Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya
Pedoman Rujukan Pelayanan stunting dan Wasting RSUD Kabupaten Rejang Lebong dapat
disusun.
Perlu disadari bahwa kualitas dan kuantitas pelayanan di Rumah Sakit sangatlah terkait
dengan komitmen pimpinan Rumah Sakit dan memerlukan dukungan dari perilaku pelayanan itu
sendiri, baik medis, tenaga kesehatan, maupun petugas penunjang medis dalam hal ini khusunya
Tim Stunting dan Wasting RSUD Kabupaten Rejang Lebong. Untuk itu telah disusun pedoman
rujukan pelayanan stunting dan wasting yang aplikatif sehingga iharapkan penyelenggaraan
pelayanan stunting dan wasting di rumah sakit dapat dilaksanakan secara optimal.
Kami menyadari bahwa pedoman rujukan ini masih belum sempurna, dan kami
mengharapkan adanya masukan bagi penyempurnaan pedoman rujukan kami di kemudian hari.
Tersusunnya pedoman rujukan ini merupakan hasil kerja sama tim, untuk itu kami mengucapkan
terima kasih dan semoga pedoman rujukan ini dapat menjadi acuan pelaksanaan kegiatan dengan
sebaik-baiknya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...........................................................................................1
BAB II Latar Belakang.......................................................................................2
BAB III Tujuan Umum dan Tujuan Khusus........................................................3
BAB IV Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan..................................................4
BAB V Pelaksanaan Kegiatan............................................................................5
BAB VI Sasaran Program....................................................................................7
BAB VII Jadwal Pelaksanan Kegiatan dan Pelaporan..........................................8
BAB VIII Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan......................................9
BAB IX Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan.....................................10
BAB X Penutup................................................................................................11
0
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Hasil riset nasional terakhir menunjukkan adanya perbaikan beberapa indikator gizi,
namun demikian Indonesia masih termasuk negara yang masih mengalami masalah beban
gizi ganda (Double Burden of Mainutrition / DBM) karena tingginya prevalensi kurang gizi
dan kelebihan gizi pada saat yang bersamaan. Beban ganda gizi berdampak pada seluruh
aspek kehidupan. Dampak yang paling buruk dan memiliki konsekuensi jangka panjang jika
masalah gizi tersebut terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mulai dari masa
kehamilan sampai anak berusia dua tahun dan masa remaja.
Hasil Riskesda menunjukkan bahwa 30.8% balita Indonesia mengalami stunting dan
sekitar 10.2% balita mengalami gizi kurang (wasting). Anak-anak yang mengalami masalah
gizi tersebut memiliki resiko 11.6 kali lebih tinggi untuk mengalami kematian dibanding
anak- anak yang memiliki status gizi baik. Jika anak-anak dengan masalah gizi tersebut
mampu bertahan tetapi akan beresiko untuk mengalami masalah pertumbuhan,
perkembangan dan masalah kesehatan lainnya disapanjang tahap kehidupannya.
RSUD Kabupaten Rejang Lebong sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan
yang berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap pasien,
pengunjung maupun karyawan rumah sakit.
1
BAB II
LATAR BELAKANG
2
BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan stunting dan wasting yang bermutu dalam upaya penurunan
prevalensi stunting dan wasting di Indonesia.
2. Tujuan Khusus
- Terlaksananya sistem pelayanan stunting di rumah sakit dari aspek manajemen,
komptensi SDM, fasilitas dan sarana serta prosedur pelayanan di Rumah Sakit.
- Terlaksananya sistem jejaring rujukan pelayanan stunting
- Pembinaan dan pengawasan pelayanan stunting di Rumah Sakit.
3
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Kegiatan Pokok
1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan keluarga
tentang masalah stunting dan wasting.
2. Intervensi spesifik di rumah sakit
3. Penerapan RSUD Kabupaten Rejang Lebong sayang ibu Bayi
4. Rumah Sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting dan wasting
5. Rumah Sakit sebagai pendamping klinis dan manajemen serta merupakan
jejaring rujukan
6. Program pemantauan dan evaluasi.
B. Rencana Kegiatan
1. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan rumah sakit tentang
Program Penurunan Stunting dan Wasting
2. Peningkatan efektifitas intervensi spesifik :
a. Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
b. Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil
c. Pemberian makanan tamahan (PMT) pada ibu hamil
d. Promisi dan konseling IMD dan ASI eksklusif
e. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA)
f. Pemantauan pertumbuhan (pelayanan tumbuh kembang bayi dan balita)
g. Pemberian imunisasi
h. Pemberian makanan tambahan balita gizi kurang
i. Pemberian vitamin A
j. Pemberian taburia pada baduta (0-23 bulan)
k. Pemberian obat cacing pada ibu hamil
3. Penguatan sistem suveilansi gizi
a. Tatalksana tim asuhan gizi
b. Pencatatan dan pelaporan kasus stunting wasting di Rumah Sakit.
4
BAB V
PELAKSANAKAN KEGIATAN
A. Kegiatan Pokok
1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan keluarga
tentang masalah sunting dan wasting
- Memberikan sosialisasi kepada seluruh staf, pasien dan keluarga
- Mengadakan inhouse training tentang pemahaman masalah stunting dan
wasting
2. Invervensi spesifik di rumah sakit
Memberikan intervensi spesifik mulai dri ibu hamil sampai baduta
3. Penerapan Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi
4. Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting dan wasting Rumah sakit
memberikan pelayanan untuk pasien stunting yang dirujuk dari fasilitas
kesehatan dibawahnya yang membutuhkan penanganan lebih lanjut
5. Rumah Sakit sebagai pendamping klinis dan manajemen serta merupakan
jejaring rujukan.
6. Rumah sakit melakukan pendampingan rujukan dengan fasilitas kesehatan di
bawahnya dengan tatalaksana stunting yang berkesinambungan.
7. Program pemantuan dan evaluasi
Melakukan pencatatan evaluasi pelayanan, pelaporan stunting dan wasting.
B. Rencana Kegiatan
1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan keluarga tentang
masalah stunting dan wasting.
Membuat promosi atau sosialisasi tentang stunting dan mulai dari
pengertiannya, faktor penyebab, sampai penanganan yang tepat.
Membuat inhouse training atau pelatihan tentang penatalaksanaan gizi kurang
dan gizi buruk yang berdampak stunting
5
Melakukan study banding ke rumah sakit yang sudah menjalankan pelayanan
stunting dengan baik.
2. Intervensi spesifik di rumah sakit
Rumah Sakit memberikan intervensi terkait program penurunan prevlalensi
stunting dan wasting mulai terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
yang berintegrasi dengan kebidanan dan rawat bayi (Perinatologi)
3. Penguatan system survellan gizi
Pelatihan tim stunting meliputi tatalaksana gizi kurang, gizi buruk dan stunting.
4. Melakukan pertemuan dengan Dinas Kesehatan, tim stunting dari fasilitas
kesehatan dibawahnya untuk sosialisasi tentang pendampingan jejaring rujukan
dan alur pasien rujukan dari faskes kee rumah sakit
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus masalah stunting di Rumah Sakit
yang kemudian dilaporkan juga oleh tim stunting di faskes melalui aplikasi
ePPPGBM (Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).
6
BAB VII
SASARAN PROGRAM
A. Kegiatan Pokok
1. Sasaran program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) mengadakan promosi
kesehatan terkait stunting.
2. Sasaran peningkatan efektifitas intervensi spesifik dengan memberikan pelayanan
yang berkaitan dengan penurunan prevalensi stunting.
3. Sasaran penguatan system survellan gizi dalam tata laksana gizi kurang, gizi
buruk yang berdampak stunting.
4. Sasaran penguatan jejaring rujukan.
B. Rencana Kegiatan
1. Sasaran program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah seluruh staf, pasien
dan keluarga tentang pemahaman dan kesadaran masalah stunting dan wasting.
2. Sasaran peningkatan efketifitas intevensi spesifik mulai dari ibu hamil sampai
bayi dua tahun yang terintegrasi dilakukan oleh Dokter spesialis anak, Dokter
spesialis obgyn, nutrisionis, bidan, perawat dan farmasi.
3. Sasaran penguatan system surveillan gizi tatalaksana tim asuhan gizi meliputi
tatalaksana gizi kurang, tatalksana gizi buruk dengan mengikuti pelatihan
penatalaksanaan gizi buruk.
4. Sasaran penguatan jejaring rujukan dengan melaksanakan pendampingan klinis
dan manajemen serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit dan fasilitas
kesehatan tingkat di bawahnya.
7
BAB VIII
JADWAL PELAKSANAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Tahun 2022
N Jenis Kegiatan 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
o 0 1 2
Melakukan promosi kesehatan
1
tentang sosialisasi 1000 HPK
.
2 Memberikan intervensi :
. a. Program 1000 hari Pertama
Kehidupan (HPK)
b. Pemberian tablet zat besi
pada ibu hamil
c. Pemberian makanan tambahan
(PMT) pada ibu
hamil
d. Promosi dan konseling IMD
dan ASI eksklusif
e. Pemberian makanan bayi
dan anak (PMBA)
f. Pemantauan pertumbuhan
(Pelayanan Tumbuh kembang
bayi dan balita)
g. Pemberian imunisasi
h. Pemberian makanan
tambahan balita gizi kurang
i. Pemberian Vitamin A
j. Pemberian tabura pada
baduta (0-23 bulan)
k. Pemberian obat cacing
pada ibu hamil
Pelatihan penatalaksanaan gizi
3
buruk
.
Sosialisasi alur dan penguatan
4
jejaring
.
8
BAB IX
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
9
BAB X
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
A. Pencatatan
1. Tim stunting melaporkan hasil kerjanya kepada Direktur RSUD Kabupaten
Rejang Lebong
2. Ketua Tim stunting dan wasting menganalisa laporan pelayanan stunting.
3. Evaluasi kegiatan program kerja tim stunting dan wasting dilaksanakan setiap
tahun dan evaluasi dilakukan setiap semester untuk melihat pencapaian sasaran.
B. Pelaporan
Melaksanakan kegiatan pelayanan stunting di RSUD Kabupaten Rejang Lebong
dilaporkan kepada Direktur RSUD Kabupaten Rejang Lebong melalui Bidang medik
setiap bulan.
C. Evaluasi Kegiatan
Tim stunting dan wasting melakukan monitor proses pelaksanaan kegiatan dan
mengevaluasi efektifitas kegiatan. Kegiatan evaluasi dilaksanakan setiap semester
bersama tim Komite Mutu.
10
BAB X
PENUTUP
Demikian Program Kerja Tim Stunting dan Wasting di RSUD Kabupaten Rejang Lebong
disusun dengan memperhatikan regulasi yang ada serta mengutamakan efisiensi dan pemangku
kegiatan sanat diharapkan agar progmam dan kegiatan yang telah direncanakan dapat terealisasi
untuk kemajuan Rumah Sakit.
Selanjutnya Program Kerja Tim Stunting dan Wasting di RSUD Kabupaten Rejang
Lebong yang telah di akomodir akan di pergunakan sebagai acuan dalam melaksanakan program
dan kegiatan yang merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pengendalian jumlah penduduk
dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
11