Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN


STUNTING DI TK AISYIYAH PALEMBANG 2022

OLEH TIM PENGMAS:

MAHASISWA PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH


PALEMBANG

1. Arya Duta (211440101001)

2. Natasa (211440101013)

3. Nirmala Sari (211440101014)

4. Nursukma Sari (211440101015)

5. Popi Taria (211440101016)

DOSEN PEMBIMBING

Meri Rosita SKM, M.Kes

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH


PALEMBANG TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Jl. Kol. H. Burlian – M. Husin No.907 Rt.12 Rw.04 Kel. Karya Baru Kec.
Alang – Alang Lebar Km.7,5 Palembang

1
KATA PENGANTAR

Assalamu,alaikum Warahmatullahi wabarokatuh

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan berkat dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema
“Pendidikan Kesehatan Pencegahan stunting di TK aisyiyah palembang’’ pada hari rabu, 26
Oktober 2022.

Dalam penyusunan laporan ini kami sangat menyadari bahwa masih banyaknya terdapat
kekurangan dan kesalahan pada laporan ini yang di karenakan keterbatasan ilmu pengetahuan,
pengalaman serta kekhilafan yang kami miliki. Maka dari itu, dengan ikhlas kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat mendidik dan membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
laporan di masa yang akan datang.

Penyusunan laporan ini tidak akan terlaksanan dengan baik tanpa bantuan dosen dan rekan
semua. Untuk itulah pada kesempatan ini kami mengungkapkan banyak terimakasih yang tak
terhingga kepada yang terhormat:

1. Bapak Khoirin, SKM., M.Kes selaku Ketua STIKES AISYIYAH Palembang

2. Ibu Meri Rosita SKM., M.Kes, selaku dosen pembimbing

3. Ibu Ns. Neng Anis Fathia., M.Kep selaku ka prodi DIII Keperawatan

4. Ibu Ns. Sunarmi S.Kep, M.Kes selaku dosen pembimbing

5. Masyarakat Kel. Karya Baru Palembang

Semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan rahmat serta hidayahNya atas bantuan yang telah di berikan kepada
kami dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan dan
ilmu kesehatan serta bagi kita semua, Aamiin.
Palembang, 7 november 2022

Tim Pengabdi Masyarakat

2
3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................6

A. Latar Belakang…...................................................................................6

B. Rumusan Masalah…..............................................................................6

C.Tujuan….................................................................................................7

D. Manfaat..................................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................8

A. Definisi.................................................................................................8

B. Etiologi..................................................................................................9

C. Factor Resiko…....................................................................................9

D. Klasifikasi............................................................................................10

E. Pencegahan Stunting...........................................................................10

F. Factor Yang Berhubungan Dengan Stunting......................................10

BAB III METODE PELAKSANAAN..............................................................12

A. Tema Pengabdi Masyarakat...............................................................12

B. Dasar Pelaksanaan…..........................................................................12

C. Pengorganisasian…............................................................................12

D. Sasaran, waktu dan tempat...............................................................12

BAB IV HASIL PENUGASAN......................................................................14

4
BAB V PENUTUP...........................................................................................15

A. Kesimpulan…...................................................................................15

B. Saran….............................................................................................15

LAMPIRAN.....................................................................................................16

MATERI PENYULUHAN.............................................................................19

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stunting adalah keadaan paling umum dari bentuk kekurangan gizi (PE / mikronutrien), yang mempengaruhi bayi
sebelum lahir dan awal setelah lahir, terkait dengan ukuran ibu, gizi selama ibu hamil, dan pertumbuhan janin.1
Menurut Sudiman dalam Ngaisyah, stunting pada anak balita merupakan salah satu indikator status gizi kronis yang
dapat memberikan gambaran gangguan keadaan sosial ekonomi secara keseluruhan di masa lampau dan pada 2 tahun
awal kehidupan anak dapat memberikan dampak yang sulit diperbaiki. Salah satu faktor sosial ekonomi yang
mempengaruhi stunting yaitu status ekonomi orang tua dan ketahanan pangan keluarga.2
Berdasarkan hasil RISKESDAS pada tahun 2013 kasus stunting di Indonesia mencapai (37,2 %), tahun 2010
(35,6%), dan tahun 2007 (36,8 %). Hal tersebut tidak menunjukkan penurunan yang signifikan. Sementara itu dari
presentase menurut Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki prevalensi stunting sebanyak 27,2%.5 Berdasarkan
hasil Pemantauan Status Gizi tahun 2017 di Provinsi Yogyakarta prevalensi stunting sebanyak 19,8%. Senada dengan
hal itu prevalensi stunting di kabupaten Gunungkidul 27,9% atau terbanyak di provinsi DIY.6
Stunting yang terjadi pada balita dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan intelektual anak. Secara
tidak langsung dampak tersebut dapat berakibat pada penurunan produktivitas, peningkatan risiko penyakit degenaratif,
peningkatan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah di masa mendatang. Dampak tersebut dapat meningkatkan
kemiskinan dimasa yang akan datang dan secara tidak langsung akan mempengaruhi ketahanan
pangan keluarga.
Stunting pada balita di negara berkembang dapat disebabkan karena faktor genetik dan faktor lingkungan yang
kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal. Salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
terjadinya stunting pada balita yaitu pendapatan orang tua. Pendapatan orang tua yang memadai akan menunjang
tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun yang
sekunder. 7 Sedangkan, apabila pendapatan orang tua rendah maka sebagian besar pendapatan akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pangan sehingga dapat menyebabkan keluarga rawan pangan. Keluarga yang pemiliki pendapatan
rendah dan rawan pangan dapat menghambat tumbuh kembang balita (stunting).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian tentang Status Ekonomi Orang
Tua dan Ketahanan Pangan Keluarga terhadap Kejadian Stunting Pada Balita.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut:
- Apakah status ekonomi orang tua menjadi faktor resiko terjadinya stunting pada balita
- Apakah ketahanan pangan keluarga menjadi faktor resiko terjadinya stunting pada balita

6
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui bagaimana kah tingkat pencegahan orang tua terkait penderita stunting

2. Tujuan khusus
a. Mengetahui pengertian stanting
b. Mengetahui penyebab stanting
c. Mengetahui cara pencegahan stanting
d. Mengetahui penatalaksanaan stanting

D. Manfaat
1. Untuk orang tua
2. Untuk anak

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Stunting adalah kondisi kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek pada anak balita (di bawah 5
tahun). Anak yang mengalami stunting akan terlihat pada saat menginjak usia 2 tahun.

B. ETIOLOGI
Etiologi utama stunting adalah malnutrisi atau asupan yang tidak cukup atau makanan yang kurang
kandungan nutrisi untuk menunjang pertumbuhan.

C. Faktor Resiko
Faktor-faktor tersebut antara lain terkait masalah akses terhadap makanan bergizi, pola asuh yang kurang optimal,
kurangnya akses terhadap layanan kesehatan, praktik hygiene, atau masalah kesehatan lingkungan yang mempengaruhi
akses ke air bersih dan sanitasi (lingkungan).

D. KLARIFIKASI STUNTING

Klarifikasi stunting Penilaian status gizi yang biasa dilakukan adalah dengan cara pengukuran antopometri. Secara
umum antopometri berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai
tingkat umur dan tingkat gizi. Antopometri digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan
energi.Beberapa indeks antopometri yang sering digunakan adalah berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan
menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) yang dinyatakan dengan standar deviasi z
(ZScore).
Stunting bisa diketahui bila seorang anak sudah ditimbang berat badannya dan diukur panjang atau tinggi
badannya,serta diketahui umurnya lalu dibandingkan dengan standar, dan hasilnya berada dibawah normal. Jadi secara
fisik anak akan kelihatan lebih pendek dibanding anak seumurannya. Perhitungan ini menggunakan standar Z Score
dari WHO.
Berikut adalah klasifikasi status gizi Stunting berdasarkan indikator tinggi badan menurut umur (TB/U)
1. Sangat pendek : Zscore <-3
2. Pendek : Z score <-2 sampai dengan <_-3 SD
3. Normal : Z score >_-2 SD

E. PENCEGAHAN STUNTING

1. Perbaiki stunting sebelum usia 2 tahun


2. Berikan ASI
3. Perbaiki masalah menyusui
4. Beri olahan protein hewani pada MPASI
5. Imunisasi rutin
6. Memantau tumbuh kembang anak
8
7. Perilaku hidup bersih dan sehat
8. Memakai jamban sehat
9. Atasi masalah kesehatan anak
10. Selalu menambah ilmu kesehatan

G.FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STUNTING


Faktor risiko stunting
Risiko terjadinya stunting pada anak bisa meningkat jika ibu hamil memiliki beberapa kondisi atau faktor berikut:

Intrauterine growth restriction (IUGR)


Perawakan pendek
Berat badan ibu tidak naik selama kehamilan
Tingkat pendidikan rendah
Kemiskinan
Tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk dan tidak mendapatkan akses untuk air bersih
Sedangkan pada anak, beberapa kondisi yang meningkatkan risikonya mengalami stunting adalah:
Mengalami penelantaran
Tidak mendapatkan ASI eksklusif
Mendapatkan gizi MPASI yang berkualitas buruk
Menderita penyakit yang menghalangi penyerapan nutrisi, seperti penyakit TBC, anemia, penyakit jantung
bawaan, infeksi kronis, serta sindrom malabsorbsivy

9
BAB III

METODE PELAKSANA

A. Tema Pengabdi Masyarakat

Kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Pendidikan Kesehatan Pencegahan


STUNTING” pada orang tua dari anak anak TK aisyiyah palembang”.

B. Dasar Pelaksanaan

Dasar pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini yang di selenggarakan oleh Dosen
Pengajar Mata Kuliah Promosi Kesehatan STIKES AISYIYAH Palembang adalah:

1. Pancasila dan UUD 1945

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi

3. UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

4. Catur Darma STIKES Aisyiyah Palembang

5. Statuta STIKES Aisyiyah Palembang

C. Pengorganisasian
1. Pembimbing : Ibu. Meri Rosita SKM.,M.Kes
2. Ketua pelaksana : Arya Duta
3. Moderator : Popi Taria
4.Penyuluh : Natasa
5. Anggota TIM : Nursukma Sari
Nirmala Sari

D. Sasaran, Waktu dan Tempat


Sasaran kegiatan diarahkan kepada orang tua dari anak anak TK aisyiyah Palembang pada tanggal 26
oktober 2022.

10
11
BAB IV

HASIL KEGIATAN

Penyuluhan tentang Pencegahan stunting telah di lakukan kepada orang tua dari anak anak TK aisyiyah
Palembang. Informasi di berikan melalui metode penyuluhan kepada orang tua dari anak anak TK yang hadir
pada saat itu. Pada akhir penyuluhan kami melakukan evaluasi dengan menanyakan kepada ibu dan bapak
tentang pengertian stunting dan cara pencegahannya, yang Alhamdulillah sebagian ibu dan bapaknya
mengetahui apa yang di sampaikan.

Contoh Leaflet:

12
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Demikian laporan Pengmas ini kami susun dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat dengan judul “Pendidikan Kesehatan Pencegahan stunting kepada orang tua
dari anak anak TK aisyiyah palembang”. Semoga program kerja ini membawa manfaat
dan dapat mewujudkan keperdulian terhadap sesama. Berperilaku baik dan bersosialisasi
tinggi dimasa yang akan datang.

Adapun Hasil yang kami dapatkan adalah:

1. Orang tua sebagian besar sudah mengetahui tentang pengertian stunting

2. Sebagian besar sudah mengetahui hubungan pola hidup tidak sehat yang menyebabkan
stunting.

3. Orang tua sudah mengetahui penyebab stunting.

4. Orang tua sudah mengetahui cara pencegahan stunting

B. Sasaran
1. Bertambahnya wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam memberikan
penyuluhan kesehatan.
2. Agar orang tua dapat menerapkan perilaku pola hidup bersih dan sehat sehingga
tercipta hidup yang sehat dan mengurangi angka kejadian stunting.
3. Agar menambahkan informasi pengetahuan dan memberikan referensi guna
kelancaran pelaksanaan pendidiikkan kesehatan.

13
LAMPIRAN

SISTEMATIKA SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Stunting


Sasaran : Orang tua
Hari/Tanggal : rabu, 26 oktober 2022
Waktu : 10.00 – 12.00
Tempat : TK aisyiyah palembang
Penyuluhan : Mahasiswa TK II Prodi DIII Keperawatan Stikes Aisyiyah

A. Penyuluhan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit ibu dan bapak di harapkan mampu
mengetahui lebih lanjut tentang stunting.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah di berikan penyuluhan tentang stunting di harapkan ibu dan bapak mampu
1. Mampu menjelaskan apa itu stunting
2. Mampu menjelaskan penyebab stunting
3. Mampu menjelaskan tanda dan gejala stunting
4. Mampu menjelaskan cara pencegahan stunting
B. Metode : penyuluhan / Tanya Jawab
C. Media : Leaflet
D. Materi : Terlampir
E. Printes:
1. Saat printes sebelum mulai menyampaikan materi, penyuluh menanyakan
kepada orang tua
2. Apakah ibu bapak disini ada yang tau apa itu stunting?
3. Apakah ibu bapak disini ada yang tahu penyebab terjadinya stunting?

14
1. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN SASARAN
1. 10 Menit Pembukaan  Membuka acara  Menjawab salam
dengan
mengucapkan salam
kepada wali murid
tk.
 Menyampaikan  Mendengarkan
penyuluh,
topik dan tujuan menyampaikan topik
promkes kepada dan tujuan.

wali murid tk.

Kontrak waktu untuk Menyetujui kesepakatan


kesepakatan waktu pelaksanaan
promkes.
pelaksanaan promkes
dengan wali murid.
2. 35 Menit Kegiatan Inti  Mengkaji ulang  Menyampaikan
pengetahuan orang pengetahuannya
tua tentang materi tentang materi
penyuluh. penyuluhan.

 Menjelaskan materi  Mendengarkan


penyuluhan kepada penyuluh
orang tua dengan menyampaikan
menggunakan materi.
leaflet.
3. 15 Penutup Punutup  Memberikan  Menjawab
pertanyaan kepada pertanyaan.
orang tua tentang
materi yang sudah
disampaikan.

15
 Menyimpulkan  Menengarkan
materi penyuluhan
yang telah
disampaikan kepada
wali murid.
 Menutup acara dan  Mendengarkan
mengucapkan salam penyuluh menutup
serta terimakasih acara dan
Kepada orang tua. menjawab salam.

2. Evaluasi

1. Menyebutkan pengertian stunting

2. Menyebutkan penyebab stunting

3. Menyebutkan tanda dan gejala stunting

4. Menyebutkan cara pencegahan stunting

16
MATERI PENYULUHAN

STUNTING

1. Pengertian

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

2. Tanda-Tanda stunting

-Lambatnya perkembangan keterampilan fisik, seperti berguling, duduk, berdiri, dan berjalan
-Keterlambatan perkembangan keterampilan sosial dan mental
-Cenderung lebih mudah sakit karena penurunan daya imun

3. Pencegahan stunting

Adapun pencegahan stunting bisa dilakukan jauh sebelum kelahiran buah hati. Ketika hamil, ibu
mesti memperhatikan asupan nutrisinya. Setelah anak lahir, usahakan memberikan air susu ibu (ASI) sebagai
makanan yang utama bagi bayi. ASI diketahui memiliki khasiat ampuh untuk meningkatkan kesehatan bayi
karena banyaknya nutrisi yang terkandung di dalamnya. Bila perlu, berkonsultasilah dengan dokter untuk
menemukan metode yang tepat untuk memastikan kecukupan gizi anak.

4.Tindakan pertolongan
Pertolongan stunting dapat meliputi pengobatan penyakit penyebabnya, perbaikan nutrisi, pemberian
suplemen, serta penerapan pola hidup bersih dan sehat. Berikut adalah tindakan yang dapat dilakukan oleh
dokter: Mengobati penyakit yang mendasarinya, misalnya memberikan obat-obatan antituberkulosis bila anak
menderita TBC.
.

17
18
Lampiran:

Kegiatan Penyuluhan
STUNTING Di TK
AISYIYAH Palembang

19

Anda mungkin juga menyukai