Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM KERJA TIM STUNTING DAN WASTING RSUD

KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG


RSUD KABUPATEN REJANG LEBONG
Jalan Jalur Dua No. 10A Kel. Talang Rimbo Lama
Kec. Curup Timur Kode Pos-39114
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya
Pedoman Rujukan Pelayanan stunting dan Wasting RSUD Kabupaten Rejang Lebong dapat
disusun.
Perlu disadari bahwa kualitas dan kuantitas pelayanan di Rumah Sakit sangatlah terkait
dengan komitmen pimpinan Rumah Sakit dan memerlukan dukungan dari perilaku pelayanan itu
sendiri, baik medis, tenaga kesehatan, maupun petugas penunjang medis dalam hal ini khusunya
Tim Stunting dan Wasting RSUD Kabupaten Rejang Lebong. Untuk itu telah disusun pedoman
rujukan pelayanan stunting dan wasting yang aplikatif sehingga iharapkan penyelenggaraan
pelayanan stunting dan wasting di rumah sakit dapat dilaksanakan secara optimal.
Kami menyadari bahwa pedoman rujukan ini masih belum sempurna, dan kami
mengharapkan adanya masukan bagi penyempurnaan pedoman rujukan kami di kemudian hari.
Tersusunnya pedoman rujukan ini merupakan hasil kerja sama tim, untuk itu kami mengucapkan
terima kasih dan semoga pedoman rujukan ini dapat menjadi acuan pelaksanaan kegiatan dengan
sebaik-baiknya.

Merigi, September 2022


Ketua Tim Stunting dan Wasting
RSUD Kabupaten Rejang Lebong

dr. Vebri Valentania,Sp.A


NIP. 19880218 201408 2 001

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan...........................................................................................1
BAB II Latar Belakang.......................................................................................2
BAB III Tujuan Umum dan Tujuan Khusus........................................................3
BAB IV Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan..................................................4
BAB V Pelaksanaan Kegiatan............................................................................5
BAB VI Sasaran Program....................................................................................7
BAB VII Jadwal Pelaksanan Kegiatan dan Pelaporan..........................................8
BAB VIII Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan......................................9
BAB IX Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan.....................................10
BAB X Penutup................................................................................................11

0
ii
BAB I

PENDAHULUAN

Hasil riset nasional terakhir menunjukkan adanya perbaikan beberapa indikator gizi,
namun demikian Indonesia masih termasuk negara yang masih mengalami masalah beban
gizi ganda (Double Burden of Mainutrition / DBM) karena tingginya prevalensi kurang gizi
dan kelebihan gizi pada saat yang bersamaan. Beban ganda gizi berdampak pada seluruh
aspek kehidupan. Dampak yang paling buruk dan memiliki konsekuensi jangka panjang jika
masalah gizi tersebut terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mulai dari masa
kehamilan sampai anak berusia dua tahun dan masa remaja.
Hasil Riskesda menunjukkan bahwa 30.8% balita Indonesia mengalami stunting dan
sekitar 10.2% balita mengalami gizi kurang (wasting). Anak-anak yang mengalami masalah
gizi tersebut memiliki resiko 11.6 kali lebih tinggi untuk mengalami kematian dibanding
anak- anak yang memiliki status gizi baik. Jika anak-anak dengan masalah gizi tersebut
mampu bertahan tetapi akan beresiko untuk mengalami masalah pertumbuhan,
perkembangan dan masalah kesehatan lainnya disapanjang tahap kehidupannya.
RSUD Kabupaten Rejang Lebong sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan
yang berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap pasien,
pengunjung maupun karyawan rumah sakit.

1
BAB II
LATAR BELAKANG

Sejalan dengan agenda pembangunan global yang dituangkan dalam Sustainable


Development Goals untuk mewujudkan masyarakat dunia yang sejahtara, merata dan
berkalnjutan. Pemerintah Indonesia menuangkan komitmen tersebut dalam tema dan
agenda Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024, yaitu mewujudkan
masyarakat Indonesia yang berpenghasilan menengah-tinggi, yang sejathera, adil dan
berkesinambungan. Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing
tinggi adalah salah satu faktor pendkung utama untuk mencapai tujuan tersebut.
Gizi baik merupakan fondasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
berkualitas krena berkaitan erat dengan kapasitas belajar, kemampuan kognitif dan
intelektualitas seseorang. Gizi baik juga merupakan penanda keberhaislan pembangunan
dan terpenuhinya hak azasi manusia terhadap pangan dan kesehatan. Perbaikan gizi
masyarakat merupakan sarana untuk memutus rantai kemiskinan melalui peningkatan
pertumbuhan ekonomi sehingga berdampak pada kesejatheraan di tingkat masyarakat,
keluarga dan individu.
Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2020-2024, tercantum hal “meningkatnya status gizi masyarakat” menjadi salah satu
prioritas pembangunan, dengan sasaran utama menurunkan prevalensi stunting dan
wasting masing-masing menjadi 14% dan 7% di tahun 2024. Untuk mencxapai sasaran
tersebut semua tenaga kesehatan baik tingkat daerah maupun pusat fokus memberikan
pelayanan khusus pasien stunting.
Fasilitas kesehatan memberikan pelayanan stunting mulai dari fasilitas kesehatan
pertama sampai tingkat rujukan. Selain puskesmas, Rumah Sakit juga ikut berperan
sebagia prevalensi stunting dan wasting. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Rejang
Lebong menyediakan fasilitas pelayanan stunting dan juga sebagai Rumah Sakit rujukan
pasien stunting yang memerlukan tindakan lebih lanjut dari tingkat fasilitas kesehatan di
tingkat bawahnya.

2
BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan stunting dan wasting yang bermutu dalam upaya penurunan
prevalensi stunting dan wasting di Indonesia.

2. Tujuan Khusus
- Terlaksananya sistem pelayanan stunting di rumah sakit dari aspek manajemen,
komptensi SDM, fasilitas dan sarana serta prosedur pelayanan di Rumah Sakit.
- Terlaksananya sistem jejaring rujukan pelayanan stunting
- Pembinaan dan pengawasan pelayanan stunting di Rumah Sakit.

3
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Kegiatan Pokok
1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan keluarga
tentang masalah stunting dan wasting.
2. Intervensi spesifik di rumah sakit
3. Penerapan RSUD Kabupaten Rejang Lebong sayang ibu Bayi
4. Rumah Sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting dan wasting
5. Rumah Sakit sebagai pendamping klinis dan manajemen serta merupakan
jejaring rujukan
6. Program pemantauan dan evaluasi.

B. Rencana Kegiatan
1. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan rumah sakit tentang
Program Penurunan Stunting dan Wasting
2. Peningkatan efektifitas intervensi spesifik :
a. Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
b. Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil
c. Pemberian makanan tamahan (PMT) pada ibu hamil
d. Promisi dan konseling IMD dan ASI eksklusif
e. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA)
f. Pemantauan pertumbuhan (pelayanan tumbuh kembang bayi dan balita)
g. Pemberian imunisasi
h. Pemberian makanan tambahan balita gizi kurang
i. Pemberian vitamin A
j. Pemberian taburia pada baduta (0-23 bulan)
k. Pemberian obat cacing pada ibu hamil
3. Penguatan sistem suveilansi gizi
a. Tatalksana tim asuhan gizi
b. Pencatatan dan pelaporan kasus stunting wasting di Rumah Sakit.

4
BAB V
PELAKSANAKAN KEGIATAN

A. Kegiatan Pokok
1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan keluarga
tentang masalah sunting dan wasting
- Memberikan sosialisasi kepada seluruh staf, pasien dan keluarga
- Mengadakan inhouse training tentang pemahaman masalah stunting dan
wasting
2. Invervensi spesifik di rumah sakit
Memberikan intervensi spesifik mulai dri ibu hamil sampai baduta
3. Penerapan Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi
4. Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting dan wasting Rumah sakit
memberikan pelayanan untuk pasien stunting yang dirujuk dari fasilitas
kesehatan dibawahnya yang membutuhkan penanganan lebih lanjut
5. Rumah Sakit sebagai pendamping klinis dan manajemen serta merupakan
jejaring rujukan.
6. Rumah sakit melakukan pendampingan rujukan dengan fasilitas kesehatan di
bawahnya dengan tatalaksana stunting yang berkesinambungan.
7. Program pemantuan dan evaluasi
Melakukan pencatatan evaluasi pelayanan, pelaporan stunting dan wasting.

B. Rencana Kegiatan
1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan keluarga tentang
masalah stunting dan wasting.
 Membuat promosi atau sosialisasi tentang stunting dan mulai dari
pengertiannya, faktor penyebab, sampai penanganan yang tepat.
 Membuat inhouse training atau pelatihan tentang penatalaksanaan gizi kurang
dan gizi buruk yang berdampak stunting

5
 Melakukan study banding ke rumah sakit yang sudah menjalankan pelayanan
stunting dengan baik.
2. Intervensi spesifik di rumah sakit
Rumah Sakit memberikan intervensi terkait program penurunan prevlalensi
stunting dan wasting mulai terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
yang berintegrasi dengan kebidanan dan rawat bayi (Perinatologi)
3. Penguatan system survellan gizi
Pelatihan tim stunting meliputi tatalaksana gizi kurang, gizi buruk dan stunting.
4. Melakukan pertemuan dengan Dinas Kesehatan, tim stunting dari fasilitas
kesehatan dibawahnya untuk sosialisasi tentang pendampingan jejaring rujukan
dan alur pasien rujukan dari faskes kee rumah sakit
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus masalah stunting di Rumah Sakit
yang kemudian dilaporkan juga oleh tim stunting di faskes melalui aplikasi
ePPPGBM (Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).

6
BAB VII
SASARAN PROGRAM

A. Kegiatan Pokok
1. Sasaran program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) mengadakan promosi
kesehatan terkait stunting.
2. Sasaran peningkatan efektifitas intervensi spesifik dengan memberikan pelayanan
yang berkaitan dengan penurunan prevalensi stunting.
3. Sasaran penguatan system survellan gizi dalam tata laksana gizi kurang, gizi
buruk yang berdampak stunting.
4. Sasaran penguatan jejaring rujukan.

B. Rencana Kegiatan
1. Sasaran program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah seluruh staf, pasien
dan keluarga tentang pemahaman dan kesadaran masalah stunting dan wasting.
2. Sasaran peningkatan efketifitas intevensi spesifik mulai dari ibu hamil sampai
bayi dua tahun yang terintegrasi dilakukan oleh Dokter spesialis anak, Dokter
spesialis obgyn, nutrisionis, bidan, perawat dan farmasi.
3. Sasaran penguatan system surveillan gizi tatalaksana tim asuhan gizi meliputi
tatalaksana gizi kurang, tatalksana gizi buruk dengan mengikuti pelatihan
penatalaksanaan gizi buruk.
4. Sasaran penguatan jejaring rujukan dengan melaksanakan pendampingan klinis
dan manajemen serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit dan fasilitas
kesehatan tingkat di bawahnya.

7
BAB VIII
JADWAL PELAKSANAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Tahun 2022
N Jenis Kegiatan 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
o 0 1 2
Melakukan promosi kesehatan
1 
tentang sosialisasi 1000 HPK
.
2 Memberikan intervensi :
. a. Program 1000 hari Pertama
   
Kehidupan (HPK)
b. Pemberian tablet zat besi
   
pada ibu hamil
c. Pemberian makanan tambahan
(PMT) pada ibu 
hamil
d. Promosi dan konseling IMD
   
dan ASI eksklusif
e. Pemberian makanan bayi
  
dan anak (PMBA)
f. Pemantauan pertumbuhan
(Pelayanan Tumbuh kembang    
bayi dan balita)
g. Pemberian imunisasi    
h. Pemberian makanan
   
tambahan balita gizi kurang
i. Pemberian Vitamin A
 
j. Pemberian tabura pada
baduta (0-23 bulan)
k. Pemberian obat cacing
pada ibu hamil
Pelatihan penatalaksanaan gizi
3 
buruk
.
Sosialisasi alur dan penguatan
4 
jejaring
.

8
BAB IX
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Membuat laporan evaluasi pelaksanaan pelayanan stunting per


semester
2. Membuat laporan indikator mutu pelayanan stunting
3. Membuat data pelayanan rujuk balik pasien rawat inap ke faskes setiap bulan
4. Membuat data pelayanan pasien dengan stunting di rawat jalan setiap bulan

9
BAB X
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

A. Pencatatan
1. Tim stunting melaporkan hasil kerjanya kepada Direktur RSUD Kabupaten
Rejang Lebong
2. Ketua Tim stunting dan wasting menganalisa laporan pelayanan stunting.
3. Evaluasi kegiatan program kerja tim stunting dan wasting dilaksanakan setiap
tahun dan evaluasi dilakukan setiap semester untuk melihat pencapaian sasaran.

B. Pelaporan
Melaksanakan kegiatan pelayanan stunting di RSUD Kabupaten Rejang Lebong
dilaporkan kepada Direktur RSUD Kabupaten Rejang Lebong melalui Bidang medik
setiap bulan.

C. Evaluasi Kegiatan
Tim stunting dan wasting melakukan monitor proses pelaksanaan kegiatan dan
mengevaluasi efektifitas kegiatan. Kegiatan evaluasi dilaksanakan setiap semester
bersama tim Komite Mutu.

10
BAB X
PENUTUP

Demikian Program Kerja Tim Stunting dan Wasting di RSUD Kabupaten Rejang Lebong
disusun dengan memperhatikan regulasi yang ada serta mengutamakan efisiensi dan pemangku
kegiatan sanat diharapkan agar progmam dan kegiatan yang telah direncanakan dapat terealisasi
untuk kemajuan Rumah Sakit.
Selanjutnya Program Kerja Tim Stunting dan Wasting di RSUD Kabupaten Rejang
Lebong yang telah di akomodir akan di pergunakan sebagai acuan dalam melaksanakan program
dan kegiatan yang merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pengendalian jumlah penduduk
dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

Mengetahui, Merigi, September 2022


Direktur RSUD Kabupaten Rejang Lebong Ketua Tim Stunting dan Wasting
RSUD Kabupaten Rejang Lebong

dr. Rheyco Victoria,Sp.An dr. Vebri Valentania,Sp.A


NIP. 19800911 200804 1 001 NIP. 19880218 201408 2 001

11

Anda mungkin juga menyukai