Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN TAHUNAN

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS (PKP)


PUSKESMAS CAKRANEGARA
SEMESTER I (JANUARI-JUNI 2023)

PEMERINTAH KOTA MATARAM


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CAKRANEGARA
Jl. Brawijaya 3B, Kel. Mandalika, Kec. Sandubaya Kota Mataram
Telp. 0370-671496 Email : pusk.cakranegara@gmail.com
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala
limpahan rahmat dan karunia-NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan “ Laporan
Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas Cakranegara Semester I (Januari-Juni 2023) “
ini dengan baik.

Laporan hasil Penilaian Kinerja Puskesmas Cakranegara Semester I 2023 ini


merupakan salah satu bentuk penyajian data dan informasi gambaran hasil kinerja
Puskesmas Cakranegara yang telah dilaksanakan selama tahun 2023 laporan hasil
penilaian kinerja Puskesmas Cakranegara yang diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan / sarana untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian kinerja Puskesmas
yang telah dilaksanakan serta sebagai bahan perbaikan untuk menentukan
perencanaan dan interverensi program Puskesmas di masa mendatang.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
kepada seluruh karyawan / staf Puskesmas Cakranegara dan semua pihak yang telah
banyak mengeluarkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu dan memberikan
informasi maupun data, sehingga laporan hasil penilaian kinerja Puskesmas ini dapat
terselesaikan dengan baik tanpa mengalami hambatan yang berarti.

Kami menyadari atas keterbatasan, kemampuan dan rujukan yang menunjang


laporan hasil penilaian kinerja Puskesmas ini, oleh karena itu pada kesempatan ini kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
pada laporan hasil penilaian kinerja Puskesmas tahun berikutnya.

Demikian dan terima kasih semoga hasil penilaian kinerja Puskesmas Semester I
tahun 2023 ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kepala Puskesmas Cakrnegara

dr. Wiwik Nurlaela


NIP. 19770109 200112 2 002

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................ i
Kata Pengantar.......................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas.....................................................1
C. Tujuan dan Manfaat PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas)............................2
BAB II INDIKATOR KINERJA DAN INDIKATOR MUTU PUSKESMAS....................3
A. Indikator Kinerja Puskesmas Dan Definisi Operasional (Do)..........................3
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial..........................................3
2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan............................12
3. Upaya Kesehatan Perorangan(UKP), Kefarmasian dan Laboraturium.....14
4. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas............................................17
5. Indikator Mutu Puskesmas (IMP)..............................................................19
BAB III PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS (PKP).................................25
A. Bahan Pedoman........................................................................................... 25
B. Teknis Pelaksanaan......................................................................................25
BAB IV HASIL KINERJA PUSKESMAS CAKRANEGARA SEMESTER I TAHUN 2023.....27
A. Hasil Kinerja Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Cakranegara.................27
B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Cakranegara Tahun
Semester I Tahun 2023.................................................................................30
C. Analisa Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan........................................30
BAB V ANALISA HASIL KINERJA.......................................................................................33
A. Analisa Kinerja per variable Upaya Pelayanan Kesehatan...........................33
B. Analisa Kinerja Manajemen Puskesmas Cakranegara.................................33
C. Analisa Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan........................................34
D. Analisa Hasil Kinerja Per Sub Variabel.........................................................34
BAB VI PENUTUP................................................................................................................35
A. Kesimpulan................................................................................................... 35
B. Saran............................................................................................................ 35
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai (1) Pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan ; (2) Pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat; (3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Desentralisasi bidang kesehatan dengan segala akibatnya, menjadi tolak ukur
keberhasilan fungsi-fungsi PUSKESMAS, dimana saat ini Puskesmas merupakan
Unit Pelaksana Teknis Daerah di bawah koordinasi Dinas Kesehatan. Sesuai dengan
PERMENKES 43 tahun 2019, telah ditetapkan Puskesmas menyelenggarakan
fungsi UKM tingkat pertama dan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan Tingkat Puskesmas
2. Lokakarya Mini Puskesmas baik bulanan Puskesmas sebagai media koordinasi
internal maupun Lokakarya Mini Tribulanan/ Lintas sector sebagai media
penggalangan kesepakatan penyelesaian masalah kesehatan di level multisektor.
3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat,
keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan
pelaporan dan upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan
quality assurance ).
Kemudian dalam pelaksanaan fungsi-fungsi Puskesmas tersebut di atas,
perlu dilakukan penilaian dan pengelompokan terhadap kegiatan yang dilakukan
Puskesmas sebagai bentuk evaluasi tahunan dan kemudian menjadikannya dasar
analisa situasi di tahun berikutnya dalam penentuan rencana kegiatan selanjutnya.
Selain itu penilaian tersebut menjadi dasar akreditasi Puskesmas di tingkat Dinas
Kesehatan.

B. Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian


hasil kerja/prestasi Puskesmas. Penilaian tersebut dilakukan secara mandiri oleh
Puskesmas pada 3 kelompok besar tugas dan fungsi Puskesmas :

1. Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial


2. Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
3. Manajemen Puskesmas
4. Mutu

1
Kemudian Berdasarkan hasil verifikasi, Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas ke dalam 3 (Tiga) kelompok
sesuai dengan pencapaian kinerjanya, berikut uraiannya :

1. Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %


2. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81– 90 %
3. Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

C. Tujuan dan Manfaat PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas)

1. Tujuan PKP

a. Tujuan Umum

Adanya gambaran capaian indikator kinerja dan indikator mutu puskesmas yang
berkualitas secara optimal dalam mendukung Visi dan Misi Puskesmas
Cakranegara.

b. Tujuan Khusus
1) Terciptanya pengelompokan Puskesmas berdasarkan indikator kinerjanya
sebagai dasar stratifikasi atau akreditasi Puskesmas
2) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil kegiatan berupa cakupan,
mutu kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
3) Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas Cakranegara pada akhir semester I
tahun 2023 berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas di
Dinas Kesehatan Kota Mataram
4) Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan
dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas untuk semester yang akan
datang.
2. Manfaat PKP
1) Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan
dibandingkan target yang harus dicapai.
2) Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan
berdasarkan wilayah kerja.
3) Puskesmas dapat menetapkan perencanaan selanjutnya sesuai dengan
tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang
akan datang berdasarkan prioritasnya.

2
BAB II
INDIKATOR KINERJA DAN INDIKATOR MUTU PUSKESMAS

A. Indikator Kinerja Puskesmas Dan Definisi Operasional (Do)


1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial (Ukm Esensial)
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL
A Promosi Kesehatan
1 Penerapan Kebijakan 45 Kelurahan yang menerapkan kebijakan Gerakan
Gerakan Masyarakat Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dengan kriteria:
Hidup Sehat 1) Memiliki kebijakan Germas sesuai dengan
(GERMAS) Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017
(melaksanakan 5 kluster Germas) dan/atau
kebijakan berwawasan kesehatan. Lima klaster
Germas yang dimaksud yaitu:
a) Klaster Peningkatan Aktivitas Fisik
b) Klaster Peningkatan Edukasi dan Perilaku
Hidup Sehat
c) Klaster Penyediaan Pangan Sehat dan
Percepatan Perbaikan Gizi
d) Klaster Peningkatan Pencegahan dan Deteksi
Dini Penyakit
e) Klaster Peningkatan Kualitas Lingkungan
2) Melaksanakan penggerakkan masyarakat dalam
mendukung 5 kluster Germas minimal 3 kali setahun
dengan melibatkan lintas sektor, pendidikan
(sekolah), Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (Posyandu, Posbindu PTM, PosUKK,
Pos Lansia, dll) dan atau mitra potensial (dunia
usaha, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, organisasi kepemudaan, tokoh
agama, tokoh masyarakat, LSM, dll) organisasi
profesi, organisasi kemasyarakatan
2 Pelaksanaan 100 Kelurahan yang melaksanakan pembinaan
Pembinaan Posyandu Posyandu aktif dengan kriteria:
Aktif 1) Memiliki Pokjanal yang disahkan melalui
keputusan Lurah, yang keanggotaannya terdiri
dari lintas sektor terkait pengembangan
Posyandu tingkat Kelurahan
2) Melakukan pertemuan Pokjanal Posyandu
minimal 2 kali setahun untuk membahas
perencanaan dan evaluasi pelaporan kegiatan
3) Melakukan peningkatan kapasitas bagi petugas
Puskesmas dan kader yang berasal dari
Kelurahan
4) Memiliki dan menggunakan sistem pelaporan
kegiatan Posyandu (SIP/SIstem Informasi
Posyandu)
5) Melakukan kegiatan rutin Posyandu minimal
10x/tahun
6) Memiliki minimal 5 orang kader
7) Melakukan pelayanan kegiatan KIA, gizi,

3
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)
imunisasi, KB dengan cakupan minimal 50%
8) Memiliki alat pemantauan pertumbuhan
9) Mengembangkan kegiatan tambahan
kesehatan (remaja, usia kerja, lansia, TOGA,
penanggulangan penyakit)
B Kesehatan Lingkungan
a) Penyehatan Air
1 Cakupan Inspeksi 40 Inspeksi sanitasi merupakan kegiatan pengamatan
sarana air bersih terhadap keadaan fisik sarana air bersih, lingkungan
(PDAM,SGL, Depot) dan perilaku masyarakat, yang diperkirakan dapat
mempengaruhi kualitas air dari sarana air bersih
yang diinspeksi, dengan menggunakan formulir yang
telah ditetapkan.
2 Surveilans kualitas air 100 Pengawasan kualitas air minum, meliputi inspeksi
sanitasi pengambilan sampel air, pengujian kualitas
air, analisis hasil pemeriksaan laboratorium,
rekomendasi dan tindak lanjut.
3 Perbaikan kualitas air 100 Kaporisasi adalah suatu kegiatan desinfeksi dengan
(kaporisasi) membubuhkan kaporit pada sumber air sebagai
salah satu upaya untuk membunuh bakteri pathogen
yang terdapat dalam air yang bertujuan untuk
memutuskan mata rantai penularan penyakit yang
diakibatkan oleh bakteri tersebut.
4 Perbaikan kualitas air 100 Penyampaian pesan kesehatan kepada masyarakat,
(penyuluhan) kelompok atau individu agar tercapainya perubahan
perlaku individu, keluarga, masyarakat dalam
perbaikan kualitas air dan lingkungan.
b) Penyehatan Makanan dan Minuman
1 Inspeksi sanitasi 75 Pengawasan, pemantauan dan pembinaan terhadap
tempat pengolahan Hygene dan sanitasi sarana tempat pengolahan
makanan makanan (TPM) yang meliputi rumah
makan/restoran/jasaboga, kantin, sentra pangan
jajanan, depot air minum.
2 Tempat pengolahan 60 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang
makanan yang memenuhi syarat kesehatan adalah TPM yang
memenuhi syarat dilaksanakan pengawasan melalui inspeksi
kesehatan lingkungan (IKL) dan memenuhi syarat
sesuai standar.
c) Penyehatan Tempat-Tempat Umum (TTU)
1 Inspeksi sanitasi 100 Merupakan kegiatan pengawasan terhadap hygiene
sarana TTU dan sanitasi Tempat - Tempat Umum ( TTU ) yang
meliputi sarana pendidikan, sarana ibadah,
perkantoran, sarana kesehatan, hotel, pasar.
2 Pembinaan TTU 100 Tempat – Tempat Umum (TTU) yang dilakukan
pengawasan sesuai standar adalah tempat dan
fasilitas umum (pasar, sekolah, Sarana Kesehatan,
tempat ibadah, hotel) yang dilakukan pengawasan
dengan cara melakukan Inspeksi Kesehatan
Lingkungan (IKL) minimal 1 kali dalam kurun waktu
setahun.
d) Penyehatan lingkungan Pemukiman
1 Pemeriksaan 40 Pengawasan dan pembinaan sarana sanitasi

4
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)
penyehatan lingkungan kesehatan lingkungan, keadaan rumah, serta
pada perumahan perilaku masyarakat sesuai dengan standar.
2 Pembinaan TPS 100 Inspeksi Sanitasi Tempat Pengelolaan Sampah
adalah terpantaunya kondisi dan dampak negatif
pembuangan sampah serta terkendalinya dampak
atau risiko terhadap lingkungan hidup dan
kesehatan masyarakat.
3 Pembinaan tempat 100 Pembinaan dan pengamatan terhadap tempat
pengelolaan pestisida pengelolaan pestisida atau seluruh kegiatannya
melakukan pengolahan pestisida yanga memenuhi
syarat (mulai dari peracikan sampai pengemasan
tepat sasaran, tepat jenis, tepat dosis dan
kosentarasi dan tepat cara penggunaan) yang
dilakukan pengawasan dengan cara melakukan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) minimal 2 kali
dalam kurun waktu setahun.
4 Klinik Sanitasi 100 Klinik sanitasi merupakan suatu wahana masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan
untuk pemberantasan penyakit dengan bimbingan,
penyuluhan dan bantuan teknis dari petugas
Puskesmas.
5 STBM (Sanitasi Total 100 STBM merupakan program yang dilaksanakan oleh
Berbasis Masyarakat) pemerintah untuk meningkatkan sanitasi masyarakat
melalui 5 pilar STBM, yaitu stop BAB sembarangan,
cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan air
minum dan makanan dengan benar, pengelolaan
sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair
rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan
6 Cakupan ODF (open 100 Desa/kelurahan yang seluruh penduduknya tidak
defecation free)/stop lagi melakukan praktik buang air besar
BAB sembarangan sembarangan dibuktikan melalui proses verifikasi.
C Kesehatan Keluarga
1 Cakupan kunjungan 100 Ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ANC
ibu hamil K1 pertama kali sesuai standar pada trisemester I, II
atau III minimal 1(satu) kali pada tahun berjalan.
2 Cakupan kunjungan 92 Ibu hamil dengan umur kehamilan lebih dari 32
ibu hamil K6 minggu yang mendapatkan pelayanan ANC minimal
6 kali sesuai standar 10T, dengan ketentuan minimal
1 kali trimester I dengan 1 kali pemeriksaan dokter,
minimal 2 kali trimester II dan minimal 3 kali
trimester III dengan 1 kali pemeriksaan dokter pada
tahun berjalan.
3 Cakupan Ibu hamil ≥88,5 Jumlah Ibu hamil yang tidak memiliki risiko Kurang
yang tidak mengalami Energi Kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran
Kurang Energi Kronis lingkar lengan atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm
(KEK)
4 Cakupan pertolongan 93 Jumlah Ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan
persalinan di faskes persalinan oleh tim penolong persalinan minimal 2
(dua) orang terdiri dari : a) Dokter dan bidan atau b)
2 orang bidan
5 Kunjungan balita 84 Jumlah anak balita usia 12 bulan - 59 bulan 29 hari
yang mendapatkan pelayanan kesehatan balita
sesuai standar sebanyak 2 kali dalam kurun waktu

5
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)
1 tahun di suatu wilayah kerja di kurun waktu yang
sama.
6 Kunjungan neonatus 92 Pelayanan kunjungan neonatal lengkap, minimal 3
kali yaitu 1 kali pada usia 6 - 48 jam, 1 kali pada 3 -
7 hari, dan 1 kali pada 8 - 28 hari yang mendapatkan
pelayanan kesehatan neonatal esensial dengan
menggunakan pendekatan MTBM (Manajeman
Terpadu Bayi Muda) di satu wilayah kerja
E Gizi
1 Pemberian kapsul 90 Presentase bayi umur 6-11 bulan yang mendapat
vitamin A pada bayi 6- kapsul vitamin A berwarna biru dengan kandungan
11 bulan sebesar 100.000 SI
2 Pemberian kapsul 90 Presentase anak umur 12-59 bulan yang mendapat
vitamin A pada bayi 12- kapsul vitamin A berwarna merah dengan
59 bulan kandungan 200.000 SI
3 Pemberian tablet ≥ 95 Presentase Ibu Hamil yang mendapat Tablet
Fe/Tablet Tambah Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama
Darah (TTD) pada ibu masa kehamilan/ ibu hamil dengan usia kehamilan
hamil akhir semester III yang mendapat minimal 90 tablet.
4 Balita gizi buruk 100 Presentase anak usia 0-59 bulan yang memiliki
mendapat perawatan tanda klinis gizi buruk dan atau indeks Berat Badan
menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan
menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai Z-score
kurang dari -3 SD atau LiLA <11,5 cm pada balita
usia 6-59 bulan yang dirawat inap maupun rawat
jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dan
masyarakat sesuai dengan tata laksana gizi buruk
5 Cakupan ASI Eksklusif 50 Presentase bayi usia 0 bulan sampai 5 bulan 29 hari
umur 0-5 bulan 29 hari yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain
kecuali obat, vitamin dan mineral sejak lahir.
6 Balita yang datang dan 80 Presentase anak yang berusia 0-59 bulan yang
akan ditimbang BB ditimbang berat badannya
(D/S)
7 Balita ditimbang dan 80 Presentase anak yang berusia 0-59 bulan yang
naik berat badannya memiliki grafik berat badan mengikuti garis
(N/D-O-B) pertumbuhan atau kenaikan berat badan pada bulan
ini dibandingkan bulan sebelumnya sesuai standar.
8 Cakupan balita tidak 93 Presentase anak umur 0-59 bulan yang tidak
wasting termasuk kategori wasting, yang diukur berdasarkan
indeks Berat Badan menurut Panjang Badan
(BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan
(BB/TB) memiliki Z-score lebih dari -2 SD
9 Cakupan balita tidak 81 Presentase anak umur 0-59 bulan yang tidak
stunting termasuk kategori stunting yang diukur berdasarkan
indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau
Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) memiliki Z-score
lebih dari -2 SD
10 Cakupan balita tidak 84 Presentase anak umur 0-59 bulan yang tidak
underweight termasuk kategori underweight yang diukur
berdasarkan indeks Berat Badan menurut Umur
(BB/U) memiliki Z-score lebih dari -2 SD
F Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a) Surveilans

6
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)
1 Ketepatan waktu 100 Presentase ketepatan waktu dalam pengiriman
dalam pengiriman laporan W2 (mingguan) melalui aplikasi SKDR,
laporan W2 dengan maksimal pengiriman laporan pada hari
(mingguan) melalui selasa.
aplikasi SKDR
b) Imunisasi
1 Cakupan Imunisasi 100 Anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi
Dasar Lengkap dasar lengkap meliputi 1 dosis Hepatits B pada usia
0-7 hari, 1 dosis BCG, 4 dosis Polio tetes (bOPV). 1
dosis polio suntik (IPV), 3 dosis DPT-HB-Hib, serta 1
dosis Campak Rubella (MR) di satu wilayah dalam
kurun waktu 1 tahun
2 Cakupan Kelurahan 100 Kelurahan dengan anak usia 0-11 bulan yang
UCI (Universal Child mendapat imunisasi dasar lengkap meliputi 1 dosis
Immunization) Hepatits B pada usia 0-7 hari, 1 dosis BCG, 4 dosis
Polio tetes (bOPV). 1 dosis polio suntik (IPV), 3
dosis DPT-HB-Hib, serta 1 dosis Campak Rubella
(MR) di satu wilayah dalam kurun waktu 1 tahun.
3 Cakupan Bulan 100 Persentase anak usia kelas 6 Sekolah Dasar
Imunisasi Anak (SD/MI/Sederajat) yang sudah mendapat imunisasi
Sekolah (BIAS) lanjutan lengkap meliputi : 1 dosis imunisasi Difteri
Tetanus (DT), 1 Dosis Imunisasi Campak Rubela
(MR), 2 dosis imunisasi Td di satu wilayah dalam
kurun waktu satu tahun.
c) Tuberkulosis
1 Angka Penemuan 90 Tingkat penemuan kasus TB dengan pemeriksaan
Kasus atau CDR laboratorium mikroskopis Atau TCM positif pada
( Case Detection Rate) semua kasus suspek dan investigasi kontak.
TBC
2 Angka Keberhasilan 90 Persentase semua pasien TB dengan hasil
Pengobatan Pasien TB pemeriksaan uji kepekaan (TCM) yang
Semua Kasus Sensitif menunjukkan hasil sensitif terhadap pengobatan
Obat (SO)/ Succes TB lini pertama(INH, Rifampisin, Pirazinamid,
Rate Etambutol dan Streptomisin) yang sembuh
ditambah semua pasien TB dengan pengobatan
lengkap di antara semua pasien TB yang diobati
dan dilaporkan sesuai periodisasi pengobatan TB
d) Demam Berdarah
1 Cakupan Angka Bebas 95 Cakupan rumah atau bangunan yang tidak dijumpai
Jentik (ABJ) jentik diantara seluruh jumlah rumah atau bangunan
di satu wilayah dalam kurun waktu satu tahun
2 Cakupan penyelidikan 100 Kegiatan penyelidikan kasus dan pemantauan
epidemiologi kasus kasus DD/DBD yang dilakukan oleh petugas
demam dengue/ kesehatan kepada masyarakat dengan
demam berdarah mengadakan kunjungan rumah
(DD/DBD)
e) Pencegahan dan Penanggulangan Filariasis dan Schistosomiasis
1 100 Persentase Jumlah kasus filariasis yang telah
Kasus filariasis terdiagnosis dan mendapatkan pengobatan atau
ditangani intervensi medis yang sesuai dalam periode waktu
tertentu, seperti setahun.
2 Prosentase 100 Persentase dari populasi yang berisiko terinfeksi
pengobatan selektif schistosomiasis yang telah menerima pengobatan

7
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)
atau terapi preventif selektif dalam periode waktu
tertentu.
 Data digunakan untuk menghitung
persentase pengobatan selektif
schistosomiasis dengan rumus:
Prosentase Pengobatan=
Jumlah Individu yang Menerima Pengobatan X100%
schistosomiasis
Jumlah Individu Berisiko

Analisis ini membantu dalam mengevaluasi sejauh


mana program pengendalian schistosomiasis
berhasil mencapai target pengobatan pada populasi
berisiko tinggi.

3 100 Persentase dari populasi yang berisiko terinfeksi


Filariasis Buski yang telah menerima pengobatan
atau terapi preventif selektif dalam periode waktu
tertentu.
 Data digunakan untuk menghitung
persentase pengobatan selektif Filariasis
Prosentase Buski dengan rumus:
Pengobatan selektif Prosentase Pengobatan=
Filariasis Buski Jumlah Individu yang Menerima Pengobatan X100%
Jumlah Individu Berisiko

Analisis ini membantu dalam mengevaluasi sejauh


mana program pengendalian Filariasis Buski
berhasil mencapai target pengobatan pada populasi
berisiko tinggi.
f) Malaria
1 Pemeriksaan sediaan 100 Prosedur yang dilakukan oleh tenaga medis atau
darah pada penderita petugas laboratorium untuk mengidentifikasi parasit
malaria klinis malaria dalam sampel darah pasien. Pemeriksaan
ini bertujuan untuk mengkonfirmasi diagnosis
malaria pada pasien yang telah menunjukkan gejala
klinis malaria, seperti demam, menggigil, sakit
kepala, dan nyeri otot
2 Penderita malaria klinis 100 Pemberian obat anti malaria oleh petugas yang
yang diobati mengalami gejala klinis malaria seperti demam,
menggigil, sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot,
dan lemas. Pasien ini memerlukan perawatan medis
karena gejalanya
3 Penderita malaria 100 Pasien yang telah menjalani uji laboratorium yang
positif diobati sesuai mengonfirmasi keberadaan parasit malaria dalam
standar darahnya dan Pasien mengikuti pengobatan sesuai
dengan petunjuk yang diberikan oleh tenaga
kesehatan, termasuk minum obat secara teratur dan
selesai hingga akhir pengobatan.
4 Penderita yang 100 Pasien yang terdeteksi menderita malaria berat di
terdeteksi malaria PKM diberi rujukan oleh tenaga kesehatan ke
berat di PKM yang rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang mampu
dirujuk memberikan perawatan yang sesuai dengan tingkat
keparahan penyakitnya.

8
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)
g) KUSTA
1 Penemuan Tersangka Penemuan tersangka penderita kusta adalah suatu
penderita kusta rangkaian langkah konkret dan spesifik yang
menggambarkan cara pengumpulan data atau
informasi terkait penemuan tersangka penderita
kusta, meliputi :
1. Unit Pengukuran: Orang dengan gejala kusta
yang dilaporkan kepada pusat kesehatan di
wilayah tertentu.
2. Sumber Data: Laporan harian dari pusat
kesehatan, catatan medis, dan hasil tes
laboratorium.
3. Populasi Penelitian: Seluruh penduduk di
wilayah tertentu, yang meliputi orang-orang
dengan gejala kusta dan mereka yang
melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
4. Waktu Pengukuran: Data diambil setiap bulan.
5. Metode Pengukuran: Jumlah kasus penderita
kusta yang terdiagnosis dalam sebulan dibagi
dengan total jumlah penduduk wilayah tersebut,
kemudian dikalikan dengan seribu untuk
mendapatkan angka per seribu penduduk.
Kriteria Penemuan Tersangka Penderita Kusta:
Orang yang memiliki gejala kusta, seperti bercak
kulit, kehilangan sensasi pada area tertentu, dan
pembengkakan saraf, dan telah diperiksa oleh
petugas kesehatan. Pasien yang telah terdiagnosis
dengan
2 Pengobatan penderita 100 Tindakan yang harus diambil untuk mendiagnosis,
kusta mengobati/ merawat, dan memantau pasien
penderita kusta .
Pengobatan Penderita Kusta antara lain:
1.Tujuan Pengobatan: Memberikan pengobatan
yang efektif untuk mengobati infeksi kusta,
mencegah penyebaran penyakit, menghentikan
kerusakan saraf, dan memulihkan kualitas hidup
pasien.
2.Metode Pengukuran:
 Pendekatan Pengobatan: Menggunakan
kombinasi multidrug therapy (MDT) sesuai
dengan pedoman pengobatan kusta yang
dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO).
 Durasi Pengobatan: Pasien kusta multibasiler
(MB) diberi pengobatan dengan rifampisin,
dapsone, dan klofazimin selama 12 bulan.
Pasien kusta paucibasiler (PB) diberi
pengobatan dengan rifampisin dan dapsone
selama 6 bulan.
 Dosis Obat: Obat-obat diberikan sesuai dengan
berat badan pasien dan kondisi kesehatannya.
 Pantauan Efek Samping: Petugas kesehatan
memantau pasien secara teratur selama

9
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)
pengobatan untuk mendeteksi dan mengatasi
efek samping obat, serta memastikan
kepatuhan pasien terhadap pengobatan.
Kriteria Kesembuhan: Kesembuhan pasien diukur
berdasarkan pemulihan lesi kulit, penghilangan
gejala kusta, dan hasil tes bakteriologis yang
menunjukkan bahwa bakteri penyebab kusta telah
dimusnahkan dari tubuh pasien.
3 Cacat tingkat II 100 Cacat tingkat II mengacu pada kerusakan permanen
atau gangguan fungsi pada tubuh atau bagian tubuh
tertentu yang terjadi karena kusta

Cacat Tingkat II pada Penderita Kusta antara lain:


1. Kriteria Diagnosis:
 Kelemahan Otot atau Kelumpuhan: Cacat
tingkat II dapat diidentifikasi jika pasien
mengalami kelemahan otot atau
kelumpuhan pada satu atau lebih anggota
tubuh yang disebabkan oleh kerusakan
saraf akibat kusta.
 Deformitas atau Hilangnya Bagian Tubuh:
Jika pasien mengalami deformitas
permanen seperti pembengkokan atau
hilangnya jari, tangan, kaki, atau bagian
tubuh lainnya yang disebabkan oleh
kerusakan jaringan atau tulang akibat kusta.
2. Skala Penilaian Fungsi organ tubuh:
 Penggunaan Skala WHO untuk Cacat
Kusta: Menggunakan skala penilaian fungsi
dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
untuk mengukur tingkat keparahan cacat.
Skala ini mencakup evaluasi kekuatan otot,
gerakan sendi, dan keberadaan deformitas.
3. Pengukuran Kemampuan Fungsi organ tubuh:
 Penilaian Aktivitas Harian: Menilai
kemampuan pasien dalam melakukan
aktivitas harian seperti berpakaian, makan,
mandi, dan bergerak tanpa bantuan.
 Evaluasi Mobilitas: Mengukur kemampuan
pasien untuk berjalan, menggunakan alat
bantu berjalan, atau menggunakan kursi
roda jika diperlukan.
4. Dokumentasi Cacat:
 Catatan Medis: Mencatat semua informasi
terkait deformitas, hilangnya anggota tubuh,
atau kelumpuhan pada catatan medis
pasien.
 Dokumentasi Fotografis: Mengambil foto
deformitas atau cacat sebagai dokumen
visual yang menyatakan tingkat keparahan.
5. Pemantauan dan Evaluasi:
 Pemantauan Berkala: Melakukan
pemantauan berkala untuk menilai

10
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)
perubahan kondisi pasien dan menilai
dampak pengobatan terhadap cacat.
 Evaluasi Reaksi terhadap Pengobatan:
Memantau apakah pengobatan telah
menghentikan perkembangan cacat atau,
jika memungkinkan, memulihkan fungsi
tubuh yang terpengaruh.

e) ISPA
1 Penemuan Kasus 6,38 Jumlah kasus pneumonia balita yang ditemukan
Pneumonia Balita di oleh Puskesmas baik di dalam maupun di luar
Puskesmas gedung dalam satu tahun di wilayah kerja
Puskesmas
h) DIARE
2 Penemuan Kasus 16,9 Jumlah kasus diare balita yang ditemukan oleh
Diare Balita di Puskesmas baik di dalam maupun di luar Gedung
Puskesmas dalam satu tahun di wilayah kerja Puskesmas
3 Rehidrasi Rumah 100 Jumlah semua kasus diare balita yang
Tangga dan mendapatkan tata laksana sesuai standar oleh
Pemberian Zink Puskesmas dalam satu tahun di wilayah
Selama 10 hari Puskesmas
i) HIV/AIDS
1 Pelayanan Kesehatan 100 Semua ibu hamil, pasien TB, dan kelompok resiko
orang dengan resiko dilakukan skrining HIV sesuai standar pelayanan
terinfeksi virus HIV

j) Rabies
1 Pencucian luka pada 100 Persentase pencucian luka pada kasus gigitan
kasus gigitan hewan hewan pembawa rabies sesuai standar
pembawa rabies
2 Tindakan vaksinasi 100 Persentase tindakan vaksinasi pada kasus GHPR
pada kasus GHPR yang terindikasi sesuai standar
yang terindikasi
k) Kesehatan Haji
1 Pemeriksaan Calon 100 Persentase pemeriksaan kesehatan calon jamaah
Jamaah Haji (CJH) haji sesuai standar, termasuk pemeriksaan
sesuai standar penunjang (laboratorium) yang diperlukan.
2 Pelayanan imunisasi 100 Persentase pemberian pelayanan imunisasi
meningitis pada CJH meningitis pada semua CJH
3 Pelacakan K3JH 100 Persentase jamaah haji yang dilakukan pelacakan
K3JH (Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah
Haji) dalam waktu 21 hari setelah kepulangan dari
Arab Saudi
l) Hepatitis
1 Cakupan ibu hamil 100 Semua ibu hamil yang dilakukan skrining Hepatitis
yang dilakukan skrining sesuai standar pelayanan
hepatitis
m) Penyakit Tidak Menular (PTM)
1 Penemuan kasus baru 20 Setiap orang yang berusia 15-59 tahun yang
mendapatkan edukasi dan skrining Diabetes Melitus
dan Hipertensi sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.

11
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)
2 Pemeriksaan 20 Setiap orang yang berusia 15-59 tahun berdasarkan
laboratorium PTM skrining ditemukan adanya faktor risiko dilakukan
pemeriksaan laboratorium minimal 1 kali dalam 1
tahun.
3 PTM yang diobati 100 Setiap pasien Diabetes Melitus dan hipertensi
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
yang meliputi pemberian terapi farmakologi dan
edukasi.
n) Perawatan Kesehatan Masyarakat
1 Kegiatan Asuhan 2,66% Proses kegiatan pada praktik keperawatan yang
Keperawatan pada secara langsung ditujukan kepada pasien baik di
Individu dalam gedung ataupun kegiatan di luar gedung

2 Kegiatan Asuhan 60% Kegiatan pelayanan keperawatan yang ditujukan


Keperawatan pada pada keluarga yang rentan terhadap kemungkinan
Keluarga Rawan timbulnya masalah kesehatan dan keluarga yang
mempunyai individu bermasalah kesehatannya.
Yang termasuk keluarga rawan adalah:
1. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan
Kesehatan: Balita dengan kasus tertentu,
Penyakit endemis, Penyakit kronis tidak menular,
Kecacatan tertentu, Ibu hamil yang belum ANC
2. Keluarga dengan risiko tinggi: Balita BGM,
Neonatus dengan BBLR, Lansia (lanjut usia), Ibu
hamil dengan risiko tinggi (perdarahan,infeksi,
Hipertensi,dll)
3. Keluarga dengan kasus tindak lanjut
keperawatan:
a. Drop out tertentu : balita dengan
keterlambatan tumbuh kembang, bayi
(imunisasi)
b. Kasus pasca keperawatan :Kasus pasca
perawatan yang di rujuk dari institusi
pelayanan Kesehatan, Kasus Psikotik,
dan kasus yang harusnya dirujuk, tetapi
tidak melaksanakan rujukannya
3 Kegiatan Asuhan 100% Pembinaan pada kelompok masyarakat khusus
Keperawatan pada yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan
Kelompok Binaan baik yang terikat instansi maupun tidak terikat.

2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan (UKM Pengembangan)


NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN


A UKS
1 Pelayanan kesehatan 100 Cakupan penjaringan kesehatan yang diberikan
pada usia pendidikan kepada anak usia pendidikan dasar minimal satu
dasar kali setahun yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
puskesmas
B Kesehatan Lansia
2 Skrining kesehatan pada 60 Skrining faktor risiko penyakit menular dan

12
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)

usia lanjut sesuai penyakit tidak menular pada orang dengan usia 60
standar tahun ke atas minimal 1 kali setahun sesuai
standar yang meliputi
a. Pengukuran tinggi badan, berat badan , dan
lingkar perut
b. Deteksi hipertensi, yang dilakukan dengan
mengukur tekanan darah
c. Deteksi kemungkinan diabetes militus dengan
menggunakan tes cepat gula darah
d. Deteksi gangguan mental emosional dan
prilaku termasuk kepikunan menggunakan
mini cog atau Mini Mental Status Examination
(MMSE/Tes Mental Mini atau Abreviated
Mental Test (AMT) dan Geriatric Depression
Scale (GDS)
e. Deteksi gangguan kognitif
f. mengukur tingkat kemandirian
C Kesehatan Jiwa dan NAPZA
1 Cakupan Skrining 40 Deteksi dini masalah kesehatan jiwa dengan
kesehatan Jiwa menggunakan instrumen SRQ dan SDQ dalam
kurun waktu satu tahun
2 Orang dengan 75 Pelayanan kesehatan yang diterima oleh ODGJ
Gangguan Jiwa (ODGJ) berat (psikotik akut dan Skizofrenia) yang sesuai
berat mendapatkan standar dalam kurun waktu satu tahun bagi yang
pelayanan kesehatan meliputi:pemeriksaan kesehatan jiwa dan
jiwa sesuai standar pemberian edukasi.

.3 Pasien Gangguan 40 Pelayanan kesehatan yang diterima oleh orang


Mental Emosional (GME yang mengalami perubahan dalam
pada Penduduk ≥ 15 pikiran,perasaan dan prilaku yang dapat
Tahun mendapatkan mengganggu aktivitas sehari sehari, tapi tidak
layanan dijumpai tanda dan gejala gangguan dalam daya
nilai realita dalam kurun waktu satu tahun.
4 Cakupan Skrining 50 Deteksi dini masalah penyalahgunaan NAPZA
penyalahgunaan NAPZA dengan menggunakan instrumen ASSIST dalam
kurun waktu satu tahun
D UKGS/UKGM
1 Cakupan pemeriksaan 100 Pelayanan pemeriksaan kesehatan gigi yang
kesehatan gigi pada diberikan pada anak usia pendidikan dasar dalam
usia pendidikan dasar suatu kurun waktu tertentu dan diselenggarakan
secara berkesinambungan.
2 Cakupan sekolah yang 30 Sekolah Dasar yang mendapatkan pendidikan
mendapat pendidikan kesehatan gigi dan mulut secara terencana pada
kesehatan gigi (sikat gigi para siswa dalam suatu kurun waktu tertentu dan
bersama) diselenggarakan secara berkesinambungan
3 Cakupan posyandu 100 Posyandu yang mendapatkan pelayanan
yang mendapat pemeriksaan gigi dengan sasaran balita, anak
playanan pemeriksaan prasekolah, ibu hamil dan lansia), yang meliputi
gigi pemeriksaan, penyuluhan kesehatan gigi serta
rujukan.
4 Cakupan balita yang 20 Balita yang mendapatkan pemeriksaan dan
mendapat pemeriksaan perawatan gigi di posyandu pada fase gigi

13
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)

gigi di posyandu susu/gigi sulung yang berjumlah 20 buah.


E Kesehatan Remaja
1 Cakupan skrining 40 Remaja (anak usia 10-18 tahun) yang
kesehatan remaja mendapatkan skrining kesehatan sesuai
sesuai HEEADSSS HEEADSSS
2 Pembinaan posyandu 100 Persentase jumlah Posyandu Remaja yang di
remaja lakukan pembinaan
F Kesehatan Indera
1 Cakupan deteksi dini 100 Siswa pada usia pendidikan dasar yang dilakukan
kesehatan indera deteksi dini kesehatan indera penglihatan di
penglihatan di Sekolah Sekolah
2 Cakupan deteksi dini 10 Orang lanjut usia yang dilakukan deteksi dini
kesehatan indera kesehatan indera penglihatan di
Penglihatan di lingkungan/posyandu
Lingkungan
G Kesehatan Kesehatan Tradisional
1 Kegiatan pendataan 100 Adanya data Penyehat Tradisional di wilayah kerja
Penyehat Tradisional Puskesmas yang melakakukan praktik Mandiri
(Hattra) yang melakukan
praktik mandiri
2 Kegiatan pembinaan 100 Kegiatan pembinaan pada Hattra di wilayah kerja
Pada Penyehat Puskesmas yang melakukan praktik Mandiri
Tradisional ( Hattra ) minimal 2 kali setahun (persemester)
3 Hattra praktik mandiri 50 Penyehat Tradisional ( Hattra ) memiliki STPT
memiliki STPT
H Kesehatan Kerja dan Olahraga (KESJAOR)
1 Cakupan pengukuran 25 Kelompok masyarakat (ASN di instansi
kebugaran pada pemerintah, anak sekolah, jamaah haji, kelompok
kelompok pekerja) yang dilakukan pengukuran kebugaran
masyarakat/instansi
2 Pembinaan kelompok 25 Kegiatan pembinaan kesehatan yang dilakukan
olahraga pada pada kelompok masyarakat (ibu hamil, lansia, dan
masyarakat kelompok olahraga masyarakat lainnya)

3. Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian Dan Laboratorium


NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN, KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM
A Pelayanan Rawat Jalan
1 Angka kontak 150%0 Tingkat aksesibilitas atau pemanfaatan pelayanan
primer di FKTP oleh Peserta serta upaya FKTP
terhadap kesehatan Peserta pada setiap 1000
peserta terdaftar di FKTP yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan
2 Rasio rujukan rawat ≤ 2% Jumlah rujukan yang didiagnosa yang termasuk
jalanan non spesialistik dalam jenis penyakit yang menjadi kompetensi
dokter di FKTP sesuai ketentuan peraturan
perundang undangan. (Time, Age, Complication
dan comorbidiy (TACC)

14
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)

B Pendaftaran dan Rekam Medik


1 Kelengkapan pengisian 100 Kelengkapan pengisian rekam medis elektronik
rekam medik elektronik (Permenkes No. 24 Tahun 2022 tentang Rekam
Medis) meliputi data administrasi dan data klinis
dalam kurun waktu 24 jam setelah selesai
pelayanan
2 Pengarsipan berkas 100 Pengarsipan berkas rekam medis elektronik
rekam medis elektronik (permenkes no 24 tahun 2022 tentang rekam
medis) meliputi seluruh informasi pasien disimpan
melalui media penyimpanan berbasis digital dalam
1 data rekam medis elektronik baik rawat jalan,
rawat inap, atau emergency dalam kurun waktu 24
jam
C Pelayanan Gigi
1 Rasio gigi tetap yang 1:1 Rasio tumpatan / pencabutan gigi tetap yaitu
ditambal terhadap gigi jumlah gigi tetap yang ditambal/ditumpat pada
yang dicabut suatu wilayah pada waktu tertentu dibandingkan
jumlah gigi tetap yang dicabut pada wilayah
periode waktu yang sama; 1:1 (Depkes RI)
2 Pelaksanaan tumpatan 100 Semua pasien yang dilakukan tumpatan tetap pada
permanen pada gigi gigi permanaen sesuai Indikasi.
tetap sesuai standar
D Pelayanan Lansia
1 Rasio Peserta Prolanis 50 Penyakit kronis masuk Prolanis yaitu Diabetes
Rutin Berkunjung ke Melitus, Hipertensi, Rujuk Balik (Jantung, Asma,
FKTP (RPPB) Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsi,
stroke, schizophrenia, dan Systemic Lupus
Erythematosus (SLE). Aktifitas Prolanis:(l) edukasi
Klub (2) Konsultasi Medis (3) Pemantauan
Kesehatan melalui pemeriksaan penunjang (4)
Senam Prolanis (5) Home Visit (6) Pelayanan Obat
secara rutin (obat PRB)
E Pelayanan Anak dan Remaja
1 Kelengkapan pengisian 100 Persentase Kelengkapan pengisian status MTBS
status MTBS sesuai sesuai format untuk pasien anak 2 bulan - 5 tahun
format untuk pasien
anak 2 bulan-5 tahun
F Pelayanan Ibu-KB
1 Cakupan K1 dan USG 80 Presentase ibu hamil yang memperoleh pelayanan
oleh Dokter antenatal pertama kali dengan pemeriksaan USG
oleh Dokter
G Pelayanan Persalinan
1 Bayi baru lahir 100 Bayi baru lahir yang mendapatkan injeksi vitamin K
mendapatkan injeksi Vit. sesuai dengan SOP APN
K
H Unit Gawat Darurat (UGD)
1 100 Kesiapan fasilitas (ruang, akses) dan peralatan
Ketersediaan peralatan, ( brankar, oksigen, jumlah dan sterilitas alat bedah
sarana/prasarana dan minor, alat Bantuan Hidup Dasar), sarana
obat memenuhi standar (ambulans dan kelengakapannya) serta obat
emergensi
2 Kelengkapan pengisian 100 Kelengkapan pengisian data informed dan consent,
15
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)
informed concent meliputi identitas pasien, informasi yang
persetujuan/penolakan disampaikan dan tanda tangan saksi dan pemberi
tindakan medis layanan
I Pelayanan Rawat Inap
1 BOR (Bed Occupancy 50 Bed Occupation Rate (BOR) adalah % pemakaian
Rate) tempat tidur di Puskesmas rawat inap pada kurun
waktu tertentu
2 Visite pasien rawat inap 100
dilaksanakan oleh Visite pasien rawat inap dan bersalin dilakukan
Dokter oleh dokter
J Pelayanan Laboratorium
1 Ketepatan waktu tunggu 100 Waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan
penyerahan hasil menerima hasil yang sudah diekspertisi.
pelayanan laboratorium
≤ 60 menit
2 Pemeriksaan Urinalisa 100 Pemenuhan pemeriksaan UL terlayani dibanding
terlayani pada hari kerja permintaan
efektif
K Pelayanan Farmasi
1 Pelaksanaan telaah 100 Pelaksanaan telaah resep obat terdiri dari telaah
resep obat administrasi, farmasetis, dan telaah klinik
L Pelayanan Pemeriksaan Umum
1 Pelayanan oleh dokter 100 Pelayanan medis adalah pelayanan kesehatan
sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh dokter sesuai kompetensi dan
kewenangan yang dapat berupa pelayanan
promotif, preventif, diagnostik, konsultatif, kuratif
atau rehabilitatif
2 Kesesuaian diagnosis 100 Kesesuaian diagnosis medis yang diberikan oleh
dengan terapi dokter dengan terapi yang diberikan berdasarkan
standar pelayanan medis
M Pelayanan TB
1 Jumlah pasien TB yang 100 Persentase pasien TB yang patuh melakukan
patuh melakukan pengobatan tepat waktu
pengobatan tepat waktu
N Pelayanan Yankestrad

1 Cakupan pasien rujukan 100 Persentase pasien rujukan akupresure yang


akupresure terlayani di ruang pelayanan yankestrad
O Pelayanan Konseling Terpadu

1 Kehadiran petugas di 100 Persentase kehadiran petugas di ruang pelayanan


ruang pelayanan konseling terpadu sesuai dengan jadwal pelayanan
konseling terpadu
sesuai jadwal

4. Kepemimpinan Dan Manajemen Puskesmas

16
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
A Manajemen Operasional Puskesmas
1 Membuat data 100 Tersedianya data semua capaian kegiatan pokok
pencapaian/cakupan puskesmas tahun lalu yang terdokumentasi dengan
kegiatan pokok tahun baik
lalu
2 Menyusun RUK 100 Tersusunnya RUK semua kegiatan pokok
melalui analisa dan puskesmas beserta penunjangnya sesuai tata
perumusan masalah penyusunan RUK
berdasarkan prioritas
3 Menyusun RPK 100 Tersusunnya RPK tahunan semua kegiatan yang
secara terinci dan terbiayai dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran
lengkap secara rinci dan lengkap
4 Melaksanakan Mini 100 Terlaksananya mini lokakarya bulanan secara rutin
Lokakarya bulanan sebanyak 12 kali setahun
5 Melaksanakan Mini 100 Terlaksananya mini lokakarya tribulanan secara
Lokakarya tribulanan berkala sebanyak 4 kali setahun
(lintas sektor)
6 Membuat dan 100 Tersusunnya dan terlaporkan secara rutin tepat
mengirimkan laporan waktu semua kegiatan pokok puskesmas setiap
bulanan ke bulan (12 kali) ke Dinas Kesehatan Kota Mataram
kabupaten/kota tepat
waktu
7 Membuat data 10 100 Tersusunnya data 10 penyakit terbanyak setiap
penyakit terbanyak bulan (12 kali setahun)
setiap bulan
8 Kelengkapan laporan 90 Penyusunan laporan PD3I secara lengkap sesuai
PD3I format
9 Ketepatan laporan 80 Penyusunan laporan PD3I secara tepat waktu
PD3I
10 Ketepatan 80 Kepatuhan pengumpulan laporan kegiatan setiap
pengumpulan laporan bulan tepat waktu
B Manajemen Alat dan Obat
1 Membuat kartu 100 Tersusunnya kartu inventaris ruangan (KIR) dan
inventaris dan ditempatkan di semua ruangan menurut KIR nya
menempatkan di masing-masing serta dilakukan updating inventaris
masing-masing bila ada perubahan.
ruangan
2 Melaksanakan up 100 Terlaksananya up dating peralatan setiap ada
dating daftar inventaris perubahan peralatan setiap bulan (12 kali setahun) di
alat aplikasi ASPAK.
3 Melaksanakan 100 Tersusunnya pelaporan inventaris peralatan
pelaporan inventaris pertriwulan dan persemester secara lengkap dan
alat per triwulanan dan tepat waktu.
persemester
4 Mencatat penerimaan 100 Terdokumentasinya penerimaan dan pengeluaran
dan pengeluaran obat obat di setiap unit pelayanan secara tepat waktu dan
di setiap unit tepat jumlah.
pelayanan
5 Membuat kartu stok 100 Terdokumentasinya ketersediaan setiap jenis
untuk setiap jenis obat/bahan di gudang obat secara rutin pada kartu
obat/bahan di gudang stok masing-masing obat/bahan.

17
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)
obat secara rutin
6 Menerapkan FIFO dan 100 Terdokumentasinya FIFO dan FEFO pada unit
FEFO layanan farmasi maupun gudang obat
7 Membuat pencatatan 100 Tersusunnya pencatatan dan pelaporan pemakaian
dan pelaporan obat setiap bulan (12 kali setahun) oleh apoteker
pemakaian obat setiap puskesmas secara tepat waktu
bulan
8 Membuat pencatatan 100 Tersusunnya pencatatan dan pelaporan obat rasional
dan pelaporan obat setiap bulan (12 kali setahun) oleh apoteker
rasional setiap bulan puskesmas secara tepat waktu
9 Membuat pencatatan 100 Tersusunnya pencatatan dan pelaporan obat generik
dan pelaporan obat setiap bulan (12 kali setahun) oleh apoteker
generik per triwulan puskesmas secara tepat waktu
10 Membuat pencatatan 100 Tersusunnya pencatatan dan pelaporan obat narkotik
dan pelaporan obat setiap 3 bulan (4 kali setahun) oleh apoteker
narkotik pertriwulan puskesmas secara tepat waktu
C Manajemen Keuangan
1 Membuat catatan 100 Tersusunnya dan terlaporkannya uang masuk keluar
bulanan uang masuk dalam buku kas puskesmas secara rutin setiap bulan
keluar dalam buku kas
2 Kepala Puskesmas 100 Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan
melakukan keuangan secara berkala setiap bulanan, meliputi
pemeriksaan sisa saldo rekening Koran, ketersediaan uang tunai
keuangan secara dan capaian realisasi anggaran
berkala
3 Capaian realisasi 100 Persentase capaian realisasi anggaran DAK Non
anggaran DAK Non Fisik berdasarkan pagu DPA.
Fisik

D Manajemen Sumber Daya /Ketenagaan


1 Membuat 100 Tersusunnya daftar kepegawaian setiap pegawai
daftar/catatan puskesmas secara lengkap setiap tahun
kepegawaian petugas
2 Membuat uraian tugas 100 Tersusunnya uraian tugas dan tanggung jawab
dan tanggung jawab masing-masing pegawai puskesmas secara lengkap
setiap petugas setiap tahun
3 Membuat rencana 100 Tersusunnya rencana kerja bulanan setiap pegawai
kerja bulanan bagi puskesmas dalam RPK bulanan
setiap petugas sesuai
dengan tugas
wewenang dan
tanggung jawab
4 Membuat penilaian 100 Penilaian SKP bagi setiap pegawai ASN secara rutin
SKP setiap bulan dan tahunan
5 Kelengkapan Tata 100 Persentase capaian kelengkapan tata naskah
Naskah (Takah) pegawai sesuai dengan jabatan/pangkat.
Pegawai
6 Kepatuhan pegawai 100 Persentase kepatuhan pegawai membuat model DK
membuat model DK (K4) sesuai ketentuan setiap tahun .
(K4)
E Manajemen Fasilitas Keselamatan
1 Kepatuhan 100 Persentase ketepatan waktu pengangkutan limbah
pengangkutan limbah
18
NO INDIKATOR KINERJA TARGET DEFINISI OPERASIONAL
PUSKESMAS (%)
B3 sesuai dengan medis B3 sesuai dengan MOU.
MOU.
F Manajemen Jaringan dan Jejaring
a) Jaringan
1 Tersedianya data 100% Tersedianya data seluruh Jaringan (Pustu,
Jaringan Di wilayah Poskesdes ) di wilayah kerja puskesmas
Kerja Puskesmas
2 Terlaksananya 100% Dilaksanakan pembinaan pada jaringan dengan
kegiatan pembinaan periode 2x setahun atau tiap 6 bulan atau semester
pada Jaringan di
wilayah Kerja
Puskesmas
1) Jejaring
3 Tersedianya data 100% Tersedianya data seluruh Jejaring (Klinik, Apotik,
Jejaring di wilayah DPM dan Tenaga Kesehatan lainnya yang
kerja Puskesmas melakukan praktik mandiri) di wilayah kerja
puskesmas
4 Terlaksananya 100% Dilaksanakan pembinaan pada jejaring dengan
kegiatan pembinaan periode 2x setahun atau tiap 6 bulan atau semester
pada jejaring di
wilayah kerja
Puskesmas
5 Adanya MOU / Kerja 100% Adanya MOU / Kerja sama Jejaring (Klinik, DPM)
sama Jejaring dengan dengan Puskesmas
Puskesmas
6 Adanya Laporan 100% Adanya pengiriman laporan tiap bulan Jejaring
tindaklanjut MOU oleh kepada Puskesmas sesuai MOU
Jejaring Kepada
Puskesmas

5. Indikator Mutu Puskesmas (IMP)


N INDIKATOR TARGET DEFINISI OPERASIONAL
O KINERJA MUTU (%)

A KESELAMATAN PASIEN DAN MANAJEMEN RISIKO


1 Kepatuhan petugas 100 Kepatuhan petugas dalam melakukan
melakukan identifikasi/menanyakan kembali identitas pasien dan
identifikasi pasien mencocokkan dengan rekam medis pasien dengan
sesuai SOP menanyakan minimal 2 dari 3 identitias yaitu nama,
tanggal lahir, nomor rekam medis

2 Kepatuhan 100 Kepatuhan melakukan komunikasi efektif dengan teknik


melakukan SBAR SBAR (Situation, Background, Assesment dan
pada konsul telpon Recommendation) pada saat melakukan konsultasi
melalui telpon
3 Kepatuhan 100 Kepatuhan dalam pelabelan obat-obat dengan nama,
pelabelan obat kemasan , label, penggunaan klinik tampak / kelihatan
LASA dan High sama/ bunyi sama serta obat-obat yang harus
Alert diwaspadai
4 Tidak terjadinya 100 Kesalahan prosedur dalam melakukan tindakan medis
kesalahan prosedur yang dapat menimbulkan insiden. Insiden meliputi
tindakan medis kondisi potensial cedera, kejadian nyaris cedera,

19
N INDIKATOR TARGET DEFINISI OPERASIONAL
O KINERJA MUTU (%)

kejadian tidak cedera, kejadian tidak diharapkan


5 Kepatuhan petugas 100 Kepatuhan petugas dalam melakukan 6 langkah cuci
melakukan 6 tangan dengan benar
langkah cuci tangan
6 Tidak ada kejadian 100 Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh saat
pasien jatuh berada di puskesmas
7 Penyusunan 100 Penyusunan register risiko merupakan salah satu wujud
register risiko pendokumentasian proses manajemen risiko dan
puskesmas merupakan penerapan prinsip manajemen risiko yang
memuat risiko-risiko yang dihadapi oleh suatu entitas,
meliputi register risiko keselamatan pasien, register risiko
K3, register risiko MFK dan register risiko admininstrasi.
B KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1 Kepatuhan 85 Persentase Karyawan melakukan Medical Check Up
Karyawan untuk (MCU) dilakukan minimal 1 tahun sekali untuk menilai
melakukan MCU 1 status kesehatan dan penemuan dini kasus penyakit baik
tahun sekali akibat pekerjaan maupun bukan akibat pekerjaan
2 Mengukur tingkat 85 Persentase tim K3 melakukan penanganan kejadian
penanganan cedera pada karyawan dan pengunjung di dalam area
kejadian cedera puskesmas
pada karyawan dan
pengunjung di
dalam area
puskesmas
C PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
1 Kejadian infeksi <2 Kejadian infeksi paska tindakan operasi/post partum
paska tindakan adalah infeksi yang terjadi paska operasi dalam kurun
operasi/post partum waktu 30 hari yang hanya melibatkan kulit dan jaringan
subkutan pada tempat insisi yang ditandai dengan salah
satu tanda berikut yaitu gejala infeksi, cairan purulen,
atau ditemukannya kuman.
2 Kejadian infeksi <7.5 Kejadian infeksi saluran kemih (ISK) paska pemasangan
saluran kemih (ISK) kateter urin menetap adalah infeksi yang terjadi akibat
paska pemasangan penggunaan indweeling kateter dalam kurun waktu 2x24
kateter urin jam ditemukan tanda infeksi seperti demam (>38 C),
menetap disuria, nyeri suprapubik, urin berubah warna, atau tes
lab konfirmasi bakteri positif.
3 Kejadian plebitis <5 Kejadian plebitis paska pemasangan infus adalah
paska pemasangan inflamasi vena yang disebabkan oleh iritasi kimia
infus maupun mekanik yang ditandai tanda-tanda klinis seperti
daerah merah di sekitar insisi, nyeri dan pembengkakan
di daerah penusukan atau sepanjang pembuluh darah
vena, atau tes lab konfirmasi positif bakteri.
4 Kejadian abses gigi <2 Kejadian abses gigi paska tindakan insisi
paska tindakan terencana/ektraksi gigi adalah terbentuknya kantung atau
insisi/ektraksi gigi benjolan berisi nanah pada gigi, disebabkan oleh bakteri
muncul di sekitar akar gigi atau gusi yang ditandai
dengan gejala demam, gusi bengkak, rasa sakit saat
mengunyah/menggigit, sakit menyeberang ke telinga,
rahang dan leher, bau mulut, atau kemerahan/bengkak
pada wajah.
D AUDIT INTERNAL

20
N INDIKATOR TARGET DEFINISI OPERASIONAL
O KINERJA MUTU (%)

1 Pelaksanaan audit 100 Pelaksanaan audit dilakukan 2x pada tiap lokus yang
internal tepat waktu telah ditentukan sesuai jadwal yang direncanakan dalam
sesuai rencana kerja tahunan audit internal Puskesmas
perencanaan. Cakranegara.
E MUTU KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
1 Tenaga kesehatan 100 Surat izin praktek merupakan persyaratan wajib yang
memiliki SIP harus dimiliki tenaga kesehatan yang telah ditetapkan
sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang
berlaku bagi setiap profesi.
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
2 Pembayaran pajak 100 Kendaraan Dinas Operasional adalah kendaraan
STNK Kendaraan bermotor yang dipergunakan untuk mendukung
dinas tepat waktu operasional kantor dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya.
Pajak Kendaraan adalah pajak yang harus dibayar oleh
setiap pemilik kendaraan bermotor yang
mengoperasikan kendaraannya di jalan umum.
3 Tingkat efisiensi 100 Tingkat Efisiensi Anggaran Belanja merupakan ukuran
realisasi anggaran sebuah keberhasilan dari suatu kegiatan yang dinilai
berdasarkan besarnya biaya atau sumber daya yang
digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan
Realisasi Anggaran adalah perbandingan antara realisasi
pendapatan dan belanja dengan estimasi pendapatan
dan pagu anggarannya yang telah ditetapkan awal
tahun.
4 Pelaksanaan 20 Kalibrasi adalah kegiatan peneraan untuk menentukan
Kalibrasi Alat kebenaran nilai penunjukan alat ukur dan/atau bahan
Kesehatan ukur
5 Ketepatan Waktu 90 Jumlah laporan bulanan Puskesmas yang dikumpulkan
Pengumpulan tepat waktu
Laporan Bulanan
Puskesmas
F MUTU UKM
1 Drop Out ≤8 Drop Out Pelayanan ANC K1 adalah presentase ibu
pelayanan ANC hamil yang tidak memperoleh pelayanan antenatal
K1-K6 pertama kali dan terstandar pada trimester I
Drop Out Pelayanan ANC K6 adalah presentase ibu
hamil yang tidak memperoleh pelayanan antenatal
minimal 6 kali sesuai standar (10T)
2 Drop Out ≤10 Drop Out pelayanan Linakes adalah presentase
pelayanan ANC persalinan yang tidak mendapat pelayanan oleh tenaga
K6-Linakes kesehatan yang kompeten
3 Drop Out ≤16 Drop Out Kunjungan Balita adalah setiap Balita yang
Kunjungan Balita tidak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
(penimbangan minimal 8 kali setahun, pengukuran tinggi
badan 2 kali setahun, pemberian Vitamin A 2 kali
setahun, pemberian imunisasi dasar lengkap)

21
N INDIKATOR TARGET DEFINISI OPERASIONAL
O KINERJA MUTU (%)

4 Drop Out ≤10 Drop Out Kunjungan neonatus adalah presentase ibu
Kunjungan bersalin yang tidak mendapat pemeriksaan nifas oleh
Linakes-Kunjungan tenaga kesehatan pada 6-48 jam setelah lahir (KF1),
Neonatus pada hari ke 3-7 (KF2 setelah kelahiran, pada hari ke 8-
28 (KF3) setelah kelahiran, pada 29-42 hari (KF4)
5 Drop Out Penderita ≤10 Drop Out penderita TB BTA+ adalah presentase
TB BTA+ Penderita TB BTA + yang tidak memulai pengobatan
atau pengobatannya terhenti selama dua bulan berturut-
turut atau lebih
6 Cakupan 100 Cakupan penanganan gizi buruk sesuai Protap adalah
penanganan gizi kasus gizi buruk mendapatkan penanganan sesuai
buruk sesuai dengan Protap yang telah ditentukan (tata laksana gizi
Protap buruk)
7 Cakupan Balita ≥81 Cakupan Balita tidak Stunting adalah cakupan Balita
tidak Stunting yang tidak mengalami gangguan pertumbuhan panjang
badan/tinggi badan menurut umur (PB/TB/Umur)
8 Cakupan Balita ≥93 Cakupan Balita tidak Wasting adalah cakupan Balita
tidak Wasting yang tidak mengalami gangguan pertumbuhan berat
badan menurut panjang badan/tinggi badan (BB/PB/TB)
9 Cakupan Balita ≥84 Cakupan Balita tidak Underweight adalah cakupan Balita
tidak Underweight yang tidak mengalami gangguan pertumbuhan berat
badan menurut umur BB/U)
10 Cakupan 100 Cakupan pembinaan Posyandu aktif adalah cakupan
pembinaan pembinaan yang dilakukan terhadap Posyandu agar
Posyandu aktif dapat memenuhi kriteria sebagai Posyandu aktif
(melakukan kegiatan rutin Posyandu minimal 10
kali/tahun, memiliki minimal 5 orang kader, melakukan
pelayanan kegiatan KIA, Gizi, Imunisasi, KB, dengan
cakupan minimal 50%, memiliki alat pemantauan
pertumbuhan, mengembangkan kegiatan tambahan
kesehatan)
11 Cakupan sarana ≥60 Cakupan sarana TPM memenuhi syarat adalah cakupan
TPM memenuhi bentuk usaha pengelolaan makanan yang meliputi jasa
syarat boga/katering, rumah makan dan restoran, depot air
minum, kantin, dan makanan yang memenuhi syarat
(baku mutu memenuhi standar SNI) dan memiliki
sertifikat higiene sanitasi
12 Cakupan sarana 100 Cakupan sarana TTU memenuhi syarat adalah cakupan
TTU memenuhi suatu tempat dimana semua orang dapat masuk ke
syarat tempat tersebut untuk berkegiatan secara
berkesinambungan yang memenuhi syarat (memiliki
tetap, fasilitas kerja pengelola, memiliki aktifitas
pengelolaan)
13 Cakupan TPS 100 Cakupan sarana TPS memenuhi syarat adalah cakupan
memenuhi syarat tempat penampungan sementara sampah sebelum
diangkut ke TPA yang memenuhi syarat (luas sampai
dengan 200 m2, tersedia sarana pengelompokkan
sampah, bukan merupakan wadah permanen, lokasi
mudah diakses, tidak mencemari lingkungan, memiliki
jadwal pengumpulan dan pengangkutan sampah)
14 Cakupan TP 100 Cakupan sarana TP pestisida memenuhi syarat adalah
pestisida suatu usaha yang sebagian atau seluruh kegiatannya

22
N INDIKATOR TARGET DEFINISI OPERASIONAL
O KINERJA MUTU (%)

memenuhi syarat melakukan pengelolaan pestisida yang memenuhi syarat


(mulai dari peracikan sampai pengemasan tepat
sasaran, tepat jenis, tepat dosis dan konsentrasi dan
tepat cara penggunaan)
G MUTU UKP (MUTU KLINIS)
1 Pelayanan Gigi : 100 Persentase kepatuhan pelaksanaan dalam pengisian
Kepatuhan form Odontogram
pelaksanaan dalam
pengisian form
Odontogram
2 Pelayanan 100 Persentase pemeriksaan penunjang pada pasien dengan
Umum :Pemeriksa panas > 3 hari
an penunjang pada
pasien dengan
panas >3 hari
3 Pelayanan KIA : 100 Persentase pasien bumil yang dilakukan triple eliminasi
Pemeriksaan Triple saat kunjungan 1 (K1)
eliminasi pada ibu
hamil pada saat
kunjungan 1 (K1)
4 Pelayanan KB : 100 Persentase Kelengkapan Informed Concent pada
Kelengkapan Akseptor dengan Metode Kontrasepsi Jangka panjang
pengisian informed (MKJP).
consent pada
Akseptor KB
dengan Metode
MKJP
5 Pelayanan Unit 100 Persentase Petugas UGD yang memiliki sertifikat
Gawat Darurat : kegawat daruratan
Petugas UGD yang
memiliki sertifikat
Kegawat daruratan
6 Pelayanan 100 Persentase kepatuhan Petugas dalam pelaksanaan PIO
Farmasi : pada pasien rawat inap
Kepatuhan petugas
dalam pelaksanaan
PIO (Pelayanan
Informasi Obat)
pada pasien rawat
inap
H PENANGANAN KELUHAN DAN KEPUASAN LAYANAN
1 Keluhan pasien 100 Setiap keluhan dari pasien ditindaklanjuti dengan segera
yang tertangani
2 Kepuasan ≥80 Tingkat kepuasan pengguna layanan (pasien, keluarga,
Pengguna Layanan Masyarakat, kelompok masyarakat, lintas sektor)
terhadap layanan yang diberikan oleh puskesmas
melalui proses pengukuran dan penilaian secara
sistematik, objektif dan terdokumentasi

23
BAB III
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS (PKP)

24
A. Bahan dan Pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian Kinerja Puskesmas adalah hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan
yang telah dikerjakan dan dilaporkan tiap bulannya oleh Puskesmas Cakranegara
Sedangkan pedoman dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data,
pengolahan data, analisis hasil / masalah sampai dengan penyusunan laporan
berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006. Dan
berdasarkan kesepakatan di Dinas Kesehatan Kota Mataram tentang indicator-
indikator yang dipakai sebagai acuan penilaian.
B. Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas Cakranegara semester I
tahun 2023, sebagaimana berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
Puskesmas Semester I Tahun 2023 ( Januari s/d Juni 2023 ) dengan variabel
dan sub variabel yang terdapat dalam formulir Penilaian Kinerja Puskesmas yang
dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota Mataram.
2. Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan
sebagaimana berikut di bawah ini :
a) Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)
dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau
H
SV (%) ¿ x 100 %
T
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel
(ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau
Σ SV
V (%) ¿ x 100 %
n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu :
4. Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
5. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81– 90 %
6. Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

25
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan menjadi empat
kelompok
1. Manajemen Operasional Puskesmas
2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan mempergunakan skala nilai
sebagai berikut :
 Skala 0 nilai 0
 Skala 1 nilai 4
 Skala 2 nilai 7
 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan
masing-masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala dimasukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan
Kinerja Manajemen Puskesmas dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
 Baik : Nilai rata-rata >8,5
 Cukup : Nilai 5,5-8,4

 Kurang : Nilai <5

c. Penilaian mutu pelayanan


Cara Penilaian :
1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala dimasukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir
mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan
Kinerja Mutu Puskesmas dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
 Baik : Nilai rata-rata >8,5
 Cukup : Nilai 5,5-8,4

 Kurang : Nilai <5

BAB IV
26
HASIL KINERJA PUSKESMAS CAKRANEGARA
SEMESTER I TAHUN 2023

A. Hasil Kinerja Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Cakranegara


I. Upaya kesehatan Masyarakat (UKM)
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Untuk
UKM sendiri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Essensial
UKM Essensial merupakan upaya kesehatan masyarakat yang telah
ditentukan program dan cakupannya di seluruh Puskesmas di Indonesia.
Upaya-upaya ini ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat pada 5
aspek mendasar dari kesehatan yang paling berkaitan satu dengan yang lain,
yaitu promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak,
perbaikan gizi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, Untuk hasil
kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial dapat dilihat pada table 1
berikut ini:
Tabel 1. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Essensial Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun 2023
No Komponen Kegiatan Target Hasil Capaian Hasil Tingkat
Upaya Kegiatan UKM (%) Cakupan (%) Capaian Kinerja
Essensial (%)
1 Upaya Promosi 100 85 85 Tidak kurang
Kesehatan (PromKes) tercapai
2 Upaya Perawatan 50 15 30 Tidak Kurang
Kesehatan Masyarakat tercapai
3 Upaya Kesehatan 65 85 131 Terlampaui Baik
Lingkungan
4 Upaya Kesehatan 48 59 123 Terlampaui Baik
Keluarga
5 Upaya Pelayanan Gizi 82 98 120 Terlampaui Baik
6 Upaya Pencegahan dan 67 91 136 Terlampaui Baik
Pemberantasan Penyakit
Menular
Rata-rata Kinerja 104 Kelompok I

Berdasarkan table 1 pada halaman sebelumnya cakupan nilai kinerja


Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial Puskesmas Cakranegara Semester I
Tahun 2023 adalah >= 90% dan termasuk berkinerja BAIK.

2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

27
Upaya Kesehatan Pengembangan merupakan kegiatan yang
memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan atau bersifat ekstensifikasi dan
intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-
masing Puskesmas. Adapun hasil kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Pengembangan dapat dilihat pada table 2 di bawah ini :

Tabel 2. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


Pengembangan Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun 2023
No Komponen Target Hasil Capaian Hasil Tingkat
Kegiatan Upaya (%) Cakupan Capaian Kinerja
(%)
Kesehatan (%)

Masyarakat
Pengembangan
1 Upaya Kesehatan 57,5 67 117 Terlampaui Baik
Jiwa
2 Upaya Kesehatan 100 98 98 Tidak Baik
Sekolah tercapai
3 Upaya Kesehatan 100 96 96 Tidak Baik
Usia Lanjut tercapai
4 UKGS/UKGM 100 72 72 Tidak
Tercapai Kurang
5 Upaya pelayanan
PKPR 105 105 105 Terlampaui Baik

6 Upaya Kesehatan Tidak


Indera 100 49 49 Tercapai Kurang
7 Upaya Kesehatan
Kerja dan Olahraga 100 100 100 Terlampaui Baik
8 Bina Kesehatan
Tradisional
Rata-rata kinerja 93% Kelompok I
Berdasarkan table 2 pada halaman sebelumnya cakupan nilai kinerja
Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan Puskesmas Cakranegara
Semester I Tahun 2023 adalah : 93% dan termasuk berkinerja BAIK.

II. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


Upaya kesehatan Perorangan (UKP) merupakan kegiatan dan atau
serangkaian pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit, dan memulihkan kesehatan perorangan. UKP meliputi pelayanan rawat
jalan, pendaftaran dan rekam medik, pelayanan gigi, pelayanan lansia, pelayanan
anak dan remaja, pelayanan ibu-KB, pelayanan persalinan, Unit Gawat Darurat,
pelayanan rawat jalan, pelayanan laboratorium, pelayanan farmasi, pelayanan
pemeriksaan umum, pelayanan TB, pelayanan Yankestrad, pelayanan Konseling

28
Terpadu. Adapun hasil pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan dapat
dilihat pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Puskesmas
Cakranegara Semester I Tahun 2023
No Komponen Kegiatan Target Hasil Capaian Hasil Tingkat
Upaya Kesehatan (%) Cakupan (%) Capaian Kinerja
Perorangan (%)
1 Pelayanan rawat jalan 125 129 103 Tercapai Baik
2 Pendaftaran rekam 100 99,2 99,2 Belum Baik
medic Tercapai
3 Pelayanan Lansia 50 40 80 Tercapai Kurang
4 Pelayanan gigi 100 100 100 Tercapai Baik
5 Pelayanan lansia 100 100 100 Tercapai Baik
6 Pelayanan anak dan 100 80 80 Belum Kurang
remaja Tercapai
7 Pelayanan ibu-KB 80 19,40 24,25 Belum Kurang
Tercapai
8 Pelayanan persalinan 100 100 100 Belum Kurang
tercapai
9 Pelayanan UGD 100 100 100 Tercapai Baik
10 Pelayanan Rawat Inap 75 51 68 Belum Kurang
tercapai
11 Pelayanan laboratorium 100 92,50 92,50 Belum Baik
tercapai
12 Pelayanan farmasi 100 100 100 Tercapai Baik
13 Pelayanan pemeriksaan 100 100 100 Tercapai Baik
umum
14 Pelayanan TB 100 94 94 Belum Baik
tercapai
15 Pelayanan Yankestrad 100 100 100 Tercapai Baik
16 Pelayanan konseling 100 100 100 Tercapai Baik
terpadu
Rata-rata kinerja 90,05 Baik

Berdasarkan table 3 rata-rata nilai kinerja cakupan Upaya Kesehatan


Perorangan Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun 2023 adalah : 90,05 %
dan dapat disimpulkan termasuk berkinerja BAIK.

B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Cakranegara Tahun Semester I


Tahun 2023
Hasil kinerja manajemen dibagi menjadi 6 variabel, yaitu manajemen
operasional Puskesmas, manajemen alat dan obat, manajemen keuangan,
manajemen ketenagaan, kepemimpinan manajemen Puskesmas dan Jaringan dan
Jejaring. Berikut ini gambaran pencapaian Kinerja Manajemen Puskesmas
Cakranegara dapat dilihat pada table 4 di bawah ini

Tabel 4. Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen Puskesmas Cakranegara Semester I


Tahun 2023

29
Komponen Manajemen Cakupan Tingkat
NO. Keterangan
Puskesmas Kegiatan Kinerja
Manajemen Operasional 9,4 Baik
1
Puskesmas
Manajemen Alat, Obat dan 10 Baik
2
Vaksin
3 Manajemen Keuangan 10 Baik
4 Manajemen Ketenagaan 10 Baik
Kepemimpinan Manajemen
7 Cukup
5 Puskesmas
6 Jaringan dan Jejaring 10 Baik
Rata-rata
9,4 Baik

Berdasarkan table di atas dapat disimpulkan hasil kinerja Kegiatan


Manajemen Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun 2023 adalah : 9,4 dan
termasuk berkinerja Baik. Dari 4 variabel Kinerja Manajemen operasional
Puskesmas bernilai 9,4 sedangkan untuk variabel kinerja Manajemen Alat, Obat dan
Vaksin, Manajemen Keuangan serta Manajemen Ketenagaan bernilai 10. Tetapi
untuk Kepemimpinan Manajemen Puskesmas bernilai 7.

C. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Cakranegara Semester I


Tahun 2023
1. Mutu Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat
Hasil Kinerja Mutu pelayanan Kesehatan Puskesmas Cakranegara Semester I
Tahun 2023 terdapat 16 jenis kegiatan dan merupakan komponen kegiatan Upaya
Kesehatan Masyarakat. Dari 16 jenis kegiatan, kegiatan drop out IDL bernilai 4,
sedangkan Balita tidak Wasting, Pembinaan Posyandu Aktif, dan sarana TP pestisida
memenuhi syarat bernilai 7 untuk jenis kegiatan lainnya semua bernilai 10. Adapun
hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun
2023 dapat dilihat secara rinci pada tabel 5 halaman berikut ini Tabel Hasil
Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Cakranegara Semester I
Tahun 2023.

30
Tabel 5.Tabel Mutu Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas
Cakranegara Semester I Tahun 2023

SKALA SKALA
SKALA 3 SKALA 2 1 NILAI NILAI
NO JENIS KEGIATAN 4 NILAI
NILAI = 7 NILAI =4 =0 AKHIR
= 10

1 Drop Out pelayanan ANC K1-K6 < 10 % 11 - 20 % 21-30 % >30% 10


Drop Out pelayanan ANC K6-
2 Linakes < 10 % 11 - 20 % 21-30 % >30% 10

3 Drop Out kunjungan Balita < 10 % 11 - 20 % 21-30 % >30% 10


Drop Out Linakes - Kunjungan
4 neonatus < 10 % 11 - 20 % 21-30 % >30% 10

5 Drop Out penderita TB BTA + <5% 6 -10 % 11-19 % >20% 10


6 Balita tidak Wasting 92-100% 80-91 % 70-79 % <70% 7
Penanganan gizi buruk sesuai
7 protap ( 90 hr ) 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 10
8 Balita tidak Stunting 81% 61-80 % 50-60 % <50% 10
9 Balita tidak Underweight 80% 61-79 % 50-59 % <50% 10
Cakupan pembinaan Posyandu 90 -
10 aktif 100% 70 - 90% 60-69 % <60% 7
81 -
11 Sarana TPM memenuhi syarat 100% 51 - 80% 30-50 % <30% 10
81 -
12 Sarana TTU memenuhi syarat 100% 51 - 80% 30-50 % <30% 10
81 -
13 Sarana TPS memenuhi syarat 100% 51 - 80% 30-50 % <30% 10
Sarana TP Pestisida memenuhi 81 -
14 syarat 100% 51 - 80% 30-50 % <30% 7
Rata - rata 9,4

Dengan melihat tabel di atas hasil kinerja Mutu UKP Puskesmas Cakranegara
Semester I Tahun 2023 adalah 9,4 (Kinerja Baik)
2. Mutu Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Hasil Kinerja Mutu pelayanan Kesehatan Perorangan (UKP) Puskesmas
Cakranegara Semester I Tahun 2023 terdapat 6 jenis kegiatan dan merupakan
komponen kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan. Dari 6 jenis kegiatan,
Pelayanan gigi baru mencapai 93 % (Kepatuhan pelaksanaan dalam pengisian form
Odontogram) dan Pelayanan KIA sebesar 63,8 % (Pemeriksaan Triple eliminasi
pada ibu hamil pada saat kunjungan 1 (K1). Adapun hasil kinerja mutu Pelayanan
Usaha Kesehatan Perorangan Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun 2023
dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut ini

Tabel 6.Tabel Mutu Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas


Cakranegara Semester I Tahun 2023

31
No Upaya Kesehatan SKALA 4 SKALA 3 SKALA 2 SKALA 1 NILAI
NILAI = 10 NILAI = 7 NILAI =4 NILAI = 0 AKHIR
Perorangan

1 Pelayanan Gigi : 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 7


Kepatuhan pelaksanaan
dalam pengisian form
Odontogram
2 Pelayanan Umum : 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 10
Pemeriksaan penunjang
pada pasien dengan panas
>3 hari
3 Pelayanan KIA : 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 4
Pemeriksaan Triple
eliminasi pada ibu hamil
pada saat kunjungan 1 (K1)
4 Pelayanan KB : 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 10
Kelengkapan pengisian
informed consent pada
Akseptor KB dengan
Metode MKJP
5 Pelayanan Unit Gawat 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 10
Darurat :
Petugas UGD yang memiliki
sertifikat Kegawat daruratan
6 Pelayanan Farmasi : 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 10
Kepatuhan petugas dalam
pelaksanaan PIO
(Pelayanan Informasi Obat)
pada pasien rawat inap
Rata-rata 8,5

Dengan melihat tabel di atas hasil kinerja Mutu UKP Puskesmas Cakranegara
Semester I Tahun 2023 adalah 8,50 (kinerja Baik)

3. Mutu Pelayanan Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

32
Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun 2023 terdapat 2 jenis kegiatan dan
merupakan komponen kegiatan Mutu Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3). Dari 2 jenis kegiatan seluruhnya sudah mencapai target. Adapun hasil kinerja
mutu Pelayanan Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Puskesmas
Cakranegara Semester I Tahun 2023 dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut ini
Tabel 7. Tabel Mutu Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Puskesmas
Cakranegara Semester I Tahun 2023
No Kesehatan dan SKALA 4 SKALA 3 SKALA 2 SKALA 1 NILAI
NILAI = 10 NILAI = 7 NILAI =4 NILAI = 0 AKHIR
Keselamatan Kerja (K3)
1 Kepatuhan Karyawan >=85% 70-84 % 50-69 % <50% 10
untuk melakukan MCU 1
tahun sekali
2 Mengukur tingkat >=85% 70-84 % 50-69 % <50% 10
penanganan kejadian
cedera pada karyawan
dan pengunjung di dalam
area puskesmas
Rata-rata 10
Dengan melihat tabel di atas hasil kinerja Mutu K3 Puskesmas Cakranegara
Semester I Tahun 2023 adalah 10 (kinerja baik).
4. Mutu Pelayanan Upaya Keselamatan Kerja dan Manajemen Risiko
Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Upaya Keselamatan Kerja dan Manajemen
Risiko Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun 2023 terdapat 7 jenis kegiatan
dan merupakan komponen kegiatan Mutu Upaya Keselamatan Kerja dan
Manajemen Risiko. Dari 5 jenis kegiatan seluruhnya sudah mencapai target.
Adapun hasil kinerja mutu Pelayanan Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun 2023 dapat dilihat secara rinci
pada tabel berikut ini

Tabel. 8 Tabel Mutu Pelayanan Keselamatan Kerja dan Manajemen Puskesmas


Cakranegara Semester I Tahun 2023

33
No Keselamatan Kerja dan SKALA 4 SKALA 3 SKALA 2 SKALA 1 NILAI
NILAI = 10 NILAI = 7 NILAI =4 NILAI = 0 AKHIR
Manajemen Risiko
1 Kepatuhan petugas 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 7
melakukan identifikasi
pasien sesuai SOP
2 Kepatuhan melakukan 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 7
SBAR pada konsul telpon

3 Kepatuhan pelabelan obat 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 10


LASA dan High Alert
4 Tidak terjadinya kesalahan 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 10
prosedur tindakan medis

5 Kepatuhan petugas 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 7


melakukan 6 langkah cuci
tangan

6 Tidak ada kejadian pasien 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 10


jatuh
7 Penyusunan register risiko 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 10
puskesmas

Rata-rata 8,7

Dengan melihat tabel di atas hasil kinerja Mutu Keselamatan Kerja dan
Manajemen Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun 2023 adalah 8,7
(kinerja baik).
5. Mutu Pelayanan Upaya Pencegahan dan Pelayanan Infeksi (PPI)
Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Upaya Pencegahan dan Pelayanan Infeksi
(PPI) Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun 2023 terdapat 4 jenis kegiatan
dan merupakan komponen kegiatan Mutu Upaya Pencegahan dan Pelayanan
Infeksi (PPI). Dari 4 jenis kegiatan seluruhnya sudah mencapai target. Adapun hasil
kinerja mutu Pelayanan Upaya Pencegahan dan Pelayanan Infeksi (PPI)
Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun 2023 dapat dilihat secara rinci pada
tabel berikut ini

Tabel 9. Tabel Mutu Upaya Pencegahan dan Pelayanan Infeksi (PPI)


Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun 2023

34
No Pencegahan dan SKALA 4 SKALA 3 SKALA 2 SKALA 1 NILAI
NILAI = 10 NILAI = 7 NILAI =4 NILAI = 0 AKHIR
Pelayanan Infeksi (PPI)

1 Kejadian infeksi paska <2% 2-3,9 % 4-4,9 % >5% 10


tindakan operasi/post
partum
2 Kejadian infeksi saluran <7,5% 7,5-8,5 % 8,6-9,5 % >9,5% 10
kemih (ISK) paska
pemasangan kateter urin
menetap
3 Kejadian plebitis paska <5% 5-10 % 11-19 % >20% 0
pemasangan infus
4 Kejadian abses gigi paska <7% 7-15 % 16-25 % >25% 10
tindakan insisi/ektraksi gigi
Rata-rata 10

Berdasarkan hasil penilaian mutu Pencegahan dan Pelayanan Infeksi (PPI)


diperoleh rata-rata sebesar 7,5 dan termasuk berkinerja Cukup
6. Mutu Audit Internal
Hasil Kinerja Audit Internal Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun 2023
hanya 1 indikator yaitu melaksanakan audit internal tepat waktu sesuai
perencanaan. Adapun hasil audit internal Puskesmas Cakranegara Semester I
Tahun 2023 dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut ini
Tabel 10. Mutu Audit Internal Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun
2023
No Audit Internal SKALA 4 SKALA 3 SKALA 2 SKALA 1 NILAI
NILAI = 10 NILAI = 7 NILAI =4 NILAI = 0 AKHIR

1 Pelaksanaan audit internal 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 10


tepat waktu sesuai
perencanaan.

Berdasarkan hasil penilaian mutu audit internal diperoleh rata-rata sebesar 10


dan termasuk berkinerja Baik
7. Mutu Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas
Hasil Kinerja mutu Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas Cakranegara
Semester I Tahun 2023 terdapat 5 indikator. Adapun hasilnya dapat dilihat secara rinci
pada tabel berikut ini

Tabel 10. Mutu Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas Cakranegara


Semester I Tahun 2023
E MUTU KEPEMIMPINAN DAN SKALA 4 SKALA 3 SKALA 2 SKALA 1 NILAI
35
NILAI = 10 NILAI = 7 NILAI =4 NILAI = 0 AKHIR
MANAJEMEN PUSKESMAS
100% 80 -99 % 50-79 % <50% 10
1 Tenaga kesehatan memiliki SIP
Pembayaran pajak STNK 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 10
2
Kendaraan dinas tepat waktu
100% 80 -99 % 50-79 % <50% 10
3 Tingkat efisiensi realisasi anggaran

- Dana Kapitasi JKN

- Dana Alokasi Umum

- DAK Non Fisik


Pelaksanaan Kalibrasi Alat >20% 10 - 19 % 5–9% <5% 0
4
Kesehatan
Ketepatan Waktu Pengumpulan >90% 69 - 89 % 50-68 % <50% 4
5
Laporan Bulanan Puskesmas
6,8
Rata-rata
Berdasarkan hasil penilaian mutu Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas
diperoleh rata-rata sebesar 6,8 dan termasuk berkinerja Cukup.
8. Mutu Penanganan Keluhan dan Kepuasan Layanan Puskesmas Cakranegara
Semester I Tahun 2023
Hasil Kinerja Penanganan Keluhan dan Kepuasaan Layanan Puskesmas
Cakranegara Semester I Tahun 2023 hanya 2 indikator yaitu melaksanakan audit
internal tepat waktu sesuai perencanaan. Adapun hasil audit internal Puskesmas
Cakranegara Semester I Tahun 2023 dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut ini
Tabel 10. Mutu penanganan Keluhan dan Kepuasan Layanan Cakranegara
Semester I Tahun 2023
SKALA 4 SKALA 3 SKALA 2 SKALA 1 NILAI
Mutu penanganan keluhan pasien
E NILAI = 10 NILAI = 7 NILAI =4 NILAI = 0 AKHIR
dan kepuasaan layanan

Keluhan pasien yang tertangani 100% 80 -99 % 50-79 % <50% 10


1

Kepuasan Pengguna Layanan >=80% 60 -79 % 50-69 % <50% 10


2

Rata-rata 10

Berdasarkan hasil penilaian mutu penanganan keluhan pasien dan kepuasaan layanan
sebesar 10 dan termasuk berkinerja Baik.
Rata-rata hasil penilaian mutu sebesar 9,05 dan termasuk berkinerja baik

D. Hasil Total Kinerja Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun 2023


Tabel 6. Hasil Total Kinerja Kegiatan Puskesmas Cakranegara Semester I Tahun
2023
36
No. Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja
1 Pelayanan Kesehatan 96 Baik
Kepemimpinan Manajemen
2 Puskesmas 9,4 Baik
3 Mutu 9,05 Baik

BAB V
ANALISIS HASIL KINERJA

37
Dari beberapa aspek Penilaian Kinerja Puskesmas di atas, tampak bahwa semua
aspek termasuk kriteria BAIK. sehingga di masa yang akan datang, semua aspek
menjadi acuan untuk meningkatkan lagi kinerja Puskesmas Cakranegara.
A. Analisa Kinerja per variable Upaya Pelayanan Kesehatan
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
a). Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Essensial
Dari data di atas tampak bahwa dari 6 Upaya Kesehatan Esensial yang
dinilai kinerjanya Upaya Perawatan Kesehatan Perorangan (Perkesmas) yang
terendah pencapaiannya yaitu sebesar 30 % dan termasuk dalam kriteria
kurang . Hal ini disebabkan petugas tidak dapat melaksanakan kegiatan sesuai
target karena adanya rangkap program. Selain itu kegiatan yang
pencapaiannya di bawah target adalah adalah Upaya Promosi Kesehatan 85%
Sedangkan Upaya kesehatan yang lainnya sudah mencapai target yang
ditentukan.
b) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan hasil kinerjanya belum
mencapai target yang ditentukan oleh Puskesmas dan termasuk dalam kategori
berkinerja BAIK (93%), walaupun termasuk kategori berkinerja baik tetapi dari
sepuluh variabel yang dilakukan penilaian ada beberapa upaya yang
pencapaiannya di bawah 100%.
2. Upaya Kesehatan Perorangan

Upaya Kesehatan Perorangan diperoleh hasil seluruhnya mencapai target


90,05% dan kategori berkinerja Baik.

B. Analisa Kinerja Manajemen Puskesmas Cakranegara


Pada analisa manajemen Puskesmas ini, yang menduduki nilai kinerja
terbaik adalah Manajemen Alat dan Obat (10), Manajemen Keuangan (10) dan
Manajemen Ketenagaan (10). Hal ini disebabkan oleh telah dilakukannya seluruh
indikator penilaian secara rutin. Sedangkan untuk Manajemen Operasional
Puskesmas (9,4) hal ini disebabkan oleh beberapa kegiatannya tidak dilakukan
secara menyeluruh, manajemen fasilitas kesehatan (7) dan Jaringan dan Jejaring
(10).

C. Analisa Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan


Untuk kinerja mutu pelayanan kesehatan tidak semua variabel bernilai baik. Selain
itu belum semua indicator yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan ada datanya di
Puskesmas. Namun nilai kinerja yang rendah adalah poin untuk kegiatan drop out
IDL bernilai 4 (poin 12)
D. Analisa Hasil Kinerja Per Sub Variabel

38
Pada halaman berikut ini akan tampak kegiatan-kegiatan yang masih berkinerja
cukup dan kurang yang tentunya akan menjadi titik utama peningkatan kinerja di
tahun berikutnya.
Tabel 7. Hasil Kinerja Sub Variabel yang Cukup dan Kurang
No Variabel Sub Variabel Kinerja
Cukup Kurang
1 Promosi Kesehatan Pembinaan Posyandu V
Aktif
1 Kesehatan Lingkungan Sanitasi TP Pestisida V
memenuhi syarat

2 Kesehatan Ibu dan Anak Cakupan pertolongan V


Termasuk KB persalinan
3 Perbaikan Gizi Masyarakat Cakupan N/D-O-B V
4 Pencegahan dan Imunisasi V
IspaHIV AIDS V
Pemberantasan Penyakit
Menular
Maka dari tabel di atas dapat ditentukan bahwa penekanan kegiatan peningkatan
kinerja akan lebih diutamakan pada 5 sub variable dengan kriteria CUKUP dan 1 sub
variable dengan kriteria KURANG pada semua Upaya Kesehatan Masyarakat
Essensial, sehingga harapannya ini dapat menjadi daya ungkit yang cukup besar untuk
menaikkan kinerja Puskesmas Cakranegara di tahun berikutnya.

BAB VI
PENUTUP

39
A. Kesimpulan
1. Aspek Mutu termasuk dalam kriteria BAIK dengan nilai 9,05
2. Puskesmas Cakranegara telah melaksanakan penilaian kinerja Semester I tahun
2023 dengan hasil sebagai berikut :
a. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan
1) Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial dengan nilai 104 % termasuk
kategori kinerja BAIK
2) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan dengan nilai 93% termasuk
kategori berkinerja BAIK
3) Upaya Kesehatan Perorangan dengan nilai 90,05% termasuk kategori
berkinerja BAIK
b. Kinerja kegiatan manajemen Puskesmas dgn nilai 9,4 termasuk kategori kinerja
BAIK
c. Kinerja mutu pelayanan kesehatan dgn nilai 9,05 Termasuk kategori kinerja
BAIK
3. Hasil Analisa Kinerja ini dijadikan salah satu dasar dalam perencanaan di tahun
berikutnya terutama pada kinerja yang masih criteria cukup dan kurang

B. Saran
1. Perlu adanya inovasi-inovasi dari pelaksana program agar dapat meningkatkan
capaian program
2. Dikeluarkannya Surat Keputusan oleh Dinas Kesehatan Kota Mataram tentang
PKP ini sebagai dasar akreditasi atau stratifikasi Puskesmas, sebagai bentuk
pemetaan kinerja Puskesmas
3. Dinas Kesehatan Kota Mataram menentukan variabel penilaian bagi upaya
kesehatan yang tidak memiliki variable yang akan dinilai
4. PKP dijadikan dasar untuk pemberian reward atau penghargaan dalam bentuk
apapun sebagai bentuk penghargaan Dinas Kesehatan Kota Mataram terhadap
Kinerja Puskesmas

5. Kegiatan Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kota Mataram agar
dapat ditingkatkan lagi sebagai penggalangan komitmen dilaksanakannya PKP
ini lebih diaktifkan.

Mengetahui

40
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab Mutu

dr. Wiwik Nurlaela Ni Putu Supraptini, S.Kep., Ners.


NIP. 19770109 200112 2 002 NIP. 19721227 20003 2 007

41
PENILAIAN KEGIATAN MANAJEMEN PUSKESMAS
PUSKESMAS : CAKRANEGARA
KABUPATEN : KOTA MATARAM
: SEMESTER I (JANUARI-
PERIODE JUNI 2022)
SKALA 1 NILAI SKALA 2 NILAI SKALA 3 NILAI NILAI
NO JENIS VARIABEL
=4 =7 = 10 HASIL
I MANAJEMEN OPRASIONAL PUSKESMAS
1 Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan pokok tahun lalu < 50 % 50 - 80 % 100% 10
2 Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan masalah berdasarkan prioritas ya,beberapa ya,sebagian ya,seluruh 10
3 Menyusun RPK secara terinci dan lengkap sebagian kecil sebagian besar seluruhnya 10
4 Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan < 5 x/th 5 - 8 x/th 9 - 12 x/th 10
5 Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan ( Lintas sektor ) < 2 x/th 2 - 3 x/th 4 x /th 5
6 Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke Kabupaten/kota tepat waktu < 6 x/th 6 - 9 x/th 10 -12 x/th 10
7 Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap bulan < 6 x/th 6 -8 x/th 9 - 12x/th 10
8 Kelengkapan laporan PD3I < 50 % 51 - 89 % 90% 10
9 Ketepatan laporan PD3I < 50 % 51 - 79 % 80% 10
10 Ketepatan pengumpulan laporan < 50 % 51 - 79 % 80% 7
Rata-rata 9,2
II MANAJEMEN ALAT DAN OBAT
1 Membuat kartu inventaris dan menempatkan di masing-masing ruangan < 60 % ruang 61-80% ruang 81-100% ruang 10
2 Melaksanakan up dating daftar inventaris alat < 3 kali/tahun 4-6 kali/tahun Tiap Bulan 10
3 Melaksanakan Pelaporan inventaris alat pertriwulan dan persemester tidak tentu Ya, sebagian Ya, seluruhnya 10
4 Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di setiap unit pelayanan Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruhnya 10
5 Membuat kartu stok untuk setiap jenis obat /bahan di gudang obat secara rutin Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruh 10
6 Menerapkan FIFO dan FEFO Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruh 10
7 Membuat pencatatan dan pelaporan pemakaian obat setiap bulan Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruh 10
8 Membuat pencatatan dan pelaporan obat rasional setiap bulan Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruh 10
9 Membuat pencatatan dan pelaporan obat generik pertriwulan Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruh 10
10 Membuat pencatatan dan pelaporan obat narkotik pertriwulan Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruh 10
Rata-rata 10
III MANAJEMEN KEUANGAN
1 Membuat catatan bulanan uang masuk keluar dalam buku kas tidak tentu setiap 3 bln setiap bulan 10
2 Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan secara berkala tidak tentu setiap 3 bln setiap bulan 10
Rata-rata 10
IV MANAJEMEN KETENAGAAN
1 Membuat daftar/catatan kepegawaian petugas Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, semua 10
2 Membuat Uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, semua 10
3 Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas sesuai dengan Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, semua 10
tugas wewenang dan tanggung jawab
4 Membuat penialaian SKP Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, semua 10
………………………………. Rata-rata 10

JUMLAH / NILAI RATA-RATA 9,8


Cara Penghitungan :
Mengisi pada kolom nilai hasil sesuai dengan kondisi manajemen dengan konisi manajemen dengan nilai yang sesuai pada skala penilaian
Hasil akhir adalah rata-rata dari penjumlahan nilai hasil Variabel manajemen
Baik = Nilai rata-rata ( > 8,5 )
Sedang = Nilai rata-rata ( 5,5 - 8,4 )
Kurang = Nilai rata-rata ( < 5,5 )

Anda mungkin juga menyukai