Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA BALITA

Di Desa Sitimerto , Kecamatan Pagu , Kabupaten Pagu

Disusun Oleh :
Nanda Putri Priasnawati

2016.05.026

AKADEMI GIZI KARYA HUSADA KEDIRI


2019

ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Judul : Laporan Pendampingan Keluarga Balita di Desa


Sitimerto, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri

Nama Mahasiswa : Nanda Putri Priasnawati

NIM : 2016.05.026

Menyetujui,

Bidan Desa Sitimerto Pembimbing

Binti Masri’ah, A.Md. Keb Arya Ulilalbab, S.TP, M.Kes

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpah rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan dan Laporan Praktek Kerja
Lapangan di Desa Sitimerto Kecamatan Pagu.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas pada semester VI di Akademi


Gizi Karya Husada Kediri Tahun Akademik 2019. Dengan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak sebagai berikut :

1. Enggar Angraeni SST. M.Gz selaku Direktur Akademi Gizi Karya Husada
Kediri.
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.
3. Kepala Wilayah Kecamatan Pagu kabupaten Kediri
4. drg. Dewi Kasanah M selaku Kepala Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri.
5. Kepala Desa dan Perangkat Desa Sitimerto
6. Binti Masri’ah, A.Md.Keb selaku Bidan Desa Sitimerto
7. Arya Ulilalbab,. S.TP., M.Kes selaku dosen Pembimbing
8. Keluarga Balita yang telah bekerjasama dalam program pendampingan
balita.
9. Semua pihak-pihak yang telah membantu kegiatan pendampingan balita
Saya menyadari laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, semoga laporan ini
dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang memerlukan.

Pare, 7 April 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

JUDUL .....................................................................................................................i

PERNYATAAN PERSETUJUAN..........................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI............................................................................................................1

DAFTAR TABEL....................................................................................................2

DAFTAR LAMPIRAN`..........................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................4
1.2 Tujuan....................................................................................................5
BAB II METODOLOGI
2.1 Tempat dan Waktu................................................................................6
2.2 Balita Pendampingan Status Gizi Kurang.............................................6
2.3 Alat Dan Bahan Kegiatan Pendampingan Balita..................................7
2.4 Jenis Dan Cara Pengumpulan Data Balita.............................................8
2.5 Cara Pemberian PMT Pemulihan Dan Kasus.......................................9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil......................................................................................................17
3.2 Pembahasan..........................................................................................21
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................................23
4.2 Saran....................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24
LAMPIRAN.........................................................................................................25

1
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks.......8
Tabel 2.2 Data Balita Pendampingan PMT .............................................................9
Tabel 2.3 Perencanaan Menu Yang Diberikan Selama 14 Hari
Menggunakan Daftar Menu 14 Hari......................................................10
Tabel 2.4 Bahan Menu Olahan PMT Pendampingan Balita..................................11
Tabel 3.1 Hasil recall 24 jam sebelum pendampingan..........................................18
Tabel 3.2 Rata-rata konsumsi energi dan zat gizi selama 14 hari
pendampingan.......................................................................................19
Tabel 3.3 Perubahan asupan sebelum dan sesudah 14 hari
Pendampingan......................................................................................20
Tabel 3.4 Perubahan status gizi pada balita ..........................................................20

2
DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR

Lampiran 1 Dokumentasi KMS/KIA....................................................................24


Lampiran 2. Dokumentasi Pendampingan Balita..................................................25

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia terdapat dua masalah gizi utama yaitu kurang gizi makro
dan kurang gizi mikro. Kurang gizi makro pada dasarnya merupakan
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan asupan energi dan
protein. Masalah gizi makro adalah masalah gizi yang utamanya disebabkan
ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan energi dan protein.
Kekurangan zat gizi makro umumnya disertai dengan kekurangan zat gizi
mikro. (Depkes RI, 2002) Gizi kurang atau gizi buruk adalah kurangnya
pemasukan energi dan protein sehingga mengakibatkan kelainan yang sulit
atau tidak disembuhkan dan menghambat dalam perkembangan selanjutnya
(Suhardjo, 2003). Sedangkan menurut Almatsier (2004), kurang gizi adalah
penyakit yang disebabkan kekurangan makanan sumber energi secara umum
dan kekurangan sumber protein. Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan
sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan
biasanya juga disertai adanya kekurangan dari beberapa zat gizi lainnya.
Dari data surveilans atau Pemantauan Status Gizi (PSG) Indonesia
pada tahun 2018 menyebutkan bahwa terdapat 13,8% balita berstatus gizi
kurang, dan terdapat 3,9% balita berstatus gizi buruk. Angka ini
mengindentifikasikan bahwa Indonesia termasuk negara dengan kategori gizi
akut (>5%). Pada tahun 2013 terdapat 13,9% balita berstatus gizi kurang, dan
terdapat 5,7% balita berstatus gizi buruk. Hal ini menunjukkan bahwa di
tahun 2018 terjadi penurunan prevalensi balita dengan status gizi kurang
sebesar 0,1% dan balita dengan status gizi buruk sebesar 1,8% (Riskesdas,
2018).
Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya gizi kurang adalah
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), penyakit penyerta balita, pengetahuan
orang tua tentang gizi rendah, keadaan ekonomi keluarga, keadaan
lingkungan, pola asuh orang tua, dan lama pemberian ASI Eksklusif. Jenis

4
kelamin, status pendidikan ayah, jumlah kelahiran juga mempengaruhi status
gizi balita (Asfaw dkk., 2015).
Upaya penanggulangan gizi kurang memerlukan pendekatan dari
berbagai segi kehidupan. Pencegahan dan penanggulangan gizi kurang tidak
cukup dengan memperbaiki aspek makanan saja, tetapi juga lingkungan
kehidupan balita seperti, pola asuh, tersedianya air bersih dan kesehatan
lingkungan (Soekirman, 2002). Dukungan dari orang tua, guru, tenaga
kesehatan, dan pihak lainnya sangat diperlukan Berkaitan dengan hal itu
maka upaya penanggulangan ini harus menjadi komitmen nasional yang harus
dilakukan secara sistimatis dan terpadu serta berkelanjutan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Umum
Tujuan umum dilakukannya pendampingan keluarga balita ini adalah
untuk memperbaiki tingkat konsumsi balita yang bernama An. AB
sehingga diharapkan terjadi perubahan status gizi.
1.2.2 Khusus
Setelah dilakukan pendampingan diharapkan balita yang bernama An.
AB
1. Memperbaiki tingkat konsumsi energi, protein, lemak dan
karbohidrat sesuai kebutuhan.
2. Menormalkan berat badan An. AB sesuai pita KMS.
3. Mencapai status gizi normal.

5
BAB II
METODOLOGI
2.1 Tempat dan Waktu
Program pendampingan balita ini dilaksanakan selama 14 hari mulai tanggal 4
sampai dengan 17 April 2019, tempat pelaksanaan program dilakukan di
rumah An. AB.
2.2 Balita Pendampingan Status Gizi Kurang
2.2.1 Deskripsi :
a. Identitas Orang Tua Balita :
- Nama Ayah : ZA
Tanggal lahir : 5 Maret 1986
Usia : 33 tahun
Pendidikan Terakhir : SLTP
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : ± Rp 1.200.000
- Nama Ibu : DA
Tanggal lahir : 16 April 1995
Usia : 24 tahun
Pendidikan terakhir : SLTP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
a. Identitas balita yang didampingi :
Nama : An. AB
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 13 Oktober 2015
Umur : 3 Tahun 6 bulan
BB lahir dan TB lahir : 3,3 Kg / 50 cm
BB dan TB terakhir : 11 Kg / 89 Cm (3 April 2019)
Kebutuhan Zat gizi : Energi = 1360 kkal
Protein = 44,2 gram
Lemak = 37,7 gram
Karbohidrat = 210,8 gram

6
Makanan kesukaan : susu, buah semangka, buah pir, buah apel,
teh kemasan, wafer, sayur, jajan kemasan.
Alergi makanan : Tidak ada.
Kebiasaan makan : 3 x makan, makan pagi pada jam 09.00,
makan siang pada jam 15.00, makan malam
pada jam 19.00 dan suka jajan.
2.5.2 Masalah
a. Berdasarkan penilaian status gizi menurut WHO indikator BB/U
balita tersebut memiliki z score diantara -2,04 SD artinya status
gizi kurang.
b. Berdasarkan hasil anamnese yang dilakukan satu hari sebelum
pendampingan, data tingkat konsumsi balita tersebut didapatkan
energi sejumlah 838,2 kkal, protein sebanyak 25,3 gr, lemak
sebanyak 15 gr dan karbohidrat sebanyak 70 gram. Analisa hasil
anamnese menunjukkan bahwa asupan dari balita bernama An. AB
kurang dari kebutuhannya.

2.3 Alat dan Bahan Kegiatan Pendampingan Balita


1. Timbangan digital
2. Timbangan bahan makanan berkapasitas 5 kg dengan ketelitian 0,1.
3. Meteline dengan panjang 150 cm dengan ketelitian 0,1 cm.
4. DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan), DKGJ (Daftar Komposisi
Gizi Jajanan), DKPM (Daftar Konversi Penyerapan Minyak)
5. Standart WHO-NCHS dan Kepmenkes No 1995/Menkes/SK.XII/2010
tentang standar antropometri penilaian status gizi.
6. Alat Tulis (pensil, note book, bolpoin)
7. Form food recall 24 jam.
8. Food professor
9. KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk mengetahui riwayat gizi dan penyakit
masa lalu
10. Bahan makanan sesuai resep untuk pembuatan PMT Pemulihan balita

7
11. Peralatan memasak seperti kompor, panci, wajan dan lain-lain yang
digunakan untuk menyiapkan menu PMT yang akan diberikan kepada
balita.
2.4 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Balita
2.4.1 Data gambaran umum keluarga dan kasus
Data gambaran umum keluarga diperoleh dengan cara wawancara
dengan ibu balita dan mengutip dari kartu keluarga. Data balita An. AB
diperoleh dari polindes.
2.4.2 Data pemeriksaan fisik (obyektif dan subyektif)
Mengutip data pemeriksaan obyektif dari data kelengkapan imunisasi
yang ada pada buku KIA, sedangkan data subyektif akan dilihat secara
langsung oleh pendamping apakah balita tersebut memiliki ciri fisik
balita gizi kurang.
2.4.3 Data KMS
Mengutip data KMS dari buku KIA.
2.4.4 Data riwayat gizi (Bayi - sekarang)
Mengutip data riwayat gizi balita dari KMS balita.
2.4.5 Data tingkat konsumsi energi dan zat gizi
Data tingkat konsumsi energi dan zat gizi balita diperoleh melalui hasil
perhitungan anamnase yang dilakukan selama 1 hari sebelum
pendampingan dan 14 hari selama pendampingan.
2.4.6 Data status gizi balita
Data status gizi balita diperoleh dengan cara menghitung berdasarkan
index BB/U, TB/U, BB/TB
Tabel 2.1 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan
Indeks
Indeks Kategori status gizi Ambang batas (Z-score)
BB/U Gizi buruk < -3SD
Gizi kurang -3 SD sampai dengan < -2 SD
Gizi baik -2 SD sampai 2 SD
Gizi lebih > 2 SD
TB/U Sangat pendek < -3 SD
Pendek -3 SD sampai dengan <- 2 SD
Normal -2 SD sampai 2 SD
Tinggi >2SD

8
Indeks Kategori status gizi Ambang batas (Z-score)
BB/TB Sangat Kurus <- 3SD
Kurus -3 SD sampai dengan <-2SD
Normal -2 SD sampai dengan 2 SD
Gemuk >2SD
Sumber: Buku Standar Antropometri 2010
2.4.7 Data penanganan balita oleh petugas dan masyarakat
Data penanganan balita oleh petugas dan masyarakat diperoleh melalui
wawancara dengan bidan desa dan ibu balita/pengasuh balita.

2.5 Cara pemberian PMT pemulihan dan kasus


2.5.1 Perencanaan :
2.5.1.1 Merencanakan kebutuhan energi dan zat gizi
Tabel 2.2 data balita pendampingan PMT
Nama An. AB
Jenis kelamin laki-laki
Usia 3 th 6 bulan
Berat Badan 11,4 kg
Tinggi Badan 89 cm

DBW = 2n + 8
= (2 x 3,6) + 8
= 15,2 kg

TER = 1000 + (n x 100)


= 1000 + (3,6 x 100) kg
= 1000 + 360
= 1360 kkal
13 % x TER
Protein =
4
13 % x 1360 kkal
=
4

= 44,2 gram

9
25 % x TER
Lemak =
9
25 % x 1360 kkal
=
9

= 37,7 gram
62 % x TER
KH =
4
62 % x 1360 kkal
=
4

= 210,8 gram
Jumlah kebutuhan snack PMT 15% dari TER
Energi : 204 Kkal
Protein : 6,6 gr
Lemak : 5,6 gr
Karbohidrat : 31,6 gr

2.6 Perencanaan Menu


Tabel 2.3 Perencanaan Menu Yang Diberikan Selama 14 Hari Menggunakan
Daftar Menu 14 Hari
Menu PMT Pemulihan
No Hari
Pagi Sore
1 Hari I Bubur Kacang ijo Putu Ayu
2 Hari II Siomay Ayam Donat +PMT
3 Hari III Cheese Ceke PMT + melon Puding Susu Mangga
4 Hari IV Bubur Sum-sum PMT Naga sari PMT+ susu
5 Hari V Bola-bola tahu telur puyuh Puding jagung manis
6 Hari VI Telur puyuh kecap Tahu Fantasy
7 Hari VII Bakpau+PMT Stick coklat PMT+
Semangka
8 Hari VIII Roti gulung Susu+ Pisang
9 Hari IX Puding susu pandan Nugget tempe+PMT
10 Hari X Lapis + susu Spikue
11 Hari XI Apel+ bolu PMT Bolu kukus
12 Hari XII Roti Salju+ susu Lapis legit + Kue susu
13 Hari XIII Buah pir +PMT Roti tiga lapis

10
14 Hari XIV Roti wijen kacang ijo Roti kukus

2.7 Bahan menu yang digunakan olahan PMT


Tabel 2.4 Bahan Menu Olahan PMT Pendampingan Balita
Nilai Gizi
Berat
Hari Menu Bahan URT Energi Protein Lemak KH
(gr)
(kkal) (g) (g) (g)
Hari Bubur Kacang Kacang hijau 2 ss 40 138 8,9 0,5 25,2
Ke hijau Gula pasir 2 sdm 20 72,8 0 0 18,8
1 Santan 1 ss 20 24,4 0,4 2 1,5
SKM 2 sdm 20 67,2 1,6 2 11
SUBTOTAL 302,4 10,9 4,5 56,5
Tep. terigu 4 sdm 40 146 3,6 0,5 31
Talur 1 sdm 15 24,3 1,9 1,7 0,1
Putu Ayu
Susu skim 1 sdm 10 3,6 0,4 0 0,5
Gula pasir 3 sdm 30 109,2 0 0 28,2
SUBTOTAL 283,1 6 2,3 59,7
Hari Ayam 2 sdm 30 90,6 5,5 7,5 0
Ke Tep. terigu 2 sdm 20 73 1,8 0,3 15,5
2 Siomay Ayam Wortel 1 sdm 10 4,2 0,1 0 0,9
Daun prei 1 sdm 15 4,5 0,2 0 1
Telur 2 sdm 30 48,6 3,8 3,5 0,2
SUBTOTAL 220,9 11,4 11,3 17,6
Tep. terigu 3 sdm 30 109,5 2,7 0,4 23,2
Telur 1 sdm 15 24,3 1,9 1,7 0,1
Gula 1 sdm 10 36,4 0 0 9,4
Donat +PMT
Susu 1 sdm 10 33,6 0,8 1 5,5
Mentega 1 sdm 5 36,3 0 4,1 0,1
PMT 1 kpg 10 45,8 0,7 1,4 7,5
SUBTOTAL 285,9 6,2 8,6 45,8
Cheese Cake Tep. terigu 1 sdm 15 54,8 1,3 0,2 11,6
Hari PMT + melon Telur 1 sdm 15 24,3 1,9 1,7 0,1
Ke Gula 1 sdm 15 54,6 0 0 14,1
3 Susu 1 sdm 10 33,6 0,8 1 5,5
Keju 1 ptg 5 16,3 1,1 1 0,7
Biskuit 1 bh 10 45,8 0,7 1,4 7,5
Melon 1 ptg 25 2,2 0,2 0,1 1,8

11
Nilai Gizi
Berat
Hari Menu Bahan URT Energi Protein Lemak KH
(gr)
(kkal) (g) (g) (g)

SUBTOTAL 231,5 6 5,5 41,3


Puding Susu Agar-agar 1 sdt 5 0 0 0 0
Mangga Susu cair 4 sdm 40 134,4 3,3 4 22
Susu bubuk 2 sdm 30 10,8 1,1 0 1,5
Gula 1 sdm 15 54,6 0 0 14,1
SUBTOTAL 199,8 4,3 4 37,6
Hari Bubur Sum- Tep. beras 4 sdm 60 218,4 4,2 0,3 48
Ke sum Susu 2 gls 2 1,2 0,1 0,1 0,1
4 Gula merah 3 sdm 30 110,4 0 0 28,5

SUBTOTAL 330 4,3 0,4 76,6


Naga sari Biskuit PMT 2 kpg 20 91,6 1,4 2,9 15
PMT+ susu Tep. beras 1sdm 15 54,6 1,1 0,1 12
Susu 2 gls 3 1,8 0,1 0,1 0,1
Coklat 1 ptg 15 70,8 0,3 4,5 9,4
SUBTOTAL 218,8 2,8 7,5 36,6
Hari Bola-bola tahu Tahu 3 sdm 45 30,6 3,5 2,1 0,7
Ke telur puyuh Telur puyuh 4 btr 40 74 5,1 5,5 0,6
5 Telur ayam 1/2 btr 25 40,5 3,2 2,9 0,2
Tep. erigu 1 sdm 15 36,5 0,9 0,,1 7,7
Wortel 1 sdm 5 6,3 0,2 0 1,4
Daun prei 1 sdm 5 2,3 0,1 0 0,5
SUBTOTAL 190,2 13 10,7 11,1
Puding jagung Jagung manis 3 sd 30 38,7 1,2 0,4 9,1
manis m
Susu cair 1 gls 3 1,8 0,1 0,1 0,1
Santan 1 sdm 3 3,7 0,1 0,3 0,2
SKM 1 sdm 15 50,4 1,2 1,5 8,3
Gula 2 sdm 30 109,2 0 0 28,2
Agar-agar 1 sdt 5 0 0 0 0
SUBTOTAL 203,8 2,6 2,3 45,9
Hari Telur puyuh Telur Puyuh 8 btr 75 138,8 9,6 10,4 1,1
Ke kecap Kecap 2 sdm 20 9,2 1,1 0,3 1,8
6 SUBTOTAL 148 10,7 10,6 2,9

12
Nilai Gizi
Berat
Hari Menu Bahan URT Energi Protein Lemak KH
(gr)
(kkal) (g) (g) (g)
Tahu fantasi Tahu 1 bh 50 34 3,9 2,3 0,8
Bihun 2 sdm 20 72 0,9 0 16,4
Tep. terigu 1 sdm 15 54,8 1,3 0,2 11,6
Tep.tapioka 1 sdt 5 18,1 0 0 4,3
Telur ½ btr 25 40,5 3,2 2,9 0,2
Wortel 1 sdm 15 6,3 0,2 0 1,4
SUBTOTAL 225,7 9,6 5,5 34,7
Hari Bakpau PMT Tep. terigu 2 sdm 20 73 1,8 0,3 15,5
Ke Susu 1 sdt 5 16,8 0,4 0,5 2,8
7 Mentega 1 sdt 5 36,3 0 4,1 0,1
Selai 1 sdt 2 9,4 0 0,6 1,3
BiskuitPMT 4 kpg 40 183,2 2,8 5,8 3
SUBTOTAL 318,7 5 11,2 49,6
Stick coklat BiskuitPMT 2 kpg 20 91,6 1,4 2,9 15
PMT+ SKM 1 sdm 15 50,4 1,2 1,5 8,3
Semangka Coklat 1 ptg 15 70,8 0,3 4,5 9,4
Semangka 1 ptg 25 7 0,1 0,1 1,7
SUBTOTAL 219,8 2 8,9 34,4
Hari Tep. terigu 2 Sdm 20 73 1,8 0,3 15,5
Ke Telur ½ btr 25 40,5 3,2 2,9 0,2
Roti Gulung
8 Gula 1 sdm 10 36,4 0 0 9,4
Mentega 1 sdm 10 72,5 0,1 8,2 0,1
SUBTOTAL 222,4 5,1 11,3 25,2
Susu+Pisang Susu 6 sdt 25 108,2 3,3 2,9 17,7
Gula 1 sdt 5 18,2 0 0 4,7
Pisang 1 bh 30 29,7 0,4 0,1 7,7

SUBTOTAL 156,1 3,7 2,9 30,2


Hari Puding Susu Agar-agar 1 sdt 5 0 0 0 0
Ke Pandan Susu 1 sdm 15 50,4 1,2 1,5 8,3
9 Santan 1 gls 15 18,3 0,3 1,5 1,1
Gula 2 sdm 30 109,2 0 0 28,2

SUBTOTAL 177,9 1,5 3 37,6


Nugget Tempe Tempe 3 sdm 45 67,1 8,2 1,8 5,7
+ PMT Ayam 2 sdm 20 60,4 3,6 5 0

13
Nilai Gizi
Berat
Hari Menu Bahan URT Energi Protein Lemak KH
(gr)
(kkal) (g) (g) (g)
Tep. tapioka 1 sdt 5 18,1 0 0 4,3
Telur 1 sdt 5 8,1 0,6 0,6 0
Wortel 1 sdm 15 6,3 0,2 0 1,4
Daun prei 1 sdt 5 2,3 0,1 0 0,5
Minyak 1 sdt 5 45,1 0 5 0
SUBTOTAL 207,3 12,9 12,5 12
Hari Lapis Susu Tep. terigu 3sdm 20 73 1,8 0,3 15,5
Ke Telur 1 sdt 5 8,1 0,6 0,6 0
10 Gula 2 sdm 30 109,2 0 0 28,2
Santan 1 gls 5 6,1 0,1 0,5 0,4
Susu cair 2 sdm 2 1,2 0,1 0,1 0,1
Mentega 1 sdt 5 36,3 0 4,1 0,1
SUBTOTAL 233,9 2,6 5,5 44,2
Spikue Tep. terigu 2 sdm 20 73 1,8 0,3 15,5
Telur 1sdt 5 8,1 0,6 0,6 0
Gula 2sdm 30 109,2 0 0 28,2
Susu 1 gls 2 1,2 0,1 0,1 0,1

Mentega 1 sdt 5 36,3 0 4,1 0,1


SUBTOTAL 227,8 2,5 5 43,9
Hari Apel + Bolu Tep. terigu 2 sdm 20 73 1,8 0,3 15,5
Ke PMT Telur 1 sdt 5 8,1 0,6 0,6 0
11 Gula 2sdm 30 109,2 0 0 28,2
Susu 1 gls 2 0,7 0,1 0 0,1
Mentega 1 sdt 5 36,3 0 4,1 0,1
Apel 1 ptg 25 14,5 0,1 0,1 3,7
SUBTOTAL 241 2,6 5 47,6
Bolu Kukus Tep. terigu 2 sdm 30 109,5 2,7 0,4 23,2
Telur 1 sdt 5 8,1 0,6 0,6 0
Gula 1 sdm 15 54,6 0 0 14,4
Susu 1 gls 2 0,7 0,1 0 0,1
Mentega 1 sdt 5 36,3 0 4,1 0,1
SUBTOTAL 209,2 3,4 5 37,5
Hari Roti Salju + Tep. terigu 2 sdm 30 109,5 2,7 0,4 23,2
Ke Susu Telur 1 sdt 5 8,1 0,6 0,6 0

14
Nilai Gizi
Berat
Hari Menu Bahan URT Energi Protein Lemak KH
(gr)
(kkal) (g) (g) (g)
12 Gula 1 sdm 15 54,6 0 0 14,1
Susu 1 gls 5 3,1 0,2 0,2 0,2
Mentega 1 sdm 5 36,3 0,1 0 0,1
Susu bubuk 1 sdt 2 0,7 0 4,1 0,1
SUBTOTAL 212,2 3,6 5,2 37,7
Lapis Legit + Tep. terigu 4 sdm 40 146 3 0,8 24
Kue Susu Margarin 1 sdm 10 72 35 18,2 20

SUBTOTAL 218 3,7 8,6 31


Hari Buah Pir + Buah pir 1 bh 40 23,2 0,1 0,2 6
Ke PMT Biskuit PMT 4 kpg 40 183,2 2,8 5,8 30
13
SUBTOTAL 206,4 2,9 5,9 36
Roti Tiga Tep. terigu 3 Sdm 30 109,5 2,7 0,4 23,2
Lapis Telur 1 sdt 5 8,1 0,6 0,6 0
Gula 1 sdm 15 54,6 0 0 14,1
Susu 1 sdt 5 1,8 0,2 0 0,3
Mentega 1 sdt 5 36,3 0 4,1 0,1
SUBTOTAL 210,3 3,5 5,1 37,7
Hari Roti Wijen Tep. terigu 1 sdm 15 54,8 1,3 0,2 11,6
Ke Kacang Ijo Kacang ijo 1 sdm 15 51,8 3,3 0,2 9,4
14 Mentega 1 sdt 5 36,3 0 4,1 0,1
Gula 1 sdt 5 18,2 0 0 4,7
Telur 1 sdt 5 8,1 0,6 0,6 0
Wijen 1 sdm 10 56,8 1,9 5,1 1,8
Minyak 1 sdm 3 27,1 0 3 0
SUBTOTAL 252,9 7,3 13,1 27,6
Roti Kukus Tep. terigu 2 sdm 30 109,5 2,7 0,4 23,2
Telur 1 sdm 10 16,2 1,3 1,2 0,1
Gula 1 sdm 15 54,6 0 0 14,1
SUBTOTAL 180,3 4 1,5 37,4
TOTAL 6334,3 154,1 182.9 1035

2.8 Pelaksanaan

15
2.8.1 Pengolahan : Pengolahan makanan tambahan yang diberikan
dilakukan oleh mahasiswa Akademi Gizi Karya Husada Kediri selaku
pendamping balita, tempat pembuatan makanan tambahan dilakukan di
basecamp PKL Desa Sitimerto, Kecamatan Pagu. Beberapa jenis
pengolahan yang digunakan untuk menu olahan yaitu dengan cara
direbus salah satunya contohnya adalah puding, menu dengan olahan
digoreng salah satunya adalah donat, menu olahan dengan cara
dikukus lalu digoreng adalah nungget .
2.8.2 Pemberian : makanan tambahan diberikan secara langsung oleh
pendamping dan diantarkan ke rumah balita yang didampingi,
frekuensi pemberian sebanyak 2 kali dalam sehari tanpa mengganggu
jadwal makanan utama, dan makanan tambahan tersebut diberikan
selama 14 hari.
2.8.3 Penyuluhan : Keluarga pendampingan balita diberikan penyuluhan dan
motivasi oleh pendamping. Motivasi yang diberikan adalah motivasi
untuk memperbaiki asupan makanan An. AB sesuai kebutuhan dan
makanan sehat, selanjutnya pendamping memberikan penyuluhan
tentang pemberian makanan yang benar dan beragam sesuai usia untuk
An. AB.
2.8.4 Evaluasi :
1. Tingkat konsumsi energi dan zat gizi
Tingkat konsumsi dan energi dievaluasi setiap hari dan dibandingkan
dengan tingkat konsumsi sebelum pendampingan. Dari tingkat
konsumsi tersebut dapat dianalisis apakah ada perubahan jenis dan
jumlah makanan yang diberikan kepada An. AB setelah
pendampingan dan mendapatkan motivasi dan penyuluhan tentang
pemberian makanan yang baik dan benar. Diharapkan setelah proses
pendampingan selesai keluarga An. AB dapat memperbaiki pola
pemberian makanan pada anaknya.
2. Tepat sasaran
Melakukan pengamatan untuk mengetahui apakah makanan
tambahan berupa makanan ringan yang diberikan benar dikonsumsi

16
oleh balita sasaran atau dimakan oleh anggota keluarga lainnya.
Selain itu dari menu yang telah diberikan dapat dianalisis jenis menu
yang paling disukai oleh balita.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
1. Gambaran umum keluarga
Keluarga pendampingan memiliki kepala keluarga Tn. ZA
berjumlah 3 anggota terdiri dari istri (Ny. DA), dan dikarunia 1 anak (An.
AB). An. AB lahir dengan berat badan 3,4 Kg dan panjang badan 50 cm.
Keluarga Tn. ZA tinggal di Desa Sitimerto RT/RW, 04/02, Kecamatan
Pagu, Kabupaten Kediri selama 10 tahun. Tn. ZA sekarang bekerja
sebagai Swasta. Penghasilan per bulan Tn. ZA kurang lebih Rp 1.200.000,
uang tersebut akan digunakan untuk keperluan belanja kebutuhan pokok
seperti beras, lauk – pauk, membayar tagihan listrik, dan membeli sabun.
Rumah yang ditempati oleh keluarga balita terbuat dari tebok bata
merah yang dilapisi semen dan cat tembok. Lantai terbuat dari semen
dengan dan atap genteng tanpa plafon.
Kamar mandi dan WC responden termasuk jenis permanen yang
dindingnya terbuat dari tembok bata merah. Lantai nya terbuat dari semen
serta atap genteng yang belum diplafon.
Sumber air bersih esponden menggunakan sumur untuk
memperoleh air bersih setiap hari yang digunakan untuk memasak,
mencuci dan mandi. Pembuangan sampah responden menggunakan lubang
sampah dan kemudian dibakar oleh responden ketika sudah menumpuk.
2. Hasil pemeriksaan
 Obyektif
a. Imunisasi yang didapatkan oleh An. AB sudah lengkap . Sampai
usia 2th 10 bulan An. AB telah mendapatkan imunisasi Polio,
ventabio, Campak, MRRUBELLA, vaksin, dan vaksin difteri.
b. Berat Badan dan Tinggi Badan

17
Berat badan An. AB sebelum dilakukan pendampingan
adalah 11,4 Kg dan tinggi badannya 89 cm. Berdasarkan
perhitungan menggunakan rumus DBW, berat badan An. AB
sekarang seharusnya 15,7 Kg. Status gizi An. AB menurut indek
BB/U status baik, indeks PB/U status pendek, indeks BB/PB kurus.
Data hasil posyandu menerangkan dan dikuatkan dengan data KMS
bahwa berat badan An. AB sering berada pada pita kuning, adapun
peningkatan BB berada pada pita hijau tetapi setiap bulan
mengalami naik turun BB sehingga mendekati pita kuning.
 Subyektif
Berdasarkan pengamatan secara langsung yang dilakukan oleh
pendamping tidak ditemukan gejala dan tanda klinis KEP pada An.
AB. Rambut masih berwarna hitam, mata masih normal, abdomen
juga masih normal, kulit bibir juga halus normal, anak aktif untuk
beraktifitas sehari-hari. .
3. Tingkat konsumsi energi dan zat gizi
Hasil recall 24 jam sebelum dilaksanakan pendampingan kepada
ibu balita yaitu pada tanggal 3 april 2019
Tabel 3.1 Hasil recall 24 jam sebelum pendampingan
Energi dan zat gizi Hasil Kebutuhan Tingkat Kategori
recall konsumsi (%)
Energi (kalori) 619 1360 45,5 kurang
Protein (gram) 19 44,2 42,9 kurang
Lemak (gram) 23 37,7 61 kurang
Karbohidrat (gram) 99 210,8 46,9 kurang

4. Penanganan Kasus Oleh Petugas dan Masyarakat


Masalah gizi pada balita dipantau dari hasil penimbangan di
posyandu. Apabila terdapat balita dengan BGM, berada di pita kuning,
atau tidak naik, kader melaporkan ke Bidan Desa. Tindakan selanjutnya
Bidan desa dengan pegawai puskesmas lainnya termasuk ahli gizi akan
melakukan intervensi gizi dan pendampingan serta memberi PMT berupa
biskuit dan susu setiap 2 bulan sekali

18
5. Penanganan kasus oleh penulis
- Penerimaan keluarga terhadap pendampingan
Keluarga An. AB menerima dan mau diajak bekerja sama dalam
program pendampingan balita, dapat dilihat dari antusiasnya ibu balita
saat pendamping meminta izin untuk melakukan pendampingan, juga
pada saat pendamping PMT mendatangi rumah balita pada jam
makanan selingan balita, ibu langsung memperbolehkan dan menerima
pendamping pada An. AB dengan senang hati.
- Perubahan keadaan perumahan /lingkungan
Sebelum dilakukan pendampingan kondisi lingkungan rumah balita
dalam keadaan kurang bersih dan rapi, karena rumah memiliki lantai
yang belum terpasang keramik sehingga lantai terasa pasir dan
berlubang. Di dalam rumah digunakan untuk melakukan aktifitas
membuat box snack sebagai pekerjaannya. Untuk menambah
pengetahuan Ibu balita tentang pentingnya menjaga kebersihan,
pendamping kemudian memberikan penyuluhan tentang pentingnya
lingkungan yang bersih bagi balita, supaya Ibu An. AB selalu menjaga
kebersihan lingkungan rumahnya.
- Penerimaan kasus terhadap makanan yang diberikan
Daya terima An. AB yang telah diberikan PMT (Pemberian
Makanan Tambahan) selama 14 hari adalah cukup baik, hal ini dapat
dilihat dari hasil recall PMT balita sebagian besar habis semua PMT
yang diterima oleh An. AB dengan bentuk dan jenis yang berbeda.
- Tingkat konsumsi energi dan zat gizi selama pendampingan
Setelah dilaksanakan pendampingan selama 14 hari berupa
pemberian PMT dilakukan recall 24 jam kepada ibu balita setiap
harinya yaitu pada tanggal 4 – 17 April 2019
Tabel 3.2 Rata-rata konsumsi energi dan zat gizi selama 14 hari
pendampingan
Energi dan zat Hasil Kebutuhan Tingkat Kategori
gizi recall konsumsi (%)
Energi (kalori) 1085,5 1360 79,8 kurang
Protein (gram) 25,04 44,2 56,6 kurang

19
Lemak (gram) 24,7 37,7 65 kurang
Karbohidrat 143 210,8 68 kurang
(gram)

Tabel 3.3 Perubahan asupan sebelum dan sesudah 14 hari


pendampingan
Energi dan zat Sebelum Setelah Perubahan Keterangan
gizi pendampingan pendampingan
Energi (kalori) 619 1085,5 466,5 Meningkat
Protein (gram) 19 25,04 6,04 Meningkat
Lemak (gram) 23 24,7 1,7 Meningkat
Karbohidrat 99 143 44 Meningkat
(gram)

- Perubahan status gizi


Setelah dilakukan pendampingan selama 14 hari dan pemberian PMT
berupa snack dengan frekuensi 2 kali setiap hari belum terjadi
perubahan terkait status gizi. Pada akhir penimbangan berat badan
balita mengalami perubahan.
Perubahan berat badan :
BB sebelum pendampingan : 11,4
BB sesudah pendampingan : 11,6
Tabel 3.4 Perubahan status gizi pada balita
Status gizi
Sebelum Sesudah
Rujukan Indeks Keterangan
BB :11,4 BB : 11,6
TB : 86 TB : 86
Z-Score BB/U -2,29 -2,1 Baik
(Standart TB/U -1,73 -1,25 Pendek
deviasi ) BB/TB -0,5 -1,1 Kurus

- Status Kesehatan
Selama dilakukan pendampingan, An. AB tidak mengalami sakit.
Sebelum pendampingan An.AB sering konsumsi jajanan kemasan yang
mengakibatkan penurunan frekuensi makanan. Orang tua An. AB selalu
datang ketika posyandu.

20
3.2 Pembahasan
Dari data diatas, diperoleh hasil tingkat konsumsi selama
pendampingan Energi, protein, lemak, karbohidrat masih kurang. Terdapat 2
faktor yang dapat mempengaruhi status gizi yaitu faktor langsung dan tidak
langsung.
Faktor langsung yang dapat mempengaruhi status gizi yaitu pola
konsumsi yang kurang sehingga kebutuhan zat gizi energi, protein, lemak dan
karbohidrat tidak terpenuhi dan infeksi penyakit seperti demam, batuk pilek
dan diare. Anak yang sering mengkonsumsi jajanan tidak sehat seperti jajanan
kemasan dapat mempengaruhi kurangnya konsumsi makanan pokok,
sehingga anak mudah mengalami naik turun Berat Badan hal tersebut karena
kurangnya asupan kebutuhan gizi. kurang asupan makanan akhirnya mudah
terkena gizi kurang (Waryana, 2010). Dari keterangan ini,sesuai dengan
kondisi An. AB dengan pola makan sehari 3x lauk yang sering dikonsumsi
tempe. Pola makan An. AB sudah tepat 3x sehari, tetapi kurangnya frekuensi
makanan mengakibatkan gizi kurang.
Faktor tidak langsung yang dapat mempengaruhi status gizi antara lain
ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, pelayanan kesehatan
dan kesehatan lingkungan. Ketiga faktor tingkat pendidikan, pengetahuan dan
keterampilan, terdapat kemungkinan semakin baik tingkat ketahanan pangan
keluarga, pola pengasuhan anak, dan keluarga memanfaatkan, pelayanan
kesehatan yang ada. Ketidak terjangkauan pelayanan kesehatan (karena jauh,
tidak mampu membayar), dapat berdampak juga pada status gizi anak
(Adisasmito, 2007).
Perawatan atau pola pengasuhan ibu terhadap anak yang baik
merupakan hal yang sangat penting, karena akan mempengaruhi proses
tumbuh kembang balita. Pola pengasuhan ibu terhadap anaknya berkaitan erat
dengan keadaan ibu terutama kesehatan, pendidikan, pengetahuan, dan

21
keterampilan tentang pengasuhan anak (WHO, 2007). Dari keterangan ini,
Ibu DA selalu memberikan makanan sesuai yang diminta atau disukai oleh
An. AB. Sehingga diperlukan pembiasaan dan ketelatenan dari ibu dan
keluarga untuk memberikan makanan dengan porsi lebih banyak sehari
dengan makanan yang beragam dan tidak memberikan jajanan kemasan.
Menurut hasil wawancara dengan ibu balita, selama pendampingan
tingkat konsumsi An. AB meningkat, dengan porsi yang lebih banyak dari
biasanya. Balita yang sedang mengalami proses pertumbuhan dengan pesat,
memerlukan asupan zat makanan relatif lebih banyak dengan kualitas yang
lebih baik dan bergizi (Sutomo dan anggraini, 2010). Terbukti dari hasil
penimbangan setelah pendampingan, BB An. AB meningkat 2 ons menjadi
11,6 kg. Dari kasus tersebut, terdapat hubungan antara pola konsumsi dengan
status gizi balita. Apabila pola konsumsi balita baik dalam arti makan teratur
dan makanan sehat dan beragam maka dapat membantu memperbaiki status
gizi.

22
BAB IV
PENUTUP
4.3 Kesimpulan
1. Balita bernama An. AB berumur 42 bulan dengan berat badan 11,4. Tinggi
badan 86 yang termasuk balita yang memiliki tinggi badan pendek.
2. Hasil pemeriksaan fisik An. AB. Rambut hitam, mata normal, abdomen
normal, kulit bibir halus normal, anak aktif sehari-hari. .
3. Hasil recall 24 jam sebelum pendampingan Energi 619 kall, Protein 19
gram, Lemak 23 gram dan Karbohidrat 99 gram sedangkan setelah
pendampingan 14 hari mengalami peningkatan energi 1085,5 kall, protein
25,04 gram, Lemak 24,7 gram dan karbohidrat 143 gram.
4. Pendampingan yang dilakukan mampu meningkatkan berat badan balita 2
0ns dari 11,4 kg menjadi 11,6 kg dan tinggi badan tetap 86 cm.
5. Tingkat konsumsi energi, protein, lemak dan karbohidrat balita selama
pendampingan diterima dengan baik. peningkatan konsumsi dikarenakan
balita mampu menghabiskan PMT yang diberikan.
4.4 Saran
1. Ibu aktif bertanya tentang status gizi anak setelah cek antoprometri dan
berpartisipasi untuk mengetahui hasil tumbuh kembang dengan membaca
buku KMS pada saat posyandu.
2. Memberikan makanan selingan padat gizi protein, lemak, karbohidrat
untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi bagi balita.

23
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, W. 2007. Sistem Kesehatan. Jakarta : PT. RAJA GRAFINDO


PERSADA
Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : GRAMEDIA PUSTAKA
UTAMA
Asfaw., dkk. 2015. Prevalence of Undernutrition and Associated Factor Among
Children Aged between Six to Fiftynine Months in Bule Hora District.
South Ethiopia. BMC Public Health. Vol (15) : 41
Depkes RI. 2002. Program Gizi Makro. Jakarta.
KEMENKES RI. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Bina Gizi
Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : BUMI AKSARA
Sutomo, B., & Anggraini , D. Y. 2010. Menu sehat alami untuk balita & batita.
Jakarta : De Media Pustaka
Soekirman. 2002. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta : PT. GRAMEDIA
PUSTAKA UTAMA
Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : PUSTAKA RAHIMA
WHO. 2007. Maternal Morality in 2005. Geneva : Departement of Reproductive
Health and Research WHO

24
LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi KMS/KIA

Pita KMS balita AB usia 0- 42 bulan Pita KMS balita AB usia 0- 42 bulan

KMS imunisasi balita An. AB

25
Lampiran 2. Dokumentasi Pendampingan Balita

Penimbangan Balita Keluarga balita

Balita pendampingan Menu PMT pendampingan

26

Anda mungkin juga menyukai