Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN: ANALISIS KONSUMSI MAKANAN PADA IBU

BALITA DI DESA BAGAN PERCUT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi Masyarakat Pesisir

Dosen Pengampu :
Nadya Ulfa Tanjung, SKM. M.K.M

Disusun Oleh:

Farah Amira Abidin (0801192095)


Febri Nabila Sari (0801193387)
Mardyah Turrahma (0801192053)
Nur Fauza Ridhani (0801193299)
Zahara Dhiya'ul Haq (0801193374)
Abdinda Lorensyifa (0801193261)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
T.A. 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan mini riset
ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan mini riset ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita harapkan syafaatnya di yaumul akhir kelak.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi


dalam pembuatan mini riset dan kepada Ibu Nadya Ulfa Tanjung, SKM, M.K.M yang
telah membimbing tugas mata kuliah Epidemiologi Gizi dan Surveilans dengan judul
makalah “Analisis Konsumsi Makanan Pada Ibu Balita Di Desa Bagan Percut”.

Kami tentu menyadari bahwa mini riset ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca untuk mini riset ini, supaya nantinya
dapat menjadi lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada mini
riset ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Medan, 23 Juni 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum...........................................................................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus..........................................................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................................................3
1.4.1 Manfaat Teoritis........................................................................................................................3
BAB II METODE PENELITIAN...........................................................................................................4
2.1 Jenis Penelitian................................................................................................................................4
2.2 Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................................................................4
2.3 Populasi............................................................................................................................................4
2.4 Metode Pengumpulan Data..............................................................................................................4
2.5 Analisis Data....................................................................................................................................4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................................5
3.1 Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan Ibu dengan Komsumsi Makanan Balita..............................5
3.2 Hubungan Pendapatan Orang Tua dengan Konsumsi Makanan Balita...................................6
3.3 Konsumsi Makanan Pada Balita..............................................................................................7
BAB IV PENUTUP................................................................................................................................11
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................................11
4.2 Saran..............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kecamatan Percut Sei Tuan merupakan salah satu kecamatan yang ada di
provinsi Sumatera Utara yang di dalamnya terdiri dari 18 desa yang diantaranya
adalah Desa Percut. Desa Percut merupakan sebuah desa yang memiliki 19
dusun, salah satunya adalah dusun Bagan yang terletak di dusun XVIII desa
Percut. Bagan Percut sendiri berasal dari kata Bagan yang berarti pelabuhan. Jadi
kata Bagan Percut dapat diartikan sebagai wilayah pelabuhan yang berada di
daerah Percut. Penduduk Desa Bagan Percut terdiri dari berbagai suku bangsa,
namun mayoritas penduduknya adalah suku melayu sebagai suku asli yang
mendiami daerah tersebut. Selain itu juga terdapat penduduk dari suku Batak
Toba, Mandailing, Jawa, Karo, Simalungun dan sebagian lagi terdapat penduduk
non pribumi.

Pola pemukiman masyarakat dusun Bagan yaitu memanjang mengikuti garis


pantai yang ada di daerah tersebut. Dari tahun sebelum 1980 sampai tahun 2000
pola pemukiman tidak berubah, hanya saja di tahun 2000an dibuat tanggul untuk
menanggulangi banjir, sehingga rumah-rumah yang sangat dekat dengan laut
digusur dan dilarang untuk membuat kembali di tempat yang sama, warga yang
rumahnya digusur mendapat ganti rugi yang setimpal. Tetapi sekarang ini
masyarakat tidak menghiraukan larangan tersebut, karena sudah sangat banyak
warga yang kembali membuat rumahnya di pinggir laut tersebut dengan bentuk
seperti rumah panggung yang tujuannya agar air tidak masuk saat air laut sedang
pasang. Karena pembangunan rumah di pinggir laut ini semakin lama semakin
menjamur, pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dan akhirnya pemerintah
mengijinkan warga untk mendirikan rumah di tempat tersebut tetapi dengan
syarat harus siap apabila sewaktu-waktu pemerintah akan menggusur rumah
tersebut tanpa ganti rugi.

Konsumsi makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik


dan kecerdasan anak sehingga konsumsi makanan berpengerauh besar terhadap
status gizi anak untuk mencapai pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak.
Timbulnya gizi kurang bukan saja karena makanan yang kurang tetapi juga

1
karena penyakit (Marmi & Kukuh, 2012). Memenuhi kebutuhan gizi anak tidak
hanya ketika mulai MPASI, tetapi juga ketika sudah masuk usia balita. Semakin
besar, balita sudah mulai mengerti makanan yang disukai dan tidak disukai. Di
masa ini, ibu perlu mencari cara agar anak tetap mau makan dengan gizi dan
nutrisi yang baik untuk balita. Sebagai acuan, menurut Angka Kecukupan Gizi
(AKG) tahun 2013, status kebutuhan gizi makro harian balita usia satu sampai
tiga tahun meliputi energi sebanyak 1125 kkal, protein sebanyak 26 gram,
karbohidrat sebanyak 155 gram, lemak sebanyak 44 gram, air sebanyak 1200 ml,
dan serat sebanyak 16 gram. Sementara kebutuhan zat gizi mikro harian anak
seperti vitamin A 400 mikrogram (mcg), vitamin D 15 mcg, vitamin E 6 mg,
vitamin K 15 mcg, serta kebutuhan miniral yang perlu dipenuhi agar kesehatan
anak balita tetap terjaga. Pola makan anak balita harus mengosumsi makanan
sehat tiga kali sehari dan dua kali camilan sehat untuk balita.

Kebutuhan gizi makro harian balita usia pra sekolah (4-5 tahun) berdasarkan
tabel AKG yaitu energi 1600 kkal, protein 35 gram, karbohidrat 220 gram, lemak
62 gram, air 1500 ml, dan serat 22 gram. Sementara kebutuhan zat gizi mikro
harian anak usia 4-5 tahun seperti vitamin A 4500 mcg, vitamin D 15 mcg,
vitamin E 7 mg, vitamin K 20 mcg. Di usia ini perubahan nafsu makan anak
sangat normal terjadi. Dengan mini riset yang kami lakukan ini, diharapkan para
ibu-ibu yang ada di desa Bagan Percut dapat menambah pengetahuannya tentang
pemberian asupan makanan pada anak terutama pada balita.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu dengan konsumsi
makanan balita?

2. Bagaimana hubungan pendapatan orang tua dengan konsumsi makanan


balita?

3. Bagaimana konsumsi makanan ibu-ibu balita pada kesehariannya?

2
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Adapun tujuan dari mini riset adalah untuk mengetahui konsumsi
makanan ibu balita di Desa Bagan Kecamatan Percut Sei Tuan.

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Menganalisis gambaran konsumsi ibu balita di kesa bangan precut
kecamatan precut sei tuan
b. Menganalisis kandungan gizi pada asupan ibu balita
c. Menganalisis pengetahuan orangtua tentang asupan gizi dan pola makan

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis


1. Bagi Peneliti
Untuk memperoleh pengetahuan khususnya tentang konsumsi makanan
pada ibu balita.

2. Bagi FKM UINSU


Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar
khususnya mengenai pola dan asupan makanan.

3
BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam
pelaksanaannya meliputi data, analisis, dan intervensi data yang diperoleh.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menuturkan pemecahan masalah
yang ada berdasarkan data-data, dengan menyajikan, menganalisis dan
menginterpretasikannya (Narbuko, 2015).

2.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Kegiatan penelitian dalam pembuatan mini riset ini akan dilaksanakan pada
tanggal 10 Juni sampai 11 Juni 2022. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bagan
Percut Dusun 18, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.

2.3 Populasi
Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh
peneliti (Nursalam, 2015). Adapun yang menjadi populasi di penelitian ini adalah
asupan makanan ibu yang memiliki balita. Jumlah populasi sebanyak 50
responden.

2.4 Metode Pengumpulan Data


Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan kuesioner yang disajikan
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis dan food recall
3x24 jam kepada responden terkait dengan kondisi gizi (pola dan asupan
makanan) dan kesehatan. Kemudian responden dapat memberikan jawaban atas
pertanyaan secara tertulis untuk memudahkan dalam menganalisis data.

2.5 Analisis Data

4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil kuisioner yang diberikan kepada 50 responden di Desa Bagan


Percut ditemukan faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi makanan ibu dan
balita.

3.1 Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan Ibu dengan Komsumsi Makanan


Balita
Seorang ibu harus menjadi tokoh utama di dalam pekerjaan mendidik anak-
anaknya, pergaulan bersama anak-anaknya, teristimewa ketika mereka masih
keci, maka seorang ibu harus senantiasa menjadi pendidik dan teman yang baik
bagi anaknya. Semakin tinggi tingkat pendidikan hidup manusia akan semakin
berkualitas, di mana semakin tinggi pendidikan maka seseorang akan semakin
mudah untuk menerima hal-hal yang baru dan mudah menyesuaikan diri dengan
hal-hal tersebut, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa pendidkan rendah
punya pegetahuan dan sikap yang lebih baik. Dengan pengetahuan dan wawasan,
ibu akan semakin paham dalam hal pemberian makanan yang terbaik pada
balitanya agar dapat memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh balitanya
(Minatun, 2011).

Dalam pemenuhan kebutuhan gizi balita, pola konsumsi makan memegang


peranan yang penting sehingga pola konsumsi makan yang baik perlu
diperhatikan oleh seorang ibu. Dari hasil kuesioner dapat diketahui bahwa
mayoritas pendidikan ibu di Desa Bagan Percut adalah setingkat sekolah dasar.
Hal ini ternyata berpengaruh terhadap komsumsi makanan balita, mayoritas ibu
yang hanya tamat SD tidak mendapat pengetahuan dengan baik bagaimana
konsumsi makanan balita yang sebaiknya. Umunya ibu-ibu yang memiliki balita
di Desa Bagan Percut hanya memberikan makanan seadanya kepada balita seperti
gorengan yang dibeli di warung-warung jajanan dekat rumah dan memberikan
balita jajanan snack yang kurang mengandung gizi. Karena kurangnya
pengetahuan ibu tentang konsumsi makanan balita, dengan memberikan makanan
yang seadanya seperti nasi dengan ikan asin dianggap sudah cukup untuk balita

5
yang penting anak mau makan dan kenyang tetapi tidak memikirkan apakah
angka kecukupan gizi balitanya terpenuhi. Selain itu, tak jarang juga ibu
memberikan makanan tergantung dari kemauan anak, anak yang tidak mau
makan nasi dan lebih memilih memakana jajanan snack.

3.2 Hubungan Pendapatan Orang Tua dengan Konsumsi Makanan Balita


Kesehatan, pendidikan , dan ekonomi merupakan tiga pilar utama penentu
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Suharjo (1996) menyatakan
bahwa pendapatan orang tua merupakan penghasilan dalam jumlah uang yang
akan dibelanjakan oleh keluarga dalam bentuk makanan. Umumnya, jika
penghasilan naik, jumlah dan jenis makanan cenderung iku membaik juga.
Tingkat pendapatan ikut menentukan jenis pangan apa yanga akan dibeli dengan
adanya tambahan uang. Semakin tinggi pendapatan, semakin besar pula
presentase dari pendapatan tersebut dipergunakan untuk membeli buah, sayur
mayur, dan berbagai jenis bahan pangan lainnya. Jadi pendapatan orang tua
merupakna faktor penting bagi kualitas dan kuantitas konsumsi pangan.

Mayoritas pekerjaan ayah di Desa Bagan Percut adalah nelayan, dan


mayoritas ibu hanya sebagai ibu rumah tangga, tapi ada juga beberapa ibu yang
bekerja menjadi nelayan pencari kerang. Tidak semua nelayan di Desa Bagan
Percut memiliki kapal penangkap ikan sendiri, kebanyakan dari mereka hanya
menyewa kapal sehingga penghasilan yang didapatkan sebagian digunakan untuk
membayar sewa kapal dan membuat penghasilan mereka menjadi lebih sedikit.
Rata-rata penghasilan orang tua di Desa Bagan Percut di bawah 1.000.000.-
perbulan. Pekerjaan sebagai nelayan juga berhubungan dengan pengetahuan gizi.
Akibatnya, orang tua tidak membelanjakan pendapatannya sesuai gizi yang
dibutuhkan. Masyarakat di Desa Bagan Percut dapat dikatakan jarang
mengkonsumsi sayur dan buah. Mereka lebih sering mengonsumsi ikan hasil
tangkapan sendiri, tapi kebanyakan dari ikan tangkapan tersebut sudah tidak segar
karena ikan-ikan yang segar sudah dijual terlebih dahulu dan sisanya barulah
dibawa pulang ke rumah untuk dikonsumsi. Hal ini tentu bukan konsumsi makan
yang baik, terutama bagi balita. Para orang tua di Desa Bagan Percut meberikan
konusmsi makanan pada balita tidak sesuai kebutuhannya karena kurangnya
pendapatan dan juga pengetahuan. Para orang tua balita juga mengatakan untuk
makan daging saja ketika ada yang mengadakan hajatan, sehingga dapat dilihat

6
bahwa pendidikan dan pengetahuan, serta pendapatan orang tua sangat
berhubungan degan konsumsi makanan balita.

3.3 Konsumsi Makanan Pada Balita


Berdasarkan dari hasil foodrecall pada 25 balita selama 3 x 24 jam yang
didapatkan melalui ibunya yaitu memperoleh hasil sebagai berikut :

Nama Kandungan zat gizi Jumlah


Kalori
Dikonsumsi
Karbohidrat protein Vit. A Vit. C Vit. E Lemak Mineral

Aisyah 49% 75% 85% 29% 34% 53% 49% 1067,5kcal

Malia 31% 56% 40% 14% 41% 49% 25% 805,5kcal

Siti 46% 83% 183% 56% 29% 44% 15% 987,5kcal

Rahmawati 35% 83% 116% 18% 83% 75% 12% 1077,1kcal

Rani 37% 50% 85% 32% 22% 16% 12% 657,3kcal

Fatimah 45% 78% 30% 20% 58% 31% 31% 908,1kcal

Maydawarsih 45% 75% 188% 41% 44% 55% 11% 1016,6kcal

Handayani 97% 307% 119% 333% 307% 154% 7% 2657,6kcal

Hanum 76% 153% 65% 38% 92% 123% 0% 1987,5kcal

Marniati 41% 97% 86% 22% 22% 84% 84% 1251,3kcal

Nuraini 76% 88% 89% 46% 59% 93% 55% 1662,6kcal

Mahyumi 59% 71% 39% 3% 29% 40% 27% 1130,8kcal

Sunaryati 62% 79% 70% 39% 57% 75% 50% 1374,1kcal

Murtia 47% 105% 96% 47% 46% 97% 42% 1388,0kcal

Pandiwi 34% 101% 108% 26% 60% 34% 15% 847,6kcal

7
Hasanah

Saadah 59% 118% 117% 50% 131% 114% 34% 1697,2kcal

Masitha 62% 96% 731% 150% 26% 89% 22% 1379,1kcal

Asnah 39% 86% 58% 15% 75% 75% 12% 1134,2kcal

Dewi 43% 105% 18% 20% 38% 50% 6% 1058,6kcal

Fitriani 36% 85% 38% 4% 47% 61% 15% 1016,9kcal

Farida 45% 97% 37% 15% 63% 48% 53% 1079,3kcal

Masitah 37% 72% 110% 27% 54% 63% 49% 994,5kcal

Nurmala 38% 78% 88% 19% 50% 41% 15% 889.5 kcal

Nurjannah 51% 76% 103% 25% 35% 62% 12% 1152.7 kcal

Rosmayanti 37% 78% 145% 8% 52% 61% 2% 987.3 kcal

Asni 73% 142% 176% 40% 53% 99% 1% 1793.8 kcal

Dinda 71% 123% 156% 49% 60% 66% 0% 1530,0 kcal

Frida 59% 58% 83% 30% 51% 42% 0% 1095.6 kcal

Ismiati 59% 83% 58% 22% 30% 57% 0% 1243.6 kcal

Misnah 56% 79% 77% 8% 44% 56% 0% 1201.0 kcal

Normah 43% 68% 54% 13% 46% 63% 0% 1046.2 kcal

Pratiwi 72% 168% 170% 35% 67% 107% 1% 1894.1 kcal

Ratna 73% 76% 51% 32% 40% 76% 0% 1343.4 kcal

Risma 50% 66% 42% 13% 25% 51% 0% 1059.5 kcal

Susianti 72% 102% 101% 45% 65% 102% 0% 1545.9 kcal

8
Fitri 76% 217% 305% 149% 74% 217% 0% 2160.3 kcal

Juleha 3% 1% 0% 0% 0% 0% 0% 43.3 kcal

Nurhasanah

Nurhayati

Rira

9
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa konsumsi makanan pada ibu
balita secara keseluruhan yaitu sebesar

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai