Anda di halaman 1dari 26

KARYA INOVATIF KU DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI

PUSKESMAS

ELNARIZA. AMG

PUSKESMAS MULTIWAHANA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG
PUSKESMAS MULTIWAHANA
Jl. Sematang Komp. Sangkuriang Blok A Rt. 58 Rw. 23 Kel. Sako Kec. Sako Kota
Palembang Provinsi Sumatera Selatan Telp : 0711-826194
2016

1
2

BIODATA

Nama : Elnariza. AMG

TTL : Palembang, 23 Mei 1971

Alamat : Komp. Griya Damai Taman Sari 2 Blok. Q12, Kelurahan

Kenten, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin

Status : Menikah dan memiliki 4 orang anak

Pendidikan : Akademi DIII Gizi

TMT : 8 Maret 1999

Posisi : Tenaga Kesehatan Gizi

Koordinator Posyandu

Pemb. Bendahara BOK

Organisasi : Pengurus Persagi Kota Palembang

Pengurus TP.PKK Kecamatan

Anggota Arisan dan Pengajian RT

Penghargaan : Satya Lencana 10 Tahun dari Bpk Presiden RI Tahun 2006

Satya Lencana 20 Tahun dari Bpk Presiden RI Tahun 2015

Tenaga gizi teladan Juara II tingkat kota tahun 2013

Tenaga gizi teladan Juara I tingkat kota tahun 2016

Pelatihan : Pelatihan Pencegahan dan Penanggulangan Kegemukan dan

Obesitas Pada Anak Sekolah (28 Sept- 2 Okt 2015)

Pelatihan Tata Laksana Gizi Buruk ( 2012 )

Pelatihan Standar Pertumbuhan Balita ( 10 Okt-14 Okt 2011 )

Pelatihan Konseling Menyusui (24 Okt-28 Okt 2011)


3

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i

BIODATA ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakangs..............................................................................1

B Rumusan Masalah.........................................................................2

C Tujuan............................................................................................3

1. Tujuan Umum............................................................................3

2. Tujuan Khusus............................................................................3

BAB II ISI

A Gambaran Umum Puskesmas Multiwahana Palembang.............4

B Cakupan Program Gizi Puskesmas Multiwahana.........................6

C Hambatan dalam Pencapaian Program Gizi di Puskesmas Multiwahana


Palembang...................................................................................6

D Pemecahan Masalah dan Inovasi................................................ 7

1. Meningkatkan Kerjasama Lintas Program dan Lintas

Sektor dalam menurunkan Angka Kejadian Penyakit ...............7

2. Mengembangkan Kegiatan Peduli Gizi Keluarga dengan

Cara Membantu Modal Usaha..................................................9

3. Mengoptimalkan Kegiatan Posyandu .....................................10

4. Pendampingan dan Konseling Ibu Hamil dan Menyusui.........10


4

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.......................................................................................13

B. Saran.................................................................................................13

BAB IV PENUTUP....................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................16
5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan merupakan satu bagian integral terpenting dari
pembangunan nasional. Pembangun kesehatan tersebut diarahkan untuk
mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan gizi masyarakat dalam rangka
peningkatan kualitas dan taraf hidup serta kecerdasan dan kesejahteraan rakyat
pada umumnya (Mulyo, 2016)
Agenda pembangunan kesehatan tahun 2015 – 2019 yaitu mewujudkan
akses dan mutu pelayanan kesehatan yang semakin mantap. Berarti setiap orang
ber hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai kebutuhan.
Agenda tersebut telah tercakup dalam rencana Strategis 2015 - 2019, Kementerian
Kesehatan telah menetapkan dua tujuan utama yaitu 1) Meningkatnya status
kesehatan masyarakat dan 2) Meningkatnya responsivitas serta perlindungan pada
masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.
Pada saat ini kita memasuki periode akhir bagi upaya pencapaian MDGs
yang merupakan kesempatan terakhir (Last Shot) bagi percepatan pencapaian
MDGs secara sistematis. Termasuk dalam MDG’s yaitu (1) Menanggulangi
Kemiskinan dan Kelaparan, (2) Mencapai pendidikan Dasar Untuk Semua, (3)
Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, (4) Menurunkan
Angka Kematian Anak, (5) Meningkatkan Kesehatan Ibu, (6) Memerangi
HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular lainnya, (7) Memastikan Kelestarian
Lingkungan Hidup, (8) Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.
Target MDG’s yang pertama, keempat, dan kelima terkait erat dengan program
gizi.
Pemerintah Indonesia dalam hal ini Menteri kesehatan telah menetapkan
Rencana Strategis (Renstra) Kementrian Kesehatan tahun 2010-2014 (RPJMN
bidang Kesehatan) sesuai dengan Kepmenkes RI nomor HK 03.01/160/I/2010.
Sebagai salah satu bentuk upaya mencapai tjuan MDG’s dibidang kesehatan
pelaksanaan Renstra tersebut ditetapkan Indikator Kinerja Standar Pelayanan
6

Minimal Bidang Kesehatan yang merupakan pengembangan dari Peraturan


Menkes RI nomor 741/Menkes/Per/VII/2008.
Untuk mengetahui kinerja dan pencapaian indikator yang telah ditetapkan
tersebut dilakukan evaluasi tahunan dengan melakukan pengolahan dan analisis
data yang tergambar pada Profil Gizi Puskesmas Multiwahana Tahun 2015.
Berdasarkan profil Puskesmas tahun 2015, diketahui bahwa terdapat 2 cakupan
program gizi yang belum mencapai target, yaitu ibu hamil yang KEK mendapat
PMT (capaian 75%, target 85%), dan pemberian ASI eksklusif (capaian 75%,
target 80%).
Dua permasalahan tersebut akhirnya menghambat pencapaian tujuan
MDG’s. Cakupan program gizi Puskesmas Multiwahana tidak mencapai target
dapat disebabkan oleh faktor- faktor seperti : (1) Tingkat sosial ekonomi,
pengetahuan, dan buadaya gizi seimbang pada masyarakat masih rendah, (2)
penyakit berbasis lingkungan belum teratasi secara adekuat, (3) Perilaku
masyarakat tentang sadar gizi masih rendah, (4) dan dukungan tokoh masyarakat,
sktor swasta, dan LS belum optimal (Data sekunder Puskesmas Multiwahana
Palembang).
Permasalahan ini harus ditangani secara sungguh-sungguh karena
dampaknya akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa
yang akan datang. Dan Puskesmas sebagai salah satu penanggung jawab
penyelenggara upaya kesehatan tingkat pertama mempunyai kewajiban untuk
mengatasi permasalah tersebut dengan melakukan inovasi dalam pelayanan gizi
dan kesehatan berkaitan dengan hambatan yang ada di Puskesmas Multiwahana
Palembang

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masih ada permasalahan yang belum
mencapai target yakni, Ibu hamil yang KEK mendapat PMT masih kurang 15%
dari target, dan permasalahan pemberian ASI eksklusif juga masih kurang 5% dari
target di Puskesmas Multiwahana Palembang yang disebakan oleh berbagai
hambatan. Puskesmas sebagai salah satu penanggung jawab penyelenggara upaya
kesehatan tingkat pertama mempunyai kewajiban untuk mengatasi permasalah
7

tersebut dengan melakukan inovasi dalam pelayanan gizi dan kesehatan berkaitan
dengan hambatan yang ada di Puskesmas Multiwahana Palembang.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah mengetahui inovasi dalam
pelayanan Kesehatan di Puskesmas.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui cakupan program gizi di Puskesmas Multiwahana
Palembang.
b. Mengetahui hambatan – hambatan dalam mencapai cakupan
program gizi di Puskesmas Multiwahana Palembang.
c. Mengetahui cara- cara yang inovatif untuk meningkatkan cakupan
program gizi di Puskesmas Multiwahana Palembang
BAB II
ISI

A. Gambaran Umum Puskesmas Multiwahana Palembang


1. Uraian Singkat Puskesmas Multiwahana Palembang
Puskesmas Multiwahana gedung lama berdiri tahun 1996, dan diresmikan
pada 21 April 1996. Puskesmas Multiwahana Gedung Lama Palembang terletak di
komplek RSSB Jl. Mitra Raya RT.86 Kelurahan Sako.
Gedung baru Puskesmas Multiwahana Palembang berdiri tahun 2014, dan
mulai beroprasi mulai 01 Januari 2015. Puskesmas Multiwahana Gedung Baru
Palembang terletak di Komplek Sangkuriang RT 58 Kelurahan Sako.

2. Demografi Puskesmas Multiwahana Palembang.


Puskesmas Multiwahana memiliki wilayah kerja sebanyak 4 kelurahan,
dengan jumlah penduduk sebanyak 84.797 jiwa, dengan proporsi pendududk
sebagai berikut :
a. Ibu hamil : 1883 jiwa
b. Ibu menyusui : 3819 jiwa
c. Balita : 6878 jiwa
d. Lansia : 19334 jiwa
e. Gakin : 537 jiwa
f. Remaja
1) Laki- laki : 8432 jiwa
2) Perempuan : 7915 jiwa

3. Sarana Umum Puskesmas Multiwahana Palembang


Sarana umum Puskesmas Multiwahana Palembang adalah sebagai berikut :

Tabel.1
Sarana Umum Puskesmas Multiwahana Palembang
Sarana Jumla
h
Pustu 3
Dokter Umum/ Dokter 19
Gigi
Balai Pengobatan 2

4
5

TK-Paud 38
SD/MI 17
SMP/ Madrasah 7
Sanawiyah
SMA / Madrasah Aliyah 4
SLB 4
Posyandu 48
Sumber: Data Sekunder Puskesmas Multiwahana Palembang

4. Sumber Daya Manusia di Puskesmas Multiwahana Palembang


Adapun sarana umum Puskesmas Multiwahana Palembang adalah sebagai
berikut :
Tabel 2
Sumber Daya Manusia Puskesmas Multiwahana Palembang
Dokter Umum 1 Orang PNS, 2 Orang
PTT
Dokter gigi 1 Orang PNS, 2 Orang
PTT
SKM 8 Orang
Perawat 10 Orang
Bidan 14 Orang
Asisten 2 Orang
Apoteker
Sanitarian 1 Orang
Tenaga Gizi 1 Orang
Tenaga 4 Orang
Administrasi
Analis 1 Orang
Perawat Gigi 2 Orang
Penjaga 1 Orang
Cleaning 1 Orang
Service
Sumber: Data Sekunder Puskesmas Multiwahana Palembang

5. Upaya Pelayanan Wajib di Puskesmas Multiwahana Palembang


Adapun Upaya Pelayanan Wajib di Puskesmas Multiwahana Palembang
adalah sebagai berikut :
a. Kesehatan Lingkungan
b. Promosi Kesehatan\
c. Kesehatan Ibu dan Anak Serta Keluarga Berencana
d. Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f. Pengobatan
6

B. Cakupan Program Gizi Puskesmas Multiwahana Palembang


Cakupan program gizi di Puskesmas Multiwahana Palembang dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel. 3
Cakupan Program Gizi Puskesmas Multiwahana Palembang
Program Gizi Target Capai
an
Prevalensi Gizi Kurang <10% 5,3%
Prevalensi Balita Pendek <28% 5,8%
Ibu Hamil Mendapat Fe 95% 98,4%
Ibu Hamil KEK <10% 6,3%
Ibu Hamil KEK Mendapat PMT 70% 55%
ASI Eksklusif 80% 75%
Sumber : Data Sekunder Puskesmas Multiwahana Palembang

C. Hambatan dalam Pencapaian Program Gizi di Puskesmas


Multiwahana Palembang
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa masih ada program gizi yang
belum sesuai dengan target. Hal ini dikarenakan oleh :
1. Tingkat sosial ekonomi, pengetahuan, dan budaya gizi seimbangpada
masyarakat masih rendah
2. Penyakit berbasis lingkungan belum teratasi secara adekuat
3. Perilaku masyarakat tentang sadar gizi masih rendah
4. Dukungan tokoh masyarakat, sektor swasta, dan LS belum optimal

D. Pemecahan Masalah dan Inovasi


Berdasarkan hambatan yang ada maka, pemecahan dan inovasi yang
dilakukan di Puskesmas Multiwahana adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor dalam
Menurunkan Angka Kejadian Penyakit
Kerja sama lintas program merupakan kerja sama yang dilakukan antara
beberapa program dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Kerja sama lintas program yang diterapkan di puskesmas berarti melibatkan
beberapa program terkait yang ada di puskesmas. Tujuan khusus kerja sama lintas
7

program adalah untuk menggalang kerja sama dalam tim dan selanjutnya
menggalang kerja sama lintas sektoral (Shimi, 2015)
Kerja sama lintas sektor melibatkan dinas dan orang- orang di luar sektor
kesehatan yang merupakan usaha bersama mempengaruhi faktor yang secara
langsung atau tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Kerja sama tidak hanya
dalam proposal pengesahan, tetapi juga ikkut serta mendefinisikan masalah,
prioritas kebutuhan, pengumpulan, dan interpretasi informasi serta mengevaluasi.
Lintas sektor kesehatan merupakan hubungan yang dikenali antara bagian atau
bagian-bagian dari sektor yang berbeda, dibentuk utnuk mengambil tindakan pada
suatu masalah agar hasil yang tercapai dengan cara yang lebih efektif,
berkelanjutan atau efisien disbanding sektor kesehatan bertindak sendiri (Shimi,
2015)
Prinsip kerja sama lintas sektor melalui pertalian dengan program di dalam
dan di luar sektor kesehatan untuk mencapai kesadaran yang lebih besar terhadap
konsekuensi kesehatan dari keputusan kebijakan dan praktek organisasi sektor-
sektor yang berbeda (Shimi, 2015). Dalam rangka menjalani kerjasama, pihak
Puskesmas Multiwahana melakukan beberapa kegiatan diantaranya :
a. Penyuluhan
Penyuluhan adalah proses perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar
mereka tahu, mau dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya
peningkatan produksi, pendapatan/keuntungan dan perbaikan kesejahteraanya.
Penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan
yang disuluh agar terbangun proses perubahan “perilaku” (behaviour) yang
merupakan perwujudan dari: pengetahuan, sikap, dan ketrampilan seseorang yang
dapat diamati oleh orang/pihak lain, baik secara langsung maupun tidak langsung
(Sulistiani, 2012).
Penyuluhan yang diadakan di Puskesmas Multiwahana Palembang,
dilakukan oleh petugas Puskesmas multiwahana sebagai narasumber dan pasien
kunjungan sebagai peserta penyuluhan. Berdasarkan pengertian diatas kegiatan
penyuluhan ini bertujuan untuk merubah perilaku kalangan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Multiwahana sehingga terjadi penurunan angka kejadian
penyakit. (Dokumentasi Kegiatan Terlampir)
8

b. Kunjungan Rumah
Secara sederhana, kunjungan rumah adalah kunjungan petugas kesehatan
kerumah pasien untuk lebih mengenal kehidupan pasien atau memberi
pertolongan sesuai kebutuhan atau tuntutan pasie (Murti dkk, 2011).
Seperti pengertian diatas, kunjungan rumah yang dilakukan oleh Puskesmas
Multiwahana dilakukan untuk memberikan pertolongan sesuai dengan kebutuhan
pasien. Sebagai contoh kunjungan rumah tim Puskesmas Multiwahana kerumah
balita yang memiliki gizi buruk. (Dokumentasi Kegiatan Terlampir). Selain
bertujuan untuk memberi pertolongan kepada pasien, kegiatan ini juga bertujuan
memberikan edukasi seputar gizi buruk dan faktor lain yang bersangkutan
terhadap keluarga pasien agar kejadian gizi buruk tidak terjadi lagi didalam
lingkungan keluarga tersebut.

c. Gotong Royong
Kata 'gotong royong' berarti bekerja bersama-sama (tolong- menolong,
bantu-membantu) sedang kata 'kerja bakti' artinya kerja tanpa imbalan jasa (Supri
dkk, 2014).
Kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh pihak Puskesmas, warga
sekitar dan bantuan tokoh masyarakat disekitar wilayah kerja (Dokumentasi
Kegiatan Terlampir)

2. Mengembangkan Kegiatan Peduli Gizi Keluarga dengan Cara Membantu


Modal Usaha
Kegitan ini merupakan forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, informasi,
edukasi dan sekaligus bisa dikembangkan menjadi wadah koordinasi kegiatan
penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu. Dalam hal-hal tertentu bisa juga
menjadi wadah pelayanan keluarga secara terpadu, yaitu pelayanan
pengembangan keluarga secara berkelanjutan, dalam berbagai bidang, utamanya
agama, pendidikan, kesehatan, wirausaha dan lingkungan hidup, sehingga
keluarga secara harmonis bisa tumbuh mandiri di daerahnya (Suyono, 2009)
Berikut ini beberapa kegiatan peduli gizi yang dilakukan oleh Puskesmas
Multiwahana Palembang adalah sebagai berikut :
a. Membentuk kelompok tani dan menanamkan modal usaha tani di Sako
Baru dan Sukamaju (Dokumentasi Terlampir).
9

b. Membentuk dan membantu kelompok pedagang itik dikelurahan


Sukamaju (Dokumentasi Terlampir).
c. Membantu masyarakat dengan menjalin hubungan dengan pihak swasta
seperti : PT. Pusri, CV. Napoly, Indomaret, Yayasan Rumah Zakat, PT.
Kalbe Sari Husada Nestle, dan lainnya (Dokumentasi Terlampir).

3. Mengoptimalkan Kegiatan Posyandu


Posyandu merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Lembaga Ketahanan
Masyarakat Desa (LKMD), dimana masyarakat antara lain melalui kader-kader
yagn terlatih dibidang kesehatan menyelenggarakan 5 (lima) program prioritas
secara terpadu pada suatu tempat dan waktu yang telah ditentukan dengan bantuan
pelayanan dari petugas Puskesmas, bagi jenis pelayanan dimana masyarakat tidak
mampu memberikan sendiri.
Kegiatan posyandu merupakan kegiatan warga masyarakat setempat maka
kader dan pemuka masyarakat berperan untuk menumbuhkan kesadaran semua
warga agar menyadari bahwa Posyandu adalah milik warga. Pemerintah
khususnya petugas kesehatan hanya berperan membantu. Oleh karena itu,
Puskesmas Multiwahana melakukan hal – hal sebagai berikut untuk membantu
masyarakat :
a. Refreshing Kader (Dokumentasi Terlampir).
b. Oprasi Timbang dan Posyandu Ekstra (Dokumentasi Terlampir).
c. Penghargaan kepada kader (Dokumentasi Terlampir).

4. Pendampingan dan Konseling Ibu Hamil dan Ibu Menyusui


Wanita hamil dan ibu yang baru melahirkan perlu diberi tahu tentang
manfaat dan keunggulan Air Susu Ibu (ASI), karena ASI merupakan makanan
yang terbaik untuk bayi serta perlindungan terhadap penyakit. ASI harus diberikan
sedini mungkin yaitu sejak bayi baru lahir. Namun, masih ada ibu hamil dan baru
menyusui tidak memberikan ASI Eksklusif kepada anaknya dikarenakan berbagai
faktor (Nuraeni dkk, 2014).
Di Puskesmas Multiwahana Palembang, capaian program ASI eksklusif
masih kurang 5% dari target yang ada, selain itu masih kurang 10% program ibu
hamil yang KEK mendapat PMT, hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor
yang ada. Dan untuk membantu program tersebut maka, Puskesmas melakukan
pendampingan dan konseling ibu hamil dan menyusui seperti :
10

a. Membuka kelas ibu hamil (Dokumentasi Kegiatan Terlampir).


Kelas ibu hamil adalah sekelompok ibu hamil, yang bertemu secara rutin
untuk saling menceritakan kesulitan, informasi, keberhasilan berkaitan dengan
situasi yang dihadapi. Kegiatan kelas ibu hamil ini, didampingi oleh kader KP –
ASI.
b. Membuka kelas ibu balita (Dokumentasi Kegiatan Terlampir).
Kelas ibu balita adalah sekelompok ibu yang memiliki balita, yang bertemu
secara rutin untuk saling menceritakan kesulitan, informasi, keberhasilan
berkaitan dengan situasi yang dihadapi
c. Membentuk kelompok pendukung ASI atau KP- ASI (Dokumentasi
Kegiatan Terlampir).
KP-ASI merupakan kegiatan yang efektif untuk meningkatkan cakupan ASI
eksklusif, dengan adanya KP-ASI diharapkan terjadinya peningkatan capaian ASI
eksklusif di Kecamatan Sako.
Berdasarkan analisa, cakupan ASI eksklusif selama 3 tahun yang masih
belum mencapai target. Oleh karena itu, Puskesmas Multiwahana menyusun
rencana kegiatan KP ibu di Kecamtan Sako Palembang (Tabel Rencana Kegiatan
KP Ibu Di Kecamatan Sako Terlampir). Berikut ini kegiatan – kegiatan yang
dilakukan kader KP-ASI berdasaran rencana adalah sebagai berikut :
1) Melakukan pendampingan kepada ibu hamil disekitar wilayah tempat
tinggal seputar
a) Penjelasan tentang perawatan payudara, persiapan menyusui
bagi ibu hamil.
b) Mendampingi ibu hamil untuk melakukan persalinan ketenaga
kesehatan dan melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
c) Melakukan kunjungan rumah setelah ibu melahirkan untuk
memantau apakah ada masalah dalam pemberian ASI.
d) Membuat laporan ke Puskesmas Multiwahana sesuai dengan
formulir dan mencatat hasil kunjungan rumah bersama
pembina KP ibu menyusui.
2) Melakukan pertemuan untuk bertukar pengalaman, berdiskusi, saling
memberi dukungan, seputar kesehatan ibu, anak, kehamilan, menyusui,
gizi baik pada saat posyandu dikelompok kelas ibu hamil, kelas ibu
balita yang didampingi konselor ASI ( petugas puskesmas yang dalam
hal ini dilakukan oleh bidan, dan petugas gizi).
11

3) Evaluasi KP-ASI yang dilakukan konselor untuk mengetahui apakah


ada kendala dalam kelompok pendukung tersebut.
12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Program Gizi yang belum mencapai target adalah cakupan ASI Eksklusif
dan ibu hamil yang KEK.
2. Masih ada hambatann dalam pencapaian program gizi di Puskesmas
Multiwahana Palembang seperti : (1)Tingkat sosial ekonomi,
pengetahuan, dan buadaya gizi seimbang masih rendah, (2) Penyakit
berbasis lingkungan masih tinggi, (3) Perilaku masyarakat tentang sadar
gizi belum optimal, (4) dan dukungan tokoh masyarakat, sktor swasta,
dan LS belum optimal.
3. Pemecahan masalah dan inovasi yang dilakukan oleh Puskesmas
Multiwahana Palembang adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.
b. Mengembangkan kepedulian gizi keluarga dengan cara membantu
modal usaha.
c. Mengoptimalkan kegiatan posyandu.
d. Pendampingan dan konseling ibu hamil dan menyusui.

B. Saran
1. Pemerintah
Dapat memberikan dukungan penuh terhadap inovasi – inovasi yang
dilakukan.
2. Puskesmas Multiwahana Palembang.
Melakukan pengembangan lainnya, agar dapat meningkatkan pelayanan di
Puskemas Multiwahana.
3. Badan Kesehatan Lainnya
Bahan refrensi dalam melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan.

13
BAB IV

PENUTUP

Demikianlah penyusunan makalah ini. Penyusuna makalah ini dilakukan


melalui serangkaian kegiatan yang telah dilakukan oleh Puskesmas Multiwahana
Palembang berkaitan dengan hambatan yang ada. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang ada terutama pelayanan gizi.

14
15

DAFTAR PUSTAKA

Data Sekunder Puskesmas Multiwahana Palembang

Mulyo.2016. Manajemen Pelayanan Gizi Masyarakat Di Puskesmas


Bandarharjo Kota Semarang. Available on :
https://ragelemulyo.wordpress.com/2011/04/16/manajemen-pelayanan-gizi-
masyarakat-di-puskesmas-bandarharjo-kota-semarang/. Diakses 06 Agustus
2016 .

Murti Bismha, dkk. 2011. Keterampilan Kedokteran Keluarga : Kunjungn


Rumah (Home Visit). Modul Lab. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Nuraeni, dkk. 2014. Pengaruh Pelaksanaan Konseling Dan Pendampingan


Suami Terhadap Keberhasilan Ibu Menyusui Dalam Pemberian Kolustrum. Jurnal
Kebidanan.

Shimi, 2015. Lintas Sektor UKS. Available on:


http://dokumen.tips/documents/lintas-sektor-uks.html# . Diakses Tanggal 07
Agustus 2016.

Sulistiani, Neti. 2012. Definisi Penyuluhan. Available on :


https://netisulistiani.wordpress.com/penyuluhan/ . Diakses Tanggal 07 Agustus
2016 .

Supri, dkk. 2014. Kegiatan Gotong Royong atau Kerja Baktii. Available on :
https://damaruta.blogspot.co.id/2014/11/kegiatan-gotong-royong-dan-kerja-
bakti.html. Diakses Tanggal 07 Agustus 2016.

Suyono, Haryono dan Rohadi Haryanto. 2009. Buku Pedoman dan


Pembentukan dan Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga Posyada. Jakarta :
Balai Pustaka.
16

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Kegiatan Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor dan Litas


Program

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Kunjungan Rumah


17

LAMPIRAN 2. Kegiatan Peduli Gizi Keluarga Dengan Cara Membantu


Modal Usaha

Kelompok Tani Sako Baru

Kelompok Tani Sukamaju


18

Kelompok Bebek Pedaging

Bantuan Dari Pihak


Swasta
19

LAMPIRAN 3. Mengoptimalkan Kegiatan Posyandu

Refreshing Kader

Posyandu Ekstra
20

Penghargaan Kader

LAMPIRAN 4. Pendampingan dan Konseling Ibu Hamil dan Menyusui

Kelas Ibu Hamil

Kelas Ibu Balita


21

Pembentukan KP ASI
LAMPIRAN 5. Tabel Rencana Kegiatan KP Ibu Di Kecamatan Sako Palembang

Tabel 5
Rencana Kegiatan KP Ibu Di Kecamatan Sako Palembang
Kegiatan Sasaran Lokasi Pelaksana Jadwal
Membentuk KP Ibu Busui, Bumil, Kader Kesehatan, Kel. Sialang Dokter, Bidan, Bulan Juli
Lintas Sektor Petugas
Gizi
Pendampingan KP Bufas, Bumil, Busui Kel. Sukamaju, Sako Kader KP Ibu Setiap bulan sesuai
Ibu Baru, dan sasaran
Sako
Evaluasi KP Ibu Kelompok KP Ibu Kel. Sukamaju, Sako Dokter, Bidan, Bulan Juli dan
Baru, Petugas Desember
Sako Gizi
Sumber : Data Sekunder Puskesmas Multiwahana Palembang

21

Anda mungkin juga menyukai