Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM PONEK RSUD

KH. DAUD ARIF


TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Kuasa karena berkat rahmat dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan
“Program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK)” dengan
lancar dan tanpa hambatan yang berarti.
Program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK)
RSUD KH.DAUD ARIF ini disusun bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
PONEK, mewujudkan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB).
Ucapan terima kasih dan penghargaan selayaknya disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan program ini. Semoga keinginan
untuk dapat lebih meningkatkan mutu dan keselamatan pasien dapat tercapai, seiring
dengan pemberdayaan para pelaksananya.
Program ini tentu saja masih belum sempurna karena keterbatasan ilmu dan
referensi yang ada pada kami. Oleh karena itu permohonan maaf perlu kami haturkan
apabila dalam penyusunan program ini masih banyak kekurangan di sana-sini dan masih
jauh dari kesempurnaan. Meskipun demikian mudah mudahan Program Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) ini masih dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang terkait.

Kuala Tungkal, Januari 2019

TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSAN ............................................................................ i

KATA PENGANTAR................................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I. Pendahuluan.................................................................................. 1
BAB II. Latar belakang ............................................................................ 2

BAB III.Tujuan ......................................................................................... 2

BAB IV. Kegiatan pokok dan kegiatan rincian...................................... 2

BAB V. Cara melakukan kegiatan........................................................... 3

BAB VI. Sasaran ....................................................................................... 5

BAB VII. Jadwal kegiatan......................................................................... 5

BAB VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan..................... 6

BAB IX. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan.......................... 7

BAB X. Penutup......................................................................................... 8
I . PENDAHULUAN

Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Neonatal (AKN) di Indonesia masih tertinggi di antara Negara ASEAN dan
penurunannya sangat lambat. AKI dari 307/100.000 kelahiran hidup (SDKI tahun 2002-
2003), menjadi 228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Demikian pula Angka
Kematian Bayi (AKB) 35/1000 kelahiran hidup (SDKI tahun 2002-2003) menjadi
34/1000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Seharusnya sesuai dengan Tujuan
Pembangunan Millenium (MDGs) 2015 target penurunan AKI dari 408/100.000 (SDKI
dan SKRT 1990) menjadi 102/100.000 pada tahun 2015 dan AKB dari 68/1000 kelahiran
hidup (SDKI dan SKRT 1990) menjadi 23/1000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2000
disepakati bahwa terdapat 8 Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development
Goals/MDGs) pada tahun 2015. Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan
indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak yaitu :
1. Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun.
2. Mengurangi tiga per empat rasio kematian ibu dalam proses melahirkan.
Meskipun tampaknya target tersebut cukup tinggi, namun tetap dapat dicapai
apabila dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk mengatasi penyebab utama
kematian tersebut yang didukung kebijakan dan sistem yang efektif dalam mengatasi
berbagai kendala yang timbul selama ini.
Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti BBLR
(40,4%), Asfiksia (24,6%), dan Infeksi (10%). Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh
keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan mengobati. Sedangkan kematian ibu
umumnya disebabkan oleh perdarahan (25%), infeksi (15%), Pre-Eklamsia-eklamsia
(15%), persalinan macet dan abortus. Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan
erat dengan mutu penanganan ibu,maka proses persalinan dan perawatan bayi harus
dilakukan dalam sistem terpadu dalam bentuk PONEK di Rumah Sakit dan PONED pada
tingkat Puskesmas.
Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari system rujukan dalam
pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal yang sangat berperan dalam menurunkan
angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah tersedianya
tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi prasarana, sarana dan manajemen yang handal.

1
Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu tenaga kesehatan memerlukan
pelatihan-pelatihan untukmeningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan
perilaku dalam pelayanan kepada pasien.

II. LATAR BELAKANG

Derajat kesehatan ibu selama kehamilan sampai melahirkan dicerminkan dari tingginya
Angka Kematian Ibu (AKI) yang dapat dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan ekonomi,
keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi
pada kehamilan dan kelahiran,tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan
termasuk pelayanan prenatal dan obstetric yang rendah pula. Angka Kematian Bayi (AKB)
mengabarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan factor
penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat
keberhasilan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Salah satu program yang dilakukan oleh RSUD KH. Daud Arif dalam upaya penurunan
AKI dan AKB adalah asuhan kebidanan komprehensif. Asuhan kebidanan komprehensif
adalah pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dan adanya pemeriksaan laboratorium
sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup empat kegiatan
pemeriksaan berkesinambungan. Pemeriksaan tersebut diantaranya adalah asuhan kebidanan
kehamilan, persalinan, Bayi baru lahir dan nifas.

III. TUJUAN
1. Meningkatkan kualitas pelayanan PONEK dalam rangka menurunkan AKI dan AKB
di RSUD KH.Daud arif
2. Mewujudkan RSUD KH.Daud Arif menjadi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB)
3. Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
PONEK 24 jam.

IV. KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN

A. KEGIATAN
1. Memberikan pelayanan obstetri neonatal emergency komprehensif
2. Mewujudkan RSUD KH.Daud Arif menjadi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi
(RSSIB), dengan program sebagai berikut:
3. Menganalisis pengukuran mutu

2
B. RINCIAN KEGIATAN
1. Memberikan pelayanan obstetri neonatal emergency komprehensif
 Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis
 Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal dengan risiko tinggi
 Pelayanan Ginekologis
2. Mewujudkan RSUD KH.Daud Arif menjadi Ruamh Sakit Sayang Ibu dan Bayi
(RSSIB), dengan program sebagai berikut:
 Menyelenggarakan pemberian ASI Eksklusif
 Menyelenggarakan perawatan metode kanguru
 Menyelenggarakan pelayanan Antenatal Care
 Menyelenggarakan pelayanan persalinan aman dan bersih
 Menyelenggarakan pelayanan rawat gabung
 Menyelenggarakan pelayanan emergency neonatal care
 Menyelenggarakan penanganan pada bayi baru lahir dengan Inisiasi Menyusu
Dini dan kontak kulit ibu dan bayi
 Menyelenggarakan pelayanan imunisasi dan tumbuh kembang
 Menyelanggarakan keluarga berencana
 Menyelenggarakan pelayanan rujukan dua arah dengan sarana kesehatan lain
 Menyelenggarakan audit maternal perinatal rumah sakit
3. Menganalisis pengukuran mutu
 Angka keterlambatan operasi sectio caesarea > 30 menit
 Angka keterlambatan penyediaan darah > 60 menit
 Angka kematian ibu dan bayi
 Kejadian tidak dilakukannya inisiasi menyusu dini (IMD) bayi baru lahir

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


A. Memberikan pelayanan obstetri neonatal emergency komprehensif
1. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
Fisiologis Pelayanan dilakukan sesuai kasus.
2. Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal dengan risiko
tinggi Pelayanan dilakukan sesuai kasus.
3. Pelayanan Ginekologis
Pelayanan dilakukan sesuai kasus.
3
B. Mewujudkan RSUD KH. Daud Arif menjadi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi
(RSSIB), dengan program sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pemberian ASI Eksklusif
Pemberian edukasi tentang ASI Ekslusif, mengajarkan cara menyusu yang benar,
cara memerah ASI (bagi ibu pekerja), cara menympan ASI, makanan yang baik
untuk kelancaran ASI, cara melakukan perawatan payudara.
2. Menyelenggarakan perawatan metode kanguru
Pemberian edukasi tantang pentingnya PMK pada BBLR, manfaat PMK bagi ibu
dan bayi BBLR, mengajarkan cara melakukan PMK, cara menyusui saat PMK, hal
yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat PMK.
3. Menyelenggarakan pelayanan Antenatal Care
Pelayanan Antenatal Care dilakukan di Poli Kebidanan oleh Dokter Obgyn sesuai
jadwal yang ditentukan.
4. Menyelenggarakan pelayanan persalinan aman dan bersih
Persalinan baik spontan maupun dengan sectio caesarea dilakukan oleh tenaga
profesional, dengan fasilitas yang memadai dan alat yang steril.
5. Menyelenggarakan pelayanan rawat gabung
Rawat gabung dilakukan di ruang perawatan bersama ibu bayi setelah bayi
diobservasi 6-8 jam di ruang perinatologi.
6. Menyelenggarakan pelayanan emergency neonatal care
Pelayanan emergency neonatal care dilakukan oleh tenaga profesional berdasarkan
kasus emergency.
7. Menyelenggarakan penanganan pada bayi baru lahir dengan Inisiasi Menyusu Dini
dan kontak kulit ibu dan bayi
Dilakukan segera setelah bayi baru lahir, diletakkan di dada ibu dengan kontak kulit
ibu dan bayi.
8. Menyelenggarakan pelayanan imunisasi
Pelayanan imunisasi dilakukan di poli imunisasi setiap hari selasa kecuali hari libur,
dengan jadwal yang telah ditentukan.
9. Menyelanggarakan pelayanan keluarga berencana
Pelayanan keluarga berencana dilakukan oleh tenaga profesional sesuai kb yang
diinginkan pasien.

4
10. Menyelenggarakan pelayanan rujukan dua arah dengan sarana kesehatan lain
RSIA Annisa melakukan pelayanan rujukan 2 arah, dengan menjadi rumah sakit
rujukan PONEK dari fasilitas kesehatan lain, serta melakukan rujukan ke fasilitas
kesehatan lain bila fasilitas di rumah sakit tidak memadai.
11. Menyelenggarakan audit maternal perinatal rumah sakit
Audit maternal perinatal dilakukan menyesuaikan dengan kasus kematian maternal
perinatal
C. Analisis Pengukuran Mutu
Analisis pengukuran mutu meliputi:
1. Angka keterlambatan operasi sectio caesarea > 30 menit
2. Angka keterlambatan penyediaan darah > 60 menit
3. Angka kematian ibu dan bayi
4. Kejadian tidak dilakukannya inisiasi menyusu dini (IMD) pada bayi baru lahir.
VI. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh petugas kesehatan di semua bagian terkait
PONEK agar dapat meningkatkan mutu dan kepuasan pasien terhadap pelayanan
kesehatan kebidanan dan kandungan serta neonatus emergency.

VII. JADWAL KEGIATAN

NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pelayanan PONEK X X X X X X X X X X X X

Mewujudkan RSUD
KH. DAUD ARIF
2 X X X X X X X X X X X X
menjadi RSSIB
Analisis pengukuran
3 X X X X
Mutu

5
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Data dikumpulkan perbulan, dilaporkan per triwulan dan laporan kepada direktur
yang mencakup :
A. Laporan Triwulan
1. Laporan pelayanan PONEK
2. Laporan program RSSIB
a. Laporan jumlah ASI Ekslusif
b. Laporan jumlah bayi dengan Perawatan Metode kanguru
c. Laporan jumlah pelayanan ANC
d. Laporan jumlah persalinan
e. Laporan jumlah bayi yang dilakukan IMD
f. Laporan jumlah bayi dengan rawat gabung
g. Laporan jumlah neonatal emergency care
h. Laporan rujukan
i. Laporan imunisasi
j. Laporan pelayanan kb
k. Laporan AMP
3. Laporan analisis mutu
a. Angka keterlambatan operasi sectio caesarea > 30 menit
b. Angka keterlambatan penyediaan darah > 60 menit
c. Angka kematian ibu dan bayi
d. Kejadian tidak dilakukannya inisiasi menyusu dini (IMD) pada bayi baru lahir.
Merupakan laporan yang dikumpulkkan selama 3 bulan berturut-turut.
Laporan ini juga disusun oleh ketua diikuti sekertaris dan wakil ketua yang nantinya
akan dilaporkan kepada direktur.

B. Laporan tahunan
Merupakan gabungan dari laporan triwulan selama 1 tahun. Laporan ini juga
disusun oleh ketua dibantu sekertaris dan wakil ketua yang nantinya akan
dilaporkan kepada direktur dan jajaran pimpinan rumah sakit lainnya dalam rapat
tahunan.

6
Setiap kegiatan PONEK dimulai perencanaan, pelaksanaan dan monitoring
evaluasi perlu dilaporkan ke direktur rumah sakit dan ketua Tim PONEK serta
diketahui instalasi terkait untuk meningkatkan mutu rumah sakit.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan
Data hasil pemantauan yang ditulis pada form monitoring dan evaluasi RSSIB
dikumpulkan pada tim PONEK dengan dilengkapi tindak lanjut dari unit kerja atau
instalasi apabila indikator mutu tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Tindak
lanjut yang dilakukan ini kemudian akan dievaluasi ulang untuk melihat apakah
proses perbaikan sudah terlaksana atau tidak.
Hasil pemantauan indikator mutu dikumpulkan oleh instalasi dan unit kerja.
Data yang dikumpulkan masih merupakan data mentah yang belum diolah dan
dikumpulkan dalam bentuk form sehingga memudahkan untuk menginput dan
mengolah menjadi informasi yang berguna, selanjutnya akan memproses lebih lanjut
data yang telah terkumpul.
2. Pelaporan dan Evaluasi
Hasil pengolahan dan analisa data dituangkan dalam bentuk laporan yang
kemudian akan dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit setiap 3 bulan sekali.
Disamping itu evaluasi tahunanjuga dilakukan guna merangkum hasil pencapaian
instalasi dan unit kerja selama setahun. Evaluasi tahunan menghasilkan laporan
tahunan yang disampaikan/ dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit.
Rapat Evaluasi Tahuan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang harus
dilakukan oleh instalasi dan unit kerja. Rekomendasi yang dihasilkan merupakan
cara atau sarana untuk melakukan perbaikan dan pengembangan kualitas pelayanan.
Selanjutnya tim PONEK akan memantau pelaksanaan rekomendasi tersebut dan
melaporkan kembali kepada Direktur.

7
X. PENUTUP

Dengan adanya program PONEK diharapkan dapat menjadi acuan atau pedoman untuk
melakukan perbaikan dalam rangka peningkatan mutu dan keselamatan pasien dalam hal
pelayanan PONEK di RSUD KH.DAUD ARIF Kuala Tungkal.

Kuala Tungkal 2019

Mengetahui,

DIREKTUR RSUD KH.DAUD ARIF Ketua Ponek

Dr. H. Elfry Syahril dr. H. Abdul Bari Sp.OG

Anda mungkin juga menyukai