Anda di halaman 1dari 6

Nama : Amelia Devin Krisnawati 1903009

Prodi : S1 Keperawatan 6A

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

MK KEPERAWATAN HOME CARE BABY DAN MATERNAL

1. Teknik massage memberikan beberapa manfaat untuk ibu hamil, bersalin, dan
melahirkan. Jelaskan teknis massage tersebut beserta dengan tata cara
melakukannya!

Jawaban :

Menggunakan Teknik Endorphin Massage yaitu sebuah terapi


sentuhan/pijatan ringan yang cukup penting diberikan pada wanita hamil, di waktu
menjelang hingga saatnya melahirkan, Tujuan utamanya adalah relaksasi. Dalam
waktu 3-10 menit massase di punggung dapat menurunkan tekanan darah,
menormalkan denyut jantung, meningkatkan pernapasan dan merangsang produksi
hormon endorphine yang menghilangkan sakit secara alamiah. Teknik relaksasi
semacam ini dapat banyak membantu dalam mengurangi rasa sakit dan tekanan emosi
selama berlangsungnya proses kelahiran tanpa perlu menggunakan obat bius karena
tuhan sebenarnya sudah menyiapkan semuanya di dalam tubuh ibu.

1. Melakukan teknik massage di bagian kedua lengan:

 Ambil posisi senyaman mungkin, seperti duduk atau berbaring miring.


Sementara Suami ikut duduk di samping atau berbaring di belakang.
 Pejamkan mata, lalu tarik napas yang dalam dan hembuskan. Suami dapat
mengelus permukaan luar lengan, mulai dari tangan hingga lengan bawah.
Mintalah ia untuk mengelus dengan perlahan dan lembut dengan
menggunakan jari atau ujung-ujung jari saja
 Setelah 5 menit, mintalah Suami untuk berpindah ke bagian lengan dan
tangan yang satunya.
2. Melakukan teknik massage di bagian punggung:
 Ibu dapat mengambil posisi berbaring miring atau duduk
 Pejamkan mata, lalu tarik napas yang dalam dan hembuskan. Suami dapat
melakukan pijatan lembut dan ringan dari arah leher dengan membentuk
huruf V terbalik. Dimulai dari arah luar hingga sisi tulang rusuk
 Lakukan pijatan-pijatan ringan ini terus menerus, hingga menuju ke tubuh
bagian bawah belakang ibu.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan prenatal Massage

1. Pilih waktu yang tepat.

Waktu di sini tentunya menyangkut beberapa kesempatan seorang ibu hamil


melakukan pijat. Sebaiknya tidak melakukan pijatan pada 3 bulan pertama.
Namun, dapat melakukan pijatan ketika usia kandungan memasuki trimester
kedua. Hal ini dikarenakan pada usia trimester kedua, seorang ibu hamil sudah
tidak mengalami rasa mual dan juga muntah.Melakukan teknik pijat pada
trimester pertama memang tidak berbahaya, akan tetapi akan membuat seorang
ibu hamil merasa tidak nyaman. Pemilihan waktu yang tepat juga pada saat
mood seorang ibu hamil sedang baik tanpa emosional yang tinggi dan juga rasa
sensitif.
2. Pilih tenaga professional

Jika ingin melakukan teknik pijat ibu hamil, tentunya harus memilih seorang
tenaga profesional yang sudah ahli di dalam bidangnya. Tentunya, harus memilih
tenaga profesional,seperti terapis atau masseur. Masseur di sini adalah seseorang
yang sudah terlatih untuk melakukan pijat pada ibu hamil. Ibu hamil harus
menghindari diri dari tenaga pijat yang memang belum profesional. Hal ini akan
membuat merasa khawatir dan juga tidak rileks ketika sedang melakukan pijatan.

3. Tanpa Wewangian.

Jika ibu hamil sangat sensitif terhadap bau wewangian dengan bau yang
sangat kuat. Sebaiknya, jangan menggunakan minyak ataupun aroma terapi yang
dapat membuat ibu hamil merasa mual. Peningkatan hormon estrogen ternyata
sangat berdampak pada indra penciuman seorang ibu hamil sehingga
penciumannya menjadi lebih peka. Ibu hamil sebaiknya meminta kepada
masseur atau tenaga profesional untuk tidak menggunakan aroma apapun selama
proses pemijatan. Karena hal ini akan berdampak buruk dan tidak akan merasa
nyaman. Beberapa wangi aromaterapi dapat menyebabkan seorang ibu hamil
mengalami kontraksi. Namun, jika tidak bermasalah dalam mencium
wewangian, ibu hamil dapat memilih wewangian yang bisa menambah relaksasi
pada saat pemijatan/massage.
4. Posisi yang sempurna

Tentunya, melakukan pijat pada ibu hamil membutuhkan posisi yang cukup
baik dan juga nyaman. Jika ibu melakukan pijat hamil kurang dari 4 bulan, ibu
dapat berbaring. Namun, jika sebaliknya, lebih baik melakukan teknik pijat
dengan tidak berbaring dan terlentang dalam waktu yang cukup lama. Ibu hamil
dapat meminta tenaga ahli untuk menggunakan sebuah meja dengan dilubangi
bagian tengahnya agar dapat menopang perut dengan sangat nyaman dan tidak
terhalangi. Selain itu, ibu hamil dapat menggunakan bantal untuk membantu
posisi berbaring menyamping.
a. Prone (terlungkup)

Posisi ini disarankan pada trimester pertama. Untuk mencegah tekanan


intrauterine gunakan dua bantal untuk menyokong pelvis di kedua anterior
superior spina iliaka. Kita juga membutuhkan bantal yang tinggi di
pergelangan kaki hindari flexi yang terlalu dalam pada telapak kaki karena
dapat menyebabkan kram.

b. Supinasi (terlentang)

Posisi ini disarankan pada kehamilan 14-22 minggu. Pada trimester pertama
posisi supinasi juga diperbolehkan dan tidak memerlukan peralatan ekstra.
Hanya menggunakan bantal dibawah lutut untuk membantu meratakan
lumbal ditempat tidur. Mulai pada usia 14 minggu gunakan bantal yang
diletakan disebelah kanan, kemudian selipkan bantal untuk mengangkat sisi
kanan dari bawah tulang rusuk ke sendi pinggul.

c. Semi reclining (semifowler)

Pada usia kehamilan mulai 23 minggu disarankan untuk menggunakan


posisi semireclining dan menghindari posisi supinasi. Pada posisi ini sudut
kemiringan dari kepala hingga sendi pinggul adalah 45-47 derajat. Gunakan
bantal untuk menyangga tulang servikal dan juga tulang belakang.
Tambahkan bantal untuk menyangga dibawah lutut dan dibawah betis.
d. Sidelying (menyamping)

Pada posisi ini ibu dianjurkan miring ke kiri gunakan cukup bantal untuk
menyangga kepala dan leher. Tambahkan bantal untuk menyangga sendi
panggul. Posisi lutut satu garis dengan kepala dan trochanter.

e. Seated (duduk)

Posisi ini sangat nyaman bagi wanita yang kehamilannya kembar, menderita
penyakit simfisis pubis yang parah, klien yang obesitas dan klien dengan
refleks lambung parah. Ketika kita menggunakan kursi dan kakinya harus
ditompang untuk mengurangi terjadinya oedem pada kaki.

2. Jelaskan keuntungan pijat perineum pada ibu hamil trimester III dan
bagaimana cara melakukannya!

Jawaban:

Melakukan pijat perineum secara rutin pada trimester akhir kehamilan hingga
waktunya bersalin dapat membuat otot-otot jalan lahir ibu hamil menjadi lebih lentur.
Dengan begitu, risiko terjadinya robekan jalan lahir saat persalinan pun akan lebih
rendah. Pijat ini dilakukan di area perineum, yakni area yang berada di antara vagina
dan anus. Untuk melakukannya di rumah, ibu hamil bisa memijat perineum sendiri
atau meminta suami untuk melakukannya. Bila perlu, ibu juga bisa meminta bantuan
bidan untuk melakukan pijatan perineum ini.

Berikut ini adalah cara melakukan pijat perineum:

 Sebelum ibu mulai melakukan pijatan, cucilah tangan terlebih dahulu. Pastikan
pula kuku jari sudah dipotong dan tidak terlalu panjang agar tidak melukai
perineum saat dipijat.

 Pilih posisi yang paling nyaman, ibu hamil bisa melakukan pijat perineum
dengan posisi duduk, berbaring, atau berdiri dengan meletakkan satu kaki di
kursi. Saat memijat perineum, ibu hamil juga bisa menambahkan kompres air
hangat untuk membantu merelaksasi otot perineum.

 Saat memijat, ibu bisa mengoleskan jari dengan minyak yang lembut untuk kulit,
seperti minyak vitamin E, baby oil, atau minyak zaitun, kemudian posisikan jari
jempol sekitar 2–3 sentimeter di dalam vagina. Jika minyak urut tersebut tidak
tersedia, maka ibu bisa menggunakan pelumas kondom berbahan dasar air.

 Dengan jari, ibu bisa mencoba menekan bagian dalam vagina dengan lembut ke
arah dubur dan bagian samping vagina. Awalnya, ibu mungkin akan merasakan
sensasi kesemutan dan sedikit nyeri. Namun, jika sudah terbiasa melakukannya,
rasa nyeri akan berkurang saat pijat perineum dilakukan.

 Kamu bisa melakukan gerakan ini selama 2 menit, tetapi jika terasa sangat nyeri
atau tidak nyaman, maka segera hentikan pijatan ini.

 Setelah itu, lakukan pijatan lembut membentuk huruf U pada area vagina bagian
bawah. Kamu pun cukup lakukan gerakan ini selama 1 menit. Jika sudah mulai
terbiasa dengan pijatan perineum, ibu hamil dan suami bisa melakukannya
hingga 5 menit.

3. Jelaskan apa upaya peningkatan ASI melalui pelayanan TRADKOM


Jawaban:
ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan yang
diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan maupun minuman tambahan lainnya
sekalipun air putih, sampai bayi berumur 6 bulan. Hal ini bukanlah sesuatu yang asing
bagi masyarakat umum. Pemerintah telah menggalakkan berbagai program edukasi
untuk memperkenalkan ASI eksklusif melalui berbagai media. Tetapi pada
kenyataannya, masih banyak ibu yang tidak melakukannya, hal ini dikarenakan tidak
mau dan atau tetap memilih memberikan susu formula karena berbagai mitos yang
salah di masyarakat serta gencarnya promosi susu formula oleh produsen susu di
media sosial.
Pemberian ASI eksklusif sangat penting karena memiliki berbagai manfaat
bagi bayi dan ibu. Pengetahuan mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif pada
ibu sangat diperlukan agar tidak mudah dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
mendukung pemberian ASI eksklusif. Selain itu dukungan dari orang terdekat juga
sangat penting agar menumbuhkan rasa percaya diri ibu untuk memberikan ASI
kepada bayinya.
4. Bagaimana cara merangsang reflek oksitosin sebelum menyusi?
Jawaban:
Berikut ini ada beberapa cara untuk merangsang reflex oksitosin:
1. Bangun pikiran positif dan berusaha untuk tidak cemas.
2. Minum air hangat untuk membantu menenangkan pikiran.
3. Hangatkan payudara dengan kompres atau mandi air hangat.
4. Lakukan rangsangan dengan menarik atau memutar puting dengan lembut.
5. Berikan pijatan pada kedua sisi tulang belakang dengan menggunakan kepalan
tangan. Tempatkan ibu jari menunjuk ke depan
6. Pijat kuat dengan gerakan melingkar
7. Pijat kembali sisi tulang belakang ke arah bawah sampai sebatas dada, mulai dari
leher sampai ke tulang belikat
8. Lakukan pijatan ini berulang-ulang selama sekitar 3 menit atau sampai Mama
merasa benar-benar nyaman

Anda mungkin juga menyukai