Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
waranugraha-Nya kami dapat menyusun laporan Kinerja Puskesmas Sawa tahun
2017 ini. Penyusunan laporan ini berguna untuk menilai kinerja dan sebagai alat
evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
Melalui penyusunan laporan kinerja ini akan diharapkan dapat meningkatkan
hasil kinerja program di Puskesmas yang lebih baik pada tahun berikutnya sehingga
dapat terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Laporan Kinerja Puskesmas dan manajemen sumber daya termasuk alat, obat,
keuangan, dan tenaga ini merupakan salah satu instrument manajemen puskesmas
bersama dengan Lokakarya Mini dan Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ),
Stratifikasi Puskesmas untuk penunjang pelaksanaan fungsi dan penyelengaraan
Upaya Kesehatan di Puskesmas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf dan pihak yang terlibat
langsung di dalam penyusunan laporan Kinerja Puskesmas Sawa ini.
Selain itu kami sangat menyadari bahwa laporan yang kami susun ini masih banyak
kekurangannya sehingga kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan di
masa yang akan datang. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Klumpu, 31 Januari 2011
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR Ii
.
DAFTAR ISI

..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1

..
B. Pengertian 1

..
C. Tujuan dan Manfaat 2

D Ruang Lingkup 2


BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
A Bahan dan Pedoman 4

B Teknis Pelaksanaan 4

* Pengumpulan Data
.
* Pengolahan Data
..
BAB HASIL KINERJA PUSKESMAS 6

BAB IV ANALISIS MASALAH DAN PEMECAHAN 11

BAB V PENUTUP 22
A. Kesimpulan 22

.
B. Saran 22


LAMPIRAN LAMPIRAN 24

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat telah dibangun
puskesmas Sawa di Kecamatan Sawa .
Puskesmas Sawa adalah unit pelaksana teksinis Dinas Kesehatan kabupaten Konawe
Utara yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
sebagian wilayah kerja tertentu di Kecamatan Sawa .
Puskesmas berfungsi sebagai:

1. Pusat penggerak pembanguanan berwawasan kesehatan.


2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upaya Pelayanan


kesehatan puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :

1. Perencanaan tingkat puskesmas ( PTP )


2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat,
obat, keuangan dan tenaga serta didukung dengan manajemen sistem
pencatatan dan pelaporan yang disebut sistem informasi manajemen
puskesmas ( SIMPUS ) dan upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara lain
melalui penerapan quality assurance ).

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan,


mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan.
Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan penilaian kinerja
Puskesmas.
B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKEMAS
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja / prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas
sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan
verifikasi hasilnya.
Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan
termasuk mutu pelayanan ( khusus bagi puskesmas yg telah mengembangkan mutu
pelayanan ) atas perhitungan seluruh puskesmas .
Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota bersama Puskesmas
dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok ( I,II, ) sesuai dengan pencapaian
kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten / kota dapat
melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga
urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara
lebih mendalam dan terfokus.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
1. Tujuan
a. . Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan
serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten / kota untuk
tahun yang akan datang.
2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :

1. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian ( prestasi ) kegiatan program


dibandingkan dengan target yang harus dicapai.
2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas (
out put dan out come )
3. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten / kota dapat menetapkan tingkat
urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan
datang berdasarkan prioritasnya.
4. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.

D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan,manajemen puskesmas dan mutu pelayanan.
Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah ditetapkan
di tingkat kabupaten / kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam
rangka penerapan ketiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui
pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi
untuk mewujudkan visi Indonesia Sehat 2017
Secara garis besar ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas tersebut berdasarkan
pada upaya upaya puskesmas dalam menyelenggarakan :
A. Pelayanan kesehatan yang meliputi :

1. Upaya kesehatan wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana penetapan


jenis pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan kabupaten / kota.
2. Upaya kesehatan pengembangan antara lain penambahan upaya kesehatan
atau penerapan pendekatan baru ( inovasi ) upaya kesehatan dalam
pelaksanaan penegembangan program kesehatan yang dilaksanakan di
puskesmas.

B. Pelaksanaan manajemen puskesmas dalam menyelenggarakan kegiatan, meliputi :

1. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan


pelaksanaan penilaian kinerja.
2. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat, keuangan dan lain
lain.

C. Mutu pelayanan puskesmas, meliputi :

1. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.


2. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap
standar pelayanan yang telah ditetapkan.
3. Penilaian out put pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang
diselenggarakan.
4. Penilaian out come pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat
kepuasan pengguna jasa pelayanan puskesmas.
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
A.BAHAN DAN PEDOMAN
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam
pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil /
masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman
penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.
B.TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja puskesmas di Kabupaten Konawe Utara tahun
2017 sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
puskesmas tahun 2017 ( Januarai sampai Desember 2017 ) dengan variabel dan
subvariabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja puskesmas tahun 2017.
2. Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan
sebagai berikut :
3. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Cakupan sub variabel dan
variabel.
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)
dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV (%) = H x 100%
T
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel ( ? SV )
kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau
V (%) = ? SV
n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah Rerata per jenis kegiatan.
Kinerja cakupan pelayanan di kelompokkan sbb :
1. Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ? 91 %
2. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 90 %
3. Kelompok (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil ? 80 %
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi 4 ( empat )
kelompok :
1. Manajemen Operasional Puskesmas
2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sbb :

Skala 1 nilai 4
Skala 2 nilai 7
Skala 3 nilai 10
Nilai masing masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing
masing kelompok manajemen. Sedangkan nilai manajemen puskesmas adalah rata-
rata nilai kelompok manajemen atau :
Nilai manajemen operasional + nilai manajemen alat dan obat + nilai manajemen
keuangan + nilai manajemen ketenagaan dibagi empat.
Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas sebagai berikut :

1. Kelompok I ( Kinerja baik ) : Nilai > 8,5


2. Kelompok II ( Kinerja Cukup ) : Nilai 5,5 8,4
3. Kelompok ( Kinerja kurang ) : Nilai < 5,5

c. Penilaian Mutu Pelayanan


Penilaian mutu pelayanan mempergunakan skala nilai sebagai berikut :

Skala 1 Nilai 4
Skala 2 Nilai 7
Skala 3 Nilai 10

Cara Penilaian Mutu Pelayanan :

1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian puskesmas dan


dimasukkan ke dalam kolom yg sesuai.
2. Hasil nilai skala dimasukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir
mutu
4. Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi :

Baik : Nilai rata rata > 8,5


Cukup : Nilai 5,5 8,4
Kurang : Nilai < 5,5
BAB
HASIL KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2017
Hasil Kinerja Puskesmas Sawa pada tahun 2017 dapat kami sajikan sbb :
I . Hasil Kinerja Cakupan Pelayanan Kesehatan
A. Upaya Kesehatan Wajib
No Upaya Kesehatan Pencapaian Tingkat Keterangan
Target (% ) Kinerja
1 Promosi Kesehatan 83,02 Cukup

A Penyuluhan PHBS pada 91,93 Baik Tingkat Kinerja:


Rumah Tangga 59,65 Baik : ? 91 %
Institusi Pendidikan ( sekolah ) 100 Cukup: 81-90 %
Institusi Sarana Kesehatan 100 Kurang : ? 80 %
Institusi TTU 100
Institusi Tempat Kerja 100
B Mendorong Terbentuknya Upaya 57,14 Kurang
Kesehatan Bersumber 100
Masyarakat (UKBM) 14,29
Posyandu Madya.
Posyandu Purnama
C Penyuluhan Napza 100 Baik

2 Kesehatan Lingkungan 80,725 Kurang

A Penyehatan Air 100 Baik

B Hygiene dan Sanitasi Makanan 82,35 Cukup


dan Minuman
C Penyehatan Tempat Pembuangan 75,41 Kurang
Sampah & Limbah
D Penyehatan Lingkungan 36,51 Kurang
Permukiman & Jamban Keluarga
E Pengawasan Sanitasi Tempat 90,08 Cukup
tempat Umum
F Pengamanan Tempat Pengelolaan - -
Pestisida
G Pengendalian Vektor 100 Baik

3 KIA dan KB 81,686 Cukup

A Kesehatan Ibu 90,91 Cukup

B Kesehatan Bayi 71,28 Kurang

C Upaya Kesehatan Balita dan anak 73,10 Kurang


pra Sekolah
D Upaya Kes Anak Usia Sekolah & 76,99 Kurang
Remaja
E Pelayanan KB 96,15 Baik

4 Gizi 82,87 Cukup

A Pemberian kapsul vitamin A pd 100 Baik


balita 2 kali/th
B Pemberian Fe 1 pada ibu hamil 84,30 Cukup

C Pemberian PMT pemulihan balita 100 Baik


gizi buruk pada gakin
D Bayi Mendapat Asi Exlusive 42,21 Kurang

E Balita naik berat badannya 87,85 Cukup

No Upaya Kesehatan Pencapaian Tingkat Keterangan


Target(% ) Kinerja
5 Upaya Pencegahan dan 92,79 Baik
Pemberantasan Penyakit
Menular
A. TB Paru 70,00 Kurang

B. Malaria 100 Baik

C. Kusta 0 - Tidak Ditemukan


Kasus
D. Pelayanan imunisasi 98,59 Baik

E. Diare 99,80 Baik

F. ISPA 81,15 Cukup

G. Demam Berdarah Dengue ( DBD 100 Baik


)
H. Pencegahan dan Penanggulangan 0 - Tidak pernah
PMS dan HIV / AIDS ditemukan kasus.
I. Pencegahan dan Penanggulangan 100 Baik
Rabies
J. Pencegahan dan Penanggulangan 0 - Tidak pernah
Filariasis dan Schistozomiasis ditemukan kasus.
6 Upaya Pengobatan 87,74 Cukup

A Pengobatan 87,96 Cukup

B Pemeriksaan Laboratorium 87,54 Cukup

7 Upaya Kesehatan 71,78 Kurang


Pengembangan
A Puskesmas dengan Rawat Inap - - Tidak
dilaksanakan
B Upaya Kesehatan Usia Lanjut 64,93 Kurang

C Upaya Kesehatan Mata / 68,09 Kurang


Pencegahan Kebutaan
D Upaya Kesehatan Telinga / - - Tidak
Pencegahan Gangguan dilaksanakan
Pendengaran

E Kesehatan Jiwa 53,02 Kurang

F Kesehatan Olahraga - - Tidak


dilaksanakan

G Pencegahan dan Penanggulangan 88,98 Cukup


Penyakit Gigi

H Perawatan Kesehatan Masyarakat 70 Kurang

I Bina Kesehatan Tradisional 85,71 Cukup

J Bina Kesehatan Kerja - - Tidak ada pos


UKK.
RATA-RATA KINERJA 82,94 Cukup
PROGRAM WAJIB DAN
PENGEMBANGAN

Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah nilai 6 upaya kesehatan wajib di
tambah Nilai rata-rata upaya kesehatan pengembangan di bagi Tujuh (7).
Jadi nilai kinerja cakupan pelayanan kesehatan adalah : 83,02 % + 80,725% +
81,686% + 82,87% + 92,79% + 87,74% + 71,78% dibagi 7 = 82,94 %.
Kinerja cakupan pelayanan kesehatan puskesmas Sawa tahun 2017 termasuk kriteria
kinerja Cukup.
II . Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskemas
No Jenis Manajemen Pencapaian Tingkat Keterangan
Kinerja
1 Manajemen operasional 8,28 Cukup Kinerja :
2 Manajemen alat dan obat 9,4 Baik Baik : ?8,5
3 Manajemen keuangan 10 Baik Cukup : 5,5 8,4
4 Manajamen ketenagaan 9,25 Baik Kurang : < 5,5
Kinerja kegiatan 9,23 Baik Hasil kinerja
manajemen. kegiatan
manajemen =
Jml. Pencap. No.
1+2+3+4 di bagi 4
Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen Puskesmas Sawa pada tahun 2017 adalah
9,23 % ( kinerja baik ).
. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan
No Jenis Kegiatan Pencapaian Nilai Tk. Keterangan
(%) Kinerja Kinerja
1 Drop out K1 K4 2,9 10 Baik Kinerja :
2 Persalinan Nakes 88,75 10 Baik Baik :
?8,5
Cukup : 5,5
8,4
Kurang : <
5,5
3 Penanganan komplikasi 100 10 Baik
obstetric / Resti
4 Error rate pemeriksaan BTA 6,3 7 Cukup
5 Error rate pemeriksaan darah 7,05 7 Cukup
malaria
6 Kepatuhan terhadap standar 90,2 10 Baik
ANC
7 Kepatuhan terhadap standar 92,3 10 Baik
IM
8 Kepatuhan terhadap standar 85,6 10 Baik
Diare
9 Kepatuhan terhadap standar 82,8 10 Baik
ISPA
10 Kepatuhan terhadap standar 81,3 10 Baik
penyeliaan
Kebersihan,Motivasi Pet &
Kepuasan Pengunjung
11 Tingkat kepuasan pasien 81,8 10 Baik
terhadap yankes puskesmas
12 Balita BGM. 2,23 10 Baik
Rata rata 9,5 Baik
Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan Kesehatan Puskesmas
Sawa pada tahun 2017 adalah 9,50 dan termasuk kinerja Baik.
Hasil Kinerja Puskesmas Sawa pada tahun 2017 dapat kami sajikan dalam bentuk
tabel sbb :
No Komponen Penilaian Pencapaian Tk. Kinerja Keterangan
1. Cakupan pelayanan 82,94 % Cukup
kesehatan
2. Manajemen puskesmas 9,23 % Baik
3. Mutu pelayanan 9,5 % Baik
BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA
A. Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2009 dgn Tahun 2017
Upaya Kesehatan Wajib
Pencapaian
No Upaya Kesehatan 2009 2017 Trend
(%) (%)
1 Promosi Kesehatan 74,59 83,02 Naik
A Penyuluhan PHBS pada 91,65 91,93 Naik
Rumah Tangga 100 59,65
Institusi Pendidikan ( sekolah ) 100 100
Institusi Sarana Kesehatan 100 100
Institusi TTU 100 100
Institusi Tempat Kerja 100 100
B Mendorong Terbentuknya Upaya 32,14 57,14 Naik
Kesehatan Bersumber Masyarakat - 100
(UKBM) 48,5 14,29
Posyandu Madya
Posyandu Purnama
C Penyuluhan Napza 100 100 Tetap
2 Kesehatan Lingkungan 90,4 80,725 Turun
A Penyehatan Air 100 100 Tetap
B Hygiene dan Sanitasi Makanan dan 83,3 82,35 Turun
Minuman
C Penyehatan Tempat Pembuangan 93,3 75,41 Turun
Sampah & Limbah
D Penyehatan Lingkungan 77,7 36,51 Turun
Permukiman & Jamban Keluarga
E Pengawasan Sanitasi Tempat 88,1 90,08 Naik
tempat Umum
F Pengamanan Tempat Pengelolaan 0 0 0
Pestisida
G Pengendalian Vektor 100 100 Tetap
3 KIA dan KB 94,61 81,686 Turun
A Kesehatan Ibu 91,77 90,91 Turun
B Kesehatan Bayi 100 71,28 Turun
C Upaya Kesehatan Balita dan anak 99,35 73,10 Turun
pra Sekolah
D Upaya Kes Anak Usia Sekolah & 92,35 76,99 Turun
Remaja
E Pelayanan KB 89,58 96,15 Naik
4 Gizi 84,83 82,87 Turun
A Pemberian kapsul vitamin A pada 100 100 Tetap
balita 2 kali / th
B Pemberian Fe 1 pada ibu hamil 83,83 84,30 Naik
C Pemberian PMT pemulihan balita 100 100 Tetap
gizi buruk pada gakin
D Balita naik berat badannya 91,50 87,85 Turun
E Balita BGM 4,46 2,23 Naik.
F Bayi Mendapat ASI Exlusive. 48,84 42,21 Turun
5 Upaya Pencegahan dan 94,4 92,79 Turun
Pemberantasan Penyakit
Menular
A. TB Paru 90 70 Turun
B. Malaria 94,4 100 Naik
C. Kusta 100 0 Turun
D. Pelayanan imunisasi 97,7 98,59 Naik
E. Diare 89,35 99,80 Naik
F. ISPA 88,9 81,15 Turun
G. Demam Berdarah Dengue ( DBD ) 95,0 100 Naik
H. Pencegahan dan Penanggulangan 0 0
PMS dan HIV / AIDS
I. Pencegahan & Penanggulangan 100 100 Tetap
Rabies
J. Pencegahan dan Penanggulangan 0 0 0
Filariasis dan Schistozomiasis
Pencapaian
No Upaya Kesehatan 2009 2017 Trend
(%) (%)
6 Upaya Pengobatan 81,42 87,746 Naik
1. Pengobatan 100 87,96 Turun

2. Pemeriksaan Laboratorium 58,9 87,542 Naik


Upaya Kesehatan Pengembangan
Pencapaian
No Upaya Kesehatan 2009 2017 Trend
(%) (%)
1 Puskesmas dengan Rawat Inap - -
2 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 72,82 64,93 Turun
3 Upaya Kesehatan Mata / 50,83 68,09 Naik
Pencegahan Kebutaan
4 Upaya Kesehatan Telinga / - -
Pencegahan Gangguan
Pendengaran
5 Kesehatan Jiwa 42,45 53,02 Naik
6 Kesehatan Olahraga - -
7 Pencegahan dan Penanggulangan 77,66 88,98 Naik
Penyakit Gigi
8 Perawatan Kesehatan Masyarakat 83,0 70 Turun
9 Bina Kesehatan Tradisional 83,3 85,71 Naik
10 Bina Kesehatan Kerja - -
RATA-RATA KINERJA 68,34 71,78 Naik
UPAYA KESEHATAN
PENGEMBANGAN
TOTAL RATA- RATA KINERJA
Pencapaian
No Upaya Kesehatan 2009 2017 Trend
(%) (%)
1 UPAYA KESEHATAN WAJIB 74,59 83,02 Naik
PROGRAM PROMOSI
KESEHATAN.
2 UPAYA KESEHATAN WAJIB 90,4 80,73 Turun
PROGRAM KESEHATAN
LINGKUNGAN
3 UPAYA KESEHATAN WAJIB 94,6 81,69 Turun
PROGRAM KESEHATAN IBU
DAN ANAK TERMASUK
KELUARGA BERENCANA.
4 UPAYA KESEHATAN WAJIB 84,83 82,87 Turun
PROGRAM PERBAIKAN GIZI
MASYARAKAT
5 UPAYA KESEHATAN WAJIB 94,4 92,79 Turun
PROGRAM PENCEGAHAN
DAN PEMBRANTASAN
PENYAKIT MENULAR.
6 UPAYA KESEHATAN WAJIB 81,42 87,75 Naik
PROGRAM UPAYA
PENGOBATAN.
7 JUMLAH RATA-RATA NILAI 68,34 72,07 Naik
UPAYA KESEHATAN
PENGEMBANGAN
TOTAL RATA-RATA 84,08 82,94 Turun
KINERJA
Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas
Manajemen Pencapaian
2009 2017 Trend
(%) (%)

Manajemen Operasional 8,28 8,28 Tetap


Manajemen Alat & Obat 10 9,40 Turun
Manajemen Keuangan 10 10 Tetap
Manajemen Ketenagaan 9,25 9,25 Tetap
Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen
Puskesmas 9,38 9,23 Turun
Hasil Kinerja Mutu pelayanan Kesehatan
Pencapaian
No Jenis Kegiatan 2009 2017 Trend
(%) (%)
1 Drop out K1 K4 8,68 2,9 Naik
2 Persalinan Nakes 92,06 88,75 Turun
3 Penanganan komplikasi obstetric 100 100 Tetap
/ resti
4 Error rate pemeriksaan BTA 7,0 6,3 Naik
5 Error rate pemeriksaan darah 6,0 7,05 Turun
malaria
6 Kepatuhan terhadap standar 95,04 90,2 Turun
ANC
7 Kepatuhan terhadap standar IM 96,82 92,3 Turun
8 Kepatuhan terhadap standar 92,8 85,6 Turun
Diare
9 Kepatuhan terhadap standar 89,44 82,8 Turun
ISPA
10 Kepatuhan terhadap standar 76,07 81,3 Naik
penyeliaan Kbersihan.Motivasi
dll.
11 Tingkat kepuasan pasien 80,87 81,8 Naik
terhadap yankes puskesmas
12 Balita BGM. 4,46 2,23 Naik
Nilai Hasil Kinerja Mutu 9,25 9,50 Naik
Yankes
Hasil Kinerja Puskesmas Sawa tahun 2017
NO KOMPONEN PENILAIAN PENCAPAIAN TREND
2009 2017
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan 84,08 82,94 Turun
2 Manajemen Puskesmas 9,38 9,23 Turun
3 Mutu Pelayanan Kesehatan 9,25 9,5 Naik
B. IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja Puskesmas Sawa tahun 2017 dapat
dikategorikan perjenis kegiatan sbb :
1. Kategori Kinerja Baik

Upaya Pencegahan dan Pembrantasan Penyakit Menular.

2. Kategori Kinerja Cukup

Promosi Kesehatan
Upaya Kesehatan Ibu Anak.
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
Upaya Pengobatan.

3. Kategori Kinerja Kurang

Upaya Kesehatan Lingkungan.


Upaya Kesehatan Pengembangan.

Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup dan
kurang.
dengan menentukan penyebab dan menelusuri variabel dan sub variabelnya
A.Penilaian Kinerja Kurang
1) Upaya Kesehatan Lingkungan.
Permasalahan :
Hasil kinerja kesehatan lingkungan tergolong kinerja kurang, baru mencapai 80,725
% dari target 100 %. Hal ini disebabkan kurang pencapaian:
- Variabel Pengawasan Higiene sanitasi makanan dan Minuman (82,35%),
- Variabel penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah ( 75,41%)
- Variable penyehatan lingkungan permukiman dan jamban keluarga ( 36,51 %)
Sedangkan sub variabelnya yang pencapaianya kurang adalah Inspeksi sanitasi
tempat pengelolaan makanan, pembinaan tempat pengelolaan makanan, inspeksi
sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah, pemeriksaan penyehatan
lingkungan pada perumahan.
Tenaga Kesling tergolong baru sehingga masih belum menguasai strategi program.
Alternatif Pemecahan Masalah :

1. Meningkatkan pembinaan ke tempat pengelolaan makanan.


2. Meningkatkan inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah
3. Meningkatkan pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan.
4. Meningkatkan pembinaan pada petugas Kesling.
2) Upaya Kesehatan Pengembangan.
Permasalahan :
Hasil rata-rata kinerja Upaya kesehatan Pengembangan tergolong kinerja Kurang,
baru mencapai 71,78 % dari target 100 %. Hal ini disebabkan kurang pencapaian :
- Variabel Upaya Kesehatan Usia lanjut ( 64,93 % ), dengan Sub Variabel yang
sangat kurang yaitu Pemantauan kesehatan pada anggota klompok lansia yang dibina
ssi standar. ( 29,87 % ).
- Variabel Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan kebutaan ( 68,09 % ), dengan Sub
Variabel yang sangat kurang yaitu Penemuan kasus di masyarakat/Puskesmas
melalui pemeriksaan Visus /Refraksi kurang (50,50%), Sub Variabel Penemuan
kasus penyakit mata di puskesmas ( 44,68 %).
- Variabel Upaya Kesehatan Jiwa ( 53,02 % ), dengan Sub Variabel yang sangat
kurang yaitu Penemuan dan penanggulangan kasus ggn Prilaku,Ggn jiwa dan
masalah Nafza sangat kurang (1,91%), Sub Variable Penanganan kasus jiwa melalui
Rujukan ke Rumah sakit/Spisialis kurang (57,14.)
- Variabel Perawatan Kesehatan Masyarakat ( 70,00 % ), dengan Sub Variabel yang
kurang yaitu Kegiatan Asuhan Keperawatan pada keluarga (70,00%)
- Variabel Bina Kesehatan Tradisional tergolong cukup ( 85,71 % ), dengan Sub
Variabel yang sangat kurang yaitu Pembinaan Toga dan Pemanfaatanya pada sasaran
masyarakat (57,14 %).
Alternatif Pemecahan Masalah :

1. Mengupayakan Pembinaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten tentang Upaya


Kesehatan Pengembangan yang urgen di laksanakan di Wilayah Puskesmas
Sawa sesuai dengan keadaan Geogravis,Sumber daya dan Sosek Masyarakat
Sawa.
2. Pembinaan pada petugas tentang strategi kegiatan program Pengembangan
dalam hal target/sasaran pada setiap Sub Variabel,Cara pencapaian dll.
3. Meningkatkan alokasi dana pada masing-masing Program Pengembangan
yang akan dilaksanakan.
4. Meningkatkan Peran serta masyarakat dalam penemuan kasus : Kelainan
Mata/buta katarak, Gangguan Jiwa,Gangguan Prilaku termasuk masalah
Nafza melalui pemberdayaan kader desa Siaga.
5. Mengupayakan Pelatihan teknis petugas tentang Program Kes.Usia
Lanjut,Program Kesehatan Mata,Program Kesehatan Jiwa,Prgram Bina
Kesehatan Tradisional.

B.Penilaian Kinerja Cukup.


1) Promosi Kesehatan
Permasalahan :
Hasil kinerja promosi kesehatan tergolong kinerja Cukup, baru mencapai 83, 02 %
dari target 100 %. Hal ini disebabkan kurang pencapaian variabel Mendorong
terbentuknya UKBM ( 57,14 % ), dengan Sub Variabel yang sangat kurang yaitu
terbentuknya posyandu Purnama. ( 14,29 % ).
Alternatif Pemecahan Masalah :
1. Meningkatkan kinerja posyandu dalam mencapai posyandu purnama.
1. Pembinaan dan penyuluhan pada kader Posyandu.
2. Mewajibkan Bides terlibat langsung pada kegiatan Posyandu di
masing-masing desa dengan memberikan pelayanan kesehatan di meja
empat.
3. Advokasi pada lintas Sektor dalam hal pendanaan Posyandu.

2) KIA dan KB
Permasalahan :
Hasil kinerja Upaya KIA dan KB tergolong kinerja cukup, baru mencapai 81,686 %
dari target 100 %.
Hal ini disebabkan kurangnya pencapaian:
- Variabel kesehatan bayi (71,28 %) ,
sub variable Penanganan dan atau rujukan neonatal resiko tinggi ( 42,55 % ) .
- Variable kesehatan Balita dan anak Pra sekolah ( 73,10 % ), sub varibel Yang
kurang Pelayanan Deteksi dan Stimulasi Dini Tumbang Balita (68,61
%),Pelayanan Deteksi Dini dan Tumbang anak pra sekolah (77,58 %)
- Variable upaya kesehatan Usia Sekolah dan Remaja (76,99 %), sub variable yang
kurang cakupan pelayanan kesehatan Remaja ( 53,98 %)
Alternatif Pemecahan Masalah :

1. Meningkatkan Pemantauan, penanganan dan / rujukan neonatus resiko tinggi

dengan kegiatan KN 1,KN 2 dan KN 3 oleh bidan desa.

1. Meningkatkan pelayanan SDDTK pada balita kontak pertama dan anak pra
sekolah di Posyandu setiap bulan dan di TK.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada anak usia sekolah dan remaja
melalui Kunjungan SD ( anak kelas IV) dan SMP terbuka.

3) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.


Permasalahan :
Hasil kinerja Upaya perbaikan Gizi Masyarakat tergolong kinerja cukup, baru
mencapai 82,87 % dari target 100 %.
Hal ini disebabkan kurangnya pencapaian:
- Sub Variabel Pemberian tablet besi pada ibu hamil (84,30 %) ,
- Balita Naik Berat Badan (87,5 %)
- Bayi mendapat ASI Exlusive (42,21%)
Alternatif Pemecahan Masalah :

1. Meningkatkan Pemantauan Wilayah Setempat(PWS) untuk Ibu Hamil Oleh


Bidan desa.
2. Tingkatkan kemitraan dengan Bidan Praktek Swasta dalam hal pelaporan
kunjungan Bumil dan Koordinasi Laporan dengan Puskesmas lain di Sawa.
3. Tingkatkan Penjaringan terhadap SKDN di seluruh Posyandu yang ada di
wilayah kerja Puskesmas.
4. Tingkatkan Penyuluhan tentang Asupan Gizi dan Pentingnya manfaat ASI
Exlusive pada ibu-ibu Nifas dan Ibu Balita lainya.
5. Tingkatkan Cakupan PMT pada Balita yang mempunyai kecendrungan
penurunan Berat badan.

4) Upaya Pengobatan
Permasalahan :
Hasil kinerja upaya pengobatan tergolong kinerja Cukup, baru mencapai 87,746 %
dari target 100 %.
Hal ini disebabkan kurang pencapaian :
- Variabel pengobatan (87,96 % ) ,sub variable Kunjungan Rawat Jalan Gigi Kurang
( 75,92 % )
- Variabel pemeriksaan laboratorium (87,54%), sub variable pemeriksaan HB.pd
Bumil (87,50 %), Sub Variable Pemeriksaan Tes kehamilan (87,21 %), Sub Variable
pemeriksaan sputum BTA 63,0%)
Alternatif Pemecahan Masalah :

1. Meningkatkan Sistim pencatatan dan pelaporan Program pelayanan


Kesehatan gigi termasuk pelayanan kesehatan gigi di Pustu dan Pusling.
2. Meningkatkan pemeriksaan tes kehamilan, khusus di puskesmas NP. sulit
dilakukan karena kunjungan ibu ke puskesmas sudah dalam keadaan hamil ,
jarang sekali ibu yang mengalami telat menstruasi melakukan pemeriksaan
tes kehamilan. Hal ini terbentur oleh Sosial Ekonomi masyarakat setempat.
3. Mengupayakan peremajaan alat pemeriksaan HB.Sahli di Puskesmas dan
Pustu-pustu karena alat yang ada sebagian besar rusak.
1. Meningkatkan pemeriksaan sputum BTA pada pasien yang tersangka TB
paru.
2. Meningkatkan Cross Cek Pemeriksaan Sputum BTA ke BLK. Denpasar.
3. Meningkatkan Cross Cek Pemeriksaan Specimen Darah Malaria ke BLK.
Denpasar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puskesmas Sawa telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2017 dgn hasil sbb :

Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dengan nilai 82,94 % termasuk kategori


kinerja Cukup.
Kinerja kegiatan manajemen puskesmas dgn nilai 9,23 termasuk kategori kinerja
Baik.
Kinerja mutu pelayanan kesehatan dengan nilai 9,50 termasuk kategori kinerja
Baik.

Namun apabila ditelusuri perjenis kegiatan : Satu kegiatan Upaya Kesehatan


Program Wajib termasuk kategori kinerja baik (Upaya Program P2.Menular), Empat
kegiatan Upaya Kesehatan Program Wajib kategori kinerja cukup
(Promkes,KIA/KB,Perbaikan Gizi Masyarakat,Upaya Pengobatan), Satu Kegiatan
Upaya Kesehatan Wajib yang termasuk Kinerja kurang (Upaya Kesehatan
Lingkungan) dan Rata-rata kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan termasuk
kategori kinerja kurang.
B. Saran dan Usul

1. Dengan adanya hasil penilaian internal Kinerja Puskesmas Tahun 2017 ini,
bisa dijadikan bahan / Acuan dalam pembinaan Puskesmas oleh SKPD
Kesehatan atau Instansi yang lebih tinggi diatasnya.
2. Dalam hal ini sangat perlu di tetapkannya jumlah dan jenis upaya kesehatan
pengembangan yang seharusnya di laksanakan oleh setiap . Puskesmas di
kabupaten Konawe Utara khususnya di Puskesmas Sawa,tentunya dengan
memperhatikan kondisi wilayah seperti Geogravis,Keadaan Sosek
masyarakat dan Sumberdaya yang ada.
3. Tenaga yang ada di Puskesmas Sawa sebagian besar tergolong tenaga baru
yang ditempatkan pada Tahun :2008,2009,2017 yang tentunya masih
memerlukan adaptasi terhadap Program dan sasaran yang di layani.Oleh
karena itu di harapkan sebelum diterjunkan ke Puskesmas agar mendapatkan
orientasi tugas/Program dan selanjutnya mendapat pembinaan secara berkala
dari Bidang program masing-masing di dinas kesehatan.
4. Pendanaan Upaya Program Pengembangan masih kurang,karena dana BOK
puskesmas sesuai juknis tidak bisa di arahkan untuk Upaya program
pengembangan,untuk itu perlu kedepanya di upayakan dari APBD II.
5. Perhitungan target/sasaran untuk masing-masing upaya program harus jelas
dan petugas yang membidanginya harus dibina tentang strategi program
dalam pencapaianya.
6. Kerjasama lintas Puskesmas di masing-masing kecamatan harus ditingkatkan
terutama di dalam menyikapi mobilisasi penduduk/sasaran yang tentunya
mempengaruhi pencapaian program.
Demikian Laporan Kinerja Puskesmas Sawa tahun 2017 ini kami buat yang tentunya
banyak ditemukan kekuranganya.Semua itu karena keterbatasan kami dalam
membuat laporan ini dan sudi kiranya untuk dimaklumi.

Sawa, Januari 2017.


Kepala .Puskesmas Sawa ,

MUH RAYUNG
NIP. 196807221990031009.

Anda mungkin juga menyukai