Anda di halaman 1dari 42

PEDOMAN

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

A. PENDAHULUAN

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan


kesehatan masyarakat telah dibangun Puskesmas. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai (1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan; (2) Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat; (3) Pusat
pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari (1)
Perencanaan tingkat Puskesmas; (2) Lokakarya Mini Puskesmas; (3) Penilaian
Kinerja Puskesmas dan manajemen sumberdaya termasuk alat, obat, keuangan
dan tenaga, serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan
pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan
upaya peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui penerapan quality
assurance).
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-
program unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis
Departemen Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program yang
akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh
daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang harus
disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai tujuan
pembangunan kesehatan tersebut di atas, maka pedoman stratifikasi
Puskesmas yang telah dipergunakan selama ini telah disempurnakan, dan
selanjutnya digunakan istilah Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan


penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas, sebagai
instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya secara mandiri, kemudian dinas kesehatan kabupaten/kota
melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil
pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan
(khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan
kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam
kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya.

Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten/kota dapat


melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian nilainya,
sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal
dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
kabupaten/kota.
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan
dan mutu kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun
kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun
berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan
bahan masukan dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas
dan dinas kesehatan kabupaten/ kota untuk tahun yang akan
datang.

2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas


a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan
dibandingkan dengan target yang harus dicapainya.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah,
mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah
kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come).
c. Puskesmas dan dings kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan
tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun
yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
d. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan sumberdaya Puskesmas dan urgensi pembinaan Puskesmas.

D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi penilaian


pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen
Puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya
kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota
dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan ketiga
fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk
mewujudkan visi “Indonesia Sehat 2010”.
Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan di
Daerah, maka kabupaten/ kota dapat menetapkan dan mengembangkan
jenis program kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang
sudah diukur dengan kemampuan sumberdaya termasuk ketersediaan dan
kompetensi tenaga pelaksananya, dengan tetap memperhatikan arahan dan
kebijakan tingkat propinsi dan pusat, yang dilandasi oleh kepentingan daerah
dan nasional termasuk konsensus global/ kesepakatan dunia (antara lain
penanggulangan penyakit polio, TBC, malaria, diare, kusta, dan lain-lain).
Puskesmas yang telah meiaksanakan upaya kesehatan pengembangan
baik berupa penambahan upaya maupun suatu upaya kesehatan inovasi, tetap
dilakukan penilaian. Hasil kegiatan (output atau outcome) yang dilakukan
Puskesmas merupakan nilai tambah dalam penilaian kinerjanya dan tetap
harus diperhitungkan sesuai dengan kesepakatan.
Apabila upaya kesehatan pengembangan tersebut merupakan
kebutuhan daerah yang telah didukung dengan ketersediaan dan kemampuan
sumberdaya di daerah yang bersangkutan maka dimungkinkan untuk
dikembangkan secara lebih luas di seluruh Puskesmas dalam suatu wilayah
kabupaten/kota. Olehkarenanya, kegiatan tersebut sudah harus diperhitungkan
untuk dilakukan penilaian di seluruh Puskesmas.
Dengan pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan kegiatan
untuk masing-masing Puskesmas kemungkinan “tidak lagi sama di seluruh
Puskesmas”, melainkan hanya berdasarkan “kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh Puskesmas yang bersangkutan”. Sedangkan kegiatan-
kegiatan pengembangan yang belum menjadi kegiatan utama di kabupaten/
kota, hanya akan dilakukan oleh Puskesmas tertentu saja di kabupaten/kota
yang bersangkutan.
Secara garis besar lingkup penilaian kinerja Puskesmas tersebut
berdasarkan pada upaya-upaya Puskesmas dalam menyelenggarakan.

1. Pelayanan kesehatan yang meliputi


a. Upaya Kesehatan Wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana
penetapan jenis pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/
kota.
b. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain penambahan upaya
kesehatan atau penerapan pendekatan baru (inovasi) upaya kesehatan
dalam pelaksanaan pengembangan program kesehatan yang
dilaksanakan di Puskesmas.

2. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan


kegiatan, meliputi:
a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini
dan pelaksanaan penilaian kinerja,
b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat,
keuangan, dll.

3. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi:


a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya
terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan.
c. Penilaian out-put pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang
diselenggarakan. Dimana masing-masing program/kegiatan
mempunyai indikator mutu tersendiri, sebagai contoh angka drop out
pengobatan pada program penanggulangan TBC.
d. Penilaian out-come pelayanan antara lain melalui pengukuran
tingkat kepuasan pengguna jasa pelayanan Puskesmas.
Belum semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas
dapat dinilai tingkat mutunya, baik dalam aspek input, proses, out-put maupun
out-comenya, karena indikator dan mekanisme untuk penilaiannya belum
ditentukan.
Sehingga, secara keseluruhan tidak akan diukur dalam penilaian
kinerja, akan tetapi dipilih beberapa indikator yang sudah ada standar
penilaiannya.
Jenis kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran buku
pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas ini merupakan jenis kegiatan yang
memungkinkan dilaksanakan di seluruh Puskesmas (sebagai “Daftar
Menu”). Sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan, masing-masing
kabupaten/kota akan menetapkan jenis kegiatan yang direncanakan untuk
dilaksanakan, dan kemudian hasilnya dinilai berdasarkan rencana yang
telah disusun.
Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringannya di wilayah
kerja Puskesmas, balk kegiatan yang dilaksanakan di dalam gedung
maupun di luar gedung.
Untuk beberapa jenis kegiatan tertentu, Puskesmas dapat memperoleh
bantuan teknologi ataupun tenaga dari Puskesmas sekitarnya atau tingkat
kabupaten/kota (sebagai contoh: dalam situasi emergensi/KLB, pelayanan
kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan, transmigrasi, komunitas adat
terpencil, dll) maka peran perbantuan dapat diabaikan, sehingga hasilnya dapat
diperhitungkan sebagai kegiatan Puskesmas.
Komponen input sumberdaya dan lingkungan tidak termasuk dalam
variabel penilaian, akan tetapi kedua komponen tersebut dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam proses penyusunan rencana dan penetapan besaran
target Puskesmas. Selanjutnya dalam melakukan analisa permasalahan/
kesenjangan kegiatan Puskesmas, maka komponen input sumberdaya dan
lingkungan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan baik dalam mencari
penyebab masalah maupun penetapan alternatif pemecahan masalah.
BAB II
PELAKSANAAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas meliputi serangkaian kegiatan


yang dimulai sejak awal tahun anggaran pada saat penyusunan rencana
pelaksanaan kegiatan Puskesmas. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang
dipantau dan dibahas melalui forum Lokakarya Mini baik bulanan dengan lintas
program di dalam Puskesmas maupun Lokakarya Mini tribulanan yang
melibatkan lintas sektor di kecamatan.
Penilaian kinerja Puskesmas meliputi Puskesmas dan jaringannya yaitu
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, bidan di desa serta berbagai UKBM dan upaya
pemberdayaan masyarakat lainnya. Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota, maka pada proses pelaksanaannya tetap dibawah bimbingan dan
pembinaan dinas kesehatan kabupaten/kota.

1. Penetapan target Puskesmas


Target Puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal atau
persentase yang akan dicapai Puskesmas pada akhir tahun.
Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-
masing Puskesmas bersifat spesifik dan berlaku untuk Puskesmas yang
bersangkutan berdasarkan pembahasan bersama antara dinas kesehatan
kabupaten/kota dengan Puskesmas pada saat penyusunan rencana kegiatan
Puskesmas.
Target nasional perlu dijabarkan ke dalam target provinsi, kabupaten/
kota dan Puskesmas secara tepat. Penetapan target Puskesmas dengan
mempertimbangkan:
a. Besarnya masalah yang dihadapi oleh masing-masing Puskesmas.
b. Besarnya masalah yang dihadapi kabupaten/kota.
c. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah.
d. Kendala-kendala maupun masalah dalam penanganannya.
e. Ketersediaan sumberdaya termasuk kemampuan sumber daya
manusia tahun yang akan datang.
f. Lingkungan fisik (faktor kesulitan geografis, iklim, transport, dan
lain-lain) dan non fisik (sosial budaya, tingkat pendapatan ekonomi
masyarakat, pendidikan masyarakat, dan lain-lain).
g. Target (sasaran) Puskesmas yang sebenarnya, Puskesmas tidak
dibebani untuk menjangkau masyarakat di daerah yang bukan target
sasarannya, kelompok masyarakat yang tidak mungkin dijangkau karena
kendala geografi transportasi, dan lain-lain.

Bila perhitungan target Puskesmas dilaksanakan secara cermat, teliti dan


tepat, maka pencapaian hasilnya secara kumulatif akan memberikan
kontribusi pada pencapaian target kabupaten/ kota dan tingkatan
administrasi di atasnya, sampai akhirnya target nasional dapat tercapai.
2. Pengumpulan data hasil kegiatan
a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada
periode waktu tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini dilakukan
oleh dinas kesehatan kabupaten/kota bersama Puskesmas. Sebagai contoh
periode waktu penilaian adalah bulan Januari sampai dengan bulan
Desember. Penilaian kinerja Puskesmas merupakan salah satu simpul dari
satu rangkaian kegiatan dalam manajemen Puskesmas. Oleh karena
penilaian kinerja adalah kegiatan untuk menilai kinerja Puskesmas
berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun, maka periode waktu
penilaian disesuaikan/disinkronkan pula dengan perencanaan.
b. Yang dimaksud dengan hasil kegiatan Puskesmas di sini adalah
Puskesmas beserta jaringannya yaitu Puskesmas Pembantu, Puskesmas
Keliling dan Bidan di Desa serta hasil pembinaan dan pemberdayaan
masyarakat.
c. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari SP2TP dan
pencatatan hasil kegiatan yang ada/dibuat Puskesmas, tidak hanya terbatas
pada laporan SP2TP yang dikirim ke dinas kesehatan kabupaten/kota.

3. Pengolahan data
a. Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari kegiatan yang telah
ditetapkan untuk dilaksanakan di Puskesmas, dihitung dengan
membandingkan hasil yang telah dicapai terhadap target standar yang telah
ditetapkan.
b. Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak lagi
diperhitungkan berdasarkan nilai bobot

4. Analisis hasil dan langkah pemecahan


a. Melakukan identifikasi masalah, kendala/hambatan dan penyebab
serta latar belakangnya dengan cara mengisi format analisa data dengan
mencantumkan kesenjangan hasil kegiatan pokok dan hasil kegiatan
lainnya yang terkait, input sumberdaya pendukungnya, lingkungan sosial
dan fisik yang mempengaruhi serta proses pelaksanaannya.
b. Mencari alternatif dalam upaya penanggulangan/pemecahan
masalahnya.
c. Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah dengan
memperhatikan arahan dan rencana pengembangan di dalam
wilayah kabupaten/kota
d. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun depan, sebagai
bagian dari kegiatan perencanaan Puskesmas.

5. Pelaksanaan penilaian
a. Di tingkat Puskesmas
1) Dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka mawas diri mengukur
keberhasilan kinerjanya.
2) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk
melakukan kompilasi hasil pencapaian (out - put dan out - come).
3) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan
pengumpulan data pencapaian, dengan memperhitungkan cakupan
hasil (out-put) kegiatan dan mutu bila hal tersebut memungkinkan.
4) Hasil yang telah dicapai, masing-masing penanggung jawab
kegiatan melakukan analisis masalah, identifikasi kendala/hambatan,
mencari penyebab dan latar belakangnya, mengenali faktor-faktor
pendukung dan penghambat.
5) Bersama-sama tim kecil Puskesmas menyusun rencana
pemecahannya dengan mempertimbangkan kecenderungan timbulnya
masalah (ancaman) ataupun kecenderungan untuk perbaikan (peluang)
dengan metoda analisis sederhana maupun analisa kecenderungan
dengan menggunakan data yang ada.
6) Hasil perhitungan, analisa data dan usulan rencana pemecahannya
dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/ kota.
b. Di tingkat kabupaten/ kota
1) Menerima rujukan/konsultasi Puskesmas dalam melakukan
perhitungan hasil kegiatan, menganalisa data dan membuat pemecahan
masalah.
2) Memantau dan melakukan pembinaan sepanjang tahun
pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan urutan prioritas masalah.
3) Melakukan verifikasi hasil perhitungan akhir kegiatan Puskesmas
dan bersama dengan Puskesmas menghitung dan menetapkan
kelompok peringkat kinerja Puskesmas.
4) Melakukan verifikasi analisa data dan pemecahan masalah yang
telah dibuat Puskesmas dan membuat rencana usulan kegiatan
berdasarkan kesepakatan bersama dengan Puskesmas
5) Mengirim umpan balik ke Puskesmas dalam bentuk penetapan
kelompok Puskesmas, evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan
rencana usulan kegiatan Puskesmas.
6) Penetapan target dan dukungan sumberdaya masing-masing
Puskesmas berdasarkan evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan rencana
usulan kegiatan tahun depan.

6. Langkah pelaksanaan penilaian


1) Langkah pelaksanaan penilaian di Puskesmas
No. Kegiatan
I. Pra Penilaian Kinerja Puskesmas *)
a. Pemantauan hasil kegiatan secara periodik bulanan/triwulan dan
konsultasi ke kabupaten/kota, dalam rangka mencapai target
cakupan dan mutu hasil kegiatan Puskesmas pada akhir tahun.
II. Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Pengumpulan data dan pengolahan data hasil kegiatan (dari data
bulanan/triwulan).
b. Konsultasi ke/pembinaan dan bimbingan dari dinas kesehatan
kabupaten/kota
Memberikan laporan perhitungan kinerja Puskesmas kepada
dinkes kabupaten/kota, dan membahas keterkaitannya dengan
verifikasi data dan perhitungannya.
c. Menerima umpan balik nilai akhir kinerja Puskesmas, berikut
penjelasan dalam perbaikan perhitungan bilamana terjadi
kesalahan
d. Menyajikan hasil akhir hasil perhitungan cakupan dan mutu
kegiatan, dalam bentuk grafik sarang laba-laba, ataupun cara
penampilan lainnya.

III. Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas *)


a. Menganalisis masalah dan kendala, merumuskan pemecahan
masalah, rencana perbaikan sekaligus rencana usulan kegiatan
tahun yang akan datang.
b. Menerima informasi dari kabupaten/kota tentang rencana
anggaran yang mungkin akan diterima masing-masing
Puskesmas dengan membahas rancangan kegiatan, besarnya
target, besarnya biaya dan kebutuhan sumber daya lain yang
diperlukan, dan jadwal kegiatan bersama dinas kesehatan
kabupaten/kota.
c. Bersama tim perencana Puskesmas menyusun rencana
pelaksanaan kegiaan (RPK) Puskesmas untuk tahun berjalan.
d. Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsur lintas sektor
terkait, untuk keterpaduan.
e. Mendiseminasikan informasi sekaligus membagi tugas dan
tanggung jawab untuk kegiatan tahun yang akan dilaksanakan,
dalam forum pertemuan lokakarya tahunan Puskesmas.
f. Menyelenggarakan pertemuan dengan lintas sektor terkait di
kecamatan, untuk mendiseminasikan rencana kegiatan-kegiatan
Puskesmas yang ada kaitannya dengan LS di tingkat kecamatan.
g. Mempersiapkan seluruh pelayanan Puskesmas untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan.

2) Waktu pelaksanaan penilaian oleh Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota
No. Kegiatan
I. Pra Penilaian Kinerja Puskesmas *)
a. Pemantauan penyelenggaraan kegiatan Puskesmas dan hasilnya
untuk periode waktu tertentu dan pembinaan dalam rangka
mendorong pencapaian cakupan hasil kegiatan Puskesmas.
II. Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Menerima konsultasi dari/pembinaan dan bimbingan kepada
Puskesmas
b. Menerima laporan perhitungan penilaian kinerja dari
Puskesmas, melakukan verifikasi atas data dan perhitungan
Puskesmas.
c. Memberikan umpan balik nilai akhir penilaian kinerja
Puskesmas sesuai dengan urutan peringkat dalam kelompok
masing-masing Puskesmas
d. Menyajikan hasil kinerja semua Puskesmas di kab/kota,
berdasarkan urutan peringkat dalam kelompoknya, sebaiknya
dalam bentuk grafik batang (bar-chart).
III. Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas *)
a. Menganalisis masalah dan kendala yang dihadapi Puskesmas
dan kabupaten, serta merumuskan pemecahan masalah, rencana
perbaikan sekaligus rencana kegiatan tk. kab/kota tahun yang
akan datang, memberikan arahan kebijaksanaan dan rencana
pengembangan tahun yang akan datang kepada Puskesmas,
berikut target kabupaten/kota dan rancangan pembagiannya
untuk semua Puskesmas.
b. Membahas rancangan kegiatan, besarnya target, besarnya biaya
yang diperlukan, dan jadwal kegiatan bersama Puskesmas.
c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan tk. Kabupaten/kota,
baik dalam kegiatannya sendiri maupun rencana pembinaan
kepada Puskesmas.
Catatan : Waktu pelaksanaan ditetapkan oleh masing-masing Dinas
Kesehatan Kabupaten.Kota bersama Puskesmas.
BAB III
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang diperlukan


sesuai dengan pedoman. Selanjutnya dilakukan pengisian format penilaian kinerja
sesuai dengan petunjuk definisi operasionainya.
Kepala Puskesmas bertanggungjawab dalam proses pengumpulan data.
Adapun pelaksanaan pengumpulan data dilakukan oleh penanggungjawab masing-
masing kegiatan/program dibantu oleh staf Puskesmas lainnya dengan tetap
memegang prinsip kerjasama tim.

A. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data disesuaikan dengan data yang diperlukan


sesuai dengan pedoman penilaian kinerja Puskesmas serta kesepakatan
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota.
Sesuai dengan fungsi Puskesmas, maka data untuk penilaian kinerja
Puskesmas dapat berasal dari Puskesmas dan jaringannya maupun data yang
dikumpulkan dari lintas sektor terkait serta masyarakat. Pelaksanaan
pengumpulan data dibahas dalam forum lokakarya mini Puskesmas maupun
pertemuan lintas sektor kecamatan, untuk mendapatkan masukan dan
dukungan dari unit terkait.
Adapun cara pengumpulan data, antara lain melalui
1. Data dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas (SP2TP/SP3)
2. Pemeriksaan/ pengecekan catatan/ notulen
3. Pemgumpulan data melalui survey sederhana

B. Jenis data

Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan yang


dilaksanakan oleh Puskesmas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di
Puskesmas dan jaringannya, yang terdiri atas:
1. Data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
2. Data pelaksanaan manajemen Puskesmas
3. Data hasil pengukuran/ penilaian mutu pelayanan Puskemas
Data tentang keadaan dan kondisi di masyarakat, dimana Puskesmas
tidak sepenuhnya berperan dalam pencapaian keberhasilannya, tidak
diperhitungkan dalam penilaian kinerja Puskesmas, misalnya
1. Ketersediaan sarana air bersih, jamban keluarga dan jumlah
pemakai air bersih
2. Sumberdaya (tenaga, dana, gedung, sarana transportasi dan
peralatan) yang tersedia di Puskesmas
3. Kondisi lingkungan fisik dan non fisik antara lain geografis, luas
wilayah, kondisi jalan, keadaan penduduk
C. Sumber data

Sumber utama data yang dikumpulkan adalah catatan hash kegiatan


Puskesmas sesuai dengan sistem pencatatan pelaporan yang berlaku (SP2TP),
catatan hasil kegiatan program inovatif maupun hash pengumpulan data
lainnya, bukan laporan yang dikirimkan ke dinas kesehatan kabupaten/kota.
Sebagai contoh, untuk menilai mutu Puskesmas, dilaksanakan survey
kepuasan pelanggan. Data hasil survey tersebut dapat digunakan sebagai salah
satu sumber data untuk penilaian kinerja Puskesmas.
Untuk kepentingan verifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
digunakan laporan hasil perhitungan Puskesmas untuk kinerja Puskesmas,
laporan SP2TP, laporan lain yang berkaitan dan supervisi langsung ke
Puskesmas.

D. VARIABEL PENILAIAN

Variabel penilaian kinerja Puskesmas seyogyanya mewakili/


merepresentasikan fungsi, azas, dan upaya pelayanan Puskesmas beserta
jaringannya. Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas dikelompokkan
dalam 3 komponen penilaian, yaitu:
1. Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan yang terdiri dari
a. Upaya Kesehatan Wajib
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
2. Komponen manajemen Puskesmas
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Setiap komponen terdiri dari kegiatan utama yang ditulis dengan
Angka Romawi (I, II, III, IV, dst). Masing-masing jenis kegiatan utama terdiri
dari kelompok variabel yang ditulis dengan huruf latin besar (A,B,C, ... dst),
yang meliputi beberapa sub variabel yang ditulis dengan angka (1,2,3, .... dst).
Sebagai contoh:

Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan :


I. Promosi Kesehatan
II. Kersehatan Lingkungan
III. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
A. Kesehatan Ibu
1. K1
2. Linakes
B. Kesehatan Anak
IV. Perbaikan Gizi Masyarakat
V. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
VI. Pengobatan

Kelompok variabel jenis kegiatan pelayanan kesehatan yang tercantum


dalam lampiran pedoman ini merupakan “daftar menu”. Penetapan kelompok
variabel dan sub-variabel dilaksanakan oleh Puskesmas bersama dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dengan mengacu pada kebijakan
program. Artinya Puskesmas melaksanakan tidak harus semua kegiatan yang
tercantum dalam pedoman ini, akan tetapi harus sesuai dengan yang
ditetapkan bersama dinas kesehatan kabupaten/ kota.
Khusus untuk Upaya kesehatan wajib, kegiatan utamanya sudah baku
yaitu:
I. Upaya Promosi Kesehatan
II. Upaya Kesehatan Lingkungan
III. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
IV. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
V. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
VI. Upaya Pengobatan
Akan tetapi Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan Puskesmas
bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan permasalahan,
kebutuhan dan kemampuan Puskesmas.
Dari setiap variabel kegiatan pelayanan kesehatan dan manajemennya
dengan bagian-bagian/masing-masing kelompok mempunyai nilai yang sama.
BAB IV
PEDOMAN PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data merupakan proses kegiatan yang merubah data menjadi


informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
termasuk untuk dasar penyusunan perencanaan Puskesmas.
Kegiatan pengolahan data merupakan kegiatan lanjutan setelah data
terkumpul. Untuk kepentingan tersebut telah disediakan kolom khusus
pengolahan data dalam formulir pengumpulan data.

Kegiatan pengolahan data meliputi:


1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang
dikumpulkan (cleaning and editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan dan
pencapaian hasil kegiatan Puskesmas (calculating)
3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi yang akan menjadi suatu
informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan (tabulating)

Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan oleh kepala


Puskesmas bersama tim kecil Puskesmas. Sedangkan pengolahan di tingkat
kabupaten/kota dilakukan oleh tim kecil yang ditugaskan kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota. Data yang diolah di tingkat kabupaten/kota berupa perhitungan
hasil kinerja Puskesmas sehingga diperoleh informasi tentang peringkat
Puskesmas se kabupaten/kota dalam kategori kelompoknya.

A. METODA PENGOLAHAN DATA

Untuk menghitung pencapain kinerja Puskesmas, ada 3 komponen


penilaian beserta kegiatan utama dan variablevariabel yang perlu diolah, yaitu:
1. Komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan Puskesmas
Untuk menghitung hasilnya dalam kelompok masing-masing, perlu
dihitung hasil reratanya secara bertingkat, sebagaimana tercantum dalam
format pengumpulan data dan perhitungannya.
2. Komponen manajemen Puskesmas
Penilaian manajemen disesuaikan dengan kondisi masing-masing variabel
yang sudah ditetapkan berdasarkan skala sumberdaya.
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Untuk menghitung penilaian mutu pelayanan berdasarkan hasil cakupan
yang dikelompokkan pada skala-skala yang ditetapkan pada setiap variabel
Sesuai dengan penjadwalan proses manajemen di tingkat Puskesmas
dan kabupaten/kota, maka untuk kepentingan perhitungan kinerja Puskesmas
ini, proses pengolahan data di tingkat Puskesmas sudah dimulai sejak awal
bulan Desember (Januari tahun selanjutnya) pada saat data mulai
dikumpulkan.
Untuk memperhitungkan cakupan maka angka target (T) merupakan
pembagi (denominator) terhadap pencapaian hasil kegiatan (H) dalam proses
pengolahan data. Cakupan diperoleh dengan menghitung pencapaian hasil
kegiatan dibagi dengan target (H/T) untuk setiap variabel.
Cara menghitung :
1. Nilai akhir cakupan kegiatan pelayanan kesehatan Puskesmas
Menghitung pencapaian cakupan hasil komponen kegiatan pelayanan
kesehatan, masing-masing kegiatan dihitung reratanya dari hasil masing-
masing variabel, sedangkan tiaptiap variabel dihitung dari rerata sub
variabel.
2. Nilai akhir tingkat pencapaian mutu kegiatan pelayanan kesehatan
Puskesmas
Dihitung berdasar cakupan komponen mutu pelayanan dari rata-rata nilai
setiap skala yang sesuai dengan variabelnya .
3. Nilai akhir tingkat manajemen Puskesmas
Cara penilaian sama seperti pada penilaian mutu pelayanan dengan
menggunakan penilaian berdasar skala.

B. PENILAIAN AKHIR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Kelompok Puskesmas ditetapkan setelah ada verifikasi dan


pembahasan Puskesmas bersama divas kesehatan kabupaten/kota, data dan
informasi yang dikirimkan oleh Puskesmas telah ditelaah/diteliti ulang oleh
tim di tingkat kabupaten/ kota.
Penilaian kinerja Puskesmas mempunyai 3 komponen penilaian, yaitu:
1. Penilaian kinerja Puskesmas hasil pencapaian pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
2. Penilaian kinerja Puskesmas hasil manajemen Puskesmas.
3. Penilaian kinerja Puskesmas mutu pelayanan kesehatan.
Penilaian Kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk tingkat
kelompok Puskesmas, yaitu:

Cakupan Pelayanan
1. Kelompok I : tingkat pencapaian hasil > 91
2. Kelompok II : tingkat pencapaian hasil = 81 -90%
3. Kelompok III : tingkat pencapaian hasil < 80

Mutu Pelayanan Kesehatan dan Manajemen


1. Kelompok I : Nilai rata-rata > 8.5
2. Kelompok II : Nilai rata-rata 5,5 - 8,4
3. Kelompok III : Nilai rata-rata < 5,5

Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota untuk mengetahui tingkat kinerja


Puskesmas di wilayahnya, maka kinerja Puskesmas akan dikelompokkan
menjadi 3 kelompok Puskesmas.
1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang
BAB. V
PENYAJIAN, ANALISA DATA DAN PEMECAHAN MASALAH

A. PENYAJIAN HASIL KEGIATAN

Perhitungan hasil kegiatan dengan variabel-variabelnya diharapkan


dapat memberikan gambaran kepada masingmasing penanggung jawab dan
pelaksana di Puskesmas tentang tingkat pencapaian hasil dari jenis-jenis
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan sebagai bahan evaluasi/
penilaian pencapaian prestasi kinerjanya yang diperhitungkan sendiri.
Untuk memudahkan dapat melihat pencapaian hasil kinerja
Puskesmas, maka hasil cakupan kegiatan pelayanan dan manajemen
Puskesmas dapat disajikan dalam bentuk gambaran “grafik sarang laba-
laba”.
Hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan dan manajemen
disajikan dalam bentuk sarang laba-laba yang berbeda. Setiap jari-jari grafik
sarang laba-laba untuk satu kelompok jenis kegiatan pelayanan/manajemen
Puskesmas. Sedangkan bagi masing-masing penanggung jawab kegiatan,
dapat membuat hal yang sama untuk masing-masing variabel kegiatannya.
Hasil pencapaian mutu pelayanan dan manajemen dapat juga disajikan
dalam bentuk grafik sarang laba-laba.
Dengan grafik sarang laba-laba diharapkan pembaca lebih mudah
mengetahui tingkat kesenjangan pencapaian dan ketidak serasian antara hasil
kegiatan dengan manajemen, karena antara keduanya mempunyai keterkaitan
yang sejajar.
Cara penyajian grafik tersebut sebaiknya dibuat secara periodik
bulanan atau triwulan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pemantauan
dan identifikasi masalah sedini mungkin.

B. ANALISIS DATA

Analisis data merupakan kegiatan untuk mengambil kesimpulan dari


data yang sudah diolah, yang selanjutnya akan menjadi bahan pertimbangan
untuk memberikan masukan bagi perencanaan, monitoring, bimbingan dan
pengendalian fungsi Puskesmas.
Kesalahan yang sering dilakukan dalam upaya menetapkan/
merumuskan masalah secara benar, ada 3 buah hambatan:
1. Tidak mendiagnosa masalah dari gejalanya.
2. Terlalu memfokuskan pada masalah yang relatif kecil daripada
masalah yang utama
3. Kurang dapat menentukan alternatif dalam penyelesaian masalah
yang sebenarnya.
Langkah-langkah merumuskan masalah dan penyebabnya.:
1. Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil cakupan kegiatan
pelayanan, manajemen Puskesmas dan pencapaian mutu kegiatan.
2. Identifikasi faktor penyebab, pendukung, peluang dan ancaman
prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan yang dihadapi Puskesmas
dalam tahun anggaran berjalan.
3. Perumusan analisis sebab akibat, menggunakan suatu teknik untuk
mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu situasi tertentu sebagai
rangkaian hubungan sebab akibat.
4. Penentuan prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan dengan
menggunakan metoda, untuk menentukan urutan masalah dari yang paling
penting sampai dengan yang kurang penting.
Untuk melakukan analisa data selain diperlukan hasil pencapaian
cakupan kegiatan pelayanan, manajemen termasuk mutu pelayanan (bagi
Puskesmas yang telah menerapkan mutu pelayanan) juga diperlukan semua
data kegiatan Puskesmas, sumberdaya Puskesmas dan keadaan lingkungan
(fisik dan non fisik), yang terkait dengan kegiatan yang akan dianalisa.

1. Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil cakupan kegiatan


pelayanan
Untuk melakukan analisa data tingkat Puskesmas dapat dimulai
dengan mengidentifikasi kesenjangan yang tergambar dalam grafik sarang
laba-laba. Pencapaian hasil cakupan kegiatan yang terjadi kesenjangan di
grafik sarang laba-laba ditulis ke lampiran : “Analisa data I” pada judul
matrik RAGPIE (dibawah Matrik RAGPIE/untuk evaluasi kegiatan).
Setiap lembar matrik untuk satu kegiatan yang terjadi kesenjangan.
Analisis penyebab kesenjangan, dalam aspek penyediaan dan
pemanfaatan sumber daya. Tuliskan pada kolom sumberdaya di kolom
perencanaan tentang semua sumber daya (tenaga, biaya, alat, obat, sarana
transport, fasilitas kesehatan) yang direncanakan untuk melakukan
kegiatan tersebut. Kemudian tuliskan pada kolom sumberdaya di kolom
pelaksanaan tentang pelaksanaannya penggunaan yang tertulis pada kolom
sumberdaya di kolom perencanaan.
Demikian juga tuliskan berapa % ternyata hasil yang dimanfaatkan
penggunaan sumberdaya pada kolom sumberdaya di kolom evaluasi
dengan cara hasil sumberdaya di kolom pelaksanaan dibagi sumberdaya
perencanaan dikalikan 100 %.
Tuliskan pada kolom kegiatan di kolom perencanaan tentang
semua rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dengan menggunakan
sumberdaya yang tercantum dalam kolom sumberdaya di kolom
perencanaan. Dengan cara penilaian/hitungan yang sama tulislah pada
kolom kegiatan di kolom pelaksanaan dan kolom kegiatan di kolom
evaluasi.
Tuliskan pada kolom pencapaian di kolom perencanaan tentang
semua hasil rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dengan
menggunakan sumberdaya yang tercantum dalam kolom sumberdaya di
kolom perencanaan. Dengan cara penilaian/hitungan yang sama tulislah
pada kolom pencapaian di kolom pelaksanaan dan kolom pencapaian di
kolom evaluasi.
2. Identikasi faktor kelemahan, pendukung, peluang dan
ancaman masalah kegiatan pelayanan kesehatan
Dalam mengumpulkan keterangan (informasi) yang berkaitan
dengan masalah kegiatan pelayanan kesehatan, dengan cara menuliskan
dalam lampiran : Analisa Data II (format “SWOT”) tentang variabel, sub
variabel dan subsub variabel (baik yang tercantum maupun tidak
tercantum dalam stratifikasi, namun ada dalam catatan data kegiatan
Puskesmas) dari kegiatan pelayanan yang terjadi kesenjangan di grafik
sarang laba-laba (jenis kegiatan yang ditulis sama dengan semua kegiatan
yang dinilai dalam matrik RAGPIE).
Tim kecil menuliskan hasil analisa/pengamatan selama
melaksanakan kegiatan tersebut semua sumberdaya, Iingkungan (fisik :
keadaan geografis, iklim, dan non fisik pendapatan penduduk, adat-
istiadat, pendidikan masyarakat, dll) yang mempengaruhi kegiatan tersebut
dengan memisahkan unsur tersebut yang menjadikan kegiatan
terhambat/kendala, mendukung keberhasilan kegiatan, peluang di masa
mendatang kegiatan tersebut dan ancaman kegiatan tersebut bila tidak
diiaksanakan ke dalam kolom-kolom kekuatan/pendukung (Strengths),
kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
Demikian juga tim kecil menuliskan hasil pengamatan dan analisa
kegiatan manajemen perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan yang
menjadi hambatan/kendala (tulislah pada kolom kelemahan), dan yang
menjadi kekuatan/dukungan kegiatan tersebut (tulislah pada kolom
kekuatan/pendukung), hal-hal yang menjadi peluang bila kegiatan
diiaksanakan pada tahun mendatang (pada kolom peluang), serta hal-hal
yang menjadi ancaman bila kegiatan tersebut tidak diiaksanakan pada
tahun mendatang (pada kolom ancaman).
Sumberdaya Puskesmas dan keadaan lingkungan fisik dan non
fisik yang dicantumkan hanya yang terkait saja.

3. Perumusan analisis sebab akibat


Dalam merumuskan analisis sebab akibat dapat menggunakan
Pohon masalah, karena metodanya mudah namun hasilnya relevan, namun
Puskesmas kabupaten/kota dapat menggunakan metoda lain yang
sederhana, mudah dan hasilnya relevan.
Pohon masalah adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan
semua masalah dalam suatu situasi tertentu, menyusun dan memperagakan
informasi ini sebagai rangkaian hubungan sebab akibat.
Mulai dengan yang menjadikan prioritas utama masalah kegiatan
pelayanan kesehatan yang dipecahkan.
Catat semua masalah terkait lainnya yang sudah diidentifikasikan
dalam matrik RAGPIE dan format SWOT.
Teknik curah pendapat (brainstorming) dapat dipergunakan, atau
disebutkan masalah yang diidentifikasikan dengan pertanyaan berikut:
 Apa yang menjadi masalah utama
 Apa yang menjadi akibat masalah ini
 Apa yang menjadi masalah pokok dari masalah utama
 Apa yang menjadi masalah spesifik dari masalah pokok
Susun masalah yang telah diidentifikasi oleh tim ke dalam bentuk
sebuah pohon masalah. Setiap format pohon masalah untuk satu jenis
kegiatan.
BAB VI
PEMBINAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Sesuai dengan pengertiannya, Puskesmas adalah unit pelaksana teknis


dinas kesehatan kabupaten/kota. Olehkarenanya penyelenggaraan Puskesmas,
tidak lepas dari tanggungjawab Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dengan
terbitnya UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, provinsi
mempunyai fungsi koordinasi dalam penyelenggaraan pembangunan, termasuk di
dalamnya pembangunan kesehatan.
Demikian pula halnya, dalam penyelenggaraan Puskesmas, dings
kesehatan provinsi tetap mempunyai fungsi koordinasi. Sehingga berkaitan
dengan pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas, baik dinas kesehatan
kabupaten/kota maupun dinas kesehatan provinsi juga mempunyai peran dalam
pelaksanaannya.

A. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Manfaat dari penilaian kinerja Puskesmas bagi dinas kesehatan


kabupaten/kota adalah:
1. mendapatkan gambaran tingkat perkembangan prestasi Puskesmas
di wilayah kerjanya
2. mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan
Puskesmas.
3. Mendapatkan gambaran kemampuan manajemen Puskesmas.
4. dapat dipergunakan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sebagai
dasar untuk melakukan pembinaan kepada Puskesmas. Sehingga
pembinaan dan dukungan yang diberikan lebih optimal/fokus, berdasarkan
permasalahan dan kondisi Puskemas.
Ikut melakukan penilaian hasil manajemen Puskesmas dengan cara
melakukan peninjauan ke masing-masing Puskesmas.
Memberi bimbingan dan fasilitasi dalam pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas.
Setelah menerima hasil penilaian kinerja Puskesmas, melakukan:
1. rekapitulasi data
2. rekapitulasi masalah dan melakukan analisa masalah serta
menentukan cara penanggulangannya. Apabila diperlukan dapat
mengajukan fasilitasi dari dinas keehatan provinsi
3. mengirimkan hasil rekapitulasi kepada Dinas kesehatan provinsi
4. membuat mapping/pemetaan kinerja Puskesmas.

B. Dinas Kesehatan provinsi

Manfaat penilaian kinerja Puskesmas bagi dinas kesehatan provinsi


adalah mendapatkan gambaran prestasi Puskesmas, serta hambatan dan
permasalahan yang dihadapi dinas kesehatan kabupaten/kota dalam
pembinaan dan pengembangan Puskemas di wilayah kerjanya. Selanjutnya
Provinsi dapat Jebih optima) dan fokus dalam memberikan dukungan kepada
Dinas kesehatan kabupaten/kota dalam upaya peningkatan kinerja Puskesmas.
Melakukan supervisi dan bimbingan teknis kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota dan Puskesmas.
Setelah menerima laporan dari dinas kesehatan kabupaten/kota
selanjutnya dilakukan :
1. membuat rekap dari seluruh kabupaten/kota
2. membuat rekap permasalahan dan melakukan analisa masalah
3. menyusun rencana penanggulangan dan pemecahan masalah,
apabila diperlukan dapat mengajukan fasilitasi dari Pusat
4. membuat peta kinerja kabupaten
BAB VII
PENUTUP

Pedoman manajemen Puskesmas sangat diperlukan untuk dapat


mengoptimalkan penyelenggaraan Puskesmas. Manajemen Puskesmas meliputi
perencanaan, lokakarya mini dan penilaian kinerja. Dengan disusunnya pedoman
penilaian kinerja Puskesmas ini dapat dijadikan bagi daerah dalam menerapkan
dan mengembangkan instrumen/ manajemen tools bagi Puskesmas khususnya
dalam penilaian kinerja Puskesmas.
Buku pedoman ini bersifat dinamis, sehingga daerah dapat melakukan
pengembangan dan penyesuaian berdasarkan kondisi dan kemampuan masing-
masing daerah.
Lampira
n–
Lampira
n
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Lampiran – 1
CAKUPAN
TARGET
PENCAPAIAN SUB
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN VARIABEL
(H) VARIABEL
(T) (V)
(SV)
UPAYA KESEHATAN WAJIB
I PROMOSI KESEHATAN

A. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada x x x x ..................


1. Rumah Tangga Rumah .................. .................. .................. x
2. Institut Pendidikan (Sekolah) Sekolah .................. .................. .................. x
3. Institut Sarana Kesehatan Sarkes .................. .................. .................. x
4. Institut TTU Lokasi .................. .................. .................. x
5. Institut tempat kerja Institusi .................. .................. .................. x
6. ...................................................

B. Bayi Mendapat ASI eksklusif Bayi .................. .................. .................. ..................

C. Mendorong terbentuknya Upaya Kesehatan Bersumber masyarakat x x x x ..................

1. Posyandu Madya (baru) Psy .................. .................. .................. x


2. Pos yandu Purnama Psy .................. .................. .................. x
3. ................................

D. Penyuluhan Napza Kelompok .................. .................. .................. ..................

II KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Penyehatan Air x x x x ..................

1. Inspeksi sanitasi sarana air bersih Sarana .................. .................. .................. x


2. Pembinaan kelompok masyarakat/kelompok pemakai air Kelompok .................. .................. .................. x
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

CAKUPAN
TARGET
PENCAPAIAN SUB
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN VARIABEL
(H) VARIABEL
(T) (V)
(SV)
B. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN x x x x ..................

1. Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan Sarana .................. .................. .................. x


2. Pembinaan tempat pengelolaan makanan Sarana .................. .................. .................. x

C Penyerahan tempat pembuangan sampah dan Limbah x x x x ..................

1. Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah Sarana .................. .................. .................. x
2. .......................................

D Penyehatan Lingkungan Permukiman dan jamban keluarga x x x x ..................

1. Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan Sarana .................. .................. .................. x


2. ........................................

E Pengawasan sanitasi Tempat-Tempat Umum x x x x ..................

1. Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum Sarana .................. .................. .................. x


2. Sanitasi tempat umum memenuhi syarat Sarana .................. .................. .................. x
3. ...........................................

F Pengamanan Tempat Pengelolaan Pestisida x x x x ..................

1. Inspesi sanitasi sarana pengelolaan pestisida Sarana .................. .................. .................. x


2. Pembinaan tempat pengelolaan pestisida Sarana .................. .................. .................. x
3. ...........................................

H Pengendalian Vektor x x x x ..................

1. Pengawasan tempat-2 potensial perindukan vektor di permukiman Lokasi .................. .................. .................. x
penduduk dan sekitarnya
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

CAKUPAN
TARGET
PENCAPAIAN SUB
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN VARIABEL
(H) VARIABEL
(T) (V)
(SV)
2. Pemberdayaan sasaran/kelompok/pokjan potensial dalam upaya Kelompok .................. .................. .................. x
pemberantasan tempat perindukan vektor penyakit di permukiman
penduduk dan sekitarnya
3. Desa/lokasi potensial yang mendapat intervensi pemberantasan vektor Desa/Lok .................. .................. .................. x
penyakit menular

III KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA

A Kesehatan Ibu x x x x ..................

1. Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standard, untuk kunjungan Ibu hamil .................. .................. .................. x
lengkap
2. Drop out K4 – K1 Ibu hamil .................. .................. .................. x
3. Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan Ibu bersalin .................. .................. .................. x
persalinan dukun oleh tenaga kesehatan sesuai standar
4. Pelayanan Nifas Lengkap (Ibu & neonatus) sesuai standar (KN3) Ibu / bayi .................. .................. .................. x
5. Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi Ibu hamil .................. .................. .................. x

B Kesehatan Bayi x x x x ..................

1. Penanganan dan atau rujukan neonatus resiko tinggi Bayi .................. .................. .................. x
2. Cakupan BBLR ditangani Bayi .................. .................. .................. x
3. ........................................

C Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah x x x x ..................

1. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Balita (kontak Balita .................. .................. .................. x
pertama)
2. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Anak Pra Sekolah Anak .................. .................. .................. x
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

CAKUPAN
TARGET
PENCAPAIAN SUB
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN VARIABEL
(H) VARIABEL
(T) (V)
(SV)
D Upaya Kesehatan Anak Usia sekolah dan Remaja x x x x ..................

1. Pelayanan kesehatan anak sekolah dasar oleh nakes atau tenaga Anak .................. .................. .................. x
terlatih/guru UKS/dokter kecil
2. Cakupan pelayanan kesehatan Remaja Anak .................. .................. .................. x

E Pelayanan Keluarga Berencana x x x x ..................

1. Akseptor KB aktif di Puskesmas (CU) PUS .................. .................. .................. x


2. Akseptor aktif MKET di Puskesmas Orang .................. .................. .................. x
3. Akseptor MKET dengan komplikasi Orang .................. .................. .................. x
4. Akseptor MKET mengalami kegagalan Orang .................. .................. .................. x

IV UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

x x x x ..................

1. Pemberian capsul vitamin A (dosis 200.000 SI) pada Balita 2 kali/tahun Anak .................. .................. .................. x
2. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada Ibu Hamil Ibu hamil .................. .................. .................. x
3. Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk pada gakin Anak .................. .................. .................. x
4. Balita naik berat badannya Anak .................. .................. .................. x
5. Balita bawah garis merah Anak .................. .................. .................. x

V UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT


MENULAR

A TB PARU x x x x ..................

1 Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA positif Orang .................. .................. .................. x
2 Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA negatif Rontgen positif Orang .................. .................. .................. x
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

CAKUPAN
TARGET
PENCAPAIAN SUB
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN VARIABEL
(H) VARIABEL
(T) (V)
(SV)
B Malaria *) x x x x ..................

1. Pemeriksaan Sediaan Darah (SD) pada penderita malaria klinis *) % .................. .................. .................. x
2. Penderita Malaria Klinis yang diobati Orang .................. .................. .................. x
3. Penderita ‘+’ (positif) malaria yang diobati sesuai standar Orang .................. .................. .................. x
4. Penderita yang terdeteksi Malaria Berat di Puskesmas yang dirujuk ke % .................. .................. .................. x
RS*)

C Kusta x x x x ..................

1. Penemuan tersangka penderita kusta Orang .................. .................. .................. x


2. Pengobatan penderita kusta Orang .................. .................. .................. x
2. Pemeriksaan konak penderita Orang .................. .................. .................. x

D Pelayanan Imunisasi *) x x x x ..................

1. Imunisasi DPT 1 pada bayi Bayi .................. .................. .................. x


2. Drop Out DPT 3 – Campak Bayi .................. .................. .................. x
3. Imunisasi HB-1 < 7 hari Bayi .................. .................. .................. x
4. Imunisasi Campak pada bayi Bayi .................. .................. .................. x
5. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD Anak .................. .................. .................. x
6. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 Anak .................. .................. .................. x

E Diare x x x x ..................

1. Penemuan Kasus diare di Puskesmas dan Kader Orang .................. .................. .................. x
2. Kasus Diare ditangani oleh Puskesmas dan kader dengan oral rehidrasi Orang .................. .................. .................. x
3. Kasus Diare ditangani dengan Rehidrasi intavena Orang .................. .................. .................. x

LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


CAKUPAN
TARGET
PENCAPAIAN SUB
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN VARIABEL
(H) VARIABEL
(T) (V)
(SV)
F ISPA x x x x ..................

1. Penemuan kasus penemonia dan pnemonia berat oleh puskesmas dan Orang .................. .................. .................. x
kader
2. Jumlah kasus pnemonia dan pnemonia berat ditangani Orang .................. .................. .................. x
3. Jumlah kasus pnemonia berat/dengan tanda bahaya ditangani/dirujuk % .................. .................. .................. x

G Demam berdarah Dengue (DBD) *) x x x x ..................

1. Angka Bebas Jentik (ABJ) % .................. .................. .................. x


2. Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE) % .................. .................. .................. x

H Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS x x x x ..................

1. Kasus PMS yang diobati Orang .................. .................. .................. x


2. Klien yang mendapat penanganan HIV/AIDS Orang .................. .................. .................. x

J Pencagahan dan penanggulangan Rabies *) x x x x ..................

1. Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR % .................. .................. .................. x


2. Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi % .................. .................. .................. x

K Pencegahan dan penanggulangan Filariasis dan Schistozomiasis *) x x x x ..................

1. Kasus Filariasis yang ditangani Orang .................. .................. .................. x


2. Prosentase pengobatan selektif Schistozomiasis Orang .................. .................. .................. x
3. Prosentase pengobatan selektif F. Buski Orang .................. .................. .................. x

LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

CAKUPAN
TARGET
PENCAPAIAN SUB
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN VARIABEL
(H) VARIABEL
(T) (V)
(SV)
VI UPAYA PENGOBATAN

A Pengobatan x x x x ..................
1. Kunjungan rawat jalan Umum Orang .................. .................. .................. x
2. Kunjungan rawat jalan gigi Orang .................. .................. .................. x

B Pemeriksaan Laboratorium *) x x x x ..................

1. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil Spesimen .................. .................. .................. x


2. Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD Spesimen .................. .................. .................. x
3. Pemeriksaan darah malaria Spesimen .................. .................. .................. x
4. Pemeriksaan test kehamilan Spesimen .................. .................. .................. x
5. Pemeriksaan sputum TB Spesimen .................. .................. .................. x
6. Pemeriksaan Urine Protein pada ibu hamil Spesimen .................. .................. .................. x
7. ......................................................
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

CAKUPAN
TARGET
PENCAPAIAN SUB
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN VARIABEL
(H) VARIABEL
(T) (V)
(SV)
UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
I Puskesmas dengan Rawat Inap x x x x ..................

1. BOR Puskesmas tempat tidur % .................. .................. .................. x


2. Hari rawat rata-rata (ALOS) di Puskesmas Tempat tidur Hari .................. .................. .................. x
3. Asuhan keperawatan individu pada pasien rawat inap Orang .................. .................. .................. x
4. .................................................

II Upaya Kesehaan Usia Lanjut x x x x ..................

1. Pembinaan Kelompok Usia Lanjut sesuai standar Kelompok .................. .................. .................. x
2. Pemantauan Kesehatan pada anggota Kelompok Usia Lanjut yang dibina Orang .................. .................. .................. x
sesuai standar
3. ......................................................

III Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan x x x x ..................

1. Penemuan Kasus di masyarakat dan Puskesmas, melalui pemeriksaan: Orang .................. .................. .................. x
visus/refraksi
2. Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas Orang .................. .................. .................. x
3. Penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun Orang .................. .................. .................. x
4. Pelayanan operasi katarak di Puskesmas Orang .................. .................. .................. x

IV Upaya Kesehatan Telinga / Pencagahan Gangguan Pendengaran x x x x ..................

1. Penemuan Kasus dan rujukan spesualis di Puskesmas melalui Orang .................. .................. .................. x
pemeriksaan fungsi pendengaran
2. Pelayanan tindakan/operatif oleh spesialis di Puskesmas Orang .................. .................. .................. x
3. Kejadian komplikasi operasi Orang .................. .................. .................. x
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

CAKUPAN
TARGET
PENCAPAIAN SUB
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN VARIABEL
(H) VARIABEL
(T) (V)
(SV)
V Kesehatan Jiwa x x x x ..................

1. Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dan upaya penemuan dini Kelompok .................. .................. .................. x
dan rujukan kasus gangguan jiwa
2. Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, gangguan jiwa, Orang .................. .................. .................. x
masalah Napza, dll, dari rujukan kader dan masyarakat
3. Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan ke RS / spesialis Orang .................. .................. .................. x
4. Deteksi dan penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku, gangguan jiwa Orang .................. .................. .................. x
gangguan psikosomatik, masala napza, dll) yang datang berobat di
Puskesmas

VI Kesehatan Olah Raga x x x x ..................

1. Pemberdayaan Masyarakat melalui pelatihan kader Orang .................. .................. .................. x


2. Pembinaan Kelompok potensial/klub, dalam Kes. OR Kelompok .................. .................. .................. x
3. Pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah Orang .................. .................. .................. x
4. Pemeriksaan kesegaran jasmani pada atlet Orang .................. .................. .................. x

VII Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi x x x x ..................

1. Pembinaan kesehatan gigi di Posyandu Posyandu .................. .................. .................. x


2. Pembinaan kesehatan gigi pada TK TK .................. .................. .................. x
3. Pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal pada SD/MI SD/MI .................. .................. .................. x
4. Perawatan kesehatan gigi pada SD/MI SD/MI .................. .................. .................. x
5. Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi Orang .................. .................. .................. x
6. Gigi tetap yang dicabut Gigi .................. .................. .................. x
7. Gigi tetap yang ditambal permanen Gigi .................. .................. .................. x

LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

NO JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN


SUB
SASARAN VARIABEL
(H) VARIABEL
(T) (V)
(SV)
VIII Perawatan Kesehatan Masyarakat x x x x ..................

1. Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga Keluarga .................. .................. .................. x


2. Kegiatan asuhan keperawatan pada kelompok masyarakat Kelompok .................. .................. .................. x
3. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada keluarga lepas asuh Keluarga .................. .................. .................. x
4. Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok lepas asuh Kelompok .................. .................. .................. x

IX Bina Kesehatan Tradisional x x x x ..................

1. Pembinaan TOGA dan pemanfaatannya pada sasaran masyarakat Keluarga .................. .................. .................. x
2. Pembinaan pengobat Tradisional yang menggunakan tanaman obat Orang .................. .................. .................. x
3. Pembinaan pengobat Tradisional dengan ketrampilan Orang .................. .................. .................. x
4. Pembinaan pengobat Tradisional lainnya Orang .................. .................. .................. x

X Bina Kesehatan Kerja x x x x ..................

1. Pos UKK berfungsi baik Pos .................. .................. .................. x


2. Pos UKK menuju SIMASKER Kali .................. .................. .................. x
3. Pelayanan Kesehatan oleh tenaga kesehatan pada pekerja di pos UKK Orang .................. .................. .................. x
LAPIRAN KEGIATAN MANAJEMEN PUSKESMAS

N SKALA 1 SLAKA 2 SKALA 3


JENIS VARIABEL NILAI HASIL
O NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10

I MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS

1. Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan pokok tahun lalu Sebagian Sebagian Semuanya (.................)
< 50% 50% - 80% 100%

2. Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan masalah berdasarkan Ya, beberapa Ya, beberapa Ya, beberapa (.................)
prioritas ada analisa ada analisa ada analisa
perumusan perumusan perumusan

3. Menyusun RPK secara terinci dan lengkap Ya, terinci Ya, terinci Ya, terinci (.................)
Sebagian kecil Sebagian kecil Sebagian kecil

4. Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan < 5 kali / tahun 5-8 kali / tahun 9-12 kali / tahun (.................)

5. Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan (lintas sektor) < 2 kali / tahun 2-3 kali / tahun 4 kali / tahun (.................)

6. Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke Kabupaten/Kota tepat < 6 kali 6-9 kali / tahun 10-12 kali / tahun (.................)
waktu

7. Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap bulan < 6 kali / tahun 6-8 kali / tahun 9-12 kali / tahun (.................)

II MANAJEMEN ALAT DAN OBAT

1. Membuat kartu investaris dan menempatkan di masing-masing ruangan < 60% ruang 61-80% ruang 81-100% ruang (.................)

2. Melaksanakan up dating daftar inventaris alat < 3 kali / tahun 4-6 kali / tahun Tiap Bulan (.................)

3. Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di setiap unit pelayanan Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, Seluruhnya (.................)
unit besar
4. Membuat Kartu stok untuk setiap jenis obat/bahan di gudang obat secara Ya, beberapa item Ya, beberapa item Ya, beberapa item (.................)
rutin obat obat obat

5. Menerapkan FIFO dan FEFO Ya, beberapa item Ya, beberapa item Ya, beberapa item (.................)
obat obat obat

6. ................................

III MANAJEMEN KEUANGAN

1. Membuat catatan bulanan uang masuk-keluar dalam buku kas Ya, Ya, setiap Ya, (.................)
tidak tentu tiga bulan setiap bulan

2. Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan secara berkala Ya, Ya, setiap Ya, (.................)
tidak tentu tiga bulan setiap bulan

3. ......................

IV MANAJEMEN KETENAGAAN

1. Membuat daftar/catatan kepegawaian petugas Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, semua (.................)
pegawai besar pegawai pegawai

2. Membuat uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, seluruh (.................)
petugas besar petugas petugas

3. Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas sesuai dengan tugas, Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, seluruh (.................)
wewenang dan tanggungjawab petugas besar petugas petugas

4. Membuat penilaian DP3 tepat waktu Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, seluruh (.................)
petugas besar petugas petugas

5. ................................
Cara perhitungan:
Mengisi pada kolom nilai hasil sesuai dengan kondisi manajemen dengan nilai yang sesuai pada skala penilaian
Hasil akhir adalah rata-rata dari penjumlahan nilai hasil variabel manajemen
Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi:
Baik = nilai rata-rata ( > 8,5 )
Sedang = nilai rata-rata ( 5,5 – 8,4 )
Kurang = nilai rata-rata ( < 5,5 )
LAMPIRAN PENILAIAN MUTU PELAYANAN

SKALA 3 SKALA 2 SKALA 1


NO JENIS KEGIATAN Nilai Akhir
Nilai 10 Nilai 7 Nilai 4
1. Drop out pelayanan ANC (K1- < 10% 11-20% > 20% (................)
K4)

2. Persalinan oleh Tenaga > 80% 70-79% < 70% (................)


Kesehatan

3. Penanganan Komplikasi > 5% 4-4,9% < 4% (................)


Obstetri/risiko tinggi

4. Error rate pemeriksaan BTA < 5% 6-10% > 10% (................)

5. Error rate pemeriksaan darah < 5% 6-10% > 10% (................)


malaria

6. Kepatuhan terhadap standar < 50% 51-80% 81-100% (................)


ANC

7. Kepatuhan terhadap standar < 50% 51-80% 81-100% (................)


pemeriksaan TB Paru

8. Tingkat kepuasan pasien < 50% 51-80% 81-100% (................)


terhadap pelayanan Puskesmas

9. ..........................................

Cara penilaian:
1. Nilai mutu kegiatan dihitung sesuai dengan hasil pencapaian/cakupan
kegiatan di Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom skala yang sesuai
2. Nilai pada tiap skala dan standar nilai tiap skala ditetapkan oleh masing-
masing daerah sesuai dengan kesepakaan
3. Hasil nilai pada skala dimasukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
4. Hasil rata-rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir
mutu
5. Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi:
Baik = nilai rata-rata > 8,5
Sedang = nilai rata-rata 5,5 – 8,4
Kurang = nilai rata-rata < 5,5
Lampiran - 2
REKAPITULASI PERHITUNGAN CAKUPAN KOMPONEN KEGIATAN
KINERJA PUSKESMAS

Puskesmas : ...............................................................................
Kabupaten : ...............................................................................
Tahun : ...............................................................................

HASIL CAKUPAN
NO KOMPONEN KEGIATAN
(%)
I UPAYA PROMOSI KESEHATAN (..........................)

II UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN (..........................)

III UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA (..........................)

IV UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT (..........................)

V UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR (..........................)

VI UPAYA PENGOBATAN (..........................)

VII UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN (..........................)


Lampiran - 3
GRAFIK LABA-LABA
PENYAJIAN HASIL KINERJA PUSKESMAS
GRAFIK LABA-LABA
PENYAJIAN HASIL KINERJA PUSKESMAS
Lampiran - 4
FORMAT SWOT
IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN
KEGIATAN : .............................

NO VARIABEL PENILAIAN KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN


1. Sumber daya
Tenaga
Biaya
Alat
Obat
Sarana kesehatan

2. Lingkungan
Fisik
Non Fisik

3. Perencanaan

4. Pelaksanaan

5. Evaluasi
Lampiran 5
MATRIKS RAGPIE
(UNTUK EVALUASI KEGIATAN)
KEGIATAN:

SUMBER DAYA KEGIATAN PENCAPAIAN

PERENCANAAN

PELAKSANAAN

EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai