Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan
kesehatan masyarakat telah dibangun Puskesmas. UPTD Puskesmas
Kedungtuban adalah Unit P elaksana Teknis D inas Kesehatan
Kabupaten Blora yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kedungtuban.
Puskesmas berfungsi sebagai:
(1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan;
(2) Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat;
(3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari:
(1) Perencanaan tingkat Puskesmas;
(2) Lokakarya Mini Puskesmas;
(3) Penilaian Kinerja Puskesmas dan manajemen sumberdaya
termasuk alat, obat, keuangan dan tenaga, serta didukung dengan
manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi
manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu
pelayanan (antara lain melalui penerapan quality assurance).
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen
Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program yang akan
menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik
oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya,
yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi
setempat.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan


kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapaitujuan

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 1


pembangunan kesehatan tersebut di atas, maka pedoman stratifikasi
Puskesmas yang telah dipergunakan selama ini telah disempurnakan,
dan selanjutnya digunakan istilah Penilaian Kinerja Puskesmas.

1.2. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk


melakukan penilaian hasil kerja/ prestasi Puskesmas. Pelaksanaan
penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas, sebagai instrumen mawas diri
karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara
mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten melakukan verifikasi
hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan
dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi
Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, Dinas
Kesehatan Kabupaten bersama Puskesmas dapat menetapkan
Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian
kinerjanya.
Pada setiap kelompok tersebut, D inas K esehatan K abupaten
dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya, sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapatdiketahui serta
dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

1.3. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal
dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
Kabupaten
Tujuan Khusus
1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 2


2). Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahunberdasarkan
urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas.
3). Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan
masukan dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas
kesehatan kabupaten untuk tahun yang akan datang.

1.4. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :

a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan


dibandingkan dengan target yang harus dicapainya.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah,
mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah
kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come).
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten dapat menetapkan
tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada
tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
d. Dinas kesehatan kabupaten dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan sumberdaya Puskesmas dan urgensi pembinaan
Puskesmas.

1.5. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi penilaian
pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen
Puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya
kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten
dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan
ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan
kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan
strategi untuk mewujudkan visi Puskesmas.

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 3


Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan di
Daerah, maka kabupaten dapat menetapkan dan mengembangkan
jenis program kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
yang sudah diukur dengan kemampuan sumberdaya termasuk
ketersediaan dan kompetensi tenaga pelaksananya, dengan tetap
memperhatikan arahan dan kebijakan tingkat propinsi dan pusat, yang
dilandasi oleh kepentingan daerah dan nasional termasuk konsensus
global/ kesepakatan dunia (antara lain penanggulangan penyakit polio,
TBC, malaria, diare, kusta, dan lain-lain).
Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan
pengembangan baik berupa penambahan upaya maupun suatu upaya
kesehatan inovasi, tetap dilakukan penilaian. Hasil kegiatan (output
atau outcome) yang dilakukan Puskesmas merupakan nilai tambah dalam
penilaian kinerjanya dan tetap harus diperhitungkan sesuai dengan
kesepakatan.
Apabila upaya kesehatan pengembangan tersebut merupakan
kebutuhan daerah yang telah didukung dengan ketersediaan dan
kemampuan sumberdaya di daerah yang bersangkutan maka
dimungkinkan untuk dikembangkan secara lebih luas di seluruh
Puskesmas dalam suatu wilayah kabupaten. Olehkarenanya, kegiatan
tersebut sudah harus diperhitungkan untuk dilakukan penilaian di seluruh
Puskesmas.
Dengan pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan kegiatan
untuk masing-masing Puskesmaskemungkinan “tidak lagi sama di
seluruh Puskesmas“, melainkan hanya berdasarkan“kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan oleh Puskesmas yang bersangkutan” Sedangkan
kegiatan- kegiatan pengembangan yang belum menjadi kegiatan utama
di kabupaten, hanya akan dilakukan oleh Puskesmas tertentu saja di
kabupaten/ kota yang bersangkutan.
Secara garis besar lingkup penilaian kinerja Puskesmas
tersebut berdasarkan pada upaya-upaya Puskesmas dalam
menyelenggarakan :

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 4


1. Pelayanan kesehatan yang meliputi :
a. Upaya Kesehatan Wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana
penetapan jenis pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan
kabupaten/
b. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain penambahan upaya
kesehatan atau penerapan pendekatan baru (inovasi) upaya
kesehatan dalam pelaksanaan pengembangan program
kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas.

2. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan


kegiatan, meliputi :
a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan
pelaksanaan penilaian kinerja,
b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat,
keuangan, dll.

3. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi :


a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya
terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan.
c. Penilaian out-put pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang
diselenggarakan. Dimana masing-masing program/kegiatan
mempunyai indikator mutu tersendiri, sebagai contoh angka
drop out pengobatan pada program penanggulangan TBC.
d. Penilaian out-come pelayanan antara lain melalui pengukuran
tingkat kepuasan pengguna jasa pelayanan Puskesmas.

Belum semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas


dapat dinilai tingkat mutunya, baik dalam aspek input, proses, out-put
maupun out-comenya, karena indikator dan mekanisme untuk
penilaiannya belum ditentukan. Sehingga, secara keseluruhan tidak akan
diukur dalam penilaian kinerja, akan tetapi dipilih beberapa indikator

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 5


yang sudah ada standar penilaiannya. Jenis kegiatan Puskesmas yang
terdapat dalam lampiran buku pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas ini
merupakan jenis kegiatan yang memungkinkan dilaksanakan di
seluruh Puskesmas (sebagai “Daftar Menu“). Sesuai dengan
kebutuhan dan permasalahan, masing-masing kabupaten akan
menetapkan jenis kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan, dan
kemudian hasilnya dinilai berdasarkan rencana yang telah disusun.
Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringannya di wilayah
kerja Puskesmas, baik kegiatan yang dilaksanakan di dalam gedung
maupun di luar gedung. Untuk beberapa jenis kegiatan tertentu,
Puskesmas dapat memperoleh bantuan teknologi ataupun tenaga dari
Puskesmas sekitarnya atau tingkat kabupaten/ kota (sebagai contoh:
dalam situasi emergensi/ KLB, pelayanan kesehatan di daerah
tertinggal, perbatasan, transmigrasi, komunitas adat terpencil, dll) maka
peran perbantuan dapat diabaikan, sehingga hasilnya dapat
diperhitungkan sebagai kegiatan Puskesmas.
Komponen input sumberdaya dan lingkungan tidak termasuk dalam
variabel penilaian, akan tetapi kedua komponen tersebut dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam proses penyusunan rencana dan
penetapan besaran target Puskesmas. Selanjutnya dalam melakukan
analisa permasalahan/kesenjangan kegiatan Puskesmas, maka
komponen input sumberdaya dan lingkungan dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan baik dalam mencari penyebab masalah maupun
penetapan alternatif pemecahan masalah.

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 6


BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas meliputi serangkaian


kegiatan yang dimulai sejak awal tahun anggaran pada saat penyusunan
rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas. Selanjutnya dilakukan
pengumpulan data yang dipantau dan dibahas melalui forum Lokakarya
Mini baik bulanan dengan lintas program di dalam Puskesmas maupun
Lokakarya Mini tribulanan yang melibatkan lintas sektor di kecamatan.
Penilaian kinerja Puskesmas meliputi Puskesmas dan jaringannya
yaitu Puskesmas, Puskesmas Pembantu, bidan di desa serta
berbagai UKBM dan upaya pemberdayaan masyarakat lainnya.
Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota, maka
pada proses pelaksanaannya tetap dibawah bimbingan dan pembinaan
dinas kesehatan kabupaten/kota.

1. Penetapan target Puskesmas


Target Puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal atau
persentase yang akan dicapai Puskesmas pada akhir tahun.
Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-
masing Puskesmas bersifat spesifik dan berlaku untuk Puskesmas yang
bersangkutan berdasarkanpembahasan bersama antara dinas kesehatan
kabupaten dengan Puskesmas pada saat penyusunan rencana kegiatan
Puskesmas.
Target nasional perlu dijabarkan ke dalam target provinsi,
kabupaten dan Puskesmas secara tepat. Penetapan target Puskesmas
dengan mempertimbangkan :
a. Besarnya masalah yang dihadapi oleh Puskesmas.
b. Besarnya masalah yang dihadapi kabupaten
c. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah.
d. Kendala-kendala maupun masalah dalam penanganannya

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 7


e. Ketersediaan sumberdaya termasuk kemampuan sumber daya
manusia tahun yang akan datang.
f. Lingkungan fisik (faktor kesulitan geografis, iklim, transport, dan lain-
lain) dan non fisik (sosial budaya, tingkat pendapatan ekonomi
masyarakat, pendidikan masyarakat, dan lain-lain).
g. Target (sasaran) Puskesmas yang sebenarnya, Puskesmas tidak
dibebani untuk menjangkau masyarakat di daerah yang bukan
target sasarannya, kelompok masyarakat yang tidak mungkin
dijangkau karena kendala geografi transportasi, dan lain-lain.

Bila perhitungan target Puskesmas dilaksanakan secara cermat,


teliti dan tepat, maka pencapaian hasilnya secara kumulatif akan
memberikan kontribusi pada pencapaian target kabupaten dan tingkatan
administrasi di atasnya, sampai akhirnya target nasional dapat
tercapai.

2. Pengumpulan data hasil kegiatan


a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada
periode waktu tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini
dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota bersama Puskesmas.
Sebagai contoh periode waktu penilaian adalah bulan Januari
sampai dengan bulan Desember. Penilaian kinerja Puskesmas
merupakan salah satu simpul dari satu rangkaian kegiatan dalam
manajemen Puskesmas. Oleh karena penilaian kinerja adalah kegiatan
untuk menilai kinerja Puskesmas berdasarkan rencana kegiatan yang
telah disusun, maka periode waktu penilaian disesuaikan/
disinkronkan pula dengan perencanaan.
b. Yang dimaksud dengan hasil kegiatan Puskesmas di sini adalah
Puskesmas beserta jaringannya yaitu Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling dan Bidan di Desa serta hasil pembinaan dan
pemberdayaan masyarakat.

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 8


c. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari SP3 dan
pencatatan hasil kegiatan yang ada/ dibuat Puskesmas, tidak hanya
terbatas pada laporan SP3 yang dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten

3. Pengolahan data
a. Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari kegiatan yang telah
ditetapkan untuk dilaksanakan di Puskesmas, dihitung dengan
membandingkan hasil yang telah dicapai terhadap target standar yang
telah ditetapkan.
b. Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak lagi diperhitungkan
berdasarkan nilai bobot

4. Analisis hasil dan langkah pemecahan


a. Melakukan identifikasi masalah, kendala/hambatan dan penyebab
serta latar belakangnya dengan cara mengisi format analisa data
dengan mencantumkan kesenjangan hasil kegiatan pokok dan
hasil kegiatan lainnya yang terkait, input sumberdaya pendukungnya,
lingkungan sosial dan fisik yang mempengaruhi serta proses
pelaksanaannya.
b. Mencari alternatif dalam upaya penanggulangan/pemecahan
masalahnya.
c. Merumuskan langkah-langkahpemecahan masalah dengan
memperhatikan arahan dan rencana pengembangan di dalam wilayah
kabupaten
d. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun depan, sebagai
bagian dari kegiatan perencanaan Puskesmas.

5. Pelaksanaan penilaian
a. Di tingkat Puskesmas
1) Dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka mawas diri
mengukur keberhasilan kinerjanya.

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 9


2) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk
melakukan kompilasi hasil pencapaian (out – put dan out –
come).
3) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan
pengumpulan data pencapaian, dengan memperhitungkan
cakupan hasil (out-put) kegiatan dan mutu bila hal tersebut
memungkinkan.
4) Hasil yang telah dicapai, masing-masing penanggung jawab
kegiatan melakukan analisis masalah, identifikasi kendala/
hambatan, mencari penyebab dan latar belakangnya,
mengenali faktor-faktor pendukung dan penghambat.
5) Bersama-sama tim kecil Puskesmas menyusun rencana
pemecahannya dengan mempertimbangkan kecenderungan
timbulnya masalah (ancaman) ataupun kecenderungan untuk
perbaikan (peluang) dengan metoda analisis sederhana maupun
analisa kecenderungan dengan menggunakan data yang ada.
6) Hasil perhitungan, analisa data dan usulan rencana pemecahannya
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten.

b. Di tingkat kabupaten
1) Menerima rujukan/ konsultasi Puskesmas dalam melakukan
perhitungan hasil kegiatan, menganalisa data dan membuat
pemecahan masalah.
2) Memantau dan melakukan pembinaan sepanjang tahun
pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan urutan prioritas
masalah.
3) Melakukan verifikasi hasil perhitungan akhir kegiatan Puskesmas
dan bersama dengan Puskesmas menghitung dan menetapkan
kelompok peringkat kinerja Puskesmas.
4) Melakukan verifikasi analisa data dan pemecahan masalah
yang telah dibuat Puskesmas dan membuat rencana usulan
kegiatan berdasarkan kesepakatan bersama dengan Puskesmas

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 10


5) Mengirim umpan balik ke Puskesmas dalam bentuk penetapan
kelompok Puskesmas, evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan
rencana usulan kegiatan Puskesmas.
6) Penetapan target dan dukungan sumberdaya masing- masing
Puskesmas berdasarkan evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan
rencana usulan kegiatan tahun depan

6. Langkah-langkah Pelaksanaan Penilaian


1)Wak
Langkat
u h pelaksanaan penilaian di Puskesmas
No. Kegiatan

I. Pra Penilaian Kinerja Puskesmas *)

a. Pemantauan hasil kegiatan secara periodik bulanan/


triwulan dan konsultasi ke kabupaten, dalam rangka
mencapai target cakupan dan mutu hasil kegiatan
Puskesmas pada akhir tahun.

II. Penilaian Kinerja Puskesmas.

a. Pengumpulan data dan pengolahan data hasil


kegiatan

b. Konsultasi ke/ pembinaan dan bimbingan dari


Dinas Kesehatan Kabupaten
Memberikan laporan perhitungan kinerjaPuskesmas
kepada Dinkes Kabupaten dan membahas
keterkaitannya dengan verifikasi data dan
perhitungannya.
c. Menerima umpan balik nilai akhir kinerja Puskesmas,
berikut penjelasan dalam perbaikan perhitungan
bilamana terjadi kesalahan.
d. Menyajikan hasil akhir hasil perhitungan cakupan dan
mutu kegiatan, dalam bentuk grafik sarang laba-laba,
ataupun cara penampilan lainnya.

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 11


III. Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas *)

a. Menganalisis masalah dan kendala, merumuskan


pemecahan masalah, rencana perbaikan sekaligus
rencana usulan kegiatan tahun yang akan datang.
b. Menerima informasi dari kabupaten tentang rencana
anggaran yang mungkin akan diterima Puskesmas
dengan membahas rancangan kegiatan, besarnya
target, besarnya biaya dan kebutuhan sumber
daya lain yang diperlukan, dan jadwal kegiatan
bersama Dinas Kesehatan Kabupaten

c. Bersama tim perencanaan Puskesmas menyusun


rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) Puskesmas
untuk tahun berjalan.
d. Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsur
lintas sektor terkait, untuk keterpaduan.

e. Mendiseminasikan informasi sekaligus membagi


tugas dan tanggung jawab untuk kegiatan tahun
yang akan dilaksanakan, dalam forum pertemuan
lokakarya tahunan Puskesmas.
f. Menyelenggarakan pertemuan dengan lintas sektor
terkait di kecamatan, untuk mendiseminasikan rencana
kegiatan- kegiatan Puskesmas yang ada kaitannya
dengan LS di tingkat kecamatan.
g. Mempersiapkan seluruh pelayanan Puskesmas
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 12


2) Waktu Penilaian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
No. Kegiatan

I. Pra. Penilaian Kinerja Puskesmas *)

a. Pemantauan penyelenggaraan kegiatan Puskesmas


dan hasilnya untuk periode waktu tertentu dan
pembinaan dalam rangka mendorong pencapaian
cakupan hasil kegiatan Puskesmas.
II Penilaian Kinerja Puskesmas.

a. Menerima konsultasi dari/ pembinaan dan bimbingan


kepada Puskesmas.
b. Menerima laporan perhitungan penilaian kinerja dari
Puskesmas, melakukan verifikasi atas data dan
perhitungan Puskesmas.
c. Memberikan umpan balik nilai akhir penilaian kinerja
Puskesmas sesuai dengan urutan peringkat dalam
kelompok masing masing Puskesmas
d. Menyajikan hasil kinerja semua Puskesmas
berdasarkan urutan peringkat dalam kelompoknya,
sebaiknya dalam bentuk grafik batang (bar-chart).
III Pasca penilaian kinerja Puskesmas *)

a. Menganalisis masalah dan kendala yang dihadapi


Puskesmas dan kabupaten, serta merumuskan
pemecahan masalah, rencana perbaikan sekaligus
rencana kegiatan tk. kabupaten tahun yang akan
datang, memberikan arahan kebijaksanaan dan
rencana pengembangan tahun yang akan datang
kepada Puskesmas, berikut target kabupaten dan
rancangan pembagiannya untuk semua Puskesmas.

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 13


b. Membahas rancangan kegiatan, besarnya target,
besarnya biaya yang diperlukan, dan jadwal kegiatan
bersama Puskesmas.
c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan tingkat
Kabupaten, baik dalam kegiatannya sendiri maupun
rencana pembinaan kepada Puskesmas.

Catatan : Waktu pelaksanaan ditetapkan oleh Dinas Kesehatan


Kabupaten bersama Puskesmas

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 14


BAB. III
PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang


diperlukan sesuai dengan pedoman. Selanjutnya dilakukan pengisian
format penilaian kinerja sesuai dengan petunjuk definisi operasionalnya.
Kepala Puskesmas bertanggungjawab dalam proses pengumpulan data.
Adapun pelaksanaan pengumpulan data dilakukan oleh
penanggungjawab masing-masing kegiatan/program dibantu oleh staf
Puskesmas lainnya dengan tetap memegang prinsip kerjasama tim.

3.1. Cara pengumpulan data


Cara pengumpulan data disesuaikan dengan data yang diperlukan
sesuai dengan pedoman penilaian kinerja Puskesmas serta kesepakatan
Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten. Sesuai dengan fungsi
Puskesmas, maka data untuk penilaian kinerja Puskesmas dapat berasal
dari Puskesmas dan jaringannya maupun data yang dikumpulkan dari
lintas sektor terkait serta masyarakat. Pelaksanaan pengumpulan data
dibahas dalam forum lokakarya mini Puskesmas maupun pertemuan
lintas sektor kecamatan, untuk mendapatkan masukan dan dukungan dari
unit terkait.
Adapun cara pengumpulan data, antara lain melalui :
1. Data dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas (SP2TP/SP3)
2. Pemeriksaan/ pengecekan catatan/ notulen
3. Pemgumpulan data melalui survey sederhana

3.2. Jenis data


Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan
yang dilaksanakan oleh Puskesmas dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan di Puskesmas dan jaringannya, yang terdiri atas :
1. Data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 15


2. Data pelaksanaan manajemen Puskesmas
3. Data hasil pengukuran/ penilaian mutu pelayanan Puskemas

Data tentang keadaan dan kondisi di masyarakat, dimana


Puskesmas tidak sepenuhnya berperan dalam pencapaian
keberhasilannya, tidak diperhitungkan dalam penilaian kinerja
Puskesmas, misalnya :
1. Ketersediaan sarana air bersih, jamban keluarga dan jumlah
pemakai air bersih
2. Sumberdaya (tenaga, dana, gedung, sarana transportasi dan
peralatan) yang tersedia di Puskesmas
3. Kondisi lingkungan fisik dan non fisik antara lain geografis, luas
wilayah, kondisi jalan, keadaan penduduk

3.3. Sumber data


Sumber utama data yang dikumpulkan adalah catatan hasil
kegiatan Puskesmas sesuai dengan sistem pencatatan pelaporan yang
berlaku (SP2TP), catatan hasil kegiatan program inovatif maupun hasil
pengumpulan data lainnya, bukan laporan yang dikirimkan ke dinas
kesehatan kabupaten/ kota. Sebagai contoh, untuk menilai mutu
Puskesmas, dilaksanakan survey kepuasan pelanggan. Data hasil
survey tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sumber data
untuk penilaian kinerja Puskesmas.
Untuk kepentingan verifikasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
digunakan laporan hasil perhitungan Puskesmas untuk kinerja
Puskesmas, laporan SP2TP, laporan lain yang berkaitan dan supervisi
langsung ke Puskesmas.

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 16


3.4. VARIABEL PENILAIAN
Variabel penilaian kinerja Puskesmas seyogyanya mewakili/
merepresentasikan fungsi, azas, dan upaya pelayanan Puskesmas
beserta jaringannya. Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas
dikelompokkan dalam 3 komponen penilaian, yaitu:
1. Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan yang terdiri dari :
a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
b. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
2. Komponen manajemen Puskesmas
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas

Setiap komponen terdiri dari kegiatan utama yang ditulis dengan


Angka Romawi (I, II, III, IV, dst). Masing-masing jenis kegiatan utama
terdiri dari kelompok variabel yang ditulis dengan huruf latin besar
(A,B,C, … dst), yang meliputi beberapa sub variabel yang ditulis
dengan angka (1,2,3, …. dst). Sebagai contoh :
Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan :
I. Promosi Kesehatan
II. Kersehatan Lingkungan
III. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
A. Kesehatan Ibu
1. K1
2. Linakes
B. Kesehatan Anak
IV. Perbaikan Gizi Masyarakat
V. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
VI. Pengobatan
Kelompok variabel jenis kegiatan pelayanan kesehatan yang tercantum
dalam lampiran pedoman ini. Penetapan kelompok variabel dan sub-
variabel dilaksanakan oleh Puskesmas bersama dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten setempat dengan mengacu pada kebijakan program. Artinya
Puskesmas melaksanakan tidak harus semua kegiatan yang tercantum

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 17


dalam pedoman ini, akan tetapi harus sesuai dengan yang ditetapkan
bersama Dinas Kesehatan Kabupaten.
Khusus untuk Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial, kegiatan
utamanya sudah baku yaitu :
I. Upaya Promosi Kesehatan
II. Upaya Kesehatan Lingkungan
III. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
IV. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
V. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
VI. Upaya Pengobatan
Akan tetapi Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan Puskesmas
sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan Puskesmas.
Dari setiap variabel kegiatan pelayanan kesehatan dan
manajemennya dengan bagian-bagian/masing-masing kelompok
mempunyai nilai yang sama.

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 18


BAB. IV
PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data merupakan proses kegiatan yang merubah data


menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan termasuk untuk dasar penyusunan perencanaan
Puskesmas.
Kegiatan pengolahan data merupakan kegiatan lanjutan setelah data
terkumpul. Untuk kepentingan tersebut telah disediakan kolom khusus
pengolahan data dalam formulir pengumpulan data.
Kegiatan pengolahan data meliputi :
1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang
dikumpulkan (cleaning and editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan
dan pencapaian hasil kegiatan Puskesmas (calculating)
3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi yang akan menjadi
suatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan
(tabulating)
Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan oleh
kepala Puskesmas bersama tim kecil Puskesmas. Sedangkan
pengolahan di tingkat kabupaten dilakukan oleh tim kecil yang
ditugaskan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten. Data yang diolah di
tingkat kabupaten kota berupa perhitungan hasil kinerja Puskesmas
sehingga diperoleh informasi tentang peringkat Puskesmas se kabupaten
dalam kategori kelompoknya.

4.1. METODA PENGOLAHAN DATA


Untuk menghitung pencapain kinerjaPuskesmas, ada 3
komponen penilaian beserta kegiatan utama dan variable- variabel
yang perlu diolah, yaitu :
1. Komponenhasil pelaksanaan pelayanan kesehatan Puskesmas

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 19


Untuk menghiutung hasilnya dalam kelompok masing-masing perlu
dihitung hasil reratanya secara bertingkat, sebagaimana tercantum
dalam format pengumpulan data dan perhitungannya.

2. Komponen manajemen Puskesmas


Penilaian manajemen disesuaikan dengan kondisi masing- masing
variabel yang sudah ditetapkan berdasarkan skala sumberdaya .

3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas


Untuk menghitung penilaian mutu pelayanan berdasarkan hasil
cakupan yang dikelompokkan pada skala-skala yang ditetapkan pada
setiap variabel.
Sesuai dengan penjadwalan proses manajemen di tingkat
Puskesmas dan kabupaten/ kota, maka untuk kepentingan
perhitungan kinerja Puskesmas ini, proses pengolahan data di tingkat
Puskesmas sudah dimulai sejak awal bulan Desember (Januari tahun
selanjutnya) pada saat data mulai dikumpulkan.

Untuk memperhitungkan cakupan maka angka target (T) merupakan


pembagi (denominator) terhadap pencapaian hasil kegiatan (H) dalam
proses pengolahan data. Cakupan diperoleh dengan menghitung
pencapaian hasil kegiatan dibagi dengan target (H/T) untuk setiap
variabel.
Cara menghitung :
1. Nilai akhir cakupan kegiatan pelayanan kesehatan Puskesmas
Menghitung pencapaian cakupan hasil komponen kegiatan pelayanan
kesehatan, masing-masing kegiatan dihitung reratanya dari hasil
masing-masing variabel, sedangkan tiap-tiap variabel dihitung dari
rerata sub variabel.
2. Nilai akhir tingkat pencapaian mutu kegiatan pelayanan kesehatan
Puskesmas. Dihitung berdasar cakupan komponen mutu pelayanan
dari rata-rata nilai setiap skala yang sesuai dengan variabelnya

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 20


3. Nilai akhir tingkat manajemen Puskesmas
Cara penilaian sama seperti pada penilaian mutu pelayanan dengan
menggunakan penilaian berdasar skala.

B. PENILAIAN AKHIR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Kelompok Puskesmas ditetapkan setelah ada verifikasi dan
pembahasan Puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten, data dan
informasi yang dikirimkan oleh Puskesmas telah ditelaah/diteliti ulang
oleh tim di tingkat kabupaten.
Penilaian kinerja Puskesmas mempunyai 3 komponen penilaian, yaitu :
1.Penilaian kinerja Puskesmas hasil pencapaian pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
2. Penilaian kinerja Puskesmas hasil manajemen Puskesmas.
3. Penilaian kinerja Puskesmas mutu pelayanan kesehatan.
Penilaian Kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk tingkat
kelompok Puskesmas, yaitu :
Cakupan Pelayanan
1. Kelompok I : tingkat pencapaian hasil � 91 %
2. Kelompok II : tingkat pencapaian hasil = 81 – 90 %
3. Kelompok III : tingkat pencapaian hasil � 80 %

Mutu Pelayanan Kesehatan dan Manajemen


1. Kelompok I : Nilai rata-rata � 8.5
2. Kelompok II : Nilai rata-rata 5,5 – 8,4
3. Kelompok III : Nilai rata-rata < 5,5

Dinas Kesehatan Kabupaten untuk mengetahui tingkat kinerja


Puskesmas di wilayahnya, maka kinerja Puskesmas akan dikelompokkan
menjadi 3 kelompok Puskesmas.

1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 21


2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang

BAB. V

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 22


PENYAJIAN, ANALISA DATA DAN PEMECAHAN MASALAH

5.1. PENYAJIAN HASIL KEGIATAN


Perhitungan hasil kegiatan dengan variabel-variabelnya diharapkan
dapat memberikan gambaran kepada masing- masing penanggung
jawab dan pelaksana di Puskesmas tentang tingkat pencapaian hasil
dari jenis-jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan
sebagai bahan evaluasi/ penilaian pencapaian prestasi kinerjanya
yang diperhitungkan sendiri.
Untuk memudahkan dapat melihat pencapaian hasil kinerja
Puskesmas, maka hasil cakupan kegiatan pelayanan dan manajemen
Puskesmas dapat disajikan dalam bentuk gambaran “ grafik sarang laba-
laba “. Hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan dan manajemen
disajikan dalam bentuk sarang laba-laba yang berbeda. Setiap jari-jari
grafik sarang laba-laba untuk satu kelompok jenis kegiatan pelayanan/
manajemen Puskesmas. Sedangkan bagi masing-masing penanggung
jawab kegiatan, dapat membuat hal yang sama untuk masing-masing
variabel kegiatannya. Hasil pencapaian mutu pelayanan dan manajemen
dapat juga disajikan dalam bentuk grafik sarang laba-laba.
Dengan grafik sarang laba-laba diharapkan pembaca lebih
mudah mengetahui tingkatkesenjangan pencapaian dan ketidak serasian
antara hasil kegiatan dengan manajemen, karena antara keduanya
mempunyai keterkaitan yang sejajar. Cara penyajian grafik tersebut
sebaiknya dibuat secara periodik bulanan atau triwulan, sehingga
dapat digunakan sebagai bahan pemantauan dan identifikasi
masalah sedini mungkin

5.2. ANALISIS DATA

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 23


Analisis data merupakan kegiatan untuk mengambil kesimpulan dari
data yang sudah diolah, yang selanjutnya akan menjadi bahan
pertimbangan untuk memberikan masukan bagi perencanaan, monitoring,
bimbingan dan pengendalian fungsi Puskesmas. Kesalahan yang sering
dilakukan dalam upaya menetapkan/merumuskan masalah secara
benar, ada 3 buah hambatan :
1. Tidak mendiagnosa masalah dari gejalanya.
2. Terlalu memfokuskan pada masalah yang relatif kecil daripada
masalah yang utama
3. Kurang dapat menentukan alternatif dalam penyelesaian
masalah yang sebenarnya.

Langkah-langkah merumuskan masalah dan penyebabnya.:


1. Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil cakupan kegiatan
pelayanan, manajemen Puskesmas dan pencapaian mutu kegiatan.
2. Identifikasi faktor penyebab, pendukung, peluang dan ancaman
prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan yang dihadapi
Puskesmas dalam tahun anggaran berjalan.
3. Perumusan analisis sebab akibat, menggunakan suatu teknik
untuk mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu situasi
tertentu sebagai rangkaian hubungan sebab akibat.
4. Penentuan prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan dengan
menggunakan metoda, untuk menentukan urutan masalah dari
yang paling penting sampai dengan yang kurang penting.

Untuk melakukan analisa data selain diperlukan hasil pencapaian


cakupan kegiatan pelayanan, manajemen termasuk mutu pelayanan (bagi
Puskesmas yang telah menerapkan mutu pelayanan) juga diperlukan
semua data kegiatan Puskesmas, sumberdaya Puskesmas dan keadaan
lingkungan (fisik dan non fisik), yang terkait dengan kegiatan yang akan
dianalisa

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 24


1. Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil cakupan kegiatan
pelayanan
Untuk melakukan analisa data tingkat Puskesmas dapat dimulai
dengan mengidentifikasi kesenjangan yang tergambar dalam grafik
sarang laba-laba. Pencapaian hasil cakupan kegiatan yang terjadi
kesenjangan di grafik sarang laba-laba ditulis ke lampiran: “ Analisa
data I “ pada judul matrik RAGPIE (dibawah Matrik RAGPIE/untuk
evaluasi kegiatan). Setiap lembar matrik untuk satu kegiatan yang
terjadi kesenjangan.
Analisis penyebab kesenjangan, dalam aspek penyediaan dan
pemanfaatan sumber daya. Tuliskan pada kolom sumberdaya di
kolom perencanaan tentang semua sumber daya (tenaga, biaya,
alat, obat, sarana transport, fasilitas kesehatan) yang direncanakan
untuk melakukan kegiatan tersebut. Kemudian tuliskan pada kolom
sumberdaya di kolom pelaksanaan tentang pelaksanaannya
penggunaan yang tertulis pada kolom sumberdaya di kolom
perencanaan.
Demikian juga tuliskan berapa % ternyata hasil yang dimanfaatkan
penggunaan sumberdaya pada kolom sumberdaya di kolom evaluasi
dengan cara hasil sumberdaya di kolom pelaksanaan dibagi
sumberdaya perencanaan dikalikan 100 %.
Tuliskan pada kolom kegiatan di kolom perencanaan tentang
semua rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dengan
menggunakan sumberdaya yang tercantum dalam kolom
sumberdaya di kolom perencanaan. Dengan cara penilaian/hitungan
yang sama tulislah pada kolom kegiatan di kolom pelaksanaan dan
kolom kegiatan di kolom evaluasi.
Tuliskan pada kolom pencapaian di kolom perencanaan tentang
semua hasil rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dengan
menggunakan sumberdaya yang tercantum dalam kolom sumberdaya
di kolom perencanaan. Dengan cara penilaian/ hitungan yang sama

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 25


tulislah pada kolom pencapaian di kolom pelaksanaan dan kolom
pencapaian di kolom evaluasi.

2. Identikasi faktor kelemahan, pendukung, peluang dan ancaman


masalah kegiatan pelayanan kesehatan
Dalam mengumpulkan keterangan (informasi) yang berkaitan
dengan masalah kegiatan pelayanan kesehatan, dengan cara
menuliskan dalam lampiran: Analisa Data II (format “ SWOT “)
tentang variabel, sub variabel dan sub-sub variabel (baik yang
tercantum maupun tidak tercantum dalam stratifikasi, namun ada
dalam catatan data kegiatan Puskesmas) dari kegiatan pelayanan
yang terjadi kesenjangan di grafik sarang laba-laba (jenis kegiatan
yang ditulis sama dengan semua kegiatan yang dinilai dalam
matrik RAGPIE).
Tim kecil menuliskan hasil analisa/pengamatan selama
melaksanakan kegiatan tersebut semua sumberdaya, lingkungan
(fisik: keadaan geografis, iklim, dan non fisik: pendapatan
penduduk, adat-istiadat, pendidikan masyarakat, dll) yang
mempengaruhi kegiatan tersebut dengan memisahkan unsur tersebut
yang menjadikan kegiatan terhambat/ kendala, mendukung
keberhasilan kegiatan, peluang di masa mendatang kegiatan tersebut
dan ancaman kegiatan tersebut bila tidak dilaksanakan ke
dalam kolom-kolom kekuatan/pendukung (Strengths),
kelemahan (Weaknesses),peluang (Opportunities) dan ancaman
(Threats).
Demikian juga tim kecil menuliskan hasil pengamatan dan
analisa kegiatan manajemen perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi kegiatan yang menjadi hambatan/kendala (tulislah pada
kolom kelemahan), dan yang menjadi kekuatan/dukungan kegiatan
tersebut (tulislah pada kolom kekuatan/ pendukung), hal-hal yang
menjadi peluang bila kegiatan dilaksanakan pada tahun mendatang
(pada kolom peluang), serta hal-hal yang menjadiancaman bila

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 26


kegiatan tersebut tidak dilaksanakan pada tahun mendatang (pada
kolom ancaman Sumberdaya Puskesmas dan keadaan lingkungan
fisik dan non fisik yang dicantumkan hanya yang terkait saja.

3. Perumusan analisis sebab akibat


Dalam merumuskan analisis sebab akibat dapat menggunakan
Pohon masalah, karena metodanya mudah namun hasilnya
relevan Pohon masalah adalah suatu teknik untuk
mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu situasi tertentu,
menyusun dan memperagakan informasi ini sebagai rangkaian
hubungan sebab akibat.
Mulai dengan yang menjadikan prioritas utama masalah kegiatan
pelayanan kesehatan yang dipecahkan. Catat semua masalah terkait
lainnya yang sudah diidentifikasikan dalam matrik RAGPIE dan format
SWOT. Teknik curah pendapat (brainstorming) dapat dipergunakan, atau
disebutkan masalah yang diidentifikasikan dengan pertanyaan berikut:
�� Apa yang menjadi masalah utama
�� Apa yang menjadi akibat masalah ini
�� Apa yang menjadi masalah pokok dari masalah utama
�� Apa yang menjadi masalah spesifik dari masalah pokok
Susun masalah yang telah diidentifikasi oleh tim ke dalam bentuk
sebuah pohon masalah. Setiap format pohon masalah untuk satu jenis
kegiatan

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 27


BAB VI
PEMBINAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Sesuai dengan pengertiannya, Puskesmas adalah unit pelaksana


teknis Dinas Kesehatan Kabupaten. Olehkarenanya penyelenggaraan
Puskesmas, tidak lepas dari tanggungjawab Dinas Kesehatan
Kabupaten. Dengan terbitnya UU Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, provinsi mempunyai fungsi koordinasi dalam
penyelenggaraan pembangunan, termasuk di dalamnya pembangunan
kesehatan.
Demikian pula halnya, dalam penyelenggaraan Puskesmas, dinas
kesehatan provinsi tetap mempunyai fungsi koordinasi. Sehingga
berkaitan dengan pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas, baik dinas
kesehatan kabupaten/kota maupun dinas kesehatan provinsi juga
mempunyai peran dalam pelaksanaannya.

A. Dinas Kesehatan Kabupaten


Manfaat dari penilaian kinerja Puskesmas bagi Dinas Kesehatan
Kabupaten adalah :
1. mendapatkan gambaran tingkat perkembangan prestasi Puskesmas
di wilayah kerjanya
2. mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan
Puskesmas
3. mendapatkan gambaran kemampuan manajemen Puskesmas.
4. dapat dipergunakan oleh D inas Kesehatan K abupaten sebagai
dasar untuk melakukan pembinaan kepada Puskesmas. Sehingga
pembinaan dan dukungan yang diberikan lebih optimal/fokus,
berdasarkan permasalahan dan kondisi Puskemas. Ikut melakukan
penilaian hasil manajemen Puskesmas dengan cara melakukan
peninjauan ke masing-masing Puskesmas

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 28


Memberi bimbingan dan fasilitasi dalam pelaksanaan penilaian
kinerja Puskesmas. Setelah menerima hasil penilaian kinerja Puskesmas,
melakukan :
1. rekapitulasi data
2. rekapitulasi masalah dan melakukan analisa masalah serta
menentukan cara penanggulangannya. A[pabila diperlukan dapat
mengajukan fasilitasi dari dinas keehatan provinsi.
3. mengirimkan hasil rekapitulasi kepada Dinas kesehatan provisni
4. membuat mapping/ pemetaan kinerja Puskesmas.

B. Dinas Kesehatan provinsi


Manfaat penilaian kinerja Puskesmas bagi dinas kesehatan provinsi
adalah mendapatkan gambaran prestasi Puskesmas, serta hambatan dan
permasalahan yang dihadapi dinas kesehatan Kabupaten dalam
pembinaan dan pengembangan Puskesmas. di wilayah kerjanya.
Selanjutnya Provinsi dapat lebih optimal dan fokus dalam memberikan
dukungan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten dalam upaya
peningkatan kinerja Puskesmas.
Melakukan supervisi dan bimbingan teknis kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota dan Puskesmas Setelah menerima laporan dari D inas
K esehatan Kabupaten selanjutnya dilakukan :
1. membuat rekap dari seluruh kabupaten/kota
2. membuat rekap permasalahan dan melakukan analisa
masalah
3. menyusun rencana penanggulangan dan pemecahan masalah,
apabila diperlukan dapat mengajukan fasilitasi dari Pusat
4. membuat peta kinerja kabupaten

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 29


BAB VII
PENUTUP

Pedoman manajemen Puskesmas sangat diperlukan untuk dapat


mengoptimalkan penyelenggaraan Puskesmas. Manajemen Puskesmas
meliputi perencanaan, lokakarya mini dan penilaian kinerja. Dengan
disusunnya pedoman penilaian kinerja Puskesmas ini dapat dijadikan
bagi daerah dalam menerapkan dan mengembangkan instrumen/
manajemen tools bagi Puskesmas khususnya dalam penilaian kinerja
Puskesmas.

Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas 30

Anda mungkin juga menyukai