Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK)

Vol.x, No.xx, Februari/Agustus 20xx, pp. x~x  1

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP


COVID 19 DENGAN ASUPAN VITAMIN C
1
Dina Maylanti
Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhadi Setiabudi Brebes, Indonesia
e-mail: dinamaylanti191@gmail.com

ABSTRAK
Persepsi adalah proses individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan
informasi untuk membuat atau menghasilkan deskripsi yang bermakna. Kehadiran
virus jenis baru yang belum ditemukan obatnya ini membuat masyarakat cemas,
ketakutan, dan bahkan depresi. Memberikan dampak negatif Covid 19, media juga
mendorong masyarakat untuk menerapkan budaya hidup bersih dan sehat,
meningkatkan kesadaran, dan meningkatkan pemahaman tentang bahaya atau efek
penyakit. Terkait budaya hidup bersih dan sehat, yang dimaksudkan agar masyarakat
semakin peduli dan sadar akan pentingnya mencuci tangan dengan benar,
pentingnya mengonsumsi buah dan sayur, serta konsumsi jenis makanan yang
seimbang dan berolahraga. Oleh karena itu untuk meningkatkan fungsi sistem imun
perlu mengonsumsi vitamin yang kaya dalam makanan maupun suplemen, seperti
vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi masyarakat
tentang covid 19 dengan asupan vitamin C di Desa Sidamulya Kec. Wanasari, Kab.
Brebes. Jenis penelitian pendekatan cross sectional, variabel dependen asupan
vitamin, variabel independen persepsi masyarakat terhadap covid 19. Jumlah
responden pada penelitian ini sebanyak 35 orang. Pengambilan sample dilakukan
dengan metode simple random sampling. Asupan makanan diperoleh dari
wawancara FFQ (food frequency questionaire) dan kuesioner pengetahuan covid 19.
Uji statistik adalah uji Rank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukan,
berdasarkan penelitian hubungan antara persepsi masyarakat tentang covid 19
dengan asupan vitamin C di Desa Sidamulya Kec. Wanasari dapat disimpulkan
bahwa asupan vitamin C signifikan dengan persepsi masyarakat tentang covid 19.

Kata kunci: asupan vitamin C, persepsi masyarakat.

ABSTRACT
Perception is an individual's process of selecting, organizing, and interpreting
information to create or produce meaningful descriptions. The presence of a new type
of virus that has not yet found a cure makes people anxious, afraid, and even depressed.
Given the negative impact of Covid 19, the media also encourages the public to apply a
clean and healthy living culture, raise awareness, and increase understanding of the
dangers or effects of disease. Regarding the culture of clean and healthy living, which
is intended to make people more concerned and aware of the importance of washing
their hands properly, the importance of consuming fruits and vegetables, as well as
consuming a balanced type of food and exercising. Therefore, to improve the function
of the immune system, it is necessary to consume vitamins that are rich in food or
supplements, such as vitamin C. This study aims to determine the relationship between
public perception about covid 19 and vitamin C intake in Sidamulya Village, Kec.
Wanasari, Kab. Brebes. The type of research is a cross sectional approach, the
dependent variable is vitamin intake, the independent variable is public perception of

Informasi Artikel:
Submitted: bulan 20xx, Accepted: bulan 20xx, Published: Februari / Agustus 20xx
ISSN: 2716-0084 (media online), Website: http://jurnal.umus.ac.id/index.php/jigk
2  ISSN 2716-0084 (media online)

covid 19. The number of respondents in this study was 35 people. Sampling was done
by simple random sampling method. Food intake was obtained from the FFQ (food
frequency questionnaire) interview and the covid 19 knowledge questionnaire. The
statistical test was the Spearman Rank test. The results of this study show, based on
research on the relationship between public perception about covid 19 and vitamin C
intake in Sidamulya Village, Kec. Wanasari can be concluded that vitamin C intake is
significant with people's perceptions about covid 19.

Keywords: vitamin C intake, public perception.

PENDAHULUAN
Persepsi masyarakat merupakan suatu proses ulang yang dialami oleh manusia pada
suatu lingkungan tertentu dan memberikan pengetahuan atau gagasan yang positif dan negatif
kepada masyarakat sekitar. Kenneth K.Sereno dan Edward M.Bodaken dalam Mulyana
(2017) memecah persepsi menjadi 3 (tiga) kegiatan yaitu : Seleksi, Organisasi, dan
Interpretasi. Seleksi terdiri dari sensasi dan perhatian, sedangkan organisasi dekat dengan
interpretasi. Ini tegas untuk membedakan semua itu, karena kita tidak tahu kapan satu fase
berakhir dan fase berikutnya dimulai dan cenderung berlangsung secara bersamaan. Persepsi
adalah proses individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan informasi untuk membuat
atau menghasilkan deskripsi yang bermakna.
Covid-19 adalah penyakit menular yang diakibatkan infeksi virus coronavirus jenis
baru. Penyakit ini diketahui muncul pertama kali di kota Wuhan, China pada bulan Desember
2019 (WHO,2020). Covid-19 merupakan penyakit pernapasan akut yang menjadi pandemik
global dan disebabkan oleh coronavirus atau SAR-Cov-2 (Erlich, 2020). Dari awal
kemunculannya di akhir tahun 2019 hingga 20 Mei 2020, penyakit ini telah menginfeksi 4.789
orang dan menyebabkan kematian terhadap 318.789 orang di seluruh dunia. (WHO,2020).

Kehadiran virus jenis baru yang belum ditemukan obatnya ini membuat masyarakat
cemas, ketakutan, dan bahkan depresi. Memberikan dampak negatif Covid 19, media juga
mendorong masyarakat untuk menerapkan budaya hidup bersih dan sehat, meningkatkan
kesadaran, dan meningkatkan pemahaman tentang bahaya atau efek penyakit. Data dari
website WHO pada 5 Mei 2020 menunjukkan bahwa di seluruh dunia sebanyak 3.525.116
kasus terkonfirmasi, sebanyak 243.540 kasus kematian dan sebanyak 215 negara atau wilayah
dengan kasus positif. Untuk Indonesia, berdasarkan data dari website kementrian kesehatan,
kasus terkonfirmasi sebanyak 12.071, kasus meninggal sebanyak 872 yang tersebar di seluruh
provinsi Indonesia. (Kemenkes RI 2020).Pengetahuan tentang penyakit Covid 19 merupakan
hal yang sangat penting agar tidak menimbulkan peningkatan jumlah kasus penyakit Covid 19.

Pengetahuan pasien Covid 19 dapat diartikan sebagai hasil tahu dari pasien mengenai
penyakitnya, memahami penyakitnya, cara pencegahan, pengobatan dan komplikasinya.
Pengetahuan memegang peranan penting dalam penentuan perilaku yang utuh karena
pengetahuan akan membentuk kepercayaan yang selanjutnya dalam mempersepsikan
kenyataan, memberikan dasar bagi pengambil keputusan dan menentukan perilaku terhadap
objek tertentu sehingga akan mempengaruhi seseorang dalam berperilaku. Mengingat covid 19
adalah penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang parah, maka sangat besar
kemungkinannya bahwa kekurangan berbagai macam zat gizi mikro akan meningkatkan risiko

JIGK Vol. x, No. x, Agustus / Februari 20xx :first_page – end_page


5  ISSN 2716-0084 (media online)

terinfeksi virus ini. Berbagai vitamin seperti vitamin A, vitamin B6, vitamin B12, asam folat,
vitamin C, vitamin D, dan vitamin E, serta mineral makso seperti Fe (zat besi), seng (Zn), dan
selenium (Se) akan bekerja bersama secara harmoni untuk mengaktifkan sistem imunnatural
sebagai pertahanan garis depan serta memperkuat pertahanan tubuh di dalam peredaran darah
serta didalam sel untuk melindungi tubuh dari infeksi covid 19. Namun, ada hal-hal yang
dapat melemahkan sistem imun atau daya tahan tubuh seseorang, antara lain yaitu penuaan,
kurang gizi, penyakit, bahkan konsumsi obat-obatan tertentu. Oleh karena itu untuk
meningkatkan fungsi sistem imun perlu mengonsumsi vitamin yang kaya dalam makanan
maupun suplemen, seperti vitamin C.

Vitamin C adalah sejumlah zat kecil gizi yang dibutuhkan tubuh dan membawa
berbagai manfaat bagi tubuh manusia, biasanya vitamin tidak disintesis oleh tubuh manusia.
Sehingga harus diperoleh dari makanan. Tanpa adanya vitamin larut air dan vitamin larut
lemak, manusia tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup sehari-hari dengan baik (Khusnul
K, Maria U, dan Nurul A.2011).Injeksi vitamin C dosis tinggi yang diberikan oleh pasien
covid 19 di Wuhan terbukti dapat membantu meredakan badai sitokin, 36-40 perlu dicatatat
bahwa injeksi vitamin C dosis tinggi ini hanya digunakan pada pasien di Rumah Sakit. Untuk
orang sehat yang tidak terpapar virus, injeksi vitamin C dosis tinggi (sekitar 1000 mg atau
lebih) tidak dianjurkan. Untuk orang sehat, konsumsi cukup sekitar 100 mg per hari 33, namun
untuk meningkatkan daya tahan dapat ditingkatkan sekitar 200-500 mg per hari. Vitamin C
berfungsi untuk melindungi cairan didalam tubuh. Sumber vitamin C berasal dari pangan
terutama sayur dan buah utamanya yang rasanya asam seperti jeruk, nanas, atau tomat. Pada
sayuran, kandungan vitamin C banyak terkandung pada sayuran dan daun-daunan dan jenis
kol. Vitamin C termasuk golongan antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas,
cahaya, dan logam. Vitamin C juga sebagai antioksidan dan prokoksidan. Antioksidan dapat
menangkap radikal bebas, sehingga menghambat proses oksidasi.

Tabel.1 Asupan Vitamin C perhari pada orang dewasa menurut AKG

Jenis Kelamin Umur Vitamin C (mg)


Laki-laki 18 – 40 tahun 90
Perempuan 18 – 40 tahun 75

BAHAN DAN METODE


Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan pendekatan studi korelasi Rank
Spearman dengan desain cross sectional yaitu suatu rancangan penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui hubungan variabel dependen dengan variabel independen dimana pengukurannya
pada waktu yang bersamaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi
masyarakat terhadap covid 19 dengan asupan vitamin C di Desa Sidamulya Kec. Wanasari.
Populasi pada penelitian ini adalah perempuan dan laki-laki berusia 18-40 tahun. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 19 September 2021 sampai 21 September 2021 yang dilakukan di
Desa Sidamulya, Kec. Wanasari. Populasi yang digunakan adalah pekerja sebanyak 35 orang.
Populasi 35 orang yang statusnya pekerja ini akan dijadikan responden penelitian. Data asupan
vitamin C diperoleh dengan FFQ (food frequency questionaire). Uji statistic yang digunakan
adalah uji kolerasi. Uji Rank Spearman (asupan vitamin C).

Jurnal Ilmiah Jophus Vol. x, No. x, Agustus / Februari 20xx :first_page – end_page
2  ISSN 2716-0084 (media online)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakteristik subjek

Jumlah responden di Desa Sidamulya Kec. Wanasari sebanyak 35 responden. Pemilihan


subjek penelitian dilakukan secara acak dengan persetujuan kepala Lurah Desa Sidamulya Kec.
Wanasari.

Tabel 1. Karakteristik subjek

Variabel Laki-laki Perempuan Jumlah


Umur ≤ 40 tahun 14 21 35

Dari tabel 1, responden laki-laki ada 14 responden, dan responden perempuan ada 21
responden yang diujikan pada penelitian ini.

Tabel 2. Hubungan persepsi masyarakat terhadap covid 19 dengan asupan vitamin C


Symmetric Measures
Asymp. Std
Error* Approx.Tb Aprox. Sig
Ordinal by ordinal N 1.000 .000 6.236 .000
ofValid Cases 35

Dari data tabel 2, menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pengetahuan covid 19
dengan asupan vitamin C, terdapat hubungan dengan nilai (p<0,005) yaitu (p=0,000)

Gambar 1. Grafik tingkat pengetahuan terhadap asupan vitamin C

JIGK Vol. x, No. x, Agustus / Februari 20xx :first_page – end_page


5  ISSN 2716-0084 (media online)

Saat diuji menggunakan chi square hasilnya tidak berhubungan, kemudian di uji
menggunakan korelasi Rank Spearman, karena menggunakan uji korelasi Rank Spearman
digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikan hipotesis asosiatif bila
masing-masing variable yang dihubungkan berbentuk ordinal.
Korelasi Rank Spearman bekerja dengan data ordinal, karena jawaban responden
merupakan dta ordinal, maka data tersebut diubah terlebih dahulu dari data ordinal dalam
bentuk ranking.

KESIMPULAN
Terdapat hubungan antara aasupan vitamin C (p<0,005) terhadap pengetahuan
masyarakat tentang covid 19. Kekuatan hubungan antara asupan vitamin C yang baik, memiliki
peluang yang baik untuk menjaga imunitas atau daya tahan tubuh terhadap virus covid 19, di
bandingkan dengan asupan vitamin C yang kurang baik. Kekuatan hubungan antara asupan
vitamin C dengan persepsi masyarakat terhadap covid 19 sebesar p>0,000 artinya asupan
vitamin C memliki hubungan dengan persepsi pengetahuan terhadap covid 19.

UCAPAN TERIMAKASIH (OPTIONAL)

Termakasih saya ucapkan kepada ibu Diah dan bu Findhy, selaku dosen pembimbing
saya yang telah membantu saya dalam mengolah data dan yang telah bersedia saya repotkan
dalam hal penelitian ini, dan tak lupa juga dukungan keluarga, teman-teman yang telah
membantu saya untuk berdiskusi, bertukar pikiran untuk menyelesaikan penelitian ini. Kurang
lebihnya saya ucapkan terimakasih dan mohoon maaf yang sebesar-besarnya.

Jurnal Ilmiah Jophus Vol. x, No. x, Agustus / Februari 20xx :first_page – end_page
2  ISSN 2716-0084 (media online)

DAFTAR PUSTAKA

1. Ayu Kurniawati, K. R., Santoso, F. H., & Bahri, S. (2020). Sosialisasi Hidup Sehat di
Tengah Wabah Virus Corona JPMB : Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Berkarakter.
https://doi.org/10.36765/jpmb.v3i1.225
2. Erlich.2020. COVID-19 (Novel Coronavirus). (n.d.). Retrieved May 11, 2020, from
https://www.dynamed.com/condition/covid-19-novel-coronavirus/
3. Kemenkes.2020. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. (n.d.). Retrieved
April 28, 2020, from https://www.covid19.go.id/
4. Pentingnya Menerapkan Social Distancing Demi Mencegah COVID-19-Alodokter.
(n.d.). Retreived April289,2020, from https://www.alodokter.com/pentingnya-
menerapkan-social-distancing-demi-mencegah-covid-19
5. van Doremalen, N., Bushmaker, T., Morris, D. H., Holbrook, M. G., Gamble, A.,
Williamson, B., N., Tamin, A., Harcourt. J. L., Thomburg, N. J., Gerber, S, I., Lloyd-
Smith, J.O., de Wit, E., & Munster, V . J. (2020). Aeserol and Surface Stability of
SARS-CoV-2 as Compared with SARS-CoV-1. In The New England journal of
medicine (Vol.382, Issue 16, pp. 1564-1567). NLM (Medline).
https;//doi.org/10.1056/NEJMc2004973
6. Arnofia, L. Penualan Vitamin di Sejumlah Aotek Meningkat
http://blokbojonegoro.com/2020/05/10/penjualan-vitamin-di-sejumlah-apotek-
meningkat/. Diakses pada 11 Mei 2020.
7. Des F. Vitamin C. Akses: http://www.environ.co.za/contents/articles/vitaminc.htm (13
April 2009).
8. Higdon J. Vitamin C, Akses:
http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminC/index.html#rda (30 Juli 2009).
9. Vorvick L., Vitamin C, Akses:
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002404.htm#visualContent (26 Juli
2009).
10. Harahap, Yusniar, Nur halima Akhirani Nasution.2020. Persepsi Mayarakat terhadap
Kebijakan Pemerintah Kota Padang Sidempuan dalam Percepatan Penanganan
Pandemi Covid 19. Jurnal LPPM UGN. Vol: 10(4). 32-41.
11. Kartika, Erwin dan Betty Gama.2021. Persepsi Masyarakat dan Wartawan di Surakarta
tentang Model Pemberitahuan Covid 19. Jurnal ASPIKOM. Vol: 6(1). 167-181.

JIGK Vol. x, No. x, Agustus / Februari 20xx :first_page – end_page

Anda mungkin juga menyukai