Oleh:
Dhenara Madumeta B2019002
Fanesah Tri Astianah B2019005
Nurina Dewi B2019010
Suryati B2019017
Nadya Alifah Putri B2019021
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
Koordinator
2
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul.......................................................................................... i
Halaman Pengesahan................................................................................... ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
Daftar Tabel ................................................................................................ iv
Daftar Gambar.............................................................................................. v
Ringkasan .................................................................................................... vi
Bab I Pendahuluan
A. Analisa Situasi ....................................................................... 1
B. Permasalahan Mitra ............................................................... 1
Bab II Solusi Permasalahan
A. Solusi yang Ditawarkan.......................................................... 2
B. Tujuan Kegiatan..................................................................... 2
C. Manfaat Kegiatan.................................................................... 2
D. Kerangka Pemecahan Masalah .............................................. 3
E. Khalayak Sasaran................................................................... 4
F. Keterkaiatan............................................................................ 4
Bab III Metode Pelaksanaan
A. Metode Kegiatan .................................................................... 5
B. Rancangan Evaluasi................................................................ 7
Bab IV Biaya dan Jadwal Kegiatan
A. Anggaran Biaya ..................................................................... 8
B. Jadwal Penelitian.................................................................... 8
Daftar Pustaka ............................................................................................... 9
Lampiran .......................................................................................................... 10
3
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Kegiatan Pengabdian Masyarakat.............................................. 6
Tabel 2 Anggaran Biaya........................................................................... 8
4
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Pemecahan Masalah.................................................. 3
5
PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA (PKMD)
MAHASISWA KEBIDANAN PROGRAM DIPLOMA TIGA UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH GOMBONG
Alamat : Kruwed, Selokerto, Sempor, Kebumen Regency, Central Java 54421, Indonesia
Web : https://selokerto.kec-sempor.kebumenkab.go.id Email : selokertosempor@gmail.com
RINGKASAN
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. ANALISA SITUASI
Angka stunting di Indonesia sama dengan jumlah stunting pada anak-anak di Benua
Afrika. Karena itu presiden RI sangat prihatin dengan kondisi stunting di Indonesia. Padahal jika
bicara kondisi ekonomi dan sumberdaya alam dan manusianya, negara kita lebih maju ketimbang
negara- negara di Benua Afrika. Karena itu, pemerintah pusat meminta komitmen seluruh kepala
daerah untuk menurunkan tingginya angka stunting di Indonesia. Kasus stunting (tumbuh pendek)
di kabupaten Kebumen terbilang tinggi. Berdasarkan data pemantauan status gizi (PGS) tahun
2017, kasus stunting di Kabupaten Kebumen mencapai 28,5 %. Secara nasional angka ini
meningkat dari tahun 2016 sebesar 27,5% meski demikian, kasus stunting di Kebumen masih
dibawah provinsi jawa tengah sebesar 28,9% dan nasional 37%.
Salah satu desa yang masih menjadi perhatian di wilayah Puskesmas sempor I yaitu
Desa Selokerto. Dikarenakan di Desa Selokerto terdapat bayi balita yang mengalami stunting
sejumlah 18 orang. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pemahaman masyarakat bahkan
petugas kesehatan tentang pemenuhan gizi seimbang pada bayi balita usia 0 - 5 tahun dan teknik
pemberian MP-ASI.
B. PERMASALAHAN MITRA
Berdasarkan uraian pada analisis situasi, Salah satu permasalahn kesehatan yang
dighadapi di desa Selokerto saat ini adalah tingginya angka stunting pada bayi balita. Selain itu
terbatasnya tenaga konselor yang ada di Desa Selokerto, sehingga efektifitas pemberian motifasi
pemenuhan gizi seimbang kurang menyeluruh meskipun tidak lepas dari permasala internal ibu
pada saat hamil diantaranya pemeriksaan rutin pada saat hamil, pemenuhan gizi saat hamil,
permasalahan ekonomi, dukungan keluarga, dan informasi yang kurang tentang pemenuhan gizi
seimbang.
Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan pencegahan stunting pada bayi balita usia 0-5
tahun, dengan tujuan untuk menurunkan angka stunting serta meningkatkan pengetahuan ibu
mengenai cara pengolahan makanan dan pemenuhan gizi seimbang pada bayi balita. Serta
melakukan pijat tuina pada bayi balita yang mengalami masalah nafsu makan.
1
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN
A. SOLUSI YANG DITAWARKAN
Solusi yang ditawarkan untuk permasalah yang terjadi pada mitra adalah dengan
melakukan penyuluhan mengenai cara pengolahan makanan dan pemenuhan gizi seimbang pada
bayi balita. Serta melakukan pijat tuina pada bayi balita yang mengalami masalah nafsu makan.
Pengusul dan mitra telah melakukan diskusi untuk menangani permasalahan- permasalahan yang
mucul. Adapun masalah yang pertama yakni tingginya angka stunting di Desa Selokerto. Untuk
itu, solusi yang yang disepakati oleh pengusul dan mitra yaitu memberikan penyuluhan secara
langsung di Aula Desa Selokerto mengenai cara pengolahan makanan dan pemenuhan gizi
seimbang pada bayi balita. Serta melakukan pijat tuina pada bayi balita yang mengalami masalah
nafsu makan.
B. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan tentang stunting dan gejala- gejalanya serta bagaimana cara
pencegahannya.
2. Memberikan pengetahuan tentang gizi seimbang pada orang tua yang memiliki balita.
3. Dapat merubah pola makan anak balita menjadi lebih baik dan lebih bergizi.
4. Meninkatkan derajad kesehatan pada anak didesa selokerto.
C. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat kegiatan ini adalah sarana untuk melakukan kegiatan mengenai stunting serta
terpenuhinya operasional yang menunjang kegiatan para kader sehingga dapat sedini mungkin
mencegah terjadinya stunting pada bayi balita di desa Selokerto.
2
D. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
3
E. KHALAYAK SASARAN
Sasaran pada kegiatan ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-5 tahun dengan stunting sejumlah
18 orang.
F. KETERKAITAN
Kegiatan dilakukan atas kerjasama antara beberapa sektor terkait, diantaranya adalah
1. UNIVERSITAS Muhammadiyah Gombong
Peran institusi adalah mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian
masyarakat. Mendekatkan kalangan intelektual kesehatan aplikasi langsung di tingkat
masyarakat.
2. Kepala Desa Selokerto
Kepala desa Selokerto sebagai pemberi ijin berlangsungnya kegiatan pengabdian
masyarakat
3. Kader Posyandu Ibu Balita di Desa Selokerto
Kader posyandu Ibu balita merupakan penggerak langsung dimasyarakat secara sukarela
dan bersedia mencarikan balita yang mengalami stunting.
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. METODE KEGIATAN
Metode yang akan digunakan untuk merealisasi program ini yaitu:
1.Tahap 1: Persiapan
Pada tahap pertama melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas Sempor I dan Desa Selokerto
untuk persiapan pengabdian.
2.Tahap 2: Penjaringan
Pada tahap kedua melakukan penjaringan pada ibu yang memiliki bayi usia 0-5tahun yang
mengalami stunting. Selanjutnya memberikan undangan pada ibu yang memiliki bayi balita yang
sesuai dengan kriteria.
3.Tahap 3: Pemberian Materi tentang Stunting
Pada tahap ketiga akan diberikan pemberian materi tentang Srtunting selama 1 jam secara
langsung di aula balaidesa selokerto. Sebelum diberikan materi, terlebih dahulu diberikan pretes
untuk mengukur pengetahuan sebelumnya. Selanjutnya diberikan materi tantang stunting melalui
leaflet.
4.Tahap 4: Pemberian Materi tentang MP-ASI
Pada tahap keempat akan diberikan pemberian materi tentang MP-ASI secara langsung di aula
balaidesa selokerto. Adapun materi yang disajikan tentang MP-ASI berupa leaflet mengenai
pengertian MP-ASI, Waktu pemberian MP-ASI, Cara membuat MP-ASI.
5.Tahap 5: Pijat Tuina
Pada tahap kelima akan dilakukan pijat tuina yang diikuti oleh semua peserta.
6.Tahap 6: Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menyampaikan kendala-kendala yang ditemukan pada saat pelaksanaan
pengabdian serta Rencana tindak lanjut program bersama kepala desa Selokerto secara offline.
Tabel 1: Kegiatan Pengabdian Masyarakat
5
Share info menggunakan Senin, 17 Januari 2022 Rumah ibu yang memiliki
surat undangan balita
Pemantauan pemberian gizi Minggu 23 Januari 2022 Rumah ibu yang memiliki
balita
6
Tugas anggota 3 membantu menyiapkan bahan dalam pembuatan proposal kegiatan,
membantu dalam proses dokumentasi kegiatan, melakukan ceking peserta melalui
google form dan membantu penyusunan laporan keuangan pelaksanaan kegiatan.
8. Anggota 4 : Nadya Alifah Putri (B2019021)
Tugas anggota 4 membantu menyiapkan bahan dalam pembuatan proposal kegiatan,
membantu dalam proses dokumentasi kegiatan, melakukan ceking peserta melalui
google form dan membantu penyusunan laporan keuangan pelaksanaan kegiatan.
C. RANCANGAN EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan akan dilakukan pemantauan pada hari ke lima yaitu pada hari
minggu 23 Januari 2022
D. RENCANA TINDAK LANJUT
Rencana Tindak Lanjut dalam program ini adalah:
1. Memotivasi ibu untuk memberikan makanan menu seimbang pada bayinya dan mengikuti
posyandu secara rutin.
7
BAB VI
LAPORAN HASIL KEGIATAN
A. PERSIAPAN
Persiapan kegiatan dilaksanakan dengan melakukan koordinasi dengan kepala desa, bidan
desa, kepala puskesmas dan kader kesehatan desa Selokerto. Pada kegiatan persiapan tim
pengabdian melakukan pertemuan dengan pembahasan mengenai teknik kegiatan dan
pembagian tugas masing-masing. Tim pengabdian juga melakukan kegiatan persiapan
berupa vidio presentasi (Pijat Tuina), kuisioner, dan membuat whatsapp grup serta
mengundang target sasaran.
B. PELAKSANAAN
Kegiatan pengabdian telah dilakukan sebanyak 5x. rincian kegiatan terlihat pada tabel 2
Dibawah ini:
Tabel 2: Kegiatan Pengabdian Masyarakat
8
C. EVALUASI
Evaluasi kegiatan pengabdian dilakukan sebagai upaya untuk mengukur ketercapaian
program kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi kegiatan dalam program pengabdian
ini meliputi:
1. Tingkat pengetahuan sebelum dilakukan dan sesudah dilakukan pemberian materi
tentang ASI
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lim tahun)
akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untukusianya. Kekurangan
gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi,
kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan
sangat pendek (severely stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi
badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS
(Multicentre Growth Reference Study) 2006. Sedangkan definisi stunting menurut
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang
dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari – 3SD (severely stunted).
Tingkat pengetahuan ibu mengenai Stunting, manfaat dan keunggulan ASI,
fisiologi laktasi, dan manajemen laktasi dilakukan melalui kegiatan pre test dan post test.
Hal ini dilakukan sebagai upaya bagi tim kegiatan untuk memastikan terjadi peningkatan
pngetahuan setelah program dilakukan. Tingkat pengetahuan ini penting karena dengan
memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai managemen laktasi diharapkan ibu
dapat mensukseskan ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2
tahun. Hasil kegiatan pre-post tes dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3: Hasil tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan materi tentang
Stunting,
Rata-rata = 75 Rata-rata = 85
Tertingginya = 80 Tertinggi = 90
Terendah = 50 Terendah= 65
9
Selain itu, keterampilan makan (oromotor skills) terus berkembang dan bayi mulai
memperlihatkan minat akan makanan lain selain susu (ASI atau susu formula) .
Memulai pemberian MP-ASI pada saat yang tepat akan sangat bermanfaat bagi
pemenuhan kebutuhan zat gizi dan tumbuh kembang bayi. Periode ini dikenal pula sebagai
masa penyapihan (weaning), yang merupakan suatu proses dimulainya pemberian makanan
khusus selain ASI secara bertahap dalam jenis, jumlah, frekuensi maupun tekstur dan
konsistensi sampai seluruh kebutuhan nutrisi anak terpenuhi oleh makanan. Masa peralihan
ini yang berlangsung antara 6 bulan sampai 24 bulan yang merupakan masa rawan
pertumbuhan anak, karena bila tidak diberi.
Pengukuran Tingkat pengetahuan ibu dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan
pemberian materi tentang MP-ASI. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal
dan akhir sehingga diharapkan ibu dapat membuat menu inovasi MP-ASI yang kaya
nutrisi dan pastinya dapat memenuhi kebutuhan zat gizi dan tumbuh kembang.
Tabel 4: Hasil tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pemberian
materi MP-ASI
Rata-rata = 65 Rata-rata = 80
Tertingginya = 75 Tertinggi = 85
Terendah = 60 Terendah= 75
3. Lomba MP-ASI
Setiap ibu yang mempunyai anak 0-24 bulan di ikutkan lomba menu MP-ASI lokal dan
dilakukan penilaiam sesuai dengan format yang sudah disediakan. Adapun hasil
penilainnya sebagai berikut:
Tabel 5: Hasil penilaian lomba MP-ASI menu lokal
Baik 6 30%
Cukup 10 50%
Kurang 4 20%
10
D. LAPORAN PENGGUNAAN DANA
B. Pengeluaran
1 Perlengkapan
2 Biaya Dokumentasi
3 Sumber Dana
11
Total Rp. 1.049.000
12
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. (2016). Info. Situasi Balita Pendek, 2442–7659.
Rachmi CN, Agho KE, Li M, Baur LA (2016). Stunting, Underweight and Overweight in
ChildrenAged 2.0–4.9 Years in Indonesia: Prevalence Trends and Associated Risk Factors. PLoS
ONE 11(5): e0154756. doi:10.1371/journal.pone.0154756
World Health Organization. (2010). Interpretation Guide Nutrition Landscape Information System
(NLIS). Who, 1–51.
13
14
LEMBAR REKAP OBSERVASI KEBERHASILAN PEMENUHAN GIZI
SEIMBANG
HARI KE 5
Pekerjaan : .................................................
LAMPIRAN
Jumlah Anak : .................................................
Umur :
1. Stunting adalah kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama,
15
2. Penyebab terjadinya stunting yaitu tidak tercukupinya kebutuhan gizi
MPASI dengan gizi yang cukup bagi bayi diatas 6 bulan hingga 2
tahun.
kembang anak
bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan
12. Ditinjau dari sudut masalah kesehatan dan gizi, maka bayi termasuk
16
kelompok yang paling susah menderita kelainan gizi.
13. Pemberian ASI saja sudah cukup untuk anak pada usia 0-24 bulan
14. Setelah umur bayi lebih dari 6 bulan tidak perlu diberkan ASI lagi.
mungkin.
produksi ASI.
orang dewasa.
kasar.
berlemak.
23. Gunakan peralatan makan dan minum yang steril, yakni dicuci bersih di
24. Saat bayi lahir, ASI belum banyak keluar sebaiknya tetap disusukan
17
pada bayi.
25. Bila bayi sudah diberikan susu formula/ makanan tambahan pada usia 6
18
19
LEMBAR REKAP PRETEST PEMENUHAN GIZI SEIMBAN
Petunjuk Pengisian:
Isilah jawaban pada kolom dan lembar yang sudah disediakan! (diisi oleh edukator)
3 Rohani Novan L 2 th 75
7 Sizka Kayra 4 th 5 bn 80
13 Ratna Faradiba 2 th 65
20
LEMBAR REKAP POSTTEST PEMENUHAN GIZI SEIMBANG
Petunjuk Pengisian:
Isilah jawaban pada kolom dan lembar yang sudah disediakan! (diisi oleh edukator)
3 Rohani Novan L 2 th 85
7 Sizka Kayra 4 th 5 bn 90
13 Ratna Faradiba 2 th 85
21
RUBRIK PENILAIAN LOMBA MP-ASI LOKAL
SECARA ONLINE
Kriteria 2 1 0
karbohidrat, protein
hewani, protein
nabati, sayur,
lemak tambahan
bahan makanan semua bahan bahan makanan non bahan makanan non
Variasi menu variatif dan variatif dan kurang Tidak variatif dan
nilai gizi
pemberian tepat untuk usia kurang tepat untuk tidak tepat untuk
22
REKAP PENILAIAN LOMBA MP-ASI LOKAL
SECARA ONLINE
23
DOKUMENTASI
Pendaftaran
24
Penyuluhan
Penanya
25
Pijat TUINA
Lomba MPASI
26