Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua. Sehingga penulis dapat membuat laporan dan penyusun juga sadar masih banyak
kekurangan dalam Laporan PKL Gizi Masyarkat .Walaupun demikian, penulis berusaha dengan
semaksimal mungkin demi kesempurnaan penulis laporan ini baik dari hasil kegiatan PKL .Saran dan
kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan oleh penulis demi kesempurnaan dalam penulisan
laporan berikutnya.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing
PKL Gizi Masyarakat yang telah memberikan arahan dan bibingannya dalam penyusunan Laporan PKL
Gizi Masyarakat sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan PKL Gizi Masyarakat di Puskesmas
Kepulauan Seribu.

Akhir kata,penulis berhrap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Sekali lagi penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu,semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan kalian. Amin .

Tegal. Oktober 2021

Novia Vitaloka
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................1

KATA PENGANTAR ......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................4

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................4


1.2 Rumus Masalah .....................................................................................................4
1.3 Tuhuan.....................................................................................................................4
1.4 Waktu dan Tempat ..................................................................................................4

BAB 11 PELAKSANAAN PKL ......................................................................................5

2.1 Gambaran Umum Lokasi PKL................................................................................5


2.2 Pelaksanaan Kegiatan PKL.....................................................................................6
2.2.1 Indentifikasi Masalah..................................................................................6
2.2.2 Uraian Program............................................................................................6
2.2.3 Pelaksanan Program....................................................................................6
2.3 Pembahasan ............................................................................................................7

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................8

A. Kesimpulan .............................................................................................................8
B. Saran .......................................................................................................................8
C. Lampiran..................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Stunting merupakan kondisi dimana tumbuh kembang anak yang terhambat dengan teman seusia
atau anak-anak dengan jenis kelamin yang sama menurut perhitungan kesehatan WHO. Kondisi ini
ditandai tinggi badan anak tidak meningkat (pendek), namun tidak semua anak pendek mengalami
stunting. Stunting disebabkan pada pola asuh kedua orang tua sejak 1000 hari kehidupan anak atau 1-3
tahun. Kurangnya gizi pada anak-anak juga dapat menyebabkan stunting. Orang tua diwajibkan
mempelajari pola hidup serta kebutuhan gizi anak pada 1000 hari pertamanya untuk mencegah terjadinya
stunting. Stunting tidak dapat diobati namun dapat dicegah. Di Indonesia adalah negara ke3 yang
mengalami stunting terbanyak menurut WHO.

Protein merupakan nutrisi yang sangat penting bagi tubuh, protein juga tidak dihasilkan dalam
tubuh harus diberikan melalui asupan makanan yang dikonsumsi. Sumber protein yang diberikan juga
harus mengandung asam amino yang lengkap, serta seimbang sehingga penggunaan protein lebih efesien .

Protein adalah  kelompok senyawa organik bernitrogen yang rumit dengan bobot molekul tinggi
yang sangat penting bagi kehidupan; bahan organik yang susunannya sangat majemuk, yang terdiri atas
beratus-ratus atau beribu-ribu asam amino, dan merupakan bahan utama pembentukan sel dan inti sel; zat
putih telur (KBBI:2021).

Protein berfungsi sebagai katalisator, sebagai pengangkut dan penyimpan molekul lain seperti
oksigen, mendukung secara mekanis, system kekebalan (imunitas)tubuh, sebagai trasminator Gerakan
syaraf dan mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan. Analisa elementer protein menghasilkan
unsur-unsur C, H, dan O, dan sering juga S. Disamping itu beberapa protein juga mengandung unsur-
unsur lain, terutama,P,Fe,Zi dan Cu (Soerodikoesoemo & Hari:1989).

Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun
serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Protein dibentuk dengan hanya menggunakan satu
polipeptida dinamakan sebagai protein monomeric dan yang dibentuk oleh beberapa polipeptida
contohnya hemoglobin pula dikenali sebagai protein multimeric.

Peran dan aktivitas protein dalam proses biologis antara lain sebagai katalis enzimatik, bahwa
hampir semua reaksi kimia dalam system biologi dikatalis oleh makromolekul yang disebut enzim yang
merupakan satu jenis protein. Sebagai reaksi seperti hidrasi karbondioksida bersifat sederhana,
sedangkan reaksi lainnya seperti replica kromosom sangat rumit (Staryer:1995).
Kesehatan sangat berpengaruh oleh pola hidup. Dilingkungan, PHBS patut diterapkan demi
menunjang kenyaman serta kesehatan. Memulai langka kecil perilaku hidup bersih dan sehat pada diri
sendiri, keluarga dan lingkungan rumah. Kebiasaan yang baik dalam perilaku hidup bersih dan sehat
menjadi praktik sejak dini. Membandingkan biaya berobat kerumah sakit membiasakan hidup sehat lebih
murah jika kita menerapkan dengan baik dan terbiasa.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah
ada hubungan asupan protein dan PHBS terhadap stanting balita usia 59 bulan, apakah ibu tau
tentang Asupan protein mengenai stunting
1.3 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Meningkatkan pastisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan


stunting serta menganalisis hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian
stunting pada balita di desa pulau kelapa dan penanggulangan asupan proteit stu[nting pada
balita
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Menilai pengetahuan ibu tentang gizi
b. Ibu dapat mengetahui cara mencagah dan menanggulangi stunting
c. Mengengnalisis perilaku hidup bersi dan sehat dengan kejadian stunting pada balita
di kelurahan pulau kelapa
d. Menganalisis asupan gizi protein dengan kejadian stunting pada balita di keluran
Pulau kelapa
1.3 Waktu dan Tempat
1.3.1 Lokasi
Praktik Kerja Lapangan Bisang Gizi Masyarakat (PKL-BGM) yaitu di wilaya keja
puskesmas Pulau Kelapa
1.3.2 Waktu
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Bidang Gizi Masyarakat (PKL-BGM) dilaksanakan
Hari Kamis 9 September 2021
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Lokasi PKL

Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara adalah Puskesmas yang lokasinya deket
dengan dermaga pulau kelapa dan kelurahan pulau kelapa,puskesmas ini terletak di belakang
kelurahan pulau kelapa, kepulauan seribu yang merupakan salah satu kecamatan yang berada di
wilayah kabupaten.ADM.Kepulauan seribu dengan luas wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu
utara adalah 258,47 Ha

a. Batas Wilaya
Sebelah Utara: Laut Jawa
Sebalah Timur: Kelurahan Pulau Harapan
Sebelah Selatan: Kelurahan Pulau Panggang
Seblah Barat: Laut Jawa

Berikut peta Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu

.
2.2 Pelaksanaan Kegiatan PKL
2.2.1 indentifikasi Masalah
Berdasarkan dari judul penelitian “Tingkat Kecukupan Protein,PHBS Mempengaruhi
Faktor Masalah stunting Balita usia 59 bulan di Desa Pulau kelapa “ Indentifikasi Masalah
yang bisa di ambil adalah apakah ada hubungan peningkatan antara tingkat kecukupan Protein
terhadap stunting serta apakah ada hubungan peningkatan antara PHBS terhadap stunting
2.2.2 Uraian Program
Pemberian prosur dan penyuluhan tentang tingkat kecukupan protein, PHBS terhadap
stunting yang kita lakukan untuk mengatasi tingkat stunting adalah pemabgaian brosur dan
punyuluhan tentang pencegahan stunting faktor stunting dan penyebab stunting, ciri-ciri
stunting adalah pertumbuhan terlambat,wajah tampak lebih mudah dari anak sesusiany, berat
badab balita tidak naik bahkan cenderung menurun harus. Makah di adakan nya benyuluhan
dan pembagian brosur agar ibu tau tentang pentingnya mencegahan stuntu dan asupan
protein dan hidup bersih dan sehat ( PHBS)
2.2.3 Pelaksanan Program
Pada pelaksanaan penelitian halpertama yang dilakukan adalah penulis memberikan
brosur dan penyuluhan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat terutama ibu dan
untuk mengetahui subjek yang mengalami stunting penelitian atau penyuluhan dilaksanakan di
Balai Desa Pulau Kelapa Kecamatan. Kepulauan Seribu Utara pada tanggal 9 september 2021.
Kegiatan Penyuluhan guna memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pengetahuan
Asupan protein, penerapan hidup bersih dan sehat serta menerapkan cara mencuci tangan
enam langkah dengan baik. Memberikan sempel tentang Asupan protein hewani yang
mempunyai kandungan protein yang baik serta memberikan materi pengetahuan tentang
pencegahan stunting
2.3 Pembahasan

2.3.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku hidup bersih dan sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan oleh
anggota keluarga. Dengan adanya penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa PKL
memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara mencegah stunting sejak dini. Materi
yang diberikan terkait pengertian stunting. faktor yang mempengaruhi, serta bagaimana
cara mencegah agar tidak mengalami stunting.
2.3.2 Pengertian Asupan Protein

Protein merupakan nutrisi yang sangat penting bagi tubuh, protein juga tidak dihasilkan
dalam tubuh harus diberikan melalui asupan makanan yang dikonsumsi. Sumber protein yang
diberikan juga harus mengandung asam amino yang lengkap, serta seimbang sehingga
penggunaan protein lebih efesien

Masalah stunting dapat dicegah dengan beberapa cara agar anak tidak mengalami
stunting. caranya yaitu dengan mencukupi asupan gizi anak dengan mengonsumsi zat protein
yang dimana semua nutrisi tersebut ada beberapa makanan yang sering dijumpai sehari-hari,
yaitu; seperti telur, brokoli, papaya, alpukat, ikan laut. Kemudian menghindari asap rokok yang
dimana asap rokok tersebut akan menghambat tumbuh kembang pasa anak atau bayi yang
dikandung. Masalah stunting di Desa pulau Kelapa , menjadi salah satu program yang sangat
perlu perhatian khusus, tentunya dalam mengingatkan peran orang tua untuk memenuhi asupan
gizi pada anak. Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan masalah stunting yang ada di
Wilayah Desa pulau kelapa terdapat hubungan salah satunya adalah peran orang tua dalam
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kegiatan sehari-hari masih belum maksimal.
Faktor penyebab terjadinya stunting tidak hanya dipengaruhi oleh factor tidak langsung seperti
cuci tangan pakai sabun dan indicator PHBS, namun factor lain juga berpengaruh terhadap
status gizi stunting terkait kesediaan pangan, anak, serta pola asuh lingkungan yang
dipengaruhi plek tingkat pengetahuan ibu, akibat asupan makan yang tidak baik dalam jangka
waktu yang lama dan kualitas makan yang tidak baik. Dengan adanya penyuluhan stunting yang
dilakukkan oleh mahasiswa PKL Universitas Muhadi Setiabudi brebes, serta penjelasan yang
telah diberikan oleh pemateri terkait faktor apa saja yang mempengaruhi stunting serta
bagaimana cara pencegahan agar anak tidak mengalami stunting, respon dari masyarakat atau
ibu-ibu hamil sangat baik dalam menerima pengetahuan tersebut. Dengan respon tersebut
masyarakat khususnya ibu bertambah pengetahuan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta paham akan kandungan gizi yang akan diberikan untuk anak agar asupan gizi
tercukupi dan tidak akan mengalami masalah stunting

Tabel Krakteristik Umum

Krakteristik Umum F %
Jenis Kelamin
Laki –laki 44 43.1
Perempuan 58 56,9
Umur
24-36 47 46,1
37-48 32 31,4
49-60 23 27,5

Pengetahuan Gizi
Rendah 36 35,3
Sedeng 46 45,1
Baik 20 19,6
Perilaku PHBS
Kurang Baik 8 7,8
Sedang 63 61,8
Baik 31 30,4
Asupan Protein
Kurang 90 75,0
Baik 12 25,0

Status Gizi
Stunting (-3 s/d -2 SD) 51 50,0
Normal (-2 s/d 2 SD) 51 50,0
Total 102 100
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku hidup bersih dan sehat sangat penting utuk diterapkan dalam kehidupan
seharihari. Berdasarkan datapuskesmas Kepulan seribu di Kecamatan Kepulauan Seribu
Utara terdapat 51 balita,. Tingginya prevelensi stunting di Kecamatan Kepulauan Seribu
Utara terutama Desa Pulau kelapa, diduga karena banyaknya faktor penyebab diantaranya
adalah pengetahuan gizi ibu, rendahnya perilaku keluarga yang sadar gizi dan perilaku
hidup bersih dan sehat oleh orang tua anak balita Stunting, Pengetahuan ibu tentang
Asupan protein, dan perilaku hidup bersih dan sehat merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya Stunting. cara pencegahannya dengan memberikan asupan gizi
yang cukup kepada anak.
3.2 Saran
Saran yang diberikan untuk petugas kesehtan puskesmas lebih memperhatikan
pemahaman pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dan Asupan Protein serta
pengetahuan tetang pencegahan stunting, aktifitas fisik yang cukup dan pentingnya cuci
tangan. Untuk masyarakat diharapkan mampu mengupayakan lingkungan yang besih dan
sehat, mencegah dan menaggulangi masalah kesehatan. Dalam berumah tangga perlu
memperhatikan kecukupan asupan Protein anak dengan memberikan gizi yang baik untuk
tumbuh kembang anak secara optimal. Perilaku hidup bersih dan sehat perlu diterapkan
dalam keluarga untuk mengupayakan lingkungan dan pola hidup yang sehat.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai