Anda di halaman 1dari 10

“TOUCH IN LABOUR”

Kelompok 6
Meilani Dwi Astuti (19341021)
Mela Kurnia Agustin (19341022)
Nanda Erly Saviranissa (19341023)
Nazatul Shima Chalatha D. (19341024)
BAB 1
Latar Belakang

Sekitar 6-10% wanita hamil mengalami ketakutan saat melahirkan, yang akan mengganggu kehidupan
sehari-hari selama kehamilan. Beberapa ketakutan yang dialami perempuan tersebut misalnya takut akan
kesehatan bayinya, takut ditolong oleh penolong persalinan yang tidakkompeten dan dan takut jika mengalami
nyeri yang tidak tertahankan. Nyeri persalinan dianggap sebagai salah satu pengalaman yang menyakitkan bagi
perempuan (Pratami, 2014). Sebagian besar (90%) persalinan disertai rasa nyeri (Junge, 2017).

Penggunaan sentuhan dalam persalinan sangat membantu untuk mengurangi keluhan serta meningkatkan
kualitas hidup bagi ibu hamil saat akan memasuki tahap persalinan. Bidan maupun pendamping ibu saat bersalin
memiliki posisi penting dalam memanfaatkan Touch in Labour ini pada proses persalinan. Maka bidan diharapkan
dapat mengupgrade kompetensi atau keterampilannya dalam memberikan pelayanan atau asuhan secara
komprehensif dan komplementer. Beberapa pelayanan komplementer yang dapat diberikan oleh bidan kepada
ibu hamil adalah dengan memberikan terapi akupresur dan pijat endorphin juga teknik lainnya seperti relaksasi
dan yoga. Dengan demikian, para ibu dapat mengontrol rasa sakit ataupun nyeri, mendorong relaksasi lebih
dalam dan bahkan mempercepat proses persalinan.
BAB 2
Kajian Literatur
1. Pijat Endorphin
Teknik Pijat Sentuhan Ringan atau pijat endorphin yakni suatu teknik yang dikembangkan oleh Constance
Palinsky dari Michigan setelah melalui banyak penelitian tentang manajemen nyeri dan pengeluaran
endorphin. Menurut Kuswandi (2011), pijat endorfin merupakan teknik pijat yang ringan atau sentuhan lembut
pada ibu hamil untuk memicu endorfin dilepaskan oleh tubuh sehingga ibu hamil merasakan ketenangan dan
kenyamanan.
Manfaat: Pijat endorphin memberikan kenyamanan, rileks dan juga tenang pada wanita yang sedang hamil
dan melahirkan. Selain itu juga dapat mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks, mengendalikan rasa
nyeri serta sakit yang menetap, mengendalikan perasaan stress, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Endorphin dapat meningkatkan pelepasan zat oksitosin, yakni sebuahhormon yang memfasilitasi persalinan
sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.

Cara Kerja: Pijatan yang lembut disertai kata-kata yang menentramkan akan merangsang endorfin untuk
keluar. Hormon endorfin yang sudah keluar akan mengalir dan memblok reseptor opioid yang terdapat
dalam sel saraf manusia. Hal ini kemudian menjadi pengganggu sinyal rasa sakit dihantarkan ke otak.
(Haruyama, 2015). Umumnya terasa 5-10 menit setelah rangsangan diberikan. Tanda-tanda yang dapat
dirasakan seperti tubuh terasa lebih hangat, bulu-bulu halus dipermukaan kulit berdiri, merasa rileks dan
timbul perasaan nyaman (Haruyama, 2015).
2. Akupresur
Akupresur adalah metode akupuntur tanpa jarum yang berasal dari pengobatan tradisional China.
Metode akupresur menggunakan tanganuntuk memijat bagian-bagian tubuh tertentu padatitik-titik
akupuntur. Titik-titik yang berhubungandengan persalinan adalah SP6, LI4, BL60, PC8, BL32 dan BL67.
Menurut Dibble, et al (2007), penekanan pada titik-titik tersebut akan memperbaiki ketidakseimbangan
energi dan memperlancar aliran darah yang tersumbat disepanjang meridian.

Manfaat: Menurut Maryunani (2010) Akupresur merupakan salah satu teknik nonfarmakologi yang paling
efektif dalam manajemen nyeri persalinan. Terapi akupresur dapat digunakan untuk menghilangkan rasa
sakit dan meringankan nyeri otot punggung (Noviyanti,2016).

Cara Kerja: Saat titik akupresur distimulasi, tubuh akan melepaskan ketegangan otot,meningkatkan
sirkulasi darah dan meningkatkan kekuatan hidup energi tubuh (qi) untuk membantu penyembuhan
(Wong, 2006). Pada beberapa pelayanan antenatalcare masih jarang dilakukan massage akupresur untuk
mengurangi keluhan sakit punggung bagian bawah dikarenakan belum semua bidan memiliki kompetensi
dalam melakukan nya.
BAB 3
SOP
PENGUKURAN RASA NYERI

Alat & Bahan Alat ukur nyeri atau VAS, alat ini berbahan plastik tebal
dengan 2 buah permukaan. Bagian depan terdapat 2 angka
dari 0-10 bahwa bila ke sisi kiri tidak nyeri dan jika kekanan
mulai terasa nyeri sampai nyeri sekali.
Mekanisme 1. Peneliti hanya meminta kepada ibu bersalin untuk
menunjukkan seberapa tingkat nyerinya dengan
menggeser tanda panah sesuai intensitas nyeri yang ibu
rasakan. Semakin ke kanan artinya semakin tinggi nyeri
yang dirasakan oleh ibu.
2. Kemudian peneliti membalik alat ini untuk melihat
berapa nilai/skor yang sudah ditunjukkan oleh si ibu dan
mencatat sebagai bahan evaluasi hasil terapi yang peneliti
lakukan nanti.
3. Pengukuran hasil terapi ini sangat penting, ini bisa
menjadi penyemangat suami atau keluarganya atau untuk
ibu bersalin itu sendiri, bahwa ketika ibu diterapi ada
hasilnya.
… SOP

PIJAT ENDORPHIN
Persiapan Alat a. Lembar observasi
b. Pulpen
c. Gym ball
d. Tempat tidur/Alas Tidur
Prosedur a. Pastikan ibu sudah inpartu
Pelaksanaan b. Mengajukan inform consent kepada ibu bersalin, serta menjelaskan mengenai pijat
Endorphin, setelah ibu paham kemudian lakukan observasi tingkat nyeri yang dialami ibu
dengan menggunakan lembar observasi yang sudah disiapkan. Kemudian catat hasil
observasi yang dilakukan ke ibu bersalin
c. Bila perlu menghidupkan musik klasik untuk memberi suasana yang nyaman saat dipijat
d. Bantu ibu bersalin untuk mengambil posisi jongkok sambil memegang gym ball gunanya
agar pembukaan berlangsung cepat
e. Pastikan ibu merasa nyaman dengan posisi jongkok
f. Saat persalinan sudah berada pada fase aktif, minta suami lakukan pijatan lembut dan
ringan dimulai dari kepala, rambut, turun ke leher dan lihat ibu mulai merasa kegelian atau
merinding, kemudian turun ke punggung dengan membentuk huruf V terbalik sampai ke
lingkar pinggang. Gunakan hanya jari-jemari dan lakukan berulang-ulang sampai 30 menit.
Istirahat selama 10 menit. Sesudah istirahat dilakukan pijatan kembali
g. Untuk memperkuat efek pijatan, suami dapat ucapkan kata-kata menentramkan suasana
… h. Pijat kembali selama 30 menit kemudian istirahat selama 10 menit (prosedur di ulang)
SOP

i. Pada jam ke 4 kemudian lakukan VT kembali, prosedur pijatan diulang sampai menjelang
persalinan
j. Setelah ibu dipijat, tunggu 15 menit sampai ibu benar-benar rileks dan nyaman
k. Kemudian lakukan penilaian nyeri terhadap ibu bersalin untuk mengetahui efektif atau tidak
pijat Endorphin tersebut

SOP AKUPRESUR
Kebijakan Ibu inpartu kala 1 fase aktif

Prosedur a. Memastikan ibu bersedia dan inform consent telah ditandatangani


Pelaksanaan 2. Memposisikan pasien senyaman mungkin
3. Melakukan pemantauan kontraksi selama 10 menit dan cacat hasilnya pada lembar
patograf akan diberi terapi Akupresure
4. Memberitahu ibu bahwa ibu akan diberi akupresure LI4
5. Melakukan penekanan (akupresure) dengan sedikit keras pada bagian tengah antara ibu jari
dan telunjuk, diantara tulang matecarpal pertama dan kedua
6. Lakukan penekanan selama 60 detik, dengan 30 kali tekanan secara memutar searah jarum
jam
7. Melakukan terapi pada ibu sebanyak 5 kali dan lihat perubahan percepatan kontraksi dan
BAB 4
Pembahasan

• Dalam jurnal yang berjudul “Pengaruh Endorphin Massage terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Punggung Ibu
Hamil” oleh Kartikasari & Aprilliya (2016), didapatkan hasil bahwa sebagian besar ibu hamil trimester 3 sebelum
dilakukan endorphine massage mengalami nyeri berat. Sebagian besar ibu hamil trimester 3 setelah dilakukan
Endorphin massage mengalami nyeri sedang. Sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh endorphin massage
terhadap penurunan intensitas nyeri punggung pada ibu hamil trimester 3.

Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Haruyama (2015), pijatan yang lembut disertai kata-kata
yang menentramkan akan merangsang endorfin untuk keluar. Hormon endorfin yang sudah keluar akan mengalir
dan memblok reseptor opioid yang terdapat dalam sel saraf manusia. Hal ini kemudian menjadi pengganggu
sinyal rasa sakit dihantarkan ke otak. Selain itu juga didukung oleh Elvira & Tulkhair (2018), bahwa pijat endorphin
ini bisa dipakai untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan relaksasi dengan memicu perasaan nyaman melalui
sentuhan di permukaan kulit. Riset membuktikan bahwa teknik ini meningkatkan pelepasan endorphine dan
oksitosin.

• Dalam jurnal penelitian yang berjudul “Pengaruh Teknik Akupresure terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri
Kala I Persalinan” oleh Sulistyoningrum (2017) setelah diberikan akupresur semua ibu inpartu mengalami
pengurangan intensitas nyeri persalinan. Hal ini disebabakan saat diberikan akupresur tubuh akan menghasilkan
hormon endorphin lokal yang berfungsi sebagai obat penenang alami yang diproduksi otak sehingga
menimbulkan rasa nyaman. Sehingga semakin banyak dilakukan akupresur maka akan semakin tinggi pula
kadar endorphin dan nyeri persalinan akan berkurang. Sehingga akupresur akan efektif dalam mengurangi
masalah nyeri terutama nyeri persalinan.

Hal tersebut didukung oleh teori yang diungkapkan oleh Maryunani (2010), Akupresur merupakan salah satu
teknik nonfarmakologi yang paling efektif dalam manajemen nyeri persalinan. Akupresur disebut juga akupuntur
tanpa jarum, atau pijat akupuntur, atau pengembangan dari teknik akupuntur. Selain itu, terapi akupresur dapat
digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan meringankan nyeri otot punggung (Noviyanti, 2016).

Anda mungkin juga menyukai