Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN GERMAS

AKSI PENGGERAKAN PENCEGAHAN STUNTING


PUSKESMAS PANDAHAN
AGUSTUS 2023

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN


KECAMATAN TAPIN TENGAH
PUSKESMAS PANDAHAN
2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,


yang telah melimpahkan Rahmat dan HidayahNya, sehingga kami
dapat menyelesaikan Laporan Tahunan Kinerja Stunting di
Puskesmas Pandahan.
Laporan yang kami susun ini merupakan penyajian dari
hasil pengumpulan data selama satu tahun, yang kami lakukan
pada Puskesmas Pandahan khususnya Program Stunting tahun
2022 .
Kami menyadari bahwa selesainya laporan ini juga tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, karena itu pada kesempatan
ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Retno Sulistiyawati, SKM selaku Kepala Puskesmas
Pandahan.
2. Seluruh karyawan/karyawati Puskesmas Pandahan.
3. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan
ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna.
Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun, dan semoga laporan ini dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya serta dapat bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Tapin, 2023
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Pandahan

Retno Sulistiyawati, SKM


NIP. 19760323 200701 2 012

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................1
A. Latar Belakang.......................................................1
B. Tujuan ..................................................................3
1. Tujuan Umum.................................................3
2. Tujuan Khusus...............................................3
BAB II GAMBARAN UMUM........................................................4
A. Geografis................................................................4
B. Data Ketenagaan....................................................6
BAB III PENCAPAIAN KEGIATAN PROGRAM..............................8
BAB IV MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH......................10
A.Faktor Determinan Yang Memerlukan Perhatian.......10
B. Perilaku Kunci RT 1000 HPK Yang Masih
Bermasalah..............................................................10
C. Kelompok Sasaran Berisiko.....................................11
BAB V KESIMPULAN...............................................................13
A. Kesimpulan..........................................................13
B. Saran...................................................................13
BAB VI PENUTUP.....................................................................14

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Desa/Kelurahan Dan Jenis


Kelamin Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandahan Tahun 2022
(Sumber Data Bidan Desa/Kantor Desa).......................................4
Tabel 2.2 Sarana Fisik Kesehatan Di Puskesmas Pandahan..........5
Tabel 2.3 Data Ketenagaan Di Puskesmas Pandahan....................6

iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Kegiatan-Kegiatan Untuk Penurunan Stunting

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita
(bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis
sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi
terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal
setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak
setelah bayi berusia 2 (dua) tahun. Dengan demikian periode
1000 hari kehidupan (1000 HPK) seharusnya mendapat
perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat
pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktifitas seseorang di
masa depan.
Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak
hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh
ibu hamil maupun anak balita. Intervensi yang paling
menentukan untuk dapat mengurangi presentase stunting
yang dilakukan pada 1000 HPK dari anak balita. Intervensi
anak stunting memerlukan konvergensi program/intervensi
dan upaya sinergis pemerintah serta dunia
usaha/masyarakat. Anak tergolong stunting apabila panjang
atau tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari
standar nasional yang berlaku. Standar Nasional yang
digunakan adalah Standar Antropometri Penilaian Status Gizi
Anak.
Ibu hamil dengan konsumsi asupan gizi yang rendah dan
mengalami penyakit infeksi akan melahirkan bayi dengan

1
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dan atau panjang badan
bayi di bawah standar. Asupan gizi yang baik tidak hanya
ditentukan oleh ketersediaan pangan di tingkat Rumah
Tangga tetapi juga dipengaruhi oleh pola asuh sperti
pemberian kolostrum (ASI pertama kali keluar) secara tepat,
Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pemberian ASI Ekslusif, dan
pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) secara tepat.
Selain itu, faktor kesehatan lingkungan seperti akses air
bersih dan sanitasi layak serta pengelolaan sampah juga
berhubungan erat dengan kejadian infeksi penyakit menular
pada anak.
Kehidupan anak sejak dalam kandungan ibu hingga
berusia dua tahun (1000 HPK) merupakan masa-masa kritis
dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak
yang optimal. Faktor lingkungan yang baik, terutama di awal-
awal kehidupan anak, dapat memaksimalkan potensi genetik
(keturunan) yang dimiliki anak sehingga anak dapat
mencapai tinggi badan optimalnya. Faktor lingkungan yang
mendukung ditentukan oleh berbagai aspek atau sektor.
Penyebab tidak langsung masalah stunting dipengaruhi
oleh berbagai faktor, meliputi pendapatan dan kesenjangan
ekonomi, perdagangan, urbanisasi, globalisasi, sistem
pangan, jaminan sosial, sistem kesehatan, pembangunan
pertanian, dan pemberdayaan perempuan. Untuk mengatasi
penyebab stunting, diperlukan prasyarat pendukung yang
mencakup Komitmen politik dan Kebijakan untuk
pelaksanaan, Keterlibatan Pemerintah dan Lintas Sektor, dan
Kapasitas untuk melaksanakan.
Cakupan stunting yang masih tinggi dan belum
mencapai target yang ditetapkan oleh WHO maka dari itu

2
Stunting menjadi salah satu target Sustainable Development
Goals (SDGs) yang termasuk pada tujuan pembangaunan
berkelanjutan ke – 2 yaitu menghilangkan kelaparan dan
segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai
ketahanan pangan. Target yang ditetapkan adalah
menurunkan angka stunting hingga 40% pada tahun 2025.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengevaluasi program penanganan stunting yang
dijalankan di Puskesmas Pandahan Tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai alat untuk mengevaluasi sejauh mana
kegiatan penurunan stunting berjalan sesuai
dengan perencanaan.
b. Sebagai alat untuk mengevaluasi seberapa besar
masalah yang muncul memberi hambatan terhadap
keberhasilan penurunan program stunting.
c. Hasil pencapaian menjadi landasan bagi
penyusunan perencanaan program penurunan
stunting satu tahun berikutnya.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Geografis

1. Luas Wilayah
Secara geografis Puskesmas Pandahan terletak di kecamatan
Tapin Tengah Kabupaten Tapin yang memiliki luas wilayah 152,16
km2 dari 353.08 km2 luas seluruh wilayah kecamatan tapin tengah
yang ada di kabupaten tapin, dengan batas wilayah :

 Sebelah Utara : Kecamatan Bakarangan


 Sebelah Selatan : Kabupaten Banjar
 Sebelah Barat : Kec. Tapin Selatan dan Kec. Binuang
 Sebelah Timur : Kec. CLS dan Kec. CLU

2. Administrasi Wilayah
Secara administrasi, wilayah kerja Puskesmas Pandahan terdiri
dari 6 (enam) desa dan (0) kelurahan dengan kondisi daerah nya (25 %)
dataran rendah, (75 %) sungai atau rawa, dan suhu udara berkisar
(32oC) - (35oC).

3. Data Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pandahan tahun
2022 adalah 7735 Jiwa dengan perincian berdasarkan wilayah kerja
Puskesmas sebagai berikut :
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk menurut desa/kelurahan dan jenis
kelamin di wilayah kerja Puskesmas Pandahan tahun 2022
(sumber data Bidan Desa /Kantor Desa)
JumlahPenduduk JUMLAH
No Desa/Kelurahan Jumlah KK
Laki-laki Perempua
(Jiwa)
(Jiwa) n
(Jiwa)

1 Pandahan 847 801 1648 550


4
2 PK. Hilir 978 928 1906 610

3 Hiyung 772 693 1465 456

4 Kepayang 583 574 1157 413

5 Pematang Karangan 663 647 1310 444

6 Papagan Makmur 127 122 294 72

Total 3970 3765 7735 2545

Sumber : Profil Puskesmas Pandahan Tahun 2022

Berikut merupakan sarana fisik kesehatan dan ketenagaan yang


dimiliki Puskesmas Pandahan
Tabel 2.2 Sarana Fisik Kesehatan di Puskesmas Pandahan

No Sarana Jumlah

1 Puskesmas 1 (Kondisi rusak sedang)

2 Pustu 2 (Kondisi rusak berat)

3 Poskesdes 4 ( 3 Kondisi rusak berat)

Sumber : Profil Puskesmas Pandahan Tahun 2022

Sarana dan Fasilatas Kesehatan Pendukung Puskesmas


Pandahan, yaitu :
 Jumlah Pustu diwilayah kerja Puskesmas Pandahan
Sebanyak 2 buah
 Jumlah Poskesdes diwilayah kerja Puskesmas Pandahan
Sebanyak 4 buah
 Jumlah Posyandu Balita diwilayah kerja Puskesmas
Pandahan sebanyak 11 buah
 Jumlah Posyandu Usila diwilayah kerja Puskesmas
Pandahan sebanyak 5 buah

5
B. Data Ketenagaan
Berikut adalah keadaan tenaga di Puskesmas Pandahan pada tahun
2022 :
Tabel 2.3 Data Ketenagaan di Puskesmas Pandahan

No JenisKetenagaan/ Setatus Kepegawaian Jumlah


Profesi (orang)
PNS PTT/ Honor/TKS
kontrak

1. DokterUmum 2 0 0 2

2. Dokter Gigi 1 0 0 1

3. Sarjana Kesehatan/SKM 0 2 0 2

4. Tenaga Gizi
a. SPAG 0 0 0 0
b. D3 Gizi 1 0 0 1
c. D4/S1 0 0 0 0

5. Tenaga Keperawatan
a. SPK 0 0 0 0
b. D3 Perawat 7 1 1 9
c. D4/S1 Keperawatan 0 0 0 0

6. a.SPRG 1 0 0 1
b.D3/ S1 Perawat gigi 1 0 0 1

7. a.SMF 0 0 0 0

6
b.D3 AsistenApoteker 1 0 0 1
c. Apoteker 0 2 0 2

8. Tenaga Kebidanan
a. Kebidanan
b. D3 Kebidanan 9 3 2 14
c. D4/S1 Kebidanan 2 0 0 2

9. TenagaKesling
a. SPPH 0 0 0 0
b. D3 Kesling 0 0 0 2
c. D4/S1 Kesling

10. TenagaLaboratorium
a. SMAK 0 0 0 0
b. D3 Analis 1 1 0 2
c. D4/S1 Analis 0 0 0 0

11. Tenaga Strutural


a.Kepala Puskesmas
-S1 1 0 0 1
b. Ka Subag TU
- S1 1 0 0 1

Total 24 9 3 36

Sumber : Profil Puskesmas Pandahan Tahun 2022

7
BAB III

PENCAPAIAN KEGIATAN PROGRAM

Pencapaian program penurunan stunting pada tahun 2023 dapat


di lihat pada tabel dibawah ini :

INDIKATOR
NO. TARGET CAPAIAN
KINERJA STUNTING
Cakupan ibu hamil KEK
yang mendapat
1 80% 100,00%
tambahan makanan
tambahan (PMT)

Cakupan ibu hamil


yang mendapat TTD
2 83% 72,00%
Minimal 90 tablet
selama masa kehamilan

Cakupan rematri yang


3 56% 100,00%
mendapat TTD

Cakupan bayi usia 6


4 bulan mendapat ASI 50% 67,34%
Eksklusif

Persentase balita gizi


buruk yang mendapat
5 45% 100,00%
pelayanan tata laksana
gizi buruk

Cakupan balita gizi


6 kurang yang mendapat 85% 100,00%
PMT

Persentase bayi yang


7 mendapat imunisasi 93% 40,30%
dasar lengkap

Prevalensi stunting
8 (pendek dan sangat 16% 16,00%
pendek) pada balita

9 Persentase bayi dengan 3% 3,93%


8
Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR)

Prevalensi berat badan


kurang (berat badan
10 13% 19,84%
kurang dan sangat
kurang) pada balita

Prevalensi wasting (gizi


11 kurang dan gizi buruk) 7.3% 18,21%
pada balita

Persentase tatalaksana
sesuai standar (cakupan
12 80% 100,00%
pemberian oralit dan
zink)

Persentase keluarga
13 yang menggunakan 80% 98,70%
akses sanitasi layak

Persentase keluarga
14 yang memiliki akses air 65% 98,50%
bersih

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat indikator yang tidak


sesuai dengan target adalah :

1. Cakupan ibu hamil yang mendapat TTD Minimal 90 tablet selama


masa kehamilan.
2. Persentase bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap.
3. Persentase bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
4. Prevalensi berat badan kurang (berat badan kurang dan
sangat kurang) pada balita.
5. Prevalensi wasting (gizi kurang dan gizi buruk) pada balita.

9
BAB IV

MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

Puskesmas Pandahan memiliki 6 desa dan memiliki 12 posyandu


balita yang tersebar di 6 desa tersebut. Grafik berikut merupakan
gambaran prevalensi stunting per desa di wilayah Puskesmas
Pandahan.

Secara umum prevalensi stunting di Puskesmas Pandahan pada


tahun 2023 memiliki penurunan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar 3,46 %.
A. Faktor Determinan Yang Memerlukan Perhatian
Berdasarkan data prevalensi stunting tahun 2023 di wilayah kerja
Puskesmas Pandahan, untuk faktor determinan yang memerlukan
perhatian yaitu :
1. Belum semua masyarakat mempunyai kartu JKN, sehingga
akses masyarakat untuk mendapatkan layanan di fasilitas
kesehatan terutama untuk yang memiliki balita jadi tidak
maksimal.
2. Adanya anggota keluarga yang merokok, dimana yang
merokok dari anggota rumah yang telah berusia dewasa.
3. Riwayat ibu saat hamil yang mengalami KEK masih tinggi
yang berarti bahwa masih ada bumil mengalami masalah
gizi sejak masa kehamilan. Sebagai periode penting di masa
1000 HPK, kesehatan dan gizi ibu di masa kehamilan sangat
berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin yang optimal
guna membentuk anak yang sehat dan berkualitas.

10
B. Perilaku Kunci RT 1000 HPK Yang Masih Bermasalah

Perilaku kunci rumah tangga 1000 HPK yang masih bermasalah di


Puskesmas Pandahan, yaitu :
 Masih ada ibu hamil yang tidak rutin memeriksakan
kehamilannya ke fasilitas kesehatan dikarenakan merasa
tidak ada keluhan dalam kehamilannya sehingga tidak
terpantau kondisi janin.
 Terkait banyaknya ibu hamil yang mengalami KEK, masih
banyaknya pola konsumsi yang belum memenuhi prinsip
gizi seimbang (isi piringku) terutama pemenuhan sayur dan
buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Hal ini
dikarenakan kebiasaan keluarga yang makan asal keyang.
 Masih ada ibu hamil yang mengalami anemia dan masih ada
ibu hamil yang tidak mau mengonsumsi TTD minimal 90
tablet selama kehamilan dikarenakan ibunya merasa tidak
ada keluhan dan terlambat memeriksakan kehamilannya,
sehingga yang seharusnya minum TTD 90 tablet ini tidak
terpenuhi.
 Pemberian makanan pendamping ASI sebelum 6 bulan
merupakan salah satu penyebab gagalnya program ASI
Eksklusif selama 6 bulan.
 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga
cenderung belum bisa dilaksanakan dengan baik terkait
kurangnya pengetahuan tentang cara cuci tangan yang
benar, penggunaan sarana air bersih
 Imunisasi dasar lengkap pada balita masih belum mencapai
100% dikarenakan adanya efek dari imunisasi yang bisa
memnyebabkan panas sehingga orang tua atau keluarga
melarang anak untuk imunisasi dan akses yang jauh dari
puskesmas sehingga orang tua balita tidak bisa membawa
anaknya imunisasi.

11
C. Kelompok Sasaran Berisiko

Berdasarkan faktor determinan dan perilaku kunci rumah tangga


1000 HPK tersebut di atas maka ditetapkan kelompok sasaran yang
harus segera mendapat penanganan atau intervensi segera sebagai
upaya pencegahan kejadian stunting di Puskesmas Pandahan adalah
Ibu Hamil. Karena banyak ibu hamil yang KEK. Selain itu kelompok
sasaran berisiko lainnya yaitu bayi baru lahir dan anak balita (0-23
bulan) karena masih ditemukan BBLR sebesar 3,93% . Kelompok
sasaran ini apa bila tidak ditindak lanjuti maka akan menyebabkan
angka stunting naik lagi.
Rencana kegiatan, yaitu :
 Konseling ibu hamil dan calon pengantin.
 Penyuluhan tentang pentingnya konsumsi Tablet Tambah
Darah untuk ibu hamil dan Calon Pengantin.
 Mengadakan kelas Ibu Hamil
 Mengadakan kelas balita

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan/program penangan stunting, umumnya telah


terlaksana sesuai perencanaan dan sebagian besar mencapai
target yang telah ditetapkan. Beberapa program yang belum
mencapai target memerlukan evaluasi secara menyeluruh dan
mencari intervensi yang tepat. Untuk terlaksananya semua
kegiatan secara maksimal diperlukan optimalisasi kerjasama
lintas program dan lintas sektor.
B. Saran
Pemaparan hasil kegiatan penanganan stunting
selama tahun 2023 dalam bentuk laporan ini, diharapkan
dapat menjadi bahan evaluasi untuk selanjutnya menjadi
pedoman dalam menyusun perencanaan penanganan
stunting tahun berikutnya. Diperlukan upaya pembinaan
yang berkesinambungan dari pihak Dinas Kesehatan
Kabupaten melalui kegiatan sosialiasi, pelatihan-pelatihan
untuk petugas serta monitoring dan evaluasi yang lebih
terarah.

13
BAB VI
PENUTUP

Laporan Penanganan Stunting tahun 2023 ini memuat


analisis dan kondisi berbagai sumber daya yang dimiliki
Puskesmas yang secara langsung atau tidak langsung
memberi dukungan bagi pelaksanaan kegiatan penangan
stunting, sekaligus disampaikan hasil-hasil kegiatan dan
pencapaian program penanganan stunting selama tahun
2023.
Penyusunan laporan ini merupakan bagian dari sistem
manajemen yang harus dilaksanakan Puskesmas untuk
melihat sejauh mana capaian program penangan stunting
dengan dukungan sumber daya yang ada, sebagai bahan
evaluasi terhadap berbagai kelemahaan dan kendala yang
mungkin terjadi dalam pelaksanaan kegiatan. Selain itu
diharapkan juga menjadi pedoman dalam penyusunan
rencana program penanganan stunting tahun berikutnya.
Demikian laporan penanganan stunting tahun 2023 ini
disusun, semoga dapat memberi manfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

14
LAMPIRAN
KEGIATAN-KEGIATAN UNTUK PENURUNAN STUNTING
No Kegiatan Foto Kegiatan

1. Distribusi PMT Ibu

Hamil

2. Distribusi PMT

Balita

3. Distribusi TTD

Remaja Putri
4. Kelas Ibu Hamil

5. Kelas Ibu Balita

6. Rakor Linsek

Anda mungkin juga menyukai