Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN GIZI KLINIK


MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BIMA

OLEH :

AFIATUN P07131122001A
YANTI AMALIA P07131122019A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN GIZI
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORANPRAKTEK KERJA LAPANGAN GIZI KLINIK


MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN
DIETETIKA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM

OLEH

AFIATUN P07131122001A
YANTI AMALIA P07131122019A

Telah disetujui di Kota Bima pada tanggal 3 Desember 2022

Mengetahui
Kepala Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Bima

(Yuyun Nurhayati,SKM )
NIP.19810301 200701 2 012

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat memnyelesaikan Laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) bidang Gizi Klinik di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Bima dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini disusun
berdasarkan hasil pengamatan dan pengumpulan data selama kegiatan PKL di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bima.Tujuan dari Praktik Kerja
Lapangan (PKL) adalah mahasiswa mampu menerapkan teori atau ilmu yang
telah diperoleh saat kuliah, sehingga diharapkan mahasiswa dapat terampil
dalam bidang pelayanan gizi. Penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada
a. Drg. H.Ikhsan., MPH selaku Direktur Rumah Saki Umum Daerah Bima
b. Ibu Yuyun Nurhayati,SKM selaku Kepala instalasi gizi Rumah Sakit Umum
Daerah kabupaten Bima.
c. Ibu Yuliyanti Kasmiran S.Gz selaku pemimbimng asuhan gizi klinik di Rumah
Sakit Umum Daerah Bima yang telah memberikan bimbingan selama studi
kasus serta masukan dan saran demi perbaikan laporan studi kasus ini.
d. Ibu Suhaema, SSiT. MPH selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan Gizi
dan Dietetika
e. Semua pembimbing-pembimbing dari Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Bima yang telah membimbing dengan sabar.

Penulis menyadari dalam laporan ini masih terdapat kekurangan.Oleh


karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran guna tercapainya
kesempurnaan dalam laporan ini.

Bima, 2 Desember 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan..............................................................................................ii

Kata Pengantar....................................................................................................iii

Daftar Isi............................................................................................................... iv

Daftar Lampiran....................................................................................................v

BAB I Pendahuluan..............................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Tujuan........................................................................................................2

C. Langkah-Langkah Pelayanan Gizi.............................................................3

1. Pelayanan Gizi Rawat Jalan...................................................................3

2. Pelayanan Gizi Rawat Inap....................................................................3

BAB II Hasil Kegiatan...........................................................................................6

A. Hasil Kegiatan PKL AGK di Ruang Rawat Inap..........................................6

1. Skrining Gizi...............................................................................................6

2. Asuhan Gizi (Pengkajian Gizi, Diagnosis Gizi, Rencana Intervensi Dan


Monitoring Evaluasi)....................................................................................14

3. Konseling Dan Edukasi Gizi.................................................................17

4. Kegiatan Visite......................................................................................26

5. Study Kasus Mendalam........................................................................31

B. Hasil Kegiatan PKL AGK di Ruang Rawat Jalan......................................33

1. Konseling Pasien Rawat Jalan.............................................................33

2. Kegiatan PKRS.....................................................................................39

BAB III Penutup..................................................................................................44

A. Kesimpulan..............................................................................................44

Daftar Pustaka....................................................................................................45

iv
DAFTAR LAMPIRAN

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyrakat.
Dalam rangka upaya kesehatan ini pemerintah berusahaagar setiap
peduduk memeiliki kesempatan yang untuk memperoleh derajat
kesehatan, pencengahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
penyakit yang dilaksanakan secara menyeluruh. Penyelanggraan upaya
kesehtan didulung oleh sumber daya kesehatan yang melibatkan tenaga
kesehtan, sarana kesehatan, perbekalan sehatan, pembiyaan kesehatan,
penggelohaan kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan.
Upaya kesehatan dapat dilakukan melalui pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencengahan penyakit (praventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitative),
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Salah satu unsur kesehatan adalah sarana kesehatan. Sarana kesehatan
meliputi balai Pengebotan, Pusat Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit
Umum, Rumah Sakit Khusus dan sarana kesehatan lainnya.
Rumah Sakit adalah sarana pelayanan kesehatan yang
mempunyai misi untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, juga sebagai tempat
pendidikan dan pelatihan tenaga kesehtan serta tempat penelitian dan
pengembangan kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan yang di
selanggarakan di Ruma Sakit adalah pelayanan Gizi.
Kegiatan yang dilakukan di Instalasi Gizi meliputi pelayanan gizi,
rawat jalan, pelayanan gizi rawat inap, konseling gii rawat jalan nda rawat
inap serta pelayanan makanan yang meliputi penerimanaan, penyimpanan,
pengolahan, penyajian dan pendistribusian.

Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan


dan disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis,
status gizi, dan status metabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien sangat

1
berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses
perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien.
Sering terjadi kondisi pasien yang semakin buruk karena tidak tercukupinya
kebutuhan zat gizi untuk perbaikan organ tubuh. Fungsi organ yang
terganggu akan lebih memburuk dengan adanya penyakit dan kekurangan
gizi. Selain itu masalah gizi lebih dan obesitas erat hubungannya dengan
penyakit degeneratif, seperti diabetes melitus, penyakit jantung
koroner.hipertensi, dan penyakit kanker, memerlukan terapi gizi untuk
membantu penyembuhannya.

Terapi gizi atau terapi diet adalah bagian dari perawatan penyakit
atau kondisi klinis yang harus diperhatikan agar pemberiannya tidak
melebihi kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi
metabolisme.Terapi gizi harus selalu disesuaikan.dengan perubahan fungsi
organ. Pemberian diet pasien harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai
dengan perubahan keadaan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium,
baik pasien rawat inap maupun rawat jalan.Upaya peningkatan status gizi
dan kesehatan masyarakat baik di dalam maupun di luar rumah
sakit.merupakan tugas dan tanggung jawab tenaga kesehatan, terutama
tenaga gizi.
Kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) di Rumah Sakit Umum
Kabupatan Bima merupakan kegiatan pelatihan bagi mahasiswa jurusan
gizi untuk penerapan ilmu yang telah di dapat dan memberi pengalaman
bagi mahasiswa. Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini sangat besar
manfaatnya bagi mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan teoritis yang
didapat di perguruan tinggu secara langsung. Melalui Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini di harapkan dapat menghasilkab seorang tenaga gizi
yang benar benar handal dan professional dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnnya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Terciptanya sistem pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna
sebagai bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit.
2. Tujuan Khusus :

2
Adapun tujuan khusus dalam pelayanan gizi rumah sakit adalah
sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan Asuhan Gizi terstandar pada pelayanan gizi
rumah sakit rawat inap dan rawat jalan.
b. Menyelenggarakan makanan sesuai standar kebutuhan gizi
dan aman dikonsumsi.
c. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling gizi pada klien
atau pasien dan keluarganya.
d. Menyelenggarakan penelitian aplikasi dibidang gizi dan dietetic
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. LANGKAH-LANGKAH PELAYANAN GIZI

1. Pelayanan Gizi Rawat Jalan


Pelayanan gizi rawat jalan merupakan serangkaian proses
kegiatan asuhan gizi yang berkesinambungan dimulai dari
assesmen/pengkajian, pemberian diagnosis, intervensi gizi dan
monitoring evaluasi kepada klien/ pasien di rawat jalan. Tujuan
pelayanan gizi rawat jalan adalah memberikan pelayanan kepada
pasien/klien rawat jalan atau kelompok dengan membantu mencari
solusi masalah gizinya melalui nasihat gizi mengenai jumlah asupan
makanan yang sesuai, jenis diet yang tepat, jadwal makan dan cara
makan, jenis diet dengan kondisi kesehatannya. Sasaran pelayanan
gizi rawat jalan di RSUD Bima adalah pasien dan keluarga pasien,
dan individu pasien yang datang sendiri atau dirujuk ke poli gizi

2. Pelayanan Gizi Rawat Inap


1) Skrining Gizi

Skrining gizi bertujuan untuk mengidentifikasi pasien yang


beresiko malnutrisi atau kondisi khusus. Di RSUD Bima. Skrining
gizi awal dilakukan pada pasien baru 1x24 jam setelah pasien
masuk rumah sakit dan dilakukan oleh perawat ruangan, dan
penetapan order diet awal (preskripsi diet awal) oleh dokter.
Adapun metode skrining yang dipakai di RSUD Bima adalah
menggunakan MST (Malnutrition Screening Tools) untuk
keseluruhan jenis pasien.

3
2) PAGT

PAGT dilakukan pada pasien yang beresiko malnutrisi dan


atau kondisi khusus dengan penyakit tertentu yang memerlukan
asuhan gizi. PAGT dilakukan pada semua pasien berstatus
malnutrisi dan kondisi khusus sesuai hasil skrining gizi lanjut yang
dilakukan oleh Ahli Gizi unit pelayanan gizi rawat inap.

Langkah-langkah PAGT, terdiri dari:


a. Assesment/pengkajian gizi
Assesment gizi dikelompokkan dalam 5 kategori yaitu :

1) Anamnesis riwayat gizi;

2) Data biokimia, tes medis dan prosedur (termasuk data


laboratorium);

3) Pengukuran antropometri;

4) Pemeriksaan fisik klinis;

5) Riwayat personal.
Kegiatan assesment/pengkajian gizi di RSUD Bima belum
dilakukan sesuai prosedur bagi pasien yang mendapatkan
PAGT. Dikarenakan masih menggunakan sistem lama, yaitu
SOAP.
b. Diagnosis gizi
Pada langkah ini dicari pola dan hubungan antar data yang
terkumpul dan kemungkinan penyebabnya, selanjutnya
memilih masalah gizi yang spesifik dan menyatakan masalah
gizi secara singkat dan jelas menggunakan terminologi yang
ada. Kegiatan diagnosis gizi di RSUD Bima sudah dilakukan
sesuai prosedur bagi pasien yang mendapatkan PAGT, namun
menggunakan versi SOAP.
c. Intervensi gizi
Pada langkah ini terdapat 2 (dua) komponen, yaitu
perencanaan dan implementasi. Di RSUD Bima, kegiatan
perencanaan dilakukan oleh ahli gizi ruangan. Sementara
untuk kegiatan impelmentasi intervensi ahli gizi berkolaborasi

4
dengan tenaga kesehatan lainnya, yaitu dokter dan perawat
ruangan, dan khusus untuk kegiatan konseling gizi dilakukan
oleh ahli gizi ruangan.
d. Monitoring dan Evaluasi Gizi
Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi dilakukan untuk
mengetahui respon pasien terhadap intervensi dan tingkat
keberhasilannya. 4 (empat) langkah monitoring dan evaluasi
gizi, yaitu:
1) Monitoring perkembangan
2) Mengukur hasil perkembangan/perubahan yang terjadi
sebagai respon terhadap intervensi gizi
3) Evaluasi hasil
4) Pencatatan pelaporan

5
BAB II

HASIL KEGIATAN

A. HASIL KEGIATAN PKL AGK DI RUANG RAWAT INAP


1. Skrining Gizi

a. Tujuan kegiatan

Tahapan pelayanan gizi rawat inap diawali dengan


skrining/penapisan gizi oleh perawat ruangan dan penetapan order
diet awal (preskripsi diet awal) oleh dokter. Skrining gizi bertujuan
untuk mengidentifikasi pasien/klien yang berisiko, tidak berisiko
malnutrisi atau kondisi khusus Kondisi khusus yang dimaksud adalah
pasien dengan kelainan metabolik hemodialisis: anak; geriatrik;
kanker dengan kemoterapi/radiasi, luka bakar : pasien dengan
imunitas menurun, sakit kritis dan sebagainya.

Adapun metode yang digunakan dalam proses skrinning di RSUD


Kabupaten Bima adalah sebagai berikut :
1) Malnutrition Screening Tools (MUST) untuk pasien dewasa laki-
laki dan perempuan.
2) Strong Kids untuk pasien anak usia 1-18 tahun.
3) Mini Nutrition Assesment (MIS) untuk pasien geriatric atau lanjut
usia.
b. Tempat dan waktu
Skrining gizi dilakukan di ruang rawat inap, Intan, Kalimaya,
Pancanur, Zamrud, Berlian Zaal Dalam bawah, ruang rawat Zaal
Bedah dan Ruang rawat Anak, Camar, Kutilang dll., dengan jumlah
pasien yang di skrining yaitu sebanyak 10 pasien. Skrining gizi
dilakukan pada pasien baru. Waktu kegiatan skrining dilakukan pada
pukul 08:00 s/d 12:00 WITA.

c. Hasil kegiatan

Kegiatan skrining selama PKL di RSUD Kabupaten Bima dapat


dilihat pada tabel berikut.

6
Nam

Tang
Tangg
Nama Ruanga
NO No. RM Hasil Skrinning
Mahasiswa Skrinn
Lahir

Skrining yang di lakukan dengan


Zall dalam
metode Malnutrisi skrining tool dengan
1 Tn479162
A Atas 14 nov 2022 16 juni 1968
hasil skor 1, kesimpulan pasien
“Giok”
dengan resiko terjadi malnutrisi rendah
Skiring yang dilakukan dengan metode
Afiatun Ny. Zall Dalam Malnutrisi skirining tool dengan hasil
2 531866 Atas 15 Nov 2022 04 Juli 1988 skor 4, kesimpulan pasien dengan
“Mutiara” resiko terjadi malnutrisi tinggi dengan
riwayat penyakit Hati.
An. Skiring yang dilakukan dengan metode
3 537596 Zall anak 15 Nov 2022 24 Nov 2011 P
Strong Kids dengan hasil skor 0,

7
kesimpulan pasien dengan resiko
terjadi malnutrisi rendah
1212
Skiring yang dilakukan dengan metode
An.
Strong Kids dengan hasil skor 1,
4 537437 Zall Anak 16 Nov 2022
kesimpulan pasien dengan resiko
terjadi malnutrisi rendah

Skiring yang dilakukan dengan metode


05 mei
An. Strong Kids dengan hasil skor 1,
5 537470 Zall
16anak
Nov 2022 L
kesimpulan paseien dengan resiko
terjadi malnutrisi rendah
Skiring yang dilakukan dengan metode
An. Strong Kids dengan hasil skor 1,
6 499663 Zall
16Anak
Nov 2022 28 nov 2015 L
kesimpulan paseien dengan resiko
terjadi malnutrisi rendah
Skiring yang dilakukan dengan metode
Strong Kids dengan hasil skor 1,
7 A. Al 536930 Zall
17Anak
nov 2022 15 Juni 2022 L
kesimpulan paseien dengan resiko
terjadi malnutrisi rendah
8 Tn.
413953 Zall Dalam 17 Nov 2022 05 Juni 1962 L Skiring yang dilakukan dengan metode
Bawah Mini Nutrition Assesment dengan hasil

8
skor 3, kesimpulan paseien dengan
resiko terjadi malnutrisi tinggi dengan
riwayat penyakit DM dan HT.
Skiring yang dilakukan dengan metode
Tn. Zall Dalam Malnutrisi skirining tool dengan hasil
9 537782 17 Nov 2022 10 Jan 1979 L
Bawah skor 1, kesimpulan pasien dengan
resiko terjadi malnutrisi rendah.
Skiring yang dilakukan dengan metode
Tn.
Zall Dalam Mini Nutrition Assesment dengan hasil
10 474694 18 Nov 2022 13 Des 1957 L
Bawah skor 1, kesimpulan paseien dengan
resiko terjadi malnutrisi Rendah.
Yanti Amalia Skiring yang dilakukan dengan metode
Zall Dalam
Mini Nutrition Assesment dengan hasil
1 Nn. N 525660 Atas 14 Nov 2022 1-7-1998 P
skor 1, kesimpulan paseien dengan
“Mutiara”
resiko terjadi malnutrisi Rendah.
Skiring yang dilakukan dengan metode
Zall Dalam
Mini Nutrition Assesment dengan hasil
2 Tn.S 537782 Bawah”zam 14 Nov 2022 1-1-1979
skor 1, kesimpulan paseien dengan
brud”
resiko terjadi malnutrisi Rendah.
3 Tn. M. 534004 Zall Dalam 15 Nov 2022 1-3-1967 L Skiring yang dilakukan dengan metode
Atas “Giok” Mini Nutrition Assesment dengan hasil

9
skor 0, kesimpulan paseien tidak ada
gangguan makan dengan berat badan
Normal.
Skiring yang dilakukan dengan metode
Mini Nutrition Assesment dengan hasil
Zall Bedah
4 Ny. Nr 538174 15 Nov 2022 18-8-1978 P skor 0, kesimpulan paseien tidak ada
“merpati”
gangguan makan dengan berat badan
ideal, pasien lemas
Skiring yang dilakukan dengan metode
Zall bedah Mini Nutrition Assesment dengan hasil
5 Tn. A 453059 16 Nov 2022 1-7-1963 L
“Nuri” skor 1, kesimpulan paseien dengan
resiko terjadi malnutrisi rendah
Skiring yang dilakukan dengan metode
Zal, Dalam
Mini Nutrition Assesment dengan hasil
6 Tn. AB 537861 Bawah “P. 17 Nov 2022 65 tahun L
skor 1, kesimpulan paseien dengan
Nur”
resiko terjadi malnutrisi rendah
Skiring yang dilakukan dengan metode
Zal, Dalam
Mini Nutrition Assesment dengan hasil
7 Ny. S 337937 Bawah 21 Nov 2022 45 thn P
skor 1, kesimpulan paseien dengan
“Kalimaya”
resiko terjadi malnutrisi rendah
8 Ny. J 483911 Zal, Dalam 21 Nov 2022 46 thn P Skiring yang dilakukan dengan metode

10
Mini Nutrition Assesment dengan hasil
Bawah “P.
skor 1, kesimpulan paseien dengan
Nur”
resiko terjadi malnutrisi rendah
Skiring yang dilakukan dengan metode
Zal, Dalam
Mini Nutrition Assesment dengan hasil
9 Tn. H 538214 Bawah “P. 22 Nov 2022 L
skor 1, kesimpulan paseien dengan
Nur”
resiko terjadi malnutrisi rendah
Skiring yang dilakukan dengan metode
Zal, Dalam
Mini Nutrition Assesment dengan hasil
10 Tn. K 537951 Bawah “P. 22 Nov 2022 63 thn L
skor 1, kesimpulan paseien dengan
Nur”
resiko terjadi malnutrisi rendah

11
2. Asuhan Gizi (Pengkajian gizi, diagnosis gizi, Rencana intervensi dan
monitoring evaluasi)

a. Tujuan kegiatan

Adapun tujuan kegiatan adalah sebagai berikut :


1) Melakukan asuhan gizi pada pasien rawat inap
2) Membantu menegakkan diagnosis gizi yang diberikan pada
pasien.
3) Melakukan intervensi gizi dan monitoring serta evaluasi gizi
dalam hal ini memberikan konseling dan edukasi gizi.
b. Tempat dan waktu
Pelaksanaan asuhan gizi bertempat di ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Bima berlangsung dari tanggal 14
November sampai dengan 3 Desember 2022.
c. Hasil kegiatan
Kegiatan asuhan gizi pada pasien berisiko malnutrisi selama PKL di
RSUD Kabupaten Bima dapat dilihat pada tabel berikut ini.

12
Nama Mahasiswa No Nama Pasien Ruang Diagnosis Hasil Kegiatan
Ny. Ns Zall Dalam Atas Sirosis Hepatis, Anemia Berat,
1 Terlampir
“ Mutiara” hipoalbumin, trombositopenia, ascites
Tn. S Zall dalam Atas ACS, Nstmi Terlampir
2
“Giok”
Tn AB Zall Dalam Hipertensi Terlampir
3
Bawah
AFIATUN
Ny. R Zall Dalam Atas Dm Tp 2 dan Pneumoni Terlampir
4
“Lafazh”
An. F Zall Bedah Post Op laparatomi CC App Perforasi Terlampir
5
“Dara”
Tn. H Zall Bedah Post Op Laparatomi, Abses hepar Terlampir
6
“Merak”
YANTI AMALIA Zall Bedah Terlampir
1 Tn.Nr Post Op Laparatomi
“Nuri”
Zall dalam atas Terlampir
2 Tn. M Dm Tipe II, Hipoalbumin
“Giok”
3 Ny. W Zall Dalam Gastritis Akut Terlampir
Bawah “K.

13
Maya”
Zall Dalam Terlampir
4 Tn. S Bawah Obs Febris, anemia Ringan
“Zamrud”
Zall Dalam Terlampir
5 Tn. Ab Bawah “Panca HT Urgensi
Nur “
Zall Bedah Terlampir
6 Tn. Aw Post Op Laparatomi APP
“Nuri”

14
3. Konseling dan Edukasi Gizi

a. Tujuan kegiatan

Kegiatan konseling dan edukasi bertujuan Untuk memberikan


pelayanan dengan membantu mencari solusi masalah gizinya melalui
nasihat gizi mengenai jumlah asupan makanan yang sesuai jenis
diet, yang tepat, jadwal makan, cara makan dan jumlah makanan.
b. Tempat dan waktu
Pelaksanaan konseling dan edukasi bertempat di ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bima berlangsung dari
tanggal 14 November sampai dengan 30 November 2022.
c. Hasil kegiatan
Kegiatan konseling gizi selama kegiatan PKL di RSUD Kabupaten
Bima dapat dilihat pada tabel berikut ini.

15
Nama No Nama Pasien Ruang Tanggal Diagnosis Hasil Kegiatan
Mahasiswa Konseling
AFIATUN 1 Memberikan edukasi/ konseling kepada
Sirosis Hepatis,
pasien dan keluarganya dengan terkait
Hipoalbumin,
ZD Atas 14 Nov penyakitnya diit yang di jalani, tujuan ,
Ny. Ns Trombositopenia,
“Mutiara” 2022 prinsip dan syarat diitnya, makanan yang
Anemia Berat
boleh di makan yang dibatasi dan tidak
dan Ascitee
boleh dimakan.
2 Memberikan edukasi/ konseling kepada
pasien dan keluarganya dengan terkait
ZD Atas 15 Nov penyakitnya diit yang di jalani, tujuan ,
Tn. S ACS, Nstmi
“Giok” 2022 prinsip dan syarat diitnya, makanan yang
boleh di makan yang dibatasi dan tidak
boleh dimakan.
3 Tn. AB ZD Bawah 16 Nov Hipertensi Memberikan edukasi/ konseling kepada
2022 pasien dan keluarganya dengan terkait
penyakitnya diit yang di jalani, tujuan ,
prinsip dan syarat diitnya, makanan yang
boleh di makan yang dibatasi dan tidak

16
boleh dimakan.
4 Memberikan edukasi/ konseling kepada
pasien dan keluarganya dengan terkait
ZD atas 17 Nov Dm Tp 2 dan penyakitnya diit yang di jalani, tujuan ,
Ny. R
“Lafazh” 2022 Pneumonia prinsip dan syarat diitnya, makanan yang
boleh di makan yang dibatasi dan tidak
boleh dimakan.
5 Memberikan edukasi/ konseling kepada
pasien dan keluarganya dengan terkait
Post Op
Zbedah 18 Nov penyakitnya diit yang di jalani, tujuan ,
An. F Laparatomi, cc
“Dara” 2022 prinsip dan syarat diitnya, makanan yang
App Perforasi
boleh di makan yang dibatasi dan tidak
boleh dimakan.
6 Memberikan edukasi/ konseling kepada
pasien dan keluarganya dengan terkait
Post Op penyakitnya diit yang di jalani, tujuan ,
Zbedah 19 Nov
An. H Laparatomi, cc prinsip dan syarat diitnya, makanan yang
“merak” 2022
Abes hepar boleh di makan yang dibatasi dan tidak
boleh dimakan.

YANTI 1 Tn. Nr Zall 14 Nov 22 Post Op Memberikan edukasi/ konseling kepada

17
AMALIA pasien dan keluarganya dengan terkait
penyakitnya diit yang di jalani, tujuan ,
Bedah
Laparatomi prinsip dan syarat diitnya, makanan yang
Nuri”
boleh di makan yang dibatasi dan tidak
boleh dimakan.
2 Memberikan edukasi/ konseling kepada
pasien dan keluarganya dengan terkait
Zall dalam
Dm Tipe II, penyakitnya diit yang di jalani, tujuan ,
Tn. M atas 15 Nov 22
Hipoalbumin prinsip dan syarat diitnya, makanan yang
“Giok”
boleh di makan yang dibatasi dan tidak
boleh dimakan.
3 Memberikan edukasi/ konseling kepada
pasien dan keluarganya dengan terkait
Zall
penyakitnya diit yang di jalani, tujuan ,
Dalam
Ny. W 16 Nov 22 Gastritis Akut prinsip dan syarat diitnya, makanan yang
Bawah “K.
boleh di makan yang dibatasi dan tidak
Maya”
boleh dimakan.

4 Tn. S Zall 16 Nov 22 Obs. Febris, Memberikan edukasi/ konseling kepada


Dalam Anemia ringan pasien dan keluarganya dengan terkait
Bawah penyakitnya diit yang di jalani, tujuan ,

18
prinsip dan syarat diitnya, makanan yang
“Zamrud” boleh di makan yang dibatasi dan tidak
boleh dimakan.
5 Memberikan edukasi/ konseling kepada
pasien dan keluarganya dengan terkait
Zall
penyakitnya diit yang di jalani, tujuan ,
Tn. Ab Dalam 17 Nov 22 HT Urgensi
prinsip dan syarat diitnya, makanan yang
Bawah
boleh di makan yang dibatasi dan tidak
boleh dimakan.
6 Memberikan edukasi/ konseling kepada
pasien dan keluarganya dengan terkait
Zall penyakitnya diit yang di jalani, tujuan ,
Post Op
Tn. Aw Bedah 22 Nov 22 prinsip dan syarat diitnya, makanan yang
Laparatomi
Nuri” boleh di makan yang dibatasi dan tidak
boleh dimakan.

19
4. Kegiatan Visite

a. Tujuan kegiatan
Tujuan Melakukan kunjungan bersama dokter dan tenaga kesehatan
yang lain untuk mengetahui atau melihat keadaan pasien dan melihat
bagaimana perkembangan kesehatan pasien.
b. Tempat dan waktu
Pelaksanaan visite bertempat di ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Bima berlangsung dari tanggal 24
September 2022 hingga 9 November 2022.
c. Hasil kegiatan
Kegiatan visite dokter selama PKL di RSUD Kabupaten Bima dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

20
Nama
Nama Dokter No No.RM Ruangan Diagnosis Hasil Kegiatan
Pasien

AFIATUN
Post Op Pasien diberikan diit TKTP
dr. dr. M. Gani, Sp.B 1 Tn. H 537781 ZB “Merak”
Laparatomi Bentuk Diet Cair 6x180cc
dr. Sherly, Sp.B Post Op
2 An. F 537761 ZB “dara” laparatomi, cc Pasien diberikan diet Biasa TKTP
App Perforasi
dr. dr. Santi, Sp.J ZD atas
3 Tn. S 537782 ACS, Nstmi Pasien diberikan diet Jantung 2
“Giok”
dr. dr. Wika Bintang, ZD atas
4 Ny. JM 502656 DM Tp 2 Pasien diberikan dengan diet BB Dm B
Sp.Pd “Lafazh”
dr. dr. Wika Bintang, Sirosis hepatis,
Sp.Pd Anemia berat,
ZD atas “ Hipoalbumin,
5 Ny. Ns 531866 Pasien diberikan dengan diet Hati 2 dan RG 2
Mutiara” Trombositopenia,
Anemia Berat,
Ascites
dr. dr. Wisnu, Sp.Pd 6 Tn. AB 474694 ZD bwh Hipertensi Pasien diberikan dengan diet RG 2

21
YANTI AMALIA

1 Zall Bedah Post Op


dr. Sherly, Sp.B Ny. Nr 538174 Pasien di berikan diit TKTP
“merpati” Laparatom APP
dr. Sherly, Sp.B 2 Zall bedah Post Op
Tn. A 453059 Pasien di berikan diit TKTP
“Nuri” Laparatomi APP
dr. H. M.Ali, SppD 3 Zal Dalam Hiperglikemia,
Ny. St 396252 Atas Transmingitis, Pasien diberikan diit Hati, Tinggi Fe
“Mutiara” Anemia ringan
dr. H. M.Ali, SppD 4 Obs. Ikterik,Ec,
Zal Dalam
Tn. S 452723 Sup.Fattyliver,Hip Diit yang diberikan Rendah Lemak, RG 1
Atas “Giok”
ertiroid
dr. Sri Nurhayati 5 Zal Dalam
Hebridement, DM
Ny. H 361593 Bawah Diit yang diberikan Diit DM
tipe 2
“Merak”
dr. Wika, SppD 6 Zal Dalam Anemia Berta.
NN. N 525669 Atas Melena, Ulkus Diit Lambung II, Tinggi Fe
“Mutiara” peprikum

22
23
5. Study Kasus Mendalam

a. Tujuan Kegiatan
Ttujuan study kasus mendalam ialah melakukan asuhan gizi pada
pasien rawat inap, membantu menegakkan diagnosis gizi yang
diberikan pada pasien. Dan elakukan intervensi gizi dan monitoring
serta evaluasi gizi dalam hal ini memberikan konseling dan edukasi
gizi.
b. Tempat dan waktu
Pelaksanaan asuhan gizi bertempat di ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Bima berlangsung dari tanggal 18
November sampai dengan 2022 hingga 22 November 2022.
c. Hasil Kegiatan
Kegiatan Study Kasus Mendalam.

24
No Nama Mahasiswa Nama Pasien Ruang Diagnosis Hasil Kegiatan
1 AFIATUN Ny. S Kalimaya 16 CKD, DM tp2 dan Hipertensi Terlampir
2 YANTI AMALIA NN. N Mutiara Anemia bereat, melena, ulkus peptikum Terlampir

25
B. HASIL KEGIATAN PKL AGK DI RUANG RAWAT JALAN

1. Konseling Pasien Rawat Jalan

a. Tujuan Kegiatan
1) Membantu pasien untuk mengidentifikasi dan menganalisis
masalah pasien
2) Membantu pasien untuk memberikan alternative dan saran
pemecahan masalah yang dialami pasien .
b. Tempat dan Waktu
Pelaksanaan konseling bertempat di Poli Gizi Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Bima berlangsung dari tanggal 26 sampai
dengan 28 November 2022.
c. Hasil Kegiatan
Kegiatan konseling gizi selama kegiatan PKL di RSUD Kabupaten
Bima dapat dilihat pada tabel berikut ini.

26
Nama No Nama Ruang Tanggal Diagnosis Hasil Kegiatan
Mahasiswa Pasien Konseling
AFIATUN 1 Ny. M Ruang 26 Hiperkolesterol dan Pasien berusia 67 tahun dengan
Tunggu Poli November hipertensi berat badan 57 kg dan tinggi badan
rawat Jalan 2022 163 cm dan IMT 21,45 kg/M2,
tergolong dalam ketegori ststus gizi
normal diberikan diit RG 2 dan
Rendah Kolesterol Dengan
berbagai contoh makanan yang
dianjurkan untuk dikonsumsi dan
makanan ataupun minuman yang
dihindari dan dibatasi oleh pasien.
2 Ny. L Ruang 26 Hipertensi Pasien berusia 45 tahun dengan
Tunggu Poli November berat badan 50 kg dan tinggi badan
rawat Jalan 2022 154 cm dan IMT 21,09 kg/m2,
tergolong dalam ketegori ststus gizi
normal diberikan diit RG Dengan
berbagai contoh makanan yang
dianjurkan untuk dikonsumsi dan
makanan ataupun minuman yang

27
dihindari dan dibatasi oleh pasien.
YANTI 1 Ny. S Ruang 26 Diabetes militus Tipe I Pasien berusia 65 tahun dengan
AMALIA Tunggu Poli November berat badan 56 kg dan tinggi badan
rawat Jalan 2022 150 cm dan IMT 24,88 kg/M2,
tergolong dalam ketegori ststus gizi
normal diberikan diit khusus untuk
penderita DM Dengan berbagai
contoh makanan yang dianjurkan
untuk dikonsumsi dan makanan
ataupun minuman yang dihindari
dan dibatasi oleh pasien.

2 Tn, M Ruang 26 Hipertensi Pasien berusia 70 tahun dengan


Tunggu Poli November berat badan 64 kg dan tinggi badan
rawat Jalan 2022 160 cm dan IMT 25,00 kg/m2,
tergolong dalam ketegori ststus gizi
normal diberikan diit RG Dengan
berbagai contoh makanan yang
dianjurkan untuk dikonsumsi dan
makanan ataupun minuman yang

28
dihindari dan dibatasi oleh pasien.

29
2. Kegiatan PKRS

a. Satuan Acara (SAP)


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai diabetes mellitus dengan 1 x 40
menit, responden dapat mengetahui dan memahami tentang program diet
yang sehat bagi penderita diabetes mellitus (DM) tipe 2.
2) Tujuan Khusus

Setelah mengikuti proses penyuluhan 1 x 40 menit responden dapat:

a. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan DM tipe 2

b. Menyebutkan faktor risiko DM tipe 2

c. Menyebutkan tanda dan gejala dari DM tipe 2

c. Materi Penyuluhan (Terlampir)


d. Metode Penyuluhan

1) Ceramah

2) Diskusi

3) Tanya jawab
e. Langkah-langkah Penyuluhan
1) Mahasiswa (Penyuluh) melakukan pretest kepada peserta penyuluhan
2) Mahasiswa (Penyuluh) menyampaikan materi penyuluhan
3) Mahasiswa (Penyuluh) melakukan post-test kepada peserta penyuluh

30
N W aktu Rencana Kegiatan Kegiatan Peserta
o Penyuluhan
1 5 menit Persiapan

- Memberikan salam ✔ Menjawab salam

- Perkenalan ✔ Mendengarkan
dan
- Menjelaskan TIU dan TIK
memperhatikan
- Menyebutkan materi yang
akan diberikan
- Kontrak waktu
2 25 Proses
menit
- Menanyakan (review) ✔ Menjawab
kepada responden mengenai pertanyaan
pengertian DM tipe 2, faktor penyuluh
risiko DM tipe 2, tanda dan ✔ Mendengarkan
gejala DM tipe 2, dan
- Memberikan reward memperhatikan
jika jawaban benar ✔ Bertanya
- Menjelaskan materi :
✔ Menjaw
a. Menjelaskan ab
pengertian DM tipe 2 pertanya
b. Menjelaskan faktor risiko an

DM tipe 2

c. Menjelaskan tanda dan


gejala DM tipe 2
- Memberi kesempatan
kepada responden untuk
menanyakan materi yang
31
belum jelas
- Menyimpulkan materi yang

sudah disampaikan.

MATERI PENYULUHAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II

A. Pengertian Diabetes Mellitus Tipe 2


Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah suatu kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang yang disebabkan karena adanya peningkatan kadar
gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik absolut
maupun relatif. Diabetes Mellitus tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam
tubuh tidak dapat berfungsi dengan smestinya.
B. Faktor Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2
1. Usia
2. Obesitas
3. Riwayat keluarga
4. Pola makan yang salah
5. Minimnya aktivitas fisik
C. Tanda dan Gejala DM Tipe 2
1. Kelelahan yang luar biasa
Hal ini merupakan gejala yang palig awal dirasakan oleh penderita
diabetes mellitus tipe 2. Pasien akan merasa tubuhnya lemas walaupun
tidak melakukan aktivitas yang tidak terlalu berat.
2. Penurunan berat badan secara drastic
32
Kelebihan lemak di dalam tubuh akan menyebabkan resistensi tubuh
terhadap insulin meningkat. Pada orang yang telah menderita diabetes
mellitus, walaupun makan makanan secara berlebihan tubuhnya tidak
menjadi gemuk justru kurus karena otot tidak mendapatkan cukup energi
untuk tumbuh.
3. Gangguan penglihatan
Kadar gula yang tinggi di dalam darah akan menarik cairan dalam sel
keluar. Hal ini akan menyebabkan sel menjadi keriput. Keadaan ini juga
dapat terjadi pada lensa mata sehingga lensa menjadi rusak dan penderita
akan mengalami gangguan penglihatan. Gangguan penglihatan ini akan
membaik bila diabetes mellitus berhasil ditangani dengan baik. Bila tidak
ditangani dengan baik, gangguan penglihatan ini akan dapat memburuk
dan menyebabkan kebutaan.
4. Sering mengalami infeksi dan bila luka sulit sembuh
Keadaan ini dapat terjadi karena kuman tumbuh subur akibat dari
tingginya kadar gula dalam darah. Selain itu, jamur juga tumbuh pada
darah yang tinggi kadar glukosanya

33
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari kegiataan Praktek Kerja Lapangan Asuhan Gizi Klinik (PKL
AGK) yang telah dilakukan selama kurang lebih 18 hari di RSUD Bima
telah dicapai target kegiatan diantaranya yaitu 10 skrining pasien baru
oleh setiap mahasiswa, 6 pasien yang beresiko dilakukan asuhan gizi
pasien rawat inap oleh setiap mahasiswa, 8 konseling yaitu 6 diantaran
ya pasien rawat inap dan 2 pasien rawat jalan oleh tiap mahasiswa,
dan mengikuti kegiatan visite dokter sebanyak 6 kali oleh masing-
masing mahasiswa. Selain itu juga tiap mahasiswa mengerjakan
masing-masing 1 kasus mendalam dengan penyakit komplikasi,
dengan tahapan 1 hari assesment, 3 hari intervensi dan 2 hari
monitoring evaluasi .

34
Daftar Pustaka

Sumapradja et al. 2015.Terminologi & Uraian Terminologi Gizi.Instalasi Gizi


RSUP Dr. Hasan Sadikin. Bandung
Irianto, Koes. 2014. Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular, Panduan
Klinis. Bandung: Alfa Beta
Kemenkes RI.2013. Pedoman PelayananGizi Rumah Sakit (PGRS).Jakarta.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia ASDI.2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. Edisi
Ke-4 Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Menkes RI.2008. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit .
Mien, Mahmud, Hermana et al., (2017). Tabel Komposisi Pangan Indonesia
(TKPI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Jakarta: PT Gramedia.
Handbook Buku Catatan Ahli Gizi Azura Edisi 3
MENKES RI . 2019 . Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 24 tentang Angka
Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia.
MENKES RI . 2020 . Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2 tentang Standar
Antropometri Anak.

35

Anda mungkin juga menyukai