Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM KERJA RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYI (RSSIB)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI


TAHUN 2019

1. PENDAHULUAN

Angka kematian ibu dan bayi tergolong tinggi di Indonesia. Berbagai


upaya pemerintah dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB di Indonesia,
seperti safe Motherhood, Program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi, dll.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi
indikator kualitas kesehatan masyarakat di suatu Negara, ternyata masih
tergolong tinggi di Indonesia yaitu AKI 365/100000 (SDKI 2015), AKB
32/100000 (SDKI 2012).

Pelayanan kesehatan ibu dan bayi merupakan pelayanan yang


saling berkesinambungan dan terkait. Kesehatan bayi ditentukan sejak
dalam kandungan. Di sisi lain kesehatan ibu dapat berpengaruh terhadap
kesehatan bayi yang dikandunganya. Berdasarkan hal tersebut di atas
maka upaya penurunan AKI dan AKB merupakan kegiatan yang saling
terkait. Oleh karena itu program Rumah sakit Sayang Bayi tidak dapat
dipisahkan dengan program Rumah Sakit Sayang ibu menjadi satu program
yaitu Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB).

2. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI sebagai RSSIB
merupakan bagian dan dukungan terhadap program pemerintah dalam
meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif dan persalinan aman. Beberapa
tuntutan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan mengharuskan kita
untuk senantiasa memperbaiki pelayanan RSSIB. Beberapa inovasi
diperlukan supaya pelayanann RSSIB sesuai dengan standar.

Angka kematian maternal tahun 2018 berjumlah 5 orang. Adapun


penyebab kematian maternal adalah PEB berjumlah 2 orang, eklampsia 1
orang, perdarahan ante partum berjumlah 1 orang dan pendarahan post
partum berjumlah 1 orang yang datang ke RSUD Palembang BARI.
Sedangkan Angka Kematian Bayi tahun 2018 berjumlah 46 orang, adapun
penyebabnya yaitu RDS. Dari data tersebut maka RSUD Palembang BARI
memerlukan strategi untuk menurunkan AKI dan menurunkan angka
kesakitan pada Ibu.

Berbagai program telah dilakukan pemerintah untuk menurunkan


AKI dan AKB di Indonesia, seperti Safe Motherhood, Program Rumah Sakit
Sayang Ibu dan Bayi, Making Pregnancy Safer, dan lain-lain. Pelayanan
kesehatan ibu dan bayi merupakan pelayanan yang berkesinambungan dan
saling terkait. Kesehatan bayi ditentukan sejak bayi dalam kandungan. Di
sisi lain kesehatan ibu dapat berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang
dikandungnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka upaya penurunan
AKI dan AKB merupakan kegiatan yang saling terkait. Oleh karena itu
program Rumah Sakit Sayang Bayi tidak dapat dipisahkan dengan Program
Rumah Sakit Sayang Ibu, menjadi satu program yaitu Rumah Sakit Sayang
Ibu dan Bayi (RSSIB).

Dalam rangka ikut mensukseskan program pemerintah, RSUD


Palembang BARI mengadakan upaya peningkatan mutu pelayanan dengan
melaksanakan 10 langkah perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan
paripurna menuju Rumah sakit Sayang Ibu Dan Bayi.

3. TUJUAN
a. Tujuan Umum:
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara terpadu
dalam upaya menurunkan Angka kematian Ibu ( AKI ) dan Angka
Kematian Bayi ( AKB )

b. Tujuan Khusus
1.Melaksanakan dan mengembangkan standar pelayanan ibu dan bayi
secara terpadu dan paripurna.
2.Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk
kepedulian terhadap ibu dan bayi.
3.Meningkatkan fungsi RS sebagai model dan pembinaan teknis dalam
pelaksanaan inisiasi menyusui dini, rawat gabung dan pemberian ASI
eksklusif.
4.Melakukan sistem evalusi sistem monitoring dan evaluasi
pelaksanaan program RSSIB.

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan
a.Mengadakan rapat RSSIB kebutuhan SDM dan kelengkapan sarana
dan prasarana RSSIB
b.Melakukan mapping SDM, sarana dan prasarana
c.Membuat usulan kebutuhan pelatihan dan kebutuhan sarana
prasarana pelayanan
d.Meningkatkan pelayanan RSSIB sesuai dengan SOP

2. Meningkatkan pelayanan yang berkualitas sesuai SOP


a.Meningkatkan deteksi dini pada kasus kegawatdaruratan
b.Meningkatkan kuantitas dan kualitas KIE mengenai IMD dan ASI
Eksklusif saat ANC dan kunjungan postpartum
c. Meningkatkan pelaksanaan IMD dan pemberian ASI Eksklusif
d.Meningkatkan pelaksanaan IMD pada pasien dengan Seksio Sesaria
di Instalasi Bedah Sentral
e.Melaksanakan program pemasangan IUD pasca plasenta pada
pasien post partum spontan dan seksio sesaria

3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan RSSIB


a.Melakukan monitoring dan evaluasi jumlah kunjungan poliklinik KIA
dan PONEK
b.Melakukan monitoring dan evaluasi persalinan normal, abnormal dan
seksio sesaria
c.Melakukan monitoring dan evaluasi jumlah bayi sehat dan bayi sakit
d.Melakukan monitoring dan evaluasi jumlah kematian ibu dan bayi
e.Melakukan monitoring dan evaluasi jumlah ibu nifas
f. Melakukan monitoring dan evalasi jumlah imunisasi

4. Melakukan pencacatan dan pelaporan

5. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Melaksanakan rapat RSSIB
a. Membuat undangan
b. Membuat notulen rapat
c. Membuat daftar hadir
2. Melakukan mapping
a. Mengumpulkan data SDM, sarana dan prasarana
b. Menganalisa hasil mapping
3. Melaksanakan sosialisasi hasil mapping
a. Membuat undangan
b. Membuat notulen
c. Membuat daftar hadir
4. Melaksanakan usulan
a. Mengajukan usulan Pelatihan Penanganan Gawat Darurat +
Obstetri Neonatus (PPGD+ON) (target 100%)
b. Mengajukan usulan pelatihan pemasangan IUD pasca plasenta
c. Mengajukan usulan pelatihan Midwifery Update ( MU 100%)
d. Mengajukan usulan pelatihan Standarisasi Asuhan Persalinan
Normal
e. Mengajukan usulan pelatihan konselor ASI
f. Mengajukan usulan pelatihan manajemen laktasi
g. Mengajukan usulan pelatihan mutu asuhan kebidanan
h. Mengajukan usulan pelatihan kelas ibu hamil dan senam hamil
serta senam nifas
i. Mengusulkan kelengkapan sarana dan prasarana ruangan dan
peralatan khusus untuk resusitasi bayi di instalasi rawat inap
kebidanan dan PONEK
j. Evaluasi susulan
5. Meningkatkan standar pelayanan KIA
a. Monitoring pelayanan ANC dengan 10T
b. Penerapan pelayanan ANC sesuai SOP
c. Monitoring pelaksanaan perawatan ibu nifas dan bayi baru lahir
d. Monitoring pelayanan imunisasi
e. Monitoring konseling KB dengan ABPK (alat bantu pelayanan
kontrasepsi)
f. Monitoring konseling ASI bagi ibu nifas yang memiliki masalah
menyusui
g. Promosi secara aktif untuk kelas ibu hamil dan ibu nifas
6. Meningkatkan standar asuhan persalinan normal
a. Melaksanakan APN sesuai SOP
b. Melaksanakan program pemasangan IUD pasca plasenta
7. Meningkatkan pelaksanaan IMD dan ASI Eksklusif
a. Meningkatkan konseling dan pelaksanaan IMD dan ASI Eksklusif
khususnya di kamar operasi untuk pasien post SC
8. Meningkatkan monitoring dan evaluasi pelayanan RSSIB
a. Melakukan pencatatan dan pelaporan buku register (KIA,
persalinan, imunisasi, nifas)
b. Audit Maternal dan Perinatal Internal

6. Sasaran
1. Perawat dan bidan terlatih PPGD+ON target 100%
2. Pemenuhan kelengkapan sarana dan prasarana target 90%
3. Semua bidan melaksanakan pertolongan persalinan bersih dan aman
sesuai SOP, target 100%
4. Semua bidan melaksanakan IMD dan ASI Eksklusif sesuai SOP, target
100%
5. Pelayanan perawatan nifas dan bayi baru lahir sesuai SOP, target 100%
6. Terlaksananya pelayanan kelas ibu hamil dan ibu nifas, Target 80%
7. Peningkatan konseling dan pelayanan konseling ASI bagi ibu yang
memiliki masalah menyusui, target 100%
7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
PELAKSANAAN
TAHUN
KEGIATAN
2019
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Melakukan rapat koordinasi RSSIB                        
2 Melaksanakan mapping
3 Sosialisasi hasil mapping
Melaksanakan standar pelayanan
4 ANC sesuai SOP
Melaksanakan asuhan persalinan
5 normal sesuai SOP
Melaksanakan penyuluhan IMD dan
6 ASI Eksklusif
Mengajukan usulan pelatihan,
7 sarana dan prasarana
MONEV pengajuan usulan dan
8 pelaksanaan pelayanan
Melaksanakan audit maternal
9 perinatal internal

8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan pelaporan


1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
a.Evaluasi pelaksanaan kegiatan setiap enam bulan sekali sesuai
jadwal yang telah disusun. Pelaksanaan evaluasi dilakukan pada
bulan Juni - Desember 2019
b.Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh tim RSSIB
2. Pelaporan kegiatan
Sesudah dibuat evaluasi akan dibuat pelaporan dalam periode 6 bulan
yang diserahkan kepada direktur RSUD Palembang BARI

9. Pencatatan, pelaporan dan Evaluasi kegiatan


a. Pencatatan
Pencatatan kegiatan dilaksanakan setiap hari kemudian dibuat
rekapitulasi setiap bulan
b. Pelaporan
Hasil pencatatan dilaporkan pada Direktur RSUD Palembng BARI dan di
tembuskan ke bagian yang terkait
c. Evaluasi
Evaluasi kegiatan pelayanan di Unit RSSIB dilakukan melalui rapat di
ruangan
Evalusi kegiatan pelayanan di Unit RSSIB sebagai hasil dilakukan
melalui rapat di unit RSSIB
Hasil Evaluasi disusun sebagai laporan Unit RSSIB tahun 2019

10. Penutup
Pelaksanaan program RSSIB ini merupakan upaya yang sangat
berpengaruh dalam upaya penurunan AKI dan AKB di RSUD Palembang
BARI. Pelaksanaan dan mentoring serta evaluasi terhadap program, dapat
meningkatkan mutu pelayanan yang telah baik untuk menjadi lebih baik lagi.
Program kerja yang di rancang hendaknya dapat dilaksanakan secara
kontinu sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan sebelumnya

Palembang, 2 Januari 2019

Mengetahui
Ketua Tim RSSIB

dr. M.A. Yenni Indriani, Sp.OG


NIP. 197606022010012004

Anda mungkin juga menyukai