Evaluasi Program
(Posyandu Balita, Posyandu Lansia dan Program POPM)
di Puskesmas Banguntapan II, Bantul, Yogyakarta
Disusun Oleh:
1. Kurniawati 23451014
2. Mela Kurnia Agustin 23451016
3. Uswatun Hasanah 23451022
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karuniaNya kepada kami sehingga penulis mampu menyelesaikan
laporan kelompok dengan judul “Evaluasi Program (Posyandu Balita, Posyandu
Lansia dan Program DTKB) di Puskesmas Banguntapan II”.
Laporan kegiatan stase komunitas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu saya mohon arahan dan bimbingan ibu-ibu pembimbing. Kami sangat berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, akhir kata kami ucapkan
terimakasih
HALAMAN JUDUL...............................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ 2
KATA PENGANTAR............................................................................................ 3
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 4
A. Pendahuluan...................................................................................................6
A. Posyandu Balita........................................................................................... 9
B. Posyandu Lansia........................................................................................ 14
POSYANDU BALITA......................................................................................... 30
1. Analisis Situasi...........................................................................................30
2. Analisis SWOT.......................................................................................... 31
3. Permasalahan Kelompok............................................................................33
4. Metode Pelaksanaan...................................................................................34
5. Planning Of Action.................................................................................... 35
7. Daftar Pustaka............................................................................................ 35
PROGRAM DTKB............................................................................................... 35
1. Analisis situasi........................................................................................... 36
2. Analisis SWOT........................................................................................38
3. Permasalahan kelompok.............................................................................39
4. Metode Pelaksanaan...................................................................................41
5. Planning Of Action.................................................................................... 41
POSYANDU LANSIA......................................................................................... 41
1. Analisis Situasi...........................................................................................41
2. Analisis SWOT.......................................................................................... 42
3. Permasalahan Kelompok............................................................................43
4. Metode Pelaksanaan...................................................................................45
5. Nama Kegiatan...........................................................................................45
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................... 46
BAB I LATAR BELAKANG
A. Pendahuluan
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis
masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaran pembangunan kesehatan guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar atau sosial dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Poyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga
dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam pelaksanaannya
dilakukan secara koordinatif dan integratif serta saling memperkuat antar
kegiatan dan program untuk kelangsungan pelayanan di posyandu balita
sesuai dengan situasi/kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya tetap
memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat (Kemenkes RI, 2011).
A. Posyandu Balita
1. Pengertian
c. Ibu dan Orang Tua: Orang tua, terutama ibu sebagai caregiver utama
dalam keluarga, menjadi sasaran Posyandu karena mereka memegang
peran penting dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan dan
perkembangan anak. Posyandu memberikan penyuluhan kepada ibu
dan orang tua tentang pola hidup sehat, pencegahan penyakit, dan
perawatan anak.
3. Manfaat Posyandu
a. Posyandu Pratama
b. Posyandu Madya
d. Posyandu Mandiri
B. Posyandu Lansia
1. Definisi Lansia
2. Tingkatan posyandu
a. Tujuan umum
1) CacingGelang
4) Cacing Cambuk
5) CacingPita
3) Perutbuncittetapibadannyakurus
4) Berat badan menurun
1) Tertular
3) Tanganyang Kotor
2. Analisis SWOT
a. Identifikasi Masalah:
c. Penentuan Tujuan:
f. Perencanaan Pelaksanaan:
i. Perbaikan Berkelanjutan:
a. Identifikasi Tujuan:
b. Identifikasi Masalah:
c. Penentuan Pendekatan:
d. Rencana Tindakan:
e. Penjadwalan:
POSYANDU BALITA
1. Analisis Situasi
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi. Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu
adalah suatu upaya mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan
masyarakat meliputi perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan dan
perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan
keluarga dan kesejahteraan sosial.
2. keluarga berencana;
3. imunisasi; - gizi;
4. Pengasuh anak.
2. Analisis SWOT
Analisis SWOT membantu organisasi untuk memiliki wawasan yang
lebih baik tentang posisi mereka di pasar atau dalam konteks tertentu. Ini dapat
menjadi alat yang berguna dalam perencanaan strategis, pengembangan produk,
pengambilan keputusan, dan manajemen risiko.Mengacu dari kajian diatas
dapat dirumuskan temuan dari analisis SWOT pada Posyandu Balita Kembang
Harapan sebagai berikut:
Tabel. 2 Analisis Swot
3. Permasalahan Kelompok
Permasalahan utama di posyandu Kembang Harapan ini kesempatan untuk
mengadakan pelatihan dan pendidikan tambahan bagi tenaga kesehatan dan
kader serta masyarakat, guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dalam pencegahan penyakit dan perawatan ibu-balita. Khususnya pada saat
kegiatan penimbangan dan pengukuran TB/BB Balita. Selain itu juga
terbatasnya sumber daya keuangan yang dapat menghambat pelaksanaan
kegiatan yang lebih bervariasi dan kurangnya sistem yang efisien dalam
pengelolaan data, sehingga informasi kesehatan anak tidak terkelola secara
optimal.
Solusi Permasalahan
4. Melakukan pelatihan penggunaan alat ukur (Tb, Bb dan meltine) pada kader.
Pelatihan dapat dilakukan oleh bidan desa atau petus puskesmas langsung.
Sehingga kader posyandu Kembang Harapan benar-benar terlatih dan
terampil sehingga hasil pengukuran akurat
Tabel. 2 Gambaran prioritas permasalahan, solusi permasalahan dan target
luaran
1 Kesalahan pengukuran Mengadakan pelatihan dan Tenaga kesehatan dan kader yang
tinggi badan pendidikan tambahan bagi terampil
tenaga kesehatan dan
masyarakat, guna
meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan dalam
pencegahan penyakit dan
perawatan balita.
4. Metode Pelaksanaan
Langkah-langkah yang dilakukan:
5. Planning Of Action
No Nama Kegiatan Rencana Bentuk Kegiatan Sasaran/ Peserta
Waktu
7. Daftar Pustaka
Kemenkes RI. Panduan Posyandu. Kementrian Kesehat RI. Published 2012:1-
33.
2. Analisis SWOT
(Strengthness) (Weakness)
3. Keterbatasan infrastruktur:
puskesmas mungkin
mempunyai fasilitas yang
kurang memadai, sehingga
sulit untuk mengakomodasi
populasi pasien yang semakin
bertambah.
3. Permasalahan kelompok
Solusi permasalahan
a. Koordinasi dengan kader serta guru sekolah untuk bisa
melakukan kegiatan pemberian obat cacing terlebih
dahulu ketika petugas puskesmas berhalahangan hadir
dalam kegiatan.
b. Petugas Kesehatan melakukan pendekatan kepada
orangtua serta menjelaskan kepada orangtua pentingnya
bagi anak untuk minum obat cacing, menjelaskan
manfaat, efek samping, tanda gejala efek samping serta
cara mengatasi efek samping dari obat cacing itu sendiri.
dan anak yang tidak bisa hadir dalam pemberian obat
cacing, petugas dapat menitipkan obat cacing kepada
guru, kader untuk anak yang tidak dapat hadir.
No Prioritas Solusi
Target luaran
permasalahan permasalahan
4. Metode Pelaksanaan
Rencana
No Nama Kegiatan Bentuk Kegiatan Sasaran/ Peserta
Waktu
1 Program POPM 08.00 - 10.00 WIB Pemberian obat cacing Balita, Anak
(Pemberian obat prasekolah
pencegah massal)
Cacingan
POSYANDU LANSIA
1. Analisis Situasi
Penurunan kondisi fisik lanjut usia berpengaruh pada kondisi psikis.
Dengan berubahnya penampilan, menurunnya fungsi panca indra
menyebabkan lanjut usia merasa rendah diri, mudah tersinggung dan merasa
tidak berguna lagi. Masalah ekonomi yang dialami orang lanjut usia adalah
tentang pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari seperti kebutuhan sandang,
pangan, perumahan, kesehatan, rekreasi dan sosial. Dengan kondisi fisik dan
psikis yang menurun menyebabkan lansia kurang mampu menghasilkan
pekerjaan yang produktif. Di sisi lain mereka dituntut untuk memenuhi
berbagai macam kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin meningkat dari
sebelumnya, seperti kebutuhan akan makanan bergizi seimbang, pemeriksaan
kesehatan secara rutin, perawatan bagi yang menderita penyakit ketuaan dan
kebutuhan rekreasi.
Didalam posyandu lansia ini, para lansia dilayani dan diberi kemudahan
dalam pemeriksaan kesehatan mereka. Mereka hanya diminta dating tanpa
dipungut biaya sama sekali, begitu juga dengan lansia yang sudah tidak
sanggup lagi untuk berjalan jauh akan diantar ke tempat pelayanan oleh kader.
2. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk memahami
kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan
ancaman (Threats) yang memengaruhi suatu entitas, baik itu organisasi, proyek,
atau individu. Analisis ini membantu dalam merinci faktor internal dan
eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja atau tujuan yang ingin dicapai.
Berikut adalah penjelasan tentang setiap elemen dalam analisis SWOT:
3. Permasalahan Kelompok
Permasalahan utama yang dihadapi oleh kelompok yaitu pada penggunaan
bahasa yang berbeda membuat kurang berhasilnya komunikasi antara
mahasiswa dan lansia pada saat posyandu berlangsung. Adapun
permasalahan utama di posyandu lansia dusun wirokerten ini yaitu jarak
rumah dengan lokasi posyandu yang relative sedikit jauh jika ditempuh
dengan berjalan kaki. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar
untuk ke posyandu lansia. Dukungan keluarga sangat berperan dalam
mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu
lansia. Keluarga bisa menjadi motivator kuat untuk lansia dan mengingatkan
lansia jika lupa jadwal posyandu.
Solusi Permasalahan
2) Melakukan penjemputan oleh kader kepada lansia yang rumah nya jauh
dari lokasi posyandu lansia.
4. Metode Pelaksanaan
No Nama kegiatan Partisipasi Evaluasi dan
Masyarakat Keberlanjutan
5. Nama Kegiatan
No Nama Kegiatan Rencan Bentuk Kegiatan Sasaran/
a Peserta
Waktu
Hal ini sesuai dengan penelitian Juniardi (2014) menyatakan bahwa juga dukungan
keluarga sangat berperan dalam mendorong minat dan kesediaan lansia untuk ikut
kegiatan posyandu lansia, sehingga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia
apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke
posyandu, mengingatkan lansia jika lupa jadwal posyandu dan berusaha
membantu mengatasi segala permasalahan bersama lansia. Keluarga juga
merupakan support sistem dalam menjaga dan mempertahankan kesehatan lansia.
Penyakit cacing atau biasa disebut cacingan masih di anggap sebagai hal
spele oleh Sebagian Masyarakat indonseia. Padahal jika dilihat dari dampak
jangka Panjangnya, kecacingan menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi
penderita dan keluargnya. Kerugian akibat cacingan tidak terlihat secara langsung,
karena itu penyakit ini sering dianggap sepele oleh Masyarakat. Kecacingan dapat
menyebabkan anemia (kurang darah), berat bayi lahir rendah, gangguan ibu
bersalin, lemas, mengantuk, malas belajar, IQ menurun, Prestasi dan produktivitas
menurun. Jenis cacing yang banyak menyerang adalah cacing gelang (Ascaris
Lumbricoides), cacing tambang (Ankylostoma Duodenale dan Necator
Americanus), dan cacing cambuk (Trichuris Trichuria. Penyakit ini pada
umumnya menyerang pada anak-anak karena daya tahan tubuhnya masih rendah
(Dinas Kesehatan DIY, 2019).
Menurut Teori obat cacing dapat memberikan efek samping yang berbeda-
beda, Adapun efek samping setelah minum obat cacing secara umum yaitu
mual ,diare,pusing, sakit perut.
Hal ini sesuai dengan penelitian (M. Jamilatun, 2019) menyatakan bahwa
berbagai Upaya perlu dilakukan untuk mencegah kejadian kecacingan dan anemia
dengan peningkatan kebersihan diri dapat dilakukan dengan mencuci tangan
deangan bersih dan benar. Melakukan pemotongan kuku (M. A. S. Jamilatu, 2020).
A. Kesimpulan
B. Saran
Diharapkan agar para kader posyandu tetap berperan aktif dalam pelaksanaan
program posyandu sehingga masyarakat mendapatkan pelyanan kesehatan
dasar yang memadai yang pada akhirnya dapat meningkatkan taraf kesehatan
ibu dan anak.