Oleh
Dimas Hadi Prayoga
NPM 18741012
Oleh
Dimas Hadi Prayoga
NPM 18741012
i
PENANGANAN KASUS PROLAPSUS UTERI PADA SAPI
INDUK DI PT. INDO PRIMA BEEF II LEMPUYANG
BANDAR, LAMPUNG TENGAH
Oleh
Dimas Hadi Prayoga
Abstrak
iii
RIWAYAT HIDUP
iv
Kupersembahkan Karya Tulisku ini Kepada
Bismillahirrahmanirrohiim
v
Moto
vi
KATA PENGANTAR
vii
7. Seluruh Staf Karyawan serta Pegawai PT. Indo Prima Beef II.
8. Teman-teman seperjuangan Praktik Kerja Lapang selama 1 bulan di PT.
Indo Prima Beef II.
9. Teman-teman in the gang (Effan, Agung, Iqbal, Eko, Danang, Djaky).
10. Teman–teman Organisasi Kampus HMJ Peternakan dan HIMASTER
Periode 2019 – 2020.
11. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2018 yang salalu memberi
suport, semangat, dukungannya selama penyelesaian Tugas Akhir ini.
Penulis berdoa semoga Allah SWT membalas semua perbuatan baik
yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
II TINJAUAN PUSTAKA
ix
III. METODE PELAKSANAAN
5.1 Kesimpulan......................................................................................... 23
5.2 Saran .................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 24
LAMPIRAN..................................................................................................... 27
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Prolapsus Uteri.............................................................................................. 17
5. Reposisi Uterus............................................................................................... 20
xii
I. PENDAHULUAN
Atas penjelasan yang telah di jabarkan kita mengerti bahwa kasus prolapsus
uteri yang terjadi pada sapi cukup berbahaya. Maka dari itu perlu adanya perhatian
dan penanganan khusus terutama pada peternak di masyarakat mengenai kasus
prolapsus uteri ini. Dengan adanya pembelajaran mengenai kasus prolapsus uteri
dan penangaannya, maka diharapkan dapat dijadikan panduan pembelajaran bagi
para pembaca khusuya pengusaha sapi baik skala perusahaan maupun peternak
kecil agar dapar meningkatkan produksifitas usaha.
1.2 Tujuan
Tujuan tugas akhir ini adalah untuk mendiskripsikan mengenai tatacara
penanganan kasus prolapsus uteri pada sapi di PT. Indo Prima Beef II.
gangguan reproduksi yaitu prolapsus uteri yang terjadi pada induk pasca
melahirkan, pada keadaan tersebut prolapsus uteri dapat menyebabkan organ
reproduksi mengalami iritasi bahkan infeksi akibat penanganan yang kurang baik
sehingga memerlukan waktu yang lama untuk proses pemulihan.
Penanganan prolapsus uteri yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan
pada siklus reproduksi selanjutnya kemudian days open lebih lama. Oleh karena
itu kasus prolapsus uteri ini harus ditangani dengan benar (Toelihere, 1985).
Selain dapat mempengaruhi days open dan calving interval terjadinya kasus
prolapsus uteri jika tidak ditangani dengan cepat, tepat dan benar dapat
menyebabkan hewan mati. Menurut Ishii et al., (2010) dalam Asri (2017),
penanganan prolapsus uteri harus dilakukan dengan hati-hati dalam hal reposisi
manual, karena dorongan uterus dengan tekanan yang berlebihan dapat melukai
atau merobek uterus bahkan dapat merobek pembuluh darah yang mengakibatkan
pendarahan yang hebat sehingga kemungkinan besar membuat hewan mati.
1.4 Kontribusi
laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
peternak sapi terkait penanganan prolapsus uteri, sehingga dapat dijadikan bahan
evaluasi dalam manajemen pemeliharaan sapi potong dan sebagai bahan
pembelajaran bagi mahasiswa mengenai cara penanganan kasus prolapsus uteri.
II. TINJAUAN PUSTAKA
sperma, kemudian bergerak melalui saluran telur dan masuk ke uterus. Jika
dibuahi, maka akan terjadi perkembangan embriologis di dalam uterus (Turner,
2014) Uterus terdiri dari kornu, korpus, dan serviks, melakukan sejumlah fungsi:
kontraksi uterus mempermudah pengangkutan sperma ke tuba fallopii, uterus
merupakan tempat pembentukan plasenta dan perkembangan fetus. menghasilkan
prostaglandin yang bisa menghancurkan fungsi korpus luteum ovarium.
Permukaan dalam uterus ruminansia mengandung penonjolan-penonjolan seperti
cendawan disebut caruncula.
Uterus sapi memiliki 70-120 caruncula yang berdiameter 10 cm dan terlihat
seperti spon karena banyak lubang-lubang kecil (crypta) yang menerima villi
chorionik placental. Villi-villi chorion hanya berkembang pada daerah tertentu
pada selubung fetus (cotyledon) yang memasuki caruncula. Cotyledon dan
caruncula bersama-sama disebut placentoma (Lellan. 2009). Serviks adalah suatu
struktur berupa sphincter, terdapat dalam bentuk lereng-lereng transversal dan
saling menyilang disebut cincin-cincin annuler. Berfungsi untuk mencegah
masuknya mikroorganisme atau benda-benda asing ke lumen uterus. Pada saat
estrus, serviks akan terbuka sehingga memungkinkan sperma memasuki uterus
sehingga terjadi pembuahan serta menghasilkan cairan mucus yang keluar melalui
vagina (Prange and Duby, 2007).
2.3 Uterus
Organ uterus merupakan saluran alat kelamin yang berbentuk bulu, berurat
daging licin, yang mempunyai fungsi sebagai penerima ovum yang telah dibuahi
dari tuba fallopi, dan organ uterus akan memberi makan serta perlindungan bagi
fetus yang selanjutnya akan mendorong fetus ke arah luar pada saat proses
kelahiran (Hardjopranjoto (1995) dalam Siswanto dan Era (2018). Uterus
merupakan organ yang sangat khusus dibandingkan dengan organ yang lain.
Sebab dapat mengadakan adaptasi, menerima dan memelihara embrio yang akan
melakukan implantasi. Semua perubahan keadaan ini diatur oleh ovarium yang
selanjutnya dibantu oleh hormone plasenta (Wirjaatmadja, 2005).
6
pedet. Pedet yang telah dinanti selama +280 hari akan mengalami kematian yang
selanjutnya berakibat tertundanya proses pembibitan, jarak beranak semakin
panjang, peningkatan biaya pakan dan tenaga kerja. Beberapa kejadian gangguan
reproduksi yang sering terjadi di lapangan antara lain distokia, prolapsus uteri,
retensio secundinae dan abortus.
dapat berdiri dengan uterus yang menggantung pada bagian belakang. Uterus
akan mengalami pembesaran dan terjadi oedematous jika kondisi ini dibiarkan
berlangsung selama 4 hingga 6 jam, dan ketika dibiarkan dalam kurun waktu 6
jam atau lebih maka organ uterus mulai menyerap udara dan akan membesar.
Tanda lain dari prolaps uteri yaitu pada bagian vulva terdapat bagian yang
terlihat dari endometrium. Sapi betina yang mengalami prolaps uteri akan
menunjukkan gejala sering gelisah dan selalu melihat daerah bagian
belakangnya, biasanya disertai dengan menempelkan bagian vulvanya dengan
menggesekkan pada dinding karena merasakan hal yang tidak normal seperti
biasanya pada bagian belakang induk sapi (Siswanto dan Era, 2018).
sehingga total kandang PT Indo Prima Beef II yaitu 5 kandang dengan kapasitas
7000 ekor (PT. Indo Prima Beef II, 2021).
2.6.3 Ketenagakerjaan
Menurut undang undang no.13 tahun 2013, Menurut peraturan tersebut
ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Tenaga kerja yang dimaksud disini
didefinisikan sebagai setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan yang
menghasilkan barang dan/atau jasa yang berguna bagi dirinya sendiri ataupun
masyarakat secara umum. Ketenagakerjaan yang terdapat di PT. Indo Prima Beef
II Lempuyang Bandar, Lampung Tengah berjumlah 103 orang pekerja dengan
pembagian sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing dimana sebagian
tenaga kerja berasal dari daerah sekitar wilayah perusahaan, pembagian tugas
ketenagakerjaan dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :
12
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan penanganan prolapsus uteri ini
adalah needle holder, gunting, jarum jahit, needle hecting, glove, dan spuit.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pelaksanaan penanganan prolapsus uteri ini
adalah obat antibiotik Penicilin dan Streptomycin (Penstrep-400), Biosan, air
bersih, iodin, dan benang silk.
3.5 Pengamatan
a. Kasus prolapsus uteri
b. Deteksi kasus prolapsus uteri
c. Prosedur penanganan kasus prolapsus uteri
d. Pencegahan kasus prolapsus uteri
e. Keberhasilan penanganan kasus prolapsus uteri.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
menyebabkan terjadinya prolaps uteri dengan mudah (Siswanto dan Era, 2018).
Demikian pula kontraksi uterus yang kuat disertai tekanan dinding perut yang
berlebihan pada waktu melahirkan, dapat menyebabkan keluarnya fetus bersama-
sama selaput fetus dan dinding uterusnya, prolapsus uteri dapat dilihat pada
gambar 1.
Sapi Induk
berhasil karena semua idikator terpenuhi sehingga sapi induk dapat kembali sehat
seperti semula. Luka jahitan dibuka setelah 7 hari.
Menurut Febriyanto (2013), setelah 3-7 hari biasanya kandungan sudah
mulai normal dan jahitan sudah mengering, sehingga pada dasarnya jahitan boleh
dilepas namun untuk menghindari terjadinya kasus kembali jahitan disarankan
dilepas setelah 2 - 4 minggu. Sapi-sapi yang sehat pasca penanganan prolapsus
uteri menunjukan siklus birahi kembali setelah 60 hari.
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai penanganan kasus prolapsus
uteri pada sapi induk di PT. Indo Prima Beef II dapat disimpulkan bahwa
penanganan yang dilakukan dalam kasus prolapsus uteri pada sapi induk cukup
baik yang dibuktikan dengan induk sapi yang kembali sehat dan tidak terjadi
kasus berulang dengan prosedur: pemisahan induk ke kandang khusus; mencuci
dan memisahkan selaput fetus dari uterus menggunakan larutan iodin; mereposisi
kembali uterus secara manual ke dalam vagina seluruhnya; menjahit pada bagian
bibir vulva; pada akhir penanganan diberikan satu injeksi antibiotik Penisilin-
Streptomycin (Penstrep-400); dan multivitamin Biosan. Satu minggu setelah luka
mengering jahitan dibuka.
5.2 Saran
Berdasarkan pengamatan di PT. Indo Prima Beef II selama PKL perlu
meningkatkan pencatatan yang lebih baik lagi guna memudahkan dalam proses
evaluasi. Untuk mencegah terjadinya kasus prolapsus uteri maka disarankan agar
induk bunting dibiarkan bergerak, memperhatikan kemiringan kandang, serta
mencukupi kebutuhan nutrisi dan mineralnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, F. 2014. Biodin Penguat Otot dan Meningkatkan Daya Tahan Tubuh.
http://obathewan17.blogspot.com/2014/12/biodin-penguat-otot-dan
meningkatkan.html. (Diakses tanggal 4/6/2021).
Ismaya. 2014. Bioteknologi Inseminasi Buatan Pada Sapi Dan Kerbau. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.
Phocas F, and Laloe D. 2003. Evaluation models and genetic parameters for
calving difficulty in beef cattle. J Anim Sci. 81:933-938.
Peter A.T. 2015. Vaginal, Cervical, and Uterine Prolapse Veterinary Clinical
Sciences. Collage of Veterinary Medicine, Purdue University, West
Lafayette, Indiana: USA.
Prange, and Duby, 2007. Anatomy of the Cow's Reproductive Tract. West
Virginia University Extension Service
PT. Indo Prima Beef II, 2021. Sejarah Singkat. PT. Indo Prima Beef II
Lempuyang Bandar, Lampung Tengah.
PT. Indo Prima Beef II, 2021. Ketenagakerjaan. PT. Indo Prima Beef II
Lempuyang Bandar, Lampung Tengah.
PT. Indo Prima Beef II, 2021. Data Kasus Prolapsus Uteri. PT. Indo Prima Beef II
Lempuyang Bandar, Lampung Tengah.
Rismardiati. D.U. 1985. Preparat Penisilin dalam Pengobatan Mastitis Sapi Perah.
Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Siswanto dan Era H.M. 2018. “Tingkat Kejadian Prolapsus Uteri Pada Sapi Perah
Peterakan FH”. VITEK : Bidang Kedokteran Hewan 4 (1): 1-17
Siswanto dan Era Hari Mudji. 2011. Tingkat Kejadian Prolapsus Uteri Pada Sapi
Perah Peranakan Fh Di Koperasi Unit Desa Sukamulya Kecamatan Wates
Kabupaten Kediri. https://Jurnalvitek.com/jv/article/download/10/12/2021
Salisbury, G.W., N.L. Vandemark dan R. Januar. 1985. Fisiologi Reproduksi dan
Inseminasi Buatan Pada Sapi. Gadjah Mada University Press.
Toelihere, M.R. 1985. Ilmu Kebidanan pada Ternak Sapi dan Kerbau. Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta.
Umesh, Kumar. Lakde C.K. Patil M.S, Sahatpure S.K. Gawande A.P. 2015. Pre
and post partum prolapse in a crossbred Jersey cow: A case report.Sch J
Agric Vet Sci., Dec-2015-Jan 2016; 3(1): 48-50.
Wardhani, S.A.B. 2015. Prevalensi Kejadian Prolapsus Uteri pada Sapi Perah di
Kabupaten Sleman. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.
LAMPIRAN
27
Pos satpam yang berada di dekat pintu masuk PT. Indo Prima Beef II
28