Jantung
Dosen Pengampu:
Ns.Sahrudi, M.Kep, Sp.KMB
Presented by Group 3
Group Members
13. Gesta Pratama Putra ( 220117034 ) 26. Yuanita Nur Aini ( 200114054 )
Pendahuluan
Jantung adalah organ otot berongga yang terletak di pusat dada.
Terdiri dari dua bagian, yaitu atrium yang mengumpulkan darah dan
ventrikel yang mengeluarkan darah. Ventrikel memiliki katup untuk
mengatur aliran masuk dan keluar darah.
d. Hipertensi:
Hipertensi, baik sistemik maupun pulmonar, meningkatkan tahanan terhadap ejeksi jantung
(afterload), meningkatkan beban jantung, dan memicu hipertrofi otot jantung. Walaupun
bertujuan meningkatkan kontraktilitas, hipertrofi ini dapat mengganggu pengisian ventrikel
selama diastole, mengakibatkan penurunan curah jantung dan gagal jantung.
4
05 Penatalaksanaan
Menurut Kasron (2012), penatalaksanaan CHF meliputi:
Non Farmakologi
Obatnya adalah:
1. thiazide diuretics untuk CHF sedang
2. loop diuretic
3. metolazone (kombinasi dari loop diuretic untuk meningkatkan
pengeluaran cairan)
4. kalium-sparing diuretic.
b. Second line drugs; ACE inhibitor.
Tujuan: membantu meningkatkan COP dan menurunkan beban kerja jantung.
Obatnya adalah:
1) Digoxin : meningkatkan kontraktilitas. Obat ini tidak digunakan
untuk kegagalan diastolik yang mana dibutuhkan pengembangan
ventrikel untuk relaksasi.
2) Hidralazin : menurunkan afterload pada disfungsi sistolik.
3) Isosorbid dinitrat : mengurangi preload dan afterload untuk
disfungsi sistolik, hindari vasodilator pada disfungsi sistolik.
A. Pengkajian
- Identitas Pasien
Nama : Ny. F
Usia : 40 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Kakap Kp Darat Nipah 3/184 RW 06/RT 01, Dadapsari, Semarang.
Suku / bangsa : Jawa/Indonesia
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
- Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak napas, batuk, dan pusing kepala.
- Status Kesehatan Saat Ini
Pasien mengatakan merasa sesak napas kurang lebih 2 hari dan batuk berdahak yang
disertai lendir berwarna darah. Pasien juga mengatakan apabila dahaknya belum bisa
dikeluarkan, pasien merasa sesak napas. Akhirnya suami pasien membawa pasien ke
Rumah Sakit. Pasien mengatakan sesak nafasnya sudah berlangsung selama 4 tahun yang
lalu. Ketika kambuh, pasien memilih untuk istirahat, dan jika merasa sesak nafas segera
memeriksanya.
- Pola eliminasi
Pasien mengatakan BAB setiap harinya 1-2 kali sehari dengan waktu setiap pagi, bau khas,
konsistensi padat, tidak ada lendir dan darah, tidak ada keluhan diare disaat BAB, dan tidak
juga mengkonsumsi obat/minuman pencahar perut. Pada BAK pasien mengatakan setiap
harinya BAK 6-7 kali sehari dengan jumlah 1500 cc, dengan waktu tidak tertentu, bau khas,
warna kuning, dan tidak terdapat keluhan nyeri saat BAK.
- Pola aktivitas dan Latihan
Pasien mengatakan dulunya jualan nasi kucing di angkringan sekitar stasiun. Namun, semenjak
PPKM pasien sudah tidak berjualan lagi dan mengatakan perannya untuk sekarang sebagai ibu
rumah tangga yang setiap harinya kegiatannya membereskan rumah, masak, dan mengurus anak
serta suaminya. Dalam aktivitasnya pasien tidak mengalami kesulitan/keluhan dalam aktivitas,
dan perawatan diri hanya sedikit malas dalam pergerakan tubuh. Pasien mengatakan mempunyai
keluhan sesak napas dan merasa lelah jika terlalu banyak melakukan aktivitas, dan disaat kumat
pasien memilih untuk bed rest.
Kepala : mesochepal, warna rambut hitam Paru-paru : inpeksi : simetris kiri dan
putih, tidak adanya rambut rontok, bersih, kanan, palpasi : fremitus kiri dan kanan
dan tidak ada ketombe. soma, perkusi : terdengar sonor, auskultasi
: bronkoveskuler.
Mata : pupil isosor, tidak anemis, dan tidak
ada ikterik pada sklera.
Abdomen : inpeksi : tidak ada lesi, tidak ada
pembengkakan, maupun bekas operasi, palpasi
: tidak ada nyeri tekan, perkusi : tympani,
auskultasi : bising usus 10 x/ menit.
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif berhubungan dengan Hipersekresi Jalan Napas ( D.0001 )
1 Bersihan Jalan Nafas Tidak Setelah dilakukan tindakan Observasi: mengidentifikasi kemampuan batuk,
Efektif berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 8 memonitor adanya retensi sputum, memonitor
Hipersekresi Jalan Napas jam diharapkan jalan napas tanda dan gejala infeksi saluran napas
(D.0001) meningkat dengan kriteria
hasil: Terapeutik: mengatur posisi semi-Fowler atau
Fowler, membuang sekret pada tempat sputum.
● batuk efektif
meningkat Edukasi: menjelaskan tujuan dan prosedur batuk
● dispnea menurun efektif, menganjurkan tarik napas dalam melalui
● ortopnea menurun hidung selama 4 detik ditahan selama 2 detik,
● gelisah menurun kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir
● frekuensi napas mencucu (dibulatkan) selama 8 detik,
membaik menganjurkan mengulangi tarik napas dalam
● pola napas membaik hingga 3 kali, menganjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah tarik napas dalam yang ke-3
Mengatur posisi Semi-Fowler atau Fowler. Pasien mengatakan lebih nyaman dengan posisi
tersebut karena sesak napas nya agak teratasi dan
data objektif pasien tampak nyaman.
Menganjurkan mengulangi tarik napas Pasien mengatakan masih ingat dengan teknik tersebut
dalam. dan melakukan sesuai langkah dan data objektif pasien
tampak memperagakan.
Mengatur posisi Semi-Fowler atau Fowler. Pasien mengatakan setelah dilakukan posisi
semi-Fowler rasa sesak napas yang dirasakan
sedikit berkurang dan data objektif pasien tampak
nyaman.
Menganjurkan batuk dengan kuat langsung Pasien mengatakan bahwa sedikit enakan saat setelah
setelah tarik napas dalam yang ke-3. melakukan batuk kuat dan ditambah cara batuk efektif
dan data objektif pasien tampak mampu melakukan
batuk kuat serta batuk efektif.
Nyeri Akut ● Mengidentifikasi lokasi, Pasien mengatakan kepalanya masih sedikit merasa pusing
berhubungan karakteristik, durasi, P : saat bangun dari tempat tidur
dengan Agen frekuensi, kualitas, Q : kenyut-kenyut
Pencedera Fisik intensitas nyeri. R : kepala bagian atas
S : skala 2
(D.0077) ● Memberikan teknik
T : hilang timbul dan data objektif pasien tampak masih gelisah.
non-farmakologi (tarik
nafas dalam). Pasien mengatakan setelah melakukan cara teknik nafas dalam
● Menjelaskan strategi sakit yang dirasakan sudah mendingan dan data objektif pasien
meredakan nyeri. tampak bisa melakukan teknik napas dalam, pasien tidak
meringis seperti sebelumnya.
Nyeri Akut Mengidentifikasi lokasi, Pasien mengatakan sudah tidak merasa pusing
berhubungan karakteristik, durasi, frekuensi,
dengan Agen kualitas, intensitas nyeri. Pasien tampak tidak menahan rasa nyeri lagi.
Pencedera Fisik
(D.0077) A: masalah keperawatan teratasi
P: hentikan intervensi
DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI DAN HASIL 13 mei 2022
P: Hentikan intervensi
Terimakasih!
Apakah ada pertanyaan?