Anda di halaman 1dari 27

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………..………………………………………………….…….i


DAFTAR TABEL ……………..………………………………………...…….... .ii
DAFTAR GAMBAR ……………….………………………………...………….iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3Tujuan .................................................................................................... 2
1.4 Luaran ................................................................................................... 2
BAB II GAMBARAN MASYARAKAT MITRA ………………………………. 3
BAB III METODE PELAKSANAAN…………………………………………… 5
3.1. Gambaran Umum Kegiatan ................................................................. 5
3.2. Tahapan Pelaksanaan ........................................................................... 5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ..................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya ..................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 10
LAMPIRAN…………………………………………………………………….. 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota .................................................. 11
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping.................................................. 16
Lampiran 3. Justifikasi Anggaran Kegiatan…………………….. 18
Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas.. 20
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ....................................... 22
Lampiran 6. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasam dari Mitra ............ 23
Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Program, dengan google map yang
menunjukkan jarak dengan kampus .......................................................... 24

i
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rancangan Menu MPASI untuk Siklus 5 Hari………………………..5


Tabel 2. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ……………………………….8
Tabel 3. Jadwal Kegiatan PKM-PM……………………………………………9

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Dokumentasi Kegiatan Diskusi Tim PKM-PM dengan Mitra…….........1


Gambar 2. Kondisi Pemukiman Masyarakat Kelurahan Kalibaru Jakarta Utara…..3
Gambar 3. Kurva Indeks Tinggi Badan Menurut Umur Balita Stunting di Kelurahan
Kalibaru ……….......................................................................................................4
Gambar 4. Kurva Indeks Berat Badan Menurut Umur Balita Stunting di Kelurahan
Kalibaru …………………………………………………………………………...4
Gambar 5. Alur Pelaksanaan Kegiatan PKM-PM…………………………………5

iii
1

BAB I . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing Kota Jakarta Utara merupakan salah
satu wilayah lokus stunting dan gizi buruk. Di wilayah ini terdapat 26 posyandu
dengan jumlah kader posyandu sebanyak 168 orang yang melayani total 14 RW di
Kelurahan kalibaru. Tim PKM-PM telah berkomunikasi dengan koordinator kader
posyandu secara luring di Rumah salah satu kader Posyandu Kakap pada 6 Februari
2023 (Gambar 1).

Gambar 1. Dokumentasi Kegiatan Diskusi Tim PKM-PM dengan Mitra

Data yang diperoleh Tim PKM-PM dari prevalensi stunting DKI Jakarta
yang mencapai 20,4% (Kemenkes, 2021). Berdasarkan pendataan dari posyandu
Kakap terdapat 26 balita mengalami stunting dimana diantaranya disertai dengan
gizi kurang dan berisiko gizi lebih.
Berdasarkan hasil diskusi Tim PKM-PM dengan kader, salah satu faktor
penyebab angka stunting ini adalah tingkat pengetahuan dan praktik pemberian
MPASI yang belum memenuhi standar gizi bagi balita. Dampak stunting ialah
balita dapat mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik, perkembangan
mental, intelektual dan kognitif. Balita yang mengalami hambatan dan
pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita dampaknya akan sulit diperbaiki
sehingga mempengaruhi kualitas hidup hingga usia dewasa. Balita perempuan yang
stunting dan gizi kurang dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat
badan lahir yang rendah (BBLR) (Sutio, 2017).
Masa kritis perkembangan pesat pada daur kehidupan manusia adalah 1000
Hari Pertama Kehidupan hingga usia balita. Pada masa tersebut para orang tua harus
memastikan anak mendapatkan gizi yang mencukupi sesuai dengan kebutuhannya.
Pemberian MPASI yang tidak sesuai pada umumnya menjadi salah satu faktor
ketidakcukupan gizi pada balita. Oleh karena itu dalam mengatasi masalah gizi
pada balita perlu dilihat terlebih dahulu bagaimana praktik ibu dalam pemberian
MPASI. Kualitas dan kuantitas MPASI yang diberikan sangat berpengaruh pada
pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada
periode ini (Mufida, Widyaningsih and Maligan, 2015). Pemenuhan kebutuhan gizi
anak-anak generasi saat ini akan berdampak panjang pada perbaikan kualitas
2

generasi selanjutnya, secara tidak langsung akan meningkatkan potensi ekonomi


yang signifikan (Waroh, et al., 2019).
Upaya pencegahan dan mengatasi stunting serta gizi buruk pada balita
secara berkelanjutan dapat dilakukan melalui upaya peningkatan aspek
pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu sadar gizi (Apriluana and Fikawati, 2018).
Selain itu perlu dilakukan intervensi gizi pada balita stunting dan gizi buruk yang
dilakukan oleh kader sebagai ujung tombak implementasi dan pelaksanaan program
berkerjasama dengan puskesmas dan bidan. melalui optimalisasi kepada kader
(Lestari, 2022).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, tantangan yang didapatkan adalah
bagaimana cara menyelesaikan permasalahan gizi yang terjadi pada bayi dan balita
di Kota Jakarta Utara yang merupakan lokasi dengan prevalensi stunting mencapai
20,4 %. Rendahnya pengetahuan dan keterampilan ibu dalam praktik pemberian
MPASI berkualitas merupakan salah satu dari penyebab masalah tersebut. Oleh
karena itu, kami membuat program gerakan PELITA IBU (Peduli Balita Atasi
Stunting dan Gizi Buruk) untuk meningkatkan pengetahuan, kepedulian dan
keterampilan kader dan ibu balita. PELITA IBU juga melakukan intervensi
pemberian MPASI bagi balita stunting dengan pemanfaatan menu MPASI berbahan
dasar ikan yang merupakan komoditas hasil mata pencaharian warga Kalibaru
sebagai nelayan.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, kepedulian dan keterampilan kader
serta ibu balita dalam mengolah MPASI berkualitas sebagai upaya
mengatasi stunting dan gizi buruk di Kelurahan Kalibaru Jakarta Utara
1.3.2 Tujuan Khusus
a) Membentuk tim PELITA IBU di Kelurahan Kalibaru Jakarta Utara
b) Melakukan edukasi tentang pentingnya MPASI berkualitas untuk
mencegah dan mengatasi stunting dan gizi buruk
c) Melakukan pelatihan pengolahan dan pembuatan MPASI berkulitas
dengan bahan dasar ikan
d) Melakukan intervensi gizi kepada balita stunting dan gizi buruk dengan
pemberian MPASI berbahan baku ikan
e) Melakukan monitoring dan evaluasi program PELITA IBU dalam
meningkatkan status gizi balita
1.4 Luaran
1. Laporan Kemajuan
2. Laporan Akhir
3. Buku Pedoman Mitra tentang MPASI berkualitas dan pengolahan
MPASI berbahan baku ikan sebagai upaya atasi stunting dan gizi buruk
4. Media Sosial Instagram dengan username @pelitaibu_umj
3

BAB II. GAMBARAN MASYARAKAT MITRA


Kecamatan Cilincing merupakan salah satu dari 6 kecamatan di Kota
Jakarta Utara yang terdiri 26 kelurahan dan salah satunya yaitu Kelurahan Kalibaru.
Meskipun Kalibaru menjadi sebuah Kelurahan, namun merupakan bagian dari salah
satu daerah yang memiliki angka tinggi stunting dan gizi buruk di Kota Jakarta
Utara. Kelurahan Kalibaru memiliki 14 RW dan memiliki 26 Posyandu dengan
jumlah kader masing-masing posyandu 4-8 orang. Posyandu di wilayah Kelurahan
Kalibaru memberikan layanan dibawah pengawasan dan pelatihan Puskesmas
Kelurahan Kalibaru.
Batas wilayah di sebelah Utara Kelurahan Kalibaru berbatasan dengan Laut
Jawa, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Koja, sebelah timur berbatasan
dengan Kecamatan Tarumajaya dan Kabupaten Bekasi, dan sebelah selatan
berbatasan dengan Kecamatan Cakung. Jalur transportasi di Kelurahan Kalibaru
sangat mudah karena tersedia angkutan umum perkotaan dan transportasi yang
berbasis online. Mayoritas mata pencaharian warga di Kelurahan Kalibaru adalah
nelayan dengan penghasilan menengah kebawah (Gambar 2).

Gambar 2. Kondisi Pemukiman Masyarakat Kelurahan Kalibaru Jakarta Utara

Kejadian stunting dan gizi buruk di RW 04 Kelurahan Kalibaru menjadi


prioritas utama yang perlu ditangani. Berdasarkan pendataan dari posyandu
berdasarkan status gizi balita berdasarkan tinggi badan menurut umur (TB/U)
terdapat 26 balita yang mengalami stunting, sedangkan berdasarkan berat badan
menurut umur (BB/U) ada 6 balita mengalami gizi kurang (Gambar 3 dan Gambar
4). Kurva status gizi berdasarkan indeks BB/U dan indeks TB/U memperlihatkan
bahwa anak yang stunting di Kelurahan Kalibaru memiliki berat badan kategori
kurang dan bahkan ada balita yang selain terkategori stunting juga terkategori gizi
kurang dan gizi buruk.
4

Gambar 3. Kurva Indeks Tinggi Badan Menurut Umur Balita Stunting di


Kelurahan Kalibaru

Gambar 4. Kurva Indeks Berat Badan Menurut Umur Balita Stunting di


Kelurahan Kalibaru

Data stunting di Kelurahan Kalibaru menunjukkan bahwa angka stunting


di Provinsi DKI Jakarta terutama wilayah Jakarta Utara masih menjadi masalah.
Menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 terdapat 18,5% balita
mengalami stunting. Angka stunting balita tersebut diatas angka rata-rata stunting
Provinsi DKI Jakarta yang sebesar 14,8% (Kemenkes, 2022). Apabila hal ini tidak
segera diatasi maka akan terjadi dampak jangka panjang bagi balita seperti
mengalami produktivitas rendah serta menderita penyakit degeneratif sehingga
dapat berpengaruh terjadinya kemerosotan SDM yang akan berdampak pada
penerus bangsa di Indonesia. Maka dari itu, Tim PKM-PM akan bekerjasama
dengan kader di Kelurahan Kalibaru dalam upaya menurunkan angka stunting di
wilayah Kelurahan Kalibaru.
5

BAB III. METODE PELAKSANAAN


3.1. Gambaran Umum Kegiatan
Pada awal kegiatan akan dilakukan pendataan kembali untuk menetapkan
baseline. Data posyandu bulan terakhir akan dianalisis oleh Tim PKM-PM sehingga
benar-benar diketahui jumlah sasaran yang stunting untuk dilakukan intervensi gizi.
Pada awal kegiatan juga akan dilakukan diskusi berupa FGD (Focus Grup
Discussion) untuk membentuk Tim PELITA IBU yang akan menerima pelatihan
mengenai penyelenggaraan MPASI berbasis pangan lokal yaitu ikan. Anggota tim
PELITA IBU yang terdiri dari kader Posyandu Kakap Kalibaru dan ibu balita akan
diberikan edukasi dan pelatihan mengenai pentingnya MPASI berkualitas bebasis
pangan lokal yaitu ikan untuk upaya penurunan stunting gizi buruk di Kelurahan
Kalibaru Jakarta Utara. Alur pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada Gambar 5.

Sosialisasi program
Pemutakhiran data dan FGD Pembentukan TIM
PELITA IBU dan edukasi
penetapan baseline PELITA IBU mengatasi
MPASI berbahan dasar
balita sasaran stunting dan gizi buruk
ikan

Pelatihan pembuatan
Tim PELITA IBU
Monitoring kegiatan tim menu MPASI berbahan
melakukan intervensi gizi
PELITA IBU dasar ikan kepada TIM
menu MPASI pada balita
PELITA IBU

Evaluasi efektifitas
program

Gambar 5. Alur Pelaksanaan Kegiatan PKM-PM

3.2. Tahapan Pelaksanaan


3.2.1. Tahap Persiapan (Perancangan Menu MPASI berbahan pangan lokal yaitu
ikan)
Tahapan awal yang dilakukan adalah perancangan menu MPASI berbahan
pangan lokal yaitu ikan. Perancangan menu dilakukan dengan memperhitungkan
Angka Kecukupan Gizi (AKG) balita. Menu makanan terdiri dari nugget ikan patin,
nasi tim ikan tuna bayam, tenggiri kuah kuning, cream soup ikan dori, otak – otak
ikan kakap.
6

Tabel 1. Rancangan menu MPASI protein hewani untuk siklus 5 hari


Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5
Nugget ikan Tim ikan tuna Tenggiri kuah Cream soup Otak – otak
patin bayam kuning ikan dori ikan kakap

3.1.2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan di Lapangan


1) Pendataan Balita dan Koordinasi dengan Pihak Kader Posyandu
Pertemuan dengan pihak kader Posyandu Kakap Kalibaru dilakukan
secara luring. Pada pertemuan ini disampaikan mengenai kegiatan yang
akan dilakukan tim PELITA IBU di Posyandu Kakap Kalibaru, Jakarta
Utara. Serta dilakukan pendataan balita stunting dan gizi buruk yang
terdapat di Posyandu Kakap Kalibaru, Jakarta Utara sebagai sasaran
program.
2) Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Kepada Sasaran
a. Sosialisasi dan Edukasi
Penyuluhan mengenai pentingnya makanan pendamping ASI (MPASI)
untuk pencegahan stunting pada anak. Edukasi cara pemberian makan
yang baik dan benar untuk balita dengan metode ceramah dan diskusi
dengan para ibu. Sasaran kegiatan ini adalah kader dan ibu balita.
b. Pembentukan Tim PELITA IBU (Peduli Balita untuk Atasi Stunting dan
Gizi Buruk)
Focus Grup Discussion (FGD) dilakukan untuk menggali dan
menyamakan persepsi tentang pentingnya dibentuk Tim PELITA IBU
dengan tujuan untuk mendampingi balita stunting dan gizi buruk serta
mempersiapkan menu MPASI pangan lokal. Tim PELITA IBU akan
diberikan bahan pangan segar untuk diolah menjadi MPASI dan
mendistribusikan kepada balita sasaran. Pembentukan Tim PELITA IBU
diketahui dan disetujui oleh pihak Posyandu Kakap Kelurahan Kalibaru,
Jakarta Utara.
c. Pelatihan Pembuatan MPASI Protein Hewani
Tim PKM-PM akan melakukan pelatihan praktik pembuatan MPASI
protein hewani kepada Tim PELITA IBU. Metode pelatihan yang akan
dilakukan berupa demonstrasi memasak MPASI pangan lokal. Tim
PELITA IBU dibentuk lima kelompok, kemudian bahan MPASI telah
disediakan sebanyak lima menu. Masing-masing kelompok memasak satu
menu dengan arahan dari tim. Setelah MPASI matang dilakukan pelatihan
cara menentukan porsi makan untuk balita, dan praktik penyimpanan
MPASI yang benar.
d. Intervensi Gizi Menu MPASI Kepada Balita
Intervensi gizi ini dilakukan sebagai salah satu bentuk penanggulangan
masalah stunting dan gizi buruk yang ada di Posyandu Kakap Kalibaru,
7

Jakarta Utara. Tim PELITA IBU akan memproduksi dan mendistribusikan


MPASI setiap hari kepada balita sasaran. Pemberian MPASI ini
menggunakan siklus menu yang telah dirancang oleh Tim PKM-PM.
Pemberian MPASI dilakukan setiap hari sebagai menu lauk protein hewani
untuk makan siang balita. Intervensi gizi ini selanjutnya akan dilakukan
pendampingan dan monitoring.
3) Monitoring kegiatan
Monitoring kegiatan Tim PELITA IBU dilakukan pada proses
penyelenggaraan MPASI dengan dua cara yaitu monitoring harian dan
monitoring bulanan. Monitoring harian dilakukan melalui aplikasi WhatsApp
untuk memastikan proses pembuatan menu MPASI pangan hewani sesuai
standar dan diberikan kepada balita sasaran. Adapun monitoring bulanan
dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan rutin posyandu untuk melihat
perkembangan status gizi pada balita yang diberikan MPASI dengan mengukur
berat badan (BB) dan tinggi badan (TB).
4) Evaluasi Efektivitas Program
Evaluasi dilakukan untuk menilai keberhasilan penyelenggaraan MPASI oleh
Tim PELITA IBU terhadap pencegahan stunting dengan cara menganalisis
peningkatan BB dan TB balita setiap bulan. Program ini mentargetkan agar
balita yang mendapatkan MPASI mendapatkan pertambahan BB dan TB.
Setelah pelaksanaan program PKM-PM selesai, program ini dapat terus
dilanjutkan untuk mengolah MPASI pangan hewani sebagai makanan
tambahan yang diberikan saat kegiatan rutin posyandu.
8

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 2. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

Besaran Dana
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana
(Rp)

Belmawa 5,461,000
1 Bahan Habis Pakai Perguruan Tinggi 1,727,000
Instansi Lain -
Belmawa -
2 Belanja Sewa Perguruan Tinggi -
Instansi Lain -
Belmawa 2,900,000
3 Transportasi Lokal Perguruan Tinggi 100,000
Instansi Lain -
Belmawa 1,600,000
4 Lain-lain Perguruan Tinggi 150,000
Instansi Lain -
Jumlah 11,938,000

Belmawa 9,961,000
Rekap Sumber Dana Perguruan Tinggi 1,977,000
Jumlah 11,938,000
9

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 3. Jadwal Kegiatan PKM-PM

Bulan
No Jenis Kegiatan Penanggung Jawab
1 2 3 4 5
1. Pemutakhiran data balita dan Uswatun
pembuatan akun media sosial
2. Pembentukan Tim PELITA IBU Syahvinisa Nuraulia
Hidayat
3. Edukasi mengenai MPASI Sukma Munawwarah
mencegah stunting dan gizi buruk
serta tujuannya kepada ibu kader

4. Pelatihan cara membuat MPASI Farhah Salabila


kepada Tim PELITA IBU Maedy
Atikah Pradika Putri
5. Pendampingan pelaksanaan Sukma Munawwarah
intervensi gizi MPASI oleh TIM Farhah Salsabila
PELITA IBU Atikah Pradika Putri
6. Monitoring dan Evaluasi kegiatan Syahvinisa Nuraulia
Hidayat
Uswatun
7. Penyusunan Buku Pedoman Mitra Uswatun

8. Penyusunan Laporan Kemajuan Sukma Munawwarah


Atikah Pradika Putri
9. Penyusunan Laporan Akhir Farhah Salsabila
10. Penyusunan Draft Artikel Syahvinisa Nuraulia
Publikasi Hidayat
10

DAFTAR PUSTAKA

Apriluana, G. and Fikawati, S. 2018. Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap


Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia
Tenggara’, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 28(4), pp.
247–256. Available at: https://doi.org/10.22435/mpk.v28i4.472.
Kemenkes. 2022. Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.
Badan Kebijakan Pembangunan Daerah. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Waroh, KY. 2019. Pemberian Makanan Tambahan Sebagai Upaya Penanganan
Stunting Pada Balita Di Indonesia. EMBRIO Jurnal Kebidanan. Vol. 11 No.
1 (2019): 47-54
Lestari, D.P. 2022. Upaya Pencegahan Risiko Gizi Buruk pada Balita: Literature
Review’, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 22(1), p. 532.
Available at: https://doi.org/10.33087/jiubj.v22i1.1828.
Mufida, L., Widyaningsih, T.D. and Maligan, J.M. 2015. Prinsip Dasar Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Untuk Bayi 6 – 24 Bulan : Kajian
Pustaka Basic Principles of Complementary Feeding for Infant 6 - 24
Months. A Review 3(4), pp. 1646–1651.
Oktavia, S. et al. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi
Buruk Pada Balita Di Kota Semarang Tahun 2017 (Studi di Rumah
Pemulihan Gizi Banyumanik Kota Semarang). Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 5, pp. 2356–3346.
Sutio, Drs. 2017. Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada
Balita. Jurnal Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Vol. 28
No, pp. 247–256.
11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

Biodata Ketua Tim


12

Biodata Anggota Tim


13
14
15
16

Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping


17
18

Lampiran 3. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga
Harga
No. Uraian Biaya Vol Satuan Satuan
Total (Rp)
(Rp)
1. Bahan Habis Pakai
Ikan Patin 6 Kg 35,000 210,000
Wortel 15 Kg 17,000 255,000
Buncis 5 Kg 12,000 60,000
Tepung roti 4 Kg 10,000 40,000
Tepung terigu 5 Kg 15,000 75,000
Bawang putih 3 Kg 35,000 105,000
Ikan tenggiri 6 Kg 90,000 540,000
Jeruk nipis 3 Kg 45,000 135,000
Madu 1 Kg 70,000 35,000
Ketumbar 3 Kg 25,000 75,000
Kunyit 3 Kg 70,000 210,000
Kemiri 3 Kg 45,000 135,000
Daun bawang 3 Kg 35,000 105,000
Bawang bombay 3 Kg 50,000 150,000
Sereh 3 Kg 15,000 45,000
Gula 3 Kg 10,000 30,000
Garam 4 Kg 15,000 60,000
Kaldu bubuk 5 pcs 30,000 150,000
Beras 25 Kg 13,000 325,000
Ikan dori 10 Kg 60,000 600,000
Kacang merah 3 Kg 20,000 60,000
Bawang merah 5 Kg 37,000 185,000
Daun salam 3 Kg 4,000 12,000
Butter 1 Kg 200,000 200,000
Ikan tuna 7 Kg 30,000 210,000
Telur ayam 5 Kg 30,000 150,000
Minyak wijen 3 kg 37,000 111,000
Minyak goreng 10 Kg 22,000 220,000
Ikan kakap 6 Kg 95,000 570,000
Jagung manis 5 Kg 13,000 65,000
Bayam 10 Ikat 5,000 50,000
Kentang 5 Kg 18,000 90,000
Jahe 3 Kg 20,000 60,000
Susu cair 6 Liter 25,000 150,000
Maizena 1 Kg 20,000 20,000
Margarin 4 Kg 35,000 140,000
19

Harga
Harga
No. Uraian Biaya Vol Satuan Satuan
Total (Rp)
(Rp)
Air minum kemasan galon 10 Liter 25,000 250,000
Daun pisang 2 Ikat 20,000 40,000
Kotak makan bento 25 pcs 25,000 625,000
Sabun cuci piring 6 pcs 15,000 90,000
Tabung Elpiji 3 kg 10 pcs 35,000 350,000
Timbangan makanan digital 2 pcs 100,000 200,000
SUB TOTAL 7,188,000
2. Transport Lokal
Transportasi Tim PKM
75 OK 40,000 3,000,000
(kegiatan 5 bulan)
SUB TOTAL 3,000,000
3. Lain-lain
Biaya Kuota Internet 5 bulan 100,000 500,000
Konsumsi peserta
25 orang 10,000 250,000
penyuluhan
Konsumsi peserta pelatihan 25 orang 10,000 250,000
Spanduk kegiatan 1 pcs 50,000 50,000
Cetak Media Edukasi 25 pcs 8,000 200,000
Adsense Media Sosial 5 bulan 100,000 500,000
SUB TOTAL 1,750,000
GRAND TOTAL 11,938,000

GRAND TOTAL (Sebelas Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Delapan


Ribu Rupiah)
20

Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Prgram Bidang Alokasi waktu Uraian Tugas


Studi ilmu (jam/minggu)
1 Sukma S1 Ilmu 10 jam/minggu - Penanggung Jawab
Munawwarah / Gizi Gizi Edukasi mengenai
20200710200041 MPASI mencegah
stunting dan gizi
buruk serta
tujuannya kepada
ibu kader
- Pendampingan
pelaksanaan
penyelenggaraan
MPASI oleh TIM
PELITA IBU
- Penyusunan
Laporan Kemajuan
2 Syahvini S1 Ilmu 10 jam/minggu - Penanggung jawab
Nuraulia Hidayat Gizi Gizi pembentukan Tim
/ PELITA IBU
20200710200042 - Monitoring dan
Evaluasi kegiatan
- Penyusunan Draft
Artikel Publikasi
3 Uswatun / S1 Ilmu 10 jam/minggu - Penanggung jawab
20200710200044 Gizi Gizi persiapan bahan dan
peralatan MPASI
- Monitoring dan
Evaluasi kegiatan
- Penyusunan Buku
Pedoman Mitra
4 Farhah Salsabila S1 Ilmu 10 jam/minggu - Penanggung jawab
Maedy / Gizi Gizi Pelatihan cara
20210710200006 membuat MPASI
kepada Tim
PELITA IBU
- Pendampingan
pelaksanaan
penyelenggaraan
21

No Nama/NIM Prgram Bidang Alokasi waktu Uraian Tugas


Studi ilmu (jam/minggu)
MPASI oleh TIM
PELITA IBU
- Penyusunan
Laporan Akhir
5 Atikah Pradika S1 Ilmu 10 jam/minggu - Penanggung jawab
Putri / Gizi Gizi Pelatihan cara
membuat MPASI
kepada Tim
PELITA IBU
- Pendampingan
pelaksanaan
penyelenggaraan
MPASI oleh TIM
PELITA IBU
- Penyusunan
Laporan Kemajuan
22

Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


23

Lampiran 6. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra


24

Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Program, dengan google map yang
menunjukkan jarak dengan kampus

Lokasi mitra : Jl. Kalibaru Barat VII No.3, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan
Cilincing, Jakarta Utara, DKI Jakarta, 14110
Jarak dari kampus ke lokasi mitra 13.6 Km

Anda mungkin juga menyukai