Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEBIDANAN

PADA KELUARGA Tn. D DI RT 04 RW 02


DESA PEKUNCEN KECAMATAN SEMPOR
KABUPATEN KEBUMEN

Laporan Individu PKMD

Disusun Oleh:
NUR INJIYAH
(B2020013)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM DIPLOMA III


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN AKADEMIK 2023

1
HALAMAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA Tn. D


RT 04 RW 02 DESA PEKUNCEN
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN

Laporan Individu Keluarga Binaan


Telah Memenuhi Persyaratan Dan Disetujui
Tanggal

Menyetujui

Pendidik Klinik Puskesmas


Bidan Desa Pembimbing Akademik

(Esti Rettiningsih, S.Tr.Keb) (Wulan Rahmadhani, S.ST., MMR.,Dr.PH)

ii
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA Tn. D


RT 02 RW 04 DESA PEKUNCEN
KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN

Laporan Individu Keluarga Binaan


Telah Memenuhi Persyaratan Dan Disetujui
Tanggal Januari 2023

Menyetujui
Ketua Prodi Kebidanan Kepala Desa
Program DIII
Universitas Muhammadiyah Gombong

(Siti Mutoharoh., S.ST.,MPH) (Hasto Nugroho, S.Pd)

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga Laporan Keluarga Binaan ini dapat diselesaikan sebagai
salah satu tugas Praktik Klinik Masyarakat Desa.
Dalam penulisan Laporan ini berbagai hambatan dihadapi oleh penulis. Namun,
berkat bantuan, bimbingan, dan kerja sama dengan berbagai pihak maka hambatan
dan kesulitan tersebut dapat teratasi.
Oleh karena itu perkenankanlah penulis dengan kerendahan hati menyampaikan
terima kasih atas segala bantuan, bimbingan saran dan motivasi kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan terutama kepada:
1. Ibu Hj. Herniyatun, M. Kep, Sp. Mat selaku Ketua Universitas
Muhammadiyah Gombong
2. Ibu Siti Mutoharoh., S.ST.,M.P.H selaku Ketua Program Studi Kebidanan
Program Diploma III Universitas Muhammadiyah Gombong
3. Ibu Wulan Rahmadhani, S.ST., MMR.,Dr.PH selaku pembimbing akademik
yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada penulis dari awal hingga
selesainya penulisan laporan Keluarga Binaan
4. Ibu Bidan di lahan Esti Rettiningsih S.Tr.Keb, yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk turun kemasyarakat
5. Team PKMD yang telah memberikan dukungan moral dan materil
6. Terkusus kepada kedua orang tua penulis, yang telah mengasuh dan
mendidik dengan kesabaran dan ketulusan hati
Dan akhirnya atas segala bantuan, penulis tidak dapat berbuat apapun sebagai
imbalan kecuali ucapan terima kasih dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa
semoga jasa dan bantuan yang telah di berikan mendapat balasan yang lebih besar
(aamiin).
Gombong, Januari 2023

(Nur Injiyah )

iv
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................1
C. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI.................................................................................................3
A. Keluarga Berencana (KB).............................................................................3
B. Kontrasepsi....................................................................................................7
C. Perilaku Hidup bersih dan Sehat ..................................................................9
D. Manajemen / Asuhan Kebidanan pada Keluarga........................................12
BAB III..................................................................................................................15
ASUHAN / MANAJEMEN KEBIDANAN..........................................................15
PADA KELUARGA BINAAN.............................................................................15
A. Pengkajian...................................................................................................15
B. Analisis Data...............................................................................................19
C. Perumusan Masalah....................................................................................19
D. Prioritas Masalah.........................................................................................23
E. Perencanaan................................................................................................23
BAB IV PEMBAHASAN KASUS........................................................................24
BAB V PENUTUP.................................................................................................25
A. Kesimpulan...................................................................................................25
B. Saran.............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setelah melakukan Survei Mawas Diri (SMD) di RT04 / RW02 Desa
Pekuncen, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen ditemukan masalah pada
keluarga Tn.D. Keluarga Tn.D terdiri dari Isteri 1, anak pertama berumur 7
tahun, anak kedua berumur 6 bulan. Masalah yang terjadi adalah ibu
mengatakan tidak ingin punya anak lagi tetapi masih menggunakan KB alami
yaitu kondom . Masalah yang kedua adalah didalam keluarga ada yang
merokok yaitu suami dan ibu memiliki balita ,berusia 6 bulan. Masalah yang
ketiga adalah ibu memiliki balita berusia 6 bulan dalam 3 bulan terakhir
menderita penyakit panas,batuk dan pilek.
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan
komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan derajat Kesehatan keluarga.
Dalam sebuah keluarga biasanya dijumpai lebih dari satu permasalahan
Kesehatan. Pada keluarga Tn. D terdapat beberapa masalah, dari beberapa
masalah tersebut nantinya akan dicari penanganan masalah.
Dalam hal ini penulis mengambil kasus pada keluarga Tn. D warga Rt
04 RW 02 Desa Pekuncen, kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen sebagai
bukti pelaksanaan praktek kebidanan komunitas dan melaksanakan
implementasi sesuai dengan prioritas masalah. Diharapkan keluarga lebih
mengerti dan memahami tentang pentingnya Kesehatan keluarga.
B. Tujuan
1. Umum
Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan Komunitas terhadap keluarga
Tn. D yang dalam keluarganya memiliki balita.
2. Khusus
a. Mahasiswa mampu memberikan pendidikan kesehatan tentang KB
terhadap keluarga Tn. D
b. Mahasiswa mampu membuat menu makanan bernutrisi untuk balita.
c. Keluarga mampu mengubah perilaku hidup agar lebih sehat.

1
d. Melaksanakan evaluasi kebidanan komunitas.
C. Manfaat
a) Bagi Mahasiswa
Untuk mengimplementasikan asuhan kebidanan terhadap keluarga binaan
dengan baik sehingga tercermin citra bidan yang profesional.
b) Bagi Institusi Pendidikan
Laporan keluarga binaan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai Tambahan
sumber kepustakaan bagi Universitas Muhammadiyah Gombong pada
asuhan kebidanan komunitas.
c) Bagi Keluarga Binaan
Sebagai bahan masukan dan dapat menjadi suatu pengetahuan bagi
keluarga Tn. D guna mewujudkan keluarga yang sehat.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Keluarga Berencana (KB)


a. Pengertian
Menurut World Health Organization (WHO), KB adalah suatu tindakan
yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan
kelahiran yang diinginkan, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,
mengatur interval diantara kehamilan, dan menentukan jumlah anak dalam
keluarga, salah satu program KB adalah penggunaan alat kontrasepsi. (Ii et
al., 2009)
b. Tujuan Program KB
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga kecil
sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara
pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan
sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. (Jeklin, 2016)
c. Dasar Hukum Keluarga Berencana
Dasar pelaksanaan KB yang bersumber dari perundang-undangan yang
berlaku :
1) Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1993 Tentang Garis-garis Besar
Haluan Negara.
2) UU No. 5 Tahun 1047 Tentang Pokok-pokok Pemerintah di daerah.
3) UU No. 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintah Desa
4) UU RI No. 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
5) Peraturan Pemerintah RI No. 21 Tahun 1994 Tentang
Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Berencana.
6) Instruksi Presiden RI No. 3 Tahun 1996 Tentang Pembangunan
Keluarga. (Sebagai et al., 2021)
B. Kontrasepsi
a. Pengertian

3
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya
ini dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen, dan upaya ini
dapat dilakukan dengan menggunakan cara, alat atau obat-obatan.
Beberapa metode kontasepsi yang dapat digunakan yaitu metode
kontrasepsi jangka pendek (suntik dan pil) dan metode kontrasepsi jangka
panjang (IUD, implant, MOP, MOW). (Dewi Endah PurnamawatI, 2020)
Manfaatnya yaitu mencegah terjadinya kematian, mengurangi angka
kesakitan ibu dan anak, mengatur kelahiran anak sesuai yang diinginkan
dan dapat menghindari terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. (Loe
& Maros, 2022)
b. Macam-macam alat Kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi merupakan salah satu indikator kesehatan
reproduksi. Penggunaan kontrasepsi merupakan metode atau perangkat
yang dirancang untuk mencegah kehamilan. (Harini & Setyowati, 2021)
 Pil KB
Pil KB merupakan suatu pil yang mengandung hormon estrogen dan
progesteron. (Septya et al., 2021)
 KB Suntik
KB suntik adalah kontrasepsi yang mencegah terjadinya kehamilan
dengan cara disuntik intra-muskuler yang berdaya kerja 3 bulan/1
bulan dan tidak membutuhkan pemakaian setiap hari yang
mengandung hormon progesteron dan tidak mengganggu proses
produksi Air Susu Ibu (ASI). (Usmia et al., 2020)
 Implant
Implant adalah metode kontrasepsi yang hanya mengandung
progestin dengan masa kerja panjang dan di pasang dibawah
kulit. (Simamora, 2015)
 IUD
IUD adalah alat kontrasepsi yang ditempatkan di dalam rahim atau
uterus wanita. Terbuat dari plastic dan ada yang mengandung

4
tembaga dan diberi benang pada ujungnya dipasang pada saat tidak
hamil atau sedang haid.
 Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari latek atau karet.
Penggunaan kondom tidak mempengaruhi kesuburan dan dapat
digunakan kapan saja sesuai dengan kebutuhan.
 KB Steril
Kb Steril adalah metode untuk mencegah kehamilan yang bersifat
permanen. Contohnya tubektomi dan vasektomi.

C. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)


1. Pengertian
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan
orientasi hidup sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan
masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan
melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental, spiritual, maupun
sosial. PHBS Perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi, informasi,
dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, serta perilaku
sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktikkan perilaku
hidup bersih dan sehat. Melalui PHBS diharapkan masyarakat dapat
mengenali dan mengatasi masalah sendiri dan dapat menerapkan cara-
cara hidup sehat dengan menjaga, memeli-hara dan meningkatkan
kesehatannya (Notoadmodjo S, 2007).
2. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS secara umum adalah untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat agar mau dan mampu menjalankan hidup bersih dan sehat.
Dalam implementasinya, kebermanfaatan PHBS ini dapat diterapkan
di berbagai area, seperti sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan
masyarakat

5
a. Sekolah
PHBS merupakan kegiatan memberdaya-kan siswa, guru dan
masyarakat di lingkungan sekolah untuk mau menerap-kan dan
mempraktiKkan pola PHBS dalam rangka menciptakan lingkungan
sekolah yang bersih dan sehat. Manfaat menerap-kan PHBS di
sekolah mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat
sehingga dapat mendukung kelancaran proses belajar mengajar
para siswa, guru serta masyarakat di sekitar lingkungan sekolah
tersebut.
b. Tempat kerja
PHBS adalah kegiatan untuk memberdaya-kan para pekerja agar
tahu dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan dalam
menciptakan tempat kerja yang bersih dan sehat. Manfaat yang
diperoleh dengan menerapkan pola PHBS di tempat kerja yaitu,
para pekerja mampu menjaga dan meningkatkan kesehatannya
sehing-ga tidak mudah sakit, serta meningkat-kan citra tempat
kerja yang positif, sehingga mendukung peningkatan semangat dan
produktivitas kerja
c. Keluarga
PHBS dapat menciptakan keluarga yang sehat dan mampu
mencegah atau memini-malisir munculnya permasalahan keseha-
tan. Manfaat menerapkan dan memprakti-kan PHBS di rumah
tangga termasuk di tempat pengasuhan anak lainnya antara lain,
setiap anggota keluarga tidak mudah terkena penyakit, dapat
meningkatkan kesejahteraan dikarenakan produktifitas anggota
keluarga juga meningkat. Selain itu, dengan menerapkan PHBS
secara konsisten akan menciptakan budaya hidup bersih dan sehat
dalam keluarga. Selain itu seluruh anggota keluarga dapat tumbuh
dan berkembang dengan sehat dan tercukupi asupan gizi
d. Masyarakat

6
PHBS merupakan upaya masyarakat untuk menerapkan serta
mempraktikkan pola hidup bersih dan sehat dalam rangka
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Penerapan PHBS
ini diharapkan dapat mencegah, meminimali-sir munculnya serta
penyebaran penyakit. Selain itu masyarakat mampu memanfaat-
kan pelayanan fasilitas kesehatan dan mengembangkan kesehatan
yang bersumber dari masyarakat
3. Indikator PHBS
a. Persalinan ditolong oleh tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan yang dimaksud disini adalah dokter, bidan dan
tenaga paramedis lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada
kelompok masyarakat yang masih mengandalkan tenaga non medis
untuk membantu persalinan, seperti dukun bayi (paraji). Selain
tidak aman dan penanganannya pun tidak steril, penanganan oleh
dukun bayi (paraji) inipun dikhawatirkan berisiko
b. Memberi bayi ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif
Seorang ibu perlu memberikan ASI Eksklusif pada bayi, yaitu
pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain, sejak
kelahiran hingga usia enam bulan.
c. Menimbang bayi dan anak sampai dengan usia 6 tahun secara rutin
setiap bulan
Penimbangan bayi dan balita setiap bulan dimaksudkan untuk
memantau per-tumbuhan balita tersebut setiap bulan. Penimbangan
ini dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia
1 bulan hingga 5 tahun. Setelah dilakukan penimbangan, catat
hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari catatan KMS
dapat diketahui dan dipantau perkembangan dari bayi dan balita
tersebut
d. Menggunakan Air Bersih.
Menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti
memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang

7
tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat
menyebabkan berbagai macam penyakit.
e. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan benar
Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat
menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang
menempel di tangan sehingga tangan bersih dan terbebasas dari
kuman. Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan
aktifitas yang menggunakan tangan, seperti meme-gang uang dan
hewan, setelah buang air besar, sebelum memegang makanan
maupun sebelum menyusui bayi. Pada situasi berkembangnya virus
korona seperti saat ini, cuci tangan menggunakan sabun dengan air
mengalir adalah keharusan. Mencuci tangan harus memperhatikan
aturan dengan membersihkan seluruh bagian dari tangan
f. Gunakan Jamban Sehat.
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok
atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran
dan air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk
jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak
berbau, tidak dapat dijamah oleh hewan seperti serangga dan tikus,
tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman
digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan
ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun,
dan alat pembersih yang memadai.
g. Memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu secara
rutin.
Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah
tangga. PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan
nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas
bunga, tatakan kulkas, talang air, dan media penyimpanan lainnya

8
yang menampung air. Kegiatan ini dianjurkan dilakukan secara
teratur setiap minggu dan konsisten. Selain itu juga perlu dilakukan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M
(Menguras, Mengubur, Menutup) dan melakukan fogging di
tempat-tempat yang dimungkinkan adanya jentik nyamuk secara
berkala.
h. Makan makanan yang sehat dan bergizi.
Dianjurkan agar keluarga mengkonsumsi jenis makanan yang
bersih dan sehat seperti mengandung banyak vitamin, serat,
mineral dan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh serta bermanfaat
bagi kesehatan.
i. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
Melakukan aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan
lain yang mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi
pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan
kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Jenis
aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
yakni olahraga ringan, jalan kaki, jogging, berkebun, dan lain-
lainnya
j. Tidak merokok.
Hindari merokok asap rokok dapat mencemari kualitas udara yang
dihirup. Di dalam satu puntung rokok yang diisap, akan
dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya
adalah nikotin, tar, dan karbon monoksi-da (CO) (Promkes, 2013)

D. Manajemen / Asuhan Kebidanan pada Keluarga


Manajemen kebidanan adalah proses penyelesaian masalah
menggunakan metode mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan
teori, penemuan, ketrampilan dengan tahap yang logis untuk mengambil suatu
keputusan yang berfokus pada keluarga.
Langkah-langkah manajemen kebidanan (varney) :

9
a. Pengumpulan data
Pada langkah pertama ini di kumpulkan semua data dasar
untuk evaluasi, tahap ini merupakan langkah awal yang menetukan
langkah berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus
yang di hadapi dan menentukan proses interprestasi yang benar / tidak
dalam tahap selanjutnya sehingga dalam pendekatan ini harap
komperhensif meliputi data subjektif, objektif dan hasil pemeriksaan
sehingga dapat menggambarkan data yang valid.
b. Interprestasi data dasar
Data dasar yang sudah di kumpulkan di interprestasikan
sehingga dapat dirumuskan diagnose dan masalah yang spesifik.
c. Mengantisipasi masalah potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau
diagnose potensial yang sudah di interprestasi, bila memungkinkan di
lakukan pencegahan dan waspada serta bersiap – siap mencegah
diagnose atau masalah potensial benar-benar terjadi.
d. Kolaborasi /melakukan evaluasi kebutuhan
Langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses
manajemen kebidanan. Dari data yang di kumpulkan dapat
menunjukan suatu situasi yang memerlukan intervensi langsung.
e. Rencana asuhan
Pada langkah ini di rencanakan asuhan yang menyeluruh
berdasarkan langkah – langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah
yang di identifikasi atau di antisipasi.
f. Penerapan rencana asuhan / tindakan
Pada langkah ini,rencana asuhan menyeluruh seperti yang
telah di uraikan pada rencana tindakan harus di laksanakan secara
efisien dan nyaman.
g. Evaluasi

10
Pada langkah ini dilakukan evaluasi, keefektifan dari asuhan
yang sudah di berikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar - benar terpenuhi atau sesuai dengan kebutuhan sebagai
mana telah di identifikasi dalam diagnose dan masalah. Ada
kemungkinan bahwa sebagian rencana efektif sedang dalam
managemen asuhan kebidanan pada keluarga ada lima bagian yang
memang menjadi pokok dalam keluarga antara lain :
1) Lima tugas dalam keluarga dalam bidang kesehatan
a) Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap
anggotanya
b) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
c) Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sedang
mengalami masalah kesehatan seperti sakit
d) Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga
e) Mempertahankan hubungan timbale balik antara keluarga dan
lembaga kesehatan yang menunjukan pemanfaatan fasilitas
dengan baik.
2) Peran bidan dalam asuhan kebidanan keluarga:
a) Pelaksana : Memberikan asuhan kesehatan kepada anggota
keluarga yang sakit
b) Pengelola yaitu Koordinator pelayanan kesehatan keluarga
c) Fasilitator : menjadikan layanan mudah di jangkau, mudah
menampung   permasalahan yang di hadapi dan membantu
mencari jalan penyelesaianya
d) Pendidik : Merubah perilaku keluarga dari yang tidak sehat
menjadi sehat. Penyuluhan dan konsultasi memberikan
petunjuk tentang asuhan kesehatan dasar pada keluarga 
disamping menjadi penasehat dalam mengatasi masalah
kesehatan keluarga.

11
12
BAB III
ASUHAN / MANAJEMEN KEBIDANAN
PADA KELUARGA BINAAN

A. Pengkajian
1. Identitas
Kepala Keluarga
Nama : Tn. Dwi Priyo Widodo
Umur : 31 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pekuncen RT 04
Anggota 1
Nama : Ny. Dina
Umur : 26 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga
Alamat : Pekuncen RT 04
Anggota 2
Nama : An. Regnan Flamboyan
Umur : 7 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Belum/Tidak Bekerja
Alamat : Pekuncen RT 04
Anggota 3

15
Nama : An. Afkar Rendra F
Umur : 6 bulan
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
Pekerjaan : Belum/Tidak Bekerja
Alamat : Pekuncen RT 04
2. Penghasilan keluarga rata-rata perbulan : Rp 5.000.000
3. Kepemilikan Jaminan Kesehatan : Kartu Indonesia Sehat (mandiri )
4. Kesehatan Lingkungan Rumah (Kepala Keluarga)
a. Kebiasaan makan
1) Keluarga Tn. D makan teratur dengan frekuensi 3-4 kali per
hari
2) Keluarga memakan makanan yang memenuhi gizi seimbang
dengan jenis nasi,sayur,lauk
3) Keluarga melakukan kebiasaan cuci tangan dengan air dan
sabun sebelum makan dan sesudah makan
4) Pengolahan makanan memenuhi syarat kesehatan
5) Keluarga menggunakan bahan masak garam beryodium
b. Sanitasi Lingkungan
1) Keluarga memiliki satu jamban
2) Jamban keluarga cukup bersih
3) Keluarga tidak memiliki kandang ternak
4) Keluarga memiliki tempat pembuangan sampah
5) Sampah di lingkungan rumah berserakan
6) Pembuangan air limbah rumah tangga di halaman belakang
7) Keluarga memiliki sumber air bersih yaitu Sumur Pompa
c. Indicator Capaian Keluarga Yang Diharapkan Pada Program
Indonesia Sehat
1) Keluarga sekarang mengikuti program KB alami
2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan

16
3) Balita dalam keluarga belum mendapat imunisasi dasar lengkap
4) Balita mendapatkan pemantauan peertumbuhan (Penimbangan)
5) Di dalam keluarga tidak terdapat pemderita TB paru
6) Di dalam keluarga tidak terdapat penderita hipertensi
7) Di dalam keluarga tidak terdapat penderita gangguan jiwa
8) Di dalam keluarga terdapat anggota keluarga yang merokok
9) Keluarga merupakan anggota jaminan kesehatan nasional
10) Keluarga memiliki sarana air bersih
11) Keluarga menggunakan jamban sehat
d. Keluarga Berencana
1) Ibu tidak ingin memiliki anak lagi
2) Ibu memakai alat kontrasepsi kondom
3) Ibu mengatakan alasan memakai kondom karena pernah KB
suntik satu bulan tetapi mengalami masalah yaitu perdarahan
dan berat badan turun derastis
4) Pengetahuan ibu mengenai KB cukup baik
5) Pengetahuan ibu tentang HIV/AIDS cukup baik
e. Pengakajian pada ibu bayi balita (1-5 Tahun)
1. Ibu mempunyai balita, usia balita 6 bln
2. Ibu membawa balitanya untuk posyandu
3. Balita ibu mempunyai buku KIA
f. Pengkajian Balita An. A
1) An. A berusia 6 bulan
2) An. A rutin di bawa ke posyandu oleh ibunya
3) An. A memiliki buku KIA/KMS
4) An A bulan ini sudah melakukan posyandu , TB bulan lalu 69
cm dan TB saat ini 70 cm
5) An. A sudah melakukan posyandu ,Berat badan bulan lalu 7,8
kg dan berat badan saat ini 7,6 kg
6) Status gizi An. A baik
7) An. A tidak stunting

17
8) An. A mendapatkan Asi Ekslusif sampai 6 bulan
9) An. A tidak diberikan susu formula
10) Usia anak ketika diberikan MPASI yaitu 6 bulan
11) Perkembangan anak tidak mengalami perlambatan
12) An. A mengalami panas, batuk ,pilek dalam 3 bulan terakhir
13) Imunisasi yang di dapatkan An.A HB 0, BCG, DPT, HB,
Polio 3
14) An. A mendapatkan vitamin A ketika usia 6 bulan

B. Analisis Data
No. Data Masalah
1 DS : ibu mengatakan tidak ber Ibu mengatakan alasan
KB sejak setelah melahirkan tidak ber KB karena
bulan Juni 2022 sampai sekarang sebelumnya
DO : Konseling tentang KB menggunakan KB suntik
1 bulan tidak cocok dan
takut mencoba KB
impant dan IUD
2. DS : Ibu mengatakan anaknya Keluarga kurang
dalam 3 bulan terkahir sakit mengetahui bahaya
panas, batuk dan pilek merokok apabila
Do : Konseling tentang bahaya terhirup pada balita
merokok di dalam rumah pada
balita

C. Perumusan Masalah
Ibu menggunakan KB Alami
No. Kriteria Penilaian Skor Pembenaran
a. Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3 Keluarga
1) Potensial :1 kurang

18
2) Resiko : 2 pemahaman
3) Aktual : 3
Bobot : 1
b. Kemungkinan 1/2x 2 1 Keluarga
masih dapat diubah menerima
1) Mudah : 2 penjelasan
2) Sebagian : yang
1 diberikan
3) Tidak
dapat: 0
Bobot : 2
c. Potensial 1/ 3 x 1 1/3
1) Tinggi : 3
2) Cukup : 2
3) Rendah : 1
Bobot : 1
d. Penonjolan 1/2x1 1 /2 Masalah
masalah sebagian
1) Segera dirasakan
ditangani :
2
2) Ada
masalah
tapi tidak
segera
ditangani :
1
3) Masalah
tidak
dirasakan :

19
0
Bobot : 1

Merokok dan Penyakit anak dalam 3 bulan terakhir


Kriteria Penilaian Skor Pembenaran
a. Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3 Keluarga
4) Potensial :1 kurang
5) Resiko : 2 pemahaman
6) Aktual : 3
Bobot : 1
b. Kemungkinan 1/2x 2 1 Keluarga
masih dapat diubah menerima
4) Mudah : 2 penjelasan
5) Sebagian : yang
1 diberikan
6) Tidak
dapat: 0
Bobot : 2
c. Potensial 1/ 3 x 1 1/3
4) Tinggi : 3
5) Cukup : 2
6) Rendah : 1
Bobot : 1
d. Penonjolan 1/2x1 1 /2 Masalah
masalah sebagian
4) Segera dirasakan
ditangani :
2
5) Ada
masalah

20
tapi tidak
segera
ditangani :
1
6) Masalah
tidak
dirasakan :
0
Bobot : 1

D. Prioritas Masalah
1. Keluarga kurang paham mengenai KB
2. Keluarga kurang paham tentang bahaya merokok pada balita

E. Perencanaan
1. Memberikan pendidikan kesehatan tentang KB
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok jika
mempunyai balita

21
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Dalam keluarga Tn. D memiliki beberapa masalah yaitu kurangnya pengetahuan
tentang KB. Setelah dilakukan identifikasi masalah, kemudian dilakukan
beberapa tindakan untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu : memberikan
pendidikan kesehatan tentang KB, contoh : pembuatan leaflet sebagai alat bantu
untuk memberikan konseling macam-macam KB dan pentingnya KB serta
menanyangkan video bahaya merokok jika terhirup pada balita.
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, keluarga Tn. D sudah mengetahui apa itu
KB , Pentingnya KB dan juga keluarga Tn. D juga sudah mengetahui cara hidup
bersih dan sehat yaitu untuk tidak merokok. Dengan adanya penyuluhan ini,
penyuluh berharap masalah yang ada dapat teratasi.

22
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam praktik Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) di RT 04/
RW 02 Desa Pekuncen Kecamatan Sempor yang dilakukan sejak tanggal 26
Desember 2022 – 18 Januari 2023, kami melakukan kegiatan membina salah
satu keluarga , dari seluruh kepala keluarga yang telah disurvey, dari seluruh
keluarga yang memiliki masalah kesehatan khususnya dibidang kebidanan
dan kesehatan.
Kami melakukan pembinaan dan kunjungan pada keluarga, melakukan
pemeriksaan dan mengkaji tentang masalah yang ada pada keluarga ini. Pada
saat melakukan kunjungan kami memberikan pendidikan kesehatan tentang
pentingnya KB , bahaya merokok di dalam rumah bila terhirup balita.
B. Saran
1. Lebih meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga dapat menghasilkan
calon bidan yang profesional dan terampil.
2. Agar mahasiswa lebih meningkatkan kualitas pengetahuan dan
kemampuannya dalam melakukan asuhan kebidanan komunitas

23
DAFTAR PUSTAKA

.
Harini, R., & Setyowati, L. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Alat
Kontrasepsi Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Wanita Usia Subur
yang lebih tinggi hingga 95 % untuk menjadi hamil ( Kaseuntung , Kundre ,
& Bataha , 2015 ; Rismawati , 2014 ). WUS yang menggunakan alat kontr.
1(2), 65–70.
Septya, P. D., Aditya, M., & Adriani, H. G. (2021). Monitoring Penggunaan
Kontrasepsi Pil Kb Oral Dengan Kejadian Hipertensi : Literature Review.
Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi, 1(2), 19–25.
https://doi.org/10.33479/sb.v1i2.93
Simamora, D. L. (2015). Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA Vol. 1, No. 1,
Februari 2015. 1(1), 5.
Usmia, S., Kamaruddin, M., Kebidanan, P. S., Kebidanan, A., Al, T., Selatan, S.,
Kedokteran, F., Alkhairaat, U., Tengah, S., Berencana, K., & Progestin, D.
(2020). Progestin ) Di Puskesmas Bontobahari Bulukumba. Jurnal
Kesehatan Kontrasepsi, 2(2), 179–186.

24
25

Anda mungkin juga menyukai