Assalamualaikum Wr, wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan,
rahmat serta hidayahNya untuk kami dalam menyelesaikan penyusunan dokumen LANSIA.
Pedoman program LANSIA ini disusun sebagai acuan bagi penanggung jawab program
LANSIA dalam melaksanakan kegiatan program untuk meningkatkan mutu pelayanan program
secara berkesinambungan, sistematis dan objektif.
Terima kasih dan penghargaan setinggi – tingginya kami sampaikan kepada semua
narasumber dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan pedoman ini.
Masukan dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor
risiko penyakit pada LANSIA
b. Tujuan Khusus
1. Terlaksananya deteksi dini faktor risiko penyakit LANSIA
2. Terlaksananya monitoring faktor risiko penyakit LANSIA
3. Terlaksananya tindak lanjut dini
1.3 Sasaran
Sasaran pada program LANSIA adalah seluruh masyarakat yang ada di wilayah
Puskesmas Pujer yang berusia diatas 45 tahun .
1.4 Ruang Lingkup
Pelayanan program LANSIA di Puskesmas Pujer Meliputi :
1. Pelayanan kesehatan LANSIA
2. Pelayanan Posbindu Lansia
3. Kunjungan Rumah dalam rangka pemantauan lansia resiko tinggi
4. Konseling / Penyuluhan
2. Posbindu Lansia
3. Kunjungan Rumah Lansia Resiko tinggi
BAB II
STANDART KETENAGAAN
Tenaga kesehatan yang memiliki ijasah minimal DIII serta memiliki surat tanda
registrasi ( STR ).
drg. Erlina
NIP. 19720324 200212 1 010
KOORDINATOR
UKM
KOORDINATOR
PROGRAM LANSIA
Luluk Kusumawardani,Amd.Kep
NIP. 19870404 202204 2 001
PELAKSANA
STANDART FASILITAS
2. Posbindu Lansia
4.2 Metode
1. Penyuluhan Kesehatan
2. Pemeriksaan kesehatan
3. Pembinaan Kader
4.3 Alur Kegiatan
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan program LANSIA direncanakan dalam
pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan
metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
5.1.1 Alat :
a. Meja
b. Diagnostik Set
c. Tensimeter
d. Timbangan
e. Stetoskop
f. Meteran
g. Alat Tulis
5.1.2 Bahan :
a. Obat2an
b. Media Promosi
5.2.1. Alat :
a. Stetoskop
c. Timbangan
d. meteran
e. alat tulis
f. Tensimeter
5.2.2. Bahan :
a. Obat2an
b. Media Promosi
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh penanggung jawab Program LANSIA yang
berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini lokakarya
Puskesmas, untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan dana yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh penanggung jawab Program
LANSIA berkoordinasi dengan bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini
lokakarya puskesmas untuk selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan ( RUK ).
BAB VI
Setiap pelaksanaan kegiatan program yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko
atau dampak, baik resiko yangterjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun
resiko yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran
harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadisasaran satu kegiatan saja
melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya. Tahapan dalam mengelola
keselamatan sasaran antara lain :
6. 2. Analisis Resiko
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak dari
pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan
langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah menentukan
rencana yangakan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko atau dampak yang mungkin
terjadi. Hal ini perludilakukan untuk mencegah atau meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi resikoatau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini perlu
dilakukan untukmenentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau dampak yang
terjadi.
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut
Safety saja,secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil kegiatannya.
Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan danpenyakit akibat pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang
aman,kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan
kesehatan akibatdampak dari pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas
terkait. Keselamatan kerjadisini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko
pekerjaan.
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur
dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan aktifitas
pengawasan mutu,sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga agar
kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
4. Tercapainya indikator.
PENUTUP
Pedoman pelaksanaan program LANSIA ini dibuat untuk memberikan petunjuk dalam
pelaksanaan kegiatan program LANSIA di Puskesmas Pujer, penyusunan pedoman
disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-
inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan,
kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada
hasil yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan
program anak usia sekolah dan remaja di puskesmas Pujer agar tidak terjadi penyimpangan
atau pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.
Penanggung Jawab
Program LANSIA
( Luluk Kusumawardani,Amd.Kep )
NIP. 19870404 202204 2 001