Anda di halaman 1dari 62

KATA PENGANTAR

Segala puji atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya
sehingga laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur
Kabupaten Aceh Selatan dapat diselesaikan. Salawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan aktualisasi yang telah dibuat
sebelumnya, sebagai salah satu bagian dari Pelatihan Dasar CPNS.
Terlaksananya seluruh rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan,
arahan, dan masukan dari berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aceh.

2. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Aceh
Selatan.
3. Bapak Nailul Authaar, SE, MM selaku Penguji yang telah memberi masukan dan saran pada
saat seminar rancangan kegiatan aktualisasi

4. Ibu Ida Rafni, S.Ag, M.Pd selaku Coach dengan sabar membimbing dan memberi masukan
kepada penulis dalam perancangan dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi, serta penulisan
laporan
5. Ibu Yusjuita. Amd., Keb selaku Kepala Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur Kabupaten
Aceh Selatan dan juga sebagai mentor penulis yang membimbing, membantu dan
memfasilitasi pelaksanaan kegiatan aktualisasi di instansi
6. Seluruh Staf Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan yang telah
membantu dan menfasilitasi dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi

7. Seluruh rekan peserta pelatihan dasar CPNS angkatan 1 yang telah membantu dalam kegiatan
pelatihan dasar CPNS

8. Panitia Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Aceh Selatan yang telah membantu, memfasilitasi
dan mengarahkan penulis selama pelatihan dasar

9. Keluarga yang telah memberikan dukungan dan semangat terhadap kelancaran kegiatan Latsar
CPNS Aceh Selatan Tahun 2022
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam laporan aktualisasi
ini. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan masukan yang membangun. Penulis
juga berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Tapaktuan, 24 September 2022

Apt. Srita Purnama, S.Farm


DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL................................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................iii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................1

DAFTAR TABEL................................................................................................................2

DAFTAR GAMBAR............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A. Profil Organisasi.............................................................................................................4
B. Visi dan Misi UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur....................................5
a. Visi........................................................................................................................5
b. Misi.......................................................................................................................5
C. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Seubadeh........................................................6
D. Profil Peserta.........................................................................................................7
E. Tupoksi Apoteker.............................................................................................................7
F. Nilai – Nilai Dasar ASN...................................................................................................7

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu....................................................................................................9
B. Penetapan Core Issue.........................................................................................9
C. Penyebab Core Issue..........................................................................................12
D. Gagasan Pemecahan Core Issue.......................................................................12
E. Matriks Rancangan Aktualisasi.......................................................................14
F. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi.............................................................23
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil analisis isu dengan metode AKPK...............................................................10

Tabel 2.2 Analisa USG.........................................................................................................11

Tabel 2.3 Pembobotan Analisis USG....................................................................................12

Tabel 2.4 Tahapan Kegiatan dan Output...............................................................................15

Tabel 2.5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi...................................................................22


DAFTAR GAMBAR

1.1 Profil Organisasi.......................................................................................................4


1.2 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Seubadeh.................................................6
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Organisasi

Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara social dan ekonomis. Setiap orang
berhak atas kesehatan dan setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas
sumber daya di bidang kesehatan. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan
investasi untuk mencapai keberhasilan pembangunan bangsa. Oleh karena itu, diselenggarakan
pembangunan di bidang kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan, dengan tujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang seinggi-tingginya. Derajat kesehatan yang rendah juga
berpengaruh terhadap rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya menjadi beban masyarakat
dan pemerintah. Pembangunan Nasional di bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan kepada
semua lapisan masyarakat. Namun pada operasionalnya ditujukan untuk golongan tertentu dan
dilakukan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2017 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.

Tujuan pembangunan kesehatan adala meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan


hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Berbagai
upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yang dilakukan secara menyeluruh, berjenjang
dan terpadu.
Puskesmas mempunyai fungsi :

1. Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan.

2. Pusat Pemberdayaan masyarakat.

3. Pusat Pelayanan kesehatan masyarakat (mencakup pelayanan kesehatan perorangan dan


pelayanan kesehatan masyarakat.

UPTD Puskesmas Seubadeh merupakan instansi yang bertanggung jawab atas


pembangunan kesehatan di 7 Desa Kecamatan Bakongan Timur. Untuk mengatur keberhasilan
pembangunan kesehatan tersebut diperlukan indicator. Indikator yang dipakai adalah Indikator
Kinerja dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan. Agar penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, khususnya dalam melakukan kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, pengawasan dan penilaian dapat berjalan efektif dan efisien sangat diperlukan
informasi tentang hasil pembagunan kesehatan dan pendukungnya (Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Nomor 440/001/SK/1/2021).

Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi, UPTD Puskesmas Seubadeh menyusun


“Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Seubadeh Tahun 2022”, yang berisi tentang situasi dan
kondisi kesehatan Kecamatan Tapaktuan beserta hasil dari upaya-upaya kesehatan yang telah
dilaksanakan selama tahun 2021 yang dianalisis secara sederhana dan ditampilkan dalam bentuk
table, peta dan grafik.

A. Profil Organisasi

 Gambaran Organisasi

UPTD Puskesmas Seubadeh berdiri pada tahun 1999 yang mempunyai wilayah kerja : 1

(satu) Kemukiman yang terdiri dari 7 (tujuh) Desa. UPTD Puskesmas Seubadeh merupakan satu-

satunya Puskesmas yang ada di Kecamatan Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan. Lokasi

UPTD Puskesmas Seubadeh berada di Jalan Lintas Tapaktuan Medan Desa Seubadeh Kecamatan

Bakongan Timur. Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan darat. Jalan utama desa

sebagian besar sudah beraspal dan mudah dijangkau dengan sarana transportasi.
Gambar 1. UPTD Puskesmas Seubadeh

 Denah Lokasi UPTD Puskesmas Seubadeh

UPTD Puskesmas Seubadeh terletak di desa Seubadeh Kecamatan Bakongan Timur


Kabupaten Aceh Selatan. Puskesmas ini mempunyai wilayah kerja 7 desa yang ada di Kecamatan
Bakongan Timur. Jarak dari Puskesmas ke pusat kabupaten Aceh Selatan lebih kurang 71 km
sedangkan luas wilayah kerja Puskesmas sekitar 12.809 Ha. Wilayah kerja UPTD Puskesmas
Seubadeh sebagian besar merupakan daerah dataran rendah. Adapun batas-batas wilayah UPTD
Puskesmas Seubadeh adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara dengan Gunung Leuser


2. Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia
3. Sebelah Timur dengan Kecamatan Trumon Tengah
4. Sebelah Barat dengan Kecamatan Bakongan
Gambar 2. Denah Lokasi UPTD Puskesmas Seubadeh

1.2 Visi dan Misi UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur


A. Visi UPTD Puskesmas Seubadeh
UPTD Puskesmas Seubadeh Kecamatan Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan
adalah satu organisasi pemerintah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Aceh Selatan
Nomor 12 tahun 2012 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Tekhnis
Dinas Puskesmas dan Unit Pelaksana Tekhnis dengan Tempat Perawatan, junctis Qanun
Kabupaten Aceh Selatan Nomor 5 tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan tata Kerja Dinas-
dinas Kabupaten Aceh Selatan, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi
Perangkat Daerah dan Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan yang merupakan
instansi yang berada langsung dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan. Dalam
pelaksanaan tugas, UPTD Puskesmas Seubadeh adalah penjabaran tugas-tugas Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Selatan di Kecamatan Bakongan Timur dalam melaksanakan kewenangan
otonomi daerah dibidang kesehatan dengan fungsinya melaksanakan kebijakan tehnis kesehatan,
pelaksanan pelayanan kesehatan umum, pembinaan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
pengelolaan urusan ketatausahaan pukesmas. Implementasi tugas dan fungsi serta kewenangan
tersebut mencakup administrasi pemerintah, pengelolaan sumber daya kesehatan, koordinasi
pembinaan dan pelayanan dibidang kesehatan.
Puskesmas Seubadeh merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Selatan terletak di Desa Seubadeh tepatnya Jalan Lintas Tapaktuan – Medan
Desa Seubadeh. Kecamatan Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan. Dalam upaya memperluas
jangkauan pelayanan kepada masyarakat, Puskesmas Seubadeh dibantu sub-sub pelayanan yang
tersebar di 7 desa. 1 Pustu , 3 Poliklinik Kesehatan Desa (Poskesdes), 8 Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu), dan 1 orang Komite Kesehatan Kecamatan (K3).
Adapun visi kesehatan Puskesmas Seubadeh adalah: “MENJADI TEMPAT
PELAYANAN DASAR YANG BERMUTU MENUJU MASYARAKAT SEHAT YANG
MANDIRI”. Visi Puskesmas Seubadeh ini mengandung arti yang luas, yaitu penduduk Kecamatan
Bakongan Timur yang sehat fisik dan sehat mental, sekaligus hidup dalam lingkungan yang sehat
pula. Mandiri berindividu dan keluarga mempunyai kemampuan untuk memelihara kesehatan
secara menyeluruh.

Visi umum pembangunan kesehatan UPTD Pukesmas Seubadeh adalah komitmen


sektor kesehatan dalam menjamin pemerataan pelayanan dan mutu pelayanan kesehatan bagi
seluruh masyarakat di Kecamatan Bakongan Timur, khususnya masyarakat miskin dan kelompok
masyarakat yang rentan yang membutuhkan penanganan kesehatan secara khusus dan
berkelanjutan. Visi tersebut mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran
organisasi kesehatan di wilayah Kecamatan Bakongan Timur, yang bertanggungjawab secara
tekhnis terhadap pencapaian sasaran pembangunan kesehatan di Kecamatan Bakongan Timur.
Untuk mewujudkan visi kesehatan tersebut, maka ditetapkanlah misi yang harus diemban dan
dijalankan oleh seluruh jajaran kesehatan di Kecamatan Bakongan Timur.

B. Misi UPTD Puskesmas Seubadeh

a. Memberikan pelayanan dan informasi yang cepat, tepat dan akurat kepada masyarakat.
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kemandirian hidup sehat.
c. Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
d. Mengembangkan sumber daya manusia kesehatan UPTD Puskesmas Seubadeh

TATA NILAI

C : Cekatan

E : Efisien

R : Ramah

I : Inspiratif

A : Amanah
MOTO
UPTD Puskesmas Seubadeh menjalankan moto : SE NY U MAN

Se : hat

Ny : aman

U : tuh

A : man

BUDAYA MALU
Dalam menjalankan semua kegiatan dan aktifitas UPTD Puskesmas Seubadeh
Menerapkan 10 (sepuluh) Budaya Malu yaitu:

1. Malu tidak dapat hadir tepat waktu


2. Malu sering minta izin untuk tidak masuk kerja
3. Malu berkeliaran pada saat jam kerja
4. Malu tidak memakai pakaian dinas dan atribut lengkap saat bekerja
5. Malu memberikan pelayanan yang mengecewakan pasien
6. Malu bekerja dalam ruangan yang kotor
7. Malu bila mangkir pada hari piket
8. Malu bila tidak mampu menyelesaikan pekerjaan yang yang dibebankan
9. Malu bekerja bila program tidak berjalan
10. Malu bekerja bila cakupan tidak mencapai target

1.3 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Seubadeh

UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur merupakan unit pelaksana teknis dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan yang merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah
Aceh Selatan di Bidang Kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan.
Gambar 3. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Seubadeh

1.4 Tugas Pokok dan Fungsi


A. Organisasi

 Tugas Puskesmas
Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya Kecamatan Sehat.

 Fungsi Puskesmas

Dalam melaksanakan tugas, Puskesmas menyelenggarakan Fungsinya:

1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya


2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya

 Wewenang Puskesmas

Dalam menyelenggarakan fungsi UKM, Puskesmas berwenang untuk :


1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan.
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan
pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sector lain terkait.
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis
masyarakat.
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses mutu dan cakupan
pelayanan kesehatan.
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon Penanggulangan Penyakit

Dalam menyelenggarakan fungsi UKP, Puskesmas berwenang untuk :

1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Dasar secara Komprehensif, berkesinambungan


dan bermutu.
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif.
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan
pasien, petugas dan pengunjung.
5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter
dan antar profesi.
6. Melaksanakan Rekam Medis.
7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan
Kesehatan.
8. Melaksanakan peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan.
9. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.
B. Apoteker
 Tugas Apoteker

Tugas pokok, sebagai Fungsional Apoteker yang bertugas untuk :

1. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas.


2. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian lainnya.
3. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional
dalam rangka keselamatan pasien (Patien Safety).
4. Melakukan Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai :
a. Perencanaan.
b. Permintaan.
c. Penerimaan.
d. Penyimpanan.
e. Pendistribusian.
f. Pencatatan, Pelaporan serta Pengarsipan
5. Pelayanan Farmasi Klinik :
a. Pengkajian resep, Penyerahan obat dan Pemberian Informasi Obat.
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO).
c. Konseling.
d. Visit pasien (Khusus untuk pasien Rawat Inap).
e. Pemantauan dan pelaporan Efek samping obat.
f. Evaluasi penggunaan obat.
6. Melakukan pelayanan resep mulai dari menerima resep, menyerahkan obat
sesuai resep dan menjelaskan kepada pasien tentang pemakaian obat.
7. Mengelola pemasukan obat dan alkes (alat kesehatan) baik dari Gudang Farmasi,
JKN.
8. Mengelola pengeluaran / pendistribusian obat kepada Puskesmas Pembantu, Pos
Kesehatan Desa, Polindes, Posyandu maupun kegiatan Puskesmas Keliling.
9. Menyusun dan menyimpan arsip resep serta
10. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi.
 Fungsi Apoteker

Sebagai apoteker yang membantu pekerjaan atau tugas kepala puskesmas


dalam pengelolaan dan pencatatan obat dan perbekalan kefarmasian di puskesmas yang
dalam pelaksanaannya dibantu oleh asisten apoteker.
 Uraian tugas / tanggung jawab :
1. Mengkoordinir kegiatan kefarmasian di puskesmas.
2. Mengkoordinir pelaporan obat dan alkes (LPLPO).
3. Memastikan kegiatan kefarmasian di puskesmas berjalan dengan baik dan
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai bidang tugas
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
1.5 Nilai Organisasi

Visi ini mengandung lima kata kunci sebagai berikut :

1. Cekatan
Bermakna terwujudnya kondisi tenaga kesehatan yang paham dan pintar
dalam melayani masyarakat.
2. Efisien
Bermakna terwujudnya kondisi tenaga kesehatan yang mampu menjalankan
tugasnya sesuai dengan tupoksi masing-masing dalam melayani masyarakat.
3. Ramah

Bermakna tewujudnya kondisi tenaga kesehatan yang memiliki sikap sopan


dan santun dalam melayani masyarakat.

4. Inspiratif

Bermakna terwujudnya kondisi tenaga kesehatan yang senantiasa selalu


membawa perubahan yang bermanfaat dalam melayani masyarakat.

5. Amanah

Bermakna terwujudnya kondisi tenaga kesehatan yang selalu bisa dipercaya


oleh masyarakat dalam menjalani pengobatan.

1.6 Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK) dan Peran Kedudukan ASN (Manajemen
ASN dan Smart ASN)

Nilai-nilai dasar profesi ASN berupa BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan,


Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Nilai-nilai dasar
tersebut perlu dimaknai terlebih dahulu agar penerapannya dapat dilakukan secara tepat.

Disamping itu juga didukung dengan peran kedudukan ASN berupa Manajemen
ASN dan Smart ASN. Peran ini sangat diperlukan karena ASN merupakan tulang
punggung pemerintahan dalam melakukan pembangunan nasioanal.
a. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan artinya memberikan atau menyediakan sesuatu baik
berupa barang atau jasa yang dibutuhkan oleh publik (masyarakat), Hardiyansyah
(2011:11) mendefinisikan pelayan adalah aktifitas yang diberikan untuk membantu,
menyiapkan, dan mengurus. Dalam hal ini, ASN sebagai pelayan publik atau orang yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat harus memahami prinsip-prinsip dalam
memberikan pelayanan kepada publik, yaitu partisipatif, transparan, responsif, tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efeksif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan
berkeadilan. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pelayanan publik
diharapkan seorang ASN dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat

sehingga terwujudnya sebuah kepuasan.

b. Akuntabel
Dalam banyak hal, akuntabel atau akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Akan tetapi, kedua konsep tersebut memiliki arti
yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai (Kusumari,
dkk: 2015). Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya.
Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku
yang sesuai dengan core values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks akuntabilitas,
perilaku tersebut adalah kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi. Kemampuan menggunakan kekayaan
dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien. Kemanpuan
menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi (Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia, 2021: 15).
c. Kompeten
Dalam arti yang sederhana kompeten dapat diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tupoksinya secara memadai termasuk
dalam hal mengambil keputusan dan membantu orang lain. Sebelum seseorang dianggap
kompeten dalam bidangnya ia harus memiliki kompetensi yang cukup. Kompetensi
menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan standar kompetensi dari Internasional
Labor Organization (ILO), memiliki tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
d. Harmonis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan harmonis memiliki
arti keselarasan atau keserasian. Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama
antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat
menghasilkan suatu kesatuan yang luhur (Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia, 2021: 22). Pentingnya ASN memiliki nilai harmonis supaya terjalin suatu
ikatan yang baik di lingkungan kerja guna terwujudnya suatu tujuan yang berorientasi
pada pelayanan publik yang memuaskan.

e. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal adalah sifat loyal atau
setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan negara dapat
diwujudkan sengan sifat dan sikap ASN kepada pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan
tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena ASN
merupakan bagian atau komponen ddari pemerintahan itu sendiri (Lembaga Republik
Indonesia, 2021: 10).
f. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan
demikian, adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
(keinginan diri). Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku bagi individu dan
organisasi dalam menjalankan fungsinya (Lembaga Administrasi Negara, 2021: 20).
Seorang ASN dituntut untuk memiliki nilai adaptif agar mampu bertahan dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta perubahan lingkungan strategis.
g. Kolaboratif
Ansell dan Gash A (2007:559), menyatakann Collaborative governance
mencakup kemitraan institusi pemerintah untuk pelayanan publik. Kolaborasi juga
sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan keputusan, implementasi sampai
evaluasi. Dengan kata lain, kolaboratif dapat diartikan sebagai bentuk kerja sama
guna mencapai suatu tujuan tertentu. Terwujudnya suatu keberhasilan kolaborasi antar
lembaga pemerintah (ASN) dipengaruhi oleh faktor kepercayaan, pembagian kekuasaan,
gaya kepemimpinan, strategi manajemen, dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi
yang efisien dan efektif antara entitas public.

h. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN


yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap
ASN diberikan hak. Sesuai dengan asas proporsionalitas, ASN yang telah memperoleh
hak tentu harus menjalankan kewajibannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.

Sebagai profesi, ASN bekerja dengan berlandaskan pada kode etik dan kode
perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan
bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah dan bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN (Lembaga Administrasi Negara, 2021: 13).

i. Smart ASN

ASN dengan kompetensi , kinerja, serta profesionalisme yang tinggi sehingga mampu
beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi,
maka ASN memerlukan kemampuan yakni literasi digital.

Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami,


mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara
aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan
kewirausahaan (Lembaga Administrasi Negara, 2021: 13).

PROFIL PESERTA
Perkenalkan nama saya Apt. Srita Purnama, S.Farm, saya berasal dari Tapaktuan, Aceh
Selatan, saya lahir di Tapaktuan, tanggal 24 September 1996. Saya anak pertama dari
pasangan Bapak Nuzulian, S.Sos dan Ibu Masdawita. Pada tahun 2000 pertama kali saya
memulai pendidikan di TK Dharma Wanita Tapaktuan, dilanjutkan tahun 2002 pendidikan
SDN No.9 Tapaktuan, kemudian dilanjutkan di tahun 2008 ke SMPN No.1 Tapaktuan, lalu
pada tahun 2011 lanjut ke SMAN No.1 Tapaktuan, kemudian di tahun 2014 mengambil
pendidikan S1 Farmasi di Universitas Tjut Nyak Dhien Medan,dan terakhir di tahun 2019
saya melanjutkan ke jenjang S1 Profesi Apoteker di Universitas Tjut Nyak Dhien Medan.
Pada tahun 2021 saya mencoba tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Aceh
Selatan.
Alhamdulillah berkat do’a dan dukungan dari orang tua, keluarga dan teman-teman
akhirnya saya lulus CPNS dan saat ini saya di tugaskan di instansi UPTD Puskesmas
Seubadeh Bakongan Timur.
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI DAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN AKTUALISASI

1. ANALISIS ISU

1.1 Identifikasi Isu

Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada
instansi kerja penulis, yaitu UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur, Untuk memecahkan
sebuah isu yang dirasa penting untuk diselesaikan pada unit kerja masing-masing seraya
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang terdiri dari Berorientasi pelayananan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (nilai BerAKHLAK) dalam penyelesaian
isu tersebut. Selain itu, peserta juga diminta untuk mengintegrasikan nilai manajemen ASN, dan
smart ASN dalam kegiatannya. Sumber isu yang diangkat berdasarkan tugas pokok dan fungsi
(Tupoksi) serta inisiatif saya sendiri yang sudah disetujui oleh Coach dan Mentor.

Adapun isu-isu yang ditemukan di UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur yang
telah dikonsultasikan dengan mentor antara lain ::

1. Belum optimalnya pencatatan monitoring suhu dalam lemari pendingin di Gudang


Farmasi UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur.
2. Belum optimalnya penyimpanan obat sesuai Prinsip FIFO FEFO di Gudang Farmasi
UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur.
3. Belum optimalnya pencatatan kartu stok di Gudang Farmasi UPTD Puskesmas
Seubadeh Bakongan Timur.
4. Belum optimalnya pengelolaan sediaan farmasi yang rusak dan atau kadaluarsa di
Gudang Farmasi UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur.
5. Belum optimalnya konseling kepada Pasien Rujuk Balik (PRB) di Gudang Farmasi
UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur.
1.2 Penetapan Core Issue

Setelah dideskripsikan pada bagian sebelumnya, diperlukan analisis lanjutan dari isu-isu
yang berjumlah 5 (lima) isu tersebut. Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan
kualitas isu. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Disamping itu
tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual,oleh karena itu perlu dilakukan analisis
kriteria isu.Alat analisis kriteria isu dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan):

1. Aktual: Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan dimasyarakat.

2. Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat hidup orang banyak.

3. Problematik: Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu


dicarikan solusinya sesegera mungkin.

4. Kelayakan: masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan


masalahnya.

KriteriaA
Total
N KPK
Isu Skor Ran
o A K P K kin
g
1 Belum optimalnya pencatatan monitoring
. 5 5 5 5 20 1
suhu obat dalam lemari pendingin di Gudang
Farmasi UPTD Puskesmas Seubadeh
Bakongan Timur.

2 Belum optimalnya penyimpanan obat sesuai


.
Prinsip FIFO FEFO di Gudang Farmasi 4 5 5 3 17 2
UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan
Timur.

3 Belum optimalnya pencatatan kartu stok di


.
Gudang Farmasi UPTD Puskesmas Seubadeh 3 4 4 3 14 3
Bakongan Timur.

4 Belum optimalnya konseling kepada Pasien


.
Rujuk Balik (PRB) di Gudang Farmasi UPTD 3 3 3 3 12 4
Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur.

5 3 3 2 2 10 5
Belum optimalnya pengelolaan sediaan
farmasi yang rusak dan atau kadaluarsa di
Gudang Farmasi UPTD Puskesmas Seubadeh
Bakongan Timur.

Tabel 2.1. Hasil analisis isu dengan metode AKPK

Dari Analisis Kriteria Isu dengan alat analisis AKPK tersebut diatas lalu
diambil tiga nilai tertinggi yaitu:

1. Belum optimalnya pencatatan monitoring suhu dalam lemari pendingin di Gudang


Farmasi UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur.
2. Belum optimalnya penyimpanan obat sesuai Prinsip FIFO FEFO di Gudang Farmasi
UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur.
3. Belum optimalnya pencatatan kartu stok di Gudang Farmasi UPTD Puskesmas
Seubadeh Bakongan Timur.

Dari ketiga kriteria isu yang mendapat rangking tiga besar tersebut kemudian dilakukan
analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat analisis USG,yaitu :

1. Urgency:seberapamendesakisuituharusdibahas,dianalisisdanditindaklanjuti

2. Seriousness:seberapasseriusisuituharusdibahasdikaitkandenganakibatyangditim
bulkan

3. Growth:seberapabesarkemungkinanmemburuknyaisutersebutjikatidakditangani
sebagaimanamestinya.

Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang nilai 1
sampai dengan 5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan
sangat serius untuk segera ditangani.
Kriteria USG Tota

No Isu l Rangking
U S G
Skor

1 Belum
optimalnya
pencatatan
monitoring suhu
obat dalam
lemari pendingin
5 5 5 15 I
di Gudang
Farmasi UPTD
Puskesmas
Seubadeh
Bakongan Timur.

2 Belum
optimalnya
penyimpanan
obat sesuai
Prinsip FIFO
FEFO di Gudang 4 5 4 13 II
Farmasi UPTD
Puskesmas
Seubadeh
Bakongan Timur.

3 Belum
optimalnya 3 4 3 10 III
pencatatan kartu
stok di Gudang
Farmasi UPTD
Puskesmas
Seubadeh
Bakongan Timur.

Tabel 2.2. Analisa USG

Bobot Keterangan

5 Sangat besar

4 Besar

3 Sedang
2 Kecil

1 Sangat kecil

Tabel 2.3 Pembobotan Analisis USG

Dari hasil analisa USG, isu yang diangkat adalah “Belum optimalnya pencatatan
monitoring suhu obat dalam lemari pendingin di Gudang Farmasi UPTD Puskesmas
Seubadeh Bakongan Timur”.

1.3 Penyebab Core Issu

Isu yang diangkat yaitu “Belum optimalnya pencatatan monitoring suhu obat dalam lemari
pendingin di Gudang Farmasi UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur”.Isu ini diangkat karena
masih

1. Masih kurangnya pengawasan terhadap suhu penyimpanan obat dalam lemari


pendingin
2. Menghindari terjadinya perubahan efek zat aktif yang terkandung dalam obat
3. Menghindari terjadinya perubahan waktu kadaluwarsa obat bila obat tidak ditaruh di
suhu yang sesuai di gudang farmasi.
Hal ini dapat disebabkan beberapa faktor,salah satunya karena belum optimalnya jadwal
pencatatan monitoring suhu dalam lemari pendingin. Dalam kegiatan ini berhubungan juga dengan
sarana yang diperlukan untuk menunjang pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi sarana
yang memiliki fungsi yaitu ruang penyimpanan obat harus memperhatikan kondisi temperature
yang dilengkapi dengan pengukur suhu dan kartu suhu berdasarkan PERMENKES RI NOMOR 74
TAHUN 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

1.4 Gagasan Pemecahan Core Issue

Menanggapi penyebab isu tersebut,penulis mengemukakan gagasan pemecahan isu


yaitu “Pembuatan Kartu Monitoring Suhu Dalam Lemari Pendingin di Gudang
Farmasi UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur”.Diharapkan dengan penerapan
penggunaan kartu monitoring suhu ini dapat menjadi solusi terhadap perubahan suhu obat
dalam lemari pendingin. Untuk mewujudkan kegiatan ini tentu saja dibutuhkan dukungan
dan konsultasi dengan atasan langsung serta koordinasi dengan berbagai pihak terkait
agar kegiatan aktualisasi dapat terlaksana dengan baik. Dalam melaksanakan gagasan
pemecahan core issue, penulis merancang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sebagai
bentuk dari pemecahan core issue yang dipilih.

Rencana Kegiatan Mengatasi Core Issue


1. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Kepala Puskesmas (mentor) tentang rencana
pelaksanaan kegiatan.
2. Mengatur jadwal pencatatan monitoring suhu obat.
3. Persiapan pembuatan kartu kendali monitoring suhu obat.
4. Mengatur suhu dalam lemari pendingin.
5. Melakukan pencatatan monitoring suhu obat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
6. Evaluasi penerapan kartu kendali dalam mengontrol suhu dalam lemari pendingin obat.

Kegiatan tersebut dikaitkan dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN


BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptiif,
danKolaboratif).
1.5 Matriks Rancangan Aktualisasi

Nama : Apt. Srita Purnama, S.Farm

Jabatan : Ahli Pertama Apoteker

Unit kerja : UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur

Identifikas :
i isu

1. Belum optimalnya pencatatan monitoring suhu obat dalam lemari pendingin di Gudang Farmasi
UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur.
2. Belum optimalnya penyimpanan obat sesuai Prinsip FIFO FEFO di Gudang Farmasi UPTD
Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur.
3. Belum optimalnya pencatatan kartu stok di Gudang Farmasi UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan
Timur.
Isu yang : Belum optimalnya pencatatan monitoring suhu obat dalam lemari pendingin di Gudang Farmasi UPTD Puskesmas
diangkat Seubadeh Bakongan Timur

Gagasan pemecahanIsu : Pembuatan kartu monitoring suhu obat dalam lemari pendingin di Gudang Farmasi UPTD Puskesmas Seubadeh
Bakongan Timur.

2. Tahapan Kegiatan dan Output

N Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Pengua


o Substansi /Mata Terhadap tan
Pelatihan Visi Misi nilai
Organisasi organis
asi
1
Melakukan 1. Menemui mentor di 1. Bertemu secara
Loyal : Kegiatan ini Kegiatan ini
. Konsultasi dan waktu dan tempat tatap muka dengan
berkontribusi termasuk
diskusi dengan yang sudah mentor. Menjalankan tugas
terhadap agenda 3 yaitu
Kepala Puskesmas disepakati dan sesuai arahan atasan
Manajemen
(mentor) tentang mengucapkan salam Kolaboratif : Visi UPTD
ASN :
rencana saat bertemu Musyawarah mufakat Puskesmas
pelaksanaan mentor. dalam merencanakan Seubadeh Kegiatan ini
kegiatan materi yang akan Bakongan Timur menguatkan
2. Menyampa 2. Diperolehnya digunakan. yaitu : nilai
ikan usulan koordinasi dengan Harmonis : organisasi
kegiatan yang mentor terkait Menjadi tempat
Terjalin keselarasan antara lain
akan dilakukan usulan kegiatan pelayanan dasar
dalam menetukan Efisien,
dengan jelas yang akan yang bermutu
lokasi kegiatan. Ramah dan
dan transparan. dilakukan. menuju masyarakat
Mengucapkan salam Inspiratif
3. Melakukan 3. Diperolehnya sehat yang mandiri.
saat menjumpai sesuai dengan
konsultasi arahan dan atasan, senyum, ramah Misi UPTD penerapan
terkait masukan terkait dan berpenampilan Puskemas nilai
rancangan kegiatan.
rapi.
kegiatan kepada Seubadeh Akuntabel,
4. Diperolehnya
mentor. Bakongan Timur Harmonis,
persetujuan secara Akuntabel :
4. Meminta yaitu : Adaptif,
verbal dan tertulis Bertanggung jawab
peretujuan dari Kolaboratif,
atas tugas yang Memberikan
mentor untuk Loyal, dan
diberikan. Pelayanan dan
melaksanakan Kompeten
Kompeten : informasi yang
kegiatan.
Meningkatkan cepat, tepat dan
kompetensi diri akurat kepada
melalui saran dan masyarakat.
masukan dari atasan
Adaptif :
Terus berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas atas
kegiatan yang
dilakukan

Mengatur jadwal
2 1. Mengumpulkan 1.Referensi mengenai Kompeten: Kegiatan ini Kegiatan ini
pencatatan
. referensi mengenai pengaturan jadwal berkontribusi termasuk
monitoring suhu Meningkatkan
pengaturan jadwal pencatatan suhu obat. terhadap agenda 3
obat kompetensi diri
pencatatan suhu obat. yaitu Smart
dengan cara Misi UPTD
ASN
2.Menyusun jadwal 3. menyusun Puskesmas
pencatatan monitoring pencatatan suhu jadwal Seubadeh Bakongan Kegiatan ini
suhu obat. obat. pencatatan Timur yaitu menguatkan
monitoring suhu nilai
3.Mensosialisasikan Mengembangkan
4. obat. organisasi
jadwal yang telah diatur sumber daya
pencatatan suhu antara lain
dengan rekan kerja Adaptif: manusia kesehatan
obat. Cekatan,
secara sopan dan santun UPTD Puskesmas
Terus berinovasi Efisien,
Seubadeh.
dan Ramah dan
mengembangkan Inspiratif
kreativitas sesuai
dengan mengatur dengan
jadwal bersama penerapan
rekan kerja. nilai
Kompeten,
Kolaboratif :
Adaptif,
Musyawarah Kolaboratif,
dalam dan
merencanakan Berorientasi
dan mengatur Pelayanan.
jadwal
pencatatan
monitoring suhu
obat.
Berorientasi
Pelayanan :
Melakukan
sosialisasi
bersama rekan
kerja dengan
sopan dan
santun.

1. Mencari referensi Kegiatan ini Kegiatan ini


3 Persiapan 1.Referensi Kompeten:
.
berkenaan kartu berkontribusi termasuk
pembuatan kartu kartu kendali
monitoring suhu obat. Meningkatkan dengan agenda 3
kendali monitoring monitoring suhu
2.Persiapan alat dan kompetensi diri Misi UPTD yaitu Smart
suhu obat obat.
bahan untuk pembuatan dengan cara mencari Puskesmas ASN
kartu. 2.Alat dan model dan mendesain Seubadeh
3.Mendesain kartu. bahan kartu kartu kendali Bakongan Timur Kegiatan ini
kendali monitoring suhu obat. yaitu: menguatkan
Mengembangkan nilai
4.Mencetak Kartu. monitoring suhu
sumber daya organisasi
obat. Adaptif: manusia kesehatan antara lain
3.Hasil desain Terus berinovasi dan UPTD Puskesmas Cekatan,
kartu monitoring mengembangkan Seubadeh Efisien, dan
suhu obat. kreativitas dalam Inspiratif
melakukan pembuatan sesuai
4.Kartu
kartu kendali dengan
monitoring suhu
monitoring suhu obat penerapan
obat yang sudah
nilai
dicetak.
Kompeten
dan Adaptif.
Mengatur suhu 1.Referensi Kompeten: Kegiatan ini Kegiatan ini
4 1.Mengumpulkan
dalam lemari pengaturan suhu obat. Meningkatkan berkontribusi termasuk
. referensi mengenai
pendingin kompetensi diri terhadap agenda 3
pengaturan suhu obat
dengan cara mengatur yaitu
dalam lemari pendingin.
suhu obat dalam Misi UPTD Smart ASN
2.Mengatur suhu obat 2. Suhu obat lemari pendingin Puskesmas dan
menggunakan alat sudah diatur. sesuai dengan Seubadeh Manajemen
pengukur suhu. referensi yang telah Bakongan Timur ASN
didapat. yaitu:
3. Menstabilkan suhu di 3. Suhu normal Kegiatan ini
dalam lemari pendingin dalam lemari Menggerakkan
Akuntabel: menguatkan
pendingin. Bertanggung jawab pembangunan yang nilai
dalam menstabilkan berwawasan organisasi
suhu di dalam lemari kesehatan dan antara lain
pendingin mengembangkan Cekatan,
sumber daya Efisien,
manusia kesehatan Inspiratif dan
UPTD Puskesmas Amanah
Seubadeh. sesuai
dengan
penerapan
nilai
Kompeten
dan
Akuntabel.
1.Menempelkan kartu 1. Kartu monitoring Akuntabel: Kegiatan ini Kegiatan ini
5 Melakukan
yang telah dicetak di suhu obat terletak di Bertanggung jawab berkontribusi termasuk
. pencatatan
pintu lemari pendingin. pintu lemari dalam mencatat suhu terhadap agenda 3
monitoring suhu
2.Mengecek suhu secara pendingin. obat sesuai dengan yaitu Smart
obat sesuai dengan
berkala pada alat 2. Suhu yang tertera jadwal yang telah Misi UPTD ASN dan
jadwal yang telah
pengukur suhu yang di alat pengukur suhu ditentukan. Puskesmas Manajemen
ditentukan
dilakukan bersama obat. Seubadeh ASN
rekan kerja. Kolaboratif: Bakongan Timur
3.Mencatat suhu yang 3.Catatan suhu obat Adanya kerjasama dan yaitu: Kegiatan ini
dicek secara berkala yang dicek secara musyawarah bersama menguatkan
pada kartu monitoring berkala. rekan kerja dalam Menggerakkan nilai
suhu yang dilakukan mengecek dan pembangunan yang organisasi
bersama rekan kerja. mencatat suhu obat di berwawasan antara lain
kartu monitoring suhu kesehatan dan Cekatan,
obat. mengembangkan Efisien,
sumber daya Ramah,
Loyal : manusia kesehatan Inspiratif dan
Menjalankan tugas UPTD Puskesmas Amanah
sesuai dengan aturan Seubadeh sesuai
dengan
penerapan
nilai
Akuntabel,
Kolaboratif
dan Loyal.
Evaluasi penerapan 1.Pengecekan pengisian 1.Kartu kendali Adaptif: Kegiatan ini Kegiatan ini
6
kartu kendali dalam kartu kendali monitoring suhu obat Terus berinovasi dan berkontribusi termasuk
mengontrol suhu monitoring suhu obat. terisi. mengembangkan terhadap agenda 3
dalam lemari 2.Pengecekan obat yang 2.Obat tersimpan kreativitas dengan yaitu Smart
pendingin obat. tersimpan di dalam dengan baik melakukan Misi UPTD ASN dan
lemari pendingin. penyesuaian Puskesmas Manajemen
3. Menganalisa 3.Analisa pengisian pencatatan monitoring Seubadeh ASN
pengisian kartu kendali kartu kendali dan suhu obat dalam Bakongan Timur
dan suhu obat dalam suhu obat. lemari pendingin. yaitu: Kegiatan ini
lemari pendingin. Kompeten: menguatkan
Meningkatkan Menggerakkan nilai
kompetensi diri pembangunan yang organisasi
dengan menganalisa berwawasan antara lain
pengisian kartu kesehatan dan Cekatan,
kendali dan suhu obat mengembangkan Efisien,
dalam lemari sumber daya Inspiratif dan
pendingin. manusia kesehatan Amanah
Loyal: UPTD Puskesmas sesuai
Menjalankan tugas Seubadeh. dengan
sesuai dengan aturan penerapan
dan disiplin dalam niai Adaptif,
mencatat suhu obat di Kompeten,
kartu kendali Loyal dan
monitoring suhu obat. Akuntabel.
Akuntabel:
Bertanggung jawab
dalam memantau
pencatatan suhu obat
di kartu kendali
monitoring suhu obat.
Tabel 2.4. Tahapan Kegiatan dan Output

2.1 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


Pelaksanaan Aktualisasi ini dilaksanakan Pada UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur dari tanggal 12
September 2022 s/d 14 Oktober 2022 dengan melakukan 6 kegiatan, yang didalamnya terkandung nilai-nilai dasar
profesi PNS (BerAKHLAK).

Bulan

September – Oktober
N
Nama Kegiatan Tanggal ke-
o
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 5 6 7 1 1 1 1 1
2 3 4 5 6 9 0 1 2 3 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4
Melakukan konsultasi dan
1
diskusi dengan Kepala
Puskesmas (mentor)
tentang rencana
pelaksanaan kegiatan
Mengatur jadwal
2
pencatatan monitoring
suhu obat
Persiapan pembuatan kartu
3
kendali monitoring suhu
obat
Mengatur suhu dalam
4
lemari pendingin
Melakukan pencatatan
5
monitoring suhu obat
sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan
Evaluasi penerapan kartu
6
kendali dalam mengontrol
suhu dalam lemari
pendingin obat
Tabel 2.5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

B. PELAKSANAAN AKTUALISASI

1. PELAKSANAAN AKTUALISASI

Berdasarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS yang telah ditulis dan diseminarkan selama On Campus,
penulis sudah menerapkannya dalam kegiatan aktualisasi sebagai Apoteker di Gudang Farmasi UPTD Puskesmas
Seubadeh Bakongan Timur. Kegiatan yang terdapat di dalam rancangan aktualisasi sejumlah 6 (enam) kegiatan telah
berhasil dilaksanakan. Kegiatan – kegiatan tersebut telah penulis rangkum dalam tabel – tabel berikut.

1.1 Kegiatan 1

Tabel 2.6 Kegiatan Aktualisasi 1 : Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Kepala Puskesmas (mentor) tentang
rencana pelaksanaan kegiatan
Kegiatan Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Kepala Puskesmas (mentor) tentang rencana
pelaksanaan kegiatan
1. Menemui mentor di waktu dan tempat yang sudah disepakati dan mengucapkan salam
Tahapan
saat bertemu mentor.
Kegiatan
2. Menyampaikan usulan kegiatan yang akan dilakukan dengan jelas dan transparan.
3. Melakukan konsultasi terkait rancangan kegiatan kepada mentor.
4. Meminta persetujuan dari mentor untuk melaksanakan kegiatan.
Tanggal 12 s/d 13 September 2022
Pelaksanaan

Deskripsi Kegiatan dimulai dengan berkonsultasi pada mentor. Saya menghadap mentor sesuai waktu
kegiatan dan tempat yang telah disepakati secara disiplin dan bertanggung jawab (Akuntabel). Saya
berkomunikasi dengan ramah dan sopan (Harmonis) kepada mentor dan menyampaikan
rencana kegiatan secara jelas dan transparan (Akuntabel) serta saya proaktif dan terus
berinovasi (Adaptif) memberikan ide – ide serta pendapat dalam menunjang kegiatan yang
akan dilaksanakan nantinya, dimana mentor menyambut baik dan mendukung penuh rencana
kegiatan yang akan dilakukan tersebut. Saya membangun kerja sama dengan mentor dan
memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dan bersinergi
(Kolaboratif) dalam membantu kelancaran kegiatan tersebut. Dalam menanggap pemaparan
dari saya mentor memberikan arahan dan masukkan yang sangat berguna bagi saya dalam
melaksanakan proses aktualisasi ini. Mentor berpesan agar saya memiliki dedikasi dan
komitmen (Loyal) serta mengharapkan saya memberikan kinerja terbaik sesuai keahlian
dibidangnya (Kompeten) agar hasil yang didapat maksimal dan mendukung tugas pokok
fungsi saya nantinya.
Diakhir kegiatan konsultasi, mentor memberikan izin secara lisan dan izin tertulis melalui
bidang pendidikan dan latihan (diklat).

1. Bertemu secara tatap muka dengan mentor.


Output/Hasil 2. Diperolehnya koordinasi dengan mentor terkait usulan kegiatan yang akan dilakukan.
3. Diperolehnya arahan dan masukan terkait kegiatan.
4. Diperolehnya persetujuan secara verbal dan tertulis.

Nilai yang Nilai dasar ASN


melandasi • Akuntabel
kegiatan • Harmonis
1.2 Kegiatan 2

Tabel 2.7 Kegiatan Aktualisasi 2 : Mengatur jadwal Pencatatan Monitoring Suhu Obat

Kegiatan Mengatur jadwal pencatatan monitoring suhu obat


1. Mengumpulkan referensi mengenai pengaturan jadwal pencatatan suhu obat.
Tahapan 2. Menyusun jadwal pencatatan monitoring suhu obat.
Kegiatan 3. Mensosialisasikan jadwal yang telah diatur dengan rekan kerja secara sopan dan santun
Tanggal 14 s/d 16 September 2022
Pelaksan
aan
Deskripsi Saya pertama sekali mengumpulkan dan mencari referensi mengenai pengaturan jadwal
kegiatan pencatatan suhu obat, disini saya menambah ilmu pengetahuan lagi mengenai pengaturan
jadwal pencatatan monitoring suhu obat, tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui agar
obat yang disimpan dalam lemari pendingin terjaga kelembapannya dan tidak mudah rusak
nantinya, kegiatan ini temasuk meningkatkan kompetensi diri (Kompeten). Setelah saya
mendapatkan referensi kemudian saya menyusun jadwal pencatatan monitoring suhu obat
yang akan diterapkan kedepannya, kegiatan ini merupakan suatu bentuk kegiatan yang
terus melakukan inovasi dan mengembangkan kreativitas (Adaptif). Setelah jadwal
disusun saya dan rekan kerja mendiskusikan jadwal yang telah dibuat ini secara bersama –
sama di Gudang Farmasi UPTD Puskesmas Seubadeh, pada kegiatan ini adanya sinergi
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik (Kolaboratif). Diskusi ini dilakukan secara
sopan dan santun agar terjadi responsivitas yang baik dan mendapatkan kepuasan secara
bersama – sama (Berorientasi Pelayanan).
1. Referensi mengenai pengaturan jadwal pencatatan suhu obat.
Output/ 2. Adanya jadwal pencatatan monitoring suhu obat.
Hasil 3. Mengetahui jadwal pencatatan suhu obat.
Nilai yang Nilai dasar ASN
melandasi • Kompeten
kegiatan • Adaptif
• Kolaboratif
• Berorientasi Pelayanan

Kedudukan dan Peran ASN


• Smart ASN
Kontribu Dengan melakukan kegiatan tersebut, maka hal ini sesuai dengan
si
terhadap Misi Puskesmas yaitu Mengembangkan sumber daya manusia kesehatan UPTD Puskesmas
Visi-Misi Seubadeh
Organisa
si
Manfaat Manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini, terjalinnya hubungan baik dengan rekan kerja,
kerjasama dapat tercipta karena selalu ada keterbukaan dari setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan, dan dapat menyatukan pikiran demi tercapainya tujuan kegiatan yang telah
direncanakan sebelumnya.
Dokume
ntasi

Gambar 9. Referensi mengenai Gambar 10. Adanya Jadwal


pengaturan jadwal pencatatan suhu obat Pencatatan Suhu Obat
Gambar 11. Mengetahui jadwal pencatatan suhu obat

1.3 Kegiatan 3

Tabel 2.8 Kegiatan Aktualisasi 3 : Persiapan pembuatan kartu kendali monitoring suhu obat

Kegiatan Persiapan pembuatan kartu kendali monitoring suhu obat


1. Mencari referensi berkenaan kartu monitoring suhu obat.
Tahapan 2. Persiapan alat dan bahan untuk pembuatan kartu.
Kegiatan 3. Mendesain kartu.
4. Mencetak kartu.
Tanggal 19 s/d 23 September 2022
Pelaksan
aan
Deskripsi Saya pertama kali mencari referensi yang berkenaan dengan kartu monitoring suhu obat,
kegiatan setelah referensi di dapat, kemudian saya menjadikan referensi ini sebagai pedoman untuk
membuat kartu kendali monitoring suhu obat, pada kegiatan ini saya terus meningkatkan
kompetensi diri yang saya miliki sesuai tupoksi saya sebagai Apoteker (Kompeten).
Kemudian saya menyiapkan alat dan bahan untuk membuat kartu kendali monitoring suhu
obat, alat dan bahan yang saya siapkan diantaranya karton, pensil, penghapus, spidol,
penggaris dan gunting, setelah semua alat dan bahan tersedia, saya langsung mendesain
kartu kendali monitoring suhu obat sesuai dengan referensi yang sudah saya dapat, pada
kegiatan ini saya terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas yang saya miliki agar
hasil yang didapat nantinya berkualitas dan bisa diterapkan di UPTD Puskesmas Seubadeh
(Adaptif), setelah selesai di desain kemudian saya mencetak kartu kendali monitoring
suhu obat ini agar bisa dipergunakan nantinya.
1. Referensi kartu kendali monitoring suhu obat.
Output/ 2. Alat dan bahan kartu kendali monitoring suhu obat.
Hasil 3. Hasil desain kartu monitoring suhu obat.
4. Kartu monitoring suhu obat yang sudah dicetak.
Nilai yang Nilai dasar ASN
melandasi • Kompeten
kegiatan
• Adaptif

Kedudukan dan Peran ASN


• Smart ASN
Kontribu Dengan melakukan kegiatan tersebut, maka hal ini sesuai dengan
si
terhadap Misi Puskesmas yaitu Mengembangkan sumber daya manusia kesehatan UPTD Puskesmas
Visi-Misi Seubadeh
Organisa
si
Manfaat Manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini, dengan meningkatkan kompetensi diri dan terus
berinovasi serta mengembangkan kreativitas, akan membawa perubahan yang lebih baik
kedepannya untuk puskesmas dan bisa melayani masyarakat setempat dengan lebih baik
lagi agar tercapainya kemajuan yang bermutu dan berkualitas di bidang kesehatan.
Dokume
ntasi
Gambar 12. Referensi kartu kendali Gambar 13. Alat dan bahan kartu kendali
monitoring suhu obat monitoring suhu obat
Gambar 14. Hasil desain kartu monitoring
suhu obat
Gambar 15. Kartu monitoring suhu obat
yang sudah dicetak

1.4 Kegiatan 4

Tabel 2.9 Kegiatan Aktualisasi 4 : Mengatur suhu dalam lemari pendingin

Kegiatan Mengatur suhu dalam lemari pendingin


1. Mengumpulkan referensi mengenai pengaturan suhu obat dalam lemari pendingin.
Tahapan 2. Mengatur suhu obat menggunakan alat pengukur suhu.
Kegiatan 3. Menstabilkan suhu di dalam lemari pendingin.
Tanggal 26 s/d 27 September 2022
Pelaksan
aan
Deskripsi Sebelum memulai kegiatan terlebih dahulu saya mengumpulkan referensi mengenai
kegiatan pengaturan suhu obat dalam lemari pendingin, ini tujuan nya agar suhu yang di atur dalam
lemari pendingin sesuai dengan jenis obat yang disimpan di dalam lemari pendingin dan
dengan adanya referensi ini dapat dijadikan sebagai pedoman terhadap kegiatan yang akan
diterapkan di UPTD Puskesmas Seubadeh serta dapat meningkatkan kompetensi diri
(Kompeten). Selanjutnya setelah referensi suhu obat didapat, saya mengatur suhu obat
menggunakan alat pengukur suhu dan menstabilkan suhu yang sudah diatur di dalam lemari
pendingin, kegiatan ini termasuk salah satu tanggung jawab yang akan dilaksanakan
kedepannya agar mendapatkan hasil yang lebih baik (Akuntabel).
1. Referensi pengaturan suhu obat.
Output/ 2. Suhu obat sudah diatur.
Hasil 3. Suhu normal dalam lemari pendingin.
Nilai yang Nilai dasar ASN
melandasi • Kompeten
kegiatan
• Akuntabel

Kedudukan dan Peran ASN


• Smart ASN dan Manajemen ASN
Kontribu Dengan melakukan kegiatan tersebut, maka hal ini sesuai dengan
si
terhadap Misi Puskesmas yaitu :
Visi-Misi
Organisa 1. Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
si 2. Mengembangkan sumber daya manusia kesehatan UPTD Puskesmas Seubadeh.
Manfaat Manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini, dengan terus meningkatkan kompetensi diri, kita
semakin ahli lagi dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tupoksi yang dimiliki,
kerjasama yang dilakukan dengan rekan kerja pun semakin terarah karena dikerjakan
berdasarkan keahlian yang telah dimiliki, ini juga dapat mewujudkan tercapainya hasil
kerja yang berkualitas dan bermutu, serta semua pekerjaan yang dilakukan bersama rekan
kerja akan semakin ringan karena adanya rasa tanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan.
Dokume
ntasi

Gambar 16. Referensi pengaturan suhu Gambar 17. Sebelum ada alat pengukur
obat suhu
Gambar 18. Setelah ada alat pengukur Gambar 19. Suhu normal dalam lemari
suhu dan suhu obat sudah diatur pendingin

1.5 Kegiatan 5

Tabel 2.10 Kegiatan Aktualisasi 5 : Melakukan pencatatan monitoring suhu obat sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan

Kegiatan Melakukan pencatatan monitoring suhu obat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
1. Menempelkan kartu yang telah dicetak di pintu lemari pendingin.
Tahapan 2. Mengecek suhu secara berkala pada alat pengukur suhu yang dilakukan bersama rekan
Kegiatan kerja.
3. Mencatat suhu yang dicek secara berkala pada kartu monitoring suhu yang dilakukan
bersama rekan kerja.
Tanggal 28 September s/d 04 Oktober 2022
Pelaksan
aan
Deskripsi Sebelum memulai pencatatan suhu pertama kali saya menempelkan kartu yang telah dicetak di
kegiatan pintu lemari pendingin, kegiatan ini dilakukan agar memudahkan petugas dalam melakukan
pencatatan suhu, ini juga merupakan bentuk tanggung jawab yang baik karena sudah
melaksanakan kepercayaan yang diberikan (Akuntabel). Selanjutnya mengecek suhu secara
berkala pada alat pengukur suhu yang dilakukan bersama rekan kerja, kegiatan ini bertujuan
untuk membangun kerjasama yang sinergis agar mendapatkan hasil yang lebih baik
(Kolaboratif). Setelah suhu dicek kemudian saya dan rekan kerja mencatat suhu pada kartu
monitoring suhu obat, kegiatan ini merupakan bentuk dedikasi dan kontribusi yang baik demi
terwujudnya visi dan misi UPTD Puskesmas Seubadeh (Loyal).
Output/ 1. Kartu monitoring suhu obat terletak di pintu lemari pendingin.
Hasil 2. Suhu yang tertera di alat pengukur suhu.
3. Catatan suhu obat yang dicek secara berkala.
Nilai yang Nilai dasar ASN
melandasi • Akuntabel
kegiatan
• Kolaboratif
• Loyal

Kedudukan dan Peran ASN


• Smart ASN dan Manajemen ASN
Kontribu Dengan melakukan kegiatan tersebut, maka hal ini sesuai dengan
si
terhadap Misi Puskesmas yaitu :
Visi-Misi
Organisa 1. Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
si
2. Mengembangkan sumber daya manusia kesehatan UPTD Puskesmas Seubadeh.
Manfaat Manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu terjalinnya kerjasama yang baik dengan rekan
kerja karena melaksanakan kegiatan secara transparan dan jelas, serta dengan adanya
kegiatan ini tewujudnya rasa tanggung jawab dan dedikasi yang baik terhadap pekerjaan
yang diberikan sehingga hasil yang didapatkan memiliki kualitas yang baik dan bermutu.
Dokume
ntasi

Gambar 20. Pintu lemari pendingin Gambar 21. Pintu lemari pendingin setelah
sebelum di tempel kartu monitoring suhu di tempel kartu moitoring suhu obat
obat
Gambar 22. Suhu yang tertera di alat Gambar 23. Catatan suhu obat yang
pengukur suhu obat dicek secara berkala

1.6 Kegiatan 6

Tabel 2.11 Kegiatan Aktualisasi 6 : Evaluasi penerapan kartu kendali dalam mengontrol suhu dalam lemari
pendingin obat
Kegiatan Evaluasi penerapan kartu kendali dalam mengontrol suhu dalam lemari pendingin obat.
1. Pengecekan pengisian kartu kendali monitoring suhu obat.
Tahapan 2. Pengecekan obat yang tersimpan di dalam lemari pendingin.
Kegiatan 3. Menganalisa pengisian kartu kendali dan suhu obat dalam lemari pendingin
Tanggal 05 s/d 14 Oktober 2022
Pelaksan
aan
Deskripsi Pada kegiatan ini, saya terlebih dahulu mengecek pengisian kartu kendali monitoring suhu obat,
kegiatan kegiatan ini dilakukan untuk memastikan apakah pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik atau
tidak, kegiatan ini terus mengembangkan inovasi dan kreativitas (Adaptif), kegiatan ini juga
merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi diri karena berusaha untuk
melaksanakan tugas agar mendapatkan kualitas yang baik (Kompeten). Selanjutnya setelah
mengecek pengisian kartu kendali monitoring suhu obat cek juga obat yang tersimpan di dalam
lemari pendingin agar kita bisa mengetahui apakah dengan adanya pencatatan suhu obat ini obat
yang disimpan masih dalam kondisi layak pakai atau tidak, kegiatan ini merupakan suatu bentuk
dedikasi yang baik agar pelaksanaan kegiatan mendapat hasil yang lebih baik juga (Loyal).
Kegiatan terakhir yang saya lakukan menganalisa pengisian kartu kendali dan suhu obat dalam
lemari pendingin, ini merupakan suatu bentuk kegiatan yang memiliki integritas tinggi karena
adanya rasa tanggung jawab yang tumbuh atas kepercayaan terhadap suatu pekerjaan yang
diberikan (Akuntabel).
Output/ 1. Kartu kendali monitoring suhu obat terisi.
Hasil 2. Obat tersimpan dengan baik.
3. Analisa pengisian kartu kendali dan suhu obat.
Nilai yang Nilai dasar ASN
melandasi • Adaptif
kegiatan
• Kompeten
• Loyal
• Akuntabel

Kedudukan dan Peran ASN


• Smart ASN dan Manajemen ASN
Kontribu Dengan melakukan kegiatan tersebut, maka hal ini sesuai dengan
si
terhadap Misi Puskesmas yaitu :
Visi-Misi
Organisa 1. Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
si 2. Mengembangkan sumber daya manusia kesehatan UPTD Puskesmas Seubadeh.
Manfaat Manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini, dengan adanya kegiatan evaluasi dan menganalisa
dari suatu pekerjaan yang telah diberikan, akan menumbuhkan rasa dedikasi dan integritas
yang tinggi sehingga tumbuhlah rasa tanggung jawab atas kepercayaan terhadap pekerjaan
yang telah diberikan, kemudian dibalik ini semua terus meningkatnya kompetensi atau
keahlian sesuai tupoksi yang dimiliki serta tercipta nya perubahan yang baik untuk
diterapkan kedepannya.
Dokume
ntasi
Gambar 24. Kartu kendali monitoring Gambar 25. Obat tersimpan dengan baik
suhu obat terisi
Gambar 26. Analisa pengisian kartu Gambar 27. Analisa suhu obat dalam
kendali lemari pendingin

2. ANALISA DAMPAK
Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Kepala Puskesmas (mentor) tentang rencana
pelaksanaan kegiatan.

Jika saya tidak menerapkan nilai – nilai dasar ASN saat menjumpai mentor/atasan, maka kemungkinan kegiatan ini tidak
bisa terlaksana dengan baik karena tidak ada arahan dari atasan/mentor bahkan bisa tidak mendapatkan izin untuk
melaksanakan kegiatan.

Kegiatan 2 : Mengatur jadwal pencatatan monitoring suhu obat.

Jika saya tidak menerapkan nilai – nilai dasar ASN saat mengatur jadwal pencatatan monitoring suhu obat, maka saya
akan kesulitan dalam melakukan pencatatan suhu obat karena dengan tidak teratur nya waktu pencatatan suhu obat akan
membuat kandungan zat aktif obat yang tersimpan dalam lemari pendingin berubah.

Kegiatan 3 : Persiapan pembuatan kartu kendali monitoring suhu obat.

Jika saya tidak menerapkan nilai – nilai dasar ASN saat menyiapkan pembuatan kartu kendali monitoring suhu obat maka
saya dan staf Gudang Farmasi lainnya akan kesulitan dalam melakukan pencatatan suhu obat dikarenakan tidak adanya
pertinggal atau catatan untuk melihat perbedaan suhu sesuai waktu yang telah ditentukan.

Kegiatan 4 : Mengatur suhu dalam lemari pendingin.


Jika saya tidak menerapkan nilai – nilai dasar ASN saat mengatur suhu dalam lemari pendingin maka obat yang
tersimpan di dalam lemari pendingin akan lebih cepat kadaluwarsa dan kandungan zat aktif dalam obat pun akan berubah
karena suhu tidak sesuai serta akan membuat kerugian yang besar juga kedepannya karena obat yang tersimpan di dalam
lemari pendingin merupakan jenis obat insulin dan injeksi yang memiliki biaya yang besar.

Kegiatan 5 : Melakukan pencatatan monitoring suhu obat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Jika saya tidak menerapkan nilai – nilai dasar ASN saat melakukan pencatatan monitoring suhu obat sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan maka tidak terlaksana pencatatan suhu obat di dalam lemari pendingin dan kedepannya kita
juga tidak bisa memastikan obat yang tersimpan di dalam lemari pendingin masih layak pakai atau tidak.

Kegiatan 6 : Evaluasi penerapan kartu kendali dalam mengontrol suhu dalam lemari pendingin obat.

Jika saya tidak menerapkan nilai – nilai dasar ASN saat melakukan evaluasi penerapan kartu kendali dalam mengontrol
suhu dalam lemari pendingin obat, maka laporan kegiatan aktualisasi tidak selesai tepat waktu.

3. HABITUASI
Kegiatan aktualisasi yang sudah dilaksanakan selama 25 hari sejak tanggal 12 September 2022 sampai dengan 14
Oktober 2022 di UPTD Puskesmas Seubadeh Kabupaten Aceh Selatan telah dilaksanakan dengan menerapkan dan
menunaikan nilai – nilai dasar ASN. Dalam pengabdian di UPTD Puskesmas Seubadeh Kabupaten Aceh Selatan,
dilakukan habituasi nilai – nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif) sebagai titik tonggak penguatan budaya kerja untuk menjadi seorang ASN yang professional dalam
memberikan pelayanan prima.

Saya melatih diri saya untuk melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi dengan hadir tepat waktu setiap harinya sesuai dengan jadwal saya bertugas. Selain itu, sebelum
memulai bertugas saya tidak lupa menjumpai atasan terlebih dahulu untuk meminta arahan dan masukan yang
membangun demi terwujudnya keselarasan antara saya dengan atasan. Kemudian saya melanjutkan tugas saya di
Gudang Farmasi, sesampainya di Gudang Farmasi saya terlebih dahulu membersihkan ruangan bersama rekan kerja
setelah ruangan bersih, saya dan rekan kerja berdiskusi dan bekerja sama untuk merencanakan kegiatan yang akan
dilakukan kedepannya agar menghasilkan perubahan yang lebih baik lagi kedepannya, salah satu kegiatan yang
didiskusikan yaitu mengatur jadwal pengamprahan obat dari Gudang Farmasi ke Apotek dan Ruang Rawat Inap
Puskesmas Seubadeh dalam menyusun rencana kegiatan ini saya dan rekan kerja terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas agar tidak terjadi kekosongan obat di apotek dan rawat inap Puskesmas Seubadeh.

Selain itu, saya juga bertugas dalam melayani pasien BPJS PRB, sebelum melakukan informasi dan edukasi obat
kepada pasien, terlebih dahulu saya belajar untuk meningkatkan kompetensi diri, mencari informasi dan membaca
literature agar informasi dan edukasi obat yang saya sampaikan kepada pasien jelas dan tepat. Selain melayani pasien
BPJS PRB ini saya juga bertanggung jawab menyediakan Obat PRB (Pasien Rujuk Balik) , dan Persediaan Obat dan
BMHP di Puskesmas Seubadeh. Dan pada saat saya memberikan informasi dan edukasi obat kepada pasien saya
berusaha memberikan pelayanan prima yang berkualitas demi kepuasan masyarakat dan demi mewujudkan Visi – Misi
UPTD Puskesmas Seubadeh.

Kegiatan habituasi ini diinternalisasikan dan dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas keseharian yang dilaksanakan
secara berulang sehingga menjadi kebiasaan serta mendapatkan hasil yang efektif dan efisien. Habituasi ini dijalankan
dengan agar nilai instansi dan organisasi dapat tercapai.

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi dilakukan sejak tanggal 12 September s/d 14 Oktober 2022. Berikut adalah table daftar kegiatan yang
dilaksanakan :

Tabel 2.11 Daftar Kegiatan

Bulan

September – Oktober
N
Nama Kegiatan Tanggal ke-
o
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 5 6 7 1 1 1 1 1
2 3 4 5 6 9 0 1 2 3 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4
Melakukan konsultasi dan
1
diskusi dengan Kepala
Puskesmas (mentor)
tentang rencana
pelaksanaan kegiatan
Mengatur jadwal
2
pencatatan monitoring
suhu obat
Persiapan pembuatan kartu
3
kendali monitoring suhu
obat
Mengatur suhu dalam
4
lemari pendingin
Melakukan pencatatan
5
monitoring suhu obat
sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan
Evaluasi penerapan kartu
6
kendali dalam mengontrol
suhu dalam lemari
pendingin obat

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan habituasi selama off campus telah dilaksanakan oleh penulis sejak tanggal 12 September sampai dengan
14 Oktober 2022 di instansi UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan. Aktualisasi
nilai – nilai dasar BerAKHLAK pada semua kegiatan yang dilakukan penulis merupakan hasil kerjasama antara
penulis dengan rekan kerja dibawah bimbingan dan arahan atasan langsung atau mentor sangat membantu dalam
menguatkan nilai – nilai organisasi dan mencapai visi, misi organisasi dan dapat diambil kesimpulan :

1. Aktualisasi dalam bentuk kegiatan pencatatan monitoring suhu obat dalam lemari pendingin Gudang Obat
yang sudah dilakukan di instansi UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan
berorientasi pada nilai – nilai dasar ASN yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal,
adaptif, dan kolaboratif (BerAKHLAK).

2. Penerapan nilai – nilai BerAKHLAK tersebut diharapkan tidak hanya diterapkan selama kegiatan aktualisasi
saja, melainkan harus selalu diterapkan dalam pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Seubadeh Bakongan
Timur sehingga dapat membentuk pola pikir bahwa ASN merupakan pelayan masyarakat yang
mengutamakan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi atau golongan serta dapat bekerja secara
professional dan sesuai standard sehingga visi misi instansi dan nilai organisasi dapat tercapai.

3. Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan dapat mempermudah proses dalam pencatatan suhu obat dalam
lemari pendingin Gudang Obat Puskesmas Seubadeh sesuai dengan PERMENKES RI NOMOR 74 TAHUN
2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

B. SARAN
Sehubungan dengan kegiatan yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Nilai – nilai Dasar ASN yaitu nilai BerAKHLAK harus terus tertanam dan diaplikasikan dalam diri sebagai
seorang ASN dalam bekerja sebagai pelayan publik yang berkomitmen memberikan Pelayanan Prima bagi
masyarakat.

2. BKPSDM Kabupaten Aceh Selatan harus selalu memberikan bimbingan dan evaluasi kepada ASN agar
penerapan nilai – nilai dasar BerAKHLAK ini dapat menjadi budaya dilingkungan kerja atau instansi masing
– masing, sehingga pelayanan public di Kabupaten Aceh Selatan menjadi lebih baik.

3. Gagasan pemecahan isu dalam kegiatan aktualisasi ini berupa pencatatan monitoring suhu obat dalam lemari
pendingin Gudang Obat Puskesmas Seubadeh diharapkan tetap dapat diterapkan oleh staf di Gudang Obat
Puskesmas Seubadeh sehingga obat yang digunakan untuk kedepannya tetap terjaga kondisinya.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kegiatan aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai