Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

SOSIALISASI KESEHATAN
REMAJA BEBAS ANEMIA
Dosen Pengampu : Dr. Siang Br. Tarigan, S.Pd, S.Kep, M.Kes

DISUSUN OLEH

NAMA : RUTH SUHENI SEPTIANA ROULI SINAGA


NIM : P07520221040
KELAS : 2A S.Tr KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES MEDAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan
karunia-Nya maka kami dapat menyelesaikan sebuah karya tulis ilmiah yakni makalah sosialisasi
kesehatan dengan judul dan tema “Remaja Bebas Anemia.”
Makalah sosialisasi ini adalah tunjagan tugas mata kuliah Promosi Kesehatan dengan
dosen pengampu ibu Dr. Siang Br. Tarigan, S.Pd, S.Kep. M.Kes. Makalah ini disusun dengan
menganalisis beberapa sumber pendukung seperti e-journal dan e-book dengan kurun waktu
tertentu sehingga menghasilkan karya tulis ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan.
Dalam penyusunan makalah ini, tak luput penyusun menemukan kendala yang
berpengaruh dalam pengerjaan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima
kasih kepada pihak terkait terkhususnya orangtua kami yang selalu mendukung dan memberikan
doa agar makalah ini tersusun dengan baik.
Segala kemampuan dan daya upaya telah kami usahakan semaksimal mungkin. Namun
penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu, dengan segala keterbukaan hati menerima kritik dan saran yang bersifat kritis demi
kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Penyusun berharap semoga hasil makalah ini memberikan sumbangsih positif bagi kita
semua. Terimakasih.

Medan, 17 September 2022


Hormat,

Ruth Suheni Septiana Rouli Sinaga


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3
BAB 1........................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................................................4
BAB 2........................................................................................................................ 5
TINJAUAN TEORITIS..............................................................................................5
2.1 Pengertian Sosialisasi Kesehatan........................................................................6
A. Metode Sosilisasi Kesehatan........................................................................6
B. Anemia.......................................................................................................7
2.2 Pencegahan Anemia Gizi Besi............................................................................7
A. Bahan Makanan yang Banyak Mengandung Zat Besi...................................8
B. Tablet Tambah Darah (TTD).......................................................................8
2.3 Media Komunikasi Sosilisasi Kesehatan.............................................................8
A. Poster Sosilisasi Anemia.............................................................................9
B. Presentasi menggunakan Powerpoint...........................................................9
BAB 3...................................................................................................................... 10
PENUTUP............................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Remaja merupakan transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai sejumlah
perubahan biologis, kognitif, dan emosional. Sosialisasi kesehatan adalah upaya untuk
meningkatkan dan mengubah pengetahuan dan kesadaran sasaran agar memiliki perilaku sehat
terutama pada aspek kognitif sehingga pengetahuan telah sesuai dengan yang diharapkan oleh
penyuluh kesehatan sesuai dengan program yang telah direncanakan. (Maulana, 2009)
Anemia adalah kondisi jumlah sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan psikologis yang
ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) pada darah kurang dari standart. Apabila jumlah sel
darah merah akan mengganggu aktivitas pengangkatan oksigen ke seluruh tubuh. Anemia
ditandai dengan penurunan hemoglobin <12 gr/dl bagi remaja putri. Sekitar 30% atau sekitar 15
juta penduduk dunia Sekitar 30% atau sekitar 15 juta penduduk dunia mengalami anemia.
Menurut World Health Organization (WHO) angka kejadian anemia pada remaja putri di
negara berkembang sekitar 27%. Prevalensi anemia pada remaja di Indonesia berdasarkan data
Riskesdas 2018, adalah sebesar 32 %, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Anemia
rentan terjadi pada remaja putri bukan hanya terjadi akibat pola hidup yang tidak sehat namun
juga dikarenakan menstruasi yang dialami setiap bulan mengakibatkan kehilangan banyak darah.
Berdasarkan uraian tersebut, penyusun memiliki harapan bahwasannyua makalah sosialisasi
kesehatan terkait anemia dengan sasaran pendidikan kesehatan adalah remaja putri ini mampu
mengurangi angka terjadinya anemia pada remaja. Sosialisasi kesehatan yang dilakukan dengan
bentuk preventif sebagai langkah pencegahan dan pemenuhan gizi yang tepat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan anemia
2. Siapa sasaran pendidikan kesehatan dilakukan?
3. Mengapa perlu dilakukan sosialisasi kesehatan terkait anemia?
4. Bagaimana teknik pelaksanaan sosialisasi kesehatan dilakukan?
5. Apa yang menjadi materi sosialisai kesehatan dengan topik anemia?
6. Apa yang menjadi faktor-faktor penghambat sosialisasi kesehatan?

1.3 Tujuan
1. Dapat memahami pengertian anemia
2. Dapat mengetahui bahwa pemeliharaan kesehatan terkait pencegahan anemia
3. Dapat memahami pentingnya menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari anemia
4. Dapat mengenal makanan yang tepat sebagai pemenuhan gizi
5. Dapat mengetahui dan mengindentifikasi faktor-faktor penghambat sosialisasi kesehatan
BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Sosialisasi Kesehatan


Menurut Depkes RI tahun 2002, sosialisasi kesehatan adalah penambahan pengetahuan
dan kemampuan seseorang melalui teknik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah
atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk
dapat lebih mandiri dan mencapai tujuan hidup sehat.
Sosialisasi kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat memiliki kesadaran,
memahami, dan memiliki keyakinan mampu melakukan suatu anjuran untuk hidup sehat (Azrul
dalam Fitriani, 2011)

A. Metode Sosilisasi Kesehatan


Menurut Natoatmodjo, metode sosialisasi kesehatan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tercapainya suatu hasil sosialisasi secara optimal. Adapun metode dalam
memberikan sosialisasi adalah sebagai berikut :
1. Metode Sosialisasi Perorangan (Individual)
Dalam sosialisasi kesehatan, metode ini digunakan untuk membina perilaku baru atau
seseorang yang telah mulai memiliki keyakinan akan suatu perubahan perilaku ataupun
motivasi. Dalam metode ini, bentuk pendekatan yang dapat dilakukan adalah bimbingan
dan penyuluhan ataupun wawancara

2. Metode Sosialisasi Kelompok


Dalam memilih metode penyuluhan kelompok harus memperhatikan besar kelompok
sasaran dan tingkat pendidikan formal pada sasaran. Efektivitas suatu metode
diperhatikan pada besarnya sasaran penyuluhan.
3. Metode Penyuluhan Massa
Dalam metode ini, penyampaian informasi diberikan kepada masyarakat yang sifatnya
publik tanpa membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status ekonomi atau
status pendidikan. Maka materi sosialisai yang akan dipaparkan harus disusun
sedemikian rupa sehingga dapat diterima dan dipahami oleh massa.

Dalam sosialisasi ini, metode yang digunakan adalah metode kelompok dengan ketentuan
sasaran sebagai berikut :
a. Siswi SMP kelas 9
b. Jumlah sasaran 40 siswa

B. Anemia
Anemia adalah keadaan yang ditandai dengan berkurangnya hemoglobin (Hb) dalam
tubuh. Hemogblobin adalah protein yang mengandung zat besi di dalam sel darah merah yang
berfungsi sebagai pengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Gejala dari anemia secara umum ialah lemah, letih, lesu, tanda keadaan hiperdinamik
(denyut nadi cepat dan kuat, jantung berdebar, dan roaring in the earsi), wajah dan telapak
tangan tampak pucat, pusing dan penglihatan berkunang-kunang.
Pola hidup sehat seperti kurangnya asupan gizi dan asupan zat besi juga mempengaruhi
remaja putri rentan anemia. Remaja putri mengalami siklus menstruasi yang dimana dapat
menyebabkan anemia karena pendarahan. Program diet ketat tanpa memperhatikan asupan
nutrisi yang cukup juga bisa memicu anemia.
Akibat anemia pada remaja antara lain sebagai berikut : terganggunya pertumbuhan dan
perkembangan, kelelahan, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi karena sistem kekebalan
tubuh yang menurun, menurunkan fungsi dan daya tahan tubuh, dan terganggungnya fungsi
kognitif.

2.2 Pencegahan Anemia Gizi Besi


Berikut ini adalah bentuk pencegahan anemia gizi besi pada remaja
a. Selalu mengomsumsi makanan bervariasi yang kaya zat besi
b. Tidak minum teh, kopi, cokelat berdekatan dengan waktu makan
c. Untuk remaja putri, rutin meminum tablet besi (Fe) seminggu sekali dan pada saat
menstruasi dua kali dalam seminggu
d. Menjaga pola hidup sehat dengan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan,
menggunakan alas kaki ketika keluar rumah, dan mengomsumsi buah atau sayur yang
bervariasi

A. Bahan Makanan yang Banyak Mengandung Zat Besi


a. Bahan makanan hewani : hati, daging bewarna merah, telur, ikan
b. Bahan makanan nabati : tempe, tahu, kacang-kacangan, oat meal
c. Sayuran Hijau : kangkung, bayam, daun singkong, sawi hijau, dll
d. Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin.C : pepaya, jambu biji, jeruk,
mangga, dan nenas.
e. Pelengkap nutrisi ; segelas susu

B. Tablet Tambah Darah (TTD)


Tablet tambah darah adalah tablet salut dengan kandungan zat besi dan asam folat yang
dibutuhkan tubuh dalam membentuk hemoglobin membantu mengatasi anemia.
Berikut ini adalah tabel cara pengelompokkan pemberian TTD tepat sasaran
2.3 Media Komunikasi Sosilisasi Kesehatan
Penggunaan media dalam kegiatan sosialisasi kesehatan merupakan jembatan optimal atau
tidak optimalnya penyuluhan berlangsung. Pemilihan media juga mempengaruhi keantusiasan
peserta dalam mengikuti kegiatan sosialisasi kesehatan. Media dapat menghindari kesalahan
persepsi, dan memperjelas informasi.
Dalam sosialisasi kesehatan tentang anemia ini, menggunakan dua media penyampaian
materi yakni dengan menggunakan tayangan proyektor berupa power point yang rangkum terkait
anemia dan menggunakan poster.
Selama pemberian materi, diselingi beberapa aktivitas menarik untuk menghindari kebosanan
pada peserta. Pada tahap evaluasi presentasi materi, pemateri memberikan sesi diskusi dan tanya
jawab kepada peserta. Sesi pertama peserta diberikan kesempatan untuk memberikan pertanyaan
terkait anemia. Pada sesi yang kedua, pemateri memberikan quiz untuk menilai bahwa materi
telah diterima dengan baik oleh peserta. Poster juga ditempelkan di sekitar sekolah agar remaja
lain yang tidak mengikuti sosialisasi juga tetap dapat memperoleh informasi mengenai anemia
dan langkah pencegahannya. 
A. Poster Sosilisasi Anemia
B. Presentasi menggunakan Powerpoint
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Anemia adalah kondisi jumlah sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan psikologis
yang ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) pada darah kurang dari standart. Apabila jumlah
sel darah merah akan mengganggu aktivitas pengangkatan oksigen ke seluruh tubuh. Anemia
ditandai dengan penurunan hemoglobin <12 gr/dl bagi remaja putri. Sekitar 30% atau sekitar 15
juta penduduk dunia Sekitar 30% atau sekitar 15 juta penduduk dunia mengalami anemia.
Bentuk pencegahan anemia pada remaja putri adalah dengan memperhatika asupan gizi
besi dan nutri selalu terpenuhi terkhususnya pada masa menstruasi agar terhindar dari anemia
karena pendarahan. Pola diet ketat tanpa memperhatikan dan memprioritaskan makanan gizi
seimbang juga merupakan faktor penyebab anemia pada remaja putri. Pemberian tablet tambah
darah (TTD) adalah upaya pencegahan anemia.
Contoh makanan yang banyak mengandung zat besi ialah, daging merah sebagai salah
satu sumber protein hewani, kacang-kacangan sebagai sumber protein nabati, sayur hijau seperti
bayam, buah dan sayur dengan kandungan vitamin.C seperti jeruk, dan pelengkap nutrisi yaitu
susu. Hindari mengomsumsi kopi dan teh berdekatan dengan waktu makan.
DAFTAR PUSTAKA
Fitriany, J., & Saputri, A. I. (2018). Anemia defisiensi besi. AVERROUS: Jurnal Kedokteran
dan Kesehatan Malikussaleh, 4(2), 1-14.
Indartanti, D., & Kartini, A. (2014). Hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja
putri. Journal of nutrition college, 3(2), 310-316.
Kurniati, I. (2020). Anemia defisiensi zat besi (Fe). Jurnal Kedokteran Universitas
Lampung, 4(1), 18-33.

Anda mungkin juga menyukai