A
DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI MAIMUNAH
PALEMBANG
2018
Oleh
Laporan Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Ahli Madya Kebidanan
Oleh:
ii
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. A
DI BIDAN PRAKTIK MANDIR MAIMUNAH
PALEMBANG TAHUN 2018
RINGKASAN
iii
iv
v
vi
RIWAYAT HIDUP PENULIS
I. BIODATA
Nama : Ananda Sindy Putryi
Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 20 Oktober 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat Rumah : Pedamaran V dusun III RT/Rw 008/003
provinsi sumatra selatan
Nama Orang Tua
Ayah : Arif mulyadi
Ibu : Herlina wati
No. HP : 082183991823
Email : anandasindy02@gmail.com.
vii
PERSEMBAHAN DAN MOTTO
Kupersembahkan Kepada:
1. Kedua orangtua ku tercinta Papa ( Arif mulyadi ) dan Mama ( Herlina Wati )
yang selalu memberikan doa, nasihat, semangat yang tiada hentinya agar aku bisa
mewujudkan cita-cita ku.
2. Kakak dan adik ku ( Arlin Sherli Varlinda ) dan (Anisa Azahra Maulida) yang
mengharapkan keberhasilanku.
MOTTO
“Lakukan yang terbaik hari ini, karena hari ini adalah Hari yang paling sempurna,
Kemarin adalah kenangan dan Besok adalah impian”
(Elen Degeneres)
viii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan
Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat dalam
bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis juga ingin
1. Dr.dr. Chairil Zaman, M.Sc, selaku Ketua STIK Bina Husada Palembang.
2. Tri Sartika, SST, M.Kes, selaku ketua program studi Kebidanan STIK Bina
Husada Palembang.
4. Septiana Rahayu, SST., M.Kes. sebagai penguji satu LTA yang telah
ix
5. Lendy Perwithasari, SKM, M.Kes. selaku dosen penguji dua LTA yang
tugas akhir
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan
dan kesempurnaan. Semoga laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi pihak yang
Penulis
x
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 3
1.2.1 Tujuan Umum ....................................................................................... 3
1.2.2 Tujuan Khusus ...................................................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup............................................................................................... 4
1.3.1 Subtansi Laporan Khusus ..................................................................... 4
1.3.2 Lokasi.................................................................................................... 4
1.3.3 Waktu .................................................................................................... 4
1.4 Manfaat .......................................................................................................... 5
1.4.1 Bagi Lahan Praktik STIK...................................................................... 5
1.4.2 Bagi STIK ............................................................................................. 5
xi
2.4.2 Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal........................................................ 33
2.4.3 Manajemen Bayi Baru Lahir................................................................ 34
2.5 Konsep Dasar Keluarga Berencana............................................................... 35
2.5.1 Pengertian Keluarga Berencana........................................................... 35
2.5.2 Tahapan Konseling............................................................................... 36
2.5.3 Metode kontrasepsi ............................................................................. 36
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Masa Kehamilan.............................................................................................. 109
4.2 Masa Persalinan .............................................................................................. 111
4.3 Masa Nifas ...................................................................................................... 113
4.4 Bayi Baru Lahir............................................................................................... 114
4.5 Keluarga Berencana ........................................................................................ 115
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu ........................... 53
Tabel 3.2 Lembar Observasi Kala I ...................................................................... 86
Tabel 3.3 Ketidak nyamanan Masa Hamil dan Cara Mengatasinya ..................... 95
Tabel 3.4 Kunjungan Nifas ................................................................................... 103
Tabel 3.5 Bayi Baru Lahir .................................................................................... 112
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor lampiran
1. Lembar konsultasi
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
terpadu bagi ibu dan anak dari pra kehamilan hingga persalinan, periode post
melalui layanan rawat jalan, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya (Astuti, 2017).
(AKI) pada tahun 2015 sebesar 2016 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2015 mencapai 32 per 1.000 kelahiran
hidup (KH). Jika dihitung berdasarkan angka tersebut berjumlah 4.450 kematian
AKI di Indonesia mencapai 359 per 100.000 KH dan AKB mencapai 32 per
1000 kelahiran hidup. Data laporan dari daerah yang diterima menunjukan
bahwa jumlah ibu yang meninggal karena kehamilan dan persalinan tahun 2013
1
2
Berdasarkan data Provinsi Sumatera Selatan tahun 2012 Jumlah kasus ibu
sebanyak 149 orang per 100.000 KH dan Jumlah kasus bayi sebanyak 3,3 orang
per 1.000 KH. Tahun 2013 Jumlah kasus ibu sebanyak 144 orang per 100.000
KH dan Jumlah kasus bayi sebanyak 2,8 orang per 1.000 KH. Tahun 2014
Jumlah kasus ibu sebanyak 155 orang per 100.000 KH dan Jumlah kasus bayi
sebanyak 3,7 orang per 1.000 KH. Tahun 2015 Jumlah kasus ibu sebanyak 165
orang per 100.000 KH dan Jumlah kasus ibu sebanyak 776 per 1.000 KH
Kematian Ibu sebanyak 13 orang dari 29.911 KH dan Jumlah Kematian Bayi
sebanyak 168 orang per 1.000 KH. Tahun 2014 Jumlah Kematian Ibu sebanyak
12 orang dari 29.235 KH dan Jumlah Kematian Bayi sebanyak 52 orang dari
29.235 KH. Tahun 2015 Jumlah Kematian Ibu sebanyak 12 orang dari 29.011
KH dan Jumlah Kematian Bayi sebanyak 8 orang dari 29.011 KH (Dinkes Kota
Palembang, 2015).
Care sebanyak K1 127 orang dan K4 146 orang, jumlah ibu bersalin sebanyak
76 orang, ibu nifas berjumlah 76 orang, dan bayi baru lahir berjumlah 76 bayi,
1.2 Tujuan
2018.
2018.
4
1.3.2 Lokasi
Azhari, Lr. Masjid II, 7 Ulu, RT 16, RW 05, Provinsi Sumatera Selatan Kota
Palembang.
1.3.3 Waktu
Maimunah adalah dari tanggal 7 Febuari 2018 – 23 Mei 2018 dengan metode
pendokumentasian SOAP.
1.4 Manfaat
bahan masukan dalam sarana evaluasi serta sebagai sarana informasi bagi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan
mengemban tanggung jawab yang lebih besar (Rukiah dan Yulianti, 2014).
dengan ovum perempuan. Spermatozoa merupakan sel yang sangat kecil dengan ekor
yang panjang sehingga memungkinkan untuk bergerak dalam media cair dan dapat
mempertahankan fertilisasi nya selama 2 sampai 4 hari. Sel telur (ovum) akan hidup
maksimal 48 jam setelah ovulasi. Oleh karena itu agar fertilisasi berhasil, senggama
ibu hamil. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah. Namun, tidak bisa
6
7
Menurut Astuti, dkk (2017) Antenatal Care, Prenatal Care (PNC) merupakan
hal yang sama yang mempunyai arti yaitu asuhan kehamilan Antenatal Care
atau Prenatal Care berasal dari bahasa yunanni berarti ante = dimuka, pre =
sebelum, sedangkan natal berasal dari kata natus yang artinya persalinan.
Bahasa yang sering kali di gunakan yaitu Antenatal Care = ANC dari berbagai
pelayanan, tetapi setiap ibu hamil yang melakukan kontak dengan tenaga
dengan ibu hamil tidak memberika pelayanan ANC sesuai dengan standar
mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam masa kehamilan, masa
persalinan, dam ,masa nifas, sehingga kondisi ibu dan anak post partum
sehat dan normal tidak hanya fisik saja tapi juga mental.
3. Trimester III (usia kehamilan 28-36 minggu dan sesudah minggu ke 36) :
pertumbuhan janin.
mendekteksi ibu hamil yang beresiko KEK. Kurang energi kronis yang
dimaksud yaitu ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah
9
hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah.
dengan usia kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan usia
bawah jain bukan kepala atau kepala janin belum amasuk ke panggul.
lain.
pada ibu hamil di sesuaikan dengan status imunisasi ibu saat ini.
kehamilan
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus menapatkan
tablet zat besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan dan diberikan
antenatal meliputi:
g. Pemeriksaan HIV
rujukan.
diinduksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya,
pengeluaran bay yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Kuswanti dan Melina,
2017).
12
macam :
1) Kala I (Pembukaan)
dinamakan pulakala pembukaan. Dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his
dan wanita tersebut mengeluarkan lendir yang bersemu darah disertai dengan
pendataran (effacement). lendir bersemu darah berasal dari lendir kanalis servikalis
karena serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pembuluh-
a. Fase laten
b. Fase aktif
1. Fase akselerasi
2. Fase dilatasimaksimal
menjadi 9 cm.
13
3. Fase deselarasi
menjadi lengkap.
primigravida Ostim Uteri Interna (OUI) akan membuka lebih dahulu sehingga
serviks akan mendatar dan menipis, baru kemudian Ostium Uteri Eksterna (OUE)
membuka. Pada multigravida OUI sudah sedikit membuka, OUI dan OUE serta
Ketuban akan pecah dengan sendiri ketika pembukaan hampir lengkap atau telah
lengkap. Kala I selesai apabila pembukaan serviks uteri telah lengkap. Pada
jam.
Kala ini disebut juga sebgai kala pengeluaran. Kala ini dimulai dari
pembukaan lengkap sampai lahirnya janin. Pada kala ini his menjadi lebih kuat
dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Dalam fase ini dirasakan
tekanan pada otot-otot dasar panggul yang dapat menimbulkan rasa mengedan.
Wanita merasa pula tekanan pada rectum dan hendak buang air besar. Kemudian
perenium mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai
membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu
14
his. Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi maka kepala janin tidak masuk lagi
di luar his, dan dengan his dan kekuatan mengejan maksimal, kepala janin
dilahirkan dengan suboksiput dibawah simfisis dan dahi, muka dan dagu melewati
perineum. Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan dan
anggota bayi. Pada primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan apada
Di sebut juga sebagai kala uri. Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan
fundus uteri agak di atas pusat. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi
sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada
100-200 cc
4) Kala IV (Observasi)
Kala IV adalah pengawasan selama 1-2 jam setelah bayi dan uri lahir untuk
Pada primigravida, lama kala I yaitu 13 jam, kala dua satu jam, kala tiga ½ jam,
lama persalinan 14 ½ jam. Pada multigravida, lama kala sati 7 jam, kala dua ½
berikut.
b) Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan vagina.
persalinan dan menatalaksana komplikasi segera pada ibu dan bayi baru lahir.
d). Lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi untuk ibu
3) Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan.
16
4) Melepaskan dan menyiapkan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan
sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau
5) Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam.
sarung tangan DTT atau Steril dan pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat
suntik).
(depan) ke posterior (belakang) menggunakan kapas atau kasa yang di basahi air
DTT.
b) Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yang tersedia
tangan tersebut dalam larutan klorin 0,5% langkah # 9. Pakai sarung tangan
a) Bila selaput ketuban masih utuh saat pembukaan sudah lengkap maka lakukan
amniotomi.
tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, lepaskan sarung tangan dalam keadaan
17
terbalik, dan rendam dalam klorin 0,5% selama 10 menit). Cuci kedua tangan
10) Periksa denyut jantung jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus mereda
(relaksasi) untuk memastikan DJJ masih dalam batas normal (120-160 x/menit)
11) Memberitahukan pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
cukup baik, kamudian bantu ibu menemukan posisi yang nyaman dan sesuai
dengan keinginnnya.
b) Jelaskan pada anggota keluarga tentang peran mereka untuk mendukung dan
12) Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran jika ada rasa ingin
meneran atau kontraksi yang kuat. Pada kondisi itu, ibu diposisikan setengah
duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman.
13) Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ingin meneran atau timbul
b) Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran
c) Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (kecuali posisi
h) Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah pembukaan
lengkap dan dipimpin meneran ≥120 menit (2 jam) pada primigravida atau ≥
14) Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman,
jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam selang waktu 60
menit.
15) Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut bawah ibu, jika
16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu.
17) Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan dan bahan
18) Pakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
19
Lahirnya Kepala
19) Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm vulva maka lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering, tangan
yang lain menahan belakang kepala untuk mempertahankan posisi fleksi dan
membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu meneran secara efektif atau bernafas
20) Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat ( ambil tindakan yang sesuai jika
Perhatikan!
a) Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lilitan lewat bagian
b) Jika tali pusat melilit leher bayi dengan kuat, klem tali pusat di dua tempat dan
21) Setelah kepala lahir tunggu putaran paksi luar yang berlangsung secara spontan.
Lahirnya Bahu
22) Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara biparental.
Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala kea
rah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan
kemudian gerakkan kea rah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
20
23) Setelah kedua bahu lahir, satu tangan menyangga kepala dan bahu belakang,
tangan yang lain menelusuri dan memegang lengan dan siku bayi bagian atas.
24) Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung,
bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan tulunjuk diantara
kedua kaki dan pegang kedua kaki dengan melingkarkan ibu jari pada satu sisi
dan jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar bertemu dengan jari tulunjuk)
Bila salah satu jawaban “TIDAK,” lanjut ke langkah resusitasi pada bayi baru lahir
Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya (kecuali
handuk/kain yang kering. Pastikan bayi dalam posisi dan kondisi aman di perut
27) Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir (hamil
28) Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik.
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntkkan oksitosin 10 unit
oksitosin).
30) Dalam waktu dua menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat dengan klem kira-kira
2-3 cm dari pusar bayi. Gunakan jari tulunjuk dan jari tengah tangan yang lain
untuk mendorong isi tali pusat kea rah ibu, dan klem tali pusat pada sekitar 2 cm
a) Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi),
b) Ikat tali pusat dengan benang DTT/Steril pada satu sisi kemudian lingkarkan
lagi benang tersebut dan ikat tali pusat dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
32) Letakkan bayi tengkurep didada ibu untuk kontak kulit ibu bayi. Luruskan bahu
bayi sehingga dada bayimenempel di dada ibunya usahakan kepala bayi berada di
antara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting susu atau areola
mamae ibu.
a) Selimuti ibu dan bayi dengan kain kering dan hangat, pasang topi dikepala
bayi.
b) Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam.
22
c) Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusun dini dalam
d) Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil
menyusu.
33) Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
34) Letakkan satu tangan di atas kain pada perut terbawa ibu (di atas sympisis), untuk
pusat.
35) Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan
yang lain mendorong inversion uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-4-
detik, hentikan penegangan tali pusat dan hingga timbul kontraksi berikutnya
a) Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota keluarga
Mengeluarkan Plasenta
36) Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus kearah dorsal ternyata
diikuti dengan pergeseran tali pusat kearah distal maka lanjutkan dorongan kea
a) Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegangkan (jangan ditarik secara
kuat terutama jika uterus tak berkontraksi) sesuai dengan sumbu jalan lahir
b) Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-
berikutnya
5. Jika plasenta tak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau terjadi
37) Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan
pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan
a) Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk
38) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,
letakkan telapak tangan difundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar
Menilai Perdarahan
39) Periksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal) pastikan plasenta telah dilahirkan
40) Evaluasi kemungkina laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan penjahitan
bila terjadi laserasi derajat 1 atau derajat 2 dan atau menimbulkan perdarahan.
penjahitan.
41) Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
Evaluasi
43) Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin
0,5% , bersihkan noda darah dan cairan tubuh, dan bilas di air DTT tanpa
25
melepas sarung tangan kemudian keringkan dengan tissue atau handuk pribadi
44) Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi.
45) Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik.
47) Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-
60x/menit)
a) Jika bayi sulit benafas, merintih, atau retraksi, diresusitasi dan segera merujuk
kerumah sakit.
b) Jika bayi nafas terlalu cepat atau sesak nafas, segera rujuk ke RS rujukan.
c) Jika kaki teraba dingin pastikan ruangan hangat. Lakukan kembali kontak
48) Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
50) Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan menggunakan air
DTT.
Bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah diranjang atau disekitar ibu berbaring.
51) Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan keluarga
53) Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin
0,5%, lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam larutan
54) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan tangan
55) Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk memberikan salep mata profilaksis
infeksi, vitamin K1 (1mg) intramuscular dipaha kiri bawah lateral dalam 1 jam
pertama.
56) Lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Pastikan kondisi bayi baik
setiap 15 menit.
57) Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi hepatitis B di
paha kanan bawah lateral. Letakkan bayi didalam jangkauan ibu agar sewaktu-
58) Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam didalam larutan
59) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan dengan
Dokumentasi
60) Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital, lakukan
asuhan pemantauan kala IV persalinan setiap 15 menit pada jam pertama dan
Masa nifas (puerpureum) adalah masa setelah keluarnya palcenta sampai alat-
alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keaaan sebelum hamil. Masa nifas atau
puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu
Asuhan selama periode nifass perlu mendapat perhatian karena sekitar 60%
angka kematian ibu terjadi pada periode ini. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah
banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan
gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus ini
insidentil) selama kehamilannya, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah
(Maritalia, 2017).
28
3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
terdahulu kunjungan bisa dilakukan sejak 24 jam setelah pulang. Jarang sekali suatu
kunjungan rumah ditunda sampai hari ketiga seteah pulang kerumah. Kunjungan
(sekitar 60%) mencetuskan pembuatan program kebijakan teknis yang lebih baru
mengenai jadwal kunjungan masa nifas. Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas,
dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah,
Tujuannya :
perdarahan berlanjut.
dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai
Tujuannya.
abnormal.
tanda-tanda penyulit.
pusat, menjaga agar bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
abnormal.
tanda-tanda penyulit.
pusat, menjaga agar bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
Tujuannya:
Asuhan kebidanan pada ibu nifas setelah melahirkan plasenta, tubuh ibu
biasanya mulai sembuh dari persalinan. Bayi mulai bernafas secara normal dan mulai
mempertahankan dirinya agar tetap hangat. Bidan sebaiknya tetap tinggal selama
beberapa jam setelah melahirkan untuk memastikan ibu dan bayi sehat, dan
ibu akan mulai sembuh. Rahimnya akan mengecil lagi dan berhenti. ASI akan keluar
dari payudaranya. Bayi akan belajar menyusu secara normal dan mulai mendapat
pertambahan berat badan. Pada saat itu ibu dan bayi masih memerlukan perawatan
bidan.
2.4.1 Pengertian
Bayi baru lahir disebut juga dengan neoatus merupakan individu yang sedang
bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu
sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai Apgar >7 dan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kelahiran lebih dari
atau sama dengan 37 minggu dengan berat lahir 2500-4000 gram.adaptasi BBL
terhadap kehidupan di luar uterus . pada waktu kelahiran,sejumlah adaptasi fisik dan
fsikologis mulai terjadi pada tumbuh bayi baru lahir karena perubahan dramatis
suatu transisi yang baik terhadap kehidupannya di luar uterus,bayi baru lahir juga
transisidengan berhasil,tujuan asuhan kebidanan yang lebih luas selama ini adalah
memberikan perawatan komperhensif kepada bayi baru lahir pada saat ia dalam
ruang rawat, untuk mengajarkan orang tua bagaimana merawat bayi mereka, dan
untuk memberi motivasi terhadap upaya pasangan menjadi orang tua, sehingga orang
8) Pernafasan ± 40-60x/menit
10) Rambut lanugo tidak terlihat dan biasanya rambut kepala telah sempurna
12) Genetalia
a) Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada skrotum dan
b) Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uretra yang berlubang
2) Gerak aktif
4) Refleks rooting (mencari puting susu dengan merangsang taktil pada pipi dan
6) Refleks morro (gerakan memeluk bila dikagekatkan) sudah terbentuk dengan baik
8) Eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama
Kunjungan
Kunjungan Penatalaksanaan
2.5.1 Pengertian
Keluarga berencana (KB) merupakan salah satu cara paling efektif untuk
sebagai berikut:
T : Tanyakan pada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien untuk berbicara
U : Uraikan kepada klien mengenai pilihan nya dan beritahu apa pilihan nya dan
beritahu apa pilihan reproduksi nya yang paling mungkin, termasuk pilihan beberapa
jenis kontrasepsi.
1. Profil
kesuburan lebih lambat, rata-rata empat bulan, cocok untuk masa laktasi
2. Jenis
(didaerah bokong).
intramuscular.
3. Cara kerja
4. Efektivitas
dengan 30% kehamilan per 100 perempuan per tahun; asal penyuntikannya
2011).
5. Keuntungan
pengaruh terhadap produksi ASI, dapat digunakan oleh perempuan usia lebih
6. Kerugian
(Sulistyawati, 2011).
a. Amenore.
b. Perdarahan.
berbahaya.
dua kali lebih banyak dari perdarahan yang biasanya dialami pada
disuntik.
dirujuk.
BAB III
LAPORAN KASUS
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Jl. Azhari, Lr. Masjid II, 7 Ulu, RT 16, RW 05, Provinsi Sumatera
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Azhari, lr. Masjid II, 7 Ulu, RT 16, RW 05, Provinsi Sumatera
40
41
3.2.1 KEHAMILAN
A. DATA SUBJEKTIF
1) ALASAN DATANG :
Ibu datang ke Bidan Praktik Mandiri Maimunah mengaku hamil anak ke-4 ingin
2) DATA KEBIDANAN
Haid
Menarche : 13 tahun
Lama : ±7 hari
Sifat : Cair
Dismenore : Tidak
Riwayat Perkawinan
Kawin : Ya
Tabel 3.1
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Nifas/ Anak
Usia Jenis Ditolong Tahun
No Penyulit Lakta
Kehamilan Persalinan Oleh Persalinan JK BB PB Ket
si
Spontan Bidan Tidak 2004 Baik Pr 2600gr 48 hidup
1. Aterm
ada
Spontan Bidan Tidak 2010 Baik Pr 3000 gr 47 hidup
2. Aterm
ada
Spontan Bidan Tidak 3013 Baik Lk 3200 gr 49 hidup
3. Aterm
ada
4. INI
G...P...A... : G4P3A0
HPHT : 6-07-2017
TP : 13-04-2018
21 Oktober 2018)
21 desember 2018)
23 Febuari 2018)
43
Tablet Fe : ± 63 tablet
3) DATA KESEHATAN
SC : Tidak pernah
Riwayat KB
Nutrisi
buah-buahan
Eliminasi
- BAK : ± 5x sehari
- BAB : ± 2x sehari
Personal Hygiene
- Mandi : 2x sehari
45
5) DATA PSIKOSOSIAL
Pribadi
- Harapan terhadap kehamilan: Ibu dan Bayinya sehat dan bisa lahir normal
Budaya
B. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Fisik
2) Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
Mata
Hidung : Bersih
- Lidah : Bersih
Muka
Leher
Payudara
- Bentuk/ukuran : Simetris
Abdomen
Genetalia Eksterna
Ekstremitas Bawah
- Pergerakan : Baik
48
Ekstriminitas atas
- Pergerakan : Baik
Palpasi
- Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba kepala janin dan
Auskultasi
Perkusi
Pemeriksaan Penunjang
Darah
Urine
- Protein : Negatif
- Glukosa : Negatif
Pemeriksaan panggul
C. ANALISA DATA
presentasi kepala.
2. Menganjurkan ibu untuk melakukan senam hamil seperti jalan-jalan pagi hari
diwajah dan tangan, keluar cairan pervaginam ( ketuban), nyeri perut yang
diminum pada pagi hari, tidak boleh diminum menggunakan teh atau kopi
A. DATA SUBJEKTIF
1) ALASAN DATANG :
Ibu datang ke Bidan Praktik Mandiri Maimunah mengaku hamil anak ke-4
2) DATA KEBIDANAN
G...P...A... : G4P3A0
HPHT : 6-07-2017
TP : 13-04-2018
Maret 2018)
TT :-
Tablet Fe : ± 75 tablet
3) DATA KESEHATAN
SC : Tidak pernah
Riwayat KB
Alasan berhenti :-
Nutrisi
buah-buahan
Eliminasi
- BAK : ± 5x sehar
- BAB : ± 2x sehari
Personal Hygiene
- Mandi : 2x sehari
5) DATA PSIKOSOSIAL
Pribadi
- Harapan terhadap kehamilan: Ibu dan Bayinya sehat dan bisa lahir normal
Budaya
B. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Fisik
2) Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
Mata
Hidung : Bersih
- Lidah : Bersih
Muka
Leher
Payudara
- Bentuk/ukuran : Simetris
Abdomen
Genetalia Eksterna
Ekstremitas Bawah
- Pergerakan : Baik
57
Ekstriminitas atas
- Pergerakan : Baik
Palpasi
- Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba kepala janin dan
Auskultasi
Perkusi
Pemeriksaan Penunjang
Darah
Urine
Pemeriksaan panggul
C. ANALISA DATA
presentasi kepala.
2. Memberikan KIE kepada ibu tentang tanda-tanda akan terjadi persalinan, yaitu
merasakan nyeri pada punggung, keluar lendir bercampur darah dari vagina,
- Ibu mengerti
kendaraan, obat, surat, uang, dan bank darah serta menyiapkan perlengkapan
bayi dan ibu seperti baju bayi, celana bayi, gurita ibu, baju ganti celana dalam
dan pembalut.
4. Memberikan KIE kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan pada TM III
kabur bengkak diwajah dan tangan, keluar cairan pervaginam (ketuban), nyeri
A. DATA SUBJEKTIF
1) ALASAN DATANG :
Ibu datang ke Bidan Praktik Mandiri Maimunah mengatakan hamil anak ke 4 ingin
2) DATA KEBIDANAN
G...P...A... : G4P3A0
HPHT : 6-07-2017
TP : 13-03-2018
TT : -
Nutrisi
buah-buahan
Eliminasi
- BAK : ± 5x sehari
- BAB : ± 2x sehari
Personal Hygiene
- Mandi : 2x sehari
5) DATA PSIKOSOSIAL
Pribadi
Budaya
B. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Fisik
2) Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
Mata
Hidung : Bersih
- Lidah : Bersih
Muka
Leher
Payudara
- Bentuk/ukuran : Simetris
Abdomen
Genetalia Eksterna
- Kebersihan : Bersih
Ekstremitas Bawah
- Pergerakan : Baik
65
Ekstriminitas atas
- Pergerakan : Baik
Palpasi
- Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba punggung janin dan
- Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba kepala janin dan
Auskultasi
Perkusi
Pemeriksaan Penunjang
Darah
Urine
Pemeriksaan panggul
C. ANALISA DATA
presentasi kepala.
merasakan nyeri pada punggung, keluar lendir bercampur darah dari vagina,
seperti dimana dan siapa yang akan menolong persalinan, kendaraan, obat,
surat, uang, dan bank darah serta menyiapkan perlengkapan bayi dan ibu
seperti baju bayi, celana bayi, gurita ibu, baju ganti celana dalam dan
pembalut.
kebidan.
3.2.2 PERSALINAN
3.2.2.1 KALA I
A. DATA SUBJEKTIF
1) ALASAN DATANG
disertai kencang-kencang pada perut dan sudah ada tanda-tanda lendir bercampur
Pola Nutrisi
- Makan : 3x sehari
Pola Eliminasi
Konsistensi : Lunak
Warna : Kuning
Warna : Bening
Personal Hygiene
- Mandi : 2x sehari
3) DATA KEBIDANAN
TP : 13-4-2018
ANC
- Trimester I : 1x
- Trimester II : 1x
- Trimester III : 2x
B. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Fisik
2) Pemeriksaan Kebidanan
Ispeksi
Mata
- Lidah : Bersih
Muka
Leher
Payudara
- Bentuk/ukuran : Simetris
Abdomen
Genetalia Eksterna
- Kebersihan : Bersih
Ekstremitas Bawah:
- Pergerakan : Baik
72
Ekstriminitas atas
- Pergerakan : Baik
Palpasi
bokong janin .
- Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba kepala janin dan
Auskultasi
Pemeriksaan Dalam
- Portio : Lunak
- Pembukaan : 4 cm
- Penipisan :50 %
73
- Ketuban :+
- Presentasi : Kepala
- Penurunan : Hodge II
- Penyusupan :0
Perkusi
Pemeriksaan Penunjang
Darah
Urine
Pemeriksaan panggul
C. ANALISA DATA
1). Diagnosa : G4P3A0 hamil aterm inpartu kala I fase aktif, janin tunggal
D. PENATALAKSANAAN
fisiologis.
4. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum teh hangat untuk menambah
5. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman, seperti miring ke kiri
untuk mempercepat kemajuan persalinan dan suplai oksigen ke janin lancar.
- Ibu mengerti dan mengikuti anjuran bidan
75
Tabel 3.2
Lembar Observasi Kala I
07.35 83x/
2. wib 140 5x10’ 120/80 m 22 x/m 36,8°c Kososng Tidak 10 cm 100% - Kepala 1/5 0 UUK kanan
x/m 50” mmHg Teraba depan
76
77
3.2.2.2 KALA II
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu merasa perut dan pinggangnya sangat sakit dan ibu merasa ingin meneran
B. DATA OBJEKTIF
Kesadaran : Composmentis
HIS : 5x/10’/50”
Perineum : Menonjol
Vulva/Vagina : Membuka
Pemeriksaan Dalam
- Pembukaan : 10 cm
- Penipisan : 100%
- Ketuban : (-)
- Presentasi : Kepala
- Penurunan : Hodge IV
- Penyusupan :0
C. ANALISA DATA
posisi melahirkan.
2. Memastikan adanya tanda gejala kala II, yaitu adanya dorongan untuk
membuka.
4. Menganjarkan kepada ibu cara meneran yang benar, yaitu dengan cara
5. Mengajarkan kepada ibu cara meneran yang benar yaitu dengan cara kedua
kala II, bidan menyiapkan alat partus set beserta oksitosin, bidan
bidan memimpin ibu untuk meneran,pasang handuk diatas perut ibu dengan
menahan sarung tangan pesangkan 1/3 pada bokong ibu, lindungan perinum
dengan menahan perineum, lahirkan kepala, cek lilitan tali pusat, tunggu bayi
melakukan putaran paksi luar, tangan biparietal untuk melahirkan bahu atas
dan bahu bawah, sanggah bahu bayi lalu susuri badan bayi sampai ke kaki,
nilai APGAR Score bayi, lalu potong tali pusat, letakkan bayi diatas perut ibu
tutup dengan kain bersih dan kering untuk bayi melakukan IMD, pukul 07.35
WIB bayi lahir spontan, menangis kuat, tonus otot baik. Pertolongan
persalinan telah dilakukan,Bayi lahir pukul: 07.45 WIB, JK: laki-laki, PB: 49
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan lega bayinya telah lahir tapi perut ibu masih mules
B. DATA OBJEKTIF
Uterus : Membundar
C. ANALISA DATA
1. Memberi tahu ibu bahwa saat ini akan dilakukan tindakan pengeluaran
plasenta.
secara IM, memindahkan klem pada tali pusat 5-10 cm dari vulva.
meregangkan tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas
5. Memeriksa kedua sisi plasenta, baik bagian ibu atau pun bayi dan pastikan
tempat khusus.
2.2.2.4 KALA IV
A. DATA SUBJEKTIF
B. DATA OBJEKTIF
Kesadaran : Composmentis
- Nadi : 80 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,50c
TFU : Sepusat
Perdarahan : ± 100 ml
84
C. ANALISA DATA
kemih dan perdarahan tiap 15 menit pada 1 jam pertama dan tiap 30 menit
2. Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu untuk mengganti energi ibu yang terbuang
5. Melakukan asuhan sayang ibu Beri ibu rasa nyaman dengan mengganti
pertama postpartum.
Tabel 3.3
Pemantauan kala IV
3.2.3 NIFAS
A. ALASAN DATANG
a. Riwayat Persalinan
Penolong : Bidan
BBL : 2800 gr
PBL : 49 cm
B. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Composmentis
b. Pemeriksaan kebidanan
c. Inspeksi
Mata
Lidah : Bersih
Caries : Ada
Muka
Payudara
Colostrums : Ada
ASI : Ada
Abdomen : Simetris
90
Genetalia eksterna
Perdarahan : ± 20cc
Ekstermitas bawah
Palpasi
C. ANALISA DATA
D. PENATALAKSANAAN
sayur-sayuran, lauk pauk dan lain-lain agar asupan nutrisi ibu terpenuhi
3. Memberitahu ibu agar selalu menjaga kebersihan alat genetalia nya agar tidak
terjadi infeksi dan mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari dan jika
bulan.
5. Mengajarkan ibu posisi yang benar saat menyusui, seperti ibu dalam posisi
yang nyaman, kepala dan badan bayi berada dalam garis lurus, wajah bayi
memeluk badan bayi dan dekat dengan badannya, sebagian besar areola
(bagian hitam disekitar puting) masuk ke dalam mulut bayi, mulut terbuka
lebar, bibir bawah melengkung ke luar, dan dagu menyentuh payudara ibu.
Tabel 3.4
Kunjungan Nifas
93
94
94
95
pan )
ANALISA DATA
P4A0 6 jam postpartum P4A0 6 hari postpartum P4A0 2 minggu P4A0 6 minggu
1) Diagnosa
postpartum postpartum
Tidak ada Tidak ada
2) Masalah
Tidak ada Tidak ada
95
96
96
97
No pengkajian :
A. DATA SUBJEKTIF
1) Biodata
Tgl/ jam lahir : 7 april 2018 Pukul 07.45 Wib bayi lahir
spontan
2) Riwayat Persalinan
Pemeriksaan persalinan
2. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Reflek
Eliminasi
Mekonium : Lembek
Sidik Telapak Kaki Kiri Bayi Sidik Telapak Kaki Kanan Bayi
Sidik Telapak Tangan Kiri Ibu Sidik Telapak Tangan Kanan Ibu
100
B. ANALISA DATA
Diagnosa : Bayi baru lahir 2 jam
C. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan observasi tanda-tanda vital pada bayi yaitu, suhu 36,4 ºC, Nadi
3. Melakukan perawatan tali pusat dengan cara mengganti kasa tali pusat yang
kering dan steril tanpa dicampur bahan apapun ganti kassa jika basah dan
kotor
4. Menjaga kehangatan bayi dengan cara memakaikan bayi baju sarung tangan
5. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir, seperti, tidak
mau menyusu, pusat kemerahan, kejang, demam, sesak nafas, mata bernanah
Tabel 3.5
Bayi Baru Lahir
DATA SUBJEKTIF
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
DATA OBJEKTIF
1 Keadaan umum Baik Baik Baik
2 Berat badan (Kg) 2800 gram 2800 gram 3000 gram
3 Panjang badan (Cm) 49 cm 49 cm 56 cm
Suhu (0C) 36,40C 37,00C 36,60C
4 Tanyakan ibu, bayi sakit apa Tidak ada Tidak ada Tidak ada
?
5 Memeriksa kemungkinan 43 x/menit 46 x/menit 40 x/menit
penyakit sangat berat atau
infeksi bakteri 138 x/menit 136 x/menit 120 x/menit
- Frekuensi napas
(kali/menit)
- Frekuensi denyut
jantung (kali/menit)
102
103
103
104
ANALISA DATA
13 BBL 6 jam BBL 6 hari BBL 14 hari
Diagnosa
104
105
105
106
A. DATA SUBJEKTIF
1) Alasan Datang
Ibu datang ke BPM Maimunah mengaku telah 46 hari melahirkan anak ke-4
- Laki-laki : 2 orang
- Perempuan : 2 orang
B. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Fisik
- Pernafasan : 20 x/menit
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 36,5 0C
- Berat Badan : 54 Kg
107
2) Data Kebidanan
- Haid terakhir :-
3) Riwayat Penyakit
C. ANALISA DATA
D. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan inform choice kepada ibu dan menanyakan kepada ibu KB apa
yang akan ibu gunakan serta lebih menyarankan kepada ibu untuk memilih
berumur 36 tahun
1/3 SIAS
seperti nasi, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minimal minum 8 gelas per
hari
5. Memberikan KIE kepada ibu untuk datang kembali pada saat Tanggal 16
Agustus 2018.
BAB IV
PEMBAHASAN
komprehensif yang diberikan pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dan
Keluarga Berencana pada Ny. A G4P3Ao dari usia kehamilan 33 minggu 1 hari
pemeriksaan Tanda-Tanda Vital dan pemeriksaan Head to toe dalam batas normal.
Diangnosa yang ditegakkan G4P3A0 hamil 33 minggu 1 hari, janin tunggal hidup,
tanggal 11 Maret 2018 pukul 15:20 WIB, didapatkan hasil pemeriksaan Tanda-Tanda
Vital dan pemeriksaan Head to toe dalam batas normal. Diangnosa yang ditegakkan
Penatalaksanaan yang dilakukan menganjurkan ibu untuk senam hamil dan perawatan
payudara. Pada kunjungan ke tiga dilakukan pada tanggal 24 Maret 2018 pukul 16.30
109
110
WIB. Didapatkan hasil pemeriksaan Tanda-Tanda Vital dan hasil pemeriksaan Head
to toe dalam batas normal. Diangnosa yang ditegakkan G4P3A0 hamil 37 minggu 2
memberitahu ibu tanda- tanda persalinan dan persiapan persalinan bagi ibu dan bayi
Kunjungan ANC yang dilakukan pada ibu telah sesuai dengan teori.
Kunjungan ANC dilakukan selama 4 kali. 1 kali pada TM1, 2 kali pada TM2, dan
3kali pada TM3 (Astuti, dkk 2017). Asuhan kebidanan yang dilakukan sudah sesuai
dengan standar asuhan 10T. Menimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan,
tinggi fundus uteri (TFU), Menghitung denyut jantung janin (DJJ), Menentukan
presentasi janin, Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus
toksoid sesuai status imunisasi, Pemberian tablet tambah darah (Fe) minimal 90 tablet
Dari asuhan dan teori diatas, penulis berasumsi kunjungan dan asuhan ANC
yang sesuai standar sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah komplikasi
selama kehamilan.
111
Pada tanggal 7 April 2018 pukul 04.15 WIB. Ny. A umur 35 Tahun datang ke
Bidan Praktik Mandiri Maimunah Palembang dengan keluhan sakit perut menjalar ke
pinggang disertai kencang-kencang pada perut dan sudah ada tanda-tanda lendir
bercampur darah sejak kemarin, ketuban masih utuh. Dari hasil pemeriksaan Tanda-
Tanda Vital dan hasil pemeriksaan Head To Toe dalam batas normal. Hasil
pemeriksaan dalam dan di dapatkan hasil partio tebal, pembukaan 4 cm, penipisan 50
%, ketuban (+), presentasi kepala, penurunan hodge II, dan penunjuk UUK kanan
depan. Diagnosa yang di tegakkan G4P3A0 inpartu Kala I fase aktif, Janin Tunggal
sayang ibu dan pemantauan kala I. Pada pukul 07.35 WIB, ibu mengatakan ada rasa
ingin buang air besar, His semangkin kuat. Hasil pemeriksaan pemeriksaan dalam di
dapatkan portio tidak teraba, pembukaan 10 cm, penipisan 100 %, ketuban (-),
presentasi kepala, penurunan hodge III +, kepala sudah ddi depan vulva/vagina.
Diagnosa yang ditegakkan Inpartu Kala II. Penatalaksanaan yang di tegakan pimpin
persalinan dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Pada pukul 07.55 WIB. Bayi telah lahir
JK Laki-Laki APGAR score 9/10 ibu mengatakan perutnya terasa mules hasil
tegakkan Inpartu kala III. Penatalaksanaan yang di berikan manajemen aktif Kala III.
Pada pukul 08.10 WIB. Plasenta lahir lengkap dan ibu terlihat lemas, hasil
pemeriksaan TTV dalam batas normal. Diagnosa yang di dapatkan P 4A0 kala IV.
112
Penatalaksanaan yang dilakukan memberikan rasa aman dan nyaman bagi ibu dan
yaitu mengenali gejala dan tanda kala dua, menyiapkan pertolongan persalinan, jika
tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm vulva maka lindungi perineum dengan
satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering, periksa kemungkinan adanya
lilitan tali pusat, setelah kepala lahir tunggu putaran paksi luar yang berlangsung
secara spontan, lahirnya bahu, setelah kedua bahu lahir satu tangan menyangga
kepala dan bahu belakang, setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas
berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki, lahir, keringkan tubuh bayi mulai
dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya (kecuali kedua tangan), periksa kembali
uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir ( hamil tunggal), suntkkan
oksitosin 10 unit (intramuskuler) di 1/3 distal lateral paha, jepit tali pusat dengan
klem kira-kira 2-3 cm dari pusar bayi, pemotongan dan pengikatan tali pusat,
letakkan bayi tengkurep didada ibu untuk kontak kulit ibu bayi, pengeluaran palsenta,
pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva, letakkan satu tangan di
atas sympisis, setelah uterus berkontraksi, regangkan tali pusat kearah bawah sambil
tangan yang lain mendorong inversion uteri, saat plasenta muncul di introitus vagina,
lahirkan plasenta, ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus, pastikan ibu
merasa nyaman, lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, melengkapi partograf
Asuhan yang diberikan ibu telah sama dengan 60 langkah APN dan teori dari
asuhan dan teori diatas, penulis berasumsi melakukan 60 langka APN yang sesuai
Pada tanggal 7 April 2018 pukul 13.20 WIB, dilakukan kunjungan nifas
pertama pada ibu, hasil pemeriksaan Tanda-Tana Vital dalam batas normal,
perdarahan dalam batas normal, Diagnosa yang ditegakan P4A0 6 jam post partum.
untuk mencegah perdarahan. Kunjungan kedua pada tanggal 10 April 2018 pukul
16.00 WIB, ibu datang ke Bidan Praktek Mandiri Maimunah Palembang untuk
dalam batas normal, tinggi fundus uteri pertengahan antara simfisis dan pusat.
ibu untuk perawatan tali pusat. Kunjungan ketiga tanggal 17 April 2018 pukul 14.00
WIB, dilakukan kunjungan rumah dan hasil pemeriksaan Tanda-Tanda Vital dalam
batas normal, tinggi fundus uteri tidak teraba. Diagnosa yang di tegak kan P 4A0 10
hari post partum. Penatalaksanaan yang dilakukan asuhan masa nifas 2 minggu post
keempat ibu datang tanggal 19 Mei 2018 pukul 15.00 WIB, ibu datang Ke Bidan
batas normal diagnosa yang ditegakan P4A0 42 hari post partum. Penatalaksanaan
114
yang dilakukan menanyakan tentang penyulit yang di alami ibu dan ibu telah memilih
Kunjungan masa nifas yang dilakukan pada ibu telah sesuai dengan teori.
Asuhan yang dilakukan pada ibu telah sesuai dengan teori. Kunjungan masa
nifas perlu dilakukan secara teratur untuk mencegah komplikasi masa nifas.
Pada tangga 7 April 2018 pukul 07.45 WIB, bayi lahir spontan, JK laki-laki,
PB 49 cm, BB 2800 gram, Anus (+), APGAR SCORE 9/10. Dari hasil pemeriksaan
Tanda-Tanda Vital dan pemeriksaan Head To Toe dalam batas normal. Diagnosa
yang diberikan Bayi Baru Lahir 2 jam. Penatalaksanaan yang dilakukan inisiasi
Kunjungan Bayi Baru Lahir yang dilakukan telah sesuai dengan teori.
Kunjungan bayi baru lahir dilakukan selama tiga kali. Kunjungan Neonatal ke-1 (KN
1) dilakukan dalam kurun waktu 6-48 jam setelah bayi lahir, Kunjungan Neonatal ke-
2 (KN-2) dilakukan pada kurun waktu hari ke-3 sampai dengan hari ke-7 setelah bayi
lahir, Kunjungan Neonatal ke-3 (KN-3) dilakukan pada kurun waktu hari ke-8 sampai
Dari asuhan dan teori diatas, penulis berasumsi kunjungan dan asuhan BBL
yang sesuai standar sangat penting untuk mengurangi angka kematian pada bayi.
Pada tanggal 23 Mei 2018 pukul 15.00 WIB. Ibu datang ke Bidan Praktik
pemeriksaan Tanda-Tanda Vital dalam batas normal. Diagnosa yang Ny. A umur 35
Hal ini sesuai dengan teori Rinawati (2013), keuntungan suntik KB 3 bulan
BAB V
5.1 Simpulan
116
117
5.2 Saran
pengabdian masyarakat dengan memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil dan
Rukiyah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti.2013.Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita.
Jakarta : Trans Info Media