -,310 -,383 -,189 ,285 ,024 -,369 -,114 ,065 -,033 -,063 ,298 -,013 ,091 ,000 -,040
Sig. (2-tailed) ,517 ,632 ,910 ,528 ,891 ,671 ,184 ,096 ,425 ,223 ,919 ,109 ,632 ,785 ,891 ,792 ,202 ,957 ,704 1,000 ,867
Sum of Squares
16,800 -2,600 -1,800 -,400 -2,200 -,400 -1,800 -5,200 -6,800 -3,000 4,400 ,400 -6,200 -1,800 1,000 -,400 -1,000 4,600 -,200 1,400 ,000 -5,200
and Cross-products
Covariance ,884 -,137 -,095 -,021 -,116 -,021 -,095 -,274 -,358 -,158 ,232 ,021 -,326 -,095 ,053 -,021 -,053 ,242 -,011 ,074 ,000 -,274
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S2 Pearson Correlation ** ** * *
-,154 1 ,606 -,030 ,163 ,004 ,034 ,439 -,022 -,094 ,238 ,223 -,095 ,606 0,000 ,004 ,282 ,148 ,519 ,174 -,025 ,494
Sig. (2-tailed) ,517 ,005 ,899 ,492 ,986 ,888 ,053 ,925 ,693 ,311 ,344 ,691 ,005 1,000 ,986 ,228 ,533 ,019 ,463 ,916 ,027
Sum of Squares
-2,600 16,950 9,600 -,450 2,400 ,050 ,600 7,400 -,400 -1,500 3,700 3,700 -1,600 9,600 0,000 ,050 4,500 2,300 8,150 2,700 -,500 64,650
and Cross-products
Covariance -,137 ,892 ,505 -,024 ,126 ,003 ,032 ,389 -,021 -,079 ,195 ,195 -,084 ,505 0,000 ,003 ,237 ,121 ,429 ,142 -,026 3,403
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S3 Pearson Correlation -,114 ,606 ** 1 ,390 ,232 ,469 * -,012 ,457* ,108 ,067 -,166 -,090 ,330 1,000 ** ,417 ,469* ,201 ,510 * ,559 * ,317 -,271 ,755 **
Sig. (2-tailed) ,632 ,005 ,089 ,324 ,037 ,960 ,043 ,651 ,779 ,485 ,705 ,156 0,000 ,068 ,037 ,395 ,021 ,010 ,173 ,248 ,000
Sum of Squares
-1,800 9,600 14,800 5,400 3,200 5,400 -,200 7,200 1,800 1,000 -2,400 -1,400 5,200 14,800 6,000 5,400 3,000 7,400 8,200 4,600 -5,000 92,200
and Cross-products
Covariance -,095 ,505 ,779 ,284 ,168 ,284 -,011 ,379 ,095 ,053 -,126 -,074 ,274 ,779 ,316 ,284 ,158 ,389 ,432 ,242 -,263 4,853
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S4 Pearson Correlation -,027 -,030 ,390 1 ,124 ,320 ,282 ,244 ,667
**
,179 -,052 -,255 ,719
**
,390 ,965
**
,320 ,036 ,199 ,098 -,199 -,261 ,602
**

Sig. (2-tailed) ,910 ,899 ,089 ,602 ,168 ,228 ,300 ,001 ,449 ,829 ,277 ,000 ,089 ,000 ,168 ,881 ,400 ,680 ,400 ,267 ,005
Sum of Squares
-,400 -,450 5,400 12,950 1,600 3,450 4,400 3,600 10,400 2,500 -,700 -3,700 10,600 5,400 13,000 3,450 ,500 2,700 1,350 -2,700 -4,500 68,850
and Cross-products
Covariance -,021 -,024 ,284 ,682 ,084 ,182 ,232 ,189 ,547 ,132 -,037 -,195 ,558 ,284 ,684 ,182 ,026 ,142 ,071 -,142 -,237 3,624
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S5 Pearson Correlation -,150 ,163 ,232 ,124 1 ,056 ,180 ,123 -,052 0,000 -,045 ,250 ,123 ,232 ,075 ,056 ,072 ,104 ,132 ,030 ,058 ,192
Sig. (2-tailed) ,528 ,492 ,324 ,602 ,814 ,446 ,606 ,829 1,000 ,852 ,288 ,606 ,324 ,754 ,814 ,762 ,663 ,579 ,901 ,807 ,418
Sum of Squares
-2,200 2,400 3,200 1,600 12,800 ,600 -2,800 1,800 -,800 0,000 -,600 -3,600 1,800 3,200 1,000 ,600 1,000 -1,400 1,800 ,400 1,000 21,800
and Cross-products
Covariance -,116 ,126 ,168 ,084 ,674 ,032 -,147 ,095 -,042 0,000 -,032 -,189 ,095 ,168 ,053 ,032 ,053 -,074 ,095 ,021 ,053 1,147
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S6 Pearson Correlation -,033 ,004 ,469* ,320 ,056 1 ,262 ,375 ,185 ,043 -,240 -,224 ,375 ,469 * ,357 1,000 ** ,302 ,417 ,074 ,204 ,035 ,614 **
Sig. (2-tailed) ,891 ,986 ,037 ,168 ,814 ,264 ,103 ,435 ,857 ,309 ,342 ,103 ,037 ,122 0,000 ,196 ,067 ,755 ,388 ,884 ,004
Sum of Squares
-,400 ,050 5,400 3,450 ,600 8,950 3,400 4,600 2,400 ,500 -2,700 -2,700 4,600 5,400 4,000 8,950 3,500 4,700 ,850 2,300 ,500 58,350
and Cross-products
Covariance -,021 ,003 ,284 ,182 ,032 ,471 ,179 ,242 ,126 ,026 -,142 -,142 ,242 ,284 ,211 ,471 ,184 ,247 ,045 ,121 ,026 3,071
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S7 Pearson Correlation -,101 ,034 ,012 ,282 ,180 ,262 1 ,518
*
,574
**
,060 -,024 ,149 ,405 -,012 ,308 ,262 ,000 -,037 ,012 ,037 ,192 ,445*
Sig. (2-tailed) ,671 ,888 ,960 ,228 ,446 ,264 ,019 ,008 ,803 ,918 ,531 ,076 ,960 ,186 ,264 1,000 ,878 ,960 ,878 ,417 ,069
Sum of Squares
and Cross-products -1,800 ,600 -,200 4,400 -2,800 3,400 18,800 9,200 10,800 1,000 -,400 2,600 7,200 -,200 5,000 3,400 ,000 -,600 ,200 ,600 -4,000 57,200

Covariance -,095 ,032 -,011 ,232 -,147 ,179 ,989 ,484 ,568 ,053 -,021 ,137 ,379 -,011 ,263 ,179 ,000 -,032 ,011 ,032 -,211 3,011
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S8 Pearson Correlation -,310 ,439 ,457
*
,244 ,123 ,375 ,518
*
1 ,574
**
,378 -,298 -,097 ,286 ,457
*
,326 ,375 ,252 -,026 ,307 ,479
*
-,203 ,682 **
Sig. (2-tailed) ,184 ,053 ,043 ,300 ,606 ,103 ,019 ,008 ,100 ,202 ,684 ,222 ,043 ,161 ,103 ,284 ,914 ,188 ,033 ,390 ,001
Sum of Squares
-5,200 7,400 7,200 3,600 1,800 4,600 9,200 16,800 10,200 6,000 -4,600 -1,600 4,800 7,200 5,000 4,600 4,000 -,400 4,800 7,400 -4,000 88,800
and Cross-products
Covariance -,274 ,389 ,379 ,189 ,095 ,242 ,484 ,884 ,537 ,316 -,242 -,084 ,253 ,379 ,263 ,242 ,211 -,021 ,253 ,389 -,211 4,674
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S9 Pearson Correlation -,383 -,022 ,108 ,667
**
-,052 ,185 ,574
**
,574
**
1 ,357 -,147 -,080 ,743
**
,108 ,678
**
,185 ,179 -,159 ,193 -,086 -,192 ,546*
Sig. (2-tailed) ,096 ,925 ,651 ,001 ,829 ,435 ,008 ,008 ,122 ,537 ,737 ,000 ,651 ,001 ,435 ,451 ,503 ,414 ,719 ,417 ,013
Sum of Squares
-6,800 -,400 1,800 10,400 -,800 2,400 10,800 10,200 18,800 6,000 -2,400 -1,400 13,200 1,800 11,000 2,400 3,000 -2,600 3,200 -1,400 -4,000 75,200
and Cross-products
Covariance -,358 -,021 ,095 ,547 -,042 ,126 ,568 ,537 ,989 ,316 -,126 -,074 ,695 ,095 ,579 ,126 ,158 -,137 ,168 -,074 -,211 3,958
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S10 Pearson Correlation *
-,189 -,094 ,067 ,179 0,000 ,043 ,060 ,378 ,357 1 -,206 0,000 ,378 ,067 ,276 ,043 -,467 -,274 -,237 0,000 -,377 ,118
Sig. (2-tailed) ,425 ,693 ,779 ,449 1,000 ,857 ,803 ,100 ,122 ,385 1,000 ,100 ,779 ,239 ,857 ,038 ,242 ,315 1,000 ,101 ,621
Sum of Squares
-3,000 -1,500 1,000 2,500 0,000 ,500 1,000 6,000 6,000 15,000 -3,000 0,000 6,000 1,000 4,000 ,500 -7,000 -4,000 -3,500 0,000 -7,000 14,500
and Cross-products
Covariance -,158 -,079 ,053 ,132 0,000 ,026 ,053 ,316 ,316 ,789 -,158 0,000 ,316 ,053 ,211 ,026 -,368 -,211 -,184 0,000 -,368 ,763
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S11 Pearson Correlation ,285 ,238 ,166 ,052 -,045 ,240 -,024 ,298 -,147 ,206 1 ,673 ** ,039 ,166 0,000 ,240 -,069 ,296 -,077 ,338 ,055 ,673 **
Sig. (2-tailed) ,223 ,311 ,485 ,829 ,852 ,309 ,918 ,202 ,537 ,385 ,001 ,871 ,485 1,000 ,309 ,774 ,205 ,748 ,145 ,817 ,997
Sum of Squares
4,400 3,700 -2,400 -,700 -,600 -2,700 -,400 -4,600 -2,400 -3,000 14,200 10,200 -,600 -2,400 0,000 -2,700 -1,000 -4,200 -1,100 -4,800 1,000 -,100
and Cross-products
Covariance ,232 ,195 -,126 -,037 -,032 -,142 -,021 -,242 -,126 -,158 ,747 ,537 -,032 -,126 0,000 -,142 -,053 -,221 -,058 -,253 ,053 -,005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S12 Pearson Correlation ,024 ,223 -,090 -,255 -,250 -,224 ,149 -,097 -,080 0,000 ,673
**
1 ,024 -,090 -,199 -,224 -,321 -,145 -,072 -,316 -,259 -,048
Sig. (2-tailed) ,919 ,344 ,705 ,277 ,288 ,342 ,531 ,684 ,737 1,000 ,001 ,919 ,705 ,400 ,342 ,168 ,542 ,764 ,174 ,270 ,842
Sum of Squares
,400 3,700 -1,400 -3,700 -3,600 -2,700 2,600 -1,600 -1,400 0,000 10,200 16,200 ,400 -1,400 -3,000 -2,700 -5,000 -2,200 -1,100 -4,800 -5,000 -6,100
and Cross-products
Covariance ,021 ,195 -,074 -,195 -,189 -,142 ,137 -,084 -,074 0,000 ,537 ,853 ,021 -,074 -,158 -,142 -,263 -,116 -,058 -,253 -,263 -,321
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S13 Pearson Correlation -,369 -,095 ,330 ,719** ,123 ,375 ,405 ,286 ,743** ,378 -,039 ,024 1 ,330 ,717** ,375 -,126 -,026 ,051 -,363 -,305 ,536*
Sig. (2-tailed) ,109 ,691 ,156 ,000 ,606 ,103 ,076 ,222 ,000 ,100 ,871 ,919 ,156 ,000 ,103 ,597 ,914 ,830 ,116 ,191 ,015
Sum of Squares
-6,200 -1,600 5,200 10,600 1,800 4,600 7,200 4,800 13,200 6,000 -,600 ,400 16,800 5,200 11,000 4,600 -2,000 -,400 ,800 -5,600 -6,000 69,800
and Cross-products
Covariance -,326 -,084 ,274 ,558 ,095 ,242 ,379 ,253 ,695 ,316 -,032 ,021 ,884 ,274 ,579 ,242 -,105 -,021 ,042 -,295 -,316 3,674
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
** ** * * * * *
S14 Pearson Correlation -,114 ,606 1,000 ,390 ,232 ,469 -,012 ,457 ,108 ,067 -,166 -,090 ,330 1 ,417 ,469 ,201 ,510 ,559 ,317 -,271 ,755 **
Sig. (2-tailed) ,632 ,005 0,000 ,089 ,324 ,037 ,960 ,043 ,651 ,779 ,485 ,705 ,156 ,068 ,037 ,395 ,021 ,010 ,173 ,248 ,000
Sum of Squares
-1,800 9,600 14,800 5,400 3,200 5,400 -,200 7,200 1,800 1,000 -2,400 -1,400 5,200 14,800 6,000 5,400 3,000 7,400 8,200 4,600 -5,000 92,200
and Cross-products
Covariance -,095 ,505 ,779 ,284 ,168 ,284 -,011 ,379 ,095 ,053 -,126 -,074 ,274 ,779 ,316 ,284 ,158 ,389 ,432 ,242 -,263 4,853
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S15 Pearson Correlation ,065 0,000 ,417 ,965
**
,075 ,357 ,308 ,326 ,678
**
,276 0,000 -,199 ,717
**
,417 1 ,357 0,000 ,213 ,070 -,142 -,334 ,656 **
Sig. (2-tailed) ,785 1,000 ,068 ,000 ,754 ,122 ,186 ,161 ,001 ,239 1,000 ,400 ,000 ,068 ,122 1,000 ,368 ,769 ,551 ,150 ,002
Sum of Squares
1,000 0,000 6,000 13,000 1,000 4,000 5,000 5,000 11,000 4,000 0,000 -3,000 11,000 6,000 14,000 4,000 0,000 3,000 1,000 -2,000 -6,000 78,000
and Cross-products
Covariance ,053 0,000 ,316 ,684 ,053 ,211 ,263 ,263 ,579 ,211 0,000 -,158 ,579 ,316 ,737 ,211 0,000 ,158 ,053 -,105 -,316 4,105
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S16 Pearson Correlation -,033 ,004 ,469 *
,320 ,056 1,000 ** ,262 ,375 ,185 ,043 -,240 -,224 ,375 ,469 *
,357 1 ,302 ,417 ,074 ,204 ,035 ,614 **
Sig. (2-tailed) ,891 ,986 ,037 ,168 ,814 0,000 ,264 ,103 ,435 ,857 ,309 ,342 ,103 ,037 ,122 ,196 ,067 ,755 ,388 ,884 ,004
Sum of Squares
-,400 ,050 5,400 3,450 ,600 8,950 3,400 4,600 2,400 ,500 -2,700 -2,700 4,600 5,400 4,000 8,950 3,500 4,700 ,850 2,300 ,500 58,350
and Cross-products
Covariance -,021 ,003 ,284 ,182 ,032 ,471 ,179 ,242 ,126 ,026 -,142 -,142 ,242 ,284 ,211 ,471 ,184 ,247 ,045 ,121 ,026 3,071
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S17 Pearson Correlation -,063 ,282 ,201 ,036 ,072 ,302 ,000 ,252 ,179 -,467 * -,069 -,321 -,126 ,201 0,000 ,302 1 0,000 ,643 ** ,480* ,646 ** ,449*
S10 Pearson Correlation *
-,189 -,094 ,067 ,179 0,000 ,043 ,060 ,378 ,357 1 -,206 0,000 ,378 ,067 ,276 ,043 -,467 -,274 -,237 0,000 -,377 ,118
Sig. (2-tailed) ,425 ,693 ,779 ,449 1,000 ,857 ,803 ,100 ,122 ,385 1,000 ,100 ,779 ,239 ,857 ,038 ,242 ,315 1,000 ,101 ,621
Sum of Squares
-3,000 -1,500 1,000 2,500 0,000 ,500 1,000 6,000 6,000 15,000 -3,000 0,000 6,000 1,000 4,000 ,500 -7,000 -4,000 -3,500 0,000 -7,000 14,500
and Cross-products
Covariance -,158 -,079 ,053 ,132 0,000 ,026 ,053 ,316 ,316 ,789 -,158 0,000 ,316 ,053 ,211 ,026 -,368 -,211 -,184 0,000 -,368 ,763
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S11 Pearson Correlation ** **
,285 ,238 ,166 ,052 -,045 ,240 -,024 ,298 -,147 ,206 1 ,673 ,039 ,166 0,000 ,240 -,069 ,296 -,077 ,338 ,055 ,673
Sig. (2-tailed) ,223 ,311 ,485 ,829 ,852 ,309 ,918 ,202 ,537 ,385 ,001 ,871 ,485 1,000 ,309 ,774 ,205 ,748 ,145 ,817 ,997
Sum of Squares
4,400 3,700 -2,400 -,700 -,600 -2,700 -,400 -4,600 -2,400 -3,000 14,200 10,200 -,600 -2,400 0,000 -2,700 -1,000 -4,200 -1,100 -4,800 1,000 -,100
and Cross-products
Covariance ,232 ,195 -,126 -,037 -,032 -,142 -,021 -,242 -,126 -,158 ,747 ,537 -,032 -,126 0,000 -,142 -,053 -,221 -,058 -,253 ,053 -,005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S12 Pearson Correlation ,024 ,223 -,090 -,255 -,250 -,224 ,149 -,097 -,080 0,000 ,673
**
1 ,024 -,090 -,199 -,224 -,321 -,145 -,072 -,316 -,259 -,048
Sig. (2-tailed) ,919 ,344 ,705 ,277 ,288 ,342 ,531 ,684 ,737 1,000 ,001 ,919 ,705 ,400 ,342 ,168 ,542 ,764 ,174 ,270 ,842
Sum of Squares
,400 3,700 -1,400 -3,700 -3,600 -2,700 2,600 -1,600 -1,400 0,000 10,200 16,200 ,400 -1,400 -3,000 -2,700 -5,000 -2,200 -1,100 -4,800 -5,000 -6,100
and Cross-products
Covariance ,021 ,195 -,074 -,195 -,189 -,142 ,137 -,084 -,074 0,000 ,537 ,853 ,021 -,074 -,158 -,142 -,263 -,116 -,058 -,253 -,263 -,321
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S13 Pearson Correlation -,369 -,095 ,330 ,719
**
,123 ,375 ,405 ,286 ,743
**
,378 -,039 ,024 1 ,330 ,717
**
,375 -,126 -,026 ,051 -,363 -,305 ,536
*

Sig. (2-tailed) ,109 ,691 ,156 ,000 ,606 ,103 ,076 ,222 ,000 ,100 ,871 ,919 ,156 ,000 ,103 ,597 ,914 ,830 ,116 ,191 ,015
Sum of Squares
-6,200 -1,600 5,200 10,600 1,800 4,600 7,200 4,800 13,200 6,000 -,600 ,400 16,800 5,200 11,000 4,600 -2,000 -,400 ,800 -5,600 -6,000 69,800
and Cross-products
Covariance -,326 -,084 ,274 ,558 ,095 ,242 ,379 ,253 ,695 ,316 -,032 ,021 ,884 ,274 ,579 ,242 -,105 -,021 ,042 -,295 -,316 3,674
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S14 Pearson Correlation ** ** * * * * * **
-,114 ,606 1,000 ,390 ,232 ,469 -,012 ,457 ,108 ,067 -,166 -,090 ,330 1 ,417 ,469 ,201 ,510 ,559 ,317 -,271 ,755
Sig. (2-tailed) ,632 ,005 0,000 ,089 ,324 ,037 ,960 ,043 ,651 ,779 ,485 ,705 ,156 ,068 ,037 ,395 ,021 ,010 ,173 ,248 ,000
Sum of Squares
-1,800 9,600 14,800 5,400 3,200 5,400 -,200 7,200 1,800 1,000 -2,400 -1,400 5,200 14,800 6,000 5,400 3,000 7,400 8,200 4,600 -5,000 92,200
and Cross-products
Covariance -,095 ,505 ,779 ,284 ,168 ,284 -,011 ,379 ,095 ,053 -,126 -,074 ,274 ,779 ,316 ,284 ,158 ,389 ,432 ,242 -,263 4,853
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S15 Pearson Correlation ,065 0,000 ,417 ,965
**
,075 ,357 ,308 ,326 ,678
**
,276 0,000 -,199 ,717
**
,417 1 ,357 0,000 ,213 ,070 -,142 -,334 ,656
**

Sig. (2-tailed) ,785 1,000 ,068 ,000 ,754 ,122 ,186 ,161 ,001 ,239 1,000 ,400 ,000 ,068 ,122 1,000 ,368 ,769 ,551 ,150 ,002
Sum of Squares
1,000 0,000 6,000 13,000 1,000 4,000 5,000 5,000 11,000 4,000 0,000 -3,000 11,000 6,000 14,000 4,000 0,000 3,000 1,000 -2,000 -6,000 78,000
and Cross-products
Covariance ,053 0,000 ,316 ,684 ,053 ,211 ,263 ,263 ,579 ,211 0,000 -,158 ,579 ,316 ,737 ,211 0,000 ,158 ,053 -,105 -,316 4,105
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S16 Pearson Correlation -,033 ,004 ,469
*
,320 ,056 1,000 ** ,262 ,375 ,185 ,043 -,240 -,224 ,375 ,469
*
,357 1 ,302 ,417 ,074 ,204 ,035 ,614
**

Sig. (2-tailed) ,891 ,986 ,037 ,168 ,814 0,000 ,264 ,103 ,435 ,857 ,309 ,342 ,103 ,037 ,122 ,196 ,067 ,755 ,388 ,884 ,004
Sum of Squares
-,400 ,050 5,400 3,450 ,600 8,950 3,400 4,600 2,400 ,500 -2,700 -2,700 4,600 5,400 4,000 8,950 3,500 4,700 ,850 2,300 ,500 58,350
and Cross-products
Covariance -,021 ,003 ,284 ,182 ,032 ,471 ,179 ,242 ,126 ,026 -,142 -,142 ,242 ,284 ,211 ,471 ,184 ,247 ,045 ,121 ,026 3,071
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S17 Pearson Correlation -,063 ,282 ,201 ,036 ,072 ,302 ,000 ,252 ,179 -,467
*
-,069 -,321 -,126 ,201 0,000 ,302 1 0,000 ,643
**
,480
*
,646
**
,449*
Sig. (2-tailed) ,792 ,228 ,395 ,881 ,762 ,196 1,000 ,284 ,451 ,038 ,774 ,168 ,597 ,395 1,000 ,196 1,000 ,002 ,032 ,002 ,055
Sum of Squares
-1,000 4,500 3,000 ,500 1,000 3,500 ,000 4,000 3,000 -7,000 -1,000 -5,000 -2,000 3,000 0,000 3,500 15,000 0,000 9,500 7,000 12,000 53,500
and Cross-products
Covariance -,053 ,237 ,158 ,026 ,053 ,184 ,000 ,211 ,158 -,368 -,053 -,263 -,105 ,158 0,000 ,184 ,789 0,000 ,500 ,368 ,632 2,816
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S18 Pearson Correlation ,298 ,148 ,510
*
,199 -,104 ,417 -,037 -,026 -,159 -,274 -,296 -,145 -,026 ,510
*
,213 ,417 0,000 1 ,216 ,056 -,332 ,277
Sig. (2-tailed) ,202 ,533 ,021 ,400 ,663 ,067 ,878 ,914 ,503 ,242 ,205 ,542 ,914 ,021 ,368 ,067 1,000 ,361 ,813 ,153 ,238
Sum of Squares
4,600 2,300 7,400 2,700 -1,400 4,700 -,600 -,400 -2,600 -4,000 -4,200 -2,200 -,400 7,400 3,000 4,700 0,000 14,200 3,100 ,800 -6,000 33,100
and Cross-products
Covariance ,242 ,121 ,389 ,142 -,074 ,247 -,032 -,021 -,137 -,211 -,221 -,116 -,021 ,389 ,158 ,247 0,000 ,747 ,163 ,042 -,316 1,742
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S19 Pearson Correlation -,013 * *
,098 ,132 ,074 ,012 ,307 ,193 -,237 -,077 -,072 ,051 *
,070 ,074 **
,216 1 ,410 ,137 **
,519 ,559 ,559 ,643 ,570
Sig. (2-tailed) ,957 ,019 ,010 ,680 ,579 ,755 ,960 ,188 ,414 ,315 ,748 ,764 ,830 ,010 ,769 ,755 ,002 ,361 ,072 ,566 ,009
Sum of Squares
-,200 8,150 8,200 1,350 1,800 ,850 ,200 4,800 3,200 -3,500 -1,100 -1,100 ,800 8,200 1,000 ,850 9,500 3,100 14,550 5,900 2,500 69,050
and Cross-products
Covariance -,011 ,429 ,432 ,071 ,095 ,045 ,011 ,253 ,168 -,184 -,058 -,058 ,042 ,432 ,053 ,045 ,500 ,163 ,766 ,311 ,132 3,634
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S20 Pearson Correlation ,091 ,174 ,317 -,199 ,030 ,204 ,037 ,479
*
-,086 0,000 ,338 -,316 -,363 ,317 -,142 ,204 ,480
*
,056 ,410 1 ,221 ,308
Sig. (2-tailed) ,704 ,463 ,173 ,400 ,901 ,388 ,878 ,033 ,719 1,000 ,145 ,174 ,116 ,173 ,551 ,388 ,032 ,813 ,072 ,348 ,186
Sum of Squares
1,400 2,700 4,600 -2,700 ,400 2,300 ,600 7,400 -1,400 0,000 -4,800 -4,800 -5,600 4,600 -2,000 2,300 7,000 ,800 5,900 14,200 4,000 36,900
and Cross-products
Covariance ,074 ,142 ,242 -,142 ,021 ,121 ,032 ,389 -,074 0,000 -,253 -,253 -,295 ,242 -,105 ,121 ,368 ,042 ,311 ,747 ,211 1,942
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S21 Pearson Correlation ,000 -,025 -,271 -,261 ,058 ,035 -,192 -,203 -,192 -,377 ,055 -,259 -,305 -,271 -,334 ,035 ,646
**
-,332 ,137 ,221 1 -,082
Sig. (2-tailed) 1,000 ,916 ,248 ,267 ,807 ,884 ,417 ,390 ,417 ,101 ,817 ,270 ,191 ,248 ,150 ,884 ,002 ,153 ,566 ,348 ,731
Sum of Squares
,000 -,500 -5,000 -4,500 1,000 ,500 -4,000 -4,000 -4,000 -7,000 1,000 -5,000 -6,000 -5,000 -6,000 ,500 12,000 -6,000 2,500 4,000 23,000 -12,500
and Cross-products
Covariance ,000 -,026 -,263 -,237 ,053 ,026 -,211 -,211 -,211 -,368 ,053 -,263 -,316 -,263 -,316 ,026 ,632 -,316 ,132 ,211 1,211 -,658
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Total Pearson Correlation -,040 ,494
*
,755
**
,602
**
,192 ,614
**
,445* ,682
**
,546
*
,118 ,673
**
-,048 ,536
*
,755
**
,656
**
,614
**
,449* ,277 ,570
**
,308 -,082 1
Sig. (2-tailed) ,867 ,027 ,000 ,005 ,418 ,004 ,069 ,001 ,013 ,621 ,997 ,842 ,015 ,000 ,002 ,004 ,055 ,238 ,009 ,186 ,731
Sum of Squares
-5,200 64,650 92,200 68,850 21,800 58,350 57,200 88,800 75,200 14,500 -,100 -6,100 69,800 92,200 78,000 58,350 53,500 33,100 69,050 36,900 -12,500 #######
and Cross-products
Covariance -,274 3,403 4,853 3,624 1,147 3,071 3,011 4,674 3,958 ,763 -,005 -,321 3,674 4,853 4,105 3,071 2,816 1,742 3,634 1,942 -,658 53,082
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


Item-Total Statistics

Item Soal Corrected Item- Keterangan


Total Correlation
S1 -,104 Tidak Valid
S2 ,449 Valid
S3 ,727 Valid
S4 ,564 Valid
S5 ,137 Tidak Valid
S6 ,584 Valid
S7 ,457 Valid
S8 ,645 Valid
S9 ,495 Valid
S10 ,057 Tidak Valid
S11 ,655 Valid
S12 -,377 Tidak Valid
S13 ,488 Valid
S14 ,727 Valid
S15 ,621 Valid
S16 ,584 Valid
S17 ,484 Valid
S18 ,221 Tidak Valid
S19 ,527 Valid
S20 ,253 Tidak Valid
S21 -,156 Tidak Valid
Lampiran 4

HASIL UJI RELIABILITAS

Aspek Pengetahuan

Case Processing Summary

N %

Valid 20 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables


in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's N of Items


Alpha Alpha
Based on
Standardize
d Items

.742 .895 23

Aspek Sikap

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 20 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

,703 ,787 22
Lampiran 5
KUESIONER PRE/POST TEST

“PEMBERDAYAAN KELOMPOKTANI TERNAK DOMBA


MELALUI PEMBERIAN PAKAN TAMBAHAN DEDAK PADI
DI DESA CIOMAS KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS
PROVINSI JAWA BARAT”

Petunjuk Pengisian Kuesioner


a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk
menentukan pilihan jawaban terhadap pernyataan-pernyataan yang
tersedia berikut ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
b. Perlu diketahui bahwa hasil pengisian kuesioner ini tidak berpengaruh
pada kedudukan Bapak/Ibu sehingga tidak perlu ragu untuk mengisi
kuesioner secara jujur sesuai keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini
akan menjamin kerahasiaan identitas Bapak/Ibu.
c. Bacalah setiap petunjuk yang ada sebelum Anda memberikan jawaban
yang diminta.
d. Partisipasi Anda dalam mengisi kuesioner ini sangat membantu
Mahasiswa dalam melaksanakan Penugasan Akhir ini.
e. Pengisian dilakukan dengan melihat intruksi / perintah yang ada pada
masing – masing aspek.
A. Keadaan Umum Responden
Nomor Responden : ……………………………………....
Nama Responden : ……………………………………....
Alamat : ……………………………………....
Usia : ......................................................
Pendidikan Terakhir : SD/SMP/SMA/PT*
Jabatan dalam Kelompoktai : .........................................................
Jumlah Ternak Domba : Jantan ................. ekor
Betina ...................ekor
Anak......................ekor
Lama berusahatani ternak : ...….... tahun.

B. Pencacah
Nama : ...............................................................................
Tanggal Wawancara : ...............................................................................
SOAL PENGETAHUAN
Berilah tanda ceklis () pada huruf B = Benar atau S = Salah telah
tercantum dalam alternatif jawaban yang tersedia pada soal sesuai dengan
pilihan Bapak/Ibu.
Alternatif Jawaban
Skor
No Pernyataan Benar Salah Nilai
(B) (S)
1 2 3 4 5
Pemberdayaan Kelompoktani
Perencanaan dan perumusan
1 keperluan belajar oleh kelompoktani
bagi anggota kelompok tersebut
Kelompok Bapak/Ibu telah
memfasilitasi penerapan teknologi
2
(bahan, alat, cara) usahatani anggota
sesuai rencana kegiatan kelompok.
Untuk menambah pengetahuan,
kelompok Bapak/Ibu berperan aktif
dalam proses belajar-mengajar,
3
termasuk mendatangi/konsultasi ke
kelembagaan penyuluhan pertanian,
dan sumber-sumber informasi lainnya.
Kelompoktani dapat menjalin
kerjasama dengan pihak lain
4
mempermudah akses pemasaran hasil
dan permodalan.
Kelompok sebaiknya mengupayakan
5 penguatan modal bersama dengan
meminjam ke Bank/Koperasi.
Rencana Kebutuhan Kelompok selalu
6 dimusyawarahkan setiap tahun dan
dituangkan dalam RDKK.
Salah satu manfaat analisis usaha
7 adalah mengetahui harga jual ternak
yang menguntungkan.
Kelompok telah menganalisis kegiatan
8
usaha ternak.
Pemberian Pakan Tambahan
Faktor yang menentukan
penggemukan domba salah satunya
9 terletak pada kualitas dan kuantitas
pakan

Jumlah hijauan yang diberikan pada


10
ternak domba 10% dari berat badan
ternak
Pemberian pakan hijaun diberikan
11
setiap padi dan sore hari
Pemberian pakan tambahan pada
12 ternak domba sangat baik dalam
pertumbuhan ternak
Dedak padi merupakan limbahan
13 pertanian yang dapat dimanfaatkan
menjadi pakan ternak ruminansia
Fermentasi dedak padi bertujuan untuk
14 dapat memperpanjang masa
penyimpanan
Pemberian pakan tambahan dapat
15 meningkatkan pertambahan berat
badan ternak
Pakan tambahan diberikan kepada
16 ternak dengan cara dicampurkan
dengan pakan hijauan
SOAL SIKAP
Berilah tanda ceklis () pada huruf SS= Sangat Setuju, S= Setuju, KS=
Kurang Setuju atau TS= Tidak Setuju telah tercantum dalam alternatif jawaban
yang tersedia pada soal sesuai dengan pilihan Bapak/Ibu.
Alternatif Jawaban
Sangat Kurang Tidak Skor
No Pernyataan Setuju
Setuju Setuju Setuju Nilai
(S)
(SS) (KS) (TS)
1 2 3 4 5 6 7
Pemberdayaan Kelompoktani
Kegiatan penyuluhan yang
disampaikan oleh
1 penyuluh/petugas sangat
bermanfaat dalam memperoleh
informasi yang dibutuhkan dalam
usaha.
Setiap anggota senantiasa hadir
2 bila ada undangan pertemuan
kelompok.
Pemecahan masalah senantiasa
3 dilakukan dengan musyawarah
kelompok.
Kelompok senantiasa mentaati
dan melaksanakan kesepakatan
4 yang dihasilkan bersama dalam
organisasi, maupun kesepakatan
dengan pihak lain.
Bermitra/bekerjasama menjadi
5
solusi permasalahan usaha.
Perencanaan pola usahatani yaitu
6 dengan merencanakan target
produksi dalam 1 tahun.
Kelompok senantiasa
menumbuhkembangkan
7
kreativitas kelompok dalam
rangka pengembangan usaha
Pemberian Pakan Tambahan
Salah satu faktor yang
menentukan penggemukan
8
domba terletak pada kualitas dan
kuantitas pakan
Jumlah hijauan yang diberikan
9 pada ternak domba 10% dari
berat badan ternak
10 Cara pemberian pakan hijauan
yang baik yaitu dipotong terlebih
dahulu
Pemberian pakan tambahan pada
11 ternak domba sangat baik dalam
pertumbuhan ternak
Dedak padi merupakan salah
12 satu jenis pakan tambahan bagi
ternak domba
Dedak padi dapat dijadikan
sebagai pakan ternak sebagai
13
alternativ pemanfaatan limbah
pertanian
Cara pemberian pakan
14 tambahaan yaitu dengan cara
dicampurkan dengan hijauan

SOAL KETERAMPILAN
No Pernyataan Skor Nilai
1 Identifikasi bahan pakan hijauan dan 1) Tidak Terampil
bahan pakan tambahan dedak padi dan 2) Kurang Terampil
dedak padi fermentasi 3) Terampil
4) Sangat Terampil
2 Jumlah pemberian pakan hijauan dan 1) Tidak Terampil
pakan tambahan pada ternak domba 2) Kurang Terampil
3) Terampil
4) Sangat Terampil
3 Prosedur pembuatan dedak fermentasi : 1) Tidak Terampil
• Menyiapkan dedak padi segar , 2) Kurang Terampil
molasses dan EM4 (3% dari berat 3) Terampil
bahan/ dedak padi) 4) Sangat Terampil
• Mengaktifkan EM-4 dengan cara
melarutkan EM-4 dan molasses
dalam air sebanyak 35 % dari berat
bahab (liter) lalu aduk hingga
merata dan diamkan beberapa
menit
• EM-4 yang telah aktif dicampur
dengan dedak padi secara bertahap
dan mengaduknya sampai homogen
• Dedak di masukkan ke silo,
dipadatkan sedikit demi sedikit
sambil ditekan dan tutup rapat (an-
aerob), kemudian diperam selama
3-4 hari hingga terbentuklah dedak
kasar fermentasi
4 Cara penyimpanan dedak fermentasi 1) Tidak Terampil
2) Kurang Terampil
3) Terampil
4) Sangat Terampil
Lampiran 6

Hasil Kaji Terap dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Uji F

Data Hasil Kaji Terap

Berdasarkan hasil penimbangan yang dilakukan selama 10 hari sekali,


diperoleh data rata-rata pertambahan bobot badan ternak domba selama 40 hari
seperti terlihat pada Tabel berikut.

DATA HASIL KAJI TERAP


Berat Petambahan Berat Badan tiap 10 Hari
Kenaikan PBBH
Perlakuan Ulangan Awal Penimbangan (Kg)
(Kg) (gr)
(Kg) I II III IV
U1 17,3 17,8 18,4 18,9 19,3 2 50
U2 20,2 20,6 21,2 21,7 22,1 1,9 47,5
P0
U3 20,7 21,3 22,9 22,5 22,8 2,1 52,5
U4 26 26,5 27,1 27,6 28,2 2,2 55
Rata - Rata 21,05 21,55 22,4 22,675 23,1 2,05 51,25
U1 16,8 17,6 18,5 19,3 20 3,2 80
U2 21,5 22,3 22,1 23,9 24,8 3,3 82,5
P1
U3 20 20,8 21,5 22,4 23,5 3,5 87,5
U4 24, 5 25,4 26,1 26,9 27,7 3,2 80
Rata - Rata 19,43333 21,525 22,05 23,125 24 3,3 82,5
U1 18 18,9 19,7 20,7 21,9 3,9 97,5
U2 21,2 22,1 23 24,1 25,3 4,1 102,5
P2
U3 20 21,1 21,9 23,8 24,4 4,4 110
U4 25,3 26,2 27,3 28,5 29,4 4,1 102,5
Rata - Rata 21,125 22,075 22,975 24,275 25,25 4,125 103,125
Sumber: Data Primer diolah

Analisis Variansi (Uji F) Data Hasil Kaji Terap

Diketahui :

Perlakuan Total
Ulangan
P0 P1 P2
UI 50 80 97,5 227,5
U2 47,5 82,5 102,5 232,5
U3 52,5 87,5 110 250
U4 55 80 102,5 237,5
Total Perlakuan 205 330 402,5 947,5
Rataan 51,25 82,5 103,125 78,958
• Perlakuan (p) =3
• Ulangan (u) =4
• Faktor Korelasi (FK) = (ƩƩ X)2 = (947,5) 2 = 897,75 = 74.813,02
(p.u) (3.4) 12

• db Perlakuan = p – 1 = 3-1 = 2
• db Galat = p (u-1) = 3 (4-1) = 9
• Jumah Kuadrat Total (JKT) :
= (ƩƩ Xpp )2 - FK
=(50)2 +(47,5)2+(52,5)2 +......+ (102,5)2 - 73.242, 19
= 5.605,729

• Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) :


= Ʃ (Ʃ Xii )2 : u - FK
=(205)2 +(330)2+(402,5)2 : 4 - 73.242, 19
= 5.457,292

• Jumlah Kuadrat Galat (JKP) :


= JKT – JKP
= 5.605,729 – 5.457,292
= 148,4375

Tabel Analisis Variansi

Sumber Jumlah Derajat Kuadrat F Tabel


F Hitung
Varisansi Kuadrat Bebas Tengah 0,05 0,01
Perlakuan 5457,292 2 2728,646 165,44 3,86 6,99
Galat 148,4375 9 16,49306
TOTAL 5326,563 11

Tabel diatas dapat dilihat hasil analisis variansi diketahui Fhitung > FTabel
dengan nilai 165,44>3,86 (pada taraf 5%) artinya pemberian pakan tambahan
dedak padi dan dedak fermentasi sebagai pakan tambahan ternak domba
memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan bobot badan ternak
domba.
Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)
Diketahui :
• KT Galat : 16,49306
• DB Galat :9
• Ulangan (u) :4
• tα 0,05 : 2,262
• tα 0,01 : 3,25

Keputusan Pengujian :
BNT α = tα x √2. KTG
u

BNT 0,05 = 2,262 x √2. 37,32639


4
= 6,495733

BNT0,01 = 9,33295

Keterangan :

• (P2 – P1) = 103,125 – 51,25 = 51,875, sehingga nilai 51,875> BNT0,01


=9,33295, ini dapat dinyatakan bahwa nilai tengah perlakuan P2 dengan
P0 berbeda sangat nyata pada taraf 1% **
• (P2 – P1) = 103,125 – 82,5 = 20,625,sehingga nilai 20,625> BNT0,01
=9,33295, ini dapat dinyatakan bahwa nilai tengah perlakuan P2 dengan
P1 berbeda nyata pada taraf 1% **
• (P1 – P0) = 82,5 – 51,25 = 31,25, sehingga nilai 31,25 > BNT0,01 =9,33295,
ini dapat dinyatakan bahwa nilai tengah perlakuan P1 dengan P0 berbeda
sangat nyata pada taraf 1% **

Kesimpulan :

• Perlakuan P2 berbeda sangat nyata terhadap P0 dan P1


• Perlakuan P1 berbeda sangat nyata terhadap P0
Lampiran 7
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Dedak Padi Sebagai Pakan Tambahan Ternak Domba


Tujuan : Setelah mendapat penyuluhan atau melakukan praktik
diharapkan petani mau dan bisa memanfaatkan dedak
padi sebagai salahsatu pakan tambahan untuk ternak
domba
Informasi Pokok : Pengenalan dedak padi yang dapat digunakan sebagai
pakan tambahan ternak domba
Alat Bantu : Leptop, Leaflet, infocus
Metode : Demontrasi Cara/ Hasil dan Diskusi
Waktu : 120 menit
Sasaran : Anggota kelompoktani Landeuh dan Mandalasari III

MATRIK PERSIAPAN KEGIATAN


No Waktu Kegiatan Alat Bantu
1 10 Menit Pembukaan :
Perkenalan dengan peserta
Pembukaan
2 20 Menit PengertianTujuan dan Pemberian Laptop, infocus
pakan tambahan untuk ternak domba dan Leaflet

60 Menit Cara Pemberian dedak padi serta


banyaknya pemberian pakan Alat dan Bahan
tambahan untuk ternak domba yg dibutuhkan
praktik
3 25 Menit Diskusi -
4 5 Menit Penutup
Ciamis, April 2018
Pembimbing Ekstern Mahasiswa PA

Opi Ropiah, S.ST Indra Ramadhan


NIP.19831207201706 2 001 NIRM 04 2 14 0585

Mengetahui,
Kepala BPP Panjalu

Ade Suryana, S.ST


NIP 19610103 198708 1 001
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Cara Pembuatan Dedak Fermentasi Sebagai Pakan


Tambahan Ternak Domba
Tujuan : Setelah mendapat penyuluhan atau melakukan praktik
diharapkan petani mau dan bisa membuat dedak padi
fermentasi sebagai salahsatu pakan tambahan untuk
ternak domba
Informasi Pokok : Cara Pembuatan Dedak Fermentasi sebagai pakan
tambahan ternak domba
Alat Bantu : Leptop, Leaflet, infocus
Metode : Demontrasi Cara/ Hasil dan Diskusi
Waktu : 120 menit
Sasaran : Anggota kelompoktani Landeuh dan Mandalasari III

MATRIK PERSIAPAN KEGIATAN

No Waktu Kegiatan Alat Bantu


1 10 Menit Pembukaan :
Perkenalan dengan peserta
Pembukaan
2 20 Menit PengertianTujuan dan Cara Laptop, infocus
Pembuatan dedak fermentasi dan Leaflet

60 Menit Cara pembuatan dedak fermentasi


serta banyaknya pemberian pakan Alat dan Bahan
tambahan untuk ternak domba yg dibutuhkan
praktik
3 25 Menit Diskusi -
4 5 menit Penutup
Ciamis, Mei 2018
Pembimbing Ekstern Mahasiswa PA

Opi Ropiah, S.ST Indra Ramadhan


NIP.19831207201706 2 001 NIRM 04 2 14 0585

Mengetahui,
Kepala BPP Panjalu

Ade Suryana, S.ST


NIP 19610103 198708 1 001
Lampiran 8
SINOPSIS

Dedak Padi Sebagai Pakan Tambahan Ternak Domba


Dedak merupakan sisa hasil pertanian yang berasal dari limbah padi yang
dapat dimanfaatkan kembali. Dedak halus berasal dari padi, jenis dedak ini
mudah dicerna oleh ternak. Kandungannya yakni protein, vitamin B1, lemak dan
mineral (Arifin, 2016).Dedak padi merupakan limbah pengolahan padi menjadi
beras dan kualitasnya bermacam-macam tergantung dari varietas padi. Dedak
padi adalah hasil samping pada pabrik penggilingan padi dalam memproduksi
beras. Dedak padi merupakan bagian kulit ari beras pada waktu dilakukan proses
pemutihan beras. Dedak padi digunakan sebagai pakan ternak, karena
mempunyai kandungan gizi yang tinggi, harganya relatif murah, mudah
diperoleh, dan penggunaannya tidak bersaing dengan manusia. Produksi dedak
padi di Indonesia cukup tinggi per tahun dapat mencapai 4 juta ton dan setiap
kuwintal padi dapat menghasilkan 18-20 gram dedak (Schalbroeck, 2001).
Proses penggilingan padi dapat menghasilkan beras giling sebanyak 65% dan
limbah hasil gilingan sebanyak 35%, yang terdiri dari sekam 23%, dedak dan
bekatul sebanyak 10% (Yudono et al, 1996). Protein dedak berkisar antara 12-
14%, lemak sekitar 7-9%, serat kasar sekitar 8-13% dan abu sekitar 9-12%.
Dedak memiliki fungsi dalam pakan yaitu sebagai sumber karbohidrat dan
protein, namun dedak kasar kandungan seratnya cukup tinggi, karena
merupakan campuran antara dedak dan sekam. Kandungan nutrisi dedak kasar
adalah: 90,68% (bahan kering/ BK), 5,95% (protein kasar/PK), 32,45% (serat
kasar/SK), dan 44,1%. Proporsi pemakaian dedak dalam ransum ternak
bergantung pada tujuan pemeliharaan ternak. Secara umum dapat dianjurkan
pemberian dedak untuk ruminansia adalah 30-40% dari bahan kering yang
dikonsumsi. Pakan hijauan diberikan dalam jumlah 10% dari berat badan dan
pakan penguat diberikan cukup 1% dari berat badan. Pemberian dedak
sebanyak 30% lebih baik daripada pemberian dedak sebanyak 45%. Pemberian
pellet yang terbuat dari 50% dedak dan 50% rumput gajah, pertambahan berat
badan domba adalah sangat rendah (Sudarmono dan Sugeng,2003).
Pemanfaatan dedak sebagai bahan pakan ternak sudah umum dilakukan.
Pada usaha pembibitan ternak ruminansia,dedak padi dapat menggantikan
konsentrat komersial hingga 100%, terutama pada dedak padi kualitas sedang
sampai baik yang biasa disebut dengan pecah kulit (PK) 2 atau sparator. Adapun
takaran penggunaan dedak padi sebagai pakan ternak domba yaitu lebih baik
diberikan pada waktu padi dan sore dengan takaran 10% dari berat badan ternak
domba berupa hijauan dan 1% dari berat badan berupa dedak padi.
Ciamis, Mei 2018
Indra Ramadhan
SINOPSIS
Cara Pembuatan Dedak Fermentasi
Fermentasi adalah bioteknologi yang dapat diterapkan untuk mengolah
dedak menjadi pakan yang disenangi oleh ternak, karena pada saat proses
fermentasi terdapat perombakan struktur yang komplek menjadi sederhana
sehingga daya cerna lebih efisien, karena dengan fermentasi serat kasar yang
tinggi dapat didegredasi menggunakan mikroorganisme. Proses fermentasi
dilakukan untuk meningkatkan nilai gizi bahan kualitas rendah, pengawetan
bahan pakan, dan merupakan suatu cara untuk menghilangkan zat anti nutrisi
atau racun yang terkandung dalam suatu bahan pakan(Tricahyani et al, 2017).
Selain itu, proses fermentasi dapat memperpanjang masa penyimpanan,
mengendalikan pertumbuhan mikrobia, mempertahankan gizi yang dikehendaki,
dan menciptakan kondisi yang kurang memadai untuk mikrobia kontaminan.
Fermentasi bahan pakan dapat menggunakan bakteri atau jamur seperti: bakteri
asam laktat, bakteri selulotik dan jamur Trichoderma viridae. Proses fermentasi
bahan pakan dalam penelitian ini menggunakan EM-4 (Effective
microorganisme). Larutan EM-4 merupakan suatu kultur campuran berbagai
mikroorganisme yang bermanfaat terutama Lactobacillus, bakteri fotosintetik,
actynomycetes, ragi, dan jamur fermentasi.
Pembuatan dedak fermentasi menggunakan dedak kasar dan tetes
sebagai bahan utama dan EM-4 sebagai fermentornya. Prosedur pembuatan
dedak kasar fermentasi adalah sebagai berikut:
• Mengaktifkan EM-4 dengan cara melarutkan 4 cc EM-4 dalam 1 liter
larutan tetes lalu didiamkan selama 1 jam.
• Tetes disiapkan sebanyak 5% dari berat pakan yang akan di fermentasi.
• EM-4 yang telah aktif dicampur dengan dedak kasar dan sisa tetes
sampai homogen (kandungan kadar air 53% atau sampai kondisi
menggumpal jika dikepal (memal)).
• Dedak kasar di masukkan ke silo, dipadatkan sedikit demi sedikit sambil
ditekan dan tutup rapat (an-aerob), kemudian diperam selama 7 hari
hingga terbentuklah dedak kasar fermentasi.
Ciamis, Juni 2018
Indra Ramadhan
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11

Rekapitulasi Jawaban Responden


Pre Test Aspek Pengetahuan
Jawaban Responden
No Nama Pemberdayaan Kelompok Pemberian Pakan Tambahan
1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ Ẋ 9 10 11 12 13 14 15 16 ∑ Ẋ
1 H. Uus Pirdaus 1 0 1 1 0 1 0 1 5 1,11 1 0 1 1 0 0 0 1 4 0,89
2 Emuh Muhidin 0 1 0 0 1 0 0 0 2 0,44 0 1 0 1 0 0 0 1 3 0,67
3 Endin Samsudin 0 0 1 0 0 1 0 1 3 0,67 0 1 0 0 1 0 0 0 2 0,44
4 Uha Suhada 1 1 0 0 0 1 0 0 3 0,67 0 1 0 0 0 0 1 1 3 0,67
5 Mair Oong 1 0 0 0 0 1 0 0 2 0,44 0 0 1 0 0 1 0 1 3 0,67
6 Aan Hasanah 0 0 1 0 0 0 1 0 2 0,44 1 0 0 0 0 1 0 0 2 0,44
7 Erah 0 1 1 0 1 0 0 1 4 0,89 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0,22
8 Oman 1 0 1 1 0 0 0 1 4 0,89 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0,22
9 Didin 0 1 0 1 0 0 0 1 3 0,67 1 0 0 0 1 0 0 1 3 0,67
10 Yayat Hidayat 0 1 0 0 1 0 0 0 2 0,44 0 0 1 1 0 0 0 1 3 0,67
11 Nining 0 1 0 0 0 0 1 1 3 0,67 1 0 0 1 0 0 1 1 4 0,89
12 H. Makin 0 0 1 0 0 1 0 1 3 0,67 0 0 0 1 0 0 1 1 3 0,67
13 Samsudin 1 0 0 0 0 1 0 0 2 0,44 1 0 1 1 0 1 0 1 5 1,11
14 Adang Saepudin 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0,22 0 1 0 0 1 0 0 0 2 0,44
15 H. Ikin Suryana 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0,22 0 0 1 0 0 1 0 1 3 0,67
16 Sandarwin 1 0 0 0 1 0 0 1 3 0,67 1 1 0 0 0 1 0 0 3 0,67
17 Solihin 0 0 1 1 0 0 0 1 3 0,67 1 0 0 0 0 1 0 0 2 0,44
18 Hj. Siti Ropiah 1 0 0 1 0 0 1 1 4 0,89 0 0 1 0 0 0 1 0 2 0,44
19 H. Daman 0 0 0 1 0 0 1 1 3 0,67 0 1 1 0 1 0 0 1 4 0,89
20 Dede Rosidin 0 0 0 1 0 0 1 1 3 0,67 1 0 0 0 0 1 0 0 2 0,44
21 Ade Abdul Rohman 1 0 0 0 1 0 1 1 4 0,89 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0,22
22 Aning 1 0 1 0 0 1 0 1 4 0,89 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0,22
23 Maman Dani 1 1 0 0 0 1 0 0 3 0,67 1 0 0 0 1 0 0 1 3 0,67
24 Iim 0 1 0 0 0 1 0 0 2 0,44 0 0 1 1 0 0 0 1 3 0,67
25 Cuncun Suryana 0 0 1 0 0 0 1 0 2 0,44 1 0 0 1 0 0 1 1 4 0,89
26 Cece Mulyana 1 0 0 0 1 1 0 1 4 0,89 0 0 0 1 0 0 1 1 3 0,67
27 Oos Abdul Kosim 1 0 0 1 0 1 1 0 4 0,89 0 0 0 1 0 0 1 1 3 0,67
28 Iding 0 0 0 1 0 0 1 0 2 0,44 1 0 0 0 1 0 1 1 4 0,89
29 Dadang Sodikin 0 0 0 1 0 0 1 1 3 0,67 1 0 1 0 0 1 0 1 4 0,89
30 Enen Surahman 1 0 0 0 1 0 1 1 4 0,89 1 0 0 1 0 0 1 1 4 0,89
31 Dede Saepudin 1 0 1 0 0 1 0 1 4 0,89 0 0 0 1 0 0 1 1 3 0,67
32 Enceng Mustopa 0 1 0 0 0 1 0 0 2 0,44 0 0 0 1 0 0 1 1 3 0,67
33 Adang 0 1 0 0 0 1 0 0 2 0,44 1 0 0 0 1 0 1 1 4 0,89
34 Sutisna 0 1 1 0 0 0 1 0 3 0,67 1 0 1 0 0 1 0 1 4 0,89
35 Ade Rohim 1 0 1 0 0 1 0 1 4 0,89 0 1 0 0 0 1 0 0 2 0,44
36 Oban 0 1 0 0 0 1 0 0 2 0,44 0 1 0 0 0 1 0 0 2 0,44
Jumlah 15 12 12 10 7 17 13 19 105 23,3 15 8 10 13 7 13 14 23 103 22,9
Rata Rata 2,92 0,65 2,86 0,64
Rekapitulasi Jawaban Responden
Post Test Aspek Pengetahuan
Jawaban Responden
No Nama Pemberdayaan Kelompok Pemberian Pakan Tambahan
1 2 3 4 5 6 7 8 ∑ Ẋ 9 10 11 12 13 14 15 16 ∑ Ẋ
1 H. Uus Pirdaus 1 1 1 1 1 1 0 1 7 1,56 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,8
2 Emuh Muhidin 1 1 0 1 1 1 1 0 6 1,33 1 1 1 1 0 1 1 1 7 1,6
3 Endin Samsudin 1 1 1 1 0 1 1 1 7 1,56 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,8
4 Uha Suhada 1 1 1 0 1 1 1 1 7 1,56 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,8
5 Mair Oong 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,78 1 1 1 0 1 1 1 1 7 1,6
6 Aan Hasanah 0 1 1 1 1 1 1 1 7 1,56 1 1 1 0 1 1 1 1 7 1,6
7 Erah 1 1 1 0 1 1 0 1 6 1,33 1 1 0 1 1 1 1 1 7 1,6
8 Oman 1 1 1 1 1 0 1 1 7 1,56 1 0 1 0 1 1 1 1 6 1,3
9 Didin 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,78 1 1 1 0 1 1 1 1 7 1,6
10 Yayat Hidayat 1 1 1 1 1 0 1 1 7 1,56 1 1 1 1 0 1 1 1 7 1,6
11 Nining 0 1 1 1 1 0 1 1 6 1,33 1 1 0 1 1 1 1 0 6 1,3
12 H. Makin 1 1 1 1 1 1 0 1 7 1,56 1 1 1 1 1 0 1 1 7 1,6
13 Samsudin 1 1 0 1 1 1 1 1 7 1,56 1 0 1 1 1 1 1 1 7 1,6
14 Adang Saepudin 0 1 1 1 1 1 1 1 7 1,56 1 1 1 1 1 1 0 1 7 1,6
15 H. Ikin Suryana 1 1 1 1 0 1 1 0 6 1,33 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,8
16 Sandarw in 1 0 1 1 1 1 1 1 7 1,56 1 1 1 1 1 1 1 0 7 1,6
17 Solihin 1 0 1 1 1 1 1 1 7 1,56 1 0 1 1 1 1 1 0 6 1,3
18 Hj. Siti Ropiah 1 0 1 1 1 1 1 1 7 1,56 1 1 1 0 1 1 1 1 7 1,6
19 H. Daman 1 0 1 1 1 1 1 1 7 1,56 0 1 1 0 1 1 1 1 6 1,3
20 Dede Rosidin 1 1 1 1 1 0 1 1 7 1,56 1 1 1 1 0 1 1 1 7 1,6
21 Ade Abdul Rohman 1 0 1 1 1 0 1 1 6 1,33 1 1 0 1 1 1 1 1 7 1,6
22 Aning 1 0 1 1 1 1 0 1 6 1,33 1 0 1 1 1 1 1 0 6 1,3
23 Maman Dani 1 1 1 1 1 1 1 0 7 1,56 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,8
24 Iim 1 1 1 0 1 1 1 1 7 1,56 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,8
25 Cuncun Suryana 1 1 1 1 1 1 1 0 7 1,56 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,8
26 Cece Mulyana 1 1 1 1 1 1 0 1 7 1,56 1 1 1 1 0 1 1 1 7 1,6
27 Oos Abdul Kosim 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,78 1 1 1 1 0 1 1 1 7 1,6
28 Iding 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,78 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,8
29 Dadang Sodikin 1 0 1 1 1 1 1 1 7 1,56 1 1 1 1 1 1 0 1 7 1,6
30 Enen Surahman 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,78 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,8
31 Dede Saepudin 1 1 1 1 1 1 0 1 7 1,56 1 1 1 1 0 1 1 1 7 1,6
32 Enceng Mustopa 1 1 1 1 0 1 1 1 7 1,56 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,8
33 Adang 1 1 1 1 1 1 0 1 7 1,56 1 1 1 1 1 0 1 1 7 1,6
34 Sutisna 0 1 1 1 1 1 1 1 7 1,56 1 0 1 1 1 1 1 1 7 1,6
35 Ade Rohim 1 1 1 1 0 1 0 1 6 1,33 0 1 1 1 1 1 1 1 7 1,6
36 Oban 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,78 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1,8
Jumlah 32 29 34 33 32 31 28 32 251 55,8 34 31 33 30 30 34 34 32 258 57
Rata Rata 6,97 1,55 7,2 1,6
Lampiran 12

Rekapitulasi Jawaban Responden


Pre Test Aspek Sikap
Jawaban Responden
No Nama Pemberdayaan Kelompok Pemberian Pakan Tambahan
1 2 3 4 5 6 7 ∑ Ẋ 8 9 10 11 12 13 14 ∑ Ẋ
1 H. Uus Pirdaus 2 1 1 2 2 1 2 11 2,75 2 2 1 1 2 1 2 11 2,75
2 Emuh Muhidin 3 1 1 2 3 3 1 14 3,5 2 2 1 2 2 1 1 11 2,75
3 Endin Samsudin 1 1 2 1 2 1 1 9 2,25 2 1 1 1 1 1 2 9 2,25
4 Uha Suhada 2 2 2 1 3 1 2 13 3,25 2 1 2 2 2 1 1 11 2,75
5 Mair Oong 1 2 1 2 2 2 3 13 3,25 1 2 2 1 2 1 2 11 2,75
6 Aan Hasanah 2 1 2 2 2 2 2 13 3,25 2 2 2 1 2 1 1 11 2,75
7 Erah 2 2 1 4 3 1 2 15 3,75 2 1 2 2 1 1 1 10 2,5
8 Oman 1 1 2 2 1 2 1 10 2,5 2 2 1 1 1 1 1 9 2,25
9 Didin 1 2 1 2 1 1 2 10 2,5 2 2 1 2 2 2 1 12 3
10 Yayat Hidayat 2 2 1 1 2 1 2 11 2,75 1 2 1 2 2 1 2 11 2,75
11 Nining 2 2 1 2 2 1 2 12 3 2 3 2 2 2 1 2 14 3,5
12 H. Makin 2 1 1 1 1 1 2 9 2,25 1 2 2 1 2 1 2 11 2,75
13 Samsudin 2 1 2 2 2 1 1 11 2,75 1 1 2 2 3 1 2 12 3
14 Adang Saepudin 1 2 2 1 2 1 2 11 2,75 2 1 1 2 2 1 1 10 2,5
15 H. Ikin Suryana 2 2 2 1 2 1 1 11 2,75 1 2 2 1 2 1 1 10 2,5
16 Sandarw in 2 1 2 2 1 1 2 11 2,75 1 2 1 1 2 1 1 9 2,25
17 Solihin 2 2 1 1 1 1 2 10 2,5 2 2 1 1 1 2 2 11 2,75
18 Hj. Siti Ropiah 2 2 1 2 2 2 2 13 3,25 1 2 1 2 1 3 2 12 3
19 H. Daman 1 2 1 2 2 1 3 12 3 1 2 1 1 2 2 2 11 2,75
20 Dede Rosidin 2 3 2 2 2 1 1 13 3,25 2 1 1 2 2 1 1 10 2,5
21 Ade Abdul Rohman 1 2 2 1 2 1 2 11 2,75 1 1 1 2 2 1 2 10 2,5
22 Aning 1 1 2 2 3 1 3 13 3,25 2 2 2 2 2 2 1 13 3,25
23 Maman Dani 2 1 1 2 2 1 2 11 2,75 2 2 1 3 3 2 1 14 3,5
24 Iim 1 2 2 1 2 1 2 11 2,75 2 2 1 1 2 2 1 11 2,75
25 Cuncun Suryana 1 2 1 1 2 1 2 10 2,5 2 2 1 2 1 2 1 11 2,75
26 Cece Mulyana 2 2 1 1 1 1 1 9 2,25 1 2 2 1 1 2 2 11 2,75
27 Oos Abdul Kosim 2 2 2 3 3 2 3 17 4,25 2 1 1 1 1 2 2 10 2,5
28 Iding 2 2 2 2 2 2 2 14 3,5 2 1 2 2 2 2 2 13 3,25
29 Dadang Sodikin 2 2 2 2 3 2 3 16 4 2 1 2 2 1 3 2 13 3,25
30 Enen Surahman 2 3 2 2 3 2 3 17 4,25 3 2 2 2 1 1 2 13 3,25
31 Dede Saepudin 2 2 2 3 3 2 3 17 4,25 2 2 1 2 1 2 2 12 3
32 Enceng Mustopa 2 1 1 2 2 2 1 11 2,75 1 2 2 3 1 3 3 15 3,75
33 Adang 2 2 2 3 3 3 3 18 4,5 1 1 2 2 1 2 1 10 2,5
34 Sutisna 3 1 2 3 1 1 2 13 3,25 2 2 1 2 1 2 2 12 3
35 Ade Rohim 2 2 1 1 3 2 2 13 3,25 2 1 1 2 1 2 3 12 3
36 Oban 2 2 1 1 2 3 1 12 3 2 1 1 1 1 1 2 9 2,25
Jumlah 64 62 55 65 75 53 71 445 111,3 61 60 51 60 58 56 59 405 2,81
Rata Rata 12,36 3,09 11,3 2,81
Rekapitulasi Jawaban Responden
Post Test Aspek Sikap
Jawaban Responden
No Nama Pemberdayaan Kelompok Pemberian Pakan Tambahan
1 2 3 4 5 6 7 ∑ Ẋ 8 9 10 11 12 13 14 ∑ Ẋ
1 H. Uus Pirdaus 3 4 3 2 2 4 4 22 5,5 2 2 2 4 4 4 2 20 5
2 Emuh Muhidin 4 4 2 3 3 4 2 22 5,5 3 3 3 4 4 3 2 22 5,5
3 Endin Samsudin 2 4 3 2 3 4 2 20 5 3 2 3 4 4 2 2 20 5
4 Uha Suhada 4 4 2 3 2 2 3 20 5 2 3 3 4 4 2 4 22 5,5
5 Mair Oong 4 4 2 2 3 2 3 20 5 3 2 2 4 4 3 2 20 5
6 Aan Hasanah 4 4 2 2 3 3 2 20 5 3 2 2 4 4 4 2 21 5,25
7 Erah 4 4 4 2 2 2 2 20 5 2 2 2 4 4 2 2 18 4,5
8 Oman 4 4 3 2 2 2 2 19 4,75 2 2 2 4 4 2 4 20 5
9 Didin 4 4 2 2 2 2 2 18 4,5 4 2 3 4 4 2 2 21 5,25
10 Yayat Hidayat 4 4 2 4 2 4 2 22 5,5 2 4 2 4 4 2 2 20 5
11 Nining 4 4 3 2 2 2 2 19 4,75 3 2 3 4 4 2 3 21 5,25
12 H. Makin 4 4 4 2 3 2 3 22 5,5 3 2 2 4 2 2 2 17 4,25
13 Samsudin 4 4 2 2 3 2 2 19 4,75 2 3 2 3 2 2 2 16 4
14 Adang Saepudin 4 4 2 4 2 2 2 20 5 2 4 4 2 2 2 2 18 4,5
15 H. Ikin Suryana 4 4 2 2 2 4 2 20 5 2 2 2 2 4 2 4 18 4,5
16 Sandarw in 4 4 2 2 2 2 2 18 4,5 3 2 4 3 2 2 2 18 4,5
17 Solihin 4 4 2 3 2 2 2 19 4,75 2 2 3 4 2 3 2 18 4,5
18 Hj. Siti Ropiah 4 4 2 2 2 2 3 19 4,75 2 2 2 2 2 3 2 15 3,75
19 H. Daman 4 4 2 3 2 3 3 21 5,25 2 4 2 2 4 2 2 18 4,5
20 Dede Rosidin 4 4 3 4 3 4 4 26 6,5 3 4 2 2 2 2 4 19 4,75
21 Ade Abdul Rohman 4 4 2 4 3 4 4 25 6,25 3 4 3 2 2 2 2 18 4,5
22 Aning 4 4 2 4 3 4 4 25 6,25 3 4 2 2 3 2 2 18 4,5
23 Maman Dani 4 4 2 4 2 4 2 22 5,5 2 4 3 2 2 2 2 17 4,25
24 Iim 4 4 3 4 2 4 2 23 5,75 2 4 2 2 3 2 3 18 4,5
25 Cuncun Suryana 4 4 2 4 2 4 2 22 5,5 3 4 2 3 4 3 4 23 5,75
26 Cece Mulyana 4 4 3 4 2 4 2 23 5,75 2 4 2 2 4 3 4 21 5,25
27 Oos Abdul Kosim 4 4 3 4 3 4 3 25 6,25 3 4 2 2 4 3 4 22 5,5
28 Iding 4 4 2 4 2 4 3 23 5,75 3 4 4 2 4 2 4 23 5,75
29 Dadang Sodikin 4 4 2 4 3 4 3 24 6 2 4 4 3 4 2 4 23 5,75
30 Enen Surahman 4 4 2 4 3 4 3 24 6 2 4 2 2 4 2 4 20 5
31 Dede Saepudin 4 4 3 4 3 4 4 26 6,5 3 4 3 3 4 2 4 23 5,75
32 Enceng Mustopa 4 4 2 4 2 4 2 22 5,5 3 4 3 4 4 3 4 25 6,25
33 Adang 4 4 2 4 3 4 3 24 6 3 4 3 4 4 2 4 24 6
34 Sutisna 4 4 4 4 3 4 2 25 6,25 2 4 4 4 4 2 4 24 6
35 Ade Rohim 4 4 3 4 3 4 3 25 6,25 3 2 2 4 4 2 4 21 5,25
36 Oban 4 4 3 4 2 3 3 23 5,75 3 2 3 4 4 3 4 23 5,75
Jumlah 141 144 89 114 88 117 94 787 197 92 111 94 113 124 85 106 725 181
Rata - Rata 22 5,47 20 5,03
Lampiran 13

Rekapitulasi Jawaban Responden


Aspek Keterampilan
Jawaban Responden
No Nama Pre Test Post Test
1 2 3 4 ∑ Ẋ 1 2 3 4 ∑ Ẋ
1 H. Uus Pirdaus 2 1 1 1 5 2 4 4 3 3 14 5,6
2 Emuh Muhidin 2 1 2 2 7 2,8 4 4 4 2 14 5,6
3 Endin Samsudin 2 1 2 2 7 2,8 4 4 2 2 12 4,8
4 Uha Suhada 3 2 2 2 9 3,6 4 4 3 4 15 6
5 Mair Oong 2 2 1 2 7 2,8 4 4 2 2 12 4,8
6 Aan Hasanah 1 2 2 3 8 3,2 4 4 2 2 12 4,8
7 Erah 1 1 2 2 6 2,4 4 4 2 3 13 5,2
8 Oman 2 2 1 2 7 2,8 4 2 3 2 11 4,4
9 Didin 2 1 1 2 6 2,4 3 4 4 3 14 5,6
10 Yayat Hidayat 2 1 1 1 5 2 4 4 3 3 14 5,6
11 Nining 2 1 2 1 6 2,4 3 4 3 4 14 5,6
12 H. Makin 2 1 1 2 6 2,4 3 3 4 4 14 5,6
13 Samsudin 1 1 2 2 6 2,4 4 2 3 2 11 4,4
14 Adang Saepudin 1 1 2 2 6 2,4 4 4 3 2 13 5,2
15 H. Ikin Suryana 2 2 2 2 8 3,2 2 4 2 2 10 4
16 Sandarw in 2 1 3 3 9 3,6 4 4 3 4 15 6
17 Solihin 2 1 1 2 6 2,4 3 3 4 3 13 5,2
18 Hj. Siti Ropiah 2 1 2 1 6 2,4 3 3 4 3 13 5,2
19 H. Daman 2 2 1 1 6 2,4 4 4 3 4 15 6
20 Dede Rosidin 1 1 1 1 4 1,6 4 3 3 3 13 5,2
21 Ade Abdul Rohman 1 2 2 2 7 2,8 4 4 2 4 14 5,6
22 Aning 1 2 2 1 6 2,4 4 4 3 3 14 5,6
23 Maman Dani 1 1 2 1 5 2 4 2 2 4 12 4,8
24 Iim 1 2 2 1 6 2,4 4 3 3 3 13 5,2
25 Cuncun Suryana 1 1 1 1 4 1,6 4 3 4 4 15 6
26 Cece Mulyana 2 2 2 1 7 2,8 4 3 4 4 15 6
27 Oos Abdul Kosim 2 1 2 1 6 2,4 4 4 4 3 15 6
28 Iding 2 1 2 1 6 2,4 2 2 4 4 12 4,8
29 Dadang Sodikin 2 2 1 1 6 2,4 2 3 4 4 13 5,2
30 Enen Surahman 1 1 1 1 4 1,6 4 4 3 4 15 6
31 Dede Saepudin 1 2 2 2 7 2,8 3 3 4 3 13 5,2
32 Enceng Mustopa 1 2 2 1 6 2,4 3 3 4 3 13 5,2
33 Adang 2 2 2 1 7 2,8 4 4 3 4 15 6
34 Sutisna 2 1 2 1 6 2,4 4 3 3 3 13 5,2
35 Ade Rohim 2 2 3 1 8 3,2 4 4 3 2 13 5,2
36 Oban 1 2 2 1 6 2,4 2 4 2 2 10 4
Jumlah 59 52 62 54 227 91 129 125 112 111 477 191
Rata - Rata 6,3 2,5 13 5,3
Lampiran 14
DOKUMENTASI KEGIATAN

(Pelaporan di kantor Kesbangpok Kab.Ciamis) (Pelaporan di kantor Dinas Peternakan Kab.Ciamis)

(Koordinasi dengan pembimbing eksternal) (Pengecekan ternak domba di Kelompoktani Landeuh)

(Wawancara dengan petani ternak domba Kel. Landeuh) (Ternak Domba untuk kegiatan Kaji Terap)

(Kegiatan pengambilan data primer) (Kegiatan pengambilan data primer)


(Sosialisasi Keamanan Pangan Distan Kab.Ciamis) (Pengecekan domba di Kelompoktani Mandalasari III)

(Pemandian ternak domba di Kelompoktani Mandalasari III) (Pertemuan Kelompok)

(Pencukuran bulu domba di kelompoktani Mandalasari III) (Penimbanga berat badan ternak domba)

(Penimbanga berat badan ternak domba) (Kegiatan Penyuluhan)


(Kegiatan Penyuluhan) (Pegambilan data Primer)

(Kandang domba lokasi Kaji Terap) (Pemberian Vitamin dan obat cacing untuk ternak domba)

(Demonstrasi Cara Pembuatan Dedak Fermentasi) (Pengemasan Dedak Padi dan Desak Padi Fermentasi)

(Kandang domba lokasi Kaji Terap) (Penimbangan Hijauan Pakan Ternak Domba )
(Kegiatan Pemberian pakan ternak domba Kaji Terap) (Supervisi Dosen Pembimbing)

(Kegiatan Penyuluhan dan Pengambilan Data Primer) (Pemberian Pakan Ternak Domba Kaji Terap)

(Pemberian Plakat Kepada Kantor BPP Panjalu) (Ternak Domba Kaji Terap)

Anda mungkin juga menyukai