Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

PENCEGAHAN STUNTING MELALUI KELAS BALITA 0-5 TAHUN


DESA SELOKERTO, KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN

Oleh:
Dhenara Madumeta B2019002
Fanesah Tri Astianah B2019005
Nurina Dewi B2019010
Suryati B2019017
Nadya Alifah Putri B2019021

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM DIPLOMA TIGA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

DESA SELOKERTO, KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN

Laporan Kelompok Praktik PKMD

Telah Memenuhi Persyaratan dan disahkan pada : 17, Januari 2022

Mengesahkan

Ketua Prodi Kebidanan Bidan Desa


Program Diploma Tiga
Universitas Muhammadiyah Gombong

(Adinda Putri Sari Dewi, S.ST.M.Keb) (Sri Ruwiyati, A.Md.Keb)

2
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul.......................................................................................... i

Halaman Pengesahan................................................................................... ii

Daftar Isi ..................................................................................................... iii

Daftar Tabel ................................................................................................ iv

Daftar Gambar.............................................................................................. v

Ringkasan .................................................................................................... vi

Bab I Pendahuluan

A. Analisa Situasi ....................................................................... 1


B. Permasalahan Mitra ............................................................... 1
Bab II Solusi Permasalahan

A. Solusi yang Ditawarkan.......................................................... 2


B. Tujuan Kegiatan..................................................................... 2
C. Manfaat Kegiatan.................................................................... 2
D. Kerangka Pemecahan Masalah .............................................. 3
E. Khalayak Sasaran................................................................... 4
F. Keterkaiatan............................................................................ 4
Bab III Metode Pelaksanaan

A. Metode Kegiatan .................................................................... 5


B. Rancangan Evaluasi................................................................ 7
Bab IV Biaya dan Jadwal Kegiatan

A. Anggaran Biaya ..................................................................... 8


B. Jadwal Penelitian.................................................................... 8
Daftar Pustaka ............................................................................................... 9

Lampiran ..........................................................................................................
10

3
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 Kegiatan Pengabdian Masyarakat.............................................. 6
Tabel 2 Anggaran Biaya........................................................................... 8

4
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Kerangka Pemecahan Masalah.................................................. 3

5
PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA (PKMD)
MAHASISWA KEBIDANAN PROGRAM DIPLOMA TIGA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
Alamat : Kruwed, Selokerto, Sempor, Kebumen Regency, Central Java 54421, Indonesia
Web : https://selokerto.kec-sempor.kebumenkab.go.id Email : selokertosempor@gmail.com

RINGKASAN

Latar Belakang Permasalahan stunting masih dipandang seputar realitas kondisi


kesehatan akibat dari kekurangan gizi, sehingga penanganannya masih didominasi
oleh lembaga dan penyedia layanan di bidang kesehatan. Tingginya tingkat
partisipasi masyarakat termasuk pemerintah Desa merupakan ujung tombak
keberhasilan upaya pencegahan stunting di Desa yang secara langsung akan
berdampak pada penanggulangan kemiskinan, dikarenakan rumah tangga miskin
yang paling rentan terhadap permasalahan stunting. Masyarakat harus
ditingkatkan peran dan kapasitasnya dalam melakukan fungsi-fungsi fasilitasi
(pendataan dan pemantauan) dan advokasi (koordinasi, konvergensi dan regulasi)
pencegahan stunting di Desa. Hal ini searah dengan tujuan pembangunan Desa
dalam peningkatan kualitas hidup manusia, kesejahteraan masyarakat dan
penanggulangan kemiskinan. konvergensi pencegahan stunting dapat mengisi
ruang-ruang kosong intervensi yang telah dilakukan. Partisipasi masyarakat dapat
ditingkatkan untuk memastikan konsumsi asupan gizi, keterjangkauan layanan,
serta terbangunnya tanggung jawab bersama atas permasalahan stunting di Desa.

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. ANALISA SITUASI

Angka stunting di Indonesia sama dengan jumlah stunting pada anak-anak di Benua Afrika.
Karena itu presiden RI sangat prihatin dengan kondisi stunting di Indonesia. Padahal jika bicara
kondisi ekonomi dan sumberdaya alam dan manusianya, negara kita lebih maju ketimbang negara-
negara di Benua Afrika. Karena itu, pemerintah pusat meminta komitmen seluruh kepala daerah
untuk menurunkan tingginya angka stunting di Indonesia. Kasus stunting (tumbuh pendek) di
kabupaten Kebumen terbilang tinggi. Berdasarkan data pemantauan status gizi (PGS) tahun 2017,
kasus stunting di Kabupaten Kebumen mencapai 28,5 %. Secara nasional angka ini meningkat dari
tahun 2016 sebesar 27,5% meski demikian, kasus stunting di Kebumen masih dibawah provinsi
jawa tengah sebesar 28,9% dan nasional 37%.

Salah satu desa yang masih menjadi perhatian di wilayah Puskesmas sempor I yaitu Desa
Selokerto. Dikarenakan di Desa Selokerto terdapat bayi balita yang mengalami stunting sejumlah
18 orang. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pemahaman masyarakat bahkan petugas
kesehatan tentang pemenuhan gizi seimbang pada bayi balita usia 0 - 5 tahun dan teknik
pemberian MP-ASI.

B. PERMASALAHAN MITRA

Berdasarkan uraian pada analisis situasi, Salah satu permasalahn kesehatan yang dighadapi
di desa Selokerto saat ini adalah tingginya angka stunting pada bayi balita. Selain itu terbatasnya
tenaga konselor yang ada di Desa Selokerto, sehingga efektifitas pemberian motifasi pemenuhan
gizi seimbang kurang menyeluruh meskipun tidak lepas dari permasala internal ibu pada saat
hamil diantaranya pemeriksaan rutin pada saat hamil, pemenuhan gizi saat hamil, permasalahan
ekonomi, dukungan keluarga, dan informasi yang kurang tentang pemenuhan gizi seimbang.

Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan pencegahan stunting pada bayi balita usia 0-5 tahun, dengan
tujuan untuk menurunkan angka stunting serta meningkatkan pengetahuan ibu mengenai cara
pengolahan makanan dan pemenuhan gizi seimbang pada bayi balita. Serta melakukan pijat tuina
pada bayi balita yang mengalami masalah nafsu makan.

1
BAB II

SOLUSI PERMASALAHAN

A. SOLUSI YANG DITAWARKAN

Solusi yang ditawarkan untuk permasalah yang terjadi pada mitra adalah dengan melakukan
penyuluhan mengenai cara pengolahan makanan dan pemenuhan gizi seimbang pada bayi balita.
Serta melakukan pijat tuina pada bayi balita yang mengalami masalah nafsu makan.

Pengusul dan mitra telah melakukan diskusi untuk menangani permasalahan- permasalahan yang
mucul. Adapun masalah yang pertama yakni tingginya angka stunting di Desa Selokerto. Untuk
itu, solusi yang yang disepakati oleh pengusul dan mitra yaitu memberikan penyuluhan secara
langsung di Aula Desa Selokerto mengenai cara pengolahan makanan dan pemenuhan gizi
seimbang pada bayi balita. Serta melakukan pijat tuina pada bayi balita yang mengalami masalah
nafsu makan.

B. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pengetahuan tentang stunting dan gejala- gejalanya serta bagaimana cara
pencegahannya.

2. Memberikan pengetahuan tentang gizi seimbang pada orang tua yang memiliki balita.

3. Dapat merubah pola makan anak balita menjadi lebih baik dan lebih bergizi.

4. Meninkatkan derajad kesehatan pada anak didesa selokerto.

C. MANFAAT KEGIATAN

Manfaat kegiatan ini adalah sarana untuk melakukan kegiatan mengenai stunting serta
terpenuhinya operasional yang menunjang kegiatan para kader sehingga dapat sedini mungkin
mencegah terjadinya stunting pada bayi balita di desa Selokerto.

2
D. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Wilayah Puskesmas Sempor I

Cakupan Stunting dari 2 RW mencapai sejumlah 18 orang yaitu 8 orang


dari RW 1 dan 10 orang dari RW 2

 Masih terbatasnya tenaga konselor di Desa Selokerto


 Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian gizi seimbang pada
bayi balita
 Terkendalanya ekonomi dan dukungan keluarga

Perlu adanya penyuluhan pengolahan makanan dan pemenuhan gizi seimbang


pada bayi balita. Serta melakukan pijat tuina pada bayi balita yang
mengalami masalah nafsu makan.

Menurunkan angka stunting dan meningkatkan pengetahuan ibu tentang


pemenuhan gizi seimbang pada bayi balita

Gambar 1 : Kerangka Pemecahan Masalah

3
E. KHALAYAK SASARAN

Sasaran pada kegiatan ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-5 tahun dengan stunting sejumlah
18 orang.

F. KETERKAITAN

Kegiatan dilakukan atas kerjasama antara beberapa sektor terkait, diantaranya adalah

1. UNIVERSITAS Muhammadiyah Gombong


Peran institusi adalah mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian
masyarakat. Mendekatkan kalangan intelektual kesehatan aplikasi langsung di tingkat
masyarakat.
2. Kepala Desa Selokerto
Kepala desa Selokerto sebagai pemberi ijin berlangsungnya kegiatan pengabdian
masyarakat
3. Kader Posyandu Ibu Balita di Desa Selokerto
Kader posyandu Ibu balita merupakan penggerak langsung dimasyarakat secara sukarela
dan bersedia mencarikan balita yang mengalami stunting.

4
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. METODE KEGIATAN

Metode yang akan digunakan untuk merealisasi program ini yaitu:

1.Tahap 1: Persiapan

Pada tahap pertama melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas Sempor I dan Desa Selokerto
untuk persiapan pengabdian.

2.Tahap 2: Penjaringan

Pada tahap kedua melakukan penjaringan pada ibu yang memiliki bayi usia 0-5tahun yang
mengalami stunting. Selanjutnya memberikan undangan pada ibu yang memiliki bayi balita yang
sesuai dengan kriteria.

3.Tahap 3: Penimbangan Berat Badan dan Pengukuran Tinggi Badan

Pada tahap ketiga akan dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan pada
balita.

4.Tahap 4: Pretest materi stunting dan MP-ASI

Pada tahap keempat akan diberikan form pretest untuk mengukur tingkat pengetahuan Ibu
terhadap balita gizi seimbang dan MP-ASI untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu sebelum
diberikan materi. Bentuk form pretest yaitu dengan mengisi lembar pertanyaan yang sudah
disediakan panitia.

5.Tahap 5: Pemberian Materi Stunting

Pada tahap kelima, akan diberikan materi tentang Stunting selama kurang lebih 1 jam secara
langsung di aula balaidesa Selokerto. Materi diberikan menggunakan media powerpoint dan
leaflet.

6.Tahap 6: Pemberian Materi MP-ASI

5
Pada tahap ke enam, akan diberikan materi tentang MP-ASI yang dilakukan secara langsung di
aula balaidesa selokerto. Adapun materi yang disampaikan melalui media powerpoint dan leaflet.
Isi materi berupa pengertian MP-ASI, Waktu pemberian MP-ASI, Cara membuat MP-ASI.

7. Tahap 7 : Post Test

Pada tahap ke tujuh, dilakukan post test untuk mengukur tingkat pengetahuan Ibu terhadap balita
gizi seimbang dan MP-ASI. Post test dilakukan dengan mengisi lembar pertanyaan yang sudah
disiapkan panitia.

8. Tahap 8 : Pijat Tuina

Pada tahap ke delapan, akan dilakukan pijat tuina yang bisa diberikan pada anak yang mengalami
masalah nafsu makan

9. Tahap 9 : Evaluasi

Tahap ke Sembilan, yaitu dilakukan evaluasi, untuk menyampaikan kendala-kendala yang


ditemukan pada saat pelaksanaan pengabdian serta Rencana tindak lanjut program bersama kepala
desa Selokerto secara offline.

10. Lomba MP-ASI

Tahap ke sepuluh, yaitu dilakukan lomba MP-ASI yang akan dilakukan hari sabtu, tanggal 22
Januari 2022. Perlombaan dilakukan secara onlen dengan mengirimkan video dan foto proses
pembuatan MP-ASI.

Tabel 1: Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Nama Waktu Tempat


Share info menggunakan Senin, 17 Januari 2022 Rumah ibu yang memiliki
surat undangan balita

Pelaksanaan program Selasa,18 Januari 2022 Aula Balai Desa Selokerto


pencegahan stunting pada
balita

6
Lomba MP-ASI Sabtu, 22 Januari 2022 Onlen

Pemantauan pemberian gizi Minggu 23 Januari 2022 Rumah ibu yang memiliki
balita

B. PEMBAGIAN TUGAS TIM PENGABDIAN MASYARAKAT

Untuk menjamin proses pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan maksimal
maka perlu dibuat pengaturan tugas masing masing anggota tim pengabdian masyarakat

1. Pembimbing : Adinda Putri Sari Dewi, S.ST.,M.Keb

2. Pembicara : Sri Ruwiyati, A.Md.Keb

3. Pendamping : Perwakilan kader RW 1 dan 2

4. Ketua Pelaksana : Suryati (B2019017)

Tugas ketua pelaksana dalam program ini meliputi: Menyusun proposal, memimpin
pembuatan intrumen pelaksanaan kegiatan, melakukan koordinasi dengan mitra dan
memastikan mitra siap sebagai sasaran kegiatan. Saat kegiatan pemberian materi ASI
menjadi narasumber. Saat evaluasi program rencana tindak lanjut sebagai penanggung
jawab kegiatan. Serta bertanggung jawab dalam membuat laporan akhir kegiatan.

5. Anggota 1 : Dhenara Madumeta (B2019002)

Tugas Anggota 1: Membantu ketua dalam menyiapkan bahan usulan proposal dan
instrumen, melakukan koordinasi dengan mitra, menjadi narasumber kedua dalam
kegiatan pemberian materi mengenai MP-ASI, membantu menyusun laporan kegiatan
dan berkoordinasi dengan mahasiswa.

Anggota 2 : Fanesah Tri Astianah (B2019005)

Tugas anggota 2 meliputi: membantu menyiapkan bahan usulan dan intrumen,


memastikan berkas pelaksanaan kegiatan (daftar hadir, berita acara melalui google

7
form). Bersama mahasiswa membuat dokumentasi kebidanan, mengupload di
instagram, dan membantu penyusunan laporan keuangan pelaksanaan kegiatan.

Anggota 3 : Nurina Dewi (B2019010)

Tugas anggota 3 membantu menyiapkan bahan dalam pembuatan proposal kegiatan,


membantu dalam proses dokumentasi kegiatan, melakukan ceking peserta melalui
google form dan membantu penyusunan laporan keuangan pelaksanaan kegiatan.

Anggota 4 : Nadya Alifah Putri (B2019021)

Tugas anggota 4 membantu menyiapkan bahan dalam pembuatan proposal kegiatan,


membantu dalam proses dokumentasi kegiatan, melakukan ceking peserta melalui
google form dan membantu penyusunan laporan keuangan pelaksanaan kegiatan.

C. RANCANGAN EVALUASI

Setelah dilakukan penyuluhan akan dilakukan pemantauan pada hari ke lima yaitu pada hari
minggu 23 Januari 2022

D. RENCANA TINDAK LANJUT

Rencana Tindak Lanjut dalam program ini adalah:

1. Memotivasi ibu untuk memberikan makanan menu seimbang pada bayinya dan mengikuti
posyandu secara rutin.

8
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. ANGGARAN BIAYA

Tabel 2: Rencana Biaya

A. Pemasukan
No Pemasukan Jumlah Total
1 UNIVERSITAS Rp. Rp.
Muhammadiyah Gombong
2 Desa Selokerto Rp. Rp.
Tot Rp.
al

B. Pengeluaran

No KEGIATAN FREK/ NOMINAL Total


JML
1 Perlengkapan
a. Stunting Pack 20 25.000 Rp.500.000
(Leaflet,Bisciut,Susu
Kotak,ToteBag Mini)
b. Snack 26 8.000 Rp.208.000
c. Banner 1 100.000 Rp. 100.000
d. Hadiah lomba 1 200.000 Rp. 200.000
MPASI
2 Biaya Dokumentasi

9
a. FC Lembar 20 500 Rp. 10.000
observasi
Total Rp. 1.018.000

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI. (2016). Info. Situasi Balita Pendek, 2442–7659.

Rachmi CN, Agho KE, Li M, Baur LA (2016). Stunting, Underweight and Overweight in ChildrenAged 2.0–
4.9 Years in Indonesia: Prevalence Trends and Associated Risk Factors. PLoS ONE 11(5): e0154756.
doi:10.1371/journal.pone.0154756

World Health Organization. (2010). Interpretation Guide Nutrition Landscape Information System (NLIS).
Who, 1–51. Https://Doi.Org/10.1159/000362780.Interpretation

10
LAMPIRAN

LEMBAR REKAP OBSERVASI KEBERHASILAN PEMENUHAN GIZI

SEIMBANG

A. Petunjuk Pengisian Pretest


1. Bacalah pernyataan dengan cermat dan teliti sebelum anda menjawab
B. Karakteristik Responden
Umur Ibu : .................................................

Pendidikan Terakhir : .................................................

Pekerjaan : .................................................

Jumlah Anak : .................................................

Umur Anak terakhir Saat Ini : .................................................

C. Kuesioner Pengetahuan Balita Gizi Seimbang dan MP-ASI


Nama :
Umur :

No Rincian Pertanyaan Ya Tidak

1. Stunting adalah kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama,

sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi

badan anak lebih rendah/pendek dari standar usianya.

11
2. Penyebab terjadinya stunting yaitu tidak tercukupinya kebutuhan gizi

sejak dari dalam kan

dungan hingga anak-anak berusia 2 tahun.

3. Cara pencegahannya yaitu dengan pemberian makanan tambahan bagi

ibu hamil, memberikan ASI ekslusif hingga usia 6 bulan, berikan

MPASI dengan gizi yang cukup bagi bayi diatas 6 bulan hingga 2

tahun.

4. Sampai umur 6 bulan bayi wajib mendapatkan ASI Ekslukif.

5. Sayur dan buah merupakan contoh makanan yang memperlancar ASI.

6. pemberian makanan pendamping ASI adalah pemberian makanan

tambahan pada bayi setelah bayi berusia 6-24 bulan.

7. Peran makanan pendamping ASI sangat penting terhadap tumbuh

kembang anak

8. Karbohidrat, protein, vitamin dan mineral adalah zat yg di butuhkan

oleh bayi dalam proses tumbuh kembang.

9. Pemberian makanan pendamping ASI harus bertahap dan bervariasi.

10. Pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya di mulai dengan

bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan

lembek dan akhirnya makanan padat.

11. Selain di berikan makanan pendamping ASI,ASI juga tetap diberikan

12
pada bayi usia 6-24.

12. Ditinjau dari sudut masalah kesehatan dan gizi, maka bayi termasuk

kelompok yang paling susah menderita kelainan gizi.

13. Pemberian ASI saja sudah cukup untuk anak pada usia 0-24 bulan

14. Setelah umur bayi lebih dari 6 bulan tidak perlu diberkan ASI lagi.

15. Frekuensi pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya sesering

mungkin.

16. ASI merupakan makanan yang paling baik untuk bayi.

17. Makanan sayur-sayuran dan kacang-kacangan dapat memperlancar

produksi ASI.

18. Sebelum berumur 2 tahun, bayi belum dapat mengkonsumsi makanan

orang dewasa.

19. Pada permulaan, makanan tambahan harus diberikan dalam keadaan

kasar.

20. Hindari makan makanan yang dapat menggangu organ pencernaan,

seperti makanan terlalu berbumbu tajam,pedas, terlalu asam atau

berlemak.

21. hentikan pemberian makanan apabila bayi muntah.

22. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan.

23. Gunakan peralatan makan dan minum yang steril, yakni dicuci bersih di

13
air mengalir dan direndam di air mendidih.

24. Saat bayi lahir, ASI belum banyak keluar sebaiknya tetap disusukan

pada bayi.

25. Bila bayi sudah diberikan susu formula/ makanan tambahan pada usia 6

bulan maka pemberian ASI diberikan semua bayi

26. Makanan lumat mulai diberikan pada bayi usia 4 bulan.

27. Pemberian makanan tambahan pada bayi sebelum 6 bulan dapat

berpengaruh bayi cepat besar

28. Syarat dari pemberian makanan tambahan diantaranya memenuhi

kebutuhan gizi yang diperlukan

14
LEMBAR REKAP OBSERVASI KEBERHASILAN PEMENUHAN GIZI

SEIMBANG

A. Petunjuk Pengisian Post test


1. Bacalah pernyataan dengan cermat dan teliti sebelum anda menjawab
B. Karakteristik Responden
Umur Ibu : .................................................

Pendidikan Terakhir : .................................................

Pekerjaan : .................................................

Jumlah Anak : .................................................

Umur Anak terakhir Saat Ini : .................................................

C. Kuesioner Pengetahuan Balita Gizi Seimbang dan MP-ASI


Nama :
Umur :

No Rincian Pertanyaan Ya Tidak

1. Stunting adalah kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama,

sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi

badan anak lebih rendah/pendek dari standar usianya.

2. Penyebab terjadinya stunting yaitu tidak tercukupinya kebutuhan gizi

sejak dari dalam kan

15
dungan hingga anak-anak berusia 2 tahun.

3. Cara pencegahannya yaitu dengan pemberian makanan tambahan bagi

ibu hamil, memberikan ASI ekslusif hingga usia 6 bulan, berikan

MPASI dengan gizi yang cukup bagi bayi diatas 6 bulan hingga 2

tahun.

4. Sampai umur 6 bulan bayi wajib mendapatkan ASI Ekslukif.

5. Sayur dan buah merupakan contoh makanan yang memperlancar ASI.

6. pemberian makanan pendamping ASI adalah pemberian makanan

tambahan pada bayi setelah bayi berusia 6-24 bulan.

7. Peran makanan pendamping ASI sangat penting terhadap tumbuh

kembang anak

8. Karbohidrat, protein, vitamin dan mineral adalah zat yg di butuhkan

oleh bayi dalam proses tumbuh kembang.

9. Pemberian makanan pendamping ASI harus bertahap dan bervariasi.

10. Pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya di mulai dengan

bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan

lembek dan akhirnya makanan padat.

11. Selain di berikan makanan pendamping ASI,ASI juga tetap diberikan

pada bayi usia 6-24.

12. Ditinjau dari sudut masalah kesehatan dan gizi, maka bayi termasuk

16
kelompok yang paling susah menderita kelainan gizi.

13. Pemberian ASI saja sudah cukup untuk anak pada usia 0-24 bulan

14. Setelah umur bayi lebih dari 6 bulan tidak perlu diberkan ASI lagi.

15. Frekuensi pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya sesering

mungkin.

16. ASI merupakan makanan yang paling baik untuk bayi.

17. Makanan sayur-sayuran dan kacang-kacangan dapat memperlancar

produksi ASI.

18. Sebelum berumur 2 tahun, bayi belum dapat mengkonsumsi makanan

orang dewasa.

19. Pada permulaan, makanan tambahan harus diberikan dalam keadaan

kasar.

20. Hindari makan makanan yang dapat menggangu organ pencernaan,

seperti makanan terlalu berbumbu tajam,pedas, terlalu asam atau

berlemak.

21. hentikan pemberian makanan apabila bayi muntah.

22. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan.

23. Gunakan peralatan makan dan minum yang steril, yakni dicuci bersih di

air mengalir dan direndam di air mendidih.

24. Saat bayi lahir, ASI belum banyak keluar sebaiknya tetap disusukan

17
pada bayi.

25. Bila bayi sudah diberikan susu formula/ makanan tambahan pada usia 6

bulan maka pemberian ASI diberikan semua bayi

26. Makanan lumat mulai diberikan pada bayi usia 4 bulan.

27. Pemberian makanan tambahan pada bayi sebelum 6 bulan dapat

berpengaruh bayi cepat besar

28. Syarat dari pemberian makanan tambahan diantaranya memenuhi

kebutuhan gizi yang diperlukan

18
LEMBAR REKAP OBSERVASI KEBERHASILAN PEMENUHAN GIZI

SEIMBANG

Petunjuk Pengisian:

Isilah jawaban pada kolom dan lembar yang sudah disediakan! (diisi oleh edukator)

No Nama/BB Lahir Hasil

1 Berhasil/ Tidak Berhasil*

2 Berhasil/ Tidak Berhasil*

3 Berhasil/ Tidak Berhasil*

4 Berhasil/ Tidak Berhasil*

5 Berhasil/ Tidak Berhasil*

6 Berhasil/ Tidak Berhasil*

7 Berhasil/ Tidak Berhasil*

8 Berhasil/ Tidak Berhasil*

9 Berhasil/ Tidak Berhasil*

10 Berhasil/ Tidak Berhasil*

11 Berhasil/ Tidak Berhasil*

12 Berhasil/ Tidak Berhasil*

13 Berhasil/ Tidak Berhasil*

19
14 Berhasil/ Tidak Berhasil*

15 Berhasil/ Tidak Berhasil*

16 Berhasil/ Tidak Berhasil*

17 Berhasil/ Tidak Berhasil*

18 Berhasil/ Tidak Berhasil*

19 Berhasil/ Tidak Berhasil*

20 Berhasil/ Tidak Berhasil*

20

Anda mungkin juga menyukai