NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
SITI ASIA WULANDARI
NIM.20153020046
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
Pembimbing
ABSTRAK
Persepsi masyarakat tentang covid 19 sangatlah beragam, baik persepsi negatif maupun
positif. Berdasarkan hasil survei awal pendahuluan yang dilakukan di BPM Jariyah Amd,.
Keb pada bulan Januari didapatkan 70% dari pengunjung pelayanan KIA memiliki persepsi
yang salah tentang covid seperti corona sudah hilang, corona hanya berita yang dibuat-buat,
tidak akan tertular, hanya penyakit biasa, tidak mematikan, merasa sudah kebal, dan corona
akan selesai dengan sendirinya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi tentang
covid-19 pada pengunjung pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Metode penelitian menggunakanan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif.
Dalam penelitian ini variabelnya adalah persepsi tentang patogenesis covid-19, tingkat
bahaya, cara pencegahan, dan cara penanganan covid-19. Pengambilan sampel dengan
accidental sampling didapatkan jumlah estimasi pengunjung pelayanan KIA dalam 2 bulan
sebanyak 60 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan persepsi pengunjung pelayanan KIA memiliki
persepsi yang baik tentang patogenesis covid-19 sebanyak 63 pengunjung (67%), bahaya
covid-19 sebanyak 72 pengunjung (77%) dan cara penanganan covid-19 sebanyak 52
pengunjung (55%). Sedangkan persepsi pengunjung untuk cara pencegahan covid-19
sebanyak 50 pengunjung (53%) memiliki persepsi yang buruk.
Peran tenaga kesehatan, khususnya bidan sangat penting untuk bisa memberikan
informasi dan edukasi terhadap pengunjung pelayanan tentang patogenesis, bahaya, cara
pencegahan, dan penanganan covid-19 dengan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat
tentang covid-19. Serta pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan memenuhi kebutuhan
nutrisi selama masa pandemi seperti mengkonsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang
cukup dan selalu berpikir positif untuk meningkatkan daya tahan tubuh
1. Judul Skripsi
2. Mahasiswa DIV Kebidanan Ngudia Husada Madura
3. Dosen STIKes Ngudia Husada Madura
THE PERCEPTION OF COVID-19 AMONG VISITORS TO MATERNAL AND
CHILD HEALTH SERVICES1
(Study at BPM Jariyah, Amd. Bangkalan Burneh)
ABSTRACT
People's perceptions of COVID-19 are very diverse, both negative and positive. Based
on the results of a preliminary preliminary survey conducted at BPM Jariyah Amd,. In
January, it was found that 70% of KIA service visitors had the wrong perception about covid,
such as the corona has disappeared, the corona is only made-up news, will not be infected,
only ordinary diseases, not deadly, feel immune, and corona will be finished with itself. The
purpose of this study was to determine the perception of covid-19 among visitors to maternal
and child health services.
The research method uses descriptive quantitative with a quantitative approach. In this
study, the variables are perceptions of the pathogenesis of covid-19, the level of danger,
methods of prevention, and ways of handling covid-19. Sampling by accidental sampling
obtained the estimated number of visitors to MCH services in 2 months as many as 60
people. The instrument in this study used a questionnaire.
Based on the results of the study, the perception of visitors to MCH services had a
good perception of the pathogenesis of covid-19 as many as 63 visitors (67%), the dangers of
covid-19 as many as 72 visitors (77%) and how to handle covid-19 as many as 52 visitors
(55%). Meanwhile, 50 visitors (53%) had a bad perception of how to prevent COVID-19.
The role of health workers, especially midwives, is very important to be able to provide
information and education to service visitors about the pathogenesis, dangers, prevention
and handling of covid-19 by holding outreach to the public about covid-19. As well as the
importance of implementing health protocols and meeting nutritional needs during the
pandemic, such as consuming nutritious food, getting enough rest and always thinking
positively to increase endurance.
1. Essay Title
2. DIV Midwifery of STIKes Ngudia Husada Madura Student
3. Lecturer of STIKes Ngudia Husada Madura
LATAR BELAKANG sesuai dengan yang diharapkan dari
Mengenai persepsi masyarakat objek yang dipersepsikan atau dari
dapat dijelaskan bahwa persepsi sering aturan yang ada. Persepsi positif
disebut dengan pandangan, gambaran tentang covid-19 adalah persepsi yang
atau anggapan, dikarenakan persepsi mencerminka bahwa sudah
memiliki tanggapan individu memahami covid-19 merupakan suatu
mengenai suatu permasalahan. penyakit yang sangat berbahaya dan
Sedangkan di dalam kamus besar harus segera dilakukan pencegahan
psikologi, persepsi yaitu proses agar tidak terpapar covid-19.
penelitian seseorang terhadap Berdasarkan hasil penelitian dari
lingkungan dengan menggunakan Mourine V. Lomboan, dkk (2020)
indra-indra yang dimiliki sehingga hasil wawancara mendalam, diperoleh
menjadi mengerti segala sesuatu yang persepsi masyarakat tentang
terdapat di lingkungan individu pencegahan Covid-19 dalam
tersebut (Nursalam & Syarifuddin, menghindari menyentuh daerah wajah,
2017). Persepsi merupakan tanggapan menerapkan etika bersin dan batuk,
(penerimaan) langsung dari sesuatu; pakai masker, social
serapan, proses seseorang mengetahui distancing/physical distancing dan
beberapa hal melalui pancainderanya. mencuci bahan makanan sebelum
Persepsi adalah proses pemahaman dimasak sudah sesuai dengan protocol
atau pemberian makna atas suatu kesehatan. Namun untuk mencuci
informasi terhadap stimulus (Sumanto, tangan dan membersihkan perabot
2014). Penyakit yang disebabkan didalam rumah beberapa informan
virus corona, atau dikenal dengan belum memiliki persepsi tentang
COVID-19, adalah jenis baru yang pencegahan Covid-19 sesuai protocol
ditemukan pada tahun 2019 dan belum kesehatan. Berdasarkan hasil survei
pernah diidentifikasi menyerang awal pendahuluan yang dilakukan di
manusia sebelumnya (Widiyani, BPM Jariyah Amd,. Keb pada bulan
2020). Kasus virus corona Januari didapatkan 70% dari 20 orang
muncul dan menyerang manusia pengunjung pelayanan KIA memiliki
pertama kali di provinsi Wuhan, persepsi yang salah masalah covid
China. Awal kemunculannya diantaranya ibu hamil, ibu berKB, dan
diduga merupakan penyakit pasien umum.
pneumonia, dengan gejala serupa Hasil persepsi pengunjung
sakit flu pada umumnya. Gejala pelayanan KIA tentang pandemi
tersebut di antaranya batuk, demam, covid yaitu corono sudah hilang,
letih, sesak napas, dan tidak nafsu corona hanya berita yang dibuat-buat,
makan. Namun berbeda dengan tidak akan tertular, hanya penyakit
influenza, virus corona dapat biasa, tidak mematikan, merasa sudah
berkembang dengan cepat hingga kebal, dan corona akan selesai dengan
mengakibatkan infeksi lebih parah sendirinya, hal ini menunjukkan
dan gagal organ serta kematian. bahwa masyarakat memiliki persepsi
Kondisi darurat ini terutama terjadi yang salah masalah covid.
pada pasien dengan masalah
kesehatan sebelumnya (Mona, 2020). Menurut Notoatmodjo
Menurut Robbins dalam (2015), ada banyak faktor yang akan
Deriyanto D. (2018) bahwa persepsi menyebabkan stimulus masuk dalam
positif merupakan penilaian individu rentang perhatian seseorang. Faktor
terhadap suatu objek atau informasi tersebut dibagi menjadi dua bagian
dengan pandangan yang positif atau besar yaitu faktor eksternal dan
faktor internal. Faktor eksternal (Kemenkes, 2020). Dalam mengatasi
adalah faktor yang melekat pada hal ini bidan memberikan pendidikan
objeknya, sedangkan faktor internal kesehatan pada pengunjung pelayanan
adalah faktor yang terdapat pada KIA.
orang yang mempersepsikan
stimulus tersebut. Faktor internal METODE PENELITIAN
yang mempengaruhi persepsi, yaitu Pada penelitian ini metode yang
faktor-faktor yang terdapat dalam digunakan adalah deskriptif kuantitatif
diri individu, yang mencakup dengan pendekatan kuantitatif.
beberapa hal antara lain : Populasi dalam penelitian ini adalah
Pengalaman atau Pengetahuan, pengunjung pelayanan KIA di BPM
Minat, Harapan (Expectation), Jariyah pada bulan April-Juni 2021,
Kebutuhan, Motivasi, Emosi, jumlah estimasi pengunjung
Budaya. Sementara itu faktor-faktor pelayanan KIA dalam 2 bulan
eksternal yang mempengaruhi sebanyak 60 orang, sampel yang di
persepsi adalah Kontras, Perubahan gunakan 94 pengunjung.
Intensitas, Pengulangan (Repetition), Teknik sampling adalah
Sesuatu Yang Baru (Novelty), merupakan teknik pengambilan
Sesuatu Yang Menjadi Perhatian sampel, untuk menentukan sampel
Orang Banyak. Persepsi sangat yang akan digunakan dalam penelitian
dipengaruhi oleh pengetahuan, (Sugiyono, 2013). Pengambilan
pengalaman serta wawasan
sampel dalam penelitian ini
seseorang, maka semakin baik
pengetahuan, semakin banyak menggunakan teknik sampling
wawasan serta pengalaman maka kebetulan (insidental/accidental
akan semakin baik persepsi yang sampling)., yaitu teknik penentuan
dimiliki seseorang, sehingga mampu sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
memberikan respon yang positif siapa saja yang secara
terhadap stimulus yang diterima kebetulan/insidental bertemu dengan
(Ahirman, 2009).
peneliti dapat digunakan sebagai
Banyak kalangan masyarakat
yang tidak mengetahui bagaimana sampel.
cara penyebaran dari virus corona ini Instrumen yang digunakan dalam
dan bagaimana gejala awal dari virus pengumpulan data adalah kuesioner.
ini. Bahkan banyak masyarakat yang Kemudian dihitung menggunakan
sama sekali tidak mengetahui apa itu rumus skor T dan skala data yang
“Virus Corona” sehingga digunakan adalah ordinal.
mengabaikan protokol kesehatan di
tengah pandemi Covid-19 tersebut
sehingga mengakibatkan peningkatan HASIL PENELITIAN
kasus positif covid-19. 4.1 Data Umum
Langkah - langkah untuk 4.1.1 Gambaran Tempat Penelitian
mengatasi masalah (persepsi Penelitian ini dilakukan di
masyarakat yang salah) telah di BPM Jariyah, Amd. Keb
dilakukan oleh pemerintah untuk Burneh Bangkalan. Waktu
dapat menyelesaikan kasus luar biasa penelitian ini dilakukan pada
ini, seperti mensosialisasikan gerakan tanggal 19 April – 19 Juni
Physical Distancing, Stay at Home, 2021.
memakai masker saat keluar rumah,
Menerapkan protokol kesehatan
4.1.2 Karakteristik Pengunjung
Pelayanan KIA Kategori F %
Baik 63 67
Tabel 4.1 Distribusi
frekuensi pengunjung Buruk 31 33
pelayanan KIA berdasarkan Total 94 100
pendidikan dan usia di
pelayanan KIA BPM Jariyah, Sumber : Data sekunder, April-Juni 2021
Amd. Keb bulan April-Juni Berdasarkan tabel 4.2
2021 menunjukkan bahwa sebagian
besar pengunjung pelayanan KIA
Nomor Variabel Frekuensi Persentase memiliki persepsi baik tentang
(%) patogenesis covid-19 yaitu
1. Tingkat sebanyak 63 pengunjung
pendidikan pelayanan KIA (67%).
a. Pendidi 28 30
kan Pernyataan persepsi
Dasar tentang patogenesis covid-19 di
b. Pendidi 57 61 pelayanan KIA BPM Jariyah,
kan Amd. Keb bulan April-Juni 2021.
Menen
gah
c. Pendidi 9 9
kan
Tinggi
Total 94 100
2. Usia
a. <20 2 2
b. 20-35 69 73
c. >35 23 25
Total 94 100
Sumber: Data Primer, April-Juni 20201
Berdasarkan distribusi
frekuensi pada tabel 4.1 di atas
diketahui bahwa tingkat
pendidikan pengunjung
pelayanan KIA di BPM Jariyah,
Amd. Keb bulan April-Juni 2021
sebagian besar adalah Pendidikan
Menengah sebanyak 57
pengunjung (61%) sedangkan
usia pengunjung hampir
seluruhnya berada diusia 20-35
tahun sebanyak 69 pengunjung
(73%).
4.2 Data Khusus
4.2.1 Karakteristik Berdasarkan
Persepsi Tentang Patogenesis Covid-19
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi
karakteristik berdasarkan Persepsi
tentang patogenesis covid-19 di
pelayanan KIA BPM Jariyah,
Amd. Keb bulan April-Juni 2021
yang bisa
No Pernyataan STS TS RG S SS Total
.menulark (%) (%) (% (%) (%) (%)
4.2.2 Karakteristik Berdasarkan an )
Persepsi Tentang Bahaya Covid-19 COVID-
119 Covid-19 45 22 12 13 7 77,2
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi adalah
hanyalah
karakteristik pengunjung pelayanan yang penyakit yang
KIA berdasarkan Persepsi tentang sama seperti
memiliki
bahaya covid-19 di pelayanan KIA gejalaflu biasa
BPM Jariyah, Amd. Keb bulan 4 2Virus Virus corona
50 24 54 15 14 6 13 5 11 81,4
8 79
April-Juni 2021 coronaakan selesai
dapat dengan
sendirinya
bertahan
hidup
Kategori F % 3beberapa
Virus masuk 9 12 15 14 50 76.5
jam dimelalui saluran
Baik 72 77 pernafasan
luar tubuh
Buruk 22 23 manusia
4 Kebanyakan 53 12 21 7 6 79,5
Total 94 100 5 Anak-Coronavirus
50 22 11 8 8 80,6
menginfeksi
anak tidak
Sumber : Data sekunder, April-Juni 2021 hewan
termasuk
kelompok
Berdasarkan tabel 4.4 5yang Virus corona 47 20 15 9 8 77,4
dibuat oleh
berisiko
menunjukkan bahwa sebagian
karenanegara china
besar pengunjung pelayanan KIA jarang
memiliki persepsi baik tentang 6 Kelelawar 3 15 17 14 51 78,7
terinfeksi
merupakan
bahaya covid-19 yaitu sebanyak Covid- 19
sumber utama
72 pengunjung pelayanan KIA 6 Virus virus corona
51 17 20 8 4 80,6
(77%). corona
7 Virus corona 8 7 17 19 48 78
tidak akan
Pernyataan persepsi tentang menyebar dari
menular
bahaya covid-19 di pelayanan hewan ke
pada saat
KIA BPM Jariyah, Amd. Keb manusia
berjabat
bulan April-Juni 2021 8tanganVirus corona 6 13 14 24 42 76,8
denganberasal dari
orang hewan liar
No Pernyataa STS TS RG S SS Total lain
. n (%) (%) (%) (%) (% (%) 9 Selang waktu 8 13 17 16 45 75,5
) 7 Risikovirus sampai
7 10 8 23 51 80,2
kematian
muncul
1 Virus 50 26 12 11 1 82,7 pasienpenyakit
corona COVID-sekitar 3-7 hari
tidak akan 19 lebih
menular tinggiVirus corona
10 8 9 12 20 50 78,7
pada saat pada tidak bisa
berbicara penderita
hidup dan
penyakit
memperbanyak
2 Orang 55 20 11 9 5 82,5 kronisdiri tanpa
yang perantara
sehat 8 Gejalaseperti 6 5 13 25 50 81,2
tidak akan COVID-manusia
tertular 19 pada
virus usia lanjut
corona lebih
berat
3 Orang 51 19 15 6 8 79,7 daripada
usia muda