Anda di halaman 1dari 68

2022

PLAN OF ACTION

OLEH
TIM PERENCANAAN
PUSKESMAS WISMA INDAH
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahNya
sehingga Tim Perencanaan Puskesmas Wisma Indah dapat menyelesaikan
Rencana Tahunan Puskemas Wisma Indah Tahun 2022. Rencana tahunan ini di
susun berdasarkan data Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) tahun 2021, Capaian
SPM tahun 2021, analisa kebutuhan dan harapan pelanggan, Survey Kepuasan
Pelanggan dan Indeks Kepuasan Masyarakat. Tujuan penyusunan Rencana
Tahunan Puskemas Wisma Indah Tahun 2022 adalah sebagai panduan Puskesmas
dalam melaksanakan kegiatan, monitoring serta evaluasi kegiatan. Dengan harapan
sistem manajemen Puskesmas Wisma Indah dapat berjalan efektif dan efisien.
RencanaTahunan Puskesmas Wisma Indah tahun 2022 dapat tersusun atas
kerjasama berbagai pihak, baik dari internal Puskesmas Wisma Indah, lintas sektor,
dan masukan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro. Karena itu, kami
sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas Wisma Indah tahun 2022.
Penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas Wisma Indah tahun 2022
tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan masukan sangat kami
perlukan untuk perbaikan di tahun berikutnya.
.

Bojonegoro, Januari 2022


Kepala Puskesmas Wisma Indah

dr. Fifin Erliana


NIP. 19750203 200604 2 017

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Tujuan.............................................................................................................2
1.2.1. Tujuan Umum............................................................................................2
1.2.2. Tujuan Khusus...........................................................................................2
1.3. Manfaat...........................................................................................................3
1.4. Visi dan Misi Puskesmas................................................................................3
BAB II ANALISA SITUASI...........................................................................................5
2.1. Gambaran Umum............................................................................................5
2.1.1. Data Geografi.............................................................................................5
2.1.2. Keadaan Wilayah Kerja.............................................................................5
2.1.3. Jumlah Desa/Kelurahan.............................................................................5
2.2. Sumber Daya..................................................................................................7
2.3. Kinerja Pelayanan...........................................................................................8
2.3.1. Data Kunjungan Puskesmas.....................................................................8
2.3.2. Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Cara Pembayaran.....................9
2.3.3. Sepuluh Besar Penyakit Non Rawat Inap.................................................9
2.3.4. Data Kejadian Luar Biasa........................................................................10
2.4. Tabulasi Survey SMD....................................................................................11
2.4.1. Gambaran Responden...............................................................................11
2.4.2. Kesimpulan Survey....................................................................................13
BAB III ANALISA MASALAH....................................................................................23
3.1. Identifikasi Masalah.......................................................................................29
3.2. Prioritas Masalah...........................................................................................30
3.3. Rumusan Masalah........................................................................................31
3.4. Akar Penyebab Masalah...............................................................................31
3.4.1. Akar Penyebab Masalah Vaksinasi Covid-19..........................................31
3.4.2. Akar Penyebab Masalah Balita Pendek (Stunting)..................................33
3.4.3. Akar Penyebab Masalah Partisipasi Masyarakat....................................35
3.4.4. Akar Penyebab Masalah Capaian Bumil K4............................................38
3.4.5. Akar Penyebab Masalah Skrening Usia >60 th.........................................40
3.4.6. Akar Penyebab Masalah Skrening Usia 15-59 th......................................42
3.4.7. Akar Penyebab Masalah Kepatuhan PPPI..............................................44
3.4.8. Akar Penyebab Masalah Perkesmas.......................................................47
3.4.9. Akar Penyebab Masalah PTM/Hipertensi................................................50
3.4.10. Akar Penyebab Masalah Angka Kontak................................................52
3.4.11. Akar Penyebab Masalah Ketenaaan.....................................................54
3.5. Cara Pemecahan Masalah............................................................................56

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya. Untuk menjalankan fungsinya, puskesmas menyelenggarakan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), serta
Manajemen.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, dengan
masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat;
b. mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu;
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas tersebut
dalam rangka mewujudkan kecamatan sehat. Sesangkan Kecamatan sehat
sebagaimana dimaksud dilaksanakan untuk mencapai kabupaten/kota
sehat
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas
mempunyai kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya, untuk
itu perlu didukung kemampuan manajemen yang baik. Manajemen puskesmas
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk
menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan efisien yang disebut sebagai
Siklus Manajemen Puskesmas. Manajemen Puskesmas meliputi :
1. Perencanaan,
2. Penggerakan,
3. Pelaksanaan
4. Pengendalian, Pengawasan
5. Penilaian / pertanggungjawaban.
Seluruh kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan
berkesinambungan. Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun agar

1
Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Siklus manajemen Puskesmas yang berkualitas merupakan rangkaian
kegiatan rutin berkesinambungan, yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan
berbagai upaya kesehatan secara bermutu, yang harus selalu dipantau secara
berkala dan teratur, diawasi dan dikendalikan sepanjang waktu, agar kinerjanya
dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam satu siklus “Plan-Do-Check-Action (P-D-C-
A)”.
Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan
berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus menyusun
rencana kegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan yang selanjutnya akan dirinci lagi
ke dalam rencana tahunan Puskesmas sesuai siklus perencanaan anggaran daerah.
Semua rencana kegiatan baik 5 (lima) tahunan maupun rencana tahunan,
selain mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan kabupaten/kota harus
juga disusun berdasarkan pada hasil analisis situasi saat itu (evidence based) dan
prediksi kedepan yang mungkin terjadi. Proses selanjutnya adalah penggerakan dan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan/program yang disusun,
kemudian melakukan pengawasan dan pengendalian diikuti dengan upaya-upaya
perbaikan dan peningkatan (Corrective Action) dan diakhiri dengan pelaksanaan
penilaian hasil kegiatan melalui penilaian kinerja Puskesmas.
Dengan adanya perubahan kebijakan dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, diantaranya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014,
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang berbasis siklus
kehidupan, Sustainable Development Goals (SDG’s), dan dinamika permasalahan
kesehatan yang dihadapi masyarakat, maka pedoman manajemen Puskesmas perlu
disesuaikan dengan perubahan yang ada. Melalui pola penerapan manajemen
Puskesmas yang baik dan benar oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, maka tujuan
akhir pembangunan jangka panjang bidang kesehatan yaitu masyarakat Indonesia
yang sehat mandiri secara berkeadilan, dipastikan akan dapat diwujudkan

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan manajemen di Puskesmas Wisma Indah dalam
menyusun perencanaan kegiatan tahunan sesuai dengan permenkes no 44 tahun
2016.

1.2.2. Tujuan Khusus

2
Adapun tujuan khusus dalam penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas
Wisma Indah Tahun 2022, adalah sebagai berikut:
a. Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas tahun 2022 dalam
mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat;
b. Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) setelah diterimanya
alokasi sumber daya untuk kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber.

1.3. Manfaat
Bagi Puskesmas
a. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah
ditetapkan;
b. Perencanaan memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban;
c. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi
yang ada.

Bagi Dinas Kesehatan


a. Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi;
b. Sebagai bahan masukan bagi perencanaan di tingkat kabupaten;
c. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan kebijakan.

1.4. Visi dan Misi Puskesmas


a. Visi :
Menjadikan Bojonegoro sebagai sumber ekonomi kerakyatan dan sosial
budaya lokal untuk terwujudnya masyarakat yang beriman, sejahtera, dan
berdaya saing tahun 2024
b. Misi
Mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang
berkelanjutan
c. Strategi Misi :
1. Mendorong Kemandirian Masyarakat Dalam berperilaku Hidup Bersih dan
Sehat
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan baik UKM maupun UKP
3. Meningkatkan akses dan informasi kesehatan
d. Motto
SENYUM SEHATMU DAMBAANKU
e. Kebijakan Mutu :
Puskesmas Wisma Indah bertekad memberikan pelayanan yang tepat,
nyaman dan bermutu bagi kepuasan pelanggan.

3
f. Maklumat / Janji Layanan
“ Dengan ini kami siap menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan
standart pelayanan yang telah ditetapkan dan apabila kami tidak menepati
janji ini, maka kami siap menerima sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku ”
g. Tata Nilai Puskesmas
B : Berkomitmen
● Berkomitmen selalu memberikan pelayanan yang ramah dan
bermutu
I : Inovasi
● Menjadikan inovasi sebagai bagian budaya kerja
S : S olid
 Selalu bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama
A : Akuntabel
● Mampu mempertanggungjawabkan atas amanah yang diberikan

4
BAB II
ANALISA SITUASI

2.1. Gambaran Umum


2.1.1. Data Geografi
a. Lokasi
Puskesmas Wisma Indah berada di :Jl. Patimura no.11 Perumahan Wisma
Indah Bojonegoro.Kelurahan Ledok Kulon, Kec. Bojonegoro, Kab.
Bojonegoro, Provinsi jawa Timur.Titik Koordinat : : -7.1626251, 111.8729371
b. Batas Wilayah Kerja
Utara : Sungai Bengawan solo
Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Ngumpak Dalem
Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Bojonegoro
Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Trucuk
c. Luas Wilayah Kerja
Luas wilayah kerja Puskesmas Wisma Indah adalah 10 km2

2.1.2. Keadaan Wilayah Kerja


Wilayah kerja Puskesmas Wisma Indah adalah perkotaan yang terdiri dari
dataran rendah yang sebagian terletak di tepi sungai Bengawan Solo.
Pada umumnya dapat dilalui alat transportasi baik kendaraan roda empat
maupun roda dua, kecuali untuk daerah bantaran sungai Bengawan Solo
yang bila banjir tidak dapat dilalui.

2.1.3. Jumlah Desa/ Kelurahan


Jumlah Desa : 2 Desa
Jumlah Kelurahan : 5 Kelurahan
Jumlah RT : 131 RT
Jumlah RW : 24 RW
Jumlah Kepala Keluarga : 9.969 KK

5
Tabel 2.1
Desa/Kelurahan dan jumlah RT Wilayah kerja Puskesmas Wisma Indah tahun 2021

Nama Desa Jumlah


No Jumlah RT
/ kelurahan Posyandu Balita
1. Pacul 22 5
2. Jetak 9 4
3. Sumbang 29 5
4. Klangon 18 3
5. Kauman 12 4
6. Ledok Wetan 17 4
7. Ledok Kulon 30 7

Jumlah 137 32 32

Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Wisma Indah

6
2.2. Sumber Daya
Tabel 2.2
Ketenagaan Puskesmas berdasarkan data Renbut Th.2021
Status
kepegawain
Kekuran
No Jenis Ketenagaan Kompetensi Jml Standart Ket
gan
Tenaga
PNS THL BOK
I. Induk
1. Kepala Puskesmas Dokter/S1 1 1 1 0
2. Belum
S1/D3 sesuai
Kepala Tata Usaha 1 1 1 0
kesehatan kompeten
si
3. Perencanaan dan
S1 Kesehatan 0 1 1
Evaluasi
4. S1/D3
Promosi kesehatan 1 1 1 0
kesehatan
5. Penanggulangan
S1/D3
penyakit 1 0 1 1
kesehatan
(Epidemiologi)
6. Kesehatan S1/D4/D3
1 1 1 0
Lingkungan kesh lingk
7. Gizi Fungsional S1/D4/D3 Gizi 1 1 1 0
8. Bendahara/
SMEA/SMA/
Pengelola 1 1 1 0
D3 akutansi
Keuangan
9. Urusan Umum SMK/SMA 3 2 5 1 0
10. Kasir SMK/SMA 0 0 1
11. Belum
sesuai
Loket pendaftaran SMK/SMA 3 3 2 0
kompeten
si
12. RR (Rekam Medis) D3 RM 1 1 1 0
13. Sopir Ambulan SMP/SMA 1 1 1 0
14. Penjaga malam &
SMP/SMA 2 2 2 0
petugas kebersihan

7
15. UGD dan Poli Umum
Dokter S1 dokter 1 1 1 0
Perawat ahli S1/D4/D3 2 2 1 0
D3
Perawat fungsional 2 2 2 0
Keperawatan
16 Poli KIA & R.Persalinan
Bidan ahli S1/D4/D3 1 1 1 0
Bidan trampil D3 1 1 2 1 0
17 Poli KB
Bidan trampil D3 1 1 1 0
18. Poli Gigi
Dokter Gigi S1 Dokter gigi 1 1 1 0
D3 Perawat
Perawat Gigi 1 1 1 0
Gigi
19. R.Farmasi
Apoteker/
Tenaga teknis
Asisten 1 1 1 1 0
kefarmasian
apoteker
20. D3/D4 analis
Laboratorium 1 1 2 1 0
Kesehatan
II. POLINDES
21 7 Polindes D3/D4 7 7 7 0

JUMLAH 24 13 4 40 33 3

2.3. Kinerja Pelayanan


2.3.1. Data Kunjungan Puskesmas
Jumlah kunjungan Non Rawat Inap di Puskesma Wisma Indah pada tahun
2021 adalah Poli Umum 4.951 pasien, Poli Gigi 1.321 pasien, Poli KIA 1.469 pasien,
Poli KB 163 pasien, UGD 488 pasien, Laboratorium 5.796 pasien, Linakes 99 pasien
didapat dari pelayanan pasien bersalin di Puskesmas dan kunjungan lain – lain 3.710
pasien dari kunjungan pelayanan Surat Sehat dan pelayanan Calon Pengantin,
dengan rincian perbulan sebagai berikut :

Poli Poli Poli Poli LAIN


No Bulan UGD LAB LINAKES
Umum Gigi KIA KB - Lain
1 Januari 545 107 128 17 70 457 13 390
2 Februari 424 86 116 14 57 465 5 307
3 Maret 582 106 128 17 68 404 13 393

8
4 April 356 131 130 7 52 464 7 471
5 Mei 294 93 102 21 62 456 9 319
6 Juni 508 142 140 21 36 557 8 307
7 Juli 414 90 81 6 19 256 9 405
8 Agustus 452 68 97 10 34 368 3 168
9 September 379 101 153 12 35 660 5 179
10 Oktober 234 127 122 6 27 449 12 190
11 November 185 142 123 20 28 474 8 252
12 Desember 578 128 149 12 - 786 7 329
Jumlah 4951 1321 1469 163 488 5796 99 3710

2.3.2. Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Cara Pembayaran


Jumlah seluruh kunjungan di Puskesmas Wisma Indah pada tahun 2021 adalah
sebanyak 21.566 pasien, dengan rincian perbulan sebagai berikut :
BPJS
No Bulan Askes KIS Bayar
Mandiri
1 Januari 130 235 502 17
2 Februari 113 271 313 61
3 Maret 186 221 494 66
4 April 194 263 109 112
5 Mei 176 217 117 71
6 Juni 235 283 236 97
7 Juli 176 199 168 76
8 Agustus 104 107 112 68
9 September 104 131 244 61
10 Oktober 138 204 121 65
11 November 106 136 169 91
12 Desember 215 262 330 113
Jumlah 1877 2529 2915 898

2.3.3. Sepuluh Besar Penyakit Non Rawat Inap

9
Sepuluh besar penyakit Puskesmas Wisma Indah pada tahun 2021 mulai bulan
Januari hingga Bulan Desember adalah Hipertensi 3.849, DM Non Insulin 1.829,
Commond Cold 1.314, Gastritis dan Duodenitis 1.246, Myalgia 1.062, ISPA 923,
Karies gigi 782, Peny. Pd system otot 756, Kelainan refraksi 673, dan Peny. Kencing
manis 634. Didapat dari pelayanan induk Puskesmas dan Polindes dengan data tabel sebagai berikut :

Kode ICD X NAMA PENYAKIT JUMLAH %

I10 Penyakit Darah Tinggi Primer 3,849 16.77


E11 DM (NIDDM) 1,829 7.97
J00 Common Cold 1,314 5.72
K29 Gastritis Dan Duodenitis 1,246 5.43
R53 Badan Capek Dan Pegal-pegal 1,062 4.63
Infeksi Akut Sal Pernafasan
J06 Atas 923 4.02
K02 Karies Gigi 782 3.41
Peny.Pd Sistem Otot &
M13 Jar.Pengikat 756 3.29
Kelainan Refraksi dan
H52 Akomodasi 673 2.93
E13 Penyakit Kencing Manis 634 2.76
Total 13.068

2.3.4. Data Kejadian Luar Biasa


Pada tahun 2021 banyak diwarnai dengan munculnya pandemic Covid-19
19,yang dimulai pada bulan Januari 2021. Adapun data morbiditas akibat Covid-19
19 adalah sebagai berikut:
Jumlah
No Jenis KLB Lokasi Meninggal Tindak Lanjut
Kasus
Seluruh desa/kelurahan Tracing, testing
1 Covid-19 19 1.198 81
wilayah kerja puskesmas dan treatmen

10
2.4. Tabulasi Survey SMD
2.4.1. Gambaran Responden
a. Jenis Kelamin
Tabel 2.3. Jenis Kelamin Responden SMD Puskesmas Wisma Indah Kabupaten Bojonegoro
Klango Ledok Ledok
No. Jenis Kelamin Jetak Kauman Pacul Sumbang
n Kulon Wetan
1. Laki-laki 10 24 32 103 75 31 79
2. Perempuan 129 118 140 305 157 183 221
Jumlah 139 142 172 408 232 214 300
b. Pendidikan Responden
Tabel 2.4 Pendidikan Responden SMD Puskesmas Wisma Indah Kabupaten Bojonegoro
Ledok Ledok
No. Pendidikan Responden Jetak Kauman Klangon Pacul Sumbang
Kulon Wetan
1. Tidak Sekolah 1 0 0 4 1 3 1
2. SD 31 11 22 54 31 35 86
3. SLTP 20 28 24 77 41 41 33
4. SLTA 65 93 79 190 114 83 152
5. D1-D3 9 22 8 33 19 20 14
6. S1 18 18 3 80 27 44 74
7. S2 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 144 172 136 438 233 226 360

11
c. Pekerjaan Responden
Tabel 2.5 Pekerjaan Responden SMD Puskesmas Wisma Indah Kabupaten Bojonegoro
Ledok Ledok
No. Pekerjaan Responden Jetak Kauman Klangon Pacul Sumbang
Kulon Wetan
1. PNS/TNI/Polri 6 14 12 36 18 27 34
2. Pegawai swasta 18 26 31 97 19 37 53
3. Wiraswasta 24 37 42 108 77 30 55
4. Pelajar /mahasiswa 0 0 0 0 0 0 0
5. Lainnya 93 93 85 197 119 132 158
Jumlah 141 170 170 438 233 226 300

12
2.4.2. Kesimpulan Survey
a. Jetak
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Jetak tentang variabel rumah dan
lingkungan, dapat diketahui bahwa 44 responden (51,8%) jarak sumber air
dengan pembuangan kotoran > 10 meter, dan 41 responden (48,2%) lainnya
jarak sumber air dengan pembuangan kotoran <10 meter. Kemudian untuk
tempat pembuangan sampah, sebagian besar tempat pembuangan sampah
responden tidak tertutup atau terbuka sebanyak 68 responden (80%) dan masih
ada responden yang tidak mempunyai tempat pembuangan sampah sebanyak 11
responden (12,9%). Sedangkan untuk tempat pembuangan limbah dapur, hampir
setengah responden pembuangan limbah dapurnya terbuka sebanyak 42
responden (49,4%); 7 responden (8,2%) lantai rumahnya masih tanah; dan 12
responden (14,1%) kandang ternaknya menjadi satu dengan rumah.

Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Jetak tentang variabel Kesehatan


Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Gizi dan Imunisasi, dapat
diketahui bahwa sebagian besar responden yang mempunyai balita atau hamil,
merencanakan tempat kelahiran di Bidan sebanyak 25 responden (84%) dan 4
responden (16%) lainnya merencanakan tempat melahirkan di Rumah Sakit.
Hampir seluruh responden melakukan pemeriksaan kehamilan cukup (>4kali)
sebanyak 24 responden (96%), sebagian besar ibu yang memiliki balita atau
hamil rutin datang ke posyandu sebanyak 19 responden (76%) dan 5 responden
(20%) lainnya datang ke posyandu 1-7kali. Serta lebih dari setengah responden
tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun sebanyak 47 reponden (55,3%). Hal
tersebut dikarenakan responden janda, sudah menopause, hamil, program
mempunyai anak lagi, dan suami diluar kota.
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Jetak tentang variabel Surveilans,
dapat diketahui bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh responden dalam
waktu 3 bulan terakhir adalah batuk pilek sebanyak 20 responden (23,5%), diare
sebanyak 6 responden (7,1%), gatal-gatal sebanyak 4 responden (4,7%), dan
sesak nafas sebanyak 1 responden (1,2%).
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Jetak tentang variabel rumah dan
lingkungan, dapat diketahui bahwa 44 responden (51,8%) jarak sumber air
dengan pembuangan kotoran > 10 meter, dan 41 responden (48,2%) lainnya
jarak sumber air dengan pembuangan kotoran <10 meter. Kemudian untuk
tempat pembuangan sampah, sebagian besar tempat pembuangan sampah
responden tidak tertutup atau terbuka sebanyak 68 responden (80%) dan masih

13
ada responden yang tidak mempunyai tempat pembuangan sampah sebanyak 11
responden (12,9%). Sedangkan untuk tempat pembuangan limbah dapur, hampir
setengah responden pembuangan limbah dapurnya terbuka sebanyak 42
responden (49,4%); 7 responden (8,2%) lantai rumahnya masih tanah; dan 12
responden (14,1%) kandang ternaknya menjadi satu dengan rumah.
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Jetak tentang variabel perilaku
anggota keluarga, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden anggota
keluarganya merokok sebanyak 65 responden (76,5%), 18 responden (21,2%)
anggota keluarganya tidak pernah melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit
dalam sehari, dan ada 1 responden (1,2%) yang anggota keluarganya pernah
mengkonsumsi narkoba.
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Jetak tentang variabel upaya
kesehatan perorangan, dapat diketahui bahwa 17 responden (20%) belum
mengetahui jam buka pelayanan puskesmas dan lebih dari setengah responden
belum mengetahui jenis-jenis pelayanan yang ada di Puskesmas Wisma Indah
sebanyak 51 responden (60%).

b. Kauman
Berdasarkan Hasil SMD di Desa Kauman variabel akses pelayanan dan
pembiayaan kesehatan dapat dilihat bahwa seluruh responden berobat ke
fasilitas pelayanan kesehatan ketika sakit sebanyak 71 responden (100%). Hal
tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sudah mengerti akan pentingnya
kesehatan dan berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Jarak fasyankes
dengan rumah responden, sebagian besar jarak rumah responden dengan
fasyankes <1 km sebanyak 51 responden (71,8%) dan 1-5km sebanyak 20
responden (28,2%). Hal tersebut menunjukkan bahwa akses pelayanan
fasyankes berdasarkan jaraknya mudah dijangkau oleh responden. Sedangkan
untuk transportasi, sebagian besar responden menggunakan kendaraan pribadi
untuk berobat ke fasyankes sebanyak 52 responden (73,2%) dan jalan kaki
sebanyak 17 responden (23,9%). Serta sebagian besar responden sudah
memiliki asuransi kesehatan JKN KIS/BPJS sebanyak 58 responden (81,7%)
dan 4 responden (5,6%) belum memiliki asuransi kesehatan apapun untuk
menjamin kesehatannya dan keluarga.
Berdasarkan Hasil SMD di Desa Kauman tentang variabel Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Gizi dan Imunisasi, dapat diketahui
bahwa seluruh responden yang mempunyai balita atau hamil, merencanakan
tempat kelahiran anaknya di Bidan sebanyak 7 responden (100%), seluruh
responden melakukan pemeriksaan kehamilan cukup (>4kali) sebanyak

14
7responden (100%), dan seluruh responden yang memiliki balita atau ibu hamil
rutin datang ke posyandu sebanyak 7 responden (100%). Serta lebih dari
setengah responden tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun sebanyak 40
reponden (56,3%). Hal tersebut dikarenakan responden janda, sudah
menopause, hamil, program mempunyai anak lagi, dan suami diluar kota.
Berdasarkan Hasil SMD di Desa Kauman tentang variabel Surveilans,
dapat diketahui bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh responden dalam
waktu 3 bulan terakhir adalah batuk pilek sebanyak 6 responden (8,5%), gatal-
gatal sebanyak 2 responden (2,8%), dan Tifus sebanyak 1 responden (1,4%).
Berdasarkan Hasil SMD di Desa Kauman tentang variabel rumah dan
lingkungan, dapat diketahui bahwa setengah dari responden jarak sumber air
dengan pembuangan kotoran < 10 meter sebanyak 35 responden (49,3%).
Kemudian untuk tempat pembuangan sampah, hampir seluruh responden tempat
pembuangan sampahnya tertutup sebanyak 66 responden (93%) dan masih ada
responden yang tempat pembuangan sampahnya terbuka sebanyak 5 responden
(7%). Sedangkan untuk tempat pembuangan limbah dapur, hampir seluruh
responden pembuangan limbah dapurnya tertutup sebanyak 68 responden
(95,8%) dan hanya 3 responden (4,2%) tempat pembuangan limbah dapurnya
terbuka. Serta masih ada responden yang kandang ternaknya menjadi satu
dengan rumah sebanyak 1 responden (1%).
Berdasarkan Hasil SMD di Desa Kauman tentang variabel perilaku
anggota keluarga, dapat diketahui bahwa lebih dari setengah anggota keluarga
responden merokok sebanyak 44 responden (62%), 6 responden (8,5%) anggota
keluarganya tidak pernah melakukan PSN minimal 1 minggu sekali, 18 responden
(25,4%) anggota keluarganya tidak melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit
dalam sehari, sebagian besar responden tidak mempunyai TOGA sebanyak 56
responden (78,9%), dan ada 2 responden (2,8%) yang anggota keluarganya
mengkonsumsi miras.
Berdasarkan Hasil SMD di Desa Kauman tentang variabel upaya
kesehatan perorangan, dapat diketahui bahwa 14 responden (19,7%) belum
mengetahui jam buka pelayanan puskesmas dan lebih dari setengah responden
belum mengetahui jenis-jenis pelayanan yang ada di Puskesmas Wisma Indah
sebanyak 41 responden (57,7%).

c. Klangon
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Klangon tentang variabel akses
pelayanan dan pembiayaan kesehatan dapat dilihat bahwa hampir seluruh

15
responden berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan ketika sakit sebanyak 69
responden (97,2%), dan 2 responden (2,8%) lainnya memilih berobat sendiri. Hal
tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sudah mengerti akan pentingnya
kesehatan dan berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Sebagian besar
responden sudah memiliki asuransi kesehatan JKN KIS/BPJS sebanyak 54
responden (76,1%), 1 responden (1,4%) memiliki asuransi lain, dan 16 responden
(22,5%) lainnya belum memiliki asuransi kesehatan untuk menjamin kesehatan
responden dan keluarga.
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Klangon tentang variabel Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Gizi dan Imunisasi, dapat
diketahui bahwa setengah dari responden yang mempunyai balita atau hamil,
merencanakan tempat kelahiran di Bidan sebanyak 5 responden (50%) dan
setengah responden (50%) lagi merencanakan tempat melahirkan di Rumah
Sakit. Kemudian untuk rencana yang menolong (penolong) persalinan, setengah
responden merencanakan penolong persalinannya adalah Dokter sebanyak 5
responden (50%) dan 5 responden (50%) lainnya merencanakan penolong
persalinannya Bidan. Dan sebanyak 46 reponden (64,8%) tidak menggunakan
alat kontrasepsi apapun. Hal tersebut dikarenakan responden sudah menopause,
janda, suami jauh, dan sedang program untuk mempunyai anak lagi.
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Klangon tentang variabel Surveilans,
dapat diketahui bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh responden dalam
waktu 3 bulan terakhir adalah batuk pilek sebanyak 11 responden (15,5%), gatal-
gatal sebanyak 2 responden (2,8%), dan diare sebanyak 2 responden (2,8%).
Berdasarkan Tabel 4.3 tentang variabel rumah dan lingkungan, dapat
diketahui bahwa terdapat 4 responden (5,6%) keluarga responden yang
kepadatan penghuni rumah tinggi yaitu < 8 m 2 per orang.
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Klangon tentang variabel perilaku
anggota keluarga, dapat diketahui bahwa 30 responden (42,3%) anggota
keluarganya merokok, terdapat 13 responden (18,3%) anggota keluarganya tidak
melakukan upaya PSN, dan masih ada 4 responden (5,6%) yang anggota
keluarganya tidak pernah melakukan aktifitas fisik.
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Klangon tentang variabel upaya
kesehatan perorangan, dapat diketahui bahwa lebih dari setengah responden
belum mengetahui jam buka pelayanan puskesmas sebanyak 42 responden
(59,2%), dan sebagian besar responden juga belum mengetahui jenis-jenis
pelayanan yang ada di Puskesmas Wisma Indah sebanyak 56 responden
(78,9%).

16
d. Ledok Kulon
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Ledok Kulon tentang variabel akses
pelayanan dan pembiayaan kesehatan dapat dilihat bahwa hampir seluruh
responden berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan ketika sakit sebanyak 245
responden (96,8%), dan 7 responden (2,8%) lainnya memilih berobat sendiri. Hal
tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sudah mengerti akan pentingnya
kesehatan dan berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Jarak fasyankes
dengan rumah responden yaitu setengah dari responden jarak rumahnya dekat
dengan fasyankes <1 km sebanyak 132 responden (52,2%) dan hanya 15
responden (5,9%) jaraknya jauh >10km. Sedangkan untuk transportasi, sebagian
besar responden dengan kendaraan pribadi sebanyak 193 responden (76,3%)
dan jalan kaki sebanyak 54 responden (21,3%). Serta lebih dari setengah
responden sudah memiliki asuransi kesehatan JKN KIS/BPJS sebanyak 175
responden (69,2%) dan 70 responden (27,7%) belum memiliki asuransi
kesehatan untuk menjamin kesehatan responden dan keluarga.
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Ledok Kulon tentang variabel
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Gizi dan Imunisasi,
dapat diketahui bahwa setengah dari responden yang mempunyai balita atau
hamil, merencanakan tempat kelahiran di Bidan sebanyak 42 responden (64,6%)
dan 23 responden (35,4%) merencanakan tempat melahirkan di Rumah Sakit.
Kemudian untuk rencana yang menolong (penolong) persalinan, setengah
responden merencanakan penolong persalinannya Bidan sebanyak 49
responden (75,4%) dan sebanyak 15 responden (23,1%) merencanakan
penolong persalinannya Dokter. Hampir seluruh responden melakukan
pemeriksaan kehamilan cukup (>4kali) sebanyak 63 responden (96,9%),
sebagian besar ibu yang memiliki balita atau hamil datang ke posyandu rutin
sebanyak 55 responden (84,6%) dan 10 responden (15,4%) lainnya tidak rutin
datang ke posyandu. Serta lebih dari setengah responden tidak menggunakan
alat kontrasepsi apapun sebanyak 153 reponden (60,5%). Hal tersebut
dikarenakan responden janda, sudah menopause, sedang hamil, suami diluar
kota, dan program mempunyai anak lagi.
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Ledok Kulon tentang variabel
Surveilans, dapat diketahui bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh
responden dalam waktu 3 bulan terakhir adalah batuk pilek sebanyak 82
responden (32,4%), gatal-gatal sebanyak 18 responden (7,1%), diare sebanyak
14 responden (5,5%), sesak nafas sebanyak 5 responden (2%), cacar air
sebanyak 5 responden (2%), Tifus sebanyak 4 responden (1,6%), DBD sebanyak

17
1 responden (0,4%), TBC sebanyak 1 responden (0,4%), dan Hepatitis sebanyak
1 responden (0,4%).
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Ledok Kulon tentang variabel rumah
dan lingkungan, dapat diketahui bahwa 100 responden (39,5%) jarak sumber air
dengan pembuangan kotoran > 10 meter, dan lebih dari setengah responden
sebanyak 153 responden (60,5%) jarak sumber air dengan pembuangan kotoran
<10 meter. Kemudian untuk tempat pembuangan sampah, 116 responden
(45,8%) tempat pembuangan sampahnya tidak tertutup dan sebanyak 15
responden (5,9%) tidak tersedia tempat pembuangan sampah. Sedangkan untuk
tempat pembuangan limbah dapur, sebanyak 41 responden (16,2%)
pembuangan limbah dapurnya terbuka. Serta masih ada kandang ternak
responden menjadi satu dengan rumah sebanyak 9 responden (3,6%).
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Ledok Kulon tentang variabel
perilaku anggota keluarga, dapat diketahui bahwa lebih dari setengah responden
anggota keluarganya merokok sebanyak 144 responden (56,9%), terdapat 64
responden (25,3%) yang anggota keluarganya tidak melakukan upaya PSN
minimal 1 minggu, masih ada 47 responden (18,6%) yang anggota keluarganya
tidak biasa BAB di jamban dan 84 responden (33,2%) anggota keluarganya tidak
pernah melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit dalam sehari.
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Ledok Kulon tentang variabel upaya
kesehatan perorangan, dapat diketahui bahwa 79 responden (31,2%) belum
mengetahui jam buka pelayanan puskesmas dan lebih dari setengah responden
belum mengetahui jenis-jenis pelayanan yang ada di Puskesmas Wisma Indah
sebanyak 142 responden (56,1%).

e. Ledok Wetan
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Ledok Wetan tentang variabel akses
pelayanan dan pembiayaan kesehatan dapat dilihat bahwa hampir seluruh
responden berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan ketika sakit sebanyak 68
responden (94,4%), dan 4 responden (5,6%) lainnya memilih berobat sendiri. Hal
tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sudah mengerti akan pentingnya
kesehatan dan berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Jarak fasyankes
dengan rumah responden yaitu sebagian besar responden jaraknya dekat 1-5 km
sebanyak 51 responden (70,8%) dan hanya 2 responden (2,8%) jaraknya jauh
>10km. Sedangkan untuk transportasi, sebagian besar responden dengan
kendaraan pribadi sebanyak 62 responden (86,1%) dan jalan kaki sebanyak 5
responden (6,9%). Serta sebagian besar responden sudah memiliki asuransi
kesehatan JKN KIS/BPJS sebanyak 59 responden (81,9%), 1 responden (1,4%)

18
memiliki asuransi lain, dan 12 responden (16,7%) belum memiliki asuransi
kesehatan untuk menjamin kesehatan responden dan keluarga.
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Ledok Wetan tentang variabel
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Gizi dan Imunisasi,
dapat diketahui bahwa setengah dari responden yang mempunyai balita atau
hamil, merencanakan tempat kelahiran di Bidan sebanyak 13 responden (92,9%)
dan 1 responden (7,1%) merencanakan tempat melahirkan di Rumah Sakit.
Kemudian untuk rencana yang menolong (penolong) persalinan, setengah
responden merencanakan penolong persalinannya Bidan sebanyak 13
responden (92,9%) dan sebanyak 5 responden (50%) merencanakan penolong
persalinannya Dokter. Seluruh responden melakukan pemeriksaan kehamilan
cukup (>4kali) sebanyak 72 responden (100%), sebagian besar ibu yang memiliki
balita atau hamil datang ke posyandu rutin sebanyak 11 responden (78,6%) dan 3
responden (21,4%) lainnya tidak rutin datang ke posyandu. Serta lebih dari
setengah responden tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun sebanyak 44
reponden (61,1%). Hal tersebut dikarenakan responden janda, sudah
menopause, sedang hamil, suami diluar kota, dan program mempunyai anak lagi.
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Ledok Wetan tentang variabel
Surveilans, dapat diketahui bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh
responden dalam waktu 3 bulan terakhir adalah batuk pilek sebanyak 14
responden (19,4%), gatal-gatal sebanyak 2 responden (2,8%), sesak nafas
sebanyak 1 responden (1,4%), dan diare sebanyak 1 responden (1,4%).
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Ledok Wetan tentang variabel rumah
dan lingkungan, dapat diketahui bahwa lebih dari setengah responden sebanyak
45 responden (62,5%) jarak sumber air dengan pembuangan kotoran >10 meter
dan 27 responden (37,5%) jarak sumber air dengan pembuangan kotoran <10
meter. Kemudian untuk tempat pembuangan sampah, 43 responden (59,7%)
mempunyai tempat pembuangan sampah tertutup, 23 responden (31,9%)
mempunyai tempat pembuangan sampah tidak tertutup, dan tidak tersedia tempat
pembuangan sampah sebanyak 6 responden (8,3%). Sedangkan untuk tempat
pembuangan limbah dapur, 64 responden (88,9%) pembuangan limbah dapurnya
tertutup dan tidak tersedia tempat pembuangan limbah dapur sebanyak 8
responden (11,1%). Serta masih ada kandang ternak responden menjadi dengan
rumah sebanyak 4 responden (5,6%).
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Ledok Wetan tentang variabel
perilaku anggota keluarga, dapat diketahui bahwa 30 responden (41,7%) anggota
keluarganya merokok, terdapat 12 responden (16,7%) anggota keluarganya tidak
melakukan upaya PSN, masih ada 8 responden (11,1%) yang anggota

19
keluarganya tidak pernah melakukan aktifitas fisik, dan ada keluarga responden
pernah mengkonsumsi miras sebanyak 2 responden (2,8%).
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Ledok Wetan tentang variabel upaya
kesehatan perorangan, dapat diketahui bahwa responden belum mengetahui jam
buka pelayanan puskesmas sebanyak 34 responden (47,2%), dan sebagian
besar responden belum mengetahui jenis-jenis pelayanan yang ada di
Puskesmas Wisma Indah sebanyak 54 responden (75%).

f. Pacul
Berdasarkan Hasil SMD di Desa Pacul tentang variabel akses pelayanan
dan pembiayaan kesehatan dapat dilihat bahwa hampir seluruh responden
berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan ketika sakit sebanyak 83 responden
(97,6%), dan hanya 1 responden (1,2%) yang memilih berobat sendiri atau
lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sudah mengerti akan
pentingnya kesehatan dan berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Jarak
fasyankes dengan rumah responden <1 km sebanyak 32 responden (37,6%),
lebih dari setengah responden jarak rumah dengan fasyankes 1-5km sebanyak
51 responden (60%) dan hanya 2 responden (2,4%) jaraknya >10km. Sedangkan
untuk transportasi, hampir seluruh responden menggunakann kendaraan pribadi
untuk ke fasyankes sebanyak 81 responden (95,3%) dan jalan kaki sebanyak 3
responden (3,5%). Serta hampir seluruh responden sudah memiliki asuransi
kesehatan JKN KIS/BPJS sebanyak 79 responden (92,9%) dan hanya 4
responden (4,7%) yang belum memiliki asuransi kesehatan apapun untuk
menjamin kesehatannya dan keluarga.
Berdasarkan Hasil SMD di Desa Pacul tentang variabel Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Gizi dan Imunisasi, dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden yang mempunyai balita atau hamil, merencanakan
tempat kelahiran di Bidan sebanyak 25 responden (84%) dan 4 responden (16%)
lainnya merencanakan tempat melahirkan di Rumah Sakit. Hampir seluruh
responden melakukan pemeriksaan kehamilan cukup (>4kali) sebanyak 24
responden (96%), sebagian besar ibu yang memiliki balita atau hamil rutin datang
ke posyandu sebanyak 19 responden (76%) dan 5 responden (20%) lainnya
datang ke posyandu 1-7kali. Serta lebih dari setengah responden tidak
menggunakan alat kontrasepsi apapun sebanyak 47 reponden (55,3%). Hal
tersebut dikarenakan responden janda, sudah menopause, hamil, program
mempunyai anak lagi, dan suami diluar kota.
Berdasarkan Hasil SMD di Desa Pacul tentang variabel Surveilans, dapat
diketahui bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh responden dalam waktu 3

20
bulan terakhir adalah batuk pilek sebanyak 20 responden (23,5%), diare
sebanyak 6 responden (7,1%), gatal-gatal sebanyak 4 responden (4,7%), dan
sesak nafas sebanyak 1 responden (1,2%).
Berdasarkan Tabel 4.4 tentang variabel rumah dan lingkungan, dapat
diketahui bahwa 44 responden (51,8%) jarak sumber air dengan pembuangan
kotoran > 10 meter, dan 41 responden (48,2%) lainnya jarak sumber air dengan
pembuangan kotoran <10 meter. Kemudian untuk tempat pembuangan sampah,
sebagian besar tempat pembuangan sampah responden tidak tertutup atau
terbuka sebanyak 68 responden (80%) dan masih ada responden yang tidak
mempunyai tempat pembuangan sampah sebanyak 11 responden (12,9%).
Sedangkan untuk tempat pembuangan limbah dapur, hampir setengah
responden pembuangan limbah dapurnya terbuka sebanyak 42 responden
(49,4%); 7 responden (8,2%) lantai rumahnya masih tanah; dan 12 responden
(14,1%) kandang ternaknya menjadi satu dengan rumah.
Berdasarkan Hasil SMD di Desa Pacul tentang variabel perilaku anggota
keluarga, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden anggota keluarganya
merokok sebanyak 65 responden (76,5%), 18 responden (21,2%) anggota
keluarganya tidakl pernah melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit dalam
sehari, dan ada 1 responden (1,2%) yang anggota keluarganya pernah
mengkonsumsi narkoba.
Berdasarkan Hasil SMD di Desa Pacul tentang variabel upaya kesehatan
perorangan, dapat diketahui bahwa 17 responden (20%) belum mengetahui jam
buka pelayanan puskesmas dan lebih dari setengah responden belum
mengetahui jenis-jenis pelayanan yang ada di Puskesmas Wisma Indah
sebanyak 51 responden (60%).

g. Sumbang
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Sumbang tentang variabel akses
pelayanan dan pembiayaan kesehatan dapat dilihat bahwa hampir seluruh
responden berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan atau tenaga kesehatan
ketika sakit sebanyak 148 responden (98%), dan 3 responden (2%) lainnya
memilih berobat sendiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sudah
mengerti akan pentingnya kesehatan dan berobat ke fasilitas pelayanan
kesehatan. Jarak fasyankes dengan rumah responden yaitu setengah dari
responden jarak rumahnya dekat dengan fasyankes <1 km sebanyak 82
responden (54,3%), dan hampir seluruh responden pergi ke fasyankes dengan
kendaraan pribadi sebanyak 141 responden (93,4%). Serta sebagian besar

21
responden sudah memiliki asuransi kesehatan JKN KIS/BPJS sebanyak 114
responden (75,5%).
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Sumbang tentang variabel
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Gizi dan Imunisasi,
dapat diketahui bahwa lebih dari setengah responden yang mempunyai balita
atau hamil, merencanakan tempat kelahiran di Bidan sebanyak 20 responden
(60,6%) dan 13 responden (39,4%) merencanakan tempat melahirkan di Rumah
Sakit. Hampir seluruh responden melakukan pemeriksaan kehamilan cukup
(>4kali) sebanyak 32 responden (97%), sebagian besar ibu yang memiliki balita
atau hamil rutin datang ke posyandu sebanyak 25 responden (%) dan 7
responden (21,2%) lainnya tidak rutin datang ke posyandu. Serta lebih dari
setengah responden tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun sebanyak 80
responden (53%). Hal tersebut dikarenakan responden janda, menopause, hamil,
dan suami diluar kota.
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Sumbang tentang variabel
Surveilans, dapat diketahui bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh
responden dalam waktu 3 bulan terakhir adalah batuk pilek sebanyak 36
responden (23,8%), diare sebanyak 8 responden (5,3%), gatal-gatal sebanyak 7
responden (4,6%), dan sesak nafas sebanyak 3 responden (1,3%).
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Sumbang tentang variabel rumah
dan lingkungan, dapat diketahui bahwa 62 responden (41,1%) jarak sumber air
dengan pembuangan kotoran < 10 meter. Kemudian untuk tempat pembuangan
sampah, 52 responden (34,4%) tempat pembuangan sampahnya tidak tertutup
atau terbuka dan tidak tersedia tempat pembuangan sampah sebanyak 3
responden (2%). Sedangkan untuk tempat pembuangan limbah dapur, sebanyak
32 responden (21,2%) pembuangan limbah dapurnya terbuka. Serta 97
responden (64,2%) belum mempunyai TOGA.
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Sumbang tentang variabel perilaku
anggota keluarga, dapat diketahui bahwa lebih dari setengah responden anggota
keluarganya merokok sebanyak 83 responden (55%), terdapat 9 responden (6%)
yang anggota keluarganya tidak melakukan upaya PSN minimal 1 minggu, dan
ada 1 responden yang anggota keluarganya pernah mengkonsumsi narkoba.
Berdasarkan Hasil SMD di Kelurahan Sumbang tentang variabel upaya
kesehatan perorangan, dapat diketahui bahwa responden belum mengetahui jam
buka pelayanan puskesmas sebanyak 28 responden (18,5%), dan belum
mengetahui jenis-jenis pelayanan yang ada di Puskesmas Wisma Indah
sebanyak 72 responden (47,7%).

22
BAB III
ANALISA MASALAH

3.1. Identifikasi Masalah


Masalah yang dihadapi oleh Puskesmas Wisma Indah berdasarkan data PKP
tahun 2021 dan capaian dari masing-masing program adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Masalah yang dihadapi oleh Puskesmas Wisma Indah

Target Pencapaian Masalah/


Upaya (P) Kesenjangan
NO Kegiatan Sasaran
Kesehatan
(TS) Angka % Angka %

1 2 3 3 4 5
1 Pelayanan 1 Penimbangan balita D/S 1584 1388 61,4 196 38,6
Gizi  2 Balita pendek (Stunting) 101,5 82 17 19,5 18

2 Kesehatan 3 Pelayanan Kesehatan Ibu 488 483 99 5 10


Ibu, Anak, Hamil (K4)
dan 4 Pelayanan Kesehatan 6515 5538 85 1077 15
Keluarga usia Pendidikan dasar
Berencana
3 Pelayanan 5 Kasus TBC yang 50,4 40 63,5 10,4 36,5
P2 ditemukan dan diobati
6 Sekolah (SMP dan 20 2 10 18 90
SMA/sederajat) yang
sudah dijangkau
penyuluhan HIV/AIDS
7 Angka Bebas Jentik 1006,1 895 84,5 111,1 15,5
8 Deteksi Dini kanker 4121,6 55 1,1 41,216 98,9
payudara dan kanker
serviks pada perempuan
usia 30-50 tahun atau
perempuan yang
memiliki riwayat seksual
aktif
9 Sekolah yang ada di 29,3 16 35,6 13,3 64,4
wilayah Puskesmas atau
Puskesmas
melaksanakan KTR
4 Perkesmas 10 Cakupan kunjungan 6521 1708 26,2 4813 73,8
rumah pasien
5 Pelayanan 11 Deteksi dini gangguan 14165 8127 22,9 6038 77,1

23
Kesehatan penglihatan dan
Indra pendengaran di
masyarakat paling
kurang 40% populasi
6 Pelayanan 12 Setiap penderita 10638 6748 63,4 3890 36,6
Perorangan hipertensi mendapatkan
  pelayanan kesehatan
sesuai standart
13 Angka kontak rate 150 139,7 14 10,3 1
pelayanan
7 Mutu 14 Kepatuhan petugas 14 13 94,6 1 5,4
menggunaka APD
15 Kepatuhan petugas 6 5 83,3 1 16,7
melakukan hand hygiene
8 Admen 16 Penyajian / updating 7 5 75 3 25
data dan informasi
tentang hasil IKS
17 Pelaksanaan MMD 7 5 75 3 25
membahas survei dari
SMD

24
FORM INPUT DATA CAPAIAN BULANAN SPM PUSKESMAS WISMA INDAH (PROSENTASE) TAHUN 2021
ABS % JAN FEB MAR APR MEI JUNI
PELAYANAN KESEHATAN

CAPAIAN

CAPAIAN

CAPAIAN

CAPAIAN

CAPAIAN

CAPAIAN
TARGET
TARGET

TARGET

TARGET

TARGET

TARGET

TARGET
NO
DASAR %

%
Persentasi ibu hamil
yang mendapatkan
100 6.9 13.7 31.
1 pelayanan ibu hamil (k4) 488 41 34 34 81 33 67 122 40 107 21.93 163 47 154 203 43
% 7 3 56
di fasilatas pelayanan
kesehatan sesuai standar
Persentasi ibu berslin
yang mendapatkan
100 9.0 16.5 34.
2 pelayanan persalinan di 466 39 42 42 78 35 77 117 37 114 24.46 155 47 161 194 41
% 1 2 55
fasilitas kesehatan sesuai
standar
Persentasi anak 0-28
bulan yang mendapatkan 100 9.1 18.5 36.
3 436 36 40 40 73 41 81 109 33 114 26.15 145 43 157 182 35
pelayanan kesehatan BBL % 7 8 01
sesuai standar
Persentasi anak 0-59
bualan yang
100 6.2 13.2 27.
4 mendapatkan pelayanan 2263 189 142 142 377 157 299 566 159 458 20.24 754 171 629 943 156
% 7 1 79
kesehatan balita sesuai
standar
Persentasi anak usia
pendidikan dasar kelas 1
100 0.0 85.
5 - 9 yang mendapatkan 6515 543 0 0 1086 0 0 0.00 1629 5538 5538 85.00 2172 0 5538 2715 0
% 0 00
pelayanan skrining
kesehatan sesuai standar
Persentase warga negara
usia 15-60 tahun tahun
100 190 196 8.5 461 20.2 35.
6 yang mendapatkan 22846 1963 3808 2651 5712 1822 6436 28.17 7615 1757 8193 9519 1707
% 4 3 9 4 0 86
pelayanan skrining
kesehatan sesuai standar

Persentasi warga negara


usia 60 tahun ke atas
100 5.5 11.1 27.
7 yang mendapatkan 8026 669 442 442 1338 455 897 2007 519 1416 17.64 2675 772 2188 3344 424
% 1 8 26
pelayanan skrening
kesehatan sesuai standar

Persentasi penderita
Hipertensi yang 100 5.3 133 12.2 28.
8 10877 906 581 581 1813 750 2719 966 2297 21.12 3626 851 3148 4532 864
mendapatkan pelayanan % 4 1 4 94
kesehatan sesuai standar
Persentasi penderita DM
yang mendapatkan 100 31. 41.1 59.
9 657 55 210 210 110 60 270 164 62 332 50.53 219 60 392 274 68
pelayanan kesehatan % 96 0 67
sesuai standar
Persentasi Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ)
100 132 134. 134.3 135
10 Berat yang mendapatkan 67 6 89 89 11 1 90 17 0 90 22 1 91 28 2
% .84 33 3 .82
pelayanan kesehatan
sesuai standar
Persentasi orang dengan
TB yang mendapatkan 100 6.2 12.1 23.
11 830 69 52 52 138 49 101 208 51 152 18.31 277 47 199 346 49
pelayanan TB sesuai % 7 7 98
standar
Persentasi orang
Beresiko terinveksi HIV
( ibu hamil, pasien TB, 100 8.3 15.2 38.
12 901 75 75 75 150 62 137 225 96 233 25.86 300 116 349 375 82
pasien IM, % 2 1 73
waria/transgender,
pengguna napza dan
warga binaan lembaga
permasyarakatn
mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai
standar

FORM INPUT DATA CAPAIAN BULANAN SPM PUSKESMAS WISMA INDAH (PROSENTASE) TAHUN 2021
ABS % JULI AGUST SEP OKT NOV DES
PELAYANAN KESEHATAN

CAPAIAN

CAPAIAN

CAPAIAN

CAPAIAN

CAPAIAN

CAPAIAN
TARGET
TARGET

TARGET

TARGET

TARGET

TARGET

TARGET
NO
DASAR %

%
Persentasi ibu hamil
yang mendapatkan
100 6.9 13.7 31.
1 pelayanan ibu hamil (k4) 488 41 34 34 81 33 67 122 40 107 21.93 163 47 154 203 43
% 7 3 56
di fasilatas pelayanan
kesehatan sesuai standar
Persentasi ibu berslin
yang mendapatkan
100 9.0 16.5 34.
2 pelayanan persalinan di 466 39 42 42 78 35 77 117 37 114 24.46 155 47 161 194 41
% 1 2 55
fasilitas kesehatan sesuai
standar
Persentasi anak 0-28
bulan yang mendapatkan 100 9.1 18.5 36.
3 436 36 40 40 73 41 81 109 33 114 26.15 145 43 157 182 35
pelayanan kesehatan BBL % 7 8 01
sesuai standar
Persentasi anak 0-59
bualan yang
100 6.2 13.2 27.
4 mendapatkan pelayanan 2263 189 142 142 377 157 299 566 159 458 20.24 754 171 629 943 156
% 7 1 79
kesehatan balita sesuai
standar
Persentasi anak usia
pendidikan dasar kelas 1
100 0.0 85.
5 - 9 yang mendapatkan 6515 543 0 0 1086 0 0 0.00 1629 5538 5538 85.00 2172 0 5538 2715 0
% 0 00
pelayanan skrining
kesehatan sesuai standar

Persentase warga negara


usia 15-60 tahun tahun
100 190 196 8.5 461 20.2 35.
6 yang mendapatkan 22846 1963 3808 2651 5712 1822 6436 28.17 7615 1757 8193 9519 1707
% 4 3 9 4 0 86
pelayanan skrining
kesehatan sesuai standar

Persentasi warga negara


usia 60 tahun ke atas
100 5.5 11.1 27.
7 yang mendapatkan 8026 669 442 442 1338 455 897 2007 519 1416 17.64 2675 772 2188 3344 424
% 1 8 26
pelayanan skrening
kesehatan sesuai standar

Persentasi penderita
Hipertensi yang 100 5.3 133 12.2 28.
8 10877 906 581 581 1813 750 2719 966 2297 21.12 3626 851 3148 4532 864
mendapatkan pelayanan % 4 1 4 94
kesehatan sesuai standar
Persentasi penderita DM
yang mendapatkan 100 31. 41.1 59.
9 657 55 210 210 110 60 270 164 62 332 50.53 219 60 392 274 68
pelayanan kesehatan % 96 0 67
sesuai standar
Persentasi Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ)
100 132 134. 134.3 135
10 Berat yang mendapatkan 67 6 89 89 11 1 90 17 0 90 22 1 91 28 2
% .84 33 3 .82
pelayanan kesehatan
sesuai standar
Persentasi orang dengan
TB yang mendapatkan 100 6.2 12.1 23.
11 830 69 52 52 138 49 101 208 51 152 18.31 277 47 199 346 49
pelayanan TB sesuai % 7 7 98
standar
Persentasi orang
Beresiko terinveksi HIV
( ibu hamil, pasien TB,
pasien IM,
waria/transgender,
100 8.3 15.2 38.
12 pengguna napza dan 901 75 75 75 150 62 137 225 96 233 25.86 300 116 349 375 82
% 2 1 73
warga binaan lembaga
permasyarakatn
mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai
standar
Dari indikator Standar Pelayanan Minimal didapatkan ada 3 indikator yang belum
terpenuhi, yaitu ;
1. Pelayanan Kesehatan pada usia pendidikan dasar kelas 1 - 9 dan diluar
satuan pendidikan dasar (85,00%)
2. Persentasi penderita Hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar (tercapai 88,85%)
3. Presentase Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan pelayanan sesuai
standar (96,02%)
Sedangkan dari hasil pencapaian pendataan PIS PK tahun 2021 adalah sebagai
berikut :

Dari data PIS PK didapatkan masalah kesehatan yang belum tercapai adalah :

1. Masih terdapat 2,88% persalinan ibu yang tidak di fasilitas pelayaan


2. Masih terdapat kesenjangan 33,14 % penderita suspect TB Paru yang
berobat sesuai standart
3. Masih terdapat kesenjangan 78,82 % penderita gangguan jiwa berat yang
belum diobati
4. Masih terdapat kesenjangan 10,08% keluarga yang menjadi anggota JKN
3.2. Prioritas Masalah
Adanya keterbatasan sumberdaya dan anggaran maka dilakukan prioritas
masalah yang akan di cari pemecahan (solusi). Di puskesmas Wisma Indah
memprioritaskan masalah menggunakan metode USG dengan jalan mengadakan
diskusi untuk menentukan prioritas masalah,diikuti kepala puskesmas dan
pemegang program yang pencapaiannya rendah. Disepakati untuk mengambil 7
program yang mendapat prioritas agar focus dalam pemecahan masalah dan juga
tepat dalam alokasi anggaran yang terbatas.

Tabel 3.4 Matrik USG Program Puskesmas yang ada Kesenjangan / Masalah :

Tingkat Tingkat
Tingkat
Keseriu Perkem RANG
No Masalah Urgensi Nilai
san bangan KING
(U)
(S) (G)
1 Pelayanan 1 Penimbangan balita D/S 6 6 5 180 10
Gizi 2 Balita pendek (Stunting) 9 8 7 501 2

2 Kesehatan 3 Pelayanan Kesehatan Ibu


8 7 6 336 5
Ibu, Anak, Hamil K4
dan
Keluarga 4 Pelayanan Kesehatan usia
4 4 4 64 17
Berencana Pendidikan dasar

3 Pelayanan 5 Kasus TBC yang ditemukan


9 8 8 576 1
P2 dan diobati

6 Sekolah (SMP dan


SMA/sederajat) yang sudah
5 5 5 125 15
dijangkau penyuluhan
HIV/AIDS

7 Angka Bebas Jentik 7 6 5 210 9

8 Deteksi Dini kanker payudara


dan kanker serviks pada
perempuan usia 30-50 tahun 6 5 5 150 13
atau perempuan yang
memiliki riwayat seksual aktif

9 Sekolah yang ada di wilayah


Puskesmas atau Puskesmas 7 5 5 175 11
melaksanakan KTR
Perkesmas 10 Cakupan kunjungan rumah
6 7 6 252 7
pasien

Pelayanan 11 Deteksi dini gangguan


Kesehatan
penglihatan dan
Indra
pendengaran di masyarakat 5 5 4 100 16

paling kurang 40% populasi

Pelayanan 12 Setiap penderita hipertensi


mendapatkan pelayanan 6 6 6 216 8
Perorangan
kesehatan sesuai standart
  13 Angka kontak rate pelayanan 8 8 7 448 3
Tingkat Tingkat
Tingkat
Keseriu Perkem RANG
No Masalah Urgensi Nilai
san bangan KING
(U)
(S) (G)
Mutu 14 Kepatuhan petugas 8 7 7 392 4
menggunakan APD
15 Kepatuhan petugas 7 7 6 294 6
melakukan hand hygiene
Admen 16 Penyajian / updating data dan 7 6 3 126 12
informasi tentang hasil IKS
17 Pelaksanaan MMD 6 6 4 144 14
membahas survei dari SMD

Tabel 3.5 Prioritas Masalah :

Tingkat Tingkat Tingkat


No Masalah Urgensi Keseriusan Perkemba Nilai RANGKING
(U) (S) ngan (G)
1 Kasus TBC yang ditemukan
9 8 8 576 1
dan diobati
2 Balita Pendek (Stunting) 9 8 7 501 2

3 Angka kontak rate 8 8 7 448 3


pelayanan
4 Kepatuhan petugas 8 7 7 392 4
menggunakan APD
5 Pelayanan Kesehatan Ibu 8 7 6 336 5
Hamil K4
6 Kepatuhan petugas 7 7 6 294 6
melakukan hand hygiene
7 Cakupan kunjungan rumah
6 7 6 252 7
pasien
8 Setiap penderita hipertensi
mendapatkan pelayanan 6 6 6 216 8
kesehatan sesuai standart
9 Angka bebas jentik 7 6 5 210 9
10 Penimbangan balita D/S 6 6 5 180 10

3.3. Rumusan Masalah


Hasil diskusi USG masalah yang menjadi prioritas di Puskesmas Wisma
Indah berdasarkan PKP tahun 2021, SPM 2021 dan hasil survey PIS PK adalah
sebagai berikut:
1. Kasus TBC yang ditemukan dan diobati
2. Balita Pendek (Stunting)
3. Angka Kontak Rate Pelayanan
4. Kepatuhan Petugas menggunakan APD
5. Pelayanan kesehatan ibu hamil K4
6. Kepatuhan petugas melakukan Hand Hygiene
7. Cakupan kunjungan rumah pasien
8. Setiap penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standart
9. Angka bebas jentik
10. Penimbangan balita D/S
3.4. Akar Penyebab Masalah
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap cakupan
Pemberdayaan Masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung menggunakan alat analisis diagram tulang ikan ( fist bone analizer ).
Beberapa faktor akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam berbagai kelompok faktor internal ( Sumber daya ) maupun fakator
eksternal (lingkungan ) yang dapat dilihat sebagai berikut :
3.4.1. Menentukan Akar Penyebab Masalah Kasus TBC yang ditemukan dan diobati
Kasus TBC yang ditemukan dan diobati

Dana Manusia Lingkungan Kurangnya Pengetahuan dan


Kurangnya kesadaran masyarakat serta
Kurangannya
anggran untuk kurang terlibat penjaringan TB
pelatihan bagi
program TBC baru
petugas atau kader
Adanya dukungan TBC
Peran kader TBC
yang belum
optimal
Rendahnya
capaian kasus
TBC yang
Inovasi aplikasi dengan
ditemukan
Kurangnya media informasi melibatkan kader, tokoh
masyarakat dan pasien dan diobati
dan penyuluhan terkait Jarang msayarakat
TBC yang diobati
yang mau
memeriksakan diri

Material Metode Budaya


Menetapkan Pemecahan Masalah Dengan Metode Carl
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah antara kepala puskesmas dengan pemegang program menggunakan metode curah
pendapat. Setelah masalah prioritas terpilih, maka tahap selanjutnya perlu dicari alternative pemecahan masalah dengan menggunakan alat
analisis dengan metode CARL :
SKOR Hasil
Masalah Pemecahan Masalah
Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah CxAx Ranking
Prioritas C A R L Terpilih
RxL
Kasus TBC 1. Kurangnya 1. Memberikan KIE pentingnya 5 4 4 4 320 2 1. Membuat rencana
yang ditemukan Pengetahuan dan Penjaringan dan pengobatan anggaran untuk kegiatan
dan di obati kesadaran masyarakat bagi pasien TBC program TBC
serta kurang terlibat 2. Memberikan KIE
penjaringan TB baru pentingnya penjaringan
dan pengobatan bagi
Kurangnya
pasien TBC
2. Kurangnya anggaran 2. Membuat rencana anggaran 4 4 4 4 256 3
3. Membuat rencana
untuk program TBC untuk kegiatan program TBC anggaran untuk kegiatan
3. Peran kader TBC yang 3. Melakukan sosialisasi bagi 5 4 5 4 400 1 program TBC
belum optimal kader TBC
4. Pencatatan dan 4. Membuat inovasi atau catatan 5 4 4 3 240 4 4. Membuat inovasi atau
pelaporan yang belum register yang baru sehingga catatan register yang
kurang disiplin baru sehingga
memudahkan pelacakan kasus
5. Jarang masyarakat memudahkan pelacakan
TBC
yang mau 4 4 4 3 192 5 kasus TBC
5. Melakukan sosialisasi kepada 5. Melakukan sosialisasi
memeriksakan diri
masyarakat tentang pentingnya tentang alur pelayanan
program TBC kasus TBC

55
3.4.2. Menentukan Akar Penyebab Masalah Balita Pendek (Stunting)
Balita stunting BT agustus mencapai 84 balita ( 17 % ) dari target 481 balita ( < 21,1 % )

Material Dana Manusia

Demo Petugas/kader
makanan belum bisa
Leaflet untuk
padat gizi memberikan
stunting masih
belum ada edukasi tentang
kurang
stunting secara
efektif Balita stunting 84
balita (17 % ) dari
target 481 ( < 21,1 % )

Stunting belum
dianggap masalah
Penyuluhan satu
arah, belum konseling
Infeksi berulang pada
ke semua sasaran
sasaran sehingga gagal
tumbuh

Lingkungan Metode

56
Menetapkan Pemecahan Masalah Dengan Metode Carl
Setelah masalah prioritas terpilih, maka tahap selanjutnya perlu dicari alternative pemecahan masalahdengan menggunakan alat analisis dengan metode
CARL :
SKOR Hasil
Alternatif Pemecahan Pemecahan
Masalah Prioritas Penyebab Masalah CxAx Ranking
Masalah C A R L Masalah Terpilih
RxL
Balita stunting BT 1. Petugas/kader belum 1. Melakukan pelatihan atau 5 4 4 4 320 2 1. Memaksimalkan
agustus mencapai 84 bisa memberikan sosialisasi kepada kader kegiatan bulan timbang
balita ( 17 % ) dari edukasi tentang tentang stunting (Februari dan Agustus)
target 481 balita ( < stunting secara efektif
21,1 % ) 2. Demo makanan gizi 2. Pengusulan dana 4 4 4 4 256 3 2. Melakukan pelatihan
belum ada atau sosialisasi kepada
3. Penyuluhan satu 3. Perlu adanya sosialisasi 5 4 4 3 240 4 kader tentang stunting
arah, belum kepada masyarakat 3. Pengusulan dana
konseling ke semua
sasaran 4. Memaksimalkan kegiatan
4. Stunting belum bulan timbang (Februari 5 4 5 4 400 1 4. Memberikan KIE gizi
dianggap masalah dan Agustus) pentingnya masalah
stunting
5. Memberikan KIE gizi
5. Leaflet untuk stunting 4 4 4 3 192 5 5. Perlu adanya sosialisasi
pentingnya masalah
masih kurang kepada masyarakat
stunting

57
3.4.3. Menentukan Akar Penyebab Masalah Angka Kontak Rate Pelayanan
Masih tingginya kesenjangan angka kontak rate pelayanan

Dana Manusia Lingkungan


Rendahnya peran
Belum tertibnya serta masyarakat
pengentryan dalam kegiatan UKM
kunjungan sehat krn akses jauh
dan sakit

Masih kurangnya
Terbiayai pengetahuan tentang
oleh JKN cara pengentryan Kontak rate
yang benar dalam
setahun 14%
per mil

simpus dan pcare belum


terbridging

Masih banyak polindes


yang belum tersedia
jaringan wifi dan komputer
Metode
Material

58
Menetapkan Pemecahan Masalah Dengan Metode Carl
Setelah masalah prioritas terpilih, maka tahap selanjutnya perlu dicari alternative pemecahan masalah dengan menggunakan alat analisis
dengan metode CARL :
SKOR Hasil Pemecahan
Alternatif Pemecahan
Masalah Prioritas Penyebab Masalah CxAx Ranking Masalah Terpilih
Masalah C A R L
RxL
Capaian kontak rate 1. Belum tertibnya 1. Pengisian Kunjungan pcare 5 4 5 4 400 1 1. Pengisian Kunjungan
di puskesmas wisma pengentryan real time pcare real time
indah pada tahun
2021 terdapat 2. Banyaknya pasien 2. Kunjungan sehat UKM 5 4 4 3 240 4 2. Penyediaan sarana
kesenjangan yang kunjungan ulang dimasukkan dalam pcare computer
3. Masih kurangnya
pengetahuan tentang 3. Tersedianya jaringan wifi 5 4 4 4 320 2 3. Kunjungan sehat UKM
cara pengentryan yang yang kuat dimasukkan dalam
benar pcare
4. Masih banyak polindes
4. Penyediaan sarana
yang belum tersedia 4 4 4 4 256 3 4. Tersedianya jaringan
computer
jaringan wifi dan wifi yang kuat
computer

59
3.4.4. Menetukan Akar Penyebab Masalah Kepatuhan Petugas Menggunakan APD
Kurangnya kepatuhan petugas menggunakan APD belum mencapai target 100%

Manusia Metode

Kurangnya Kurang adanya


pengetahuan kontrol dari tim
tentang kepatuhan mutu atau audit
Kurangnya
capaian
kepatuhan
petugas
menggunakan
Peraturan /
Pasien banyak APD belum
kebijakan yang
Terbatasnya sehingga 100%
ditetapkan
pendanaan dilakukan
untuk APD yang dengan tergesa-
diharapkan gesa
Sarana
Dana
Lingkungan

60
Menetapkan Pemecahan Masalah Dengan Metode Carl
Setelah masalah prioritas terpilih, maka tahap selanjutnya perlu dicari alternative pemecahan masalah dengan menggunakan alat analisis
dengan metode CARL :
SKOR Hasil Pemecahan
Alternatif Pemecahan
Masalah Prioritas Penyebab Masalah CxAx Ranking Masalah Terpilih
Masalah C A R L
RxL
Kepatuhan petugas 1. Kurangnya 1. Sosialisasi tentang aturan 4 4 4 4 256 3 1. Pengusulan terkait APD
menggunakan APD pengetahuan tentang untuk menggunakan APD
belum sesuai target kepatuhan
100% 2. Peraturan/kebijakan 2. Mewajibkan petugas 5 4 4 4 320 2 2. Mewajibkan petugas
yang ditetapkan menggunakan APD menggunakan APD
3. Terbatasnya 3. Pengusulan terkait APD
pendanaan untuk APD 4 4 3 4 192 4 3. Tim mutu melakukan
seperti yang audit terhadap petugas
diharapkan 4. Tim mutu rutin melakukan
4. Kurang adanya control audit terhadap petugas 5 4 5 4 400 1 4. Sosialisasi tentang
dari tim mutu atau aturan untuk
audit menggunakan APD

61
3.4.5. Menentukan Akar Penyebab Masalah Capaian Bumil K4
Capaian kunjungan Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) di puskesmas Wisma Indah pada tahun 2021 sebanyak 99% ( Rill 483) dari target
Dinas kesehatan Kabupaten Bojonegoro Sebanyak 100% (Riil 488)
Dana Manusia Lingkungan
Sebagian masyarakat blm tahu
Kurangnya pengetahuan Sebagian ibu hamil pentingnya periksa pada
masyarakan untuk segera enggan
memeriksakan kehamilan memeriksakan Masa ibu hamil
di awal kehamilan karena
pandemi Covid-19
Pengetahuan
petugas kurang

Kunjungan ibu
hamil K4 99 %
Reviuw DO K4 ibu
Perbaikan pencatatan hamil
dan pelaporan
Melalui pertemuan
Pengaktifan kader kelompok belajar
Kunjungan rumah pendamping bumil bidan

Kelas ibu hamil


Material ANC Terpadu
Metode Budaya

62
Menetapkan Pemecahan Masalah Dengan Metode Carl
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah antara kepala puskesmas dengan pemegang program menggunakan metode curah
pendapat.
Setelah masalah prioritas terpilih, maka tahap selanjutnya perlu dicari alternative pemecahan masalah dengan menggunakan alat analisis
dengan metode CARL :
SKOR Hasil
Pemecahan Masalah
Masalah Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah CxAx Ranking
C A R L Terpilih
RxL
Capaian kunjungan 1. Sebagian masyarakat 1. Memberikan KIE pentingnya 5 4 5 4 400 1 1. Memberikan KIE
Pelayanan blm tahu pentingnya pemeriksaan pada ibu hamil pentingnya pemeriksaan
kesehatan untuk periksa pada masa ibu melalui kelas ibu hamil pada ibu hamil melalui
ibu hamil (K4) di hamil. 2. Memantau ibu hamil melalui media kelas ibu hamil
puskesmas Wisma 2. Sebagian ibu hamil elektronika wa, untuk segera 2. Kerja sama dengan
Indah pada tahun enggan meme-riksakan memeriksakan kehamilannya 5 4 4 3 240 4 kader Kesehatan
2021 sebanyak 99% kehamilan sesuai jadwal tentang data ibu hamil
(Rill 483) dari target 3. Kurangnya penge- 3. Kerja sama dengan kader untuk di laksanakan
Dinas kesehatan tahuan masyarakan Kesehatan tentang data ibu hamil kunjungan rumah
Kabupaten untuk segera untuk di laksanakan kunjungan 3. Melaksanakan
Bojonegoro memeriksakan rumah kelompok belajar bidan
Sebanyak 100% (Riil kehamilan di awal 4. Melaksanakan kelompok belajar 5 4 4 4 320 2 untuk mereview kembali
488) 4. Sebagia tenaga bidan bidan untuk mereview kembali DO DO bumil K4
masih kurang bumil K4 Secara berkala
memahami DO Secara berkala (Tribulan) (Tribulan) melakukan
kunjungan dan melakukan validasi data kohort validasi data kohort dari
pencatatan di kohort ibu dari polindes polindes
hamil K4. Efaluasi pencapaian program KIA Efaluasi pencapaian
(PKP dan SPM) baik di polindes 4 4 4 4 256 3 program KIA (PKP dan
maupun dipuskesmas SPM) baik di polindes
maupun dipuskesmas

63
3.4.6. Menentukan Akar Masalah Kepatuhan Petugas Melakukan Hand Hygiene

Kurangnya kepatuhan petugas melakukan Hand Hygiene belum memenuhi target 100%

Manusia Metode

Kurangnya Kurang adanya


pengetahuan kontrol dari tim
tentang kepatuhan Kondisi khusus petugas mutu atau audit
tidak melakukan hand Kurangnya
hygiene capaian
kepatuhan
petugas
melakukan
Tempat sabun
Pasien banyak Hand Hygiene
cuci tangan
sehingga belum 100%
yang kurang
Kurangnya dilakukan
mencukupi
persediaan dengan tergesa-
gesa
Sarana
Dana
Lingkungan

64
Menetapkan Pemecahan Masalah Dengan Metode Carl
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah antara kepala puskesmas dengan pemegang program menggunakan metode curah
pendapat. Setelah masalah prioritas terpilih, maka tahap selanjutnya perlu dicari alternative pemecahan masalah dengan menggunakan alat
analisis dengan metode CARL :
SKOR Hasil
Pemecahan Masalah
Masalah Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah CxAx Ranking
C A R L Terpilih
RxL
Kurangnya capaian 1. Kurangnya 1. Sosialiasi terhadap petugas 4 4 4 4 256 3 1. Menambahkan
kepatuhan petugas pengetahuan tentang kepatuhan Hand Hygiene lebih di persediaan bahan media
melakukan Hand kepatuhan tingkatkan habis pakai
Hygiene belum 2. Kurang adanya kontrol 2. Tim mutu rutin melakukan audit 5 4 4 4 320 2 2. Tim mutu rutin
100% dari tim mutu atau audit terhadap petugas melakukan audit
3. Kurangnya persediaan 3. Menambahkan persediaan bahan 5 4 5 4 400 1 terhadap petugas
media habis pakai 3. Sosialisasi terhadap
4. Tempat sabun cuci 4. Pengusulan terkait persediaan 4 4 4 3 192 4 petugas kepatuhan Hand
tangan yang kurang tempat sabun cuci Hygiene lebih di
tingkatkan
4. Pengusulan terkait
persediaan tempat sabun
cuci

65
3.4.7. Menentukan Akar Cakupan Kunjungan Rumah Pasien
Capaian cakupan kunjungan rumah pasien pada tahun 2021 sebanyak 26,2% ( Rill 1708) dari 100% (Riil 6521)

Material Dana Manusia


Keterbatasan dana Kurangnnya
yang tersedia untuk koordinasi lintas
Ketersediaan CHN KIT
program Perkesmas Program
yang kurang memadai
Pemanfaatan
CHN Kit yang
Tugas ganda Cakupan
tidak maksimal
pengelola Program kunjungan rumah
perkesmas yang
tidak sesuai target
(26,2%)
Ketidakpedulian masyarakat
terhadap masalah kesehatan Pelaksanaan kegiatan
Program yang belum
Dukungan lintas sesuai SOP
sektor yang masih
Masyarakat belum kurang
mengenal program Pendekatan terhadap masyarakat
Perkesmas menggunakan media informal kurang
intens
Lingkungan METODE

66
Menetapkan Pemecahan Masalah Dengan Metode Carl
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah antara kepala puskesmas dengan pemegang program menggunakan metode curah
pendapat. Setelah masalah prioritas terpilih, maka tahap selanjutnya perlu dicari alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan alat
analisis dengan metode CARL :
SKOR Hasil
Masalah Pemecahan Masalah
Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah CxAx Ranking
Prioritas C A R L Terpilih
RxL
Cakupan 1. Man 1. Memperbaiki koordinasi lintas 5 4 4 4 320 II 1. Memberikan edukasi
kunjungan - Kurangnya koordinasi program melalui penyusunan RPK kepada masyarakat

rumah lintas Program 2. Pengurangan beban tugas 4 4 4 2 128 V tentang Program

perkesmas - Tugas ganda pengelola 3. Pengajuan anggaran melalui tim 4 4 4 3 144 IV Perkesmas dan
Program PTP dampaknya
yang tidak
2. Money 4. Mengusulkan Pengadaan CHN kit 4 3 3 2 72 VII 2. Memperbaiki koordinasi
sesuai target
Keterbatasan dana yang 5. Memaksimalkan CHN Kit yang 4 4 2 2 64 VIII lintas program melalui
(26,2%)
tersedia untuk program sudah ada untuk sementara waktu penyusunan RPK
Perkesmas 6. Meningkatkan kepatuhan terhadap 4 4 4 3 192 III 3. Meningkatkan kepatuhan
3. Material SOP terhadap SOP
- Ketersediaan CHN Kit 7. Memanfaatkan media yang ada di 4 3 3 3 108 VI
yang kurang memadai masyarakat secara optimal
- Pemanfaatan CHN Kit 8. Memberikan edukasi kepada 5 5 5 5 625 I
yang tidak maksimal masyarakat tentang Program
Perkesmas dan dampaknya

67
4. Methode
- Pelaksanaan kegiatan
program yang belum
sesuai SOP
- Pendekatan terhadap
masyarakat
menggunakan media
informal kurang intens
5. Environment
- Ketidakpedulian
masyarakat terhadap
masalah kesehatan
- Masyarakat belum
mengenal program
Perkesmas

68
3.4.8. Menentukan Akar Masalah Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
Capaian Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi pada tahun 2021 sebanyak 88,8% dari target 100%

Manusia Metode
Pencatatan dan
Kurangnya kesadaran pelaporan kurang
penderita untuk periksa ke tertib
puskesmas / Polindes

Kurangnya koordinasi
lintas program / lintas
sector misalnya kerjasama Capaian
dengan kader kesehatan Pelayanan
Kesehatan
Penderita
Hipertensi belum
memenuhi target
100%
Masyarakat belum
faham bahaya
Hipertensi
Kurangnya -Dana transportasi
ketersediaan dibiayai oleh
alat BOK

Masyarakat tidak mau


periksa kalau ada
keluhan atau gejala

Material Dana Lingkungan

69
Cara Pemecahan Masalah
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah antara kepala puskesmas dengan pemegang program menggunakan metode curah
pendapat. Setelah masalah prioritas terpilih, maka tahap selanjutnya perlu dicari alternative pemecahan masalah dengan menggunakan alat
analisis dengan metode CARL:

SKOR Hasil
Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Masalah Prioritas Penyebab Masalah CxAx Ranking
Masalah Terpilih
RxL

Capaian Pelayanan 1. Kurangya pemeriksaan 1. Pemeriksaan kesehatan 5 4 5 4 400 1 1. Pemeriksaan kesehatan


Kesehatan Penderita kesehatan berkala berkala di Ibu berkala di Ibu

Hipertensi pada kepada masyarakat posyandu balita, Posyandu Balita,


2. Kurangnya Posbindu PTM, Posbindu PTM, Kantor,
tahun 2021 sebanyak
ketersediaan alat Sekolah, kantor, RT Sekolah, RT
88,8% dari target
3. Pencatatan dan 2. Pengadaan dana alat 5 4 4 4 320 2 2. Pengadaan dana alat
100%
pelaporan kurang tertib alat pemeriksaan pemeriksaan
4. Masyarakat belum 3. Penertiban pencatatan 4 3 5 4 240 4 3. Penyuluhan dan
faham bahaya dan Pelaporan memberikan KIE
hipertensi 4. Penyuluhan dan tentang penyakit tidak
memberikan KIE 3 4 3 5 120 3 menular ke masyarakat
tentang penyakit tidak 4. Penertiban pencatatan
menular ke masyarakat dan pelaporan

70
3.4.9. Menentukan Akar Masalah Angka Bebas Jentik
Capaian Angka Bebas Jentik pada Tahun 2021 sebanyak 84,5% dari Target 100%

Manusia Metode

Kurangnya
Laporan ke ketanggapan dari
Kader rangkap tugas puskesmas lambat lintas sector
sehingga kurang
berkeliling Capaian
Angka bebas
jentik pada
tahun 2021
Musim penghujan (84,5%)
Sebagian masih tidak jelas sehingga
Kurangnya
buang sampah antispasi kurang
dana
sembaragan
operasional

Budaya
Dana
Lingkungan
Masih ditemukan
banyak jentik

71
Menetapkan Pemecahan Masalah Dengan Metode Carl
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah antara kepala puskesmas dengan pemegang program menggunakan metode curah
pendapat. Setelah masalah prioritas terpilih, maka tahap selanjutnya perlu dicari alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan alat
analisis dengan metode CARL :
SKOR Hasil
Masalah Pemecahan Masalah
Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah CxAx Ranking
Prioritas C A R L Terpilih
RxL
Capaian Angka 1. Kader rangkap tugas 1. Pembagian tugas / waktu dalam 5 4 4 4 320 2 1. Adanya Kerjasama
bebas jentik sehingga kurang pemantauan angka bebas jentik lintas sector terkait

pada tahun 2021 berkeliling pelaporan kasus

(84,5%) 2. Laporan ke 2. Adanya kerjasama lintas sector 5 4 5 4 400 1 2. Pembagian


puskesmas lambat terkait pelaporan kasus tugas/waktu dalam

3. Kurangnya dana 3. Penganggaran dana kegiatan 4 4 4 4 256 3 pemantauan angka

operasional bebas jentik

4. Musim penghujan 4. Antispasi dengan cara pembagian 4 4 4 3 192 5 3. Pengangaran dana

tidak jelas sehingga bubuk abate ke rumah-rumah kegiatan

antispasi kurang 4. Sosialisasi ke

5. Sebagian besar masih 5. Sosialisasi ke masyarakat tentang 5 4 4 3 240 4 masyarakat tentang


akibat buang sampah akibat buang sampah
buang sampah
sembarangan sembarangan
sembarangan
5. Antisipasi dengan cara
pembagian bubu abate
ke rumah-rumah

72
3.4.10. Menentukan Akar Masalah Penimbangan Balita D/S
Capaian penimbangan balita D/S baru mencapai 61,4% dari target 70%

Material Dana Manusia

Pengumuman H -1
PMT Tdk ada dana Tdk ada dana posyandu kurang
Penyuluhan krg doorprize u/ menarik pembinaan kader menyentuh sasaran
menarik/ tiap bln di desa Kurangnya kunjungan
ortu dtg ke posy
variasi krg rumah untuk
mengajak posyandu
Prosentase D/S
baru mencapai
61,4 % dari
Posyandu kurang menarik target 70 %
Pengumuman lwt mushola Pengumuman pada saat
belum menjangkau semua arisan, saat tahlil
Saat posy anak tidur ibu yg mempunyai balita

Balita sakit
Ortu repot ,tdk ada yg mengantar Hanya melaporkan balita yg dtg ke posy
saja
Lingkungan Metode

73
Cara Pemecahan Masalah
Alternatif pemecahan SKOR Hasil C x Pemecahan Masalah
Prioritas masalah Penyebab masalah Ranking
masalah C A R L AxRxL Terpilih
Prosentase D/S baru 1. Pengumuman H-1 1. Pembinaan kader untuk 4 4 4 4 256 1 1. Pembinaan kader
mencapai 61,4 % Posyandu kurang meningkatkan kinerja untuk meningkatkan
dari target 70 % menyentuh sasaran kader posyandu/ edukasi kinerja kader
2. Kurangnya kunjungan orang tua posyandu/ edukasi
3 4 4 3 144 3
rumah untuk mengajak 2. Menyediakan PMT orang tua
posyandu Penyuluhan di posyandu 2. Sweeping balita yang
3. Tidak ada dana sesuai standar dan tdk hadir di posyandu
pembinaan kader tiap bervariasi 3. Menyediakan PMT
bulan di desa 3. Sweeping balita yang tdk 3 4 4 4 192 2 Penyuluhan di
4. Tdk ada dana doorprize hadir di posyandu posyandu sesuai
untuk menarik ortu 4. Memberikan reward standar dan bervariasi
3 3 4 3 108 4
datang ke posyandu kepada ibu balita yang 4. Memberikan reward
5. PMT penyuluhan kurang rajin ke posyandu 6 bln kepada ibu balita yang
menarik/ kurang variasi terakhir rajin ke posyandu 6 bln
6. Pengumuman pada saat terakhir
arisan , tahlil
7. Pengumuman lewat
mushola belum
menjangkau semua ibu
yang mempunyai balita
8. Posyandu kurang
menarik

74
3.5. Cara Pemecahan Masalah
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah diadakan kesepakatan antara kepala puskesmas dengan pemegang program dengan
menggunakan kriteria matrik Brain Storming (curah pendapat).
Tabel 3.5 Cara Pemecahan Masalah
Penyebab Masalah
Prioritas
Penyebab Pemecahan Masalah
No Masalah Tujuan Uraian Kegiatan
Masalah Uraian Penyebab terpilih
 
Potensial
1 Rendahya capaian Manusia Peran kader TBC yang Melakukan sosialisasi bagi Meningkatkan pengetahuan Melaksanakan pertemuan
kasus TBC yang belum optimal kader TBC kader tentang program TBC kader untuk melakukan
ditemukan dan dan tracing kontak kasus sosialisasi penjarigan
diobati TBC kasus TBC beserta kontak
erat, pelaporan kasus
baru, hingga pengobatan
selesai.
Lingkungan Kurangnya Memberikan KIE Meningkatkan pengetahuan Membuat leaflet, banner
Pengetahuan dan pentingnya Penjaringan dan masyarakat tentang dan video tentang alur
kesadaran masyarakat pengobatan bagi pasien penjaringan dan pengobatan pengobatan TBC
serta kurang terlibat
TBC bagi pasien TBC
penjaringan TB baru
Kurangnya

Dana Kurangnya anggaran Membuat rencana Menunjang kegiatan Mengusulkan kegaiatan


untuk program TBC anggaran untuk kegiatan vaksinasi agar bisa berjalan program TBC beserta
program TBC dengan lancar leaflet dan banner

75
Penyebab Masalah
Prioritas
Penyebab Pemecahan Masalah
No Masalah Tujuan Uraian Kegiatan
Masalah Uraian Penyebab terpilih
 
Potensial
2 Balita stunting BT Manusia Kurangnya pemahaman 1. Sosialisai bahaya stunting Meningkatkan peranserta lintas 1. Sosialisasi PMBA dan
agustus mencapai petugas bahaya dan dan cara mencegah kepada seektor lintas program dalam Gizi seimbang kepada

72 balita ( 4,6 % ) dampak stunting pejabat LS Kec, desa dan upaya pencegahan dan LP,LS
LS Prog , penurunan stunting walaupun 2. Advokasi Pencegahan
dari target 396 Dana Tidak ada dana dari
puskesmas 2. Meningkatkan partisipasi hasil keg th 2019 masih dibawah stunting kepada LS,LP
balita ( < 25,2 % )
Material Masih kurangnya masyarakat terutama di angka kabupaten, karena 3. Supervisi KP ASI ,
informasi akan pentingnya bulan timbang Pebruari dan stunting merupkan masalah gizi 4. Pendmapingan ibu
konseling gizi tentang Agustus sebagai bulan kronis jadi harus dicegah di usia meneyusui eksklusif
stunting timbang, pemberian Vit.A , emas 0-2 th, juga memantau 5. Melakukan audit stunting
Metode Belum semua balita monitoring ASI Eksklusif, pemberian ASI Eksklusif karena 6. Melakukan validasi
diukur bb/ tb nya dengan mon Garam ASI salah satu intervensi stunting
benar spesifik stunting

Lingkungan Masyarakat / pejabat


belum mengetahui
bahayanya stunting
3 Partisipasi Manusia 1. Pengumuman H-1 1. Melakukan kunjungan 1. Sebagai sarana untuk 1. Pembinaan Kader
Masyarakat ( D/S ) Posyandu kurang rumah kepada balita yang meningkatkan D dan Posyandu Balita
kegiatan posyandu menyentuh sasaran tidak datang ke posyandu sebagai sarana 2. Kunjungan rumah bagi
dalam rangka 2. Kurangnya kunjungan untuk dilakukan menyampaikan pentingnya balita yg tidak hadir di
pemantauan rumah untuk penimbangan BB dan ukur posyandu pada ortu agar posyandu
pertumbuhan baru mengajak posyandu TB u/ mengetahui st gizi dg mau datang ke posyandu 3. PMT Penyuluhan
mencapai 67,29 % Dana 1. Tidak ada dana indikator BB/U, TB/U, secara rutin di bulan memenuhi syarat gizi
dari target 80 %, pembinaan kader telur, susu, biskuit dari

76
Penyebab Masalah
Prioritas
Penyebab Pemecahan Masalah
No Masalah Tujuan Uraian Kegiatan
Masalah Uraian Penyebab terpilih
 
Potensial
kesenjangan tiap bulan di desa BB/TB berikutnya. desa.
( - ) 32,71 % 2. Tdk ada dana 2. Untuk penyegaran tugas 4. Orientasi kader dan ibu
doorprize untuk kader posyandu karena ilmu balita yg mempunyai
menarik ortu datang 2. Pembinaan Kader secara selalu berkembang dan maslah gizi.
ke posyandu berkala pembinaan kader sebagai 5. Skrening aktif/ pelacakan
sarana menyampaikan dankonfirmasi kasus gizi
3. Perbaikan PMT Penyuluhan masalah ataupun lain
Material PMT penyuluhan kurang
di posyandu keberhasilan kegiatan
menarik/ kurang variasi
4. Komunikasi kepada kader posyandu sehingga antar
dan sasaran ditingkatkan kader bisa saling
Metode 1. Pengumuman pada
terkait pentingnya melengkapi.
saat arisan , tahlil
posyandu sebagai sara 3. PMT Penyuluhan sbg
2. Pengumuman lewat
deteksi pemantauan sarana contoh yang baik
mushola belum
pertumbuhan balita bagi ortu.
menjangkau semua ibu
yang mempunyai balita

Lingkungan 1. Ortu repot tidak ada


yang mengantar
2. Posyandu kurang
menarik
3. Saat posyandu anak
tidur

77
Penyebab Masalah
Prioritas
Penyebab Pemecahan Masalah
No Masalah Tujuan Uraian Kegiatan
Masalah Uraian Penyebab terpilih
 
Potensial
4. Balita sakit
4 Capaian kunjungan Manusia 1. Sebagian 1. Memberika KIE 1. Meningkatkan Sesuai RPK 2021 di 7
Pelayanan masyarakat belum pentingnya pengetahuan masyarakat desa
kesehatan untuk tahu pentingnya pemeriksaan pada ibu pentingnya periksa pada
ibu hamil (K4) di periksa pada masa hamil melalui kelas ibu masa hamil.
puskesmas Wisma ibu hamil hamil
Indah pada tahun Manusia 2. Kerja sama dengan 2. Meningkatkan
2019 sebanyak 2. Sebagian ibu hamil kader Kesehatan pengetahuan ibu hamil
99.4% ( Rill 516) enggan tentang data ibu hamil tentang pentingnya
dari target Dinas memeriksakan untuk di laksanakan pemeriksaan kehamilan
kesehatan kehamilan kunjungan rumah. sejak awal kehamilan.
Kabupaten Manusia 3. Melaksanakan 3. Meningkatkan
Bojonegoro 3. Kurangnya kelompok belajar bidan pengetahuan bidan
Sebanyak 100% pengetahuan untuk mereview kembali tentang DO K4
(Riil 519) masyarakat untuk DO bumil K4 Secara
segera berkala (Tribulan)
memeriksakan melakukan validasi data
kehamilan di awal kohort dari polindes
Manusia
4. Sebagian tenaga
bidan masih kurang

78
Penyebab Masalah
Prioritas
Penyebab Pemecahan Masalah
No Masalah Tujuan Uraian Kegiatan
Masalah Uraian Penyebab terpilih
 
Potensial
memahami DO
kunjungan dan
pencatatan di kohort
ibu hamil K4
5 Kurangnya (25,5%) Manusia Keterbatasan tenaga 1. Menambah tenaga/ 1. Menambahkan 1. Menambahkan
setiap Warga petugas di bandingkan petugas kesehatan persediaan bahan media persediaan bahan
Negara Indonesia sasaran 2. Mengadakan media habis pakai media habis pakai
usia 60thn ke atas Material Minimnya media lembar balik berupa 2. Menambah 2. Menambah
mendapatkan informasi yang bisa gambar-gambar tenaga/petugas kesehatan tenaga/petugas
screening sesuai diakses untuk sasaran 3. Menambahkan 3. Mengadakan media kesehatan
standart Material Kurangnya bahan persediaan bahan lembar balik berupa 3. Mengadakan media
media habis pakai media habis pakai gambar-gambar lembar balik berupa
pendukung kegiatan gambar-gambar
6 Persentasi Manusia Besarnya target 1. Pembentukan posbindu 1. Meningkatkan akses bagi Sesuai RPK 2021 di 7
cakupan usia 15- sasaran yang harus baru di 7 desa sasaran untuk mengikuti desa
59 th mendapatkan dilakukan screening 2. Pelaksanaan posbindu screening di posbindu
pelayanan sesuai standar mengikuti jadwal 2. Agar pelaksanaan lebih
kesehatan sesuai Manusia Terbatasnya petugas posbindu lansia/ efektif dan efisien dengan
standar tercapai yang melayani posyandu balita petugas yang sama
89 % ditahun 2019 pelaksanaan screening 3. Menambah anggaran 3. Tersedianya BMHP dan

79
Penyebab Masalah
Prioritas
Penyebab Pemecahan Masalah
No Masalah Tujuan Uraian Kegiatan
Masalah Uraian Penyebab terpilih
 
Potensial
dibandingkan Material BMHP dan reagen BMHP dan reagen reagen yang mencukupi
target Kabupaten yang tersedia tidak dalam anggaran JKN
100%. mencukupi

7 Capaian kepatuhan - Belum 1. Pengusulan tenaga 1. Pengusulan tenaga 1. Meningkatkan Sesuai RPK
prosedur adanya kebersihan kebersihan kelengkapan petugas
pencegahan pendanaan 2. Pengusulan untuk 2. Pengusulan untuk 2. Meningkatkan
penularan infeksi di untuk pembelian spill kit pembelian spill kit pencegahan infeksi
Puskesmas Wisma recruitment set 3. Sosialisasi & pelatihan 3. Meningkatkan
Indah pada tahun tenaga 3. Pelatihan kepada PPI kepada petugas pengetahuan dan
2019 sebanyak kebersihan petugas terkait ketrampilan kepada
16.7% (Rill 5) dari - Belum penggunaan spill kit petugas
target Sebanyak adanya kepada petugas
100% (Riil 6) pendanaan puskesmas
untuk 4. Pelatihan PPI
pembelian kepada petugas
spill kit set kebersihan baru
- Petugas 5. Sosialisasi PPI
ruang kurang kepada seluruh
terampil petugas Puskesmas
menggunaka 6. Penambahan spillkit
80
Penyebab Masalah
Prioritas
Penyebab Pemecahan Masalah
No Masalah Tujuan Uraian Kegiatan
Masalah Uraian Penyebab terpilih
 
Potensial
n spill kit di 5 ruang yang
- Belum belum tersedia
adanya 7. Pengusulan
pelatihan pengadaan alat
kepada kebersihan yang
petugas sesuai standart
Kebersihan permenkes
- Kurangnya 8. Maksimalkan
sosialisasi tupoksi petugas
PPI terhadap kebersihan,
petugas pembuatan jadwal
- Jumlah spill kebersihan
kit set yang
terbatas
- Alat
kebersihan
masih belum
memadai/
sesuai
standart
- Petugas

81
Penyebab Masalah
Prioritas
Penyebab Pemecahan Masalah
No Masalah Tujuan Uraian Kegiatan
Masalah Uraian Penyebab terpilih
 
Potensial
membersihk
an ruangan
masing-
masing
7 Cakupan Manusia - Kurangnya koordinasi 1. Memberikan edukasi 1. Agar masyarakat 1. Melakukan kunjungan
kunjungan rumah lintas Program kepada masyarakat memahami tentang rumah pada keluarga
perkesmas yang - Tugas ganda tentang Program pentingnya kegiatan – rawan
kurang sesuai pengelola Program Perkesmas dan kegiatan dalm program 2. Melakukan pembinaan
target (85%) Dana - Keterbatasan dana dampaknya Perkesmas berikut pada keluarga rawan
yang tersedia untuk 2. Memperbaiki koordinasi dampaknya agar menjadi mandiri
program Perkesmas lintas program melalui 2. Agar terjadi sinergi antar 3. Melakukan pembinaan
- Ketersediaan CHN Kit penyusunan RPK program untuk pada sasaran
yang kurang memadai 3. Meningkatkan menghindari inefisiensi kelompok rawan
Material Pemanfaatan CHN Kit kepatuhan terhadap dalam pelaksanaan
yang tidak maksimal SOP kegiatan
Metode - Pelaksanaan kegiatan 3. Agar semua kegiatan
program yang belum yang dilaksanakan dapat
sesuai SOP dipertanggungjawabkan
- Pendekatan terhadap secara rasional

masyarakat
menggunakan media

82
Penyebab Masalah
Prioritas
Penyebab Pemecahan Masalah
No Masalah Tujuan Uraian Kegiatan
Masalah Uraian Penyebab terpilih
 
Potensial
informal kurang intens
Lingkungan - Ketidakpedulian
masyarakat terhadap
masalah kesehatan
- Masyarakat belum
mengenal program
Perkesmas
9 Pelayanan Metode 1. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan kesehatan Meningkatkan kunjungan Melaksanakan kegiatan
penderita kesehatan di Ibu berkala di Ibu penderita HT dengan cara skrening penderita HT
hipertensi sesuai posyandu balita, Posyandu Balita, pemeriksaan di Posyandu dengan cara pemeriksaan
standart Posbindu PTM, Posbindu PTM, Kantor, Balita, Posbindu, Posyandu di Posyandu Balita,
Pencapaian : 68,7 Sekolah, kantor, RT Sekolah, RT Lansia, RT, Sekolah dan Posbindu, Posyandu
% , kesenjangan 2. Penyuluhan tentang 2. Penyuluhan tentang Kantor Lansia, RT, Sekolah dan
32.3 % penyakit tidak penyakit tidak menular Kantor
menular kepada kepada mayarakat dan
mayarakat dengan Pembagian leaflet
pembagian leaflet
3. Penertiban
pencatatan dan
pelaporan
4. Koordinasi dengan

83
Penyebab Masalah
Prioritas
Penyebab Pemecahan Masalah
No Masalah Tujuan Uraian Kegiatan
Masalah Uraian Penyebab terpilih
 
Potensial
lintas program
Manusia Kurangnya kesadaran
penderita untuk periksa
ke puskesmas /
Polindes
Lingkungan 1. Masyarakat belum
paham bahaya
Hipertensi
2. Masyarakat tidak
mau periksa kalau
ada keluhan atau
gejala
Material Kurangnya
ketersediaan alat
10 Capaian kontak Manusia Belum tertibnya Pengisian Kunjungan pcare Ketertiban entry data Melakukan refresh entry
rate di puskesmas pengentryan kunjungan real time data pada masing-masing
wisma indah pada sehat dan sakit petugas unit pwlayanan
tahun 2019
terdapat Lingkungan Rendahnya peran serta Kunjungan sehat UKM Meningkatkan cakupan Entry data kunjungan
kesenjangan masyarakat dalam dimasukna dalam pcare kunjungan sehat UKM
sebanyak 91% dari kegiatan UKM krn

84
Penyebab Masalah
Prioritas
Penyebab Pemecahan Masalah
No Masalah Tujuan Uraian Kegiatan
Masalah Uraian Penyebab terpilih
 
Potensial
target Dinas akses jauh
kesehatan
Kabupaten
Bojonegoro
Sebanyak 150%.
11 Kurangnya Tenaga Metode Keterbatasan 1. Koordinasi dengan 1. Melakukan advokasi 1. Mengajukan analisa
di Puskesmas rekruitmen pegawai dinas kesehatan melalui kebutuhan tenaga di jabatan pegawai tahun
Sesuai Standart baik melalui cpns anjab puskesmas agar berjalan 2021
kepegawaian maupun PPPK 2. Menggunakan anggaran sesuai standart 2. Mengalokasikan
Dana Keterbatasan anggaran BOK untuk memenuhi 2. Mempunyai anggaran anggaran tenaga
kekurangan pegawai untuk perekrutan tenaga kontrak BOK
kontrak BOK

85

Anda mungkin juga menyukai