Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN PENYAKIT DISTRIMIA

Disusun Oleh
Kelompok 2A S.Tr Keperawatan

1. Mirnawati Melisa Marpaung 13. Ruth Suheni Septiana R. Sinaga


2. Mita Menemia Sitanggang 14. Ruth Vernanda Simatupang
3. Mitha Faradina Sigalingging 15. Septiani Astria Ningsih Lingga
4. Muhammad Ridwan Toguan Lubis 16. Siska Apsari Napitupulu
5. Nelfi Adillah SK 17. Stephany Situmeang
6. Nisa Apriana Br.Sembiring 18. Susy Afrianty Butar-Butar
7. Nurhayati Gultom 19. Syauqi Billiendri
8. Nurul Hidayah Harahap 20. Theresia Benedicta Gultom
9. Penny Novita Siregar 21. Wina Br.Ginting
10. Putri Nadiyah Siregar 22. Yunita Indah Sari Siringo-ringo
11. Renita Theresya Br. Purba 23. Aprianta Tarigan
12. Rizkon Fadillah

JURUSAN SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES MEDAN
T.A 2022/2023
Konsep Dasar Teori
A. Pengertian
Gangguan irama jantung atau distrimia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada
infark miokardium. Distrimia atau Aritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung
yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis. Distrimia adalah kelainan
denyut jantung yang meliputi gangguan frekuensi atau irama atau keduanya. Distrimia adalah
gangguan sistem hantaran jantung dan bukan struktur jantung.

B. Etiologi
Penyebab dari aritmia jantung biasanya satu atau gabungan dari kelainan
berikut ini dalam sistem irama-konduksi jantung :
a. Irama abnormal dari pacu jantung.
b. Pergeseran pacu jantung dari nodus sinus ke bagian lain dari jantung.
c. Blok pada tempat-tempat yang berbeda sewktu menghantarkan impuls melalui jantung.
d. Jalur hantaran impuls yang abnormal melalui jantung.
e. Pembentukan yang spontan dari impuls abnormal pada hamper semua bagian jantung.

Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh :


a. Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis
karena infeksi)
b. Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner),
misalnya iskemia miokard, infark miokard.
c. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat anti
aritmia lainnya
d. Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia)
e. Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan
irama jantung
f. Ganggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.
g. Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis)
h. Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme)
i. Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantung
j. Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem konduksi jantung).

Anda mungkin juga menyukai