Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN EVALUASI

PROGRAM GIZI

UPTD PUSKESMAS GONDANG


KABUPATEN TULUNGAGUNG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karuniaNya bagi kami di dalam menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Program
Perbaikan Gizi Puskesmas Gondang Kabupaten Tulungagung Tahun 2019.
Laporan Kinerja Program Perbaikan Gizi ini berisi gambaran kegiatan
Puskesmas Gondang selama 1 tahun berjalan. Segala kegiatan ini tentunya tidak
akan berhasil baik tanpa kesatuan tekad dan semangat tinggi dari seluruh tenaga
yang ada di Puskesmas Gondang.
Demi perbaikan dan keberhasilan yang lebih baik, kami mengharapkan kritik,
saran serta bantuan materi dan inmateri bagi Puskesmas kami. Semoga Allah SWT
selalu menganugerahkan kekuatan iman dan taqwa kepada kita di dalam
melaksanakan tugas mulia ini. Amin.

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 2


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
BAB I .......................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 5
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................................... 5

B. TUJUAN......................................................................................................................................... 5

C. VISI DAN MISI ............................................................................................................................... 6

D. TATA NILAI .................................................................................................................................... 6

E. TUPOKSI AHLI GIZI ........................................................................................................................ 7

BAB II ......................................................................................................................... 9
ANALISA SITUASI ..................................................................................................... 9
A. GAMBARAN UMUM ..................................................................................................................... 9

B. SASARAN .................................................................................................................................... 10

C. JUMLAH FASILITAS PENDIDIKAN ................................................................................................ 12

BAB III ...................................................................................................................... 13


CAPAIAN PROGRAM GIZI ...................................................................................... 13
A. PERSENTASE BALITA 6-59 BULAN MENDAPATKAN VITAMIN A ................................................. 13

B. PERSENTASE IBU HAMIL ANEMIA .............................................................................................. 13

C. PERSENTASE BALITA STUNTING ................................................................................................. 13

D. PERSENTASE BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (<2500GRAM) .............................. 14

E. PERSENTASE BAYI USIA 6 BULAN MENDAPAT ASI EKSKLUSIF ................................................... 14

F. PERSENTASE IBU HAMIL MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (FE) MINIMAL 90 HARI
SELAMA MASA KEHAMILAN ............................................................................................................... 15

G. PERSENTASE IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIK (KEK) YANG MENDAPAT MAKANAN
TAMBAHAN ........................................................................................................................................ 15

H. PERSENTASE BALITA KURUS YANG MENDAPAT MAKANAN TAMBAHAN .................................. 16

I. PERSENTASE BALITA YANG BARU LAHIR MENDAPAT IMD ........................................................ 16

J. PERSENTASE BALITA YANG DITIMBANG BERAT BADANNYA (D/S) ............................................ 16

K. PERSENTASE BALITA DITIMBANG YANG NAIK BERAT BADANNYA (N/D) ................................... 17

L. PERSENTASE RUMAH TANGGA MENGONSUMSI GARAM BERYODIUM ................................... 17

M. PERSENTASE KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN............................ 18

N. PERSENTASE REMAJA PUTRI MENDAPAT TTD ........................................................................... 18

BAB IV ...................................................................................................................... 20
MASALAH DAN EVALUASI KEGIATAN ................................................................ 20
Persentase balita 6-59 bulan mendapatkan vitamin A ...................................................................... 20

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 3


Persentase bayi usia 6 bulan mendapat asi eksklusif ........................................................................ 20

Persentase ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah (fe) minimal 90 hari selama masa
kehamilan ........................................................................................................................................... 20

Persentase balita 6-59 bulan mendapatkan vitamin A ...................................................................... 20

BAB IV ...................................................................................................................... 24
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................... 24
A. KESIMPULAN .............................................................................................................................. 24

B. SARAN......................................................................................................................................... 24

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 4


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan Periode 2015-2019 adalah Program
Indonesia Sehat dengan sasaran “Meningkatkan derajat kesehatan dan status
gizi masyarakat melalui melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan
pelayanan kesehatan”. Sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019
point 1, yaitu “Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak” serta
acuan indikator capaian MDG’s 2015 point 4 dan 5 tentang “Penurunan angka
kematian anak & peningkatan kesehatan maternal”, maka sangat diperlukan
dukungan dan effort dari seluruh elemen, baik yang ada di tingkat pusat,
provinsi maupun kabupaten/kota untuk bersama-sama menyelesaikan
permasalahan tersebut melalui upaya pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi
program kesehatan antara pusat dengan daerah (provinsi dan
kabupaten/kota).
Gizi baik merupakan fondasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang berkualitas karena berkaitan erat dengan peningkatan kapasitas belajar,
kemampuan kognitif dan intelektualitas seseorang. Gizi baik juga merupakan
penanda keberhasilan pembangunan dan terpenuhinya hak azasi manusia
terhadap pangan dan kesehatan. Perbaikan gizi masyarakat merupakan
sarana untuk memutus rantai kemiskinan melalui meningkatkan pertumbuhan
ekonomi sehingga berdampak pada kesejahteraan di tingkat masyarakat,
keluarga dan individu.
Untuk memaksimalkan kinerja di Puskesmas Gondang, setiap kegiatan
- kegiatan didalam program gizi harus di bukukan berupa laporan
implementasi dan Intervensi yang telah dilakukan dalam 1 tahun guna untuk
bahan evaluasi dan penyusunan ditahun mendatang.
Dengan latarbelakang tersebut, Puskesmas Gondang menyusun
laporan Kinerja Program Perbaikan Gizi tahun 2019 ini, yang memuat hasil
pencapaian program selama tahun 2019 dan evaluasi target setiap kegiatan
berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan diawal tahun.

B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 5


Untuk mengetahui hasil pencapaian program Gizi di Puskesmas
Gondang dalam 1 tahun berjalan.

2. TUJUAN KHUSUS
a. Sebagai alat untuk mengevaluasi sejauh mana kegiatan berjalan sesuai
dengan perencanaan dan seberapa besar masalah yang muncul
memberi hambatan terhadap keberhasilan program.
b. Hasil pencapaian menjadi landasan bagi penyusunan perencanaan
kegiatan berikutnya.
c. Sebagai bahan penilaian kinerja program dan kinerja petugas
puskesmas Gondang.

C. VISI DAN MISI


1. Visi Puskesmas Gondang adalah :
Menjadikan masyarakat diwilayah kerja puskesmas gondang mandiri
untuk hidup sehat ‘

2. Misi Puskesmas Gondang adalah :


a. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
b. Memberdayakan masyarakat dan lingkungannya di wilayah kecamatan
Gondang

D. TATA NILAI
Tata nilai yang disepakati oleh seluruh karyawan Puskesmas Gondang adalah:

Kami bangga dipercaya menjadi petugas yang bertanggung jawab dalam


memberikan pelayanan kepada masyarakat, oleh karena itu kami mempunyai
tata nilai:

1) Profesional : Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam


melakukan pelayanan kesehatan
2) Ramah : Memiliki sikap murah senyum dan santun
3) Inovatif : Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan
ide – ide kreatif untuk peningkatan pelayanan
kesehatan
4) Mutu : Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
sesuai dengan standart

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 6


5) Aman : Keamanan di lingkungan Puskesmas Gondang
terjaga

E. TUPOKSI AHLI GIZI


1. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangannya
dalam rangka menyusun rencana tahunan dan bulanan;
2. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun pedoman gizi, makanan dan
dietetik;
3. Mengumpulkan data untuk pengamatan masalah di bidang gizi, makanan
dan dietetik secara sekunder;
4. Mengumpulkan data anak balita, bumil, dan buteki untuk pemberian makan
tambahan, penyuluhan dan pemulihan pada anak balita dengan status gizi
kurang;
5. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun kebutuhan gizi, dietetik
individu;
6. Mengumpulkan data biokimia gizi sesuai kelompok sasaran tertentu;
7. Melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), umur di unit
atau wilayah kerja secara bulanan bagi anak balita.
8. Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja sesuai
kebutuhan;
9. Melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di unit atau wilayah
kerja;
10. Melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang dewasa di
unit / wilayah kerja sesuai kebutuhan;
11. Melakukan anamnese diet klien (food frekwensi dan rata – rata contoh
hidangan );
12. Melakukan recall 24 jam lewat bagi klien;
13. Melakukan perhitungan kandungan gizi makanan klien;
14. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, TB, umur, LILA, dan
IMT;
15. Mencatat dan melaporkan anamnese diet;
16. Melakukan konsultasi diet sederhana sesuai standar;
17. Menyediakan makanan tambahan untuk balita atau penyuluhan gizi;
18. Menyediakan kapsul vitamin A;
19. Menyediakan obat gizi;

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 7


20. Melakukan konsultasi gizi umum karens Gangguan Akibat Yodium (GAKY),
Anemia Gizi Besi (AGB), Kekurangan Energi Protein (KEP), dan
Kekurangan Vitamin A (KVA).
21. Melakukan pencatatan harian, penyediaan makanan biasa dan sederhana;
22. Memantau diet pasien selama dirawat
23. Memantau kegiatan pengukuran TB, BB, umur di tingkat desa meliputi
sasaran, status gizi dan SKDN (jumlah balita yang ada / terdaftar, jumlah
balita yang ditimbang, jumlah balita yang naik timbangannya) secara
bulanan pada posyandu;
24. Memantau kegiatan PMT Balita, anak sekolah, dan Bumil meliputi sasaran,
status gizi dan SKDN terhadap macam / jumlah PMT;
25. Melakukan pencatatan harian, penyediaan Program Makanan Tambahan I
(PMT I) bagi balita, anak sekolah, bumil;
26. Mencatat dan pelaporan hasil pengumpulan data anemia gizi

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 8


BAB II
ANALISA SITUASI

A. GAMBARAN UMUM
1. KEADAAN GEOGRAFIS

Identitas Puskesmas
▪ Nama Puskesmas : Puskesmas Gondang
▪ Nomor Kode Puskesmas : 1501
▪ Alamat : Jl. Raya Gondang
▪ Kecamatan : Gondang
▪ Kode Pos :
▪ Nomor Telepon : ( 0355 )
▪ Tahun Berdiri :
▪ Tipe Puskesmas : Rawat Inap / Poned

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 9


2. KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Gondang sebagian besar
beragama Islam. Di tengah perbedaan suku, agama dan budaya, aktifitas
sosial dan peribadatan penduduk berjalan dengan baik.
Mata pencaharian penduduk beraneka ragam, mulai dari bertani, buruh,
pedagang, wiraswasta, pegawai swasta, pegawai negeri, ABRI dan lain-
lain. Pekerjaan sebagai buruh umumnya adalah buruh pabrik dan industri
rumah tangga yang terdapat di beberapa kelurahan seperti pande besi
yang ada di desa Kiping dan Gondang. Ada juga peternakan seperti ikan
lele yang ada di desa Gondosuli. Aktifitas perekonomian dalam lingkungan
menengah ke bawah, juga berjalan sangat dinamis.

B. SASARAN
1. Data peran serta masyarakat
Jumlah Ponkesdes 11 Pos
Jumlah Poskesdes 1 Pos
Jumlah Posyandu Balita 39 Pos
Jumlah Posyandu Lansia 16 Pos
Jumlah BKB - -
Jumlah UKGMD - Pos
Jumlah Dana Sehat Sekolah - -
Jumlah Pos Oralit - Pos
Jumlah Desa Toga - -
Jumlah Guru UKS SD 18 Orang
Jumlah Guru UkS SMP 3 Orang
Jumlah Kader Tiwisada 36 Orang
Jumlah Kader Posyandu Balita 195 Orang
Jumlah Jogo Waluyo 12 Orang
Jumlah Dukun Bayi Mitra Bidan 0 Orang
Jumlah Kader Posyandu Lansia 48 Orang
Jumlah Desa Siaga Aktif 12 Desa
Jumlah Bidan Praktek Swasta 13 Orang

2. Data Balita (0-59 BULAN)


NO NAMA DESA DATA SUPAS DATA RILL
L P ∑ L P ∑
1. KENDAL 71 67 138 62 61 123
2. TAWING 98 81 179 67 68 135
3. GONDOSULI 104 95 199 77 79 156
4. DUKUH 70 75 145 54 56 110
5. SEPATAN 51 52 103 40 36 76

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 10


6. MACANBANG 81 72 153 62 69 131
7. KIPING 110 87 197 81 76 157
8. REJOSARI 88 75 163 77 77 154
9. BENDO 113 153 266 92 123 215
10. NGRENDENG 90 84 174 85 73 158
11. GONDANG 100 116 217 105 87 192
12. JARAKAN 96 88 185 90 86 176
JUMLAH 1072 1045 2117 892 891 1783

3. Data Remaja Putri


NO NAMA DESA JUMLAH

1. KENDAL 0
2. TAWING 0
3. GONDOSULI 0
4. DUKUH 321
5. SEPATAN 0
6. MACANBANG 0
7. KIPING 0
8. REJOSARI 0
9. BENDO 0
10. NGRENDENG 0
11. GONDANG 634
12. JARAKAN 0
JUMLAH 955

4. Data Sasaran Ibu Hamil dan Ibu Nifas


NO NAMA DESA Ibu Hamil Ibu Nifas
1. KENDAL 30 30
2. TAWING 35 34
3. GONDOSULI 40 36
4. DUKUH 33 32
5. SEPATAN 27 26
6. MACANBANG 31 30
7. KIPING 41 38
8. REJOSARI 38 35
LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 11
9. BENDO 53 53
10. NGRENDENG 44 40
11. GONDANG 50 49
12. JARAKAN 41 39
JUMLAH 463 442

C. JUMLAH FASILITAS PENDIDIKAN


1. Sarana Pendidikan
Jumlah TK 13 sekolah
Jumlah SD 18 sekolah
Jumlah SMP/MTS 3 sekolah

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 12


BAB III
CAPAIAN PROGRAM GIZI

A. PERSENTASE BALITA 6-59 BULAN MENDAPATKAN VITAMIN A


Balita 6 - 59 bulan adalah balita umur 6 - 59 bulan yang ada di suatu
wilayah kabupaten/kota . Kapsul Vitamin A dosis tinggi 100.000 SI untuk bayi
dan 200.000 SI untuk balita .

CAPAIAN TARGET KESENJANGAN


87% 90% -3%

Pemberian vitamin A bayi dan balita diberikan pada bulan Februari dan
Agustus. Diberikan serentak di posyandu ataupun PAUD.

B. PERSENTASE IBU HAMIL ANEMIA


Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana jumlah dan ukuran sel
darah merah atau kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah dari normal, yang akan
mengakibatkan terganggunya distribusi oksigen oleh darah ke seluruh tubuh.
Anemia sebagai indicator rendahnya kualitas Kesehatan dan gizi. Ibu hamil
anemia adalah ibu hamil dengan kadar Hb <11g/dl. Persentase ibu hamil
anemia adalah jumlah ibu hamil anemia terhadap jumlah ibu hamil diperiksa
dikali 100%

CAPAIAN TARGET KESENJANGAN


% 28% +%

C. PERSENTASE BALITA STUNTING


Stunting merupakan masalah gizi bersifast kronis yang disebabkan oleh
banyak factor baik dari masalah Kesehatan maupun di luar Kesehatan dan
berlangsung lama. Stunting berdampak pada gangguan kognitif dan resiko
menderita penyakit degenerative pada usia dewasa. Indicator ini sebagai
indicator outcome yang bertujuan untuk mengevaluasi dampak dari upaya
program gizi yang telah dilakukan.
Balita stunting adalah anak yang berumur di bawah 5 tahun ( 0 sampai
59 bulan 29 hari ) dengan kategori indeks Panjang Badan menurut Umur
(PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U ) dengan z -score kurang dari
- 2 Standar Deviasi .
LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 13
CAPAIAN TARGET KESENJANGAN
12,57% 28% +15,43%

Skrining balita stunting dilakukan saat diposyandu. Skrining balita


stunting dilakukan saat bulan timbang yaitu bulan Februari dan Agutus.

D. PERSENTASE BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH


(<2500GRAM)
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor
determinan terjadinya masalah stunting. Anak umur 12-23 bulan dengan berat
lahir rendah berisiko 1,74 kali menjadi stunting dibandingkan yang lahir
dengan berat lahir normal. BBLR sangat berkaitan dengan kejadian kesakitan
dan kematian pada Janis dan neonatal. Indikator ini sebagai indikator outcome
dari kondisi gizi ibu selama kehamilan,
Persentase BBLR adalah jumlah BBLR terhadap jumlah bayi baru lahir
hidup ditimbang dikali 100%

CAPAIAN TARGET KESENJANGAN


1,2% 8% +6,8%

E. PERSENTASE BAYI USIA 6 BULAN MENDAPAT ASI EKSKLUSIF


Pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan memiliki banyak manfaat bagi
bayi dan ibu, manfaat bagi bayi diantaranya adalah perlindungan terhadap
infeksi gastrointertinal baik dinegara berkembang dan di negara industry.
Menyusui meningkatkan IQ, kehadiran disekolah dan dikaitkan dengan
pendapatan yang lebih tinggi Ketika kehidupan dewasa.
Anak – anak yang diberikan ASI Eksklusif 14 kali lebih kecil
kemungkinan untuk meninggal dalam enam bulan pertama dari pada anak
yang tidak disusui. ASI juga dapat menguraingi kematian akibat infeksi saluran
pernafasan akut dan diare
WHO merekomendasikan ibu seluruh dunia untuk menyusui secara
eksklusif selama enam bulan pertama untuk mencapai pertumbuhan,
perkembangan dan Kesehatan yang optimal. Selanjutnya, mereka harus
memberikan MP-ASI yang bergizi dan terus menyusui hingga bayi usia dua
tahun.

CAPAIAN TARGET KESENJANGAN


22,9% 50% -18,1%
LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 14
Bayi mendapat ASI Eksklusif 6 bulan adalah bayi sampai umur 6 bulan
yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan
mineral sejak lahir.

F. PERSENTASE IBU HAMIL MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH


(FE) MINIMAL 90 HARI SELAMA MASA KEHAMILAN
Pemberian Tablwet Tambah Darah (TTD) merupakan satu intervensi
untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu selama proses kehamilan.
Sebaiknya ibu hamil milai mengkonsumsi TTD sejak konsepsi sampai akhir
trimester III. Indicator ini sebagai evaluasi kinerja apakah TTD sudah diberikan
kepada seluruh sasaran.
TTD adalah tablet yang sekurangnya mengandung zat besi setara
sengan 60mg besi elemental dan 0,4mg asam folat yang disediakan oleh
pemerintah maupun diperoleh sendiri.
Ibu hamil mendapat 90 tablet TTD adalah jumlah ibu hamil yang selama
kehamilan mendapat minimal 90 tablet TTD terhadap jumlah sasaran ibu hamil
dikali 100%.

CAPAIAN TARGET KESENJANGAN


84,2% 98% -3,6%

G. PERSENTASE IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIK (KEK) YANG


MENDAPAT MAKANAN TAMBAHAN
Pada kelompok ibu hamil lebih dari separuhnya mengalami deficit
asupan energi dan protein. Berdasarkan hal tersebut pemberian makanan
tambahan yang berfokus baik pada zat gizi makro maupun zak gizi mikro bagi
balita dan ibu hamil sangat diperlukan dalam rangka pencegahan Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR) dan balita pendek (stunting).
Ibu hamil KEK adalah ibu hamil dengan lingkar lengan atas (LLA)
<23,5cm.
Makanan tambahan adalah makanan yang dikonsumsi sebagai
tambahan asupan zat gizi diluar makanan utama dalam bentuk makanan
tambahan pabrikan atau makanan tambahan bahan pangan local.
Persentase ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan adalah jumlah
ibu hamil KEK yang mendapatklan makanan tambahan terhadap jumlah ibu
hamil KEK yang ada dikali 100%.

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 15


CAPAIAN TARGET KESENJANGAN
100% 95% +5%

H. PERSENTASE BALITA KURUS YANG MENDAPAT MAKANAN


TAMBAHAN
Berdasarkan dara Survei Diet Total (SDT) tahun 2014 diketahui bahwa
lebih dari separuh balita (55,7%) mempunyai asupan energi yang kurang dari
Angka Kecukupan Energi (AKE) yang dianjurkan. Pemberian makanan
tambahan khsuusnya bagi kelompok rawan merupakan salah satu strategi
suplementasi dalam mengatasi masalah gizi.
Balita kurus adalah anak usia 6 bulan 0 hari sampai dengan 59 bulan
29 hari dengan status gizi kurus (BB/TB atau BB/PB -3 SD sampai dengan < -
2 SD).
Makanan tambahan adalah makanan utama dalam bentuk makanan
tambahan pabrikan atau makanan tambahan bahan pangan local.
Persentase balita kurus mendapat makanan tambahan adalah jumlah
balita kurus yang mendaptkan makanan tambahan terhadap jumlah balita
kurus dikali 100%.

CAPAIAN TARGET KESENJANGAN


100% 90% +10%

I. PERSENTASE BALITA YANG BARU LAHIR MENDAPAT IMD


Inisiasi menyusui dini (IMD) dalam waktu 1 jam setelah kelahiran, melindungi
bayi baru lahir dari tertular infeksi dan mengurangi angka kematian bayi baru
lahir. IMD merupakan salah satu indicator keberhasilan pelayanan Kesehatan
pada ibu hamil.
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses menyusu dimulai segera setelah
lahir. IMD dilakukan dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi dengan
ibunya segera setelah lahir dan berlangsung minimal 1 jam. Persentase bayi
baru lahir yang mendapat IMD adalah jumlah bayi baru lahir hidup yang
mendapat IMD terhadap jumlah bayi baru lahir dikali 100%.

CAPAIAN TARGET KESENJANGAN


87,5 % 50% +37,5%

J. PERSENTASE BALITA YANG DITIMBANG BERAT BADANNYA (D/S)


Balita yang ditimbang berat badannya menggambarkan tingkat
keberlangsungan pemantauan pertumbuhan sebagai bentuk partisipasi

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 16


masyarakat sekaligus menilai kinerja petugas kesehatan dalam mengedukasi
masyarakat untuk melakukan pemantauan pertumbuhan.
Persentase D/S adalah jumlah balita yang ditimbang terhadap balita yang ada
dikali 100%

CAPAIAN TARGET KESENJANGAN


70,7 % 80% -9,3%

K. PERSENTASE BALITA DITIMBANG YANG NAIK BERAT BADANNYA (N/D)

Pemantauan pertumbuhan yang dilakukan setiap bulan dapat


memberikan gambaran tingkat keberhasilan program dalam kegiatan upaya
perbaikan gizi masyarakat di posyandu melalui informasi persentase balita
yang naik berat badannya.
Balita adalah anak yang berumur di bawah 5 tahun (0-59 bulan 29
hari). Balita ditimbang (D) adalah anak umur 0-59 bulan 29 hari yang
ditimbang. Berat badan naik (N) adalah hasil penimbangan berat badan sama
dengan grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan berat
badan sama dengan kenaikan berat badan minimum atau lebih. Kenaikan
berat badan ditentukan dengan membandingkan hasil penimbangan bulan ini
dengan bulan lalu.
Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya adalah jumlah
balita yang naik berat badannya terhadap jumlah balita yang ditimbang
dikurangi balita tidak ditimbang bulan lalu dan balita baru dikali 100%

CAPAIAN TARGET KESENJANGAN


61,2% 76% -14,8%

L. PERSENTASE RUMAH TANGGA MENGONSUMSI GARAM BERYODIUM


Zat iodium berfungsi untuk membantu tubuh memproduksi hormone tiroid.
Hormone tiroid berfungsimengatur keberlangsungan proses metabolism tubuh
dan fungsi organ lainnya. Umumnya asupan makanan sumber iodium di
masyarakat masih rendah, sehingga untuk mencegah defisiensi iodium, WHO
menganjurkan fortifikasi pada garam yang digunakan untuk bumbu masakan di
rumah tangga.
Garam konsumsi beriodium adalah produk bahan makanan yang komponen
utamanya Natrium Klorida (NaCl) dengan penambahan Kalium Iodat (KIO3).
Alat tes Cepat garam Beriodium (larutan uji garam beriodium) adalah larutan

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 17


yang digunakan untuk menguji kandungan Iodium dalam garam secara
kualitatif yang dapt membedakan ada / tidaknya Iodium dalam garam melalui
perubahan warna menjadi ungu.
Persentase rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium adalah jumlah
rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium terhadap jumlah seluruh
rumah tangga yang diperiksa dikali 100%.

CAPAIAN TARGET KESENJANGAN


98,07% 90% +8,07%

M. PERSENTASE KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT


PERAWATAN
Gizi buruk secara langsung disebabkan karena kekurangan asupan dan
adanya penyakit infeksi. Gizi buruk yang berlangsung lama akan
menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Berdasarkan
Permenkes Nomor 347/Menkes/IV/2008 semakin aktif surveilans gizi, maka
semakin banyak kasus yang ditemukan dan dirujuk, karena setiap gizi buruk
yang ditemukan harus segera mendapat perawatan. Indicator ini untuk melihat
kinerja akses pelayanan Kesehatan.
Balita adalah anak yang berumur di bawah 5 tahun (0-59 bulan 29 hari).
Kasus balita gizi buruk adalah balita dengan tanda klinis gizi buruk dan atau
indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan
menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai z-score <-3SD. Kasus balita gizi
buruk yang mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang dirawat inap
maupun rawat jalan di fasilitas pelayanan Kesehatan dan masyarakat sesuai
dengan tatalaksana gizi buruk. Persentase kasus balita gizi buruk yang
mendapat perawatan adalah jumlah kasus balita gizi buruk yang mendapat
perawatan terhadap jumlah kasus balita gizi buruk yang ditemukan di suatu
wilayah pada periode tertentu dikali 100%.

CAPAIAN TARGET KESENJANGAN


100% 100% -0%

N. PERSENTASE REMAJA PUTRI MENDAPAT TTD


Remaja yang menderita anemia akan mengalami gangguan kehamilan
jika tidak segera ditangani. Pemberian TTD pada remaja putri (rematri)usia 12-
18 tahun sebagai upaya pencegahan anemia sejak dini. Pemberian TTD
rematri yang diikuti dengan KIE gizi dan Kesehatan diharapkan akan
LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 18
memperbaiki masalah – masalah pada periode berikutnya. Perlu dilakukan
monitoring pemberian TTD, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan TTD
pada remaja putri. Dalam kegiatan ini, diasumsikan seluruh remaja putri wajib
sekolah.
Remaja putri adalah remaja putri yang berusia 12 – 18 tahun yang
bersekolah di SMP/SMA atau sederajat. TTD adalah tablet yang sekurangnya
mengandung zat besi setara sengan 60mg besi elemental dan 0,4mg asam
folat yang disediakan oleh pemerintah maupun diperoleh sendiri.
Remaja putri mendapat TTD adalah jumlah remaja putri yang mendapat
TTD secara rutin setiap minggu sebanyak 1 tablet.
Persentase remaja putri mendapat TDD adalah jumlah remaja putri
yang mendapat TTD secara rutin setiap minggu terhadap jumlah remaja putri
yang ada dikali 100%

CAPAIAN TARGET KESENJANGAN


58,6% 30% +28,6%

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 19


BAB IV
MASALAH DAN EVALUASI KEGIATAN

Kegiatan – kegiatan program gizi pada tahun 2019 yang tidak mencapai target
sebagai berikut :

No Kegiatan Riil Target Kesenjangan


1. Persentase balita 6-59 bulan 87% 90% -3%
mendapatkan vitamin A
2. Persentase bayi usia 6 bulan mendapat 22,9% 50% -18,1%
asi eksklusif
3. Persentase ibu hamil mendapatkan 84,2% 98% -3,6%
tablet tambah darah (fe) minimal 90 hari
selama masa kehamilan
4. persentase balita yang ditimbang berat 47,1 % 60% -12,9%
badannya (D/S)
5. persentase balita ditimbang yang naik 61,5% 80% -18,5%
berat badannya (N/D)

Dari 14 kegiatan program gizi yang dilakukan selama 1 tahun 2019, ada 3
kegiatan yang masih ada kesenjangan dari target yang ada. Ketiga kegiatan tersebut
berhubungan dengan pelaksanaan posyandu yaitu pemberian vitamin A pada balita 6
– 59 bulan, persentase D/S dan persentase N/D. Analisa penyebab masalah dan
rencana tindak lanjut akan di jabarkan di bawah ini :

No Kegiatan Riil Target Analisa Rencana


masalah Tindak Lanjut
1. Persentase balita 6- 82% 86% - balita sakit - pemberian
59 bulan dan tidak kapsul vitamin
mendapatkan vitamin datang ke A lewat
A posyandu posyandu,
- sweeping puskesmas,
vitamin a pustu,
belum berjalan polindes,
dengan baik PAUD dan TK
- balita yang - bagi bayi
lulus imunisasi yang tidak

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 20


dasar tidak datang dikirim
datang lagi ke rumah oleh
untuk kader
menimbang di - Penertipan
posyandu dan pelaporan
kapsul vitamin
A oleh kader
posyandu
persentase remaja 49% 50% - kegiatan - mengadakan
putri mendapat TTD pemberian sosialisasi di
tablet tambah sekolah
darah tentang
disekolah pentingnya
masih belum konsumsi tablet
terarah tambah darah
- kurangnya pada remaja
pengetahuan putri
pentingnya - meningkatkan
konsumsi tablet koordinasi
tambah darah dengan pihak
- stok tablet sekolah
tambah darah - koordinasi
pernah kosong dengan lintas
di dinas sektor maupun
Kesehatan lintas program
kabupaten khususnya
maupun UKS
puskesmas

2. Persentase bayi usia 22,9% 50% - pemberian -


6 bulan mendapat asi konseling ASI -
eksklusif - Kurangnya Eksklusif saat
pengetahuan masa
tentang ASI kehamilan
Eksklusif pada (AND Terpadu)
ibu menyusui
- Sebagian
besar ibu

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 21


bekerja dan
susah untuk
memberikan
ASI Eksklusif

3. Persentase ibu hamil 84,2% 98% - beberapa ibu - pemenuhan


mendapatkan tablet hamil menetap sarana / tablet
tambah darah (fe) di luar wilayah tambah darah
minimal 90 hari - kurangnya (Fe)
selama masa penyuluhan - pemberian
kehamilan pada ibu hamil tablet tambah
tentang darah
pentingnya dilakukan di
konsumsi tablet Puskesmas,Pol
tambah darah indes, Pustu
selama - Koordinasi
kehamilan dengan lintas
sector
- penertiban
pencatatan dan
pelaporan
pemberian
tablet tambah
darah.
4. persentase balita 47,1% 60% - Kurangnya - koordinasi
yang ditimbang berat pengetahun dengan lintas
badannya (D/S) keluarga balita sector
tentang - meningkatkan
pentingnya capaian
posyandu dengan
- kader Membina kader
posyandu posyandu
kurang aktif Menertipkan
saat posyandu pencatatan dan
berlangsung pelaporan yang
- Keluarga ada di
balita masih posyandu

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 22


belum rutin
hadir
posyandu,
meskipung
imunisasi dasar
sudah lengkap
5. persentase balita 61,5% 80% - banyak balita - memperbaiki
ditimbang yang naik yang sakit saat cara
berat badannya (N/D) penimbangan penimbangan
- pakaian yang yang benar
dipakai balita mulai dari
saat kalibrasi alat,
penimbang pakaian balita
kurang tepat saat ditimbang
- kalibrasi alat seminim
belum mungkin
terjadwal - koordinasi
dengan baik dengan lintas
program salah
satunya bidan
desa untuk
memantau
berjalannya
posyandu saat
di meja
penimbangan

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 23


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Beberapa kegiatan yang belum mencapai target memerlukan evaluasi
secara menyeluruh dan mencari intervensi yang tepat.
2. Untuk terlaksananya semua kegiatan secara maksimal diperlukan
optimalisasi kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

B. SARAN
1. Pemaparan hasil kegiatan program selama tahun 2019 dalam bentuk
Laporan Kinerja Program Perbaikan Gizi ini, diharapkan dapat menjadi
bahan evaluasi, untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam menyusun
perencanaan program oleh pihak-pihak terkait.
2. Untuk menunjang keberhasilan kegiatan diharapkan fleksibelitas dalam
mengalokasikan anggaran untuk masing-masing kegiatan dan
kemudahan penyediaan sarana dan prasarana pendukung.
3. Diperlukan upaya pembinaan yang berkesinambungan dari pihak Dinas
Kesehatan Kabupaten Tulungagung melalui kegiatan sosialisasi program,
pelatihan-pelatihan untuk petugas serta monitoring dan evaluasi yang
lebih terarah.

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 24


BAB V
PENUTUP

Laporan Kinerja Program Perbaikan Gizi Puskesmas Gondang tahun 2019 ini
memuat analisis situasi dan kondisi berbagai sumber daya yang dimiliki Puskesmas
dan menyampaikan hasil-hasil kegiatan dan pencapaian berbagai kegiatan tersebut
selama tahun 2019.
Semua kegiatan program gizi sudah terselenggara melalui mekanisme yang
diatur dalam sistem Manajemen Puskesmas. Penyusunan Laporan Kinerja Program
Perbaikan Gizi ini merupakan bagian dari sistem manajemen yang harus
dilaksanakan Puskesmas untuk melihat sejauh mana capaian program dengan
dukungan sumber daya yang ada, sebagai bahan evaluasi terhadap berbagai
kelemahan dan kendala yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan kegiatan dan
bahan untuk penilaian kinerja program dan petugas selama tahun 2019. Selain itu
diharapkan juga menjadi pedoman dalam penyusunan rencana program tahun
berikutnya.
Demikian Laporan Kinerja Program Perbaikan Gizi tahun 2019 ini disusun,
semoga dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan

LAPORAN IMPLEMENTASI DAN INTERVENSI TAHUN 2019 25

Anda mungkin juga menyukai