Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 4 1.

Adinda N B Pattihua 1420120012


2. Astri Tarsa Uluputty 1420120026
3. Cintami Molle 1420120035
4. Fitria Sileuw 1420120062
5. Noviyanti.I.N.Keilayoka 1420120109
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
6. Muhammad Nur Isli rada 1401200980
DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER
7. Nur Azhari Rahma Rani 1420120110
8. Meilani Wally 1420120092
9. Jainab Luhulima 1420120082
10. Firda Arini Kusuma 1420120059
11. Ladaim Kalidupa 1420120082
12. Nadira I Burhan 1420120102
PENGERTIAN

Gagal jantung adalah suatu keadaan Gagal jantung adalah sindrome klinis (sekumpulan tanda

patofisiologi dimana jantung gagal dan gejala), ditandai oleh sesak napas dan fatigue (saat

mempertahankan sirkulasi adekuat untuk istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh

kebutuhan tubuh meskipun tekanan kelainan struktur atau fungsi jantung.

pengisian cukup (Ongkowijaya & Wantania,

2016).
ETIOLOGI Secara umum Gagal Jantung Kongestif dapat disebabkan oleh berbagai hal yang
dapat dikelompokkan menjadi :

 a. Disfungsi miokard  d. Peningkatan kebutuhan metabolik (demand


Iskemia miokard. overload)
Infark mikard. Anemia.
Miokarditis. Tirotoksikosis.
Kardiomiopati. Biri-biri.
 b. Beban tekanan berlebihan pada sistolik Penyakit paget.
(sistolik overload)  e. Gangguan pengisian ventrikel
Stenosis aorta. Primer (gagal distensi sistolik).
Hipertensi. Pericarditis restriktif.
Koartasio aorta. Tamponade jantung. (Wijaya Saferi A
 c. Beban volume berlebihan pada diastolik dkk, 2013
(diastolik overload)
Insufisiensi katup mitral dan trikuspidalis.
Transfuse berlebihan.
 Gagal jantung kiri MANIFESTASI KLINIS
Menyebabkan kongestif, bendungan pada
paru dan gangguan pada mekanisme  Gagal jantung kanan
kontrol pernafasan. Menyebabkan peningkatan vena sistemik

Gejala : Gejala :
1. Dispnes. 1. Oedom perifer.
2. Orthopnes. 2. Peningkatan BB.
3. Paroksimal nocturnal dyspnea. 3. Distensi vena jugularis.
4. Batuk. 4. Hepatomegaly.
5. Mudah lelah. 5. Asitesis.
6. Ronchi. 6. Pitting edema.
7. Gelisah. 7. Anorexia.
8. Cemas. 8. Mual.
 Secara luas peningkatan Cardiac Out LANJUTAN
Put (COP) dapat menyebabkan
perfusi oksigen kejaringan rendah,
sehingga menimbulkan gejala :

1. Pusing.
2. Kelelahan.  Perfusi pada ginjal dapat menyebabkan
3. Tidak toleran terhadap aktivitas dan pelepasan renin serta sekresi aldosterone dan
4. Tidak toleran terhadap aktivitas dan
panas. retensi cairan dan antrium yang menyebabkan
5. Ekstremitas dingin. peningkatan volume intravaskuler. (Wijaya
Saferi A dkk, 2013).
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium Ekokardiogram


1. 2.

Pemeriksaan laboratorium rutin Ekokardiogram merupakan alat


pada pasien gagal jantung adalah pemeriksaan jantung yang
elektrolit, laju filtrasi glomerulus menggunakan gelombang suara
(GFR), kreatinin, tes fungsi hati, untuk mengetahui ukuran dan
glukosa, darah perifer lengkap bentuk jantung, serta menilai
(hemo-globin, trombosit, keadaan ruang jantung dan fungsi
leukosit) dan urinalisis. katup jantung yang sangat
bermanfaat untuk menegakkan
diagnosis gagal jantung
Pemeriksaan Penunjang

EKG (Elektrokardiogram)
3.

EKG untuk mengukur kecepatan dan


keteraturan denyut jantung, untuk
mengetahui hipertrofi atrial atau
ventrikuler, penyimpangan, aksis,
iskemia dan kerusakan pula mungkin
terlihat
Pemeriksaan Penunjang

Foto rontgen dada


4.

Foto rontgen dada adalah alat


pemeriksaan dengan sinar X-ray
digunakan untuk mengetahui adanya
pembesaran jantung, penimbunan
cairan di paru-paru, atau penyakit
paru lainnya
Penatalaksanaan

1. Medis 2. Keperawatan
Terapi Farmakologi : Terapi Nonfarmakologis:

a. Glikosida jantung a. Diet rendah garam


b. Terapi diuretik b. Pembatasan natrium untuk mencegah, mengontrol, atau
c. Terapi vasodilator menghilangkan edema.
c. Membatasi cairan
d. Mengurangi beban jantung dan
e. Mengurangi beban jantung dan menghindari kelebihan
volume cairan dalam tubuh .
f. Mengurangi berat badan
g. Menghindari alkohol
h. Manajemen stres Respon psikologi dapat mempengaruhi
peningkatan kerja jantung.
i. Mengurangi aktifitas fisik Kelebihan aktifitas Kelebihan
aktifitas fisik mengakibatkan peningkatan kerja jantung
sehingga perlu dibatasi.
Kesimpulan

congestive heart failure (CHF)atau yang biasa disebut gagal


jantung kongestif merupakan satu-satunya penyakit
kardiovaskuler yang insiden dan angka kejadiannya
(prevalensinya) terns meningkat. Risiko kematian akibat
gagal jantung berkisar antara 5-10% pertahun pada kasus
gagal jantung ringan, yang akan meningkat menjadi 30-40%
pada gagal jantung berat. Selain itu, gagal jantung merupakan
penyakit yang paling sering memerlukan perawatan ulang
dirumah sakit (readmission), meskipun pengobatan rawat jalan
telah diberikan secara optimal.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai