Anda di halaman 1dari 108

UPT PUSKESMAS BAJOE

KEC.TANETE RIATTANG TIMUR


KABUPATEN BONE

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

UPT PUSKESMAS BAJOE


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. Visi dan Misi......................................................................................................1
C. Moto...................................................................................................................3
D. Bentuk kegiatan..................................................................................................3
E. Tujuan.................................................................................................................5
F. Mekanisme Pengelola data..................................................................................6

BAB II PROFIL PELAYANAN..................................................................................9

A. Keadaan Geografis.............................................................................................9
B. Keadaan demografis.........................................................................................11
C. Keadaab ekonomi.............................................................................................12
D. Definisi operasional SPM Puskesmas Bajoe....................................................13
E. Indikator standar Pelayanan tahun 2020...........................................................22
F. Perbandingan Standar Pelayanan minimal.......................................................28

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN...........................................................33

A. Mortalitas..........................................................................................................33
B. Mordibilitas.......................................................................................................33

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN................................................................38

A. Pelayanan kesehatan.........................................................................................38
B. Akses dan mutu Pelayanan kesehatan...............................................................44
C. Perilaku hidup masyarakat................................................................................46
D. Keadaan lingkungan..........................................................................................48
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN...................................................50

A. Sarana...............................................................................................................50
B. Tenaga kesehatan..............................................................................................50

BAB VI USULAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL.......................................52

A. Administrasi dan manajemen............................................................................52


B. Upaya kesehatan masyarakat............................................................................52

BAB VII STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS BAJOE................56

A. Pelayanan kesehatan ibu hamil.........................................................................56


B. Pelayanan kesehatan ibu bersalin......................................................................58
C. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir..................................................................60
D. Pelayanan kesehatan Balita...............................................................................62
E. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar..............................................64
F. Pelayanan kesehatan pada usia produktif..........................................................66
G. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut................................................................67
H. Pelayanan kesehatan orang dengan ganguan jiwa berat....................................74
I. Pelayanan kesehatan dengan orang TB.............................................................76
J. Pelayanan kesehatan orang dengan Resiko terinpeksi virus HIV......................78

BAB VIII PENUTUP...................................................................................................80

LAMPIRAN
KATA PENGANTAR

Dengan Menyebut Nama Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyanyang,
Segala Puji Bagi Allah Tuhan Semesta Alam Sehingga “standard pelayanan minimal
UPT Puskesmas Bajoe yang kami buat ini dapat selesai tanpa halangan yang berarti ,
SPM ini kami buat dan susun dengan usaha maksimal juga atas bantuan dari berbagai
pihak yang berkenan

meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya, untuk menyelesaikan SPM UPT


Puskesmas Bajoe oleh karena kami sampaikan terimah kasih yang sebesar – besarnya
kepada segenap pihak yang telah ikut serta menyelesaikan profil ini,

Terlepas dari itu semua kami menyadari masih banyak kekurangan dalam SPM
ini . mungkin dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang tidak kami sadari.
Oleh karenya kami sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai sarana perbaikan
profil ini menjadi lebih baik

Dan semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan masyarakat luas. Akhir kata
kami ucapakn terimah kasih yang sebesar besarnya atas perhatiannya.

Bajoe, Januari 2021

Kepala UPT Puskesmas

Bajoe

Abdullah Sebe,S.Sos,SKM,M.Kes

NIP.19650204 1987 03 1 015


BAB I

PENDAHULUA

A. LATAR BELAKANG

Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang kesehatan


kualitas sistim informasi kesehatan di tingkat kabupaten sangat di tentukan oleh
sistim informasi yang berkualitas di tingkat Kecamatan/Puskesmas oleh karena
itu kami membuat profil UPT Puskesmas Bajoe yang menyajikan informasi
kesehatan secara menyeluruh di wilayah puskesmas Bajoe tahun 2020
khususnya cakupan pelayanan Kesehatan sebagai dasar evaluasi tahunan dan
pemantauan kinerja bagi petugas kesehatan di wilayah UPT Puskesmas Bajoe.

Upaya pelayanan kesehatan dititik beratkan pada pelayanan dasar


sebagai upaya terpadu yang diselenggarakan melalui kegiatan pokok, karena
puskesmas merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat di samping
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara menyeluruh dan terpadu
diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Departemen Kesehatan
1991).

Visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas adalah tercapainya


kecamatan sehat yang merupakan gambaran masyarakat kecamatan masa depan
yang ditandai dengan penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dengan
perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

1
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, puskesmas juga melaksanakan
upaya-upaya kesehatan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

2
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Dengan
upaya tersebut diharapkan terwujud tujuan pembangunan kesehatan dengan
tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.

UPT Puskesmas Bajoe sebagai salah satu ujung tombak dalam upaya
pembangunan kesehatan tersebut khususnya di wilayah Kecamatan Tanete
Riattang Timur, dalam mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan
melalui beberapa program yang dilaksanakan akan menggunakan beberapa
indikator mengacu kepada penggabungan Indikator Indonesia Sehat 2020 dan
indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal yang terdiri dari 47 indikator
kinerja. Untuk mengukur keberhasilan dari program tersebut akan
menggunakan indikator sebagai berikut :

1. Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir, yang meliputi indikator


mortalitas, morbiditas dan status gizi.
2. Indikator Hasil Antara, yang meliputi indikator untuk keadaan lingkungan,
perilaku hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan.
3. Indikator Proses dan Masukan yang meliputi, indikator pelayanan
kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen kesehatan dan kontribusi
sektor terkait.

Profil Kesehatan UPT Puskesmas Bajoe kali ini merupakan salah satu sarana
untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kecamatan
Kecamatan Tanete Riattang Timur dan merupakan salah satu sarana untuk
mengevaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah
tersebut berdasarkan indikator-indikator yang tercantum di atas.

3
B. VISI DAN MISI
1. VISI
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas dan Profesional
Menuju Masyarakat Kec. Tanete Riattang Timur yang Sehat

2. MISI
1. Memberikan Pelayanan yang Berkualitas
2. Menyediakan Sumber Daya Kesehatan yang Profesional.
3. Meningkatkan peras serta Masyarakat.
4. Mengelola Lingkungan yang Baik
5. Pengeloaan Manajemen Puskesmas secara Efisien dan Efektif.
6. Menyediakan Sarana dan Prasarana yang Memadai.

C. MOTTO
C : Cekatan (Terampil, cepat dalam melayani masyarakat)
I : Inovatif (Kreatif dalam mengembangkan program Puskesmas
menjadi lebih bervariasi).
T : Tepat (Tepat dalam menangani masalah kesehatan dan
Pengambilan keputusan).
R : Ramah (Ramah dalam pelayanan)
A : Aman (Aman bagi pemberi dan penerima pelayanan)

D. BENTUK KEGIATAN
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan
kesehatan melalui kerja sama lintas program dan lintas sektoral
a. Mengoptimalkan koordinasi dan jejaring lintas sektoral dan lintas
program di tingkat kecamatan.
b. Membuat jejaring dengan lembaga di tingkat desa/kelurahan dalam
rangka implementasi program kesehatan.
c. Membuat jejaring dengan kader sebagai pelaksana program
kesehatan di masyarakat.
4
d. Membina posyandu, desa/kelurahan siaga yang telah ada di
masyarakat.
e. Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan di sekolah ataupun
pondok pesantren.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan, serta berbasis bukti, menyeluruh dengan pengutamaan pada
upaya promotif dan preventif.
a. Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan
fasilitas yang tersedia.
b. Mengoptimalkan peran SDM sesuai tupoksi pelayanan yang ada.
c. Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan medis secara bertahap
sesuai perkembangan jaman.
d. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar.
e. Melaksanakan rujukan horizontal dalam rangka meningkatkan
peran klinik sehat, dengan tetap memberikan pelayanan rujukan
vertikal sesuai standar.
f. Meningkatkan koordinasi antar unit pelayanan.
3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang ada
di puskesmas dan masyarakat
a. Mendorong masyarakat untuk mendukung pendanaan kesehatan
yang bersumber dari masyarakat
b. Merencanakan anggaran kegiatan kesehatan yang sesuai dengan
permasalahan yang ada di masyarakat
c. Mendukung pencapaian SPM (Standar Pelayanan Minimal)
melalui dana yang ada.
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang
merata dan bermutu.

5
a. Melaksanakan transfer ilmu (kalakarya) dari SDM yang mengikuti
pelatihan kepada rekan-rekan lainnya.
b. Membuat peta jabatan sesuai dengan kompetensi yang ada.
c. Melaksanakan analisis beban kerja dan mutasi internal.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
a. Mengoptimalkan peran apotek dan gudang obat dalam pelayanan
kesehatan.
b. Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi penggunaan obat
pelayanan kesehatan.
c. Mengoptimalkan pencatatan dan pelaporan obat dan
alkes.Merencanakan kebutuhan obat dan alkes secara rutin.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan
berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan pelayanan kesehatan
yang bertanggungjawab.
a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terpadu setiap bulan
b. Menanggapi dengan segera setiap keluhan konsumen yang
disampaikan.
c. Melaksanakan lokmin bulanan dan tribulanan secara rutin.

E. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan SPM Profil UPT Puskesmas Bajoe adalah
untuk memberikan gambaran masyarakat Kecamatan Tanete Riattang
Timur, melalui hasil pencapaian program dan indikator kesehatan yang
dilaksanakan, sehingga nantinya dapat menjadi tolak ukur atau dasar
pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya di Puskesmas Bajoe.

6
2. Tujuan Khusus

a. Tersedianya data dan informasi yang akurat tentang pencapaian


program kesehatan di Puskesmas Bajoe.
b. Tersedianya informasi tentang bagaimana akses masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Bajoe terhadap pemeliharaan kesehatan.
c. Diperolehnya informasi mengenai cakupan program sehingga
dapat memotivasi pengelolah program untuk lebih meningkatkan
kinerjanya.
d. Mekanisme Kerja Pengelolaan Data

F. MEKANISME PENGELOLAAN DATA


1. Pengumpulan data
Dalam penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Bajoe, data
dikumpulkan secara aktif oleh petugas pengelolah data dengan cara
melakukan pengambilan data secara langsung dari masing-masing
pemegang program di Puskesmas dan di kantor BPS Kabupaten Bone serta
Kantor Camat Tanete Riattang Timur selanjutnya data tersebut diolah dan
dituangkan dalam bentuk tabel yang kemudian dianalisa sebelum disajikan
dalam bentuk profil.

Metode yang digunakan adalah pengumpulan data secara rutin melalui


pencatatan kegiatan pelayanan kesehatan baik di dalam maupun di luar
gedung Puskesmas yang dilakukan setiap hari dan berkala baik di
kelurahan/desa maupun di Puskesmas.

2. Pengolahan dan Analisis Data


Data yang telah dikumpulkan tersebut dimasukkan ke dalam format
tabel yang telah disediakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bone
kemudian dilakukan analisis. Jenis analisis data yang dilakukan pada

7
penyajian profil ini adalah jenis Analisis Deskriptif, yaitu upaya
menggambarkan / menjelaskan data yang terdapat dalam tabel sesuai
karakteristik data yang ditampilkan, termasuk angka rata-rata, angka
maksimum dan minimum.

3. Sistimatika Penyajian
Sistimatika penyajian Profil Kesehatan Puskesmas Bajoe adalah sebagai
berikut :

Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan penyusunan
Profil Kesehatan dan sistimatika penyajiannya.

Bab-2 : Gambaran Umum

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum wilayah kerja UPT


Puskesmas Bajoe Kecamatan Tanete Riattang Timur. Selain uraian tentang
letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga
mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-
faktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya
dan lingkungan.

Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai mortalitas,


morbiditas dan angka status gizi masyarakat Kecamatan Tanete Riattang
Timur.

Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar,


pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan
sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan yang

8
diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar
Pelayanan Minimum bidang kesehatan.

Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,


pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

Bab-6 : Kesimpulan

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan di tahun tersebut.

Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga


mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

9
BAB. II

PROFIL PELAYANAN

Puskesmas Bajoe berdiri pada tahun 1972 (sesuai SK Pemerintah Dati II


Bone Nomor : … tahun 1972) dan mengalami perubahan lokasi dan pembangunan
gedung baru yang sebelumnya berada di depan ex pasar Bajoe ke Lokasi yang
baru disebelah barat ex pasar Bajoe berdampingan dengan SD Inpres 5/81 Bajoe
Kelurahan Bajoe yang dibangun pada tahun 2009 dan mulai ditempati tahun 2010.
dengan luas wilayah 49 km2 yang terdiri dari 8 Kelurahan, 34 Lingkunagn/Dusun
dengan jarak tempuh dari Kelurahan terjauh (Kelurahan Pallette) berjarak 11 km
dan jarak dari Ibu Kota Kab. Bone (Watampone) 7 km dan termasuk Wilayah
Puskesmas Perkotaan. Wilayah kerja merupakan daerah datar dengan curah hujan
sedang tiap tahunnya.Tiap Kelurahan dapat dengan mudah dijangkau baik
kendaraan roda dua maupun roda empat dengan jalan yang yang rata-rata mulus
beraspal.

A. KEADAAN GEOGRAFIS

UPT Puskesmas Bajoe terletak di Kecamatan Tanete Riattang Timur


yaitu di Kelurahan Bajoe (Jalan Yos Sudarso No.294 Bajoe) dengan luas
wilayah 48.88 km2 (1,07%) dari luas Kabupaten Bone. Secara geografis
Kecamatan Tanete Riattang Timur mempunyai batas-batas wilayah sebagai
berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan wilayah kerja UPT Puskesmas Awaru


Kecamatan Awangpone.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone.
9
3. Sebelah Selatan berbatasan wilayah kerja UPT Puskesmas Kading
Kecamatan Barebbo.
4. Sebelah Barat berbatasan wilayah kerja UPT Puskesmas Biru Kecamatan
Tanete Riattang.

Peta Kecamatan Tanete Riattang Timur


(Wilayah kerja UPT Puskesmas Bajoe)

Wilayah kerja UPT Puskesmas Bajoe terbagi atas 8 kelurahan dengan rincian
masing-masing :

1. Kelurahan Tibojong terbagi atas 4 Lingkungan/Dusun, yaitu :


Lingkungan Tibojong, Lappobatue, Maloi, dan Perumnas
Tibojong.
2. Kelurahan Cellu terbagi atas 4 Lingkungan/Dusun, yaitu : Lingkungan
Cellu Rilau, Cellu Riaja, Amessangeng dan Dare’e.
3. Kelurahan Bajoe. terbagi atas 6 Lingkungan/Dusun, yaitu : Lingkungan
Appasareng, Kampung Bajo, Rompe, Maccedde, Pao dan Tengnge.
4. Kelurahan Lonrae terbagi atas 4 Lingungan/Dusun, yaitu : Lingkungan
Lonrae, Bene, Benteng dan Doajeng.
10
5. Kelurahan Toro terbagi atas 5 Lingungan/Dusun yaitu: Lingkungan Toro,
Tippulue, Balakang, Lona dan Cilellang
6. Kelurahan Panyula terbagi atas 4 Lingkungan/Dusun, yaitu : Lingkungan
Panyula, Awang Salo, Pao-pao dan Maccili.
7. Keluarahan Waetuo terbagi atas 4 Lingkungan/Dusun, yaitu : Lingkungan
Waetuo, Tabu, Lapanning dan Maccika.
8. Keluarahan Palette terbagi atas 3 Lingkungan/Dusun, yaitu : Lingkungan
Teppoe, Kampung Tengah dan Kalicoppeng.

B. KEADAAN DEMOGRAFIS

Jumlah penduduk Kecamatan Tanete Riattang Timur berdasarkan data


statistik pada tahun 2020 berjumlah 43.946 jiwa yang terdiri dari laki-laki
sebanyak 22054 jiwa sedangkan perempuan sebanyak 21892 jiwa, Angka
kepadatan penduduk rata-rata di wilayah Kecamatan Tanete Riattng Timur
adalah 998 jiwa/km2,
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin per Kelurahan
Kecamatan Tanete Riattang Timur Tahun 2020
Jumlah Penduduk
NO. Kelurahan Total
Laki-Laki Perempuan
1 Bajoe 4721 4707 9428
2 Cellu 2836 2017 4403
3 Lonrae 4658 4099 8157
4 Panyula 3092 3170 6262
5 Tibojong 2194 2277 4471
6 Toro 2624 2567 5191
7 Waetuwo 2153 2169 4322
8 Palette 826 886 1712
Jumlah 22054 21892 43946
Sumber Data dasar puskesmas Bajoe, 2020

11
C. Keadaan Sosial Ekonomi
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan sumber daya
manusia. Di wilayah Kecamatan Tanete Riattang Timur jumlah sarana
pendidikan yang ada sekolah terbagi dalam Taman Kanak-Kanak ada 26 S,
sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah ada 30 sekolah, , Sekolah
Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah ada 7 sekolah, ada 4
sekolah, SMA DAN Madrasah Aliyah 5.

Tabel 2. Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Tanete Riattang Timur


Di Puskesmas Bajoe Tahun 2020
Jumlah Sekolah
No. Kelurahan
TK SD/MI SMP/ MTs SLTA/ MA Pontren
1 Bajoe 5 9 2 1 1
2 Cellu 1 3 - - -
3 Lonrae 4 3 1 1 -
4 Panyula 5 5 2 2 1
5 Tibojong 7 1 1 - -
6 Toro 1 3 - - -
7 Waetuwo 2 4 1 1 -
8 Palette 1 2 - - -
jumlah 26 30 7 5 2
Sumber :Data program UKS UPT Puskesmas Bajoe 2020

2. Agama
Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari
besarnya sarana peribadatan masing-masing agama. Menurut data statistik
tahun 2020 penduduk Kecamatan Tanete Riattang Timur , sebagian besar
menganut Agama Islam.

12
Tabel 3. Jumlah Tempat – Tempat Ibadah di Kec. Tanete Riattang Timur Diwilayah Puskesmas
Bajoe Tahun 2020
Langgar/ Kuil/
No Kelurahan Mesjid Mushollah Gereja Vihara
1 Tibojong 7 - - -
2 Cellu 8 - - -
3 Bajoe 12 3 - -
4 Lonrae 7 2 - -
5 Toro 8 2 - -
6 Panyula 8 2 - -
7 Waetuwo 6 - - -
8 Pallette 5 1 - -
Total 61 10 - -
Sumber data KUA Kec.T.Riattang Timur 2020

13
D. DEFINISI OPERASIONAL SPM PUSKESMAS BAJOE

1. Indikator standar pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan ibu hamil


a. Cakupan ibu hamil K-1
Judul Cakupan Ibu hamil K-1
Dimensi Mutu Keselamatan
Menggambarkan aksesibilitas pelayanan kesehatan
Tujuan
oleh ibu hamil
Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai dengan standar yang
Definisi Operasional
pertama kali pada masa kehamilan di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu

Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan


Periode Analisa Setiap Semester
Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai standar yang pertama kali pada
Numerator
masa kehamilan di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja
Denominator
dalam kurun waktu yang sama.
Sumber Data Kohort Ibu
Target 100%
Pendataan Bumil, pembuatan kantong persalinan,
Langkah Kegiatan pelayanan antenatal, pencatatan dan pelaporan,
monev, PWS

Penanggung Jawab Pengumpul Data Koordinator KIA-KB

b. Cakupan Kunjungan Ibu hamil K-4

Judul Cakupan Ibu hamil K-4


Dimensi Mutu Keselamatan
Tergambarnya kemampuan UPT Kesmas dalam
Tujuan
rangka mengakses pelayanan ibu hamil
Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan
Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
Definisi Operasional
antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan
Periode Analisa Setiap Semester
jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
Numerator antenatal sesuai standar minimal 4 kali di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

14
jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja
Denominator
dalam kurun waktu yang sama.
Sumber Data Kohort Ibu
Target 95,90%
Pendataan Bumil, pembuatan kantong persalinan,
Langkah Kegiatan pelayanan antenatal, pencatatan dan pelaporan,
monev, PWS

Penanggung Jawab Pengumpul Data koordinator KIA-KB

2. Indikator standar pelayanan minimal pelayanan kesehatan bersalin

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi


kebidanan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
Judul
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Untuk mengurangi kesakitan dan kematian ibu
Tujuan
maupun bayi dari proses kehamilan dan persalinan
Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
Definisi Operasional
kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan
Periode Analisa Setiap Semester
Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh nakes di
Numerator
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah
Denominator
kerja dalam kurun waktu yang sama.
Sumber Data kohort ibu, kohort bayi
Target 93,6% (2 tahun)
Pelayanan persalinan, perawatan nifas, monitoring
Langkah Kegiatan
dan evaluasi, PWS

Penanggung Jawab Pengumpul Data koordinator KIA-KB

15
3. indikator pelayanan kesehatan bayi baru lahir
a. Cakupan kunjungan Bayi (KN Lengkap)

Judul Cakupan kunjungan Bayi


Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
agar terpantau dan terpelihara kesehatan tumbuh
Tujuan
kembang bayi
Cakupan bayi yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai standar oleh dokter, bidan, dan
Definisi Operasional perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan,
paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan
Periode Analisa Setiap semester
jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
Numerator standart paling sedikit 4 kali di suatu wilayah kerja
dapa kurun waktu tertentu
seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja dalam
Denominator
kurun waktu sama.
Sumber Data kohort bayi
Target 94% (2 tahun)
peningkatan kompetensi klinis kesehatan bayi
maupun SDIDTK stimulasi perkembangan bayi dan
MTBS, Pemantauan paska pelatihan MTBS dan
Langkah Kegiatan
SDIDTK, pelayanan kesehatan bayi sesuai standar,
Pelayanan rujukan, pembahasan audit kematian dan
kesakitan bayi

Penanggung Jawab Pengumpul Data koordinator KIA

4. Indikator pelayanan kesehatan balita

a. Tingkat partisipasi balita datang menimbang ke posyandu satu bulan sekali (D/S)

Tingkat partisipasi balita datang menimbang ke


Judul
posyandu satu bulan sekali (D/S)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang
Tujuan
kesehatan balita
Cakupan partisipasi balita datang nimbang BB ke
Definisi Operasional posyandu adalah jumlah balita (0-5 tahun) yang
hadir nimbang setiap bulan di posyandu
Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan

16
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah balita (0-5 tahun) yang hadir nimbang di
Numerator
posyandu
Jumlah balita (0-5 tahun) yang ada dan tercatat di
Denominator
posyandu
Sumber Data Kohort balita, data kelahiran
Target 84% ( 2 tahun)
Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di
Langkah Kegiatan
posyandu
Penanggung Jawab Pengumpul Data Koordinator Gizi

5. Indikator pelayanan kesehatan minimal pada usia pendidikan dasar

Judul cakupan pelayanan anak baru sekolah


Dimensi Mutu kesehatan anak
menggamarkan eksibilitas pelayanan kesehatan pada
Tujuan
anak sekolah
cakupan anak sekolah yang telah memperoleh
Definisi Operasional pelayana kesehatan sesuai dengan standar disuatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Pengumpulan Data 1 kali tahun
Periode Analisa setiap tahun
jumlah anak sekolah yang telah memperoleh pelayan
Numerator
kesehatan sesuai standar di suatu wilayah
jumlah sasaran anak seklolah disuatu wilayah dirun
Denominator
waktu yang sama
Sumber Data laporan uks
Target 100%
pendataan pembinaan, pelayanan kesehatan
Langkah Kegiatan pemeriksaan berkala, pencatatan dan pelaporan dan
monve

Penanggung Jawab Pengumpul Data pengelola uks

17
6. Indikator pelayanan kesehatan minimal pada usia produktif

Judul cakupan usia produktif 15-59 tahun


Dimensi Mutu keselamatan dan kehatan
mengambarkan aktivitas pelayanan kesehatan usia
Tujuan
produktif 15-59 tahun
semua usia produktif 15-59 tahun mendapatkan
Definisi Operasional
pelayanan kesehatan
Frekuensi Pengumpulan Data setiap bulan
Periode Analisa setiap semester
jumlah usia produktif yang telah memperoleh
Numerator
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
jumlah saaran usia produktif disuatu wilayah kerja
Denominator
dalam kurun waktu yang sama
Sumber Data usia produktif
Target 100%
Langkah Kegiatan pencatatan dan pelaporan
Penanggung Jawab Pengumpul Data pengelola ptm

7. Indikator pelayanan kesehatan minimal pada usia lanjut

Judul Cakupan lansia


Dimensi Mutu keselamatan pasien lansia
Tujuan menggambarkan aksebilitas pelayanan kesehatan lan
semua pasien jiwa mendapatkan pelayanan
Definisi Operasional
kesehatan secara menyeluruh
Frekuensi Pengumpulan Data setiap bulan
Periode Analisa setiap semester
jumlah lansia telah memperoleh pelayanan sesuai
Numerator
dengan standar
jumlah sasaran jiwa di satu wilayah kerja dalam
Denominator
kurun waktu yang sama
Sumber Data kohort lanisa
Target 100%
Langkah Kegiatan pendataan, pencatatan dan pelaporan
Penanggung Jawab Pengumpul Data pengelola lansia

18
8. Pelayanan pada penderita hipertensi
Judul cakupan penderita hipertensi
Dimensi Mutu keselamatan dan kesehatan
menggambarkan aktivitas pelayanan kesehatan
Tujuan
penderita hipertensi
semua penderita hipertensi yang mendapatkan
Definisi Operasional
pelayanan kesehatan
Frekuensi Pengumpulan Data setiap bulan
Periode Analisa setiap semester
jumlah pendertia hipertensi yang telah mempeoleh
Numerator
pelayanan sesuai dengan standar
jumlah sasaran yang dalam satu wilayah kerja dalam
Denominator
kurun waktu yang sama
Sumber Data penderita hipternsi (register)
Target 100%
Langkah Kegiatan pencatatan dan pelaporan
Penanggung Jawab Pengumpul Data pengelola PTM

9. Pelayanan pada penderita diabetes mellitus


Judul cakupan penderita melitus
Dimensi Mutu keselamatan dan kesehatan
menggambarkan aksebilitas pelayann kesehatan
Tujuan
penderita DM
semua penderita DM mendapatkan pelayan
Definisi Operasional
kesehatan
Frekuensi Pengumpulan Data setiap bulan
Periode Analisa setiap semester
jumlah penderita DM yang telah memperoleh
Numerator
pelayan sesuai dengan standar
jumlah sasaran 15-59 tahun disetiap wilayah kerja
Denominator
dalam kurun waktu yang sama
Sumber Data penderita DM
Target 100%
Langkah Kegiatan pencatatan dan pelaporan
Penanggung Jawab Pengumpul Data pengelola PTM

19
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
Judul Cakupan jiwa
Dimensi Mutu keselamatan pasien jiwa
menggambarkan aksebilitas pelayanan kesehatan
Tujuan
jiwa
semua pasien jiwa mendapatkan pelayanan
Definisi Operasional
kesehatan secara menyeluruh
Frekuensi Pengumpulan Data setiap bulan
Periode Analisa setiap semester
jumlah lansia telah memperoleh pelayanan sesuai
Numerator
dengan standar
jumlah sasaran jiwa di satu wilayah kerja dalam
Denominator
kurun waktu yang sama
Sumber Data kohort jiwa
Target 100%
Langkah Kegiatan pendataan, pencatatan dan pelaporan
Penanggung Jawab Pengumpul Data pengelola jiwa

11. Pelayanan kesehatan orang dengan TB


Judul Angka kesembuhan (cure rate) penderita TB
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Agar penderita TB Paru BTA (+) secara mikroskopis
Tujuan
minimal 2 kali berturut-turut negatif
Penderita baru TBC Paru BTA (+) yang sembuh
Definisi Operasional diakhir pengobatan 85% di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah penderita baru TB BTA (+) yang sembuh di
Numerator
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah penderita baru BTA (+) yang diobati dalam
Denominator
kurun waktu yang sama
Sumber Data Laporan TB
Target 87 % (2 tahun)
Langkah Kegiatan Penemuan penderita, pengobatan, monev
Penanggung Jawab Pengumpul Data P2PL

20
12. Pelayanan kesehatan orang dengan hiv
Cakupan penemuan dan penanganan Kasus infeksi
Judul
menular seksual
Dimensi Mutu Keselamatan
Agar penderita IMS mendapatkan tata laksana
Tujuan penanganan sesuai standar sehingga tidak terjadi
penyebaran atau resistensi obat
Kasus IMS yang ditemukan berdasarkan syndrome
Definisi Operasional dan etiologi serta diobati sesuai standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan
Periode Analisa Setiap semester
jumlah kasus IMS diobati di satu wilayah kerja pada
Numerator
kurun waktu tertentu
jumlah kasus IMS di satu wilayah kerja tertentu
Denominator
pada waktu yang sama
Sumber Data laporan P2 IMS, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100%
Penegakan diagnosa, tata laksana, PE, monev,
Langkah Kegiatan
promkes

Penanggung Jawab Pengumpul Data P2PL

21
E. INDIKATOR STANDAR PELAYANAN TAHUN 2020

No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total


1 Pelayanan Bajoe 184 841
Kesehatan ibu
hamil lonrae 144
Cellu 81
Tibojong 80
Toro 110
Panyula 128
Waetuo 81
Pallette 33

Indikator Spm Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Pada Kelurahan Bajoe 184 , Lonrae
144 , Cellu 81, Tibojong 80m Toro 110m Panyula 128 ,Waetuwo 81 Dan Pallette
Sebanyak 33

No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total


2 Pelayanan Bajoe 182 786
kesehatan ibu
bersalin lonrae 146
Cellu 79
Tibojong 76
Toro 88
Panyula 102
Waetuo 81
Pallette 33

Indikator kesehatan ibu bersalin pada kelurarahan bajoe sebnayka 182, lonrae 146,
cellu 79, tibojong 76, toro 88 panyula 102, waetuo 81, pallette 33

22
No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total
3 Pelayanan Bajoe 712 3828
kesehatan balita
lonrae 828
Cellu 439
Tibojong 350
Toro 466
Panyula 548
Waetuo 348
Pallette 137

Indikator Spm Pelayan Kesehatan Balita Kelurahan Bajoe 712, Kelurahan Lonrae 828 ,
Cellu 439 , Tibojng 350m Toro 466, Kelurahan Panyula, Kelurahan Waetuwo 348,
Kelurahan Pallette 137.

No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total


4 Pelayanan Bajoe 362 1931
kesehatan balita
lonrae 297
Cellu 236
Tibojong 217
Toro 228
Panyula 299
Waetuo 196
Pallette 96

Indikator SPM pelayanan kesehatan balita kelurahan bajoe 362, lonrae 297, kelurahan
cellu 236, tibojong 217, toro 228, kelurahan panyula 299, kelurahan waetuwo 196, dan
kelurahan pallette 96

23
No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total
5 Pelayanan Bajoe 149 419
kesehatan pada
usia pendidikan lonrae 51
dasar Cellu 32
Tibojong 13
Toro 25
Panyula 87
Waetuo 54
Pallette 8

Indikator spm pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar, kelurahan bajoe 149,
kelurahan lonrae 51 , kelurahan cellu 32, kelurahan tibojong 13 kelurahan toro 25
kelurahan panyula 87 kelurahan waetuwo 54 , kelurahan pallete 8

No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total


6 Pelayanan Bajoe 958 5151
kesehatan pada
usia produktif lonrae 965
Cellu 565
Tibojong 504
Toro 695
Panyula 729
Waetuo 420
Pallette 315

Indikator Spm Pelayanan Kesehatan Pada Usia Podukti Kelurahan Bjoe 958 ,
Kelurahan Lonrae 965 , Kelurahan Cellu 565 , Kelurahan Tibojong 504, Jelurahan
Toro 695, Kelurahan Panyula 729, Kelurahan Waetuwo 420, Kelurahan Pallette 315

24
No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total
7 Pelayanan Bajoe 798 4882
kesehatan pada
usia lanjut lonrae 846
Cellu 546
Tibojong 552
Toro 639
Panyula 481
Waetuo 533
Pallette 487

Indikator spm pelayanan kesehatan pada usia lanjut kelurahan bajoe 798, lonrae 846,
cellu 546, tibojong 552 , toro 639, panyula 481, waetuo 533, pallette 487

No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total


8 Pelayanan Bajoe 128 780
penderita hipertensi
lonrae 193
Cellu 89
Tibojong 61
Toro 116
Panyula 97
Waetuo 50
Pallette 46

Indikator SPM pelayan penderita hipertensi kelurahan bajoe 128, kelurahan lonrae 193,
kelurahan cellu 89, kelurahan tibojong 61, kelurahan toro 116 , kelurahan panyula 97
kelurahan waetuwo 50 kelurahan pallette

25
No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total
9 Pelayanan Bajoe 105 458
kesehatan penderita
diabetes melitus lonrae 125
Cellu 29
Tibojong 23
Toro 84
Panyula 56
Waetuo 18
Pallette 18

Indikator spm pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus kelurahan bajoe 105,
kelurahan lonrae 125, kelurahan cellu 29, kelurahan tibojong 23, kelurahan toro 84 ,
kelurahan panyula 56, kelurahan waetuwo 18 dan kelurahan pallette 18

No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total


10 Pelayanan Bajoe 3 12
kesehatan orang
dengan gangguan lonrae 2
jiwa berat Cellu 1
Tibojong 3
Toro 0
Panyula 2
Waetuo 1
Pallette 0

Indikator pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat kelurahan bajoe 3,
lonrae 2 , cellu 1 , tibojong 3, toro 0, panyula 2, waetuo 1 , pallette 0

26
No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total
11 Pelayanan Bajoe 32 178
kesehatan orang
dengan TB lonrae 28
Cellu 26
Tibojong 26
Toro 25
Panyula 19
Waetuo 14
Pallette 8

Indikator Spm Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Tb Kelurahan Bajoe 32, Kelurahan
Lonrae 28, Kelurahan Cellu 26, Kelurahan Tibojong 36, Kelurahan Toro 25, Kelurahan
Panyula 19, Kelurahan Waetuwo 14, Kelurahan Pallette

No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total


12 Pelayanan Bajoe 47 181
kesehatan orang
dengan resiko lonrae 35
terinfeksi HIV Cellu 25
Tibojong 21
Toro 18
Panyula 14
Waetuo 12
Pallette 9
Indikator spm pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi hiv kelurahan bajoe 47, lonrae
35, cellu 25, kelurahan tibojong 21, kelurahan tro 18, kelurahan panyula 14, kelurahan waetuo
12, kelurahan pallette 9

27
F.PERBANDINGAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

1. SPM TAHUN 2019

TARGET JUMLAH PENCAPAIAN PROGRAM TOTAL


NO INDIKATOR SPM SASARAN TOTAL
SASARAN
(%) JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES (%)
Pelayanan kesehatan
1 ibu hamil 100 876 65 78 69 58 67 71 62 75 78 76 72 79 850 97,03
ibu hamil
Pelayanan kesehatan
2 ibu bersalin 100 873 61 66 50 62 57 55 61 63 64 56 78 79 751 89,73
ibu bersalin
Pelayanan kesehatan bayi baru
3 100 796 63 67 50 62 57 55 62 62 64 56 77 79 753 94,60
bayi baru lahir lahir
Pelayanan kesehatan
4 balita 100 3790 2610 2628 2628 2646 2644 2667 2664 2683 2699 2632 2713 2915 2655 70.05
balita
pelayanan kesehatan
5 pada usia pendidikan usia SD 100 1975 750 315 1065 54,00
dasar
pelayanan kesehatan USIA 15 -
6 100 27551 564 570 550 519 573 560 544 564 590 595 599 585 6813 24,72
pada usia produktif 59 TAHUN

pelayanan kesehatan USIA > 60


7 100 5428 908 648 205 243 249 325 462 501 384 467 317 306 5015 92,39
pada usia lanjut TAHUN
pelayan penderita Penderita
8 100 27551 81 72 89 96 67 120 115 87 76 65 105 84 1057 3,83
hipertensi hipertensi
pelayanan kesehantan
Penderita
9 penderita diabetes 100 27551 42 23 52 45 53 60 80 65 47 61 46 27 621 2,25
melitus DM
pelayanan kesehatan
OGDJ
10 orang dengan 100 98 0 0 4 3 3 1 0 0 0 1 1 0 13 13,27
gangguan jiwa berat BERAT

28
pelayanan kesehatan orang
11 100 324 24 14 13 16 6 16 21 12 12 11 12 10 167 51,40
orang dengan tb dengan TB

pelayanan
orang yang
12 keseahtan orang 100 - 18 47 21 23 12 11 18 19 9 15 20 41 254 100,00
beresiko
dengan resiko
terinfeksi HIV

2. STANDAR PELAYANAN MINIMAL 2020

TARGET JUMLAH PENCAPAIAN PROGRAM TOTAL


NO INDIKATOR SPM SASARAN TOTAL
(%) SASARAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES (%)
Pelayanan kesehatan
1 ibu hamil 100 863 100 58 60 56 68 64 76 61 64 65 82 86 841 97,45
ibu hamil
Pelayanan kesehatan
2 ibu bersalin 100 826 64 67 51 68 61 59 69 72 70 59 67 78 785 95,04
ibu bersalin
Pelayanan kesehatan bayi baru
3 100 785 64 67 51 68 61 59 69 72 70 59 67 78 785
bayi baru Lahir lahir
Pelayanan kesehatan
4 balita 100 3404 2939 2896 2887 0 0 91 705 2158 2497 2797 2856 2794 2262 66,45
balita
pelayanan kesehatan
5 pada usia pendidikan usia SD 100 822 350 69 419 51,00
dasar
USIA 15 -
pelayanan kesehatan
6 59 100 27551 698 659 680 249 231 380 389 357 370 360 406 372 5151 18,69
pada usia produktif TAHUN
pelayanan kesehatan USIA > 60
7 100 5428 266 228 309 124 85 168 156 194 163 163 228 266 2350 43,29
pada usia lanjut TAHUN
pelayan penderita Penderita
8 100 27551 106 88 68 28 20 23 92 80 74 56 78 67 780 2,83
hipertensi hipertensi

29
pelayanan
Penderita
9 kesehantan penderita 100 27551 51 37 41 26 22 36 38 45 45 35 44 38 458 1,67
DM
diabetes melitus
pelayanan kesehatan
OGDJ
10 orang dengan 100 98 2 2 5 0 5 0 3 4 0 0 0 0 21 21,43
BERAT
gangguan jiwa berat
pelayanan kesehatan orang
11 100 421 12 15 16 18 12 15 13 15 17 15 16 14 178 42,02
orang dengan tb dengan TB
pelayanan keseahtan
orang yang
12 orang dengan resiko 100 - 52 12 22 2 13 15 7 10 13 11 13 11 181 100,00
beresiko
terinfeksi HIV

30
3. STANDAR PELAYANAN MNIMAL BERDASARKAN JUMLAH TOTAL

INDIKATOR STANDAR PELAYANAN


NO 2019 2020
MINIMAL
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 850 841
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 751 785
3 Pelayanan kesehatan bayi baru Lahir 753 785
4 Pelayanan kesehatan balita 2655 2262
pelayanan kesehatan pada usia pendidikan
5 1065 419
dasar
6 pelayanan kesehatan pada usia produktif 6813 5151
7 pelayanan kesehatan pada usia lanjut 5015 2350
8 pelayan penderita hipertensi 1057 780
pelayanan kesehantan penderita diabetes
9 621 458
melitus
pelayanan kesehatan orang dengan gangguan
10 13 21
jiwa berat
11 pelayanan kesehatan orang dengan tb 167 178
pelayanan keseahtan orang dengan resiko
12 254 181
terinfeksi HIV
TOTAL 20014 14211

31
4.GRAFIK PERBANDINGAN SPM TAHUN 2019-2020

STANDAR PELAYANAN MINIMAL


25000
20014
20000

14211
15000

10000
6813
5151 5015
5000 2652526 2350
85084 75178 75378 10645 10578 62145 16717 254181
2 13 21
0 1 5 5 0 8 8 2019
19
2020

32
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Mortalitas (Angka Kematian)


1. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR) Pada Tahun 2020, di
wilayah kerja UPT Puskesmas Bajoe jumlah kematian bayi sebanyak 5
orang
2. Angka Kematian Balita
Di tahun 2020 ini jumlah kematian balita di wilayah UPT Puskesmas
Bajoe sebanyak 0 orang.
3. Angka Kecelakaan Lalu Lintas Wilayah Kecamatan Tanete Riattang
Timur termasuk wilayah yang rawan terhadap kejadian kecelakaan lalu
lintas, selain karena termasuk wilayah perkotaan yang padat penduduknya
juga menjadi jalan utama penyebarangan laut poros pelabuhan laut Bajoe
ke Kolaka Sulawesi Tenggara yang banyak penumpang dan kendaraan
yang lalu hilir mudik setiap hari.
Disepanjang tahun 2020 jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas yang
terjadi di wilayah Kecamatan Tanete Riattang Timur sebanyak 1 orang
meninggal

B. Morbiditas (Angka Kesakitan)


1. tabel kunjungan pelayanan TB
jumlah
no kelurahan
kunjungan
1 Bajoe 9
2 Lonrae 12
3 Panyula 4
4 Tibojong -
5 Cellu 2

33
6 Toro 9
7 Waetuwo 3
8 Pallette 1
total 40
Sumber Data: Program TB Puskesmas Bajoe

Pada tahun 2020 jumlah pasien tb yang dilayani sebanyak 40 orang


Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium tersebut maka dilakukan
pemberian pengobatan anti tuberkulosis secara rutin selama 6 bulan
kepada semua penderita yang dinyatakan positif Penderita. yang
dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan kembali sputum BTA dan
memperlihatkan sputum BTA (-).Dari data tersebut di atas dapat
diketahui bahwa angka kesembuhan penderita TB Paru BTA (+) yang
ditangani Puskesmas Bajoe belum dapat dilihat karena sebagian masih
dalam program pengobatan selama 6 (enam) bulan lamanya
2. Angka Kesakitan Diare
Diare merupakan penyakit endemis khususnya di negara-negara
berkembang seperti Indonesia. Penyakit ini senantiasa ada dan sering
terjadi peningkatan jumlah penderita khususnya pada musim-musim hujan.
di Wilayah Kecamatan Tanete Riattang Timur berdasarkan hasil rekapan
tahunan STP (Surveilans Terpadu Penyakit) Puskesmas Bajoe tahun 2020,
penyakit diare sebanyak 293 penderita yang kesemuanya mendapatkan
penanganan pengobatan dan pemberian oralit dan tablet zinc

Tabel jumlah kasus diare tahun 2020

No Kelurahan jumlah
1 Bajoe 65
2 Lonrae 62
3 Cellu 30
4 Tibojong 17
5 Toro 40

34
6 Panyula 41
7 Waetuwo 26
8 Pallette 8
Luar Wilayah 4
Jumlah 293
Sumber : data Program diare UPT Puskesmas bajoe tahun 2020

4. Angka Kesakitan Malaria


Pada tahun 2020, pemeriksaan sediaan darah tidak dilakukan karena
tidak ditemukan kasus dan juga Kecamatan Tanete Riattang Timur tidak
termasuk daerah endemis malaria.

5. Angka penyakit Kusta


Pada tahun 2020 jumlah penderita kusta sebanyak 8 orang dengan
masa penyembuhan 6 -12 bulan, selengkap seperti tabel berikut:

Tabel.Cakupan penderita Kusta Tahun 2020


No. Kelurahan JML penderita Tipe MB Tipe PB
1 Tibojong 1 1 -
2 Cellu 1 1 -
3 Bajoe 2 2 -
4 Lonrae 3 2 1
5 Toro 1 1 -
6 Panyula 1 - 1
7 Waetuwo - - -
8 Pallette - - -
Jumlah 9 7 2
Sumber : data Program KUSTA UPT Puskesmas bajoe tahun 2020

6. Angka penyakit Filariasis


Tahun 2020, tidak ada data penyakit Filariasis selain tidak ditemukan
adanya kasus di wilayah Kecamatan Tanete Riattang Timur dan tidak
termasuk daerah endemis filariasis.
7. Angka penyakit Rabies
Pada tahun 2020 tidak ditemukan adanya kasus positif rabies.
35
8. Angka penyakit Campak
Kasus campak tidak di temukan pada tahun 2020.
9. Angka penyakit DBD
Kasus penyakit Demam berdarah ditemukan 164 kasus pada tahun
2020.
Tabel jumlah kasus dbd tahun 2020
No Kelurahan jumlah
1 Bajoe 32
2 Lonrae 55
3 Cellu 13
4 Tibojong 6
5 Toro 25
6 Panyula 25
7 Waetuwo 2
8 Pallette 5
Luar Wilayah 1
Jumlah 164
Sumber : data pengelola program dbd tahun 2020

36
3. Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita
Tabel 5. Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita Puskesmas Bajoe Tahun 2020
No Kelurahan S K D N K/S D/S N/S N/D
831 831 264 166 100 31,77 19,98 62,88
1 Tibojong
408 408 161 93 100 39,46 22,79 57,76
2 Cellu
731 731 243 151 100 33,24 20,66 62,14
3 Bajoe
157 157 73 44 100 46,50 28,03 60,27
4 Lonrae
534 534 192 114 100 35,96 21,35 59,38
5 Toro
376 376 157 92 100 41,76 24,47 58,60
6 Panyula
428 428 174 100 100 40,65 23,36 57,47
7 Waetuwo
325 325 149 89 100 45,85 27,38 59,73
8 Pallette
3790 3790 1413 849 100 37,28 22,40 60,08
JUMLAH
Sumber :Data Gizi Puskesmas Bajoe 2020

Pemantauan status gizi di Puskesmas Bajoe dilaksanakan setiap bulannya


di Posyandu melalui penimbangan bayi dan balita, yang dilaporkan pada setiap
akhir bulan setelah semua kegiatan posyandu selesai dilaksanakan dalam bulan
berjalan. Kurangnya cakupan D/S menggambarkan kurangnya partisipasi
masyarakat dalam kegiatan posyandu ,Hal ini disebabkan diantaranya karena
kondisi sosial ekonomi masyarakat sehingga sering kali pada saat jadwal
posyandu mereka tidak bisa datang karena alasan yang berbeda-beda, di samping
itu kurangnya kepedulian masyarakat terhadap perkembangan dan pertumbuhan
anak setelah berusia 12 bulan ke atas. Masalah gizi bukan hanya masalah sektor
kesehatan, dan keberhasilan penanggulangannya tidak akan maksimal jika sektor
kesehatan berjalan sendiri tanpa adanya dukungan sektor terkait serta dukungan
politik dari kebijakan pemerintah setempat.

37
BAB. IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. Pelayanan Kesehatan

Cakupan Ibu Hamil 2020


Ibu Hamil
No Kelurahan JML K1 % K4 %
188 184 97.87 183 97.34
1 Bajoe
86 81 94.19 81 94.19
2 Cellu
159 144 90.57 141 88.68
3 Lonrae
34 33 97.06 33 97.06
4 Palette
122 128 104,92 119 97.54
5 Panyula
87 80 91.95 77 88.51
6 Tibojong
101 110 108.91 107 105.94
7 Toro
86 81 94.19 79 91.86
8 Waetuo
863 97,45 820 95.02
Jumlah 841
Sumber : data KIA UPT puskesmas bajoe tahun 2020

Dari 863 ibu hamil, cakupan K-1 : 841 (97,45%) dan K-4 sebanyak
820. Dari persentase cakupan K1 dan K-4 menggambarkan bahwa
kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya sedini mungkin
ke Puskesmas, Pustu dan Poskesdes sudah mulai meningkat, Namun
demikian masih ada sebagian ibu hamil memeriksakan kehamilannya
setelah usia di atas triwulan pertama, sehingga kunjungannya tetap tercatat
sebagai K1 padahal jika berdasarkan usia kehamilannya mestinya sudah
tercatat sebagai K2, K3 ataupun K4. Persentase cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan tahun ini menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap
38
dan perilaku masyarakat terhadap persalinan semakin baik,didukung
adanya kebijakan pemerintah yaitu BPJS Kesehatan.

1. Persentase Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita (Pra Sekolah)


Anak balita ( Anak prasekolah ) yang dideteksi kesehatan dan tumbuh
kembangnya sesuai standar paling sedikit 4 kali per tahun di wilayah kerja
Puskesmas Bajoei tahun 2020. Kegiatan belum dilaksanakan karena belum
ada petugas yang pernah dilatih.
3. Persentase Siswa SD, SMP dan SMA sederajat yang Diperiksa
Kesehatannya Cakupan pemeriksaan kesehatan pada anak SD/MI kelas 1
oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui
penjaringan kesehatan di SD/MI di wilayah kerja Puskesmas Bajoe tahun
2020 sebanyak 30 SD/sederajat, 7 SMP/Sederajat dan 5 SMA Sederajat.

4. Persentase Peserta KB Baru dan Aktif di Kec. Tanete Riattang Timur


Wilayah Puskesmas Bajoe tahun 2020
Peserta KB Aktif Peserta KB Baru
NO. Kelurahan Jumlah PUS JML % JML %
1,652 1,321 79.96 44 2.66
1 Bajoe
786 625 79.52 29 3.69
2 Cellu
1,430 1,153 80.63 49 3.43
3 Lonrae
286 254 88.81 33 11.54
4 Palette
1,117 890 79.68 50 4.48
5 Panyula
798 708 88.72 47 5.89
6 Tibojong
1,127 756 67.08 55 4.88
7 Toro
904 654 72.35 52 5.75
8 Waetuo
8,100 6,024 74.37 689 8.51
Jumlah
Sumber : data KIA UPT Puskesmas bajoe tahun 2020 Puskesmas Bajoe

Berdasarkan data Pengelola KB Kecamatan Tanete Riattang Timur tahun 2020,


Peserta KB Baru 8100 (8 % ) dan peserta KB Aktif sebanyak 6024 (74%) orang

39
dari 7836 pasangan usia subur. Angka ini menunjukan tingkat partisipasi
masyarakat tentang KB cukup baik.

5. Persentase Desa yang mencapai UCI Puskesmas Bajoe Tahun 2020

% Pencapaian
Sasaran
No Kelurahan bayi BCG % DPT/HB(3) % POLIO 4 % CAMPAK %

1 Tibojong 85 83 97,65 71 83,53 70 82,35 83 97,65

2 Cellu 70 60 85,71 55 78,57 56 80,00 59 84,29

3 Bajoe 171 132 77,19 133 77,78 134 78,36 132 77,19

4 Lonrae 156 122 78,21 123 78,85 123 78,85 122 78,21

5 Toro 106 83 78,30 84 79,25 83 78,30 83 78,30

6 Panyula 75 63 84,00 60 80,00 60 80,00 63 84,00

7 Waetuo 76 74 97,37 64 84,21 63 82,89 74 97,37

8 Palette 39 38 97,44 35 89,74 34 87,18 38 97,44

Jumlah 778 655 84,19 625 80,33 623 80,08 654 84,06

Sumber : data IMUNISASSI UPT Puskesmas bajoe tahun 2020 Puskesmas Bajoe

Persentase Cakupan Imunisasi Bayi


Imunisasi merupakan salah satu jalan untuk menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian khususnya pada bayi dan balita melalui pemberian perlindungan /
kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit yang dapat di cegah dengan
imunisasi (PD3I).

Imunisasi bayi terdiri atas :

1. Imunisasi BCG untuk memberi perlindungan terhadap penyakit TBC

2. Imunisasi DPT/HB 1 sampai 3, memberi perlindungan terhadap penyakit


hepatitis, diftheri, pertusis dan tetanus.

40
3. Imunisasi Polio 1 sampai Polio 4, untuk memberikan perlindungan
terhadap penyakit polio.

4. Imunisasi campak, untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit


campak.

Pada tahun 2020 cakupan imunisasi Puskesmas Bajoe dari sasaran bayi sebagai
berikut :
Sasaran bayi yang di imunisasi pada tahun 2020 sebanyak 778 bayi yang
mendapatkan imunisasi BCG sebanyak 655 (84%), dpt / hb (3) sebanyak 625
(80%) polio 4 sebanyak 623 (80%) dan campak sebanyak 654 (84 %)
Pencapaian ini memberi gambaran proporsi bayi yang telah mendapat
perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (khususnya
bagi yang telah mendapat DPT3 + HB3, Polio3, BCG dan campak. Yang berarti
tingkat pengelolaan program imunisasi sudah bagus dan begitu juga pemanfaatan
pelayanan imunisasi di posyandu oleh masyarakat, hal ini tidak terlepas kesadaran
dari ibu bayi untuk membawa anaknya ke posyandu dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya..
Cakupan imunisasi tahun 2020 sebagaimana terlihat pada data tersebut di
atas di sebabkan karena tingginya partisipasi masyarakat tentang pentingnya
imunisasi dan tak lepas dari proaktifnya pengelolah program imunisasi dan para
bidan/perawat yang bertugas di pustu/poskesdes di Kelurahan melakukan kegiatan
sweeping imunisasi.
6. Persentase Balita Mendapat Vitamin A 2 kali Cakupan Kapsul Vit A Dosis
Tinggi pada Bayi (6-11 Bulan), Balita (1-5 Tahun) di Puskesmas Bajoe bulan
Agustus Tahun 2020

SASARAN PENCAPAIAN
NO KELURAHAN BAYI BALITA BAYI BALITA
L P L P L % P % L % P %
1 Bajoe 24 23 411 327 23 95,83 22 95,65 373 90,75 300 91,74

41
2 Cellu 14 12 190 165 14 100 12 100 174 91,58 153 92,73

3 Lonrae 18 17 358 300 17 94,44 17 100 325 90,78 278 92,67

4 Pallette 6 5 65 70 6 100 5 100 60 92,31 65 92,86

5 Panyula 17 15 250 220 16 94,12 15 100 229 91,60 204 92,73

6 Tibojong 11 12 180 148 11 100 12 100 166 92,22 137 92,57

7 Toro 15 14 200 170 14 93,33 13 92,86 183 91,50 156 91,76

8 Waetuwo 11 12 152 125 11 100 12 100 140 92,11 116 92,80

116 110 1.806 1.525 112 96,55 108 98,18 1.650 91,36 1.409 92,39
JUMLAH
Sumber : data program gizi UPT Puskesmas bajoe tahun 2020

Data Gizi Puskesmas Bajoe bulan agustus tahun 2020 Persentase bayi/balita di
wilayah Puskesmas Bajoe tahun 2020 yang mendapatkan vitamin dosis tinggi
sebanyak Sasaran bayi laki laki 116 dan perempaun 110 balita laki laki 1806 dan
balita perempuan 1525 pencapaian pada bayi laki laki sebssar 112 ( 96%) dan
bayi perempuan sebesar 108 ( 98%) dan pencapaian balita laki-laki 1650 ( 91%)
dan pencapaaian balita perempuan sebesar 1409 (92%)
7. Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Tablet Fe3 hamil Puskesmas Bajoe tahun
2020
Jumlah bumil yg
No Kelurahan Sasaran %
dapat FE
188 183 97.34
1 Tibojong
86 81 94.19
2 Cellu
159 141 88.68
3 Bajoe
34 33 97.06
4 Lonrae
122 119 97.54
5 Toro
87 77 88.51
6 Panyula
101 107 105.94
7 Waetuwo
86 79 91.86
8 Pallette
863 95.02
Jumlah 863
Sumber : Data KIA UPT Puskesmas Bajoe tahun 2020
42
Data Gizi Puskesmas Bajoe 2020 Dari 863 sasaran bumil di wilayah kerja
Puskesmas Bajoe tahun 2020 yang mendapat tablet Fe berjumlah 863 (95 %)
selama periode kehamilannya . Angka cakupan ini sangat dipengaruhi oleh
kunjungan ibu hamil ke sarana pelayanan kesehatan

8. Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif Agustus Di Wilayah


Puskesmas Tahun 2020

NO KELURAHAN SASARAN BAYI DAPAT ASI %


EKSLUSIF
1 Bajoe 46 16 34,78
2 Cellu 27 10 37,04
3 Lonrae 38 15 39,47
4 Pallette 11 5 45,45
5 Panyula 32 15 46,88
6 Tibojong 25 10 40,00
7 Toro 29 12 41,38
8 Waetuwo 25 10 40,00
JUMLAH 233 93 39,91
Sumber Data :program Gizi UPT Puskesmas Bajoe tahun 2020

Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6
bulan di wilayah Puskesmas Bajoe pada bulan Agustus tahun 2020 adalah
233 Bayi angka tersebut dipengaruhi oleh tingkat kesibukan ibu, termasuk
kesibukan mencari nafkah dan juga dipengaruhi oleh gaya hidup sehingga
mengabaikan pemberian ASi terhadap bayinya. Disamping itu faktor
pengetahuan ibu yang kurang sehingga sebagian bayi kadang diberi susu
instan, air tajin, teh manis jika ASI ibunya terasa kurang.

9. Persentase Kelurahan/Desa dengan Garam Beryodium yang Baik


Berdasarkan hasil pemeriksaan disetiap rumah di wilayah puskesmas Bajoe
semua Kelurahan dinyatakan kategori menggunakan garam beryodium yang

43
masih banyak rumah tangga yang menggunakan garam yang tidak beryodium
dengan alasan sudah lama memakai dan lebih murah harganya dan sebagian
rumah tangga memang tdk mengetahui manfaat garam beryodium.
10. Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap
Di Puskesmas Bajoe pada tahun 2020 Pelayanan dalam gedung
hanya dilaksanakan Pencabutan gigi saja karena keterbatasan peralatan
gigi yang ada di Puskesmas Bajoe tidak memungkinkan untuk dilakukan
tindakan lain seperti tumpatan gigi tetap. Selaian kegiatan pelayanan di
Puskesmas juga dilaksanakan kegiatan di luar gedung seperti UKGS
(Promotif dan Preventif).
11. Persentase Murid SD/MI yang mendapat Pemeriksaan Gigi mulut
Kegiatan UKGS di Puskesmas Bajoe adalah pemeriksaan gigi dan mulut
khususnya pada anak SD/MI, pada tahun 2020 sebanyak 30 sekolah.
12. Penyuluhan P3 Napza Oleh Nakes
Salah satu program utama sebuah Puskesmas adalah Promosi
Kesehatan dalam hal ini penyuluhan kesehatan yang dilakukan untuk
memperbaiki perilaku seseorang agar sesuai dengan prinsip hidup sehat.
Bentuk kegiatan yang dilakukan adalan mengadakan penyuluhan di
sekolah terutama SMP ,SMA/Sederajat dengan tujuan meningkatkan
pengetahuan remaja tentang bahaya yang dapat ditimbulkan Napsa bagi
generasi muda. Pada tahun 2020 di Kecamatan Tanete riattang timur
penyuluhan napsa dilakukan sebanyak 3 kali bagi siswa SMP/SMU
sederajat.

B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN


1. Cakupan Rawat Jalan
Jumlah kunjungan rawat jalan di dalam ataupun di luar gedung
Puskesmas Bajoe adalah 26303 kunjungan yang memanfaatkan pelayanan

44
kesehatan di wilayah Puskesmas Bajoe, termasuk yang mendapat
pelayanan di Poli Umum, Poli Gigi, KIA, pelayanan di Puskesmas
keliling, dsb.

Dari sejumlah penduduk yang berkunjung ke Puskesmas tersebut


mayoritas mereka datang dengan tujuan untuk mendapatkan pelayanan
pengobatan, hal ini kurang sejalan dengan fungsi Puskesmas yaitu bukan
hanya kuratif tetapi juga promotif, preventif. Sehingga diharapkan bukan
hanya mereka yang sakit saja yang datang untuk berobat tetapi sebagian
mereka diharapkan datang berkonsultasi tentang bagaimana
mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Namun kenyataannya
hal tersebut masih jauh dari yang diharapkan karena persepsi masyarakat
bahwa Puskesmas adalah tempat bagi orang-orang yang sedang sakit,
sehingga masyarakat yang datang dengan tujuan konsultasi masalah
kesehatan sangat minim. Berikut Gambaran 10 Penyakit terbanyak di
wilayah Puskesmas Bajoe selama tahun 2020:
No Nama Penyakit Jumlah
1 Gastritis 616
Demam Yang Tidak Diketahui
2 540
Penyebabnya
3 Batuk 537
4 Influenza 535
5 Dermatitis 508
6 Sakit Kepala 453
7 Hipertensi 385
8 Ispa 339
9 Dm 287
10 Diare 274
KUNJUNGAN PUSKESMAS 13804
Sumber : Data Sp2tp UPT Puskesmas Bajoe Tahun 2020

45
2. Ketersediaan Obat Esensial dan Generik Kebutuhan
Obat-obatan yang tersedia di Puskesmas Bajoe adalah obat yang
tergolong obat generik yang pengadaannya langsung melalui Gudang
Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bone

C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT


1. Persentase Rumah Tangga Ber PHBS
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan, faktor
perilaku merupakan faktor terbesar yang berpengaruh sehingga diharapkan
masyarakat mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam
kehidupan sehari-hari. Pada tahun 2020, dari 8960 rumah tangga yang
dipantau hanya 61,85% rumah tangga yang dinyatakan berperilaku hidup
bersih dan sehat.
Dalam pemantauan rumah tangga yang ber-PHBS digunakan
sepuluh indikator perilaku, dimana persalinan nakes 94 % disini
menggambarkan bahwa masyrakat sudah mulai sadar akan melakukan
persalinanannya di faskes. Asi eklusif 80 % kesadaran akan pentingnnya
pemberian asi sejak dini memberikan pengetahuan bahwa pemberian gizi
di usia emas (golden age) baik untuk pertumbuhnan dan perkembangan
anak, timbang balita 79 % , CTPS 99% kesdaran masyrakat akan
pentingnya cuci tangan pakai sabun baik , air bersih100%, jamban sehat 84
%, berantas jentik 93% , makan sayur dan buah 99% , akitivitas fisik 99 %
tidak merokok 71 %. Masih adanya kecedenrungan merokok bagi
kalangan dewasa, bahkan dikalangan remaja.
2. Persentase Posyandu Aktif
Posyandu yang ada di wilayah Kecamatan Tanete Riattang Timur
berjumlah 23 posyandu tersebar pada setiap Lingkungan/dusun yang ada.
Dalam pelaksanaannya posyandu terkait dengan beberapa program

46
Puskesmas, yaitu Program Gizi, Imunisasi, Kesehatan Ibu dan Anak, KB
dan Promosi Kesehatan. Sehingga dalam pengklasifikasiannya juga
didasarkan pada kriteria hasil pencapaian cakupan program tersebut
disamping berdasarkan frekuensi penimbangan setiap tahun dan jumlah
kader 84 Yang sudah dilatih.
Berdasarkan kriteria penilaiannya maka posyandu yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Bajoe dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Posyandu Pratama : 10 buah
2. Posyandu Madya :0 buah
3. Posyandu Purnama : 13 buah
4. Posyandu Mandiri : 0 buah
Di wilayah Puskesmas Bajoe belum ditemukan adanya posyandu
mandiri. Yang paling mempengaruhi karena kurangnya kesadaran
masyarakat dalam memanfaatkan posyandu secara maksimal, tetapi dalam
hal ini kesalahan bukan hanya berasal dari masyarakat saja tetapi juga
karena kurangnya perhatian pemerintah setempat, serta kurangnya
kerjasama lintas sektor.

Tabel. Jumlah Posyandu dan Kader Di Puskesmas Bajoe Tahun 2020


Jumlah Posyandu Jumlah kader
No Kelurahan Ada aktif Ada dilatih
1 Tibojong 3 3 18 18
2 Cellu 3 3 16 15
3 Bajoe 3 3 15 6
4 Lonrae 3 3 16 9
5 Toro 3 3 14 10
6 Panyula 3 3 15 8
7 Waetuwo 3 3 13 8
8 Pallette 2 2 10 8
Jumlah 23 23 117 82
Sumber Data Promkes UPT Puskesmas Bajoe 2020

47
D. KEADAAN LINGKUNGAN

1. Persentase Rumah Sehat


Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan
manusia. Dari jaman dulu hingga sekarang manusia mendesain rumahnya
(tempat tinggal) sedemikian rupa agar penghuninya merasa aman dan
nyaman. Namun kadang dalam membangun sebuah rumah kurang
memperhatikan unsur kesehatan/ sanitasi lingkungan. seperti ventilasi,
pencahayaan, sarana pembuangan air limbah, pembuangan sampah,
jamban keluarga dan sarana air bersih.
Dari kondisi lingkungan fisik yang kurang memadai seperti di atas
akan memberikan kontribusi jelek terhadap lingkungan biologis.
Kepemilikan sarana sanitasi yang kurang seperti saluran pembuangan air
limbah dan jamban keluarga mengakibatkan masyarakat membuang
limbah rumah tangga dan tinja di sembarang tempat, hal ini jelas akan
menunjang terjadinya penularan penyakit. Di samping itu tingkat
pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi perilaku dan pola pikir
masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
2. Persentase Keluarga yang memiliki Akses terhadap Air Bersih
Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia
akan air sangatlah kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi,
mencuci, dan sebagainya. Di antara kegunaan-kegunaan tersebut yang
paling penting adalah kebutuhan untuk minum. Untuk itu air harus
mempunyai persyaratan khusus agar tidak menimbulkan penyakit bagi
manusia. Di antaranya tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, tidak
terkontaminasi oleh bakteri patogen serta tidak mengandung zat-zat kimia
tertentu dalam jumlah yang terbatas.

48
Untuk memenuhi kebutuhannya akan air bersih tersebut, maka
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bajoe mengakses air dari berbagai
sumber, jumlah rumah yang menggunakan sumber air bersih sebanyak
8760 yang mereka gunakan diantaranya

Tabel. Jumlah Dan Akses Sarana Air Bersih (SAB) Menurut Jenisnya Puskesmas
Bajoe Tahun 2020

Sanitasi
Air Minum STBM
Dasar
Jml Pddk yg Jml pddk yg
Jml Jml pddk jml Jml
No Desa Jml KK memiliki memiliki Jml Ket
Dusun (jiwa) rumah Jml Desa
akses air akses Desa
Penyelenggara Stop
minum yang jamban STBM
BABS
layak Sehat
1 TIBOJONG 4 1.128 4.393 933 1059 3340 4393 1 1 100%

2 CELLU 4 901 4.327 978 851 4023 4302 1 0 100%


3 BAJOE 6 2.378 9.264 1715 1994 10231 7216 1 0 81,23%
4 LONRAE 4 2.491 8.016 1760 2254 6888 6660 1 0 84,61%
5 TORO 5 1.312 5.101 875 1252 3449 4660 1 0 94,89%
6 PANYULA 4 1.670 6.154 1043 1639 5824 5812 1 0 88,02%
7 WAETUO 4 1.028 4.247 975 1015 4247 4247 1 1 100%
8 PALLETTE 3 415 1.683 481 411 1683 1683 1 1 100%
JUMLAH 34 11.323 43.185 8760 10475 38002 39063 8 3 50%
Sumber :Data Laporan Kesling PKM Bajoe 2020

3. Persentase Keluarga yang Memiliki Sarana Sanitasi Dasar


Dikatakan rumah sehat jika memiliki sarana sanitasi dasar yang
memenuhi syarat kesehatan seperti jamban kelurga, tempat sampah dan
pengelolaan air limbah rumah tangga.
Pada tahun 2020, dari 8760 rumah yang ada di wilayah Puskesmas
Bajoe, yang memiliki jamban sehat 39063 rumah, jumlah desa stop BABS
3 , Jumlah penduduk yang memiliki akses air minum yang layak kelurahan
tibojong 3340, cellu 4302, bajoe 7216, lonrae 6660, toro 4660, panyula
5812, waetuwo 4247, dan pallette 1683.

49
BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Sarana Kesehatan
1. Data Dasar Puskesmas
Puskesmas Bajoe didirikan pada tahun 1971, Yang terletak di
Poros Pelabuhan laut Bajoe (jalan Yos Sudarso No.294 Bajoe)
Kelurahan Bajoe Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone,
yang dilengkapi dengan 1 buah bangunan bertingkat II (Lantai I untuk
pelayanan dan Lantai II untuk Administrasi Per Kantoran), perumahan
dokter tidak ada, perumahan Paramedis 1 dan Perumahan untuk bidan
tidak ada.
2. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
Di wilayah kerja Puskesmas Bajoe tahun 2020 memiliki upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang terdiri dari 2
Pustu, 6 Poskesdes dan 23 Posyandu.

Tabel. Jumlah Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan


No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Keterangan
1 Gedung Puskesmas 1 Bertingkat II
2 Pustu 2
3 Poskesdes 6
4 Posyandu 23
5 Kendaraan Dinas Roda 4 1
6 Kendaraan Dinas Roda 2 8
Sumber : Data Laporan Logistik PKM Bajoe 2020

B. Tenaga Kesehatan
1. Persentase Tenaga Kesehatan menurut Unit Kerja
Tenaga kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Bajoe
termasuk yang ada di pustu dan Poskesdes yaitu tenaga dengan

50
status PNS sebanyak 33 orang dan tenaga honorer/magang sebanyak
60 orang, total keseluruhan sebanyak 93 orang.
Data
Pns

No. Jenis Tenaga Yang Ada Kekurangan Status


1 Analis 1 - Pns
2 Asisten - - Pns
3 Bidan 7 2 Pns
4 Dokter 1 - Pns
5 Dokter Gigi 1 - Pns
6 Gizi 2 - Pns
7 Kapus 1 - Pns
8 Ka Tu 1 - Pns
9 Pekarya 1 - Pns
10 Promkes 2 - Pns
11 Perawat Gigi 3 - Pns
12 Staf 1 - Pns
13 Perawat 7 6 Pns
14 Kesling - 1 -
15 Epidemiologi - 1 -
16 Driver - 1 -
17 Cleanig Service - 1 -
18 Seceurity - 1 -
19 Operator Computer - 2 -
20 Pengelola Barang - 1 -
Jumlah -
Sumber Data : Pengelola Kepegawaian UPT Puskesmas Bajoe Tahun 2020

DATA PTT HONOR/ SUKARELA


NO. JENIS TENAGA YANG ADA KEKURANGAN STATUS
1 PERAWAT GIGI 1 - HONOR/SUKARELA
2 BIDAN 33 - HONOR/SUKARELA
3 PERAWAT 15 - HONOR/SUKARELA
4 DRIVER 1 - HONOR/SUKARELA
5 FARMASI 3 - HONOR/SUKARELA
6 KESLING 1 - HONOR/SUKARELA
7 STAF ADMINISTRASI 4 - HONOR/SUKARELA
8 DOKTER PTT 3 PTT
TOTAL
51
52
BAB VI
USULAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

A. ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


Berdasarkan peraturan menteri keseatan republic Indonesia nomor 44 tahun 2016
tentang pedoman manajemen puskesmas , puskesmas bajoe menetapkan target stndar
pelayanan minimal untuk 5 tahun ke depan.

Tahun
No Uraian
Standar 2020 2021 2022 2023 2024
Rencana Lima Min
1 Tahunan 1x/Thn 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali
Min
2 Penyusunan Ruk 1x/Thn 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali

3 Penyusunan Rpk 12x/Thn 12 Kali 12 Kali 12 Kali 12 Kali 12 Kali

Pelaksanaan Mini Min


4 Lokarya Bulanan 1x/Bln 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali

Pelaksanaan Mini Min


5 Lokarya Triwulan 4x/Thn 4 Kali 4 Kali 4 Kali 4 Kali 4 Kali

B.UPAYA KESEHATAN MASYRAKAT

Besarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 4 tahun 2009


tentang standar teknis mutu pelayanan dasar pada standar pelayanan minimal bidang
kesehatan Puskesmas menetapkan target standar pelayanan minimal lima tahun
kedepan sebagai berikut :

Tahun
No Layanan
Standar 2020 2021 2022 2023 2024
Pelayanan Kesehatan Ibu
1 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Hamil

53
Pelayanan Kesehatan Ibu
2 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bersalin
Pelayanan Kesehatan Bayi
3 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Baru Lahir

4 Pelayanan Kesehatan Balita 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pelayanan Kesehatan Pada


5 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Usia Pendidikan Dasar

Pelayanan Kesehatan Pada


6 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Usia Produktif
Pelayanan Kesehatan Pada
7 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Usia Lanjut
Pelayanan Kesehatan
8 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penderita Hipertensi

Pelayanan Kesehatan
9 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penderita Diabetes Melitus

10 Pelayanan Kesehatan Odgj 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pelayanan Kesehatan Orang


11 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Terduga Tb

Pelayanan Kesehatan Orang


12 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Dengan Resiko Hiv

54
1.UPAYA KESEHATAN MASYRAKAT

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 129 tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal

Tahun Capaian
No Jenis Layanan Satuan Standar
2020 2021 2022 2023 2024
Loket
< 10 < 10 < 10
1 Waktu Tunggu Pelayanan Pendaftraan Menit < 10 Menit < 10 Menit < 10 Menit
Menit Menit Menit
2 Visite % 25% 25% 25% 25% 25% 25%
Pelayana Kasir
Pengobatan Umum
1 Dokter Pemberi Layanan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Contact Rate 1,50% 1,50% 1,50% 1,50% 1,50%
3 Jam Buka 100% 100% 100% 100% 100%
<30 <30
4 Waktu Tunggu Obat <30 Menit <30 Menit <30 Menit
Menit Menit
Pengobatan Gigi
1 Dokter Pemberi Layanan 100% 100% 100% 100% 100%
2 Contact Rate 1,50% 1,50% 1,50% 1,50%
3 Jam Buka 100% 100% 100% 100%
<30
4 Waktu Tunggu Obat <30 Menit <30 Menit <30 Menit
Menit

54
1 Gawat Darurat % 100% 100% 100% 100%
2 Kemampuan Menangani 100% 100% 100% 100%
<5
3 Pasien Tertangani < 5 Menit < 5 Menit < 5 Menit
Menit

1 Pelayanan KIA 100% 100% 100% 100%


2 Pemberi Layanan Ibu Dan Anak 100% 100% 100% 100%
3 Jam Buka 100% 100% 100% 100%
<30
Waktu Tunggu <30 Menit <30 Menit <30 Menit
Menit

55
BAB VII

STANDAR PELAYANAN MNIMAL PUSKESMAS BAJOE

A. PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL

1. Indikator pelayanan kesehatan Ibu Hamil Tahun 2019

Indikator Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Total
Spm (%) Sasaran Jan Feb (%)
Jan 65
Feb 78
Maret 69
April 58
Pelayana Mei 67
n Juni 71
1 kesehatan 100 876 850 97,03
Juli 62
ibu hamil
Agustus 75
September 78
Oktober 76
November 72
Desember 79

a. Hambatan / Permasalahan :
Cakupan kunjungan K1 Ibu hamil belum mencapai target, disebabkankarena data
Ibuhamilbelumakurat,
saranadanprasaranakebidananmasihkurangmemadai,tingkatpemahamanibuhamilt
entangkesehatanselamahamilmasihkurang
b. Solusi ;
a) Pendataan
b) Pelayanan ANC di posyandu
c) Sweping K1 dan K4
d) Penyuluhan
e) KelasibuHamil
f) penempelanstiker P4K
g) Penyediaansaranadanprasarana
h) Perbaikansistempencatandanpeloporan

c. Sumber Daya yang dimiliki

56
a) Bidan PKM sebanyak ; 3 Bidan

57
b) Bidan Di Desasebanyak : 24 Bidan

d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 17. 576.000,-

2. Indikator Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Tahun 2020

Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Indikator SPM Total
(%) Sasaran Jan Feb (%)
Jan 100
Feb 58
Maret 60
April 56
Mei 68
Pelayanan Juni 64
1 kesehatan ibu 100 863 Juli 76 841 97.45
hamil Agustus 61
September 64
65
Oktober 65
November 82
Desember 86
Pelayanan kesehatan Ibu Hamil
Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil targetnya 100 %, dengan jumlah sasaran
876 ibu hamil, capaian program disetiap kelurahan masih ada yang tidak
mencapai target, untuk Kelurahan Bajoe sebanyak 184 ibu hamil yang
memeriksakan kesehatannya, kelurahan Lonrae sebanyak 144 ibuhamil,
kelurahanCellusebanyak 81 ibuhamil, kelurahantibojongsebanyak 80 ibuhamil,
kelurahan toro sebanyak 110 ibu hamil, kelurahan panyula sebanyak 128
ibuhamil, kelurahan waetuo sebanyak 81 ibu hamil, kelurahan palette 33
ibuhamil, Total untuk Puskesmas sebanyak 841 ibuHamil yang Kontak dengan
petugas kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya.
a. Hambatan / Permasalahan :
Cakupan kunjungan K1 Ibu hamil belum mencapai target,
disebabkan karena data Ibu hamil belum akurat, sarana dan
prasarana kebidanan masih kurang memadai,tingkat pemahaman
ibuhamil tentang kesehatan selama hamil masih kurang
b. Solusi ;
a) Pendataan
b) Pelayanan ANC di posyandu
c) Sweping K1 dan K4
d) Penyuluhan
e) KelasibuHamil

58
f) penempelanstiker P4K
g) Penyediaan sarana dan prasarana
h) Perbaikan sistem pencatan dan peloporan

c. SumberDaya yang dimiliki


a) Bidan PKM sebanyak ; 3 Bidan
b) Bidan Di Desasebanyak : 24 Bidan

d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 28.350. 000,-

B. PELAYANAN KESEHATAN IBU BERSALIN


1. Indikator pelayanan kesehatan Ibu Hamil Tahun 2019

Indikator Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Total
SPM (%) Sasaran Jan Capaian (%)
Jan 61
Feb 66
Maret 50
April 62
Mei 57
Juni 55
1 Persalinan 100 873 Juli 61 751 89,73
Agustus 63
September 64
Oktober 56
November 78
Desember 79
a. Hambatan / Permasalahan :
Masih ada persalinan di non Fasilitas kesehatan, sarana dan prasasrana kurang
lengkap,
b. Solusi ;
Penyuluha
n
Penyediaan sarana dan prasarana
Perbaikan sistem pencatan dan peloporan
c. SumberDaya yang dimiliki
a). Bidan PKM sebanyak ; 3 Bidan
b). Bidan Di Desasebanyak : 24 Bidan
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 13 .300.000,

59
2. Indikator pelayanankesehatan Ibu Hamil Tahun 2020

Pencapaian
Indikator Jumlah
No Target Program Total Total
SPM
(%) Sasaran Jan Feb (%)
Jan 64
Feb 67
Maret 6751
April 68
Mei 61
Juni 59
1 Persalinan 100 826 Juli 69 785 95.04
Agustus 72
September 70
Oktober 59
November 67
Desember 78
Pelayanan kesehatan Ibu Bersalin
Capaian pelayanan kesehatan ibubersalin targetnya100 %, dengan jumlah sasaran
873 ibu bersalin, capaian program disetiap kelurahan masih ada yang tidak
mencapai target dan masih ada persalinan di non fasilitas kesehatan disebabkan
karena kurang memahami tanda2 persalinan yang segera harus dibawa kefasilitas
kesehatan, untuk kelurahan bajoe sebanyak 182 ibu hamil yang melahirkan di
tolong oleh tenaga kesehatan, kelurahan Lonrae sebanyak 146 ibu bersalin,
kelurahan Cellu sebanyak 79 ibu bersalin, kelurahan tibojong sebanyak 76 ibu
bersalin, kelurahan toro sebanyak 88 ibu bersalin, kelurahan panyula sebanyak
102 ibu bersalin, kelurahan waetuo sebanyak 81 ibu bersalin, kelurahan palette 32
ibu bersalin, Total untuk Puskesmas sebanyak 786 ibu bersalin yang ditolong
persalinannya oleh tenaga kesehatan.
a. Hambatan / Permasalahan :
Masih ada persalinan di non Fasilitas kesehatan, sarana dan
prasasrana kurang lengkap,
b. Solusi ;
a). Penyuluhan
b) Penyediaan sarana dan prasarana
c).Perbaikan system pencatan dan
peloporan
c. SumberDaya yang dimiliki
a).Bidan PKM sebanyak ; 3 Bidan
b).Bidan Di Desasebanyak : 24 Bidan
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 30

60
.100.000,-

61
C. PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR
1. Indikator pelayanan kesehatan bayi baru lahir Tahun 2019

Pencapaian
Indikator Jumlah
No Target Program Total Total
SPM
(%) Sasaran Jan Feb (%)
Jan 63
Feb 67
Maret 50
April 62
Mei 57
Pelayanan Juni 55
1 kesehatan 100 796 Juli 62 753 94,60
bayi baru lahir
Agustus 62
September 64
Oktober 56
November 77
Desember 79
a. Hambatan / Permasalahan :
Cakupan kunjungan K1 Ibu hami lbelum mencapai target, disebabkan
karena data bayi baru lahir belum akurat, sarana dan prasarana kebidanan
masih kurang memadai,tingkat pemahaman ibu hamil tentang kesehatan
masih kurang
b. Solusi ;
Peningkatan penyuluhan
Tingkatkan kunjungan rumah
Penyediaan sarana dan prasarana
Perbaikan sistem pencatan dan peloporan

c. SumberDaya yang dimiliki


Bidan PKM sebanyak ; 3 Bidan
Bidan Di Desasebanyak : 24 Bidan

d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 560.000

62
2. Indikator pelayanan kesehatan Ibu Hamil Tahun 2020

Indikator Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Total
SPM (%) Sasaran bulan capaian (%)
Jan 64
Feb 67
Maret 67
April 68
Pelayanan Mei 61
kesehatan Juni 59
1 bayi baru 100 785 788 84.71
Juli 69
lahir
Agustus 72
September 70
Oktober 59
November 67
Desember 78

Pelayanan kesehatan Bayi Baru Lahir


Capaian pelayanan kesehatan Bayi Baru Lahir targetnya 100 %, dengan jumlah
sasaran Bayi 796, capaian program disetiap kelurahan masih ada yang tidak
mencapai target, untuk kelurahan bajoe sebanyak 183 bayi yang di berikan
pelayanan, kelurahan Lonrae sebanyak 146 bayi, kelurahan Cellu sebanyak 79
bayi, kelurahan tibojong sebanyak77bayi, kelurahan toro sebanyak 89 ibu bayi,
kelurahan panyula sebanyak 102bayi, kelurahan waetuo sebanyak 82 bayi ,
kelurahan palette 32bayi, Total untuk Puskesmas sebanyak 790 bayi yang
diberikan pelayanan oleh tenaga kesehatan.
a. Hambatan / Permasalahan :
cakupan kunjungan K1 Ibu hami lbelum mencapai target, disebabkan karena
data bayi baru lahir belum akurat, sarana dan prasarana kebidanan masih
kurang memadai,tingkat pemahaman ibu hamil tentang kesehatan masih
kurang
b. Solusi ;
a) Peningkatan penyuluhan
b) Tingkatkan kunjungan rumah
c) Penyediaansaranadanprasarana
d) Perbaikan sistem pencatan dan peloporan
c. SumberDaya yang dimiliki
Bidan PKM sebanyak ; 3 Bidan
Bidan Di Desasebanyak : 24 Bidan
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 1.950.000

63
D. PELAYANAN KESEHATAN BALITA
1. Indikator Pelayanan Kesehatan Balita Ltahun 2019

Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Indikator Spm Total
(%) Sasaran bulan capaian (%)
Jan 2610
Feb 2628
Maret 2628
April 2646
Mei 2644
Pelayana Juni 2667 2655
1 n 100 3790 70.05
Juli 2664
kesehatan
balita Agustus 2683
September 2699
Oktober 2632
November 2713
Desember 2915

a. Hambatan / Permasalahan :
Tingkat Pengetahuan Ibu Masih Rendah tentang Pentingnya membawa anak
ke Posyandu untuk dipantau pertumbuhannya setiap bulan dan mereka
beranggapan apabila sudah lengkap imunisasi tidak perlu lagi berkunjung ke
Posyandu
b. Solusi ;
a) Melakukan penyuluhan pentingnya balita di timbang setiap
bulan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangannya
b) Kunjungan rumah bersama bidan desa dan kader
c) Meningkatkan pelayanan di posyandu
c. SumberDaya yang dimiliki
a) Nutrisionis sebanyak ; 2 Orang
b) Bidan Sebanyak : 1 Orang
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 26 . 036.000,-

64
1. Indikator pelayanan kesehatan balita Tahun 2020

TARGET JUMLAH Pencapaian Program Total


NO Indikator SPM Total
(%) SASARAN bulan capaian (%)
Jan 2939
Feb 2896
Maret 2887
April 0
Mei 0
Juni 91
Pelayanan kesehatan
1 100 3404 Juli 705 2.262 66.45
balita
Agustus 2158
September 2497
Oktober 2797
November 2856
Desember 2794
Pelayanan kesehatan Balita
Capaian pelayanan kesehatan Balita targetnya 100 %, dengan jumlah sasaran
Balita 3404, capaian program di kelurahan masih belum mencapai target
disebabkan masih minimnya pengetahuan masyarakat pentingnya memeriksakan
kesehatan balita, untuk kelurahan bajoe sebanyak 362 balita yang di berikan
pelayanan, kelurahan Lonrae sebanyak 297 balita, kelurahan Cellu sebanyak 236
balita, kelurahan tibojong sebanyak 217balita, kelurahan toro sebanyak 228
ibubalita, kelurahan panyula sebanyak 299 balita, kelurahan waetuo sebanyak
196 balita , kelurahan palette 96balita, Total untuk Puskesmas sebanyak 1931
balita yang diberikan pelayanan olehtenaga kesehatan.
a. Hambatan / Permasalahan :
Ibu balita masih kurang membawa balita ke posyandu untuk
menghindari kerumunan karena masa pandemic Covid-19
b. Solusi ;
Melakukan Kunjungan rumah bersama bidan desa dan kader
untuk melakukan pemantauan pertumbuhan / Penimbangan
c. SumberDaya yang dimiliki
Nutrisionis sebanyak ; 2 Orang
Bidan Sebanyak : 1 Bidan
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 31 .450.000,-

65
E. PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PENDIDIKAN DASAR
1. Indikator Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah Tahun 2019
No Indikator SPM Target% Sasaran Pencapaian capaian Total Total%
1 Pelayanan Kesehatan Anak 100% 748 September 400 635 85%
Usia Sekolah Dasar
Oktober 235
a. Hambatan/ Permasalahan
Cakupan pelayanan kesehatan penjaringan kesehatan Anak Baru sekolah (ABS)
anak usia sekolah dasar belum mencapai target, disebabkan karena pada saat
waktu pelaksanaan penjaringan kesehatan ABS masih adanya siswa dan siswi yang
tidak masuk sekolah dengan alasan izin da nada sebagian yang sakit
b. Solusi
a) Mendata ulang siswa dan siswi yang belum di lakukan penjaringan ABS
b) Menjalin kerjasama dan meningkatkan komunukasi dengan guru UKS/M
agar menyampaikan kepada orang tua siswa pentingnya screening dan
penjaringan kesehatan sebagai upaya deteksi dini status kesehatan peserta
didik
c) Melakukan sweeping bagi siswa ABS yang belum di screening
pemeriksaan kesehatan disekolah
d) Menjadwalkan ulang kegiatan penjaringan bagi siswa yang berhalangan
hadir pada saat penjaringan ABS di sekolahnya
c. Sumber Daya yang dimilki
a) Tim Pembina UKS/M puskesmas
b) Guru UKS/M 30 orang
c) Jumlah sekolah TK/RA sebanyak 27 dengan sasaran 1350 siswa
d) Jumlah sekolah SD/MI sebanyak 30 dengan sasaran 4463 Siswa
e) Jumlah sekolah SMP/Mts sebanyak 7 dengan sasaran 1895 Siswa
f) Jumlah sekolah SMA/MA sebanyak 4 dengan sasaran 1593 siswa
d. Jumlah Anggaran yang dialokasikan
Rp.10.000.000

66
2. Indikator Pelayanan kesehatan anak usia sekolah Tahun 2020

No Indikator Spm Target% Sasaran Pencapaian capaian Total Total


%
1 Pelayanan 100% 822 Oktober 350 419 51 %
Kesehatan
Anak Usia
Sekolah Dasar
November 69
Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
Capaian pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar targetnya 100 %,
dengan jumlah sasaran Balita 822, capaian program di sekolah masih belum
mencapai target disebabkan masih dalam keadaan pandemic covid-19 , untuk
kelurahan bajoe sebanyak 149 siswa yang diperik sa yang di berikan pelayanan,
kelurahan Lonrae sebanyak 51 siswa, kelurahan Cellu sebanyak 32 siswa,
kelurahan tibojong sebanyak 13 siswa, kelurahan toro sebanyak 25 siswa,
kelurahan panyula sebanyak 87 siswa, kelurahan waetuo sebanyak 54 siswa,
kelurahan palette 8 siswa, Total untuk Puskesmas sebanyak 419 siswa yang
diberikan pelayanan oleh tenaga kesehatan.
a. Hambatan/ Permasalahan
Cakupan pelayanan kesehatan penjaringan kesehatan Anak Baru sekolah
(ABS) anak usia sekolah dasar belum mencapai target, disebabkan karena
adanya pandemi covid 19 yang berkepanjangan dimana siswa di liburkan dan
hanya belajar daring di rumah, pada saat waktu pelaksanaan penjaringan
kesehatan ABS disekolah sangat sedikit siswa dan siswa yang hadir sekolah
berhubung banyak orang tua menolak anaknya datang kesekolah karena
khawatir akan paparan terinfeksi virus covid 19
b. Solusi
Mendata ulang siswa dan siswi yang belum di lakukan penjaringan ABS
Menjalin kerjasama dan meningkatkan komunukasi dengan guru UKS/M
agar menyampaikan kepada orang tua siswa pentingnya screening dan
penjaringan kesehatan sebagai upaya deteksi dini status kesehatan peserta
didik Melakukan sweeping bagi siswa ABS yang belum di screening
pemeriksaan kesehatan disekolah dengan tetap mengutamakan protocol
kesehatan
Menjadwalkan ulang kegiatan penjaringan bagi siswa yang berhalangan hadir
pada saat penjaringan ABS di sekolahnya dengan memperketat 3M yaitu
mencuci tangan cek suhu,pake masker dan jaga jarak Melakukan sosialisasi
tentang Pencegahan Covid 19 di lingkungan sekolah beserta sosialisasi
vaksinasi covid kepada guru dan orang tua di sekolah

c. Sumber Daya yang dimilki


a) Tim Pembina UKS/M puskesmas

67
b) Guru UKS/M 30 orang
c) Jumlah sekolah TK/RA sebanyak 26 dengan sasaran 1350 siswa
d) Jumlah sekolah SD/MI sebanyak 30 dengan sasaran 4558 Siswa
e) Jumlah sekolah SMP/Mts sebanyak 7 dengan sasaran 1862 Siswa
f) Jumlah sekolah SMA/MA sebanyak 5 dengan sasaran 1550 siswa
d. Jumlah Anggaran yang dialokasikan
Rp.12.000.000,00

F.PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PRODUKTIF

1. Indikator Pelayanan Usia Produktif Tahun 2019

Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Indikator Spm Total
(%) Sasaran bulan capaian (%)
Jan 564
Feb 570
Maret 550
April 519
Mei 573
Pelayanan Juni 560 6813 24,72
1 Usia 100 27551 Juli 544
Produktif
Agustus 564
September 590
Oktober 595
November 599
Desember 585
a. Hambatan / Permasalahan :
Sasaran terlalu besar dan frekuensi pelaksanaan posbindu terbatas sehingga tidak
dapat menjangkau semua sasaran. Masih banyak usia produktif yang tidak terdata
dan tidak mendapatkan pelayanan kesehatan serta belum sadar akan pentingnya
kesehatan, baru berobat kalau ada gejala atau merasa sakit.
b. Solusi
Meningkatkan pemantauan
Penyuluhan tentang pentingnya memeriksakan kesehatan secara berkala
c. SumberDaya yang dimiliki :
Tenaga pelksana sebanyak 2 orang
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 40.320,000,-

68
2.Indikator Pelayanan Usia Produktif Tahun 2020

Pencapaian
Jumlah
No Indikator Spm Target Program Total Total
(%) Sasaran Jan Feb (%)
Jan 698
Feb 659
Maret 680
April 249
Mei 231
Pelayanan Juni 380 5151 18,69
1 Usia 100 27551 Juli 389
Produktif
Agustus 357
September 370
Oktober 360
November 406
Desember 372
Pelayanan kesehatan usia produktif
Capaian pelayanan kesehatan pada usia produktif targetnya 100 %, dengan
jumlah sasaran orang 27551, capaian program di kelurahan masih belum
mencapai target kelurahan bajoe sebanyak 958 orang yang diperiksa yang di
berikan pelayanan, kelurahan Lonrae sebanyak 965 orang, kelurahan Cellu
sebanyak 565 orang, kelurahan tibojong sebanyak 504 orang, kelurahan toro
sebanyak 695 orang, kelurahan panyula sebanyak 729 orang, kelurahan waetuo
sebanyak 420 orang, kelurahan palette 315 orang, Total untuk Puskesmas
sebanyak 5151 orang yang diberikan pelayanan oleh tenaga kesehatan.
a. Hambatan / Permasalahan :
Sasaran terlalu besar dan frekuensi pelaksanaan posbindu terbatas
sehingga tidak dapat menjangkau semua sasaran. Masih banyak usia
produktif yang tidak terdata dan tidak mendapatkan pelayanan kesehatan
serta belum sadar akan pentingnya kesehatan, baru berobat kalau ada
gejala atau merasa sakit. Apalagi selama masa pandemic covid 19
menyebabkan sasaran takut keluar rumah.
b. Solusi ;
Meningkatkan pemantauan dan memberikan penyuluhan tentang covid
Penyuluhan tentang pentingnya memeriksakan kesehatan secara berkala
c. Sumber Daya yang dimiliki :
Tenaga pelksana sebanyak 2 orang
d. Jumlah Anggaran yang di
Alokasikan Rp. 44.200,000,-

69
G. PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA LANJUT

1. Indikator pelayanan kesehatan Lanjut usia Tahun 2019

Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Indikator SPM Total
(%) Sasaran Jan capaian (%)
Jan 908
Feb 648
Maret 205
April 243
Mei 249
Pelayanan Juni 325 5015 92,39
1 kesehatan 100 5428 Juli 462
lanjut usia
Agustus 501
September 384
Oktober 467
November 317
Desember 306

a. Hambatan / Permasalahan :
Masih ada lansia yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan ,karena
faktor usia serta faktor fisik.
b. Solusi ;
Meningkatkan pemantauan lansia resti , Home care
c. SumberDaya yang dimiliki :
Tenaga pelaksana sebanyak 2 orang
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 33,600,000,-

70
2. Indikator pelayanan kesehatan Lanjut usia Tahun 2020

Pencapaian
Indikator Jumlah
No Target Program Total Total
SPM
(%) Sasaran Jan Feb (%)
Jan 266
Feb 228
Maret 309
April 124
Mei 85
Pelayanan Juni 168 2350 43,29
1 kesehatan 100 5428 Juli 156
lanjut usia
Agustus 194
September 163
Oktober 163
November 228
Desember 266
Pelayanan kesehatan usia lanjut
Capaian pelayanan kesehatan pada usia lanjut targetnya 100 %, dengan jumlah
sasaran orang 5428, capaian program di kelurahan masih belum mencapai target
kelurahan bajoe sebanyak 798 orang yang diperiksa yang di berikan pelayanan,
kelurahan Lonrae sebanyak 846 orang, kelurahan Cellu sebanyak 546 orang,
kelurahan tibojong sebanyak 552 orang, kelurahan toro sebanyak 639 orang,
kelurahan panyula sebanyak 481 orang, kelurahan waetuo sebanyak 533 orang,
kelurahan palette 487 orang, Total untuk Puskesmas sebanyak 4882 orang yang
diberikan pelayanan oleh tenaga kesehatan.

a. Hambatan / Permasalahan :
Masih ada lansia yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan ,karena
faktor usia serta faktor fisik,serta masa pandemi covid 19 yang
menyebabkan lansia takut untuk keluar rumah.
b. Solusi ;
Meningkatkan penyuluhan tentang Covid 19 ,Meningkatkan pemantaua
lansia resti, Home care
c. SumberDaya yang dimiliki :
Tenaga pelksana sebanyak 2 orang
e. Jumlah Anggaran yang di Alokasikan
33.150.000

71
F. PELAYANAN PENDERITA HIPERTENSI
1. Indikator Pelayanan Penderita Hipertensi tahun 2019

Indikator Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Total
SPM (%) Sasaran bulan capaian (%)
Jan 81
Feb 72
Maret 89
April 96
Mei 67
Pelayanan Juni 120 3,83
Penderita 1057
1 100 27551 Juli 115
Hipertensi
Agustus 87
September 76
Oktober 65
November 105
84
Desember

a. Hambatan / Permasalahan :
Sasaran terlalu besar dan pelaksanaan posbindu terbatas , sehingga tidak
dapat menjangkau semua sasaran.
Peran kader dalam kegiatan posbindu masih kurang.
Pasien HT tidak patuh berobat rutin.
b. Solusi ;
a) Meningkatkan pemantauan
b) Deteksi dini factor resiko
c) Sosialisasi tentang pentingnya penyakit tidak menular
d) Pelatihan Kader
e) Meningkatkan kerja sama dengan lintas sector dan lintas program

c. Sumber Daya yang dimiliki


Pelaksana PKM sebanyak ; 2 orang
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 40.320.000,-

72
2. Indikator pelayanan penderita Hipertensi Tahun 2020

Indikator Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Total
SPM (%) Sasaran bulan capaian (%)
Jan 106
Feb 88
Maret 68
April 28
Mei 20
Pelayanan Juni 23 780 2,83
1 Penderita 100 27551 Juli 92
Hipertensi
Agustus 80
September 74
Oktober 56
November 78
Desember 67
Pelayanan penderita hipertensi
Capaian pelayanan penderita hipertensi produktif targetnya 100 %, dengan
jumlah sasaran orang 27551, capaian program di kelurahan masih belum
mencapai target kelurahan bajoe sebanyak 128 orang yang diperiksa yang di
berikan pelayanan, kelurahan Lonrae sebanyak 193 orang, kelurahan Cellu
sebanyak 89 orang, kelurahan tibojong sebanyak 61 orang, kelurahan toro
sebanyak 116 orang, kelurahan panyula sebanyak 97 orang, kelurahan waetuo
sebanyak 50 orang, kelurahan palette 46 orang, Total untuk Puskesmas sebanyak
780 orang yang diberikan pelayanan oleh tenaga kesehatan.
a. Hambatan / Permasalahan :
Sasaran terlalu besar dan pelaksanaan posbindu terbatas , sehingga tidak
dapat menjangkau semua sasaran serta masa pandemic covid 19
menyebabkan sasaran takut keluar rumah.
Pasien HT tidak patuh berobat rutin.
b. Solusi ;
a) Meningkatkan pemantauan
b) Deteksi dini factor resiko
c) Sosialisasi tentang pentingnya penyakit tidak menular
d) Meningkatkan penyuluhan tentang covid 19
e) Meningkatkan kerja sama dengan lintas sector dan lintas program
c. Sumber Daya yang dimiliki
Pelaksana PKM sebanyak ; 2 orang
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 44.200.000,-

73
G. PELAYANAN KESEHATAN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS
1. Indikator pelayanan Penderita diabetes Melitus Tahun 2019

Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Indikator Spm Total
(%) Sasaran bulan capaian (%)
Jan 81
Feb 72
Maret 89
April 96
Pelayanan Mei 67
Penderita Juni 120 2,25
1 Diabetes 100 27551 621
Juli 115
Melitus
Agustus 87
September 76
Oktober 65
November 105
Desember 84
a. Hambatan / Permasalahan :
Sasaran terlalu besar dan pelaksanaan posbindu terbatas , sehingga
tidak dapat menjangkau semua sasaran.
Peran kader dalam kegiatan posbindu masih kurang. Pasien Diabetes
Melitus tidak patuh berobat rutin.
b. Solusi ;
a) Meningkatkan pemantauan
b) Deteksi dini factor resiko
c) Sosialisasi tentang pentingnya penyakit tidak menular
d) Pelatihan Kader
e) Meningkatkan kerja sama dengan lintas sector dan lintas program

c. Sumber Daya yang dimiliki


Pelaksana PKM sebanyak ; 2 orang
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 40.320.000,-

74
2. Indikator Pelayanan Penderita Diabetes Melitus Tahun 2020

Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Indikator SPM Total
(%) Sasaran bulan capaian (%)
Jan 51
Feb 37
Maret 41
April 26
Pelayanan Mei 22
Penderita Juni 36 1,67
1 Diabetes 100 27551 458
Juli 38
Melitus
Agustus 45
September 45
Oktober 35
November 44
Desember 38

Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus


Capaian pelayanan penderita diabetes melitus targetnya 100 %, dengan jumlah
sasaran orang 27551, capaian program di kelurahan masih belum mencapai target
kelurahan bajoe sebanyak 105 orang yang diperiksa yang di berikan pelayanan,
kelurahan Lonrae sebanyak 125 orang, kelurahan Cellu sebanyak 29 orang,
kelurahan tibojong sebanyak 23 orang, kelurahan toro sebanyak 84 orang,
kelurahan panyula sebanyak 56 orang, kelurahan waetuo sebanyak 18 orang,
kelurahan palette 18 orang, Total untuk Puskesmas sebanyak 458 orang yang
diberikan pelayanan oleh tenaga kesehatan.

a. Hambatan / Permasalahan :
Sasaran terlalu besar dan pelaksanaan posbindu terbatas , sehingga tidak
dapat menjangkau semua sasaran serta masa pandemic covid 19
menyebabkan sasaran takut keluar rumah.
Pasien Diabetes Meliitus tidak patuh berobat rutin.
b. Solusi ;
a) Meningkatkan pemantauan
b) Deteksi dini factor resiko
c) Sosialisasi tentang pentingnya penyakit tidak menular
d) Meningkatkan penyuluhan tentang covid 19
e) Meningkatkan kerja sama dengan lintas sector dan lintas program
c. Sumber Daya yang dimiliki
a) Pelaksana PKM sebanyak ; 2 orang
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 44.200.000,-

75
H. PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA BERAT

1. Indikator Pelayanan Kesehatan Jiwa Tahun 2019

Indikator Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Total
SPM (%) Sasaran bulan capaian (%)
Jan 0
Feb 0
Maret 4
April 3
Pelayanan Mei 3
Kesehatan
13,27
Gangguan Juni 1 13
1 100 98
Kesehatan Juli 0
Jiwa Agustus 0
September 0
Oktober 1
November 1
0
Desember

a. Hambatan / Permasalahan :
Masih ada pasien gangguan jiwa yang tidak terdeteksi,yang diakibatkan karena
keluarga masih malu melaporkan kasus gangguan jiwa.
b. Solusi ;
a) Meningkatkan pelacakan kasus
b) Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa
c) Meningkatkan sosialisasi masalah gangguan jiwa.
d) Skrining kesehatan jiwa
e) Meningkatkna kerja sama dengan lintas sector dan lintas program

c. SumberDaya yang dimiliki


Pelaksana PKM sebanyak ; 2 orang
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. .13.120.000,-

76
2. Indikator pelayanan kesehatan Gangguan kesehatan Jiwa Tahun 2020

Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Indikator Spm Total
(%) Sasaran Jan Feb (%)
Jan 2
Feb 2
Maret 5
April 0
Mei 5
Pelayanankeseha Juni 0 21.43
1 tangangguan 100 98 Juli 3 21
Kesehatan Jiwa
Agustus 4
September 0
Oktober 0
November 0
Desember 0
Pelayanan kesehatan orang dalam gangguan jiwa berat
Capaian pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat targetnya 100
%, dengan jumlah sasaran orang 98, capaian program di kelurahan masih belum
mencapai target kelurahan bajoe sebanyak 3 orang yang diperiksa yang di
berikan pelayanan, kelurahan Lonrae sebanyak 2 orang, kelurahan Cellu
sebanyak 1 orang, kelurahan tibojong sebanyak 3 orang, kelurahan toro sebanyak
0 orang, kelurahan panyula sebanyak 2 orang, kelurahan waetuo sebanyak 1
orang, kelurahan palette 0 orang, Total untuk Puskesmas sebanyak 12 orang yang
diberikan pelayanan oleh tenaga kesehatan.
a. Hambatan / Permasalahan :
Masih ada pasien gangguan jiwa yang tidak terlacak,akibat
keluarga masih malu untuk melaporkan kasus gangguan jiwa yang
ada
b. Solusi ;
a) Meningkatkan pelacakan kasus
b) Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa
c) Meningkatkan sosialisasi masalah gangguan jiwa.
d) Skrining kesehatan jiwa
e) Meningkatkna kerja sama dengan lintas sector dan lintas program
c. SumberDaya yang dimiliki
Tenaga pelksana sebanyak 2
orang
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. .44.200 000,-

77
I. PELAYANAN KESEHATAN DENGAN ORANG TB
1. Indikator pelayanan kesehatan orang dengan TB Tahun 2019

Pencapaian
Indikator Jumlah
No Target Program Total Total
SPM
(%) Sasaran Jan Feb (%)
Jan 24
Feb 14
Maret 13
April 16
Pelayanan Mei 6
Kesehatan Juni 16
1 Orang Dengan 100 324 167 51,4
Juli 21
Tb
Agustus 12
September 12
Oktober 11
November 12
Desember 10
a. Hambatan / Permasalahan :
Masih ada pasien yang tidak terdeteksi karena kurangnya partisipasi kader
dalam kegiatan ini
b. Solusi :
a) Meningkatkan pelacakan pelayanan kasus TB
b) Meningkatkan sosialisasi masalah TB
c) Meningkatkan kerja sama dengan lintas sector dan lintas program

c. Sumber Daya yang dimiliki\


Tenaga pelaksana sebanyak 1 Orang
d. Jumlah Anggaran yang di
Alokasikan Rp. 11.120.000,-

78
2. Indikator pelayanan kesehatan orang dengan TB Tahun 2020

Indikator Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Total
Spm (%) Sasaran bulan capaian (%)
Jan 12
Feb 15
Maret 16
April 18
Pelayanan Mei 12
kesehatan Juni 15
1 orang dengan 100 421 178 42,2
Juli 13
TB
Agustus 15
September 17
Oktober 15
November 16
Desember 14

Capaian pelayanan orang dengan TB targetnya 100 %, dengan jumlah sasaran


orang 421, capaian program di kelurahan masih belum mencapai target
kelurahan bajoe sebanyak 32 orang yang diperiksa yang di berikan pelayanan,
kelurahan Lonrae sebanyak 28 orang, kelurahan Cellu sebanyak 26 orang,
kelurahan tibojong sebanyak 26 orang, kelurahan toro sebanyak 25 orang,
kelurahan panyula sebanyak 19 orang, kelurahan waetuo sebanyak 14 orang,
kelurahan palette 8 orang, Total untuk Puskesmas sebanyak 178 orang yang
diberikan pelayanan oleh tenaga kesehatan.
a. Hambatan / Permasalahan :
Masih ada pasien yang tidak terdeteksi karena kurangnya
partisipasi kader dalam kegiatan ini
b. Solusi ;
a) Meningkatkan pelacakan pelayanan kasus TB
b) Meningkatkan sosialisasi masalah TB
c) Meningkatkan kerja sama dengan lintas sector dan lintas program
c. Sumber Daya yang dimiliki
Tenaga kesehatan pelaksana 2 orang
d. Jumlah Anggaran yang di
Alokasikan Rp. 19.400.000,-

79
J.PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN RESIKO TERINFEKSI VIRUS HIV

1. Pelayanan Keseahtan Orang Dengan Resiko Terinfeksi HIV 2019

Indikator Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Total
SPM (%) Sasaran bulan capaian (%)
Jan 18
Feb 47
Maret 21
Pelayanan April 23
Keseahtan Mei 12
Orang
Juni 11
1 Dengan 100 ‘- 254 100
Resiko Juli 18
Terinfeksi Agustus 19
Hiv September 9
Oktober 15
November 20
Desember 41
a. Hambatan / Permasalahan :
a) Kurang terbukanya sasaran mengenai kondisi kesehatanx
b) Kurang pengetahuan akan pentingnya screening kesehatan

b. Solusi ;
Health education tentang seks education
c. Sumber Daya yang dimiliki
Petugas lab : 1 orang
Perawat : 2 orang
d. Jumlah Anggaran yang di
Alokasikan Rp. 3600.000

80
2. Indikator Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Tahun 2020

Target Jumlah Pencapaian Program Total


No Indikator Spm Total
(%) Sasaran Jan (%)
Jan 52
Feb 12
Maret 22
April 2
Pelayanan Mei 13
Keseahtan
Juni 15
1 Orang Dengan 100 - 181 100
Resiko Juli 15
Terinfeksi Hiv Agustus 7
September 10
Oktober 13
November 11
Desember 13
Capaian pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV targetnya 100
%, capaian program di kelurahan masih belum mencapai target kelurahan bajoe
sebanyak 47 orang yang diperiksa yang di berikan pelayanan, kelurahan Lonrae
sebanyak 35 orang, kelurahan Cellu sebanyak 25 orang, kelurahan tibojong
sebanyak 21 orang, kelurahan toro sebanyak 18 orang, kelurahan panyula
sebanyak 14 orang, kelurahan waetuo sebanyak 12 orang, kelurahan palette 9
orang, Total untuk Puskesmas sebanyak 181 orang yang diberikan pelayanan
oleh tenaga kesehatan.
a. Hambatan / Permasalahan :
a) Kepedulian tentang kesehatan masih kurang
b) Takut memeriksakan dirinya
b. Solusi ;
Health education
c. Sumber Daya yang dimiliki
Petugas lab : 1 orang
Perawat : 2 orang
d. Jumlah Anggaran yang di
Alokasikan Rp. .3600.000

81
BAB VIII

PENUTU

Perubahan untuk mengantarkan puskesmas dalam perannya sebagai ujung tombak

pencapaian Indonesia sehat 2020. Dn penerapan kebijakan dasar Puskesmas

memerlukan dukungan yang mantap dari berbagai pihak.

1. Dukungan politik

2. Peraturan perundangan

3. Sumber daya, termasuk pembiayaan

4. Penerapan kebijakan memerlukan standard an pedoman baik

tekhnis maupun manajemen.

82
Ket: Buku KIA
Ket : Kohort Bayi
Ket : Kohort Balita
Ket : Kohort Ibu
Ket : Kohort KB
Ket : Imunisasi
Ket : 1.Laporan Balok SKDN

2. KMS

3. F III Gizi
Ket : 1. Pemantauan Posyandu

2. Laporan Promkes
Ket : 1. Laporan Kesling

2. Laporan Inspeksi Sanitasi


Ket : 1. Laporan TTU/TPM & LAB

2. Laporan Kesling

3. Tempat Penampungan limbah medis


Ket : P2 ISPA
Ket : LB 1 SP2TP
Ket : P2 IMS
Ket : Laporan Diare
Ket : 1. Kohort Lansia

2. Laporan Lansia
Ket : 1. Data Anak Sekolah

2. Laporan UKS
Ket : Laporan Jiwa
Ket : Laporan TB
Ket : Family Folder
Ket : Laporan Pasien

Anda mungkin juga menyukai