i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................1
A. Latar Belakang.......................................................1
B. Tujuan ..................................................................3
1. Tujuan Umum.................................................3
2. Tujuan Khusus...............................................3
BAB II GAMBARAN UMUM........................................................4
A. Geografis................................................................4
B. Data Ketenagaan....................................................6
BAB III PENCAPAIAN KEGIATAN PROGRAM..............................8
BAB IV MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH......................10
A.Faktor Determinan Yang Memerlukan Perhatian.......10
B. Perilaku Kunci RT 1000 HPK Yang Masih
Bermasalah..............................................................10
C. Kelompok Sasaran Berisiko.....................................11
BAB V KESIMPULAN...............................................................13
A. Kesimpulan..........................................................13
B. Saran...................................................................13
BAB VI PENUTUP.....................................................................14
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Kegiatan-Kegiatan Untuk Penurunan Stunting
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita
(bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis
sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi
terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal
setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak
setelah bayi berusia 2 (dua) tahun. Dengan demikian periode
1000 hari kehidupan (1000 HPK) seharusnya mendapat
perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat
pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktifitas seseorang di
masa depan.
Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak
hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh
ibu hamil maupun anak balita. Intervensi yang paling
menentukan untuk dapat mengurangi presentase stunting
yang dilakukan pada 1000 HPK dari anak balita. Intervensi
anak stunting memerlukan konvergensi program/intervensi
dan upaya sinergis pemerintah serta dunia
usaha/masyarakat. Anak tergolong stunting apabila panjang
atau tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari
standar nasional yang berlaku. Standar Nasional yang
digunakan adalah Standar Antropometri Penilaian Status Gizi
Anak.
Ibu hamil dengan konsumsi asupan gizi yang rendah dan
mengalami penyakit infeksi akan melahirkan bayi dengan
1
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dan atau panjang badan
bayi di bawah standar. Asupan gizi yang baik tidak hanya
ditentukan oleh ketersediaan pangan di tingkat Rumah
Tangga tetapi juga dipengaruhi oleh pola asuh sperti
pemberian kolostrum (ASI pertama kali keluar) secara tepat,
Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pemberian ASI Ekslusif, dan
pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) secara tepat.
Selain itu, faktor kesehatan lingkungan seperti akses air
bersih dan sanitasi layak serta pengelolaan sampah juga
berhubungan erat dengan kejadian infeksi penyakit menular
pada anak.
Kehidupan anak sejak dalam kandungan ibu hingga
berusia dua tahun (1000 HPK) merupakan masa-masa kritis
dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak
yang optimal. Faktor lingkungan yang baik, terutama di awal-
awal kehidupan anak, dapat memaksimalkan potensi genetik
(keturunan) yang dimiliki anak sehingga anak dapat
mencapai tinggi badan optimalnya. Faktor lingkungan yang
mendukung ditentukan oleh berbagai aspek atau sektor.
Penyebab tidak langsung masalah stunting dipengaruhi
oleh berbagai faktor, meliputi pendapatan dan kesenjangan
ekonomi, perdagangan, urbanisasi, globalisasi, sistem
pangan, jaminan sosial, sistem kesehatan, pembangunan
pertanian, dan pemberdayaan perempuan. Untuk mengatasi
penyebab stunting, diperlukan prasyarat pendukung yang
mencakup Komitmen politik dan Kebijakan untuk
pelaksanaan, Keterlibatan Pemerintah dan Lintas Sektor, dan
Kapasitas untuk melaksanakan.
Cakupan stunting yang masih tinggi dan belum
mencapai target yang ditetapkan oleh WHO maka dari itu
2
Stunting menjadi salah satu target Sustainable Development
Goals (SDGs) yang termasuk pada tujuan pembangaunan
berkelanjutan ke – 2 yaitu menghilangkan kelaparan dan
segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai
ketahanan pangan. Target yang ditetapkan adalah
menurunkan angka stunting hingga 40% pada tahun 2025.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengevaluasi program penanganan stunting yang
dijalankan di Puskesmas Pandahan Tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai alat untuk mengevaluasi sejauh mana
kegiatan penurunan stunting berjalan sesuai
dengan perencanaan.
b. Sebagai alat untuk mengevaluasi seberapa besar
masalah yang muncul memberi hambatan terhadap
keberhasilan penurunan program stunting.
c. Hasil pencapaian menjadi landasan bagi
penyusunan perencanaan program penurunan
stunting satu tahun berikutnya.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Geografis
1. Luas Wilayah
Secara geografis Puskesmas Pandahan terletak di kecamatan
Tapin Tengah Kabupaten Tapin yang memiliki luas wilayah 152,16
km2 dari 353.08 km2 luas seluruh wilayah kecamatan tapin tengah
yang ada di kabupaten tapin, dengan batas wilayah :
2. Administrasi Wilayah
Secara administrasi, wilayah kerja Puskesmas Pandahan terdiri
dari 6 (enam) desa dan (0) kelurahan dengan kondisi daerah nya (25 %)
dataran rendah, (75 %) sungai atau rawa, dan suhu udara berkisar
(32oC) - (35oC).
3. Data Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pandahan tahun
2022 adalah 7735 Jiwa dengan perincian berdasarkan wilayah kerja
Puskesmas sebagai berikut :
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk menurut desa/kelurahan dan jenis
kelamin di wilayah kerja Puskesmas Pandahan tahun 2022
(sumber data Bidan Desa /Kantor Desa)
JumlahPenduduk JUMLAH
No Desa/Kelurahan Jumlah KK
Laki-laki Perempua
(Jiwa)
(Jiwa) n
(Jiwa)
No Sarana Jumlah
5
B. Data Ketenagaan
Berikut adalah keadaan tenaga di Puskesmas Pandahan pada tahun
2022 :
Tabel 2.3 Data Ketenagaan di Puskesmas Pandahan
1. DokterUmum 2 0 0 2
2. Dokter Gigi 1 0 0 1
3. Sarjana Kesehatan/SKM 0 2 0 2
4. Tenaga Gizi
a. SPAG 0 0 0 0
b. D3 Gizi 1 0 0 1
c. D4/S1 0 0 0 0
5. Tenaga Keperawatan
a. SPK 0 0 0 0
b. D3 Perawat 7 1 1 9
c. D4/S1 Keperawatan 0 0 0 0
6. a.SPRG 1 0 0 1
b.D3/ S1 Perawat gigi 1 0 0 1
7. a.SMF 0 0 0 0
6
b.D3 AsistenApoteker 1 0 0 1
c. Apoteker 0 2 0 2
8. Tenaga Kebidanan
a. Kebidanan
b. D3 Kebidanan 9 3 2 14
c. D4/S1 Kebidanan 2 0 0 2
9. TenagaKesling
a. SPPH 0 0 0 0
b. D3 Kesling 0 0 0 2
c. D4/S1 Kesling
10. TenagaLaboratorium
a. SMAK 0 0 0 0
b. D3 Analis 1 1 0 2
c. D4/S1 Analis 0 0 0 0
Total 24 9 3 36
7
BAB III
INDIKATOR
NO. TARGET CAPAIAN
KINERJA STUNTING
Cakupan ibu hamil KEK
yang mendapat
1 80% 100,00%
tambahan makanan
tambahan (PMT)
Prevalensi stunting
8 (pendek dan sangat 16% 16,00%
pendek) pada balita
Persentase tatalaksana
sesuai standar (cakupan
12 80% 100,00%
pemberian oralit dan
zink)
Persentase keluarga
13 yang menggunakan 80% 98,70%
akses sanitasi layak
Persentase keluarga
14 yang memiliki akses air 65% 98,50%
bersih
9
BAB IV
10
B. Perilaku Kunci RT 1000 HPK Yang Masih Bermasalah
11
C. Kelompok Sasaran Berisiko
12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
13
BAB VI
PENUTUP
14
LAMPIRAN
KEGIATAN-KEGIATAN UNTUK PENURUNAN STUNTING
No Kegiatan Foto Kegiatan
Hamil
2. Distribusi PMT
Balita
3. Distribusi TTD
Remaja Putri
4. Kelas Ibu Hamil
6. Rakor Linsek