Anda di halaman 1dari 33

RESUME

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR NUTRISI


KEPERAWATAN DASAR

DOSEN PENGAMPU: Ns.Wella Juartika,S.Kep,M.Kep

DIBUAT OLEH:

ANNISA PRAYUDIS TRIPANCA BASDAFA


NIM : PO7120321068
KELAS : TINGKAT 1B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas resume yang berjudul “ PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR NUTRISI “ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ns.Wella
Juartika,S.Kep,M.Kep pada Mata Kuliah Keperawatan Dasar.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ns.Wella Juartika,S.Kep,M.Kep


selaku dosen Mata Kuliah Keperawatan Dasar yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya menyadari, resume yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Lubuklinggau, Maret 2022

Penulis
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 5
2.1 Konsep Dasar Nutrisi .......................................................................................................................... 5
2.2 Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi ........................................................................................................... 6
2.3 Beberapa Hal Seputar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi ....................................................................... 9
2.4 Pengukuran Antropometrik ............................................................................................................... 26
2.5 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi ............................................................................... 28
2.6 Metode Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi ............................................................................................ 29
2.7 Penyakit Akibat Kelebihan Nutrisi ................................................................................................... 30
2.8 Kebutuhan Nutrisi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia ................................................................... 34
BAB III PENUTUP .................................................................................................................................... 32
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................... 32
3.2 Saran ................................................................................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 33
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gizi dapat terjadi pada anak yang kurang mendapatkan masukan makanan ataunutrisi dalam
waktu lama. Istilah dan klasifikasi gangguan kekurangan gizi amat bervariasi danmasih merupakan
masalah yang serius. Walaupun demikian, secara klinis digunakan istilahmalnutrisi energi dan
protein (MEP) sebagai nama umum. Penentuan jenis MEP yang tepat harusdilakukan dengan
pengukuran antropometri yang lengkap (tinggi badan, berat badan, lingkarlengan atas dan tebal
lipatan kulit), dibantu dengan pemeriksaan laboratorium. Malnutrisi merupakan masalah yang
menjadi perhatian internasional serta memiliki berbagaisebab yang saling berkaitan. Penyebab
malnutrisi menurut kerangka konseptual UNICEF dapatdibedakan menjadi penyebab langsung
(immediate cause), penyebab tidak langsung (underlyingcause) dan penyebab dasar (basic
cause).Program Lembaga Pangan Dunia (WFP) dalam penelitannya pada awal tahun
2008menyebutkan jumlah penderita gizi buruk dan rawan pangan di Indonesia mencapai angka 13
juta. Meski data pemerintah yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Suparisecara
resmi menyebutkan penderita gizi buruk hingga tahun 2007 mencapai angka 4,1 juta, ataunaik tiga
kali lipat dibanding jumlah penderita yang sama di tahun 2005 yakni 1,67 juta jiwa. Di Indonesia,
penderita Malnutrisi terdapat di kalangan ibu dan masyarakat yang kurang mampu ekonominya.
Kondisi anak dengan gejala Malnutrisi dianggap kondisi “biasa” dan dianggap sepele oleh orang
tuanya. Masyarakat di Indonesia, para ibunya berpendapat bahwaanak yang buncit perutnya bukan
kekurngan nutrisi, melainkan karena penyakit cacingan.Penderita malnutrisi tanpa komplikasi
dapat berobat jalan asal diberi penyuluhan mengenai pemberian makanan yang baik; sedangkan
penderita yang mengalami komplikasi serta dehidrasi,syok, asidosis dan lain-lain perlu mendapat
perawatan di rumah sakit. pemberian terapi di tempat pelayanan kesehatan akan disesuaikan
berdasarkan tingkat keparahan penyakit,pada beberapakasus bisa diberikan asupan nutrisi melalui
peroral,menggunakan NGT bagi yang tidak memilikikontraindikasi,dan bisa juga secara
parenteral.Kematian akibat Malnutrisi dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan
yangmengakibatkan kurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makanan
yangdiberikan dan cara pemberian makanan yang salah. Selain itu juga karena adanya
penyakit,terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah asupan makanan dan penggunaan
nutrien oleh tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Nutrisi

Nutrisi berasal dari kata nutriens artinya bahan gizi. Nutrisi adalah proses tersedianya energi
dan bahan kimia dari makanan yang penting untuk pembentukan,pemeliharaan dan penggantian sel
tubuh .Energi yang didapat dari makanan diukur dalam bentuk kalori (cal) atau kilokalori (kcal).
Kalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 C dari 1 gr air. Kilokalori
adalah jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 C dari 1 kg air Energi yang
didapat dari makanan diukur dalam bentuk kalori (cal) atau kilokalori (kcal).

Kalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 C dari 1 gr air.
Kilokalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 C dari 1 kg air.

Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang kelangsungan proses tumbuh
kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti protein,
karbohidrat, lemak, mineral,vitamin dan air. Apabila kebutuhan tersebutt tidak atau kurang
terpenuhi, maka proses tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat.Nutrisi merupakan proses
pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan
digunakan dalam aktivitas tubuh.

Nutrient adalah zat organik dan anorganik dalam makanan yang diperlukan tubuh agar dapat
berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan, aktivitas, mencegah defisiensi, memeliharan
kesehatan dan mencegah penyakit, memelihara fungsi tubuh, kesehatan jaringan, dan suhu tubuh,
meningkatkan kesembuhan, dan membentuk kekebalan.
Nutrisi merupakan salah satu kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup. Pengertian nutrisi
menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

1. Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer , 2008).

2. Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal
darisistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).

3. Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita
makansedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008)

Menurut Maru E.Beck (2012) secara umum istilah nutrisi (unsur gizi) dipakai pada setiap zat
yang dicerna,diserap,dan digunakan untuk mendorong kelangsungan faal tubuh.Nutrisi dapat
dipilah menjadi protein,lemak,karbohidrat,mineral,vitamin dan air.
2.2 Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Nutrisi pada dasarnya adalah bahan-bahan makanan yang biasa kita konsumsi sehari-hari.
Akan tetapi,nutrisi bukan berarti makanan,melainkan sesuatu yang terkandung dalam makanan
tersebut. Nutrisi bisa berasal dari makanan atau cairan ( minuman ), yang selanjutnya diasimilasi
oleh tubuh.

Tubuh manusia memerlukan nutrisi ( makanan ) untuk mempertahankan kelangsungan


fungsinya. Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan manusia,meskipun jumlah
nutrisi yang diperlukan oleh setiap orang berbeda-beda,sesuai dengan karakteristiknya ( seperti
jenis kelamin,usia,aktivitas,dan lain-lain )

Pemenuhan kebutuhan nutrisi sebenarnya bukan karena untuk menghilangkan rasa


lapar,tetapi karena memiliki banyak fungsi. berikut ini beberapa hal pemenuhan kebutuhan nutrisi
yaitu
1.Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri atas dua bagian luar
yang sempit (vestibula), yaitu ruang di antara gusi,gigi, bibir, pipi,dan bagian dalam, yaitu
rongga mulut. Di dalam mulut, makanan mengalami proses mekanis melalui pengunyahan
yang akan membuat makanan dapat hancur sampai merata, dibantu oleh enzim amylase
yang akan memecah amilium yang terkandung dalam makanan menjadi maltose.
Proses mengunyah ini merupakan kegiatan terkoordinasi antara lidah, gigi, dan otot-
otot mengunyah. Di dalam mulut, juga terdapat kelenjar saliva ysng menghasilkan saliva
untuk proses perencanaan dengan cara mencerna hidrat arang khususnya amylase,
melicinkanbolus sehingga mudah ditelan, menetralkan, serta mengencerkan bolus.

Kelenjar tersebut terdiri atas:

a. kelenjar parotis, merupakan kelenjar penghasil saliva terbesar yang terletak disebelah
kiri dan kanan bagian depana gak ke bawah; kelenjar submandibularis, merupakan
penghasil saliva nomor dua setelah kelenjar protis, terletak dibawah sisi tulang rahang; dan
kelenjar sublingualis penghasil saliva terkecil, letaknya dibawah lidah.
2. Faring dan Esofagus

Faring merupakan bagian saluran pencernaanyang terletak dibalakang hidung, mulut


dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian lebar dibagian atas hingga
vertebrataservikal keenam.Faring langsung berhubungan dengan esafagus. Sebuah tabung
yang memiliki otot dengan panjang kurang lebih 20-25cm dan terletak dibelakang trakea,
didepan tulang punggung, kemudian masuk mealaui toraks menembus diafragma yang
berhubungan langsung dengan abdomen serta menyambung dengan lambung.

Esofagus merupakan bagian yang berfungsi menghantarkan makanan dari faring


menuju lambung.Esophagus berbentuk seperti silinder yang berongga dengan panjang
kurang lebih dua sentimeter dengan kedua ujungnya dilindungi oleh sfinger.Dalam
keadaan normal, sfingter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke
dalam lambung.Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik sisi ke organ bagian
atas, yaitu esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan dengan cara peristaltic,
yaitu lingkaran serabut otot di depan makanan mengendor dan yang dibelakang makanan
berkontraksi.

4. Lambung

Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut
fundus), bagian utama, bagian bawah berbentuk horizontal ( antarum pilorik). Lambung
berhubungan langsung dengan esofagus melalui orifisium atau kardia dan dengan
duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung terletak di bawah diafragma dan di depan
pancreas, sedangkan limpa menempel pada sebelah kiri fundus.

5. Usus Halus

Usus halus merupakan tabungan berlipat-lipat dengan panjang kurang lebih 2,5m
dalam keadaan hidup, akan bertambah panjang menjadi kuranglebih 6m orang yang telah
meninggal, akibat adanya relaksasi otot yang telah kehilangan tonusnya. Usus halus
terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar yang memanjang dari lambung
hingga katup ileo kolika.

6. Usus Besar

Usus besar atau juga disebut sebagai kolon merupakan sambungan dari usus halus dan
dimulai dari katup ileokolik atau ileosaekal yang merupakan tempat lewatnya makanan.
Usus besar memiliki panjang kurang lebih 1,5 meter. Kolon terbagi tas asenden,
transversum, desenden, sigmoid, dan berakhir di rectum.

Organ Asesoris :

1. Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang terletak di bagian paling
atas rongga abdomen, di sebelah kanan di bawah diafragma, dan memiliki berat
kurang lebih 1500 gram ( kira-kira 2,5% orang dewasa). Hati terdiri atas dua lobus
yaitu lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh ligament falsiformis.

2. Kantong Empedu

Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantong yang


terletak dibawah hati sampai pinggiran depan yang memiliki panjang 8-12 cm dan
berkapasitas 40-60cm3.kantong empedu memiliki bagian fundus, leher, dan tiga
pembungkus, yaitu sebelah luar pembungkus peritoneal, sebelah tengah jaringan
berotot tak bergaris , dan sebelah dalam membrane mukosa

3.Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dan
memiliki panjang kurang lebih 15 cm. pankreas terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian
kepala pankreas yang paling lebar, badan pancreas yang letaknya dibelakang
lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama, serta bagian ekor yang merupakan
bagian runcing disebelah kiri dan menyentuh limpa.

Fungsi dari nutrisi adalah sebagai berikut :


(1) Sebagai sumber energi
(2) Memelihara jaringan tubuh
(3) Mengganti sel tubuh yang rusak
(4) Mempertahankan vitalitas tubuh,dan sebagainya.

Dengan demikian,dalam memenuhi kebutuhan nutrisi, hal yang harus diperhatikan adalah zat
gizinya ( nutrien ). Hal ini karena nutrient diabsorbsi di saluran pencernaan,yang kemudian
“ didistribusikan ” ke sel-sel tubuh. Didalam sel-sel tubuh, nutrien digunakan untuk proses
fungsional sel tersebut sebagai sumber energi dan sintesis protein. Karena itu,intake nutrisi ke
dalam tubuh harus adekuat. Artinya, nutrisi yang kita makan harus mengandung nutrien esensial
tertentu yang seimbang.Nutrien esensial tersebut meliputi :
(1) Karbohidrat
(2) Lemak
(3) Protein
(4) Vitamin
(5) Mineral
(6) Air

Makanan yang masuk ke tubuh sampai dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk sampah
metabolisme terjadi melalui proses pencernaan. Gangguan pada proses pencernaan dapat
menyebabkan individu mengalami gangguan nutrisi.

2.3 Beberapa Hal Seputar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Nutrien Esensial

Nutrisi esensial adalah nutrisi yang diperlukan guna mempertahankan kehidupan dan tidak
dapat disintesis sendiri oleh tubuh,sehingga harus diperoleh dari makanan.ada sekitar 50 zat nutrisi
esensial yang dibutuhkan oleh tubuh guna menjalankan fungsinya secara normal.Zat nutrisi
merupakan zat esensial jika berguna untuk kesehatan serta tidak dapat menyintesis oleh tubuh
dalam jumlah yang memadai.dengan demikian,glukosa meskipun penting bagi metabolisme
tubuh,namun tidak digolongkan sebagai esensial karena dapat disintesis oleh tubuh,misal asam
amino. Setiap harinya tubuh memerlukan sekitar 1500 gram air dan 2 gram asam amino metionin
namun hanya sekitar 1mg vitamin tiamin yang diperlukan oleh tubuh per hari. air merupakan salah
satu zat nutrisi penting untuk atau esensial karena kita kehilangan air melalui urine, kulit, dan
saluran pernafasan, jauh lebih banyak ketimbang jumlah yang dapat disintesis oleh tubuh air dapat
terbentuk dalam tubuh kita.Pemenuhan kebutuhan nutrisi sepatutnya tidak hanya memperhatikan
jumlah yang dikonsumsi saja, tetapi juga perlu mengindahkan gizi yang mesti dipenuhi. Oleh
karena itu, makanan yang dikonsumsi hendaknya mengandung nutrient esensial yang baik bagi
tubuh.
Nutrien esensial ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu :

(1) Zat penghasil energi


(2) Zat gizi pembangun sel
(3) Zat pengatur
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, nutrisi terdiri atas :
(1) Karbohidrat
(2) Lemak
(3) Protein
(4) Air
(5) Mineral
(6) Vitamin

Berikut penjelasan secara singkat mengenai nutrient esensial :


(1) Karbohidrat

Karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula yang tersusun dari unsur
Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Di dalam tubuh karbohidrat akan dibakar untuk
menghasilkan tenaga atau panas. Satu gram karbohidrat akan menghasilkan empat kalori. Menurut
besarnya molekul karbohidrat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: monosakarida, disakarida, dan
polisakarida.

Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan merupakan sumber tenaga yang
terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen
struktur penting pada mahluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pectin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan
karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin sebagai bahan bakar. Glukosa,
karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel
tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk
menjalankan sel-sel tubuh.

Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen, dan oksigen. Zat
karbohidrat dapat ditemukan dalam makanan yang mengandung zat tepung, gula, atau makanan
beserat. Misalnya, roti, mie, nasi, dan makanan yang berasal dari biji-bijian (seperti ubi, padi,
jagung, gandum, dan singkong atau ketela).

Karbohidrat berperan sebagai :


(1) Sumber tenaga atau energi
(2) Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi
(3) Mengatur metaboslime lemak dan protein agar mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan
protein yang berlebihan
(4) Detoksifikasi zat-zat toksik tertentu
(5) Serta membantu mengeluarkan feses.
Klasifikasi karbohidrat :
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam 2 (dua) golongan, yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat komplek.

Karbohidrat sederhana terdiri atas:


1. Monosakarida yang terdiri atas jumlah atao C yang sama dengan molekul air, yaitu
[C6 (H2O)6 ] dan [C (H2O)5 ]
2. Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida dimana untuk tiap 12 atom C ada 11
molekul air [C12 (H2O) 11]
3. Gula alkohol merupakan bentuk alcohol dari monosakarida 4. Oligosakarida adalah gula rantai
pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan fruktosa.

Karbohidrat komplek terdiri atas :


1. Polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua ikatan monosakarida
2. Serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati

Sumber karbohidrat :

Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacangan, kering


dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup dan
sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbi-
umbian seperti wortil, bit serta sayur kacang-kacangan relative lebih banyak mengandung
karbohidrat daripada sayur daun-daunan. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam dan ikan,
telur, susu sedikit sekali mengandung karbohidrat Sumber karbohidrat yang banyak dimakan
sebagai makanan pokok di Indonesia seperti beras, ubi, talas, singkong, sagu, jagung.

Metabolisme karbohidrat :

Glikolisis adalah proses kimia yang mengubah karbohidrat (glikogen, glukosa) menjadi ATP.
Ada 2 (dua) jalur glikolisis, yaitu:

1. Glikolisis anaerobik
Proses glikolisis ini menggunakan oksigen, berlangsung sangat cepat, tetapi hanya dapat
menghasilkan 2 sampai 3 ATP, serta menghasilkan asam laktat sehingga hanya dapat digunakan
untuk melakukan aktivitas fisik dalam waktu singkat. Asam laktat yang terbentuk saat terjadi
proses glikolisis anaerobic ini akan didaur ulang melalui Corry Cycle (siklus corry) untuk diubah
menjadi glukosa kembali.
2. Glikolisis aerobic
Proses glikolisis menggunakan oksigen. Prosesnya relatif lambat melalui siklus Kreb’s dan
rantai respirasi untuk memperoleh pasokan oksigen. Melalui glikolisis aerobic dapat dihasilkan
ATP 38 sampai 39 yang dapat digunakan untuk aktivitas fisik yang lebih lama.

Efek karbohidrat :

Terhadap kesehatan Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa
bagi sel-sel tubuh, yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang sentral dalam
metabolism karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel
darah merah serta sebagain besar otak dan system syaraf. Agar dapat berfungsi secara optimal,
tubuh hendaknya dapat mempertahankan konsentrasi darah gula (dalam bentuk glukosa) dalam
batas-batas tertentu yaitu 70-120 mg/100 ml dalam keadaan puasa. Bila gula darah naik
170 mg/100 ml dan terlalu tinggi disebut hiperglikemia dan terlalu rendah disebut hipoglikemia.
Jika terjadi kegagalan dalam pengaturan gula darah terjadi karena gangguan system pengaturan
gula darah tubuh maka menyebabkan penyakit yang disebut penyakit gula atau diabeltes mellitus.
Bagian dari karbohidrat komplek yaitu antara lain serat.. Serat makanan mencegah kegemukan,
konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikolosis, kanker usus besar, penyakit diabetes
mellitus, dan jantung coroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi

(2) Lemak

Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dan asam-asam lemak. Zat makanan yang mengandung lemak terdiri atas asam
lemak jenuh dan tak jenuh.Asam lemak jenuh sulit terurai dalam tubuh sehingga mengakibatkan
penumpukan atau penggumpalan dalam pembuluh darah. Contoh lemak jenuh terdapat pada
minyak nabati. Sedangkan Asam lemak tak jenuh akan lebih mudah terurai dalam tubuh sehingga
tidak mengakibatkan penumpukan atau penggumpalan dalam pembuluh darah.jenuh terdapat pada
lemak yang terdapat pada daging-dagingan serta olahannya seperti butter.
Molekul lemak terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) seperti halnya
karbohidrat. Fungsi utama lemak adalah memberikan tenaga kepada tubuh. Satu gram lemak dapat
dibakar untuk menghasilkan sembilan kalori yang diperlukan tubuh. Disamping fungsinya sebagai
sumber tenaga, lemak juga merupakan bahan pelarut dari beberapa vitamin yaitu vitamin: A, D, E,
dan K. Bahan-bahan makanan yang mengandung lemak banyak akan memberi rasa kenyang yang
lama, selain itu lemak memberi rasa gurih pada makanan.
Lemak berfungsi sebagai :
(1) Sumber energi cadangan
(2) Menopang fungsi senyawa organik sebagai pengantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan
steroid hormon dan kelenjar empedu; menjadi suspense bagi vitamin A, D, E, dan K yang
berguna untuk proses biologis
(3) Serta sebagai penahan guncangan demi melindungi organ vital dan menjaga tubuh dari suhu
luar yang kurang bersahabat

Selain itu, lemak juga berfungsi seluler dan komponen structural pada membran sel yang
berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion, serta molekul lain
keluar dan masuk ke sel.

Lemak dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu :


1. Simple fat (lemak sederhana/lemak bebas)
Lebih dari 95% lemak tubuh adalah trigliserida yang terbagi menjadi 2 jenis, yaitu asam
lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh terdapat dalam daging sapi, biri-
biri, kelapa, kelapa sawit, kuning telur. Asam lemak tak jenuh terdapat dalam minyak jagung,
minyak zaitun dan mete.

2. Lemak ganda
Lemak ganda mempunyai komposisi lemak bebas ditambah dengan senyawa kimia lain.
Jenis lemak ganda meliputi:
(1) Phospholipid, merupakan komponen membrane sel, komponen dan struktur otak, jaringan
syaraf, bermanfaat untuk penggumpalan darah, lecithin termasuk phospholipid.
(2) Glucolipid, mempunyai ikatan dengan karbohidrat dan nitrogen.
(3) Lipoprotein, terdiri dari HDL (High Density Lipoprotein), LDL (Low Density
Lipoprotein), dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein)

3. Derivat Lemak
Termasuk lemak jenis ini adalah kolesterol, terdapat pada produk binatang (otak, ginjal,
hati, daging, ungags, ikan dan kuning telur; 1 butir telur mengandung 275 mg kolesterol).
Kolesterol pada dasarnya memiliki beberapa manfaat, antara lain:
(1) Sebagai komponen penting jaringan syaraf dan membrane sel
(2) Pemecahan kolesterol oleh hati menghasilkan garam empedu yang bermanfaat untuk
pencernaan dan penyerapan lemak.
(3) Membentuk hormone tertentu (missal hormon seksualitas).
(4) Pelopor pembentukan vitamin D Jumlah kolesterol yang berlebihan dalam tubuh dapat
menyebabkan munculnya berbagai penyakit, antara lain aterosklerosis (pengerasan
pembuluh darah karena menumpuknya kolesterol dalam arteri), jantung coroner, hipertensi
dan lain lain.

Kebutuhan lemak :
Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secra mutlak. WHO menganjurkan konsumsi lemak
sebanyak 15%-30% kebutuhan energi dari total dianggap baik untuk kesehatan. Jumlah ini
memenuhi kebutuhan akan asam lemak esensial dan untuk membantu penyerapan vitamin larut
lemak. Diantara lemak yang dokonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 10% dari kebutuhan
energi total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7% dari lemak tidak jenuh ganda. Konsumsi
kolesterol yang dianjurkan adalah ≤ 300 mg sehari.

Akibat kelebihan lemak :


Kadar kolesterol darah yang meningkat berpengaruh tidak baik untuk jantung dan pembuluh
darah. Selain itu, kenaikan trigliserida dalam plasma dikaitkan dengan terjadinya penyakit jantung
koroneer. trigliserida plasma banyak dipengaruhi oleh kandungan karbohidrat dan kegemukan

(3) Protein

Protein adalah jenis makanan yang mengandung asam amino. Protein banyak terdapat pada jenis
makanan daging-dagingan, kacang-kacangan, beragam produk kedelai, telur, serta beragam
produk susu dan olahannya, seperti keju dan es krim.Protein diperlukan untuk pembentukan dan
perbaikan semua jaringan di dalam tubuh termasuk darah, enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku.
Protein pembentukan hormon untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan yang aus,
perkembangan seks dan metabolisme. Disamping itu, protein berguna untuk melindungi supaya
keseimbangan asam dan basa di dalam darah dan jaringan terpelihara, selain itu juga mengatur
keseimbangan air di dalam tubuh. Protein terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen,oksigen, dan
nitrogen, selain itu unsur sulfur dan fosfor juga ada.Apabila tubuh kekurangan protein, maka
serangan penyakit busung lapar akan selalu terjadi. Busung lapar adalah tingkat terakhir dari
kelaparan, terutama akibat kekurangan protein dalam waktu lama.

Protein juga berfungsi sebagai :


(1) Bahan pembentuk senyawa kimia seperti enzim yang berperan penting dalam mengatur
berbagai proses yang terjadi didalam tubuh
(2) Mengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
(3) Sebagai media perambatan impuls saraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya rhodopsin, suatu
protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.

Protein diklasifikasikan menjadi tiga yaitu :


1) Protein lengkap, berisi asam amino esensial untuk memelihara jaringan tubuh dan
meningkatkan pertumbuhan. Tubuh tidak dapat mensintesis asam amino esensial. Tubuh dapat
mensintesis asam amino nonesensial dari sumber lain. Sumber protein lengkap antara lain
daging, ikan, susu, keju, dan telur.
2) Protein lengkap sebagian, berisi asam amino untuk memelihara kehidupan, tetapi tidak
meningkatkan pertumbuhan.
3) Protein tidak lengkap, tidak berisi asam amino esensial untuk memelihara kehidupan,
membentuk jaringan, dan meningkatkan pertumbuhan. Sumber protein tidak lengkap antara
lain buah dan sayuran, buncis, roti, sereal, beras, pasta, kacang-kacangan.
Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0g/kg BB dari kebutuhan energi total

Metabolisme protein :

Deaminasi adalah proses kimia yang mengubah protein (asam amino) menjadi ATP. Protein
relative sulit untuk dipecah menjadi ATP karena adanya kandungan nitrogen. Namun, dalam
keadaan memaksa, misalnya kelaparan, protein akan dipecah menjadi ATP melalui deaminasi asam
amino. Atom nitrogen harus diurai melalui daur urea dan selanjutnya dibuang lewat urin.

Sumber protein :

Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu
seperti telur, susu, daging, ungags, ikan dan kerang. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai
dan hasilnya seperti temped an tahu, serta kacang-kacangan lain. Kacang merupakan sumber
protein nabati yang mempunyai mutu atau nilai biologi tertinggi. Namun protein pada kacang-
kacangan terbatas akan asam amino metionin. Padi-padian dan hasilnya relative rendah dalam
protein, tetapi karena dimakan dalam jumlah banyak, memberikan sumbangan besar terhadap
konsumsi protein sehari.

Efek Protein terhadap Kesehatan :


Protein yang dikonsumsi baiknya harus cukup untuk kebutuhan tubuh sehari-hari. Jika
kelebihan dan kekurangan sama-sama akan mengganggu kesehatan. Protein secara berlebihan tidak
menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak, sehingga dapat
menyebabkan obesitas. Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan
kurang beralasan. Kelebihan protein dapat menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi.
Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan
kelebihan nitrogen. Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, diare, kenaikan amoniak darah,
kenaikan ureum darah dan demam. Sedangkan jika protein yang dikonsumsi kurang pada stadium
berat maka menyebabkan kwashiorkor pada anak-akan balita. Kekurangan protein biasanya
ditemukan bersamaan dengan kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan
marasmus. Sindroma gabungan antara dua jenis ini dinamakan KEP (Kekurangan Energi Protein).
Sindroma ini merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia.

(4) Vitamin

Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat di bentuk oleh tubuh, dan berfungsi sebagai
katalisator proses metabolisme tubuh. Vitamin adalah zat organik yang penting bagi tubuh untuk
pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan, dan reproduksi, serta membantu dalam penggunaan
energi nutrient. Kekurangan zat makanan berupa vitamin akan mengganggu keseimbangan tubuh
sehingga tubuh dapat menderita seriawan, osteoporosis, dan bahkan penuaan dini. Jenis vitamin
terdiri atas vitamin yang larut dalam air (vitamin b dan C), serta vitamin yang dapat larut dalam
lemak (vitamin A dan D). Jenis-jenis makanan yang mengandung vitamin biasanya terdapat pada
buah-buahan dan sayuran segar. Vitamin berperan menjaga kesehatan (pengatur dan pelindung
tubuh).

(A) Vitamin larut lemak

Vitamin larut lemak disimpan di hati atau jaringan adiposa, sehingga intake vitamin berlebihan
dapat menyebabkan keracunan.

(a) VitaminA

Vitamin A berfungsi untuk memelihara penglihatan, memelihara jaringan epitel,


meningkatkan perkembangan tulang dan gigi, meningkatkan proliferasi sel.
Kekurangan vitamin A ditandai dengan buta senja atau buta total, degenerasi sel keratin yang
menyebabkan infeksi mata, telinga, dan rongga hidung. Kulit menjadi kasar, kering, dan bersisik,
mata kering, perkembangan gigi dan tulang tidak adekuat. Vitamin A disimpan di hati dan intake
berlebihan menyebabkan keracunan.Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama
ditemukan. Secara luas, vitamin A merupakan nama genetik yang menyatakan semua retinoid dan
prekursor/vitamin A karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik sebagai retinol. Terdapat
sejumlah ikatan organik yang mempunyai aktivitas vitamin A, yang semuanya mengandung gelang
beta ionon di dalam struktur molekulnya. Deretan homolog preformed vitamin A ialah vitamin A
alkohol, vitamin A aldehida dan vitamin A asam. Preformed vitamin sekarang diberi nama retinol,
dan homolognya retinal dan retinoic acid (Almatseir, 2009).
Sumber vitamin A :

Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani, sedangkan karoten terutama di dalam pangan
nabati. Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu (di dalam lemaknya) dan mentega.
Margarine biasanya diperkaya dengan vitamin A. Karena vitamin tidak berwarna, warna kuning
dalam kuning telur adalah karoten yang tidak diubah menjadi vitamin A. Minyak hati ikan
digunakan sebagai sumber vitamin A yang diberikan untuk keperluan penyembuhan (Almatsier,
2009). Sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan yang berwarna kuning-
jingga, seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel,
tomat, jagung kuning, papaya, mangga, nangka masak dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang
berwarna merah kaya akan karoten

Akibat kekurangan vitamin A:


(1) Buta senja, yaitu ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari cahaya terang ke cahaya
samarsamar/senja, seperti bila memasuki kamar gelap dari kamar terang.
(2) Perubahan pada mata, kornea mata terpengaruh secara dini oleh kekurangan vitamin A.
Kelenjar air mata tidak mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi pengeringan pada
selaput yang menutupi kornea.
(3) Infeksi, yang disebabkan oleh menurunnya fungsi kekebalan tubuh akibat kekurangan
vitaminA
(4) Perubahan pada kulit
(5) Gangguan pertumbuhan

(b) Vitamin D

Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit dimana tulang tidak
mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari.
Bila tubuh mendapat cukup sinar matahari konsumsi vitamin D melalui makanan yang dibutuhkan.
Karena dapat disintesis di dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu
prohormon. Bila tubuh tidak mendapat cukup sinar matahari, vitamin D perlu dipenuhi melalui
makanan (Almatseir, 2009). Vitamin D berbentuk kristal putih yang tidak larut di dalam air, tetapi
larut di dalam minyak dan zat-zat pelarut lemak. Vitamin ini tahan terhadap panas dan
oksidasi.Penyinaran ultraviolet mula-mula menimbulkan aktivitas vitamin D, tetapi bila terlalu kuat
dan terlalu lama terjadi pengrusakan dari zat-zat yang aktif tersebut (Almatseir, 2009). Vitamin D
berfungsi untuk mineralisasi tulang, kartilago, dan gigi, memelihara calcium cairan ekstra selular,
dan untuk kontraksi otot.

Sumber vitamin D :
Vitamin D diperoleh melalui sinar matahari dan makanan. Makanan hewani
merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati,
krim, mentega dan minyak hati-ikan. Untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan vitamin D
dilakukan fortifikasi makanan, terutama terhadap susu, mentega dan makanan untuk bayi
dengan vitamin D2 (ergosterol yang diradiasi). Vitamin D relatif stabil dan tidak rusak bila
makanan dipanaskan atau disimpan untuk jangka waktu lama (Almatsier, 2009).

Akibat Kekurangan Vitamin D :

Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang dinamakan


riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kekurangan pada orang
dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis. Riketsia terjadi bila pengerasan tulang
pada anak-anak terhambat sehingga menjadi lembek.Kaki membengkok, ujung-ujung
tulang panjang membesar (lutut dan pergelangan), tulang rusuk membengkok,
pembesaran kepala karena penutupan fontanel terlambat, gigi terlambat keluar, bentuk
gigi tidak teratur dan mudah rusak (Almatsier, 2009) Osteomalasia adalah riketsia pada
orang dewasa. Biasanya terjadi pada wanita yang konsumsi kalsiumnya rendah, tidak
banyak mendapat sinar matahari dan mengalami banyak kehamilan dan menyusui.
Osteomalasia dapat pula terjadi pada mereka yang menderita penyakit saluran cerna, hati,
kantung empedu atau ginjal. Tulang melembek yang menyebabkan gangguan dalam
bentuk tulang, terutama pada kaki, tulang belakang, toraks dan pelvis. Gejala awalnya
adalah rasa sakit seperti rematik dan lemah dan kadang muka menggamit (twitching),
tulang membengkok (bentuk O atau X) dan dapat menyebabkan faktur (patah)
(Almatsier, 2009).

(B) Vitamin larut air

Vitamin larut air disimpan dalam tubuh. Intake berlebihan diabsorbsi oleh
jaringan, dan diekskresikan dalam urine.

Vitamin B kompleks :
(a) Vitamin B1 (thiamine) berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, memelihara
fungsi syaraf, nafsu makan dan pencernaan.Vitamin B1 (thiamine) berfungsi dalam
metabolisme karbohidrat, memelihara fungsi syaraf, nafsu makan dan pencernaan. Gejala
kekurangan vitamin B1 adalah nafsu makan menurun, apatis, depresi mental, fatigue,
konstipasi, edema, gagal jantung, dan neuritis. Vitamin B2 (riboflavin) berfungsi dalam
metabolisme protein dan karbohidrat, memelihara kulit dan penglihatan. Gajala
kekurangan vitamin B2 adalah sudut mulut pecah-pecah, dermatitis, dan peningkatan
vaskularisasi kornea dan penglihatan tidak teratur. Vitamin B3 (niacin) berfungsi dalam
metabolisme glikogen, regenerasi jaringan, dan sintesis lemak. Kekurangan vitamin B3
menyebabkan pellagra, ditandai dengan fatigue, sakit kepala, anoreksi, penurunan berat
badan, nyeri abdomen, diare, dermatitis, gangguan syaraf.
Sumber vitamin C :

Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah
terutama yang asam seperti jeruk, nenas, rambutan, pepaya, gandaria, dan tomat. Vitamin C juga
banyak terdapat di dalam sayuran daun-daunan dan jenis kol. Pangan dapat kehilangan vitamin C
sejak dipanen hingga sampai dimeja makan. Keadaan yang menyebabkan hilangnya vitamin C
adalah: disimpan pada suhu panas, membiarkan lama terbuka pada udara (oksidasi), pencucian,
perendaman dalam air, memasak dengan suhu tinggi untuk waktu lama, memasak dalam panci besi
atau tembaga, membiarkan lama sesudah dimasak pada suhu kamar atau suhu panas sebelum
dimakan.

Vitamin-vitamin yang dibutuhkan tubuh yaitu :


(1) Vitamin A
(2) Vitamin B
(3) Vitamin C
(4) Vitamin D
(5) Vitamin E
(6) dan Vitamin K

(5) Mineral

Mineral adalah unsur esensial bagi fungsi normal sebagai enzim,dan sangat penting dalam
pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral adalah konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan,
dan rangka. Rangka mengandung Sebagian besar mineral.
Mineral adalah zat makanan yang diperlukan tubuh,selain zat makanan yang mengandung
unsur karbon, oksigen, dan hydrogen. Misalnya, makanan yang mengandung kalsium, klor, fosfor,
sodium, yodium, potasium, dan berelang. Misalnya, garam (sodium), pisang (potasium), atau susu
(kalsium).
Berikut beberapa manfaat mineral dilihat dari kandungannya :

(a)Kalsium
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari
berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Dari jumlah ini, 99% berada di dalam
jaringan keras, yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hodroksiapatit kalsium tulang berada
dalam keadaan seimbang dengan kalsium plasma pada konsentrasi kurang lebih 2,25-2,60 mmol/l
(9-10,4 mg/100 ml). Selebihnya kalsium tersebar luas di dalam tubuh (Almatsier, 2009.Calcium
berfungsi untuk membentuk dan memelihara tulang dan gigi, menjaga kesehatan tulang, mencegah
artritis, menjaga kesehatan gigi, berperan dalam penurunan berat badan, dan mencegah kanker usus
besar, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. pembekuan darah, tansmisi syaraf, kontraksi dan
relaksasi otot, permeabilitas membran sel.

Sumber kalsium :

Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil susu, seperti keju. Ikan dimakan dengan tulang,
termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik. Serealia, kacang-kacangan dan hasil
kacang-kacangan, tahu dan temped an sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga,
tetapi bahan makanan ini mengandung banyak zat yang menghambat penyerapan kalsium seperti
serat, fitat dan oksalat. Susu nonfat merupakan sumber terbaik kalsium karena ketersediaan
biologiknya yang tinggi (Almatsier, 2009).

(b) Magnesium

Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam cairan
intarseluler. Magnesium di dalam alam merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium
dalam tumbuh-tumbuhan sam dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin di dalam darah
pada manusia yaitu untuk pernapasan (Almatsier, 2009). Magnesium berfungsi untuk pembentukan
tulang, relaksasi otot, sintesis protein, mencegah tekanan darah tinggi, serangan jantung, kram,
diabetes, asma, menjaga Kesehatan tulang, dan baik bagi masa kehamilan.
Tanda dan gejala kekurangan magnesium adalah penyakit ginjal, tremor mengakibatkan kejang.

Sumber magnesium :

Sumber utama magnesium adalah sayuran hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dan kacang-
kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat juga merupakan sumber magnesium yang baik
(Sediaoetama, 1985).

(c)Sodium

Sodium berfungsi untuk membantu memelihara keseimbangan cairan tubuh dan asam
basa, Makanan rendah sodium penting bagi orang dengan penyakit jantung, hipertensi, edema,
gangguan ginjal, penyakit liver.
(d) Kalium

Kalium merupakan ion bermuatan positif, akan tetapi berbeda dengan natrium, kalium terutama
terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan kalium di dalam cairan intraselular adalah 1:10,
sedangkan di dalam cairan ekstraselular 28:1. Sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam cairan
intraselular (Almatsier, 2009). Fungsi potasium untuk sintesis protein, keseimbangan cairan, dan
regulasi kontraksi otot pembatasan potasium dilakukan pada klien dengan kerusakan/gagal ginja
mengatur tekanan darah, mencegah penyakit jantung, gangguan otot, kram, gangguan ginjal

(e)Fosfor

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan.
Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai garam kalsium fosfat, yaitu bagian dari
Kristal hidroksiapatit memberi kekuatan dan kekakuan pada tulang. Fosfor di dalam tulang berada
dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium. Fosfor selebihnya terdapat di dalam semua sel tubuh.
Separuhnya di dalam otot dan di dalam cairan ekstraseluler (Sediaoetama, 1985).Fosfor berfungsi
untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi, keseimbangan asam basa, metabolisme
energi, struktur membran sel, regulasi hormon dan ko enzim. Tanda dan gejala kekurangan fosfor
adalah pertumbuhan pendek, riketsia.

(f).Besi(Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia dan
hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia. Besi mempunyai beberapa fungsi
esensial di dalam tubuh yaitu sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai
alat angkut elektron di dalam sel dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam
jaringan tubuh (Almatsier, 2009).

Fungsi besi (Fe) :


(a) Metabolisme energi.
(b) Kemampuan belajar
(c) Sistem kekebalan
(d) Pelarut obat-obatan

(g) Iodine
Fungsi iodine adalah unsur pokok hormon tiroid yang meregulasi basal metabolisme rate.
Kekurangan iodine menyebabkan goiter.
(h) Zinc

Elemen seng (Zn) merupakan trace element yang esensial bagi tubuh. Beberapa jenis enzim
memerlukan Zn bagi fungsinya dan bahkan ada enzim yang mengandung Zn dalam struktur
molekulnya, diantaranya Carbonic anhydrase dan phospatase alkasi. Enzim-enzim yang telah
diketahui mengandung Zn structural adalah Carbonic anhydrase (mengandung Zn 0,33%),
Carboxy peptidase (mengandung satu atom Zn setiap molekul enzim) danFungsi zinc untuk
pertumbuhan jaringan, perkembangan dan penyembuhan, kematangan seksual dan reproduksi,
unsur utama beberapa enzim dalam energi dan metabolime asam nukleat. Kekurangan zinc
menyebabkan kerusakan pertumbuhan, kematangan seksual, dan fungsi sistem imun, lesi kulit,
akrodermatitis, penurunan sensasi rasa dan penghidup Dehydrogenase yang mengandung empat
atom Zn setiap molekulnya (Almatsier, 2009). Struktur iodium Iodium ada di dalam tubuh dalam
jumlah sangat sedikit, yaitu sebanyak kurang lebih 0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg.
Sekitar 75% dari iodium ini ada di dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis
hormone tiroksin, tetraiodotironin (T4), dan triiodotironin (T3). Hormon-hormon ini diperlukan
untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental hewan dan manusia (Almatsier,
2009).

(i) Air

Air diperlukan untuk memelihara fungsi sel. Air diperoleh dari minum cairan dan makan
makanan tinggi air, dan dengan oksidasi makanan.

Sumber-sumber air bagi tubuh kita:


(a) Bagian terbesar air diperlukan oleh tubuh kita diperoleh air the,air putih,susu,serta minuman
lainnya.selain itu air bisa didapat dari makanan cair,seperti sup
(b) Air merupakan konstituen sebagian besar makanan,sekalipun makanan tersebut terbentuk
padat,kurang lebih .
(c) Dari proses metabolisme karbohidrat,lemak,dan protein akan dihasilkan air.air ini dikenal
sebagai air metabolik.

Keseimbangan air :

Air akan hilang dari tubuh melalui urine,feses,keringat,dan udara pernapasan.biasanya


perasaan haus adalah pertanda tubuh memerlukan masukan air yang memadai. Air akan hilang dari
tubuh melalui urine feses keringat dan udara pernapasan biasanya perasaan haus adalah pertanda
tubuh memerlukan masukan air yang memadai dengan bantuan mekanisme pengaturan dalam ginjal
sebagai hasil ekskresi urine dalam jumlah yang bervariasi keseimbangan antara masukan dan
pengeluaran air dapat dipertahankan

Kebutuhan tubuh akan air :


Orang dewasa dengan tubuh berukuran rata-rata yang tinggal didaerah iklim sedang
memerlukan kurang lebih 2500ml air setiap harinya.berikut adalah kadar asupan air yang diterima
oleh tubuh melalui :
(a) Minuman memberikan 1000-2500 ml air
(b) Makanan memberikan 1000-1500 ml air
(c) Metabolisme memberikan 200-400 ml air

Kebutuhan seseorang akan air bervariasi,yaitu menurut jumlah air yang hilang lewat
keringat,sebagaimana kita ketahui ,kehilangan sejumlah keringat memerlukan penggantian
garam,disamping membutuhkan air. Depresi air dapat terjadi pada kejadian muntah-muntah dan
diare yang lama pendarahan luka bakar yang luas serta pada diabetes melitus yang tidak terkontrol
istilah dehidrasi tidak hanya berarti kekurangan air namun juga menyatakan kekurangan unsur-
unsur mineral tertentu khususnya natrium

Air mempunyai berbagai fungsi dalam proses vital tubuh, yaitu (Yuniastuti, 2008) :

(a) Pelarut dan alat angkut. Air dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut zat-zat gizi berupa
monosakarisa, asam amino, lemak, vitamin, mineral, dan bahanbahan lain yang diperlukan
tubuh seperti oksigen dan hormon-hormoN
(b) Katalisator. Air berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologik dalam sel
termasuk dalam saluran cerna. Air diperlukan untuk memecah atau menghidrolisis zat gizi
kompleks menjadi bentukbentuk yang lebih sederhana.
(c) Pelumas. Air berperan sebagai pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh.
(d) Fasilitator pertumbuhan. Air sebagai bagian jaringan tubuh diperlukan untuk pertumbuhan
(sebagai zat pembangun)
(e) Pengatur suhu. Air memiliki kemampuan untuk menyalurkan panas sehingga air berfungsi
untuk mendistribusikan panas dalam tubuh. Sebagian panas yang dihasilkan dari metabolism
energi diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh 37oC yang merupakan suhu ideal untuk
kerja enzim-enzim di dalam tubuh.
(f) Keseimbangan pH (asam-basa). Air merupakan komponen penting untuk menjaga
keseimbangan pH (asam-basa), salah satu yang penting adalah sistem buffer yang melibatkan
asam karbonat dan bikarbonat. Asam karbonat terbentuk ketika karbondioksida terlarut
bereaksi dengan air (CO2 + H2CO3). Asam karbonat akan terdisosiasiH2O membentuk ion
H+ dan HCO3- (bikarbonat). Ion H+ akan membantu meningkatkan keasaman dan
menurunkan pH.
(g) Cairan tubuh. Air merupakan komponen utama dari cairan tubuh. Cairan ini mempunyai
fungsi yang mekanis yang penting seperti absorpsi, pelumas, pembersih dan perlindungan.
Sebagai contoh, cairan amniotic (air ketuban) sebagai pelindung janin, air mata sebagai
pelumas dan pembersih mata, dan kelenjar ludah melembabkan dan memudahkan makanan
untuk ditelan.
(h) Peredam benturan. Air dalam mata, jaringan saraf tulang belakang, dan kantung ketuban
melindungi organ-organ tubuh dari benturan.
(i) Tembaga
Bermanfaat bagi fungsi otak, perawatan kulilt, radang sendi, infeksi tenggorakan,
kekurangan hemoglobin, kekebalan, dan penyakit jantung.
(j) Yodium
Bermanfaat bagi perawatan rambut, menjaga metabolisme tubuh, kehamilan, dan
hingga kanker.
(k) Besi
Membantu pembentukan hemoglobin, menjaga metabolisme tubuh, membantu
mengatasi anemia, dan menjaga fungsi otak.
(l) Mangan
Menjaga metabolisme tubuh, mencegah osteoporosis, kelelahan, peradangan,
epilepsi, serta menjaga fungsi otak dan alat reproduksi.
(m) Natrium
Menjaga keseimbangan air dalam tubuh, menjaga tubuh dari sengatan sinar matahari,
menjaga fungsi otak, anti penuaan, dan mencegah kram otot.

2.4 Pengukuran Antropometrik


Zat makanan adalah bahan-bahan pembangunan makanan yang biasa dikonsumsi. Dalam
takaran yang seimbang, zat makanan tersebut akan membantu perkembangan dan pertumbuhan
tubuh, mengganti sel-sel yang rusak, sebagai sumber energi (tenaga), dan sebagai cadangan
makanan yang disimpan dalam tubuh kita. Sementara itu, dalam takaran yang lebih, zat
makanan dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh, misalnya berupa kegemukan atau
gangguan jantung akibat tekanan darah tinggi.
Oleh karena itu, perawat perlu berkolaborasi dengan ahli diet dalam memimpin pengkajian
nutrisi yang komprehensif. Pengkajian nutrisi penting khususnya bagi klien yang berisiko
masalah nutrisi yang berhubungan dengan stres, penyakit, hospitalisasi, kebiasaan gaya hidup,
dan faktor-faktor lainnya. Lingkup pengkajian nutrisi ini meliputi empat elemen pokok, yaitu
riwayat diet dan Kesehatan, pengukuran fisik (tinggi dan berat) dan antropometri, observasi
klinik, serta tes laboratorium.
Salah satu metode yang digunakan adalah antropometri. Antropometri adalah salah satu
metode untuk mengukur status gizi seseorang. Status gizi seseorang dipengaruhi oleh umur,
jenis kelamin, ras, status Kesehatan, dan lingkungan. Pengukuran antropometrik yang
membantu dalam mengidentifikasi masalah nutrisi termasuk perbandingan ketinggian untuk
lingkar pergelangan tangnan, lingkar lengan bagian tengah (mid-upper arm
circumference/MAC), lipatan kulit triseps (triseps skinfold/TSF), dan lingkar otot lengan tangan
atas (mid-upper arm muscle circumference).
Pemantauan Kesehatan dan status gizi tersebut adalah upaya pendekatan potensial dalam
kaitannya dengan peningkatan kesejateraan klien. Oleh karena itu, status nutrisi klien sangat
menentukan Kesehatan dan kesejahteraan hidup klien tersebut, yang dapat di ukur dengan
metode antropometrik. Contoh antropometri pada orang dewasa. Misalnya, Seorang lakki-laki
dewasa (20-59 tahun) dengan berat badan 62 kg, tinggi badan 165 cm, dan aktivitas sedang, ia
membutuhkan energi kurang lebih 3000 kkal. Sedangnkan, pada wanita dewasa, yang memiliki
berat 54 kg, tinggi 156 cm dengan aktivitas sedang, ia membutuhkan 2250 kkal. Apabila orangn
yang sama dengan aktivitas yang lebih berat, maka kebutuhan bagi laki-laki sebesar 3600 kkal
dan Wanita 2600 kkal.Perawat juga hrus mengetahui beberapa hal berikut sehubungan dengan
pengukuran antropometrik :

(a) Karbohidrat
Kebutuhan tubuh terhadap karbohidrat sekitar 5,5 g/kg bb/hari. Sebanyak 1g
karbohidrat
menghasilkan 4 kalori
(b) Protein
Konsumsi protein oleh tubuh kita sekitar 1 g/kg bb/hari. Sebanyak 1 g protein
menghasilkan 4 kalori
(c) Lemak
Kebutuhan lemak oleh tubuh sekitar 1,5 g/kg bb/hari. Sebanyak 1 g lemak
menghasilkan 9
kalori
(d) Vitamin
Vitamin adalah zat organic yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit dan akan
menimbulkan penyakit yang khas bila tubuh tidak memperolehnya dalam jumlah yang
mencukupi

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi

Kebutuhan nutrisi seseorang tidak berada dalam kondisi yang menetap. Artinya, pada
suatu waktu , kebutuhan nutrisi seseorang bisa meningkat, dan di waktu lain bisa menurun.
Secara kategoris, ada dua faktor yang mempengaruhi kebutuhan seseorang terhadap nutrisi,
yaitu faktor yang bisa meningkatkan kebutuhan nutrisi dan faktor yang bisa menurunkan
kebutuhan nutrisi.Berikut ini penjelasan faktor yang bisa meningkatkan kebutuhan nutrisi dan
faktor yang bisa menurunkan kebutuhan nutrisi :

(1) Faktor yang meningkatkan kebutuhan nutrisi meliputi beberapa hal berikut ini :
(a) Pertumbuhan yang cepat, seperti bayi, anak-anak, remaja, dan ibu hamil
(b) Selama perbaikan jaringan atau pemulihan Kesehatan karena proses suatu penyakit
(c) Peningkatan suhu tubuh
(d) Aktivitas yang meningkat
(e) Stres
(f) Terjadi infeksi

(2) Faktor yang menurunkan kebutuhan nutrisi meliputi beberapa hal berikut ini :
(a) Penurunan laju pertumbuhan, misalnya lansia
(b) Penurunan basal metabolisme rate (BMR)
(c) Hipotermi
(d) Jenis kelamin
(e) Gaya hidup pasif
(f) bad rats

Sedangkan menurut MUsrifatul Hidayat, ada lima faktor yang memengaruhi


pemenuhan kebutuhan nutrisi,antara lain :
(1) Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan seseorang mengenai manfaat makanan bergizi dapat memengaruhi
pola konsumsi makan, Hal itu dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat
terjadi kesalahan pemenuhan kebutuhan gizi
(2) Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi tinggi ternyata juga
dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah, tempe yang merupakan
sumber protein yang baik dan murah justru tidak digunakan dalam makanan sehari-hari. Karena
masyarakat tersebut menganggap bahwa mengonsumsi tempe dapat merendahkan derajat
mereka
(3)kebiasaan
Adanya kebiasaan yang buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat
memengaruhi status gizi. Misalnya, dibeberapa daerah, terdapat larangan memakan pisang atau
papaya bagi para gadis remaja. Padahal, makanan tersebut merupakan sumber vitamin yang
baik
(4)Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakitbatkan kurangnya
variasi makanan sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat gizi yang dibutuhkan secara cukup
(5)Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi, penyediaan makanan bergizi,
membutuhkan dana yang tidak sedikit karena perubahan status gizi dipengaruhi oleh status
ekonomi. Dengan kata lain, seseorang dengan status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam
menyediakan makanan bergizi. Dan sebaliknya, seseorang dengan status ekonomi cukup lebih
mudah menyediakan makanan yang bergizi

2.6 Metode Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


Nutrisi adalah sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi
dalam tubuh bisa berasal dari dalam tubuh, seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati
ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh, seperti
yang dikonsumsi manusia sehari-hari. Pemenuhan kebutuhan nutrisi khususnya pada orang
sakit yang tidak mampu secara mandiri dapat dilakukan dengan cara membantu memenuhi
melalui oral (mulut), enteral (pipa lambung), atau parenteral (infus).
Berikut penjelasan masing-masing pemberian nutrisi melalui oral (mulut), enteral (pipa
lambung), atau parenteral (infus) :

(a) Pemberian nutrisi melalui oral (mulut)


Pemberian nutrisi melalui mulut dapat dilakukan jika klien/pasien tidak mampu memenuhi
kebutuhan nutrisinya secara mandiri. Jadi, disini perawat berperan membantu klien untuk
memberikan makanan melalui oral. Tindakan ini bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi klien
dan membangkitkan selara makannya.Beberapa alat atau bahan yang perlu dipersiapkan dalam
pemberian nutrisi melalui oral antara lain piring, sendok, garpu, gelas, serbet, mangkok cuci
tangan, pengalas, serta makanan dengan porsi dan menu sesuai program. Prosedur kerjanya
adalah pertama-tama,perawat mencuci tangan, menjelaskan kepada klien mengenai prosedur
yang akan dilakukan , mengatur posisi klien, memasang pengalas, menganjurkan klien untuk
berdoa sebelum makan, menyuapkan makanan sedikit demi sedikit, kemudian memberikan
minum kepada klien setelah makan. Jika makan sudah selesai, bersihkan mulut klien atau
pasien, dan menganjurkannya agar duduk sejenak. Lalu, perawat mencatat hasil atau respons
pemenuhan terhadap makan, kemudian dilanjutkan dengan mencuci tangan kembali setelah
prosedur dilakukan

(b) Pemberian nutrisi melalui pipa lambung (enteral)


Pemberian nutrisi melalui pipa lambung dilakukan jika klien atau pasien tidak mampu
memenuhi kebutuhan nutrisinya secara oral maupun mengalami gangguan fungsi menelan.
Pemberian nutrisi melalui pipa lambung, atau yang biasa disebut NGT (naso gatrik tube), dapat
dilakukan dengan pemasangan selang NGT (pipa lambung) terlebih dahulu, kemudian
dilakukan pemberian nutrisi. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien.
Beberapa alat atau bahan yang perlu dipersiapkan antara lain pipa lambung (penduga) dalam
tempatnya, corong, spuit 20 cc, pengalas, bengkok, plester dan gunting, makanan dalam bentuk
cair, air matang, obat, senter (pen light), stetoskop, klem, baskom berisi air (jika stetoskop tidak
ada), serta vaselin.Adapun prosedur kerjanya hampir sama dengan pemberian nutrisi melalui
oral. Pertama-tama, perawat harus mencuci tangan terlebuh dahulu, lalu menjelaskan kepada
klien mengenai prosedur yang akan dilakukan. Aturlah posisi klien dengan posisi semifowler,
bersihkan daerah hidung, dan pasangkan pengalas di daerah dada. Selanjutnya, letakkan
bengkok atau nierbekken di dekat pasien, dan tentukan letak pipa lambung dengan mengukur
panjang pipa dari epigastrium hingga hidung,kemudian dibengkokkan ke telinga, dan diberikan
tanda batas. Setelah itu, berikan pelumas atau vaselin pada ujung pipa dan klem pangkal pipa
tersebut, lalu masukkan melalui hidung secara perlahan.
Perawat juga harus menentukan bahwa pipa lambung tersebut benar-benar sudah masuk ke
lambung. Caranya adalah masukkan ujung selang yang telah diklem ke dalam baskom yang
berisi air (klem dibuka), lalu perhatikan kalau ada gelembung, berarti pipa masuk ke paru-paru,
dan jika tidak ada gelembung, berarti pipa tersebut masuk ke lambung. Setelah itu, diklem dan
lipat Kembali.Lanjutkan dengan memasukkan udara dengan spuit ke dalam lambung melalui
pipa tersebut, dan dengarkan melalui stetoskop. Jika di lambung terdengar bunyi, berarti pipa
tersebut sudah masuk. Selanjutnya, keluarkan udara yang ada di dalam sebanyak jumlah yang
dimasukkan.Jika sudah selesai, lakukan tindakan pemberian makanan dengan memasang
corong atau spuit pada pangkal pipa. Tindakan awalnya, tuangkan dan masukkan air matang
kurang lebih 15 cc melalui pinggirnya. Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia.
Setelah itu, bila ada obat-obatan, masukkan dan berilah minum, lalu pipa lambung diklem.
Catatlah hasil atau respons klien selama pemberian makanan, kemudian perawat cuci tangan.

(c) Pemberian Nutrisi Melalui Parenteral (infus)

Pemberian nutrisi melalui parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan
secara langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan. Para peneliti
sebelumnya menggunakan istilah biperalimentasi sebagai pengganti pemberian makanan
melalui intravena. Dan akhirnya diganti dengan istilah yang lebih tepat, yaitu nutrisi parenteral
total.
Meskipun demikian, secara umum, istilah yang dipakai adalah nutrisi parenteral, untuk
menggambarkan suatu pemberian makanan melalui pembuluh darah. Pemberian nutrisi
parenteral berupa cairan infus yang dimasukkan ke tubuh melalui darah vena, baik sentral
(untuk nutrisi parenteral total) atau vena perifer (untuk nutrisi parenteral persial). Pemberian
nutrisi melalui parenteral ini dilakukan Ketika pasien tidak dapat memenuhi kebutuhan
nutrisinya melalui oral maupun enteral.
Pemberian nutrisi parenteral sangat efektif untuk pengobatan gangguan nutrisi, dan bukan
untuk penyebab penyakitnya. Status nutrisi basal dan berat atau ringannya penyakit memegang
peranan penting dalam menentukan waktu dimulainya pemberian nutrisi parenteral. Misalnya,
pada orang-orang dengan malnutrisi yang nyata, lebih membutuhkan penanganan dini
dibandingkan dengan orang-orang yang menderita kelaparan tanpa komplikasi.
Pasien-pasien dengan kehilangan zat nutrisi yang jelas seperti pada luka dan fistula juga
sangat rentan terhadap deficit zat nutrisi. Sehingga, ia membutuhkan nutrisi parenteral lebih
awal dibandingkan dengan pasien-pasien yang kebutuhan nutrisinya normal.
Secara umum, pasien-pasien dewasa yang stabil harus mendapatkan dukungan nutrisi 7-14
hari setelah tidak mendapatkan nutrisi yang adekuat. Sedangkan, pada pasien-pasien kritis,
pemberian dukungan nutrisi harus dilakukan dalam kurun waktu 5-10 hari.

Prosedur perawatan keteter pemberian nutrisi parenteral adalah sebagai berikut ini :

(1) Cuci tangan


(2) Jelaskan prosedur kepada pasien
(3) Gunakan cara aseptic dalam perawatan keteter
(4) Ganti balutan taip 24-48 jam
(5) Ganti set infus maksimal 2 x 24 jam
(6) Ganti posisi pemasangan infus maksimal 3 x 24 jam (perifer)
(7) Perhatikan tanda pblebitis, inflamasi, dan tbrombosis
(8) Jangan gunakan untuk pengambilan sampel darah dan pemberian obat.
(9) Lakukan pemantauan selama pemberian nutrisi parenteral, dengan langkah-langkah
sebagai
berikut :
(a) Pemeriksaan laboratorium seperti BUN, kreatinin, gula darah, elektrolit, dan faal hepar
(b) Timbang berat badan pasien
(c) Periksa reduksi urine
(d) Observasi jumlah cairan yang masuk dan keluar
(e) Cairan jangan digantung lebih dari 24 jam
(f) pemberian asam amino harus bersamaan dengan karbohidrat dengan harapan kalori
yang
dibutuhkan akan di penuhi karbohidrat
(10) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Metode pemberian nutrisi parenteral antara lain sebagai berikut :


(1) Nutrisi parenteral parsial, yaitu pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena.
Sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat dipenuhi melalui enteral. Cairan yang
biasanya digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam amino
(2) Nutrisi parenteral total adalah pemberian nutrisi melalui jalur intravena ketika kebutuhan
nutrisi sepenuhnya harus dipenuhi melalui cairan infus. Cairan yang dapat digunakan adalah
cairan yang mengandung karbohidrat seperti Triofusin E1000, cairan yang mengandung asam
amino seperti PanAmin G, dan cairan yang mengandung lemak seperti intralipid
(3) Lokasi pemberian nutrisi secara parenteral melalui vena sentral dapat melalui vena
antikubital pada vena basilica sefalika, subklavia, jugularis interna dan eksterna, serta vena
femoralis. Nutrisi parenteral melalui perifer dapat dilakukan pada Sebagian vena di daerah
tangan dan kaki.
Kekurangan Nutrisi :Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa(normal) atau risiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan
asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.

Tanda Klinis :

a. Berada badan 10-20% dibawah normal


b. Tinggi badan dibawah ideal
c. Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
e. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
f. Adanya penurunan albumin serum
g. Adanya penurunan transferin

Kemungkinan Penyebab :
a. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi
atau kanker
b. Disfagia karena adanya kelaianan persyarafan
c. Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
d. Nafsu makan menurun

Kelebihan Nutrisi :
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko
peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih.

Tanda Klinis :

a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal


b. Obesitas (lebih dari 20% berat ideal )
c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15mm pada pria 25mm pada Wanita
d. Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton

Kemungkinan penyebab :
a. Perubahan pola makan
b. Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
2.7 Penyakit Akibat Kelebihan Nutrisi
1. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat
badan normal.status nutrisinya adalah berbagai kebutuhan metabolisme karena kelebihan asupan
kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.

2. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat
seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan
tubuh.gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau
asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya penambahan faktor dan penurunan energi pucat
pada kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan lain-lain

3. Diabetes mellitus
Diabetes mellitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya
gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat
secara berlebihan.

4. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab terjadinya obesitas serta asupan kalsium, natrium,
dan gaya hidup yang berlebihan.

5. Penyakit jantung koroner


Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok.saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya
perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain

6. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengkonsumsi and
lemak secara berlebihan

7. Anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembekakan badan, nyeri abdomen,
kedinginan, letargi dan kelebihan energy
2.8 Kebutuhan Nutrisi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia
a. Bayi (Umur 0 – 12 bulan) Bayi sebelum usia 6 bulan, nutrisi yang pokok adalah air susu ibu
(ASI eksklusif). Kalori yang dibutuhkan sekitar 110-120 kalori/kg/hari. Kebutuhan cairan
sekitar 140-160 ml/kg/hari.
b. Masa Toddler (Umur 1–3 tahun) dan pra sekolah (Umur 3–5 tahun) Masa untuk mendidik
pola, cara dan jenis makan yang benar. Kebiasaan yang sebaiknya diajarkan pada usia ini
antara lain: 1) penyediaan makanan dalam berbagai variasi; 2) membatasi makanan manis; 3)
konsumsi diet yang seimbang; 4) penyajian waktu makan yang teratur. Kebutuhan kalori pada
masing-masing usia: 1) 1 tahun = 100 kcal / hari 2) 3 tahun = 300 -500 kcal / hari.
c. Anak sekolah (Umur 6 – 12 tahun)
d. Masa adolescents atau remaja (Umur 13 – 21 tahun) Lemak tubuh meningkat, mengakibatkan
obesitas sehingga menimbulkan stres terhadap body image yang dapat mengakibatkan masalah
kesehatan, seperti anoreksia nervosa, bulimia.
e. Masa dewasa muda (Umur 23 – 30 tahun) Kebutuhan nutrisi pada dewasa muda digunakan
untuk proses pemeliharaan dan perbaikan tubuh, dan untuk mempertahankan keadaan gizi
lebih baik.
f. Masa dewasa (Umur 31 - 45 tahun) Masa dewasa merupakan masa produktif khususnya terkait
dengan aktivitas fisik. Kebutuhan nutrisi pada masa dewasa ini dibedakan antara tingkat
pekerjaan ringan, sedang dan berat.
g. Dewasa tua (Usia 46 tahun keatas) Pada usia lanjut BMR berkurang 10–30%. Umumnya
aktivitas berkurang, maka akan banyak organ tubuh mengalami degeneratif, organ pencernaan
sudah mengalami kemunduran.
h. Wanita masa kehamilan dan menyusui Untuk menghasilkan 1 liter ASI, ibu harus
menyediakan kalori sebanyak 350 kal, sedangkan ASI sendiri mengandung 750 kal, 12 gr
protein, 45 gr lemak, laktosa, vitamin dan lainnya. Kebutuhan kalori bertambah kira-kira 40
kcal/kg BB (300 kcal/hari). Kebutuhan nutrisi masa kehamilan mencakup protein, besi,
calcium, zinc, vitamin A B C D. Pada masa menyusui kebutuhan nutrisi lebih banyak dari
pada saat kehamilan (500-600 kcal/hari).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nutrisi berasal dari kata nutriens artinya bahan gizi. Nutrisi adalah proses tersedianya energi
dan bahan kimia dari makanan yang penting untuk pembentukan,pemeliharaan dan penggantian
sel tubuh .Energi yang didapat dari makanan diukur dalam bentuk kalori (cal) atau kilokalori
(kcal). Kalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 C dari 1 gr air.
Kilokalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 C dari 1 kg airEnergi
yang didapat dari makanan diukur dalam bentuk kalori (cal) atau kilokalori (kcal). Kalori adalah
jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 C dari 1 gr air. Kilokalori adalah jumlah
panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 C dari 1 kg air.
Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang kelangsungan proses tumbuh
kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti protein,
karbohidrat, lemak, mineral,vitamin dan air. Nutrient digolongkan ke dalam 6 kategori yaitu
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.

3.2 Saran

Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya
untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan
dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut
harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit
akibat imune tubuh yang menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Triana,Yani Firda.(2013).Teknik prosedural keperawatan. jogjakarta: D-Medika.


Harnanto,Addi Mardi.Rahayu,Sunarsi.(2016).Kebutuhan Dasar Manusia II.Jakarta Selatan:Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Hidayat, A. A. (2012). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2. Jakarta: D-Medika.
Atikah Rahayu, F. Y. (2020). BUKU AJAR DASAR-DASAR GIZI. Yogyakarta: CV.Mine.

Anda mungkin juga menyukai