KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. Visi dan Misi......................................................................................................1
C. Moto...................................................................................................................3
D. Bentuk kegiatan..................................................................................................3
E. Tujuan.................................................................................................................5
F. Mekanisme Pengelola data..................................................................................6
A. Keadaan Geografis.............................................................................................9
B. Keadaan demografis.........................................................................................11
C. Keadaab ekonomi.............................................................................................12
D. Definisi operasional SPM Puskesmas Bajoe....................................................13
E. Indikator standar Pelayanan tahun 2020...........................................................22
F. Perbandingan Standar Pelayanan minimal.......................................................28
A. Mortalitas..........................................................................................................33
B. Mordibilitas.......................................................................................................33
A. Pelayanan kesehatan.........................................................................................38
B. Akses dan mutu Pelayanan kesehatan...............................................................44
C. Perilaku hidup masyarakat................................................................................46
D. Keadaan lingkungan..........................................................................................48
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN...................................................50
A. Sarana...............................................................................................................50
B. Tenaga kesehatan..............................................................................................50
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Dengan Menyebut Nama Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyanyang,
Segala Puji Bagi Allah Tuhan Semesta Alam Sehingga “standard pelayanan minimal
UPT Puskesmas Bajoe yang kami buat ini dapat selesai tanpa halangan yang berarti ,
SPM ini kami buat dan susun dengan usaha maksimal juga atas bantuan dari berbagai
pihak yang berkenan
Terlepas dari itu semua kami menyadari masih banyak kekurangan dalam SPM
ini . mungkin dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang tidak kami sadari.
Oleh karenya kami sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai sarana perbaikan
profil ini menjadi lebih baik
Dan semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan masyarakat luas. Akhir kata
kami ucapakn terimah kasih yang sebesar besarnya atas perhatiannya.
Bajoe
Abdullah Sebe,S.Sos,SKM,M.Kes
PENDAHULUA
A. LATAR BELAKANG
1
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, puskesmas juga melaksanakan
upaya-upaya kesehatan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
2
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Dengan
upaya tersebut diharapkan terwujud tujuan pembangunan kesehatan dengan
tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
UPT Puskesmas Bajoe sebagai salah satu ujung tombak dalam upaya
pembangunan kesehatan tersebut khususnya di wilayah Kecamatan Tanete
Riattang Timur, dalam mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan
melalui beberapa program yang dilaksanakan akan menggunakan beberapa
indikator mengacu kepada penggabungan Indikator Indonesia Sehat 2020 dan
indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal yang terdiri dari 47 indikator
kinerja. Untuk mengukur keberhasilan dari program tersebut akan
menggunakan indikator sebagai berikut :
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Bajoe kali ini merupakan salah satu sarana
untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kecamatan
Kecamatan Tanete Riattang Timur dan merupakan salah satu sarana untuk
mengevaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah
tersebut berdasarkan indikator-indikator yang tercantum di atas.
3
B. VISI DAN MISI
1. VISI
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas dan Profesional
Menuju Masyarakat Kec. Tanete Riattang Timur yang Sehat
2. MISI
1. Memberikan Pelayanan yang Berkualitas
2. Menyediakan Sumber Daya Kesehatan yang Profesional.
3. Meningkatkan peras serta Masyarakat.
4. Mengelola Lingkungan yang Baik
5. Pengeloaan Manajemen Puskesmas secara Efisien dan Efektif.
6. Menyediakan Sarana dan Prasarana yang Memadai.
C. MOTTO
C : Cekatan (Terampil, cepat dalam melayani masyarakat)
I : Inovatif (Kreatif dalam mengembangkan program Puskesmas
menjadi lebih bervariasi).
T : Tepat (Tepat dalam menangani masalah kesehatan dan
Pengambilan keputusan).
R : Ramah (Ramah dalam pelayanan)
A : Aman (Aman bagi pemberi dan penerima pelayanan)
D. BENTUK KEGIATAN
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan
kesehatan melalui kerja sama lintas program dan lintas sektoral
a. Mengoptimalkan koordinasi dan jejaring lintas sektoral dan lintas
program di tingkat kecamatan.
b. Membuat jejaring dengan lembaga di tingkat desa/kelurahan dalam
rangka implementasi program kesehatan.
c. Membuat jejaring dengan kader sebagai pelaksana program
kesehatan di masyarakat.
4
d. Membina posyandu, desa/kelurahan siaga yang telah ada di
masyarakat.
e. Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan di sekolah ataupun
pondok pesantren.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan, serta berbasis bukti, menyeluruh dengan pengutamaan pada
upaya promotif dan preventif.
a. Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan
fasilitas yang tersedia.
b. Mengoptimalkan peran SDM sesuai tupoksi pelayanan yang ada.
c. Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan medis secara bertahap
sesuai perkembangan jaman.
d. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar.
e. Melaksanakan rujukan horizontal dalam rangka meningkatkan
peran klinik sehat, dengan tetap memberikan pelayanan rujukan
vertikal sesuai standar.
f. Meningkatkan koordinasi antar unit pelayanan.
3. Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang ada
di puskesmas dan masyarakat
a. Mendorong masyarakat untuk mendukung pendanaan kesehatan
yang bersumber dari masyarakat
b. Merencanakan anggaran kegiatan kesehatan yang sesuai dengan
permasalahan yang ada di masyarakat
c. Mendukung pencapaian SPM (Standar Pelayanan Minimal)
melalui dana yang ada.
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang
merata dan bermutu.
5
a. Melaksanakan transfer ilmu (kalakarya) dari SDM yang mengikuti
pelatihan kepada rekan-rekan lainnya.
b. Membuat peta jabatan sesuai dengan kompetensi yang ada.
c. Melaksanakan analisis beban kerja dan mutasi internal.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
a. Mengoptimalkan peran apotek dan gudang obat dalam pelayanan
kesehatan.
b. Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi penggunaan obat
pelayanan kesehatan.
c. Mengoptimalkan pencatatan dan pelaporan obat dan
alkes.Merencanakan kebutuhan obat dan alkes secara rutin.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan
berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan pelayanan kesehatan
yang bertanggungjawab.
a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terpadu setiap bulan
b. Menanggapi dengan segera setiap keluhan konsumen yang
disampaikan.
c. Melaksanakan lokmin bulanan dan tribulanan secara rutin.
E. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan SPM Profil UPT Puskesmas Bajoe adalah
untuk memberikan gambaran masyarakat Kecamatan Tanete Riattang
Timur, melalui hasil pencapaian program dan indikator kesehatan yang
dilaksanakan, sehingga nantinya dapat menjadi tolak ukur atau dasar
pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya di Puskesmas Bajoe.
6
2. Tujuan Khusus
7
penyajian profil ini adalah jenis Analisis Deskriptif, yaitu upaya
menggambarkan / menjelaskan data yang terdapat dalam tabel sesuai
karakteristik data yang ditampilkan, termasuk angka rata-rata, angka
maksimum dan minimum.
3. Sistimatika Penyajian
Sistimatika penyajian Profil Kesehatan Puskesmas Bajoe adalah sebagai
berikut :
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan penyusunan
Profil Kesehatan dan sistimatika penyajiannya.
8
diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar
Pelayanan Minimum bidang kesehatan.
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan di tahun tersebut.
9
BAB. II
PROFIL PELAYANAN
A. KEADAAN GEOGRAFIS
Wilayah kerja UPT Puskesmas Bajoe terbagi atas 8 kelurahan dengan rincian
masing-masing :
B. KEADAAN DEMOGRAFIS
11
C. Keadaan Sosial Ekonomi
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan sumber daya
manusia. Di wilayah Kecamatan Tanete Riattang Timur jumlah sarana
pendidikan yang ada sekolah terbagi dalam Taman Kanak-Kanak ada 26 S,
sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah ada 30 sekolah, , Sekolah
Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah ada 7 sekolah, ada 4
sekolah, SMA DAN Madrasah Aliyah 5.
2. Agama
Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari
besarnya sarana peribadatan masing-masing agama. Menurut data statistik
tahun 2020 penduduk Kecamatan Tanete Riattang Timur , sebagian besar
menganut Agama Islam.
12
Tabel 3. Jumlah Tempat – Tempat Ibadah di Kec. Tanete Riattang Timur Diwilayah Puskesmas
Bajoe Tahun 2020
Langgar/ Kuil/
No Kelurahan Mesjid Mushollah Gereja Vihara
1 Tibojong 7 - - -
2 Cellu 8 - - -
3 Bajoe 12 3 - -
4 Lonrae 7 2 - -
5 Toro 8 2 - -
6 Panyula 8 2 - -
7 Waetuwo 6 - - -
8 Pallette 5 1 - -
Total 61 10 - -
Sumber data KUA Kec.T.Riattang Timur 2020
13
D. DEFINISI OPERASIONAL SPM PUSKESMAS BAJOE
14
jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja
Denominator
dalam kurun waktu yang sama.
Sumber Data Kohort Ibu
Target 95,90%
Pendataan Bumil, pembuatan kantong persalinan,
Langkah Kegiatan pelayanan antenatal, pencatatan dan pelaporan,
monev, PWS
15
3. indikator pelayanan kesehatan bayi baru lahir
a. Cakupan kunjungan Bayi (KN Lengkap)
a. Tingkat partisipasi balita datang menimbang ke posyandu satu bulan sekali (D/S)
16
Periode Analisa Setiap semester
Jumlah balita (0-5 tahun) yang hadir nimbang di
Numerator
posyandu
Jumlah balita (0-5 tahun) yang ada dan tercatat di
Denominator
posyandu
Sumber Data Kohort balita, data kelahiran
Target 84% ( 2 tahun)
Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di
Langkah Kegiatan
posyandu
Penanggung Jawab Pengumpul Data Koordinator Gizi
17
6. Indikator pelayanan kesehatan minimal pada usia produktif
18
8. Pelayanan pada penderita hipertensi
Judul cakupan penderita hipertensi
Dimensi Mutu keselamatan dan kesehatan
menggambarkan aktivitas pelayanan kesehatan
Tujuan
penderita hipertensi
semua penderita hipertensi yang mendapatkan
Definisi Operasional
pelayanan kesehatan
Frekuensi Pengumpulan Data setiap bulan
Periode Analisa setiap semester
jumlah pendertia hipertensi yang telah mempeoleh
Numerator
pelayanan sesuai dengan standar
jumlah sasaran yang dalam satu wilayah kerja dalam
Denominator
kurun waktu yang sama
Sumber Data penderita hipternsi (register)
Target 100%
Langkah Kegiatan pencatatan dan pelaporan
Penanggung Jawab Pengumpul Data pengelola PTM
19
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
Judul Cakupan jiwa
Dimensi Mutu keselamatan pasien jiwa
menggambarkan aksebilitas pelayanan kesehatan
Tujuan
jiwa
semua pasien jiwa mendapatkan pelayanan
Definisi Operasional
kesehatan secara menyeluruh
Frekuensi Pengumpulan Data setiap bulan
Periode Analisa setiap semester
jumlah lansia telah memperoleh pelayanan sesuai
Numerator
dengan standar
jumlah sasaran jiwa di satu wilayah kerja dalam
Denominator
kurun waktu yang sama
Sumber Data kohort jiwa
Target 100%
Langkah Kegiatan pendataan, pencatatan dan pelaporan
Penanggung Jawab Pengumpul Data pengelola jiwa
20
12. Pelayanan kesehatan orang dengan hiv
Cakupan penemuan dan penanganan Kasus infeksi
Judul
menular seksual
Dimensi Mutu Keselamatan
Agar penderita IMS mendapatkan tata laksana
Tujuan penanganan sesuai standar sehingga tidak terjadi
penyebaran atau resistensi obat
Kasus IMS yang ditemukan berdasarkan syndrome
Definisi Operasional dan etiologi serta diobati sesuai standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan
Periode Analisa Setiap semester
jumlah kasus IMS diobati di satu wilayah kerja pada
Numerator
kurun waktu tertentu
jumlah kasus IMS di satu wilayah kerja tertentu
Denominator
pada waktu yang sama
Sumber Data laporan P2 IMS, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100%
Penegakan diagnosa, tata laksana, PE, monev,
Langkah Kegiatan
promkes
21
E. INDIKATOR STANDAR PELAYANAN TAHUN 2020
Indikator Spm Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Pada Kelurahan Bajoe 184 , Lonrae
144 , Cellu 81, Tibojong 80m Toro 110m Panyula 128 ,Waetuwo 81 Dan Pallette
Sebanyak 33
Indikator kesehatan ibu bersalin pada kelurarahan bajoe sebnayka 182, lonrae 146,
cellu 79, tibojong 76, toro 88 panyula 102, waetuo 81, pallette 33
22
No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total
3 Pelayanan Bajoe 712 3828
kesehatan balita
lonrae 828
Cellu 439
Tibojong 350
Toro 466
Panyula 548
Waetuo 348
Pallette 137
Indikator Spm Pelayan Kesehatan Balita Kelurahan Bajoe 712, Kelurahan Lonrae 828 ,
Cellu 439 , Tibojng 350m Toro 466, Kelurahan Panyula, Kelurahan Waetuwo 348,
Kelurahan Pallette 137.
Indikator SPM pelayanan kesehatan balita kelurahan bajoe 362, lonrae 297, kelurahan
cellu 236, tibojong 217, toro 228, kelurahan panyula 299, kelurahan waetuwo 196, dan
kelurahan pallette 96
23
No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total
5 Pelayanan Bajoe 149 419
kesehatan pada
usia pendidikan lonrae 51
dasar Cellu 32
Tibojong 13
Toro 25
Panyula 87
Waetuo 54
Pallette 8
Indikator spm pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar, kelurahan bajoe 149,
kelurahan lonrae 51 , kelurahan cellu 32, kelurahan tibojong 13 kelurahan toro 25
kelurahan panyula 87 kelurahan waetuwo 54 , kelurahan pallete 8
Indikator Spm Pelayanan Kesehatan Pada Usia Podukti Kelurahan Bjoe 958 ,
Kelurahan Lonrae 965 , Kelurahan Cellu 565 , Kelurahan Tibojong 504, Jelurahan
Toro 695, Kelurahan Panyula 729, Kelurahan Waetuwo 420, Kelurahan Pallette 315
24
No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total
7 Pelayanan Bajoe 798 4882
kesehatan pada
usia lanjut lonrae 846
Cellu 546
Tibojong 552
Toro 639
Panyula 481
Waetuo 533
Pallette 487
Indikator spm pelayanan kesehatan pada usia lanjut kelurahan bajoe 798, lonrae 846,
cellu 546, tibojong 552 , toro 639, panyula 481, waetuo 533, pallette 487
Indikator SPM pelayan penderita hipertensi kelurahan bajoe 128, kelurahan lonrae 193,
kelurahan cellu 89, kelurahan tibojong 61, kelurahan toro 116 , kelurahan panyula 97
kelurahan waetuwo 50 kelurahan pallette
25
No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total
9 Pelayanan Bajoe 105 458
kesehatan penderita
diabetes melitus lonrae 125
Cellu 29
Tibojong 23
Toro 84
Panyula 56
Waetuo 18
Pallette 18
Indikator spm pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus kelurahan bajoe 105,
kelurahan lonrae 125, kelurahan cellu 29, kelurahan tibojong 23, kelurahan toro 84 ,
kelurahan panyula 56, kelurahan waetuwo 18 dan kelurahan pallette 18
Indikator pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat kelurahan bajoe 3,
lonrae 2 , cellu 1 , tibojong 3, toro 0, panyula 2, waetuo 1 , pallette 0
26
No Indikator SPM kelurahan Jumlah Total
11 Pelayanan Bajoe 32 178
kesehatan orang
dengan TB lonrae 28
Cellu 26
Tibojong 26
Toro 25
Panyula 19
Waetuo 14
Pallette 8
Indikator Spm Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Tb Kelurahan Bajoe 32, Kelurahan
Lonrae 28, Kelurahan Cellu 26, Kelurahan Tibojong 36, Kelurahan Toro 25, Kelurahan
Panyula 19, Kelurahan Waetuwo 14, Kelurahan Pallette
27
F.PERBANDINGAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
28
pelayanan kesehatan orang
11 100 324 24 14 13 16 6 16 21 12 12 11 12 10 167 51,40
orang dengan tb dengan TB
pelayanan
orang yang
12 keseahtan orang 100 - 18 47 21 23 12 11 18 19 9 15 20 41 254 100,00
beresiko
dengan resiko
terinfeksi HIV
29
pelayanan
Penderita
9 kesehantan penderita 100 27551 51 37 41 26 22 36 38 45 45 35 44 38 458 1,67
DM
diabetes melitus
pelayanan kesehatan
OGDJ
10 orang dengan 100 98 2 2 5 0 5 0 3 4 0 0 0 0 21 21,43
BERAT
gangguan jiwa berat
pelayanan kesehatan orang
11 100 421 12 15 16 18 12 15 13 15 17 15 16 14 178 42,02
orang dengan tb dengan TB
pelayanan keseahtan
orang yang
12 orang dengan resiko 100 - 52 12 22 2 13 15 7 10 13 11 13 11 181 100,00
beresiko
terinfeksi HIV
30
3. STANDAR PELAYANAN MNIMAL BERDASARKAN JUMLAH TOTAL
31
4.GRAFIK PERBANDINGAN SPM TAHUN 2019-2020
14211
15000
10000
6813
5151 5015
5000 2652526 2350
85084 75178 75378 10645 10578 62145 16717 254181
2 13 21
0 1 5 5 0 8 8 2019
19
2020
32
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
33
6 Toro 9
7 Waetuwo 3
8 Pallette 1
total 40
Sumber Data: Program TB Puskesmas Bajoe
No Kelurahan jumlah
1 Bajoe 65
2 Lonrae 62
3 Cellu 30
4 Tibojong 17
5 Toro 40
34
6 Panyula 41
7 Waetuwo 26
8 Pallette 8
Luar Wilayah 4
Jumlah 293
Sumber : data Program diare UPT Puskesmas bajoe tahun 2020
36
3. Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita
Tabel 5. Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita Puskesmas Bajoe Tahun 2020
No Kelurahan S K D N K/S D/S N/S N/D
831 831 264 166 100 31,77 19,98 62,88
1 Tibojong
408 408 161 93 100 39,46 22,79 57,76
2 Cellu
731 731 243 151 100 33,24 20,66 62,14
3 Bajoe
157 157 73 44 100 46,50 28,03 60,27
4 Lonrae
534 534 192 114 100 35,96 21,35 59,38
5 Toro
376 376 157 92 100 41,76 24,47 58,60
6 Panyula
428 428 174 100 100 40,65 23,36 57,47
7 Waetuwo
325 325 149 89 100 45,85 27,38 59,73
8 Pallette
3790 3790 1413 849 100 37,28 22,40 60,08
JUMLAH
Sumber :Data Gizi Puskesmas Bajoe 2020
37
BAB. IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. Pelayanan Kesehatan
Dari 863 ibu hamil, cakupan K-1 : 841 (97,45%) dan K-4 sebanyak
820. Dari persentase cakupan K1 dan K-4 menggambarkan bahwa
kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya sedini mungkin
ke Puskesmas, Pustu dan Poskesdes sudah mulai meningkat, Namun
demikian masih ada sebagian ibu hamil memeriksakan kehamilannya
setelah usia di atas triwulan pertama, sehingga kunjungannya tetap tercatat
sebagai K1 padahal jika berdasarkan usia kehamilannya mestinya sudah
tercatat sebagai K2, K3 ataupun K4. Persentase cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan tahun ini menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap
38
dan perilaku masyarakat terhadap persalinan semakin baik,didukung
adanya kebijakan pemerintah yaitu BPJS Kesehatan.
39
dari 7836 pasangan usia subur. Angka ini menunjukan tingkat partisipasi
masyarakat tentang KB cukup baik.
% Pencapaian
Sasaran
No Kelurahan bayi BCG % DPT/HB(3) % POLIO 4 % CAMPAK %
3 Bajoe 171 132 77,19 133 77,78 134 78,36 132 77,19
4 Lonrae 156 122 78,21 123 78,85 123 78,85 122 78,21
Jumlah 778 655 84,19 625 80,33 623 80,08 654 84,06
Sumber : data IMUNISASSI UPT Puskesmas bajoe tahun 2020 Puskesmas Bajoe
40
3. Imunisasi Polio 1 sampai Polio 4, untuk memberikan perlindungan
terhadap penyakit polio.
Pada tahun 2020 cakupan imunisasi Puskesmas Bajoe dari sasaran bayi sebagai
berikut :
Sasaran bayi yang di imunisasi pada tahun 2020 sebanyak 778 bayi yang
mendapatkan imunisasi BCG sebanyak 655 (84%), dpt / hb (3) sebanyak 625
(80%) polio 4 sebanyak 623 (80%) dan campak sebanyak 654 (84 %)
Pencapaian ini memberi gambaran proporsi bayi yang telah mendapat
perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (khususnya
bagi yang telah mendapat DPT3 + HB3, Polio3, BCG dan campak. Yang berarti
tingkat pengelolaan program imunisasi sudah bagus dan begitu juga pemanfaatan
pelayanan imunisasi di posyandu oleh masyarakat, hal ini tidak terlepas kesadaran
dari ibu bayi untuk membawa anaknya ke posyandu dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya..
Cakupan imunisasi tahun 2020 sebagaimana terlihat pada data tersebut di
atas di sebabkan karena tingginya partisipasi masyarakat tentang pentingnya
imunisasi dan tak lepas dari proaktifnya pengelolah program imunisasi dan para
bidan/perawat yang bertugas di pustu/poskesdes di Kelurahan melakukan kegiatan
sweeping imunisasi.
6. Persentase Balita Mendapat Vitamin A 2 kali Cakupan Kapsul Vit A Dosis
Tinggi pada Bayi (6-11 Bulan), Balita (1-5 Tahun) di Puskesmas Bajoe bulan
Agustus Tahun 2020
SASARAN PENCAPAIAN
NO KELURAHAN BAYI BALITA BAYI BALITA
L P L P L % P % L % P %
1 Bajoe 24 23 411 327 23 95,83 22 95,65 373 90,75 300 91,74
41
2 Cellu 14 12 190 165 14 100 12 100 174 91,58 153 92,73
116 110 1.806 1.525 112 96,55 108 98,18 1.650 91,36 1.409 92,39
JUMLAH
Sumber : data program gizi UPT Puskesmas bajoe tahun 2020
Data Gizi Puskesmas Bajoe bulan agustus tahun 2020 Persentase bayi/balita di
wilayah Puskesmas Bajoe tahun 2020 yang mendapatkan vitamin dosis tinggi
sebanyak Sasaran bayi laki laki 116 dan perempaun 110 balita laki laki 1806 dan
balita perempuan 1525 pencapaian pada bayi laki laki sebssar 112 ( 96%) dan
bayi perempuan sebesar 108 ( 98%) dan pencapaian balita laki-laki 1650 ( 91%)
dan pencapaaian balita perempuan sebesar 1409 (92%)
7. Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Tablet Fe3 hamil Puskesmas Bajoe tahun
2020
Jumlah bumil yg
No Kelurahan Sasaran %
dapat FE
188 183 97.34
1 Tibojong
86 81 94.19
2 Cellu
159 141 88.68
3 Bajoe
34 33 97.06
4 Lonrae
122 119 97.54
5 Toro
87 77 88.51
6 Panyula
101 107 105.94
7 Waetuwo
86 79 91.86
8 Pallette
863 95.02
Jumlah 863
Sumber : Data KIA UPT Puskesmas Bajoe tahun 2020
42
Data Gizi Puskesmas Bajoe 2020 Dari 863 sasaran bumil di wilayah kerja
Puskesmas Bajoe tahun 2020 yang mendapat tablet Fe berjumlah 863 (95 %)
selama periode kehamilannya . Angka cakupan ini sangat dipengaruhi oleh
kunjungan ibu hamil ke sarana pelayanan kesehatan
Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6
bulan di wilayah Puskesmas Bajoe pada bulan Agustus tahun 2020 adalah
233 Bayi angka tersebut dipengaruhi oleh tingkat kesibukan ibu, termasuk
kesibukan mencari nafkah dan juga dipengaruhi oleh gaya hidup sehingga
mengabaikan pemberian ASi terhadap bayinya. Disamping itu faktor
pengetahuan ibu yang kurang sehingga sebagian bayi kadang diberi susu
instan, air tajin, teh manis jika ASI ibunya terasa kurang.
43
masih banyak rumah tangga yang menggunakan garam yang tidak beryodium
dengan alasan sudah lama memakai dan lebih murah harganya dan sebagian
rumah tangga memang tdk mengetahui manfaat garam beryodium.
10. Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap
Di Puskesmas Bajoe pada tahun 2020 Pelayanan dalam gedung
hanya dilaksanakan Pencabutan gigi saja karena keterbatasan peralatan
gigi yang ada di Puskesmas Bajoe tidak memungkinkan untuk dilakukan
tindakan lain seperti tumpatan gigi tetap. Selaian kegiatan pelayanan di
Puskesmas juga dilaksanakan kegiatan di luar gedung seperti UKGS
(Promotif dan Preventif).
11. Persentase Murid SD/MI yang mendapat Pemeriksaan Gigi mulut
Kegiatan UKGS di Puskesmas Bajoe adalah pemeriksaan gigi dan mulut
khususnya pada anak SD/MI, pada tahun 2020 sebanyak 30 sekolah.
12. Penyuluhan P3 Napza Oleh Nakes
Salah satu program utama sebuah Puskesmas adalah Promosi
Kesehatan dalam hal ini penyuluhan kesehatan yang dilakukan untuk
memperbaiki perilaku seseorang agar sesuai dengan prinsip hidup sehat.
Bentuk kegiatan yang dilakukan adalan mengadakan penyuluhan di
sekolah terutama SMP ,SMA/Sederajat dengan tujuan meningkatkan
pengetahuan remaja tentang bahaya yang dapat ditimbulkan Napsa bagi
generasi muda. Pada tahun 2020 di Kecamatan Tanete riattang timur
penyuluhan napsa dilakukan sebanyak 3 kali bagi siswa SMP/SMU
sederajat.
44
kesehatan di wilayah Puskesmas Bajoe, termasuk yang mendapat
pelayanan di Poli Umum, Poli Gigi, KIA, pelayanan di Puskesmas
keliling, dsb.
45
2. Ketersediaan Obat Esensial dan Generik Kebutuhan
Obat-obatan yang tersedia di Puskesmas Bajoe adalah obat yang
tergolong obat generik yang pengadaannya langsung melalui Gudang
Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bone
46
Puskesmas, yaitu Program Gizi, Imunisasi, Kesehatan Ibu dan Anak, KB
dan Promosi Kesehatan. Sehingga dalam pengklasifikasiannya juga
didasarkan pada kriteria hasil pencapaian cakupan program tersebut
disamping berdasarkan frekuensi penimbangan setiap tahun dan jumlah
kader 84 Yang sudah dilatih.
Berdasarkan kriteria penilaiannya maka posyandu yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Bajoe dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Posyandu Pratama : 10 buah
2. Posyandu Madya :0 buah
3. Posyandu Purnama : 13 buah
4. Posyandu Mandiri : 0 buah
Di wilayah Puskesmas Bajoe belum ditemukan adanya posyandu
mandiri. Yang paling mempengaruhi karena kurangnya kesadaran
masyarakat dalam memanfaatkan posyandu secara maksimal, tetapi dalam
hal ini kesalahan bukan hanya berasal dari masyarakat saja tetapi juga
karena kurangnya perhatian pemerintah setempat, serta kurangnya
kerjasama lintas sektor.
47
D. KEADAAN LINGKUNGAN
48
Untuk memenuhi kebutuhannya akan air bersih tersebut, maka
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bajoe mengakses air dari berbagai
sumber, jumlah rumah yang menggunakan sumber air bersih sebanyak
8760 yang mereka gunakan diantaranya
Tabel. Jumlah Dan Akses Sarana Air Bersih (SAB) Menurut Jenisnya Puskesmas
Bajoe Tahun 2020
Sanitasi
Air Minum STBM
Dasar
Jml Pddk yg Jml pddk yg
Jml Jml pddk jml Jml
No Desa Jml KK memiliki memiliki Jml Ket
Dusun (jiwa) rumah Jml Desa
akses air akses Desa
Penyelenggara Stop
minum yang jamban STBM
BABS
layak Sehat
1 TIBOJONG 4 1.128 4.393 933 1059 3340 4393 1 1 100%
49
BAB V
A. Sarana Kesehatan
1. Data Dasar Puskesmas
Puskesmas Bajoe didirikan pada tahun 1971, Yang terletak di
Poros Pelabuhan laut Bajoe (jalan Yos Sudarso No.294 Bajoe)
Kelurahan Bajoe Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone,
yang dilengkapi dengan 1 buah bangunan bertingkat II (Lantai I untuk
pelayanan dan Lantai II untuk Administrasi Per Kantoran), perumahan
dokter tidak ada, perumahan Paramedis 1 dan Perumahan untuk bidan
tidak ada.
2. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
Di wilayah kerja Puskesmas Bajoe tahun 2020 memiliki upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang terdiri dari 2
Pustu, 6 Poskesdes dan 23 Posyandu.
B. Tenaga Kesehatan
1. Persentase Tenaga Kesehatan menurut Unit Kerja
Tenaga kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Bajoe
termasuk yang ada di pustu dan Poskesdes yaitu tenaga dengan
50
status PNS sebanyak 33 orang dan tenaga honorer/magang sebanyak
60 orang, total keseluruhan sebanyak 93 orang.
Data
Pns
Tahun
No Uraian
Standar 2020 2021 2022 2023 2024
Rencana Lima Min
1 Tahunan 1x/Thn 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali
Min
2 Penyusunan Ruk 1x/Thn 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali
Tahun
No Layanan
Standar 2020 2021 2022 2023 2024
Pelayanan Kesehatan Ibu
1 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Hamil
53
Pelayanan Kesehatan Ibu
2 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bersalin
Pelayanan Kesehatan Bayi
3 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Baru Lahir
Pelayanan Kesehatan
9 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penderita Diabetes Melitus
54
1.UPAYA KESEHATAN MASYRAKAT
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 129 tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal
Tahun Capaian
No Jenis Layanan Satuan Standar
2020 2021 2022 2023 2024
Loket
< 10 < 10 < 10
1 Waktu Tunggu Pelayanan Pendaftraan Menit < 10 Menit < 10 Menit < 10 Menit
Menit Menit Menit
2 Visite % 25% 25% 25% 25% 25% 25%
Pelayana Kasir
Pengobatan Umum
1 Dokter Pemberi Layanan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Contact Rate 1,50% 1,50% 1,50% 1,50% 1,50%
3 Jam Buka 100% 100% 100% 100% 100%
<30 <30
4 Waktu Tunggu Obat <30 Menit <30 Menit <30 Menit
Menit Menit
Pengobatan Gigi
1 Dokter Pemberi Layanan 100% 100% 100% 100% 100%
2 Contact Rate 1,50% 1,50% 1,50% 1,50%
3 Jam Buka 100% 100% 100% 100%
<30
4 Waktu Tunggu Obat <30 Menit <30 Menit <30 Menit
Menit
54
1 Gawat Darurat % 100% 100% 100% 100%
2 Kemampuan Menangani 100% 100% 100% 100%
<5
3 Pasien Tertangani < 5 Menit < 5 Menit < 5 Menit
Menit
55
BAB VII
a. Hambatan / Permasalahan :
Cakupan kunjungan K1 Ibu hamil belum mencapai target, disebabkankarena data
Ibuhamilbelumakurat,
saranadanprasaranakebidananmasihkurangmemadai,tingkatpemahamanibuhamilt
entangkesehatanselamahamilmasihkurang
b. Solusi ;
a) Pendataan
b) Pelayanan ANC di posyandu
c) Sweping K1 dan K4
d) Penyuluhan
e) KelasibuHamil
f) penempelanstiker P4K
g) Penyediaansaranadanprasarana
h) Perbaikansistempencatandanpeloporan
56
a) Bidan PKM sebanyak ; 3 Bidan
57
b) Bidan Di Desasebanyak : 24 Bidan
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 17. 576.000,-
58
f) penempelanstiker P4K
g) Penyediaan sarana dan prasarana
h) Perbaikan sistem pencatan dan peloporan
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 28.350. 000,-
59
2. Indikator pelayanankesehatan Ibu Hamil Tahun 2020
Pencapaian
Indikator Jumlah
No Target Program Total Total
SPM
(%) Sasaran Jan Feb (%)
Jan 64
Feb 67
Maret 6751
April 68
Mei 61
Juni 59
1 Persalinan 100 826 Juli 69 785 95.04
Agustus 72
September 70
Oktober 59
November 67
Desember 78
Pelayanan kesehatan Ibu Bersalin
Capaian pelayanan kesehatan ibubersalin targetnya100 %, dengan jumlah sasaran
873 ibu bersalin, capaian program disetiap kelurahan masih ada yang tidak
mencapai target dan masih ada persalinan di non fasilitas kesehatan disebabkan
karena kurang memahami tanda2 persalinan yang segera harus dibawa kefasilitas
kesehatan, untuk kelurahan bajoe sebanyak 182 ibu hamil yang melahirkan di
tolong oleh tenaga kesehatan, kelurahan Lonrae sebanyak 146 ibu bersalin,
kelurahan Cellu sebanyak 79 ibu bersalin, kelurahan tibojong sebanyak 76 ibu
bersalin, kelurahan toro sebanyak 88 ibu bersalin, kelurahan panyula sebanyak
102 ibu bersalin, kelurahan waetuo sebanyak 81 ibu bersalin, kelurahan palette 32
ibu bersalin, Total untuk Puskesmas sebanyak 786 ibu bersalin yang ditolong
persalinannya oleh tenaga kesehatan.
a. Hambatan / Permasalahan :
Masih ada persalinan di non Fasilitas kesehatan, sarana dan
prasasrana kurang lengkap,
b. Solusi ;
a). Penyuluhan
b) Penyediaan sarana dan prasarana
c).Perbaikan system pencatan dan
peloporan
c. SumberDaya yang dimiliki
a).Bidan PKM sebanyak ; 3 Bidan
b).Bidan Di Desasebanyak : 24 Bidan
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 30
60
.100.000,-
61
C. PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR
1. Indikator pelayanan kesehatan bayi baru lahir Tahun 2019
Pencapaian
Indikator Jumlah
No Target Program Total Total
SPM
(%) Sasaran Jan Feb (%)
Jan 63
Feb 67
Maret 50
April 62
Mei 57
Pelayanan Juni 55
1 kesehatan 100 796 Juli 62 753 94,60
bayi baru lahir
Agustus 62
September 64
Oktober 56
November 77
Desember 79
a. Hambatan / Permasalahan :
Cakupan kunjungan K1 Ibu hami lbelum mencapai target, disebabkan
karena data bayi baru lahir belum akurat, sarana dan prasarana kebidanan
masih kurang memadai,tingkat pemahaman ibu hamil tentang kesehatan
masih kurang
b. Solusi ;
Peningkatan penyuluhan
Tingkatkan kunjungan rumah
Penyediaan sarana dan prasarana
Perbaikan sistem pencatan dan peloporan
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 560.000
62
2. Indikator pelayanan kesehatan Ibu Hamil Tahun 2020
63
D. PELAYANAN KESEHATAN BALITA
1. Indikator Pelayanan Kesehatan Balita Ltahun 2019
a. Hambatan / Permasalahan :
Tingkat Pengetahuan Ibu Masih Rendah tentang Pentingnya membawa anak
ke Posyandu untuk dipantau pertumbuhannya setiap bulan dan mereka
beranggapan apabila sudah lengkap imunisasi tidak perlu lagi berkunjung ke
Posyandu
b. Solusi ;
a) Melakukan penyuluhan pentingnya balita di timbang setiap
bulan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangannya
b) Kunjungan rumah bersama bidan desa dan kader
c) Meningkatkan pelayanan di posyandu
c. SumberDaya yang dimiliki
a) Nutrisionis sebanyak ; 2 Orang
b) Bidan Sebanyak : 1 Orang
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 26 . 036.000,-
64
1. Indikator pelayanan kesehatan balita Tahun 2020
65
E. PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PENDIDIKAN DASAR
1. Indikator Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah Tahun 2019
No Indikator SPM Target% Sasaran Pencapaian capaian Total Total%
1 Pelayanan Kesehatan Anak 100% 748 September 400 635 85%
Usia Sekolah Dasar
Oktober 235
a. Hambatan/ Permasalahan
Cakupan pelayanan kesehatan penjaringan kesehatan Anak Baru sekolah (ABS)
anak usia sekolah dasar belum mencapai target, disebabkan karena pada saat
waktu pelaksanaan penjaringan kesehatan ABS masih adanya siswa dan siswi yang
tidak masuk sekolah dengan alasan izin da nada sebagian yang sakit
b. Solusi
a) Mendata ulang siswa dan siswi yang belum di lakukan penjaringan ABS
b) Menjalin kerjasama dan meningkatkan komunukasi dengan guru UKS/M
agar menyampaikan kepada orang tua siswa pentingnya screening dan
penjaringan kesehatan sebagai upaya deteksi dini status kesehatan peserta
didik
c) Melakukan sweeping bagi siswa ABS yang belum di screening
pemeriksaan kesehatan disekolah
d) Menjadwalkan ulang kegiatan penjaringan bagi siswa yang berhalangan
hadir pada saat penjaringan ABS di sekolahnya
c. Sumber Daya yang dimilki
a) Tim Pembina UKS/M puskesmas
b) Guru UKS/M 30 orang
c) Jumlah sekolah TK/RA sebanyak 27 dengan sasaran 1350 siswa
d) Jumlah sekolah SD/MI sebanyak 30 dengan sasaran 4463 Siswa
e) Jumlah sekolah SMP/Mts sebanyak 7 dengan sasaran 1895 Siswa
f) Jumlah sekolah SMA/MA sebanyak 4 dengan sasaran 1593 siswa
d. Jumlah Anggaran yang dialokasikan
Rp.10.000.000
66
2. Indikator Pelayanan kesehatan anak usia sekolah Tahun 2020
67
b) Guru UKS/M 30 orang
c) Jumlah sekolah TK/RA sebanyak 26 dengan sasaran 1350 siswa
d) Jumlah sekolah SD/MI sebanyak 30 dengan sasaran 4558 Siswa
e) Jumlah sekolah SMP/Mts sebanyak 7 dengan sasaran 1862 Siswa
f) Jumlah sekolah SMA/MA sebanyak 5 dengan sasaran 1550 siswa
d. Jumlah Anggaran yang dialokasikan
Rp.12.000.000,00
68
2.Indikator Pelayanan Usia Produktif Tahun 2020
Pencapaian
Jumlah
No Indikator Spm Target Program Total Total
(%) Sasaran Jan Feb (%)
Jan 698
Feb 659
Maret 680
April 249
Mei 231
Pelayanan Juni 380 5151 18,69
1 Usia 100 27551 Juli 389
Produktif
Agustus 357
September 370
Oktober 360
November 406
Desember 372
Pelayanan kesehatan usia produktif
Capaian pelayanan kesehatan pada usia produktif targetnya 100 %, dengan
jumlah sasaran orang 27551, capaian program di kelurahan masih belum
mencapai target kelurahan bajoe sebanyak 958 orang yang diperiksa yang di
berikan pelayanan, kelurahan Lonrae sebanyak 965 orang, kelurahan Cellu
sebanyak 565 orang, kelurahan tibojong sebanyak 504 orang, kelurahan toro
sebanyak 695 orang, kelurahan panyula sebanyak 729 orang, kelurahan waetuo
sebanyak 420 orang, kelurahan palette 315 orang, Total untuk Puskesmas
sebanyak 5151 orang yang diberikan pelayanan oleh tenaga kesehatan.
a. Hambatan / Permasalahan :
Sasaran terlalu besar dan frekuensi pelaksanaan posbindu terbatas
sehingga tidak dapat menjangkau semua sasaran. Masih banyak usia
produktif yang tidak terdata dan tidak mendapatkan pelayanan kesehatan
serta belum sadar akan pentingnya kesehatan, baru berobat kalau ada
gejala atau merasa sakit. Apalagi selama masa pandemic covid 19
menyebabkan sasaran takut keluar rumah.
b. Solusi ;
Meningkatkan pemantauan dan memberikan penyuluhan tentang covid
Penyuluhan tentang pentingnya memeriksakan kesehatan secara berkala
c. Sumber Daya yang dimiliki :
Tenaga pelksana sebanyak 2 orang
d. Jumlah Anggaran yang di
Alokasikan Rp. 44.200,000,-
69
G. PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA LANJUT
a. Hambatan / Permasalahan :
Masih ada lansia yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan ,karena
faktor usia serta faktor fisik.
b. Solusi ;
Meningkatkan pemantauan lansia resti , Home care
c. SumberDaya yang dimiliki :
Tenaga pelaksana sebanyak 2 orang
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 33,600,000,-
70
2. Indikator pelayanan kesehatan Lanjut usia Tahun 2020
Pencapaian
Indikator Jumlah
No Target Program Total Total
SPM
(%) Sasaran Jan Feb (%)
Jan 266
Feb 228
Maret 309
April 124
Mei 85
Pelayanan Juni 168 2350 43,29
1 kesehatan 100 5428 Juli 156
lanjut usia
Agustus 194
September 163
Oktober 163
November 228
Desember 266
Pelayanan kesehatan usia lanjut
Capaian pelayanan kesehatan pada usia lanjut targetnya 100 %, dengan jumlah
sasaran orang 5428, capaian program di kelurahan masih belum mencapai target
kelurahan bajoe sebanyak 798 orang yang diperiksa yang di berikan pelayanan,
kelurahan Lonrae sebanyak 846 orang, kelurahan Cellu sebanyak 546 orang,
kelurahan tibojong sebanyak 552 orang, kelurahan toro sebanyak 639 orang,
kelurahan panyula sebanyak 481 orang, kelurahan waetuo sebanyak 533 orang,
kelurahan palette 487 orang, Total untuk Puskesmas sebanyak 4882 orang yang
diberikan pelayanan oleh tenaga kesehatan.
a. Hambatan / Permasalahan :
Masih ada lansia yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan ,karena
faktor usia serta faktor fisik,serta masa pandemi covid 19 yang
menyebabkan lansia takut untuk keluar rumah.
b. Solusi ;
Meningkatkan penyuluhan tentang Covid 19 ,Meningkatkan pemantaua
lansia resti, Home care
c. SumberDaya yang dimiliki :
Tenaga pelksana sebanyak 2 orang
e. Jumlah Anggaran yang di Alokasikan
33.150.000
71
F. PELAYANAN PENDERITA HIPERTENSI
1. Indikator Pelayanan Penderita Hipertensi tahun 2019
a. Hambatan / Permasalahan :
Sasaran terlalu besar dan pelaksanaan posbindu terbatas , sehingga tidak
dapat menjangkau semua sasaran.
Peran kader dalam kegiatan posbindu masih kurang.
Pasien HT tidak patuh berobat rutin.
b. Solusi ;
a) Meningkatkan pemantauan
b) Deteksi dini factor resiko
c) Sosialisasi tentang pentingnya penyakit tidak menular
d) Pelatihan Kader
e) Meningkatkan kerja sama dengan lintas sector dan lintas program
72
2. Indikator pelayanan penderita Hipertensi Tahun 2020
73
G. PELAYANAN KESEHATAN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS
1. Indikator pelayanan Penderita diabetes Melitus Tahun 2019
74
2. Indikator Pelayanan Penderita Diabetes Melitus Tahun 2020
a. Hambatan / Permasalahan :
Sasaran terlalu besar dan pelaksanaan posbindu terbatas , sehingga tidak
dapat menjangkau semua sasaran serta masa pandemic covid 19
menyebabkan sasaran takut keluar rumah.
Pasien Diabetes Meliitus tidak patuh berobat rutin.
b. Solusi ;
a) Meningkatkan pemantauan
b) Deteksi dini factor resiko
c) Sosialisasi tentang pentingnya penyakit tidak menular
d) Meningkatkan penyuluhan tentang covid 19
e) Meningkatkan kerja sama dengan lintas sector dan lintas program
c. Sumber Daya yang dimiliki
a) Pelaksana PKM sebanyak ; 2 orang
d. JumlahAnggaran yang di
Alokasikan Rp. 44.200.000,-
75
H. PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA BERAT
a. Hambatan / Permasalahan :
Masih ada pasien gangguan jiwa yang tidak terdeteksi,yang diakibatkan karena
keluarga masih malu melaporkan kasus gangguan jiwa.
b. Solusi ;
a) Meningkatkan pelacakan kasus
b) Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa
c) Meningkatkan sosialisasi masalah gangguan jiwa.
d) Skrining kesehatan jiwa
e) Meningkatkna kerja sama dengan lintas sector dan lintas program
76
2. Indikator pelayanan kesehatan Gangguan kesehatan Jiwa Tahun 2020
77
I. PELAYANAN KESEHATAN DENGAN ORANG TB
1. Indikator pelayanan kesehatan orang dengan TB Tahun 2019
Pencapaian
Indikator Jumlah
No Target Program Total Total
SPM
(%) Sasaran Jan Feb (%)
Jan 24
Feb 14
Maret 13
April 16
Pelayanan Mei 6
Kesehatan Juni 16
1 Orang Dengan 100 324 167 51,4
Juli 21
Tb
Agustus 12
September 12
Oktober 11
November 12
Desember 10
a. Hambatan / Permasalahan :
Masih ada pasien yang tidak terdeteksi karena kurangnya partisipasi kader
dalam kegiatan ini
b. Solusi :
a) Meningkatkan pelacakan pelayanan kasus TB
b) Meningkatkan sosialisasi masalah TB
c) Meningkatkan kerja sama dengan lintas sector dan lintas program
78
2. Indikator pelayanan kesehatan orang dengan TB Tahun 2020
79
J.PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN RESIKO TERINFEKSI VIRUS HIV
b. Solusi ;
Health education tentang seks education
c. Sumber Daya yang dimiliki
Petugas lab : 1 orang
Perawat : 2 orang
d. Jumlah Anggaran yang di
Alokasikan Rp. 3600.000
80
2. Indikator Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Tahun 2020
81
BAB VIII
PENUTU
1. Dukungan politik
2. Peraturan perundangan
82
Ket: Buku KIA
Ket : Kohort Bayi
Ket : Kohort Balita
Ket : Kohort Ibu
Ket : Kohort KB
Ket : Imunisasi
Ket : 1.Laporan Balok SKDN
2. KMS
3. F III Gizi
Ket : 1. Pemantauan Posyandu
2. Laporan Promkes
Ket : 1. Laporan Kesling
2. Laporan Kesling
2. Laporan Lansia
Ket : 1. Data Anak Sekolah
2. Laporan UKS
Ket : Laporan Jiwa
Ket : Laporan TB
Ket : Family Folder
Ket : Laporan Pasien