A. TUJUAN
A. UMUM ............................................................3
B. KHUSUS ............................................................3
B. MANFAAT
A. KESIMPULAN ............................................................14
B. SARAN ............................................................14
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pemberlakuan Sistim Jaminan Kesehatan Nasional dengan prinsip gotong royong telah
digulirkan per 1 januari 2014 harus diikuti oleh perubahan pola dan cara pandang masyarakat
mengenai pelayananan kesehatan antara mengobati dan mencegah terjadinya gangguan
kesehatan.
Sebagai penyedia layanan tingkat pertama,maka puskesmas juga harus berbenah diri
untuk memberikan Pelayanan yang bermutu dan optimal dengan menyediakan Sumber Daya
Manusia yang handal ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Dengan
melakukan Survey Kepuasaan Masyarakat merupakan salah satu langkah dalam mengukur
kemampuan puskesmas dalam memberikan layanan yang optimal dan memberi kepuasaan
kepada masyarakat yang paripurna. Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk
melakukan penilaian hasil kerja/ prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari
tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan
penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan
verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan
manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan ( khusus bagi Puskesmas yang telah
mengembangkan mutu pelayanan ) atas perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil
verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas
kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya.Pada setiap kelompok
tersebut, dinas kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas
berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta
dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus. Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 128/MENKES?SK/II/2004
2
Adapun dasar dari penyusunan Penilaian kinerja ini adalah : SK Menteri Kesehatan
mengenai KEBIJAKAN DASAR PUSAT SEHATAN MASYARAKAT dan PEDOMAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS DIREKTORAT JENDRAL BINA KESEHATAN
MASYARAKAT DEPARTEMEN KESEHATAN RI TAHUN 2006
3
BAB II
I. TUJUAN
A. UMUM
B. KHUSUS
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas.
II . MANFAAT
1. BAGI PUSKESMAS:
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (output dan outcome)
4
3. BAGI MASYARAKAT
5
3. Komponen mutu pelayanan
Secara garis besar lingkup penilaian kinerja puskesmas tersebut berdasarkan pada upaya-
upaya puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang meliputi :
Upaya Kesehata Wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana penetapan jenis
pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.
Upaya kesehatan pengembangan/inovatif antara lain penambahan upaya kesehatan atau
subvariabel upaya kesehatan dalam pelaksanaan pengembangan program kesehatan
yang dilaksanakan di puskesmas.
Penilaian outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat kepuasan pengguna
jasa pelayanan puskesmas.
Belum semua kegatan pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas dapat dinilai tingkat
mutunya, baik dalam aspek input, proses, output maupun outcomenya, karena indikator dan
mekanisme untuk penilaiannya belum ditentukan. Sehingga secara keseluruhan tidak akan
diukur dalam penilaian kinerja, akan tetapi dipilih beberapa indikator yang sudah ada standar
penilaiannya.
6
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
A. LOKASI, WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK
Di Ibukota kecamatan berdiri sebuah Pondok Pesantren terkenal dan satu Perguruan
tinggi swasta, yang mendorong pertambahan penduduk sementara, terutama remaja. Dengan
pertambahan penduduk ini, maka memungkinkan juga penambahan kasus penyakit menular.
Sedangkan letak geografis di desa, berbukit bukit dengan jalan yang sebagian masih
rolak sehingga menyulitkan transportasi . Tingkat pendidikan di sini juga masih rendah.
Untuk pelayanan di Puskesmas, peralatan dan Obat serta BHP ketersediaan cukup, alat
transportasi cukup. Untuk opersional tenaga puskesmas tergantung dari dana BOK,Kapitasi
BPJS dan sebagian Dana Operasional dari APBD yg berasal dari pengembalian retribusi
pasien. Anggaran rutin pengembalian karcis sebagian besar dipakai untuk managemen dalam
gedung. Untuk kegiatan luar gedung, untuk trnaspor petugas menggunakan dana
BOK,sedangkan yang berhubungan dengan masyarakat seperti penyuluhan dan pembinaan di
desa, untuk konsumsi dan transport kader atau masyarakat yang diundang didanai dari APBD
II dan Kapitasi BPJS.
7
sebelah Barat dengan Kelurahan Wonoroto, Watumalang
Secara administratif, Kecamatan Mojotengah terbagi dalam 16 desa dan 3 kelurahan yang
terdiri atas:
Andongsili,Blederan,Bumirejo,Candirejo,Deroduwur,Derongisor,Gunturmadu,Kalibeber,
Kebrengan,Keseneng,Krasak,LaranganKulon,Mojosari,Mudal,Pungangan,Slukatan,Sojopu
ro,Sukerejo,dan Wonokromo
KEADAAN KEKURANGAN
NO JENIS TENAGA JUMLAH KEBUTUHAN
PNS PTT / KELEBIHAN
1 DOKTER UMUM 1 1 1 KEKURANGAN
2 DOKTER GIGI 0 1 KEKURANGAN
3 APOTEKER 0 KEKURANGAN
4 ASISTEN APOTEKER 1 1
5 PERAWAT 6 6
6 BIDAN 16 6 22
PRANATA
7 LABORATORIUM 0 1 KEKURANGAN
8 NUTRISIONIS 1 1
9 SANITARIAN 1 1
10 SKM / PENYULUH 0 KEKURANGAN
11 REKAM MEDIS 0 KEKURANGAN
12 RADIOLOGI 0
ADMINISTRASI
13 UMUM 5 5 3 (smk) KEKURANGAN
14 PENGEMUDI 1 1
32 6 38 6
8
BAB IV
B. JENIS DATA
Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh
puskesmas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di puskesmas dan jaringannya, yang
terdiri atas:
C. SUMBER DATA
Sumber utama data yang dikumpulkan adalah catatan hasil kegiatan Puskesmas sesuai dengan
system pencatatan pelaporan yang berlaku (SP2TP)
D. VARIABEL PENILAIAN
9
b.Upaya Kesehatan Pengembangan
1. Kesehatan Sekolah
2. Kesehatan Lingkungan
3. Perkesmas
4. Kesehatan Kerja
5. Gigi dan Mulut
6. Kesehatan Jiwa
7. Kesehatan Mata
8. Kesehatan Usila
9. Pembinaan Pengobatan Tradisional
a. MUTU PROGRAM:
b. KEPUASAN PELANGGAN
Sesuai hasil survey Kepuasaan Masyarakat dimana dari hasil survey puskesmas
mendapat nilai “ BAIK ”
10
BAB V.
PENGOLAHAN DATA
Penggolahan data merupakan proses kegiatan yang merubah data menjadi informasi
yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan termasuk untuk dasar
penyusunan Perencanaan Puskesmas.
2.Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan dan pencapaian hasil
kegiatan puskesmas.
3.Kegiatan memasukkan data dalam suatu tabulasi yang menjadi suatu informasi yang berguna
dalam pengambilan keputusan.
Untuk menghitung hasilnya dalam kelompok masing masing perlu dihitung hasil
reratanya secara bertingkat sebagaimana tercantum dalam format pengumpulan data
dan perhitungannya.
Penilain manajemen disesuaikan dengan kondisi masing masing variabel yang sudah
ditetapkan berdasarkan skala sumberdaya.
Cara menghitung:
11
Menghitung pencapaian cakupan hasil komponen kegiatan pelayanan
kesehatan,masing masing kegiatan dihitung reratanya dari hasil masing masing variabel,
sedangkan tiap tiap variabel dihitung dari rerata sub variabel.
Dihitung berdasar cakupan komponen mutu pelayanan dari rata rata nilai setiap skala
yang sesuai dengan variabelnya.
Cara penilaian sama seperti pada penilaian mutu pelayanan dengan menggunakan
penilaian berdasar skala.
Penilaian kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk tingkat kelompok puskesmas,
yaitu:
Cakupan pelayanan:
Dinas Kesehatan kabupaten akan mengetahui tingkat kinerja puskesmas di wilayahnya ,maka
kinerja puskesmas akan dikelompokkan menjadi 3 kelompok puskesmas:
12
3.Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja Baik
BAB VI.
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
A.GAMBARAN UMUM
Kedekatan dengan penduduk kota juga membawa pengaruh pada tatanan kehidupan
beberapa penduduk Mojotengah, diantaranya sebagian mata pencaharian penduduk berdagang,
PNS, home industry dll. Termasuk juga budaya masyarakat yang sudah terkesan sebagian
addalah kaum urban. Di ibukota kecamatan juga berdiri sebuah Pondok Pesantren yang
terkenal dan UNSIQ, sebuah perguruan tinggi swasta yang mendorong pertambahan penduduk
sementara dari golongan usia remaja dan dewasa muda. Sedangkan dibanyak dukuh / dusun
didesa, yang karena geografis berbukit-bukit, maka terkesan terpencil, dengan pola jalan desa
masih banyak yang rolak dan menyulitkan transportasi. Pendidikan pada desa semacam ini
biasanya rendah.
Dengan adanya tambahan tenaga bidan desa pada tahun 2007, maka saat ini semua
desa sudah memiliki bidan desa, namun demikian pada 5 desa bidan desa tidak tinggal di desa
dengan beberapa alas an. Tenaga sudah tercukupi jumlahnya hanya masih perlu ditingkatkan
kemampuannya, termasuk ketrampilan dalam pelayanan (perlu sering diadakan refreshing
petugas), maupun ketrampilan dalam administrasi, contohnya mendorong penggunaan
computer, pada utamanya bagi coordinator program dan bendahara.
13
SMA yang sudah ada sudah menangani masalah keuangan dan mengurusi barang dan
kendaraan.Ada satu tenaga lagi yang bertugas sebagai penatalaksana kebersihan.
Peralatan, obat dan bahan habis pakai tersedia cukup di puskesmas, jika ada kebutuhan
peralatan ringan misalnya mixer penggerus obat (biasanya digunakan untuk pasien TB anak)
puskesmas siap membelikan, atau tensimeter rusak, bukan maslah yang berarti karena
puskesmas siap mengupayakan ketersediaan alat, obat maupun bahan habis pakai.
Sumber pembiayaan puskesmas (sekitar 85%) ternyata berasal dari dana kapitasi BPJS,
sebagaio bentuk penghargaan terhadap jasa pelayanan puskesmas kepada 31 ribu warga
miskin di Mojotengah, baik pelayanan dalam gedung maupun pelayanan luar gedung ( yang
sulit dinilai dengan rupiah ). Dana tersebut digulirkan kembali dalam bentuk pelayanan luar
gedung tgermasuk diantaranya, puskesmas dapat member bantuan pada beberapa balita gizi
burukyang harus dirawat dirumah sakit, atau pembelian susu bagi balita gizi kurang dan buruk
yang hanya perlu perawatan di puskesmas. Dana lainnya adalah penerimaan rutin dari
pembeliam 60% karcis, yang hanya dapat membantu operasional pelayanan dalam gedung.
Dana lain yang sulit diprediksi untuk perencanaan adalah jika ada kegiatan proyek dari pusat.
Dana tersebut diabaikan dalam perencanaan karena biasanya puskesmas hanya bertindak
selaku pelaksana lapangan.
Keberadaan lintas sector dalam hai ini camat dan Muspika beserta jajaran dibawahnya
sampai jajaran RT dan RW sudah sangat mendukung semua upaya dan program
puskesmas,bahkan dalam Musrenbang kecamatan dan Musrenbangdes petugas kesehatan
sudah dilibatkan.
Adapun keadaan umum di wilayah kerja puskesmas Mojotengah dapat dilihat pada
beberapa table yang terlampir.
Keadaan umum di wilayah kerja puskesmas dapat dilihat pada beberapa table yang terlampir.
B. GAMBARAN UMUM
Dari seluruh program yang ada, sebanyak masalah yang menjadi prioritas yaitu:
1. Banyaknya gizi buruk (4 balita) dsan gizi kurang (0 balita) dari 5090 total balitan yang
ada. Setiap tahun tidak pernah tuntas, malah silih berganti balita yang terkena, padahal
pelayanan puskesmas sudah optimal.
2. Persalinan oleh tenaga kesehatan sudah optimal , sudah tidak bersalin dengan dukun
bayi.
3. Banyaknya bayi lahir mati dengan kasus I U F D. (dari … kematian bayi, … adalah
kasus I U F D).
14
4. Banyaknya penduduk yang tidak menggunakan jamban sehat, (80%) dan lebih senang
memanfaatkan selokan irigasi, kali sebagai WC umum atau masalah memanfaatkan
tinja sebagai pakan ikan gratis, baik dikolam/ blumbang atau di dll. Hal ini sangat
beresiko untuk terjadinya wabah penyakit menular seperti diare, polio dll.
Berdasarkan pedoman perencanaan tingkat puskesmas yang diterbitkan oleh Depkes tahun
2006, dan berdasarkan situasi serta kondisi di wilayah puskesmas Mojotengah, maka pada
tahun ini selain 6 Upaya Kesehatan wajib yang harus dikerjakan puskesmas, maka puskesmas
Mojotengah bermaksud melaksanakan kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan yaitu:
Sudah ada pembentukan posyandu lansia satu pada setiap desa, dan sudah berjalan
dengan total 3546 lansia yang dilayani. Posyandu ini mendapatkan rspon sangat baik
dari masyarakat, utamanya desa yang jauh dari puskesmas.
2. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD) dan Upaya Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS).
Adanya espon yang sangat baik guru-guru SD/MI, karena murid mereka dapat
diperiksa dan mendapatkan perawatan gigi sederhana. Puskesmas diminta untuk
memeriksa dan merawat seluruh murid yang ada, padahal target nasional hanya 60
persen murid. UKGS sudah berjalan tapi belum semua, dari 39 SD masih kurang 6
sekolah.
Kegiatan Perkesmas yang jga mendapat respon baik dai masyarakat, disamping dapat
ikut meningkatkan pengentasan gizi buruk dan kurang, serta meningkatkan cakupan
pelayanan TB. Tetapi belum semua desa dilaksanakan, oleh karena petugas kurang
aktif.
15
Adanya keprihatinan puskesmas atas situasi dan kondisi pondok pesantren dari sisi
kesehatan lingkungan, resiko penularan penyakit, gizi kurang, kesehatan remaja dll.
Namun dimasa lalu, pondok pesantren dipandang sebagai objek program, dan hal itu
yang menyebabkan kekakuan pondok pesantren dalam menerima kegiatan puskesmas.
Pada saat ini, ada paradigm baru dengan adanya kegiatan Poskestren yang mirip
dengan perkembangan desa siaga.
16
BAB VII.
PENUTUP
Semoga dengan dibuatnya Sistimatika laporan Kinerja 2014 ini bisa digunakan
sebagai pedoman bagi semua petugas di Puskesmas dalam mengerjakan tugas dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan di Wonosobo, khususnya wilayah puskesmas Mojotengah.
Dalam penyusunan laporan Kinerja ini masih jauh dari sempurna,Masukan, usulan
dan bimbingan dari semua pihak akan sangat kami harapkan,sehingga di tahun tahun
mendatang kita terpacu untuk bekerja lebih baik lagi.
Semoga lindungan Allah Swt selalu tercurah kepada kita semua dalam langkah kita
membangun di bidang kesehatan. Amien..!
A. KESIMPULAN
Dari hasil penilaian kinerja Puskesmas Mojotengah sudah banyak yang selesai.Tetapi
masih ada belum terlihat hasilnya secara siknifikan / nyata . masih ada laporan laporan
antara Upaya yang satu dengan yang lainnya berbeda padahal data yang diminta sama.
B. SARAN
Berharap dalam pembuatan laporan bisa dipertanggung jawabkan dan satu sumber
17
18