Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga "Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2023" dapat
diselesaikan dengan baik. Penilaian Kinerja Puskesmas bertujuan untuk mengetahui
tingkat kinerja puskesmas dan sebagai bahan evaluasi kinerja puskesmas selama satu
tahun. Diharapkan dengan adanya penilaian kinerja puskesmas dapat meningkatkan
pencapaian program puskesmas pada tahun-tahun berikutnya.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berkenan
meluangkan waktu untuk membantu proses pembuatan Penilaian Kinerja Puskesmas
khususnya pihak-pihak yang telah memberikan dan mengumpulkan data yang menjadi
bagian dari Penilaian Kenerja Puskemas. Besar harapan kami dokumen ini dapat
digunakan secara optimal oleh pihak pihak yang membutuhkan. Kami menyadari bahwa
penyusunan Penilaian Kinerja Puskesmas ini masih banyak kekurangan dalam
penyajiannya. Oleh karena itu, semua saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan guna perbaikan dimasa mendatang.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................II
BAB I KONSEP DASAR PKP PULAU TIGA
A. PENDAHULUAN.............................................................................1
B. PENGERTIAN PKP.........................................................................1
C. TUJUAN DAN MANFAAT PKP........................................................2
D. RUANG LINGKUP PKP...................................................................2
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN................................................................................30
B. SARAN...........................................................................................30
3
BAB I
KONSEP DASAR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS (PKP)
PULAU TIGA
A. Pendahuluan
Berdasarkan Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Pada berbagai dokumen kebijakan
yang mengatur kebijakan dasar puskesmas, puskesmas dituntut tidak hanya
memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga menggerakkan pembangunan yang
sekaligus sebagai wadah untuk memberdayakan masyarakat. Fungsi puskesmas
selanjutnya dimanifestasikan melalui berbagai jenis kegiatan yang dilakukan
puskesmas.
Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat dan pusat pelayanan
upaya kesehatan tingkat pertama. Mengingat strategisnya fungsi puskesmas maka
puskesmas perlu ditunjang dengan manajemen puskesmas yang baik agar
puskesmas berfungsi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Untuk menunjang
pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas dilengkapi dengan
instrumen manajemen yang terdiri dari perencanaan tingkat puskesmas,
penggerakan dan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja
dan serta dukungan dinas kesehatan kabupaten/kota dalam manajemen puskesmas.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan yang mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai tujuan
pembangunan kesehatan maka pedoman stratifikasi puskesmas yang telah
dipergunakan selama ini telah disempurnakan, dan selanjutnya digunakan istilah
Penilaian Kinerja Puskesmas.
4
C. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas Pulau Tiga
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan Kabupaten.
b. Tujuan khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun
berdasarkan .urutan peringkat kategori kelompok puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan
dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan
kabupaten untuk tahun yang akan datang.
c. Manfaat penilaian kinerja puskesmas
1) Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan
dibandingkan dengan target yang harus dicapainya.
2) Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan diwilyah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kineja puskesmas
(output dan outcome).
3) Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten dapat menetapkan tingkat
urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan
datang berdasarkan prioritasnya.
4) Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten dapat menetapkan dan
mendukung kebutuhan sumber daya Puskesmas dan urgensi pembinaan
Puskesmas.
5
Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan pengembangan
maupun upaya kesehatan inovasi akan tetap dilakukan penilaian. Hasil kegiatan
(output atau outcome) yang dilakukan puskesmas merupakan nilai tambah dalam
penilaian kinerjanya dan harus diperhitungkan sesuai dengan kesepakatan. Apabila
upaya kesehatan pengembangan tersebut merupakan kebutuhan daerah yang telah
didukung dengan ketersediaan dan kemampuan sumber daya di daerah yang
bersangkutan maka dimungkinkan untuk dikembangkan secara lebih luas diseluruh
puskesmas dalam suatu wilayah kabupaten. Oleh karenanya, kegiatan tersebut
dapat diperhitungkan untuk dilakukan penilaian diseluruh puskesmas.
Dengan pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan kegiatan untuk
masing-masing puskesmas kemungkinan tidak lagi sama diseluruh puskesmas
melainkan hanya berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas
yang bersangkutan, sedangkan kegiatan-kegiatan pengembangan yang belum
menjadi kegiaan utama di kabupaten, hanya akan dilakukan oleh puskesmas
tertentu saja di kabupaten yang bersangkutan. Secara garis besar lingkup penilaian
kinerja puskesmas terdapat pada upaya-upaya yang menyelenggarakan:
1. Pelayanan kesehatan yang meliputi:
a. Upaya kesehatan wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana penetapan
jenis pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan kabupaten.
b. Upaya kesehatan pengembangan antara lain penambahan upaya kesehatan
atau penerapan baru (inovasi) upaya kesehatan dalam pelaksanaan
pengembangan program kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas.
2. Pelaksanaan manajemen puskesmas dalam penyelenggaraan kesehatan,
meliputi:
a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan loka karya mini dan
pelaksanaan penilaian kinerja.
b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat, keuangan dll.
3. Mutu pelayan Puskesmas, meliputi:
a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap
standar pelayanan yang telah ditetapkan.
c. Penilaian output berdasarkan upaya kesehatan yang diselenggarakan dimana
masing-masing program atau kegiatan mempuyai indikator mutu tersendiri.
d. Penilaian outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat kepuasan
pengguna jasa pelayanan puskesmas.
6
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS (PKP)
PULAU TIGA
C. Penilaian Data
1. Cakupan hasil output dan hasil mutu dari kegiatan yang telah ditetapkan untuk
dilaksanakan di puskesmas.
7
2. Penilaian setiap indikator berdasarkan pencapaian program dengan target yang
telah ditetapkan.
D. Analisis Hasil dan Langkah Pemecahan
1. Melakukan identifikasi masalah.
2. Mencari alternatif dalam upaya penanggulangan upaya pemecahan masalah.
3. Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah.
4. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun depan.
E. Pelaksanaan Penilaian
1. Dilaksanakan oleh puskesmas dalam rangka mawas diri dalam mengukur
keberhasilan kinerja.
2. Kepala puskesmas membentuk tim puskesmas untuk melakukan kompilasi
hasil pencapaian (output dan outcome).
3. Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan pengumpulan data
pencapaian.
4. Hasil yang telah dicapai masing-masing penanggung jawab kegiatan
melakukan analisis masalah.
5. Bersama-sama tim puskesmas menyusun rencana pemecahannya dengan
mempertimbangkan kecenderungan timbulnya masalah.
6. Hasil perhitungan, analisis data dan usuian rencana pemecahannya dilaporkan
ke dinas kabupaten.
b. Menerima informasi dari dinas kesehatan kabupaten tentang rencana anggaran yang
mungkin akan diterima masing-masing puskesmas dengan membahas rancangan
kegiatan, besarnya target, besarnya biaya dan kebutuhan sumber daya lain yang
diperlukan
c. Bersama tim perencanaan puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
(RPK)
8
d. Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsur lintas sektor terkait keterpaduan
BAB III
HASIL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS (PKP)
PULAU TIGA
9
Tabel. 3.1. Tabel Pencapaian SPM Puskesmas Pulau Tiga Tahun 2023
Jumlah
No. Pelayanan SPM Cakupan Capaian (%)
Sasaran
1 Pelayanan ibu hamil 67 67 100.0
2 Pelayanan ibu bersalin 67 67 100.0
3 Pelayanan bayi baru lahir 67 67 100.0
10
Baik = nilai rata -rata (≥ 91 %)
Sedang = nilai rata-rata (= 81 - 90 %)
Kurang = nilai rata-rata (≤ 80 %)
Pada penilaian pelayanan di Puskesmas Pulau Tiga tahun 2023 diperoleh hasil
nilai rata-rata kegiatan pelayanan 85.05% dapat dikategorikan sebagai Puskesmas
dengan kelompok sedang.
mudah dan memerlukan waktu yang lama. Oleh karena itu, diperlukan sumber
daya manusia yang berkompeten, dukungan dari lintas sektor (pemerintah dan
swasta), serta adanya program yang mendukung perubahan perilaku.
Penyelenggaraan program promosi kesehatan diwilayah kerja Puskesmas Pulau
Tiga memiliki tujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan kondisi
bagi perorangan, kelompok dan masyarakat dalam berbagai tatanan dengan
membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi serta edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat.
11
Institusi Tempat
Kerja (40% dari 17 10
5 tempat kerja) Lokasi 125.0 X
B Mendorong terbentuknya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat 85.34
Posyandu Aktif
1 (80%) Posyandu 8 8 125.0 X
Desa siaga aktif
2 (50%) Desa 6 6 125.0 X
Desa yang
memanfaatkan dana
desa untuk bidang
3 Kesehatan (100%) Desa 6 6 100.0 X
Organisasi
kemasyarakatan
yang memanfaatkan
sumber dayanya
4 (100%) Desa 6 6 100.0 X
Tema pesan dalam
komunikasi,
informasi, dan
edukasi kepada
5 masyarakat (100%) Tema Pesan 6 6 100.0 X
Puskesmas yang
mengembangkan
saka bakti husada
6 (100%) Puskesmas 1 1 0 X
Puskesmas yang
melaksanakan
kampanye Germas
minimal 5 tema
melalui minimal 3
saluran media
7 (100%) Puskesmas 1 1 100.0 X
Kebijakan publik Peraturan-
yang berwawasan peraturan/surat
kesehatan tingkat Keputusan/surat
8 kecamatan (100%) edaran 1 1 100.0 X
Desa yang memiliki
kebijakan PHBS
9 (10%) Desa 6 3 50.0 X
Sekolah yang
mempromosikan
10 kesehatan (40%) Sekolah 6 6 100.0 X
Survei Rumah
11 tangga PHBS (29%) Rumah tangga 828 93 38.73 X
Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat diatas dapat dilihat bahwa rata-rata
capaian kinerja 90.17 % yang termasuk dalam kategori sedang berdasarkan
indikator kinerja yang ditetapkan oleh dinas kesehatan. Pada tabel dapat dilihat
bahwa capaian program Promosi Kesehatan paling rendah pada indikator
12
puskesmas yang mengembangkan saka bakti husada yaitu 0 (Puskesmas tidak
mengembangkan bakti husada), salah satunya disebabkan karena Kurangnya
kerja sama lintas sektor dan kurangnya pengetahuan petugas tentang saka
bakti husada. Capaian yang masih kurang juga PHBS pada Insitusi TTU yaitu 0,
salah satunya disebabkan karena Kurangnya kerja sama dengan lintas sektor.
Dan indikator yang masih kurang juga adalah capaian survei rumah tangga
PHBS yaitu 11.23% dikarenakan Masih banyak capaian dengan indikator
jamban sehat, ASI eksklusif, merokok, Penimbangan dan CTPS.
13
Jentik (95%)
Puskesmas
yang
melakukan
pengolahan
limbah medis
sesuai standar
e. (100%) Puskesmas 1 1 100.0 X
Tempat
pengolahan
makanan
(TPM) yang
memenuhi
syarat
kesehatan
f. (38%) Sarana 34 11 85.14 X
Penduduk yang
stop buang air
besar
sembarangan Rumah
g. (BABS) (86%) Tangga 1130 159 16.36 X
14
Tabel 3.4 Capaian Kinerja Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2023
CAKUPAN
TARGET
N SATUA SUB
JENIS KEGIATAN SASARA PENCA- VARIABE
O N VARIABE
N PAIAN L
L
IV UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 77.46
Penanggulangan
kasus gizi buruk
1 (100%) Balita 4 4 100.0 X
Balita kurus dan
2 sangat kurus (7,3%) Balita 140 8 78.28 X
Balita kurus dan
sangat kurus
mendapat makanan
3 tambahan (100%) Balita 29 29 100.0 X
Ibu hamil dengan KEK Ibu
mendapat makanan Hamil
4 tambahan (100%) KEK 12 12 100.0 X
Ibu Hamil
mendapatkan tambel
tambah darah (TTD) Ibu
5 90 tablet (100%) Hamil 67 49 73.13 X
Ibu hamil dengan
anemia yang ditangani
6 (100%) Ibu hamil 0 0 100.0 X
Rumah tangga
mengkonsumsi garam Rumah
7 beryodium (88%) Tangga 0 0 0 X
Remaja putri yang
mendapatkan tablet Remaja
8 tambah darah (75%) putri 297 123 44.89 X
Ibu nifas mendapatkan
kapsul vitamin A
9 (100%) ibu nifas 67 67 100.0 X
Bayi baru lahir Bayi
mendapatkan IMD baru
10 (100%) lahir 67 67 100.0 X
Bayi usia kurang dari 6
bulan mendapatkan
11 ASI ekslusif (75%) Bayi 69 7 13.57 X
Balita yang
mempunyai buku
12 KIA/KMS (100%) Balita 302 302 100.0 X
13 Balita 6-59 bulan Balita 283 221 87.74 X
mendapatkan vitamin
15
A (89%)
Balita yang ditimbang
berat badannya (D/S)
13 (80%) Balita 302 210 86.92 X
Dari tabel 3.4 dapat diketahui bahwa rata-rata capaian program gizi secara
keseluruhan termasuk dalam kategori kurang (77,46%) lebih rendah dari capaian
tahun 2022 yaitu 103.98%, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan indicator
dari tahun sebelumnya. Terdapat kegiatan yang mempengaruhi hasil capaian yang
bernilai kurang (73.13%) yaitu ibu hamil yang mendapat tablet darah 90 tablet
disebabkan kurangnya kesadaran bumil utk memeriksan diri secara dini, pengawasan
minum tablet fe yg blm optimal, capaian indikator Rumah tangga yang mengkonsumsi
garam beryodium (0%) dikarenakan tidak dilakukannya pemeriksaan garam
beryodium disebabkan kurangnya pengetahuan petugas untuk pelaksanaan
pemeriksaan garam beryodium dan tidak ada ketersediaan iodium test. Remaja putri
yang mendapat TTD (44.89%) disebabkan pengawasan minum tablet Fe yang belum
optimal dan kurangnya kesadaran rematri untuk memeriksaan diri, pemberian ASI
Eksklusif (13.53%) disebabkan Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif,
Kurangnya dukungan suami/keluarga, dan pola asuh dan kebiasaan di lingkungan
tempat tinggal yang salah.
Indikator gizi yang juga bernilai sedang adalah Balita 6-59 bulan mendapat
vitamin A yaitu bernilai 87.74% yang disebabkan Ibu balita tidak berada di tempat
saat pemberian vitamin A dan Balita yang ditimbang berat badannya (D/S) yaitu
86.92% karena Rendahnya kemauan Ibu balita untuk mengantar anaknya untuk
ditimbang.
4. Program KIA-KB
Program kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya kesehatan primer
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam
menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup,
pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan
anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang. Capaian kinerja Program
Kesehatan Ibu-Anak dan Keluarga Berencana di tahun 2023 sebesar 90.24%
dengan kategori capaian kinerka sedang. Hasil penilaian kinerja terhadap
Program Kesehatan Ibu-Anak dan Keluarga terlihat pada tabel berikut ini:
16
(85%)
Ibu hamil memiliki buku
2 KIA (80%) Ibu Hamil 67 67 125.0 X
Kunjungan ibu hamil K4
3 (100%) Ibu Hamil 58 53 91.38 X
Pelaksanaan program
5 P4K (100%) Desa 6 0 0.00 X
Puskesmas yang
melakukan orientasi Puskesmas 1 0 0.00 X
5 P4K (100%)
Puskesmas yang
melaksanakan kelas ibu Desa 6 6 100.0 X
6 hamil (100%)
Pertolongan persalinan Ibu / Bayi 67 67 100.0 X
oleh tenaga kesehatan
memiliki kompetensi
7 kebidanan (100%)
Persalinan di fasilitas
8 kesehatan (100%) Ibu Hamil 67 67 100.0 X
9 Kunjungan Nifas (92%) Ibu nifas 67 67 100.0 X
Kunjungan Neonatus 1
10 (KN1) (100%) Neonatus 67 67 100.0 X
Kunjungan Neonatus
11 lengkap (KN3) (100%) Neonatus 67 67 100.0 X
12 Kunjungan Bayi (100%) Bayi 67 67 100.0 X
Puskesmas yang
melaksanakan SDIDTK
anak pra sekolah Anak 117 160 125.0 X
13 (100%)
Puskesmas yang
melakukan penjaringan Peserta
peserta didik kelas 1 Didik 74 74 100.0 X
14 (100%)
Puskesmas yang
melakukan penjaringan Peserta 44 44 100.0 X
peserta didik kelas 7 Didik
15 dan 10 (100%)
Pada tabel 3.5 masih terdapat indikator yang bernilai Rendah yaitu Pelaksanaan
program P4K dan Puskesmas yang melakukan orientasi P4K yaitu (0%) karena
Kurangnya tata Kelola petugas kesehatan yang kurang mendukung serta mobilitas
penduduk yang tinggi menyebabkan kesulitan dalam menemukan dan memantau ibu
hamil.
17
PKP Puskesmas Pulau Tiga
18
Tabel 3.6 Capaian Kinerja Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tahun 2023
CAKUPAN
TARGET
PENC
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARA SUB
A- VARIAB
N VARI
PAIAN EL
ABEL
V UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT 98.47
A TB PARU X X X X 96.76
1 Penemuan kasus TB (70%) Orang 70 49 100.0 X
Proporsi TB BTA positif
2 yang ditemukan (10%) Orang 7 6 125.0 X
Keberhasilan pengobatan
3 TB semua kasus (90%) Orang 6 3 55.56 X
Cakupan penemuan kasus
4 TB resisten obat (80%) Orang 0 0 100.0 X
Keberhasilan pengobatan
5 pasien TB resisten obat Orang 0 0 100.0 X
Pasien TB yang mengetahui
6 status HIV (30%) Orang 0 100.0 X
Penanggulangan Demam
B Berdarah Dengue (DBD) X X X X 100.0
Kejadian DBD ditangani
1 sesuai standar (100%) Orang 0 0 100.0 X
C Penanggulangan Diare X X X X 72.61
Penemuan kasus diare
1 semua umur (10%) Orang 99 30 125.0 X
Penemuan Kasus diare
2 pada balita (1%) Orang 86 17 125.0 X
Cakupan pelayanan diare
(100%)
3 persen 99 30 30.30 X
4 Penggunaan oralit (100%) Orang 99 11 11.11 X
Penggunaan infus Ringer
Lactat (1%)
5 Orang 0 0 100.0 X
Penderita Diare yang
mendapatkan Zinc (100%)
6 Orang 89 15 16.85 X
7 Angka kematian diare (<1%) Orang 0 0 100.0 X
D Penanggulangan HIV X X x X 100.0
Pelayanan orang dengan
1 resiko terinfeksi HIV (100%) Orang 80 80 100.0 X
Kasus HIV yang diobati
2 (100%) Orang 1 1 100.0 X
E Malaria 100.0
Annual parasit indeks (AP)
PKP Puskesmas Pulau Tiga
1 (<1%/1000 penduduk)
Orang 0 0 100.0 X 19
Pada Tabel 3.6 dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja Upaya
pencegahan dan penanggulangan penyakit sebesar 98.47 yang terbasuk kategori baik.
Pada tabel tersebut masih terdapat capain indicator yang termasuk kategori kurang
yaitu penanggulangan diare sebesar 72.61% dan penyakit tidak menular sebesar
56.41%.
Tabel 3.7 Capaian Kinerja Program Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Tahun 2023
CAKUPAN
N TARGET
JENIS KEGIATAN SATUAN PENCAPAIA SUB
O SASARAN VARIABEL
N VARIABEL
VI UPAYA PENGOBATAN 96.45
A Pelayanan Rawat Jalan 93.93
Rasio angka
kontak
1 Orang 3814 2459 64.47 x
komunikasi
(>150/mil)
Rasio Rujukan
2 Nonspesialistik Orang 192 192 125.0 x
(<5%)
Rasio peserta peserta
3 109 109 125.0 x
prolanis (≥50%) prolanis
Penyediaan
rekam medis
4 rawat jalan Waktu 3814 3459 90.69 x
kurang dari 10
menit (100%)
Kelengkapan
pengisian
5 rekam medis 3814 2459 64.47 x
rekam medis
(100%)
B Pelayanan Kesehatan Gigi 88.71
20
Pelayanan
kesehatan gigi
masyarakat
1 Orang 700 73 621 x
pada ibu hamil,
lansia, balita,
PAUD (100%)
C Pemeriksaan Laboratorium 100.0
Waktu tunggu
hasil pelayanan hasil
1 385 385 100.0 x
laboratorium pemeriksaan
(<120 menit)
Kesesuaian
hasil hasil
2 385 385 100.0 x
pemeriksaan pemeriksaan
(100%)
Tidak adanya
kejadian
3 tertukar spesimen 385 385 100.0 x
spesimen
(100%)
tidak ada
kesalahan data
hasil
4 pemberian hasil 385 385 100.0 x
pemeriksaan
spesimen
(100%)
D Pelayanan Rawat Inap 100.0
Waktu
penyediaan
dokumen
1 rekam medik Pelayanan 0 0 100.0 X
pelayanan
rawat inap
(100%)
Kelengkapan
pengisian
2 pelayanan 0 0 100.0 X
rekam medik
(100%)
E Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin 99.62
1 Cakupan Orang 3814 3770 98.85 X
masyarakat
yang memiliki
jaminan
Kesehatan
21
(100%)
Ketersediaan
pelayanan
2 Orang 60 60 100.0 X
untuk keluarga
miskin (100%)
Tidak adanya
biaya tambahan
3 yang ditagihkan Orang 60 60 100.0 X
pada keluarga
miskin (100%)
22
pelayanan
Kesehatan
(100%)
III KESEHATAN LANJUT USIA 100.0
Puskesmas yang
menyelenggaraka
1 Desa 6 6 100.0 x
n pelayanan
lanjut usia 100%)
III KESEHATAN INDERA 125.0
Persentase
deteksi dini dan
rujukan katarak
1 Orang 12 7 125.0 x
(40%)
23
melaksanakan
pengukuran
kebugaran anak
sekolah (100%)
Pengukuran
kebugaran calon
Kali 14 7 50.0 x
jemaah haji (CJH)
(100%)
Jumlah
puskesmas yang
melaksanakan
pengukuran Puskesm
1 1 100.0 x
kebugaran as
Aparatur Sipil
Negara (ASN)
(100%)
Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja program
kesehatan pengembangan tahun 2023 yaitu 68.75% sehingga termasuk dalam
kategori Kurang. Terdapat beberapa pelayanan masih bernilai kurang yaitu
pelayanan kesehatn jiwa sebesar 39%, pelayanan Kesehatan reproduksi remaja
sebesar 16.67%, Kesehatan tradisional sebesar 11.11%, Kesehatan kerja dan
olahraga sebesar 66.67%.
24
Tabel 3.9 Capaian Manajemen Operasional Puskesmas tahun 2023
NILAI
SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3
NO JENIS VARIABEL HASI
NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10
L
I MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS 8.00
membuat laporan data profil Sebagian < Sebagian < Semuanya
1 puskesmas 50 % 50 % - 80 % 100 % 10
Ya, beberapa Ya, Ya,
ada analisa sebagian seluruhnya
2 Menyusun RUK Puskesmas 7
perumusan ada analisa ada analisa
perumusan perumusan
Ya, terinci Ya, terinci Ya, terinci
Menyusun RPK secara terinci
3 sebagian sebagian semuanya 7
dan lengkap
kecil besar
Melaksanakan Mini Lokakarya < 5 kali / 5 - 8 kali / 9 - 12 kali /
4 Bulanan tahun tahun tahun 10
Melaksanakan Mini Lokakarya < 2 kali / 2 -3 kali /
5 tribulanan (lintas sektor) tahun tahun 4 kali / tahun 10
Membuat data 10 penyakit < 6 kali 6 - 9 kali 10 - 12 kali /
6 terbanyak setiap bulannya /tahun tahun 10
Indeks kepuasan masyarakat Kurang
7 (IKM) Cukup Baik 10
Survei Keluarga Sehat (12 0,2
8 indikator keluarga sehat) 0,3 0,43 7
25
Tabel 3.10 Capaian Manajemen Alat dan Obat tahun 2023
SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3 NILAI
NO JENIS VARIABEL
NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10 HASIL
MANAJEMEN ALAT DAN
II OBAT 9.1
kesesuaian ketersedian obat < 60 %
yang tersedia dengan
1 FORNAS 60-84 % 85-100% 7
Kesesuaian ketersedian obat < 60 %
2 dengan pola penyakit 60-89 % 90-100% 10
3 Tingkat ketersedian obat < 60 % 60-84 % 85-100% 10
4 Ketepatan permintaan obat < 60 % 60-84 % 85-100% 10
prosentase dan nilat obat
5 >10% 5-10% <5% 10
rusak/kadaluarsa
6 Ketepatan distribusi obat < 60 % 60-84 % 85-100% 10
Prosentase dari rata-rata bobot
7 10
dari variasi persediaan < 60 % 60-84 % 85-100%
Prosentase rata-rata
8 >20 hari 10-20 hari <10 hari 4
kekosongan obat
Prosentase obat yang tidak
9 10
diresepkan < 60 % 60-84 % 85-100%
Prosentase penulisan obat
10 generik dibandingkan dengan <80% 80-99 % 90-100% 10
jumlah obat keseluruhan
3. Manajemen Ketenagaan
Pada kelompok manejemen ketenagaan tahun 2023 didapat nilai rata-rata
7.55 dimana nilai tersebut masuk dalam katergori sedang.
26
bulanan bagi setiap
sebagian
petugas sesuai dengan beberapa
besar Petugas
tugas, wewenang dan petugas
petugas
tanggung jawab
Ada,
Ada,
Membuat penilaian SKP sebagian Ada, Seluruh
4 beberapa 10
tepat waktu besar Petugas
petugas
petugas
Ada,
Membuat Daftar Urut Ada,
sebagian Ada, Seluruh
5 Kepangkatan (DUK) beberapa 10
besar Petugas
pegawai puskesmas petugas
petugas
Ada,
Membuat rencana Ada,
sebagian Ada, Seluruh
6 kebutuhan SDM sesuai beberapa 10
besar Petugas
peta jabatan petugas
petugas
Ada, Ada,
Ada, Seluruh
Tenaga kesehatan wajib beberapa sebagian
7 tenaga 7
memiliki STR tenaga besar tenaga
kesehatan
kesehatan kesehatan
Membuat Surat Izin Ada, Ada,
Ada, Seluruh
praktik (SIP), surat izin beberapa sebagian
9 tenaga 10
Kerja (SIK) bagi tenaga tenaga besar tenaga
kesehatan
kesehatan kesehatan kesehatan
27
Mengusulkan Daftar Ada,
Ada, sebagian Ada, Seluruh
3 usulan penetapan beberapa 10
besar petugas Petugas
angka kredit petugas
Menyusun target SKP Ada,
Ada, sebagian Ada, Seluruh
4 dan melakukan beberapa 10
besar petugas Petugas
penilaian SKP petugas
Ada,
Ketepatan pengusulan Ada, sebagian Ada, Seluruh
5 beberapa 10
cuti pegawai besar petugas Petugas
petugas
Ada,
Ketepatan pengusulan Ada, sebagian Ada, Seluruh
6 beberapa 10
gaji berkala pegawai besar petugas Petugas
petugas
Ada,
Ketepatan pengusulan Ada, sebagian Ada, Seluruh
7 beberapa 10
KARIS/KARSU besar petugas Petugas
petugas
Menyusun daftar urut Ada,
Ada, sebagian Ada, Seluruh
9 kepangkatan (DUK) beberapa 10
besar petugas Petugas
pegawai petugas
mengirim dokumen Ada,
Ada, sebagian Ada, Seluruh
pembinaan disiplin beberapa 7
besar petugas Petugas
10 pegawai petugas
membuat analisis Ada,
Ada, sebagian Ada, Seluruh
11 jabatan dan analisis beberapa 10
besar petugas Petugas
beban kerja pegawai petugas
Ada,
Ada, sebagian Ada, Seluruh
12 membuat peta jabatan beberapa 10
besar petugas Petugas
petugas
13 membuat informasi Ada,
Ada, sebagian Ada, Seluruh
faktor jabatan beberapa 7
besar petugas Petugas
petugas
28
Kepatuhan penggunaan < 70 % 70 - 99 % 100%
2
APD 10
Rata-Rata 10.0
0%
29
perorangan (UKP) dengan hasil kinerja sebesar 85,05% (sedang). Cakupan masing-
masing program disajikan dalam tabel 3.14 di bawah ini:
Tabel 3.14 Cakupan Penilaian Kinerja Puskesmas Pulau Tiga Tahun 2023
HASIL
NO KOMPONEN CAKUPAN TARGET
% %
I PROMOSI KESEHATAN 90.17 100
II KESEHATAN LINGKUNGAN 73.85 100
III KIA DAN KB 90.24 100
IV GIZI 77.46 100
PENGENDALIAN & PENCEGAHAN
V PENYAKIT 98.47 100
VI UKP/PENGOBATAN 96.45 100
VII UKM PENGEMBANGAN 68.75 100
Nilai Rata-Rata 85.05 Sedang
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puskesmas Pulau Tiga telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2023 dengan
hasil sebagai berikut:
1. Penilaian Rata-Rata Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pulau
Tiga dengan tingkat kinerja Baik (85.05%)
a. Promosi kesehatan dengan nilai 90.17% termasuk kategori sedang.
b. Kesehatan lingkungan dengan nilai 73.85% termasuk kategori kurang.
c. Perbaikan gizi masyarakat dengan nilai 77.46% termasuk kategori kurang.
d. Kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana dengan nilai 90.24%
termasuk kategori sedang.
e. Pencegahan dan pengendalian penyakit dengan nilai 98.47% termasuk
kategori baik.
f. Kesehatan pengembangan dengan nilai 68.75% termasuk kategori kurang.
g. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dengan nilai 96.45% termasuk kategori
baik.
2. Kinerja rata-rata Kegiatan Manajemen Puskesmas bernilai baik yaitu 8,34
a. Kinerja administrasi dan manajemen dengan nilai 8.0 termasuk kategori
sedang.
b. Kinerja manajemen obat dan alat habis pakai dengan nilai 9.1 termasuk
kategori baik.
c. Kinerja manajemen ketenagaan dengan nilai 7.55 termasuk kategori sedang.
d. Kinerja manajemen umum dan kepegawaian dengan nilai 8.76 termasuk
kategori baik.
30
3. Kinerja rata-rata Kegiatan Mutu Pelayanan puskesmas bernilai baik yaitu 10.
B. Saran
1. Meningkatkan kerja sama dan koordinasi lintas program terkait kegiatan yang
saling berhubungan serta mempengaruhi antar kegiatan serta meningkatkan
kerjasama lintas sektor sehingga adanya dukungan dari lintas sektor dalam
mendukung upaya kesehatan.
2. Setiap program melakukan upaya dan langkah-langkah untuk meningkatkan
capaian dan kualitas program serta menciptakan suatu inovasi untuk
meningkatkan pelayanan baik UKM dan UKP sehingga terciptanya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
31