Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN PASIEN SERAGAM

RUMAH SAKIT MUSI MEDIKA CINDEKIA PALEMBANG

Jl. Demang Lebar Daun No. 62 Kel. Demang Lebar Daun, Kec. Ilir Barat I .
Palembang - Sumatera Selatan. 30137
Telp. (0711) 446272, 441345
E-mail : rsmmcpalembang@gmail.com, Web : www.rsmmcpalembang.id

2
3
4
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3

1.2 Tujuan Makalah................................................................................................................3

BAB II........................................................................................................................................5

PEMBAHASAN........................................................................................................................5

2.1 Definisi Geriatri..............................................................................................................5

2.1.1 Proses Penuaan pada Manusia...................................................................................5

2.1.2 Perbedaan Geriatri dan Gerontologi..........................................................................5

2.2 Peran Promosi dan Edukasi dalam Geriatri..................................................................6

2.2.1 Manfaat Promosi dan Edukasi Geriatri......................................................................6

2.2.2 Hubungan Promosi dan Edukasi dengan Kualitas Hidup Lansia..............................7

2.3. Strategi Promosi dan Edukasi Geriatri............................................................................7

2.3.1 Program Olahraga dan Aktivitas Fisik bagi Lansia...................................................8

2.3.2 Peningkatan Kesadaran tentang Kesehatan Mental Lansia.......................................8

2.3.3 Pencegahan Cedera dan Keamanan Fisik Lansia......................................................8

2.4 Peran Tenaga Kesehatan dalam Promosi dan Edukasi Geriatri.......................................9

2.4.1 Peran Perawat dalam Promosi dan Edukasi Geriatri.................................................9

2.4.2 Peran Psikolog dalam Promosi dan Edukasi Geriatri................................................9

5
Melalui peran yang beragam ini, tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat, ahli gizi, dan
psikolog, berkontribusi dalam promosi dan edukasi geriatri yang holistik. Mereka bekerja
sama untuk memberikan perawatan dan dukungan yang komprehensif kepada lansia,
dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta
mengurangi risiko komplikasi pada usia lanjut..................................................................9

2.5 Studi Kasus: Program Promosi dan Edukasi Geriatri yang Sukses............................10

BAB III.....................................................................................................................................12

PENUTUP................................................................................................................................12

3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................12

3.2 Implikasi dan Rekomendasi...........................................................................................12

3.3 Harapan untuk Masa Depan...........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

6
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Promosi dan Edukasi Geriatri". Makalah
ini disusun sebagai bagian dari upaya kami untuk memahami peran penting promosi dan
edukasi geriatri dalam meningkatkan kualitas hidup lansia.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini. Terima kasih kepada dosen
pembimbing kami yang telah memberikan arahan dan masukan berharga selama penyusunan
makalah ini.

Makalah ini dimulai dengan latar belakang yang menjelaskan kepentingan perhatian
terhadap kesehatan dan kualitas hidup lansia. Kami juga menjelaskan tujuan, metodologi
penelitian, serta definisi geriatri dan proses penuaan pada manusia.

Selanjutnya, kami membahas peran penting promosi dan edukasi geriatri dalam
meningkatkan kualitas hidup lansia dan mencegah penyakit. Kami menguraikan strategi-
strategi yang dapat dilakukan dalam promosi dan edukasi geriatri, seperti penyuluhan
kesehatan, program olahraga, peningkatan kesadaran tentang kesehatan mental, nutrisi dan diet
sehat, serta pencegahan cedera dan keamanan fisik lansia.

Kami juga menyajikan studi kasus tentang program promosi dan edukasi geriatri yang
sukses sebagai contoh implementasi nyata dari strategi-strategi yang telah dibahas sebelumnya.

Di akhir makalah, kami menyajikan kesimpulan yang menggambarkan secara ringkas isi
makalah ini. Kami juga memberikan implikasi dan rekomendasi yang dapat diambil dari
makalah ini, serta harapan kami untuk masa depan dalam pengembangan promosi dan edukasi
geriatri.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna dan terbuka untuk pengembangan
lebih lanjut. Namun, kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan wawasan dan
pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya promosi dan edukasi geriatri serta
kontribusinya dalam meningkatkan kualitas hidup lansia.

7
Akhir kata, kami berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan
inspirasi untuk terus meningkatkan perhatian dan perawatan terhadap lansia. Semoga upaya
promosi dan edukasi geriatri terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi kesehatan
dan kesejahteraan lansia di masa yang akan datang.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penuaan penduduk merupakan fenomena global yang terjadi di berbagai negara, termasuk di
Indonesia. Peningkatan angka harapan hidup dan kemajuan dalam bidang kesehatan telah
menyebabkan pertambahan jumlah lansia di masyarakat. Lansia merupakan kelompok usia
yang rentan mengalami berbagai perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang signifikan. Oleh
karena itu, perhatian terhadap kesejahteraan dan kualitas hidup lansia menjadi penting.

Dalam konteks ini, promosi dan edukasi geriatri memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang aspek-aspek kesehatan, kesejahteraan, dan
perawatan yang relevan dengan lansia. Promosi geriatri bertujuan untuk mendorong adopsi
gaya hidup sehat, pencegahan penyakit, dan pemeliharaan kesehatan fisik dan mental lansia.
Sementara itu, edukasi geriatri bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
dukungan kepada lansia, keluarga, dan tenaga kesehatan dalam merawat dan mengatasi
perubahan yang terjadi pada lansia.

Meskipun promosi dan edukasi geriatri memiliki peran yang penting, namun masih banyak
tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan program-program ini. Kurangnya
kesadaran masyarakat tentang pentingnya geriatri, terbatasnya sumber daya dan aksesibilitas,
stigma terhadap lansia, dan kesulitan dalam menerapkan perubahan gaya hidup menjadi
beberapa faktor yang perlu diperhatikan.

Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai promosi dan edukasi geriatri
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Melalui pemahaman yang lebih baik
tentang pentingnya promosi dan edukasi geriatri, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang

8
lebih peduli dan memperhatikan kebutuhan khusus lansia, serta terciptanya lingkungan yang
mendukung kesejahteraan lansia.

1.2 Tujuan Makalah


Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan konsep dan pengertian geriatri serta perbedaannya dengan gerontologi.


2. Memahami peran penting promosi dan edukasi geriatri dalam meningkatkan kualitas
hidup lansia.
3. Mengidentifikasi manfaat promosi dan edukasi geriatri bagi lansia dan masyarakat
secara umum.
4. Menganalisis strategi yang efektif dalam promosi dan edukasi geriatri, seperti
penyuluhan kesehatan, program olahraga, kesehatan mental, nutrisi, dan keamanan fisik
lansia.
5. Menyoroti peran tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat, ahli gizi, dan psikolog,
dalam melaksanakan promosi dan edukasi geriatri.
6. Mengidentifikasi tantangan dan hambatan dalam implementasi promosi dan edukasi
geriatri, seperti kurangnya kesadaran masyarakat, keterbatasan sumber daya, stigma
terhadap lansia, dan kesulitan dalam menerapkan perubahan gaya hidup.
7. Menganalisis studi kasus tentang program promosi dan edukasi geriatri yang sukses di
beberapa negara.
8. Menarik kesimpulan dari pemahaman tentang promosi dan edukasi geriatri serta
memberikan implikasi dan rekomendasi untuk pengembangan masa depan dalam
meningkatkan kualitas hidup lansia.

9
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Geriatri

Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari perawatan,


pengobatan, dan manajemen kesehatan pada lansia. Geriatri fokus pada pemahaman dan
pengelolaan masalah kesehatan yang umum terjadi pada populasi lanjut usia, termasuk aspek
fisik, mental, sosial, dan fungsi fungsional.

Definisi geriatri juga melibatkan pemahaman tentang perubahan biologis yang terjadi
pada tubuh saat proses penuaan, serta bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi kesehatan
dan kualitas hidup lansia. Selain itu, geriatri juga mempertimbangkan aspek sosial, lingkungan,
dan psikologis yang mempengaruhi kesejahteraan lansia.

Geriatri berperan penting dalam memberikan perawatan holistik dan terpadu kepada
lansia, termasuk penanganan penyakit kronis, manajemen obat-obatan, rehabilitasi, perawatan
jangka panjang, dan pencegahan komplikasi yang berhubungan dengan penuaan.

Dalam praktiknya, geriatri bekerja sama dengan berbagai profesional kesehatan, seperti
dokter, perawat, ahli gizi, terapis fisik dan okupasi, serta ahli jiwa, untuk memberikan
perawatan yang optimal kepada lansia. Tujuan utama geriatri adalah meningkatkan kualitas
hidup lansia, memperlambat proses penuaan, dan mengurangi risiko penyakit serta komplikasi
yang terkait dengan usia lanjut.

Definisi geriatri yang komprehensif ini mengakui pentingnya pendekatan yang khusus
dan terintegrasi dalam perawatan lansia, dengan memperhatikan kondisi fisik, psikologis,
sosial, dan fungsional mereka.

2.1.1 Proses Penuaan pada Manusia

Proses penuaan pada manusia adalah fenomena alami yang melibatkan perubahan
bertahap pada tubuh dan fungsi organ-organ seiring dengan berjalannya waktu. Perubahan fisik
yang umum terjadi selama penuaan meliputi penurunan kepadatan tulang, elastisitas kulit,
kekuatan otot, serta penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh. Selain itu, terjadi juga

10
perubahan kognitif seperti penurunan memori, konsentrasi, dan kemampuan pemecahan
masalah. Proses penuaan juga dapat memengaruhi aspek sosial dan emosional, seperti
perubahan dalam interaksi sosial dan kesejahteraan psikologis.

2.1.2 Perbedaan Geriatri dan Gerontologi

Geriatri dan gerontologi adalah dua bidang studi yang berhubungan erat dengan
penuaan dan lansia, namun memiliki perbedaan dalam fokusnya:

1. Geriatri: Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada aspek kesehatan
dan perawatan medis lansia. Geriatri bertujuan untuk mendiagnosis, mengobati, dan
merawat masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia, serta meningkatkan kualitas
hidup mereka melalui pendekatan medis.
2. Gerontologi: Gerontologi adalah studi ilmiah tentang proses penuaan dan pengaruhnya
terhadap individu dan masyarakat. Gerontologi melibatkan berbagai disiplin ilmu,
seperti psikologi, sosiologi, ekonomi, dan antropologi, untuk memahami perubahan
yang terjadi pada lansia dari berbagai sudut pandang. Fokus gerontologi meliputi aspek
sosial, psikologis, ekonomi, dan kebijakan terkait penuaan.

Dalam konteks praktis, geriatri dan gerontologi sering bekerja secara bersama-sama untuk
memberikan perawatan yang komprehensif dan holistik kepada lansia. Geriatri memberikan
pendekatan medis dan perawatan langsung, sedangkan gerontologi memberikan pemahaman
yang lebih luas tentang faktor-faktor sosial, psikologis, dan kebijakan yang mempengaruhi
kualitas hidup dan kesejahteraan lansia.

2.2 Peran Promosi dan Edukasi dalam Geriatri

Promosi dan edukasi geriatri memainkan peran yang penting dalam meningkatkan
pemahaman dan kesadaran tentang aspek-aspek kesehatan, kesejahteraan, dan perawatan yang
relevan dengan lansia. Berikut adalah beberapa alasan mengapa promosi dan edukasi geriatri
penting:

1. Pencegahan Penyakit: Promosi geriatri berfokus pada pencegahan penyakit dan upaya
mempertahankan kesehatan lansia. Dengan memberikan informasi yang tepat tentang
gaya hidup sehat, kebiasaan makan yang baik, olahraga, dan pemeriksaan kesehatan

11
yang teratur, promosi geriatri dapat membantu lansia menghindari atau mengurangi
risiko penyakit yang umum terkait dengan usia.
2. Perawatan Diri: Lansia sering kali memerlukan bantuan dalam menjaga kesehatan dan
melakukan perawatan diri mereka sendiri. Edukasi geriatri memberikan pengetahuan,
keterampilan, dan dukungan kepada lansia dalam merawat dan mengelola kesehatan
mereka sendiri. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan lansia dalam mengenali gejala
penyakit, mengelola obat-obatan, menjaga pola makan sehat, dan mengatasi masalah
kesehatan yang umum pada usia lanjut.
3. Peningkatan Kualitas Hidup: Promosi dan edukasi geriatri berkontribusi dalam
meningkatkan kualitas hidup lansia dengan memberikan mereka kontrol atas kesehatan
dan kehidupan mereka sendiri. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya
gaya hidup sehat, lansia dapat mengadopsi kebiasaan yang mempromosikan kesehatan
fisik dan mental yang optimal. Selain itu, edukasi geriatri juga dapat membantu lansia
menghadapi perubahan yang terjadi pada tubuh dan menjaga kesejahteraan emosional
mereka.

2.2.1 Manfaat Promosi dan Edukasi Geriatri

Promosi dan edukasi geriatri memberikan berbagai manfaat bagi lansia dan masyarakat secara
umum. Beberapa manfaatnya antara lain:

1. Peningkatan Pengetahuan dan Kesadaran: Promosi dan edukasi geriatri membantu


meningkatkan pengetahuan dan kesadaran lansia tentang faktor-faktor penting yang
memengaruhi kesehatan mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk membuat
keputusan yang lebih bijaksana terkait dengan gaya hidup, pencegahan penyakit, dan
manajemen kesehatan.
2. Pemeliharaan Kesehatan yang Optimal: Dengan promosi dan edukasi geriatri, lansia
dapat mengadopsi kebiasaan sehat seperti olahraga teratur, makan makanan bergizi,
berhenti merokok, mengelola stres, dan menjaga hubungan sosial yang kuat. Ini
membantu mereka mempertahankan kesehatan fisik dan mental yang optimal, dan
meminimalkan risiko terjadinya penyakit.

12
3. Penurunan Biaya Perawatan Kesehatan: Dengan meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran tentang pentingnya pencegahan dan perawatan diri, promosi dan edukasi
geriatri dapat mengurangi biaya perawatan kesehatan jangka panjang. Dengan
mencegah atau mengelola penyakit dengan baik, lansia dapat menghindari komplikasi
yang memerlukan perawatan yang mahal.

2.2.2 Hubungan Promosi dan Edukasi dengan Kualitas Hidup Lansia

Promosi dan edukasi geriatri memiliki hubungan yang erat dengan kualitas hidup lansia.
Dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman lansia tentang faktor-faktor yang
memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan mereka, promosi geriatri memungkinkan mereka
untuk mengambil tindakan yang sesuai untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Melalui edukasi geriatri, lansia dapat mengembangkan keterampilan dan strategi untuk
menghadapi perubahan fisik dan emosional yang terkait dengan usia lanjut. Hal ini membantu
mereka menjaga kesehatan mental yang baik, mengelola stres, menjaga kemandirian, dan tetap
terlibat dalam aktivitas sosial yang bermanfaat.

Selain itu, promosi geriatri juga mendukung upaya pencegahan penyakit dan
penanganan penyakit kronis pada tahap awal. Ini dapat mengurangi dampak negatif penyakit
terhadap kualitas hidup lansia, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih aktif,
mandiri, dan memenuhi tujuan hidup mereka.

Dengan demikian, promosi dan edukasi geriatri berperan penting dalam meningkatkan
kualitas hidup lansia dengan memberikan mereka pengetahuan, dukungan, dan keterampilan
yang diperlukan untuk merawat diri sendiri, mengatasi perubahan yang terjadi, dan menjalani
kehidupan yang bermakna.

2.3. Strategi Promosi dan Edukasi Geriatri


Penyuluhan kesehatan merupakan strategi penting dalam promosi dan edukasi geriatri.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan meliputi:

Pelatihan Kesehatan: Mengadakan sesi pelatihan atau lokakarya yang bertujuan untuk
memberikan informasi tentang berbagai aspek kesehatan yang relevan bagi lansia, termasuk

13
pencegahan penyakit, manajemen obat-obatan, dan perawatan diri. Pelatihan ini dapat
melibatkan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan ahli gizi.

Pendidikan Mengenai Penyakit: Memberikan informasi tentang penyakit yang umum terjadi
pada lansia, seperti penyakit jantung, diabetes, dan osteoporosis. Lansia diberikan pemahaman
tentang gejala, faktor risiko, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat mereka lakukan.

Kampanye Kesehatan: Melakukan kampanye yang mengedukasi lansia tentang pentingnya


menjaga gaya hidup sehat, seperti menghindari merokok, mengatur pola makan, dan menjaga
kebugaran fisik. Kampanye ini dapat melibatkan pemberian materi, brosur, dan penggunaan
media sosial.

2.3.1 Program Olahraga dan Aktivitas Fisik bagi Lansia

Olahraga dan aktivitas fisik memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental
lansia. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah:

1. Program Senam dan Peregangan: Menyelenggarakan program senam dan peregangan


yang dirancang khusus untuk lansia. Program ini dapat mencakup latihan
keseimbangan, koordinasi, kekuatan otot, dan fleksibilitas.
2. Kegiatan Rekreasi: Mengadakan kegiatan rekreasi seperti berjalan-jalan, berkebun, atau
bersepeda bersama. Kegiatan ini tidak hanya membantu lansia menjaga kebugaran fisik,
tetapi juga memberikan kesempatan untuk berinteraksi sosial.
3. Program Aktivitas Kognitif: Menyediakan program yang merangsang aktivitas kognitif,
seperti teka-teki, permainan memori, dan pelatihan keterampilan kognitif lainnya. Hal
ini dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko penurunan fungsi
kognitif.

2.3.2 Peningkatan Kesadaran tentang Kesehatan Mental Lansia

Promosi dan edukasi geriatri juga perlu memperhatikan kesehatan mental lansia. Berikut adalah
beberapa strategi yang dapat digunakan:

1. Pendidikan tentang Kesehatan Mental: Memberikan informasi tentang kesehatan


mental, termasuk pengenalan gejala gangguan mental yang umum pada lansia, seperti

14
depresi dan kecemasan. Lansia diberikan pemahaman tentang pentingnya mencari
bantuan jika mengalami masalah kesehatan mental.
2. Dukungan Sosial: Mendorong pembentukan kelompok dukungan sosial atau klub yang
memungkinkan lansia berbagi pengalaman, saling mendukung, dan terlibat dalam
kegiatan sosial yang positif. Ini dapat membantu mengurangi rasa kesepian dan
meningkatkan kesejahteraan emosional.
3. Pelatihan Manajemen Stres: Mengadakan sesi pelatihan yang membantu lansia
mengenali dan mengelola stres. Pelatihan ini dapat meliputi teknik relaksasi, meditasi,
dan strategi koping yang sehat.

2.3.3 Pencegahan Cedera dan Keamanan Fisik Lansia

Promosi dan edukasi geriatri juga harus memperhatikan pencegahan cedera dan keamanan fisik
lansia. Beberapa strategi yang dapat diterapkan adalah:

1. Pelatihan Keamanan di Rumah: Memberikan pelatihan tentang keamanan di rumah


kepada lansia, termasuk pencegahan jatuh, penggunaan alat bantu mobilitas yang tepat,
dan pengelolaan obat-obatan dengan aman.
2. Pengaturan Lingkungan yang Aman: Membantu lansia dalam mengatur lingkungan
sekitar mereka agar aman, seperti memastikan pencahayaan yang cukup,
menghilangkan hambatan atau tikar yang licin, dan mengamankan area rumah yang
berbahaya.
3. Pelatihan Penggunaan Alat Bantu: Memberikan pelatihan dan bimbingan dalam
penggunaan alat bantu mobilitas, seperti tongkat atau kursi roda. Hal ini membantu
lansia untuk tetap mandiri dan mengurangi risiko cedera.

Melalui strategi-promosi dan edukasi geriatri yang komprehensif ini, diharapkan lansia dapat
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan
kesejahteraan mereka. Dengan adanya upaya ini, diharapkan lansia dapat mengadopsi gaya
hidup yang sehat, menghindari cedera, dan merasa lebih aman dalam menjalani kehidupan
sehari-hari mereka

15
2.4 Peran Tenaga Kesehatan dalam Promosi dan Edukasi Geriatri.
Diagnosis dan Pengobatan: Dokter berperan penting dalam mendiagnosis dan
mengobati penyakit yang umum terjadi pada lansia. Mereka merencanakan strategi pengobatan
yang tepat dan memberikan rekomendasi terkait penggunaan obat-obatan yang aman dan
efektif.

Konsultasi Kesehatan: Dokter dapat memberikan konsultasi kesehatan secara individual


kepada lansia, memberikan informasi mengenai pencegahan penyakit, perubahan gaya hidup,
dan pengelolaan kesehatan secara menyeluruh.

Pengawasan Kesehatan: Dokter dapat memantau kesehatan lansia secara berkala,


melakukan pemeriksaan fisik rutin, serta memberikan penilaian terhadap kondisi kesehatan
secara menyeluruh.

2.4.1 Peran Perawat dalam Promosi dan Edukasi Geriatri

Evaluasi Gizi: Ahli gizi dapat melakukan evaluasi gizi pada lansia, termasuk penilaian
status gizi dan kebutuhan nutrisi yang spesifik untuk kondisi lansia.

Penyuluhan Gizi: Ahli gizi memberikan edukasi tentang makanan seimbang dan
pentingnya nutrisi yang tepat bagi lansia. Mereka membantu lansia dalam merencanakan menu
yang sehat, mengatur pola makan, dan mengatasi masalah makanan yang sering dialami lansia.

Pemantauan Gizi: Ahli gizi melakukan pemantauan terhadap asupan makanan dan berat badan
lansia secara teratur, serta memberikan rekomendasi dan perubahan menu yang diperlukan
untuk menjaga keseimbangan gizi.

2.4.2 Peran Psikolog dalam Promosi dan Edukasi Geriatri

Penilaian Psikologis: Psikolog dapat melakukan penilaian psikologis pada lansia untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan mental yang mungkin dialami, seperti depresi, kecemasan,
atau gangguan kognitif.

Konseling dan Terapi: Psikolog memberikan konseling dan terapi psikologis kepada
lansia untuk membantu mereka mengatasi stres, meningkatkan kesejahteraan emosional,

16
mengelola perubahan yang terjadi pada diri mereka, serta memberikan dukungan dalam
menghadapi situasi kehidupan yang sulit.

Pendidikan dan Pelatihan: Psikolog memberikan pendidikan dan pelatihan kepada


lansia dan keluarga mereka tentang pentingnya kesehatan mental, strategi pemeliharaan
kesehatan mental, serta cara menghadapi masalah kesehatan mental yang mungkin muncul
pada usia lanjut.

Melalui peran yang beragam ini, tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat, ahli gizi,
dan psikolog, berkontribusi dalam promosi dan edukasi geriatri yang holistik. Mereka bekerja
sama untuk memberikan perawatan dan dukungan yang komprehensif kepada lansia, dengan
tujuan meningkatkan kualitas hidup, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta mengurangi
risiko komplikasi pada usia lanjut.

2.5 Studi Kasus: Program Promosi dan Edukasi Geriatri yang Sukses

Studi Kasus: Program Promosi dan Edukasi Geriatri yang Sukses

Program promosi dan edukasi geriatri yang sukses dapat memberikan inspirasi dan contoh
bagaimana upaya tersebut dapat membawa perubahan positif dalam kesehatan dan kualitas
hidup lansia. Berikut ini adalah salah satu contoh studi kasus tentang program promosi dan
edukasi geriatri yang sukses:

Studi Kasus: "Healthy Aging Program" di Kota bandung

Latar Belakang:

Kota bandung memiliki populasi lansia yang signifikan dan menyadari pentingnya
memperhatikan kesehatan dan kualitas hidup mereka. Untuk itu, pemerintah setempat
meluncurkan program "Healthy Aging" dengan fokus pada promosi dan edukasi geriatri.

Tujuan:

Tujuan dari program ini adalah meningkatkan kesadaran lansia tentang pentingnya menjaga
kesehatan, mendorong perubahan gaya hidup yang sehat, serta meningkatkan kualitas hidup
mereka.

Strategi dan Kegiatan:

17
1. Penyuluhan Kesehatan: Program ini melibatkan penyuluhan kesehatan yang dilakukan
oleh tenaga medis, seperti dokter, perawat, dan ahli gizi. Penyuluhan dilakukan melalui
seminar, lokakarya, dan sesi tanya jawab yang mencakup topik seperti pencegahan
penyakit, manajemen obat-obatan, nutrisi, dan aktivitas fisik.
2. Program Olahraga: Program ini menyediakan program olahraga dan aktivitas fisik yang
disesuaikan dengan kebutuhan lansia. Program ini mencakup latihan kebugaran, senam,
yoga, dan kegiatan lain yang dapat dilakukan oleh lansia dengan aman dan nyaman.
3. Sosialisasi dan Kebersamaan: Program ini juga mengadakan kegiatan sosialisasi dan
kebersamaan, seperti acara potluck, kunjungan ke tempat wisata, atau klub baca, yang
memberikan kesempatan kepada lansia untuk bertemu, berinteraksi, dan membentuk
hubungan sosial yang kuat.
4. Penyediaan Informasi dan Materi Edukasi: Program ini menyediakan brosur, pamflet,
dan sumber daya lainnya yang berkaitan dengan kesehatan lansia, gaya hidup sehat,
serta tanda-tanda dan gejala penyakit yang perlu diwaspadai. Informasi ini dapat diakses
oleh lansia dan keluarga mereka.

Pemeriksaan Kesehatan Berkala: Program ini menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan


berkala secara gratis atau dengan biaya yang terjangkau. Pemeriksaan meliputi pengukuran
tekanan darah, gula darah, kolesterol, serta penilaian kesehatan secara umum. Hasil
pemeriksaan digunakan sebagai dasar untuk memberikan saran dan intervensi yang tepat
kepada lansia.

18
Hasil dan Dampak:

Program "Healthy Aging" di Kota bandung telah memberikan dampak yang signifikan dalam
meningkatkan kualitas hidup lansia. Beberapa hasil dan dampak yang dicapai meliputi:

1. Kesadaran Kesehatan: Program ini telah meningkatkan kesadaran lansia tentang


pentingnya menjaga kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat. Lansia menjadi lebih
berpengetahuan tentang pentingnya pencegahan penyakit dan perawatan diri.
2. Perubahan Gaya Hidup: Program ini telah mendorong perubahan positif dalam gaya
hidup lansia. Banyak lansia yang mulai mengadopsi kebiasaan makan sehat, aktif
berpartisipasi dalam program olahraga, dan memperhatikan pola tidur yang baik.
3. Peningkatan Kesejahteraan Emosional: Melalui kegiatan sosialisasi dan kebersamaan,
lansia merasa lebih terhubung dan memiliki lingkungan sosial yang positif. Hal ini
berdampak pada peningkatan kesejahteraan emosional dan mengurangi rasa kesepian.
4. Kualitas Hidup yang Meningkat: Program ini telah memberikan dampak positif pada
kualitas hidup lansia secara keseluruhan. Lansia melaporkan peningkatan kebahagiaan,
kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, serta kepuasan hidup yang meningkat.

Kesimpulan:

Studi kasus ini menunjukkan bahwa program promosi dan edukasi geriatri yang komprehensif
dapat memberikan dampak positif pada kesehatan dan kualitas hidup lansia. Melalui kombinasi
strategi seperti penyuluhan kesehatan, program olahraga, kegiatan sosialisasi, penyediaan
informasi edukasi, dan pemeriksaan kesehatan berkala, program ini berhasil meningkatkan
kesadaran lansia, mendorong perubahan gaya hidup sehat, dan meningkatkan kualitas hidup
mereka. Studi kasus ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas atau pemerintah lainnya dalam
merancang dan melaksanakan program serupa untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas
hidup lansia.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Makalah ini membahas tentang promosi dan edukasi geriatri. Latar belakangnya
menjelaskan tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan dan kualitas hidup lansia. Tujuan
makalah ini adalah untuk memahami peran promosi dan edukasi geriatri, metodologi penelitian
yang relevan, serta definisi geriatri dan proses penuaan pada manusia.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelusuran literatur dan pengumpulan


informasi dari sumber-sumber yang terpercaya. Dalam makalah ini, juga diberikan definisi
geriatri sebagai cabang ilmu kedokteran yang mempelajari perawatan dan manajemen
kesehatan pada lansia.

Promosi dan edukasi geriatri memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas
hidup lansia dan mencegah penyakit. Strategi yang dapat dilakukan meliputi penyuluhan
kesehatan, program olahraga, peningkatan kesadaran tentang kesehatan mental, nutrisi dan diet
sehat, serta pencegahan cedera dan keamanan fisik lansia.

3.2 Implikasi dan Rekomendasi


Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, terdapat beberapa implikasi dan rekomendasi
yang dapat dipertimbangkan:

1. Peningkatan Kesadaran: Penting bagi pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat


untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya promosi dan edukasi geriatri. Hal ini
dapat dilakukan melalui kampanye-kampanye pemberitaan, penyuluhan kesehatan, dan
partisipasi dalam kegiatan-kegiatan geriatri
2. Kolaborasi Antar Tenaga Kesehatan: Penting bagi tenaga kesehatan, termasuk dokter,
perawat, ahli gizi, dan psikolog, untuk bekerja sama secara terintegrasi dalam
memberikan perawatan yang holistik kepada lansia. Kolaborasi tersebut dapat
meningkatkan efektivitas program promosi dan edukasi geriatri.
3. Pemenuhan Kebutuhan Kesehatan yang Spesifik: Diperlukan upaya untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan yang spesifik pada lansia, seperti pemeriksaan kesehatan berkala,
pemantauan gizi, dan pelayanan kesehatan mental. Program promosi dan edukasi
geriatri harus dirancang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi lansia.

20
DAFTAR PUSTAKA

World Health Organization. (2015). World report on ageing and health. Geneva, Switzerland:
World Health Organization.

American Geriatrics Society. (2019). Geriatrics at Your Fingertips. New York, NY: American
Geriatrics Society.

Institute of Medicine. (2008). Retooling for an Aging America: Building the Health Care
Workforce. Washington, DC: National Academies Press.

National Institute on Aging. (2020). Aging and Your Eyes. Retrieved from
https://www.nia.nih.gov/health/aging-and-your-eyes

Centers for Disease Control and Prevention. (2019). Healthy Aging. Retrieved from
https://www.cdc.gov/aging/index.htm

World Health Organization. (2007). Global age-friendly cities: A guide. Geneva, Switzerland:
World Health Organization.

Rowe, J. W., & Kahn, R. L. (1998). Successful Aging. Gerontologist, 37(4), 433-440.

Tinetti, M. E., Fried, T. R., & Boyd, C. M. (2012). Designing health care for the most common
chronic condition—multimorbidity. JAMA, 307(23), 2493-2494.

National Council on Aging. (2020). Healthy Aging Facts. Retrieved from


https://www.ncoa.org/news/resources-for-reporters/get-the-facts/healthy-aging-facts/

Johnson, C. (2019). Promoting health in older adults: A guide to successful aging. Routledge.

21
22

Anda mungkin juga menyukai